T&M MR-05 Buku AjarBab-3

download T&M MR-05 Buku AjarBab-3

of 35

Transcript of T&M MR-05 Buku AjarBab-3

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    1/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005

    3. KEGAGALAN SISTEM DAN METODA PELACAKAN

    Memahami arti dari suatu system yang gagal dan dapat menentukan jenis

    kegagalan, tingkat kegagalan, penyebab kegagalan dan menentukan komponen

    yang gagal. Menguji komponen dengan metoda yang sesuai serta membuat

    rangkaian test untuk komponen yang tidak dapat diukur dengan instrument ukur

    langsung.

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    2/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 51

    BAB 3

    KEGAGALAN SISTEM

    DAN METODA PELACAKAN

    TUJUAN

    Mengetahui Jenis Kegagalan Komponen

    Mencari Gangguan Sistem Elektronika

    Dapat Menentukan Metoda Pelacakan Kesalahan

    Menguji Komponen Dengan Rangkaian Test

    Membuat Flow ChartTroubleshhoting

    3.1. KEGAGALAN KOMPONEN PASIF

    3.1.1. KEGAGALAN RESISTOR TETAP

    Tabel 3.1. Toleransi Resistor

    TOLERANSI NILAI DAN SATUAN

    F 1%

    G 2%

    J 5%

    K 10%

    M 20%

    Kecepatan kegagalan dan bentuk kegagalan resistor bergantung pada :

    Tipe Resistor

    Metoda Fabrikasinya

    Kondisi-kondisi Lingkungan

    Nilai Resistansinya

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    3/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 52

    Dalam aplikasinya resistor tetap mempunyai sifat jika temperatur

    naik maka yang pertama kali panas di tengah-tengah badan resistor. Dengan

    ini perlu juga mengetahui panas yang diizinkan di tengah-tengah badan

    resistor yang disebutHot Spot Temperatur.

    Tabel 3.2. Kegagalan Resistor Tetap

    Tipe Resistor Kegagalan Kemungkinan Penyebabnya

    KomposisiKarbon

    Tinggi Perubahan atau zat pengikat di bawah

    pengaruh panas

    Tegangan atau kelembaban

    SirkitTerputus

    Panas berlebihan membakar tengah-tengah badan resistor

    Tekanan mekanik menyebabkan retak-retak pada resistor

    Kawat putus karena pembengkokanberulang

    Resistor-resistor Film :(karbon,oksida logam,logam, metalglase)

    Open Sirkit

    Film terkelupas karena temperaturatau tegangan tinggi.

    Kontak-kontak ujungnya buruk,

    umumnya disebabkan tekananmekanik

    Wire Wound Open sirkit

    Keretakan kawat bila digunakan kawatkecil, kristalisasi yang progresif darikawat, ketidakmurnian disebabkanoleh udara lembab yang terserap

    3.1.2. KEGAGALAN RESISTOR VARIABEL

    Umumnya persyaratan resistor variabel atau potensiometer

    ada tiga katagori :

    o Preset atau Trimmer

    o Kontrol kegunaan umum

    o Kontrol Prresisi

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    4/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 53

    KEGAGALAN PADA RESISTOR VARIABEL ATAU

    POTENSIOMETER

    o Open sirkit

    o Nilai Resistansi membesar atau naik

    o Short sirkit

    3.1.3. KEGAGALAN KAPASITOR

    O KATASTROPIK

    a. Short Sirkit : Tembus dielektrikanya.

    b. Open Sirkit : Kerusakan pada penyambung diujung.

    O DEGRADASI (BERANGSUR-ANGSUR)

    a. Penurunan resistansi dari isolasi secara berangsur-angsur

    atau kenaikan arus bocor pada jenis elektrolit berangsur-

    angsur.

    b. Kenaikan resistansi seri, yaitu suatu kenaikan faktor

    disipasi (tg).

    3.1.4. PENYEBAB KERUSAKAN

    KERUSAKAN KETIKA PABRIKASI

    Ini mencakup ketidakmurnian adanya bekas jejak

    kontaminasi chlorida pada elektrolit menimbulkan perkaratan

    pada sambungan internal.

    SALAH PAKAI

    Komponen mengalami tekanan diluar batas kemampuan

    yang disebutkan atau jauh diluar batas spesifikasi.

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    5/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 54

    LINGKUNGAN

    Kejutan-kejutan dan getaran mekanik, temperaturetinggi, kelembaban tinggi.

    Kegagalan kapasitor secara lengkap sesuai dengan tipe

    kapasitor, jenis kegagalan dan kemungkinan penyebabnya dapat

    dilihat pada tabel 3.3.

    Tabel 3.3. Jenis Kegagalan Kapasitor

    Tipe Kapasitor Kegagalan Kemungkinan Penyebabnya

    Kertas

    HilangnyabahanredamanmenimbulkanShort circuit

    & open

    circuit

    Kebocoran seal, kejutan meka-nik, termal, perubahantekanan.

    Kerusakan ketika asemblingatau kejutan mekanik.

    Keramik

    Short Sirkit

    Open Sirkit

    PerubahanKapasitansi

    Pecahnya dielektrika karenakejutan/getaran.

    Pecahnya sambungan. Elektroda perak tidak melekat

    Film plastik Open Sirkit Salah satu kerusakan pada

    semprotan diujung ketikafabrikasi atau asembling

    AlumuniumElektrolit

    Short Sirkitkarena bocor

    Kapasitansimengecil

    Hilangnya dielektrika karenatemperatur tinggi

    Hilangnya dielektrika melaluikebocoran seal

    Pecahnya sambungan internal

    Mika

    Short Sirkit

    Open Sirkit Perpindahan perak disebabkan

    kelembaban yang tinggi. Perak tidak menempel ke

    Mika.

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    6/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 55

    3.2. KEGAGALAN KOMPONEN AKTIF

    3.2.1. KERUSAKAN SEMIKONDUKTOR

    o Mudah rusak jika mendapat beban lebiho Kerusakan mekanis dalam proses fabrikasi

    Proses pertumbuhan epitaksial dan difusi Proses metalisasi Proses mekanis

    3.2.2. PENCEGAHAN KETIKA MENANGANI DAN MENGUJI

    KOMPONEN

    Setiap komponen dapat rusak karena penanganan yang kuranghati-hati ketika asembling dan pengujian atau ketika suatu sistem

    direparasi.

