Toleransi Dan Mandiri

11
PENGERTIAN TOLERANSI Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa arti kata Toleransi berarti sifat toleran. Kata toleran sendiri didefinisikan sebagai bersifat atau bersikap tenggang rasa(menghargai, membolehkan) pendirian (pendapat, atau keyakinan) yang berbeda atau bertentangan dengan diri sendiri.Toleransi merupakan kata serapan dari bahasa inggris “tolerance” berarti sabar dan kelapang dada , adapun kata kerja transitifnya yaitu tolerate yang berarti sabar menghadapi atau melihat dan tahan terhadap sesuatu, sementara kata sifatnya adalah toleray yang bersikap toleran, sabar terhadap sesuatu. Sedangkan menurut Abdul Malik Salman, kata tolerane berasal dari bahasa latin yang berarti berusaha tetap bertahan hidup tinggal atau berinteraksi dengan sesuatu yang sebenarnya tidak disukai.Dalam bahasa Arab, istilah yang lazim dipergunakan sebagai padanan kata toleransi adalah samanah atau tasamuh, maka kata ini berkembang dan mempunyai arti sikap lapangdada atau terbuka dalam menghadapi perbedaan yang bersumber dari kepribadian yang mulia. Dengan demikian, makna kata tasamuh memiliki keutamaan, karena melambangkansikap pada kemulian diri dan keikhlasan.Oleh karena itu, toleransi dalam konteks social budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok kelompok yang berbedaatau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama dimana penganut mayoritas dalm suatu masyarakat mengizinkan keberadaan agama lainnya. Analisis Terhadap Toleransi Dalam Islam Toleransi merupkan sikap terbuka dan mau mengakui adanya berbagai macam perbedaan, baik dari sisi suku bangsa, warna kulit, bahasa, adat istiadat, budaya, bahasa sertaagama, atau yang lebih popular dengan sebutan inklusivisme, pluralism, danmultikulturalisme. Hal ini sejalar dengan firman Allah SWT yang artinya “hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan danmenjadikan kamu berbangsabangsa dan bersuku- suku supaya kamu saling kenal- mengenal

description

toleransi

Transcript of Toleransi Dan Mandiri

Page 1: Toleransi Dan Mandiri

PENGERTIAN TOLERANSIDalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa arti kata Toleransi berarti sifat toleran. Kata toleran sendiri didefinisikan sebagai bersifat atau bersikap tenggang rasa(menghargai, membolehkan) pendirian (pendapat, atau keyakinan) yang berbeda atau bertentangan dengan diri sendiri.Toleransi merupakan kata serapan dari bahasa inggris “tolerance” berarti sabar dan kelapang dada , adapun kata kerja transitifnya yaitu tolerate yang berarti sabar menghadapi atau melihat dan tahan terhadap sesuatu, sementara kata sifatnya adalah toleray yang bersikap toleran, sabar terhadap sesuatu. Sedangkan menurut Abdul Malik Salman, kata tolerane berasal dari bahasa latin yang berarti berusaha tetap bertahan hidup tinggal atau berinteraksi dengan sesuatu yang sebenarnya tidak disukai.Dalam bahasa Arab, istilah yang lazim dipergunakan sebagai padanan kata toleransi adalah samanah atau tasamuh, maka kata ini berkembang dan mempunyai arti sikap lapangdada atau terbuka dalam menghadapi perbedaan yang bersumber dari kepribadian yang mulia. Dengan demikian, makna kata tasamuh memiliki keutamaan, karena melambangkansikap pada kemulian diri dan keikhlasan.Oleh karena itu, toleransi dalam konteks social budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok kelompok yang berbedaatau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama dimana penganut mayoritas dalm suatu masyarakat mengizinkan keberadaan agama lainnya.

