Fanatik Dan Toleransi

22
FANATIK DAN TOLERANSI Pengertian fanatik Fanatik adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyebut suatu keyakinan atau suatu pandangan tentang sesuatu, yang positif atau yang negatif, pandangan mana tidak memiliki sandaran teori atau pijakan kenyataan, tetapi dianut secara mendalam sehingga susah diluruskan atau diubah. (A Favourable or unfavourable belief or judjment, made without adequate evidence and not easily alterable by the presentation of contrary evidence. Fanatisme biasanya tidak rationil, oleh karena itu argumen rationilpun susah digunakan untuk meluruskannya. Fanatisme dapat disebut sebagai orientasi dan sentimen yang mempengaruhi seseorang dalam; (a) berbuat sesuatu, menempuh sesuatu atau memberi sesuatu, (b) dalam berfikir dan memutuskan, (c) dalam mempersepsi dan memahami sesuatu, dan (d) dalam merasa. Secara psikologis, seseorang yang fanatik biasanya tidak mampu memahami apa-apa yang ada di luar dirinya, tidak faham terhadap masalah orang atau kelompok lain, tidak mengerti faham atau filsafat selain yang mereka yakini. Tanda-tanda yang jelas dari sifat fanatik adalah ketidak mampuan memahami

Transcript of Fanatik Dan Toleransi

Page 1: Fanatik Dan Toleransi

FANATIK DAN TOLERANSI

Pengertian fanatik

Fanatik adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyebut suatu keyakinan atau

suatu pandangan tentang sesuatu, yang positif atau yang negatif, pandangan mana tidak

memiliki sandaran teori atau pijakan kenyataan, tetapi dianut secara mendalam sehingga

susah diluruskan atau diubah. (A Favourable or unfavourable belief or judjment, made

without adequate evidence and not easily alterable by the presentation of contrary

evidence.

Fanatisme biasanya tidak rationil, oleh karena itu argumen rationilpun susah

digunakan untuk meluruskannya. Fanatisme dapat disebut sebagai orientasi dan sentimen

yang mempengaruhi seseorang dalam;

(a) berbuat sesuatu, menempuh sesuatu atau memberi sesuatu,

(b) dalam berfikir dan memutuskan,

(c) dalam mempersepsi dan memahami sesuatu, dan

(d) dalam merasa.

Secara psikologis, seseorang yang fanatik biasanya tidak mampu memahami apa-

apa yang ada di luar dirinya, tidak faham terhadap masalah orang atau kelompok lain, tidak

mengerti faham atau filsafat selain yang mereka yakini. Tanda-tanda yang jelas dari sifat

fanatik adalah ketidak mampuan memahami karakteristik individual orang lain yang berada

diluar kelompoknya, benar atau salah.

Secara garis besar fanatisme mengambil bentuk:

(a) fanatik warna kulit,

(b) fanatik etnik/kesukuan, dan

(c) fanatik klas sosial.

Page 2: Fanatik Dan Toleransi

Fanatik Agama sebenarnya bukan bersumber dari agama itu sendiri, tetapi biasanya

merupakan kepanjangan dari fanatik etnik atau kelas sosial.

Pada hakikatnya, fanatisme merupakan usaha perlawanan kepada kelompok dominan dari

kelompok-kelompok minoritas yang pada umumnya tertindas. Minoritas bisa dalam arti

jumlah manusia (kuantitas), bisa juga dalam arti minoritas peran (Kualitas).

Di negara besar semacam Amerika misalnya juga masih terdapat kelompok fanatik seperti :

1. Fanatisme kulit hitam (negro)

2. Fanatisme anti Yahudi

3. Fanatisme pemuda kelahiran Amerika melawan imigran

4. Fanatisme kelompok agama melawan kelompok agama lain.

Analisis Terhadap Fanatisme

Fanatisme dapat dijumpai di setiap lapisan masyarakat, di negri maju, maupun di

negeri terbelakang, pada kelompok intelektual maupun pada kelompak awam, pada

masyarakat beragama maupun pada masyarakat atheis. Pertanyaan yang muncul ialah

apakah fanatisme itu merupakan sifat bawaan manusia atau karena direkayasa?

