TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN...

94
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG SKRIPSI TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSP (LABEL-SWITCHED PATH) PADA JARINGAN METRO ETHERNET ALCATEL LUCENT Diajukan Oleh : 1. HADI KRISTIANTA / 012070016 2. BENNY SETIAWAN / 012070069 Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Komputer PALEMBANG 2014

Transcript of TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN...

Page 1: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

PALCOMTECH PALEMBANG

SKRIPSI

TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSP

(LABEL-SWITCHED PATH) PADA JARINGAN

METRO ETHERNET ALCATEL LUCENT

Diajukan Oleh :

1. HADI KRISTIANTA / 012070016

2. BENNY SETIAWAN / 012070069

Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Guna Mencapai Gelar Sarjana Komputer

PALEMBANG

2014

Page 2: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

PALCOMTECH PALEMBANG

SKRIPSI

TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSP

(LABEL-SWITCHED PATH) PADA JARINGAN

METRO ETHERNET ALCATEL LUCENT

Diajukan Oleh :

1. HADI KRISTIANTA / 012070016

2. BENNY SETIAWAN / 012070069

Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Guna Mencapai Gelar Sarjana Komputer

PALEMBANG

2014

Page 3: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

PALCOMTECH PALEMBANG

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

NAMA : 1. HADI KRISTIANTA / 012070016

2. BENNY SETIAWAN / 012070069

PROGRAM STUDI : TEKNIK INFORMATIKA

JENJANG PENDIDIKAN : STRATA I (S1)

KONSENTRASI : JARINGAN

JUDUL SKRIPSI : TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS

MENGGUNAKAN LSP (LABEL-SWITCHED

PATH) PADA JARINGAN METRO

ETHERNET ALCATEL LUCENT

Tanggal : 2014 Mengetahui,

Pembimbing, Ketua,

Septian Krisna Dinata, S.Kom., M.Kom. Benedictus Effendi, S.T., M.T.

NIDN : 0224098901 NIP. 09.PCT.13

Page 4: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

PALCOMTECH PALEMBANG

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI SKRIPSI

NAMA : 1. HADI KRISTIANTA / 012070016

2. BENNY SETIAWAN / 012070069

PROGRAM STUDI : TEKNIK INFORMATIKA

JENJANG PENDIDIKAN : STRATA I (S1)

KONSENTRASI : JARINGAN

JUDUL LAPORAN : TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS

MENGGUNAKAN LSP (LABEL-SWITCHED

PATH) PADA JARINGAN METRO

ETHERNET ALCATEL LUCENT

Tanggal : 2014 Tanggal : 2014

Penguji 1, Penguji 2,

Ganda Hutasoit, S.E., M.M. Benny Wijaya, S.T.

NIDN : 0206055401 NIDN : 0202097902

Mengetahui,

Ketua,

Benedictus Effendi, S.T., M.T.

NIP. 09.PCT.13

Page 5: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

iv

MOTTO :

Biarkan senandungmu mewarnai dunia,

dan biarlah sang waktu yang menguji

semua yang kau tawarkan.

(Piyu-Padi)

Kupersembahkan kepada :

- Bapak dan Mamak tercinta

- Saudara-saudaraku tersayang

- Para Pendidik yang saya hormati

Page 6: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

v

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat

dan karunia-Nya, maka Penulis dapat menyelesaikan Penelitian untuk pembuatan

skripsi ini dengan baik.

Penulisan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di

Program Studi Teknik Informatika, STMIK PalComTech dan untuk mendapat gelar

sarjana komputer. Kegiatan riset/penelitian yang berlangsung dari tanggal 1 September

2013 sampai dengan 30 September 2013. Penulis memberikan judul “Traffic

Engineering Analysis Menggunakan LSP (Label-Switched Path) Pada Jaringan Metro

Ethernet Alcatel Lucent”

Dalam menyusun skripsi ini Penulis menyadari dan merasakan begitu

banyak bantuan dan dukungan yang diterima dari banyak pihak, baik itu dari

pihak akademik, keluarga, maupun sahabat-sahabat seperjuangan sehingga

laporan ini dapat diselesaikan. Untuk itu, dengan kerendahan dan hati yang tulus,

Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang membantu

dan mendukung.

Ucapan Terima kasih yang tulus ditujukan kepada semua pihak yang telah

membimbing dengan sungguh-sungguh dan membantu dalam penyusunan skripsi

ini, kemudian ucapan terimah kasih ditujukan kepada : Bapak Benedictus Effendi,

S.T., M.T. selaku Direktur STMIK - Politeknik PalComTech, Bapak Zaid Amin,

S.Kom. sebagai Ketua Program Studi Teknik Informatika STMIK Palcomtech,

Bapak Septian Krisna Dinata, S.Kom., M.Kom. sebagai Dosen Pembimbing, dan

Page 7: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

vi

para dosen yang ada di STMIK PalComTech Palembang, Kedua orang tua tercinta

dan saudara-saudara yang telah banyak memberikan motivasi kepada Penulis

melalui doa, moril maupun materil selama Penulisan laporan ini, teman-teman

seperjuangan khususnya mahasiswa STMIK PalComTech dan pihak yang telah

banyak memberikan bantuan dan semangat kepada Penulis sehingga skripsi ini

bisa selesai tepat waktunya.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih memiliki kekurangan,

untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya Penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi diri pribadi dan menjadi tuntunan dan pedoman bagi pembaca.

Palembang, Februari 2014

Penulis

Page 8: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

vii

DAFTAR ISI

Nama Halaman Hal

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ..................................................... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR/BAGAN ...................................................................... x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

ABSTRAK ...................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ....................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ............................................................... 3

1.3. Batasan Masalah..................................................................... 3

1.4. Tujuan Penelitian ................................................................... 3

1.5. Manfaat Penelitian ................................................................. 4

1.5.1. Manfaat Bagi Mahasiswa ........................................... 4

1.5.2. Manfaat Bagi Perusahaan Tempat Penelitian ............. 4

1.5.3. Manfaat Bagi Akademik ............................................ 5

1.6. Sistematika Penulisan ............................................................ 5

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Profil Perusahaan ................................................................... 8

2.2.1. Sejarah Perusahaan ..................................................... 10

2.2.2. Visi dan Misi .............................................................. 15

2.2.3. Struktur Organisasi ..................................................... 16

Page 9: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

viii

2.2.4. Tugas Wewenang ....................................................... 17

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Teori Pendukung .................................................................... 23

3.1.1. Model Referensi OSI .................................................. 23

a. Application Layer .................................................. 24

b. Presentation Layer ................................................. 25

c. Session Layer ......................................................... 25

d. Transport Layer ..................................................... 25

e. Network Layer ....................................................... 25

f. Data Link Layer ..................................................... 26

g. Physical Layer ....................................................... 26

3.1.2. Teknologi MPLS ........................................................ 27

a. Pengertian .............................................................. 27

b. Arsitektur ............................................................... 28

c. Enkapsulasi Paket .................................................. 31

3.1.3. RSVP-TE .................................................................... 33

3.1.4. OpenFlow ................................................................... 33

3.2. Hasil Penelitian Terdahulu ..................................................... 35

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 41

4.1.1. Lokasi ........................................................................... 41

4.1.2. Waktu Penelitian .......................................................... 41

4.2. Jenis Data ............................................................................... 41

4.2.1. Data Primer .................................................................. 41

4.2.2. Data Sekunder .............................................................. 42

4.3. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 42

4.4. Jenis Penelitian ....................................................................... 43

Page 10: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

ix

4.5. Alat dan Teknik Pengembangan Sistem ................................ 44

4.5.1. Alat Pengembangan Sistem.......................................... 44

4.5.2. Teknik Pengembangan Sistem ..................................... 45

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil ......................................................................................... 47

5.1.1. Analisis ......................................................................... 47

5.1.1.1. Analisis Kebutuhan ........................................ 47

5.1.1.2. Analisis Permasalahan .................................... 51

5.1.1.3. Analisis Kebutuhan User ................................ 52

5.1.1.4. Analisis Topologi ........................................... 52

5.1.2. Desain ........................................................................... 55

5.1.3. Simulasi Prototipe ......................................................... 56

5.1.4. Simulasi Implementasi.................................................. 66

5.2. Pembahasan .............................................................................. 72

5.2.1. Resume Identifikasi Permasalahan ............................... 72

5.2.2. Usulan Penyelesaian ..................................................... 72

5.2.3. Hasil Implementasi ....................................................... 73

5.2.4. Pengujian Implementasi ............................................... 73

BAB VI PENUTUP

6.1. Simpulan ................................................................................... 76

6.2. Saran ......................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... xiv

HALAMAN LAMPIRAN .............................................................................. xv

Page 11: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

x

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1 Logo Perusahaan Telkom ............................................. 8

2. Gambar 2.2 Struktur Organisasi Perusahaan ................................. 17

3. Gambar 3.1 OSI Layer ....................................................................... 12

4. Gambar 3.2 Arsitektur MPLS ........................................................... 13

5. Gambar 3.3 Header MPLS ................................................................. 14

6. Gambar 3.4 Arsitektur OpenFlow...................................................... 16

7. Gambar 4.1 Flowchart ......................................................................... 18

8. Gambar 5.1 Notebook .......................................................................... 29

9. Gambar 5.2 System Information ......................................................... 33

10. Gambar 5.3 Network Adapter Properties ............................................ 35

11. Gambar 5.4 Odyssey Access Client Manager ..................................... 36

12. Gambar 5.5 PuTTY Configuration ..................................................... 41

13. Gambar 5.6 ZOC Configuration ......................................................... 43

14. Gambar 5.7. Topologi Jaringan Metro Ethernet Area Palembang .. 44

15. Gambar 5.8 Desain Prototipe ............................................................ 46

16. Gambar 5.9 Konfigurasi Simulasi Prototipe ..................................... 47

17. Gambar 5.10 Topologi Implementasi ................................................. 66

Page 12: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

xi

DAFTAR TABEL

1. Tabel 2.1 Data Pegawai ....................................................................... 18

2. Tabel 3.1 Referensi Penelitian Terdahulu ........................................ 41

3. Tabel 4.1 Jenis Penelitian .................................................................... 35

4. Tabel 5.1 Penamaan Node ................................................................... 54

Page 13: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1. Form Topik dan Judul (Fotocopy)

2. Lampiran 2. Surat Balasan dari Perusahaan (Fotocopy)

3. Lampiran 3. Form Konsultasi (Fotocopy)

4. Lampiran 4. Surat Pernyataan (Fotocopy)

5. Lampiran 5. Form Revisi Ujian Pra Sidang (Fotocopy)

6. Lampiran 6. Form Revisi Ujian Kompre (Asli)

Page 14: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

xiii

ABSTRACT

HADI KRISTIANTA, BENNY SETIAWAN.

Traffic Engineering Analysis Menggunakan LSP (Label-Switched Path) pada

Jaringan Metro Ethernet Alcatel Lucent.

The development of information technologies require a reliable backbone

network. In the implementation, almost all found some backbone network link

congestion, while others still have the link utilization is low. This is because the

shortest-path routing protocols send traffic via the shortest path. Despite the

congestion occurs, shortest-path routing protocol does not move traffic through

the other available so potentially high packet-loss. To overcome these problems

can be done using a traffic engineering with LSP.

Keywords : Traffic Engineering, LSP, Metro Ethernet, Alcatel Lucent.

Page 15: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

xiv

ABSTRAK

HADI KRISTIANTA, BENNY SETIAWAN.

Traffic Engineering Analysis Menggunakan LSP (Label-Switched Path) pada

Jaringan Metro Ethernet Alcatel Lucent.

Perkembangan teknologi informasi menuntut jaringan backbone yang

handal. Dalam implementasinya, hampir disemua jaringan backbone ditemukan

beberapa link yang kongesti, sementara link yang lainnya masih memiliki utilisasi

yang rendah. Hal tersebut disebabkan karena protokol routing shortest-path

mengirimkan trafik melalui jalur yang terpendek. Meskipun kongesti terjadi,

protokol routing tersebut tidak memindahkan trafik melalui jalur yang tersedia

lainnya sehingga berpotensi tingginya packet-loss akibat kongesti. Untuk

mengatasi masalah tersebut dan untuk mengoptimalkan jaringan backbone dapat

dilakukan traffic engineering menggunakan LSP.

Kata Kunci : Traffic Engineering, LSP, Metro Ethernet, Alcatel Lucent

Page 16: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan bertumbuhnya kebutuhan akan teknologi informasi,

maka berkembang kebutuhan akan jaringan backbone untuk dapat

mendukung kebutuhan bandwith tersebut. Dalam implementasinya, hampir

disemua jaringan backbone ditemukan pembagian trafik pada link yang

tidak merata, di mana ada beberapa link yang memiliki utilitas yang sangat

tinggi dan hampir penuh (kongesti), sementara link yang lainnya masih

memiliki utilisasi yang sangat rendah. Hal tersebut disebabkan karena

protokol routing shortest-path mengirimkan trafik melalui jalur yang dipilih

berdasarkan nilai cost terkecil (terpendek) tanpa mempertimbangkan

parameter jaringan lainnya seperti utilisasi, kualitas link dan permintaan

trafik.

Meskipun kongesti terjadi dan kualitas link yang dilalui kurang baik,

protokol routing shortest-path tersebut tidak memindahkan trafik melalui

jalur yang tersedia lainnya sehingga berpotensi tingginya packet-loss dan

packet-error. Untuk mengoptimalkan link eksisting sebelum melakukan

pengembangan dan penambahan link, traffic engineering dapat digunakan

untuk mengatasi masalah tersebut dengan mempertimbangkan elemen lain

seperti bandwith dan kualitas link sebagai paramater dalam menentukan

jalur trafik yang akan dilalui.

