Tor Advisory Investasi 2014
Click here to load reader
-
Upload
hendrythomson1 -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of Tor Advisory Investasi 2014
7/23/2019 Tor Advisory Investasi 2014
http://slidepdf.com/reader/full/tor-advisory-investasi-2014 1/6
KERANGKA ACUAN KERJA
ADVISORY PENYIAPAN INVESTASI
TAHUN ANGGARAN 2014
Disetujui Oleh :Kasatker Peningkatan Kinerja Pengembangan Air Minum Provinsi
...............................
NIP. .......................
D I R E K T O R A T JE N D E R A L C I P T A K A R Y A
K E M E N T E R I A N P E K E R JA A N U M U M
7/23/2019 Tor Advisory Investasi 2014
http://slidepdf.com/reader/full/tor-advisory-investasi-2014 2/6
I. Latar Belakang
a. Gambaran Umum
Pada saat ini perhatian pemerintah terhadap pengembangan sistem penyediaan air minum cukup besar,
hal ini didasari kenyataan bahwa pelayanan air minum masih belum memuaskan. Cakupan pelayanan air
minum nasional yang telah dicapai sampai akhir tahun 2009 melalui jaringan perpipaan masih rendah
yaitu sebesar 25,56 % dengan rincian di perkotaan baru mencapai 43,96% dan perdesaan 11,54%.
Pencapaian tersebut masih jauh dari target cakupan sesuai sasaran MDGs yaitu 68.87% masyarakat
Indonesia mendapatkan akses aman terhadap air minum pada tahun 2015.
Oleh karenanya pemerintah bertekad untuk mewujudkan pelayanan air minum yang lebih baik dengan
meningkatkan kualitas dan cakupan pelayanan. Untuk mewujudkan tekad tersebut dari sisi investasi
dibutuhkan biaya yang sangat besar dan diperkirakan sampai dengan tahun 2014 total biaya investasi
yang diperlukan mencapai Rp. 65.27 Trilyun. Pemerintah Pusat berkomitmen untuk mengalokasikan
dana untuk pengembangan air minum sebesar 37.62 Trilyun yang akan disalurkan melalui program
regular pemerintah. Sedangkan sisanya sebesar 27.64 Trilyun diharapkan dari berbagai alternatif
pembiayaan lainnya.
Saat ini pemerintah sedang mendorong investasi pengembangan SPAM melalui berbagai alternatif
pembiayaan seperti pinjaman perbankan, kerjasama pemerintah swasta, obligasi, CSR, PIP dan lainnya.
Penggunaan berbagai alternatif pembiayaan ini diharapkan akan mempercepat pencapaian
pembangunan menjadi lebih besar dibandingkan jika investasi hanya memanfaatkan dana APBN dan
APBD saja.
b. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM).
3. Perpres No. 29/2009 tentang Pemberian Jaminan Dan Subsidi Bunga Oleh Pemerintah Pusat Dalam
Rangka Percepatan Penyediaan Air Minum.
4. Perpres no. 67 tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan
Infrastruktur
5. Perpres no. 13 tahun 2010 tentang Perubahan Pertama Atas Perpres no. 67 tahun 2005 tentang
Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur
6. Perpres no. 56 tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Perpres no. 67 tahun 2005 tentang
Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur
7. PMK 229 tahun 2009 tentang Tatacara Pelaksanaan Pemberian Jaminan dan Subsidi Bunga oleh
Pemerintah pusat dalam rangka Percepatan Penyediaan Air Minum
8. Permenkeu No. 91/PMK.011/2011 sebagai Perubahan Peraturan Menteri Keuangan
No.229/PMK.01/2009 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemberian Penjaminan dan Subsidi Bunga
9. Permen PU No.21/PRT/M2009 tentang Pedoman Teknis Kelayakan Investasi Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum
10. Permen PU Nomor 20 tahun 2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum.
11. Permen PU no. 12 tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum12. Permen Bappenas no. 3 tahun 2012 tentang Panduan Umum Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah
dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur
7/23/2019 Tor Advisory Investasi 2014
http://slidepdf.com/reader/full/tor-advisory-investasi-2014 3/6
13. Permen Bappenas no. 6 tahun 2012 tentang Tata Cara Penyusunan Daftar Rencana Proyek
Infrastruktur
II. Kegiatan yang Dilaksanakan
a. Uraian Kegiatan
1. Mendata kondisi eksisting PDAM dari aspek keuangan PDAM serta aspek teknis (skema sistem
SPAM masing-masing PDAM).