1. Sebagian ahli ilmu jiwa mengatakan bahwa sikap fanatik itu merupakan sifat natural

(fitrah) manusia, dengan alasan bahwa pada lapisan masyarakat manusia di

manapun dapat dijumpai individu atau kelompok yang memilki sikap fanatik.

Dikatakan bahwa fanatisme itu merupakan konsekwensi logis dari kemajemukan

sosial atau heteroginitas dunia, karena sikap fanatik tak mungkin timbul tanpa

didahului perjumpaan dua kelompok sosial.

Dalam kemajemukan itu manusia menemukan kenyataan ada orang yang

segolongan dan ada yang berada di luar golongannya. Kemajemukan itu kemudian

melahirkan pengelompokan “in group” dan “out group”. Fanatisme dalam persepsi

ini dipandang sebagai bentuk solidaritas terhadap orang-orang yang sefaham, dan

Page 3: Fanatik Dan Toleransi

tidak menyukai kepada orang yang berbeda. Ketidak sukaan itu tidak berdasar

argumen logis, tetapi sekedar tidak suka kepada apa yang tidak disukai (dislike of the

unlike). Sikap fanatik itu menyerupai bias dimana seseorang tidak dapat lagi melihat

masalah secara jernih dan logis, disebabkan karena adanya kerusakan dalam sistem

persepsi (distorsion of cognition).

Jika ditelusuri akar permasalahannya, fanatik - dalam arti cinta buta kepada yang

disukai dan antipati kepada yang tidak disukai - dapat dihubungkan dengan perasaan

cinta diri yang berlebihan (narcisisme), yakni bermula dari kagum diri, kemudian

membanggakan kelebihan yang ada pada dirinya atau kelompoknya, dan selanjutnya

pada tingkatan tertentu dapat berkembang menjadi rasa tidak suka, kemudian

menjadi benci kepada orang lain, atau orang yang berbeda dengan mereka. Sifat ini

merupakan perwujudan dari egoisme yang sempit.

2. Pendapat kedua mengatakan bahwa fanatisme bukan fitrah manusia, tetapi

merupakan hal yang dapat direkayasa. Alasan dari pendapat ini ialah bahwa anak-

anak, dimanapun dapat bergaul akrab dengan sesama anak-anak, tanpa

membedakan warna kulit ataupun agama. Anak-anak dari berbagai jenis bangsa

dapat bergaul akrab secara alami sebelum ditanamkan suatu pandangan oleh orang

tuanya atau masyarakatnya. Seandainya fanatik itu merupakan bawaan manusia,

pasti secara serempak dapat dijumpai gejala fanatik di sembarang tempat dan

disembarang waktu. Nyatanya fanatisme itu muncul secara berserakan dan berbeda-

beda sebabnya.

3. Teori lain menyebutkan bahwa fanatisme berakar dari tabiat agressi seperti yang

dimaksud oleh Freud ketika ia menyebut instink Eros dan Tanatos.

4. Ada teori lain yang lebih masuk akal yaitu bahwa fanatisme itu berakar pada

pengalaman hidup secara aktual. Pengalaman kegagalan dan frustrasi terutama pada

masa kanak-kanak dapat menumbuhkan tingkat emosi yang menyerupai dendam

dan agressi kepada kesuksesan, dan kesuksesan itu kemudian dipersonifikasi

menjadi orang lain yang sukses. Seseorang yang selalu gagal terkadang merasa tidak

disukai oleh orang lain yang sukses. Perasaan itu kemudian berkembang menjadi

merasa terancam oleh orang sukses yang akan menghancurkan dirinya.

Page 4: Fanatik Dan Toleransi

Munculnya kelompok ultra ektrim dalam suatu masyarakat biasanya berawal dari

terpinggirkannya peran sekelompok orang dalam sistem sosial (ekonomi dan politik)

masyarakat dimana orang-orang itu tinggal. Kita bisa menelaah fenomena gerakan

ektrim radikal pada masa orde baru dimana kelompok yang ektrim selalu berasal dari

kelompok yang terpinggirkan atau merasa terancam, dan kelompok-krlompok itu

sering bertukar peran.

