TOKOH KITA - bpk.go.id · mengimplementasikan program e-audit,” paparnya. hanya saja, sejumlah...

12
TOKOH KITA 68 Warta BPK MEI 2011 Ketika Dharma Wanita Beraksi di Atas Catwalk foto-foto : warta bpk-rianto

Transcript of TOKOH KITA - bpk.go.id · mengimplementasikan program e-audit,” paparnya. hanya saja, sejumlah...

Page 1: TOKOH KITA - bpk.go.id · mengimplementasikan program e-audit,” paparnya. hanya saja, sejumlah kendala juga masih dihadapi. Dari sisi teknis, yakni jaringan yang ada, selama ini

TOKOH KITA

68 Warta BPKMEI 2011

Ketika Dharma Wanita Beraksi di Atas Catwalk

foto-foto : warta bpk-rianto

68-71 tokoh kita.indd 68 6/24/2011 4:28:11 PM

Page 2: TOKOH KITA - bpk.go.id · mengimplementasikan program e-audit,” paparnya. hanya saja, sejumlah kendala juga masih dihadapi. Dari sisi teknis, yakni jaringan yang ada, selama ini

69Warta BPK MEI 2011

GEMuruh tepuk tangan membahana di ruang auditorium BPK ketika satu persatu wanita-wanita cantik berbalut busana songket Palembang berlenggak lenggok di panggung. Mungkin inilah

sesi paling ‘seru’ sepanjang berlangsungnya acara Silaturahmi DWP-IPP (Instansi Pemerintah Pusat) Kelompok V yang di selenggarakan di auditorium BPK, Gatot Subroto Jakarta, baru-baru ini.

Betapa tidak, para peragawati yang melenggak-lenggok dengan luwesnya adalah gabungan para ibu DWP Setjen BPK dan Kementerian Perumahan rakyat.

“Menyenangkan,” ujar Ketua Dharma Wanita BPK Ny hendar ristriawan, saat diminta komentarnya tampil sebagai salah satu peragawati dalam fashion show itu.

Tepuk tangan penonton, akunya, memberi semangat tambahan untuk tampil maksimal. rasa grogi langsung hilang begitu mendapat sambutan hangat dari hadirin. Maklum, Ny Ida—begitu dia disapa--- mendapat kesempatan pertama untuk muncul di panggung.

“Aduh…kita semua ini kan tidak pernah ‘gitu-gitu’. Seumur hidup baru sekali itu berlenggak lenggok memeragakan baju. Apalagi hanya sekali latihan, langsung jadi. Begitu dapat aplaus bagus, jadi ingin naik lagi,” tuturnya yang didampingi oleh Ny Venny Sudin (Sekretaris I) dan Ny Damanik (Staf Ahli).

Dalam fashion show itu, DWP Setjen BPK menurunkan enam peragawati, sedang DWP

Kementerian Perumahan rakyat menurunkan dua anggotanya. “Karena sibuk, kami hanya sempat berlatih sekali. Selebihnya latihan di rumah. Namun, hasilnya cukup lumayan,” tambahnya sambil tersenyum.

Acara Silaturahmi DWP-IPP Kelompok V ini merupakan agenda rutin dua bulanan, dengan tujuan mempererat tali silaturahami antara sesama anggota Dharma Wanita yang tergabung dalam Kelompok V. Kelompok ini beranggotakan 11 DWP kementerian/

lembaga, termasuk di dalamnya DWP Setjen BPK dan Kementerian Perumahan rakyat, yang mendapat giliran menjadi tuan rumah bersama.

Selain fashion show, silaturahmi juga dimeriahkan oleh paduan suara dan tarian lenso. Juga ada presentasi yang merupakan inti acara itu. Materi presentasi, jelas Ny Ida, adalah sesuatu yang merupakan produk dari kementerian/lembaga yang dapat di-sharing dengan para ibu.

Namun, karena output dari kerja BPK adalah hasil pemeriksaan, yang tidak mungkin dibagi, maka dalam presentasi itu DWP Setjen BPK menyampaikan materi bertema mengenal lebih dekat BPK.

“Tentang ke-BPK-an. Jadi ibu-ibu menjadi lebih tahu, apa beda BPK dengan BPKP. Temanya Melalui Transparansi dan Akuntabilitas Kita Wujudkan Masyarakat Sejahtera,” ungkapnya.

Sementara DWP Kementerian Perumahan rakyat menyampaikan, Program Perumahan Layak Huni Terjangkau Bagi Pegawai Negeri Sipil.” dr

68-71 tokoh kita.indd 69 6/24/2011 4:28:19 PM

Page 3: TOKOH KITA - bpk.go.id · mengimplementasikan program e-audit,” paparnya. hanya saja, sejumlah kendala juga masih dihadapi. Dari sisi teknis, yakni jaringan yang ada, selama ini

70 Warta BPKMEI 2011

Bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur, program e-audit yang digagas BPK akan menuntun ke jalan yang benar dalam mengelola keuangan negara. adanya e- audit mewujudkan good

government dan clean government.Penandatangan nota kesepahaman mengenai akses data

antara BPK dengan seluruh kepala daerah di Provinsi Jawa Timur disambut baik oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Orang nomor satu di Jawa Timur ini akan mendukung pro-gram e-audit BPK. Dengan adanya e-audit tersebut akan memberikan dampak yang baik bagi pemprov.

“Dengan adanya e- audit ini akan terbentuk transparansi dalam rangka mewujudkan good government dan clean gov-ernment,” katanya.

Penandatangan nota kesepahaman mengenai akses data dengan BPK ini sebagai bentuk proklamasi kedua bagi kes-elamatan bekerja dalam mengelola keuangan daerah. Arti-nya, kerja sama ini akan memberikan keamanan dalam men-gelola keuangan negara.

“E-audit menuntun jalan yang benar dalam mengelola keuangan negara ,” jelasnya.

Secara peraturan, tambahnya, sudah ada uu No 17/ 2003, uu No 1/ 2004, dan uu No 15/ 2004. Semua per-

aturan itu mendorong pemerintah, termasuk pemerintah daerah, untuk lebih tertib terutama di reformasi keuangan negara. Artinya, dalam pertangungjawaban keuangan negara pihaknya tidak saja dituntut untuk memenuhi syarat admin-istrasi saja, tetapi juga dituntut untuk mempertanggungjaw-abkan keuangan negara agar memenuhi syarat material.

