PENGGUNAAN TRAINER MOTOR SERVO DALAM PRAKTIKUM …
Transcript of PENGGUNAAN TRAINER MOTOR SERVO DALAM PRAKTIKUM …
LPPM - UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
288
PENGGUNAAN TRAINER MOTOR SERVO DALAM PRAKTIKUM MATA
KULIAH DASAR SISTEM PENGATURAN DI LABORATORIUM SISTEM
KENDALI TEKNIK ELEKTRO UNESA
ENDRYANSYAH
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya,Jl.Ketintang,
Surabaya, Kode Pos,Indonesia
PUPUT WANARTI RUSIMANTO
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya,Jl.Ketintang,
Surabaya, Kode Pos,Indonesia
DiterimaHariTanggal Bulan Tahun
DirevisiHariTanggalBulan Tahun
Abstrak -Tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa dalam
memahami teknik pengaturan dan karakteristik motor servo menggunakan Trainer Motor Servo.
Trainer motor servo digunakan sebagai penunjang praktikum untuk mata kuliah Teknik Pengaturan
di Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Surabaya. Objek yang diteliti adalah trainer motor
servo hasil rancangan yang telah tervalidasi. Responden penelitian terdiri dari 43 mahasiswa Teknik
Elektro Unesa semester 3 angkatan 2014. Instrumen penelitian terdiri atas angket untuk mahasiswa,
soal posttest. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Untuk menguji hasil belajar
mahasiswa menggunakan trainer motor servo digunakan uji normalitas dan uji signifikansi. Hasil
penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, Hasil belajar ranah kognitif mahasiswa (µ=81,3) lebih
besar dari 66 atau dapat dikatakan bahwa hasil belajar kogitif mahasiswa tuntas. Kedua, hasil belajar
afektif mahasiswa (µ=80,2) lebih besar dari 66 atau dapat dikatakan bahwa hasil belajar afektif
mahasiswa tuntas. Ketiga, hasil belajar psikomotor mahasiswa (µ=81,3) lebih besar dari 66 atau
dapat dikatakan bahwa hasil belajar psikomotor mahasiswa tuntas. Dengan demikian, trainer motor
servo efektif digunakansebagai sarana pembelajaran praktik teknik pengaturan di laboratorium
sistem kendali teknik elektro unesa. Kata kunci:ranah kognitif; ranah afektif; ranah psikomotor; trainer motor servo.
Abstract - The purpose of this research is to determine student learning outcomes in understanding
servo motor regulation and characteristics using Servo Motor Trainer. Servo motor trainers are
used as supporting practicum in Control Engineering courses in the Department of Electrical
Engineering, State University of Surabaya. The object under study is a validated servo motor
trainer. Respondents of the study consisted of 43 students of Electrical Engineering Unesa semester
3 of 2014. The research instrument consisted of questionnaires for students, post test questions. Data
analysis using quantitative descriptive analysis. To test student learning outcomes using servo motor
trainer used normality test and significance test. The results of the study are as follows. First,
Penggunaan Trainer Motor Servo 289
students 'cognitive domain learning outcomes (µ = 81.3) are greater than 66 or it can be said that
students' cognitive learning outcomes are complete. Second, student affective learning outcomes (µ
= 80.2) are greater than 66 or it can be said that student affective learning outcomes are complete.
Third, student psychomotor learning outcomes (µ = 81.3) are greater than 66 or it can be said that
students' psychomotor learning outcomes are complete. Thus, the servo motor trainer is effectively
used as a means of learning control engineering practices in the laboratory electro control system
Unesa.
Keywords: cognitive domain; affective domain; psychomotor domain; servo motor trainer.
1. Pendahuluan
Dalam upaya peningkatan kualitas hasil pembelajaran bagi mahasiswa Teknik Elektro
Unesa khususnya prodi Pendidikan Teknik Elektro, maka tim pengampu mata kuliah
Dasar Sistem Pengaturan telah melakukan penelitian dengan melakukan inovasi model
pembelajaran. Yaitu dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif (MPK) secara
benar dengan ditunjang modul dengan benar. Modul dalam penelitian ini adalah modul
praktikum motor servo yang terdiri dari Modul Mahasiswa, Modul Dosen beserta trainer.
Modul Mahasiswa berisi (1) Peta kedudukan modul dan kemampuan prasyarat; (2)
Pendahuluan yang meliputi deskripsi, prasyarat, petunjuk penggunaan modul, kompetensi
dan indikator; (3) Kegiatan pembelajaran, di mana setiap kegiatan belajar meliputi
kompetensi dan indikator, uraian materi, lembar kegiatan mahasiswa dan tes formatif
yang tidak disertai jawabannya dan (4) Evaluasi yang meliputi ranah kognitif, afektif dan
psikomotor.