Page 17: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

2

Salah satu teknik rekayasa trafik yang digunakan oleh penyedia jasa

internet adalah Multi-Protocol Label Switching - Traffic-Engineering

(MPLS-TE). MPLS-TE menggabungkan secara bersama kelebihan dari

MPLS dan Traffic Engineering. MPLS TE memungkinkan penyedia jasa

internet untuk mengoptimasi dan mengatur penggunaan sumber daya

jaringan secara efisien. MPLS-TE menggunakan Label-Switch-Path (LSP)

untuk merutekan trafik pada jaringan. Jalur LSP tersebut bisa diatur

sehingga bisa merutekan trafik pada link yang mengalami kongesti ke rute

dengan utilisasi yang lebih rendah. MPLS-TE juga memiliki beberapa fitur

yang mendukung fungsi tersebut seperti priority, auto-bandwith, IGP

Shortcut, reoptimization dan fitur-fitur lainnya. Selain itu MPLS-TE juga

dapat menyediakan proteksi pada jaringan menggunakan fitur LSP backup

atau Fast reroute. Layanan MPLS-TE tersebut biasanya hanya terdapat

pada perangkat berteknologi tinggi dan berharga relatif mahal. Selain itu

juga implementasi MPLS-TE tersebut berbeda-beda pada setiap vendor dan

bersifat tertutup sehingga tidak bisa dikembangkan secara bebas oleh

kalangan umum. Oleh karena itu, MPLS-TE berbasis Software-Defined-

Network (SDN) mulai dikembangkan dan diimplementasikan. MPLS-TE

berbasis SDN memberikan kelebihan dibanding MPLS-TE konvensional

dalam hal fleksibilitas dan ekstensibilitas.

Penelitian yang dilakukan yaitu pada jaringan Metro Ethernet (Alcatel

Lucent) area Palembang milik PT. Telkom. Oleh karena itu, penulis tertarik

Page 18: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

3

mengangkat judul skripsi “Traffic Engineering Analysis Menggunakan LSP

(Label-Switched Path) pada Jaringan Metro Ethernet Alcatel Lucent”.

1.2. Perumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Terjadinya kongesti (traffic jam) pada link Metro Ethernet.

2. Adanya kendala penambahan link, diantaranya keterbatasan port

interface dan ketersediaan fiber optic sebagai media transmisi.

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dikonsentrasikan pada :

1. Analisa utilisasi trafik

Menganalisa trafik pada link ME terkait utilisasi trafik, untuk

mengidentifikasi grafik trafik pemakaian, okupansi trafik, waktu-waktu

sibuk, utilisasi link yang tinggi dan rendah.

2. Langkah-langkah untuk mengoptimalkan link eksisting

Lankah-langkah teknis yang dilakukan untuk mensolusikan

permasalahan yang ditemukan, menekan kongesti pada suatu link

dengan pemerataan utiliasasi link sehingga tidak ada paket yang hilang

(packet-loss) pada jam-jam sibuk.

3. Implementasi Traffic Engineering, monitoring dan pengujian

Mengimplementasikan rancangan yang telah disusun pada jaringan

Metro Ethernet yang sebenarnya dan melakukan analisa dengan

Page 19: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

4

monitoring beserta pengujian setelah dilakukan traffic engineering.

Pada penelitian ini dikhususkan pada trafik dari ME-D1-TGMA menuju

ME-D1-PGCA dan sebaliknya.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa dan

mengoptimalkan pengoperasian dan pemeliharaan link Metro Ethernet

dengan melakukan traffic engingeering (rekayasa trafik) untuk menjaga dan

meningkatkan kualitas layanan. Sebagai pendukung dan langkah awal untuk

menyusun rencana dalam pengambilan keputusan untuk pengembangan

jaringan yang efisien dan tepat sasaran.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Manfaat Bagi Mahasiswa

1. Menjalankan tanggung jawab dan kewajiban sebagai mahasiswa

dalam melewati tahap penelitian.

2. Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil

penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan

metodologis.

3. Untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat di bangku

kuliah khususnya pengetahuan jaringan komputer dengan

sistematis melalui penelitian ilmiah.

Page 20: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

5

4. Untuk memperoleh gambaran nyata tentang penerapan atau

implementasi dari ilmu diperoleh melalui bangku kuliah dan

membandingkannya dengan kondisi nyata yang ada di lapangan

serta dapat menganalisa dan menyusun solusi dari masalah-

masalah yang ditemukan.

1.5.2. Manfaat Bagi Perusahaan Tempat Penelitian

1. Mewujudkan tanggung jawab dalam wujud kepedulian terhadap

peningkatan kualitas pendidikan.

2. Merupakan wujud kerja sama dengan perguruan tinggi.

3. Mendapat bantuan tenaga dan masukan dari mahasiswa yang

melakukan penelitian, terkhusus dari hasil penelitian “Traffic

Engineering Analysis Menggunakan LSP (Label-Switched Path)

pada Jaringan Metro Ethernet Alcatel Lucent”

1.5.3. Manfaat Bagi Akademik

1. Merupakan wujud kerja sama dengan perusahaan BUMN.

2. Mempersiapkan mahasiswa untuk memasuki dunia pekerjaan.

3. Memperbanyak perbendaharaan hasil penilitian yang dapat

menjadi referensi bagi penelitian berikutnya.

Page 21: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

6

1.6. Sistematika Penulisan

Demi terwujudnya suatu hasil yang baik dalam penyusunan laporan

ini penulis menggunakan pembahasan yang sesuai dengan ketentuan yang

diberikan, sistematika pembahasan tersebut meliputi antara lain yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang latar belakang,

perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian dan sistematika penulisan laporan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan sejarah perusahaan dan

ruang lingkup perusahaan, visi dan misi perusahaan, sturktur

organisasi perusahaan beserta uraian tugas dan wewenang

masing-masing divisi/departemen dimana riset dilakukan.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang semua teori yang

mendukung penilitian penelitian yang dilakukan, hasil penelitian

terdahulu terkait penelitian yang dilakukan, begitu juga

kerangka pemikiran dan hipotesis.

BAB IV METODE PENELITIAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan dimana lokasi dan kapan

waktu pelaksanaan penelitian dilakukan, jenis data yang

diperoleh dalam penelitian, teknik pengumpulan data yang

Page 22: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

7

dilakukan, jenis penilitian yang diambil, beserta alat dan teknik

pengembangan sistem yang diteliti.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini dilaporkan hasil-hasil yang diperoleh dalam

penelitian dan pembahasan terhadap hasil yang telah dicapai

maupun masalah-masalah yang ditemukan selama penelitian,

uji coba, termasuk kelemahan dan kelebihan sistem yang

dibuat.

BAB VI PENUTUP

Pada bab terakhir ini, penulis mencoba untuk menarik simpulan

atas analisa pada Bab V dan mencoba untuk memberikan saran

yang kiranya dapat bermanfaat bagi PT. Telekomunikasi

Indonesia, Tbk dan untuk menjadi pendukung pengembangan

penelitian berikutnya.

Page 23: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

8

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Profil Perusahaan

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Persero) biasa disebut Telkom

Indonesia atau Telkom saja. (IDX: TLKM, LSE: TKID, NYSE: TLK)

adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan

jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom mengklaim

sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah

pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler

sebanyak 104 juta.

Telkom merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki

oleh Pemerintah Indonesia (52,47%), dan 47,53% dimiliki oleh Publik,

Bank of New York, dan Investor dalam Negeri. Telkom juga menjadi

pemegang saham mayoritas di 13 anak perusahaan, termasuk PT

Telekomunikasi Selular (Telkomsel).

GAMBAR 2.1. LOGO PERUSAHAAN TELKOM

Page 24: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

9

Logo perusahaan menyerupai gambar tangan yang menggenggan

dunia, sama seperti Kredo atau semboyan perusahaan yaitu “The World In

Your Hand”, seperti pada gambar di atas. Adapun arti dari simbol-simbol

logo tersebut adalah merupakan brand value dari Telkom adalah:

1. Lingkaran.

Sebagai simbol dari kelengkapan produk dan layanan dalam portofolio

bisnis baru TELKOM yaitu TIME (Telecommunication, Information,

Media & Edutainment).

Expertise : Keahlian yang dicapai dari pengetahuan yang dalam dan

pengalaman yang teruji

2. Tangan yang meraih ke luar.

Simbol ini mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi ke luar.

Empowering : Memberdayakan pelanggan, mitra, dan karyawan dalam

menggapai aspirasi mereka.

3. Jemari tangan.

Simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian, serta kepercayaan

dan hubungan yang erat.

Assured : Keyakinan dalam tindakan kita, nilai – nilai dan jaringan yang

meningkatkan kepercayaan dan loyalitas.

4. Kombinasi tangan dan lingkaran.

Simbol dari matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal

yang baru.

Page 25: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

10

Progressive : Progresif dan terdepan dalam teknologi, pemikiran, produk,

dan costumer service.

5. Telapak tangan

Mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa depan.

Heart : Dengan hati melayani kebutuhan pelanggan dalam semua yang

kita lakukan.

2.1.1. Sejarah Perusahaan

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) merupakan

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberi tugas sebagai

penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoCom) serta

penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full

service and network provider) yang terbesar di Indonesia. PT.

Telkom yang selanjutnya disebut juga Perseroan atau Perusahaan

menyediakan jasa telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline), jasa

telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), jasa telepon

bergerak (seluler), data dan internet, jaringan dan interkoneksi baik

secara langsung maupun melalui perusahaan asosiasi.

Sejarah berdirinya dimulai pada tahun 1882 berupa sebuah

badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap dibentuk pada

masa pemerintahan kolonial Belanda. Pada tahun 1906 Pemerintah

Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur

layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos,

Page 26: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

11

Telegrap dan Telepon (PTT). Pada tahun1945, Proklamasi

kemerdekaan Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat, lepas

dari pemerintahan Jepang dan menjadi milik Indonesia melalui

proses perjuangan para pahlawan.Pada tahun 1961 Status jawatan

diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN

Postel).

Pada tahun 1965 PN Postel dipecah menjadi Perusahaan

Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara

Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Kemudian , tahun 1974 PN

Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum

Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa

telekomunikasi nasional maupun internasional. Pada tahun 1980 PT.

Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan untuk

menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari

Perumtel.Pada tahun 1989 Undang-undang nomor 3/1989 tentang

Telekomunikasi, tentang peran serta swasta dalam penyelenggaraan

telekomunikasi.

Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan

Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no.25

tahun 1991.Pada tahun 1995 Penawaran Umum perdana saham PT.

Telkom (Initial Public Offering / IPO) dilakukan pada tanggal 14

November 1995. Sejak itu saham Telkom tercatat dan

diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya

Page 27: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

12

(BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock

Exchange (LSE). Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa

pencatatan (Public Offering Without Listing/POWL) di Tokyo Stock

Exchange.

Pada tahun 1996 Kerja sama Operasi (KSO) mulai diterapkan

pada 1 Januari 1996 di wilayah Divisi Regional I Sumatra dengan

mitra PT. Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo), Divisi Regional III

Jawa Barat dan Banten dengan mitra PT. Aria West International

(AriaWest), Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta

dengan mitra PT. Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI),

Divisi Regional VI Kalimantan dengan mitra PT. Dayamitra

Telekomunikasi (Dayamitra), dan Divisi Regional VII Kawasan

Timur Indonesia dengan mitra PT. Bukaka Singtel.

Pada tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari

PT. Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri

jasa telekomunikasi di Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan

kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara PT. Telkom

dengan PT. Indosat. Dengan transaksi ini, PT. Telkom menguasai

72,72% saham PT. Telkomsel. Telkom membeli 90,32% saham

Dayamitra dan mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke

dalam laporan keuangan PT. Telkom.

Pada tahun 2002 PT. Telkom membeli seluruh saham

Pramindo melalui 3 tahap, yaitu 30% saham pada saat

Page 28: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

13

ditandatanganinya perjanjian jual-beli pada tanggal 15 Agustus

2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55% saham

pada tanggal 31 Desember 2004. PT. Telkom menjual 12,72%

saham PT. Telkomsel kepada Singapore Telecom, dan dengan

demikian PT. memiliki 65% saham Telkomsel. Sejak Agustus 2002

terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.

Sampai dengan 31 Desember 2009 jumlah pelanggan PT.

Telkom sebanyak 105 juta pelanggan yang terdiri dari pelanggan

telepon tidak bergerak kabel sejumlah 9 juta, pelanggan telepon

tidak bergerak nirkabel sejumlah 15 juta pelanggan dan 81 juta

pelanggan jasa telepon bergerak. Pertumbuhan jumlah pelanggan PT.

Telkom di tahun 2009 sebanyak 29,9%.

Sejalan dengan visi PT. Telkom untuk menjadi perusahaan

infokom terkemuka di kawasan regional maka berbagai upaya telah

dilakukan PT. Telkom untuk tetap unggul dan leading pada seluruh

produk dan layanan.

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia,

Tbk. (“Telkom”, ”Perseroan”, “Perusahaan”, atau “Kami”)

merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan

telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia dan karenanya

tunduk pada hukum dan peraturan yang berlaku di negara ini.

Dengan statusnya sebagai perusahaan milik negara yang sahamnya

diperdagangkan di bursa saham, pemegang saham mayoritas

Page 29: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

14

Perusahaan adalah Pemerintah Republik Indonesia sedangkan

sisanya dikuasai oleh publik. Saham Perusahaan diperdagangkan di

Bursa Efek Indonesia (“BEI”), New York Stock Exchange (“NYSE”),

London Stock Exchange (“LSE”) dan Public Offering Without

Listing (“POWL“) di Jepang.

Layanan telekomunikasi dan jaringan Telkom sangat luas dan

beragam meliputi layanan dasar telekomunikasi domestik dan

internasional, baik menggunakan jaringan kabel, nirkabel tidak

bergerak (Code Division Multiple Access atau “CDMA”) maupun

Global System for Mobile Communication (“GSM”) serta layanan

interkoneksi antar operator penyedia jaringan. Di luar layanan

telekomunikasi, Telkom juga berbisnis di bidang Multimedia berupa

konten dan aplikasi, melengkapi portofolio bisnis Perusahaan yang

disebut TIME.