    Membengkokkan kawat penghubung 3 sampai 5mm dari kapsul

    Kejutan mekanis (menjatuhkan komponen, memotong kawatpenyambung dari komponen, mengerik permukaan komponen

    danprobe testyang ditumpuk tanpa proteksi).

    Kejutan pemanasan lebih dan termal. Kejutan elektrostatik

    3.3. TROBLESHOOTING RANGKAIAN DIGITAL LOGIC

    o Tersedia manual sevice terbaru yang dilengkapi rangkaian, diagram tataletak, dan spesifikasinya.

    o Tersedianya alat-alat yang diperlukan dan instrumen uji serta sukucadangnya.

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    7/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 56

    o Hati-hati dengan tipe IC logik yang digunakan (jenis, level logik,spesifikasi tegangan catu daya).

    o Hindarkan probe-probe uji yang besar.o Tegangan catu daya harus selalu diperiksa di pin-pin yang sebenarnya

    (aktual) dan bukan dihubungan-hubungan atau dijalur-jalur pcb.

    UJI STANDAR DAN ALAT BANTU

    o Clip ICo Monitor keadaan logiko Logic probeo Logic pulser

    3.4. TROBLESHOOTING RANGKAIAN INETGRASI LINIER

    TUJUAN

    Mahasiswa dapat mengetahui karaktenstik Rangkaian Integrasi (IC)

    Linier

    Mahasiswa dapat menganalisa kerusakan IC linier pada suatu

    rancangan etektronika dan (mengalokasikan kerusakan IC tersebut.

    3.4.1. PENGANTAR

    Kata linier dipakai untuk menguraikan kelas-kelas rangkaian

    dan IC yang utama memberikan tanggapan terhadap sinyal-sinyal

    analog dibandingkan terhadap sinyal digital. Sinyal analog adalah

    sinyal yang variabel dan karena itu dapat mengambil tiap nilai

    diantara beberapa limit yang didefinisikan. Untuk melihat kelas-kelas

    linier dapat dilihat pada gambar 3.1 dengan keluaran antara analog

    dan digital.

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    8/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 57

    Gambar 3,1. Sistem Analog : Amplifier Termokopel

    3221

    21 1.RRVRR

    RR

    V

    I

    in

    L

    IC linier tidak harus dioperasikan di daerah liniernya saja, dan

    op-amp dapat dipakai sebagai, osilator gelombang segi empat.

    Beberapa peralatan yang berlabel "Linier

    mengkombinasikan suatu campuran dari rangkaian tipe linier dan

    digital.

    Contoh : Timer IC 555, 556, dan ZN 1034E dan switch-switch

    keluarannya antara tinggi dan rendah.

    Jadi sebenarnya garis pemisah antara linier dan digital agak kabur.

    3.4.2. TIPE-TIPE RANGKAIAN DI BAWAH NAMA LINIER

    Op-Amp dan pembanding (Comparator)

    Penguat video dan penguat pulsa

    Penguat frekuensi Audio, radio dan Regulator

    Phase Locked Loops (PLL) dan T'imer.

    Pengganda (Multiplier)

    Konverter analog ke digital (ADC)

    Generator bentuk gelombang

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    9/35

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    10/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 59

    0

    0

    1 A

    AAC

    AC = Penguatan loop tertutup

    A0 = Penguatan loop terbuka21

    0

    VVV

    = Penguatan fraksional dari rangkaian umpan balik

    A0 = Penguatan loop

    A0 op-amp 100.000A0 >> 1

    Maka;

    1

    0

    0

    A

    AAC

    3.5.2. METODE UMPAN BALIK NEGATIF PADA OP-AMPMetode umpan balik negatif yang umum digunakan pada op-

    amp adalah empat macam, rangkaian serta cara untuk menghitung

    impedansi, penguatan dapat dilihat pada tabel 3.4.

    Tabel 3.4. Penguatan op-amp

    Penguat Inverting

    1

    2

    TeganganPenguatan R

    R

    Impedansi Input = R1

    Penguat Non-Inverting

    1

    21TeganganPenguatanR

    RR

    C

    inA

    AR 0InputImpedansi

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    11/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 60

    Penguat Differensial

    )(TeganganPenguatan 211

    2 VVR

    R

    Umumnya : R1=R2; R3=R4

    Voltage Follower

    Penguatan Tegangan = Satu

    Impedansi Input sangat Tnggi

    Impedansi Output sangat Rendah

    3.5.3. KARAKTERIST UJUK KERJA OP-AMP

    Perhatikan karakteristik-karakteristik unjuk kerja utama Op-amp.

    Penguatan tegangan Loop Terbuka AVOL

    Penguatan Diferensial frekuensi rendah tanpa adanya

    penerapan umpan balik

    Resistansi input Rm

    Resistansi yang dipasang langsung pada terminal-terminal

    masukan pada kondisi terbuka. Nilai untuk IC bipolar adaiah 1M

    dan untuk masukan FET mungkin lebih besar dari 1012.

    Tegangar Off-set Masukan

    Untuk masukan yang keduanya di groundkan idealnya

    keluaran adalah nol. Tetapi karena adanya ketidak tepatan tegangan

    di rangkaian masukan, timbul :tegangan off-set. Nilai off-set

    masukan diferensial adalah sekitar 1mV, kebanyakan Op-amp yang

    modern dilengkapi dengan sarana untuk membuat loff-set ini

    menjadi nol (milling).

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    12/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 61

    CMRR (Common Mode Rejection Ratio)

    Perbandingan antara penguat diferensial dengan penguatan

    common mode, yaitu kemampuan penguat untuk membuang

    sinyal-sinyal common mode.

    Supply Voltage Rejection Ratio

    Kemampuan penguat untuk membuang variasi-variasi di

    tegangan supply,

    SlewRate

    Jika diterapkan suatu masukan tangga (step) secara

    mendadak pada Op-amp, keluarannya tidak akan mampu

    memberikan tanggapan secara cepat. Keluarannya akan berpindah

    ke nilai baru pada suatu laju yang uniform (seragam). Hal ini

    disebut Slew Rate limiting, yang mempengaruhi laju maksimum

    perubahan tegangan keluaran peralatan tersebut. Slew rate ini

    bervariasi antara 1 volt/sec (741) sampai 35 vol/sec (NE351)

    seperti ditunjukkan pada gambar 3.3.

