torch-dalam-kehamilan_Randi.ppt

54
By Randilufti Santoso 121 0211 018

Transcript of torch-dalam-kehamilan_Randi.ppt

  • By Randilufti Santoso121 0211 018

  • TORCH InfectionsTO=toxoplasmosisR=rubellaC=cytomegalovirus (CMV)H=herpes simplex (HSV)

  • Toksoplasmosis pada kehamilan dapat menyebabkan infeksi janin kongenital. Janin yang terinfeksi kongenital tersebut mengalami kerusakan organ/struktur hidrosefalus, korioretinitis dan kalsifikasi serebralis.

  • EtiologiToxoplasma gondii adalah intracellular parasite dapat bertahan hidup dan berkembang biak di dalam sel serta dapat bertahan terhadap reaksi imunologik.Bermultiplikasi hanya dalam sel hidupUkuran 2-4 x 4-7 mikrometerDapat menetap di sss, otot skelet dan otot jantungTrakizoit oval seperti bulan sabit

  • Epidemiologi Frekuensi tertinggi 93% pada wanita (Parisian Women) memakan daging kurang masak atau mentah dan 50% akan dijumpai infeksi pada anak-anaknyaDefinitive Host : kucing, carnivorous 45% wanita mendapat infeksi pertama kali tanpa pengobatan menyebabkan infeksi pada bayinya congenital toxoplasmosis.Oleh karena itu penting pada wanita hamil untuk memeriksakan (skrining test) toxoplasma.

  • Cara penularanTransmisi kongenitalTerjadi pada trimester ke 3Transmisi melalui makananMelalui daging yang kurang dimasak yang mengandung kistaTransmisi melalui transfusi darahDari pendonor yang terinfeksi

  • Gejala Klinis Toxo. gondiiTanda-tanda sistemikDemamMual dan muntahRuam Mata Strabismus, ggn visus, rinitis nekrotisasiSistem saraf sentralHidrosefalus pada masa perinatalParalysis tungkai2 bentuk gejala klinisCongenital Toxoplasmosis :HidrosefalusKorioretinitisToxoplasmosis akuisataLimfedenopati di daerah servikalisDemam febrisHepatomegali Nyeri tenggorokanMialgia, Malaise dan kelelahan

  • Kehamilan dengan seropositif ditemukan adanya antibodi IgG anti toksoplasma dengan titer 1/20-1/1000. Isolasi parasit dengan biakan jaringanPx serologisUji antibodi fluoresens IgGUji perwarnaan sabin-fieldmanELISA-IgMPCRPx Radiologis

  • Konsep lama hanya bersifat empiris dan berpedoman pada hasil uji serologis ibu hamil. Saat ini pemanfaatan tindakan kordosentesis dan amniosentesis dengan panduan ultrasonografi guna memperoleh darah janin ataupun cairan ketuban sebagai pendekatan diagnostik

  • Diagnosis prenatal umumnya dilakukan pada usia kehamilan 14-27 minggu (trimester II). Kordosentesis (pengambilan sampel darah janin melalui tali pusat) ataupun amniosentesis (aspirasi cairan ketuban) dengan tuntunan ultrasonografi.

  • PRINSIP ULTRASONOGRAFI

  • CHORDOCYNTHESIS

  • AMNIOSENTESIS

  • Pemeriksaan dengan teknik P.C.R guna mengidentifikasi DNA T.oxoplasma gondii pada darah janin atau cairan ketuban. Pemeriksaan dengan teknik ELISA pada darah janin guna mendeteksi antibodi IgM janin spesifik (anti toksoplasma).

  • Diagnosis toksoplasmosis kongenital ditegakkan berdasar Hasil pemeriksaan yang menunjukkan adanya IgM janin spesifik (anti toksoplasma) dari darah janin, dan D.N.A dari T. gondii dengan P.C.R darah janin ataupun cairan ketuban.

  • Diagnostik prenatal yang berdasarkan amniosentesis (aspirasi cairan ketuban), saat ini paling sering dilakukan guna mendeteksi adanya infeksi janin kongenital. Dengan tindakan diagnostik prenatal ini akan diperoleh deteksi DNA (Deoxyribonucleic acid) T.gondii dalam cairan ketuban melalui metode PCR (Polymerase Chain Reaction) secara akurat dan cepat.

  • Spiramycin 1-3 g/hari diberikan selama 3 minggu diselingi 25 mg pyrimethamine, 3 g sulfadiazine/hari selama 3 minggu juga sampai kelahiran

  • Pencegahan Congenital ToxoplasmosisTidak boleh menyentuh/memegang mulut, mata ketika memegang daging mentah.Mencuci tangan dengan bersih sehabis memegang daging mentah.Dapur dan perabotan-perabotannya cuci bersih-bersih yang dipakaiuntuk daging mentah.Cuci sayur-sayuran dan buah-buahan sebelum dimakan.Hindari lalat, kecoak, dan binatang-binatang yang hinggap di buah-buahan dan sayur-sayuran.Selalu memakai sarung tangan jika memegang benda-benda (mengerjakan taman) yang selalu dikontamasi kotoran kucing.

