Topic List - HEMOROID
description
Transcript of Topic List - HEMOROID
HEMOROIDRuth Isabelle – Vanessa A.T
• Terdapat suatu bantalan yang membentuk lapisan submukosa tebal
pada kanal anus yang terdiri dari pembuluh darah, otot polos, serta
jaringan penyambung.
• Hemoroid bantalan abnormal dan menimbulkan gejala.
• Lokasi : kuadran lateral kiri, anterior dan posterior kanan.
Vaskularisasi Anorektal
• Di atas linea dentata : Arteri rektalis superior
• Di bawah linea dentata : Arteri rektalis inferior
Etiologi
• Penyebab pasti masih tidak jelas
• Ada beberapa faktor predisposisi terjadinya
hemorrhoid, antara lain :
• Kehamilan
• Konstipasi
• Terlalu lama duduk di toilet dan mengejan
• Gangguan aliran balik vena pada daerah anorektal,
termasuk peningkatan tekanan intra-abdominal
berlebih
Epidemiologi
• Eksternal hemoroid biasa terjadi pada dewasa muda dan middle age biasa antara 45 -65 tahun.• Jarang terjadi pada pasien dibawah 20 tahun.
Hemoroid Internal
• Hemoroid internal terletak pada proksimal dari linea
dentata/pectinate line tertutupi bagian mukosa anorektal yang sedikit
persarafannya. Dapat terjadi prolaps dan perdarahan pada hemoroid
interna, namun jarang menimbulkan nyeri kecuali ada thrombosis dan
nekrosis (prolaps disertai inkarserasi dan/atau strangulasi)
Hemoroid Internal
Grading Hemoroid Internal
• Grade I : menonjol pada kanalis anal dan dapat melewati linea
dentata ketika mengejan.
• Grade II : prolaps melewati anus namun dapat kembali secara
spontan
• Grade III : prolaps melewati anus dan dapat dimasukkan kembali
menggunakan jari
• Grade IV : prolaps melewati anus dan memiliki risiko strangulasi
• Kiri atas: • Kanan atas: derajat 1• Kiri tengah: derajat 2• Kanan tengah: derajat 3• Bawah: derajat 4
Hemoroid Eksternal
• Hemoroid eksternal terletak distal dari linea dentata/pectinate line
dan terlapisi anoderm. Banyak persarafan pada bagian ini, sehingga
thrombus pada hemoroid eksterna menimbulkan nyeri (butuh
anestesi untuk operasi).
Hemoroid Eksternal
Mixed Hemorrhoid
• Suatu hemoroid dengan ciri-ciri hemoroid internal dan eksternal.
• Melewati linea dentata.
• Hemorrhoidectomy sebagai pilihan terapi karena biasanya benjolan
yang didapat besar dan simtomatik.
Diagnosis - Anamnesis
• BAB disertai darah terutama pada akhir defekasi• Anemia bila perdarahan sudah berlangsung lama• Rasa tidak puas sesudah defekasi• Prolaps disertai sekresi mukus menetap• Iritasi kulit perianal
Diagnosis – Pemeriksaan Fisik
• Interna benjolan yang ditutupi mukosa ke luar dari anus• Eksterna dengan trombosis benjolan yang situtupi kulit kanalis
analis, kebiruan, uni/multilokuler, besar mili-sentimeter, nyeri pada perabaan.
• Colok dubur : Benjolan tidak dapat diraba, kecuali sudah ada penebalan mukosa (trombus/fibrosis)
Diagnosis – Pemeriksaan Penunjang
• Anuskopi / proktoskopiMelihat hemoroid interna yang tidak menonjol keluar.Benjolan biru (vascular type) mudah berdarahBenjolan merah (muscular type) tidak mudah berdarah • RektosigmoidoskopiMenentukan proses radang atau keganasan (terutama >40 tahun)
Diagnosis Banding
• Tumor : polip, karsinoma kolorektal• Radang : kolitis ulserosa• Divertikulosa• Prolaps rektum• Fisura ani
Komplikasi
• Trombosis tromboemboli• Infeksi abses, sepsis, fistel, emboli septik• Ulserasi anemia, perdarahan masif• Skin tag
Tatalaksana
• Tanda perdarahan tanpa adanya prolaps dapat diterapi secara konservatif. Konservatif untuk membuat feses tetap lunak.• Nasehat diet• Pencahar• Analgetik• Kompres lokal dan salep
Tatalaksana
• Operatif• Elastic ligation/ rubber band ligation/ rubber ring ligation• Scleroterapi• Fotokoagulasi dengan sinar infra merah• Elektrokoagulasi• Krioterapi• Hemorodektomi
Elastic ligation / rubber band ligation / rubber ring ligation