Menurut Dr. Abd. Rahman Isawi, seorang psikolog dari Universitas Iskandariyah,

jalan fikiran orang fanatik itu bermula dari perasaan bahwa orang lain tidak

menyukai dirinya, dan bahkan mengancam eksistensi dirinya. Perasaan ini

berkembang sedemikian rupa sehinga ia menjadi frustrasi. Frustrasi menumbuhkan

rasa takut dan tidak percaya kepada orang lain. Selanjutnya perasaan itu

berkembang menjadi rasa benci kepada orang lain. Sebagai orang yang merasa

terancam maka secara psikologis ia terdorong untuk membela diri dari ancaman, dan

dengan prinsip lebih baik menyerang lebih dahulu daripada diserang, maka orang itu

menjadi agresif.

Dari empat teori tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa untuk mengurai perilaku

fanatik seseorang/sekelompok orang, tidak cukup dengan menggunakan satu teori,

karena fanatik bisa disebabkan oleh banyak faktor, bukan oleh satu faktor saja.

Munculnya perilaku fanatik pada seseorang atau sekelompok orang di suatu tempat

atau di suatu masa.

boleh jadi;

(a) merupakan akibat lagis dari sistem budaya lokal, tetapi boleh jadi,

(b) merupakan perwujudan dari motiv pemenuhan diri kebutuhan kejiwaan individu/sosial

yang terlalu lama tidak terpenuhi.

Cara Mengobati Perilaku Fanatik

Karena mempunyai akar yang berbeda-beda, maka cara penyembuhannya juga

berbeda-beda.

Page 5: Fanatik Dan Toleransi

Perilaku fanatik yang disebabkan oleh masalah ketimpangan ekonomi,

pengobatannya harus menyentuh masalah ekonomi, dan perilaku fanatik yang disebabkan

oleh perasaan tertekan , terpojok dan terancam, maka pengobatannya juga dengan

menghilangkan sebab-sebab timbulnya perasaan itu. Pada akhirnya, pelaksanaan hukum

dan kebijaksanaan ekonomi yang memenuhi tuntutan rasa keadilan masyarakat secara

alamiah akan melunturkan sikap fanatik pada mereka yang selama ini merasa teraniaya dan

terancam.

Oleh karena itu jika dalam suatu negara keadilan dapat ditegakkan, dan rasa

keadilan dapat dinikmati oleh semua aspiran, maka aspirasi garis keras akan mencair

dengan sendirinya. Sebaliknya jika ditekan dengan kekerasan, maka pandangan itu semakin

keras, dan semakin tidak mengenal kompromi.

Biaya memahami perilaku orang-orang yang dianggap berbahaya itu lebih murah

dibanding biaya menumpas mereka dengan keras, apalagi jika berbasis teori psikologi yang

tidak tepat. Nah Psikologi yang tepat untuk memahami fenomena “terorisme” di Indonesia

adalah Islamic Indigenous Psychology, yang Insya Allah akan menjadi mazhab ke lima dalam

sejarah ilmu Psikologi.

Pengertian Toleran

Toleransi adalah kesiapan menerima realitas adanya perbedaan. Karena perbedaan

itu merupakan realitas maka orang yang toleran tidak merasa terganggu oleh adanya

perbedaan, sebaliknya perbedaan itu dihormati. Etika agamapun mengajarkan bahwa

seseorang boleh bekerja-sama dengan orang yang “berbeda” dalam menegakkan keadilan,

dalam membangun kesejahteraan sosial, dalam membela si lemah dan hal-hal yang yang

bernilai kebaikan. Di mata orang-orang yang toleran, keragaman adalah keindahan dan

potensi. Tetapi toleransi juga dibatasi, tidak pada pada hal-hal yang destruktip. Orang tidak

boleh toleran terhadap pengedar narkoba, terhadap kemaksiatan terbuka, terhadap korupsi

dan hal-hal lain yang berdampak merusak masyarakat. Toleransi beragama wujudnya ialah

setiap orang beragama bisa menerima kenyataan adanya orang lain yang berbeda

keyakinannya, dan berbeda pula ritual agamanya.