Analisis Terhadap Toleransi Dalam Islam Toleransi merupkan sikap terbuka dan mau mengakui adanya berbagai macam perbedaan, baik dari sisi suku bangsa, warna kulit, bahasa, adat istiadat, budaya, bahasa sertaagama, atau yang lebih popular dengan sebutan inklusivisme, pluralism, danmultikulturalisme. Hal ini sejalar dengan firman Allah SWT yang artinya “hai manusiasesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan danmenjadikan kamu berbangsabangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal- mengenalSesungguhnya orang yang paling mulia diantra kamu disisi Allah ialah orang yang palingtaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Alllah maha mengetahui dan maha pengenal.”Seluruh manusia berada didalam lingkaran “sunnatullah” ayat ini mengindikasi bahwaAllah SWT menciptakan adanya perbedaan dan penting untuk menghadapi dan menerima perbedaan-perbedaan itu termasuk dalam hal teologis. Toleransi antar umat beragama yang berbeda termasuk ke dalam salah satu kajian penting yang ada dalam system teologi islam.Islam adalah agama yang sempurna dan memiliki sejumlah syarat yang sangat menjujungtinggi sikap toleransi. Firman Allah SWT :Artinya Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalanyang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghutdan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yangamat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS.Al-Baqarah : 256)Seruan ayat tersebut sebatas hanya ditunjukkan untuk orang-orang kafir. Jadi, kaummuslimin tidak boleh memaksakan kehendak orang lain (selain islam) untuk masuk kedalamagama islam. Sebab orang kafir dalam hal ini diberikan hak oleh Allah SWT untuk memilih beriman kepada islam dan berhak pula untuk tidak mengimaninya.Toleransi dalam beragama islam bukan berarti boleh atau bebas menganut agamu tertentuatau dengan bebasnya mengikuti ibadah dan ritualitas semua agama tanpa adanya aturanyang mengikat. Akan tetapi, toleransi beragama harus dipahami sebagai bentuk system dantata cara peribadatannya dan memberikan kebebasan untuk menjalankan keyakinan agamamasing-masing.Sikap penerimaan dan pengakuan terhadap yang

Page 2: Toleransi Dan Mandiri

lain sebagai ajaran toleransi yangditawarkan islam, sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits maupun ayat Al-qur’an cukup rasional dan praktis. Namun, dalam hubungannya dengan keyakinan (aqidah) danibadah, tidak bisa disamakan dan dicampur adukkan, yang berarti bahwa keyakinan islamkepada Allah SWT tidak sama dengan keyakinan para penganut agama lain terhadap tuhan-tuhan mereka, dan juga tatacara ibadahnya walaupun demikian, islam tetap melarangpara penganutnya mencela tuhan-tuhan dalam agama manapun. Oleh karena itu, kata tasamuhatau toleransi dalam islam bukan sesuatu yang asing, tetapi sudah melekat sebagai ajaran inti islam untuk diimplementasikan dalam kehidupan sejak agama islam itu lahir. Dalam konteksinilah hadits yang diriwayatkan oleh Al- bukhoriYang artinya : agama yang paling dicintai oleh Allah adalah yang lurus yang penuhtoleransi, yaitu agama islam.

Kaitan Toleransi Dengan Sesama MuslimBerkaitan dengan hubungan toleransi dengan pesaudaraan sesame muslim, dalam hal iniAllah SWT berfirman :Artinya : orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara sebab itu damaikanlah(perbaikilah hubungan) antar kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah SWT, supayakamu mendapat rahmat.Dalam ayat ini, Allah SWT menyatakan bahwa orang-orang mukmin bersaudara danmemerintahkan untuk melakukan islah ( mendamaikannya untuk perbaikan hubungan) jikaseandainya terjadi kesalahpahaman diantara mereka atau kelompok umat islam.Untuk mengembangkan sikap toleransi secara umum, terlebih dahulu dengan menyikapi(pendapat) yang mungkin. Sikap toleransi dimulai dengan cara membangun kebersamaanatau keharmonisan dan menyadari adanya perbedaan dan bahwa semua adalah saudara,maka akan timbul rasa kasih saying, saling pengertian yang pada akhirnya akan bermuara pada sikap toleran. Dalam konteks pengalaman agama, Al-Quran secara tegasmemerintahkan orang-orang mukmin untuk kembali kepada Allah SWT dan sunnahRasulullah SAW.

Toleransi Antar Umat BeragamaToleransi antar umat beragama dapat dimaknai sebagai suatu sikap untuk dapat hidup bersama masyarakat yang menganut agama lain dengan memiliki kebebasan untukmenjalankan prinsip-prinsip keagamaan (ibadah) masing-masing, tanpa adanya paksaan dantekanan baik untuk beribadah maupun tidak beribadah dari satu pihak ke pihak lain. Sebagaiimplementasinya dalam praktik kehidupan social dapat dimulai dari sikap kebersamaanantara penganut keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.Sikap toleransi antar umat beragama bisa dimulai dari hidup bertentangga baik dengantetangga yang seiman dengan kita maupun tidak. Sikap toleransi itu direfleksikan dengancara saling menghormati saling memuliakan dan saling tolong-menolong.Tolerasi hak dan kewajiban dalam umat beragama telah tertanam dalam nilai-nilai yangada pada pancasila. Indonesia adalah Negara majemuk yang terdiri dari berbagai macametnis dan agama, tanpa adanya sikap saling menghormati antara hak dan kewajiban makaakan dapat muncul berbagai macam gesekan-gesekan antar umat beragama.