“ Dengan adanya e-audit ini, jalan yang bagus untuk me-nyelamatkan kita dalam demokrasi. Ini bagus sekali untuk menuntun negara kita agar lebih bagus,” kata Soekarwo.

untuk itu, dalam mengimplementasikan program e-audit, Pemprov Jawa Timur juga telah melakukan berbagai persia-pan dalam pelaksanaannya. Salah satu caranya, melakukan pembenahan pada jaringan.

“Tidak hanya itu, pada tahap pelaksanaan nanti, kami juga telah meminta Inspektorat Provinsi Jawa Timur untuk mengawalnya. Kami sudah membuat suatu sistem dalam mengimplementasikan program e-audit,” paparnya.

hanya saja, sejumlah kendala juga masih dihadapi. Dari sisi teknis, yakni jaringan yang ada, selama ini didesain han-ya untuk kepentingan internal. Namun, dengan adanya kerja sama program e-audit akan dilakukan pembenahan untuk penyesesuaiannya.

Kendala lainnya, masih terbatasnya sumber daya manu-

Soekarwo

E-audit Bisa Selamatkan Demokrasi

TOKOH KITA

68-71 tokoh kita.indd 70 6/24/2011 4:28:19 PM

Page 4: TOKOH KITA - bpk.go.id · mengimplementasikan program e-audit,” paparnya. hanya saja, sejumlah kendala juga masih dihadapi. Dari sisi teknis, yakni jaringan yang ada, selama ini

71Warta BPK MEI 2011

sia (SDM) dalam menyajikan laporan keuangan berbasis elektronik tersebut. untuk itu, pihaknya juga akan melaku-kan pemberdayaan kepada seluruh jajaran pemda untuk meningkatkan kemampuan di bidang teknologi infor-masi ini.

Selama ini, lanjut Soekarwo, pengelolaan keuangan daerah di-lakukan dengan berpedoman pada Permendagri Nomor 13/ 2006 seb-agaimana telah diubah dengan Per-mendagri Nomor 59/ 2007. “Artinya dalam mengelola dan pertanggung-jawaban keuangan negara selalu ber-pedoman para peraturan yang ada,” tuturnya.

Terkait dengan perolehan opini dari BPK , Provinsi Jawa Timur tidak henti-hentinya melakukan berbagai upaya pembenahan untuk menyajikan laporan keuangan sesuai dengan stan-dar akuntansi pemerintah. Tentunya diharapkan Provinsi Jawa Timur mem-peroleh opini yang lebih baik.

“Salah satu upaya yang kami di-lakukan yakni melakukan pembenah-

an dalam penyusunan laporan keuan-gan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selain itu, melibatkan Ins-pektorat Provinsi Jawa Timur untuk melakukan pembinaan dan pendamp-ingan ke seluruh SKPD.”

Sejumlah KendalaSekalipun begitu, diakui Soekarwo,

sejumlah kendala juga masih meng-ganjal. Salah satunya dari sisi sumber daya nanusia (SDM). Para pengelolaan keuangan masih ada yang tidak ber-basis akuntansi. untuk itu, pihaknya akan terus berupaya meningkatkan sumber daya manusia dengan melaku-kan rekrutmen tenaga akuntan.

Menyinggung mengenai tindak lan-jut rekomendasi BPK, menurut Soek-arwo, temuan lembaga itu seluruhnya telah ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi. hanya saja, hasilnya ma-sih menunggu pembahasan lebih lan-jut antara Inspektorat Provinsi Jawa Timur dengan BPK.

Kendala lain yang dihadapi pada dasarnya tidak ada, terkecuali perma-

salahan terkait dengan pengembalian uang ke kas daerah. Namun yang ber-sangkutan telah meninggal dunia.

Oleh karena itu, kualitas laporan keuangan Pemprov Jawa Timur se-lama 3 tahun terakhir ini menunjuk-kan perbaikan. hal ini nampak pada opini yang diberikan BPK . Pada 2007, mendapat opini tidak wajar. Namun, dalam waktu setahun yakni tahun 2008 dan 2009 Provinsi Jawa Timur sudah mengalami peningkatan perole-han opini dengan mendapat opini Wa-jar Dengan Pengecualian (WDP).

Soekarwo berjanji akan berupaya untuk mendorong transparansi dan akuntablitas pengelolan tanggung-jawab keuangan daerah. Salah satu caranya dengan mewujudkan tata ke-lola keuangan daerah yang transparan dan akuntabel.

Dia juga menerbitkan pedoman umum yang diterbitkan dengan Per-aturan Gubernur Jawa Timur. Selain itu dalam pengelolaan keuangan dae-rah juga taat dengan peraturan perun-dang-undangan. Bw

BoedionoCita-cita masa remaja

TAK biasanya Wapres Boediono mau berbagi rahasia tentang dir-inya. Namun, kali ini di depan para mahasiswa Boediono dengan ter-buka bercerita kalau dirinya ketika remaja pernah bercita-cita menjadi seorang insinyur. hanya saja, cita-citanya yang mucul saat dia SMP, tidak kesampaian.

“Ini sedikit rahasia ya. Dulu waktu kecil, saya di tingkat SMP, cita-cita ingin jadi insinyur. Namun, tidak kesampaian karena memang matematika kok sepertinya belum sampai ke standar minimalnya,” kata Wapres saat melepas 10 tim mahasiswa Indonesia dari berbagai universitas untuk berlaga dalam uji kreatifitas dan inovasi kenda-raan dalam ajang Shell Eco-mara-

thon Asia 2011 yang berlangsung di Sirkuit Sepang, Malaysia, baru baru ini.

Menurut Boediono, tidak tercapainya cita-cita menjadi insinyur diterima dengan lapang hati karena memang ternyata sejarah hidupnya ke arah lain, yakni menjadi guru besar ekonomi.

Oleh sebab itu, kata Boediono, dirinya akan selalu bangga dan bahagia apabila ada mahasiswa calon insinyur mampu mencip-takan sesuatu yang kreatif dan inovatif.

“Setiap kali saya hadir dalam suatu forum di mana ada generasi muda yang berhasil menunjukkan prestasi, hati saya berbunga-bunga. Benar-benar merasakan bahwa Indo-nesia masa depannya cerah,” kata Wapres.

