Training.docx

29
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA TRAINING SUMBER DAYA MANUSIA PADA BALAI LATIHAN KERJA SURABAYA Moza Nafisah 041411231191 Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Transcript of Training.docx

Page 1: Training.docx

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

TRAINING SUMBER DAYA MANUSIA PADA BALAI LATIHAN KERJA SURABAYA

Moza Nafisah 041411231191

Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Airlangga

Tahun 2015/2016

Page 2: Training.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemampuan yang diperoleh di lembaga pendidikan memang sudah memadai untuk

bekerja. Namun, masih terlalu umum apabila digunakan untuk bekerja di suatu kantor.

Kemampuan yang sifatnya umum membuat pekerja tidak bisa mengerjakan pekerjaan

yang sifatnya khusus. Maka pekerja harus dilatih terlebih dahulu agar memperoleh

kemampuan yang dibutuhkan perusahaan.

Fungsi pelatihan juga dapat meningkatkan motivasi karyawan baru. Apabila motivasi

meningkatkan maka karyawan akan memperoleh pelatihan. Sehingga karyawan lebih

berkomitmen dalam organisasi yakni mengerjakan tugas dengan baik apabila dilatih oleh

karyawan. Terkadang karyawan yang mempunyai kemampuan yang sama dapat

memiliki hasil kerja yang lebih banyak apabila dimotivasi dengan baik oleh perusahaan

maupun oleh dirinya sendiri.

Pelatihan dan pengembangan SDM menjadi suatu keniscayaan bagi organisasi,

karena penempatan karyawan secara langsung dalam pekerjaan tidak menjamin mereka

akan berhasil. Karyawan baru sering sering merasa tidak pasti tentang peranan dan

tanggung jawab mereka. Permintaan pekerjaan dan kapasitas karyawan haruslah

seimbang melalui program orietasi dan pelatihan, keduanya sangat dibutuhkan. Hal ini

dapat diasumsikan bahwa pelatihan dan pengembangan sangat penting bagi tenaga

kerja untuk bekrja lebih menguasai dan lebih baik terhadap pekerjaan yang dijabat atau

akan dijabat kedepan Sekali para karyawan telah dilatih dan telah menguasai

pekerjaannya, mereka membutuhkan pengembangan lebih jauh untuk menyiapkan

tanggung jawab mereka di masa depan

Salah satu fungsi manajemen surmberdaya manusia adalah training and

development artinya bahwa untuk mendapatkan tenaga kerja pendidikan yang

bersumberdaya manusia yang baik dan tepat sangat perlu pelatihan dan

pengembangan. Hal ini sebagal upaya untuk mempersiapkan para tenaga kerja

pendidikan untuk menghadapi tugas pekerjaan jabatan yang dianggap belum

Page 3: Training.docx

menguasainya. Management thought yang dikernukakan Taylor, bahwa tenaga kerja

membutuhkan latihan kerja yang tepat. Teori ini sangat tepat untuk rnenghindari

kemungkinan terburuk dalam kemampuan dan tanggungjawab bekerja, sehingga dalam

menyelesaikan tugas jabatan lebih efektif dan efIsien sesuai dengan aturan yang telah

ditetapkan. Dalam instansi pendidikan biasanya para tenaga kerja yang akan menduduki

jabatan baru yang tidak didukung dengan pendidikannya atau belum mampu

melaksanakan tugasnya, biasanya upaya yang ditempuh adalah dengan melakukan

pelatihan dan pengembangan karir.

Melalui pelatihan dan pengembangan, tenaga kerja akan mampu mengerjakan,

meningkatkan, mengembangkan pekerjaannya. Dalarn kaitannya dengan tema iin,

pemakalah mencoba dengan menyajiKan point-point penting yang ada kaitannya

dengan pelatihan dai pengembangan sebagai berikut: Pengertian, tujuan, jenis-jenisnya,

tahapan-tahapannya, tekniknya, manfaat dan kelemahannya.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apakah yang dimaksud pelatihan.

1.2.2 Tujuan Pelatihan dan Pengembangan

1.2.3 Manfaat Pelatihan dan Pengembangan

1.2.4 Jenis Pelatihan dan Pengembangan

1.2.5 Teknik – teknik Pelatihan dan Pengembangan

1.2.6 Kelemahan Pelatihan dan Pengembangan

3. TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Mengetahui Pengertian Pelatihan dan Pengembangan

2. MengetahuiTujuan Pelatihan dan Pengembangan

3. Mengetahui Manfaat Pelatihan dan Pengembangan

4. Mengetahui Jenis Pelatihan dan Pengembangan

5. Mengetahui Teknik – teknik Pelatihan dan Pengembangan

Page 4: Training.docx

6. Mengetahui Kelemahan Pelatihan dan Pengembangan

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Training

Training adalah proses belajar yang digunakan untuk menambah pengetahuan dan

kemampuan untuk dapat mengerjakan suatu tugas. Beberapa alasan yang dilakukan

manajer untuk mentraining pegawai antara lain :

- Perubahan ekonomi, sosial , teknologi, dan pemerintahan membutuhkan

perkembangan kemampuan.