Penegasan Tidak Ada Toleransi AkidahMengenai system keyakinan dan agama yang berbeda-beda. Al-Qur’antelah menegaskanlewat salah satu suratnya yaitu surat al kafirun ayat 1-6.Ayat ini menegaskan, bahwa semua manusia menganut agama tunggal merupakankeniscayaan. Sebaliknya, tidak nmungkin manusia menganut beberapa agama dalam waktuyang sama atau mengamalkan ajaran dari berbagai agama secara simultan. Oleh sebab itu,Al-Qur’an menegaskan bahwa umat islam tetap berpegang teguh pada system ke-EsaanAllah secara mutlak. Sedangkan orang kafir pada ajaran ketuhanan yang ditetapkan sendiri.Dalam memahami toleransi, umat islam tidak boleh salah kaprah. Toleransi terhadapnon-muslim hanya boleh dalam aspek muamalah , tetapi tidak dalam

Page 3: Toleransi Dan Mandiri

hal aqidah dan ibadah.Islam mengakui adanya perbedaan tetapi tidak boleh dipaksakan agar sama sesuatu yang jelas berbeda.Dalam sejarah islam, nabi Muhammad SAW merupakan teladan yang baik dalamimplementasi toleransi beragama dengan merangkul semua etnis dan apapun warna kulit dankebangsaannya. Kenersamaan merupakan salah satu prinsip yang diutamakan, terkaitdengan karakter modernisasi dalam islam. Dimana Allah SWT berkeinginan mewujudkanmasyarakat islam yang moderat sebagaimana firman Allah :Artinya : dan demikian (pula) kami telah menjadikan kamu (umat islam) umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas perbuatan manusia dan agar Rasul menjadi saksi atas perbuatan kamu.

Manfaat Toleransi Beragamaa. Menghindari perpecahanBersikap toleran merupakan solusi agar tidak terjadi perpecahan dalam mengamalkan agama, sikap bertoleran harus menjadi suatu kesadaran pribadi yangselalu dibiasakan dalam wujud interaksi social.b.Memperkokoh tali silahturahmiSalah satu wujud dari toleransi hidup beragama adalah menjalin danmemperkokoh tali silahturahmi antar umat beragama dan menjaga hubungan yang baik.Merajut hubungan damai antar penganut agama hanya bisa dimungkinkan jika masing-masing pihak saling menghargai pihak lain.Mengembangkan sikap toleran beragama, bahwa setiap penganut agama boleh menjalankan ajaran dan ritual agamanya dengan bebas dan tanpa tekanan.

Page 4: Toleransi Dan Mandiri

KEMANDIRIAN1. PENGERTIAN

Menurut Masrun (1986:8) kemandirian adalah suatu sikap yang memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas, melakukan sesuatu atas dorongan sendiri dan untuk kebutuhannya sendiri tanpa bantuan dari orang lain, maupun berpikir dan bertindak original/kreatif, dan penuh inisiatif, mampu mempengaruhi lingkungan, mempunyai rasa percaya diri dan memperoleh kepuasan dari usahanya.

Pengertian mandiri berarti mampu bertindak sesuai keadaan tanpa meminta atau tergantung pada orang lain. Mandiri adalah dimana seseorang mau dan mampu mewujudkan kehendak/keinginan dirinya yang terlihat dalam tindakan/perbuatan nyata guna menghasilkan sesuatu (barang/jasa) demi pemenuhan kebutuhan hidupnya dan sesamanya (Antonius,2002:145).

Kemandirian secara psikologis dan mentalis yaitu keadaan seseorang yang dalam kehidupannya mampu memutuskan dan mengerjakan sesuatu tanpa bantuan dari orang lain. Kemampuan demikian hanya mungkin dimiliki jika seseorang berkemampuan memikirkan dengan seksama tentang sesuatu yang dikerjakannya atau diputuskannya, baik dalam segi-segi manfaat atau keuntungannya, maupun segi-segi negatif dan kerugian yang akan dialaminya (Hasan Basri,2000:53). Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang agar berhasil sesuai keinginan dirinya maka diperlukan adanya kemandirian yang kuat.

Menurut Brawer dalam Chabib Toha (1993:121) kemandirian adalah suatu perasaan otonomi, sehingga pengertian perilaku mandiri adalah suatu kepercayaan diri sendiri, dan perasaan otonomi diartikan sebagai perilaku yang terdapat dalam diri seseorang yang timbul karena kekuatan dorongan dari dalam tidak karena terpengaruh oleh orang lain.