Bisnis telekomunikasi adalah fundamental platform bisnis

Perusahaan yang bersifat legacy, sedangkan portofolio bisnis lainnya

disebut sebagai bisnis new wave yang mengarahkan perusahaan

untuk terus berinovasi pada produk berbasis kreatif digital.Hal

tersebut mempertegas komitmen Telkom untuk terus meningkatkan

pendapatan di dalam situasi persaingan bisnis di industri ini yang

sangat terbuka.

Adalah obsesi Perusahaan untuk secara berkelanjutan

membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah menjadi

Page 30: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

15

perusahaan dengan skala besar, dengan tetap mengutamakan

peningkatan kesejahteraan masyarakat luas. Selain itu, Perusahaan

juga terus melakukan diversifikasi usaha baik melalui merger

ataupun akuisisi.

Saat ini Perusahaan sedang memperkuat fundamental jaringan

broadband di kawasan Indonesia Timur melalui proyek Palapa Ring

sehingga dapat mewujudkan jaringan nasional yang kuat dengan

nama Nusantara Super Highway.

Komitmen Kami terhadap konektivitas dan mobilitas data yang

handal dan terpercaya, mampu meningkatkan jumlah pelanggan

broadband Kami menjadi 10,5 juta pelanggan per 31 Desember

2011, atau meningkat sebesar 64,3%. Sementara itu, pelanggan

layanan seluler meningkat pesat sebesar 13,8% atau 13 juta

pelanggan baru sehingga total pelanggan seluler menjadi 107 juta.

2.1.2. Visi dan Misi

a. Visi

” To be come a leading TIME Player in the Region ”.

Menjadi Perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan TIME

(Telecommunication, Information, Media dan Edutainment) di

kawasan regional.

Page 31: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

16

b. Misi

1. To provide TIME services with excellent quality &

competitive price. Menyediakan layanan TIME yang

berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.

2. To be role model as the best managed Indonesian

corporation. Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik

di Indonesia.

2.1.3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi berarti susunan atau hubungan antara

komponen bagian-bagian dalam suatu kerja perusahaan atau

organisasi dan menunjukkan berbagai tingkat aktivitas yang

berkaitan satu sama lain sampai dengan tingkat tertentu, juga akan

menjabarkan hirarki organisasi, struktur wewenang dan tanggung

jawab masing-masing bagian dalam organisasi sehingga setiap

anggota dari organisasi tersebut dapat mengetahui dengan jelas serta

pasti dari mana organisasi menerima perintah dan kepada siapa pula

organisasi harus melaporkan dan mempertanggungjawabkan.

Struktur organisasi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Witel

Sumatera Selatan dapat dilihat pada gambar 2.2

Page 32: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

17

GAMBAR 2.2. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

2.1.4. Tugas Wewenang

Bentuk struktur Organisasi PT. Telkom (Persero), Divisi

Telkom Barat, Witel Sumatera Selatan, Arnet Palembang adalah

bentuk garis dimana dalam struktur organisasi, garis organisasi

mengalir langsung dari pimpinan (Manager Arnet) kemudian

langsung pada bawahannya. Masing-masing dinas merupakan unit

yang berdiri sendiri, Assistant Manager (Asman) menjalankan

INFRATEL

AREA PALEMBANG

(MGR)

O&M

TRUNK/GW(ASMAN)

O&M

SWITCHING(ASMAN)

O&M

TRA RADIO &

MUX(ASMAN)

O&M

TRA SKSO/SKKL(ASMAN)

O&M

SATELIT(ASMAN)

O&M

CIVIL/ME(ASMAN)

O&M

MULTIMEDIA(ASMAN)

O&M

ADMINISTRASI &

LOGISTIK(ASS.MGR)

O&M

LOKASIBATU RAJA

(KOORDINATOR)

O&M

LOKASILAHAT

(KOORDINATOR)

O&M

LOKASILINGGAU

(KOORDINATOR)

TELKOM SUMATERA SELATAN

(GENERAL MANAGER)

DIVISI TELKOM BARAT

(EKSEKUTIF GENERAL MANAGER)

LOGISTIC &

GENERAL SUPPORT

(MGR)

NETWORK

DEVELOPMENT

(MGR)

NETWORK SERVICE

& PERFORMANCE

(MGR)

TRANSPORT

TECHNICAL SUPPORT

(MGR)

SWITCHING

TECHNICAL SUPPORT

(MGR)

ENERGY & SUPP FACILITY

TECH SUPPORT

(MGR)

OPERATION NETWORK

REGIONAL

(MGR)

OPHAR IP

NETWORK

(MGR)

CS AREA SUMSEL

(MGR)

ACCESS AREA

SUMSEL

(MGR)

ENTERPRICE SERVICE

AREA-3

(MGR)

Page 33: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

18

semua fungsi pengawasan dalam operasional dan pemeliharaan

dinasnya.

TABEL 2.1. DATA PEGAWAI

NO NAMA LOKASI KERJA JABATAN

1 SURTHAN W MARPAUNG MANAGER MANAGER

2 FAHRUDIN SUCIPTO ADMINISTRASI & LOGISTIK ASMAN

3 MARIATI SITI FARIDA ADMINISTRASI & LOGISTIK OFF 2 SECRETARIATE & REPORT

4 NILA ATIKA ADMINISTRASI & LOGISTIK OFF 3 GENERAL ADMINISTRATION

5 ZAHERDI O&M TRUNK/ GW ASMAN

6 ARIFIN O&M TRUNK/ GW OFF 3

7 ABDUL LATIF O&M SWITCHING ASMAN

8 SUGIARTO O&M SWITCHING OFF 2 EWSD

9 AZAHARI O&M SWITCHING OFF 2 EWSD

10 GIYARTO O&M TRANSMISI RADIO & MUX ASMAN

11 M. DUANA O&M TRANSMISI RADIO & MUX OFF 2 RADIO

12 FARID BASKORO O&M TRANSMISI RADIO & MUX OFF 3 RADIO

13 AMANUL IHWAN O&M TRANSMISI RADIO & MUX OFF 3 MULTIPLEX

14 ISMAIL O&M TRANSMISI SKSO/ SKKL ASMAN

15 SUMARYONO O&M TRANSMISI SKSO/ SKKL OFF 2 O&M SKSO & JSN

16 HADI KRISTIANTA O&M TRANSMISI SKSO/ SKKL OFF 3 O&M SKSO & JSN

17 YUSISWANDI O&M TRANSMISI SKSO/ SKKL OFF 3 O&M SKSO & JSN

18 DARWIN O&M CIVIL & ME (CME) ASMAN

19 SUMARWANTO O&M CIVIL & ME (CME) OFF 2

20 BAGINDA SITOMPUL O&M CIVIL & ME (CME) OFF 3

21 ISMAN GUNADI O&M CIVIL & ME (CME) OFF 3

22 IDA BAGUS BAJERA O&M MULTIMEDIA ASMAN

23 MATTOMI O&M MULTIMEDIA OFF 2

Berikut job description dari masing-masing unit kerja :

1. ManagerArea Network

a. Memastikan optimalnya penggunaan sumber daya di Arnet

Palembang.

Page 34: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

19

b. Memastikan pengembangan karir dan peningkatan

kompetensi di Arnet Palembang difasilitasi dengan baik.

c. Memastikan terciptanya kerjasama yang kondusif dan

sinergis.

2. Asisten Manager Operation & Maintenace (O&M)

SKSO/SKKL

a. Memastikan efektivitas program kerja dinas O&M

SKSO/SKKL.

b. Memastikan pengembangan karir dan peningkatan

kompetensi di dinas O&M SKSO/SKKL difasilitasi dengan

baik.

c. Memastikan penggunaan sumberdaya di dinas O&M

SKSO/SKKL.

3. Asisten Manager Operation & Maintenace (O&M)

Radio&Multiplex

a. Memastikan efektivitas program kerja dinas O&M Radio dan

Multiplex.

b. Memastikan pengembangan karir dan peningkatan

kompetensi di dinas O&M Radio dan Multiplex difasilitasi

dengan baik.

c. Memastikan penggunaan sumberdaya dinas O&M Radio dan

Multiplex.

Page 35: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

20

4. Asisten Manager Operation & Maintenace (O&M) Multimedia

a. Memastikan efektifitas program kerja dinas O&M

Multimedia.

b. Memastikan pengembangan karir dan peningkatan

kompetensi di dinas O&M Multimedia difasilitasi dengan

baik.

c. Memastikan penggunaan sumberdaya di dinas O&M

Multimedia.

5. Asisten Manager Administrasi & Logistik

a. Memastikan efektivitas program kerja dinas Administrasi

dan Logistik.

b. Memastikan pengembangan karir dan peningkatan

kompetensi di dinas Administrasi dan Logistik difasilitasi

dengan baik.

c. Memastikan penggunaan sumberdaya dinas Administrasi

dan Logistik.

6. Asisten Manager Operation & Maintenace (O&M) Satelit

a. Memastikan efektivitas program kerja dinas O&M Satelit.

b. Memastikan pengembangan karir dan peningkatan

kompetensi di dinas O&M Satelit difasilitasi dengan baik.

c. Memastikan optimalnya penggunaan sumberdaya di dinas

O&M Satelit.

Page 36: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

21

7. Asisten Manager Operation & Maintenace (O&M) Civil &

Mechanical Electrical

a. Memastikan efektivitas program kerja dinas O&M Civil dan

ME.

b. Memastikan pengembangan karir dan peningkatan

kompetensi di dinas O&M Civil dan MechanicalElectrical

difasilitasi dengan baik.

c. Memastikan penggunaan sumberdaya di dinas O&M Civil

dan ME.

8. Asisten Manager Operation & Maintenace (O&M) Trunk/GW

a. Memastikan efektivitas program kerja dinas O&M

Trunk/Gateway.

b. Memastikan pengembangan karir dan peningkatan

kompetensi di dinas O&M Trunk/Gateway difasilitasi dengan

baik.

c. Memastikan penggunaan sumberdaya di dinas O&M

Trunk/Gateway.

9. Asisten ManagerOperation&Maintenace (O&M) Switching

a. Memastikan efektivitas program kerja dinas O&M

Switching.

b. Memastikan pengembangan karir dan peningkatan

kompetensi di dinas O&M Switching difasilitasi dengan baik.

Page 37: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

22

c. Memastikan penggunaan sumberdaya di dinas O&M

Switching.

10. Koordinator Area Batu Raja

a. Memastikan efektivitas program kerja Area Batu Raja.

b. Memastikan pengembangan karir dan peningkatan

kompetensi di Area Batu Raja difasilitasi dengan baik.

c. Memastikan penggunaan sumberdaya di Area Batu Raja.

11. Koordinator Area Lahat

a. Memastikan efektivitas program kerja Area Lahat.

b. Memastikan pengembangan karir dan peningkatan

kompetensi di Area Lahat difasilitasi dengan baik.

c. Memastikan penggunaan sumberdaya di Area Lahat.

12. Koordinator Area Lubuk Linggau

a. Memastikan efektivitas program kerja Area Lubuk Linggau.

d. Memastikan pengembangan karir dan peningkatan

kompetensi di Area Lubuk Linggau difasilitasi dengan baik.

e. Memastikan penggunaan sumberdaya di Area Lubuk

Linggau.

Page 38: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

23

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Teori Pendukung

3.1.1. Model Referensi OSI

Lammle (2005:682) menjelaskan Model Referensi Open

Sytem Interconnection adalah “sebuah model konseptual yang

didefenisikan oleh International Organizaation for Standardization

(ISO), yang menggambarkan bagaimana kombinasi apa pun dari

alat-alat network dapat dihubungkan untuk tujuan berkomunikasi”.

Model OSI membagi pekerjaannya menjadi tujuh layer fungsional,

membentuk sebuah hirarki dengan aplikasi-aplikasi dia atas dan

medium fisik dibawah, dan ia mendefenisikan fungsi-fungsi yang

harus disediakan oleh setiap layer.

OSI terdiri dari tujuh layer (lapisan) yaitu Layer Application

(7), Layer Presentation (6), Layer Session (5), Layer Transport (4),

Layer Network (3), Layer Data Link (2) dan Layer Physical (1) yang

terbagi menjadi dua group. Tiga layer teratas (upper layer)

mendefenisikan bagaimana aplikasi-aplikasi berkomunikasi satu

sama lain dan bagaimana aplikasi berkomunikasi dengan user.

Empat layer (lower layer) dibawahnya mendefenisikan bagaimana

data dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.

Page 39: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

24

Application Menyediakan user interface

Presentation Menyajikan data

Menangani pemrosesan sperti enkripsi

Session Menjaga agar data dari masing-masing aplikasi tetap

terpisah

Transport Menyediakan baik metode pengiriman yang dapat

diandalkan maupun tidak

Melakukan perbaikan kesalahan sebelum pengiriman

Network Menyediakan pengalamatan secara logical, yang

digunakan oleh router untuk menentukan rute

Data Link Menggabungkan paket menjadi byte dan byte menjadi

frame

Menyediakan akses ke media menggunakan alamat MAC

Melakukan pendeteksian kesalahan, bukan pembetulan

Physical Memindahkan bit antar alat

Menspesifikasikan tegangan (volt), kecepatan kabel (wire

speed), dan susunan pin dalam kabel

GAMBAR 3.1. OSI LAYER

Berikut penjelasan dari masing-masing lapisannya:

a. Application Layer

“Layer ke-7 dari model network OSI, menyediakan

layanan-layanan untuk prosedur-prosedur aplikasi (seperti

electronic mail atau transfer file) yang berada diluar model OSI.

