tkh_597_xi_20-26_juni_2010

16
Hubungi: Pipit/Ayu (0361) 425373, SMS ke Sepi (0361) 7402414 Setahun Rp 90.000 + Ongkos Kirim 6 Bulan Rp 60.000 + Ongkos Kirim Berlangganan Koran Tokoh Berlangganan Koran Tokoh Mendaki Puncak Tambora Bersambung ke halaman 11 Bersambung ke halaman 12 Kawasan Gunung Terbagi Dua Lokasi Konservasi 7 HALAMAN 4 BERITA TERKAIT Bersambung ke halaman 13 SETELAH satu setengah jam perjalanan, saya, Qwadru, dan Harjono, berbelok ke kiri memasuki sebuah kompleks rumah lama, konon peninggalan zaman Belanda. Di sini ber- mukim keluarga-keluarga pe- metik kopi dan mereka yang mengurus perkebunan yang dikelola perusahaan daerah ini, secara turun-termurun. Mandor lapangan perkebunan ini, Irsakti, menjelaskan, saat musim memetik kopi buruhnya datang dari Bima dan Dompu tidak kurang dari 100 orang. Mereka memetik kopi di lahan seluas 500 hektare. Dari 500 hektare lahan kopi ini, ujarnya, lahan produktifnya hanya 150 hektare dan terawat hanya 125 hektare. Sisanya belum terkelola dengan baik. Jika tiba musim panen kopi, para pekerja bekerja satu hingga dua bulan. Setelah itu mereka kembali ke kampungnya masing-masing. Setelah 2,5 jam menelusuri kebun kopi, keringat mulai bercucuran. Meski tidak tajam menanjak, perjalanan ini terasa terus meninggi. Saat itulah kami tiba di palang masuk Gunung Tambora. Kami beristirahat sejenak sambil menanti rekan- rekan yang lain. Air minum menjadi kawan yang paling baik. Begitu melewati pintu masuk inilah pendakian se- sungguhnya baru dimulai. Hanya 10 menit dari pintu masuk itu, kami memasuki hutan pakis yang lebat. Pohon-pohon tinggi menjulang. Embun me- netes dari pucuk daun mem- basahi baju kami. Kami mulai memasuki hutan tropis yang sangat lebat. Tinggi rimbunan hutan pakis dan rumput serta semak belukar bisa mencapai 3 meter. Beberapa hari sebelum pen- dakian ini hujan turun tiada henti. Jalur pendakian tidak tampak karena tumbuhan rebah di sana-sini. Kami tidak lagi bisa melihat kaki kami karena tertutup tetumbuhan. Jalur ini akan terbuka saat kami me- nerobosnya, dan segera me- nutup kembali sesaat setelah tubuh kami melewatinya. Untuk memperlancar per- jalanan, para porter mendahului rombongan pendaki untuk merabas tumbuhan yang lebat yang menghalangi perjalanan kami. Para porter menoreh- kan tanda tebasan di batang Bersambung ke halaman 15 Raih hadiah BlackBerry hingga Sepeda Motor sambil berjalan santai (Hlm.3). Daftarkan diri jika ingin diramal keberuntungan dan masa depan Anda (Hlm. 2) Tjok Istri Sri Ramaswati Pimnas Pimnas Sebuah Ujian Pimnas Sebuah Ujian “DALAM menghadapi perubahan, kita harus terus menerus memperbaiki diri. Harapan kita bisa tumbuh dan berkembang dengan teori kaizen yakni penyempurnaan secara berkesinambungan,” ujar Ketua Perkumpulan Pendidikan Nasional (Per- diknas) Denpasar A.A.A. Ngr. Tini Rusmini Gorda dalam rapat kerja tahun 2010-2011 SMP Nasional Denpasar di Jalan SMP Nasional Denpasar Didik Siswa Bermoralitas Tinggi dan Berbudaya Bersambung ke halaman 12 MENDAPAT kepercayaan pemerintah ikut serta dalam kegiatan Orientasi Teknik Penguatan Kewirausahaan bagi Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) di Semarang, 24 s.d. 27 Mei lalu menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi LKP Kecantikan Candra Dewi Tabanan. Tak semua LKP bisa ikut serta dalam orientasi yang digelar Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Non-Formal dan Informal (PNFI), Kementerian Pendidikan Nasional ini. Hanya LKP yang memiliki kinerja dengan nilai A dan B yang berhak ikut. Orientasi yang dibuka Dirjen PNFI Departemen Pendidikan Nasional Dr. Hamid Muhammad, Ph.D., ini diikuti Lembaga Kursus dan Pelatihan Kecantikan Candra Dewi Ni Made Rahayuni (tiga dari kanan) bersama Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Dr. Wartanto (tiga dari kiri), Kasubdit P. Kelembagaan Drs. Abdoellah, M.Pd. (empat dari kanan), beserta narasumber dan peserta orientasi yang digelar Ditjen PNFI, Kementerian Pendidikan Nasional. Bersambung ke halaman 12 Bagus Supomo Dari Kiri: Nym. Sudana, Gung Tini, dan Putu Supadmi “MASA lalu itu lucu. Dan, masa depan itu impian,” begitu ucap Pak Jay, pang- gilan akrab Jay Prasetya pemilik Grup Terminal Bisnis. Pakar kekuatan pikiran ini menambahkan, “Meratapi masa lalu itu menghabiskan energi lebih besar ketimbang merencanakan masa depan. Kalau ada masa lalu yang menyakitkan, anggap saja itu kelucuan hidup kita. Kalau ada kegagalan, itu lucu. Maka, tersenyumlah. Karena mem- bangun masa depan itu dengan masa depan. Bukan dengan masa lalu!” Itulah Jay Prasetya, salah satu pendiri Entrepreneur Uni- versity. Tiap kata yang me- luncur selalu menyemangati. Usianya yang sudah sete- ngah abad, tidak begitu tam- pak dalam penampilannya yang casual dan trendi. Jay, punya pengalaman cukup panjang dalam bisnis, ter- masuk jatuh bangun dalam Kupas Tuntas sampai Puas Bersambung ke halaman 11 Tujuh Jurus Sakti Jadi Pengusaha membangun usaha sampai ia meraih sukses memiliki lebih dari 17 usaha dalam grup bisnisnya. Ia memiliki segu- dang pengalaman untuk dibagikan. Kreator ide-ide bisnis yang tiap hari terbang Jay Prasetya Lahirkan Wirausahawan Baru Bagus Supomo 22 Tahun Mendirikan SHS AWALNYA, ia terenyuh dan menaruh keprihatinan mendalam atas minimnya kua- litas tenaga perhotelan saat itu. Sebagai jebolan Fakultas Ekonomi Unud yang pernah bekerja sebagai Food and Bev- erage Manager di Mirama Ho- tel dan Garden Palace, Bagus Supomo sering harus mengelus dada menyaksikan minimnya keterampilan yang dimiliki anak buahnya. Di era 1980-an, bisnis hotel berbintang sedang pesat- pesatnya di Surabaya namun tak dibarengi dengan keter- sediaan tenaga yang memiliki keterampilan mumpuni. Ironis- nya, lembaga pendidikan yang membidangi perhotelan, yang bertanggung jawab secara moral memasok tenaga-tenaga ini, Lulusan SHS Diperebutkan Dunia Internasional 120 peserta se-Indonesia, tiga di antaranya berasal dari Bali. Melintasi jalan setapak hutan pakis dan semak belukar Laporan Eksklusif Seri Kedua Diskusi Komprehensif Koran Tokoh dan Pemerintah Kecamatan Ubud Ubud Perlu Pemetaan Kawasan Peruntukan Putu Satyawira Mahendra A.A. Ngurah Gede Kusuma Wardana Dr. Ir. Tjok. Sosrobahu Raka Sukawati M ENJADI tuan rumah dalam Pekan Ilmiah Nasional (Pimnas) XXIII merupakan sebuah kepercayaan yang harus dipertanggung- jawabkan. Bagi Tjok Istri Sri Ramaswati, S.H., M.M., Rektor Universitas Mahasaraswati Denpasar, Pimnas merupakan salah satu bentuk ujian bagi universitas yang dipimpinnya. Ujian untuk menilai layak tidaknya Unmas menjadi perguruan tinggi swasta unggulan. Menjadi tuan rumah dalam Pimnas tak semudah membalikkan telapak tangan. Wanita yang karib disapa Bu Tjok ini, mengungkapkan perlunya penyiapan SDM yang andal dan juga fasilitas memadai. “Dirjen Dikti sudah meninjau kampus kami dan ternyata kami layak menjadi tuan rumah Pimnas,” tambahnya. Ada tiga modal utama yang Bu Tjok siapkan dalam Pimnas, yakni kerja keras, kerja sama dan kebersamaan. Tiga modal ini menjadi pilar sukses tidaknya Pimnas. Unmas merupakan universitas swasta pertama di luar Pulau Jawa yang menyelenggarakan Pimnas. Tawaran menjadi tuan rumah datang dari berbagai pihak saat Pimnas XXII di Universitas Brawijaya Malang. Bu Tjok cukup terkesima, karena nama Unmas sudah dikenal secara nasional. “Mereka me- nawarkan agar kami yang Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati tkh/sep tkh/sep tkh/sep B upati Gianyar Tjo korda Oka Artha Ardhana Sukawati mengungkapkan, angka kunju- ngan wisatawan asing ke Ubud kian meningkat. Gambaran umumnya merujuk pada esti- masi angka kunjungan wisata- wan ke Bali yang kini rata-rata 6 juta jiwa. Itu otomatis mendorong pergerakan kendaraan bermotor, terutama mobil angkutan wisata yang terus meningkat. Konse- kuensinya, arus lalu lintas kendaraan bermotor yang ber- seliweran di kawasan ini kian padat. Fakta ini memang positif dari sudut pandang industri pariwisata. Tetapi, kapasitas infrastruktur jalan khususnya di wilayah pusat aktivitas bisnis Ubud tidak sanggup meladeni- nya. Itu gara-gara sebagian besar tempat usaha yang di- miliki dan dikelola warga tak dilengkapi lahan parkir yang memadai. Penataan parkir diakui Ca- mat Ubud Drs. I Kadek Alit Wirawan, M.A.P. masih menjadi problem yang belum maksimal teratasi. “Pemerintah memerlu- kan kerja sama dengan masya- rakat yang juga pelaku usaha di Ubud,” ujar pria kelahiran Denpasar, 16 Februari 1975, ini. TATA ruang kawasan wisata Ubud masih menghadapi problem. Mobilitas manusia kian tinggi. Arus lalu lintas kendaraan makin padat. Kemacetan tak terelakkan. Problem ini dinilai tidak gampang diatasi sepanjang upaya memetakan kawasan peruntukan di wilayah ini belum dikonkretkan sesuai bhisama Parisadha Hindu Dharma Indonesia.

description

tkh_597_xi_20-26_juni_2010

Transcript of tkh_597_xi_20-26_juni_2010

Hubungi: Pipit/Ayu (0361) 425373, SMS ke Sepi (0361) 7402414

Setahun Rp 90.000 + Ongkos Kirim

6 Bulan Rp 60.000 + Ongkos Kirim

Berlangganan Koran TokohBerlangganan Koran Tokoh

MendakiPuncak Tambora

Bersambung ke halaman 11

Bersambung ke halaman 12

Kawasan Gunung TerbagiDua Lokasi Konservasi

7

HALAMAN 4

BERITA TERKAITBersambung ke halaman 13

SETELAH satu setengahjam perjalanan, saya, Qwadru,dan Harjono, berbelok ke kirimemasuki sebuah kompleksrumah lama, konon peninggalanzaman Belanda. Di sini ber-mukim keluarga-keluarga pe-metik kopi dan mereka yangmengurus perkebunan yangdikelola perusahaan daerah ini,secara turun-termurun. Mandorlapangan perkebunan ini,Irsakti, menjelaskan, saat musimmemetik kopi buruhnya datangdari Bima dan Dompu tidakkurang dari 100 orang. Merekamemetik kopi di lahan seluas500 hektare. Dari 500 hektarelahan kopi ini, ujarnya, lahanproduktifnya hanya 150 hektaredan terawat hanya 125 hektare.Sisanya belum terkelola denganbaik. Jika tiba musim panenkopi, para pekerja bekerja satuhingga dua bulan. Setelah itu

mereka kembali ke kampungnyamasing-masing.

Setelah 2,5 jam menelusurikebun kopi, keringat mulaibercucuran. Meski tidak tajammenanjak, perjalanan ini terasaterus meninggi. Saat itulah kamitiba di palang masuk GunungTambora. Kami beristirahat

sejenak sambil menanti rekan-rekan yang lain. Air minummenjadi kawan yang palingbaik.

Begitu melewati pintumasuk inilah pendakian se-sungguhnya baru dimulai.Hanya 10 menit dari pintumasuk itu, kami memasuki hutan

pakis yang lebat. Pohon-pohontinggi menjulang. Embun me-netes dari pucuk daun mem-basahi baju kami. Kami mulaimemasuki hutan tropis yangsangat lebat.

Tinggi rimbunan hutanpakis dan rumput serta semakbelukar bisa mencapai 3 meter.Beberapa hari sebelum pen-dakian ini hujan turun tiadahenti. Jalur pendakian tidaktampak karena tumbuhan rebahdi sana-sini. Kami tidak lagi bisamelihat kaki kami karenatertutup tetumbuhan. Jalur iniakan terbuka saat kami me-nerobosnya, dan segera me-nutup kembali sesaat setelahtubuh kami melewatinya.

Untuk memperlancar per-jalanan, para porter mendahuluirombongan pendaki untukmerabas tumbuhan yang lebatyang menghalangi perjalanankami. Para porter menoreh-kan tanda tebasan di batang

Bersambung ke halaman 15

Raih hadiahBlackBerry

hingga SepedaMotor sambilberjalan santai

(Hlm.3).Daftarkan diri

jika ingindiramal

keberuntungandan masa

depan Anda(Hlm. 2)

Tjok Istri Sri Ramaswati

Pimnas

Sebuah

Ujian

Pimnas Sebuah UjianPimnas Sebuah Ujian

“DALAM menghadapiperubahan, kita harus terusmenerus memperbaiki diri.Harapan kita bisa tumbuh danberkembang dengan teorikaizen yakni penyempurnaansecara berkesinambungan,”ujar Ketua PerkumpulanPendidikan Nasional (Per-diknas) Denpasar A.A.A. Ngr.Tini Rusmini Gorda dalam rapatkerja tahun 2010-2011 SMPNasional Denpasar di Jalan

SMP Nasional Denpasar

Didik Siswa Bermoralitas Tinggidan Berbudaya

Bersambung ke halaman 12

MENDAPAT kepercayaan pemerintah ikut serta dalamkegiatan Orientasi Teknik Penguatan Kewirausahaan bagiLembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) di Semarang, 24 s.d. 27Mei lalu menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi LKPKecantikan Candra Dewi Tabanan. Tak semua LKP bisa ikutserta dalam orientasi yang digelar Direktorat Pembinaan Kursusdan Kelembagaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Non-Formaldan Informal (PNFI), Kementerian Pendidikan Nasional ini.Hanya LKP yang memiliki kinerja dengan nilai A dan B yangberhak ikut. Orientasi yang dibuka Dirjen PNFI DepartemenPendidikan Nasional Dr. Hamid Muhammad, Ph.D., ini diikuti

Lembaga Kursusdan Pelatihan Kecantikan Candra Dewi

Ni Made Rahayuni (tiga dari kanan) bersama Direktur PembinaanKursus dan Kelembagaan Dr. Wartanto (tiga dari kiri), Kasubdit P.Kelembagaan Drs. Abdoellah, M.Pd. (empat dari kanan), besertanarasumber dan peserta orientasi yang digelar Ditjen PNFI,Kementerian Pendidikan Nasional.

Bersambung ke halaman 12

Bagus Supomo

Dari Kiri: Nym. Sudana, Gung Tini, dan Putu Supadmi

“MASA lalu itu lucu. Dan,masa depan itu impian,”begitu ucap Pak Jay, pang-gilan akrab Jay Prasetyapemilik Grup Terminal Bisnis.Pakar kekuatan pikiran inimenambahkan, “Meratapimasa lalu itu menghabiskanenergi lebih besar ketimbangmerencanakan masa depan.Kalau ada masa lalu yangmenyakitkan, anggap saja itukelucuan hidup kita. Kalauada kegagalan, itu lucu. Maka,tersenyumlah. Karena mem-bangun masa depan itudengan masa depan. Bukandengan masa lalu!”

Itulah Jay Prasetya, salahsatu pendiri Entrepreneur Uni-versity. Tiap kata yang me-luncur selalu menyemangati.Usianya yang sudah sete-ngah abad, tidak begitu tam-pak dalam penampilannyayang casual dan trendi. Jay,punya pengalaman cukuppanjang dalam bisnis, ter-masuk jatuh bangun dalam

Kupas Tuntas sampai Puas

Bersambung ke halaman 11

Tujuh Jurus SaktiJadi Pengusaha

membangun usaha sampai iameraih sukses memiliki lebihdari 17 usaha dalam grupbisnisnya. Ia memiliki segu-dang pengalaman untukdibagikan. Kreator ide-idebisnis yang tiap hari terbang

Jay Prasetya

LahirkanWirausahawan Baru Bagus Supomo 22 Tahun

Mendirikan SHS

AWALNYA, ia terenyuhdan menaruh keprihatinanmendalam atas minimnya kua-litas tenaga perhotelan saat itu.Sebagai jebolan FakultasEkonomi Unud yang pernahbekerja sebagai Food and Bev-erage Manager di Mirama Ho-tel dan Garden Palace, BagusSupomo sering harus mengelusdada menyaksikan minimnyaketerampilan yang dimiliki anak

buahnya.Di era 1980-an, bisnis hotel

berbintang sedang pesat-pesatnya di Surabaya namuntak dibarengi dengan keter-sediaan tenaga yang memilikiketerampilan mumpuni. Ironis-nya, lembaga pendidikan yangmembidangi perhotelan, yangbertanggung jawab secara moralmemasok tenaga-tenaga ini,

Lulusan SHS DiperebutkanDunia Internasional

120 peserta se-Indonesia, tigadi antaranya berasal dari Bali.

Melintasi jalan setapak hutan pakis dan semak belukar

Laporan EksklusifSeri Kedua

Diskusi Komprehensif Koran Tokoh

dan PemerintahKecamatan Ubud

Ubud Perlu PemetaanKawasan Peruntukan

Putu Satyawira Mahendra

A.A. Ngurah GedeKusuma Wardana

Dr. Ir. Tjok. SosrobahuRaka Sukawati

MENJADI tuan rumah dalam Pekan IlmiahNasional (Pimnas) XXIII merupakan sebuahkepercayaan yang harus dipertanggung-

jawabkan. Bagi Tjok Istri Sri Ramaswati, S.H., M.M.,Rektor Universitas Mahasaraswati Denpasar, Pimnasmerupakan salah satu bentuk ujian bagi universitasyang dipimpinnya. Ujian untuk menilai layak tidaknyaUnmas menjadi perguruan tinggi swasta unggulan.

Menjadi tuan rumah dalam Pimnas tak semudahmembalikkan telapak tangan. Wanita yang karib disapaBu Tjok ini, mengungkapkan perlunya penyiapan SDM

yang andal dan juga fasilitas memadai. “Dirjen Diktisudah meninjau kampus kami dan ternyata kami layakmenjadi tuan rumah Pimnas,” tambahnya. Ada tiga modalutama yang Bu Tjok siapkan dalam Pimnas, yakni kerjakeras, kerja sama dan kebersamaan. Tiga modal ini menjadipilar sukses tidaknya Pimnas.

Unmas merupakan universitas swasta pertama di luarPulau Jawa yang menyelenggarakan Pimnas. Tawaranmenjadi tuan rumah datang dari berbagai pihak saat PimnasXXII di Universitas Brawijaya Malang. Bu Tjok cukupterkesima, karena nama Unmas sudah dikenal secaranasional. “Mereka me-nawarkan agar kami yang

Tjok. Oka Artha ArdhanaSukawati

tkh/se

p

tkh/se

p

tkh/se

p

Bupati Gianyar Tjokorda Oka ArthaArdhana Sukawati

mengungkapkan, angka kunju-ngan wisatawan asing ke Ubudkian meningkat. Gambaranumumnya merujuk pada esti-masi angka kunjungan wisata-wan ke Bali yang kini rata-rata6 juta jiwa.

Itu otomatis mendorongpergerakan kendaraan bermotor,terutama mobil angkutan wisata

yang terus meningkat. Konse-kuensinya, arus lalu lintaskendaraan bermotor yang ber-seliweran di kawasan ini kianpadat. Fakta ini memang positifdari sudut pandang industripariwisata. Tetapi, kapasitasinfrastruktur jalan khususnya diwilayah pusat aktivitas bisnis

Ubud tidak sanggup meladeni-nya. Itu gara-gara sebagianbesar tempat usaha yang di-miliki dan dikelola warga takdilengkapi lahan parkir yangmemadai.

Penataan parkir diakui Ca-mat Ubud Drs. I Kadek AlitWirawan, M.A.P. masih menjadiproblem yang belum maksimalteratasi. “Pemerintah memerlu-kan kerja sama dengan masya-rakat yang juga pelaku usahadi Ubud,” ujar pria kelahiranDenpasar, 16 Februari 1975, ini.

TATA ruangkawasan

wisata Ubudmasih

menghadapiproblem.Mobilitas

manusia kiantinggi. Arus lalu

lintaskendaraan

makin padat.Kemacetan

takterelakkan.

Problemini dinilai tidak

gampang diatasisepanjang upaya

memetakan kawasanperuntukan di wilayah ini

belum dikonkretkansesuai bhisama Parisadha

Hindu Dharma Indonesia.