Menurut Kartini Kartono (1985:21) kemandirian seseorang terlihat padawaktu orang tersebut menghadapi masalah. Bila masalah itu dapat diselesaikan sendiri tanpa meminta bantuan dariorang tua dan akan bertanggung jawab terhadap segala keputusan yang telah diambil melalui berbagai pertimbangan maka hal ini menunjukkan bahwa orang tersebut mampu untuk mandiri.

Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kemandirian merupakan sikap yang memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas, melakukan sesuatu atas dorongan sendiri dan kemampuan mengatur diri sendiri, sesuai dengan hak dan kewajibannya sehingga dapat menyelesaikan sendiri masalah-masalah yang dihadapi tanpa meminta bantuan atau tergantung dari orang lain dan dapat bertanggung jawab terhadap segala keputusan yang telah diambil melalui berbagai pertimbangan sebelumnya.

2. CIRI-CIRI KEMANDIRIAN

Kemandirian mempunyai ciri-ciri yang beragam, banyak dari para ahli yang berpendapat mengenai ciri-ciri kemandirian. Menurut Gilmore dalam Chabib Thoha (1993:123) merumuskan ciri kemandirian itu meliputi:

Page 5: Toleransi Dan Mandiri

a. Ada rasa tanggung jawabb. Memiliki pertimbangan dalam menilai problem yang dihadapi secara intelegenc. Adanya perasaan aman bila memiliki pendapat yang berbeda dengan orang laind. Adanya sikap kreatif sehingga menghasilkan ide yang berguna bagi orang lain.

Ciri-ciri kemandirian menurut Lindzey & Ritter, 1975 dalam Hasan Basri (2000:56) berpendapat bahwa individu yang mandiri mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Menunjukkan inisiatif dan berusaha untuk mengejar prestasib. Secara relatif jarang mencari pertolongan pada orang lainc. Menunjukkan rasa percaya dirid. Mempunyai rasa ingin menonjol

Sejalan dengan dua pendapat dari ahli diatas, Antonius (2002:145) mengemukakan bahwa ciri-ciri mandiri adalah sebagai berikut:

a. Percaya dirib. Mampu bekerja sendiric. Menguasai keahlian dan keterampilan yang sesuai dengan kerjanyad. Menghargai waktue. Tanggung jawab

Setelah melihat ciri-ciri kemandirian yang dikemukakan dari beberapa pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri kemandirian tersebut antara lain:

a. Individu yang berinisiatif dalam segala halb. Mampu mengerjakan tugas rutin yang dipertanggungjawabkan padanya, tanpa mencari pertolongan dari orang lainc. Memperoleh kepuasan dari pekerjaannyad. Mampu mengatasi rintangan yang dihadapi dalam mencapai kesuksesane. Mampu berpikir secara kritis, kreatif dan inovatif terhadap tugas dan kegiatan yang dihadapif. Tidak merasa rendah diri apabila harus berbeda pendapat dengan orang lain, dan merasa senang karena dia berani mengemukakan pendapatnya walaupun nantinya berbeda dengan orang lain

3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemandirian pada remaja menurut Masrun, (1986:4) yaitu:

1. Usia

Pengaruh dari orang lain akan berkurang secara perlahan-lahan pada saat anak menginjak usia lebih tinggi. Pada usia remaja mereka lebih berorientasi internal, karena percaya bahwa peristiwa-peristiwa dalam hidupnya ditentukan oleh tindakannya sendiri. Anak-anak akan lebihtergantung pada orang tuanya, tetapi ketergantungan itu lambat laun akan berkurang sesuai

Page 6: Toleransi Dan Mandiri

dengan bertambahnya usia.

2. Jenis kelamin

Keinginan untuk berdiri sendiri dan mewujudkan dirinya sendiri merupakan kecenderungan yang ada pada setiap remaja. Perbedaan sifatsifat yang dimiliki oleh pria dan wanita disebabkan oleh perbedaan pribadi individu yang diberikan pada anak pria dan wanita. Dan perbedaan jasmani yang menyolok antara pria dan wanita secara psikis menyebabkan orang beranggapan bahwa perbedaan kemandirian antara pria dan wanita.

3. Konsep diri

Konsep diri yang positif mendukung adanya perasaan yang kompeten pada individu untuk menentukan langkah yang diambil. Bagaimana individu tersebut memandang dan menilai keseluruhan dirinya atau menentukan sejauh mana pribadi individualnya. Mereka yang mmandang dan menilai dirinya mampu, cenderung memiliki kemandirian dan sebaliknya mereka yang memandang dan menilai dirinya sendiri kurang atau cenderung menggantungkan dirinya pada orang lain.