Dia menegaskan bahwa masa depan In-donesia memang akhirnya terletak di gen-erasi muda. dr

68-71 tokoh kita.indd 71 6/24/2011 4:28:19 PM

Page 5: TOKOH KITA - bpk.go.id · mengimplementasikan program e-audit,” paparnya. hanya saja, sejumlah kendala juga masih dihadapi. Dari sisi teknis, yakni jaringan yang ada, selama ini

UMUM

72 Warta BPKMEI 2011

PenangkaPan hakim di Pengadilan Ja-karta Pusat Syarifud-din Umar oleh kPk

mencoreng lembaga peradilan di Tanah air. Hingga Mei, komisi Yu-disial menerima 1.414 laporan masyarakat terkait hakim nakal.

Tertangkapnya hakim Pengadi-lan Negeri Jakarta Pusat, Syarifuddin Umar, oleh KPK makin memperburuk citra lembaga peradilan. Sekalipun peristiwa itu sifatnya kasuistis, akan tetapi dengan semakin banyaknya nama-nama hakim yang terjerat ka-sus suap atau terperangkap pada pelanggaran kode etik, tentunya bisa menjadi indikasi betapa buruknya mental para penegak hukum.

Betapa tidak, sebelum Syarifud-din dicokok KPK di rumahnya di ka-wasan Jakarta Utara, dunia peradilan juga telah tercoreng oleh tertang-kapnya beberapa hakim “nakal”.

Sebut saja, hakim Herman Alositandi dari PN Jakarta Selatan yang terlibat percobaan suap ka-sus Jamsostek, Mustadi Asnun dari Tangerang yang terseret Gayus Tam-bunan, dan Hakim PTUN Ibrahim yang menerima suap kasus DL Sito-rus. Kesemuanya telah diganjar hu-kuman berat, akan tetapi tak mampu menjadi pelajaran berharga.

Banyaknya hakim yang melaku-kan pelanggaran ini juga diakui oleh Mahkamah Agung. Dalam siaran pers nya, MA menyatakan selama Januari- Maret 2011, telah memberi-kan sanksi terhadap 16 hakim dan 10 pegawai peradilan, sehingga total-nya menjadi 26 orang.

Kepala Badan Pengawasan MA Syarifuddin mengungkapkan 16 ha-kim itu dihukum dengan variasi hu-kuman berdasar kesalahannya. Ada-pun rinciannya adalah lima hakim diganjar hukuman berat, lima dihu-kum sedang, dan enam lagi kategori ringan.

Hukuman paling berat diterima hakim I Ag. Dia diberhentikan semen-tara dari jabatannya. Gaji, remunera-si, dan tunjangan lainnya disetop. Ag

rupanya terlibat kasus pidana. Menu-rut Syarifuddin, Ag dijatuhi sanksi karena ada perintah penangkapan dan penahanan dari penegak hukum.

Adapun, tiga hakim lainnya adalah para pejabat pengadilan. Me-reka adalah Ketua PN Bau Bau Meru Boeana, Wakil Ketua PN Bau Bau Natan Lambe, dan Wakil Ketua Peng-adilan Nganjuk Wachid Usman. Hu-kuman bagi Meru dan Natan yakni dimutasi dari PN Bau Bau. Untuk Wa-chid Usman terpaksa harus menjadi hakim nonpalu selama 6 bulan dan tunjangan remunerasi dipotong 90% setiap bulan.

Warga peradilan lain, selain ha-kim, yang diganjar hukuman etik adalah satu orang panitera/sekreta-ris, satu panitera muda, dua panitera pengganti, lima staf, dan satu orang jurusita/jurusita pengganti.

Menurut Indonesia Corruption Watch (ICW) biang kerok maraknya hakim nakal yang mau menerima suap adalah akibat lemahnya penga-

wasan internal pengadilan dan MA. Seandainya saja MA berani mengam-bil sikap yang tegas, niscaya hal sep-erti ini tak akan terjadi, atau setida-knya bisa diminimalisir.

“Hukuman MA terhadap hakim nakal yang menerima suap hanya sanksi administratif. Pada umumnya mereka hanya di mutasi, nonjob, atau penundaan kenaikan pangkat dalam periode tertentu. Kondisi ini tidak memberikan efek jera maupun shock therapy bagi hakim,” kata Wakil Koor-dinator ICW Emerson Yuntho, dalam siaran persnya di Jakarta, baru-baru ini.

Direktur Indonesia Court Moni-toring (ICM) Tri Wahyu Kh menilai tertangkapnya hakim nakal yang me-nerima suap oleh lembaga antikorup-si, menunjukkan semakin lemahnya penegakan kode etik dan pedoman perilaku hakim. Bahkan, sikap MA yang seolah melindungi saat hakim diminta menghadiri pemeriksaan KY, menjadi salah satu akar masalah per-

istim

ewa

KY Ungkap Seribu Hakim Nakal

72-73 umum.indd 72 6/24/2011 4:29:31 PM

Page 6: TOKOH KITA - bpk.go.id · mengimplementasikan program e-audit,” paparnya. hanya saja, sejumlah kendala juga masih dihadapi. Dari sisi teknis, yakni jaringan yang ada, selama ini

73Warta BPK MEI 2011

buatan tercela hakim semakin subur.“MA tidak pernah mendorong ha-

kim menghadiri pemanggilan KY. Itu juga menjadi salah satu akar masalah. Sebaliknya, tak jarang Mahkamah Agung justru seolah-olah tutup mata terhadap perilaku para hakim dalam menangani perkara sehingga hal ini bisa menjadi angin segar kepada ha-kim untuk melakukan perbuatan ter-cela,” tegas Tri di Jakarta.

Seharusnya, lanjutnya, MA ber-sikap independen dan profesional serta mendukung penuh KY untuk menegakkan kode etik kepada setiap hakim bermasalah. Dengan kejadian terakhir tertangkapnya hakim PN Jakpus Syarifuddin, tinda-kan tegas dari MA harus dike-luarkan. “Pimpinan MA harus memberi keteladanan. Kalau terbukti, harus segera dipecat,” jelasnya.

