tonsilitis

6
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tonsilitis adalah peradangan tonsil palatina yang merupakan bagian dari cincin waldayer. Cincin waldayer terdiri atas susunan kelenjar limfa yang terdapat di dalam rongga mulut yaitu: tonsil faringeal (adenoid), tonsil palatina (tonsil faucial), tonsil lingual (tonsil pangkal lidah), tonsil tuba eustachius (lateral band dinding faring / gerlach’s tonsil Penyebaran infeksi melalui udara (air burne droplets), tangan dan ciuman. Dapat terjadi pada semua umur, terutama pada anak. Tonsilitis dapat disebabkan oleh bakteri, virus, dan penyebab infeksi maupun non infeksi lainnya. Penatalaksanaan medikamentosa tonsilitis memerlukan pengetahuan yang baik terhadap organisme penyebab infeksi. 1.2. Rumusan Masalah Bagaimana patofisiologi Tonsilitis Akut 1.3. Tujuan 1.3.1. Tujuan Umum Menjelaskan kelainan tonsilitis akut 1.3.2. Tujuan Khusus 1. Menjelaskan anatomi tonsil 2. Menjelaskan fisiologi tonsil 3. Menjelaskan tonsilitis akut 1

description

tonsilitis

Transcript of tonsilitis

BAB 1PENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangTonsilitis adalah peradangan tonsil palatina yang merupakan bagian dari cincin waldayer. Cincin waldayer terdiri atas susunan kelenjar limfa yang terdapat di dalam rongga mulut yaitu: tonsil faringeal (adenoid), tonsil palatina (tonsil faucial), tonsil lingual (tonsil pangkal lidah), tonsil tuba eustachius (lateral band dinding faring / gerlachs tonsilPenyebaran infeksi melalui udara (air burne droplets), tangan dan ciuman. Dapat terjadi pada semua umur, terutama pada anak.Tonsilitis dapat disebabkan oleh bakteri, virus, dan penyebab infeksi maupun non infeksi lainnya. Penatalaksanaan medikamentosa tonsilitis memerlukan pengetahuan yang baik terhadap organisme penyebab infeksi.1.2. Rumusan MasalahBagaimana patofisiologi Tonsilitis Akut1.3. Tujuan 1.3.1. Tujuan UmumMenjelaskan kelainan tonsilitis akut1.3.2. Tujuan Khusus1. Menjelaskan anatomi tonsil2. Menjelaskan fisiologi tonsil3. Menjelaskan tonsilitis akut1.4. Manfaat Meningkatkan kemampuan dokter mengenai tonsilitis akut.