Layer ini memilih dan menentukan ketersediaan dari partner

komunikasi dan juga sumber daya yang diperlukan untuk

membuat koneksi, mengkoordinasi aplikasi-aplikasi yang

berpasangan, dan membentuk sebuah kesepakatan terhadap

Page 40: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

25

prosedur-prosedur untuk mengendalikan integritas data dan

error recovery” (Lammle, 2005:631)

b. Presentation Layer

“Layer 6 dari model referensi OSI, mendefenisikan

bagaimana data di-format, dinyatakan, di-encode, dan diubah

untuk digunakan oleh software pada layer aplikasi’ (Lammle,

2005:687).

c. Session Layer

“Layer 5 dari model referensi model OSI, bertanggung

jawab untuk membuat, mengelola, dan mengakhiri session-

session antara aplikasi-aplikasi dan mengawasi pertukaran data

antara entitas-entitas layer presentation” (Lammle, 2005:695).

d. Transport Layer

“Layer 4 dari model referensi OSI, digunakan untuk

komunikasi yang dapat diandalkan antara node-node akhir

melalui network. Layer transport menyediakan mekanisme yang

digunakan untuk membuat, memelihara, dan mengakhiri

rangkaian-rangkaian virtual, mengangkut deteksi kesalahan dan

recovery, dan mengendalikan aliran informasi” (Lammle,

2005:706).

e. Network Layer

”Dalam model referensi OSI, merupakan layer ke-3 –

layer dimana routing diimplementasikan, mengaktifkan

Page 41: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

26

koneksi-koneksi dan pemilihan jalur antara dua sistem akhir”

(Lammle, 2005:680).

f. Data Link Layer

“Layer 2 dari model referensi OSI, ia memastikan

transmisi data yang bisa dipercaya melalui sebuah link fisikal

dan terutama berkaitan dengan pengalamatan fisikal, disiplin

line, topologi network, pemberitahuan error, pengiriman frame

yang berurutan, dan flow control. IEEE membagi lebih lanjut

layer ini menjadi sublayer MAC dan sublayer LLC. Juga

dikenal sebagai link layer” (Lammle, 2005:650).

g. Physical Layer

“Layer terendah – layer 1 – dalam model referensi OSI,

bertanggung jawab untuk mengubah frame-frame data dari layer

Data Link (layer-2) menjadi sinyal-sinyal listrik. Protokol-

protokol dan standar-standar layer Physical mendefenisikan,

sebagai contoh, jenis kabel dan konektor yang digunakan,

termasuk pemilihan pin dan skema encoding untuk pensinyalan

nilai 0 dan 1” (Lammle, 2005:685).

Page 42: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

27

3.1.2. Teknologi MPLS

a. Pengertian

“MPLS is a label switching technology that provides the

ability to setup connection oriented paths over a connection-less

IP network. Labels for the path are pre-setup using signaling

protocols. Once path is setup, all packets to the path destination

are forwarded by simply swapping the incoming label with the

out-going label” (Nuryadi, 2008:83).

“MPLS, multi-protocol label switching, adalah arsitektur

network yang didefinisikan oleh IETF untuk memadukan

mekanisme label swapping di layer 2 dengan routing di layer 3

untuk mempercepat pengiriman paket. Arsitektur MPLS

dipaparkan dalam RFC-3031”, (Rosen, 2001).

MPLS merupakan mekanisme forwarding dimana paket

di-forward-kan berdasarkan label. Label dapat direlasikan dengan

alamat tujuan IP (seperti traditional IP forwarding) atau

direlasikan dengan parameter lain seperti QoS atau alamat

pengirim IP. MPLS juga didesain untuk mendukung mekanisme

forwarding protokol-protokol lain.

Page 43: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

28

b. Arsitektur

MPLS, multi-protocol label switching, adalah arsitektur

network yang didefinisikan oleh IETF untuk memadukan

mekanisme label swapping di layer 2 dengan routing di layer 3

untuk mempercepat pengiriman paket.

GAMBAR 3.2 ARSITEKTUR MPLS

Arsitektur MPLS terdiri dari dua bagian utama, yaitu

control plane dan data plane.

1. Control plane adalah tempat informasi routing dan informasi

kontrol lainnya, seperti label binding, dipertukarkan antara

label switch router (LSR). MPLS adalah sebuah protokol

dimana pertukaran informasi kontrol terjadi sebelum paket

data pertama bisa diteruskan. Pengelompokan paket IP yang

diberi perlakuan sama disebut sebagai Forwarding

Equivalence Class (FEC). Biasanya FEC dikelompokan

berdasarkan alamat network layer tujuan. Selain itu juga bisa

berdasarkan IP ToSbits, IP protokol ID, port number dan

lainnya. Proses klasifikasi ini hanya dilakukan pada ingress.

Page 44: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

29

2. Data Plane, adalah tempat dimana terjadinya penerusan

paket data. Pada MPLS-based forwarding, ada tiga proses

utama dalam meneruskan paket yaitu, label pushing, label

swapping dan label popping.

a. Label Pushing : adalah proses menambahkan label pada

data paket sesuai FEC-nya.

b. Label Swapping : adalah proses mengganti label paket

data yang masuk dan menggantinya dengan label paket

keluar untuk diteruskan ke interface yang sesuai.

c. Label Popping : adalah proses pelucutan label pada paket

ketika paket sampai pada akhir dari jaringan MPLS.

Network MPLS terdiri atas sirkit yang disebut label-

switched path (LSP), yang menghubungkan titik-titik yang

disebut label-switched router (LSR). LSR pertama dan terakhir

disebut ingress dan egress. Setiap LSP dikaitkan dengan sebuah

forwarding equivalence class (FEC), yang merupakan kumpulan

paket yang menerima perlakukan forwarding yang sama di

sebuah LSR. FEC diidentifikasikan dengan pemasangan label.

Untuk membentuk LSP, diperlukan suatu protokol

persinyalan. Protokol ini menentukan forwarding berdasarkan

label pada paket. Label yang pendek dan berukuran tetap

mempercepat proses forwarding dan mempertinggi fleksibilitas

Page 45: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

30

pemilihan path. Hasilnya adalah network datagram yang bersifat

lebih connection-oriented.

Komponen MPLS :

a. Label Switched Path (LSP): Merupakan jalur yang melalui

satu atau serangkaian LSR dimana paket diteruskan oleh

label swapping dari satu MPLS node ke MPLS node yang

lain.

b. Label Switching Router: MPLS node yang mampu

meneruskan paket-paket layer-3.

c. MPLS Edge Node atau Label Edge Router (LER): MPLS

node yang menghubungkan sebuah MPLS domain dengan

node yang berada diluar MPLS domain.

d. MPLS Egress Node: MPLS node yang mengatur trafik saat

meninggalkan MPLS domain

e. MPLS ingress Node: MPLS node yang mengatur trafik saat

akan memasuki MPLS domain.

f. MPLS label: merupakan label yang ditempatkan sebagai

MPLS header.

g. MPLS node: node yang menjalankan MPLS. MPLS node ini

sebagai control protokol yang akan meneruskan paket

berdasarkan label.

Page 46: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

31

c. Enkapsulasi Paket

MPLS melakukan enkapsulasi paket IP dengan memasang

header MPLS sebesar 32 bit, seperti pada gambar.

GAMBAR 3.3. HEADER MPLS

MPLS header meliputi:

a). 20 bit label value

Suatu bidang label yang berisi nilai yang nyata dari MPLS

label (label dari paket)

b). 3 bit field CoS

Class of Service, suatu bidang yang digunakan untuk

mempengaruhi antrian paket data dan algoritma paket data

yang tidak diperlukan.

c). 1 bit bottom of stack flag

Suatu bidang yang mendukung hirarki label stack. Jika 1 bit

di-set, maka ini menandakan label yang sekarang adalah label

yang terakhir.

d). 8 bit TTL field

Time to live, untuk 8 bit yang bekerja.

Page 47: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

32

Teknologi ATM dan frame relay bersifat connection-

oriented: setiap virtual circuit harus di-set-up dengan protokol

persinyalan sebelum transmisi. IP bersifat connectionless: protokol

routing menentukan arah pengiriman paket dengan bertukar info

routing. MPLS mewakili konvergensi kedua pendekatan ini.

Topologi jaringan backbone yang kini digunakan PT. Telkom

Palembang yaitu jaringan MPLS. Seperti yang dijelaskan

sebelumnya pada landasan teori, yakni MPLS adalah teknologi

penyampaian paket pada jaringan backbone kecepatan tinggi.

Sebelumnya, paket-paket diteruskan oleh routing protocol seperti

OSPF, BGP, atau EGP. Dimana routing protocol tersebut berada

pada layer 3 sistem OSI, sedangkan MPLS berada di antara layer 2

dan 3.

Jaringan MPLS dapat dikatakan sebagai sebuah bentuk

penggabungan antara kelebihan dari ATM (layer 2) dan kelebihan IP

(layer 3), dimana ATM memiliki kelebihan QoS dan security yang

tinggi tapi tidak fleksibel dimanajemen bandwith atau pemborosan

bandwith, sedangkan IP mempunyai QoS yang sensitif dan security

yang rendah tapi fleksibilitas bandwith tinggi. Dari analisa diatas

yang mendasari penerapan teknologi MPLS pada jaringan backbone

PT. Telkom.

Penerapan teknologi MPLS dapat dilakukan tanpa mengubah

struktur dan konfigurasi pisik jaringan yang sudah ada sebelumnya.

Page 48: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

33

Topologi jaringan MPLS lebih dikenal dengan bentuk Metro

Ethernet.

3.1.3. RSVP-TE

Ada dua standardisasi protokol untuk memanage alur MPLS

yaitu :

1. CR-LDP (Constraint-based Routing Label Distribution Protocol)

2. RSVP-TE, suatu perluasan protocol RSVP untuk traffic rancang-

bangun.

Resource Reservation protocol (RSVP) adalah protokol

kontrol internet seperti ICMP yang beroperasi pada transport layer

tetapi tidak berpartisipasi dalam transmisi data. RSVP-TE adalah

ekstensi dari RSVP yang mendukung pendistribusian label dan

memungkinkan informasi reservasi sumber daya dikirimkan dengan

label binding (Anthony Andry, 2012:2). Pada MPLS-TE, RSVP-TE

bekerja sebagai protokol signaling pada pembuatan LSP Tunnel.

3.1.4. OpenFlow

Openflow adalah sebuah standar terbuka yang

memungkinkan peneliti untuk menjalankan eksperimen protokol

dalam jaringan yang biasa kita pakai sehari-hari (Anthony Andry,

2012:2). Pada router klasik, data path dan kontrol path terletak

dalam perangkat yang sama. Tetapi pada Openflow switch kedua

Page 49: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

34

fungsi ini dipisahkan, bagian data path tetap berada dalam switch,

sementara control path dipindahkan ke controller yang terpisah.

Openflow switch dan controller tersebut berkomunikasi

menggunakan protokol OpenFlow, yang berisi message-message

yang sudah terdefinisi sebelumnya.

GAMBAR 3.4. ARSITEKTUR OPENFLOW

Data path dari openflow switch memperlihatkan “clean flow

table abstraction“ dimana setiap flow entri terdiri dari satu set packet

field untuk dicocokan, counters untuk menyimpan flow statistik dan

sebuah aksi yang akan diberikan ketika terjadi kecocokan paket

dengan field tersebut. Ketika switch menerima paket yang tidak

didefinisikan dalam flow entri, switch tersebut akan mem-forward

informasi tentang paket tersebut ke controller, kemudian controller

akan memutuskan bagaimana untuk memproses paket tersebut. Paket

Page 50: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

35

dapat didrop atau controllerdapat menginstall flow entri pada switch,

sehingga switch bisa menangani paket-paket yang sama selanjutnya.

3.2. Hasil Penelitian Terdahulu

Berikut penelitian-penelitain terdahulu yang menjadi referensi

pendukung dalam melakukan penelitian.

Tabel 3.1. REFERENSI PENELITIAN TERDAHULU

NO JUDUL PENULIS / TAHUN HASIL Universitas

1. Teknologi MPLS untuk

Meningkatkan

Performa Jaringan

Iwan Rijayana / 2005 Seminar

Universitas

Widyatama

(Bandung)

2. Rekayasa Trafik MPLS

pada Jaringan Tera

Router dengan

Teknologi Transport

DWDM Studi Kasus

Trafik Speedy Telkom

Kurnianingsih / 2011 Tesis

Universitas

Sumatera

Utara

(Medan)

3. Implementasi MPLS-TE

Pada Perangkat Huawei

dan Penggunaannya

Sebagai Solusi Kongesti

Andry Anthony &

Eueung Mulyana /

2012

Jurnal

Institut

Teknologi

Bandung

4. Implementasi Teknologi

MPLS (Multi-protocol

Label Switching) pada

Layanan TelkomLink

VPN IP Jaringan PT.

Telkom (Persero), Tbk

Hadi Kristianta / 2013 PKL

STMIK

PalComTech

(Palembang)

Page 51: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

36

Berikut uraian dari hasil penelitian terdahulu di atas yang diambil

menjadi referensi pendukung dalam penelitian ini.

1. “Teknologi MPLS untuk Meningkatkan Performa Jaringan”

a. Jumlah LSP yang dimiliki oleh jaringan MPLS jika

bertambah akan mengakibatkan turunnya bandwidth setiap

LSP dalam jaringan MPLS tersebut, dikarenakan adanya

pembagian bandwidth yang proporsional dalam sebuah

jaringan MPLS.

b. Penurunan bandwidth setiap LSP yang diakibatkan oleh

bertambahnya jumlah LSP akan sangat berpengaruh pada

turunnya service rate setiap LSP yang mengakibatkan waktu

delay pengiriman paket akan bertambah.

c. Kenaikan waktu delay dipengaruhi oleh jenis paket yang

dikirimkan. Semakin besar nilai IP Precedence suatu paket

akan semakin bertambah waktu delay pengiriman paket

tersebut dalam setiap LSP. Sehingga LSP yang memiliki

service rate kecil akan cocok untuk mengirimkan paket

yang memiliki prioritas pengiriman yang rendah (nilai IP

Precedence kecil).

Page 52: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

37

2. “Rekayasa Trafik MPLS pada Jaringan Tera Router dengan

Teknologi Transport DWDM Studi Kasus Trafik Speedy Telkom”

a. Jaringan dengan rekayasa trafik MPLS mampu memberikan

kualitas layanan yang lebih bagus dibandingkan dengan jaringan

tanpa rekayasa trafik MPLS. Jika terjadi kegagalan/gangguan di

jaringan, dengan rekayasa trafik PLS, trafik dapat dilakukan fast

reroute dengan menggunakan jalur alternatif lain, sehingga

packet loss dapat dikurangi. Selain itu, dari hasil penelitian

terbukti bahwa mekanisme pengiriman menggunakan MPLS

lebih cepat daripada mekanisme pengiriman IP tradisional. Hal

ini juga menunjukkan adanya kualitas layanan yang lebih tinggi

dari pengiriman paket IP.

b. Jaringan dengan rekayasa trafik MPLS yang dikombinasikan

dengan DiffServ mampu memberikan kualitas layanan yang

lebih tinggi. Paket dalam hal ini dibagi dalam layanan yang

berbeda-beda dan dikirim sesuai dengan prioritas. Hal ini sangat

penting terutama untuk paket real time seperti video dan audio.