- Merencanakan perubahan organisasi yang membuat karyawan memperbaharui

kemampuan.

- Meningkatkan produktivitas karyawan.

- Memperkenalkan aturan perusahaan kepada karyawan.

Pelatihan (training) adalah proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan

prosedur sistematis dan terorganisir sehingga tenaga kerja non manajerial mempelajari

pengetahuan dan keterampilan teknis untuk tujuan tertentu. (Sikula :1976) Pelatihan kerja

menurut undang-undang No.13 Tahun 2003 pasal I ayat 9. adalah keseluruhan kegiatan

untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja,

produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu

sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan dan pekerjaan

Menurut Marzuki (1992, halaman 4), ”Pelatihan adalah pengajaran atau pemberian

pengalaman kepada seseorang untuk mengembangkan tingkah laku (pengetahuan, skill,

sikap) agar mencapai sesuatu yang diinginkan” Sjafri Mangkuprawira (2004) pelatihan bagi

karyawan merupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta

sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya

dengan semakin baik, sesuai dengan standar.

2.2 Perbedaan training dan perkembangan

Page 5: Training.docx

Pelatihan Iebih terarah pada peningkatan kemampuan dan keahlian SDM organisasi

yang berkaitan dengan jabtan atau fungsi yang menjadi tanggung jawab individu yang

bersangkutan saat ini (current job oriented). Sasaran yang ingin dicapai dan suatu program

pelatihan adalah peningkatan kinerja individu dalam jabatan atau fungsi saat ini.

Pengembangan cenderung lebih bersifat formal, menyangkut antisipasi kemampuan

dan keahhan individu yang harus dipersiapkan bagi kepentingan jabatan yang akan datang.

Sasaran dan program pengembangan menyangkut aspek yang lebih luas yaitu peningkatan

kemampuan individu untuk mengantisipai perubahan yang mungkin terrjadi tanpa

direncanakan(unplened change) atau perubahan yang direncanakan (planed change).

(Syafaruddin:200 1:2 17).

Hal serupa dikemukakan (Hadari:2005:208). Pelatihan adaah program-program

untuk memperbaiki kernampuan melaksanakan pekerjaan secara individual, kelompok

dan/atau berdasarkan jenjang jabatan dalam organisasi atau perusahaan. Sedangkan

pengembangan karir adalah usaha yang diakukan secara formal dan berkelanjutan dengan

difokuskan pada peningkatan dan penambahan kemampuan seorang pekerja. Dan

pengertian ini menunjukkan bahwa fokus pengembangan karir adalah peningkatan

kemampuan mental tenaga kerja.

2.2 Perbedaan pelatihan dan pengembangan

2.3 Manfaat pelatihan dan pengembangan

Pelatihan mempunyai andil besar dalam menentukan efektifitas dan efisiensi organisasi.

Beberapa manfaat nyata dari program pelatihan dan pengembangan adalah:

1. Manfaat Umum

Page 6: Training.docx

- Meningkatkan kuantitas dan kualitas produktivitas

- Mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk mencapai standar kinerja

yang dapat diterima

- Membentuk sikap, loyalitas, dan kerjasama yang lebih menguntungkan.

- Memenuhi kebutuhan perencanaan semberdaya manusia

- Mengurangi frekuensi dan biaya kecelakaan kerja.

- Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadi mereka.

2. Manfaat Bagi Perusahaan

- Mengarahkan kemampulabaan dan atau lebih bersikap positif terhadap orientasi pada

keuntungan

- Memperbaiki pengetahuan dan keterampilan pada semua tingkat perusahaan

- Membantu orang mengidentifikasi tujuan perusahaan

- Membantu menciptakan citra perusahaan yang lebih baik

- Memperbaiki hubungan antara atasan dan bawahan

3. Manfaat bagi individual

- Membantu individu dalam mengambil keputusan yang lebih baik dan pemecahan

masalah yang efektif.

- Melalui pelatihan dan pengembangan, perubah motivasi dari pengakuan, prestasi,

pertumbuhan, tanggung jawab, dan kemajuan diinternalisasikan dan dilaksanakan.

- Membantu dalam mendorong dan mencapai pengembangan dan kepercayaan diri.

- Membantu seseorang dalam mengatasi stress, tensi, kekecewaan dan konflik.

- Menyediakan informasi untuk memperbaiki pengetahuan kepemimpinan, keterampilan

berkomunikasi dan sikap.

