BAB II KAPITALISASI INDUSTRI BUKU 2.1. Perkembangan Industri ...
TOXICOLOGI INDUSTRI
Transcript of TOXICOLOGI INDUSTRI
TOKSIKOLOGI INDUSTRITOKSIKOLOGI INDUSTRI
Kelompok 7 :Kelompok 7 :
Dewi sri sari NDewi sri sari NHeli risnawati Heli risnawati
Mutia sariMutia sariSerly maysyarahSerly maysyarahYeva puspitasariYeva puspitasari
TOKSIKOLOGI INDUSTRITOKSIKOLOGI INDUSTRI
Kelompok 7 :Kelompok 7 :
Dewi sri sari NDewi sri sari NHeli risnawati Heli risnawati
Mutia sariMutia sariSerly maysyarahSerly maysyarahYeva puspitasariYeva puspitasari
PengertianPengertian
Toxicologi adalah ilmu yang mempelajari tentang pengaruh yang merugikan
suatu zat/bahan kimia pada organisme hidup atau ilmu tentang racun,
sedangkanBahan toksik atau racun itu adalah
bahan kimia yang dalam jumlah relatif sedikit berbahaya bagi kesehatan atau
jiwa manusia.
Toxicologi adalah ilmu yang mempelajari tentang pengaruh yang merugikan
suatu zat/bahan kimia pada organisme hidup atau ilmu tentang racun,
sedangkanBahan toksik atau racun itu adalah
bahan kimia yang dalam jumlah relatif sedikit berbahaya bagi kesehatan atau
jiwa manusia.
Toksikologi industriToksikologi industriToksikologi industriToksikologi industri
Toksikologi industri membahas tentang berbagai bahan beracun yang
digunakan,diolah atau dihasilkan oleh industri.
Toksikologi industri membahas tentang berbagai bahan beracun yang
digunakan,diolah atau dihasilkan oleh industri.
Beberapa upaya yang harus di Beberapa upaya yang harus di lakukan terhadap ribuan jenis lakukan terhadap ribuan jenis
bahan kimia yg di bahan kimia yg di gunakan/diolah/dihasilkan gunakan/diolah/dihasilkan
dalam industri.dalam industri.1. Survai pendahuluan2. Mengenal proses produksi3. Mempelajari MSDS{Material Safeti
Data Sheat}
1. Survai pendahuluan2. Mengenal proses produksi3. Mempelajari MSDS{Material Safeti
Data Sheat}
Klasifikasi Toksisitas Klasifikasi Toksisitas
Sifat fisiknya :1. Gas2. Uap 3. Debu 4. Kabut 5. Fume 6. Asap 7. Awan
Sifat fisiknya :1. Gas2. Uap 3. Debu 4. Kabut 5. Fume 6. Asap 7. Awan
Bahan kimianya 1. Bersifat partikel :
debu, awan, fume, kabut
2. Bersifat non partikel :gas, uap
Bahan kimianya 1. Bersifat partikel :
debu, awan, fume, kabut
2. Bersifat non partikel :gas, uap
Penilaian toxisitasPenilaian toxisitas
3 kategori NAB yang spesifik :1. NAB rata-rata selama kerja
yaitu kadar bahan kimia di udara tempat kerja selama 8 jam sehari yang hampir semua tenaga kerjadapat terpajan berulang kali sehari-hari dalam melakukan pekerjaan tanpa terganggu kesehatannya.
2. NAB batas pemajanan singkat atau TLV-STEL atau PSDyaitu kadar bahan kimia yang diperkenankan untuk pemajanan tidak lebih dari 15menit atau tidak lebih dari 4 kali pemajanan per hari. Interval pemajanan tidak boleh kurang dari 60 menit.
3. NAB tertinggi atau TLV-Cyaitu kadar tertinggi bahan kimia diudara tempat kerja yang tidak boleh dilewati selama melakukan pekerjaan.
3 kategori NAB yang spesifik :1. NAB rata-rata selama kerja
yaitu kadar bahan kimia di udara tempat kerja selama 8 jam sehari yang hampir semua tenaga kerjadapat terpajan berulang kali sehari-hari dalam melakukan pekerjaan tanpa terganggu kesehatannya.
2. NAB batas pemajanan singkat atau TLV-STEL atau PSDyaitu kadar bahan kimia yang diperkenankan untuk pemajanan tidak lebih dari 15menit atau tidak lebih dari 4 kali pemajanan per hari. Interval pemajanan tidak boleh kurang dari 60 menit.