Page 6: Fanatik Dan Toleransi

Toleransi biasanya mulai terganggu ketika ada fihak yang berlaku tidak fair,

melanggar kesepakatan, melanggar peraturan dan mempunyai agenda tersembunyi.

Perilaku tidak fair ini lama kelamaan bisa berkembang menjadi bom waktu sehingga hal-hal

yang wajarpun dipersepsi sebagai sesuatu yang tidak wajar. Fanatik dan toleransi

merupakan tantangan ummat beragama, baik di wilayah yang mayoritas muslim, Hindhu

maupun Kristen.

Berikut ini ada tulisan yang sangat menarik dari Lord Azyumardi Azra, Direktur

Pascasarjana UIN Jakarta, tentang Toleransi dan Kristenisasi Dimuat oleh Koran Republika

tanggal. 2 Desember 2010.

KRISTENISASI DAN TOLERANSI

Tidak diragukan lagi, toleransi dan kerukunan antar agama atau persisnya antar

umat beragama sering terganggu karena usaha penyebaran agama yang agresif. Penyebaran

agama tidak terlarang di Tanah Air. Meski demikian, pemerintah telah menetapkan agar

penyebaran agama tidak menjadikan individu dan masyarakat yang telah memeluk agama

tertentu sebagai target pengalihan agama, apalagi secara agresif dengan menggunakan

cara-cara yang tidak pantas; menggunakan segala cara dan bahkan tipu daya. Jika ini terjadi,

tidak bisa lain, ketegangan dan bahkan konflik sulit dielakan dan tidak jarang membuat sulit

aparat keamanan.

Argument yang tidak baru ini sesuai dengan analisis dan kesimpulan policy briefing

Internasional Crisis Group (ICG) yang diumumkan pekan silam (24/11/2010). Bertajuk

‘Indonesia “ Christianisation” and Intolerance’, ICG menyimpulkan, serangkaian kejadian

yang melibatkan penggunaan kekerasan antar umat beragama di Bekasi terkait kasus gereja

dan jemaat Kristen HKBP sejak 2008 dan meningkat pada pertengahan 2010 merupakan

backlash (reaksi balik) kalangan umat Islam terhadap evangelisasi gereja Protestan

fundamentalis yang terus meningkat di Jawa Barat, khususnya di Bekasi. Ketakutan dan

kemarahan kalangan Islam memberikan justifikasi kepada kelompok-kelompok yang disebut

Page 7: Fanatik Dan Toleransi

ICG sebagai ‘fundamentalis’ untuk melakukan mobilisasi masa (Muslim) dan melakukan

kekerasan terhadap gereja atau jemaat denominasi Kristen tertentu.

Seperti dilaporkan ICG, Jawa Barat merupakan wilayah yang sangat cepat

pertumbuhannya bagi Kristen evangelis. Mengutip keterangan petinggi PGI, laporan ICG

menyebut organisasi-organisasi besar evangelis dengan dukungan dana asing menjadikan

Jawa Barat dan Banten sebagai target. Sebab, jika Kristenisasi sukses di kedua provinsi ini,

mereka mendapatkan pijakan lebih kuat di ibu kota Negara, Jakarta. Pertumbuhan ini juga

terkait dengan dana besar, khususnya dari AS bagi organisasi dan gereja evangelis guna

melakukan evangelisasi di Jakarta dan sekitarnya- Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten.

Laporan CGI juga menyebut beberapa organisasi evangelis yang sangat aktif di

wilayah ini. Ada ‘Joshua Project’ yang menjadikan suku Sunda sebagai target khusus karena

penduduk Kristennya kurang dua persen. Kemudian, Lampstad (Beja Kabuhangan), didirikan

seorang Misionaris Amerika pada 1969, yang memusatkan misinya pada ‘evangelisme’ dan

penanaman gereja diantara orang-orang Sunda di Jawa Barat’.

Selanjutnya, Partners Internasional yang berpusat di Spokane, Washington, yang

dengan mitra lokalnya, mendukung Visi Indonesia 1:1:1, yaitu satu Gereja di satu desa

dalam satu generasi. Untuk mencapai tujuan ini, Partners International bekerja melalui

Evangelical Theological Seminary of Indonesia (ETSI) yang memiliki sekitar 30 cabang di

seluruh Indonesia.