• Diperkenalkan oleh Braisdale (1954)• Digunakan : hemoroid I,II dan III• Hemoroid dijepit dan ditarik atau
dihisap dengan tabung ligator khusus, lalu gelang karet ditempatkan dipangkal hemoroid jaringan akan nekrosis lepas (7-10 hari)• Komplikasi : nyeri (penjepitan linea
dentata dan perdarahan)
Scleroterapi
• Diperkenalkan oleh Morgan (1869)• Digunakan : hemoroid I dan II• Menggunakan sclerosing agent yang disuntikkan ke submukosa dalam
jaringan areolah di bawah hemoroid interna (fenol 5% dalam almod oil, sodium morrhuate 5%, sodium tetradecyl, guinine urea hipoklrida, aethoxysclerol 3%)• Suntik sclerosing agent radang steril fibrosis jaringan parut• Komplikasi : nekorsis mukosa, trombosis, infeksi, reaksi
hipersenstitivitas, dan stenosis
Fotokoagulasi dengan sinar infra merah• Digunakan : hemoroid yang belum prolaps• Panas yang timbul koagulasi protein dan ulkus kecil sembuh dan
jaringan parut
Elektrokoagulasi
• Digunakan : hemoroid I,II, dan III• Diaplikasikan langsung pada dasar hemoroid destruksi jaringan
fibrosis
Eksisi Hemoroid eksternal yang Trombosis
• Hemoroid yang mengalami
trombosis akut biasanya
menyebabkan nyeri yang
parah
• Ditangani dengan eksisi
eliptikal, dalam pengaruh
anestesi lokal
Hemoroidektomi operatif
• Menggunakan beberapa metode tertentu
• Prinsip utama adalah untuk mengurangi aliran darah ke pleksus yang
bermasalah dan eksisi anoderm dan mukosa yang tidak diperlukan
Hemorrhoidectomy
Hemoroidektomi
• Hemoroidektomi Submukosal Tertutup
• Menggunakan metode Parks atau Ferguson
• Jaringan hemoroid, serta jaringan mukosa sekitar yang tidak diperlukan,
dieksisi secara eliptikal
• Apex dari pleksus hemoroid diligasi
• Luka ditutup dengan jahitan yang dapat diserap
• Jaringan perianal dihindari untuk mencegah terjadinya stenosis anal
Hemoroidektomi
• Hemoroidektomi terbuka
• Disebut juga teknik Milligan dan Morgan
• Prinsip sama dengan yuang tertutup, dengan perbedaan: luka dibiarkan
terbuka dan sembuh dengan cara lain
Hemoroidektomi
• Hemoroidektomi Whitehead
• Eksisi sirkumferensial bantalan hemoroid proksimal dari linea dentata
• Risiko tinggi untuk ektropion
Hemoroidektomi
• Stapled Hemorrhoidectomy
• Tidak mengeksisi jaringan hemoroid
• Dilakukan dengan meligasi jaringan mukosa yang berlebih ke arah linea
dentata
• Teknik ini menutup pembuluh yang memperdarahi pleksus, sekaligus
menangani jaringan yang berlebih
• Sering dihubungkan dengan nyeri postoperatif yang lebih baik
Stapled Hemorrhoidectomy
Ligasi Arteri Hemoroid dengan
bantuan Doppler
• Disebut juga dearteriolisasi hemoroid transanal.
• Menggunakan doppler untuk mendeteksi arteri-arteri yang memperdarahi
pleksus yang bermasalah yang akhirnya dilanjutkan dengan ligasi
Komplikasi Hemoroidektomi
• Nyeri postoperatif setelah hemoroidektomi eksisi
• Penanganan dengan oral narkotik, NSAID, relaksan, analgesik topikal
• Retensi urin
• Terjadi pada 10 hingga 50 persen pasien
• Bisa dihindari dengan mengurangi cairan intravena selama intra dan
perioperatif
Komplikasi Hemoroidektomi
• Impaksi fekal
• Risiko dapat dikurangi dengan enema perioperatif, dan penggunaan laksatif
• Perdarahan masif
• Biasanya menunjukkan ligasi yang kurang adekuat
• Memerlukan penanganan operatif segera
Komplikasi Hemoroidektomi
• Infeksi
• Jarang terjadi, tetapi memiliki akibat yang parah
• Biasa ditandai dengan nyeri yang parah
• Dapat ditangani dengan debridement dan drainase
Komplikasi Hemoroidektomi
• Sekuele jangka panjang berupa
• Inkontinensi
• Stenosis anal
• Ektropion
Prognosis
• Biasanya membaik secaraspontan atau dengan terapi medis konservatif.• Kemungkinan terjadinya rekurensi 10-50% pada tindakan non-bedah
selama 5 tahun, 5% setelah tindakan hemoroidektomi.• Komplikasi tindakan bedah< 5% pada tindakan yang dilakukan ahli
bedah berpengalaman.
TERIMA KASIH