    Gambar 3. 3. Op-amp slew rate = limiting tanggapan terhadap

    suatu pembahan yang mendadak pada masukan

    tidak dapat diberikan dongan segera.

    Bandwidth Daya Penuh

    Pada Frekuensi sinyal maksimum ditemukan ayunan

    keluaran tegangan penuh.

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    13/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 62

    Ayunan Tegangan penuh

    Ayunan keluaran puncak direferensikan terhadap nol.

    Parameter-Parameter Op-amp dan Karakteristiknya untuk tipe

    dengan tingkat masukan bipolar dan FET ditunjukkan pada tabel 3.5.

    Parameter dan karakteristik pada tabel 3.5. adalah Op-amp

    yang umum di dapat. Op-amp 709 merupakan perangkat IC linier

    pertama yang ada dipasaran. Perlu dicatat bahwa op-amp ini tidaklah

    anti hubung singkat.

    Drawback lainnya bagi op-amp IC terdahulu adalah

    kemungkinannya untuk "latch-up" yang diakibatkan oleh

    overdriving, keluaran amplifier tetap pada keadaan jenuh.

    Tabel 3.5. Parameter-parameter Op-amp dan Karakteristiknya

    PARAMETER

    DEVICE

    741 531 709FET INPUT

    NE 536

    Supply voltage range 3V to 18V 5V to 22V 9V to 18V 5V to 22V

    Max differential input

    voltage30 volt 15 volt 5 volt 30 volt

    Output short circuit duration Indefinite lndeflnite 5 sec lndeflnite

    'Open loop voltage gain

    Avol106 dB 96 dB 93 dB 100 dB

    Input Resistance 2 M 20 M 250 M 1014

    M

    Differential input offset

    voltage10 mV 2 mV 2 mV 30 mV

    CMRR 90 dB 100 dB 90 dB 80 Db

    Slew-Rate 1V/sec 35V/sec 12V/sec 6V/sec

    Full-power Bandwitch 10 kHz 500 kHz - 100 kHz

    Output Voltage Swing 13 V 15 V 14 V 10 V

    Pada tabel 3.5 Jenis 709 juga membutuhkan komponen-

    komponen luar untuk memberikan kompensasi frekuensi dan untuk

    mencegah terjadinya osilasi-osilasi yang tidak diharapkan.

    Kebanyakan dari masalah-masalah ini telah dapat diatasi pada

    rancangan op-amp IC generasi berikutnya. Tipe 741 dan NE 531

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    14/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 63

    adalah tipe yang diproteksi terhadap hubung singkat dan disediakan

    kemampuan untuk membuat tegangan offset menjadi nol dan tidak

    mempunyai masalah latch-up.

    Karakteristik penguatan/frekuensi op-amp merupakan faktor

    penting lainnya pada tiap rancangan. Penguatan loop terbuka sinyal

    besar Avol ditunjukan bagi operasi DC ataupun operasi dengan

    frekuensi yang amat rendah.

    Ketika frekuensi sinyal meningkat nilai penguatan loop terbuka

    akan turun. Tanggapan frekuensi untuk op-amp 741 ditunjukkan pada

    Gambar 4.4. Perhatikan bahwa pada 10 kHz, penguatan loop terbukaturun menjadi 40 dB (100 sebagai suatu perbandingan tegangan) dun

    pada 100 kHz penguatan loop terbuka akan turun menjadi 20 dB)

    seperti ditunjukkan pada gambar 3.4.

    Gambar 3.4. Test Circuit for transfer Charact'enstics

    3.6. PENEMUAN KESALAHAN PADA RANGKAIAN OP-AMP

    3.6.1. RANGKAIAN REGULATOR SERI

    Troubleshooting kerusakan Op-amp sebagai contoh pada

    rangkaian Regulator seri seperti ditunjukkan pada gambar 3.5.

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    15/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 64

    Dengan memperhatikan Shematik Diagram. Rangkaian regulator seri

    yang sederhana ini tidak dilengkapi dengan curren limit dan jika

    output short circuitmaka transistor akan panas dan akhirnya rusak.

    Gambar 3.5. Regulator Seri

    Untuk dapat menganalisa kerusakan pada gambar 3.5. di atas

    coba perhatikan tabel 3.7, yang sudah diketahui nilai tegangan setiap

    titik ukur.

    Tabel 3.7, Troubleshooting,

    No PIN

    741

    2

    (V)

    3

    (V)

    7

    (V)

    6

    (V)

    Output

    (V)Kerusakan IC 741

    MR 5,7 8.2 15,3 14,4 13,8 Inverting open

    MR 5,7 1,75 15,3 3,4 Non-Inverting open

    MR 5,7 0 0 0 +VCC short ke ground

    3.6.2. KERUSAKAN IC OP-AMP PADA AC AMPLIFIER

    Op-amp 741 dipakai sebagai sebuah amplifier AC dengan

    penguatan tegangan sebesar 30 seperti ditunjukkan pada gambar 3.6.

    Umpan balik negatif diterapkan dari keluaran melalui R2, C2 dan RS.

    Seterusnya untuk sinyal-sinyal AC reaktansi cukup kecil

    dibandingkan R2, sehingga penguatan tegangan rangkaian :

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    16/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 65

    3

    32

    R

    RRAC

    Gambar 3.6. Amplifier AC dengan penguatan 30.

    Konfigurasi C2 pada gambar 3.6 disebut teknikBOOT STRAPPING

    Jika C2 open circuit, gejala apa saja yang akan ditimbulkan

    rangkaian amplifier tersebut?

    Penguatan AC akan turun menjadi sekitar satu, karena hampir

    semua output akan diumpankan kembali ke inverting melalui R2.

    Impedansi input rangkaian akan turun menjadi sama dengan R1 yaitu

    dengan nilai (120 k).

    3.7. SIRKIT TEST UNTUK KOMPONEN-KOMPONEN

    Pentestan komponen, dibagi dalam tiga bidang utama:

    VERIVIKASI (Pembuktian Kembali)

    Operasi komponen Misalnya, mencek apakah sebuah resistor

    nilainya kira-kira sebesar yang dnyatakan dan tinggi atau sirkit

    terhuka, atau mencek apakah sebuah transistor yang jenuh menjadi

    tidak konduksi, .atau juntion B-E short circuit.