Tri Wahyu juga mengimbau agar setiap penyelenggaraan si-dang majelis kehormatan bagi hakim nakal, MA, dan KY harus memberikan sanksi maksimal kepada hakim yang terbukti menerima suap atau melakukan pemerasan.

“Nah selama ini terkesan dibiar-kan, perkaranya digantung sehingga membuat hakim lainnya merasa ka-lau dirinya melakukan pasti juga akan ditolong, atau dilindungi oleh MA,” sambungnya.

Laporan KY Lain lagi dengan laporan yang

masuk ke KY. Sebagai lembaga yang berwenang mengawasi perilaku dan martabat hakim, selama Januari- Mei 2011, sedikitnya menerima lebih dari seribu pengaduan masyarakat terkait hakim nakal.

“Dalam 4 bulan terakhir, kami me-nerima 1.414 laporan,” kata Komisi-oner KY Taufiqurrahman Syahuri dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 11 Juni 2011.

Menurut dia, dari 1.414 laporan, baru satu hakim yang diberhentikan, sementara tiga lainnya diberhentikan

sementara, dan enam hakim meneri-ma teguran tertulis.

Taufiqurrahman menyatakan pengaduan hakim nakal paling ban-yak ditujukan kepada hakim di penga-dilan negeri. “Jumlahnya sampai 329 laporan,” ujarnya.

Secara rinci, laporan terhadap ha-kim Pengadilan Negeri tercatat 329 laporan, disusul Hakim MA 68 lapo-ran, Hakim Pengadilan Niaga 37, Ha-kim PTUN 18, dan Hakim Pengadilan Agama 15,” paparnya.

Secara geografis, laporan paling banyak ditujukan untuk hakim yang bertugas di Jakarta mencapai 110

laporan, disusul 53 laporan untuk ha-kim di Sumatra Utara, dan 49 laporan untuk hakim di Jawa Timur.

Dia menengarai persoalan hakim nakal tak lepas dari ketiadaan rekruit-men yang ketat dan transparan terha-dap para hakim. “Kalau keluarganya hakim, pasti bisa jadi hakim” ujar Taufiqurahman.

Oleh karena itu, KY mengusulkan penyusunan UU yang memberikan kewenangan bagi KY dan MA untuk menyeleksi hakim.

Sementara itu, untuk mengemba-likan citra hakim dan peradilan, ang-gota KY Jaya Ahmad Jayus menjelas-kan saat ini KY yang merasa ikut bertanggung jawab terhadap harkat dan martabat para hakim, akan terus berupaya meningkatkan kualitas para hakim. Salah satu cara yang ditempuh adalah melakukan sosialisasi ke ber-bagai daerah terkait standar kode etik

hakim di Indonesia. Sosialisasi standar kode etik ha-

kim itu sudah dimulai di berbagai daerah di Indonesia. Dalam peri-ode sosialisasi, menurut Ahmad Ja-yus, sudah sekitar 7.000 hakim yang mendapatkan pembekalan tentang standar kode etik hakim.

Adapun wilayah yang telah disam-bangi KY, hingga akhir Mei lalu, di antaranya Nusa Tenggara Barat, Bali, Ambon dan Surabaya. Adapun, untuk wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat rencananya baru akan digelar pada pertengahan Juni 2011.

KY berharap sosialisasi dapat memberikan cara pandang yang baik terhadap perilaku hakim dalam memutus setiap perkara, sekalipun mereka harus tetap berada dalam koridor perundang-undangan yang telah diten-tukan.

“Kita bertekad semaksi-mal mungkin menertibkan hakim-hakim nakal yang tentunya sangat merugikan masyarakat. Bahkan, saat ini KY telah membentuk satu sistem pengawasan terha-

dap para hakim yang berperilaku bu-ruk. Pengawasan ini akan dilakukan secara formal maupun informal,” pa-parnya.

Praktisi hukum Firman Wijaya ti-dak semata-mata langsung meneri-ma laporan KY tentang adanya 1.414 hakim nakal. Dia tak memungkiri ad-anya hakim yang berperilaku tidak etis, bahkan berani melakukan tinda-kan yang tergolong tidak terpuji. Na-mun, menurut dia, untuk menetapkan mereka menjadi ‘hakim nakal’ , tinda-kannya harus dibuktikan terlebih da-hulu.

“Mungkin saja benar KY meneri-ma 1.414 laporan dari masyarakat. Namun, yang menjadi masalah, apa semua laporan itu sudah ditelaah se-cara benar dan ditindak lanjuti oleh KY. Kalau belum, bagaimana KY bisa mengambil kesimpulan sebagai ha-kim nakal.” bd

istim

ewa

72-73 umum.indd 73 6/24/2011 4:29:31 PM

Page 7: TOKOH KITA - bpk.go.id · mengimplementasikan program e-audit,” paparnya. hanya saja, sejumlah kendala juga masih dihadapi. Dari sisi teknis, yakni jaringan yang ada, selama ini

Resensi Buku

Di sana tempat lahir betaDibuai, dibesarkan bundaTempat berlindung di hari tuaTempat akhir menutup mata

Empat bait syair lagu Indonesia pusaka karya Ismail marzuki di atas tertuang di hal-aman pembuka buku itu. Bergetar dan merenyuh-kan hati. Indonesia memiliki segalanya: kekayaan

alam, kekayaan sumber daya manusia, dan keanekaragaman budaya berbalut kebersamaan.

Ini potensi besar yang dapat membuat Indonesia maju. Namun, kondisi sekarang justru berbanding terbalik dengan potensi yang dimiliki. Seperti kata si penulis buku itu,

“.....namun, karena kekeliruan manajemen kekua-saan, di beberapa titik bisa dijumpai retakan-retakan bangunan arsitektur kebangsaan Indonesia. Dan,....jika politik sebagai simpul pertautan itu rapuh, kekayaan warisan budaya nusantara tidak bisa diikat menjadi sapu lidi yang kuat, melainkan sekadar serpihan-serpihan lidi yang berserakan, mudah patah”.

penulis merasakan keprihatinan sebagai anak bangsa. (melihat kondisi Indonesia seka-rang). padahal, Indonesia memiliki warisan yang tak ternilai harganya yaitu pancasila se-bagai dasar negara yang menjadi sumber fal-safah bangsa.

pancasila, sebagai hasil karya para pendiri Indonesia yang disimpulkan dan diolah Soekarno, inilah yang coba digali oleh penulis. Hal ini merupakan usaha untuk menguatkan kembali dasar, haluan, karakter, dan ikatan Indonesia. Lebih dari itu, pancasila sebenar nya dapat menjadi jalan Indonesia untuk menuju negara paripurna. Negara maju-sejahtera yang lengkap, dalam kerangka kebersamaan yang hakiki.