4. Manfaat untuk Personal, Hubungan Manusia dan Pelaksanaan Kebijakan

- Memperbaiki komunikasi antara kelompok dan individual

Page 7: Training.docx

- Membantu dalam orientasi untuk karyawan baru dan mendapatkan pekerjaan baru

melalui pengalihan atau promosi

- Menyediakan informasi tentang kesempatan yang sama dan kegiatan yang disepakati

- Memperbaiki keterampilan hubungan lintas personal

- Memperbaiki kebijakan, aturan dan regulasi perusahaan yang dapat dilaksanakan

2.4 Jenis – Jenis Training

Terdapat beragam model training atau pelatihan. Berikut penjelasan berbagai model

pelatihan yang lazim digunakan dalam perusahaan.

2.4.1 On-the-job-Training

Metode on the job adalah

pelatihan yang menggunakan

situasi dalam pekerjaan. Di sini

karyawan diberi pelatihan

tentang pekerjaan baru

dengan supervisi langsung

seorang pelatih yang

berpengalaman (biasanya

karyawan lain). (Slide powerpoint presentasi yang bagus mengenai training dan manajemen

SDM dapat dilihat DISINI).

Di dalam On the job Training, dibagi dalam beberapa metode, yaitu :

1. Job Instruction Training (Latihan Instruktur Pekerjaan)

Adalah dengan memberikan petunjuk-petunjuk pekerjaan secara langsung pada pekerjaan

dan terutama digunakan untuk melatih para karyawan tentang cara-cara pelaksanaan

pekerjaan sekarang. Pada metode ini didaftarkan semua langkah-langkah yang perlu

dilakukan dalam pekerjaan sesuai dengan urutannya.

Page 8: Training.docx

2. Job Rotation (Rotasi Pekerjaan)

Dalam rotasi jabatan karyawan diberikan kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan

pada bagian-bagian organisasi yang berbeda dan juga praktek berbagai macam ketrampilan

dengan cara berpindah dari satu pekerjaan atau bagian ke pekerjaan atau bagian lain.

3. Apprenticeships

Merupakan proses belajar dari seseorang atau beberapa orang yang lebih berpengalaman.

Metode ini digunakan untuk mengembangkan keahlian perorangan, sehingga para

karyawan yang bersangkutan dapat mempelajari segala aspek dari pekerjaannya.

Sampel 3000 Key Performance Indicators untuk 20 Jenis Bisnis dan Industri - dari bisnis

manufakturing, consumer goods, perbankan, rumah sakit, hotel, hingga bisnis online store.

Download NOW.

4. Coaching

Adalah suatu cara pelaksanaan pelatihan dimana atasan mengajarkan keahlian dan

ketrampilan kerja kepada bawahannya. Dalam metode ini pengawas diperlukan sebagai

petunjuk untuk memberitahukan kepada peserta mengenai tugas atau pekerjaan rutin yang

akan dilaksanakan dan bagaimana cara mengerjakannya.

2.4.2 Off-The-Job-Training

Metode off the job adalah pelatihan yang menggunakan situasi di luar pekerjaan.

Dipergunakan apabila banyak pekerja yang harus dilatih dengan cepat seperti halnya dalam

penguasaan pekerjaan, di samping itu juga apabila pelatihan dalam pekerjaan tidak dapat

dlakukan karena sangat mahal.

Page 9: Training.docx

1. Lecture

Merupakan metode pelatihan dengan memberikan kuliah atau ceramah dalam rangka

penyampaian informasi-informasi yang dibutuhkan petatar Metode ini mengeluarkan biaya

yang tidak tinggi, namun kelemahannya adalah peserta kurang partisipasi dan kurang

respon.

2. Video Presentation

Adalah prestasi yang dilakukan melalui media televisi, film, slides dan sejenisnya serupa

dengan bentuk lecture.

3. Vestibule Training

Merupakan pelatiha yang dilakukan dalam suatu ruangan khusus yang terpisah dari tempat

kerja biasa dan disediakan jenis pelaralatan yang sama seprti yang akan digunakan pada

pekerjaan sebenarnya. Latihan ini berguna sebagai pendahuluan dari latihan kerja.

4. Role Playing

Merupakan suatu permainan peran yang dilakukan oleh peserta untuk memainkan berbagai

peran orang tertentu dan diminta untuk menanggapi para peserta lain yang berbeda

perannya. Teknik ini dapat mengubah sikap peserta, seperti misalnya: menjadi lebih

toleransi terhadap perbedaan individual dan juga dapat mengembangkan ketrampilan-

ketrampilan antar pribadi.

5. Case Study

Merupakan metode pelatihan dimana para peserta pelatihan dihadapakan pada bberapa

kasus tertulis dan diharuskan memecahkan masalah-masalah tersebut.