Tokoh2

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Widminarko Wakil Pemimpin Umum/Wakil Pemimpin Redaksi: Roso Daras Pemimpin Perusahaan: IDK Suwantara Staf Redaksi/Pemasaran Denpasar: SyamsudinKelilauw, Ratna Hidayati, Budi Paramartha, IG.A. Sri Ardhini, Lilik, Wirati, Sagung Inten, Tini Dwi Rahayu. Buleleng: Putu Yaniek Redaksi/Pemasaran Jakarta: Diana Runtu, Sri Iswati, M. Nur Hakim NTB: NaniekDwi Surahmi Desain Grafis: IDN Alit Budiartha, I Made Ary Supratman Sekretariat: Kadek Sepi Purnama, Ayu Agustini, K.E. Fitrianty, Putu Agus Mariantara Alamat Redaksi/Iklan Denpasar: Gedung Pers BaliK. Nadha, Lantai III, Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar–Telepon (0361) 425373, 7402414, 416676–Faksimile (0361) 425373 Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi Jakarta: Jalan Palmerah Barat 21 G Jakarta Pusat 10270–Telepon (021)5357602 -Faksimile (021)5357605 NTB: Jalan Bangau No.15 Cakranegara, Mataram–Telepon (0370) 639543–Faksimile (0370) 628257 Jawa Timur: Permata Darmo Bintoro, Jalan Taman Ketampon22-23 Surabaya–Telepon (031) 5633456–Faksimile (031) 5675240 Surat Elektronik: [email protected]; [email protected] Situs: http/www.cybertokoh.com; http/www.balipost.co.id Bank: BCACabang Palmerah Barat Jakarta, Nomor Rekening: PT Tarukan Media Dharma: 229.3006644 Percetakan: BP Jalan Kepundung 67 A Denpasar.

PenerbitPT Tarukan Media Dharma

Terbit sejak 9 November 1998

K o r a n M i n g g u a n

20 - 26 Juni 2010

Putu Wijaya

Sampaikan opini Anda Minggu 20 Juni 2010 dalam acara interaktif “Wanita Global” 96,5 FMpukul 10.00 - 12.00 Wita. Opini dapat juga disampaikan lewat Faksimile 0361 - 420500 dan E-mail

Radio On Line: www.globalfmbali.com, E-mail: [email protected] Anda tentang topik ini dimuat Koran Tokoh 27 Juni 2010

Bersambung ke hlm. 12

ASPIRASI

Pagi - Malam Makan BaksoKapan Berprestasi?

Demikian pandangan yangberkembang dalam Siaran Inter-aktif Koran Tokoh di Radio Glo-bal FM 96,5. Minggu ( 13/6).Topiknya, “Berkah Piala DuniaSepak Bola di Afrika Selatan”.Berikut, petikannya.

Pagi sampai MalamMakan Bakso

Perebutan Piala Dunia SepakBola Tahun 2010 di AfrikaSelatan disambut meriah semuanegara, termasuk Indonesia.Belajar dari pengalaman se-belumnya, kejuaraan itu akanmenghasilkan keuntungan fi-nansial bagi tuan rumah di sam-ping keuntungan lainnya. Yangjelas tim nasionalnya masuk da-lam 32 tim yang berlaga. Berkahlain, pemain yang terlibat ibaratetalase, mereka dapat menun-jukkan kemampuannya, sehing-ga bagi pencari bakat dapat me-milih dan menawarkan hargasesuai kemampuannya. Pencintasepak bola atau yang mendadakmenjadi penggemar bola dapat

menikmati tontonan yang kua-litasnya berskala internasional.Dua TV swasta Indonesia me-nyiarkannya, kita dapat menon-ton gratis seolah-olah kita ikutberada di lapangan. Pemain In-donesia dapat melihat gaya,teknik, dan taktik pemain negaralain. Hanya pemain berkualitasdan bertalenta tinggi yangtampil. Dari sekian banyak pe-main, hanya 23 pemain yang di-bolehkan menjadi anggota timnasional tiap negara. Banyakkeuntungan yang didapat dariperhelatan dunia ini sepertiiklan, keramaian di kafe dan res-toran yang menyelenggarakannonton bareng. Bukan berartinasionalisme bangsa Indonesiaberkurang hanya gara-gara me-masang bendera masing-masingnegara idola di banyak tempat.Ini cara empat tahunan yang di-manfaatkan banyak orang untukmengais rezeki dadakan. Adakampung bola, atau nonton ba-reng. Kalau menonton sendiri dirumah ada yang merasa ku-rang seru. Pemain Indone-

sia tidak kalah ukuran fisiknyadengan pemain dunia. Namun,kualitas mereka berbeda. Pemaindunia memiliki kualitas yangbagus dan bertalenta. Untukmencapai kualitas yang samadengan pemain dunia, talentaharus diasah dengan pembina-an. Kompetisi reguler dapat di-pakai mengasah talenta. Tanpapelatihan orang tidak bisa pin-tar. Ini yang harus diperkuat. Pe-main luar negeri memiliki ke-kuatan fisik yang lebih baik.Mengapa mereka tahan berlaricukup lama. Kalau dihitung ga-ris lurus mereka mampu berlarihingga 7 kilometer. Mereka men-dapatkan asupan gizi cukup.Mereka juga sangat memper-hatikan kesehatan, kapan harusistirahat, kapan tidak boleh ke-luar malam. Beda dengan pemaindi negara kita. Jangan-janganpemain kita hanya makan baksodari pagi sampai malam hari.Wajarlah pemain kita kalah. Kitamampu seperti pemain Argen-tina dan Brazil. Jangan pesimis,tahun 2022 Indonesia bisa ikut.Tetapi, harus realistis, tahap-annya harus dipenuhi. Sudah-kah kita juara di level Asia.

Apakah sudah memenuhi kriteriayang bisa ditunjukkan. Apakahsudah masuk peringkat FIFA.Hampir 20 tahun kita tidakpernah juara.

I Made Rai Ridartha, pernahmenjadi pemain sepak bola,

pernah menjadi pengurusPersegi dan Bali FC

Syarat MenjadiPengurus PSSI

Syarat pertama orang men-jadi pengurus organisasi sepakbola, dia harus tertarik dan gilabola dan cinta sepak bola. Un-tuk urusan kemampuan maje-rial siapa pun bisa kita pakai.

Tidak harus bekas pemainsepak bola. Ketua PSSI harusgila bola dan tidak mencarikeuntungan dari kepengurus-an, tetapi justru mendatangkankeuntungan bagi organisasi.Punya jiwa enterpreneur yangbisa memanfaatkan sepak bolamenghidupkan organisasi. Tan-pa dana mustahil dijalankan.Pemerintah tidak bisa hanya me-mikirkan sepak bola, tetapibanyak cabang lain yang harusdiperhatikan. Semua komponenharus turun tangan dalam pem-binaan ini. Saat ini, prestasi per-sepakbolaan kita masih kurang.

KAPAN kesebelasan Indonesia ikut Kejuaraan Dunia atau Indonesia menjadituan rumah? Berpretasi dulu. Di Asia saja kalah. Pemain Indonesia kalah

kualitas dengan pemain luar negeri. Kalau dihitung garis lurus pemain luarnegeri mampu berlari hingga 7 kilometer. Mereka mendapatkan asupan gizi

cukup. Jangan-jangan pemain kita hanya makan bakso dari pagi sampai malam.Bina sejak SD. Perbaiki citra penonton yang suka berulah. Menjadi pengurusPSSI, kedepankan hobi, bukan minta gaji. Mengapa klub-klub di Bali rontok?

Ada yang ingin berlatih di GOR, dilarang, dengan alasan rumputnya rusak.Sebenarnya kita tidak kekurangan uang. Perkiraan masuk Empat Besar:

Argentina, Jerman, Inggris atau Belanda, atau Spanyol?

Menjadikan Bali Tempat Wisata KulinerBERWISATA berarti be-

pergian ke suatu tempatyang dipandang dapat me-nambah wawasan dan ke-senangan baik itu regional,nasional, maupun internasi-onal. Kuliner merupakan se-suatu yang ada hubung-annya dengan makanan ataumasakan yang lebih profesi-onal baik itu makanan da-erah/tradisional, nasional,maupun internasinal. Balisalah satu tujuan wisata didunia. Kedatangan wisata-wan dalam negeri dan man-canegara di Bali juga ber-pengaruh terhadap kuliner diBali.

Menurut pengamatansaya sebagai seorang yangmenekuni kuliner sudah le-bih dari 40 tahun, kuliner diBali sangat erat hubung-annya dengan budaya Bali.Kuliner berkembang sesuaidengan perkembangan za-man. Makanan Bali sangatenak karena semua bahan-nya sangat fresh baik itudaging, ikan, bumbu-bumbuterutama bebungkilan; ba-nyak penduduk menanamsebagian bahan itu di pe-karangannya. Masakan Balidahulu terkenal di kalanganibu rumah tangga. Merekasangat pintar memasak ka-rena memunyai tujuan untukmemuaskan suaminya dibidang masakan/makanan.Sesuai perkembangan pari-wisata, kuliner ikut mengikutiperkembangan. Dahulu ma-syarakat Bali banyak bekerjasebagai petani. Mereka me-masak menggunakan kayubakar dan alat masak dari

panci tanah/gerabah. Sendokdari kayu dan dapurnya dilapisimangsi yang berasal dari asaptebal api dari kayu. Sekarangmereka memasak menggunakankompor gas dan alat yangbersih dari aluminium danstainless steel. Artinya, orangBali sudah memperhatikankebersihan dan efisiensi. Padazaman penjajahan Belanda ba-nyak masakan khas daerah diIndonesia dilarikan ke negeriBelanda dan begitu keluar dariBelanda dan masuk ke Balisebagai tujuan wisata memu-nyai nama rystaffle. Rystaffleterdiri atas bermacam masakandaerah di Indonesia seperti nasiputih, nasi goreng, kare ayam,sate ayam, sapi bumbu rujak,telor balado, sayur tumis, sam-bal ulek, soto ayam, rawon. Itumembuktikan, kuliner Bali dandaerah lainnya cocok denganlidah wisatawan lokal maupunmancanegara. Restoran luarnegeri banyak muncul di Baliterutama di tempat-tempat tuju-an wisata. Di Bali jarang sekalimuncul restoran yang terkenaldengan ciri khas Balinya. DiUbud ada babi guling sangatramai dan enak. Tamu banyakdatang baik lokal maupun man-canegara terutama yang bolehmengonsumsi daging babi.Pelayannya ramah tempatnyabersih begitu pula penghidang-annya sangat cantik, kelihatan-nya sangat profesional. Kitaharus mencintai masakan sen-diri dan semestinya dikelola de-ngan baik dan bersih (sanitasi)dimulai dari diri sendiri, rumah,lingkungan dan industri danjuga sangat penting farm/ter-nak. Masakan Bali sangat enak

seperti masakan negara laintetapi kalau yang melayani ber-penampilan kurang rapi apalagikadang-kadang uang untukmembayar ditaruh di atasmakanannya tentu menyebab-kan makanan terkesan tidak lagisehat dan bagi tamu/wisatawanyang biasa dengan suasanabersih tentu akan mengurung-kan niatnya untuk belanja.Kalau lagi merayakan HUTanak-anak mereka memilih KFCkarena tempatnya cukup luasdan bersih. Jadi hygiene sani-tasi merupakan syarat yang takbisa dianggap enteng dalamkuliner. Bagi kebanyakan orangmakanan itu dinikmati mata laluturun ke hidung baru ke mulut.Waktu dipandang penampilan-nya indah lalu hidung menciumaroma yang tajam dan terakhirmulut merasakan enaknya yangmenyebabkan tak bisa dilupa-kan begitu saja. Coba masuk keWarung Wardani Denpasarbegitu masuk terkesan bersihpelayannya ramah tidak ngo-

brol. Pelanggan betul-betul di-perhatikan. Dapurnya bersihdan rapi. Dapur merupakantempat produksi makanan. Iba-rat ayam kampung, yang maubertelur jika tempat bertelurnyabagus dan tenang. Pasti hasiltelur yang keluar bagus. Begitupula jika tempat memasak bersihdan tenang, insan kuliner akandapat berproduksi dengansebaik-baiknya. Di Jalan Gelo-gor Carik ada sebuah warungIkan Asap Bali. Ikan diolah de-ngan cara yang unik dimatang-kan dengan asap sehingga rasaikan lebih enak dan penampilan-nya rapi dan bersih. Sebuahrestoran tentu ingin mendapatkunjungan konsumen. Untukitu harus ditingkatkan keber-sihan dan penampilan yang ba-gus di samping masakannyamemiliki rasa khas. Jangansampai alat-alat kelihatan kotorapalagi karatan baik itu alatmasak maupun alat service.Tiap pemilik restoran mesti rajinmencoba makanan di restoranlain yang banyak pengunjung-nya, untuk mendapat motivasidan hal lain yang positif. Pe-nataan dari segi hygiene dansanitasi sudah mulai meningkatterutama daerah yang dikun-jungi wisatawan. Jika makanancepat habis tidak ada sisa tentubesoknya makanan yang segardijual lagi. Menyimpan makan-an yang sudah matang sangatriskan. Jika salah urus bisa basiatau rasanya berubah, enaknyaberkurang. Khusus bagi yangmeracik makanan jangan me-melihara kuku apalagi panjang,karena di balik kuku akan adabakteri yang tak dapat dilihatikut bergabung di makanan

yang sedang diolah dengantangan.

Makanan Bali memunyaipotensi yang sangat kuat un-tuk dijadikan daya tarik wisataasalkan diolah dengan lebihprofesional; jangan hanya un-tuk memuaskan suami di ru-mah. Tampil ke publik tentuakan bersaing baik penam-pilan, aroma, maupun rasa.

Pemerintah Kota Den-pasar sudah mulai mengemasmasakan Bali lewat festivalfood heritage dan sebaiknyadiikuti daerah-daerah lainnya.Masyarakat dan pemerintahmesti bekerja sama untukmengangkat citra baik kuliner.Bali sebagai daerah tujuanwisata seharusnya dikenallebih luas bukan dari sudutbudaya saja. Makanan me-rupakan kebutuhan manusiayang pertama. Jangan men-campuradukkan masakankhas Bali dengan masakandaerah lainnya apalagi de-ngan luar negeri. Belum tentusemua orang senang pedas.Biarkan pedasnya sedangsaja. Kalau ingin lebib pedasberikan ekstra pemedas.

Promosi sangat pentingdan memerlukan biaya. Inilahyang dimaksud kerja samaantara masyarakat pencintakuliner dengan pemerintahatau pengusaha yang sudahmapan.

Made WinayaPanasihat Indonesian

Chef Asssociation (ICA),Instruktur Tata Boga

Sekolah Perhotelan Bali,pernah mempromosikanmakanan Bali di Paris

Made Winaya

KulinerBu Amat menangis. Bukan

karena sedih oleh pergeseren nilaimoral, setelah heboh “adeganranjang Luna-Ariel-Cut” yangmerebut mata tv tiap hari. Amatjuga termangu pilu. Bukan karena

televisi rusak, padahal laga bola dunia baru dimulai.“Orangtuaku sedang bersedih, karena lagi tidak punya duit.

Padahal mereka mau merayakan ultah peraknya,” kata Ami padasahabatnya. Mila,

“Hanya karena itu?”“Ya. Habis undangan sudah disebar. Mereka sudah

menyisihkan duit untuk membuat pesta yang harganya dua juta.Eh mendadak, duit yang diharapkan dari uang yang sudah 5 bulandipinjam tetangga, tak jadi dikembalikan, karena tetanggamendadak mendapat musibah. Jadi kami seperti prajurit yangberperang tanpa senjata.”

“Apa berperang itu harus pakai senjata?”“Ya dong!”“Lha itu kan zaman pewayangan. Kemenangan ditandai dengan

adanya senjata yang lebih ampuh. Sekarang ini zaman Black-berry Ami!”

Ami mengangkat bahu.“Terserah. Tetapi, itulah faktanya. Jadi aku bingung. Terpaksa

orangtuaku akan berpura-pura sakit, jadi perayaannya dibatalkan.Tinggal ngasih tahu agar semuanya tidak usah hadir.”

Mila memegang bahu Ami.“Walaupun dibatalkan, mereka pasti akan datang!”“Aku akan menelepon dan mendatangi mereka satu per satu.”“Tidak bisa. Mereka tetap akan datang. Sebab, mereka tidak

mengharapkan pestanya. Mereka menghormati saat haripernikahan orangtuamu itu 25 tahun. Karena itu sesuatu yangpenting mengingat sekarang pernikahan makin singkat sajaumurmya. Orangtuamu sudah jadi simbol keharmonisan, Ami.Tidak diundang pun mereka akan datang. Orangtuaku, misalnya,meskipun tidak kalian undang, sudah merencanakan akan datanguntuk surprise!”

Ami terkejut.“O ya? Apalagi begitu! Aku jadi mau nangis.”Ami panik. Ketika sampai di rumah dan orangtuanya

menyerahkan daftar nama-nama yang panjang untuk dihubungi,untuk membatalkan pesta, Ami tambah bingung. Akhirnya iabenar-benar menangis.

Tangis di dalam hati jauh lebih sedih dan menyakitkandaripada tangis bombai yang berlinang air mata. Tiba-tiba Amimelihat betapa berkuasanya uang. Lembar-lembar duit yangdiciptakan manusia untuk mempermudah hidup itu, akhirnyamenjadi dewa. Tanpa uang segala-galanya jadi hancur. Ia menyesalmengapa tidak dari awal menyadari bahwa uanglah yangmenentukan segalanya. Kalau kesadaran itu dulu sudah ada, iaakan mengarahkan hidupnya sebagai pemburu uang.

“Pantas aku ditertawai teman-teman ketika mendaftar kefakultas sastra,” kata Ami curhat di telepon pada Mila.

Mila tertawa.“Udah Ami kamu tidak akan mati hanya karena kesedihan

tak bisa bikin pesta kawin perak orangtuamu. Singgah ke rumahkukalau mau menyebarkan pembatalan undangan, nanti aku temanikamu!”

Sambil membawa daftar panjang, Ami terpaksa menekanperasaannya. Sedih boleh panjang, tetapi hidup lebih panjanglagi. Karena kalut sampai-sampai rumah Mila kelewatan. UntungMila mengejar.

“Kamu sudah gila, baru begitu sudah pusing, bagaimana kalaujadi menteri,” kata Mila, menarik Ami ke rumahnya. “Kamuistirahat dulu di rumahku, minum, makan, ada jajanan Bali. Sudahmakan belum?”

“Tak ada gunanya makan kalau masalahnya sebesar ini!” kataAmi.

Mila tertawa dan memaksa Ami masuk rumah. Ternyata Milamemang sudah siap menjamu. Ami setengah terpaksa makan.Tetapi, karena yang meladeni ibu Mila, ia makan juga. Ternyatamakannya banyak.

“Kamu seperti sudah 3 hari tidak makan Ami.”“Ya. Habis mikirin pesta yang batal. Lagian makanan kamu

enak sekali. Jajanan Balinya juga asyik. Beli di mana sih?”“Ya beli di pasar tempat kita biasa dugem.”“ O ya?”“Mahal?”Mila tertawa.“Mahal gimana! Kita juga sering makan itu. Kamu dan aku

kan sering jajan di sana. Cuma, tadi sudah dikemas lagi samaIbu. Ditambahin dikit apa begitu. Jadi tidak medhok banget, tidakterlalu manis, tidak terlalu asin, tidak terlalu pedes, dan yangpaling penting tampangnya tidak jorok. Dihidangkan dengan lebihcantik seperti bunga. Kembang yang tumbuh di pinggir kali, lihatsaja, setelah dihidangkan dalam pot bunga yang mahal, sekarangjuga sudah banyak diperjualbelikan dengan harga selangit.Kemasan itu penting sekali!”

Ami terkejut.“Jadi itu jajanan yang biasa kita beli di pasar?”“Ya!”“Makanannya juga?”“Ya. Tetapi, ibuku kan orangnya apik. Rasa seninya tinggi. Buat

dia, rasa itu bukan hanya rasa, tetapi juga rupa. Bapakku duludoyannya makan di restoran. Tetapi, setelah Ibu mendadani makananwaktu dihidangkan, Bapak senangnya makan di rumah. Biaya kerestoran sekali, bisa dipakai enam kali kalau makan di rumah.”

Ami tiba-tiba membelokkan stang motornya.“Hee mau ke mana kamu?”“Diem!”Ami berbelok dan kembali ke rumah Mila. Ia bergegas masuk

ke dalam rumah. Ibu Mila masih duduk di meja makan dengansuaminya, sedang bersantap. Mereka heran melihat Ami muncul.

“Ami ada yang ketinggalan?”“Ada Bu.”“Apa?”“Mila bilang, menurut Ibu makanan itu tidak hanya tergantung

dari rasa, tetapi juga kemasannya?”“Memang begitu. Karena rasa itu adalah paduan dari apa

yang kita lihat.”“Dan, itu 5 kali lebih murah?”Ibu Mila tidak mengerti. Tetapi, suaminya menyambar.“Betul!”“Oke. Semuanya bisa diselesaikan!”Tanpa menjelaskan apa maksudnya, Ami langsung kembali

ke motornya. Mila yang sejak tadi bingung, kesal.“Ayo Ami, nanti waktumu habis, yang dibatalkan kan

banyak!”“Tidak jadi! Tidak jadi dibatalkan!” kata Ami sambil naik ke

motornya dan kabur.Bu Amat tetap saja menangis. Tetapi, sekarang karena terharu,

Pak Amat juga termenung. Tetapi, bukan sedih. Pada hariperayaan kawin peraknya itu, ia takjub menyaksikan bagaimanadengan biaya yang 5 kali lebih murah, makanan pasar yangdihidangkan dengan kemasan apik, menyebabkan para tamuberkali-kali menambah dan mencopot hidangan yang disuguhkan.

“Kuliner Bali sebenarnya memiliki sesuatu yang khas, rasadan kemasannya saja yang memang harus dipercantik,” kata BuAmat memberi kuliah tamu-tamunya dengan bangga.