4. Pendidikan

Semakin bertambahnya pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang, kemungkinan untuk mencoba sesuatu baru semakin besar, sehingga orang akan lebih kreatif dan memiliki kemampuan. Dengan belajar seseorang dapat mewujudkan dirinya sendiri sehingga orang memiliki keinginan sesuatu secara tepat tanpa tergantung dengan orang lain.

5. Keluarga

Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam melatarkan dasar-dasar kepribadian seorang anak, demikian pula dalam pembentukan kemandirian pada diri seseorang.

6. Interaksi sosial

Kemampuan remaja dalam berinteraksi dengan lingkungan social serta mampu melakukan penyesuaian diri dengan baik akan mendukung perilaku remaja yang bertanggung jawab, mempunyai perasaan aman dan mampu menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi dengan baik tidak mudah menyerah akan mendukung untuk berperilaku mandiri.

Dari uraian tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa dalam mencapai kemandirian seseorang tidak dapat terlepas dari faktor-faktor yang mendasari terbentuknya kemandirian itu sendiri. Faktor-faktor ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan yang selanjutnya akan menentukan seberapa jauh seorang individu bersikap dan berpikir cara mandiri dalam menjalani kehidupan lebih lanjut.

4. PROSES TERBENTUKNYA KEMANDIRIAN

Page 7: Toleransi Dan Mandiri

Lingkungan kehidupan yang dihadapi individu sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang, baik segi-segi positif maupun negatif. Lingkungan keluarga dan masyarakat yang baik terutama dalam bidang nilai dan kebiasaan-kebiasaan hidup akan membentuk kepribadiannya, dalam hal ini adalah kemandiriannya. Lingkungan social yang mempunyai kebiasaan yang baik dalam melaksanakan tugas-tugas dalam kehidupan mereka, demikian pula keadaan dalam kehidupan keluarga akan mempengaruhi perkembangan keadaan kemandirian anak. Sikap orang tua yang tidak memanjakan anak akan menyebabkan anak berkembang secara wajar dan menggembirakan. Sebaliknya anak yang dimanjakan akan mengalami kesukaran dalam hal kemandiriannya.

Pola pendidikan yang baik selalu ditegakkan dengan prinsip-prinsip memberi hadiah dan memberi hukuman yang akan menyebabkan anak-anak dalam keluarga memiliki taraf kesadaran dan pengalaman nilai-nilai kehidupan yang lebih baik. Kehidupan yang terkesan amburadul, anormatif dan gersang dari keteladanan yang terpuji, menyebabkan anak-anak didikyang tumbuh dalam keluarga tersebut akan menunjukkan keadaan kepribadian yang kurang bahkan tidak menggembirakan.

Menurut Antonius (2002:146) lingkungan sosial ekonomi yang memadai dengan pola pendidikan dan pembiasaan yang baik akan mendukung perkembangan anak-anak menjadi mandiri, demikian pula sebaliknya. Keadaan sosial ekonomi yang belum menguntungkan bahkan paspasan jika ditunjang dengan penanaman taraf kesadaran yang baik terutamadalam hal upaya mencari nafkah dan nilai-nilai luhur dalam kehidupan, akan menyebabkan anak-anak mempunyai nilai kemandirian yang baik. Sebaliknya jika keadaan sosial ekonomi masih kurang menggembirakan, sedang kedua orang tua tidak menghiraukan pendidikan yang baik bagi anak-anaknya, dan taraf keteladanan pun jauh dari taraf keluhuran, maka bukan tidak mungkin anak-anak berkembang salah dan sangat merugikan masa depannya jika tidak tertolong dengan pendidikan selanjutnya.

Lingkungan keluarga yang mempunyai nilai-nilai yang baik akan memungkinkan anak berkemampuan untuk melakukan pilihan terhadap sesuatu secara baik. Sebaliknya keluarga yang tidak mempunyai nilai-nilai baik akan membiarkan anaknya. Orang tua yang baik tentu akan menuntun anak-anaknya agar selalu memperhatikan teman sepergaulannya. Dianjurkan untuk selalu mencari teman yang baik akhlaknya, bukan sekedar mempunyai teman dalam kehidupan tanpa memperhatikan taraf kebaikan sikap dan tingkah lakunya (Hasan Basri,2000:55). Individu yang memiliki konsep diri positif akan menilai dirinya mampu, cenderung memiliki kemandirian dan sebaliknya individu yang memiliki konsep diri negatif akan menilai dirinya sendiri kurang atau cenderung menggantungkan dirinya pada orang lain.