2. Kajian Teori
2.1Pembelajaran Kooperatif
Menurut Trianto, 2007, pembelajaran yang bernaung dalam teori konstruktivis adalah
kooperatif. Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah
menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan
temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu
memecahkan masalah – masalah yang kompleks. Jadi hakikat sosial dan penggunaan
kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif.
Menurut Sugiyanto, 2010, pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) sendiri
adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada pada penggunaan kelompok kecil
siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan
belajar.Menurut Lie (dalam Sugiyanto, 2010), pada pembelajaran kooperatif ada
beberapa elemen yang harus diketahui. Elemen – elemen tersebut adalah: (1) Saling
ketergantungan positif, (2) Interaksi tatap muka, (3) Akuntabilitas individual, (4)
Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi.
Penilaian tim ahli terhadap modul berupa tanggapan tim ahli pada: (1) Tujuan,
yang meliputi tujuan akhir relevan dengan kurikulum Jurusan Teknik Elektro Unesa dan
290 Endryansyah, Puput Wanarti Rusimanto
Rencana Pembelajaran Semester (RPS) mata kuliah Dasar Sistem Pengaturan. (2) Konsep
atau Substansi, yang meliputi kebenaran konsep, disusun berbasis kompetensi,
merupakan substansi pokok yang esensial, dikelompokkan dalam bagian-bagian yang
logis (materi setiap kegiatan belajar relevan dengan RPS), bahan sesuai dengan waktu
yang tersedia, terkait dengan materi terdahulu (urutan), kelayakan alat dan bahan,
penggunaan notasi, simbol, dan satuan, tidak bias gender, etnis, religi. (3) Format, yang
meliputi format yang disepakati, sistem penomoran jelas, teks dan ilustrasi berimbang,
kemenarikan modul, (4) Bahasa yang meliputi penulisan dengan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar, kesesuaian bahasa dengan tingkat perkembangan mahasiswa, kalimat
ditulis secara efektif, efisien, dan komunikatif, definisi diuraikan secara jelas dan
terminologi digunakan secara tepat, perintah, petunjuk, dan penugasan ditulis secara
jelas. (5) Ilustrasi, yang meliputi membantu pemahaman konsep, mencantumkan sumber,
jika mengutip ilustrasi dari sumber lain, ilustrasi disajikan secara jelas, menarik, dan
mudah dipahami, tidak bias gender, etnis, religi. (6) Evaluasi, yang meliputi relevansi
dengan tujuan pembelajaran, dilengkapi dengan kisi-kisi/tabel spesifikasi, dan panduan
evaluasi. (7) Daftar Pustaka, yang meliputi penulisan secara baku (mengacu APA atau
yang disepakati), benar-benar dirujuk dalam teks.
2.2Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan
pembelajaran kooperatif. Fase 1, pelajaran dimulai dengan guru menyampaikan tujuan
pelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar. Fase 2, guru menyampaikan informasi,
sering kali dengan bahan bacaan daripada secara verbal. Fase 3, siswa dikelompokkan ke
dalam tim-tim belajar. Fase 4,guru membimbing siswa berkerja bersama untuk
menyelesaikan tugas bersama mereka. Fase 5, presentase hasil akhir kerja kelompok atau
evaluasi tentang apa yang telah mereka pelajari. Fase 6, guru memberi penghargaan
terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu.
2.3 Modul
Menurut Mulyasa (2004:148) modul adalah suatu proses pembelajaran mengenai suatu
satuan bahasan tertentu yang disusun secara sistematis, operasional dan terarah untuk
digunakan oleh peserta didik, disertai dengan pedoman penggunaannya untuk para guru.
Pembelajaran dengan sistem modul memiliki karakteristik sebagai berikut: (1) Setiap
modul harus memberikan informasi dan memberikan petunjuk pelaksanaan yang jelas
tentang apa yang harus dilakukan oleh peserta didik, bagaimana melakukannya, dan
sumber belajar apa yang harus digunakan. (2) Modul merupakan pembelajaran
individual, sehingga mengupayakan untuk melibatkan sebanyak mungkin karakteristik
peserta didik. (3) Pengalaman belajar dalam modul disediakan untuk membantu peserta
didik mencapai tujuan pembelajaran seefektif dan seefisien mungkin, serta
memungkinkan peserta didik untuk melakukan pembelajaran secara aktif, tidak sekedar
membaca dan mendengar, tetapi lebih dari itu, modul memberikan kesempatan untuk
Penggunaan Trainer Motor Servo 291
bermain peran (role playing), simulasi dan berdiskusi. (4) Materi pembelajaran disajikan
secara logis dan sistematis, sehingga peserta didik dapat mengetahui kapan dia memulai
dan kapan mengakhiri suatu modul, dan tidak menimbulkan pertanyaan mengenai apa
yang harus dilakukan atau dipelajari. (5) Setiap modul memiliki mekanisme untuk
mengukur pencapaian tujuan belajar peserta didik, terutama untuk memberikan umpan
balik/respon bagi peserta didik dalam mencapai ketuntasan belajar.