Page 10: Training.docx

6. Simulation

Simulasi merupakan suatu situasi atau kejadian yang ditampilkan semirip mungkin dengan

situasi yang sebenarnya, tetapi hanya merupakan tiruan saja dan para pelatihan harus

memberikan respon seperti dalam kejadian yang sebenarnya. Jadi simulasi merupakan

suatu teknik untuk mencontoh semirip mungkin terhadap konsep sebenarnya dari pekerjaan

yang akan dijumpai.

7. Self Study

Merupakan teknik yang menggunakan modul-modul tertulis dan kaset-kaset atau video tape

rekaman dan para peserta hanya mempelajarinya sendiri. Teknik ini tepat digunakan apabila

jumlah karyawan yang mengikuti pelatihan dalam jumlah yang besar, pada karyawan

tersebar di berbagai lokasi yang berbeda-beda dan sulit mengumpulkan para karyawan

sekaligus untuk bersama-sama mengikuti program pelatihan tertentu.

8. Programmed Learning

Dalam metode ini, diberikan beberapa pertanyaan-pertanyaan dan para peserta pelatihan

harus memberikan jawaban yang benar. Metode ini dapat juga melalui komputer yang

sudah mempunyai program tersendiri agar para peserta dapat mempelajari dan memperinci

selangkah demi selangkah dengan umpan balik langsung pada penyelesaian- setiap langkah.

Masing-masing peserta pelatihan dapat menetapkan kecepatan belajarnya

9. Laboratory Training

Teknik ini adalah merupakan suatu bentuk latihan kelompok yang terutama digunakan

untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan antar pribadi. Latihan ini bersifat

sensivitas, dimana peserta menjadi lebih sensitif terhadap perasaan orang lain dan

lingkungan. Laboratory Training ini berguna untuk mengembangkan berbagai perilaku bagi

tanggung jawab pekerjaan di waktu yang akan datang.

Page 11: Training.docx

2.5 Metoda-Metoda Pelatihan

Secara umum, metoda-metoda yang sering digunakan dalam proses pelatihan diantaranya

yaitu :

Ø Reading

Sebagaimana sudah diuraikan, membaca membutuhkan usaha tambahan peserta pelatihan

untuk memvisualisasikan apa yang dibaca. Penyerapan materi yang dapat kita harapkan

lebih kecil dari 30%. Meski begitu, metoda ini bisa digunakan untuk persiapan pelatihan.

Ø Lecture style presenation

Lecture style presentation adalah ceramah satu arah. Metoda ini hampir selalu diperlukan

dalam pelatihan, dikombinasikan dengan metoda lain. Seorang trainer harus menyadari

bahwa metoda ini lebih banyak menggunakan rangsangan audio dengan tingkat penyerapan

yang rendah. Ilustrasi dalam bentuk slide yang merangsang sensor lain dari peserta

pelatihan, atau gaya bercerita yang dapat merangsang emosi peserta (untuk topik tertentu)

dapat membantu penyerapan yang lebih tinggi.

Ø Demonstration

Menggunakan rangsangan visula, metoda ini paling banyak digunakan untuk memberi

pelatihan terkait pekerjaan fisik; mengoperasikan mesin, menggunakan alat pemadam

kebakaran dan lain-lain (ketrampilan psikomotorik) atau membangun 'inter-personal skill'

seperti teknik mengaudit, teknik menjawab telpon dan sebagainya. Metoda ini

mengandalkan rangsangan visual.

Ø Interactive demonstration

Metoda ini adalah demonstration dengan melibatkan peserta pelatihan, meminta mereka

melakukan sesuatu atau mempraktekan sesuatu. Daya serap tentu lebih tinggi dari 'hanya

demonstration' karena melibatkan efek kinestetik.

Ø Group discussion

Page 12: Training.docx

Diskusi untuk melakukan suatu tugas atau menggali ide-ide baru. Metoda ini akan

merangsang peserta pelatihan untuk mereproduksi, memikirkan berulang-ulang secara

intensif apa yang terkandung dalam materi pelatihan. Metoda ini mempunyai daya serap

yang tinggi, selama trainer dapat menjaga keterlibatan dari semua peserta pelatihan.

Pembagian peserta pelatihan dalam grup-grup yang tidak terlalu besar (sekitar 5 orang)

dapat membantu upaya menjaga keterlibatan peserta.

Ø Role playing

Role playing dilakukan dengan meminta peserta pelatihan untuk melakukan suatu peranan.

Metoda ini tentu menjamin keterlbatan peserta pelatihan dan juga mendayagunakan efek

kinestetik/gerakan. Role playing biasanya digunakan untuk mengembangkan kemampuan

inter-personal atau kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain. Misalnya, bagaimana

melakukan audit (berinteraksi dengan auditee) atau bagaimana melakukan pelayanan

kepada pelanggan. Role playing dilakukan dengan terlebih dahulu merancang suatu kondisi

yang harus dihadapi.