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    17/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 66

    TEST GO.NO.GO

    Untuk menentukan bahwa beberapa parameter karakteristikkomponen berada dalam batas-batas spesifikasi. Sebagai contoh

    mentest dioda sinyal kecil dengan nilai konstan arus arah maju dan

    memonitor nilai tegangan arah maju.

    PENGUKURAN YANG RELATIF AKURAT PADA PARAMETER

    KOMPONEN.

    Apakah mentest komponen, dan dilakukan terhadap transistor

    tertentu, FET dan IC selalu :

    Periksa catu daya dekat pada komponen yang sebesarnya, dan

    untuk IC langsung pada pin-pin yang bersangkutan.

    Jangan mempergunakan test probe yang besar, karena test probe

    yang selalu atau terlalu besar mudah menimbulkan short sirkit.

    Hindarilah pemakaian panas yang berlebihan dalam melepas

    solderan komponen dan jangan melepaskan ke unit hidup catu

    dayanya.

    Jangan sekali-kali. melepaskan komponen tanpa terlebih dahulu

    mematikan catu daya. Komponen-komponen dapat rusak dengan

    mudah karena adanya kejutan arus yang berlebihan.

    Sinyal-sinyal hendaknya tidak terpasang ke input ketika catu daya

    keadaan Off. Semua kawat penyambung yang tidak terpakai

    hendaknya tersambung pada catu daya atau ground.

    Jika mungkin para pekerja mengenakan pakaian :

    anti statik, jangan berpakaian wol, sutra ataupun fiber sintetis.

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    18/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 67

    3.8. PEMELIHARAAN YANG UMUM DILAKUKAN PADA SYSTEM

    ELEKTRONIKA

    3.8.1. PEMELIHARAAN PENCEGAHAN

    (PREVENTIVE MAINTENANCE)

    Suatu kebijaksanaan dalam penggantian komponen termasuk

    dalam periode aus, atau kerusakan yang berganturtg pada waktu

    pemakaian, waktunya tertentu dan dapat diperkirakan. Sehingga

    reliabilitas sistem dapat dipertinggi dengan melakukan penggantian

    bagian-bagian yang aus tadi sebelum mengalami kerusakan.

    Contoh:

    Servo potensiometer, motor dan sikat-sikat motor, atau kontak-

    kontak relay dan saklar, terutama saklar-saklar beban induktif dan

    kapasitif juga lampu filamen (pijar).

    3.8.2. PEMELIHARAAN BERSIFAT MEMPERBAIKI (CORRECTIVE

    MAINTENANCE)

    Pemeriksaan kerusakan lebih disukai dari pada pencegahan.

    Membuat pemeriksaan rutin pada peralatan dengan kerusakan yang

    tidak menentu, dapat mengakibatkan terjadinya penurunan

    reliabilitas.

    Tiga Tingkatan Pelaksanaan Pemeliharaan Perbaikan

    1. Pengamatan Kerusakan

    2. Menentukan tempat kerusakan (Lokalisasi atau TroubIeshooting).

    3. Perbaikan Kerusakan

    3.8.3. SISTEM TROUBLESHOOTING (MENGATASI GANGGUAN)

    Kerusakan atau kegagalan suatu sistem umumnya ditunjukkan

    oleh adanya gangguan kerja, atau gejala yang ditimbulkan sistem

    tersebut, dengan penampilan dari sistem yang tidak sesuai dengan

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    19/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 68

    spesifikasi keadaan normal, maka sistem tersebut dikatakan gagal.

    Umumnya kegagalan sistem itu dekat dengan gejala yang

    ditimbulkan, maka kita dapat menentukan kerusakan mulai dari sub-

    sistem sampai ke komponen berdasarkan gejala tersebut.

    Seperti diuraikan pada bagian sebelumnya, bahwa bila dalam

    suatu rangkaian terdapat komponen yang rusak, maka akan terjadi

    gangguan dengan gejala-gejala tertentu. Gejala-gejala ini biasanya

    sesuai dengan kerusakan dan akan merubah kerja dari rangkaian,

    merubah levei bias DC maupun sinyal output.

    Dalam suatu rangkaian yang lengkap, terdapat kesulitan dalammenentukan komponen yang rusak terletak diantara ratusan

    komponen lain, dan ini disebabkan karena ukuran dan keaneka

    ragaman dari sistem. Masalah ini dapat diatasi dengan cara

    memandang sistem tersebut dalam bentuk diagram bloknya.

    Sistem dibagi menjadi beberapa blok sesuai dengan fungsinya,

    dan dengan suatu pengukuran, bagian atau blok yang rusak dapat

    ditentukan, sehingga dengan pengukuran yang lebih detail lagi dapat

    ditentukan komponen mana yang rusak pada blok tersebut.Diagram blok adalah bantuan yang penting dalam menentukan

    letak kerusakan sistem dan m$rupakan pembantu tambahan dalam

    menolong memahami cara kerja suatu sistem yang kompleks. Dalam

    service manual, pada saat pertama sekali diagram blok ternyata lebih

    berguna dibandingkan dengan diagram rangkaian lengkapnya.

    Sebelum mambahas tentang metoda-metoda lain dalam

    menentukan tempat kerusakan, perhatikan diagram blok untuk sebuah

    generator signal frekuensi radio pada Gambar 3.7. Disini terdapat

    enam blok rangkaian RF variable menjadi input amplifier dan

    modulator frekuensi tinggi. Output RF lewat melalui attenuator dan

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    20/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 69

    amplitudonya dapat dimodulasi pada 400 Hz ataupun tidak

    (gelombang kontinu) sesuai dengan pengaturan saklar

    Perhatikan diagram blok untuk sebuah Geneator Signal

    Frekuensi Radio pada Gambar 3.7. Disini terdapat enam blok

    rangkaian yang merupakan bentuk-bentuk dasarnya.