Hal yang mendasar dari kelahiran pancasila adalah perenungan yang mendalam dari para pendiri negara kita, jauh sebelum Indone-

sia memerdekakan diri. Nilai-nilai positif budaya tradisi-onal ber asimilasi dengan ideologi asing yang masuk dalam koridor kolonialisme-kapitalisme, sosialisme-marxisme, na sio nalisme-demokrasi, dan religiusitas. Kemudian datang-lah humanisme, perikebangsaan, demokrasi, dan keadilan menghiasi khazanah baru nilai-nilai keindonesiaan.

mereka mengakomodasi unsur asing untuk disatukan dengan nilai-nilai yang telah ada sebelumnya. Dalam tatanan yang positif dan sesuai dengan keindonesiaan dan kepriba-

dian bangsa. pergumulan pemikiran dari para pendiri negara. menelurkan nilai ketuhanan, nilai

kemanusiaan, nilai persatuan, ni-lai demokrasi permusy-

awaratan, dan ni-lai keadilan atau

ke s e j a h t e ra a n sosial. Dari sinilah,

pancasila tercipta. Hebatnya lagi, kelima

sila yang kemudian mengalami penamba-

han merupakan satu kesatuan integral, yang

saling mengandalkan dan saling mengunci. Serta ter-

paut dan terkait satu sama lain. Ibarat lima mata rantai

yang menyatu menjadi satu. tidak terpisahkan.

Jika melihat kelima sila dan butir-butirnya, pancasila men-

jadi sebuah dasar negara, pandan-gan hidup bangsa, ideologi nasion-

al, dan pemersatu bangsa dalam ke-hidupan berbangsa dan bernegara.

tak, pelak, pancasila menjadi dasar pemersatu dan penuntun yang dina-

mis, yang mengarahkan Indonesia ke

Pancasila, Jalan Menuju Negara Paripurna

74 Warta BPKmEI 2011

74-75 resensi buku.indd 74 6/24/2011 4:30:08 PM

Page 8: TOKOH KITA - bpk.go.id · mengimplementasikan program e-audit,” paparnya. hanya saja, sejumlah kendala juga masih dihadapi. Dari sisi teknis, yakni jaringan yang ada, selama ini

arah yang dicita-citakan dan ke tempat tujuan yang dinginkan bangsa.

Dalam membedah sila pertama, Ketuhanan yang maha Esa, Yudi Latif, cukup teliti menggali seperti Soe karno yang mencetuskan pancasila. Jika ditelusuri dalam sejarah, agama tidak pernah sekadar kewajiban individual, tetapi sudah masuk dalam ranah pub-lik. Salah satunya, pengobaran gerakan perlawanan terhadap pemerintah ko-lonial dan kebangkitan bangsa yang digaungkan atas nama agama.

Jauh sebelum kolonialisasi menje-jakkan kaki di Indonesia, masyarakat menerima keberagaman agama seba-gai sebuah kewajaran. Ketika Islam menyebar sebagai agama populer di nusantara, seperti agama lainnya, tidak luput dari sejarah kekerasan. Namun, kedamaian dan toleransi lebih kuat menyelimutinya.

Di kemudian zaman, sekularisasi dan religiosasi politik merambah di pertengahan abad ke-19 dan awal abad ke-20. Justru yang terjadi munculnya organisasi-organisasi keagamaan yang membawa nasionalisme untuk meng-arahkan Indonesia ke arah pintu ger-bang kemerdekaan. Sebuah persatuan dalam keagamaan yang pluralis pun tercipta walau kadang ada perbedaan pandangan di dalamnya.

Dengan pedoman nilai-nilai etis ketuhanan, manusia dipandang sama dan bersaudara. Dengan begitu, ada keharusan untuk menghormati kemanusiaan secara universal dan mengembangkan tata pergaulan yang adil dan beradab. Inilah kaitan antara sila pertama dan sila kedua.

Bangsa Indonesia dengan kon-disi geografisnya memiliki peranan penting dalam pergaulan dunia. po-sisi geogra fisnya yang strategis dan wilayahnya yang didominasi lautan membuat hal itu terjadi. Bangsa Indo-nesia tak asing dengan kemanusiaan universal. Seba gai bangsa pelaut, mampu menjelajah ke penjuru dunia. Bukan hanya itu, selain tinggal juga meninggalkan jejak budaya di tanah rantau penjuru dunia. Bangsa Indo-nesia pada akhirnya mampu bergaul dengan bangsa-bangsa lain secara har-

monis. Dengan demikian, terjadi per-campuran budaya. Bangsa Indonesia mengadopsi budaya bangsa-bangsa lain, dan meninggalkan budaya untuk bangsa-bangsa itu.

Dengan pergaulan universal, ter-dapat nilai gotong royong dan tolong-menolong yang menciptakan sendi kekeluargaan. Keluarga besar dunia yang terdiri dari keluarga-keluarga kecil bangsa-bangsa, tak terkecuali bangsa Indonesia. Jika hal ini terjadi, perdamaian dunia bisa tercapai.

Untuk mewujudkan sebuah kema-nusiaan yang universal dalam per-gaulan dunia yang membentuk kelu-arga besar, terlebih dahulu sendi keke-luargaan harus ditanamkan dalam bangsa Indonesia sendiri. Di sinilah persatuan Indonesia dibangun. Sangat luar biasa jika keanekaragaman yang ada di Indonesia dapat dipersatukan dalam wujud nasionalisme. tidak ada kepentingan golongan atau individual, yang ada adalah kepentingan bangsa dan negara.

Dalam perspektif historis, penulis bahkan menariknya ke masa sebe-lum sejarah berkiprah. masa manusia purba yang awalnya sama kemudian menuju kemajemukan dan akhirnya ada persamaan dalam perbedaan. Se-buah persatuan.

Sebuah persatuan dari kebang-saan yang multikultural bisa kokoh berdiri sebagai negara, jika pengelo-laan pemerintahan sanggup menja-min ke seimbangan antara pemenuhan prinsip kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan.