Kemungkinan terjadinya packet loss sangat kecil sekali. Tetapi,

untuk paket dengan prioritas rendah akan mengalami delay yang

lebih lama. Meskipun terjadi delay lama pada trafik dengan

prioritas rendah, namun tingkat packet loss dapat ditekan sekecil

mungkin, dan bahkan dapat mencapai tingkat 0%.

Page 53: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

38

c. Sehubungan dengan trafik Speedy yang mempunyai prioritas

layanan yang rendah, jika terjadi gangguan di jaringan maka

trafik akan dilakukan fast reroute dengan delay yang lebih lama.

Akan tetapi, hal ini lebih baik untuk mengurangi packet loss

trafik Speedy yang ada di jaringan, dan tentunya tidak akan

mempengaruhi kinerja layanan trafik lain, sehingga SLA

(Service Level Agreement) trafik lain tetap terjaga kualitasnya.

d. Hasil penelitian ini berperan penting pada pengembangan ilmu

pengetahuan terutama pada bidang ilmu rekayasa trafik.

Masalah-masalah di jaringan dapat teratasi melalui penerapan

rekayasa trafik MPLS dengan DiffServ yang pada akhirnya akan

meningkatkan kinerja dan ketahanan jaringan. Hasil akhir yang

dicapai yaitu peningkatan kualitas layanan jaringan.

3. “Implementasi MPLS-TE Pada Perangkat Huawei dan

Penggunaannya Sebagai Solusi Kongesti”

a. MPLS-TE bisa digunakan untuk mengatasi kongesti dengan

mengalihkan trafik melewati jaringan yang memiliki utilisasi

rendah

b. Fitur Explicit pathdigunakan untuk mengatur jalur yang dilalui

LSP, IGP Shortcut digunakan untuk merutekan secara otomatis

trafik yang menuju tunnel tail melewati tunnel, autobandwith

digunakan untuk mengatur besar bandwith yang dipesan oleh

Page 54: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

39

tunnel sesuai dengan besarnya trafik yang melewati tunnel

tersebut, reoptimization digunakan untuk mengoptimasi jalur

tunnel, fast reroute digunakan untuk memberikan perlindungan

pada link atau node dengan menyediakan bypass tunnel untuk

mengalihkan trafik ketika link atau node yang dilindungi fitur

tersebut down.

c. MPLS-TE memiliki kelebihan dibanding protokol shortest-path

IGP dalam hal kemampuan melakukan routing melalui jalur

yang bukan shortest-path, melakukan reservasi bandwith

dengan pembangunan LSP, mendukung pembagian beban trafik

pada jalur yang memiliki cost berbeda dan memberi

perlindungan pada link menggunakan fitur fast reroute.

d. Pada MPLS-TE berbasis OpenFlow, aplikasi MPLS-TE yang

dijalankan oleh controller menggunakan protokol OpenFlow

untuk mengatur kerja switch sehingga bisa menyediakan layanan

yang disediakan MPLS-TE konvensional.

Page 55: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

40

4. “Implementasi Teknologi MPLS (Multi-protocol Label Switching)

pada Layanan TelkomLink VPN IP Jaringan PT. Telkom

(Persero), Tbk”

a. Implementasi teknologi MPLS pada jaringan backbone dapat

meningkatkan kualitas layanan secara signifikan.

b. Penerapan teknologi MPLS dapat dilakukan pada jaringan

existing tanpa harus mengubah konfigurasi fisik secara

menyeluruh.

c. Dengan teknologi MPLS, manajemen bandwith dapat diatur dan

diukur dengan baik dan teratur, sehingga pengembangan

jaringan dan penambahan bandwith lebih sistematis.

d. Penggabungan yang terjadi antara kelebihan ATM & IP dalam

MPLS mampu meningkatkan kualitas transmisi data menjadi

lebih baik.

e. Dengan topology ring berbasis MPLS, disconnect yang terjadi

pada saat transmisi data mampu diatasi karena sistem routing

pada teknologi MPLS lebih handal.

Page 56: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

41

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

4.1.1. Lokasi

Lokasi dilakukannya penelitian adalah di PT. Telekomunikasi

Indonesia, Tbk (Persero), Divisi Telkom Barat - Telkom Sumatera

Selatan – Infratel Area Palembang yang terletak di Jl. Kapten A.

Rivai No.20 Palembang.

4.1.2. Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu

minimal satu bulan, yang dimulai pada tanggal 1 September 2013

sampai dengan 30 September 2013.

4.2. Jenis Data

Berikut jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian, yaitu Data

Primer dan Data Sekunder. :

4.2.1. Data Primer

”Data Primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung

dari objek yang diteliti atau dari sumber pertama baik dari individu

atau kelompok.” (Umar, 2007:42). Metode yang dilakukan adalah

metode observasi (observation) dengan mengamati secara langsung

proses yang sedan berjalan dan metode interview dengan berdiskusi

Page 57: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

42

langsung dengan karyawan dan karyawati PT. Telkom. Data primer

yang dikumpulkan berupa:

a. Topologi Metro Ethernet

b. Konfigurasi Metro Ethernet

c. Data pelanggan Metro Ethernet

d. SOP & SMP (Standard Operation Procesure & Standard

Maintenance Procedure) Metro Ethernet

4.2.2. Data Sekunder

”Data sekunder adalah data yang telah diolah lebih lanjut dan

disajikan oleh pengumpul data primer atau pihak lain.” (Umar,

2007:42). Data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian ini

berupa Sejarah Singkat Perusahaan, Struktur Organisasi dan Data

Pegawai.

4.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yakni membicarakan tentang bagaimana

cara penulis mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk mendukung

proses analisis dan penelitian. Metode yang dilakukan untuk mengumpulkan

data dalam penelitian ini yaitu dengan Pengamatan (observation),

Wawancara (interview) dan Dokumentasi.

Page 58: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

43

4.4. Jenis Penelitian

“Penelitian ilmiah adalah aplikasi secara formal dan sistematis dari

metode ilmiah untuk mempelajari dan menjawab permasalahan. Tujuan

penelitian identik dengan tujuan ilmu pengetahuan pada umumnya, yaitu

membuat penjelasan, menyusun prediksi, serta pengendalikan fenomena

yang terjadi di dalam suatu batasan yang ditentukan.” (Kuncoro, 2009:3).

Penelitian dapat digolongkan / dibagi ke dalam beberapa jenis

berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, antara lain seperti di dalam tabel.

Tabel 4.1. JENIS PENELITIAN

No. Penggolongan Menurut Jenis/Ragam Penelitian

1. Tujuan a. Penulisan Karya Ilmiah

(skripsi)

b. Developmental

(Pengembangan)

2. Pendekatan Kuantitatif

3. Tempat Field Research (Penelitian

Lapangan)

4. Pemakaian atau hasil/alasan

yang diperoleh

Pemecahan Masalah

5. Bidang Ilmu Keteknikan

6. Taraf Penelitian Deskriftif

7. Teknik yang digunakan Eksperiment Research (Penelitian

Percobaan)

8. Keilmiahan Penelitian Ilmiah

9. Spesialisasi bidang (ilmu)

garapan

Teknik Informatika (Jaringan

Komputer)

Page 59: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

44

4.5. Alat dan Teknik Pengembangan Sistem

4.5.1. Alat Pengembangan Sistem

4.5.1.1. Model Proses

GAMBAR 4.1. FLOWCHART

Proses awal yang dilakukan yaitu dengan melakukan

analisa dan pengamatan (Monitoring & Analysis) kepada

semua link trunk antar Metro Ethernet. Jika ditemukan ada

Start

Monitoring &

Analysis

Congestion

Traffic

Engineering

Surveillance

End

No

Yes

Optimation &

Equalization

Yes

No

Page 60: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

45

link yang mengalami kongesti maka akan dilakukan

rekayasa trafik untuk menghilangkan kongesti. Setelah itu

pengamatan terus dilakukan untuk mengevaluasi hasil dari

rekayasa trafik, dan jika masih diperlukan akan dilakukan

optimasi untuk mendapat pemerataan utilisasi yang optimal.

4.5.2. Teknik Pengembangan Sistem

Teknik pengembangan sistem yang dilakukan pada penelitian

ini dalam menyelesaikan permasalahan yang ditemukan yaitu dengan

menggunakan teknik pengembangan sistem prototipe. Adapun tahap-

tahap pemecahan masalah dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan metode NDLC (Network Development Life Cycle)

yang terdiri dari :

1. Analysis

Tahap awal ini dilakukan analisa kebutuhan, analisa

permasalahan yang muncul, analisa keinginan user, dan analisa

topologi/jaringan yang sudah ada saat ini. Metode yang

digunakan pada tahap ini diantaranya wawancara, survey

langsung ke lapangan dan membaca manual atau blueprint

dokumentasi

2. Design

Dari data-data yang didapatkan sebelumnya, tahap design ini akan

membuat gambar design topology jaringan interkoneksi yang

Page 61: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

46

sedang berjalan, diharapkan dengan gambar ini akan memberikan

gambaran seutuhnya dari konfigurasi yang sedang berjalan

beserta permasalahannya untuk mengetahui kebutuhan dalam

perencanaan optimasi dan pengembangan.

3. Simulation Prototype

Menyusun prototipe dan menysimulasikan prototipe. Menyusun

urutan dan langkah-langkah perintah yang akan

diimplementasikan dengan berpedoman pada SOP&SMP

(Standard Operation Procesure & Standard Maintenance

Procedure) yang ada serta mengujinya dengan tools simulasi

yang ada.

4. Implementation

Menerapkan semua perencanaan yang telah disusun sesuai

dengan langkah-langkah dan urutannya.

5. Monitoring

Setelah implementasi tahapan monitoring merupakan

tahapan yang penting, agar jaringan komputer dan komunikasi

dapat berjalan sesuai dengan keinginan dan tujuan awal dari user

pada tahap awal analisis, maka perlu dilakukan kegiatan

monitoring. Pada kegiatan monitoring ini difokuskan kepada

jalannya paket data di jaringan (kongesti, pewaktuan, latency,

peektime, troughput). Monitoring dilakukan untuk mengetahui

perubahan sebelum dan sesudah dilakukan rekayasa trafik.

Page 62: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

47

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil

5.1.1. Analisis

5.1.1.1. Analisis Kebutuhan

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan di latar

belakang, pada bagian ini penulis akan menganalisa apa-apa

saja yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian ini.

Adapun kebutuhan-kebutuhan yang harus terpenuhi tersebut

meliputi :

a. Personal Computer (PC) atau Laptop

Dengan operating system yang beroperasi didalamnya,

baik itu windows, linux atau machintos. Pada penelitian

ini, peneliti menggunakan notebook dengan spesifikasi

seperti pada gambar berikut

GAMBAR 5.1. NOTEBOOK

Page 63: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

48

GAMBAR 5.2. SYSTEM INFORMATION

b. Network Interface Card (NIC)

Dapat berupa Ethernet ataupun wireless untuk

menghubungkan PC atau laptop ke jaringan intranet

Telkom. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

network adapter seperti pada gambar

GAMBAR 5.3. NETWORK ADAPER PROPERTIES

c. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)

Kabel yang digunakan sebagai media penghubung antar

komputer dan peralatan jaringan.

Page 64: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

49

d. Odyssey Access Client Manager

Adalah aplikasi access client manager yang digunakan

untuk mengakses jaringan intranet Telkom. Jaringan

intranet Telkom dilengkapi dengan sistem keamanan

yang ketat dan hanya mengizinkan pemegang otoritas

yaitu karyawan untuk mengakses jaringan tersebut. Jadi

aplikasi ini diperlukan untuk mengakses jaringan intranet

dengan mamasukkan profile (username dan password)

dari karyawan Telkom.

GAMBAR 5.4. ODYSSEY ACCESS CLIENT MANAGER

e. Terminal Emulator : ZOC atau PuTTY

Adalah software atau aplikasi yang digunakan untuk

membangun koneksi antara komputer dengan perangkat

jaringan (Metro Ethernet) secara remote dengan

menggunakan protokol telnet, rlogin, raw, serial/modem

Page 65: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

50

dan SSH (secure shell). Pada penelitian ini menggunakan

SSH (port 22).

GAMBAR 5.5. PuTTY CONFIGURATION

GAMBAR 5.6. ZOC CONFIGURATION

f. Web browser : Internet Explorer atau Mozilla Firefox

Halaman penjelajah yang digunakan untuk mengakses

web server yang berfungi memonitor semua node Metro

Ethernet.

Page 66: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

51

Dengan terpenuhinya item-item di atas maka analisa

dan implementasi dalam penelitian ini dapat berjalan sesuai

dengan yang diharapkan.

5.1.1.2. Analisis Permasalahan

Dalam proses penelitian dan implementasinya, ada

beberapa permasalahan yang ditemukan oleh penulis, antara

lain :

a. Procedure

Tahapan yang harus dilewati yang cukup memakan

waktu sesuai dengan SOP & SMP (Standard Operational

Procedure & Standard Maintenance Procedure) untuk

mendapat persetujuan dalam perubahan konfigurasi pada

jaringan yang sedang berjalan.

b. Authority Management

Pengelolaan kewenangan akses yang ketat dalam

Operational & Maintenance (O&M) Metro Ethernet

dalam hal hak akses dan level akses dalam melakukan

perubahan konfigurasi pada jaringan yang sedang

berjalan.