3. NAB tertinggi atau TLV-Cyaitu kadar tertinggi bahan kimia diudara tempat kerja yang tidak boleh dilewati selama melakukan pekerjaan.
Pengaruh bahan kimia pada Pengaruh bahan kimia pada manusiamanusia
1. Faktor yang mempengaruhi toksisitasa. Sifat fisik contohnya :gas, uap, debu, fume, asap/kabutb. Sifat kimia : jenis senyawa, besar molekul, konsentrasi dan daya larut contohnya gas yang mudah larut dalm airc. Port d’entrée (cara masuk dalam tubuh)
melalui saluran nafas, saluran cerna dan kulitd. faktor individu seperti usia, jenis kelamin, ras, status gizi, kesehatan, faktor genetik dan kebiasaan lain
2. Hubungan dosis dan responToxisitas suatu zat dan respon tubuh yang timbul
tergantung pada kualitas zat tersebut yang terkumpul pada organ tubuh. Dan konsentrasi dalam organ tubuh tergantung pada lamanya pemajanan sehingga dapat diketahui pula adanya hubungan sebab akibat antara dosis dan respon tubuh
1. Faktor yang mempengaruhi toksisitasa. Sifat fisik contohnya :gas, uap, debu, fume, asap/kabutb. Sifat kimia : jenis senyawa, besar molekul, konsentrasi dan daya larut contohnya gas yang mudah larut dalm airc. Port d’entrée (cara masuk dalam tubuh)
melalui saluran nafas, saluran cerna dan kulitd. faktor individu seperti usia, jenis kelamin, ras, status gizi, kesehatan, faktor genetik dan kebiasaan lain
2. Hubungan dosis dan responToxisitas suatu zat dan respon tubuh yang timbul
tergantung pada kualitas zat tersebut yang terkumpul pada organ tubuh. Dan konsentrasi dalam organ tubuh tergantung pada lamanya pemajanan sehingga dapat diketahui pula adanya hubungan sebab akibat antara dosis dan respon tubuh
3. Interaksi bahan kimiaEfek yang terjadi :a. efek adiktif yaitu pengaruh yang saling memperkuat akibat kombinasi dari 2 zat kimia atau lebihb. efek sinergi yaitu suatu keadaan dimana pengaruh gabungan dari 2 zat kimia jauh lebih besar dari jumlah masing-masing efek bahan kimiac. potensialisasi yaitu apabila suatu zat yang seharusnya tidak dimiliki efek toksik akan tetapi bila zat ini ditambah pada zat kimia lain maka akan mengakibatkan zat kimia lain tersebut menjadi lebih toksikd. efek antaginis yaitu apabila 2 zat kimia yang diberikan bersaman, maka zat kimia akan melawan efek zat kimia yang lain
3. Interaksi bahan kimiaEfek yang terjadi :a. efek adiktif yaitu pengaruh yang saling memperkuat akibat kombinasi dari 2 zat kimia atau lebihb. efek sinergi yaitu suatu keadaan dimana pengaruh gabungan dari 2 zat kimia jauh lebih besar dari jumlah masing-masing efek bahan kimiac. potensialisasi yaitu apabila suatu zat yang seharusnya tidak dimiliki efek toksik akan tetapi bila zat ini ditambah pada zat kimia lain maka akan mengakibatkan zat kimia lain tersebut menjadi lebih toksikd. efek antaginis yaitu apabila 2 zat kimia yang diberikan bersaman, maka zat kimia akan melawan efek zat kimia yang lain
4. Proses zat kimia dalam tubuhcara masuk bahan beracun kedalam tubuh
sangat besar pengaruhnya terhadap kemungkinan keracunan. Proses zat kimia dalam tubuh meliputi cara masuk, metabolisme, distribusi dan ekskresinya
didalam tubuh, melalui proses enzimatik terjadi perubahan bentuk secara biokimia (biotranspormasi) yang terjadi didalam hati. Proses demikian dapat juga terjadi diginjal,paru, dan kulit
biotransformasi ini mengupayakan agar terbentuk bahan yang kurang beracun yang dikenal sebagai detoksikasi. Sebaliknya mungkin terjadi hasil yang lebih beracun dari zat asalnya (aktifasi) misalnya pada berbagai zat terjadinya kanker
pengeluaran hasil proses tersebut atau ekskresi umumnya dilakukan melalui air seni atau urine dan feases, sebagian melalui udara pernafasan dan keringat
4. Proses zat kimia dalam tubuhcara masuk bahan beracun kedalam tubuh