Oleh karena itu, diperlukan prin-sip pemerintahan mayoritas. prinsip ini harus berdasarkan kesetaraan hak-hak warga negara, dengan meng-hormati hak-hak minoritas. Di sinilah muncul kedaulatan rakyat berlandas-kan kekeluargaan. Di sinilah penting-nya kerak yatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam per-musyawaratan/perwakilan. Sila ke-empat pancasila merupakan sebuah semangat demokrasi dan emansipasi positif bangsa Indonesia.

Cita-cita demokrasi bangsa Indo-nesia dalam emansipasi dan pasti-

sipasi tidak hanya di bidang politik. Namun, emansipasi dan partisipasi di bidang ekonomi. Dalam hal ini, sila keempat terkait dengan sila kelima pancasila, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Seperti prinsip de-mokrasi politik-ekonomi yang diutara-kan Filosof marxis austria, Fritz adler, yang kemudian dilontarkan Soekarno seba gai Sosio-demokrasi.

Sungguh menggetarkan apa yang diucapkan Soekarno,” Untuk mem-bangun satu negara yang demokratis, maka satu ekonomi yang merdeka harus dibangun. tanpa ekonomi yang merdeka, tidak mungkin kita menca-pai kemerdekaan. tidak mungkin kita mendirikan negara, tidak mungkin kita tetap hidup.”

pun hal yang sama Hatta pernah berucap, ”Di atas sendi cita-cita tolong menolong, dapat didirikan tonggak demokrasi. tidak lagi orang-seorang atau satu golongan kecil yang mesti menguasai penghidupan orang banyak seperti sekarang. melainkan, keper-luan dan kemauan rakyat yang banyak harus menjadi pedoman perusahaan dan penghasilan.”

Inti dari itu semua adalah masyara-kat yang adil dan makmur. Rakyat In-donesia sejahtera. Negara harus mem-berikan itu. Jika itu tercapai, maka itu-lah tujuan terakhir dari cita-cita bang-sa. Jika tidak, sebenarnya, kita masih dalam penjajahan. Belum merdeka dan belum menjadi negara dan bangsa yang utuh.

pancasila yang hanya lima sila den-gan butir-butir tiap silanya, dibedah dalam perspektif historis dan analitis dengan membubuhi berbagai teori, konsep, dan pemikiran tokoh bangsa dan intelektualis yang terkait dan me-narik. Setiap sila yang dibahas memi-liki keterkaitan satu sama lain. Sebuah pembahasan yang kaya warna-warni intelektualitas di dalamnya. Dari hala-man pertama, buku ini pembaca un-tuk menelusuri kedalaman halaman per halaman. Sebagai karya manusia, buku ini akan membuat pembaca lupa dimana letak kekurangannya. Seperti halnya, pembaca akan lupa ada 632 halaman uraian yang harus dibaca.

75Warta BPK mEI 2011

74-75 resensi buku.indd 75 6/24/2011 4:30:08 PM

Page 9: TOKOH KITA - bpk.go.id · mengimplementasikan program e-audit,” paparnya. hanya saja, sejumlah kendala juga masih dihadapi. Dari sisi teknis, yakni jaringan yang ada, selama ini

76 Warta BPKMEI 2011

SERBA-SERBI

BErgaBunglah dengan Facebook untuk terhubung dengan SIpuspa (Sistem Informasi Perpustakan)

BPK rI. Demikian yang tertulis pada halaman depan situs SIpuspa versi jaring sosial itu. SIpuspa merupakan pengembangan aplikasi open source yang di-customize sesuai kebutuhan Subbag Perpustakaan BPK rI. Melalui sistem online ini, para karyawan lem-baga audit negara itu bisa mendapat-kan informasi terkini mengenai buku, kajian, ataupun bentuk jurnal lainnya yang terkiat dengan pekerjaan mereka.

Kehadiran perpustakaan di sebuah instansi, baik pemerintah maupun swasta, sangat penting. Bisa dikatakan, perpustakaan merupakan pusat ter-kumpulnya berbagai informasi dan ilmu pengetahuan, baik yang berupa

buku maupun bahan rekaman lain-nya yang diorganisasikan untuk dapat memenuhi kebutuhan pemakai per-pustakaan.

Tugas pokok perpustakaan adalah menyediakan, mengolah, memeli-hara dan mendayagunakan koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana pemanfaatannya dan melayani peng-guna yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan. untuk mendukung tugas pokok tersebut, perpustakaan melaksanakan fungsinya antara lain pendidikan, informatif, penelitian, dan rekreatif.

Setiap perpustakaan mempunyai tujuan, organisasi, anggota, dan ke-giatan yang berlainan. Oleh karena adanya perbedaan dalam tujuan, or-ganisasi induk, anggota dan kegiatan-nya maka timbullah berbagai jenis

perpustakaan. Terdapat beberapa je-nis perpustakaan, yaitu perpustakaan internasional, perpustakaan nasional, perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah, dan perpustakaan perguruan tinggi.

namun, secara garis besar per-pustakaan dikategorikan menjadi dua yaitu umum dan khusus. Per-pustakaan umum adalah lembaga layanan informasi dan bahan bacaan kepada masyarakat, oleh karena ada-nya masyarakat umum (yang tidak dibedakan lapisan, golongan, lapangan pekerjaan, dan lain-lain) akan meng-gunakan dan menjadi sasaran layanan perpustakaan.

Perpustakaan umum memiliki tu-juan utama yaitu memberikan kesem-patan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu

Perpustakaan BPK Agar Lebih Representatif

warta

bpk-

riant

o

Perpustakaan BPK RI

76-77 serba serbi.indd 76 6/24/2011 4:30:47 PM

Page 10: TOKOH KITA - bpk.go.id · mengimplementasikan program e-audit,” paparnya. hanya saja, sejumlah kendala juga masih dihadapi. Dari sisi teknis, yakni jaringan yang ada, selama ini

77Warta BPK MEI 2011

meningkatkan mereka ke arah ke-hidupan yang lebih baik, menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat, murah bagi masyarakat. Juga mem-bantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya.