Lalu, ada pula organisasi Campus Crusade for Christ yang berbasis di Orlando,

Florida, dengan cabang lokalnya, Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia (LPMI). Lembaga

ini pernah menimbulkan kehebohan ketika dalam kegiatan pelatihan ,mereka pada

Desember 2006 di Batu, Malang, seorang pendeta meletakan Alquran di lantai dan meminta

peserta pelatihan mengelilinginya untuk mengusir ‘roh jahat’ di dalamnya. Pedeta dan

beberapa peserta pelatihan tersebut kemudian ditahan Polri atas alasan penodaan

(blasphemy) terhadap Alquran dan Islam. Menurut laporan ICG, LPMI juga aktif di wilayah

Jawa Barat.

Page 8: Fanatik Dan Toleransi

Oraganisasi-organisasi evangelis yang berkomitmen mengkristenkan orang-orang

Islam mendirikan apa yang dilaporkan ICG sebagai ‘shops’ (took), termasuk di Bekasi. Di

wilayah Bekasi, ada Yayasan Mahanain yang disebut-sebut terkaya dan teraktif. Ada pula

yayasan Bethmidrash Tamiddin pimpinan seorang Kristen yang awalnya Muslim, yang

mewajibkan tamatan sekolahnya mengkristenkan sedikitnya lima Muslim. Dalam

evangelisasinya, yayasan ini menggunakan kaligrafi Arab pada sampul buklet, seolah-olah

isinya tentang Islam.

Pendekatan dan cara-cara tidak fair yang banyak sekali macamnya bisa diduga

menimbulkan kegusaran umat Muslimin sehingga organisasi dan kelompok Islam melakukan

apa yang disebut laporan ICG sebagai ‘fight back’ (perlawanan balik). Diantaranya yang

paling aktif adalah DDII, KOMPAK, FUI, FPI, Forum Anti Pemurtadan Bekasi (FAPB), GP, Persis

dan banyak lagi.

Dengan perkembagan ini, tidak heran kalau tensi dan ketegangan antara kedua

belah pihak meningkat, yang bahkan menjadi kekerasan. Seperti disimpulkan ICG,

‘Kristenisasi memiliki potensi mendorong peningkatan ekstremisme dan menyatukan (apa

yang disebut ICG sebagai ) ‘nonviolent and violent Islamists’.

Karena itu, jika toleransi dan kerukunan antarumat beragama dapat terjaga di

Indonesia, patutlah penyiaran agama dilakukan dengan tetap mempertimbangkan

sensitivitas agama dan sosial; tidak dengan cara-cara yang menimbulkan keberatan,

kegusaran, dan bahkan kemarahan pihak lain. Meski kemarahan itu punya dasar, tetap saja

tidak ada justifikasi untuk terjerumus ke dalam kekerasan; cara-cara damai tetaplah harus

ditempuh.

posted by : Mubarok institute

Page 9: Fanatik Dan Toleransi

TOLERANSI

A. PENDAHULUAN

Toleransi adalah sebuah istilah yang sudah sangat kita kenal. Sebagai

bangsa Indonesia, kita sering diajarkan mengenai toleransi sebagai sebuah

kepribadian bangsa yang luhur. Toleransi memang sudah sangat mendarah daging

bagi bangsa kita. Tidak hanya pada masa ini saja toleransi ada. Ketika Indonesia

merdeka dan pada masa-masa sebelum itu, toleransi sudah ada dalam kamus

bangsa.

ToleransI adalah sebuah bentuk sikap akibat adanya persinggungan hak-

hak individu dalam masyarakat atau hak-hak masyarakat dalam negara. Jadi dapat

dikatakan bahwa toleransi adalah sebuah solusi bagi adanya perbenturan hak-hak.