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ANATOMI dan FISIOLOGI TONSIL2.1.1. anatomi TonsilAmandel atau tonsil merupakan kumpulan jaringan limfoid yang banyak mengandung limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi. Tonsil terletak pada keronggkongan di belakang kedua ujung lipatan belakang mulut. Tonsil juga termasuk bagian dari struktur yang disebut cincin waldayer. Kedua tonsil terdiri atas jaringan limfe, letaknya diantara lengkung langit-langit dan mendapat persediaan limfosit yang melimpah di dalam cairan yang ada pada permukaan dalam sel-sel tonsil.Tonsil terdiri atas: 1. Tonsil FaringealAgak menonjol ke luar dari atas faring dan terletak di belakang koana2. Tonsil PalatinaDilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk.3. Tonsil LingualisEpitel berlapis gepeng tanda lapisan tandukTonsil berfungsi mencegah agar infeksi tidak menyebar ke seluruh tubuh dengan cara menahan kuman memasuki tubuh melalui mulut, hdung, dan kerongkongan, oleh karena itu tidak jarang tonsil mengalami peradangan. Peradangan pada tonsil disebut dengan tonsilitis, penyakit ini merupakam salah satu gangguan Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT). Kuman yang dimakn oleh imunitas seluler tonsil dan adenoid terkadang tidak mati dan tetap bersarang disana serta menyebabkan infeksi amandel yang kronis dan berulang (tonsilitis kronis). Infeksi yang berulang ini akan menyebabkan tonsil dan adenoid bekerja terus dengan memproduksi sel-sel imun yang baanyak sehingga ukuran tonsil dan adenoid akan membesar dengan cepat melebihi ukuran yang normal. Tonsil mendapat perdarahan dari cabang-cabanf arteri karotis eksterna, melalui cabang-cabangnya yaitu: Arteri maksilaris eksterna dengan cabangnya tonsilarris dan arteri palatina asenden. Arteri maksilaris eksterna dengan cabangnya arteri palatina desenden. Arteri lingualis dengan cabangnya arteri lingualis dorsal. Arteri faringeal asenden.Sumber perdarahan daerah bawah tonsil: Anterior : arteri lingualis dorsal Posterior: arteri palatina asenden Diantara keduanya: arteri tonsilarisSumber perdarahan daerah atas tonsil: Arteri faringeal asenden Arteri palatina desendenArteri tonsilaris berjalan ke atas pada bagian luar otot konstriktor superior dan memberikan cabang untuk tonsil dan palatum mole. Arteri palatina asenden, mengirimkan cabang-cabangnya melalui otot konstriktorfaring posterior menuju tonsil. Arteri faringeal asenden juga memberikan cabangnya ke tonsil melaluibagian luar otot konstriktor faring superior. Arteri linguallis dorsal naik ke pangkal lidah dan mengirim cabangnya ke tonsil, plika anterior dan plika posterior. Arteri palatina desenden atau arteri palatina posterior memberi perdarahan tonsil dan palatum mole dari atas dan memebentuk anastomis dengan arteri palatina asenden. Vena-vena dari tonsiil membentuk pleksus yang bergabung dengan pleksus dari faring.Aliran getah bening dari daerah tonsil mengalir menuju ke rangkaian getah bening servikal profunda (deep jugular node) bagian superior di bawah otot sternokleidomastoideus. Aliran ini selanjutnya ke kelenjarr toraks dan berakhir menuju dukus torasikus. Tonsil hanya mempunyai pembuluh getah bening eferan dan tidak memiliki pembuluh getah bening aferen.Persarafan tonsil bagian atas mendapat sensasi dari serabut saraf ke v melalui ganglion sfenopalatina dan bagian bawah dari saraf glosofaringeus.2.2.2. HistologiSecara mikroskopis tonsil memiliki 3 komponen yaitu jaringan ikat, jaringan interfolikuler, jaringan germinativum. Jaringan ikat berupa trabekula yang berfungsi sebagai penyokong tonsil. Trabekula merupakan perluasan kapsul tonsil ke parenkim tonsil. Jaringan ini mengandung pembuluh darah, saraf, saluran limfatik eferen. Permukaan bebas tonsil ditutupi oleh epitel statified squamose.Jaringan germinativum terletak dibagian tengah jaringan tonsil, merupakan sel induk pembentukan sel-sel limfoid. Jaringan interfolikel terdiri dari jaringan limfoid dari berbagai tingkat pertumbuhan.2.1.3. EtiologiTonsilitis bakterial supuratif akut paling sering disebabkan oleh streptokokus beta hemolitikus grup A, meskipun pneumokokus, staphylokokus dan haemophilus influenza juga virus patogen yang dapat dilibatkan. Kadang-kadang streptokokus non hemolitikus juga streptokokus viridan ditemukan dalam biakan, biasanya dalam kasus-kasus berat. Streptokokus non hemolitikus dan streptokokus viridan mungkin dibiakan dari tenggorokan orang yang sehat, khususnya dalam bulan-bulan musim dingin, dan pada saat epidemik infeksi pernafasan akut, streptokokus hemolitikus dapat dilakukan dalam tenggorokan orang yang kelihatan sehat.2.1.4. PatofisiologiBakteri atau virus memasuki tu buh melalui hidung atau mulut. Amandel atau tonsil berperan sebagai filter, menyelimuti organisme yang berbahaya disebut hal ini akan memicu tubuh untuk membentuk antibodi terhadap infeksi yang akan datang akan tetap kadang-kadang amandel sudah kelelahan menahan infeksi atau virus. Kuman menginfiltrasi lapisan epitel, bila epitel terkikis maka jaringan limfoid lebih fisial mengadakan reaksi. Terdapat pembendungan radang dengan infultrasi leukosit polimorfonuklear. Proses ini secara klinik tampak pada korpus tonsil yang berisi bercak kuning yang disebut detritus.4