TOR Perencanaan KEK Belang2-Revisi

12
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Belang Belang A. Latar Belakang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Sulawesi Barat (Sulbar) sudah selesai disusun, yang perlu ditindaklanjuti oleh rencana-rencana kawasan strategis yang lebih operasional dalam pemanfaatan ruang dan pengendaliannya. Intensitas dan kecepatan pembangunan wilayah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) ditentukan oleh pertumbuhan ekonominya. Pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh pergeseran kegiatan usaha primer ke usaha sekunder dan ke usaha tertier. Saat ini pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat masih didominasi oleh usaha primer berupa pertanian, perkebunan dan kehutanan yang sebagian besar produknya masih berupa bahan baku, yang dijual ke wilayah lain baik dalam negeri maupun luar negeri. Kondisi ini mewujudkan ketertinggalan pertumbuhan ekonomi antar Provinsi Sulbar dengan pertumbuhan ekonomi nasional maupun pertumbuhan ekonomi wilayah lain yang mempunyai kegiatan industri manufaktur dan usaha perdagangan yang intensif dan berskala global. Saat ini lapangan kerja pertanian dan perkebunan merupakan sektor utama Provinsi Sulbar dan wilayah sekitarnya yang sesuai dan mudah dilakukan oleh masyarakat perdesaan. Berbagai tahapan proses dari pembibitan penanaman panen pengolahan penyimpanan penjualan, yang dengan berbagai kegiatan pendukungnya membuka lapangan kerja bidang agroindustri dan agrobisnis yang perlu dilandasi oleh kompetensi dan kapasitas para pelaku usahanya. Tahapan proses pengolahan hasil panen komoditi pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan mencakup bahan pangan, kayu dan hasil hutan lainnya, ternak dan ikan serta komoditi laut lainnya mendukung agro- industri yang sangat menentukan nilai tambah dan kualitas barang siap pakai dari wilayah Sulbar. Selain daripada itu pertambangan minyak maupun jenis tambang lainnya yang sangat potensiil dikembangkan di Sulbar akan saling sinergis dalam usaha Studi pengembangan KEK Belang Belang, Sulbar Page 1

description

TOR Perencanaan KEK Belang2-Revisi

Transcript of TOR Perencanaan KEK Belang2-Revisi

Page 1: TOR Perencanaan KEK Belang2-Revisi

Kerangka Acuan Kerja

Perencanaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Belang Belang

A. Latar Belakang

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Sulawesi Barat (Sulbar) sudah selesai disusun, yang perlu ditindaklanjuti oleh rencana-rencana kawasan strategis yang lebih operasional dalam pemanfaatan ruang dan pengendaliannya. Intensitas dan kecepatan pembangunan wilayah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) ditentukan oleh pertumbuhan ekonominya. Pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh pergeseran kegiatan usaha primer ke usaha sekunder dan ke usaha tertier. Saat ini pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat masih didominasi oleh usaha primer berupa pertanian, perkebunan dan kehutanan yang sebagian besar produknya masih berupa bahan baku, yang dijual ke wilayah lain baik dalam negeri maupun luar negeri. Kondisi ini mewujudkan ketertinggalan pertumbuhan ekonomi antar Provinsi Sulbar dengan pertumbuhan ekonomi nasional maupun pertumbuhan ekonomi wilayah lain yang mempunyai kegiatan industri manufaktur dan usaha perdagangan yang intensif dan berskala global.

Saat ini lapangan kerja pertanian dan perkebunan merupakan sektor utama Provinsi Sulbar dan wilayah sekitarnya yang sesuai dan mudah dilakukan oleh masyarakat perdesaan. Berbagai tahapan proses dari pembibitan penanaman panen pengolahan penyimpanan penjualan, yang dengan berbagai kegiatan pendukungnya membuka lapangan kerja bidang agroindustri dan agrobisnis yang perlu dilandasi oleh kompetensi dan kapasitas para pelaku usahanya. Tahapan proses pengolahan hasil panen komoditi pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan mencakup bahan pangan, kayu dan hasil hutan lainnya, ternak dan ikan serta komoditi laut lainnya mendukung agro-industri yang sangat menentukan nilai tambah dan kualitas barang siap pakai dari wilayah Sulbar. Selain daripada itu pertambangan minyak maupun jenis tambang lainnya yang sangat potensiil dikembangkan di Sulbar akan saling sinergis dalam usaha peningkatan industri dan perdagangan di wilayah ini. Usaha komoditi pertambangan akan menambah lapangan kerja dan lebih menggerakan perekonomian wilayah Sulawesi Barat kalau dilakukan proses eksplorasi eksploitasi pengolahan (industri manufaktur menghasilkan bahan siap pakai) penyimpanan, di wilayah SulBar, baru dijual ke pasar wilayah sendiri dan di luar wilayah sampai ke luar negeri,

