TOXICOLOGY

16
TOXICOLOGY BY : HENIK TRI RAHAYU, S.Kep.Ns

description

TOXICOLOGY. BY : HENIK TRI RAHAYU, S.Kep.Ns. KERACUNAN. KLASIFIKASI: Menurut cara terjadinya keracunan : Self Poisoning Attempted Suicide Accidental Poisoning Homicidal Poisoning. B. Menurut Mula Waktu terjadinya : - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of TOXICOLOGY

Page 1: TOXICOLOGY

TOXICOLOGY

BY :

HENIK TRI RAHAYU, S.Kep.Ns

Page 2: TOXICOLOGY

KERACUNAN

KLASIFIKASI:

A.Menurut cara terjadinya keracunan:

1.Self Poisoning

2.Attempted Suicide

3.Accidental Poisoning

4.Homicidal Poisoning

Page 3: TOXICOLOGY

B. Menurut Mula Waktu terjadinya :Kronik diagnosis sulit ditegakkan krn gx timbul

perlahan dan lama sesudah pajananAkut timbul mendadak setelah pajanan dan sering

mengenai pada banyak orang

C. Menurut organ yang terkena:Racun SSP, racun jantung, racun ginjal dll

D.Menurut jenis bahan kimia: gol: alkohol, fenol, logam berat, organoklorin dll

Page 4: TOXICOLOGY

Gejala dan Diagnosis KeracunanKesadaran 4 derajat: Tingkat 1 penderita ngantuk tp

mudah diajak bicara Tingkat 2 penderita dlm keadaan

sopor, dpt dibangunkan dgn rangsang minimal

Tingkat 3 Penderita dlm keadaan soporokoma, hanya dpt bereaksi rangsangan max.

Tingkat 4 Penderita dlm keadaan koma

Page 5: TOXICOLOGY

Cont….. RESPIRASI Depresi nafas, hambatan

jalan nafas oleh mukus TD Syok, proknosis buruk bila terjadi

kerusakan pada pusat vasomotor KEJANG menandakan adanya

rangsangan SSP (Ex. : Amfetamin), medula spinalis (ol:Striknin), hubungan saraf otot (oleh insektisida organofosfat)

PUPIL dan reflek extermitas atropin dan morfin, pupil anisokor pd tosisitas hipnotik

Page 6: TOXICOLOGY

Cont..

BISING USUS pd kesadaran tingkat III dan IV bising usus negatif (bisa utk mencocokan derajat kesadaran)

JANTUNG aritmia, payah dan henti jantung

LAIN2 ggg keseimbangan as-basa atau air, tnda kerusakan hati & ginjal, kelainan EEG, retensi urin, muntah, diare, bula dll

Page 7: TOXICOLOGY

TERAPI INTOKSIKASI

Keadaan Darurat mencegah ggl napas, syok, dan absorbsi lebih lanjut

• Ggl napas pembersihan jalan napas, Px dibaringkan dalam posisi miring bergantian bila tidak sadar, evaluasi dg respirometer volume <4lt/menit beri O2, bila tjd apnea lakukan intubasi dg ETT, ventilasi mekanik dan trakeostomi bila perlu

Page 8: TOXICOLOGY

Cont..• SYOK tjd krn depresi miocard dan

COP (pd toksisitas barbiturat)Mekanisme : ggn alir balik vena

(1)Permeabilitas kapiler ekatravasasi cairan dan vol. darah

(2)Katup vena di ekstremitas tdk bekerja dg baik darah terkumpul dibagian vena

Page 9: TOXICOLOGY

URUTAN tindakan mengatasi Syok (Barbiturat) :

(1) Px diposisikan dg tungkai sedikit (± 10cm) keatas

(2) Berikan Metaraminol 5 mg IM dan diulangi 2-3 kali dg interval 20 mnt k/p; TDS tidak boleh >100mmHg (krn pd TDS>100mmHg tdj inefesiensi kerja jantung serta vasokronstriksi pemb.drh ginjal)

(3) Bila bl menolong, beri infus dekstran

(4) Beri O2

(5) Asidemia dan payah jantung memperhebat syok

(6) Hidrokortison 100mg tiap 6 jam dapat ditambahkan pd kasus resisten

Page 10: TOXICOLOGY

PREVENSI ABSORBSI OBAT

• Kulit: tidak boleh membersihkan dg zat pelarut organik (cukup sabun dan air)

• Inhalasi: pindahkan keruangan yg segar

• Obat ditelan: menimbulkan muntah, GC (gastric coolin), memberi pencahar.

Page 11: TOXICOLOGY

Tindakan lain: Tx simptomatik

• Transfusi : pd px yg mengalami kerusakan elemen darah akibat keracunan

• Dialisis Peritoneal: bila kadar obat dlm darah besar, dialisis akan lebih berguna begitu sebaliknya

Misal: alkohol, metilalkohol, amfetamin, barbiturat kerja panjang, asam borat, bromid, karbontetraklorida, salisilat, sulfonamid

Page 12: TOXICOLOGY

• Dialisis Paksa: yi: tindakan memberi cairan parenteral dalam jumlah besar (0,5-1,5 lt/jam) utk mempercepat ekskresi obat melalui ginjal

Syarat :(1)Keracunan hrs cukup berat

(2)Obat harus larut dlm air

(3)Berat molekul obat hrs kecil

(4) obat tidak diikat ol protein/lemak

(5)Obat tidak diakumulasi ol suatu rongga/ organ tubuh

(6)Obat tdk diekskresi lbh cepat melalui jln lain (mis: paru atau usus)

