Topik 2 Konsep Dan Makna Pembelajaran
-
Upload
ricco-arika-sandy -
Category
Documents
-
view
632 -
download
5
Transcript of Topik 2 Konsep Dan Makna Pembelajaran
Pendidikan Kesehatan
“Konsep Dan Makna Pembelajaran”
Oleh kelompok 1 :Ricco Arika Sandy
1010322004Anggie Zaima
0910323049
Program Studi Ilmu KeperawatanFakultas Kedokteran
Universitas Andalas
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan..................................................................................................... i
BAB II Pembahasan.....................................................................................................1
A. Arti dan makna pembelajaran...............................................................................2
B. Pendekatan belajar dan pembelajaran................................................................ .3
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan belajar..................................4
D. Motivasi dalam belajar....................................................................................... ..5
E. Tahapan belajar.................................................................................................... 6
F. Pembelajaran dewasa dan anak...................................................................... .....7
BAB III Kesimpulan..................................................................................................... 9
Daftar Isi.....................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik
agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan
tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
Dalam pembelajaran terdapat Pendekatan pembelajaran, yaitu titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis
tertentu.
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep dan makna pembelajaran
A. Arti dan makna pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang
diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada
peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu
peserta didik agar dapat belajar dengan baik.(wikipedia)
Disisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran,
tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan,
guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga
mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat
mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek
psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan
hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan
pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.
Makna dari pembelajaran menurut Corey (1986 : 195) adalah suatu proses dimana
lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta
dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon
terhadap situasi tertentu.
B. Pendekatan belajar dan pembelajaran
1. Pendekatan Belajar
Dalam hal pendekatan dalam proses belajar mengajar, ada beberapa model
sebagai berikut:
Model pendekatan kreativitas (Creativity approach)
Model pendekatan kreativitas dalam belajar menekankan pada
pengembangan kepribadian si pelajar secara lebih kreatif dan produktif,
karena manusia pada dasarnya memiliki potensi untuk menjadi kreatif.
Model pendekatan kesadaran (human awareness approach)
Model pendekatan kesadaran merupakan salah satu ben-tuk kontribusi
psikologis, khususnya bertalian dengan konsep kesadaran diri. Model ini
mengutamakan kemampuan memahami perasaan sendiri, sehingga dapat
mengembangkan suatu kebutuhan inter personal yang dengan sendirinya
memperkokoh berbagai kemampuan yang dimiliki untuk belajar.
Perasaan kesadaran dirinya akan selalu mendorong dan memompa
dirinya untuk selalu belajar dan belajar.
Model belajar bebas (Freedom to learn approach) atau model pengajaran
nondirectif.
pendekatan belajar bebas selain si pelajar secara bebas tanpa dipaksa
dapat menyelesaikan tugas-tugas dalam waktu tertentu, juga belajar
membebaskan dirinya belajar menjadi manusia yang berani memilih
sendiri apa yang akan dilakukannya dengan penuh rasa tanggung jawab,
tidak perlu dipaksakan untuk belajar, tidak terikat oleh keinginan dan
harapan orang lain. la tidak berkelakuan atas kehendak orang lain ia
sendiri yang menjadi arsitek pribadinya, bebas mengendalikan pilihan
dengan penuh rasa tanggung jawab.
2. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang
kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya
mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran
dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran
terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang
berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2)
pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher
centered approach).
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan belajar
Menurut Wasty Soemanto (2003 : 113) dalam belajar, ada banyak faktor yang
mempengaruhi belajar namun dari sekian banyaknya faktor yang mempengaruhi
belajar, hanya dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu:
1. Faktor-faktor stimuli belajar :
Stimuli belajar adalah segala hal di luar individu yang merangsang individu itu
untuk mengadakan reaksi atau pembuatan belajar, misalnya panjangnya bahan
pelajaran, kesulitan bahan pelajaran, berartinya bahan pelajaran, berat
ringannya tugas, suasana lingkungan eksternal.
2. Faktor-faktor metode belajar :
Metode mengajar yang dipakai oleh guru sangat mempengaruhi metode belajar
yang dipakai oleh si pelajar maka metode yang dipakai oleh guru menimbulkan
perbedaan yang berarti bagi proses belajar, misalnya tentang kegiatan berlatih
atau praktek, menghafal atau menginggat, pengenalan tentang hasil-hasil
belajar, bimbingan dalam belajar.
3. Faktor-faktor individual :
Faktor-faktor individual juga sangat besar penggaruhnya terhadap belajar
seseorang, misalnya tentang kematangan individu, usia, perbedaan jenis kelamin,
pengalaman sebelumnya, motivasi, kondisi kesehatan.
D. Motivasi dalam belajar
Menurut Mc. Donal (Tabrani, 1992: 100), Motivasi adalah sesuatu perubahan energi
di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk
mencapai tujuan. Dari perumusan yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung
tiga unsur yang saling berkaitan, yaitu: 1) motivasi dimulai dari adanya perubahan
energi dalam pribadi, 2) motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan (affective
arousal), 3) motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.