Berdasarkan potensi wilayah Sulbar seperti tersebut di atas, serta posisi geografis provinsi ini yang berada di tepi Selat Makassar, keberadaan pelabuhan laut Belang-Belang, bandara Tampapadang, serta aksesibilitas yang sedang ditingkatkan untuk menghubungkan Belang-Belang dengan wilayah daratan sebelah Timur yaitu pedalaman Provinsi Sulbar, Sulawesi Selatan bagian Utara dan Sulawesi Tengah bagian Selatan, maka angkutan barang ke dan dari Pelabuhan Belang-Belang baik dengan wilayah sekitarnya, maupun wilayah nasional maupun internasional, maka sesuai dengan RTRWP Sulbar 2010-2030, Belang-Belang dan sekitarnya sangat potensiil dikembangkan menjadi kawasan terpadu pelabuhan peti

Studi pengembangan KEK Belang Belang, Sulbar Page 1

Page 2: TOR Perencanaan KEK Belang2-Revisi

kemas, pergudangan, industri dan pergudangan yang melayani skup nasional dan internasional.

Berdasarkan pada UURI Nomor 39 tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), maka wilayah yang relatif datar di Pelabuhan Belang-Belang dan sekitarnya yang luas sangat potensiil untuk direncanakan pengembangan KEK, yang diharapkan akan menata ruang wilayah kawasan KEK Belang Belang dengan segera sebelum dimanfaatkan untuk kegiatan lain yang alihfungsinya akan memerlukan biaya ekonomis maupun biaya sosial yang jumlahnya besar.

B. Landasan Perencanaan

Landasan hukum yang mendukung studi pengembangan KEK Belang-Belang

adalah:

1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974, tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di daerah;

2) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang;3) UU No 39 Tahun 2009, tentang Kawasan Ekonomi Khusus.4) Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1992, tentang Otonomi Daerah;5) Peraturan Menteri PU No.57 tahun 1991 tentang Pelaksanaan sebagian urusan

pelayanan umum kepada Pemerintah Daerah Tingkat I dan Pemerintah Daerah Tingkat II.

1.1 Maksud, Tujuan, Sasaran dan Manfaat Masterplan KEK

Maksud penyusunan masterpkan KEK ini agar terwujud sinergitas antar

kebijakan, program dan kegiatan sektoral maupun kewilayahan, baik yang dilakukan

oleh para pemangku kepentingan tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten dan

kota di wilayah wilayah metropolitan Mamuju Tapalang dan Belangbelang (Matabe),

yang relevan dengan usaha pengembangan agroindustri dan industri pertambangan,

yang juga meningkatkan daya saing terutama dalam memasok pasar produk olahan

komoditi agro untuk pemenuhan kebutuhan pangan rakyat Indonesia. Juga

dikembangkan industri pertambangan yang berdampak pada pertambahan lapangan

kerja, dan bermuara pada peningkatan kesejahteraan rakyat.

1.1.1.Tujuan

Tujuan penyusunan masterplan KEK Belangbelang adalah untuk:

1) Memperkokoh KEK Belangbelang dalam perannya sebagai pilar

pengembangan ekonomi nasional;

2) Mengembangkan lapangan kerja di bidang industri,

perdagangan, logistik, transportasi, lapangan kerja

pendukungnya;

Studi pengembangan KEK Belang Belang, Sulbar Page 2

Page 3: TOR Perencanaan KEK Belang2-Revisi

3) Menata KEK Belangbelang yang produktif, aman, lancar,

nyaman dan ekologis secara berkelanjutan, untuk mendukung

industri dan perdagangan yang berbasis pada usaha agro dan

pertambangan.

1.1.2.Sasaran dan Dampak

1.1.2.1 Sasaran Umum

Tahap I

1) Tersusunnya businessplan baik agrobisnis, agroindustri dan

mining-industry, dalam suatu kawasan KEK yang terpadu

dalam aspek simpul transportasi laut, transportasi udara, dan

transportasi darat termasuk kereta api, pelabuhan, terminal

truk, petikemas, dan pergudangan.

Tahap II

2) Tersusunnya rencana detail tata ruang KEK, dengan substansi

utamanya adalah pola ruang, infrastruktur kawasan, dan

zoning regulation;

3) Tersusunnya PP KEK Belangbelang.

