TRAINER
-
Upload
smkn-36-jakarta-utara -
Category
Education
-
view
172 -
download
3
description
Transcript of TRAINER
![Page 1: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/1.jpg)
TRAINERMULYONO
![Page 2: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/2.jpg)
• Trainer yang berkualitas sangatlah sulit didapatkan perusahaan.
• Kebanyakan motivator untuk para karyawan hanya membacakan
materi lewat presentasi yang membosankan atau mengadakan
banyak permainan yang cukup seru tapi tidak membawa perubahan
yang permanen.
• Kini, saatnya saya membagikan tips untuk menjadi trainer atau
motivator yang bermutu;
![Page 3: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/3.jpg)
• Dua dekade belakangan ini industri training dan konsultasi
berkembang secara pesat.
• Kebutuhan akan training di perusahaan-perusahaan sangat tinggi,
sejalan dengan semakin tingginya tuntutan akan kinerja
karyawannya untuk mengimbangi persaingan pasar.
• Namun seringkali tingginya tuntutan training ini tidak bisa dipenuhi
oleh perusahaan sendiri karena beberapa hal.
![Page 4: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/4.jpg)
• Salah satunya adalah kapasitas trainer perusahaan yang tidak
mencukupi.
• Oleh karena itu, untuk menutup kekurangan ini perusahaan
memanfaatkan trainer dari luar yang disediakan oleh perusahaan
training dan konsultasi.
• Persoalannya lagi, tidak selalu training yang diberikan oleh
perusahaan training sesuai dengan harapan perusahaan.
![Page 5: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/5.jpg)
• Terhadap training yang diselenggarakan, keluhan yang sering
dikemukakan lebih banyak soal cara penyampaian dan bukan mengenai
materinya.
• Artinya, kompetensi, gaya, cara dan sikap trainer dalam memberikan
training dinilai tidak bagus.
• Kekurangpahaman trainer mengenai seluk beluk training adalah
penyebab seorang trainer tampak tidak kompeten.
• Penguasaan bukan hanya mencakup materi, tetapi juga mencakup proses
belajar, jenis peserta, metode training, perilaku di depan peserta dan
![Page 6: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/6.jpg)
• Buku ini disusun untuk memberi bekal kepada para trainer agar proses
training berjalan lebih efektif.
• Gagasan, pendapat dan pengalaman disusun sedemikian rupa sehingga
membentuk urutan yang sistematis mungkin sesuai dengan kaidah
pembelajaran.
• Pada bab pertama, buku ini membahas mengenai training baik itu
menyangkut definisi, perannya dalam bisnis dan perusahaan, maupun
pandangan-pandangan bias mengenainya.
![Page 7: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/7.jpg)
• Kemudian untuk lebih memahami training, pada bab kedua akan dibahas secara lebih
mendalam mengenai proses pembelajaran.
• Peserta training, yaitu orang dewasa, mempunyai cara belajar yang berbeda dengan
cara belajar anak-anak.
• Untuk itu mereka harus dimengerti dan dipahami serta diperlakukan berbeda dengan
anak kecil.
• Bab ketiga membahas secara detil (dan tentu saja prkatis) mengenai cara belajar,
harapan dan perlakuan yang dianjurkan terhadap orang dewasa agar proses training
berjalan efektif, dinamis, interaktif dan mencapai tujuan.
![Page 8: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/8.jpg)
• Pencapaian tujuan training juga sangat tergantung dari pemberi
materinya, yakni trainernya.
• Sikap, perilaku dan kemampuan seorang trainer mempunyai peran yang
sangat besar dalam kelancaran proses training.
• Proses yang baik akan membuat tujuan training akan lebih mudah dicapai.
• Dalam bab keempat inilah akan dibahas seluk beluk mengenai apa yang
sebaiknya dihindari oleh seorang trainer dan saran-saran agar seorang
trainer bisa mendapatkan kharisma di depan peserta training.
![Page 9: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/9.jpg)
• Tidak cukup mengandalkan perilaku, seorang trainer juga
memerlukan alat bantu dalam training.
• Bab kelima akan membahas secara detil alat-alat bantu yang biasa
dipakai oleh seorang trainer untuk membuat proses training menjadi
lebih mudah dan efektif.
• Pemilihan alat bantu tidak bisa sembarangan, tetapi harus
disesuaikan dengan metode training yang dipilih.