Page 67: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

52

5.1.1.3. Analisis Kebutuhan User

Pada penelitian ini yang disebut sebagai user adalah

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Sebagaimana telah

disebutkan pada bagian analisis kebutuhan, bahwa dengan

terpenuhinya hal-hal di atas, implementasi dari penelitian

ini dapat dibuat dan diselesaikan sesuai dengan harapan

dimana tujuan dari penelitian ini dapat dicapai, pemerataan

utilisasi link (efficient), penurunan packet-loss sehingga

meningkatkan kualitas layanan PT. Telkom kepada

pelangganya.

5.1.1.4. Analisis Topologi

Dalam implementasi dari penelitian yang dilakukan

tidak perlu merubah kofigurasi / topologi secara fisik. Salah

satu tujuan dari penelitian ini adalah sebagai pendukung dan

langkah awal untuk menyusun rencana dalam pengambilan

keputusan untuk pengembangan jaringan yang efisien dan

tepat sasaran. Jadi sebelum menambah link untuk

mengurangi packet-loss, langkah ini dapat dilakukan untuk

mengoptimalkan link yang eksisting.

Topologi dari jaringan Metro Ethernet pada area

Sumatera Selatan adalah seperti pada gambar di bawah.

Page 68: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

53

GAMBAR 5.7. TOPOLOGI JARINGAN METRO ETHERNET AREA

PALEMBANG

2 x

ST

M-1

3 x

ST

M-1

T-D

1-P

GC

T-D

1-T

LK

10G

B1

GB

10G

B

ME

-D1

-SG

BA

ME

-D1

-KT

UA

10G

B

ME

-D1

-ID

LA

2 x

1G

B

ME

-D1-T

RA

A

1G

B

ME

-D1

-KA

GA

1G

B

ME

-D1

-PB

MA

10

GB

ME

-D1

-PL

JA

1G

B

10G

B

ME

-D1

-BK

SA

10G

B

10G

B

10G

B

10G

B

ME

-D1

-SL

NA

2 x

1G

B

ME

-D1

-BY

LA

10G

B 1G

B

ME

-D1

-SR

OA

1G

B

ME

-D1

-PB

LA

ME

-D1-B

TG

AM

E-D

1-S

KY

A

1G

B2

00

MB

Via

Ra

dio

IP

2 x

10G

B

1G

B

ME

3-D

1-P

GC

A

ME

2-D

1-P

GC

AM

E-D

1-P

GC

A

2 x

1G

B

ME

-D1

-TL

KA

ME

2-D

1-T

LK

A

ME

3-D

1-T

LK

A

ME

-D1-S

BU

A

C-D

1-P

G

C-D

1-T

LK

PE

-D1

-PG

P

ME

-D1

-PG

PA

ME

-D1-S

LT

A

1G

B

1G

B

PE

-D1

-TJN

ME

-D1

-TJN

A

2x1

GB

ST

M-1

1G

B

10G

B

2 x

10G

B

10

GB

1G

B+

10

GB

BR

AS

-D1-P

GC

BR

AS

-D1

-TL

K

ME

-D1

-TG

MA

1G

B

Page 69: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

54

Penamaan (id) node pada topologi di atas merupakan

standar dari PT. Telkom dalam mengelola penamaan pada

node jaringanya, yaitu:

AA-BB-CC

AA : Jenis node

BB : Pembagian regional

CC : Lokasi node.

TABEL 5.1. PENAMAAN NODE

JENIS ROUTER REGIONAL LOKASI

T TERA ROUTER D1 DIVRE-1 (SUMATERA) TLK TALANG KELAPA

C CORE ROUTER PGC PALEMBANG CENTRUM

PE SBU SEBERANG ULU

BRAS Broadband Remote Access Server

SGB SUNGAI BUAH

KTU KENTEN UJUNG

ME METRO ETHERNET PLJ PLAJU

IDL INDRALAYA

TRA TANJUNG RAJA

KAG KAYU AGUNG

TGM TUGU MULYO

PBM PRABUMULIH

SRO SERONG SUKAJADI

PBL PANGKALAN BALAI

BTG BETUNG

SKY SEKAYU

SLN SUNGAI LILIN

BYL BAYUNG LINCIR

PGP PANGKAL PINANG

SLT SUNGAI LIAT

TJN TANJUNG PANDAN

Page 70: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

55

5.1.2. Desain

Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk

mengoptimalkan utiliasasi link eksisting sebelum dilakukan

penambahan kapasitas, maka desain yang disusun adalah seperti

gambar berikut.

GAMBAR 5.8. DESAIN PROTOTIPE

Seperti uraian di atas, pada implementasinya, traffic

engineering dilakukan pada Metro Ethernet yang kapasitas link

trunk-nya belum menggunakan 10 GB. Pada desain ini dilakukan

optimasi pada link 1GB sampai batas maksimal sebelum dilakukan

penambahan link.

Berdasarkan desain di atas, yaitu trafik dari Metro-G yang

akan ditujukan ke BRAS melalui Metro-A, disusun langkah-langkah

yang akan diimplementasikan, yaitu:

a. Melacak rute trafik pada Metro-G

b. Monitoring trafik pada masing-masing Metro yang dilalui oleh

jalur trafik.

C

B

A

D

EFG

1GB

1GB

1GB

1GB

2 X 1GB1GB1GB

BRAS

10GB

Page 71: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

56

c. Menganalisa hasil monitoring dan menyusun skema traffic

engineering dengan membuat SDP (service destination point) &

LSP pada Metro-G dan Metro-A.

d. Menerapkan skema traffic engineering

e. Monitoring hasil implementasi

5.1.3. Simulasi Prototipe

Berikut hasil simulasi prototipe yang telah disusun sesuai

dengan desain yang disusun di atas :

GAMBAR 5.9. KONFIGURASI SIMULASI PROTOTIPE

a. Melihat rute trafik dari Metro-G menuju BRAS dengan

menggunakan perintah traceroute ip_destination

pada Metro-G. Jadi node yang dilewati adalah Metro-F --

Metro-E -- Metro-C -- Metro-D -- Metro-A.

A:METRO-G# traceroute 10.21.20.1

traceroute to 10.21.20.1, 30 hops max, 40 byte packets

METR0-C

10.21.20.6/32

METRO-B

10.21.20.5/32

METRO-A10.21.20.1/32

METRO-D10.21.20.10/32

METRO-E

10.21.20.7/32

METRO-F10.21.20.8/32

METRO-G

10.21.20.9/32BRAS

10GBPort 1/1/1

10.21.19.26/30

Port 1/1/2

10.21.19.25/30

Port 1/1/1

10.21.19.22/30

Lag-1

10.21.19.18/32

Lag-1

10.21.19.18/30

Port 1/1/3

10.21.19.21/30

Por

t 1/1

/1

10.2

1.19

.5/3

0 Por

t 1/1

/2

10.2

1.19

.6/3

0

Port 1/1/2

10.21.19.14/30

Port 1/1/2

10.21.19.13/30

Por

t 1/1

/1

10.2

1.19

.10/

30 Por

t 1/1

/2

10.2

1.19

.9/3

0

Port 1/1/2

10.21.19.2/30

Port 1/1/2

10.21.19.1/30

Page 72: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

57

1 10.21.19.25 (10.21.19.25) 2.69 ms 4.87 ms 11.60 ms

2 10.21.19.21 (10.21.19.21) 6.10 ms 10.10 ms 22.30 ms

3 10.21.19.17 (10.21.19.17) 5.97 ms 5.59 ms 5.59 ms

4 10.21.19.13 (10.21.19.12) 25.31 ms 25.44 ms 25.84 ms

5 10.21.20.1 (10.21.20.1) 30.73 ms 30.21 ms 30.83 ms

b. Monitoring trafik pada masing-masing Metro yang dilalui

trafik.

Monitoring trafik dari Metro-G dg hasil 507 Mbps (utilisasi

50% dari kapasitas 1G)

A:METRO-G# monitor port 1/1/1 interval 3 rate repeat 3

===============================================================

Monitor statistics for Port 1/1/1

===============================================================

Input Output

---------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------

At time t = 0 sec (Base Statistics)

---------------------------------------------------------------

Octets 933257548199973 633652196856723

Packets 2545183289236 2522814243476

Errors 0 0

---------------------------------------------------------------

At time t = 3 sec (Mode: Rate)

---------------------------------------------------------------

Octets 24544545 17556072

Packets 68916 69137

Errors 0 0

Utilization (% of port capacity) 50.73 30.15

---------------------------------------------------------------

At time t = 6 sec (Mode: Rate)

---------------------------------------------------------------

Octets 24656507 17540822

Packets 68812 69098

Errors 0 0

Utilization (% of port capacity) 50.82 30.13

---------------------------------------------------------------

At time t = 9 sec (Mode: Rate)

---------------------------------------------------------------

Octets 24771457 17528124

Packets 69009 69102

Errors 0 0

Utilization (% of port capacity) 50.92 30.12

===============================================================

Page 73: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

58

Monitoring trafik dari metro F dg hasil 850 Mbps (utilisasi

35% dari kapasitas 1G)

A:METRO-F# monitor port 1/1/1 interval 3 rate repeat 3

===============================================================

Monitor statistics for Port 1/1/1

===============================================================

Input Output

---------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------

At time t = 0 sec (Base Statistics)

---------------------------------------------------------------

Octets 1888439992442446 1948671022263526

Packets 5454346734716 5056693644806

Errors 0 0

---------------------------------------------------------------

At time t = 3 sec (Mode: Rate)

---------------------------------------------------------------

Octets 36799806 13383449

Packets 39343 15764

0 0

Utilization (% of port capacity) 85.00 45.10

---------------------------------------------------------------

At time t = 6 sec (Mode: Rate)

---------------------------------------------------------------

Octets 37890763 3305162

Packets 39195 15653

Errors 0 0

Utilization (% of port capacity) 85.05 45.28

---------------------------------------------------------------

At time t = 9 sec (Mode: Rate)

---------------------------------------------------------------

Octets 11767892 3333635

Packets 39167 15725

Errors 0 0

Utilization (% of port capacity) 85.10 45.29

===============================================================

Page 74: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

59

Monitoring trafik dari Metro E dg hasil 1080 Mbps (utlisisasi

54% dari kapasitas 2G)

A:METRO-E# monitor lag 1 interval 3 rate repeat 3

===============================================================

Monitor statistics for LAG ID 1

===============================================================

Port-id Input Input Output Output Input Output

Bytes Packets Bytes Packets Errors Errors

---------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------

At time t = 0 sec (Base Statistics)

---------------------------------------------------------------

1/1/1 4151557742* 21580423688 5723044861* 26306999178 0

0

1/1/2 3186862787* 19222381374 1296456634* 50570624586 0

0

---------------------------------------------------------------

Totals 7338420529* 40802805062 1868761121* 76877623764 0

0

---------------------------------------------------------------

At time t = 3 sec (Mode: Rate)

---------------------------------------------------------------

1/1/1 822544 4158 1258048 5843 0

0

% Util 53.72 -- 34.09 -- --

--

1/1/2 661155 3663 1660959 8331 0

0

% Util 55.58 -- 35.46 -- --

--

---------------------------------------------------------------

Totals 1483700 7822 2919007 14174 0

0

% Util 54.65 -- 34.77 -- --

--

---------------------------------------------------------------

At time t = 6 sec (Mode: Rate)

---------------------------------------------------------------

1/1/1 812722 4095 1321584 6227 0

0

% Util 53.71 -- 34.15 -- --

1/1/2 697411 3837 1767478 8410 0

0

% Util 55.61 -- 35.54 -- --

---------------------------------------------------------------

Totals 1510133 7932 3089062 14638 0

0

% Util 54.66 -- 34.84 -- --

---------------------------------------------------------------

Page 75: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

60

At time t = 9 sec (Mode: Rate)

---------------------------------------------------------------

1/1/1 805613 3893 1357694 6085 0

0

% Util 53.70 -- 34.18 -- --

1/1/2 645849 3609 1761519 8446 0

0

% Util 55.57 -- 34.54 -- --

---------------------------------------------------------------

Totals 1451462 7502 3119213 14531 0

0

% Util 54.64 -- 34.36 -- --

===============================================================

Monitoring trafik dari Metro-C port 1/1/2 dengan hasil 980

Mbps (utilisasi 98% dari kapasitas 1G), sedangkan pada port

1/1/1 yang menuju node Metro-B belum dialiri trafik (utilisasi

0%).

A:METRO-C# monitor port 1/1/2 interval 3 rate repeat 3

===============================================================

Monitor statistics for Port 1/1/2

===============================================================

Input Output

---------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------

At time t = 0 sec (Base Statistics)

---------------------------------------------------------------

Octets 2888439992442446 1948671022263526

Packets 5454346734716 5056693644806

Errors 0 0

---------------------------------------------------------------

At time t = 3 sec (Mode: Rate)

---------------------------------------------------------------

Octets 96799806 13383449

Packets 39343 15764

Errors 0 0

Utilization (% of port capacity) 98.00 70.10

---------------------------------------------------------------

At time t = 6 sec (Mode: Rate)

---------------------------------------------------------------

Octets 97890763 3305162

Packets 39195 15653

Errors 0 0

Utilization (% of port capacity) 98.05 70.28

Page 76: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

61

---------------------------------------------------------------

At time t = 9 sec (Mode: Rate)

---------------------------------------------------------------

Octets 11767892 3333635

Packets 39167 15725

Errors 0 0

Utilization (% of port capacity) 98.10 70.29

===============================================================

A:METRO-C# monitor port 1/1/1 interval 3 rate repeat 3

===============================================================

Monitor statistics for Port 1/1/1

===============================================================

Input Output

---------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------

At time t = 0 sec (Base Statistics)

---------------------------------------------------------------

Octets 9142270666 9158360710

Packets 56850146 56891695

Errors 0 0

---------------------------------------------------------------

At time t = 3 sec (Mode: Rate)

---------------------------------------------------------------

Octets 948 914

Packets 8 7

Errors 0 0

Utilization (% of port capacity) ~0.00 ~0.00

---------------------------------------------------------------

At time t = 6 sec (Mode: Rate)

---------------------------------------------------------------

Octets 814 843

Packets 6 7

Errors 0 0

Utilization (% of port capacity) ~0.00 ~0.00

---------------------------------------------------------------

At time t = 9 sec (Mode: Rate)

---------------------------------------------------------------

Octets 1043 1217

Packets 8 9

Errors 0 0

Utilization (% of port capacity) ~0.00 ~0.00

===============================================================

Page 77: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

62

c. Menganalisa hasil monitoring dan menyusun skema traffic

engineering dengan membuat path, LSP dan SDP (service

destination point) pada Metro-G dan Metro-A.