Sasaran 1), 2) dan 3) di atas berdampak pada:

a) Terbangunnya sistem kemitraan usaha agrobisnis di sentra-sentra

produksi agro di dalam maupun di luar wilayah Provinsi Sulbar, usaha

agro industri di KEK Belangbelang, jaringan pemasasaran produk

agroindustri dari KEK Belangbelang, yang didukung oleh sistem

penjaminan mutu;

b) Terbangunnya sistem kemitraan usaha pertambangan di dalam maupun

di luar wilayah Provinsi Sulbar, usaha industri pertambangan di KEK

Belangbelang, jaringan pemasasaran produk industri pertambangan dari

KEK Belangbelang, yang didukung oleh sistem penjaminan mutu;

c) Terkendalinya pemanfaatan ruang di KEK Belangbelang baik yang

dilakukan oleh pemerintah dan swasta.

Studi pengembangan KEK Belang Belang, Sulbar Page 3

Page 4: TOR Perencanaan KEK Belang2-Revisi

1.1.2.2 Sasaran Khusus

Tahap ISasaran Khusus rencana pengembangan KEK Belang Belang adalah sbb:

Tahap I1) Kajian kelayakan pengembangan KEK Belang-Belang, serta menyusun

Business plan dan konsep rencana tata ruang KEK; 2) Masterplan KEK Belangbelang yang berisi site plan skala 1:10,0003) Draft PP tentang KEK Belangbelang.

Tahap II 4) Tersusunnya RTBL termasuk regulasi kawasan untuk pengarahan dan

pengendalian pembangunan gedung, prasarana, lingkungan maupun pengadaan sarana-sarana penunjang kegiatan kawasan;

5) Tersusunnya skala prioritas dan pentahapan pembangunan gedung dan, prasarana kawasan, serta perkiraan biaya pembangunannya;

1.1.3.Manfaat

Manfaat masterplan KEK Belangbelang adalah terwujudnya tata ruang KEK

yang kondusif untuk peningkatan kontribusi perekonomian dalam usaha agro dan

pertambangan, yang secara sinergis dengan pusat-pusat kegiatan industri dan

perdagangan agro dan pertambangan yang bermuara pada peningkatan

kemandirian usaha agro dan pertambangan dalam proses usaha hulu-hilir.

1.2 Fungsi Adapun fungsi masterplan KEK Belangbelang adalah:

1) Sebagai matra keruangan pembangunan;

2) Sebagai dasar kebijakan pokok pemanfaatan ruang di KEK Belangbelang;

3) Sebagai arahan untuk investasi;

4) Sebagai dasar pengendalian pemanfaatan ruang.

1.3 Dimensi WaktuBerdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, maka

dimensi waktu masterplan KEK Belangbelang adalah jangka panjang 20 tahun

(2016-2035), yang akan diperinci dalam tahapan perencanaan jangka

menengah 5 (lima) tahunan, dengan tahapan Rencana Jangka Menengah

(RJM-I) kurun waktu Tahun 2016~2020; RJM-II kurun waktu Tahun 2021~2025;

Studi pengembangan KEK Belang Belang, Sulbar Page 4

Page 5: TOR Perencanaan KEK Belang2-Revisi

RJM-III kurun waktu Tahun 2026-2030; dan RJM-IV kurun waktu Tahun

2031~2035.

1.4 MuatanDokumen masperplan KEK Belangbelang memuat ;

1) Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang KEK Belangbelang;

2) Business plan usaha agroindustry, agrobisnis, pertambangan dan industri

pengolahannya serta pemasarannya,

3) Masterplan KEK Belangbelang yang substansinya adalah sbb:

a. Rencana struktur ruang kawasan yang meliputi pusat-pusat kegiatan

agro bisnis dan agroindustry baik yang ada di dalam KEK Belangbelang

maupun di luarnya yang sinergis, serta sistem jaringan prasarananya;

b. Rencana pola ruang kawasan yang meliputi kawasan lindung setempat

dan kawasan budidaya yang memiliki nilai strategis kawasan;

c. Penetapan prioritas pengembangan pusat kegiatan dan prasarana

kawasan pendukung KEK Belangbelang;

d. Arahan pemanfaatan ruang KEK blangbelang yang berisi indikasi

program utama jangka menengah lima tahunan; dan

e. Arahan pengendalian pemanfaatan ruang kawasan yang berisi indikasi

arahan peraturan zonasi, arahan perizinan, arahan insentif dan

disinsentif, serta ketentuan sanksi.