Perpustakaan khusus adalah per-pustakaan yang diselenggarakan oleh instansi atau lembaga, baik pemerintah maupun swasta yang berfungsi sebagai pusat penelitian dan referensi. Juga sebagai sarana untuk memperlancar pelaksanaan tugas instansi atau lem-baga yang bersangkutan.

Perpustakaan khusus mempun-yai tujuan untuk memberikan laya-nan informasi demi kepentingan dan kelancaran tugas lembaga induknya karena perpustakaan khusus meru-pakan bagian dari suatu lembaga atau badan yang integral dari lembaga yang bersangkutan. Oleh karena itu, per-pustakaan khusus mengkhususkan diri dalam mengumpulkan dan menyebar-kan literatur bidang ilmu pengetahuan atau sekelompok bidang ilmu pengeta-huan saja.

Buku AuditingDemikian juga dengan keberadaan

perpustakaan di BPK kantor pusat. Menurut Kepala Sub Bagian Per-pustakaan BPK Dewi Kaniasari, per-pustakaan BPK merupakan bentuk khusus yang menyediakan buku-buku terkait dengan pekerjaan lembaga ini.

“Perpustakaan BPK itu sifatnya mendukung pekerjaan badan in-duknya. Penekanan kami lebih untuk kepentingan pemeriksa dengan sub-yek atau core auditing dan akuntansi. Sementara yang lain juga ada sebagai pendukung,” katanya beberapa waktu lalu.

Sebagai gambaran, perpustakaan BPK berada di lantai 2 gedung arsip bersama dengan beberapa bagian lain. Jika dilihat sekilas, perpustakaan lem-baga audit negara ini bisa dikatakan tidak terlalu besar. ruang baca pun digabung dengan ruang penyimpanan buku. hanya ada beberapa meja dan

kursi bagi karyawan yang ingin mem-baca di perpustakaan itu. artinya, per-pustakaan BPK masih jauh dari kesan ideal bagi sebuah perpustakaan.

namun, sebagai sebuah per-pustakaan khusus di sebuah perkan-toran, bisa dikatakan yang terpenting adalah buku-buku yang ada di dalam-nya. apakah sudah mampu menunjang pekerjaan utama karyawannya.

“hampir 50% buku-buku yang ada di perpustakaan BPK terkait dengan auditing. Kebijakan pengadaan buku kami, bisa didasarkan atas kebutuhan dan permintaan teman-teman. Jika memang ada buku yang banyak dicari, kami juga perbanyak. atau bisa juga edisi baru dari buku yang lama, juga buku yang benar-benar baru,” jelasnya.

Keberpihakan petinggi BPK ter-hadap perkembangan perpustakaan sangat tinggi. Salah satunya bisa dili-hat dari besarnya alokasi anggaran yang meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2007 besarnya anggaran menca-pai rp200 juta. angka ini meningkat dari tahun ke tahun yaitu rp600 juta (2008), rp1,2 miliar (2009), rp1,6 mil-iar (2010) dan rp1,8 miliar pada 2011. “Penggunaan dana untuk tahun ini hampir 40% untuk pengadaan buku,” papar Dewi.

Perpustakaan BPK saat ini memi-liki sekitar 38.000 buku. Kunjungan per hari berkisar antara 30-40 orang dengan jumlah pengelola sebanyak

delapan orang. “Sebagian besar pe-ngunjung atau peminjam buku per-pustakaan BPK datang dari litbang dan auditor,” ujar Dewi.

Dalam pelaksanaannya, per-pustakaan BPK didasarkan atas buku panduan Prosedur Operasional Stan-dar Perpustakaan Badan Pemeriksa Keuangan rI yang diterbitkan pada 2010. Panduan ini mengatur secara lengkap dari a sampai Z terkait dengan operasional perpustakaan ini.

Terkait dengan SIpuspa, Dewi menjelaskan pada dasarnya program ini sudah diaplikasikan di 33 kantor perwakilan BPK. hanya saja, penggu-naannya tergantung dari kondisi pen-gelola di masing-masing perwakilan. Pasalnya, sampai saat ini belum ada pengelola yang memiliki latar belakang perpustakaan.

“SIpuspa bisa dipakai di seluruh Indonesia yang bisa mempermudah informasi di masing-masing per-pustakaan perwakilan. Sekarang ting-gal pengelolaannya apakah memiliki latar belakang ilmu perpustakaan. Sehingga kita bisa mendapatkan ma-sukan bagi pengembangan SIpuspa,” jelasnya.

Dia berharap pada tahun de-pan kondisi perpustakaan BPK bisa lebih representatif. artinya, konsep perpustakaan yang ideal sudah bisa diterap kan di BPK.

warta

bpk-

riant

o

Ketua BPK RI Hadi Poernomo dan mantan ketua BPK Anwar Nasution foto bersama saat acara peluncuran buku.

76-77 serba serbi.indd 77 6/24/2011 4:30:47 PM

Page 11: TOKOH KITA - bpk.go.id · mengimplementasikan program e-audit,” paparnya. hanya saja, sejumlah kendala juga masih dihadapi. Dari sisi teknis, yakni jaringan yang ada, selama ini

Demikian pertanyaan awal yang dilontarkan Safir Senduk, seorang Perencana Keuangan, saat memulai seminar Mengelola Keuangan Keluarga yang diselenggarakan oleh Unit Kon-sultasi, Biro SDM BPK, di Auditorium Gedung BPK, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Atas pertanyaan itu, jawabannya bisa beragam. Ada yang menjawab karena harga barang terus naik, biaya hidup tinggi, dan boros. Namun, prin-sipnya adalah kalau kita merasa belum kaya padahal sudah kerja bertahun-tahun-- jangan pernah menyalahkan kondisi di luar. Karena sebenarnya penyebabnya adalah kita tidak bisa mengelola keuangan dengan baik.

Dalam pandangan keba nyakan orang Indonesia, orang kaya adalah mereka memiliki take home pay yang besar. Menurut perenca-naan keua ngan definisi orang kaya adalah yang memiliki aset (harta produktif) dan bisa hidup dari aset itu dengan cara diinvestasikan atau ditabung.

Menurut Safir, jauh lebih baik jika hasil yang didapat tersebut tiga kali lebih besar dari pengeluaran bulan-an. “Contoh, pengeluaran Anda Rp3 juta. Aset tersebut diputar, dan hasil yang Anda dapat dari perputaran itu, minimal Rp9 juta. Itulah yang disebut kaya,” ujar pemilik Biro Perencanaan Keuangan Safir Senduk & Rekan, ini.