2. Mengidentifikasi idle capacity di tiap Provinsi.
3. Evaluasi kemampuan keuangan PDAM untuk mengembangkan cakupan pelayanan dengan
memanfaatkan berbagai alternatif pembiayaan.
4. Mengidentifikasi berbagai alternatif pembiayaan yang sesuai untuk masing-masing PDAM
berdasarkan hasil evaluasi kemampuan keuangan PDAM.
5. Menyusun potensi pengembangan SPAM dengan memanfaatkan berbagai alternatif
pembiayaan.
b. Batasan Kegiatan
Adapun batasan kegiatan studi ini adalah memperoleh gambaran mengenai kemampuan PDAM dalam
pengembangan sistem penyediaan air minum dengan memanfaatkan berbagai alternatif pendanaan
yang ada.
III. Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk dapat melakukan evaluasi terhadap kemampuan PDAM dalam
mengembangkan cakupan pelayanan melalui berbagai sumber pendanaan.
b. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan kegiatan ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai kemampuan
PDAM dalam memanfaatkan berbagai pendanaan yang ada.
IV. Indikator Keluaran dan Keluaran
a. Indikator Keluaran (Kualitatif)
Diperolehnya gambaran kemampuan PDAM dalam pengembangan SPAM melalui berbagai sumber
pendanaan.
b. Keluaran (Kuantitatif)
Keluaran dari pekerjaan ini adalah gambaran kemampuan PDAM terutama jika dilihat dari aspek
keuangan untuk memanfaatkan berbagai alternatif pendanaan.
7/23/2019 Tor Advisory Investasi 2014
http://slidepdf.com/reader/full/tor-advisory-investasi-2014 4/6
V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN
a. Metoda Pelaksanaan
Metoda pelaksanaan kegiatan akan dilakukan secara kontraktual
Konsultan menyusun metode inovasi untuk mengefektifkan pelaksanaan Advisory Investasi
SPAM
b. Tahapan KegiatanTahapan Kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Studi literatur terkait alternatif pembiayaan pengembangan SPAM.
2. Pengumpulan data kondisi eksisting PDAM dari aspek keuangan PDAM serta aspek teknis
(skema sistem SPAM masing-masing PDAM)
3. Identifikasi dan evaluasi kemampuan keuangan PDAM/Pemda
4. Kunjungan lapangan dan diskusi dengan stakeholder terkait untuk
a. Melakukan pendataan dan identifikasi permasalahan investasi didaerah untuk
pengembangan SPAM.
b. Mengidentifikasi berbagai alternatif pembiayaan yang sesuai untuk masing-masingPDAM berdasarkan hasil evaluasi kemampuan keuangan PDAM
5. Perumusan rekomendasi investasi pengembangan SPAM di masing-masing daerah.
6. Pelaporan.
Laporan yang harus diserahkan oleh konsultan selama masa pelaksanaan pekerjaan adalah
sebagai berikut:
a. Laporan Pendahuluan
Laporan ini berisi antara lain latar belakang kegiatan, ruang lingkup, metodologi dan
strategi pelaksanaan pekerjaan, organisasi pelaksana, rencana dan jadwal kegiatan.