2.6 Tahap pelatihan

Tahap-Tahap Pelatihan dan Pengembangan Dalam tahapan ini menurut (Gomes : 2003 :204)

terdapat paling kurang tiga tahapan utama dalam pelatihan dan pengembangan, yakni

penentuan kebutuhan pelatihan, desain program pelatihan, evaluasi program pelatihan.

1. Penentuan Kebutuhan Pelatihan (assessing training needs) adalah lebih sulit untuk

menilai kebutuhan-kebutuhan pelatihan bagi para pekerja yang ada dari pada

mengorientasikan para pegawai yang baru. Dari satu segi kedua-duanya sama. Tujuan

penentuan kebutuhan pelatihan ini adalah untuk mengumpulkan sebanyak mungkin

informasi yang relevan guna mengetahui dan atau menentukan apakah perlui atau tidaknya

pelatihan dalam organisasi tersebut. Dalam tahapan ini terdapat tiga macam kebutuhan

akan pelatihan yaitu :

a. General treatment need, yaitu penilaian kebutuhan pelatihan bagi semua pegawai

dalam suatu klasifikasi pekerjaan tanpa memperhatikan data mengenai kinerja dari

seseorang pegawai tersebut.

Page 13: Training.docx

b. Oversable performance discrepancies,yaitu jenis penilain kebutuhan pelatihan

yang didasarkan pada hasil pengamatan terhadap berbagai permasalahan, wawancara,

daftar pertanyan, dan evaluasi kinerja, dan dengan cara meminta para pekerjaan untuk

mengawasi sendiri hasil kerjanya sendiri.

c. Future human resources needs, keperluan pelatihan ini tidak berkaitan dengan

ketidaksesuaian kinerja, tetapi lebih berkaitan dengan sumberdaya manusia untuk waktu

yang akan datang

Tujuan juga dapat dibagi menjadi tujuan individu dan organisasional. Apabila tujuan

individual tercapai maka tujuan organisasional juga akan tercapai dengan baik :

- Tujuan organisasi : Meningkatkan produkvitas karyawan sehingga jumlah pekerjaan akan

lebih banyak dibandingkan sebelum training.

- Individual performance : Menambah sikap yang baik terhadap pekerjaan. Serta

kemampuan dalam mengerjakan tugas.

2. Mendesain program pelatihan (designing a training program), sebenarnya persoalan

performasi bisa diatasi melalui perubahan dalam system feedback, seleksi atau imbalan, dan

juga melalui pelatihan. Atau akan lebih mudah dengan melakukan pemecatan terhadap

pegawai selama masa percobaan. Jika pelatihan merupakan solusi terbaik maka para

manajer atau supervisor harus memutuskan program pelatihan yang tepat yang bagaimana

harus dijalankan. Ada dua metode dan prinsip bagi pelatihan : a. Metode pelatihan :

metode pelatihan yang tepat tergantung pada tujuannya. Tujuannya atau saran pelatihan

yang berbeda akan berakibat pemakai metode yang berbeda pula. b. Prinsip umum bagi

metode pelatihan : metode tersebut harus memenuhi prinsip-prinsip seperti motivasi para

peserta pelatihan, memperlihatkan keterampilan, harus konsisten dengan isi pelatihan,

peserta berpartisipasi aktif, memberikan kesempatan untuk perluasan keterampilan,

memberikan feedback, mendorong dari hasil pelatihan ke pekerjaan, harus efektif dari segi

biaya.

3. Evaluasi efektivitas program (evaluating training program effectivenees) Untuk

meningkatkan usaha belajarnya, para pekerja harus menyadari perlunya perolehan

Page 14: Training.docx

informasi baru atau mempelajari keterampilan-keterampilan baru dan keinginan untuk

belajar harus dipertahankan. Evaluasi training dapat dibagi oleh :

- Reaksi adalah tangga peserta mengenai hasil training yang diberikan. Reaksi dapat berupa

perasaan atau perbuatan. Perasaan merupakan reaksi yang disembunyikan. Perwujudan

perasaan dapat melalui perbuatan.

- Learning merupakan proses dari bisa menjadi tidak bisa, tidak tahu menjadi tahu. Jadi

proses belajar dapat ditentukan dari peningkatan pengetahui dan kemampuan karyawan

dalam mengerjakan tugas di perusahaan.

- Perbuatan yakni berupa peningkatan motivasi dalam bekerja. Apabila hasil training baik

maka karyawan dapat meningkatkan hasil kerjanya sehingga perusahaan akan memperoleh

keluaraan yang lebih besar.