Agama Islam sebagai agama rahmatn lil’alamin sangat menganjurkan agar

umatnya hidup memiliki rasa toleransi baik terhadap sesama muslim maupun

terhadap orang selain muslim sehingga tercpta kehidupan yang damai, rukun dan

tentram. Islam sangat mengajarkan agar umatnya hidup saling memenuhi atau

memperhatikan hak-hak orang lain, tidak egois, yang hanya memenitngkan hak

dirinya sendiri tanpa memenuhi hak orang lain.

B. RUMUSAN MASALAH

Dalam pembahasan makalah yang berjudul “Hadits tentang Toleransi” ini,

kita akan mengangkat masalah-masalah sebagai berikut:

1. Definisi toleransi

2. Macam-macam toleransi

3. Pengamalan toleransi

Page 10: Fanatik Dan Toleransi

A. Definisi Toleransi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa kata toleransi

berarti sifat atau sikap toleran. Kata toleran sendiri didefinisikan sebagai “bersifat atau

bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat,

pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau

bertentangan dengan pendirian sendiri.

Kata toleransi sebenarnya bukanlah bahasa “asli” Indonesia, tetapi serapan

dari bahasa Inggris “tolerance”, yang definisinya juga tidak jauh berbeda dengan kata

toleransi/toleran. Menurut Oxford Advanced Learners Dictionary of Current English,

toleransi adalah quality of tolerating opinions, beliefs, customs, behaviors, etc, different

from one’s own. Lebih lanjut menurut Abdul Malik Salman, kata tolerance sendiri

berasal dari bahasa latin “tolerare” yang berarti “berusaha untuk tetap bertahan hidup,

tinggal, atau berinteraksi dengan sesuatu yang sebenarnya tidak disukai atau disenangi.

Dengan demikian, pada awalnya dalam makna tolerance terkandung sikap

keterpaksaan.

Adapun dalam bahasa Arab, istilah yang lazim dipergunakan sebagai padanan

dari kata toleransi adalah atau سماحة .تسامح Kata ini pada dasarnya berarti al-jûd

(kemuliaan). atau sa’at al-shadr (lapang dada) dan tasâhul (ramah, suka memaafkan).

Makna ini selanjutnya berkembang menjadi sikap lapang dada/ terbuka (welcome)

dalam menghadapi perbedaan yang bersumber dari kepribadian yang mulia. Dengan

demikian, berbeda dengan kata tolerance yang mengandung nuansa keterpaksaan,

maka kata tasâmuh memiliki keutamaan, karena melambangkan sikap yang bersumber

pada kemuliaan diri (al-jûd wa al-karam) dan keikhlasan. Jika dicermati dengan seksama,

pemahaman tentang toleransi tidak dapat berdiri sendiri. Ia terkait erat dengan suatu

realitas lain di alam yang merupakan penyebab langsung dari lahirnya toleransi.

Keduanya ibarat dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Memahami toleransi tidak

akan ada artinya tanpa memahami realitas lain tersebut, yaitu kemajemukan.

Page 11: Fanatik Dan Toleransi

B. Macam – Macam Toleransi

1. Toleransi dalam jual beli

Dari Muhammad bin Al Mukadir, dari Jabir bin Abdullah RA bahwa Rasulullah SAW

bersabda, “Allah mengasihi orang yang murah hati apabila menjual, apabila

membeli, dan apabila menagih.” (Shahih Bukhari Hadits No. 2076 dalam Fathul Baari

karangan Ibnu Hajari Al asqalani).

Maksud “murah hati” adalah tidak bersitegang atau yang sepertinya, bukan berarti

tidak melakukan perhitungan saat melakukan jual beli. “apabila menagihí”, yakni

meminta untuk melunasi utangnya dengan cara yang ramah dan tidak memaksa.

Dalam hadits ini terdapat anjuran untuk bersifat lapang dan murah hati dalam

kehidupan sosial (muamalah), serta menunjukan akhlak mulia satu sama lain. Hadits

ini juga memotivasi agar tidak menusahkan ketika menagih utang serta senantiasa

memberi maaf kepada mereka.

2. Toleransi Dalam Hutang dan Tagihan.

Dari Az-Zuhri, dari Ubaidillah bin Abdullah bahwasannya ia mendengar Dari Abu

Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Pernah ada seorang pedagang

memberi utang kepada manusia. Apabila ia melihat orang yang kesulitan, maka dia

berkata kepada para pelayannya, “Berilah kemudahan baginya, mudah-mudahan

Allah memberi kemudahan bagi kita. Maka Allah memberi kemudahan baginya.”