C. Aspek Pekerjaan

Aspek pekerjaan yang akan dibahas dalam studi pengembangan KEK Belangbelang meliputi:

1) Aspek Non Fisik sebagai berikut:a. Business plan yang meliputi b. Pasar hasil produk industri, khususnya pertanian, perkebunan, kehutanan,

perikanan dan peternakan;c. Sumberdaya manusia sebagai petani, peternak dan pelaku usaha

agroindustri dan agrobisnis;d. Regulasi kawasan;

2) Aspek Fisik sebagai berikut: (pelabuhan, pergudangan, industri, kantor, RTH, dan infrastruktur kawasan;a. Perwilayahan komoditi dan sentra-sentra produksi wilayah Sulbar dan

sekitarnya;

Studi pengembangan KEK Belang Belang, Sulbar Page 5

Page 6: TOR Perencanaan KEK Belang2-Revisi

b. Sistem transportasi barang dan penumpang di dalam dan sekitar kawasan;c. Sistem telepon, komunikasi dan arus informasi;d. Sistem energi; e. Sistem jaringan air bersih;f. Sistem pengolahan limbah.

D. Ruang Lingkup Kegiatan

Studi akan merumuskan karakteristik, potensi dan kendala apa saja yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan arah dan strategi pengembangan KEK Belang Belang.

1) Tahapan Pemahaman Kebijaksanaan Sektor Terkaita) pemahaman kebijaksanaan perekonomian (internasional, nasional, pulau

Sulawesi, propinsi Sulbar , kabupaten dan kota di wilayah Provinsi Sulbar);b) pemahaman kebijakan perwilayah komoditi Propinsi Sulbar dan sekitarnya;c) pemahaman kebijaksanaan perindustrian dan perdagangan (nasional,

Propinsi Sulbar, serta kabupaten dan kota di wilayah Provinsi Sulbar);d) pemahaman RTRWN, RTR Pulau Sulawesi dan, RTRWP Provinsi Sulbar;e) pemahaman RUTR Kabupaten Mamuju untuk menyesuaikan penataan

ruang di wilayah Belang-Belang dan sekitarnya.

2) Persiapan SurveiPersiapan survei secara bertahap adalah sebagai berikut:a) penyusunan daftar data yang akan dicari; b) pembuatan format untuk pengumpulan data di lapangan;c) pembuatan peta dasar pada wilayah yang akan distudi;d) pembuatan program kerja survei di lapangan.

3) Tahapan Survei a) Observasi fisik lapangan untuk mengenali karakteristik fisik wilayah

perencanaan secara komprehensif dan mengevaluasi mengenai kebijakan struktur ruang dan pola ruangnya kalau sudah ada.

b) Mengumpulkan data penunjang yang diperlukan.

4) Tahap Kompilasi DataData-data yang dikompilasikan meliputi:a) Data keadaan fisik dasar: Keadaan topografi/kemiringan tanah, batimetri di pelabuhan Belang-

belang dan sekitarnya, daya dukung lahan, sumber air bersih, sumber energi untuk wilayah perencanaan.

b) Data penggunaan ruang yang menggambarkan karakteristik penyebaran bentuk-bentuk fisik buatan manusia meliputi:- struktur ruang- pola ruang- arah pengembangan ruang;- kawasan strategis yang relevan dengan KEK Belang-Belang.

Studi pengembangan KEK Belang Belang, Sulbar Page 6

Page 7: TOR Perencanaan KEK Belang2-Revisi

c) Data jaringan infrastruktur yang meliputi:- jaringan prasarana transportasi darat dan penyeberangan;- jaringan prasarana transportasi laut;- jaringan prasarana transportasi udara.

d) Data industri manufaktur yang telah ada:- jenis- besaran- lokasi

e) Data sumber daya listrik, telepon dan air bersih:- rencana pengembangan listrik- rencana pengembangan telepon- lokasi dan kandungan/debet sumber air bersih

f) Data kependudukan:- jumlah, kepadatan dan distribusi- tingkat pendapatan- tingkat pendidikan- struktur umur- gender- ketenagakerjaan

