Tor Sampah Mbay

20
PROGRAM: PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PERKOTAAN KEGIATAN: PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PEKERJAAN: PENYUSUNAN MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA MBAY TAHUN ANGGARAN 2010

Transcript of Tor Sampah Mbay

Page 1: Tor Sampah Mbay

PROGRAM:

PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

PERKOTAAN

KEGIATAN:

PENGELOLAAN SAMPAH KOTAPEKERJAAN:

PENYUSUNAN MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA MBAY

TAHUN ANGGARAN 2010

Page 2: Tor Sampah Mbay

Bab 1Pendahuluan

1. Latar Belakang

Dengan ditetapkannya kota Mbay sebagai Ibukota Kabupaten Nagekeo melalui

UU nomor 5 tahun 2007 kota Mbay mengalami perkembangan jumlah

penduduk yang relatif pesat baik akibat pertambahan alami, maupun

(terutama) karena perpindahan penduduk dari desa ke kota/urbanisasi.

Jumlah penduduk kota Mbay yang terus meningkat ini secara langsung akan

menyebabkan peningkatan timbulan sampah kota khususnya; yang bila tidak

diantisipasi sejak awal akan berpotensi menimbulkan berbagai gangguan akibat

tidak tertanganinya sampah sesuai ketentuan teknis lingkungan. Pencemaran

lingkungan akibat sampah selanjutnya dapat mengganggu kenyamanan dan

kesehatan masyarakat. Pengelolaan sampah Kota Mbay, karena itu menjadi

kebutuhan penting dan mendesak. Pengelolaan sampah kota bertujuan untuk

melayani sampah yang dihasilkan penduduknya, yang secara tidak langsung

turut memelihara kesehatan masyarakat serta menciptakan suatu lingkungan

yang bersih, indah dan sehat.

Untuk dapat mengelola sampah perkotaan dengan timbulan sampah semakin

banyak dengan masalah yang kompleks, diperlukan suatu system

pengelolaan yang mencakup lembaga atau institusi yang dilengkapi dengan

peraturan, pembiayaan/pendanaan, perwadahan, pengangkutan serta peralatan

yang memadai serta ditunjang dengan kesadaran masyarakat yang tinggi.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota Mbay akan pelayanan umum

persampahan maka pembangunan prasarana dan sarana bidang persampahan

harus terus diupayakan untuk mencapai tingkat pelayanan yang direncanakan

dan kualitas pelayanan yang menjamin kesinambungan pelayanan

persampahan itu sendiri.

Page 3: Tor Sampah Mbay

Untuk mendukung rencana pembangunan prasarana dan sarana persampahan

tersebut maka sangat diperlukan rencana induk pengelolaan sampah kota

Mbay dan perencanaan teknis prasarana dan sarana yang diperlukan sebagai

acuan bagi Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat untuk pembangunan dan

pengelolaan sampah kota.

Sehubungan dengan itu Pemerintah Kabupaten Nagekeo, menganngap penting

mengalokasikan dana melalui APBD Perubahan Tahun anggaran 2011 untuk

membiayai pekerjaan penyusunan Masterplan Persampahan Kota Mbay yang

dikuti dengan Detailed Engineering Design (DED) Perencanaan Detail Teknis

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah.

Page 4: Tor Sampah Mbay

1.1 Tujuan

Perencanaan Masterplan Persampahan dan DED TPA kota Mbay ini pada dasarnya ditujukan pada

pendayagunaan segenap potensi sumber daya yang ada secara efisien dan efektif demi mewujudkan

gagasan pembangunan system pengelolaan sampah kota Mbay yang berkualitas sesuai dengan

kaidah-kaidah fungsional, strukural dan ekologis.

1.2 Sasaran

Dihasilkannya rekomendasi teknis berupa arahan rencana induk pengembangan/pengelolaan

sampah kota Mbay yang dilengkapi dengan DED (detailed enggineering design), Rencana Anggaran

Biaya (engineering estimate), spesifikasi teknis serta rencana kerja dan syarat-syarat sebagai

kelengkapan dokumen pelaksanaan pembangunan TPA sampah kota Mbay.