    Gambar. 3.7. Diagram blok generator signal RF

    Sebagai contoh, output dan RF dapat mengeluarkan gelombang

    kontinu dan gelombang modulasi sesuai dengan posisi switch, tetapi

    outputnya tidak 400 Hz. Dengan demikian, kerusakan harus terjadi

    pada attenuator atau konektornya. Hal lain yang dapat terjadi, bila

    generator signal tidak memberikan output sama sekali, disini

    kesalahan hampir dapat dipastikan pada power supply-nya. Hal ini

    dapat terjadi demikian walaupun mungkin kedua oscillator rusak

    secara bersamaan, tetapi kemungkinannya kecil.

    Salah satu metoda yang cukup ampuh dan sangat berguna

    adalah menentukan letak kesalahan dengan metoda NON-

    SEQUENTIAL (tidak berurutan).

    Disini digunakan pengetesan otomatis, yang didasarkan pada

    analisa teoritis dan karaktenistik transfer dan sistem (respon output

    terhadap input). Urutan metoda-metoda troubleshooting ditunjukan

    Gambar 3.8. Yang diamati hanyalah pengukuran dan pengetesan

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    21/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 70

    sifat-sifat listniknya, tetapi pemeniksaan dapat dilihat seperti

    putusnya kawat penyambung, hubungan solder kurang baik,

    kerusakan bagan PCB, komponen yang rusak/terbakar perlu

    diperhatikan. Pemeniksaan mekanis di atas, akan lebih baik bila

    diurut secara sistimatis, dan satu tempat berikutnya dan seterusnya.

    Metoda Skuensial dan Lokasi Kesalahan Sistem

    Gambar 3.8. Sequential methods of system fault location.

    Dalam menentukan letak kesalahan sistem, dimungkinkan

    untuk menggunakan deretan pemeriksaan acak yang lengkap, dan

    pengetesan dalam setiap tingkat untuk mendapatkan kerusakan. Perlu

    dipilih salah satu pendekatan-pendekatan logika secara sistimatik

    dimana yang dimaksud dengan sistematik disini adalah suatu

    metoda penguasaan dengan menggunakan aturan-aturan.

    Aturan-aturan tadi akan ditentukan oleh reliabilitas blok

    rangkaian yang berbeda-beda. Sebagai contoh, jika diketahui bahwa

    rangkaian (x) mempunyal laju kerusakan ditinjau lebih besar dan

    rangkaian yang lainnya, pengecekan yang pertama (x) dapat ditinjau

    kelayakan kerjanya dan selanjutnya pemeriksaan kebenaran

    rangkaian tersebut, dan sebagainya. Metoda mi jarang digunakan.

    Karena diperlukan banyak sekali jumlah data yang harus disediakan

    untuk asumsi reliabilitas dan rangkaian tersebut.

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    22/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 71

    3.9. METODA TROUBLESHOOTING YANG PALING

    TERKENAL

    Tiga metoda yang paling umum dan terkenal dalam melakukan

    menganalisa gangguan pada sistem elektronika adalah :

    a. Input terhadap output

    b. Output terhadap input

    c. Half-split

    Dua metoda pertama mudah untuk dikerjakan. Sinyal input yang

    sesuai dipasangkan pada blok pertama, jika diperlukan dan kemudian

    dilakukan pengukuran secara berurutan pada output dari tiap-tiap blok atau

    kedua input dari output bersamaan maupun bergantian, sampai ditemukan

    kerusakannya.

    Metoda berikutnya half-split, sangat berguna apabila sistem sendiri

    dari jumlah deretan blok yang banyak. Sebagai contoh pada rangkaian

    pembagi frekuensi dari suatu frekuensi meter digital seperti pada Gambar

    3.9. Disini frekuensi oscillator kristal astabil yang dikontrol, dibagi oleh

    decade counter sehingga menghasilkan pulsa dengan waktu bebeda-beda.

    Gambar 3.9. Rangkaian pembagi frekuensi Contoh metoda trouble shooting half split.

    Anggaplah bahwa blok (7) yang rusak, maka urutan pengetesan

    dilakukan sebagai berikut:

    1. Pecah menjadi dua bagian yang sama, kemudian diukur output dan

    setengah bagian pertama, yaitu output dari blok (4). Output dari blok (4)

    akan mennjukan nilai yang benar yaitu 1 kHz. Disini menunjukkan

    bahwa kerusakan berada pada blok (5) sampai dengan blok (8).

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    23/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 72

    2. Pecahan blok (5) dengan blok (6), kemudian ukur output dan blok (6).

    Ouput akan menunjukkan nilai yang benar yaitu 10 Hz.

    3. Selanjutnya pecahan blok (7) dan (8) dan ukur output blok (7). Tidak

    terdapat output, yang menunjukkan kerusakan berada dalam blok (7).

    Ternyata pada prakteknya, jumbah pengukuran yang diperlukan

    untuk mencari tempat kerusakan blok dalam suatu rangkaian pembagi

    frekuensi dengan metoda half-split adalah tiga kali.

    Untuk metoda input terhadap output atau output terhadap input

    jumlah pemeriksaan pada deretan sistim dinyatakan dalam rumusan:

    )2)(1(2

    1 nn

    nC

    dan half-split:

    C = 3,32 log n

    Sebagai contoh, bila n =100, jumlah pemeriksaan C cukup hanya 7

    buah. Namun demikian ada beberapa asumsi yang harus di buat untuk

    metoda half-split ini:

    a. Bahwa semua blok rangkaian dapat dikatakan benar benar sama

    b. Hanya terdapat satu kerusakan saja

    c. Semua pengukuran adalah serupa dilakukan dalam waktu yang

    bersamaan.

    Hubungan-hubungan yang menimbulkan kesulitan dalam metoda

    troubleshooting adalah:

    a. Divergensi

    Output dan satu blok menjadi metoda troubleshooting blok berikutnya.

    b. Konvergensi

    Dua atau lebih jalur input mencatu satu blok nangkaian

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    24/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 73

    c. Feedback

    Digunakan untuk memodifikasi karaktenistik sistim, atau sebagai

    rangkaian penunjang.

    Divergensi adalah situasi yang umum dijumpai. Dalam contoh yang

    terdapat pada gambar 3.7, power supply harus mencatu daya d.c, pada blok

    2, 3, dan 5 sedangkan output dari oscillator frekuensi audio harus

    memberikan sigrial gelombang sinus 400 Hz nya pada kedua blok 3 dan 6.