![Page 10: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/10.jpg)
• Ada banyak metode training, yang masing-masing mempunyai
peruntukannya sendiri. Arti, fungsi utama, kekuatan dan kelemahan setiap
metode akan dibahas dalam bab yang keenam.
• Setelah seorang trainer mengetahui dan memahami proses belajar, peserta,
sikap, alat bantu dan metode, ia harus mempraktekkannya.
• Bab ketujuh akan membahas cara melakukan fasilitasi, yaitu cara mengajak
peserta training untuk terlibat secara aktif, berpartisipasi secara dinamis.
![Page 11: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/11.jpg)
1). Mulai dengan cepat dan akhiri dengan kesan yang baik.
• Jangan bertele-tele dengan perkenalan dan pembukaan yang
panjang.
• Akhiri dengan kata-kata yang tak terlupakan sehingga pelatihannya
selalu diingat-ingat
meski telah berakhir serta mendorong perubahan yang bermakna.
![Page 12: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/12.jpg)
2). Selalu berlatih dan melakukan persiapan dengan matang.
• Rekam sesi motivasi untuk evaluasi nanti.
• Perbanyak praktek dan perbaiki materi serta cara
mempresentasikannya.
• Siapkan alat bantu visual, video, multimedia, alat dan media untuk
menggambar, serta hadiah sederhana untuk kuis atau permainan.
![Page 13: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/13.jpg)
3). Fokus, selalu antusias, dan menjaga tingkat energi agar tetap bersemangat dalam memberikan training
dengan bahasa tubuh yang meyakinkan.
•Berbicaralah dengan penuh kepercayaan
diri, gerakkan badan dan tangan secara
harmonis berkoordinasi dengan apa yang
ingin disampaikan.
![Page 14: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/14.jpg)
4). Perhatikan dan manfaatkan emosi serta gaya belajar dari
para partisipan. •Gunakan gambar dan tulisan, video dan
lagu, contoh kasus dan strategi, gambaran umum dan detail khusus, pertanyaan dan permainan, pengajaran dan diskusi, dan sebagainya.
•Ciptakan interaksi personal yang menarik dan pancing sensasi perasaan yang menggugah.
![Page 15: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/15.jpg)
5)Sederhanakan presentasi, beri ruang agar partisipan
belajar dan menemukan sendiri ilmu yang ingin diajarkan.
•Berikan lembaran untuk partisipan
memberikan umpan balik dan menulis
saran/masukan untuk sang trainer.
![Page 16: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/16.jpg)
6)Tingkatkan kecerdasan intelektual, emosional, dan sosial untuk para partisipan
dengan membentuk kelompok atau grup yang saling berkompetisi.
• Para peserta pelatihan akan belajar berinteraksi, bekerja sama, dan
saling melengkapi dalam sebuah kelompok.
• Berikan tugas yang cukup menantang bagi grup-grup ini.
![Page 17: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/17.jpg)
7) Last but not least, be yourself! Jadilah diri sendiri, jadilah versi yang terbaik dari diri sendiri.
• Setiap orang itu unik dan bisa memaksimalkan potensi dirinya tanpa perlu
menjadi orang lain.
• Tapi kita juga memerlukan orang lain sebagai role-model, orang-orang yang
telah mencapai kesuksesan yang ingin kita miliki.
• Selain mencari sosok yang bisa diteladani, kita juga harus mendapatkan tim
pendukung untuk membantu presentasi ini.
• Tanpa dukungan orang lain, seorang trainer tidak akan berhasil dalam
membawakan materi pelatihannya.
• Sekian dahulu tips untuk kali ini, semoga berguna dan bisa membawa
![Page 18: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/18.jpg)
BUANG RASA MINDER
• Minder atau rendah diri adalah perasaan diri tidak mampu dan menganggap
orang lain lebih baik dari dirinya.
• Orang yang merasa minder cenderung bersikap egosentris (terpusat pada diri
sendiri), memposisikan diri sebagai korban atau hal yang negatif, merasa tidak
puas terhadap dirinya, mengasihani diri sendiri dan mudah menyerah. orang
yang mempunyai rasa minder akan merasa lemah, kekurangan,rasa bersalah yg
berlebihan, takut pada orang lain,menarik diri dari lingkungan/pergaulan,
cemas menghadapi sesuatu yang baru,tidak berani menghadapi kenyataan,sukar
mengambil keputusan,takut akan kegagalan.