Kisah Dayu ’Peramal Tarot’“Bu, Saya ingin Bunuh Diri”

TELEPON genggam Dra. Ida AyuPuniadhi tiba-tiba berdering. “Baik nantipukul 4 sore saya tunggu Ibu di rumahsaya,” ujar Bu Dayu kepada salah se-orang wanita lewat telepon. “Ada klienminta bertemu nanti sore. Ia minta di-ramal untuk mengetahui anaknya cocokmelanjutkan pendidikan di bidang apa,”jelasnya kepada wartawati KoranTokoh. “Untuk menghindari antrean, sa-ya biasa menerapkan sistem perjanjian,”tambahnya.

Sosok Dayu Puniadhi tak hanyapensiunan guru agama Hindu yangpiawai melantunkan kidung atau ka-kawin. Dayu juga tak hanya aktif di ber-bagai organisasi dan dunia pendidikan. Dayu Puniadhi juga peramaltarot, media yang ia pakai untuk memprediksikan nasib seseorang.

Ada banyak pengalaman yang dilontarkan Dayu tentangkemampuannya meramal tersebut.

Suatu ketika, tengah malam, pintu rumah Dayu Puniadhi diketuksosok wanita yang tak dikenalnya. “Bu saya ingin bunuh diri,” ujar wa-nita itu seperti ditirukan Dayu Puniadhi. Kecemasan dan keputusasaanterpancar jelas dari sorot mata wanita itu. Dengan tenang dan lemah lembut,Dayu membujuk wanita muda tersebut menceritakan masalahnya. “Rahimsaya diangkat karena saya menderita penyakit, buat apa saya hidup,”katanya. Dayu segera bertindak. Ia tak hanya mengandalkan kartu tarotnya.Ia juga menghubungi tenaga medis. “Kata dokter, wanita itu mengalamigangguan psikologis. Apa yang dirasakan wanita tersebut wajar karenamerasa kehilangan sesuatu. Untuk menenangkan jiwanya, Dayumemercikkan tirta di atas kepala kliennya itu. “Dia menjadi lebih tenang.Kini ia sudah bisa menjalani hari-harinya dengan baik,” tegasnya.

Ada salah seorang wanita muda yang ingin diramal tentang jodoh. Usiawanita itu masih 25 tahun. Ia ingin melihat jodohnya kapan datang. Dalamgambar di kartu tarot terlihat wanitaitu bakal menikah setahun lagi.

UNTUK melayani keinginan masyarakat, Dayu Puniadhi bersamaAkiko Matsubara, seorang pakar membaca garis tangan, akan siapmeramal di Tempat Parkir Timur Renon, Denpasar, dalam rangkamerayakan Hari Keluarga Nasional, Minggu (27/6). Festival akandimeriahkan jalan santai, senam bersama, festival kuliner, bazar pulsa,bazar kosmetik, pameran foto, hiburan artis, bersepeda santai, danpenarikan door prize jalan santai berhadiah sepeda motor, sepedagayung, televisi, DVD, dispenser, magic jar, handphone, dan BlackBerry.Pendaftaran peserta Jalan Santai di Koran Tokoh dan di Bali Postdengan membayar Rp 15.000 dapat bingkisan dari Sosro dan Tri.Pendaftaran yang ingin diramal, di Koran Tokoh @ Rp 100.000.

Dayu Puniadhi dan AkikoMenanti Anda di Renon

Bersambung ke hlm. 13

Dra. Ida Ayu Puniadhi

“Menjadikan BaliTempat Wisata Kuliner”

320 - 26 Juni 2010 Tokoh

KorbanKebiadaban

AyahKandung

District Conference 2010Hotel Bumi Surabaya 13-15 Mei 2010

UNTUK ketiga kalinyaPP Yetty Sutan menjadiKetua Panitia District Con-ference yang digelar diSurabaya, dihadiri De-puty Governor ThomasAquinas dan diikuti 600anggota klub (Rotarian)dari seluruh Indonesiadan delapan perwakilannegara sahabat. Kegiatandiawali dengan district as-sembly, yakni memo-tivasi anggota baru danpenetapan target proyekpenanganan bantuankemanusiaan serta pro-gram penggalangan danademi meningkatkan ki-nerja klub. Agenda yangtak kalah penting, pro-gram pelatihan untukpengurus Rotary Clubberupa public speaking,leadership, study exer-cise, developing goal andrecources. Sampang Ma-dura Night menjadi acaraterunik dalam beberapasajian hiburan dari Rotari-an. Klub yang memilikianggota mulai usia 26hingga 84 tahun ini ber-harap tetap konsistendalam mewujudkan pro-yek-proyek kemanusiaanlebih maksimal. MenurutDeputy Governor D 3400Yetty Sutan selaku ketuapanitia, acara serupayang akan digelar di Balipada tahun 2011 di-harapkan berlangsunglebih meriah.

Pembukaan District Conference2010, ditandai dengan pemukulangong oleh Wali Kota SurabayaBambang DH

Deputy Governor D 3400 PP YettySutan memberikan sambutan se-kaligus laporan evaluasi tahunan

Penyematan pin Paul Harris Fellowkepada Wagub Jatim, Saifullah Yusuf

Pemberian cinderamata kepadaBupati Sampang, Nurcahyo

Rotarian Discount 2010, RotaryInternational D-3400

Hebohnya suasanaSampang Madura Night

Rotarian unjuk kebolehan

PP Yetty Sutan PublicRelation Coordinator

2010-2011

Rotary Snapshot

4

Perkosaan Kedua TerjadiDalam Bulan Puasa

DI ruang NICU RSUMataram, pertamakali Warni meng-

gendong bayi perempuan yangdilahirkannya 25 Mei 2010.Semula berat bayi ini sempat turunhingga 1,7 kilogram. Namun,kemudian membaik, menjadi 1,9 kg.Pihak rumah sakit mengizinkannyadiajak pulang bersama ibunyasetelah dinyatakan sehat, 15 Juni2010. Warni menggendong bayimungil ini, bayi yang tidak pernahdiharapkannya, bayi yang tidakingin dibesarkannya, bayi yangingin ia berikan pada orang lainuntuk diadopsi.

“Tiap kali saya menatapwajahnya, saya selalu menitikkanair mata. Tiap kali menatapnyaterlintas dalam pikiran saya masadepannya telah hancur. Kasihanputri saya,” kenang Rahma, ibu

perempuan yang belum berumur16 tahun itu, sambil menangis,mengungkap penderitaan Warniyang hamil akibat kebejatan ayahkandungnya, Joni.

Sejak heboh kasus Warni,ujarnya, pacar Warni tidak lagipernah berkunjung ke rumahnya.Menurut Rahma, Warni memilikiseorang pacar yang kerap datangbertandang ke rumahnya. Tetapi,mereka tidak pernah keluar jauhdari rumah. Itu yang membuatRahma tidak sedikit pun menyim-pan curiga pada mereka. Tidak adayang berlebihan. Namun, menurutRahma, Joni tidak memberikesempatan Warni untuk banyakberkomunikasi dengan pacarnyaitu.

Sebaliknya Joni tampak lebihmemperhatikan anak gadisnya yangsedang tumbuh remaja itu.Perhatian lebih Joni kepada putricantiknya yang berkulit putih iniditunjukkan dengan membelikan-

nya barang-barang hadiah ataumakanan. Bahkan Warni pernahdibelikan hand-phone. Waktu itu,tutur Rahma, Joni membeli dua HP,satu untuk dirinya dan satu lagiuntuk Warni.

Sebagai anak dalam kondisiekonomi keluarga pas-pasan, tentusaja Warni merasa senang mendapathadiah HP itu. Ia merasa ayahnyabegitu sayang padanya. Begitu jugaRahma. Ia mengaku merasa senangterhadap perhatian Joni pada putrisulung mereka itu. Tak terbersitsedikit pun kecurigaan di hatiRahma di balik kebaikan Joni ini.Ia menganggap inilah bentuk kasihsayang dan perhatian Joni padaanaknya. Ia menganggap Joni mulaimemperhatikan kebutuhan putriremaja mereka. Hal ini juga yangmembuat Rahma tidak curiga ketikaJoni kadang-kadang membelikanminuman bersoda setelah Warnihamil.

HP itu digunakan Joni untuk

berkomunikasi dengan Warni saatia pergi dari rumah untuk bekerja.Anehnya, lanjut Rahma, Jonimelarang Warni berkomunikasilewat telepon dengan pacarnya. Iamarah kalau mengetahui Warnitelepon-teleponan atau SMS-andengan pacarnya. HP itu hanyaboleh dipakai Warni untukberkomunikasi dengan Joni. Halinilah yang membuat Joni akhirnyamengambil kembali HP Warni danmenjualnya, karena beberapa kaliJoni memergoki Warni bicaradengan pacarnya lewat telepon.Sikap Joni ini dimaklumi saja olehRahma sebagai bentuk kekha-watiran seorang ayah dalammelindungi anaknya dari kemung-kinan terperosok dalam pergaulanyang berlebihan.

“Saya anggap wajar iamelindungi Warni, anak gadisnya,”katanya. Warni juga dilarang pergikeluar rumah bersama orang lainapalagi laki-laki. “Jika pergi pesiaratau lainnya Warni hanya bolehpergi keluar rumah jika didampingiJoni,” ujar Rahma.

Warni memang sempat protesdalam hatinya karena tiap waktuingin pergi bersantai, harusditemani ayahnya. Namun, ia tidakberani membantah kehendak Joniyang kasar. Ia menurut saja ketikadiajak Joni pergi jalan-jalan karena

sebagai gadis remaja yang tinggaldi dusun, ia pun membutuhkansuasana yang lain. Di samping itu,Warni memahami perhatianayahnya sebagai wujud rasa sayangpadanya. Ia tidak menyangkadirinya tengah berada di depanmulut harimau yang sewaktu-waktu bisa menerkamnya. Dan,benar harimau itu kemudianmenerkamnya.

Dengan terbata-bata, Warnimenceritakan kejadian pertamayang memilukan sekaligus me-malukan itu, kejadian yang mem-porakporandakan masa depannyadan meninggalkan masalah yangtiada akan pernah habis bagi bayiperempuan yang dilahirkannya.Warni mengaku tidak ada tanda-tanda yang diperlihatkan Joni, iaakan melampiaskan niat jahatpadanya. Tiba-tiba saja suatumalam, seingat Warni Agustus2009, sebelum bulan puasa tiba,Joni mengendap-ngendap masuk kekamar sederhana Warni.

Kondisi rumah ini, menurutVia, psikolog Panti Budhi RiniMataram yang perah berkunjungke rumah Warni, memang tidaklayak dihuni enam orang (Joni,Rahma dan keempat anak mereka),apalagi sudah ada Warni yang telahgadis. Rumah berukuran kecil inihanya punya satu kamar tidur,ruang tamu, dan dapur. Semuaserba sederhana dan seadanya.Kamar tidur itu ditempati Warni

dan kadang bersama adik-adiknyaatau ibunya. Siapa saja bolehmenempati kamar ini, namunsebagai anak gadis, Warnilah yangdiutamakan menempatinya. Yanglainnya bisa menempati ruang lainyang bisa dipakai untuk tidur,seperti ruang tamu.

Malam itu, kebetulan Warnitidur sendiri di kamarnya. Ibu danadik-adiknya tidur di luar. MenurutWarni, saat tengah malam tiba, Jonimasuk ke kamarnya dengan mem-bawa sebilah pisau. Ia langsungmemeluk dan menindih tubuhnya.Sembari mengacungkan pisau dimuka Warni, Joni mengancammeminta Warni untuk diam dantidak berteriak. Warni sempatmemberontak namun terbungkamoleh tubuh kasar Joni yang sudahkalap dengan sebilah pisau ditangannya. Dengan leluasa, Joniakhirnya berhasil memperkosaWarni malam itu tanpa sepenge-tahuan siapa pun.

Usai melampiaskan nafsunya,Joni berlalu meninggalkan Warniyang menangis secara sembunyi-sembunyi. Warni ketakutan dantidak berdaya. “Sakit sekali,”ujarnya sambil memalingkan muka.Ia tidak berani menceritakankejadian itu pada ibunya, karenaJoni telah mengancamnya. Ia takutancaman Joni yang akanmembunuhnya jika berani bukamulut.

Sejak peristiwa itu, Warniketakutan tiap kali bertemu Joni,namun ia tidak berani memper-lihatkan ketakutan itu di depanibunya. Inilah yang membuatRahma tidak menangkap gelagatburuk pada diri putrinya. Jonimakin memperhatikan Warni meskisepertinya ia tahu Warni ketakutanpadanya. Perhatian ini menjadilebih dari biasanya. MenurutRahma, ia melihat Joni makinsayang pada Warni.

Ketakutan Warni tidak mem-buat Joni merasa iba, melainkan iakembali mengulang perbuatan itusegera jika kesempatan itu ada.“Seingat saya peristiwa kedua ituterjadi dalam bulan puasa,” kataWarni dengan pandangan menera-wang kosong. Joni memperkosaWarni, juga saat malam hari setelahsemua penghuni terlelap, tetapdisertai ancaman sebilah pisau.

“Saya takut, benar-benar takut,”katanya. Warni cemas. Dan, ke-cemasan itu akhirnya terbukti. Iaterlambat menstruasi. —nik

Warni menggendong bayiyang dilahirkan tiga minggu lalu

20 - 26 Juni 2010Tokoh4 UBUD

Longgarkan Kepentingan Balidan Pusat di Kawasan Ubud

UPAYA pembenahan kawasan Ubud berjalan terseok-seok. Ini disebabkan desain khusus tata ruangnyamemang tidak ada. Kawasan Ubud bukan hanya

berada dalam desain tata ruang Kabupaten Gianyar.Desain tata ruang Provinsi Bali maupun Pemerintah

Pusat ikut menjadikan Ubud sebagai bagian urusan dantanggung jawabnya.

“Konsekuensinya, penata-an kawasan Ubud bukan hanyatanggung jawab dan urusan Pe-merintah Kabupaten Gianyar,juga masuk dalam wilayahdesain tata ruang Provinsi Balidan nasional. Di sini, ada tarik-menarik kepentingan ProvinsiBali dan Pusat,” ujar KepalaBappeda Kabupaten GianyarIda Bagus Nyoman Rai, S.H.,M.Si.

Adanya tarik-menarik ke-pentingan itu mengakibatkanupaya pemberdayaan tataruang kawasan Ubud berjalanterseok-seok. Contoh, ada ban-tuan anggaran untuk pembe-nahan infrastruktur melaluiDinas Pekerjaan Umum. Namun,proses pengucurannya masih

harus menanti mekanisme ten-der yang belum kelar. “Ini ka-rena ada kepentingan Provinsidan Pusat dalam proses pe-ngucuran bantuan tersebut,”ujar mantan asisten III SetdaKabupaten Gianyar ini.

Konsekuensinya memangprogram pembenahan tataruang Ubud belum bisa berjalanmaksimal. Tetapi, adanya tarik-menarik kepentingan tadi punbukan tanpa alasan. Dasarnya,pemerintah merujuk pada ke-tentuan UU Nomor 26 Tahun2007 tentang Tata Ruang. UUini menjadi dasar desain tata ru-ang nasional, provinsi, dan ka-bupaten. Ketentuan hukum inimengatur secara integral desaintata ruang pusat dan daerah.

“UU membuat kebijakan tataruang di daerah tidak bisa ter-pisah dengan tata ruang nasi-onal,” jelasnya.

Wilayah Ubud sebenarnyalebih khusus berada dalam ka-wasan tata ruang pariwisata.Wilayah Ubud tergolong ka-wasan idola atau primadona da-lam kerangka tata ruang pro-vinsi maupun nasional. Ini lan-taran Ubud menjadi bagiandesain kawasan tata ruang stra-

tegis provinsi maupun nasional.“Ubud khususnya termasukkawasan metro-sarbagita. Dasarpenetapan itu dilatari alasancepatnya dinamika pertumbuh-an ekonomi serta keunikan po-tret sosial budayanya,” jelas-nya.

Upaya pembenahan tataruang Ubud ke depan ter-gantung desain akhir tata ruangKabupaten Gianyar kelak. Ha-nya saja, desain finalnya terikatpada Perda Nomor 16/2009tentang RTRW Bali. Detail tataruang dimaksud harus sejalandengan desain tata ruang pro-vinsi. Namun, proses untuk fi-nalisasinya tidak pendek.“Usulan desain kabupaten ha-rus masuk dulu ke DPRD Baliuntuk dapat rekomendasi, laludibawa ke pusat. Masalahnya,selama proses pembahasan per-da tersebut cenderung tarik-menarik kepentingan terjadi.Banyak aspirasi kabupaten/kotayang tak terakomodir. Makanya,kami sudah mengirim surat pro-tes agar ada revisi perda ter-sebut,” ungkapnya. —tin,sam

Ida Bagus Nyoman Rai

Pentingnya Lahan ParkirKaryawan dan Tamu

P ENATAAN lahanparkir Ubud yang takkunjung selesai mem-

buat Pemerintah KabupatenGianyar, khususnya aparatnya diKecamatan Ubud, harus berpikirekstrakeras. Ini diakui Bupati Gia-nyar maupun Camat Ubud akibattempat parkir di kawasan pusatperdagangan, industri, dan layananjasa belum sepenuhnya memilikilahan yang memadai.

“Parkir di depan kawasan per-tokoan maupun restoran yang pa-dat di Ubud relatif sulit. Umum-nya, pengusaha yang juga masya-rakat Ubud tak memiliki lahan par-kir untuk karyawan maupun tamuyang hendak berbelanja,” ujarCamat Ubud Drs. I Kadek AlitWirawan, M.A.P.

Namun, sejumlah lokasi per-dagangan di Ubud justru menam-pakkan adanya kesadaran penge-lola maupun pemiliknya untuk me-

nyediakan lahan parkir yang relatifmemadai. Ini dapat diamati didepan toko retail dan GaleriBuddha’s Silk Gallery yang dimilikipengusaha Desak Putu Nithi diPengosekan dan Jhonny Restaurantyang dipunyai Ni Nyoman Sarmidi Peliatan. Dua tempat usahayang dikelola dan dimiliki pe-rempuan pengusaha lokal Ubud inirelatif menyiapkan lahan parkiryang relatif lumayan memadai.

Menurut Desak Nithi danWayan Sarmi, lahan yang di-gunakan tempat usaha keluarganyaitu memang telah diperhitungkanuntuk lahan parkir karyawan mau-pun pengunjung. Lahan parkirdinilai ikut menentukan sirkulasiarus kunjungan wisatawan khusus-nya ke tempat usaha mereka.

Perempuan pengusaha Ubudlainnya, Ni Luh Putu Srinadi, S.E.dan Dra. M.M. Melianty Wibi-sono, mengamati masalah lahan100 Bus Masuk

Ubud tiap Hari

KAWASAN wisata Ubuddinilai sebagai centre destina-tion. Daya tariknya meng-undang arus kunjungan yangberlimpah. “Ada sekitar 100 buskeluar-masuk Ubud tiap hari,”ujar tokoh masyarakat UbudTjokorda Gede Putra Sukawati.

Menurut tokoh Puri Ubudini, masalah pembangunanUbud yang kompleks sudahmengundang perhatian seriuskalangan tokoh masyarakatnyasejak 20 tahun silam. “Sejak 20tahun lalu masyarakat Ubud te-lah menganalisis dampak per-kembangan pariwisata Ubud.Kini kami sadar bahwa masalahitu telah menjadi sangat serius,”katanya.

Kawasan Ubud memangmemiliki daya tarik tak terelak-kan. Masyarakatnya yang se-derhana, suasana alamnyayang bersahabat ditingkahi su-ara gamelan yang memikatsungguh membuat Ubud me-ninggalkan kesan bagi pengun-jungnya.

Pengamatan serupa diper-kuat tokoh masyarakat Ubud

lainnya, Anak Agung Gede Rai.Pemilik Arma Museum yangakrab dipanggil Gung Arma inimengungkapkan, interaksisosial makin intensif terjadi diwilayah ini. Interkasi tersebutbukan hanya antarwarga ma-syarakat lokal dengan wargadari luar Ubud, juga pergaulandengan para ekspatriat atauorang asing. “Makin banyakorang asing yang terpukaupada pesona Ubud,” ujarnya.

Budaya Bali yang tecermindalam kehidupan masyarakatUbud dinilainya menjadikankawasan wisata ini memilikikeunggulan yang mengemuka.Ini ditambah keindahan alam-nya. “Jangan melihat Ubud ituhanya ada di kawasan wisataMonkey Forest atau pasartradisionalnya,” katanya.

Menurutnya, interaksi ma-syarakat Ubud dengan orangasing otomatis membawa dam-pak kemajuan yang mengesan-kan. “Ini membuat masyarakatUbud berada dalam sebuahungkapan yang berbunyi actlocally, think globaly,” lanjut

Gung Arma.Namun, Tjok. Putra maupun

Gung Arma sepakat memangharus mengalami pembenahandalam sejumlah aspek pem-bangunan. Ini bukan hanyaberkaitan masalah lahan parkir.Keberadaan pasar tradisionalUbud yang kerap mengundangkemacetan memang memerlu-kan perhatian khusus.

Menurut Tjok. Putra, PasarUbud berada di pusat kawasanwisata. Karena itu Ubud men-jadi bagian penting jalur per-ekonomian. Ini pula memung-kinkan masuknya arus kendara-an dari Tabanan ke Klungkungmaupun sebaliknya. Armadataksi pun berseliweran di ka-wasan ini.

“Ada 650 anggota asosiasijasa transportasi yang mangkalpagi sampai sore di Ubud,”ungkapnya.

Pertumbuhan industri pari-wisata ini mengakibatkan ke-macetan. Ini disebabkan badanjalan maupun lahan parkir yangtak berimbang dengan perkem-bangan fasilitas pariwisatanya.“Saat ini mau menyeberang ja-lan saja susah,” katanya.

Gung Arma mengharapkanizin operasional usaha di Ubudmesti selektif diterbitkan peme-rintah. Ini dibarengi sosialisasiintensif untuk membangun ke-sadaran masyarakat dalammenata Ubud ke depan. “So-sialisasi tersebut sebaiknya di-lakukan juga melalui sangkep-an banjar adat. Ini agar masya-rakat dilibatkan untuk ikut me-mikirkan masalah pembangun-an Ubud, termasuk parkir dankemacetan arus lalu lintas.Sangkepan jangan hanya bi-cara soal upacara adat,” harap-nya.