Page 15: Training.docx

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Sejarah BLK Surabaya

Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja (UPT-PK) Surabaya atau yang lebih dikenal

sebagai BLK Surabaya dibangun pada tahun 1979 dengan dana bantuan dari Bank Dunia

(World Bank). Diresmikan oleh Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia (Dr. Harun Zein)

pada 19 Maret 1980 dengan nama Pusat Latihan Kerja (PLK) Surabaya yang berlokasi di Jl.

Dukuh Menanggal III/29 Kecamatan Gayungan Surabaya dengan luas area keseluruhan

48.470 m2. Pada tahun 1990 nama PLK Surabaya diubah menjadi Balai Latihan Kerja Industri

(BLKI) Surabaya.

Pada tahun 2000 saat dimulainya otonomi daerah nomenklatur BLKI diubah menjadi

Balai Latihan Instruktur dan Pengembangan (BLKIP) Surabaya. Selanjutnya berdasarkan

Peraturan Gubernur Nomor 122 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja UPT Dinas

Tenaga Kerja, Transmigrasi Kependudukan Provinsi Jawa Timur maka BLKIP Surabaya diubah

menjadi UPT Pelatihan Kerja Surabaya.

Melalui berbagai pelatihan berbasis kompetensi yang telah diselenggarakan selama

lebih dari 30 tahun, UPT Pelatihan Kerja/BLK Surabaya telah mencetak ribuan tenaga kerja

terampil dan ahli yang bekerja di perusahaan-perusahaan Nasional maupun Multinasional.

Pada masa sekarang dan mendatang, kualitas sumber daya manusia menjadi sangat

penting mengingat persaingan tenaga kerja secara global yang semakin ketat. Kontribusi

UPT Pelatihan Kerja/BLK Surabaya sebagai lembaga pelatihan milik pemerintah dalam

menghadapi tantangan saat ini adalah dengan meningkatkan daya saing tenaga kerja

Indonesia melalui pelatihan berbasis kompetensi, ujian kompetensi serta sertifikasi keahlian.

Untuk menyelenggarakan uji kompetensi UPT Pelatihan Kerja/BLK Surabaya bekerja sama

dengan Lembaga Sertifikasi Profesi(LSP), Badan Nasional sertifikasi Profesi (BNSP).

Dengan peralatan yang memadai dan lengkap serta didukung oleh instruktur-

instruktur senior yang telah memiliki sertifikasi assessor, UPT Pelatihan Kerja/BLK Surabaya

telah terakreditasi sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) untuk Kejuruan Mesin Logam, Las,

Listrik dan Otomotif. Sedangkan untuk membantu penyerapan lulusan oleh UPT Pelatihan

Page 16: Training.docx

Kerja/BLK Surabaya menyediakan layanan Kios “3 in 1” yaitu bentuk pelayanan untuk

mengakses lowongan pekerjaan secara online dan BursaTenaga Kerja Khusus (BKK) yang

dapat dimanfaatkan oleh lulusan maupun perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.

Pada tanggal 24 Desember 2010 lembaga Pelatihan ini berhasil mendapatkan sertifikasi ISO

9001 : 2008 yang merupakan bukti pengakuan keberhasilan di bidang manajemen Mutu.

4.2 Visi dan Misi

VISI

Mewujudkan UPT Pelatihan Kerja Surabaya sebagai Lembaga Pelatihan Bertaraf

Internasional yang Unggul dan Profesional.

MISI

1. Menyelenggarakan Pelatihan Tenaga Kerja dan Pencari Kerja.

2. Menyelenggarakan Pengembangan Sumber Daya Pelatihan.

3. Menyelenggarakan Pelayanan Jasa Produksi dan Konsultasi.

4. Melaksanakan Pelayanan Prima pada Masyarakat.

5. Melaksanakan Ujian Kompetensi (UJK) dan Sertifikasi.

STRATEGI

1.Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Instruktur.

2.Menyiapkan sarana dan Prasarana Pelatihan.

3.Menjalin Kerjasama Dengan Instansi Pemerintah dan Swasta.

4.Meningkatkan Promosi Pelatihan Jasa Produksi dan Konsultasi.

5.Mengembangkan Methodologi dan Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi (CBT).

6.Mengoptimalkan Program 3 In 1 (Pelatihan, Sertifikasi dan Penempatan) Tenaga Kerja.

7.Melayani Program Pelatihan sesuai dengan Kebutuhan Pasar Kerja (Training Need

Analysis).

Page 17: Training.docx

4.3 Struktur organisasi

4.4 Program Pelatihan

Guna  menunjang kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pasar/ dunia industri, UPT

PK/BLK SURABAYA menyelenggarakan program / paket pendidikan dan pelatihan meliputi :

A. PAKET PELATIHAN STANDAR

1. Pelatihan Institusional

    Paket latihan yang dananya dari Pemerintah APBN & APBD dilaksanakan di dalam Workshop UPT PK/BLK Surabaya. 

