TRAKTUS DIGESTIVUS

download TRAKTUS DIGESTIVUS

of 2

description

dgbg

Transcript of TRAKTUS DIGESTIVUS

TRAKTUS DIGESTIVUS

Pemeriksaan radiologik traktus digestivus berguna terutama pada penyakit yang terjadinya bersifat akut pada abdomen. Pemeriksaan radiologis traktus digestivus dibagi kedalam dua golongan besar, yaitu :1. Pemeriksaan tanpa menggunakan kontrasa. Foto polos abdomen (BNO ( Bladder Neer Oversich)) Posisi yang digunakan adalah 3 posisi yaitu supine, LLD (Left Lateral Decubitus=tiduran miring ke kiri), dan ERECT.Batas : Bawah = Symphysis Ossis Pubis Atas = Vert. Thoracal 10 11 Lateral = Dinding abdomenPersiapan Pasien : Cuci perut (lavement, minum obat pencahar) Diet serat / makanan keras Puasa (10 jam sebelum foto)Penilaian pada foto BNO, yaitu : Jar. Lunak, dinding perut intak (utuh) atau tidak. Jar. Tulang (Vert. Lumbal, Pelvis, Sacrum) fraktur, tumor, destruksi Contour ginjal, Hepar, Lien, Vesica Felea ginjal normalnya terlihat pada foto, ginjal terlihat antara vertebrae T11-L3, pada orang dewasa biasanya terletak pada L1. Besar ginjal antar 2,5 3,5 vertebrae dengan tepi yang rata. Psoas Line; Peritoneal Fat LinePsoas Line = Garis lusens (hitam) yang menghubungkan psoas dan crista iliaca. Normal terlihat sebagai tempat sandaran ginjal, simetris dengan tepi lateral sedikit konkaf.Peritoneal Fat Line = Batas antara rongga peritoneum parietal dengan dinding abdomen, berupa garis opak (putih) tipis.Jika kedua garis ini terlihat : foto baik (dosis sinar tepat) dan tidak ada kelainan pada peritoneum. Namun jika ada pergeseran Peritoneal fat line ke lateral menandakan adanya pengumpulan atau cairan bebas intraperitoneum. Distribusi udara usus Udara normalnya terdapat di kolon dan di lambung. Batas antara udara dan air (air fluid level) normalnya ada pada lambung dan duodenum proksimal, namun tidak normal jika terdapat pada usus halus. Air fluid level dapat terlihat jelas terutama pada posisi foto LLD dan ERECT. Adanya batu batu pada vesica velea, tractus urinarius dan pankreas.2. Pemeriksaan dengan menggunakan kontras a. Kontras PositifMenggunakan barium sulfat dalam bentuk suspensi bukan larutan. Suspensi tersebut harus diminum pasien untuk pemeriksaan esofagus, lambung, dan usus halus serta dimasukkan lewat klisma pada pemeriksaan kolon (barium enema). Zat lain yang digunakan yaitu zat yang mengandung iodium untuk pemeriksaan ginjal, kandung empedu, pembuluh darah dan limfe. b. Kontras NegatifMenggunakan udara atau menggunakan obat yang dapat menghasilkan gas.Metode pemeriksaan ada dua, yaitu :a. Single contrast (SC)Pasien diminta meminum suspensi barium sulfat sebelum di foto.b. Double contrast (DC)Pasien diminta meneguk udara sebanyak mungkin terlebih dahulu atau diminta meminum obat penghasil gas.Setelah itu baru pasien disuruh untuk meminum suspensi barium sulfat.Dengan metode ini akan lebih mudah melihat bagaimana keadaan mukosa GIT semisal untuk melihat adanya ulkus yg kecil.