Moda transportasi publikdiharapkan pula ikut dipikirkanserius pemerintah. Selama ini,alat angkutan publik ini masihminim. “Akibatnya, banyakwarga lebih senang memakaisepeda motor. Ini juga yangmembuat padat arus lalu lintasdi jalan raya,” katanya.

Adanya layanan transpor-tasi publik dinilai bagus pulauntuk anak sekolah. “Jika di-lakukan sesuai jadwal keber-angkatan akan menghindaripenumpukan kendaraan di titik-titik keramaian tertentu. Anak-anak juga dilatih disiplin ke se-kolah sesuai jadwal keberang-katan alat angkutan publik ter-sebut,” ujarnya. —sam,tin,ast

Melianty Wibisono Luh Putu SrinadiNi Wayan SarmiDesak Putu Nithi

parkir yang terbatas jelas ikut me-nyumbang terjadinya kemacetanarus lalu lintas di kawasan usahabisnis pariwisata ini. Berbagai upa-ya terobosan pemerintah diharap-kan dapat membantu mengurangibeban kapasitas Ubud yang makinberat tersebut. —sam

KALANGAN pramuwisatamengamati, pembenahan infra-struktur jalan, terutama lahan par-kir di Ubud memang makin kom-pleks jika tak segera ditanganipemerintah. Ini dikaitkan terusmelonjaknya arus mobilitaswisatawan yang masuk kekawasan wisata ini. “Saat ini,kalangan travel agent di Bali telahmenggarap secara efektif layananpaket khusus ke kawasan Ubuduntuk wisatawan. Hasilnya, layan-an ini ternyata mendapatkan res-pons luar biasa dari tamu asing,”ujar Drs. A.A.G. Mandra, M.Si.,sekretaris eksekutif Himpunan Pr-muwisata Indonesia (HPI) Bali.

Menurut mantan dosen luarbiasa FS Unud ini, kian melimpah-nya banjir wisatawan tersebutotomatis bakal makin menambaharmada angkutan wisata yangmasuk ke wilayah Ubud. Konse-kuensinya, jika itu tak diimbangipembenahan fasilitas parkir dan in-frastuktur transportasi kelak diyakiniakan mengundang masalah kemacet-an lebih serius. “Jika solusinya takdiatasi sejak sekarang jelas lima tahunke depan arus lalu lintas Ubud makinpadat, akan terjadi kemacetan luarbiasa,” katanya. —sam

UBUD:Usaha Baliuntuk DuniaGENERASI muda merupakan

penerus bangsa. Perhatian kepa-da generasi muda harus lebih di-tingkatkan. Dalam bidang ekono-mi, upaya pemberdayaan sudahdilakukan Bank Mandiri melaluiprogram Wirausaha Mandiri.

Ubud dengan potensi pari-wisatanya merupakan etalaseBali. Apa yang terjadi di Ubudmerupakan pusat perhatian du-nia. Data Bank Indonesiamenunjukkan, Kabupaten Gia-nyar memiliki 77.199 unit usahakecil dan menengah (UKM) atau34,56% dari semua UKM di Bali.Pesatnya perkembangan eko-nomi dan pariwisata Ubud me-lahirkan banyak pengusaha yangbergerak di sektor ekonomi danpariwisata. Tetapi, jumlah peng-usaha di Bali dan Indonesiamasih kurang dari 2%. Idealnyasebuah negara maju memilikijumlah pengusaha lebih dari 2%dari total penduduk.

Untuk menghasilkan peng-usaha-pengusaha itu, Bank Man-diri memulainya dengan meng-garap generasi muda. Initermasuk dalam Corporate So-cial Responsibility (CSR) yangdiwujudkan dalam kegiatanWirausaha Mandiri. “Untukmenopang sektor perekonomian,kami sebagai penyedia jasakeuangan tentu ingin bertahanlama (going concern). Untuk itu,kita semua perlu mencetakwirausaha-wirausaha andal dimasa mendatang. Salah satu yangbisa kita lakukan adalahmendorong Generasi mudauntuk kondisi ini,” ungkap WendiIsnandar, Marketing ManagerBank Mandiri Regional XIDenpasar.

Program Wirausaha Mandiriini terdiri atas dua kelompok, yak-ni pencarian bibit calon peng-usaha dan pembinaan calonpengusaha. Untuk menunjangkeduanya, Bank Mandiri me-

nyiapkan modul kewirausahaan.Bank Mandiri juga melakukansosialisasi, mengadakan TOT,dan mengundang 100 dosen dari20 dari perguruan tinggi di Bali,NTB, NTT. Kalau perguruan ting-gi mau memakai modul tersebut,modul kewirausahaan senilaikurang lebih Rp 200 juta ini akandihibahkan Bank Mandiri.

“Apabila modul tersebut di-gunakan perguruan tinggi, padaakhir semester mahasiswa dimintauntuk membuat business plan.Business plan terbaik akan mem-peroleh penghargaan berupabeasiswa,” kata Wendi.

Wendi yang bertugas di BankMandiri Regional XI sejak tahun2008 ini mengatakan BankMandiri memilih anak muda danmahasiswa karena pertimbanganintelektual. Anak muda danmahasiswa sebagai generasimuda lebih mudah menyerap danmempraktikkan apa yang didapat.

“Ada pelajaran yang bisa di-petik, generasi muda bukan ha-nya kerja keras tetapi harusekstrakerja keras dan tidak lelahmencoba. Kalau sekali gagal, co-ba lagi. Jadi ada ekstracoba lagijuga. Tahun 2009, Bali mengirim5 finalis tetapi hanya satu yangmasuk pemenang harapan 2,”tutur Wendi.

I Wayan Eka Mustika, S.S.,Ketua Karang Taruna Desa Mas,Ubud, menyatakan salut padaupaya Bank Mandiri membang-kitkan semangat generasi muda.Bank ini diharapkan memilikiagenda tetap untuk mengadakanseminar dan pameran hasil karyagenerasi muda. “Ubud akan ke-

hilangan seni dan budaya kalautidak ikut lestarikan. Generasi mu-da punya tanggung jawab untukikut pelestarian. Demikian jugaBank Mandiri. Kami harap, BankMandiri bisa membantu generasimuda yang terlibat dalam upayapelesatian seni lukis dan topeng.Tolong bantu mereka untuk pa-meran. Selama ini mereka hanyamembuat lalu menjual. Sayangkalau dijual murah, taksu seni bisahilang. Bangkitkan jiwa wirausahamereka,” ujar Wayan Eka yangmelukiskan Ubud sebagai akronimdari “Usaha Bersama untuk Damaiatau Usaha Bali untuk Dunia” itu.

Dra. A.A. Putri Puspawati,M.M., salah seorang pelaku usahayang peduli kawasan ini, me-ngatakan, Ubud merupakan ke-banggaannya. Ia setuju denganprogram Bank Mandiri itu.

“Ketika bom Bali keduameledak, saya punya nyali besaruntuk membuat yayasan sosial.Ada perusahaan besar yang mem-bantu. Kami dapat akses, rumahsaya dipakai basecamp. Mitrabinaan kami 150 orang. Lembaga-nya kami namakan LembagaPengembangan Bisnis Ubud Bali.Bupati Gianyar saat itu, A.A.Bharata pun tertarik,” ungkapmantan ketua Iwapi Gianyar ini.

Bank Mandiri juga terlibatdalam pengembangan lembaga ini.Banyak mitra UMKM yangmendapat fasilitas dari BankMandiri untuk pameran ke Jakartadan Belanda. Perempuan yang kiniduduk di jajaran pengurus IwapiPusat ini berharap Bank Mandiritetap konsisten untuk berbagitermasuk menciptakan pengusaha-pengusaha baru. Bahkan ia siapmembantu Bank Mandiri mencariUKM-UKM baru

Wendi Isnandar menanggapikedua pernyataan ini denganmengatakan akan terus melakukanpembinaan usaha. “Mengenaipameran bagi generasi muda agarkomprehensif dan berguna. Terusterang saya banyak mendapat pro-posal, tetapi jangan hanya sekadarminta dana. Banyak wirausahayang sukses karena ada kemauan.Bali ini penuh dengan industrikreatif. Pengembangan wirausahamerupakan tanggung jawabbersama, masyarakat, pemerintah,dan swasta,” tegas Wendi.

Ia memaparkan Bank Mandirimemiliki Program Kemitraan danProgram Bina Lingkungan(PKBL). Bagi calon nasabah yangbelum bankable tetapi fisibel, bisamendapat kucuran dana hinggaRp 20 juta. Untuk Bina Ling-kungan, ada hibah untuk fasilitasumum dan fasilitas sosial se-panjang akan meningkatkankesejahteraan masyarakat. —wah

PaketKhusus

ke Ubud

Kadek Alit Wirawan

A.A.G. Mandra

Wendi Isnandar

A.A. Putri PuspawatiWayan Eka

Tjok. Gede Putra A.A. Gede Rai

20 - 26 Juni 2010 5Tokoh

S A L O N & S P A

PENDIDIKAN

Ubaya Buat TerobosanUTC di Mojokerto Dukung “Majapahit Park’

UNIVERSITAS Surabaya (Ubaya) membuatterobosan baru. Proses belajar-mengajar/PBM di perguruan tinggi negeri maupun

swasta yang selama ini konvensional (belajar dalamkelas/indoor) mulai didobrak. Kampuskonvensional yang bersifat indoor itu diubahmenjadi outdoor. Rumah pembelajaran luar ruangini mengedepankan alam dan pemanfaatannya.

Melalui Ubaya Training Cen-ter/UTC yang merupakan bagianIntegrated Outdoor Campus/IOCyang masuk satu area kampus ke-3 Ubaya yang berlokasi di DesaTamiajeng, Kecamatan Trawas, Ka-bupaten Mojokerto, digagas sejak2000. Sedangkan kampus pertamadan kedua yang semuanya beradadi Surabaya tetap berbentuk kelas/indoor. IOC Ubaya yang memilikilokasi seluas 40 hektare dan ter-letak di daerah pegunungan diMojokerto ini menawarkan konseppembelajaran luar ruang yang fokuspada alam, pengelolaan dan peman-faatannya efektif dan maksimal.Misalnya, bagaimana mahasiswamelakukan outing/agenda pem-belajaran dengan suasana alampegunungan yang sejuk.

Sebagian besar bangunan UTC

di Trawas ini menggunakan bahanalami seperti batu alam dan kayualiwowos yang didatangkan dariSulawesi Utara yang terkenal kuatdan keras sebagai konstruksi ba-ngunan yang tahan terhadap serang-an rayap. Untuk penataan taman,UTC mengedepakan suasana hijauyang berseri dan peduli terhadapalam.

“Sebagai institusi pendidikan,kami berusaha memberi manfaatyang signifikan bagi perkembanganedukasi di Indonesia,’’ kata RektorUbaya Prof. Drs. Ec. WibisonoHardjopranoto, M.S., kepada Ko-ran Tokoh.

Aplikasi nyata pembelajaranalam, katanya, ditetapkan melaluipenggunaan sistem ‘Ecosan’ padatoilet UTC, yaitu pengelolaan hu-man escreta menjadi pupuk, unit

modul untuk pemanfaatan sinarmatahari menjadi energi listrik(PLTS), pengelolaan hasil kebun,rumah pembuatan pupuk komposdan taman koleksi Toga (TanamanObat Keluarga). Ada juga Amphi-theatre, stadion mini luar ruangyang serbaguna yang berada dijantung UTC.

Stadion mini ini dapat diguna-kan sebagai alternatif tempat per-temuan grup luar ruangan. Ben-tuk pembelajaran outdoor lainnya,adalah kolam konservasi air,outbond area, camping ground,

pendopo, rumah kompos, kebunbuah dan budidaya Tanaman ObatKeluarga. Sedikit mendaki ke atas,ditemukan pendopo. Karena letak-nya lebih tinggi, membuat udaraUTC seluas 1,5 hektare yangmerupakan bagian IOC kampuske-3 Ubaya ini terasa lebih sejuk.

Kampus ke-3 Ubaya yang me-nyatu dengan alam ini, untuk me-menuhi kebutuhan pendidikanberkarakter yang diinginkan peme-rintah. “Sarjana lulusan Ubaya ha-rus cerdas dan terampil serta ber-karakter,” katanya. Pengembanganinfrastruktur pembelajaran yangcinta lingkungan merupakan kon-sep yang akan diterapkan. Denganbelajar di pegunungan, Ubaya inginmengurangi degradasi lingkungan.

IOC Ubaya ikut menjaga ling-kungan, penggunaan efisiensi ener-gi, kelestarian lingkungan, termasukhewan yang ada di sekitar kampusIII. Sejak dua tahun terakhir dikawasan IOC telah dibangun Uba-ya Traning Canter berupa kebunsalak 6 hektare, ruang kesehatan,sarana outboon, pertenakan kam-bing, ruang pertemuan, konservasiair, penggunaan listrik tenaga surya,dan tempat pertunjukan terbuka,pemanfaatan kotoran manusia un-tuk pupuk, pembangkit listrik te-naga surya/PLTS dan pusat pem-buatan kompos.

Seluruh bangunan yang adatempat ini disesuaikan dengan kon-disi lingkungan agar tidak merusak.Misalnya, saat pembangunan aksesjalan menuju kawasan IOC danUTC jika ada pohon yang meng-halangi pembangunan jalan makabukan pohonnya yang ditebang

K U L I N E R I K L A N C A N T I K

tetapi jalannya yang dibelokkan.Ini merupakan bentuk kepedulianUbaya yang cinta lingkungan alam.‘’Kami masih dalam tahap awal,perlu kerja keras dan dukungan pe-bisnis, masyarakat serta pemerin-tah agar tujuan bisa tercapai,” katanya.

Tentang PLTS yang beradadalam IOC memang bukan yangpertama. Tetapi, keberadaan PLTSpaling tidak bisa menghemat operasional beaya untuk listrik.PLTS memiliki 800 meter2 selsurya yang bisa menghasilkan1.000 watt per meter2, Dan bisadigunakan untuk solar waterheater (pemanas air tenaga surya).

Selain ada PLTS juga proses pem-buatan pupuk kompos dari kotor-an manusia, hewan dan sampah.Kotoran hewan didapat dari pe-ternakan kambing. Semua aktivitasyang bermanfaat itu, selain meli-batkan mahasiswa untuk prosespenelitian juga banyak mempekerja-kan warga masyarakat setempat.Paling tidak, keberadaan IOC Kam-pus III Ubaya di Trawas, dapatmembantu pemerintah dalam bi-dang ketenagakerjaan.

’Majapahit Park’Sisi positif inilah yang ditang-

kap Gubernur Jatim Soekarwo,yang juga alumnus pascasarjana

Universitas Surabaya ini. ‘’Keber-adaan kampus jangan hanya meng-hasilkan doktor, tetapi juga meng-hasilkan kesejahteraan masyara-kat desa. Ubaya mendobrak kon-disi itu, dengan mengembangkankampus cinta lingkungan,’’ kataPakde Karwo, sapaan akrab Guber-nur Soekarwo ini.

Keberadaan IOC Ubaya, di-harapkan mampu membantu ma-syarakat sekitarnya menjadi lebihbaik dan dapat melestarikan alampegunungan. Dalam era reformasi,kampus jangan hanya menciptakanlulusan sarjana yang andal tetapijuga bisa membantu masyarakat se-kitarnya. Karena itu, metode kon-sep alam yang diterapkan Ubayasangat cocok untuk masyarakatdesa, karena lebih mengutamakankelestarian alam daripada ekplorasi.

Hal ini karena IOC juga me-ngembangkan peternakan kambing,ada juga kebun salak, pupuk organik,dan pengembangan listrik tenagasurya. Program pengembangan ter-sebut, sangat cocok karena pendudukdi kawasan Trawas mayoritas petaniyang berpendapatan rendah. Disamping itu, keberadaan IOC Ubayadi Trawas juga mendukung Pemprov.Jatim yang akan mendirikan ’Majapahit Park’ di kawasan Tro-wulan Mojokerto yang terkenal de-ngan banyak ditemukannya situskerajaan Majapahit. –sby

Kompleks IOC Ubaya di Trawas, Mojokerto

Rektor UbayaWibisono Hardjopranoto

Easy Speak, Bahasa Inggris Jadi MudahBERADA di era global merupakan satu kenyataan yang

bagi sebagian orang berarti bertambahnya beban. Bagisebagian kecil orang adalah peluang dan tantangan untukmaju tentu dengan reward income yang lebih menjanjikan.Kita tidak bisa menghitung waktu mundur ke comfortzone di masa lalu, namun sebaliknya harus bangun danmenghadapi realita semuanya telah berubah. Bagaimanabisa bersaing dengan akses pengetahuan terbatas.Bagaimana memperluas pengetahuan dan informasi bilakemampuan berkomunikasi terbatas. Bagaimanaberkomunikasi kalau menggunakan bahasa saja kita masihbermasalah. Semoga ini tidak terjadi pada Anda.Seandainya ya, jangan berkecil hati, selalu ada jalan.Sekarang sudah ada Easy Speak.

Easy Speak adalah lembaga kursus bahasaInggris yang menggunakan metode unik, praktis, personaldan mudah. Sistem belajar yang memastikan siswanyadapat berbicara bahasa Inggris dengan metode belajar 4-F, yaitu FLEXIBLE, FUN, FOCUS & FREE.

FLEXIBLE, karena tiap siswa tidak terikat waktu dantempat. Siswa yang menentukan kapan mereka maubelajar, bisa setiap hari, pagi, siang, sore atau malam.Siswa juga tidak harus datang ke kelas maupun privat dirumah. Tidak mengganggu waktu bekerja, sekolah, dantetap beraktivitas di lingkungan dan berkumpul dengankeluarga, namun bisa terus belajar.

FUN, karena dalam metode belajarnya tidak perlu repotmenghapalkan vocabulary maupun grammar. Easy Speakmenggunakan metode unik dan praktis sehingga siswadilatih melakukan conversation sekaligus belajar vocabu-lary dan grammar. Tidak membosankan seperti belajar dikelas yang lebih banyak teorinya.

FOCUS, karena tiap siswa dibuatkan program khususoleh course advisor yang sesuai dengan kebutuhan,kelemahan, dan kesulitan masing masing. Tiap siswa jugaditangani secara personal oleh tutor yang teliti dan jelidalam melihat perkembangan siswa yang tercatat rapidalam arsip pribadi, dapat diketahui masing masingsiswa.

FREE, Easy Speak memberi garansi siswa pastimenguasai dan sesuai dengan program yang dipilih karenaadanya system check point test.

Bila hasil tes belum mencapai standar, maka EasySpeak akan memberi pengulangan GRATIS sampai siswabenar-benar mampu berbahasa Inggris. Saat ini siswaEasy Speak terdiri dari beragam usia, tercatat mulai usia7 tahun sampai usia 72 tahun, dengan beragam profesi,karena memang metode belajarnya sesuai untuk semua

usia dan profesi. Masih banyak fasilitas lain di Easy Speakyang mendukung siswa agar bisa berlatih speaking, lis-tening dan writing setiap hari.

Di Easy Speak, Anda akan ditangani secara fokusdan personal sampai Anda benar-benar mampu berbahasaInggris. Tidak hanya bagi yang bergelut di dunia usaha,yang sudah bekerja juga perlu bahasa Inggris untukpeningkatan karir/jabatan atau promosi, beasiswa keluarnegeri, mencari pekerjaan yang lebih baik dan berbagaimacam kepentingan yang lain. Jadi, buat apa ditundalagi ? –adv/ast

JLN. COKROAMINOTONOMOR 66 BLOK B, C, D DENPASAR

TLP. 422335, FAKS.415913SMS. 0818551946, 085241216682

Email/Surel : [email protected]/Situs: www.easyspeak.co.id

Senin-Jumat : 09.00-20.00, Sabtu : 09.00-15.00

Let’s join with EASY SPEAK, get the easyway to learn English.

Setiap siswa didampingi secara personal oleh tutoryang profesional, jeli dan teliti

Dr.Shri I Gst Ngrh Arya Wedakarna MWS III,S.E. (MTRU),M.Si.Abhiseka Ratu Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan I

REKTOR UNIVERSITAS MAHENDRADATTA BALIPRESIDENT THE SUKARNO CENTER

21 JUNI 1970 ... BOGOR VS BLITAR40 tahun yang lalu, raga Bung Karno menin-

galkan bangsa Indonesia untuk selama–lamanya.Bung Karno mangkat dalam sebuah kondisi sosialyang tidak berpihak padanya. Secara politik, sejati-nya pada 11 Maret 1966 Bung Karno telah “wafat “ ketika menyerahkan Surat Perintah Se-belas Maret (Supersemar) atas desakan sejumlahpetinggi militer yang ternyata menjadi jalan untukmengkudeta seorang pria yang telah memer-dekaan bangsa ini. Wafat, mati, mangkat, almar-hum, atau newata adalah hal yang lumrah bagi seluruhmahluk ciptaan-Nya, tetapi yang menjadikan wafatnya BungKarno luar biasa, adalah karena cerita dan fakta dibalikwafatnya Sukarno yang sangat kontroversial dan misterius.Banyak yang percaya, Bung Karno wafat bukan padasaatnya, melainkan Bung Karno dibunuh secara perlahan.Tetapi, sekeras apapun dugaan mereka, yang pasti BungKarno wafat karena ia dijauhkan oleh rakyatnya karenaproses penjara yang dialaminya pasca-kudeta militer.Anehnya, setelah Bung Karno wafat tahun 1970, ternyatapermasalahan tidak selesai sampai disana. Tidak banyakyang tahu jasad Bung Karno diperebutkan pendukung dankeluarganya yang berhadapan dengan sekelompok brutusyang mengatasnamakan negara. Dalam wasiatnya kepadarakyat Indonesia, Bung Karno berkali–kali menyatakan, iaingin dikebumikan di rumahnya, Istana Batu Tulis Bogor, disebuah pohon rindang sebagaimana ia sampaikan saatdiwawancarai Cindy Adams, jurnalis USA yang menyusunbiografinya menjelang akhir kekuasaan Bung Karno. Tetapi,pemerintah dibawah rezim Soeharto memaksa keluarga BungKarno untuk menerima alasan jasad Bung Karno harus danharus dikebumikan di Blitar, Jawa Timur. Tempat makam

kedua orang tuanya. Apa daya, permintaanpenguasa ini tidak bisa ditolak dan ditampik, dandengan sangat terpaksa, akhirnya disetujuilahjasad Bung Karno dikebumikan di Blitar. Secarapolitis, dengan memakamkan Bung Karno di Blitarmerupakan salah satu strategi dari rezim Soehartountuk menjauhkan pendukung Bung Karno denganjasad bapak bangsanya. Tahun 1970, akses me-nuju kota Blitar masih amat sangat terbatas de-ngan infrastruktur yang cukup sulit dan berliku.