1.3 Kegunaan

Sebagai pedoman/acuan bagi proses pelaksanaan pembangunan fisik/konstruksi

pembangunan Gedung Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Statistik

Kabupaten Nagekeo

Sebagai jaminan kepastian hukum dalam pelaksanaan pembangunan termasuk kepastian

untuk mendapatkan kondisi bangunan Gedung Kantor Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah dan Statistik Kabupaten Nagekeo yang bermutu dari segi fungsional, struktural dan

estetika

1.4 Acuan Hukum

UU No 7 / 2004 tentang Sumber Daya Air,

UU No 32/2004 tentang Otonomi Daerah,

UU No 33 / 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah,

UU No 23/1997 tentang Pokok-Pokok Lingkungan Hidup,

UU No 24 /1992 tentang Penataan Ruang,

UU No 23/1992 tentang Kesehatan,

UU No 2/1992 Perumahan dan Permukiman

PP tentang Badan Layanan Umum,

PP No 16 / 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum ,

PP No.27 tahun 1999 tentang Amdal,

PP No. 18 jo 85/1999 tentang Limbah B3

PP 16/2005 tentang Pengembangan Sistem penyediaan Air Minum

Agenda 21 berkaitan dengan program optimaalisasi minimalisasi limbah secara

bertahap sampai tahun 2020,

Kyoto Protocol tentang CDM (clean development mechanism),

Page 5: Tor Sampah Mbay

MDGs tentang upaya pencapaian target pengurangan jumlah orang miskin dan akses

terhadap air minum dan sanitasi (target 10 dan 11)

SNI 19-2454-1991 tentang Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan,

SNI tentang Spesifikasi Controlled Landfill,

SK SNI S-04-1992-03 tentang Spesifikasi Timbulan Sampah Kota Sedang dan Kota Kecil,

SNI 03-3242-1994 tentang Tata Cara Pengelolaan Sampah Permukiman,

SNI 03-3241-1994 tentang Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA,

SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan

Komposisi Sampah.

1.5 Pengguna Jasa

a. Satuan Kerja : Dinas Perumahan Rakyat dan Tata Ruang Kabupaten Nagekeo

b. Pengguna Anggran : Drs. Frans Kogha

Page 6: Tor Sampah Mbay

Bab 2Pengertian Dasar Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau dari proses alam yang

berbentuk padat.

Sampah organik atau sampah basah atau sampah hayati adalah: sampah yang mudah mumbusuk, seperti sampah sisa dapur, daun-daunan, sayur-sayuran, buah-buahan dan sebagainya.

Sampah anorganik atau sampah kering atau sampah non-hayati: sampah yang sukar atau tidak dapat membusuk, seperti logam, kaleng, plastik, kaca, dan sebagainya.

Pengelolaan sampah adalah: kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.

Pengurangan sampah adalah: upaya yang meliputi kegiatan membatasi (R1 = reduce), mengguna-ulang (R2 = reuse) dan mendaur-ulang sampah (R3 = recycle).

Kegiatan membatasi (R1) sampah adalah: upaya meminimalkan produk sampah.

Kegiatan mengguna-ulang (R2) upaya untuk menggunakan kembali sampah secara langsung.

Kegiatan mendaur-ulang (R3) adalah upaya untuk memanfaatkan kembali sampah setelah melalui proses.

Penanganan sampah adalah: upaya yang meliputi kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, pengolahan dan pemerosesan akhir sampah.

Pemilahan sampah kegiatan mengelompokkan dan memisahkan sampah sesuai dengan jenis, jumlah dan/atau sifat sampah.

Pengumpulan sampah: kegiatan pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber sampah ke tempat penyimpanan sementara.

Pengangkutan sampah adalah: kegiatan membawa sampah dari tempat penyimpanan sementara dan/atau pemindahan menuju ke tempat daur ulang, pengolahan atau pemerosesan akhir.

Pengolahan sampah adalah: kegiatan untuk mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah agar dapat diproses lebih lanjut, dimanfaatkan atau dikembalikan ke media lingkungan secara aman.