Laporan diserahkan 2 (dua) minggu sejak diterbitkan SPMK sebanyak 5 (lima) eksemplar.
b. Laporan Antara
Laporan Antara ini berisikan hasil kunjungan lapangan yang berisi Identifikasi dan
evaluasi,realisasi investasi pengambangan SPAM, serta menyusun rencana tindak
perbaikan rencana investasi pengelola SPAM. Laporan antara harus sudah diserahkan
selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah kontrak ditandatangani dan hasilnya
digandakan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.
c. Konsep Laporan Akhir
Laporan ini berisikan laporan rekapitulasi hasil pendataan dan analisa realisasi investasidi daerah, serta rekomendasi tindak lanjut kegiatan pengawasan dan pembinaan
investasi SPAM di masing-masing daerah. Laporan diserahkan 4 (empat) bulan sejak
diterbitkan SPMK sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.
d. Laporan Akhir
Laporan Akhir merupakan penyempurnaan dari konsep laporan akhir yang diserahkan
selambat-lambatnya 5 (lima) bulan sejak diterbitkan SPMK sebanyak 10 (sepuluh)
eksemplar disertai dengan soft copy semua laporan yang dimasukkan dalam Compact
Disk sebanyak 5 (lima) buah, dan dokumentasi pelaksanaan kegiatan advisory investasi
SPAM dan ringkasan eksekutif.
7/23/2019 Tor Advisory Investasi 2014
http://slidepdf.com/reader/full/tor-advisory-investasi-2014 5/6
VI. Pelaksana dan Penanggungjawab
a. Pelaksana Kegiatan
Tenaga ahli ini terdiri dari 3 (tiga) keahlian dengan total penugasan sebanyak 8 (MM), dengan
kualifikasi sebagai berikut:
1. Team Leader dengan pendidikan minimal S1 Teknik Lingkungan/Ekonomi dan memiliki
pengalaman 4 tahun sebagai Team Leader, diutamakan memiliki pengalaman dibidang
pengelolaan SPAM.
2. Tenaga Ahli Teknik Lingkungan dengan pendidikan minimal S1 Teknik Lingkungan pengalaman 3
tahun di bidang air minum.
3. Tenaga Ahli Akuntansi/Keuangan dengan pendidikan minimal S1 Ekonomi Akuntansi/ Keuangan
dan memiliki pengalaman 3 tahun di bidang Akuntansi/Keuangan PDAM atau pengelola SPAM.
b. Penanggung Jawab Kegiatan
Kegiatan ini menjadi tanggung jawab Direktorat Jenderal Cipta Karya.
c. Penerima Manfaat Kegiatan
Penerima manfaat kegiatan ini adalah seluruh stakeholder bidang air minum, khususnya PDAM/
Pemda.
VII. JADWAL KEGIATAN
a. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Waktu pelaksanaan untuk pekerjaan ini adalah 3 bulan kalender.
b. Matrik Pelaksanaan Kegiatan
Jadwal tahapan pekerjaan untuk seluruh kegiatan ini secara garis besar adalah sebagai berikut :
No. Uraian Pekerjaan
B u l a n
1 2 3 4 5 6
1. Persiapan
2. Melakukan studi literatur terkait alternatif
pembiayaan pengembangan SPAM dan daerah
yang akan disurvei
3. Menyusun dan mempersiapkan pelaksanaan survey
ke daerah studi
4. Melakukan kunjungan lapangan ke daerah studi
5. Melakukan kompilasi data
7. Menyusun rekomendasi tindak lanjut kegiatan di
masing-masing daerah
7/23/2019 Tor Advisory Investasi 2014
http://slidepdf.com/reader/full/tor-advisory-investasi-2014 6/6
No. Uraian Pekerjaan
B u l a n
1 2 3 4 5 6
8. Pelaporan
a. Laporan Pendahuluan
b. Laporan Antara
c. Konsep Laporan Akhir
d. Laporan Akhir
VIII. Biaya
Kegiatan Advisory Investasi SPAM ini dilaksanakan secara kontraktual dengan pagu dana sebesarRp 258.775.000,- (dua ratus lima puluh delapan juta tujuh ratus tujuh puluh lima ribu rupiah) dari
dana APBN Tahun Anggaran 2014.
Pontianak, 24 Februari 2014
Kepala Satuan Kerja Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Air Minum Kalimantan Barat
Mohammad Ali Tasrief, ST, MT
NIP. 19720307 200312 1007