Bayangkan, jika saat itu jasad Bung Karno dimakamkan diBogor, sebuah tempat yang tidak jauh dari ibu kota dan pusatpemerintahan, gelombang pendukung dan pengagum Sukarnoakan berbondong–bondong datang untuk memberikan peng-hormatan tanpa henti. Tentu saja ini berbahaya bagi pemerin-tahan Soeharto yang masih bau kencur dan wajib diakuikekuatan Sukarnois masih kuat pada tahun itu. Jadi, maritanamkan di pikiran kita, bagaimana sosok Bung Karno, pasca-21 Juni masih diperlakukan bagai penyakit menular oleh pengu-asa dan sebagian rakyatnya. Ia dibuang, dilempar, dijauhkan,dan disterilkan nun jauh disana, di Kota Blitar. Tetapi, IdaSang Hyang Widhi Wasa tidak tidur... Tuhan kembali menun-jukkan kekuasaanya, bahwa dharma itu pasti menang. Kini,40 tahun sejak Bung Karno newata, kekuatan Sukarnoiskembali bangkit kembali. Hampir di tiap kediaman orang In-donesia, pasti menyimpan foto, buku, atau gambar dari Pe-mimpin Besar Revolusi Bung Karno. Mari kita merenung,sedemikian besar kehebatan sosok Bung Karno. Seorang figurkebapakan yang selalu diam, sabar, legowo ketika dibunuholeh bangsa yang telah dimerdekakannya. Tetapi, sekali lagi,tangan Tuhan telah mengangkatnya dan 21 Juni akan tetapmenjadi hari yang mengharukan sekaligus membanggakan!

6 20 - 26 Juni 2010Tokoh NUSANTARA

Batik Khas MaduraBatiknya Orang Jawa Timur

“Batik-batik ini hasil kerajin-an tangan, tak ada yang produkcetakan. Sehingga, dijamin mo-tif satu dan lainnya pasti ber-beda,” tutur Satrio Soehariono,penunggu stan batik Maduratersebut kepada para pengun-jung stannya.

Kelebihan batik Madura,kata Satrio, tidak luntur. “Jikamembeli baju batik di stan saya,dan luntur, saya akan meng-ganti satu baju dengan tiga ba-ju. Silakan membeli, bawa pu-lang, dan cuci. Saya kan ada disini selama sebulan,” imbuhnya.

Satrio menawarkan batikpajangannya dengan harga Rp100.000 ke atas. Yang bahan

sutra bisa Rp. 225 ribu.Satrio menuturkan, dari segi

motif, batik Madura menonjol-kan alam pesisiran denganwarna-warna berani serta polayang besar-besar. Orang Ma-dura kurang menyukai motifyang teratur.

Dalam membatik mereka takperlu mendesain gambar.Desain dibuat pengepul lalu di-serahkan ke pengrajin. “BatikMadura paling terkenal batikGentongan asal Bangkalan.Namun, kerajinan batik ini su-dah menyebar di kabupatenlain, khususnya Pameksan danSumenep.

Ia mengungkapkan, batiktiap kabupaten di Maduramemiliki corak berbeda. DiBangkalan membuatnya ber-dasarkan pakem. Lain halnya

orang Pamekasan yang lebihbebas berkreasi denganbermacam-macam motif. Maka,di Pamekasan banyak munculbatik modern dengan motif baruseperti batik tiga dimensi, danakhir-akhir ini berkembang ba-tik Suramadu.

Karena tertarik memasarkanbatik Madura ke luar PulauMadura, pria asal Sidoarjo initelah berpetualang ke kotaBangkalan, Pameksan, dan Su-menep, untuk menggali infor-masi tentang batik Madura.

Ia menuturkan, motif batikMadura cenderung memakaibiota laut sebagai desainnyaseperti bintang laut, ikan, sisikikan, kerang-kerangan, rumputlaut. Orang pertama yang meng-geluti kerajinan batik, di DesaTunjung Bumi. Sampai kini se-

bagian warga masyarakat desaitu masih hidup dari kerajinanmembatik.

Ia mengatakan pengrajinbatik Madura umumnya konsis-ten terhadap apa yang ada didaerah mereka. Inilah salah satupenyebabnya, batik Maduralamban dalam perkembangan-nya. Tetap lamban, meski Gu-bernur Jawa Timur tahun 2010ini sudah mencanangkan batikMadura sebagai batiknya orangJawa Timur. “Namun, pen-canangan itu mulai berdampakpositif. Saat ini mulai ada pe-ningkatan hasrat masyarakatMadura untuk menggeluti ke-rajinan batik,” katanya.

Stan batik Madura di arenaPKB milik seorang pengusahaasal Madura ini terlihat menarikminat pengunjung. Awal ming-gu ini tampak di antaranya be-berapa orang Jepang dan kolek-tor dari Belanda. Orang Belan-da itu mengaku telah memilikiberbagai batik Indonesia sepertibatik Cirebon, batik Indramayu,batik Pekalongan, batik Solodan batik Yogyakarta. Namun,ia belum punya batik Madura.“Ia membeli beberapa lembaruntuk dibawa pulang ke Belan-da guna melengkapi koleksi-nya,” ujar Satrio.

Batik Madura memang sulitditemukan di luar Madura. Takmengherankan jika dalam stanPKB ini sehari bisa 12 potonglaku terjual. —tin

Satrio memperlihatkan batik tradisional Madurayang banyak dikenakan kaum bangsawan Madura

PERTAMA KALINYA,tahun ini batik

Madura turut mengisistan bazar Pesta

Kesenian Bali.Sebagian pengunjung

tampak terkesima,ternyata ada juga

batik khas Madura.Gubernur Jawa

Timur telah men-canangkan batikMadura sebagai

batiknya orang JawaTimur.

Putu Ciptakan Batik Surabaya

DI mana bumi dipijakdi sana langit di-junjung. Ungkapan

itu juga pas diberikan kepadaHj. Putu Sulistiani Prabowo.Wanita ini memiliki cita-citaingin berbuat sesuatu untukkota Surabaya, yang sudah di-huninya 30 tahun. Moti-vasi inilah yang mendorongPutu, menciptakan batik Sura-baya sejak 2004.

Seiring berjalannya waktu,batik Surabaya ciptaannya kinimulai banyak dikenal masya-rakat. Wali Kota Surabaya Bam-bang DH menjadikan batik Sura-baya ini salah satu suvenir bagitamu-tamu dari negara sahabatyang berkunjung ke Surabayamaupun Jawa Timur.

Putu Sulistiani, yang lahir diSingaraja 5 Agustus 1957, hi-jrah ke Surabaya tahun 1978 se-telah menyelesaikan sekolah diSAA Saraswati Denpasar.Setelah lulus, dia meneruskanstudinya di Fakultas FarmasiUniversitas Airlangga 1984. Iapernah bekerja di sebuah pabrikkosmetik dan terakhir sebagaiapoteker sebelum memutus-kan untuk berkarier menjadipengusaha batik.

‘’Saya menekuni batik inisecara autodidak. Sebab, saya

S a w u n g g a l i n g ,perahu khas Sura-baya serta motif-motif lainnya. Se-muanya tersaji se-cara apik dengandesain yang cukupkuat dan berani, se-perti halnya cirikhas orang Sura-baya umumnyayang berani. Sete-lah menemukanmotif batik yangmemiliki simbol-simbol Surabayaitu, ia kemudianmendirikan gallerydan workshop De-wi Saraswati dirumahnya, JalanJemursari Utara II/19 Surabaya.Putu mengklaim, galeri miliknyamerupakan satu-satunya rumahbatik khas Surabaya yang adadi Indonesia.

Upaya Putu mengembang-kan batik Surabaya ciptaannyadengan sering mengikuti pa-meran di beberapa kota besarmulai direspons masyarakat.Banyak pejabat TNI yangmenggemari batik Surabaya.Petinggi TNI AL pernah me-mesan batik yang bermotifgambar patung Jalesviva Jaya-

nembus pasar ekspor. Singa-pura, Malaysia, dan Cina, men-jadi tujuan ekspor yang cukupsignifikan. Awalnya, kata Putu,banyak pelanggan yang be-kerja di Batam. Ternyata lewatmereka, batik Surabaya dikenalhingga Singapura dan Malay-sia. “Di Cina batik Surabayamulai dikenal sejak tahun lalusetelah sering berlangsunghubungan perdagangan kotakembar antara Surabaya danbeberapa kota di Cina,” ung-kapnya.

Saat memulai usaha batikSurabaya, ia hanya mempekerja-kan dua orang, tetapi kini su-dah 30 orang, sebagai pekerjadesain motif batik, gambar kekain, pembatik hingga penye-lesaian akhir. Sebanyak 10 pe-kerja lagi merupakan karyawantidak tetap yang dipanggilsewaktu-waktu jika pesananmeningkat. Tangan-tangan te-rampil pekerja di Dewi Saraswatiini mampu menghasilkan 300 -500 lembar batik Suroboyo tiapbulannya. Di dalam negeri, se-lain Surabaya batiknya banyakterjual di Jakarta, Bali, danMedan. Jika batik keratonanmemiliki motif filosofi sepertibatik Solo dan Yogya, batikSurabaya masuk kategori jenisbatik pesisir karena warna-warna desainnya lebih cerahpengaruh Cina dan Arab. DiJatim selain batik Surabaya,juga dikenal batik Madura,Sidoarjo, dan batik Lasem.

Hj. Putu Sulistiani Prabowo,yang juga mantan ketua IkatanKeluarga Sarjana Farmasi Indo-nesia Cabang Jatim, SekretarisDewan Kesenian Daerah Sura-baya dan anggota Rotary ClubSurabaya Timur ini berharapbatik selalu dicintai masyarakat,sehingga bisa dikenal di duniainternasional. Apalagi, batik In-donesia sudah mendapat peng-akuan dunia melalui Unesco.

Impian ibu dua anak ini kiniadalah menjadikan batik Sura-baya sebagai batik yang diper-hitungkan di Indonesia sepertibatik Solo dan Pekalongan.

–sby

Berkat Jasa Raja

DINASTI Kerajaan Laran-tuka berkontribusi besar dalammemelihara tradisi semanasanta di Kabupaten Flores Ti-mur. Raja Larantuka berjasamenyelamatkan Patung TuanMa atau Patung Bunda MariaMater Dolorosa saat ditemukanseorang pemuda bernama Resi-ona. Penguasa kerajaan zamanitu memerintahkan Patung TuanMa diamankan dalam rumahadat (korkea).

Sebuah sistem peme-rintah-an konon mulai dikenal masya-rakat Larantuka sejak abad ke-13. Sistem pemerintahan ini ber-ada di bawah tampuk kepemim-pinan seorang raja. Ini diper-kuat catatan sejarah kekuasaanKerajaan Majapahit. Saat itu,Larantuka diyakini sebagai sa-lah satu wilayah kerajaan yangberhasil ditaklukkan serdaduMajapahit yang dipimpin PatihGajah Mada pada abad ke-4.

“Itu berarti, Kerajaan Laran-tuka sudah berdiri sebelum abadke-4, permulaan abad ke-14 atauakhir abad ke-13,” jelas tokohmasyarakat Flores Timur di Bali,Yosep Yulius “Yusdi” Diaz.

Menurut tokoh Katolik Flo-res Timur, Drs. Bernardus Tu-kan, penguasa Majapahit duluterpukau pada wilayah alamLarantuka. Seperti dikutipnyadari buku Prof. MohammadYamin bertitel “Gadjah Mada”,Bernardus mengungkapkan,Pulau Solor, Flores, dan Sula-wesi, tergolong wilayah ke-6Kerajaan Majapahit. PenguasaMajapahit dikabarkan menyim-pan cerita para pedagang dariJawa saat menyinggahi Laran-tuka pada abad ke-13. Laran-tuka dilukiskan memiliki TelukMenanga yang aman sebagaitempat berlabuhnya kapal da-gang mereka.

Sebelum Majapahit menak-lukkan, wilayah Larantuka di-huni suku asli Flores Timuryang dikenal sebagai suku IleJadi. Sosok leluhur suku asli inibernama Wato Wele dan LiaNurat. Nama leluhur suku inisyahdan bersumber dari perutGunung Ilemandiri.

“Kisah keberadaan leluhursuku asli Flores Timur ini di-kuatkan lewat situs makamWato Wele yang berada dipunggung Gunung Ilemandiri.Mencapai situs bersejarah iniharus berjalan kaki sekitar 1 jamdari Kota Larantuka yangberada di kaki gunungtersebut,” ujar Yusdi Diaz.

Suku asli ini kemudian mem-baur dengan pendatang. Wargapendatang ini berasal dari ber-bagai tempat. Ada pendatang darisuku lain di sekitar wilayahnyayang terdampar gara-gara perahu(tena) mereka terombang-ambinggelombang laut saat berlayar.Menurut Bernardus, Suku Ke-roko Puken merupakan salah sa-tu suku tetangga suku asliyang bermigrasi ke Larantuka.

Imigran ini berasal dari Pu-lau Lepan Batang di sekitar ka-wasan perairan laut Flores Ti-mur. Pulau ini konon telah teng-gelam ditutup permukaan airlaut.

Ada pula suku pendatangdari Jawa beragama Hindu yangdieja masyarakat lokalnya se-bagai warga Sina Jawa. Merekaini masuk Larantuka semasa erakekuasaan kerajaan Hindu diJawa pada abad ke-12.

Pendatang dari Bugis danMakassar menyusul tiba diLarantuka pada abad ke-16.Suku Ambon kemudian meng-injakkan kaki pula di wilayah inipada abad ke-17. Petualang danmisionaris Portugis ikut me-nambah daftar jumlah pen-datang. Mereka disertai imigranbesar-besaran penduduk Me-layu Kristen yang mengungsi

ke Flores Timur saat kekuasaanPortugis di Malaka ditaklukkanBelanda tahun 1614.

Menurut Bernardus, adaversi cerita lain mengenai asal-usul Kerajaan Larantuka. Versicerita ini masih hidup dalamtradisi lisan rakyat Larantukahingga sekarang. KerajaanLarantuka dipercayai sebagaisebuah dinasti kekuasaan yangdidirikan seorang pendatangdari Jawa bernama Pati GoloArakiang. Sosok pendiri ke-rajaan ini disebut-sebut masihada hubungannya denganMajapahit. Ini khususnya dikait-kan dengan kata ‘pati’ yangberasal dari ‘patih’ atau pang-lima perang dan ‘arakiang’ yangberarti rakyat dalam kamus se-jarah digjayanya masa kepe-mimpinan Majapahit di tanganHayam Wuruk itu. Figur PatiGolo Arakiang masa itu simbol-kan sejajar dengan kedudukanseorang patih di Majapahit.

Pati Golo Arakiang didaulatsuku Ile Jadi untuk mendirikanKerajaan Larantuka. Ini berawaldari perkawinan Pati Golo Ara-kiang dengan Wato Wele OaDona. “Dari sini muncul ke-

termasuk dalam komunitas Balela.“Namun, Sira Demon Pa-

gong Molang justru dianggapsebagai Raja Larantuka per-tama. Sebab, raja inilah yang di-nilai sebagai peletak dasar tatakelola pemerintahan kerajaan,”katanya.

Semula pusat pemerintahanbukan di Larantuka, tetapi disebuah wilayah daratan ber-nama Lokea. Ada 10 wilayah ke-rajaan atau distrik kakang(kakang schap) yang masing-masing dipimpin seorang ketua.Pendatang dari Jawa diberi lo-kasi pemukiman di daerah Le-bao, dan suku pendatang Kro-ko Puken di Lewore dan Loha-yong.

Komunitas Islam (kaumpaji) menghuni wilayah pesisirdi sepanjang wilayah pantai(watan). Wilayahnya dikenalada di Lembata, Adonara,Solor, dan Tanjung Bunga. RajaAdonara menjadi pimpinankomunitas Islam ini.

Lima AbadPatung

Tuan Madi Larantuka

6

Putu Sulistiani

Kegiatan membatik di “Dewi Saraswati “

seorang sarjana farmasi. Hanyasaja, saya menyukai seni lukisterutama gambar sejak masih diSMP,’’ kata Putu. Mengingatkecintaannya pada dunia senilukis gambar ini, Putu saatmasih SMP di Lombok pernahmendapatkan kursus privat dariWayan Peng Song, seorangpelukis terkenal saat itu. Darisinilah darah seni lukisnya ber-kembang dan kemudian di-tuangkan dengan menciptakanbatik Surabaya tahun 2004.‘’Untuk menemukan motif batikkhas Surabaya, saya harusmenggali sejarah Surabaya diberbagai perpustakaan, denganberdialog dengan para sesepuhmasyarakat Surabaya, serta me-ngumpulkan berbagai literatur,”ungkapnya. Hingga akhirnya,dia menemukan ciri khas batikSurabaya yang ia kembangkandengan motif Kembang Se-manggi, Ikan Suro dan Boyo,Ayam Jago dalam legenda

mahe, kapal Dewa Ruci, sertauntuk suvenir dengan 33 disainbatik Gemah Ripah Loh Jinawi.

Batik Surabaya juga menjadisalah satu ikon dalam berbagaikegiatan wisata di Surabaya.‘’Ini semua berkat kerja kerasyang saya lakukan dengan giatmemasarkan batik di hotel-hotelserta mensponsori berbagai ke-giatan internasional di Sura-baya,” ujarnya.

Batik Surabaya ia ciptakankhusus membidik pasar mene-ngah ke atas. Sebab, harga tiaplembarnya Rp 300.000 hinggaRp 4 juta. Bahan yang diguna-kan umumnya kain sutera. Te-tapi, tidak menutup kemungkin-an pihaknya akan menekan har-ga lebih rendah lagi, agar batikSurabaya bisa dinikmati masya-rakat lebih variatif.

Setelah enam tahun dipasar-kan, batik Surabaya yangdiproduksi rumah batik DewiSaraswati ini sudah mampu me-

turunan baru suku asli FloresTimur. Ada tiga anak yang lahirdari perkawinan tersebut, yaituKudi Lelen Bala, Padu Ile, danLahalapan,” ujarnya.

Tiga putra raja ini melahirkangenerasi komunitas warga baru.Putra sulung raja, Kudi Lelen Ba-la, mewariskan keturunan yang ki-ni dikenal sebagai orang Waiba-lun. Putra kedua, Padu Ile, me-nurunkan komunitas keturunanpara raja Larantuka. Sementara pu-tra bungsu raja, Lahalapan, me-lahirkan keturunan yang sekarang

“Pusat pemerintahan Ke-rajaan Larantuka kemudian pin-dah dari Lokea ke Larantuka,”jelasnya.

Saat misionaris Portugismenyinggahi Larantuka tahun1556, mereka membaptis RajaLarantuka sebagai pemelukKatolik. Ini diikuti prosesi per-mandian iman Katolik kepada200 rakyat kerajaan. “Inilah awalRaja Larantuka memeluk Kato-lik. Sejarah ini berlanjut melaluijasa besar raja untuk menjagatradisi kekatolikan, termasukmengamankan Patung TuanMa di rumah adat hingga bela-kangan ditempatkan di sebuahkapela,” ujar Yusdi Diaz. —sam

Keturunan Wato Wele sedang melakukan ritus di situs makam leluhursuku asli Flores Timur tersebut di punggung Gunung Ilemandiri

tkh/tin

Makin Didengar Makin Asyiik...Yusdi Diaz (kiri)menyalami Don

Tinus, RajaLarantuka

Pelabuhan Penangkapan Ikan dan Kota Larantuka yang berada dikaki Gunung Ilemandiri

Ralat: Dalam tulisan “PatungTuan Ma di Larantuka (5)”yangterbit pekan lalu ada kekeliruanteknis pemuatan keteranganfoto. Tertulis, “Patung BundaMaria Mater Dolorosa”,seharusnya “Puing BentengLohayong”. Redaksi mohonmaaf atas kekeliruan tersebut.

7Tokoh20 - 26 Juni 2010BLAMBANGAN

Porseni Anak TK HinduPertama di BanyuwangiUMAT Hindu di Banyuwangi mendirikan beberapaTaman Kanak-kanak. Selain mengajarkan agama,sekolah-sekolah ini dituntut mampu memenuhikebutuhan anak sesuai kondisi dan perkembanganzaman. Pekan olahraga dan seni (Porseni) siswa TKHindu pun digelar. Kegiatan pertama kali diBanyuwangi ini berlangsung di Pura Tirta PurwaBuwana, Pesanggaran, Sabtu 30 Mei.

Selain sebagai ajanglomba kreativitas,Porseni ini menjadi

media silaturahmi antaranak-anak Hindu. Puluhan anak-anakbersemangat mengikuti ke-giatan ini. Mereka berasal dari7 TK di lima kecamatan.Kegiatan serangkaian perayaanHari Saraswati dan Galungan inimelombakan berbagai keteram-pilan, termasuk merangkaipajekan dan keterampilanmengenakan baju sembahyang.