![Page 19: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/19.jpg)
• Untuk mengatasi sikap minder tersebut ada satu syarat, yakni menghargai diri
sendiri dan berpikiran positif.
• Minder adalah tipikal orang yg bermental lemah. Mental yg lemah akan merasa
selalu tidak aman, selalu gelisah dan kuatir.
• Karena kerja otak sudah dipenuhi dg rasa kawatir, takut dan gelisah tanpa sebab
atau disebabkan oleh hal-hal kecil, maka kerja otakpun menjadi lemah dan tidak
dapat berfungsi untuk memikirkan hal-hal besar yg bermanfaat buat diri sendiri
dan orang lain.
![Page 20: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/20.jpg)
Ciri-ciri orang yang merasa minder ialah:
• Selalu berpikir negative terhadap diri sendiri.
• Suka menyendiri.
• Terlalu berhati-hati ketika berhadapan dengan orang lain sehingga
pergerakannya kelihatan kaku.
• Pergerakannya agak terbatas, seolah-olah sadar yang dirinya memang
mempunyai banyak kekurangan.
• Berasa curiga terhadap orang lain
• Tidak percaya bahwa dirinya memiliki kelebihan
![Page 21: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/21.jpg)
• Sering menolak apabila diajak ke tempat-tempat yang ramai orang.
• Beranggapan bahwa orang lainlah yang harus berubah,
• Menolak tanggung jawab hidup untuk mengubah diri menjadi lebih baik.
• Minder harus sebisa mungkin dihindari dan dicari jalan keluarnya.
• Minder menghambat kita menggapai mimpi dan kesuksesan.
• Minder, semua orang tahu maknanya, adalah sikap yg manusiawi.
![Page 22: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/22.jpg)
• Semua orang memiliki sikap dan perasaan ini dengan level yang
berbeda.
• Minder adalah manusiawi, akan tetapi menjadi tidak manusiawi lagi
ketika kita tidak berusaha untuk menghilangkan sikap dan perasaan
minder.
![Page 23: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/23.jpg)
Tips Mengatasi Minder/Rendah Diri
1. Berpikir positif.
Tekankan pada diri Anda bahwa Anda patut
dihargai.
![Page 24: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/24.jpg)
2. Hadapi rasa takut jangan dihindari.
•Toh ia tidak akan berakibat seburuk yg anda kira. •Melawan rasa takut akan menambah percaya diri anda.
![Page 25: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/25.jpg)
3. Hargai diri sendiri.
• Hargailah Anda sebagai Ciptaan Tuhan karena Anda telah berhasil
dalam berbuat sesuatu.
• Bila tidak mengapa orang lain mesti menghargai anda?
• Bukankah akan lebih mudah apabila anda membantu dan
menghargai diri sendiri?
![Page 26: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/26.jpg)
Meningkatkan Rasa Percaya Diri(1. Berpikir Positif)
•Tekankan berulang-ulang pada diri
Anda “Saya bisa. Tenang saja. Saya
berani. Orang lain bisa, saya pasti
bisa”.
![Page 27: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/27.jpg)
2. Menenangkan diri:
• Kenapa harus grogi?
• Anggap saja yang di depan Anda adalah keluarga Anda.
• Jadi, tampilah se-rileks mungkin.
• Dengan rileks, Anda dapat focus pada apa yang akan Anda
sampaikan
![Page 28: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/28.jpg)
3. Hilangkan rasa ingin tampil sempurna:
•Mengapa Anda cemas? Karena Anda ingin tampil sesempurna mungkin.
•Padahal, sudah jelas kita manusia, tidak ada yang sempurna.
![Page 29: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/29.jpg)
4. Menjernihkan pikiran:
• Saat Anda merasa cemas, saat itulah pikiran Anda sedang dipenuhi
kalimat-kalimat negatif, seperti “aduh, kalau salah gimana ya”
“aduh, gimana ntar kalo aku dipermalukan didepan kelas”.
• Nah pemikiran seperti inilah yang harus dihilangkan.
![Page 30: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/30.jpg)
5. Kuasai Materi:
• Sebelum Anda berbicara di depan umum, pahamilah apa yang ingin
Anda sampaikan, focus dan konsentrasi.
• Saat Anda cemas, materi inti yang sesungguhnya malah akan hilang
dari pikiran Anda.
• Pahami bahan pembicaraan yang akan Anda sampaikan. Jangan
menghapalkan, tapi memahami.