sangat besar pengaruhnya terhadap kemungkinan keracunan. Proses zat kimia dalam tubuh meliputi cara masuk, metabolisme, distribusi dan ekskresinya
didalam tubuh, melalui proses enzimatik terjadi perubahan bentuk secara biokimia (biotranspormasi) yang terjadi didalam hati. Proses demikian dapat juga terjadi diginjal,paru, dan kulit
biotransformasi ini mengupayakan agar terbentuk bahan yang kurang beracun yang dikenal sebagai detoksikasi. Sebaliknya mungkin terjadi hasil yang lebih beracun dari zat asalnya (aktifasi) misalnya pada berbagai zat terjadinya kanker
pengeluaran hasil proses tersebut atau ekskresi umumnya dilakukan melalui air seni atau urine dan feases, sebagian melalui udara pernafasan dan keringat
5. Efek terhadap kesehatanTanda/gejala yang terjadi akibat keracunan bahan kimia
contohnya gejala non spesifik yaitu lemah, pusing, mual, muntah, gemetar, nafsu makan berkurang. Dan yang spesifik yaitu kelumpuhan, kejang, gangguan penglihatan, diare yang menetap, pendarahan dan lain-lain
Contoh bahan kimia dan pengaruhnya terhadap kesehatan :
a. Asphyxian yaitu zat kimia yang menyebabkan asfiksia (kekurangan oksigen) contohnya karbonmonoksida
b. Irritan yaitu zat yang mengakibatkan iritasi pada mata, kulit, saluran nafas atau saluran cerna contohnya asam asetat, kalsium oksida, arsen, kalsium oksida dan lain-lain
c. Dan lain-lain
5. Efek terhadap kesehatanTanda/gejala yang terjadi akibat keracunan bahan kimia
contohnya gejala non spesifik yaitu lemah, pusing, mual, muntah, gemetar, nafsu makan berkurang. Dan yang spesifik yaitu kelumpuhan, kejang, gangguan penglihatan, diare yang menetap, pendarahan dan lain-lain
Contoh bahan kimia dan pengaruhnya terhadap kesehatan :
a. Asphyxian yaitu zat kimia yang menyebabkan asfiksia (kekurangan oksigen) contohnya karbonmonoksida
b. Irritan yaitu zat yang mengakibatkan iritasi pada mata, kulit, saluran nafas atau saluran cerna contohnya asam asetat, kalsium oksida, arsen, kalsium oksida dan lain-lain
c. Dan lain-lain
Prinsip pencegahan/pengendalian Prinsip pencegahan/pengendalian bahaya kimiabahaya kimia
Pencegahan dan pengendalian yang prinsip penerapannya sesuai higiene perusahaan kesehatan dan keselamatan kerja yaitu
1. Eliminasi2. Subsitusi3. Pengendalian teknis4. Pengendalian atministratif5. Alat pelindung diriSedangkan para pekerja dilakukan pengujiannya
/pemantauan kesehatan,higiene ,pengujian/pemantauan biomedik disertai pelatihan tentang bahan kimia
Pencegahan dan pengendalian yang prinsip penerapannya sesuai higiene perusahaan kesehatan dan keselamatan kerja yaitu
1. Eliminasi2. Subsitusi3. Pengendalian teknis4. Pengendalian atministratif5. Alat pelindung diriSedangkan para pekerja dilakukan pengujiannya
/pemantauan kesehatan,higiene ,pengujian/pemantauan biomedik disertai pelatihan tentang bahan kimia
Pemantauan BiomedikPemantauan Biomedik
Digunakan untuk mendeteksi Digunakan untuk mendeteksi kelainan fungsi organ tubuh kelainan fungsi organ tubuh
atau PAK melalui pemeriksaan atau PAK melalui pemeriksaan darah dan urine, dapat di darah dan urine, dapat di deteksi absorbsi bahan deteksi absorbsi bahan beracun, metabolik dan beracun, metabolik dan
aktifitas enzim yang mungkin aktifitas enzim yang mungkin dipengaruhi oleh bahan dipengaruhi oleh bahan
beracun tersebut.beracun tersebut.
Digunakan untuk mendeteksi Digunakan untuk mendeteksi kelainan fungsi organ tubuh kelainan fungsi organ tubuh
atau PAK melalui pemeriksaan atau PAK melalui pemeriksaan darah dan urine, dapat di darah dan urine, dapat di deteksi absorbsi bahan deteksi absorbsi bahan beracun, metabolik dan beracun, metabolik dan
aktifitas enzim yang mungkin aktifitas enzim yang mungkin dipengaruhi oleh bahan dipengaruhi oleh bahan
beracun tersebut.beracun tersebut.