    Aturan susunan divergen adalah untuk memeriksa tiap-tiap output dan

    secara kontinu mencari blok yang mengalami kerusakan didaerah yang

    umumnya output tidak benar. Kemungkinan dari susunan divergen tersebut

    ditunjukkan pada Gambar 3.10. Misalkan signal-signal w, x dan z benar

    sedangkan pada y tidak benar, tentu saja kerusakan terletak pada blok C.

    Metoda pelacakan yang digunakan output-to-input atau input -to-

    output juga dapat dengan kombinasi dari keduanya.

    Gambar 3.10. Susunan divergen tipikal dalam sistem.

    Dalam susunan konvergensi yang umum, suatu blok rangkaian

    membutuhkan dua atau lebih input agar output blok rangkaian tersebut

    menunjukkan nilai yang benar. Hal ini serupa dengan fungsi suatu AND

    dalam rangkaian logic digital yang terbatas untuk penjumlahan. Semua

    input pada titik konvergensi harus diperiksa satu demi satu. Jika semuanya

    benar, maka kerusakan berada diluar titik konvergensi, tetapi biia salah satu

    tidak benar, kesalahan mestinya terletak pada rangkain input. Hal ini

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    25/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 74

    ditunjukkan dalam Gambar 3.11, blok D memerlukan input X, Y, Z untuk

    operasi yang benar. Misalkan ketiga input rangkaian tersebut benar, maka

    kerusakan hanya dapat terjadi pada blok D.

    Gambar 3.11. Contoh Konvergensi

    Tetapi bila input Y salah, maka kerusakan terletak dalam rangkaian

    yang menghasilkan signal Y.

    Sistem dengan loop feedback dimana output dari blok dihubungkan

    dengan input blok sebelumnya menlalui suatu rangkaian, merupakan satu

    dari sejumlah problem yang sulit dalam troubleshooting. Signal output atau

    bagian-bagian dari output diumpan balikan dengan beberapa cara pada input

    dari blok sebelumnya, yang menyebabkan adanya loop tertutup pada sistem.

    Hal ini akan memjuat kesutitan untuk menentukan tempat kerusakan blok

    dalam loop, karena ada kemungkinan munculnya kesalahan output dari

    semua blok. Serupa dengan rargkaian yang dilengkapi dengan sistem kopel

    d.c, dimana kesalahan tegangan pada sutau titik menyebabkan semua

    tegangan lain menjadi tidak benar. Pertama-tama, tujuan feedback yang

    diperg'jnakan da'am sistem harus benar-benar dipahami. Feedback hanya

    digunakan untuk modifikasi karakteristik dari system, seperti yang terdapat

    pada rangkaian kontrol otomatik yang dipakai dalam penerima radio

    superhiterodyne, atau feedback penting secara keseluruhan dalam sistem

    sehingga dapat terjadi ouiput. Jenis feedback yang belakangan ini disebut

    sebagai penunjang, karena sinyal feedback harus ada untuk

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    26/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 75

    mempertahankan output agar tidak terjadi osilasi atau mempertahankan

    output pada level yang cetap. Feedback penunjang banyak dipergunakan

    dalam sistem kontrol posisi, dimana sinyal feedback akan sebanding dengan

    posisi dari perangkat output, yang digunakan untuK menghilangkan efek

    level Inpui referensi. Seperti dalam motor yang dikendalikan, sinyal

    feedback akan bergerak kearah nilai yang sama dengan Input referensi, dan

    kesalahan sinyal akan dikembalikan lagi ke nol.

    Dalam hal ini output dibuat tetap dan ditentukan pada posisi yang

    dinginkan Setiap kerusakan akan menyebabkan kesalahan dalam loop

    feedback yang menghasilkan output dan akan mengendalikan oistem padasalah satu batas ekstrimnya mencapai batas ujung.

    Membagi jenis feedback dalam cara pengembangannya dan

    tujuannya, kemudian pengerjaan dalam arah yang benar dapat dipakai untuk

    menentukan letak kerusakan.

    Dengan cara memutuskan hubungan feedback, masing-masing blok

    dapat di tes bagian per bagian tanpa adanya kesalahan sinyai yang masuk

    dari sekitar loop. Cara yang paling baik yaitu dengan melepaskan hubungan

    pada input dari blok yang terakhir, tetapi harus diperhatikan setiapperubahan seperti inj karena feedback ada kemungkinan dilengkapi dengan

    bias d.c dan sinyal a.c dari feedback dapat dihilangkan cukup dengan

    memisahkan ke ground melalui kapasitor.

    Bila jenis feedback penunj'ang ini tidak dihubungkan dengan input

    rangkaian, hal ini memungkinkan untuk memberikan sinyal yang sesuai

    pada tempat itu dan kemudian memeriksa output blok rangkaiannya, dan

    tentu saja termasuk elemen feedback. Karena adanya variasi yang lebar

    mengenai rangkaian feedback, tidak ada aturan standar yang dapat

    digunakan untuk sistem troubleshootlng. Pengetahuan tentang sistem,

    pengertian operasinya, dan pendekatan secara logika cukup penting.

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    27/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 76

    Contoh, perhatikan blok diagram dari sistem pengaturan kecepatan motor

    pada Gambar 3.12.

    Gambar 3.12. Sistem Pengaturan Kecepatan

    Gambar 3.13. Altematif lain untuk hubungan feedback

    Kecepatan motor d.c ini diatur dengan supply referensi untuk nilai

    tertentu dan ini akan dipertahankan konstan oleh feedback yang dipasang

    melalui generator dari tachometer. Generator tachometer merupakan

    perangkat yang menghasilkan tegangan output d.c yang sebanding dengan

    kecepatan rotasinya. Bi!a kecepatan motor telah mencapai nilai yang

    dinginkan, sinyal feedback d,c dari generator tachometer akan seimbang

    dengan tegangan input referensi. Perbedaan sinyal, setelah diperkuat, cukup

    untuk mempertahankan motor bekerja dengan konstan pada kecepatan yang

    dinginkan.

    Seandainya ada kerusakan pada feedback, maka akan menyebabkan

    sinyal feedback pada komparator menjadi nol, dan motor cenderung untuk

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    28/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 77

    berputar pada kecepatan maksimum tanpa dipengaruhi lagi oleh tegangan

    referensi yang sudah diset.