   Paket ini terdiri dari:      

   A. Paket 160 jam latihan

   B. Paket 240 jam latihan

   C. Paket 320 jam latihan

   D. Paket 480 jam latihan

Page 18: Training.docx

    E. Paket 640 jam latihan

    Dengan komposisi tipe paket 70% praktek dan 30% teori.

2. Pelatihan Non Institusional 

   Jenis pelatihan ini dilaksanakan diluar UPT PK/BLK Surabaya atau dilaksanakan dimana

masyarakat tinggal yang didanai APBD. Paket ini umumnya program-program pendek :

   A. Paket 320 jam latihan

   B. Paket 160 jam latihan

 

B. PROGRAM DIII KERJASAMA DISNAKERTRANSDUK PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN ITS

SURABAYA

Perencanaan ketenagakerjaan tidak dapat dipisahkan dari tingkat pendidikan formal khususnya

tenaga ahli madya.Kebutuhan pasar dan tingkat pendidikan harus dirancang secara terintergrasi

dengan memperhatikan tujuan dan sasaran industri. Dalam rangka memenuhi Tenaga kerja trampil

UPT PK/BLK Surabaya bekerjasama dengan ITS mendirikan program DIII Teknik industri, adapun

fasilitas program tersebut adalah :

Workshop terdiri dari mesin konvensional maupun mesin modern

Las dengan berbagai klasifikasi

Laboratorium Metalurgi dan Fisi

Studio gambar

Laboratorium Pneumatik / Elektro Pneumatik

Laboratorium PLC

Ruang komputer CAD / CAM dan Auto Cad

Perpustakaan

Dengan fasilitas tersebut UPT PK/BLK SURABAYA menyelenggarakan Program Studi dengan

konsentrasi pada bidang rekayasa yaitu:

Mesin Produksi

Page 19: Training.docx

Elektro Industri

Selain bekerja sama dengan ITS Surabaya UPT PK/BLK Surabaya juga menjalin kerjasama dengan

beberapa perguruan tinggi lainnya, Antara Lain : Universitas Negeri Surabaya dan Universitas 17

Agustus 1945 Surabaya.

 

C. PELATIHAN SWADANA

Pelatihan swadana merupakan jenis pelatihan yang diselengarakan oleh UPT PK/BLK Surabaya

dimana biaya pelatihan dibebankan pada peserta pelatihan. Pelatihan ini bisa dilaksanakan secara

perorangan maupun secara berkelompok. Pada akhir pelatihan akan dilaksanakan uji kompetensi

khususnya jurusan Listrik, Tekmek dan Automotive. Paket Swadana dibuka untuk semua kejuruan

dan lama pelatihan disesuaikan dengan permintaan peserta.

 

D. KERJASAMA PIHAK KETIGA /JASA KONSULTASI

Dalam rangka mendukung peningkatan kompetensi karyawan perusahaan, UPT PK/BLK Surabaya

menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi (CBT) dimana waktu pelatihan, sarana dan

prasarana ditentukan bersama dengan pihak perusahaan. Dalam Bidang jasa UPT Pelatihan Kerja

Surabaya memberikan pelayanan sebagai Konsultan Pelatihan yang meliputi :

  1. Manajemen Pelatihan/Analisa Kebutuhan Pelatihan (Training Need Analysis)

Desain Program Pelatihan

Desain Kurikulum Pelatihan

  2. Analisa Jabatan (Uraian Jabatan Berbasis Kompetensi

  3. Sertifikasi Kompetensi, antara lain :

Otomotif untuk kendaraan Roda 2 dan Roda 4

Listrik

Las

Mesin Bubut

 

E. JASA PRODUKSI DAN PERBAIKAN

Page 20: Training.docx

Pembuatan Spare Part (Komponen Mesin)

Perbaikan(service) AC

Perbaikan Peralatan Elektronika

Pengujian Bahan (Metallurgi)

Perkayuan/Mebel

Konstruksi Las

Perbaikan Mobil dan Motor

Production Training Center (PTC)

4.5 Fasilitas

Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Surabaya (UPT-PK SURABAYA) sebagai salah satu lembaga

latihan pemerintah yang menyelenggarakan pelatihan tenaga kerja industri senantiasa

mengembangkan potensi yang ada dan selalu melengkapi perangkat pelatihan sejalan dengan

perkembangan kebutuhan dunia industri dewasa ini. Sampai saat ini sarana pelatihan yang dimiliki

adalah sebagai berikut :

SARANA / FASILITAS FISIK

A. Kantor Pusat

Kantor Pusat berfungsi sebagai pusat administrasi dan pusat informasi pelatihan menempati areal

151 m2 terdiri dari :

Ruang Kepala BLK Surabaya

Ruang Rapat

Ruang Adm. Pelatihan

Ruang Adm. Pemasaran

Ruang Tata Usaha

Ruang Urusan Kepegawaian Ruang Urusan Umum

B. Work Shop / Bengkel

Work Shop yang ada dan dikembangkan sampai pada saat ini adalah sesuai kejuruan yang ada yaitu

sebagai berikut :

Work Shop Mesin Logam Seluas 1008 m2.