  • RUBELAInfeksi virus ang menular yang menimbulkan gejala nyeri sendi dan ruam kulit

  • Epidemiologi Bumil pada usia 8-10 mgg

  • Etiologi Rubella

  • Penularan Kontak dengan penderita (melalui batuk, bersin) Kontak langsung dengan sekret pernapasan orang yang terinfeksi (ingus, lendir) Ibu hamil ke janin melalui aliran darah :. Masa inkubasi rubella : 14-23 hari,dengan rata-rata inkubasi 16-18 hari

  • Gejala klinisMuncul setelah infeksi 14-21 hariBercak-bercak merah di kulit timbul pertama kali di muka dan leherDalam waktu 24 jam Menyebar ke badan, lengan, tungkai dan warnanya menjadi gelapBercak menghilang dalam waktu 1-4 hariDemam ringan 1-2 hariKGB membesar dan sakit di bagian belakang leherRasa gatal smp 3 hari

  • DiagnosisRubella pada ibu hamil dapat menyebabkan : Aborsi spontan Bayi lahir dengan BB rendah Bayi terinfeksi CRS (Congenital Rubella Syndrome) Bayi mengalami lesi mata : katarak, glaukoma, retinopati Retardasi mental (autis) Hepatitis Pertumbuhan janin yang terhambat

  • LAB Isolasi virus rubella Radioimmunoassay, deteksi IgM rubella di umbilikus atau serum IgG kadar tinggi di serum bayi SEROLOGI ELISA IgM meningkat 24-48 jam setelah infeksi

  • Lesi mata, termasuk katarak, glaukomaPenyakit jantung, termasuk duktus arteriosus paten, defek septum.Tuli sensorineuralDefek susunan saraf pusat microcephalyHambatan pertumbuhan janinHepatosplenomegali dan ikterusPerubahan tulang

  • Bayi yang lahir dengan rubela kongenital menyebarkan virus sehingga merupakan ancaman bagi bayi lain, serta orang dewasa rentan yang berkontak dengan bayi tersebut.

  • Tatalaksana Amantadin

  • Definsi Virus ini menyebabkan pembengkakan sel yang karakteristik sehingga terlihat sel membesar (sitomegali) dan tampak sebagai gambaran mata burung hantu.

  • Epidemiologi Penyebab infeksi yang paling umum di dunia

  • Transmisi horisontal terjadi melalui droplet infection dan kontak dengan air ludah.Transmisi vertikal penularan proses infeksi maternal ke janin. transplasenta.

  • Infeksi CMV yang terjadi karena pemaparan pertama kali atas individu infeksi primer. Infeksi primer berlangsung simtomatis ataupun asimtomatis serta virus akan menetap dalam jaringan hospes dalam waktu yang tak terbatas infeksi laten.

  • Gejala klinisPada bumilAsimtomatikDemamLesu, sakit kepala, sakit otot dan nyeri tenggorokanPada bayiDemam, jaundiceGgn paruPembengkakan KGBPembesaran hati dan limpaMicrocephaly

  • DIAGNOSISMetode serologis diagnosa infeksi maternal primer dapat ditunjukkan dengan adanya perubahan dari seronegatif menjadi seropositif (tampak adanya IgM dan IgG anti CMV)Metode virologis, viremia maternal dapat ditegakkan dengan menggunakan uji immuno fluoresen.

  • DIAGNOSIS PRENATALDiagnosis prenatal harus dikerjakan terhadap ibu dengan kehamilan yang menunjukkan infeksi primer pada umur kehamilan sampai 20 minggu.Diagnosis prenatal metode PCR dan isolasi virus pada cairan ketuban yang diperoleh setelah amniosentesis.

  • TERAPI DAN KONSELINGSaat ini terminasi kehamilan merupakan satu-satunya terapi intervensi karena pengobatan dengan anti virus (ganciclovir) tidak memberi hasil yang efektif serta memuaskan.Dengan demikian konseling, infeksi primer yang terjadi pada umur kehamilan 20 minggu setelah memperhatikan hasil diagnosis prenatal dapat dipertimbangkan terminasi kehamilan

  • Definisi Infeksi yang disebabkan oleh virus herpes simplektipe 1 atau 2 yang ditandai adanya vesikel yang berkelompok di kulit

  • VirologiBerdasarkan perbedaan imunologi dapat dikenali 2 jenis herpes simpleks virus (HSV)HSV tipe 1 (Non genital)HSV tipe 2 (Genital) dan ditularkan melalui hubungan seksual.

  • Epidemiologi Anak umur < 10 tahunHSV paling sering yang tipe I

  • Penemuan virus dengan biakan jaringan merupakan konfirmasi paling optimal untuk membuktikan infeksi klinis.

  • 80 persen wanita yang terjangkit infeksi herpes genitalis mengalami kekambuhan simtomatik sebanyak 2-4 kali selama hamilKekambuhan klinis tampaknya sedikit lebih sering pada kehamilan tahap lanjut.

  • Pada Janin dan NeonatusJanin hampir selalui terinfeksi oleh virus yang di keluarkan dari serviks atau saluran genital bawah.Virus menginvasi uterus setelah selaput ketuban pecah atau berkontak dengan janin saat persalinan.

  • Diseminata keterlibatan organ-organ dalam mayorLokalisata Keterlibatan terbatas pada mata, kulit atau mukosaAsimtomatik.

  • Diagnosis Px PenunjangPx sitologiTes kultur virusTes PCRTes serologi

  • Penatalaksanaan AntepartumSeksio sesarea diindikasikan pada wanita dengan lesi genital aktif.Dengan demikian seksio sesarea dilakukan hanya apabila tampak lesi primer atau rekuren saat mejelang persalinan atau saat selaput ketuban pecah.

  • Tatalaksana Acyclovir Infeksi primer200 mg peroral 5x/hari selama 10 hari5 mg/kg/hari IV setiap 8 jamRekuren 200 mgperoral 5x/hari selama 5 hariTopikalPenciclovir krim 1% (tiap 2 jam selama 4 hari)Acyclovir krim 5% (tiap 5x/hari selama 5 hari)Digunakan 1 jam setelah ada gejala

  • ReferensiTrisakti USU

  • TERIMA KASIH

    *