Pada Metro-G

A:METRO-G#

A:METRO-G# configure router mpls

A:METRO-G>config>router>mpls# path to-metro-a

A:METRO-G>config>router>mpls>path# hop 10 10.21.19.25 strict

A:METRO-G>config>router>mpls>path# hop 20 10.21.19.21 strict

A:METRO-G>config>router>mpls>path# hop 30 10.21.19.17 strict

A:METRO-G>config>router>mpls>path# hop 40 10.21.19.6 strict

A:METRO-G>config>router>mpls>path# hop 50 10.21.19.1 strict

A:METRO-G>config>router>mpls>path# no shutdown

A:METRO-G>config>router>mpls>path# info

-------------------------------------------

hop 10 10.21.19.25 strict

hop 20 10.21.19.21 strict

hop 30 10.21.19.17 strict

hop 40 10.21.19.6 strict

hop 50 10.21.19.1 strict

no shutdown

------------------------------------------- A:METRO-G>config>router>mpls>path# back

A:METRO-G>config>router>mpls# lsp to-metro-a

A:METRO-G>config>router>mpls>lsp# to 10.21.20.1

A:METRO-G>config>router>mpls>lsp# primary to-metro-a

A:METRO-G>config>router>mpls>lsp# no shutdown

A:METRO-G>config>router>mpls>lsp# info

-------------------------------------------

to 10.21.20.1

primary to-metro-a

exit

no shutdown

-------------------------------------------

A:METRO-G>config>router>mpls>lsp# exit all

A:METRO-G#

A:METRO-G# configure service sdp 201 create

A:METRO-G>config>service>sdp# far-end 10.21.20.1

A:METRO-G>config>service>sdp# lsp to-metro-a

A:METRO-G>config>service>sdp# no shutdown

A:METRO-G>config>service>sdp# info

-------------------------------------------

far-end 10.21.20.1

lsp to-metro-a

keep-alive

shutdown

exit

no shutdown

-------------------------------------------

A:METRO-G>config>service>sdp# exit all

A:METRO-G#

Page 78: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

63

Pada Metro-A

A:METRO-A#

A:METRO-A# configure router mpls

A:METRO-A>config>router>mpls# path to-metro-g

A:METRO-A>config>router>mpls>path# hop 10 10.21.19.2 strict

A:METRO-A>config>router>mpls>path# hop 20 10.21.19.5 strict

A:METRO-A>config>router>mpls>path# hop 30 10.21.19.30 strict

A:METRO-A>config>router>mpls>path# hop 40 10.21.19.22 strict

A:METRO-A>config>router>mpls>path# hop 50 10.21.19.26 strict

A:METRO-A>config>router>mpls>path# no shutdown

A:METRO-A>config>router>mpls>path# info

-------------------------------------------

hop 10 10.21.19.2 strict

hop 20 10.21.19.5 strict

hop 30 10.21.19.30 strict

hop 40 10.21.19.22 strict

hop 50 10.21.19.26 strict

no shutdown

------------------------------------------- A:METRO-A>config>router>mpls>path# back

A:METRO-A>config>router>mpls# lsp to-metro-G

A:METRO-A>config>router>mpls>lsp# to 10.21.20.9

A:METRO-A>config>router>mpls>lsp# primary to-metro-G

A:METRO-A>config>router>mpls>lsp# no shutdown

A:METRO-A>config>router>mpls>lsp# info

-------------------------------------------

to 10.21.20.9

primary to-metro-G

exit

no shutdown

-------------------------------------------

A:METRO-A>config>router>mpls>lsp# exit all

A:METRO-A#

A:METRO-A# configure service sdp 202 create

A:METRO-A>config>service>sdp# far-end 10.21.20.9

A:METRO-A>config>service>sdp# lsp to-metro-g

A:METRO-A>config>service>sdp# no shutdown

A:METRO-A>config>service>sdp# info

-------------------------------------------

far-end 10.21.20.9

lsp to-metro-g

keep-alive

shutdown

exit

no shutdown

-------------------------------------------

A:METRO-A>config>service>sdp# exit all

A:METRO-A#

Page 79: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

64

d. Monitoring hasil implementasi.

Monitoring trafik dari Metro-C port 1/1/2 dan port 1/1/1 setelah

dilakukan traffic engineering.

Port 1/1/2 utilisasi 98% menjadi 50%

A:METRO-C# monitor port 1/1/2 interval 3 rate repeat 3

===============================================================

Monitor statistics for Port 1/1/2

===============================================================

Input Output

---------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------

At time t = 0 sec (Base Statistics)

---------------------------------------------------------------

Octets 2888440198900900 1948671042285770

Packets 5454346852421 5056693691948

Errors 0 0

---------------------------------------------------------------

At time t = 3 sec (Mode: Rate)

---------------------------------------------------------------

Octets 96799806 13383449

Packets 39343 15764

Errors 0 0

Utilization (% of port capacity) 50.00 35.05

---------------------------------------------------------------

At time t = 6 sec (Mode: Rate)

---------------------------------------------------------------

Octets 97890763 3305162

Packets 39195 15653

Errors 0 0

Utilization (% of port capacity) 50.05 35.14

---------------------------------------------------------------

At time t = 9 sec (Mode: Rate)

---------------------------------------------------------------

Octets 11767892 3333635

Packets 39167 15725

Errors 0 0

Utilization (% of port capacity) 50.05 35.15

===============================================================

Page 80: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

65

Port 1/1/1 utilisasi 0% menjadi 48%

A:METRO-C# monitor port 1/1/1 interval 3 rate repeat 3

===============================================================

Monitor statistics for Port 1/1/1

===============================================================

Input Output

---------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------

At time t = 0 sec (Base Statistics)

---------------------------------------------------------------

Octets 9142273471 9158363684

Packets 56854146 56896695

Errors 0 0

---------------------------------------------------------------

At time t = 3 sec (Mode: Rate)

---------------------------------------------------------------

Octets 24544545 17556072

Packets 68916 69137

Errors 0 0

Utilization (% of port capacity) 48.73 30.15

---------------------------------------------------------------

At time t = 6 sec (Mode: Rate)

---------------------------------------------------------------

Octets 24656507 17540822

Packets 68812 69098

Errors 0 0

Utilization (% of port capacity) 48.82 30.13

---------------------------------------------------------------

At time t = 9 sec (Mode: Rate)

---------------------------------------------------------------

Octets 24771457 17528124

Packets 69009 69102

Errors 0 0

Utilization (% of port capacity) 48.92 30.12

===============================================================

Setelah dilakukan traffic engineering dimana trafik pada

Metro-Cdimana trafik menuju Metro-D melalui port 1/1/2 dialihkan

sebagian menuju Metro-B melalui port 1/1/1, sehingga terjadi

pemerataan utilisasi trafik sehingga potensi terjadinya packet-loss

dapat dihindari.

Page 81: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

66

5.1.4. Simulasi Implementasi

GAMBAR 5.10. TOPOLOGI IMPLEMENTASI

Desain prototipe yang telah disusun dan disimulasikan akan

diimplementasikan pada jaringan sesungguhnya. Rekayasa trafik

1GB

1GB

1GB

ME-D1-PGCA

172.30.65.1/32

ME2-D1-PGCA

172.30.65.94/32

BRAS-D1-PG

ME-D1-SBUA172.30.65.2/32

ME-D1-PBMA

172.30.65.4/32

ME-D1-IDLA

172.30.65.20/32

ME-D1-TRAA

172.30.65.21/32

ME-D1-KAGA

172.30.65.22/32

ME-D1-TGMA

172.30.65.63/32

1/1/1

172.30.72.125/30

2/1/2

172.30.72.126/30

2/1/3

172.30.72.38/30

1/1/1

172.30.72.34/30

1/1/2

172.30.72.37/30

10GB

10GB

1GB1GB

2GB 10GB

1/2/1

172.30.72.33/30

1/2/2

172.30.72.26/30

1/2/1

172.30.72.25/30

1/2/3

172.30.72.97/30

4/2/1

172.30.72.98/30

Lag-4

172.30.74.2/30

Lag-4

172.30.74.1/30

2/1/2

172.30.74.230/30

1/2/1

172.30.74.229/30

1/1/2

172.30.76.94/30

4/1/1

172.30.76.93/30

Page 82: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

67

yang akan dilakukan pada trafik pada ME-D1-TGMA. Dasar

pemilihan node ini adalah melihat bahwa node ini masih dalam tahap

supervisi atau pemantauan karena baru saja dibangun dan trafiknya

masih sedikit untuk menghindari resiko yang signifikan pada saat

implementasi tanpa mengesampingkan pengaruh penelitian traffic

engineering pada jaringan. Berikut langkah-langkah

implementasinya:

a. Melihat rute trafik (routing) dari ME-D1-TGMA menuju ME-D1-

PGCA. Jadi rute-nya adalah ME-D1-TGMA – ME-D1-KAGA –

ME-D1-IDLA – ME-D1-SBUA – ME2-D1-PGCA – ME-D1-

PGCA.

ME-D1-TGMA# traceroute 172.30.65.1

traceroute to 172.30.65.1, 30 hops max, 40 byte packets

1 172.30.72.126 (172.30.72.126) 3.33 ms 3.89 ms 3.05 ms

2 172.30.72.37 (172.30.72.37) 3.25 ms 2.72 ms 3.05 ms

3 172.30.72.33 (172.30.72.33) 3.59 ms 2.96 ms 3.17 ms

4 172.30.72.25 (172.30.72.25) 12.8 ms 12.6 ms 13.6 ms

5 172.30.74.229 (172.30.74.229) 3.26 ms 3.22 ms 8.96 ms

6 172.30.65.1 (172.30.65.1) 49.9 ms 50.0 ms 4.81 ms

b. Monitoring trafik pada ME-D1-TGMA dan ME-D1-IDLA. Pada

port menuju ME-D1-SBUA dan ME-D1-PBMA.

Pada ME-D1-TGMA port 1/1/1 dengan utilisasi 1%.

ME-D1-TGMA# monitor port 1/1/1 interval 3 rate repeat 1

===============================================================

Monitor statistics for Port 1/1/1

===============================================================

Input Output

---------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------

At time t = 0 sec (Base Statistics)

---------------------------------------------------------------

Octets 9031408658722 856848130098

Packets 8032604372 5369744025

Page 83: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

68

Errors 10 0

---------------------------------------------------------------

At time t = 3 sec (Mode: Rate)

---------------------------------------------------------------

Octets 1971146 127780

Packets 1629 1031

Errors 0 0

Utilization (% of port capacity) 1.60 0.11

===============================================================

Pada ME-D1-IDLA port 1/2/2 dengan utilisasi 48%

ME-D1-IDLA# monitor port 1/2/2 interval 3 rate repeat 1

===============================================================

Monitor statistics for Port 1/2/2

===============================================================

Input Output

---------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------

At time t = 0 sec (Base Statistics)

---------------------------------------------------------------

Octets 1069541521806036 320401982094322

Packets 1798467079923 1683476706305

Errors 5 0

---------------------------------------------------------------

At time t = 3 sec (Mode: Rate)

---------------------------------------------------------------

Octets 58679400 15218321

Packets 106832 97130

Errors 0 0

Utilization (% of port capacity) 48.65 13.72

===============================================================

Pada ME-D1-IDLA port 1/2/3 dengan utlilisasi 0%.

ME-D1-IDLA# monitor port 1/2/3 interval 3 rate repeat 1

===============================================================

Monitor statistics for Port 1/2/3

===============================================================

Input Output

---------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------

At time t = 0 sec (Base Statistics)

---------------------------------------------------------------

Octets 4742437123208 3003356003794

Packets 8806668639 9124790266

Errors 0 0

---------------------------------------------------------------

Page 84: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

69

At time t = 3 sec (Mode: Rate)

---------------------------------------------------------------

Octets 1459 1414

Packets 11 12

Errors 0 0

Utilization (% of port capacity) ~0.00 ~0.00

===============================================================

c. Melakukan traffic engineering untuk membagi trafik via ME-D1-

PBMA dengan rute ME-D1-TGMA – ME-D1-KAGA – ME-D1-

TRAA – ME-D1-IDLA – ME-D1-PBMA – ME2-D1-PGCA –

ME-D1-PGCA.

Pada ME-D1-TGMA. Perintah-perintah dibawah ini bertujuan

untuk mengalihkan semua trafik dari ME-D1-TGMA menuju

ME-D1-PGCA melalui hop yang kita tentukan.

ME-D1-TGMA#

ME-D1-TGMA# configure router mpls

A:ME-D1-TGMA>config>router>mpls# path to-me-d1-pgca

ME-D1-TGMA>config>router>mpls>path# hop 10 172.30.72.126 strict

ME-D1-TGMA>config>router>mpls>path# hop 20 172.30.72.37 strict

ME-D1-TGMA>config>router>mpls>path# hop 30 172.30.72.33 strict

ME-D1-TGMA>config>router>mpls>path# hop 40 172.30.72.98 strict

ME-D1-TGMA>config>router>mpls>path# hop 50 172.30.74.1 strict

ME-D1-TGMA>config>router>mpls>path# hop 60 172.30.76.94 strict

ME-D1-TGMA>config>router>mpls>path# no shutdown

ME-D1-TGMA>config>router>mpls>path# back

ME-D1-TGMA>config>router>mpls# lsp to-me-d1-pgca

ME-D1-TGMA>config>router>mpls>lsp# to 172.30.65.1

ME-D1-TGMA>config>router>mpls>lsp# primary to- me-d1-pgca

ME-D1-TGMA>config>router>mpls>lsp# no shutdown

ME-D1-TGMA>config>router>mpls>lsp# exit all

ME-D1-TGMA#

ME-D1-TGMA# configure service sdp 201 create

ME-D1-TGMA>config>service>sdp# far-end 172.30.65.1

ME-D1-TGMA>config>service>sdp# lsp to-me-d1-pgca

ME-D1-TGMA>config>service>sdp# no shutdown

ME-D1-TGMA>config>service>sdp# exit all

ME-D1-TGMA#

Pada ME-D1-PGCA. Perintah-perintah dibawah ini bertujuan

untuk mengalihkan semua trafik dari ME-D1-PGCA menuju ME-

D1-TGMA melalui hop yang kita tentukan.