Diantar orangtua masing-masing, para peserta memadati

jaba pura sejak pukul 08.00. Adayang datang naik bus, ada yangnaik mobil pribadi.

Juga, diselenggarakan lom-ba mewarnai gambar dewa-dewidan senam ceria. Seluruhnyamencerminkan ajaran Hinduyang kental. Kegiatan inimerupakan ide pengurus IkatanGuru TK Hindu (IGTKH) danKelompok Kerja Guru (KKG)Hindu se-Banyuwangi. “Ide inimuncul dengan harapan anakTK Hindu bisa berkreativitasdan bersilahturahmi denganbaik,” kata Koordinator Porseni

Rini Rundiati, S.Pd.,H.Jumlah peserta mencapai

100 anak-anak. Dalam lombapajekan, peserta berkelompok.Satu kelompok 5 anak. Meskimasih anak-anak, seluruhpeserta terlihat cekatan menger-jakannya.

Orangtua dilarang masukarena lomba dan dilarang mem-beri petunjuk. Seluruh bahanpajekan dibawa masing-masingpeserta. Hampir seluruhnyamengandalkan rangkaian hias-an terbuat dari aneka buah.Tidak sampai satu jam, seluruhpeserta mampu menyelesaikantugas tersebut. Hasilnya di luardugaan. Anak-anak TK inimampu membuat pajekan yangindah dan serasi.

Dewan juri terdiri atas guruagama Hindu tingkat SD.“Supaya adil, kami memilih juridari guru SD,” ujar Rini yangjuga ketua Lembaga PendidikanBuana Sastra, Bangorejo, ini.Penilaian dewan juri meliputikeindahan hasil akhir rangkaiandan kekompakan dalam bekerja.Lomba membuat pajekan iniselain menumbuhkan rasakebersamaan, juga mengajarianak-anak mengenal ajaran danbudaya Hindu sejak dini.

Lomba mewarnai tak kalah

Cita-cita SintaJadi Pelukis

DI antara peserta PorseniTK Hindu, Sinta Tri Lestari (5),termasuk yang berhasil meraihjuara. Siswi TK Saraswati, Sum-bersewu, Muncar, ini menjadijuara lomba mewarnai gambarDewi Saraswati. “Senang bisa

jadi juara,” kata Sinta.Gadis cilik ini langsung

berlari ke podium ketika nama-nya dipanggil menjadi juara.Dia menuturkan, menggambardan mewarnai sudah menjadihobinya. Namun, tidak adapersiapan khusus untuk meng-ikuti lomba ini.

Sinta juga pandai menyanyi-kan lagu rohani. Dari sekianlagu yang pernah diajarkan, diamampu melantunkanya denganbaik. “Dia memang dikenalsebagai anak rajin,” kata Deni,guru Sinta. Selama di kelas,anak TK Nol Besar ini tergolongpendiam.

Kecintaannya pada kegiatanmenggambar, kata Deni, sudahterlihat sejak ia masuk TK.Dalam pelajaran menggambardia rajin dan telaten. Ketikaditanya cita-citanya, Sintamenjawab singkat, ingin men-jadi pelukis. –udi.

HAMPIR seluruh tenagapendidik TK Hindu diBanyuwangi tidak mendapat-kan gaji yang layak. Adayang rela tidak digaji. Hal inidipicu minimnya sumberdana masing-masing TK.

“Kami ingin generasiHindu juga bisa tumbuhseperti generasi peneruslainnya,” kata Mesinem,salah seorang pendidik di TKBuana Sastra, Bangorejo.Impian itu yang membuatMesinem rela bergabungtanpa mengharapkan imbalan

gaji dengan semangat ngayah yang menyala-nyala. Untukmodal kegiatan belajar-mengajar, para guru biasanyamengandalkan sumbangan orangtua. Besarnya bervariasidisesuaikan kemampuannya.

“Kami menyadari tingkat ekonomi umat Hindu banyakyang minim,” kata Mesinem, istri Ketua PHDI KecamatanBangorejo ini.

Selain dibiayai yayasan, sejumlah lembaga pendidikanHindu biasanya membuat kegiatan koperasi. Seperti yangdilakukan Lembaga Pendidikan Buana Sastra, Bangorejo.Untuk menopang kegiatan TK, mereka membentuk usahasimpan pinjam. Usaha ini membuahkan hasil. Omzetnya bisamemenuhi kebutuhan operasional TK, sekaligus memberikanhonor kepada para gurunya.

Mesinem mewakili puluhan guru TK Hindu lainnyayang mengharapkan perhatian serius dari berbagai kalangandemi kelangsungan TK Hindu di Banyuwangi ini. Harapanutamanya, datang sumbangan untuk membangun gedungdan fasilitas lain agar proses belajar-mengajarnya menjadilebih layak. Di Banyuwangi, hingga sekarang baru TKHindu yang sudah beroperasi. Para guru berharap bisatumbuh sekolah berbasis Hindu di tingkat yang lebih tinggi.

Materi pendidikan TK Hindu lebih fokus padapengajaran agama. Masuk pukul 07.00, para siswa diajakmengumandangkan tri sandya, kemudian membaca doa lainyang bersumber dari kitab Bhagawadgita. Para siswa jugadiajari melantunkan gending-gending bermuatan ajaranHindu. —udi

Ngayah, Relatak Digaji

Sinta Tri Lestari

Rini Rundiati

Mesinem

menarik. Bedanya pesertanyaperorangan. Mereka duduk dilantai, lalu mewarnai gambarDewi Saraswati yang ada dilembaran kertas. Sekitar satujam, para peserta menyelesai-kannya dengan baik. Penilaia-nya didasarkan pada keindahanteknik mewarnai gambar.“Tujuannya, selain mengajarimenggambar, kami mengenal-kan profil Dewa-Dewi kepadaanak-anak,” ujar alumnus IHDDenpasar ini.

Perlombaan diakhiri senamceria dan keterampilan menge-nakan baju sembahyang. Lom-ba senam diikuti peserta ber-kelompok, sesuai standarumum yang ditetapkan DinasPendidikan Kabupaten Banyu-wangi.

Lomba keterampilan me-ngenakan baju sembahyangdiikuti peserta pasangan putra-putri masing-masing TK. Usailomba peserta diwajibkanberjalan di atas panggunglayaknya seorang model, di-

iringi tepuk tangan dan tawapenonton.

Tak hanya orangtua peser-ta, Porseni juga memikatperhatian warga masyarakatumum. Mereka ikut berbaurhingga kegiatan berakhir. Parapemenang menerima peng-hargaan dan piala.

Rini menjelaskan, tujuh TKHindu yang telah ada meng-asuh sekitar 400 anak-anakHindu. Seluruh sekolah inidibiayai secara swadaya dibawah naungan yayasan ma-sing-masing. –udi

Anak-anak mewarnai gambar Dewa

Anak-anak megerjakan pajekan

Siswa memperagakan mengenakan busana sembahyang

Berjasa sebagai Pelestari Budaya Keris

Pande Wayan Suteja NekaMeraih ’SNKI Award’

Pande Wayan Suteja Neka (kiri) saat menerimaanugerah ’SNKI Award’ dari Sekjen KPA Basuki

Wiwoho Tjokroadiningrat, M.Sc. dalam penutupanKFTW di Jakarta, 3-8 Juni 2010

PANDE Wayan Suteja Nekakembali meraih anugerah ’SNKIAward’ atas jasanya sebagai pelestaribudaya keris. Award ini diserahkanlangsung Sekjen SNKI (SekretariatNasional Perkerisan Indonesia) KPABasuki Wiwoho Tjokroadiningrat,M.Sc. dalam penutupan pameran danbursa ’Keris for The World-KFTW’yang berlangsung di Jakarta, 3-8 Juni2010. Dalam kesempatan yang sama,Suteja Neka juga mendapat peng-hargaan sebagai dewan pakar olehketua panitia penyelenggara KFTWToni Junus.

Bagi Suteja Neka, penghargaanyang diraihnya merupakan bagianproses kecintaannya terhadap kerisyang telah menjadi warisan budayadunia ini. Dalam ajang bergengsiyang mendapat dukungan penuhPresiden SBY, Menbudpar JeroWacik, dan Panji Nusantara tersebut,Direktur Neka Art Museum inimengaku, penghargaan yang di-terimanya telah menjadi penye-mangat baginya untuk melestarikankeris-keris Bali bersejarah danmenjadi koleksi museum. “Apalagikeris telah dikukuhkan UNESCO-PBBtahun 2005 sebagai warisan budayadunia,” katanya.

Dalam KFTW yang digelar di GaleriNasional Jakarta, pameran menampil-kan 600 bilah keris didominasi keristangguh kamardikan. Peserta pameran,para pecinta/kolektor keris di Indonesiaselain juga negara tetangga sepertiMalaysia, Singapura, Brunei Darus-salam dan Filipina.

’SNKI Award’ juga diberikan untukkeris peringkat top 1, 2, 3 masing-masing Keris Urubingdilah koleksi A.A.Gde Waisnawa Putra, Keris Tantri SingaMahesa koleksi KRT Hartonodiningratdan Keris Gelombang Cinta koleksiRahadi Saptata Abra. Sementara itujuga dipilih 10 keris terbaik (favorit).

Suteja Neka merupakan salahseorang dari 10 penerima piagam medali’SNKI Award’ menyusul Ir. HaryonoHaryoguritno, Dra. T. Sri Lestari Masa-gung, Dietrich Drescher, SuwarsonoLumintu, Ir. H. Lalu Jelenga, KRT GauraMancadipura, (Alm) Kanjeng Panem-bahan Harjonegoro, (Alm) Mpu JenoHarumbrojo serta (Alm) BambangHarsrinuksmo. Bertindak sebagai juri,ketua Ir. Haryono Haryoguritno, anggotaSuteja Neka, Benny Hatmantoro, MarcPeeters, dan Gonjowulung.

Keris BersejarahDalam jajaran kolektor dan pelestari

keris, Suteja Neka tergolong figur cukupdihormati. Museum kerisnya di Sang-

gingan Ubud merupakan satu-satunyamuseum seni swasta terbesar diTanah Air dengan mengoleksi 272bilah keris terdiri atas 18 keris pusaka,63 keris kuno dan sisanya keristangguh kamardikan ciptaan mpu-mpu keris masa kini. Di antara keris-keris tersebut, terdapat keris Balibersejarah dari beberapa puri di Baliseperti Ki Belang Uyang dari KerajaanGianyar, Ki Baju Rante dari KerajaanKarangasem, dan Ki Gagak Petak dariKerajaan Buleleng.

Kiprah Suteja Neka dalam meles-tarikan budaya keris membuat KetuaMaha Semaya Warga Pande Prov.Bali/Pusat Kompyang Wisastra Pandemenobatkan Suteja Neka menjadiJejeneng Mpu Keris (17 Januari 2009).Ini bentuk penghormatan tertinggi dariwarga pande kepada Suteja Nekayang merupakan generasi ke-5 PandePan Nedeng, mpu keris dari RajaPeliatan III, Ida I Dewa Agung Djelantikyang bertahta tahun 1823-1845.

Penghargaan dari pemerintahuntuk budayawan Suteja Neka takterhitung banyak, mulai penghargaandari bupati, gubernur, menteri hinggaPresiden RI, juga dari beberapa

pejabat luar negeri.

Koleksi 400 LukisanNeka Art Museum yang diresmikan 7

Juli 1980 ini merupakan museumdengan 400 lukisan berkualitas. MenurutSuteja Neka, lukisan tersebut merupakankarya pelukis dari Bali, luar Bali (Indo-nesia –red) serta pelukis kelahiranmancanegara yang mendapatkaninspirasi dari lingkungan alam danbudaya Bali.

Dan pada 22 Juli 2007, Neka Art Mu-seum memperluas koleksinya dengankeris. Kini, museum yang tak pernah sepikunjungan wisatawan itu, telah menjaditonggak bersejarah kebangkitan budayakeris di Bali, Indonesia, dan dunia. –ari

8 Tokoh 20 - 26 Juni 2010

Ir. Jero Wacik, S.E. dan Dra. Triesna Wacik

HARMONI

TheoBeli Sepeda

dari Bintang Iklan

Nicholas Theodore

Prestasi: Juara II LombaBusana Casual danPesta Profile ArtEntertainment 2008;Juara Harapan IEnglish Story TellingContest SekolahPelita Bangsa 2008;Juara I Lomba FotoCeria Honey BacaanIbu dan Anak 2008;Juara III EnglishCompetitionUndiknas Artvaganza2008; Juara I LombaBahasa Inggris; JuaraII Lomba Matematikadan Juara II LombaBusana Casual diAjang Ilmu dan SeniCourts 2008; JuaraHarapan II lombaChinese Costume diSector Bar andRestaurant Sanur2009; Juara III LombaMenyanyi Mama/Papadi Genesis HotelSanur 2009; JuaraHarapan III Lomba

Casual Bebas PerfectHealth di Mal Bali Galeria2010, Lomba Menyanyi Senidan Kreasi Anak di KampusMapindo Dalung 2010;Lomba Menyanyi BebasHUT Joyfull ke-8 diDenpasar Junction.

Nicholas Theodore

Pak SBY sempat membaca Koran Tokoh dalam pesawatkepresidenan ke Jakarta.

Itu kutipan sepotong layanan pesan singkat (short messageservices) yang dikirimkan I Gusti Ngurah Putra, Kepala PusatInformasi dan Komunikasi Kantor Menbudpar RI, kepadawartawan Koran Tokoh akhir pekan lalu. SMS tersebutmengungkapkan salah satu kegiatan Presiden SBY dalam pesawatkepresidenan saat terbang ke Jakarta usai membuka PestaKesenian Bali di Denpasar. SBY memanfaatkan kesempatanmengikuti isi pemberitaan media cetak dalam kapal terbang itu.Koran Tokoh menjadi salah satu media cetak yang menarikperhatian SBY saat menumpang pesawat yang mengangkut parapejabat negara itu kembali ke Jakarta. Presiden sempat menyimakkisah seri ke-6 perjalanan asmara Menbudpar Jero Wacik danistri, Triesna Wacik, dalm rubrik Love Story itu. —sam

7

Kuliah lagisetelah Nikah

JERO Wacik (JW)muda sudah bisa

bergaya sepulang keBali. Gelar insinyur

teknik mesin ITBBandung yang

disandang berkatkuliah hanya empattahun menjadi buah

bibir di Bali. Sejumlahsekolah dan

perguruan tinggi silihberganti

mengundangnyaberbagi pengalaman

selama studi diKampus Ganesha.Namun, JW diam-

diam memasangtarget asmara.

“Sambil membericeramah keliling,

terutama saat masukkampus di Denpasar,saya mengincar calonistri bergelar dokter,”ungkap anak keluarga

miskin dari DesaBatur, Kintamani,

Bangli, yang sekarangmenjabat menteri

Kebudayaan danPariwisata itu.

SBY Baca Love StoryJero Wacik di Koran Tokoh

JW dan Triesna saat naik pelaminan mengenakan busana adat Bali

Presiden SBY dan Menbudpar JW

Menbudpar JW ditemani istri tercinta, Triesna Wacik, bersama DubesRI di Rusia Hamid Awaluddin dan istri, serta dua gadis Rusia, saat

kunjungan ke Moskwa belum lama ini

Itulah sekelumit kisahJW usai diwisuda 28Februari 1974. Usaha

melirik dara ayu lulusan fakultaskedokteran menjadi salah satuimpiannya saat menghabiskanwaktu liburan di Bali. Sebab,lamaran cintanya sudah telanjurditolak Triesna, siswi SMAyang menjadi salah seorangtmurid les privat matematikanyadi Bandung. “Saya yakin bisadapat istri bergelar dokter.

Wong … gelar insinyur dari ITBkan pasti laku keras …”ujarnya berseloroh.

Tetapi, surat cinta dansebuah potret Triesna yang takdisangka tiba ke tangannyamenghentikan usaha JWmenggaet calon istri impiannyadi Pulau Dewata. Akhirnyakeyakinan JW bakal menyun-ting cewek berdarah Solo yangsempat menolak cintanya itusegera menjadi kenyataan.“Ungkapan cintanya di balikfoto yang dikirim ke saya itukan buktinya,” ujar JW.

Kembali ke BandungJW sebenarnya belum puas

menghabiskan masa liburan diBali. Namun, ungkapan cintaTriesna lewat surat tadi justrumembuatnya enggan berlama-lama meninggalkan KotaKembang. “Saya putuskansegera kembali ke Bandung.Apalagi, barang-barang sayakan masih di asrama maha-siswa. Saya harus berkemas-kemas untuk segera bekerja,”katanya.

Setiba di Bandung, JW takmau menunda waktu ber-tandang ke rumah Triesna diJalan Jipaganti. Saat itulah, JWmengetahui isi hati Triesna

yang sebenarnya. Semulamemang Triesna mengakuenggan menerima uluran cintaJW. Tetapi, batinnya justrulambat-laun terasa tersiksa saatJW pamit hendak pulang keBali. “Saya mulai merasa amatkesepian justru saat bayangan-nya menghilang di ujung pintugerbang rumah orangtua saya,”lukis Triesna.

Tali cinta dua sejoli inisudah terajut. Restu calonmertua tak perlu waktu khususuntuk didulang JW. Maklum

orangtua Triesna memangsudah telanjur duluan terpincutsosok lelaki Bali yang berotakencer, rendah hati, dan percayadiri itu. Urusan asmara tak lagimenjadi perkara batin JW.Usaha menentukan pilihanuntuk segera bekerja menjadilangkah berikutnya. JW tidakperlu susah-susah melamarpekerjaan. Gelar sarjana dipundaknya justru membuatdirinya laris-manis diincarsejumlah perusahaan besar,bukan hanya kalangan swasta,juga perusahaan nasional yangberada di bawah panji badanusaha milik negara.

Sosoknya memang lumayanpopuler di kalangan manajemenusaha industri nasional sejak dibangku kuliah. JW bukanhanya berhasil mengukir pres-tasi akademik yang mengesan-kan. Aktivitas organisasinyapun sarat program kreatif daninovatif. JW, misalnya, bukanhanya pernah dipercaya me-ngemban jabatan ketua umumHimpunan Mahasiswa Mesin(HMM) ITB. Ia pun tercatatsebagai penggagas lahirnyalembaga kesenian mahasiswaITB, Maha Gotra Ganesha.Wadah ini dibidani JW bersamadua sobat di kampusnya,Tjetjep Rukmana (sekarangKetua PHRI Jawa Barat) danDwi Harjito.

Saat menjabat ketua umumHMM ITB tahun 1973, JWmenghelat seminar “Link andMatch”. Tema seminar inimembedah korelasi prosespembelajaran di ITB dengankebutuhan dunia industri. Saatitu, sebagian besar utusanmanajemen BUMN terlibatdalam seminar tersebut, antara

lain Krakatau Steel, PLN,Telkom, termasuk PT Astra In-ternational dari kalanganswasta. Saat itu, sejumlahutusan manajamen perusahaantadi sempat merayu JW ber-gabung di dunia industrimereka.

Namun, JW belakanganmalah hendak melamar keMandala Airlines. Ini sebagaibalas jasanya atas jatah bea-siswa yang diterimanya darimaskapai penerbangan ini.“Tetapi, saat bertemu Bu Sofyar,istri almarhum Brigjen. Sofyar,saya diberi tahu beasiswatersebut bukan dari MandalaAirlines. Beasiswa tersebutmurni dari kantong pribadialmarhum keluarga Pak Sofyar.Saya terharu sekali mendengarucapan Bu Sofyar saat itu,”ujarnya.

Pilihan kerja JW kianterbuka lebar. Jakarta menjadilahan baru untuk mengadunasib. Ia akhirnya terpincutbekerja di PT United Tractors.Ini berkat ajakan Budiarjo,teman kuliahnya dulu yangmenjadi manajer divisi dimanajemen perusahaan yangmemproduksi alat berat traktoritu. “Awal tahun 1974 sayamulai bekerja di PT United Trac-tors. Gaji saya Rp 70 ribu. Nilaigaji saya ini jauh lebih kecildaripada penghasilan sayamenjadi guru les privat dululho…” ungkapnya.

Walau sudah bergabung diperusahaan tersebut diam-diamJW mendatangi sejumlahperusahaan lain, sepertiLemigas dan Astra. Penghasilandi Lemigas ternyata Rp 50 ribu.JW mengabaikan lowongan disalah satu BUMN ini. Ia menujukantor Astra. Kedatangannyarupanya disambut gembira bosAstra, Teddy Rahmat. “Kamukerja di sini saja, Cik. Nanti sayaberi kamu mobil Corolla,” ujarTeddy Rahmat saat itu sepertidikutip JW.

Semula JW sempat tergiurtawaran yang disertai fasilitaskendaraan roda empat tersebut.“Tetapi, saya nggak enak hatikarena sudah telanjur menerimapekerjaan di PT United Trac-tors. Ini saya sampaikan keTeddy Rahmat. E…tahu-tahuini pun anak perusahaan AstraGroup. Dia lalu minta saya tetapdi di United Tractors saja,”kisah JW.

Triesna Masuk UISaat JW bekerja di Jakarta,

Triesna baru tamat SMA diBandung. Sebelum sang ke-kasih dan calon mertuanyamemutuskan tempat kuliah, JWsegera berangkat ke Bandung.Saat itu ia sudah dapat jatahmobil dari kantornya. JW ke

Bandung menemui calonmertua mengendarai mobiltersebut.

Saat itu, Triesna berminatmasuk jurusan psikologi. Iasudah mendaftar di UnpadBandung dan UI Jakarta.Mendengar ini, JW menganjur-kan agar Triesna meneruskanstudinya di perguruan tinggiyang ada di Jakarta saja. “Sayakhawatir jika dia kuliah diBandung, kan saya di Jakarta.Wah…gawat bisa jatuh ketangan orang lain nanti…” kataJW berseloroh.

Anjuran JW ternyata di-setujui calon mertua. JWberjanji akan menemani danmembimbing Triesna kelak jikakuliah di UI. Triesna akhirnyalolos tes masuk, di FakultasPsikologi Unpad maupun UI.“Tetapi, pilihannya jatuh ke UI.Wah…saya kan senang, bisasering ketemu dong,” katanya.

