TM_Titrasi Asam Basa
-
Upload
nadya-putsa-dhiniansa -
Category
Documents
-
view
37 -
download
0
Transcript of TM_Titrasi Asam Basa
Titrasi atau yang biasa disebut dengan volumetric dilakukan guna mengetahui
konsentrasi molar dan kadar asam atau basa yang terkandung dalam suatu larutan.
Titrasi adalah cara yang paling tepat digunakan untuk reaksi yang lambat yang
membutuhkan waktu beberapa jam untuk bereaksi, namun tidak cocok untuk reaksi
kimia yang berlangsung dalam beberapa detik (Lister dan Renshaw, 2000). Titrasi
didasarkan pada suatu reaksi yang digambarkan sebagai (Wiryawan, 2011):
(Wiryawan, 2011)
Dalam proses titrasi maka dibutuhkan sebuah indikator asam basa. Indikator asam basa adalah suatu senyawa kimia (biasanya asam lemah) yang dapat merubah warna dengan kisaran pH tertentu. Senyawa indikator yang tak terdisosiasi akan mempunyai warna berbeda dibanding dengan indikator yang terionisasi. Sebuah indikator asam basa tidak mengubah warna dari larutan murni asam ke murni basa pada konsentrasi ion hidrogen yang spesifik, melainkan hanya pada kisaran konsentrasi ion hidrogen. Kisaran ini merupakan suatu interval perubahan warna, yang menandakan kisaran pH. (Simmons, 2012).
Indikator asam-basa dapat digolongkan menjadi indikator buatan asam-basa dan indikator asam-basa alami. Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium atau pabrik alat-alat kimia. Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus yang terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru, indikator universal, fenolptalin, dan metal jingga.Indikator universal, fenolptalin, dan metil jingga selain dapat mengidentifikasi sifat larutan asambasa juga dapat digunakan untuk menentukan derajat keasaman (pH) larutan. Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan asam,basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa adalahtumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah, dandedaunan. Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya (Shadily dan Pringgodigdo, 2012). Inilah hasil pengamatan beberapa indikator asam basa alami.
Warna BungaNama
BungaWarna Air Bunga
Warna Air
Bunga Keadaan
Asam
Warna Air
Bunga Keadaan
Basa
MerahKembang
sepatuUngu muda Merah Hijau tua
Kuning Terompet Kuning keemasan Emas muda Emas tua
Ungu Anggrek Ungu tua Pink tua Hijau kemerahan
Merah Asoka Coklat muda Oranye muda Coklat
Kuning Kunyit Oranye Oranye cerah Coklat kehitaman
Ungu Bougenville Pink tua Pink muda Coklat teh
Pink Euphorbia Pink keputih-putihan Pink muda Hijau lumut
Merah Kamboja Coklat tua Coklat oranye Coklat kehitaman
Indikator Rentang pH
Kuantitas
penggunaan per 10
ml
Asam Basa
Timol biru 1,2-2,81-2 tetes 0,1%
larutanmerah Kuning
Timol biru 8,0-9,61-5 tetes 0,1%
larutankuning Biru
Pentametoksi
merah1,2-2,3
1 tetes 0,1% dlm
larutan 0% alkoholmerah-ungu tak berwarna
Tropeolin OO 1,3-3,2 1 tetes 1% larutan merah Kuning
Tropeolin OOO 7,6-8,9 1 tetes 0,1% larutan kuning merah mawar
Tropeolin O 11,0-13,0 1 tetes 0,1% larutan kuning oranye-coklat
2,4-Dinitrofenol 2,4-4,0
1-2 tetes 0,1%
larutan dlm 50%
alkohol
tak berwarna Kuning
Metil kuning 2,9-4,01 tetes 0,1% larutan
dlm 90% alkoholmerah Kuning
Metil oranye 3,1-4,4 1 tetes 0,1% larutan merah Oranye