Persoalannya, bagaimana cara mencapai itu semua. Pertama, mi-likilah tujuan. Dalam hidup seseorang harus memiliki tujuan. Dengan ada tu-juan membuat kita bersemangat dalam bekerja, bersemangat dalam melaku-kan sesuatu.

“Ketika ditanya, dia mengatakan saya menjalani hidup seperti air yang mengalir. Kalau air mengalir ke utara, saya ikut ke utara, kalau air ke selatan saya ikut ke selatan. Kalau air me ngalir

Mengelola Uang Tanpa StressSiapa di antara Anda yang walaupun sudah bekerja selama bertahun-tahun, tetapi merasa belum juga kaya? Kalau memang ada, pertanyaannya sekarang, kenapa itu bisa terjadi? Kenapa banyak orang yang tidak juga kaya walaupun sudah bekerja bertahun-tahun?

menjadikan saya orang kaya, saya akan jadi orang kaya. Lalu bagaimana kalau air mengalir ke got, apakah Anda akan ikut juga. Jadi artinya, Anda harus memiliki saluran air sendiri. Dan, itulah saat nya Anda menjadi orang yang pro-aktif,” paparnya.

Untuk bisa proaktif menjalankan pengelolaan keuangan dengan baik, Anda harus menentukan tujuan. Safir Senduk membagi manusia dalam tiga kelompok. Dari tiga kelompok ini bisa ditentukan tujuan keuangannya. Tiga kelompok itu adalah single, sudah me-nikah, dan orang yang sudah matang.

Lantas bagaimana mengelola keua-ngan tanpa stress. Setidaknya ada tiga langkah yaitu miliki dan tetapkan sebuah sistem, atur pengeluaran, dan menabung dan investasi pengeluaran menjadi harta produktif.

“Jika tiga kiat ini diingat dan dilak-sanakan dalam kehidupan, mudah-mu-dahan hidup Anda sejahtera,” ujarnya.

Dia menjelaskan yang dimaksud ‘Miliki dan Tetapkan Sebuah Sistem’ adalah, bagaimana cara atau pola yang kita gunakan dalam mengelola keua-ngan. Juga Atur Pengeluaran Anda.

“Coba lihat pengeluaran Anda se-tiap bulannya, apakah memiliki banyak pos. Lalu bandingkan de ngan pemasu-kan Anda. Bisa jadi Anda memiliki 15 atau 20 pos pengeluaran setiap bulan-nya. Sementara pemasukan Anda ha-nya 1 atau 2 pos. Jika pos pengeluaran Anda terlalu ba nyak, hati-hatilah, bisa jadi Anda akan mengalami defisit.”

Hindari defisitUntuk menghindari defisit, se-

tidaknya ada dua hal yang bisa dilaku-kan. Pertama, rencanakan pe ngeluaran tiap bulannya. Pengeluaran dibagi tiga, yakni wajib, butuh, dan ingin. Penge-luaran wajib adalah pengeluaran yang harus dilakukan karena jika tidak akan membawa konsekuensi finansial seper-ti denda dan bunga.

Pengeluaran butuh, adalah se-gala macam pengeluaran yang dapat

tidak dibayarkan, tetapi tidak ada konsekuensi finansial. Hanya saja, akan menghentikan fungsi jika itu ti-dak dibayar (dikeluarkan). Misalnya, Anda memiliki mobil. Untuk men-jalankannya diperlukan bensin. Jika tidak membeli bensin, tidak berakibat apapun secara finansial.

Pengeluaran ingin, berkaitan de ngan belanja barang yang bukan menjadi prioritas. Jadi, tidak ada risiko apapun jika tidak melakukan-nya. Tidak ada konsekuensi finansial, juga tidak ada fungsi yang berhenti.

Kedua, kenali hal yang mem-buat Anda boros. Ketiga, investasi. Seper ti disebutkan sebelumnya, orang disebut kaya bukan dilihat dari besarnya income tetapi dari apakah

dia memiliki harta produktif atau tidak. Harta produktif dibagi empat yaitu

investasi, bisnis, aset yang disewakan, dan barang cetakan. Produk investasi terbagi dua yakni keuangan seperti deposito, reksa dana, asuransi, dan sa-ham.

Ada dua macam cara membeli harta produktif. Yakni, dengan cara pe-riodik, yaitu setiap bulan dipotong dari penghasilan. Yang kedua, membeli ti-dak secara periodic tapi sesekali. Sum-ber dana untuk ini adalah penghasilan di luar gaji, misalnya bonus. Dr

78 Warta BPKMEI 2011

78 - TIPS.indd 78 6/27/2011 2:00:40 PM

Page 12: TOKOH KITA - bpk.go.id · mengimplementasikan program e-audit,” paparnya. hanya saja, sejumlah kendala juga masih dihadapi. Dari sisi teknis, yakni jaringan yang ada, selama ini

Telah Berpulang ke Rahmatullah:

Dr. Ir. Herman Widyananda, SE., M.Si. (Usia: 51 Tahun)Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

Meninggal pada hari Senin, tanggal 20 Juni 2011 di Rumah Sakit MMC, Kuningan Jakarta Selatan pada pukul 06.30 WIB. Jenazah telah dimakamkan di TPU Karet Bivak, pada hari Senin tanggal 20 Juni 2011.

Kami atas nama keluarga besar Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya.

Semoga Almarhum mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT,

dan kepada keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan iman. Amin.

BERITA DUKAInna lillahi wa inna ilaihi raji’un

Telah Berpulang ke Rahmatullah:

Dr. Ir. Herman Widyananda, SE., M.Si. (Usia: 51 Tahun)Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

Meninggal pada hari Senin, tanggal 20 Juni 2011 di Rumah Sakit MMC, Kuningan Jakarta Selatan pada pukul 06.30 WIB. Jenazah telah dimakamkan di TPU Karet Bivak, pada hari Senin tanggal 20 Juni 2011.

Kami atas nama keluarga besar Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya.

Semoga Almarhum mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT,

dan kepada keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan iman. Amin.

BERITA DUKAInna lillahi wa inna ilaihi raji’un

79 - berita duka 2.indd 79 6/24/2011 4:32:17 PM