Status mahasiswa barusegera disandang Triesna. JWmenjemput kekasih hatinya keBandung. Dua sejoli ini ke-mudian berangkat ke Jakarta.Tujuannya menuju asramamahasiswa Wisma Rini dikawasan Otista. “Saat ke WismaRini kami bertemu Purek I UIPak Sri Edie Swasono. Beliaumemberi tahu syarat bertempat

tinggal di asrama harus takpunya keluarga di Jakarta dansudah setahun kuliah. Calonistri saya kan otomatis tak bisapenuhi syarat kedua. Tetapi,Pak Sri Edie akhirnya maumemberi dispensasi untuktinggal di Wisma Rini,” ungkap-nya.

Hati kecil dua sejoli iniberbunga-bunga. Masa pacar-an ibarat sepasang burungmerpati sungguh dinikmatikedua anak manusia ini. “Sayasudah punya penghasilan. Jikawaktu senggang tak jarang kamijalan-jalan. Rupanya asyikpacaran membuat kuliahnyaterganggu. Dia sempat gagalnaik tingkat, sehingga harusulang lagi dari tingkat satutahun berikutnya,” kata JW.

Pengalaman itu membuatJW terinspirasi segera menikahiTriesna. Saat itu, dirinya sudahmenginjak usia 27 tahun,sementara Triesna 21 tahun.

“Calon mertua setuju kamimenikah. Kami naik pelaminantahun 1974,” katanya.

Setelah menikah, Triesnamasuk kampus lagi, melanjutkankuliah. Mahasiswa FakultasPsikologi UI ini telah berstatusistri seorang tukang insinyurasal Bali yang kariernya sedangbersinar. —sam

JW (tengah) saat acara penobatan predikat “TokohMahasiswa ITB Tahun 1973” bersama Kemal Taruk

dan Aurora Tambunan

JW ditugaskan Presiden SBY menyambutkedatangan Presiden Rusia Vladimir Putin di

Bandara Halim Perdanakusuma

SEJAK usia 4 tahun,Nicholas Theodore sudahmampu menghapal lagu“You Raise Me Up”, walau-pun bocah kelahiran Den-pasar 1 Juni 1999 ini belummengerti apa arti lagu ter-sebut. Theo, begitu ia di-sapa, bahkan berani tampilbernyanyi pada pestapernikahan tantenya diManado. Keberaniannya itumenumbuhkan rasa per-caya diri yang tinggi padaputra pasangan Chris Budi-harsa dan Tracy Rumawasini. Theo sangat supel danluwes bergaul. Ia akrabmengobrol dengan siapasaja.

Ibunya, Tracy Rumawasmenuturkan, semasa kecil-nya Theo tidak pernah rewel.Sejak bayi ia sudah terbiasa

dibawa kerja kedua orangtua-nya yang memunyai usahapenyelenggara pesta. Theosudah tidak kaget dengansegala hiruk-pikuk pesta.Terbiasa melihat ayahnyayang bekerja di bidang hibur-an, saat ia duduk di kelas 3SD, Theo sudah bisa mem-buat magic ballon yaknibalon yang berbentuk bina-tang seperti kucing, tikus,dan kura-kura.

“Saat perayaan ulangtahunnya ke-8 dengan kos-tum kura-kura ninja, iamembuat balon untuk teman-nya sekelas di SD Tegal JayaDalung. Theo sangat menga-gumi profesi ayahnya yangsering mengenakan kostumbadut memimpin permainandi acara pesta. Sejak kecildia bercita-cita ingin seperti

ayahnya,” tuturnya.Saat duduk di

kelas 4 SD, Theomenemani adiknyaDaphney ikut lesmodel di Profile Art.Sebulan kemudian,diadakan lomba disanggarnya. Ter-nyata, Theo mamputampil sangat per-caya diri dan meraihjuara II. Hadiahnyagratis satu bulan lesdan ia teruskansampai sekarang.Ketika diadakancasting bintang iklandi Disney Channel,Theo tertarik men-coba. Setelah duakali casting, Theoterpilih memerankananak yang sedangmelompat kegira-ngan di Aero Bungy

Waterboom Kuta. “Hasil dariiklan ia belikan sepeda yangsampai sekarang masih setiamenemaninya berangkatsekolah. Theo sangat banggabisa membeli sepeda denganhasil kerjanya,” kata Tracy.Theo juga pernah terpilihuntuk pemotretan suatumajalah terbitan Australiayang dibagikan di dalampesawat.

Tracy mengatakan, da-lam urusan menyanyi Theomemang belum banyakberprestasi. Awalnya, iatampil di acara pentas senisekolah, di mana seluruhanak ikut menikmati penam-pilannya. Sejak saat itu,Theo sangat menikmatimenyanyi di atas panggung.Tiap Selasa dan Jumat adalive music di Kafe Ole diJalan Mahendradatta. Pe-ngunjung kafe diberikankesempatan menyanyi. Theodan keluarganya menjadipengunjung setia Kafe Oledemi menyalurkan hobi me-

nyanyi Theo.Sekarang Theo ber-

gabung dengan Nia Enter-tainment. “PimpinannyaBapak Maludin sering mem-bawa anak asuhnya menya-nyi di berbagai acara diantaranya pesta ulangtahun, lomba, dan mengisiacara di hotel. Anak didikNia Entertainment lebihpercaya diri dan kualitasmereka meningkat karenasering pentas,” kata Tracy.

Selain sibuk denganurusan seni, Theo tak luparajin mengerjakan PR danles Kumon. Ia sudah mampumengerjakan soal 4 level diatas tingkatan kelasnya.

–asp/ast

920 - 26 Juni 2010 TokohKULINER

Pusat Ayam Betutu KhasJembrana Dibuka di Gilimanuk

ADA yang baru di Gilimanuk sejak Juni ini.Sabtu (5/6) dibuka Pusat Ayam Betutu KhasJembrana yang berlokasi di atas lahan bekasterminal Gilimanuk.

Sejatinya kuliner AyamBetutu Gilimanuksudah cukup punya

nama di kalangan penikmatkuliner.

Begitu pula nama Men Tempeh (almarhum). DuluAlmarhum menjual nasi siapsaji dengan menu utama ayambetutu ditambah sedikit kacanggoreng, sayur, dan gorengan diterminal depan Pasar UmumGilimanuk. Ketika itu penjualayam betutu di sekitar terminalitu hanya satu yakni WarungAyam Betutu Men Tempeh.Pedasnya bumbu ayam betutudan sambal yang disajikannyamerupakan ciri khas BetutuMen Tempeh.

Sejalan dengan perkemba-

ngan pembangunan di Jem-brana, Pemkab Jembrana mem-bangun terminal baru di dekatPelabuhan PenyeberanganGilimanuk–Ketapang. Terminallama depan pasar, ditutup.Seluruh kendaraan umumdipindahkan ke terminal barudekat pelabuhan. Beberapaminggu kemudian, karena sepi,satu per satu pengelola warungdi sekitar lokasi terminal lamamenutup warungnya. Satu-satunya warung yang masihtetap bertahan, Warung AyamBetutu Men Tempeh. Pelang-gannya seakan tidak maupindah ke warung lain.

Walaupun Men Tempehsudah meninggal, usaha initetap berjalan dan tetap diburu.

Pelanggannya datang dariberbagai daerah di Bali dan luarBali. Sejumlah pejabat tinggi dilingkungan pemerintah daerahdi Bali pernah merasakan ayambetutu Men Tempeh. Ayam be-tutu Men Tempeh juga disajikandi salah satu tempat kuliner elite

di Jakarta.Dalam perkembangannya,

warung ayam betutu yang cita-rasanya mirip ayam betutu MenTempeh tumbuh menjamur diGilimanuk. Beberapa warungyang tadinya hanya menjualmakanan ringan, beralih men-jadi warung nasi ayam betutu.Sekitar 20 warung yang menjualayam betutu di Gilimanuk. Tidaksedikit pula sajian ayam betutudapat dijumpai di Negara,Denpasar, dan kota-kota lain-nya. Namun, tentu saja cita-rasanya tidak persis sama. Yangtak berbeda, bumbunya pastipedas.

Kuliner inilah yang kinidilirik Pemkab. Jembrana untukdikembangkan. Pemkab Jem-brana sudah merencanakanuntuk membuka pusat ayambetutu di Gilimanuk sejak enambulan lalu, namun baru terwujudawal Juni ini. Hal ini diakibatkanbangunan terminal lama yangmasih menjadi aset provinsi ini

sudah cukup lama mangkrak,sehingga perlu direnovasiterlebih dahulu. “Daripada tidakberfungsi dan makin kumuhakibat tidak ada yang merawat,lebih baik dimanfaatkan se-hingga mendapatkan nilai lebihuntuk masyarakat,” kata BupatiJembrana Gede Winasa.

Bupati Winasa menjelaskan,dengan dibukanya pasar kuli-ner ini, masyarakat diminta

untuk memanfaatkan kesem-patan yang ada dalam mengem-bangkan usaha ayam betutu.Winasa optimis pasar kulinerkhusus betutu akan berkembangdengan baik dan Gilimanukmenjadi pusatnya ayam betutudi Bali bahkan di Indonesia.

Menurut Bupati, ini me-rupakan tantangan sekaliguskesempatan bagi para pe-dagang. “Betutu bisa saja

menjadi kentucky, kalau pe-layan kentucky pakai rokpendek, pelayan betutu me-ngapa tidak, namun yangsopan, “ ujar Winasa.

Winasa memberikan kesem-patan warga Gilimanuk untukmemanfaatkan pusat kulinertersebut secara maksimal.Namun, ia mengharapkan jadi-kan tempat itu bebas dariminuman keras. —ngr

Pusat Ayam Betutu khas Jembrana di Gilimanuk

Winasa

Tambahkan BungaDalam Masakan IkanADA yang menarik dalam

Lomba Kreasi Masakan Ikan diarena Pesta Kesenian Bali ke-32. Lomba ini telah memuncul-kan berbagai kreasi paraperempuan dari seluruh kabu-paten/kota se-Bali. Para pesertalomba meramu berbagai macambumbu dan mengolah ikandengan berbagai kreasi se-hingga menghasilkan menumasakan ikan yang enak, lezat,dan sehat.

Ida Ayu Rusmarini, pesertaasal Gianyar, misalnya. Perem-puan ahli herbal ini menampil-kan menu masakan ikan yangsangat berbeda dibandingkanpeserta lain. Ia mencampurkanbeberapa bunga dalam bumbuikan. Dalam menu ikan bakar,selain menggunakan bumbuyang terdiri atas bawang putih,jahe, lombok, gula merah, jeruk

nipis, dan garam, ia menam-bahkan bunga krisan, bungakecicang, dan bunga bola.“Semua tambahan bungatersebut, saya masukkan kedalam bumbu kemudian sayaulek bersama,” ujarnya. Ketigabunga tersebut, kata Dayu,berfungsi sebagai penghangatdan memunculkan rasa yangberbeda. Bumbu ikan menjadilebih mantap dan saat dibakarmemberikan sensasi kelezatan.

Juara I Lomba MasakanIkan PKB Kabupaten Gianyarini mengatakan, untuk sup ikania memasukkan daun andong.Fungsinya untuk memperbaikisirkulasi lambung sehinggamemudahkan untuk buang airbesar. Untuk warna ia meng-gunakan kuning dari bungagemitir. “Rasanya lebih me-

nyengat dan bagus untukmemperbaiki fungsi saraflambung,” katanya.

Ia menyarankan, untukmendapatkan masakan ikanyang lezat dapat menambahkanbeberapa bunga yang dapatmemberikan sensasi kelezatanyang berbeda dan sangat baikuntuk kesehatan dan tidakmemberikan efek negatif bagiperut seperti bunga krisan,attorium (janggar ayam),bunga kecicang, bunga bola,polodendron (sente), glakonia(pisang-pisangan), bramomileputih. “Bunga krisan pun dapatdimanfaatkan sebagai tehpendingin perut sehinggasirkulasi pencernaan menjadilebih baik. Caranya, seduhbunga krisan dengan air hangattambahkan madu,” kata Dayu.

Bunga-bungaan sebagai bahan bumbu turutsebagai hiasan makanan

Dayu Rusmarini

Siti Darmawati, asal Toyapakeh, Nusa Penida, wakil KabupatenKlungkung juga menampilkan menu yang berbeda. Perempuanyang sehari-hari berjualan tiket di Pelabuhan Toyapakeh inimemilih kulit jeruk sunkis sebagai wadah adonan ikan untukmemberi kelezatan istimewa bagi cake pan ikan-nya.

Awalnya dia membuat adonan dasar dari bahan seperti susu,telur, tepung terigu, dan ikan tuna. Setelah dicampur menjadisatu, dibuat tiga warna, merah, kuning, dan hijau. Kemudian iamembuat isi dari adonan ikan dan udang yang diberi bumbukemudian dikentalkan dengan tepung maizena. Adonan dasardimasukkan tahap demi tahap bergantian dengan isinya ke dalamsatu jeruk sunkis yang isinya sudah dikeluarkan. Kemudian,dikukus dalam wadah jeruk tersebut.

Perempuan yang sering menjuarai lomba masak di NusaPenida ini mengatakan, setelah dikukus dalam jeruk sunkis,rasanya sangat berbeda. Bau ikan lenyap, malah terasa sepertikue yang legit. Cake pan ikan ini ia sajikan dengan hiasan daundel yang bisa dimakan mentah, memberi rasa mint segar. —ast

TREN baru masakan lawar dari Desa Busung Biu yangmulai mengganti daging babi dengan lele menarik perhatianNyoman Sudiasih. Wakil Kabupaten Buleleng ini mendapatkanide ini dari suaminya yang rutin melakukan pembinaan kelapangan. “Setelah ikan lele diambil dagingnya kemudianditambahkan bumbu ulek seperti bawang merah, bawang putih,jahe, kunir, lengkuas, kcncur, merica, garam, pala, kemiri,kemudian dipepes. Rumput laut direndam dengan air beras,sampai bersih dan berubah warna menjadi putih. Campurkankelapa parut, cincangan kacang panjang yang sudah direbus,rumput laut, dan pepes lele, aduk rata. Tambahkan bumbubawang merah, cabe, dan terasi yang sudah digoreng, danbumbu ulek yang sudah disangrai, aduk rata. Lawar lele rumputlaut siap disajikan,” papar Sudiasih. —ast

Kare DisajikanDalam Buah Pepaya

OLAHAN ikan tawar juga banyak ditampilkan dalam lombamasakan ikan di PKB tahun ini. Salah satunya ditampilkan wakilKabupaten Tabanan. Kare Ikan Gurami nama masakan tersebut.Masakan ini disajikan dalam buah pepaya setengah matangyang dagingnya langsung dimakan bersama ikan. Rasanyaunik, bahkan lebih membuat kelezatan kare ikan gurami lebihterasa. Cara membuatnya, bersihkan ikan, kemudian diiris ambildagingnya hilangkan tulangnya dan biarkan kepala ikan masihutuh, kemudian goreng hingga kekuning-kuningan. Bumbukare disiapkan, kemudian tumis dan tuang ke dalamnya santandan aduk rata. Siapkan buah pepaya setengah matang, loetakkanikan goreng di dalamnya, siram dengan bumbu kare. —ast

Ikan Terasaseperti Kue

Cake Pan Ikan kreasi Siti Darmawati

Ikan bisa TingkatkanUsia Penderita Jantung

NILAI cerna protein ikansangat tinggi berkisar lebih dari90%. Ikan sangat mudah dicer-na bayi sekalipun. Ikan dapatdigunakan sebagai sumber pro-tein yang baik bagi bayi dananak balita untuk menunjangproses pertumbuhan dan per-kembangan otaknya. Ahli GiziPoltekes Denpasar Ida Ayu EkaPadmiari, S.K.M. M.Kes.mengatakan, kandungan proteinikan sangat dipengaruhi kadarair dan kadar lemaknya. Secaraumum dapat dikatakan ikanbersirip mengandung protein 16-24%, 10-8% pada krustasea, dan5-8% pada moluska. Pada ikan-ikan yang telah diolah kandu-ngan proteinnya dapat mencapai35%. Proporsi protein konektifatau kolagen pada ikan jauh lebihrendah dibandingkan dagingternak, yaitu berkisar 3-5% daritotal protein ikan umumnya, dan8-10% pada jenis ikan bertulangrawan (cucut dan pari).“Kolagen ikan mulai menyusutpada suhu sekitar 45 derajatcelcius, jauh lebih rendahdibandingkan kolagen mamaliayang berkisar 60-65 derajatcelcius. Hal inilah yangmenyebabkan daging ikan lebihempuk daripada daging ternaksehingga menjadi lebih mudahdicerna,” ujarnya.

Dibandingkan lemak hewanilainnya, kata Dayu Padmiari,lemak ikan sangat sedikit meng-andung kolesterol. Hal ini sangatmenguntungkan bagi kesehatankarena kolesterol yang berlebihdapat menyebabkan terjadinyapenyumbatan pembuluh darahdan penyakit jantung koroner.

Selain kaya protein yang

bermutu tinggi, ikan jugamengandung vitamin dan mineralyang berimbang. Vitamin yangbanyak terdapat pada ikan, vita-min lemak (Vitamin A dan D), min-eral yang dominan kalsium,fosfor, yodium, besi, dan sele-nium. “Zat-zat gizi tersebutbermanfaat mencegah berbagaipenyakit akibat kekurangan zatgizi mikro dan penyakit degene-ratif. Kandungan yodium ikanlaut hampir 28 kali kandunganyodium ikan air tawar,” paparnya.

Ia mengungkapkan, hasilpenelitian menunjukkan usiahidup pasien penderita penyakitjantung yang mengonsumsi ikansekurang-kurangnya tiga kaliseminggu lebih panjang daripadapasien yang tidak mengonsumsiikan. “Zat aktif yang berperanpenting dalam hubungan ter-sebut, asam lemak omega-3.Asam lemak omega 3 telahterbukti sangat besar manfaatnyabagi kesehatan yaitu menurunkankadar kolesterol darah, men-

cegah arteriosklerosis dan pe-nyakit jantung koroner, meng-urangi risiko diabetes melitus,hipertensi, kanker, dan berperanpenting dalam tumbuh kembangotak janin,” jelasnya.

Ikan juga mengandung se-lenium yang merupakan bagianpenting enzim yang berperandalam membuat antioksidan.Kekurangan selenium menimbul-kan gejala pertumbuhan lambat;dystrophy otot dan necrosisjantung, ginjal dan hati. Ikanmerupakan salah satu sumberco-enzym Q10 yang berfungsisebagai antioksidan. Taurindalam ikan juga berperan dalamfungsi retina dan fungsi kognitif.

Ia menyebutkan, kandu-ngan omega-3 pada ikan jauhlebih tinggi dibanding sumberprotein hewani lain sepertidaging sapi dan ayam. Bahkandaging babi tidak mengandungomega-3. “Tubuh manusiadapat membentuk beberapa tipeasam lemak, namun asupanasam lemak esensial khususnyaasam lemak tak jenuh omega-3dan omega-6 masih diperlukan,”kata Dayu Padmiari. Sumberutama omega-3, ikan dankacang kedelai. Konsumsi ikansecara teratur memegang peran-an penting dalam memenuhirasio omega-3 dan omega-6.

Ia menyarankan, untuk pen-cegahan terhadap kekuranganasam lemak esensial, ahli nutrisimenyarankan manusia harusmengonsumsi sekitar 2,4% daritotal asupan omega-6 dan 0,5-1,0% dari total asupan omega-3.Porsi yang tepat bagi dewasa,3- 5 kali seminggu, tiap porsi 50gram . —ast

Dayu Padmiari

Gusti Putu Nuriartha

Staf Pemprov. BaliDiserukan Mengonsumsi Ikan

tkh/

ast

tkh/ast

tkh/

ast

tkh/

ast

tkh/

ast

Lawar LeleRumput Laut

tkh/

dok

KONSUMSI ikan masyarakatBali masih rendah. Tahun 2009tercatat konsumsi ikan tiap or-ang di Bali 25,86 kilogram pertahun. Hal ini dinilai masihrendah dibanding konsumsi ikanmasyarakat Indonesia sekitar30,5 kilogram per tahunnya.Gubernur Bali Made MangkuPastika membuat terobosanbaru. Mewajibkan seluruh staf dilingkungan Pemprov. Balimengomsumsi ikan dengandifasilitasi Dinas Kelautan danPerikanan Prov. Bali. Selainuntuk membantu pemasaranproduk petani Bali, seruan inijuga untuk mewujudkanmasyarakat Bali yang sehat danberkualitas.

Ikan memiliki protein tinggisehingga sangat baik jikadikonsumsi tiap hari. TerobosanGubernur yang mewajibkanseluruh staf di lingkunganPemprov. Bali mengonsumsi ikandinilai seruan yang sangatpositif. Demikian diungkapkanKadis Kelautan dan PerikananProv. Bali Ir. I Gusti Putu Nuri-artha, M.M. “Saat ini kendalapetani Bali sulit dalam pemasaranproduksinya,” katanya.

Terobosan ini selaras de-ngan pencanangan dan kampa-nye gerakan makan ikan Kemen-terian Kelautan dan Perikanan RIdi lokasi Pesta Kesenian Bali, Art

Centre, Denpasar Minggu (13/6).Menteri Kelautan dan

Perikanan Fadel Muhammadmendorong upaya peningkatandan pemerataan konsumsi ikannasional, untuk mendorongterciptanya sumber dayamanusia Indonesia yangberkualitas serta peningkatankesejahteraan masyarakat.“Kementerian Kelautan danPerikanan harus terlibat aktifdalam mendukung terwujudnyaketahanan pangan nasionalkarena ketahanan pangan me-rupakan bagian upaya pemenuh-an hak atas pangan yangmerupakan salah satu utama hakasasi manusia,” ujar FadelMuhammad yang didampingiistrinya yang begitu antusiassaat menyaksikan lomba kulinermasakan ikan di arena PKB.