![Page 31: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/31.jpg)
• Seperti saat Anda ingin menceritakan sebuah film kepada teman
Anda, tentu Anda bisa menceritakan dengan mudah isi film tersebut
kan? Itu karena Anda menguasai film itu.
• Berlatih dan Berlatih
• Setelah Anda mempunyai semua modal itu, berlatihlah! Anda bisa
berlatih di depan kelompok arisan, kelompok kerja, kelompok
tetangga, dsb.
![Page 32: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/32.jpg)
Berbicara di depan Umum
• Apakah itu berbicara di depan umum?
• Berbicara di depan umum adalah suatu proses komunikasi dimana satu orang
yang
• berbicara kepada kelompok orang banyak.
• Berbicara di depan umum atau di depan kelompok berbeda dengan berbicara
dalam kelompok. atau ngobrol karena perhatian hadirin akan terpusat pada
pembicara dan seorang pembicara harus memberikan perhatian pada seluruh
peserta, bukan hanya pada orang-orang tertentu.
![Page 33: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/33.jpg)
• Untuk itu perlu diperhatikan posisi berdiri, kontak mata, ekspresi
atau mimik, kejelasan bicara (artikulasi dan nada),
• Pemahaman akan isi topik menjadi sangat penting, karena setiap
orang akan menjadi percaya diri ketika menerangkan sesuatu yang
dipahami dengan baik.
• Karena itu berbicara di depan umum membutuhkan persiapan yang
baik.
![Page 34: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/34.jpg)
Posisi berdiri
• Berdirilah di tempat yang dapat dilihat oleh seluruh peserta.
• Jangan memunggungi peserta dan jangan menutupi pandangan
peserta terhadap obyek yang harus mereka lihat, misalnya tulisan
atau praktek kegiatan tertentu.
![Page 35: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/35.jpg)
Kontak mata
•Tataplah mata peserta dengan tenang.
• Jangan pernah melihat ke tempat lain, apalagi ke
tempat kosong.
• Kontak mata akan memastikan bahwa peserta
mengikuti pembicaraan kita.
![Page 36: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/36.jpg)
Mimik
• Tunjukkan perasaan Anda dengan jujur. Jika anda merasa lucu,
tertawalah.
• Jika anda agak grogi atau gugup, katakanlah , jika anda cemas,
katakanlah alasannya.
• Peserta akan bersimpati pada anda, dan anda akan berkembang
ketika mampu mengatakan hal tersebut.
![Page 37: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/37.jpg)
Kejelasan Bicara: artikulasi, dan nada.
• Artikulasikan setiap huruf dengan sebaik-baiknya dengan cara yang
benar.
• Sesekali berilah intonasi nada bicara yang berirama, meninggi atau
melemah sesuai kepentingan.
![Page 38: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/38.jpg)
Jadilah diri sendiri
• Jangan pernah berusaha menjadi orang lain atau menjadi imitasi orang lain.
• Jadilah dirimu sendiri, karena gaya setiap orang adalah unik.
![Page 39: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/39.jpg)
Melibatkan Peserta (pendengar)
•Sapalah peserta di awal pembicaraan
dengan menanyakan kabar mereka
serta hal-hal ringan dalam kegiatan
keseharian.
![Page 40: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/40.jpg)
Tips Praktis
•Untuk menjadi Trainer, berpikir
positif untuk meningkatkan
percaya diri adalah hal yang utama.
![Page 41: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/41.jpg)
TIPS MENJADI TRAINER
•Ada yang perlu diperhatikan jika kita menjadi seorang trainer(pelatih).
•Fungsi trainer bukan seperti seorang pelatih, tetapi menjadi fasilitator yang baik dalam mengelola forum .
•Baik forum besar ataupau kecil yang melibatkan masyarakat.
![Page 42: TRAINER](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022060201/5599c3621a28ab03178b4764/html5/thumbnails/42.jpg)
1. Suara Perlu di perhatikan. Suara berpengaruh terhadap audience terutama untuk keras dan lunaknya
penyampaian.2. Pandangan Tidak Merata. Tips untuk menjadi trainer ketika bertemu denganaudience yang perlu adalah
melihat keseluruh audience.3. Jangan Monoton tidak ada improvisasi
4. Intonasi5. Bahasa Tubuh6. Jangan Terburu-buru7. Suasana Hati8. Lingkungan yang Mendukung.9. Penguasaan Materi10. Banyak Gerak