(Shahi Bukhari Hadits No. 983 dalam Fathul Baari karangan Ibnu Hajari Al asqalani).

Dalam hadits ini dikatakan bahwa kebaikan yang sedikit tapi dilakukan dengan ikhlas

karena allah, maka akan dapat menghapus keburukan yang banyak. Selain itu,

bahwa pahala itudapat diperoleh oleh orang yang memerintahkan kebaikan

meskipun ia tidak mengerjakannya sendiri secara langsung.

Page 12: Fanatik Dan Toleransi

Termasuk cara menagih yang bagus adalah toleran dalam menagih, menerima

kekurangan sedikit yang ada padanya. Menuntutnya dengan mudah, tidak menjilat

(rentenir), tidak mempersulit orang dan mema’afkan mereka.

3. Toleransi Dengan Ilmu

Toleransi dengan ilmu di sini yaitu dengan cara menyebarkan ilmu dan ini termasuk

pintu toleransi yang paling utama dan lebih baik daripada toleransi dengan harta,

sebab ilmu lebih mulia daripada harta.

Maka seyogyanya seorang alim menyebarkan ilmu kepada setiap orang yang

bertanya tentangnya bahkan mengeluarkannya secara keseluruhan, bila ia ditanya

tentang suatu masalah. Maka dia memperinci jawabannya dengan perincian yang

memuaskan dan menyebutkan sisi-sisi dalilnya, dia tidak cukup menjawab

pertanyaan si penanya, namun dia menyebutkan contoh kasus serupa dengan

kaitan-kaitannya serta faedah-faedah yang dapat memuaskan dan mencukupinya.

Para sahabat yang mulia Radliyallahu ‘anhum pernah bertanya kepada Nabi

Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang orang yang berwudlu dengan air laut, maka

beliau menjawab.

"Laut itu suci airnya lagi halal bangkainya" (Hadits Riwayat Ashabus Sunan dan Malik,

lihat takhrijnya secara rinci dalam Ash-Shahihah 480)

Beliau menjawab pertanyaan mereka dan memberikan kepada mereka ketarangan

tambahan yang mungkin sewaktu-waktu lebih mereka butuhkan daripada apa yang

mereka pertanyakan.

4. Toleransi dalam bertetangga

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Demi Allah, seseorang

itu belum sempurna imannya (diulang sampai tiga kali).” Ada seorang sahabat yang

bertanya, “Siapakah orang yang belum sempurna imannya itu?” Beliau menjawab,

Page 13: Fanatik Dan Toleransi

“Orang yang tetangganya tidak aman karena gangguannya.” (HR. Bukhari dan

Muslim).

Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita agar hidup rukun

dan damai dengan tetangga. Bahkan dikatakan dalam hadits tersebut, belum

sempurna iman kita jika tetangga kita tertaganggu karena tingkah laku kita. Islam

sangat mengatur bagaimana adab bertetangga yang baik agar tercipta kehidupan

yang rukun dan damai. Kaitannya dengan ini, sikap toleransi mempunyai peranan

yang sangat penting dalam kehidupan bertetangga. Dengan adanya sikap toleransi

dengan sesama tetangga maka akan timbul sikap saling menghargai dan

menghormati, tidak akan ada tetangga yang merasa tertaganggu oleh tetangga

lainnya karena masing-masing terpenuhi haknya dengan baik

C. Pengamalan Toleransi

1. Dalam kehidupan berkeluarga

Sikap toleransi sangat dibutuhkan untuk ditumbuhkan dalam keluarga agar

terbentuk suasana keluarga yang harmonis. Setiap anggota keluarga memiliki peran

dan fungsinya masing-masing dalam keluarga. Jika setiap anggota memiliki

kesadaran untuk menjalankan peran dan fungsinya masing-masing, maka tidak akan

ada hak darri salah satu anggota keluarga yang tidak terpenuhi. Sikap toleran dari

orang tua akan menumbuhkan kepribadian yang toleran juga pada anak-anaknya

karena seorang anak akan meneladani apa yang menjadi sikap dari orang tuanya.