2.4 Trainer
Menurut Hasan S (2006: 3) trainer merupakan suatu set peralatan di laboratorium yang
digunakan sebagai media pendidikan yang merupakan gabungan antara model kerja dan
mock up. Trainer ditunjukkan untuk menunjang pembelajaran siswa dalam menerapkan
pengetahuan/konsep yang diperolehnya pada benda nyata. Model mock up adalah suatu
penyederhanaan susunan bagian pokok dari suatu proses atau sistem yang lebih rumit.
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan, trainer merupakan media pembelajaran
berupa replika atau miniatur sebuah perangkat yang disimulasikan dan diterapkan dalam
kegiatan praktik di laboratorium/perbengkelan yang membantu dan mempermudah siswa
memahami dan menguasai materi pembelajaran yang disampaikan.
Menurut Suryani (2006:5) beberapa kelebihan media trainer sebagai media
pembelajaran adalah sebagai berikut: (1) Tidak semua sistem dapat dipresentasikan
dalam model matematika, simulasi merupakan alternatif yang tepat. (2) Dapat
bereksperimen tanpa adanya resiko pada sistem yang nyata, dengan simulasi
memungkinkan untuk melakukan percobaan terhadap sistem tanpa harus menanggung
resiko terhadap sistem yang berjalan. (3) Simulasi dapat mengestimasi kinerja sistem
pada kondisi tertentu dan memberikan alternatif desain terbaik sesuai dengan spesifikasi
yang diinginkan. (4) Simulasi memungkin untuk melakukan studi jangka panjang dalam
waktu yang relatif singkat. (5) Dapat menggunakan input data bervariasai. (6) Sifatnya
konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah, jika dibandingkan dengan
bahasa verbal.
Media trainer juga memiliki kelemahan sebagai media pembelajaran, menurut
Suryani (2006:5) yaitu: (1) Kualitas dan analisis model tergantung pada pembuat model
pembelajaran. (2) Hanya mengestimasi karakteristik sistem berdasarkan masukan
tertentu. (3) Hanya menampilkan persepsi indera mata, ukurannya terbatas hanya dapat
dilihat oleh sekelompok siswa.
292 Endryansyah, Puput Wanarti Rusimanto
TACHO AMP UNIT
POLARITY
CONTROL
F/V
CONVERTERAMP
TACHO(F)
INPUT
POLARITY
TACHO(V)
OUTPUT
METER
G
- +
-15 +15COM
ATTENUATOR
0 10
64
82
0 10
64
82
ATT-1 ATT-2
OUTPUTAMP
-15 +15COM
NON-INV.
INPUT
+
-
INV.
INPUT+ -
0
PRE-AMPLIFIER
ZERO ADJ.
GND
O/L
PROTECT
-15 +15COM
MOTOR DRIVER AMP
GND
INPUTOUTPUT
OUTPUT
G
S.A
INPUT
1
2
3
SUMMING AMP
EXT.
a
b
EXT.
NETWORK
-15 +15COM
1
2
3
FUNCTION GENERATOR
(TO SCOPE X-INPUT)
RAMP
-15 +15COM
GND1.2
1.5
5
10GND
FREQUENCY (HZ)
X 0.1 X 1
GNDINPUT
4000
30002000
1000
0
RPM
TRAINER MOTOR SERVO
Gambar 1 Trainer Motor Servo
2.5 Motor Servo
Motor servo adalah sebuah motor DC dengan sistem umpan balik tertutup di mana posisi
dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor
servo. Motor servo pada dasarnya adalah motor dengan kualifikasi khusus yang sesuai
dengan aplikasi didalam teknik kontrol, terdiri dari motor DC, serangkaian gear,
rangkaian kontrol dan potensiometer.Motor servo banyak digunakan pada peranti R/C
(remote control) seperti mobil, pesawat, helikopter, dan kapal, serta sebagai aktuator
robot maupun penggerak pada kamera.
Seperti namanya, servomotor adalah sebuah servo. Lebih khusus lagi adalah servo
loop tertutup yang menggunakan umpan balik posisi untuk mengontrol gerakan dan
posisi akhir. Masukan kontrolnya adalah beberapa sinyal, baik analog atau digital, yang
mewakili posisi yang diperintahkan untuk poros output.
Prinsip kerjanya motor ini dikendalikan dengan memberikan sinyal modulasi lebar
pulsa melalui kabel kontrol. Lebar pulsa sinyal kontrol yang diberikan akan menentukan
posisi sudut putaran dari poros motor servo.