    Kerusakan yang menyebabkan motor berputar pada kecepatan

    maksimum, terjadi pada komparator, kontoller generator tachometer

    (rangkaian terbuka) atau rangkaian putus pada jalur feedback. Untuk

    menentukan tempat kerusakannya dapat dilakukan urutan berikut:

    a. mengukur output generator tachometer, harus ada output d.c yang cukup

    besar, karena motor berputar dengan kecepatan tinggi. Bila hal ini

    benar, kernudian

    b. ukur sinyal feedback pada input inverting comparator. Nilainya harus

    sama dengan level d.c yang diukur pada (a). Bila ini benar kemudian

    c. Cek output komparator, dimana nilai d.c harus rendah pada saat

    referensi variable di set mendekati minimum. Bila yang terakhir ini juga

    benar, kesalahan hanya mungkin terjadi pada power amplifier dan-

    kontroller.

    Untuk menggambarkan perubahan-perubahan kondisi troubleshooting

    jika feedback dihubungkan secara berbeda, peiajarilah diagram blok pada

    Gambar 3.14. Dalam hal ini output d.c dari generator tachometer

    dihubungakan secara seri dengan input supply referensi. Bila tegangan d.c

    referensi diberikan dan motor bsrputar, maka kecepatannya bertambah.

    Selisihnya adalah referensi d.c dikurangi sinyal generator tachometer

    sehingga preamplifier memberikan suatu input yang cukjp untuk

    mempertahankan putaran motor pada kecepatan yang diinginkan.

    Karakteristik operasi untuk metoda hubungan ini akan hampir serupa

    dengan rangkaian sebelumnya tetapi kesalahan yang menyebabkan

    putusnya jalur feedback akan menghasilkan input nol pada preamplifier dan

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    29/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 78

    motor tidak akan berputar sama sekali. Jika kesalahan seperti ini terjadi,

    suatu test sederhana untuk mengetahui operasi sistem tersebut,dapat dengan

    memberikan tegangan d.c kecil pada input preamplifier. Kemudian jika

    motor berputar, maka kerusakan tentunya terjadi pada generator tachometer,

    jalur feedback atau supply input referensi.

    3.10. ALAT.ALAT BANTU TROUBLESHOOTING SISTEM

    Bila sembarang sistem elektronik rusak, ini adalah tugasnya teknisi

    untuk memeriksa, menentukan tempat kemudian memperbaiki setiap

    kerusakan. Tentu saja dikehendaki untuk diselesaikan aalam waktu

    sesingkat mungkin. Untuk menyelesaikan dengan cepat troubleshooting dan

    perbaikannya sehingga waktu berhenti sistem pendek maka teknisi perlu

    dilengkapi dengan alat-aiat Bantu untuk menunjang ketrampilan dalam

    menyelesaikan troubleshooting.

    Perangkat bantu terpenting antara lain;

    a. Manual (petunjuk) pemeliharaan dan penuntun troubleshooting.

    b. Instrumen-instrumen tes.

    c. Kunci-kunci khusus.

    Perlu diingat bahwa aspek-aspek disain secara keseluruhan seperti

    kemudahan diperolehnya komponen-komponen, perlengkapan display

    kerusakan, dan rangkaian tes yang sudah terkandung didalamnya tidak

    dapat dianggap sebagai alat Bantu troubleshooting dalam konteks ini,

    Aspek-aspek ini selayaknya dan harus dilengkapi oleh disainer untuk

    mencapai nilai maintainability yang linggi. Yang dianggap sebagai

    pembantu langsung adalah segala kelengkapan informasi, perlengkapan tes

    dan kunci-kunci yang dapat membantu pekerjaan troubleshooting.

    Sebelum meninjau tentang bantuan-bantuan khusus secara lebih

    detail, terlebih dahulu harus dinyatakan bahwa bantuan-bantuan seperti

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    30/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 79

    petunjuk pemeliharaan atau penuntun troubleshooting tidak selalu dapat

    diperoleh. Dengan demikian teknisi tersebut hanya dapat bersandar pada

    pengetahuannya, keakhliannya dan pengalamannya sendiri untuk mengatasi

    kerusakan sistem tersebut. Pengalaman tentang sistem-sistem lain yang

    serupa dapat membantu teknisi itu untuk memperbaiki kerusakan tanpa

    petunjuk buku, dan dalam beberapa hal dimungkinkan untuk

    membandingkan sistem yang rusak dengan satu model kerja yang identik.

    Namun jika suatu sistem yang rusak tersebut tidak diketahui dan tidak

    ada model lainnya, maka sebaiknya mencari keterangan sebelum memulai

    pengetesan untuk menentukan letak kerusakan. Memulai pengetesan tanpamengetahui bagaimana kerja sistem dengan tepat, dapat membawa pada

    kesimpulan yang tidak benar, dan menyebabkan kebingungan antara

    kesalahan operasi dan Kesalahan sebenarnya, atau dalam kasus yang paling

    buruk dapat menyebabkan kerusakan tambahan. Suatu bantuan yany

    penting adalah Petunjuk Pemeliharaan (Maintenance manual). Buku

    tersebut disusun dengan ketrampilan yang tinggi karena itu hanya

    informasi-informasi penting, yaitu informasi yang tegas-tegas berhubungan

    dengan pemeliharaan yang diberikan. Aspek-aspek penting apa saja darisuatu petunjuk pemeliharaan?

    Daftar isi hal-hal yang terpenting, berdasarkan urutannya adalah:

    a. Uraian sistem dangan keterangan tentang penggunaannya

    b. Spesifikasi kemampuan alat.

    c. Teori tentang operasi

    1. Sistem (ditunjukkan pada biok diagram)

    2. Masing-masing rangakain (ditunjukkan pada diagram rangkaian)

    d. Pemeliharaan

    1. Pencegahan (jika perlu), yaitu penggantian bagian-bagian yang aus,

    kalibrasi ulang dan peiumasan.

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    31/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 80

    2. Perbaikan:

    Metoda-metoda untuk pembongkaran, lermasuk prosedur-

    prosedur yang benar (aman).

    Daftar instrumen tes dan kunci-kunci khusus yang diperlukan.

    Instruksi-instruksi tes.