Jenis-jenis motivasi
1. Motivasi intrinsik, yang timbul dari dalam diri individu, misalnya keinginan untuk
mendapat keterampilan tertentu, memperolah informasi dan pengertian,
mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi kehidupan, keinginan
diterima oleh orang lain.
2. Motivasi ekstrinsik, yang timbul akibat adanya pengaruh dari luar individu.
Seperti hadiah, pujian, ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga
dengan keadaan demikian orang mau melakukan sesuatu. (Tabrani, 1992 : 120)
E. Tahapan belajar
Menurut Wittig (1981) dalam bukunya Psychology of learning, setiap proses belajar
selalu berlangsung dalam tiga tahapan yaitu:
1. Acquisition (tahap perolehan/penerimaan informasi)
Pada tingkatan acquisition seorang siswa mulai menerima informasi sebagai
stimulus dan melakukan respons terhadapnya, sehingga menimbulkan
pemahaman dan perilaku baru. Pada tahap ini terjadi pila asimilasi antara
pemahaman dengan perilaku baru dalam keseluruhan perilakunya. Proses
acquisition dalam belajar merupakan tahap paling mendasar. Kegagalan dalam
tahap ini akan mengakibatkan kegagalan pada tahap-tahap berikutnya.
2. Storage (tahap penyimpanan informasi)
Pada tingkatan storage seorang siswa secara otomatis akan mengalami proses
penyimpanan pemahaman dan perilaku baru yang ia proleh ketika menjalani
proses acquitision. Peristiwa ini sudah tentu melibatkan fungsi short term dan
long term memori. Pada tingkatan retrieval seorang siwa akan mengaktifkan
kembai fungsi-fungsi sistem memorinya, misalnya ketika ia menjawab
pertanyaan atau memecahkan masalah.
3. Retrieval (tahap mendapatkan kembali informasi)
Proses retrieval pada dasarnya adalah upaya atau peristiwa mental dalam
mengungkapkan dan memproduksi kembali apa-apa yang tersimpan dalam
memori berupa informasi, simbol, pemahaman, dan perilaku tertentu sebagai
respons atau stimulus yang sedang dihadap.
F. Pembelajaran dewasa dan anak
Proses belajar bagi anak-anak dan orang dewasa tidak sama. Belajar bagi anak-anak
(Pedagogi) bersifat untuk mengumpulkan pengetahuan sebanyak - banyaknya.
Sedangkan bagi orang dewasa lebih menekankan untuk apa ia belajar. Konsep diri
pada seorang anak adalah bahwa dirinya tergantung pada orang lain. Ketika ia
beranjak menuju dewasa, ketergantungan kepada orang lain mulai berkurang dan ia
merasa dapat mengambil keputusan sendiri. Selanjutnya sebagai orang dewasa, ia
memandang dirinya sudah mampu sepenuhnya mengatur diri sendiri. Dalam proses
pembelajaran orang dewasa (andragogi), ia menghendaki kemandirian dan tidak
mau diperlakukan seperti anak-anak, misalnya ia diberi ceramah oleh orang lain
tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Apabila orang
dewasa dibawa pada situasi belajar yang memperlakukan dirinya dengan penuh
penghargaan, maka ia akan melakukan proses belajar dengan penuh penghargaan
pula. Ia akan melakukan proses belajar dengan pelibatan dirinya secara mendalam.
Situasi tersebut menunjukkan orang dewasa mempunyai kemauan sendiri untuk
belajar. Oleh sebab itu perlu diketahui cara - cara yang efektif untuk pembelajaran
orang dewasa.
BAB III
KESIMPULAN
Pembelajaran adalah sustu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola
untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondidi-kondisai
khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu.
Terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student
centered approach)
2. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher
centered approach).
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Belajar
1. Faktor-faktor stimuli belajar
2. Faktor-faktor metode belajar
3. Faktor-faktor individual
Terdapat 2 faktor yang membuat seseorang dapat termotivasi untuk belajar, yaitu:
1. Pertama, motivasi belajar berasal dari faktor Internal.
Motivasi ini terbentuk karena kesadaran diri atas pemahaman betapa pentingnya
belajar untuk mengembangkan dirinya dan bekal untuk menjalani kehidupan.
2. Kedua, motivasi belajar dari faktor Eksternal dapat berupa rangsangan dari orang
lain, atau lingkungan sekitarnya yang dapat memengaruhi psikologis orang yang
bersangkutan.
REFERENSI
Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran#Referensi, di akses 15 Februari 2011
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-teknik-
dan-model-pembelajaran/, di akses 5 Februari 2011
http://www.psikomedia.com/art/artikel.php?id=56, di akses 5 Februari 2011
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka cipta.
Lunandi, A. G. 1993. Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Gino, Suwarni, Suripto, Maryanto, Sutijan. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Surakarta: UNS