Work Shop Las seluas 852 m2

-Work Shop Listrik seluas 630 m2

Work Shop Automotive seluas 1008 m2

Work Shop Elektronika seluas 1008 m2

Work Shop Pneumatik seluas 1008 m2

Page 21: Training.docx

Work Shop Bangunan seluas 600 m2

Work Shop Tata Niaga seluas 108 m2

Work Shop Perhotelan Seluas 50 m2

Work Shop Aneka Kejuruan seluas 600 m2

Work Shop Production Training Center ( PTC)

Ruang kelas Berjumlah 12 Kelas

C. Asrama

Asrama berfungsi sebagai tempat tinggal sementara bagi peserta pelatihan dan dapat disewa oleh

masyarakat umum berdasarkan peraturan yang berlaku, asrama yang ada saat ini seluas 1784 m2

terdiri bangunan satu lantai dan dua lantai dengan 65 kamar satu kamar kapasitas 4 orang dengan

satu kamar mandi, sehingga daya tampung seluruhnya 260 orang.

D. Masjid

Dalam rangka melengkapi sarana peribadatan bagi seluruh peserta pelatihan maupun karyawan

dibangun sebuah masjid seluas 234 m2 dengan kapasitas lebih kurang 300 jamaah, dengan

bangunan masjid terletak

didepan asrama.

E. Kantin

Kantin menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari yang dikelola oleh koprasi karyawan Unit

Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Surabaya(UPT-PK SURABAYA) dan masyarakat yang menyewa

lahan untuk usaha.

F. Gedung dan Lapangan Olah Raga

Sampai saat ini fasilitas olah raga, yang ada adalah gedung bulu tangkis dan lapangan bola voli dan

satu meja tenis.

G. Aula

Gedung Aula selain untuk acara formal seperti seminar, rapat umum, juga dapat disewa untuk

kegiatan masyarakat umum dengan kapasitas 250 orang.

4.6 Kejuruan

-Kejuruan Teknik Las menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi /uji kompetensi serta jasa produksi

dan konsultasi. Terdiri dari beberapa Sub kejuruan antara lain : 1. Las Industri 2. Fabrikasi

Page 22: Training.docx

- Kejuruan Teknik Manufaktur menyelenggarakan pelatihan, sertifikasi / uji kompetensi serta

produksi dan konsultasi. Terdiri dari beberapa Sub kejuruan antara lain :1. Mesin Produksi 2. Instansi

Pipa 3. Kerja Pelat 4. Pengecoran Logam 5. CNC

-Kejuruan Teknik Otomotif menyelenggarakan pelatihan, konsultasi dan sertifikasi/uji kompetensi

dalam bidang otomotif. Terdiri dari beberapa sub kejuruan antara lain : 1. Teknik Kendaraan Ringan

2. Teknik Sepeda Motor

- Kejuruan Teknik Listrik menyelenggarakan pelatihan, kerjasama produksi serta sertifikasi/uji

kompetensi. Terdiri dari beberapa sub kejuruan, antara lain :1. Instalasi Penerangan2. Instalasi

Tenaga 3. Otomasi Industri

-Elektronika Menyelenggarakan pelatihan kejuruan, produksi dan konsultasi. Terdiri dari beberapa

subkejuruan antara lain : 1. Telekomunikasi2. Instrumentasi & Kontrol 3. Audio Video

- Kejuruan Bangunan enyelenggarakan pelatihan, kerjasama produksi, dan konsultasi bidang yang

berkaitan dengan konstruksi bangunan, interior dan perkayuan. Terdiri dari beberapa sub kejuruan

antara lain : 1. Konstruksi Batu & Beton 2. Konstruksi Kayu3. Gambar Bangunan 4. Furniture 5.

Konstruksi Baja Ringan 6. Pekerjaan Gipsum 7. Survei dan Pemetaan 8. Pembesian

- Kejuruan Bisnis dan Manajemen menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi dan jasa

produksi yang meliputi beberapa sub kejuruan, antara lain :1. Sekretaris2. Administrasi Perkantoran

3. ICT For Secretary 4. Keuangan5. Tata Niaga / Penjualan 6. Bahasa 7. Kewirausahaan

- Kejuruan Teknologi Informasi dan Komunikasi menyelenggarakan pelatihan serta sertifikasi / uji

kompetensi. Terdiri dari beberapa sub kejuruan, antara lain : 1. Networking 2. Technical Support 3.

Computer Engineering 4. Pemrograman 5. Multimedia6. Database 7. System Analyst8. Graphic

Design 9. Office Tools