    Tuntunan dan prosedur troubleshooting yang disarankan.

    e. Diagram langkaian,

    f. Daftar spare parts (suku cadang)

    g. Gambar mekanik(lay out):

    Foto dari sistem

    Gambar jalur-jaiur listriknya, atau mungkin gambar struktur

    mekanik yan terurai,

    Untuk memahami pentingnya petunjuk pemeliharaan adalah baik

    sekali untuk mempelajari suatu petunjuk instrumen penguji sperti CRO.

    Jika mungkin,dapat juga dibandingkan petunjuk-petunjuk dari pabrik yang

    berbeda. Dalam suatu manual materi yang tidak berhubungan tidak perlu

    disertakan, dan menuliskan instruksi harus singkat dan jelas sehingga tidak

    tercantum dua pengertian. Umumnya sebuah diagram harus disusun

    sehingga pembaca dengan cepat dan mudah untuk mengerti maksudnya.

    Informasi tambahan seperti besarnya tegangan dan bentuk gelombang

    sering disertakan untuk rnembantu troubleshooting. Merupakan informasi

    terpenting yang berguna untuk membantu troubleshooting dapat ditemukan

    pada bab pemeliharaan yang bersifat Perbaikan (Corrective Maintenance

    Section) dari buku petunjuk. Instruksi-instruksi untuk pembongkaran dan

    keamanannya diberikan, disertai dengan tuntunan troubleshooting dan

    tesnya. Instruksi keamanan harus selalu diperhatikan karena hal ini akan

    mengurangi biaya kecelakaan bagi staf yang memperbaiki dan menunjuk

    pencegahan yang harus diambil untuk melindungi komponen-komponen

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    32/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 81

    yang sensitive. Bagian ini juga berioi suatu daftar peralatan tes yang

    diperlukan bersama detailnya, serta prosedur setup dari pengaturannya

    (adjustment). Ini jelas berguna bila kerusakan telah diperbaiki dan sistem

    harus dicek untuk operasi yang memuaskan, tetapi dalam kasus kerusakan

    bantuan yang paling penting adalah lampiran tuntunan tioubieshooting.

    Ini mungkin memeriukan heberapa lampiran. Contoh tabel yang

    disertakan yang menunjukkan gejala-gejala tipikal untuk variasi kondisi

    kerusakan, disertai penyebab-penyebab paling mungkin dan atau saran cara

    kerja untuk mempersempit daerah kerusakan. Mungkin bantuan yang paling

    berguna adalah penuntun troubleshooting, yang sebenarnya adalah urutan-urutan langkah terencana yang ditunjukan dalam bentuk diagram blok,

    dimulai dari sekumpulan gejala-gejala troubleshooting tertentu. Untuk

    memahami sepenuhnya jenis penuntun ini, suatu contoh diberikan pada

    gambar 3.15, yang merupakan kata penuntun troubleshooting terencana

    untuk sistim timbangan digital seperti ditunjukan dalam bentuk diagram

    blok pada Gambar 3.14.

    Gambar 3.14. Diagram blok sistem untuk contoh tuntunan

    troubleshooting Sistem Timbangan Elektronik

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    33/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 82

    Perhatikan gambar 3.15. menunjukkan bagaimana langkah-langkah

    troubleshooting sistem timbangan elektronik.

    Gambar 3.15. Penuntun troubleshooting timbangan elektronik

    Dengan memperoleh suatu jawaban YA atau TIDAK atas pertanyan-

    pertanyan pada tiap tingkat, umumnya dengan pengukur dan pengamatan,

    maka teknisi yang menjalankan troubleshooting dituntun menuju komponen

    atau bagian yang rusak. Dalam contoh tersebut, kondisi tidak jalan total

    sistem tersebut tampak, dan selayaknya menyarankan kerusakan pada

    sumbu daya atau sekitar itu.

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    34/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 83

    Penuntun sangat menolong dalam mempercepat mendapatkan tempat

    kerusakan dan memperbaikinya. Untuk membuat petunjuk troubfeshooting

    merupakan latihan yang sangat berguna. Cobalah untuk menuliskan suatu

    penuntun troubleshooting untuk suatu gangguan pada amplifier utama

    dalam sistim timbangan tersebut. Gejala-gejala yang nampak adalah display

    menjadi "stuck" (tidak mau berubah), selalu pada posisi reset (pembacaan

    semua nol), dan tidak ada perubahan pada display ketika cel beban

    dioperasikan.

    Beberapa jenis instrumen test adalah alat bantu penting untuk

    troubleshooting dan pemeliharaan terpisah, katakanlah untuk sistemkomunikasi atau instrumen hanya menggunakan tiga instrumen test

    standard.

    Tiga jenis alat Bantu standar sebagai berikut:

    a. Multimeter (baik analog maupun digital)

    b. Oscilloscope

    c. Generator sinyal.

    Untuk kebanyakan servis tes, tidak diperlukan ketslitian yang tinggi,

    karena pengukuran paling mungkin adalah tentang level bias d.c yang

    mungkin mempunyai batas-batas toleransi yang lebar, atau untuk mengecek

    bahwa sinyalnya ada. Tetapi patut tetap diingat dahwa suatu kesalahan

    (erroi) dapat dihasilkan oleh meter dan kabel-kabel tes. Contoh, misalkan

    teganggan pada beberapa titik pengukur yang tertulis pada buku pentunjuk

    pemeliharaan adalah +30 V 2V yang diukur dengan Multimeter 20 kQA/.

    Pernyataan ini, walaupun memperhitungkan efek beban meter pada

    rangkaian, mungkin tidak diperbolehkan untuk kesalahan instrumen

    lainnya. Ketelitian (accuracy) meter analog tipikalnya 3% defleksi skala

    maksimum. Maksudnya bahwa pada range 100 V d.c, pembacaan 30V

    mempunyai ketelitian 3V. Jadi bila tegangan yang diukur pada titik

    pengukuran +33 V, maka ini masih berada dalam batas spefisikasi, sehingga

  • 7/31/2019 T&M MR-05 Buku AjarBab-3

    35/35

    TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

    TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005 84

    Suatu miltimeter digital adalah sangat berguna jika diperiukan ketelitian

    tinggi atau bila perubahan level yang sangat keci! akan dideteksi. Sebagai

    tambahan, digital multimeter mempunyai keuntungan impedansi input yang

    tinggi, sehingga efek pembebanan kecil.