Contoh, lebar pulsadengan waktu 1,5 ms (mili detik) akan memutar poros motor
servo ke sudut 90˚. Bila pulsa lebih pendek dari 1,5 ms maka poros akan kembali
berputar ke posisi 0˚ atau bisa juga ke kiri berlawanan dengan arah jarum jam, sedangkan
bila pulsa yang diberikan lebih lama dari 1,5 ms maka poros motor servo akan berputar
ke posisi 180˚. Bisa dilihat pada Gambar 2 berikut ini.
Penggunaan Trainer Motor Servo 293
Gambar 2 Prinsip kerja motor Servo
Saat lebar pulsa kendali telah diberikan, maka poros motor servo tersebut akan
bergerak atau berputar menuju posisi yang telahdiperintahkan dan berhenti pada posisi
tersebut dan akan tetap bertahan pada posisi tersebut. Semisal jika ada sebuah kekuatan
eksternal untuk mencoba menggerakan, memutar atau mengubah posisi secara paksa,
maka motor servo akan menahan dan melawan dengan besarnya kekuatan tors yang
dimilikinya (rating torsi servo).
Akan tetapi motor servo tersebut tidak akan mempertahankan posisinya untuk
selamanya, sinyal lebar pulsa kendali harus diulang setiap 20 ms sekali untuk tetap
menginstruksikan agar posisi poros motor servo tersebut tetap berada atau masih bertahan
pada posisinya.
3. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan metode
Research & development (R & D). Penelitian ini produk yang dikembangkan adalah
sebuah Perangkat Pembelajaran Praktikum Motor Servo sebagai Penunjang Praktikum
untuk Mata Kuliah Dasar Sistem Pengaturan di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Surabaya.
Menurut Sugiyono (2015:409) terdapat sepuluh langkah penelitian R&D. Namun
pada penelitian ini tidak digunakan sepenuhnya langkah-langkah tersebut, tetapi
memodifikasi tahapan penelitianya hanya menjadi enam langkah dan ditujukan untuk
pembuatan produk pada ruang lingkup skala yang kecil dan terbatas serta tidak ditujukan
untuk memproduksi masal hasil produknya.
Karena tahapan atau prosedur penelitian sudah dimodifikasi, maka prosedur
penelitianya menjadi seperti Gambar 3berikut.
Gambar 3 Langkah atau prosedur penelitian yang dimodifikasi
294 Endryansyah, Puput Wanarti Rusimanto
4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil Angket Respon
Data hasil angket responmahasiswa ditunjukan pada Tabel 1 berikut
Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Angket Respon mahasiswa
No Pertanyaan Penilaian
Jumlah 1 2 3 4
1. Pertama kali saya mengikuti pembelajaran ini, saya
merasa bahwa pembelajaran ini mudah bagi saya. 16 13 100
2. Pembelajaran ini membuat saya berminat untuk
mengikuti mata pelajaran. 1 8 20 106
3. Pembelajaran ini dapat menstimulus rasa ingin tahu
saya. 20 9 96
4. Pembelajaran ini dapat membangun kekompakkan
antar kelompok. 2 27 114
5. Setelah mengikuti proses pembelajaran ini saya yakin
bahwa hasil belajar saya akan lebih baik. 19 10 97
6. Penampilan wajah dari sampul modul menarik. 4 25 112
7. Penyajian materi pada modul dapat menarik saya
untuk membacanya. 18 11 98
8. Ilustrasi yang terdapat pada modul dapat menunjang
pemahaman saya terhadap isi materi 1 10 18 104
9. Huruf yang digunakan pada modul nyaman untuk
dapat saya baca. 17 12 99
10. Kalimat yang digunakan mudah untuk saya pahami. 15 14 101
11. Pada modul terdapat petunjuk-petujuk yang
memudahkan saya untuk proses pembelajaran. 12 17 104
12. Materi pada modul sesuai dengan apa yang sudah
diajarakan. 10 19 106
13. Aktifitas belajar kami semua meningkat karena
tersedianya modul ini. 2 13 14 99
14. Terdapat tugas-tugas yang mendorong saya berfikir
kritis. 14 15 102
15. Dengan tersedianya modul dapat menunjang
terlaksanaanya proses pembelajaran mandiri bagi saya. 4 15 10 103
16. Bahasa yang digunakan mudah dipahami. 1 13 15 101
17. Bahasa yang digunakan sesuai dengan EYD. 5 24 111
18. Terdapat istilah yang mudah dipahami. 3 26 113
19. Terdapat ejaan yang mudah untuk dibaca. 2 27 114
20. Bahasa yang digunakan dapat mendorong minat
mahasiswa. 1 6 22 108
Jumlah Total 2088
Rerata skor = Jawaban responden
responden × item =
2088
29 × 20 = 3,6
Penggunaan Trainer Motor Servo 295
4.2 Hasil Ketuntasan Belajar Kelas Kontrol
Hasil penelitian yang dilakukan meliputi hasil validasi soal postes dan hasil uji coba
terdiri dari hasil belajar mahasiswa ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
a) Hasil Belajar Mahasiswa Ranah Kognitif
Hasil belajar ranah kognitif diperoleh melalui pemberian post-test setelah seluruh proses
pembelajaran menggunakan modul selesai. Post-test diberikan di akhir pertemuan dengan
memberikan soal pilihan ganda sebanyak 25 butir. Adapun hasil pengukuran posttest
tersebut dapat ditunjukkan pada Tabel 1.