Begitu juga hubungan antara anak dengan anak, seorang kakak seharusnya tidak

bertindak semena-mena kepada adiknya.

2. Toleransi dalam kehidupan bermasyarakat

Tolerans adalah sebuah bentuk sikap akibat adanya persinggungan hak-hak individu

dalam masyarakat atau hak-hak masyarakat dalam negara. Jadi dapat dikatakan

bahwa toleransi adalah sebuah solusi bagi adanya perbenturan hak-hak.

Masyarakat terdiri dari individu-individu dengan seperangkat peraturan yang berlaku

di dalamnya. Dalam masyarakat yang beragam atau plural, toleransi akan memegang

Page 14: Fanatik Dan Toleransi

peran yang sangat penting. Masyarakat yang plural akan memiliki banyak sekali

perbedaan, sehingga sangat mungkin perbenturan hak akan sering terjadi.

Solusi dari perbenturan hak-hak dalam masyarakat akan tertuang, baik tersurat

ataupun tersirat, dalam peraturan yang ada dalam masyarakat, baik yang tertulis

maupun yang tidak. Masalah perbenturan hak adalah masalah yang penting.

Masalah ini akan menentukan kondisi suatu masyarakat. Bila masalah ini dapat

terselesaikan dengan baik, maka masyarakat itu akan hidup dengan nyaman, dan

sebaliknya bila masalah ini tidak terselesaikan, masyarakat hidup dalam kondisi yang

tidak menyenangkan.

Banyak contoh yang menunjukkan keampuhan toleransi dalam menyelesaikan

masalah ini. Toleransi berlaku di keluarga, masyarakat, dan juga negara dan antar

negara.

3. Toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Kehidupan berbangsa dan bernegara pada hakikatnya merupakan kehidupan

masyarakat bangsa. Di dalamnya terdapat kehidupan berbagai macam adat istiadat,

kebudayaan, suku, pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda.

Namun demikian perbedaan-perbedaan kehidupan tersebut tidak menjadikan

bangsa ini tercerai-berai, akan tetapi justru menjadi kemajemukan kehidupan

sebagai suatu bangsa dan negara Indonesia. Sebagaimana semboyan negara kita

“Bineka Tunggal Ika” yang memiliki makna walaupun berbeda tetapi tetap satu, itu

artinya kondisi bangsa Indonesia yang berbeda akan suku, adat istiadat, budaya,

bahasa dan agama, tidak menyebabkan Bangsa Indonesia bercerai berai, namun

justru menjadi sarana untuk mempererat rasa persatuan dan kesatuan Bangsa

Indonesia. Oleh karena itu kehidupan tersebut perlu tetap dipelihara agar tidak

terjadi disintegrasi bangsa.

Adapun toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara antara lain:

a. Merasa senasib sepenanggungan.

b. Menciptakan persatuan dan kesatuan, rasa kebangsaan atau nasionalisme.

c. Mengakui dan menghargai hak asasi manusia.

Page 15: Fanatik Dan Toleransi

d. Tidak menjelek-jelekan kebudayaan, suku, adat istiadat orang lain.

D. Kesimpulan

Toleransi adalah sebuah bentuk sikap akibat adanya persinggungan hak-hak

individu dalam masyarakat atau hak-hak masyarakat dalam negara. Jadi dapat dikatakan

bahwa toleransi adalah sebuah solusi bagi adanya perbenturan hak-hak.

Islam sangat mengajarkan agar umatnya memiliki rasa toleransi, tidak hanya

kepada sesama muslim melainkan juga kepada yang non muslim. Seperti hadits-hadits

yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad saw. yang mana beliau sebagai uswatun

hasanah yang harus kita teladani.

Dengan adanya sikap toleran maka akan terjamin terpenuhinya hak-hak

semua orang di tengah beragamnya hak-hak yang dimiliki oleh setiap orang. Dengan

adanya sikap toleran juga merupakan sebuah sarana agar tidak terjadinya konflik karena

adanya hak-hak yang berbeda dari setiap orang.