5) AnalisisBeberapa aspek yang perlu dianalisis adalah:

a) Pengembangan perekonomian Provinsi Sulbar;b) Perwilayahan komoditi dan sentra-sentra produksi wilayah Sulbar dan

sekitarnya;c) Pasar hasil produk manufaktur baik DN maupun LN;d) Perkembangan industri manufaktur di Sulbar;e) Sumber daya manusia;f) Sistem perhubungan dan komunikasi;g) Karakteristik daerah yang memungkinkan untuk pengembangan

kawasan industri dan perdagangan;h) Eksisting tata guna lahan;i) Status pemilikan dan harga lahan daerah pilihan alternatip

pengembangan KEK

6) Strategi Pengembangan KEKDalam penyusunan strategi pengembangan KEK Belang-Belang ada

beberapa aspek yang perlu dijabarkan: a) Jenis kawasan industri

Ada beberapa jenis kawasan industri yang perlu ditentukan pengembangannya misalnya kawasan industri berikat, kawasan kelompok industri sejenis, kawasan kelompok berbagai jenis industri, kawasan industri satu jenis khusus, lingkungan permukiman industri, dsb.

b) Sumber energiStrategi pengembangan listrik baik sebagai daya maupun pencahayaan. Strategi pengadaan air bersih, baik dengan pemanfaatan jaringan yang

Studi pengembangan KEK Belang Belang, Sulbar Page 7

Page 8: TOR Perencanaan KEK Belang2-Revisi

telah ada maupun kemungkinan pengadaan sumber air bersih baru. Strategi pengembangan jaringan telepon dan komuniakasi.

c) Sistem pengolahan limbahSistem pengolahan limbah padat, cair maupun udara agar tidak mengganggu kelestarian lingkungan hidup daerah sekitarnya.

d) Sistem transportasiPengembangan prasarana, sarana, dan pengelolaan sistem transportasi untuk pengangkutan bahan baku, bahan jadi, limbah, buruh dsb., baik menggunakan lalu-lintas darat, laut maupun udara.

e) Sumber daya manusia Strategi peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam rangka mengisi lapangan kerja sektor industri, terutama bagi masyarakat setempat.

7) Produk Perencanaan

Tahap Ia) Laporan pendahuluan yang berisi tanggapan terhadap KAK dan

rencana kerjanya (10 eksemplar)b) Laporan Fakta dan Analisis (10 eksemplar); c) Laporan Draft Masterplan (10 eksemplar);d) Laporan Masterplan (10 eksemplar) dan Album Peta 5 eksemplar;e) Laporan Draft PP KEK Belangbelang.

Tahap IIf) Draft RTBL (20 eksemplar) g) Laporan Akhir RTBL (10 ekslemplar).

8) Waktu Studi

Jangka waktu studi pengembangan KEK Belang-Belang ini untuk Tahap I adalah 9 (sembilan) atau 270 (dua ratus tujuh puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

9) Personil

Tenaga Ahli

a) Team Leader adalah Ahli Perencana Tata Ruang (minimum sertifikat ahli perencana dari IAP, pengalaman penelitian dan perencanaan minimal 5 tahun, berpendidikan S3 dengan usia ijazah minimal 5 tahun, yang memiliki SKA IAP minimal ahli madya);

b) Ahli Ekonomi (S2 pengalaman minimal 10 tahun atau S3 pengalaman minimal 3 tahun);

c) Ahli Sosiologi (S2 pengalaman minimal 5 tahun atau S3 pengalaman minimal 2 tahun);

d) Ahli transportasi dan prasarana wilayah (S2 pengalaman minimal 2 tahun atau S3 pengalaman minimal 1 tahun);

Studi pengembangan KEK Belang Belang, Sulbar Page 8

Page 9: TOR Perencanaan KEK Belang2-Revisi

e) Ahli Teknik Sipil bangunan dermaga dan pelabuhan (S2 pengalaman minimal 2 tahun atau S3 pengalaman minimal 1 tahun);

f) Ahli lingkungan dan kehutanan (S2 pengalaman 5 tahun atau yang memiliki sertifikat Amdal A pengalaman minimall 5 tahun atau Amdal B pengalaman minimal 2 tahun, atau S3 pengalaman 5 th).

Tenaga Pendukunga) Asisten Planologi/PWKb) Asisten arsitek c) Draftmen yang menguasai GIS, AutoCAD, Corel Draw, Animasi 3D. d) Surveyor minimal mahasiswa semester 5 pengalaman survei 1 tahun;e) Operator komputer pengalaman 2 tahun. f) Sekretaris minimal S1 pengalaman 1 tahung) Office boy

Penutup

Demikian Kerangka Acuan Kerja ini disusun sebagai acuan bagi berbagai pihak yang terkait dengan kegiatan pekerjaan “Studi Masterplan KEK Belang-Belang, Sulbar”.

Mamuju, 15 Februari 2015

Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Barat

Selaku

Pengguna Barang/Jasa,

Studi pengembangan KEK Belang Belang, Sulbar Page 9