1) Rekapitulasi nilai Kognitif (pengamatan)
Tabel 3. Rekapitulasi nilai Kognitif 1 kelas kontrol
No. Indikator / Nilai
Nilai Huruf I II III IV V VI VII
1 0 0 0 0 0 0 0 0 E
2 9 10 8 11 9 8 10 63,9 C+
3 11 9 8 10 8 9 12 65,7 B-
4 9 10 9 9 11 10 14 70,5 B
5 12 11 8 11 9 8 11 68,8 B-
6 11 7 8 12 10 8 10 64,9 C+
7 8 8 9 11 10 9 13 66,6 B-
8 10 9 11 12 9 8 11 68,8 B-
9 11 9 7 8 9 9 13 64,6 C+
10 10 8 11 12 9 10 11 69,8 B-
11 8 9 11 9 9 8 12 64,7 C+
12 9 9 9 10 11 9 13 68,6 B-
13 12 11 12 14 13 12 14 86,5 A
14 11 12 12 11 13 13 12 82,7 A-
15 10 11 12 12 10 10 11 74,8 B
16 11 11 11 12 10 9 13 75,6 B+
17 12 10 11 9 9 10 12 71,7 B
18 12 10 8 11 11 10 12 72,7 B
19 11 9 9 10 11 9 11 68,2 B-
20 9 10 9 9 9 10 11 65,8 B-
21 0 0 0 0 0 0 0 0 E
Rerata 63,6
Keterangan :
I: Merumuskan Rumusan Masalah.
II: Merumuskan Hipotesis.
III: Mendefinisikan Variabel Percobaan.
IV: Membuat rancangan Kebutuhan alat.
V: Membuat Rancangan kebutuhan bahan.
VI: Membuat Rancangan Prosedur pengambilan data.
VII: Membuat rancangan tabel data hasil Percobaan.
2) Rekapitulasi nilai Kognitif (Post-Test)
296 Endryansyah, Puput Wanarti Rusimanto
Tabel 4. Rekapitulasi nilai Kognitif 2 Kelas kontrol
No. Nilai Huruf
1 0 E
2 73,3 B
3 80 B+
4 70 B-
5 73,3 B
6 73,3 B
7 70 B-
8 86,6 A
9 80 B+
10 86,6 A
11 76,6 B+
12 73,3 B
13 90 A
14 83,3 A-
15 83,3 A-
16 86,6 A
17 73,3 B
18 90 A
19 90 A
20 76,6 B+
21 0 E
Rerata 72,1
b) Hasil belajar Ranah Afektif
Tabel 5. Rekapitulasi nilai Afektif kelas kontrol
No. Aspek yang Diamati Nilai Ket
I II III IV V VI VII VIII IX X
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 K
2 13 13 12 11 12
11 12 12 12 10 73,7 B
3 14 11 12 11 10 11 14 13 12 12 75 B
4 15 12 11 13 11 12 12 13 10 11 75 B
5 12 11 11 12 10 11 10 12 11 10 68,7 B
6 11 12 10 9 10 12 11 12 10 11 67,5 B
7 12 10 11 11 9 10 9 11 10 9 63,7 B
8 10 11 11 10 12 11 12 11 10 11 68,1 B
9 12 11 11 13 9 11 13 10 10 10 68,7 B
10 13 11 13 13 12 11 13 12 12 13 76,8 SB
11 10 11 11 11 10 13 12 10 11 11 68,7 B
12 13 10 10 13 12 11 12 11 13 12 73,1 B
13 13 14 14 12 12 12 11 12 15 14 80,6 SB
14 11 12 15 13 14 13 13 15 14 13 83,1 SB
15 13 10 11 12 11 10 10 11 11 11 68,7 B
Penggunaan Trainer Motor Servo 297
No. Aspek yang Diamati Nilai Ket
I II III IV V VI VII VIII IX X
16 12 12 13 12 13 12 13 12 12 12 76,8 SB
17 12 11 10 11 12 12 11 11 12 12 71,5 B
18 12 10 11 11 9 11 11 11 10 10 66,2 B
19 11 12 12 11 10 10 12 12 11 11 70 B
20 13 12 13 13 10 10 11 11 12 10 71,8 B
21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 K
Rerata 65,1
c) Hasil belajar Ranah Psikomotor
Tabel 6. Rekapitulasi nilai Psikomotor kelas kontrol
No. Indikator / Nilai
I II III IV V VI VII Nilai Huruf
1 0 0 0 0 0 0 0 0 E