Page 13: TOXICOLOGY

Prinsip2 Pemberian cairan dialisis paksa:

(1)300ml elektrolit ditambah 80ml urea 50%/jam utk 4 jam pertama; bila diurisis tdk melebihi 350ml/jam,diurisis paksa harus dihentikan,krn keadaan ini menandakan insufisiensi ginjal

(2)Bila diurisis baik, cairan ditingkatkan s/d 600ml elektrolit + 30ml urea 50% perjam utk 4 jam berikutnya

(3) prosedur diteruskan dg 400ml/jam s/d Px sadar

Page 14: TOXICOLOGY

• Hemodialisis dan hemoperfusi

• Tindakan yang tidak perlu:– Pemberian cairan IV utk 12 jam pertama, kec.

Bila tdp dehidrasi mis:keracunan salisilat– Antibiotik sbg profilaksis yg rutin– Pernapasan mouth to mouth

Page 15: TOXICOLOGY

Tabel: KERACUNAN DENGAN TINDAKAN TERAPINYA

NAMA ZAT PERKIRAAN DOSIS LETAL

TANDA DAN GEJALA TERAPI

Alkohol (etil) Muntah, delirium dan depresi SSP Simtomatik. Beri kopi tubruk. Emetik dgn mustard satu sendik makan dlm air atau garam dapur.

Antihistamin Depresi SSP sampai koma. Kejang disusul dgn depresi pernafasan. Mulut kering. Takikardia.

Simtomatik, perhatikan pernafasan. Bila kejang diberi antikonvulsan, gunakan 3-4 ml tiopental 2-5% secara IV. Luminal tidak boleh diberikan.

Asam dan basa kuat (HCI, H2SO4, KOH, NaOH)

Korosif Simtomatik: beri susu. Bila tertelan dlm larutan pekat, jangan melakukan bilas lambung.

Aspirin 20 -30 g Hiperventilasi, keringat, muntah, delirium, kejang, dan koma. Akhirnya depresi nafas.

Simtomatik (awasi pernafasan). Beri susu. Bilas lambung dgn Na-bikarbonat 5%, vitamin K bila ada perdarahan. Antikonvulsi tidak boleh diberikan.

Atropin (alkaloid beladona dan antikolinergik lain)

500-1000 mg(jmlh lebih kecil mgkn sudah berbahaya)

Mulut kering, kulit merah dan panas mirip beledru pada perabaan; penglihatan kabur dan midriasis; takikardia, retensi urin, delirium, halusinasi dan koma.

Simtomatik: beri susu. Bilas lambung dgn air. Kateter urin. Perhatikan pernafasan dan sistem kardiovaskuler.

Barbiturat: fenobarbital

5 g Reflek berkurang, depresi pernafasan, koma, syok. Pupil kecil, dilatasi pada akhirnya.

Bilas lambung walaupun sudah lebih dari 4 jam. Tinggalkan 30 g larutan MgSO4 dlm usus. Beri kopi tubruk.

Dipiron Angioneurotik edema dan kelainan kulit, eksitasi, kadang-kadang agranulositosis

Simtomatik: Gejala-gejala kulit dan angioneurotik edema dpt diberikan antihistamin dan 0,3 ml epinefrin 1 permil subkutan.

Page 16: TOXICOLOGY

Cont….

NAMA ZAT PERKIRAAN DOSIS LETAL

TANDA DAN GEJALA TERAPI

InsektisidaGolongan organofsfat ex. DDVP, diazinon, malation dan paration

Muntah, delirium dan depresi SSP Simtomatik. Beri kopi tubruk. Emetik dgn mustard satu sendik makan dlm air atau garam dapur.

Depresi SSP sampai koma. Kejang disusul dgn depresi pernafasan. Mulut kering. Takikardia.

Simtomatik, perhatikan pernafasan. Bila kejang diberi antikonvulsan, gunakan 3-4 ml tiopental 2-5% secara IV. Luminal tidak boleh diberikan.

Korosif Simtomatik: beri susu. Bila tertelan dlm larutan pekat, jangan melakukan bilas lambung.

Hiperventilasi, keringat, muntah, delirium, kejang, dan koma. Akhirnya depresi nafas.

Simtomatik (awasi pernafasan). Beri susu. Bilas lambung dgn Na-bikarbonat 5%, vitamin K bila ada perdarahan. Antikonvulsi tidak boleh diberikan.

Mulut kering, kulit merah dan panas mirip beledru pada perabaan; penglihatan kabur dan midriasis; takikardia, retensi urin, delirium, halusinasi dan koma.

Simtomatik: beri susu. Bilas lambung dgn air. Kateter urin. Perhatikan pernafasan dan sistem kardiovaskuler.

Reflek berkurang, depresi pernafasan, koma, syok. Pupil kecil, dilatasi pada akhirnya.

Bilas lambung walaupun sudah lebih dari 4 jam. Tinggalkan 30 g larutan MgSO4 dlm usus. Beri kopi tubruk.

Angioneurotik edema dan kelainan kulit, eksitasi, kadang-kadang agranulositosis

Simtomatik: Gejala-gejala kulit dan angioneurotik edema dpt diberikan antihistamin dan 0,3 ml epinefrin 1 permil subkutan.