Pemerosesan akhir adalah: kegiatan untuk mengembalikan sampah dan/atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman.

Page 7: Tor Sampah Mbay

Bab 3Ruang Lingkup Pekerjaan 3.1 Obyek Perencanaan

Tugas pekerjaan Penyusunan Masterplan Persampahan Kota Mbay dan DED TPA Sampah Kota Mbay

ini secara keseluruhan meliputi perwujudan rekomendasi teknis berupa Rencana Induk Pengembangan

Persampahan dan perwujudan lingkungan binaan berupa bangunan dan bentang alam (landscape)

dalam suatu tatanan fisik Bangunan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Kota Mbay.

3.2 Lokasi Perencanaan

Wilayah kajian dalam kaitan pekerjaan ini adalah Wilayah Fungsional kota Mbay dengan kedalaman

teknis penyusunan DED TPA Sampah pada lahan yang disiapkan untuk pembangunan TPA sekitar

30.000.000 M² di kelurahan …….Kecamatan Aesesa

3.3 Tugas dan Tanggungjawab Konsultan

Konsultan yang akan ditunjuk untuk melakukan pekerjaan ini, diharapkan dapat melakukan studi yang

bermutu sesuai dengan tujuannya, di mana produk akhir yang dihasilkan dapat digunakan sebagai

pedoman dan arahan umum pengelolaan sampah kota Mbay dan sekaligus arahan terinci dan

operasional bagi proses pembangunan Tempat pembuangan akhir Sampah. Tugas dan tanggungjawab

konsultan dalam kaitan dengan pekerjan perencanaan ini dapat dirinci sebagai berikut:

a. Tugas 1 : Survey dan Pengukuran

Meliputi kegiatan pengumpulan data primer dan sekunder yang melipputi :

Rencana Tata Ruang Kota Mbay

Kondisi fisik dasar dan sumberdaya alam kota Mbay

Kondisi sosial ekonomi masyarakat kota Mbay

Kondisi sumber daya manusia/masyarakat kota Mbay

Kondisi sumber daya buatan

Bentuk dan kondisi topografi lahan pada lokasi TPA (didapat dengan melakukan

pengukuran lapangan)

Harga bahan dan upah tenaga kerja di kota Kupang dan sekitarnya

Data dan informasi terkait lainnya

b. Tugas 2: Analisis Makro Wilayah kota Mbay

Meliputi kajian analitis mengenai:

Kemapuan Tumbuh dan Berkembangnya kota Mbay

Pertumbuhan dan persebaran penduduk

Prakiraan timbulan sampah kota

Page 8: Tor Sampah Mbay

Pembiayaan dan pengelolaan pembangunan

Sistem pengelolaan sampah kota Mbay

c. Tugas 3: Analisis Terinci Lokasi TPA Sampah

o Analisis kelayakan teknis lokasi TPA

o Analisis kelayakan ekonomis dan lingkungan

o Analisis daya dukung lahan

o Analisis stuktur dan konstruksi bangunan TPA,

o Analisis sistem utilitas dan pengamanan bangunan

o Analisis tata hijau

d. Tugas 4: Perancangan Tapak TPA

Meliputi kegiatan rekayasa dan rancangan elemen fisik tapak antara lain mengenai:

Sistem sirkulasi dalam tapak

Tata letak bangunan gedung dan bukan gedung

Hubungan fungsional antara bangunan dengan lingkungan

Tata hijau

e. Tugas 5: Perancangan Bangunan TPA

Meliputi kegiatan rekayasa dan rancangan elemen fisik bangunan antara lain mengenai:

Tata letak bangunan dalam tapak

Struktur dan kosntruksi bangunan

Sistem utilitas dan sanitasi

Sistem pengamanan bangunan

f. Tugas 6: Pembuatan Gambar Kerja Lengkap

Meliputi kegiatan pengembangan gambar detail teknis untuk semua elemen fisik/konstruksi

bangunan gedung dan bukan gedung dalam bentuk dua atau tiga dimensional

g. Tugas 7: Perhitungan Rencana Anggaran Biaya

Meliputi kegiatan penghitungan secara cermat dan terinci mengenai:

Volume/besaran setiap unit konstruksi bangunan

Jumlah harga untuk masing-masing komponen konstruksi bangunan

Analisa harga satuan

h. Tugas 8 : Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat-syarat

Meliputi kegiatan pengkajian dan penyusunan rencana kerja syarat-syarat secara terinci antara lain

mengenai:

Rencana kerja dan bobot masing-masing komponen konstruksi

Spesifikasi teknis dari setiap komponen konstruksi banggunan

Page 9: Tor Sampah Mbay

3.4 Pembiayaan Pekerjaan Untuk menyelesaikan pekerjaan ini Konsultan wajib mengusulkan perhitungan rencana

anggaran biaya yang didasari pada kebutuhan tenaga dan waktu yang tersedia untuk

penyelesaian pekerjaan tersebut

Biaya tersebut pada butir satu bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja kabupaten

Nagekeo, sesuai Perda nomor ……….. yakni sebesar Rp. 400.000.000,00- (Empat ratus juta

rupiah)

Termasuk di dalam biaya tersebut di atas antara lain: biaya layanan keahlian, pajak dan

penggandaan produk.

Page 10: Tor Sampah Mbay

Bab 4Metodologi dan Prosedur

4.1 Metodologi

Konsultan harus mengusulkan metodologi pendekatan yang menjelaskan metode dan teknik

penyelesaian pekerjaan yang meliputi:

Metode pengumpulan data terkait

Metode analisis kebutuhan pengembangan

Metode perancangan bangunan gedung dan bukan gedung

Metode perhitungan struktur dan kebutuhan biaya pembangunan

Metode pendekatan tersebut harus sistematis, mudah dipahami, mudah pelaksanaannya dan

konsisten diikuti.

4.2 Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

Seluruh rangkaian kegiatan tersebut di atas akan dilaksanakan dalam jangka waktu 90 hari kalender.

4.3 Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan

Prosedur pelaksanaan pekerjaan ini secara kronologis dapat digambarkan sebagai berikut:

Survey dan Pengukuran

Analisis Makro wilayah kota Mbay

Perumusan Rencana Induk Pengeloaan Sampah Kota

Analisis terinci lokasi TPA Sampah

Pembuatan Pra-rancangan

Pembuatan Gambar Kerja Langkap

Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (Engineer Estomate)

Perumusan Rencana Kerja dan Syarat-syarat

4.4 Pendekatan Perencanaan

a. Kriteria

Dalam penyusunan Masterplan persampahan dan DED TPA Sampah yang dimaksud dalam

penugasan ini, Konsultan Perencana harus memperhatikan kriteria/kaidah umum bangunan

yaitu :

Kriteria/kaidah Fungsional dilihat dari aspek daya dukung dan daya tampung lahan

Kriteria/kaidah Kekuatan/Kekokohan/Kenadalan ditinjau dari segi struktur dan konstruksi

bangunan

Kriteria/kaidah estetika ditinjau dari keterturan

Page 11: Tor Sampah Mbay

Kriteria/kaidah ekologi ditinjau dari keberlanjutan sediaan sumber daya

b. Asas

Sebagai bangunan umum milik pemerintah maka perencanaan ini harus disusun dengan

memperhatikan asas berikut:

Fusnsional, Efisien, Menarik tetapi tidak berlebihan

Biaya invsetasi dan pemeliharaan bangunan sedapat mungkin ditekan

Dapat dilaksanakan dalam waktu pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya

Ikut meningkatkan kualitas lingkungan sekitar

Page 12: Tor Sampah Mbay

Bab 5Kebutuhan Tenaga dan Layanan Keahlian

5.1 Kebutuhan Tenaga Ahli Utama dan Pendukung

Untuk meyelesaikan pekerjaan Masterplan persampahan dan DED TPA Sampah ini, konsultan

perencana harus menyediakan tim ahli utama dan pendukung, masing-masing dengan latar belakang

pendidikan dan keahlian sebagai berikut:

1. Ketua Tim : Ahli Teknik Lingkungan2. Tenaga Ahli :

1 Ahli Arsitektur/Permukiman2 Ahli Sipil 3

4 5 6

Ahli SosiologiAhli Geologi/Geologi TeknikAhli Ekonomi Pembangunan Ahli Kebijakan Publik

3. Asisten Tenaga Ahli :1 Asisten Ahli Teknik Lingkungan

4. Tenaga Pendukung :1 Adminstrasi/Keuangan2 Juru Gambar 3 Opertor komputer4 Surveyor

5.2 Layanan Keahlian

Untuk mendapatkan hasil kerja yang bermutu maka konsultan wajib menyediakan tim konsultan

sesuai keahlian tersebut di atas dengan kualifikasi keahlian dan pengalaman kerja profesional yang

memadai, minimal sebagai berikut:

Kebutuhan Tenaga Ahli Utama dan Pendukung Menurut Spesifikasi Keahlian

No. Jenis Tenga Ahli Kualifikasi Keahlian

Pengalaman Kerja Jml. Keterangan

01 02 03 04A Ketua Tim :

Ahli Teknik Lingkungan S2 4 tahun1

B Tenaga Ahli 1 Ahli Arsitektur S1 8 tahun 12 Ahli Sipil S1 8 tahun 13 Ahli Geologi Teknik S1 8 tahun 14 Ahli Sosial S1 8 tahun 1

C Asisten Tenaga Ahli 1 Asisten Ahli Teknik Lingkungsn S1 4 Tahun 1

D Tenaga Pendukung1 Adminstrasi/Keuangan D3 12 Juru Gambar D3 23 Opertor komputer SMA 14 Juru ukur D3 1

Bab 6

Page 13: Tor Sampah Mbay

Keluaran yang Dihasilkan

6.1 Tahap Survey dan Pengukuran

Konsultan harus melakukan pengumpulan data primer maupun sekuder yang antara lain meliputi:

Rencana Tata Ruang Kota Mbay

Kondisi fisik dasar dan sumberdaya alam kota Mbay

Kondisi social ekonomi masyarakat kota Mbay

Kondisi sumber daya manusia/masyarakat kota Mbay

Kondisi sumber daya buatan

Bentuk dan kondisi topografi lahan pada lokasi TPA (didapat dengan melakukan

pengukuran lapangan)

Harga bahan dan upah tenaga kerja di kota Kupang dan sekitarnya

Data dan informasi terkait lainnya

6.2 Tahap Analisis Makro Wilayah kota Mbay

Meliputi kajian analitis mengenai:

Kemapuan Tumbuh dan Berkembangnya kota Mbay

Pertumbuhan dan persebaran penduduk

Prakiraan timbulan sampah kota

Pembiayaan dan pengelolaan pembangunan

Sistem pengelolaan sampah kota Mbay

6.3 Tahap Analisis Terinci Lokasi TPA Sampah

Analisis kelayakan teknis lokasi TPA

Analisis kelayakan ekonomis dan lingkungan

Analisis daya dukung lahan

Analisis stuktur dan konstruksi bangunan TPA,

Analisis sistem utilitas dan pengamanan bangunan

Analisis tata hijau

6.4 Tahap Perumusan Rencana Induk Pengelolaan Sampah

Perumusan Skenario dan Strategi Pengelolaan Sampah

Rencana Sistem Pengeleolaan Sampah

Rencana Pengembangan Sarana dan Prasarana Persampahan

Rencana Sistem Pewadahan

Rencana Sistem Pengangakuan

Rencana Sistem Penglahan Akhir

Rencan Sistem Kelembagaan

Rencana Sistem Pembayaan dan pengeloaan Pembangunan

Indikasi Program

Page 14: Tor Sampah Mbay

6.5 Tahap Perencanaan DED TPA

Meliputi kegiatan rekayasa dan rancangan elemen fisik tapak antara lain mengenai:

Sistem sirkulasi dalam tapak

Tata letak bangunan gedung dan bukan gedung

Hubungan fungsional antara bangunan dengan lingkungan

Tata hijau

6.6 Tahap Perancangan Bangunan TPA

Meliputi kegiatan rekayasa dan rancangan elemen fisik bangunan antara lain mengenai:

Tata letak bangunan dalam tapak

Struktur dan kosntruksi bangunan

Sistem utilitas dan sanitasi

Sistem pengamanan bangunan

6.7 Tahap Pembuatan Gambar Kerja Lengkap

Meliputi kegiatan pengembangan gambar detail teknis untuk semua elemen fisik/konstruksi bangunan

gedung dan bukan gedung dalam bentuk dua atau tiga dimensional

6.8 Tahap Perhitungan Rencana Anggaran Biaya

Meliputi kegiatan penghitungan secara cermat dan terinci mengenai:

Volume/besaran setiap unit konstruksi bangunan

Jumlah harga untuk masing-masing komponen konstruksi bangunan

Analisa harga satuan

6.9 Tahap Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat-syarat

Meliputi kegiatan pengkajian dan penyusunan rencana kerja syarat-syarat secara terinci antara lain

mengenai:

Rencana kerja dan bobot masing-masing komponen konstruksi

Spesifikasi teknis dari setiap komponen konstruksi banggunan

Page 15: Tor Sampah Mbay

Bab 7Sistem PelaporanHasil dari kegiatan Penyusunan Masterplan Persampahan Kota Mbay yang harus

disampaikan kepada pemberi kerja adalah berupa Laporan Perencanaan dan

dokumen pelaksanaan masing-masing sebagai berikut :

7.1 Laporan Laporan yang harus disampaikan pada pemberikan kerja adalah berupa

laporan pendahuluan dan laporan akhir

a. Laporan Pendahuluan

Laporan ini berisi uraian tentang:

Pemahaman KAK

Rencana Kerja yang mencakup, metolodologi dan prosedur pelaksanaan

pekerjaan, jadual pelaksanaan pekerjaan.

Laporan Pendahuluan ini harus diselesaikan dalam jangka waktu 2 minggu

setelah penandatanganan kontrak dan harus mendapat persetujuan dari Pemberi

Kerja sebelum dibahas dalam worksshop. Laporan tersebut diserahkan kepada

pemberi kerja sebanyak 6 buku.

b. Laporan Akhir

Laporan ini berisi uraian lengkap mengenai

Analisis aktifitas perkotaan dan prakiraan timbulan sampah kota Mbay

Anlaisis kebutuhan dan besaran sarana dan prasarana pengolahan sampah

Analisis kelayakan teknis, ekonomis dan ekologi lokasi TPA

Rumusan rencana induk pengelolaan sampah kota Mbay

Rumusan Rencana Teknis Pengelolaan TPA

Laporan ini harus diselesaikan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan

terhitung dari tanggal penandatanganan kontrak dan harus mendapat

persetujuan dari pemberi kerja. Laporan ini harus diserahkan kepada

pemilik pekerjaan dalam rangkap 3 buku disertai dengan Album gambar

sejumlah 3 buku

Page 16: Tor Sampah Mbay

7.2 Dokumen Teknis Pelaksanaan

Selain buku laporan, konsultan juga harus menyerahkan dokumen teknis

perencanaan DED TPA berupa:

Album gambar Kerja DED TPA sejumlah 3 buku

Spesifikasi Teknis Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan TPA

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan TPA,

Bill Of Quantity bangunan TPA

Page 17: Tor Sampah Mbay

Bab 8PenutupSetelah diterimanya Kerangka Acuan Kerja ini, penyedia jasa/konsultan wajib memberikan tanggapan dan

apresiasi yang di dalamnya dimungkinkan adanya inovasi konstruktif demi menyempurnakan dan/atau

melengkapi hal-hal yang dianggap perlu.

Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dijadikan pedoman dan arahan teknis dalam pelaksanaan

pekerjaan Masterplan persampahan dan DED TPA Sampah oleh Konsultan, sekaligus sebagai pedoman bagi

Tim Pegarah dan Tim Penilai, sebagai bahan acuan untuk Monitoring dan Pengendalian.

Pengguan Anggaran Dinas Perumahan Rakyat dan Sumber Daya Mineral

Kabupaten Nagekeo

DRS. FRANS KOGHA