Bromfenol biru 3,0-4,6 1 tetes 0,1% larutan kuning biru-ungu
Bromfenol biru 6,2-7,6 1 tetes 0,1% larutan kuning Biru
Tetrabromfenol
biru3,0-4,6 1 tetes 0,1% larutan kuning Biru
Alizarin natrium
sulfonat3,7-5,2 1 tetes 0,1% larutan kuning Ungu
α-Naftil merah 3,7-5,01 tetes 0,1% larutan
dlm 70% alkoholmerah Kuning
p-Etoksikrisoidin 3,5-5,5 1 tetes 0,1% larutan merah Kuning
Bromkresol hijau 4,0-5,6 1 tetes 0,1% larutan kuning Biru
Metil merah 4,4-6,2 1 tetes 0,1% larutan merah Kuning
Bromkresol ungu 5,2-6,8 1 tetes 0,1% larutan kuning Ungu
Klorfenol merah 5,4-6,8 1 tetes 0,1% larutan kuning Merah
p-Nitrofenol 5,0-7,01-5 tetes 0,1%
larutantak berwarna Kuning
Azolitmin 5,0-8,0 5 tetes 0,5% larutan merah Biru
Fenol merah 6,4-8,0 1 tetes 0,1% larutan kuning Merah
Neutral merah 6,8-8,01 tetes 0,1% larutan
dlm 70% alkoholmerah Kuning
Rosolik acid 6,8-8,01 tetes 0,1% larutan
dlm 90% alkoholkuning Merah
Kresol merah 7,2-8,8 1 tetes 0,1% larutan kuning Merah
α-Naftolftalein 7,3-8,7
1-5 tetes 0,1%
larutan dlm 70%
alcohol
merah mawar Hijau
Fenolftalein (pp) 8,0-10,0
1-5 tetes 0,1%
larutan dlm 70%
alkohol
tak berwarna Merah
Timolftalein 9,4-10,61 tetes 0,1% larutan
dlm 90% alkoholtak berwarna Biru
Nile biru 10,1-11,1 1 tetes 0,1% larutan biru Merah
Alizarin kuning 10,0-12,0 1 tetes 0,1% larutan kuning Lilac
Salisil kuning 10,0-12,0
1-5 tetes 0,1%
larutan dlm 90%
alkohol
kuning oranye-coklat
Diazo ungu 10,1-12,0 1 tetes 0,1% larutan kuning Ungu
Nitramin 11,0-13,0
1-2 tetes 0,1%
larutan dlm 70%
alkohol
tak berwarna oranye-coklat
Poirrier's biru 11,0-13,0 1 tetes 0,1% larutan biru ungu-pink
Asam
trinitrobenzoat12,0-13,4 1 tetes 0,1% larutan tak berwarna oranye-merah
(Anonim1, 2013)
Salah satu larutan yang digunakan dalam proses titrasi haruslah larutan baku, sebuah larutan dengan konsentrasi yang telah tepat diketahui. Sebuah larutan baku diperoleh dengan menambahkan larutan yang telah diketahui massanya kedalam pelarut dan membuat larutan hingga volume diketahui (Clugston dan Flemming, 2008). Pembuatan larutan baku primer biasanya dilakukan dalam labu ukur yang volumenya tertentu. Zat yang dapat dibuat sebagai larutan baku primer adalah asam oksalat, boraks, asam benzoate (C6H5COOH), K2Cr2O7, AS2O3, NaCl (Hamdani, S., 2012). Syarat-syarat larutan baku primer yaitu mudah diperoleh dalam bentuk murni, mudah dikeringkan, stabil, memiliki massa molar yang besar, reaksi dengan zat yang dibakukan harus stoikiometri sehingga dicapai dasar perhitungan (Day & Underwood , 1998)
DAPUS
Anonim1, 2013, Indikator Asam Basa, www.ilmukimia.org/2013/01/indikator-asam-basa.html diakses tanggal 25 April 2013 pukul 06.35
Lister, Ted dan Janet Renshaw, 2000, Understanding Chemistry for Advanced Level, Stanley Thornes (Publisher) Ltd., Cheltenham
Wiryawan, Adam, 2011, Prinsip Titrasi, http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/titrasi-volumetri/prinsip-titrasi/ diakses tanggal 16 Oktober 2012 pukul 22.37
Clugston, Michael dan Rosalind Flemming, 2008,Advanced Chemistry, Oxford University Press, Melbourne
Day, R. A. dan A.L.Underwood, 1998, Quantitative Analysis Sixth Edition, Prentice-Hall, Inc., New Jersey
Shadily, H. dan Prof. Mr. Ag. Pringgodigdo, 2012, Ensiklopedi Umum, Penerbit Kanisius, Jakarta