2 11 13 10 13 10 10 13 71,4 B
3 12 11 13 12 10 9 12 70,5 B
4 10 12 10 13 9 10 12 67,8 B-
5 11 12 11 11 12 12 12 72,3 B
6 11 11 11 12 11 9 11 67,8 B-
7 13 12 11 12 12 11 13 75 B
8 13 12 11 14 13 11 13 77,6 B+
9 13 12 12 16 12 10 12 77,6 B+
10 13 14 11 14 13 11 13 79,4 B+
11 11 10 10 14 12 11 12 71,4 B
12 12 11 12 13 11 12 13 75 B
13 13 13 12 14 13 12 13 80,3 B+
14 12 13 12 11 11 12 14 75,8 B
15 12 11 12 12 12 12 14 75,8 B
16 15 13 15 16 13 14 12 87,5 A
17 11 14 13 12 12 11 14 77,6 B+
18 15 12 13 14 14 12 13 83,0 A-
19 14 13 13 14 11 12 13 80,3 B+
20 12 14 11 14 12 12 13 78,5 B+
21 0 0 0 0 0 0 0 0 E
Rerata 68,8
4.3 Hasil Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen
a) Hasil Belajar Mahasiswa Ranah Kognitif
1) Rekapitulasi nilai Kognitif (pengamatan)
Tabel 7. Rekapitulasi nilai Kognitif 1 kelas eksperimen
No Indikator / Nilai Nilai Ket
I II III IV V VI VII
1 11 12 12 12 12 12 12 74,1 B
2 0 0 0 0 0 0 0 0 E
298 Endryansyah, Puput Wanarti Rusimanto
No Indikator / Nilai Nilai Ket
I II III IV V VI VII
3 13 14 16 16 16 14 16 93,7 A
4 14 13 14 15 15 14 16 90,1 A
5 15 14 15 15 15 15 16 93,7 A
6 14 14 12 14 11 13 16 83,9 A-
7 14 13 14 14 14 13 16 87,5 A
8 13 14 13 14 14 15 16 88,3 A
9 14 13 13 15 10 15 16 85,7 A-
10 15 12 13 15 15 14 16 89,2 A
11 13 13 13 14 14 14 16 86,6 A
12 13 13 14 13 13 15 16 86,6 A
13 14 14 15 15 15 14 16 91,9 A
14 14 15 14 15 15 14 16 91,9 A
15 15 13 14 14 14 13 16 88,3 A
16 15 16 13 14 14 15 16 91,9 A
17 15 14 14 15 14 15 16 91,9 A
18 16 15 13 15 15 14 16 92,8 A
19 15 14 14 13 15 15 16 91,0 A
20 0 0 0 0 0 0 0 0 E
21 16 15 14 15 15 13 16 92,8 A
22 15 14 12 13 14 15 16 88,3 A
23 14 16 14 15 15 12 16 91,0 A
24 16 13 14 14 15 14 16 91,0 A
25 15 14 16 13 14 14 16 91,0 A
26 14 14 15 16 16 14 16 93,7 A
27 14 13 15 14 15 15 16 91,0 A
28 16 14 14 15 16 13 16 92,8 A
29 15 14 13 14 14 15 16 90,1 A
30 0 0 0 0 0 0 0 0 E
31 14 15 14 15 14 13 16 90,1 A
32 16 13 15 14 14 14 16 91,0 A
Rerata 81,3
2) Rekapitulasi nilai Kognitif (Post-Test)
Tabel 8. Rekapitulasi nilai Kognitif 2 Kelas eksperimen
No. Nilai Keterangan
1 83,3 A-
2 0 E
3 90 A
4 86,6 A
5 90 A
6 83,3 A
7 86,6 A
8 93,3 A
9 93,3 A
10 83,3 A-
11 86,6 A
12 86,6 A
13 90 A
14 90 A
15 90 A
16 86,6 A
17 93,3 A
18 96,6 A
19 93,3 A
Penggunaan Trainer Motor Servo 299
No. Nilai Keterangan
20 0 E
21 90 A
22 86,6 A
23 86,6 A
24 86,6 A
25 93,3 A
26 90 A
27 86,6 A
28 90 A
29 86,6 A
30 0 E
31 86,6 A
32 93,3 A
Rerata 80,5
b) Hasil Belajar Mahasiswa RanahAfektif
Tabel 9. Rekapitulasi nilai Afektif kelas Eksperimen
No. Indikator / Nilai
Nilai Ket I II III IV V VI VII
1 11 12 12 12 12 12 12 74,1 B
2 0 0 0 0 0 0 0 0 E
3 13 14 16 16 16 14 16 93,7 A
4 14 13 14 15 15 14 16 90,1 A