Page 85: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

70

ME-D1-PGCA#

ME-D1-PGCA# configure router mpls

ME-D1-PGCA>config>router>mpls# path to-me-d1-tgma

ME-D1-PGCA>config>router>mpls>path# hop 10 172.30.76.93 strict

ME-D1-PGCA>config>router>mpls>path# hop 20 172.30.74.2 strict

ME-D1-PGCA>config>router>mpls>path# hop 30 172.30.72.97 strict

ME-D1-PGCA>config>router>mpls>path# hop 40 172.30.72.34 strict

ME-D1-PGCA>config>router>mpls>path# hop 50 172.30.72.38 strict

ME-D1-PGCA>config>router>mpls>path# hop 60 172.30.72.125 strict

ME-D1-PGCA>config>router>mpls>path# no shutdown

ME-D1-PGCA>config>router>mpls>path# back

ME-D1-PGCA>config>router>mpls# lsp to-me-d1-tgma

ME-D1-PGCA>config>router>mpls>lsp# to 172.30.65.63

ME-D1-PGCA>config>router>mpls>lsp# primary to-me-d1-tgma

ME-D1-PGCA>config>router>mpls>lsp# no shutdown

ME-D1-PGCA>config>router>mpls>lsp# exit all

ME-D1-PGCA#

ME-D1-PGCA# configure service sdp 202 create

ME-D1-PGCA>config>service>sdp# far-end 172.30.65.63

ME-D1-PGCA>config>service>sdp# lsp to-me-d1-tgma

ME-D1-PGCA>config>service>sdp# no shutdown

ME-D1-PGCA>config>service>sdp# exit all

ME-D1-PGCA#

d. Monitoring perubahan trafik setelah dilakukan traffic engineering

pada ME-D1-IDLA pada port yang menuju ME-D1-SBUA dan

ME-D1-PBMA.

Pada port 1/2/2 dari utilisasi 48% menjadi 46%, karena trafik dari

dan ke ME-D1-TGMA yang awalnya melalui port ini dialihkan

ke dan dari port 1/2/3 melalui ME-D1-PBMA.

ME-D1-IDLA# monitor port 1/2/2 interval 3 rate repeat 1

===============================================================

Monitor statistics for Port 1/2/2

===============================================================

Input Output

---------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------

At time t = 0 sec (Base Statistics)

---------------------------------------------------------------

Octets 1066901718499248 319662774826086

Packets 1792865199405 1678293905384

Errors 4 0

---------------------------------------------------------------

At time t = 3 sec (Mode: Rate)

---------------------------------------------------------------

Octets 55875356 14012010

Page 86: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

71

Packets 103840 94779

Errors 0 0

Utilization (% of port capacity) 46.36 12.72

===============================================================

Pada port 1/2/3 dari utilisasi 0% menjadi 2%. Trafik pada port ini

berisi paket dari ME-D1-TGMA ke ME-D1-PGCA dan

sebaliknya.

ME-D1-IDLA# monitor port 1/2/3 interval 3 rate repeat 1

===============================================================

Monitor statistics for Port 1/1/1

===============================================================

Input Output

---------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------

At time t = 0 sec (Base Statistics)

---------------------------------------------------------------

Octets 9031408658722 856848130098

Packets 8032604372 5369744025

Errors 10 0

---------------------------------------------------------------

At time t = 3 sec (Mode: Rate)

---------------------------------------------------------------

Octets 2066691 199404

Packets 1907 1150

Errors 0 0

Utilization (% of port capacity) 1.98 0.17

===============================================================

Dari hasil implementasi terlihat ada perubahan utilisasi trafik.

Dengan mengimplementasikan pada node dengan trafik yang lebih

besar, pengaruh pemerataan trafik untuk antisipasi awal kongesti dan

menekan packet-loss lebih signifikan.

Page 87: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

72

5.2. Pembahasan

Pembahasan pada bagian ini akan menguraikan resume terhadap

identifikasi masalah, usulan penyelesaian, hasil implementasi dan

pengujian implementasi.

5.2.1. Resume Identifikasi Permasalahan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan pada

BAB I, yaitu terjadinya kongesti (traffic jam) pada link Metro

Ethernet dan adanya kendala penambahan link, diantaranya

keterbatasan penambahan port interface dan ketersedian fiber optic

sebagai media transmisi, jadi dapat dirangkumkan suatu pertanyaan

yang menjadi inti dari penelitian ini, yaitu “Bagaimana cara

menekan packet-loss akibat kongesti (traffic jam) dan bagaimana

cara mengoptimalkan link eksisting Metro Ethernet sebelum

dilakukan penambahan link trunk?”

5.2.2. Usulan Penyelesaian

Penyelesaian masalah yang diusulkan oleh penulis yaitu

dengan “Rekayasa Trafik (traffic engineering) menggunakan LSP

pada jaringan Metro Ethernet”.

Page 88: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

73

5.2.3. Hasil Implementasi

Resume dari hasil implementasi adalah sebagai berikut :

a. Terjadi perubahan aliran trafik pada ME-D1-IDLA yang semula

seluruh trafik disalurkan melalui ME-D1-SBUA menjadi

disalurkan sebagian melalui ME-D1-PBMA. Trafik yang

dialirkan melalui ME-D1-PBMA adalah trafik data dari ME-D1-

TGMA ke ME-D1-PGCA dan sebaliknya.

b. Terjadi perubahan utilisasi trafik pada port ME-D1-IDLA, yaitu

pada port 1/2/2 yang semula 48% menjadi 46%, pada port 1/2/3

yang semula 0% menjadi 2%.

5.2.4. Pengujian Implementasi

Berikut tahapan pengujian implementasi yang dilakukan :

a. Melacak rute trafik dengan menggunakan perintah traceroute.

ME-D1-TGMA# traceroute 172.30.65.1

traceroute to 172.30.65.1, 30 hops max, 40 byte packets

1 172.30.72.126 (172.30.72.126) 3.18 ms 10.7 ms 2.66 ms

2 172.30.72.37 (172.30.72.37) 14.0 ms 2.95 ms 3.02 ms

3 172.30.72.33 (172.30.72.33) 5.76 ms 3.15 ms 3.04 ms

4 172.30.72.25 (172.30.72.25) 3.92 ms 3.93 ms 3.55 ms

5 172.30.74.229 (172.30.74.229) 3.33 ms 6.72 ms 3.27 m

6 172.30.65.1 (172.30.65.1) 3.52 ms 3.43 ms 3.49 ms

Hasil di atas menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rute

sebelum ataupun setelah mengimplementasikan LSP. Rute yang

ditampilkan berdasarkan perintah diatas adalah rute dari protokol

routing shorthest-path.

b. Monitoring utilisasi pada kondisi jaringan (ME-D1-IDLA – ME-

D1-SBUA) normal. Bertujuan untuk memonitor perubahan yang

Page 89: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

74

terjadi pada rute pertama dan rute kedua (LSP). Hasil : kedua link

tetap dialiri data, dimana trafik pada link LSP berisi trafik dari

ME-D1-TGMA ke ME-D1-PGCA dan sebaliknya.

c. Monitoring utilisasi pada kondisi jaringan (ME-D1-IDLA – ME-

D1-SBUA) terganggu/putus.

Monitoring port 1/2/3 pada ME-D1-IDLA

ME-D1-IDLA# monitor port 1/2/3 interval 3 rate repeat 1

===============================================================

Monitor statistics for Port 1/2/2

===============================================================

Input Output

---------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------

At time t = 0 sec (Base Statistics)

---------------------------------------------------------------

Octets 1069541521806036 320401982094322

Packets 1798467079923 1683476706305

Errors 5 0

---------------------------------------------------------------

At time t = 3 sec (Mode: Rate)

---------------------------------------------------------------

Page 90: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

75

Octets 58552009 13908872

Packets 105777 95373

Errors 0 0

Utilization (% of port capacity) 48.53 12.65

===============================================================

Hasil : semua trafik akan dialihkan ke port 1/2/3, dimana utilisasi

2% menjadi 48%. Pada kondisi ini, untuk trafik pada ME-D1-

KAGA, ME-D1-TRAA dan ME-D1-IDLA baik dari dan menuju

node tersebut yang melalui port 1/2/2 dialihkan ke port 1/2/3 pada

ME-D1-IDLA oleh protokol routing shorthest-path.

Page 91: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

76

BAB VI

PENUTUP

6.1. Simpulan

Dari hasil analisa yang diperoleh dalam penelitian yang telah dibahas

pada bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan, yaitu:

1. Traffic engineering yang dilakukan pada ME-D1-TGMA yang memiliki

utilisasi yang relatif kecil (2%) menghasilkan pengalihan trafik yang

berdampak pemerataan trafik sebagai solusi mengatasi kongesti.

Pemerataan trafik yang lebih signifikan dapat diperoleh dengan

menerapkan traffic engineering menggunakan LSP di atas pada kasus

dimana utilisasi trafik yang lebih besar.

2. MPLS-TE dengan menggunakan LSP bisa digunakan untuk mengatasi

kongesti yang berpotensi tingginya packet-loss dan menghindari

munculnya packet-error yang disebabkan rendahnya kualitas link

dengan mengalihkan trafik melewati jaringan yang memiliki utilisasi

yang lebih rendah dan kualitas link yang lebih baik.

3. MPLS-TE dengan menggunakan LSP berpengaruh besar dalam

menjaga dan meningkatkan kualitas layanan dengan menerapkan

bersamadengan protokol routing shorthest-path.

4. Protokol routing shorthest-path menentukan rute berdasarkan nilai cost

suatu link yang terendah atau jarak terpendek, sendangkan dengan

MPLS-TE menggunakan LSP kita dapat menentukan rute sendiri

Page 92: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

77

dengan mempertimbangkan elemen lain seperti bandwith dan kualitas

link sebagai paramater dalam menentukan jalur trafik.

5. Proses MPLS-TE yaitu dengan membuat path, LSP dan SDP.

6. MPLS-TE dengan menggunakan LSP bisa digunakan untuk

mengoptimalkan jaringan eksisting sebelum dilakukan pengembangan

dengan penambahan link sehingga langkah pengembangan yang

diambil lebih efisien.

6.2. Saran

Dari kesimpulan-kesimpulan di atas, metode traffic engineering

menggunakan LSP pada jaringan Metro Ethernet terbukti dapat menekan

packet-loss dan packet-error sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan,

jadi sangat disarankan agar PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk dapat

mempertimbangkan metode ini untuk diterapkan di jaringan Metro Ethernet

secara menyeluruh.

Dalam melaksanakan penelitian ditemukan beberapa kendala

ataupun permasalahan yang dapat mempengaruhi proses dan hasil penelitian

secara signifikan, dimana hal-hal berikut juga dapat berguna untuk

antisipasi dan pertimbangan dalam penelitian yang selanjutnya, yaitu

sebagai berikut:

1. Authority Management. Pengelolaan kewenangan akses yang ketat

dalam Operational & Maintenance (O&M) Metro Ethernet dalam hal

hak akses dan level akses terhadap network element. Jadi diperlukan

Page 93: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

78

pendekatan kepada administrator jaringan yang mempunyai autorisasi

lebih tinggi untuk mengakses jaringan yang sedang beroperasi untuk

mempelajari dan menganalisa sistem yang ada pada jaringan.

2. Procedure. Tahapan yang harus dilewati yang cukup memakan waktu

sesuai dengan SOP & SMP (Standard Operational Procedure &

Standard Maintenance Procedure) untuk mendapat persetujuan dalam

melakukan perubahan konfigurasi pada jaringan yang sedang berjalan.

Jadi diperlukan mempersiapkan proposal untuk melakukan perubahan

konfigurasi pada jaringan yang sedang berjalan.

3. Tidak tersedianya laboratorium untuk melakukan simulasi dan analisa

sebelum melakukan implementasi pada jaringan yang sebenarnya. Jadi

diperlukan pendekatan kepada administrator dan diperlukan waktu

untuk menganalisa dokumentasi script.

4. Pemakaian perangkat jaringan yang beragam dari jenis dan merk yang

kompleks, sehingga diperlukan banyak referensi untuk mendukung

proses penelitian dalam menganalisa proses-proses yang

berjalan.karena sistem pengoperasiannya berbeda juga.

Page 94: TRAFFIC ENGINEERING ANALYSIS MENGGUNAKAN LSPlibrary.palcomtech.com/pdf/6187.pdfKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PALCOMTECH PALEMBANG

DAFTAR PUSTAKA

Anggen Diatherman, Perkembangan Teknologi XDSL, Gematel, Bandung, 2007.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,

PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2008.

Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis, Raja Grafindo Persada,

Jakarta, 2007.

Hendra Wijaya, Belajar Sendiri Cisco Router Edisi Baru untuk Mengambil

Sertifikat CCNA (640-801), PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2004.

Kuncoro, Mudrajad, Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi: Bagaimana Meneliti

dan Menulis Tesis? (Edisi 3), Erlangga, 2009

Lammle, Todd, CCNA Cicso Certified Network Associate Study Guide, PT. Elex

Media Komputindo, Jakarta, 2005.

M. Ali Nuryadi, Telkom Metro Ethernet Training, Alcatel – Lucent, Jakarta, 2008.

Telkom Learning Center, Pengantar MPLS, Telkom Learning Center, Bandung,

2008.

Awang Hendrata, 2008, Konsep Dasar MPLS.

(http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=com_content&view=article

&id=316:multi-protocol-label-switching-

mpls&catid=10:jaringan&Itemid=14), diaksespada tanggal 16 Desember

2012. Jam 12.26 wib).