5 15 14 15 15 15 15 16 93,7 A
6 14 14 12 14 11 13 16 83,9 A-
7 14 13 14 14 14 13 16 87,5 A
8 13 14 13 14 14 15 16 88,3 A
9 14 13 13 15 10 15 16 85,7 A-
10 15 12 13 15 15 14 16 89,2 A
11 13 13 13 14 14 14 16 86,6 A
12 13 13 14 13 13 15 16 86,6 A
13 14 14 15 15 15 14 16 91,9 A
14 14 15 14 15 15 14 16 91,9 A
15 15 13 14 14 14 13 16 88,3 A
16 15 16 13 14 14 15 16 91,9 A
17 15 14 14 15 14 15 16 91,9 A
18 16 15 13 15 15 14 16 92,8 A
19 15 14 14 13 15 15 16 91,0 A 20 0 0 0 0 0 0 0 0 E
21 16 15 14 15 15 13 16 92,8 A
22 15 14 12 13 14 15 16 88,3 A
23 14 16 14 15 15 12 16 91,0 A
24 16 13 14 14 15 14 16 91,0 A
25 15 14 16 13 14 14 16 91,0 A
26 14 14 15 16 16 14 16 93,7 A
27 14 13 15 14 15 15 16 91,0 A
28 16 14 14 15 16 13 16 92,8 A
29 15 14 13 14 14 15 16 90,1 A
30 0 0 0 0 0 0 0 0 E
31 14 15 14 15 14 13 16 90,1 A
32 16 13 15 14 14 14 16 91,0 A
Rerata 81,3
300 Endryansyah, Puput Wanarti Rusimanto
c) Analisis Hasil Belajar Ranah Psikomotor
Tabel 10. Rekapitulasi nilai Psikomotor kelas Eksperimen
No. Indikator / Nilai Nilai Ket
I II III IV V VI VII
1 12 12 12 14 12 13 12 77,6 B+
2 0 0 0 0 0 0 0 0 E
3 15 14 14 13 14 13 15 87,5 A
4 12 14 14 14 13 14 16 86,6 A
5 15 15 14 16 15 15 14 92,8 A
6 14 14 15 14 13 13 15 87,5 A
7 13 14 14 13 14 14 14 85,7 A-
8 14 14 14 13 14 14 16 88,3 A
9 14 15 15 15 14 14 16 91,9 A
10 15 15 14 14 14 15 16 91,9 A
11 14 14 13 14 12 13 15 84,8 A-
12 14 13 14 14 13 12 14 83,9 A-
13 14 14 15 14 14 14 16 90,1 A
14 14 15 15 14 15 15 16 92,8 A
15 16 14 15 16 15 14 15 93,7 A
16 15 15 13 15 14 14 15 90,1 A
17 15 14 14 15 15 14 16 91,9 A
18 16 16 15 16 16 14 16 97,3 A
19 13 14 14 16 15 15 16 91,9 A
20 0 0 0 0 0 0 0 0 E
21 15 16 16 15 15 14 16 95,5 A
22 14 14 14 15 15 12 15 88,3 A
23 14 15 13 14 14 13 14 86,6 A
24 15 14 14 14 14 14 15 89,2 A
25 15 13 14 14 13 13 15 86,6 A
26 14 15 14 16 15 15 15 92,8 A
27 15 16 15 16 15 14 15 94,6 A
28 14 14 14 14 14 15 15 89,2 A
29 15 14 14 15 15 13 16 91,0 A
30 0 0 0 0 0 0 0 0 E
31 14 14 15 14 15 15 15 91,0 A
32 16 15 16 16 15 16 14 96,4 A
Rerata 81,5
4.4Analisis Pencapaian Hasil belajar
Analisis pencapaian hasil belajar dilakukan bertujuan untuk menguji Normalitas,
Homogenitas, serta perbedaan Hasil belajar antara kelas kontrol dan eksperimen sesudah
adanya perlakuan. Hasil belajar yang dianalisis meliputi ranah kognitif, afektif, dan
Psikomotor dengan menggunakan software SPSS 17.
a) Uji Normalitas
Penggunaan Trainer Motor Servo 301
Uji Normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang ada dalam
software SPSS 17. Dengan menggunakan taraf signifikansi α = 0,05 dan hipotesis
statistik sebagai berikut:
H0 = sampel berdistribusi normal
H1 = sampel berdistribusi tidak normal.
Tabel 11.Hasil SPSS Uji normalitas kelas kontrol
Tabel 12. Hasil SPSS Uji normalitas kelas eksperimen
b) Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kehomogenitasan data yang
didapat. Uji homogenitas dilakukan dengan uji Homogenity of varience test – One Way
ANOVA. Pada penelitian ini menggunakan taraf signifikansi α = 0,05 dan hipotesis
statistik sebagai berikut:
H0 = sampel homogen.
H1 = sampel tidak homogen.
Tabel 13. Uji homogenitas hasil belajar kognitif 1 (Pengamatan)
Test of Homogeneity of Variances
Hasil Belajar Kognitif (Pengamatan )
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.397 1 51 .531
Tabel 14. Uji homogenitas hasil belajar kognitif 2 (Post-Test)
Test of Homogeneity of Variances
302 Endryansyah, Puput Wanarti Rusimanto
Hasil Belajar Kognitif (Post - Test)
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.025 1 51 .875
Tabel 15. Uji homogenitas hasil belajar afektif
Test of Homogeneity of Variances
Hasil Belajar Afektif
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.209 1 51 .649
Tabel 16. Uji homogenitas hasil belajar psikomotor
Test of Homogeneity of Variances
Hasil Belajar Psikomotor
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.146 1 51 .704
c) Hasil Uji – T hasil belajar ranah Kognitif
Tabel 17. Uji T hasil belajar ranah Kognitif 1
Tabel 18. Uji T hasil belajar ranah kognitif 2
Tabel 19. Uji T hasil belajar ranah afektif
Penggunaan Trainer Motor Servo 303
Tabel 20. Uji T hasil belajar ranah Psikomotor
5 Simpulan
Kesimpulan yang didapat berdasarkan penelitian ini adalah:
1. Nilai rata-rata hasil belajar ranah kognitif pengamatan mahasiswa kelas kontrol
sebesar 63,6 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen sebesar 81,3.
Hasil belajar mahasiswa pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol
dengan arti lain bahwa perangkat pembelajaran yang digunakan sangat efektif untuk
meningkatkan hasil belajar mahasiswa.
2. Nilai rata-rata hasil belajar ranah kognitif postest mahasiswa kelas kontrol sebesar
70,1 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen sebesar 80,5. Hasil
belajar mahasiswa pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol dengan
arti lain bahwa perangkat pembelajaran yang digunakan sangat efektif untuk
meningkatkan hasil belajar mahasiswa.
3. Nilai rata-rata hasil belajar ranah afektif mahasiswa kelas kontrol sebesar 65,1
sedangkan nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen sebesar 80,2. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar mahasiswa pada kelas eksperimen lebih baik
daripada kelas kontrol dengan arti lain bahwa perangkat pembelajaran yang
digunakan sangat efektif untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa.
4. Nilai rata-rata hasil belajar ranah psikomotor mahasiswa kelas kontrol sebesar 63,6
sedangkan nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen sebesar 81,3. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar mahasiswa pada kelas eksperimen lebih baik
daripada kelas kontrol dengan arti lain bahwa perangkat pembelajaran yang
digunakan sangat efektif untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa.
Daftar Pustaka
Arikunto, S, 1997. Prosedur penelitian, Yogyakarta: Rineka Cipta.
Basuki dan Hariyanto, 2014. Asesmen Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 88,218.
304 Endryansyah, Puput Wanarti Rusimanto
Ibrahim, Muslimin, 2005. Pembelajaran Kooperatif, Surabaya: Unesa University press.
Nasution, H., 1982, Pengembangan Perangkat Pembelajaran, Yogyakarta: Rineka Cipta, 205.
Sugiyono. 2015, Metode Penelitian dan Pengembangan (R&D), Bandung : Alfabeta, 28-30.
Thiagarajan, Sivasailam.Gemmmel, Dorothy S. dan Semmel, Melviyn I. 1974. Instruction
Development For Training Teachers Of Exceptional Children. Minnesota: Indiana University.
Wanarti R., Puput dkk, 2013, Pengembangan Modul Ajar Mata Kuliah Fisika II untuk Model
Pembelajaran Kooperatif sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Hasil Pembelajaran di
Jurusan Teknik Elektro FT Unesa, Prosiding STE.Vol. 1, No.1, 83-88.
Wanarti R., Puput, 2012, Pengembangan Modul Ajar Teknik Pengaturan Menggunakan Perangkat
Lunak Matlab dengan Inquary Based Learning Berorientasi Industri, JPTE, Vol. 1, No. 1, 55-
59.
Wijaya, A., 1996, Pengembangan Media-Media Pembelajaran, Yogyakarta: Andi Offset.