Dinas Kelautan dan Perikan-an Prov. Bali memasilitasi permin-taan ikan dari semua instansi dilingkungan Pemprov. Bali denganmembeli dari petani di Kintamani.“Di sana terdapat kramba jaringngapung, suatu metode budidaya ikan tawar di danau. Ikanyang dibudiadayakan ikan nila.Permintaan stabil tiap bulannyasekitar 300 kilogram yangterdata dari permintaan masing-masing instansi yang ada dilingkungan Pemprov. Bali. Hargapun disepakati agar meng-

untungkan petani,” kata Nuri-artha.

Ia berpandangan, budi dayaikan tawar di Bali masih dinilaikurang sehingga diharapkanmasyarakat mau tertarik untukmenekuni usaha ini. “Usaha inisangat menjanjikan, apalagimasyarakat sudah mulaimenggemari makan ikan. Banyakolahan yang dihasilkan dari ikan,tergantung kreativitas masing-masing. Rasa juga bisa diterimasemua usia,” katanya.

Ia menyatakan, pemerintahmemberikan banyak kemudahanagar masyarakat tertarik me-lakukan budi daya ikan tawaryakni berupa kredit tanpaagunan bagi nelayan, pengolah,pembudi daya dan pembenihikan. Syaratnya sangat mudah,cicilannya ringan.

Selain itu, pemdampingandan pembinaan akan terusdilakukan Dinas Kelautan danPerikanan Prov. Bali. Nuriarthamengatakan, budi daya ikantawar sangat potensial untukmeningkatkan kesejahteraanmasyarakat baik dari segiekonomi dan kesehatan.

Saat ini, Bali sudah melaku-kan ekspor ikan laut. Sedangkanikan tawar masih untuk konsumsilokal. Ekspor ikan laut dari Balisekitar 35.000 ton tahun 2009dengan nilai 127 juta US Dolar.

“Ini semestinya bisa dilihatsebagai peluang usaha. Budidaya ikan tawar sangat men-janjikan. Apalagi Dinas Ke-lautan dan Perikanan Prov. Balisudah siap memberikan pem-binaan dan motivasi,” paparnya.Budi daya, katanya, juga tidakmembutuhkan waktu yang lama.Budi daya ikan mujair 4-6 bulan,ikan gurami 6-8 bulan, dan ikanlele sekitar 4 bulan. Untukpemasaran telah dilakukanpenjajakan di supermarket diDenpasar, agar mereka bersediamenampung hasil produksipetani Bali.

Sampai saat ini, telahbanyak dilakukan pelatihanbagi petani Bali. Beberapa desamenjadi percontohan budi dayaikan kawar seperti di BudakelingKarangasem, dan Blahbatuh,Gianyar. Budi daya ikan lelejuga digencarkan. Citra buruktentang budi daya lele sedangdikikis. “Budi daya dengansistem terpal sudah berhasildilakukan untuk peningkatanbudi daya ikan lele. Tidak adalagi persepsi buruk ikan lelehasil dari comberan,” tandas-nya. Gubernur Bali berencanamembuka pasar tani untukmenampung hasil pertanianpangan, perkebunan, danperikanan. —ast

10 20 - 26 Juni 2010Tokoh BUMI GORA

Masih Ada Perusahaan Tembakau“Hit and Run”

GubernurNTB Siap

CabutIzinnya

PROVINSI Nusa Tenggara Barat (NTB) khususnyapulau Lombok menjadi sentra produksi tembakauVirginia di Indonesia dengan kualitas internasional.

Tidak salah jika selama ini Lombok merupakanpemasok terbesar kebutuhan tembakau Virginianasional. Tembakau Virginia Lombok merupakan

kualitas terbaik ketiga dunia, setelah Brazil dan AS.Tembakau Lombok terdiri dari dua jenis, tembakau

Virginia yang berasal dari varietas negeri Paman Sam,Virginia Amerika Serikat dan tembakau rakyat yang

biasa disebut tembakau rajangan seperti Senang yangmerupakan varietas lokal.

Gubernur NTB T.G.H. M. Zainul Majdi, M.A., mendapat penjelasan tentang bahan bakar batubarayang akan dipakai untuk mengonversikan minyak tanah sebagai pengomprong tembakau

Dialog Gubernur NTB dengan masyarakat petani tembakaudi Lombok Timur tentang konversi minyak tanah ke batubara

Lahan tembakau virginia Lombok

Oven tembakau Virginia Lombok

Tembakau Virginia Lombok, kualitas terbaik ketiga di dunia

Batubara, bahan bakar alternatif lain pengganti minyak tanah, hemat,murah, mudah, dan efisien

Oven tembakau Virginia Lombok berbahan bahan bakar batubara

Salah satu model tungku oven tembakau berbahan bakar batubara

Kualitas tembakauVirginia Lombokyang telah me-

menuhi standar kualitas sudahdiakui Lembaga TembakauInternasional yang berpusat diJerman, sebagai salah satuyang terbaik di dunia, me-nyamakan posisinya dengannegara-negara penghasil tem-bakau lainnya. Di Indonesiasendiri Tembakau VirginiaLombok masuk dalam kategorikualitas terbaik.

Tembakau Virginia Lombokmerupakan komoditas ung-gulan NTB yang mampumenggeser beberapa unggulanlainnya seperti kedelai. Selaindiekspor ke negara-negaraEropa seperti, Jerman danBelanda, tembakau ini jugadikembangkan untuk memenuhikebutuhan pabrik-pabrik rokokdi Indonesia.

Industri rokok berkontribusiterhadap pendapatan nasionalmelalui nilai cukai rokok. NTBsebagai daerah penghasiltembaku mendapat Dana BagiHasil Cukai Hasil Tembakau(DBH CHT) Rp 109 miliar lebihsejak tahun 2009. Hal inilahyang membuat 18 perusahaanrokok nasional berdatangan keLombok membeli tembakaubahkan ada di antaranyamembangun gudang besar.

Usaha tani tembakau Vir-ginia itu berlokasi di KabupatenLombok Timur, LombokTengah, dan Lombok Barat.Menurut data DepartemenPerdagangan dan PerindustrianRI, dari kebutuhan total pabrikrokok untuk tembakau Virginia180.000 ton tiap tahunnya,40.000 ton dipasok dari NTBsedangkan sisanya masihimpor. Hal ini salah satu indikasiperan NTB sebagai pemasokutama tembakau Virginia yangsaat ini memiliki lahan tembakaudi NTB 35.013 hektare denganproduksi 70.763 ton, denganjumlah oven 16.375 unit danjumlah petani tembakau 15.076orang.

Menurut data Dinas Per-kebunan Provinsi NTB, Lom-bok Timur (Lotim) merupakandaerah yang memiliki arealterluas lahan tembakau, 23.529hektare, dengan 47.759 tonproduksi, 11.312 unit oven, dan8.834 petani. Lombok Tengah(Loteng) dengan luas lahan11.122 hektare, produksi 22.233ton tembakau dan memiliki

4.867 unit oven dengan 6.075petani. Lombok Barat (Lobar)memiliki luas lahan 207 hektare,491 ton produksi, 116 unit oven,dan 107 petani. KabupatenLombok Utara (KLU) luas lahan155 hektare, 280 ton produksi,80 unit oven tembakau dan 51petani.

Kepala Dinas PerkebunanProvinsi NTB H. Ihya Ulu-muddin mengatakan 8.736 or-ang petani tembakau telahmenjadi mitra pemerintah dan6.331 merupakan petani swa-daya masyarakat. Ada 16perusahaan mitra yang akanmenyediakan kebutuhan batu-bara yang mencapai 175 ributon tiap musim panen tiba bagitungku tembakau di Lombok.Tahun 2010 ini, NTB tidakmendapat lagi minyak tanahbersubsidi dari pemerintahpusat untuk para petani ompro-ngan tembakau.

Menghadapi perubahan iniPemerintah Provinsi NTBmenawarkan solusi berupakonversi minyak tanah kebatubara. Pemerintah Provinsi

NTB berusaha sekuat tenagamemanfaatkan regulasi yangada di pemerintah provinsi danpemerintah kabupaten untukmemastikan ketika masa pe-ngomprongan tiba, petanisudah siap menghadapinya.Kebijakan pencabutan subsidiminyak tanah omprongan,tentu akan ada masalah di

awalnya terutama dalam masapenyesuaian.

Karena itulah, konversitungku dari bahan bakar minyaktanah menuju batubara saat initengah gencar dilakukan. IhyaUlumuddin mengatakan, sub-sidi mitan sejak tahun 2005 lalutelah dikurangi rata–rata 5 ribuKilo Liter (KL). Subsidi mitantahun 2005 sebanyak 50 ribuKL, diturunkan menjadi 45 ribuKL tahun 2006 hingga 30 KLpada tahun 2009 dan tahun 2010ditiadakan. Para petani harusmengonversi ovennya darimitan ke berbahan bakar alter-natif, seperti batubara danbriket, tergantung petani itusendiri.

“Tetapi, bagi petani tem-bakau yang tidak mau dikon-versi ovennya tidak akan di-paksa dan harus mau menang-gung sendiri segala risikonya,yakni menggunakan minyaktanah yang tidak bersubsidi lagidengan harga industri,” tegasIhya Ulumuddin yang didam-pingi Kabag Humas dan Proto-koler Setda NTB, L. M. Faozal,S.Sos., M.Si., kepada wartawan,saat melakukan kunjungan, ujicoba sekaligus sosialisasi oventembakau berbahan bakar biobriket di Desa Janapria, Lotengbeberapa waktu lalu.

“ Saya berharap para petanitembakau yang ovennya belumdikonversi untuk segera

melaporkan diri dan meng-konversi oven yang dimiliki,”ujarnya. Sebab, subsidi minyaktanah dari pemerintah pusatsudah tidak ada lagi untuk parapetani pengoven tembakau diNTB.

Dana bagi hasil (DBH) cukaitembakau yang diperoleh daripemerintah pusat Rp 109 miliar

yang dibagi berdasarkan Pe-raturan Menteri Keuangan,yakni 40% untuk daerah peng-hasil, 30% untuk PemerintahProvinsi NTB dan 30% untuknon-penghasil, telah disiapkanalokasi pemanfaatannya untukbisa membantu mempercepatpelaksanaan konversi tungkutembakau.

Dari hitungan ini, Pemerin-tah Provinsi NTB mendapatbagian Rp 32 miliar. Dana Rp27 miliar akan dialirkan keLombok Timur Rp 14 miliar danLombok Tengah Rp 13 miliaryang akan dipergunakan untukuntuk mempercepat konversioven (pembuatan oven) dariminyak tanah ke batubara. Saatini, pembuatan oven yangnantinya menggunakan batubara (tidak lagi minyak tanah),tengah dikerjakan oleh PT.Gerbang NTB Emas 5.000 buah.Tentunya jumlah oven yangdibuat tersebut masih belumcukup jika dibandingkandengan oven yang belumdikonversi saat ini 11.971 buah.Sisanya adalah menjadi tugas

perusahaan mitra atau petanimengkonversi tungku sesuaidengan bahan bakar yangdigunakan saat ini. Ini akandijadikan ukuran evaluasi bagiperusahaan-perusahaan sektorini di NTB.

Dalam menjalankan usahatani tembakau, para petanimelakukan pola kemitraandengan perusahaan-perusaha-an yang bergerak di sektorpertembakauan dan juga polaswadaya (tidak bermitra).Kemitraan yang dimaksud jugamencakup penyelesaian kon-versi tungku oven tembakauberbahan bakar minyak tanahmenjadi berbahan bakar batu-bara.

Untuk menjamin kesejah-teraan petani tembakau diLombok, Gubernur NTB, TGH.M. Zainul Majdi, M.A., mintaperusahaan-perusahaan yangbermitra dengan petani agarserius dalam melakukanpembinaan terhadap petanibinaannya. Gubernur NTBmengharuskan perusahaantembakau di Pulau Lombokberperan aktif menyukseskan

proses konversi tungku oventembakau berbahan bakarminyak tanah menjadi ovenberbahan bakar batubara.

Saat ini perusahaan tem-bakau yang beroperasi di Lom-bok wajib melakukan dua halpokok terkait kewajiban se-bagaimana diatur dalam PerdaNomor 4/2006 tentang UsahaBudidaya dan KemitraanPerkebunan Tembakau Virginiadi NTB. Dua hal pokok itu yaknipola kemitraan dengan petanitembakau dan penyelesaiankonversi tungku oven temba-kau berbahan bakar minyaktanah menjadi tungku oventembakau berbahan bakarbatubara.

Pada suatu kesempatantatap muka dan dialog dengan

perwakilan perusahaan mitrapetani tembakau di LombokTimur beberapa waktu lalu,demi kepentingan petanitembakau di NTB, Gubernurmenyatakan tidak akan men-tolerir jika ada perusahaan yangtidak melakukan pembinaandengan baik terhadap petanitembakau yang menjadi binaan-nya. Gubernur bahkan dengantegas dan berulang-ulangmengancam, akan mencabut izinoperasional perusahaan ber-sangkutan di NTB, jika hal initidak diindahkan. “Saya selakuGubernur NTB, tidak segan-segan mencabut izin perusaha-an yang tidak melakukanpembinaan dengan baik kepadapetani binaannya,” tegasnya.

Selama ini, ada perusahaantembakau yang datang hanyapada saat panen, setelah itupetani ditinggalkan. Datanghanya untuk mengambil ke-untungan semata dari petanitetapi tidak mau melakukanpembinaan sesuai denganketentuan yang berlaku. Kalautidak mau lelah tidak bolehmengharapkan keuntunganyang besar. Hal ini diakui jugaoleh Ketua APTI (AsosiasiPetani Tembakau Indonesia)Lombok Tengah, Wirakarmabeberapa waktu lalu. “Per-usahaan mitra petani masih adayang “hit and run”, datang saatpanen saja, namun saat petanimenghadapi masalah dan butuhdukungan dan bimbinganteknis, menghilang dan kantor-nya pun ditutup,” ujarnya.

“Saya punya kewajiban mengamankan kepentinganmasyarakat saya,” tegas Guber-nur. Kalau mau tetap eksis diNTB, maka lakukan kemitraandengan baik. Dengan kemitraanitu akan tercipta integritasperusahaan sehingga menim-bulkan kepercayaan petani danbisnis akan berjalan denganbaik. Untuk menjaga agar petanidan perusahaan sama-samadiuntungkan, maka Gubernurmenegaskan seluruh perusaha-an mitra di NTB yang bergerak

di sektor ini harus melakukanpembinaan terhadap petanisesuai dengan data yangditerima pemerintah.

Oven-oven ini akan didistri-busikan kepada petani baikpetani tembakau yang bermitradengan perusahaan maupunswadaya dalam bentuk pinja-man lunak (tanpa bunga)selama tiga tahun, kata Guber-nur saat melakukan silaturrahmidan dialog dengan petanitembakau di Desa Kilang,Kecamatan Sukadana, LombokTimur. Tidak ada pembedaanantara petani mitra denganswadaya dalam hal mendapat-kan pinjaman lunak ovenbatubara ini agar tidak menim-bulkan kecemburuan. Gubernurmengatakan, hal ini harusmencerminkan keadilan bagisemua petani.

Untuk pertama kali meng-gunakan batubara atau kon-versi ini, tentu saja akan adakesulitan mengingat belumterbiasanya petani. Jelas akanada perubahan model, metode,dan cara kerja serta teknisnyaberubah. Lebih dari 30 tahunpetani mengomprong tembakaudengan minyak tanah, tentutidak bisa begitu saja denganmudah keterampilan inidikonversikan juga. Pengguna-an batubara sekarang sudahbaku sehingga petani harussiap melakukan konversi ter-sebut. Harga batubara jauhlebih murah dari minyak tanahbersubsidi yang dipakai petaniselama ini.

Dalam sosialisasi dan ujicoba oven tembakau berbahanbakar bio briket, di DesaJanapria Loteng, didapat peng-gunaan bahan bakar batubaradan bio briket lebih efisien

ketimbang minyak tanah. Halini diakui oleh salah seorangpetani tembakau yang telahmengkonversi omprongan tem-bakaunya dari minyak tanah kebatubara. Ia menggunakan salahsatu produk tungku batubaradan didapatkan hasil peng-ovenan tembakau yang bersih,mudah, dan hemat. Mengguna-kan batubara hanya membutuh-kan 2,5 kilogram per jam untuksuhu rendah dan 12 kilogramuntuk suhu maksimal dengancapaian temperatur 30-120derajat. Kapasitas bak penam-pung batu baranya relatifbanyak yakni sekitar 50 kilo-gram.

Penghematan bisa dilaku-kan dengan menggunakanbahan bakar batubara diban-dingkan minyak tanah, misalnyamemakai tungku rotani yangmerupakan produk salah satuperusahaan rekayasa logam diMataram. Dapat menghematbahan bakar Rp 874.000 hinggaRp 2.700.000 per sekali ovensehingga dalam satu musim(lima kali pengovenan) dapatberhemat Rp 4.370.000 hingga13.500.000. Pengoperasian danpengaturan suhu yang relatifmudah sehingga petani mudahmemanfaatkan teknologi ini.

Mengingat penggunaanbatubara yang jauh lebih murahdari minyak tanah inilah,Pemerintah Provinsi NTBmengupayakan terus mendorongkonversi tersebut agar sesegeramungkin rampung. Hal ini adalahsolusi terbaik yang dipilihpemerintah daerah ini untukmembantu petani tembakaumengingat sudah tidak ada lagiminyak tanah bersubsidi daripemerintah pusat.—hms,nik

20 - 26 Juni 2010 11TokohMODE

Setelah Lama MenungguBatu Ginjal Itu Akhirnya Keluar

I WAYAN Teja (55),sehari-harinya pegawai

bagian keuangansebuah apotik. Ia telah

mengabdikanhidupnya denganbekerja keras 35

tahun. Sungguh tidakterpikir olehnya,

dirinya akanmenderita sakitpinggang (nyeri

pinggang) yang luarbiasa sakitnya.

Kencingnya seringtersendat. Juni 2003

karena sakit yangtidak tertahankan, Pak

Wayan mau diajakuntuk dironsen.

Hasil ronsennya me-nunjukkan 2 (dua) gambarputih, pertanda ada batu gin-jalnya. Ada batu yang san-gat kecil dan satunya lagibesar melebar. Pak Wayanmendapatkan obat dari dok-ter untuk dikonsumsinya.Setelahnya batu kecil itu ke-luar dalam waktu satu bulan.

Bentuknya sebesar kacanghijau dan bergerigi. Sakitnyapun agak berkurang, tetapibatu yang besar tetap tidakdapat keluar.

Pak Wayan agak berputusasa. Namun setelah melihat ke-saksian seorang pasien peny-akit batu ginjal yang hampirmirip dengan sakitnya sembuhsetelah memakai ramuan HsenChii International dari KoranTokoh. Pak Wayan berketeta-pan hati melakukan pengoba-tan yang sama.

Karena keterbatasandana, Pak Wayan bero-bat dengan ramuanHsen Chii secara berka-la dan mengambil obat-nya dengan nyicil.”Tohbeberapa bulan kemudi-an batu yang besar itusudah jatuh sampai di-

kantung kemih,” ujar PakWayan yang kencingnyaterkadang agak tersendat ke-luarnya. “Setelah meng-konsumsi ramuan Hsen ChiiInternational dari Mr. Chai terse-but , batu sebesar 2 cm keluarpagi harinya. Aduh sakitnyasungguh luar biasa. Bisa andabayangkan batu sebesar itu ke-luar dari saluran kencing secarautuh. Saya benar-benar ka-get,”ujar Pak Wayan lega. Iadengan sukarela membawa batuitu diperlihatkan kepada Mr.Chai, di Hsen Chii international.

Sekarang Pak Wayan han-ya perlu memakai RamuanHsen Chii International untukmenyembuhkan luka diureter-nya. Setelah menggunakan ra-muan Hsen Chii Internationalkondisi kaki pak Wayan yangbiasanya suka pegal, ping-

gangnya yang sering nyerihilang seketika. Kondisikakinya lebih baik, ia jadikuat jalan dan berdiri (ba-dan Pak Wayan rada ge-muk, berat lebih dari 90 kg).

Dengan kondisinya yangsehat sekarang. Pak Wayanbisa berbuat lebih bagimasyarakat disekelilingnya.Sejak kecil Pak Wayan ad-alah dalang yang diwarisin-ya secara turun –temurun.Dalam usianya yang seten-gah abad, ia juga bertugassebagai mangku, membantupenyelesaian upacara bagimasyarakat yang membutuh-kan. Kini Pak Wayan men-jalankan semua kegiatannyadengan wajah makin cerahdan berseri. Ia menyadarinya,sehat itu harta sekaligusgaya hidup. —adv/ard

Batu ginjal yang keluar dari saluran kencing Pak Wayan Teja

I Wayan Teja

Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi atau datang ke:Bali Heart Care Center

Pengobatan penyakit jantung non-invasive Medical Ozone + EECP TherapyJalan Pulau Nusa Penida 26, Denpasar Telepon (0361) 225388/ (0361) 240855/

(0361) 7423789. Faksimili (0361) 264688.Email: [email protected] Web: www.hsenchii-int.com

Layanan via sms: Ketik Reg<spasi>BHCC (Tarif Premium) Contoh: Reg BHCCkirim ke 9168.

(untuk kelancaran silakan buat janji)

Dibuka “Angelica WuBoutique & Fashion Design Course”

PEMINAT fashion diBali tak pernah surut.Begitu juga peminat di

bidang pendidikan fashion design.Untuk mengantisipasi peningkatanitu dibuka “Angelica Wu Boutiquedan Fashion Design Course”, Rabu(16/6) di Kenyeri, Denpasar. “Sayaingin memberi tempat bagi masya-rakat yang ingin menggali ilmumendesain dan menjahit pakaian,”ujar Angelica Wu.

Ia mengungkapkan, dunia mo-de, busana, dan aksesori di Indo-nesia, khususnya di Bali, berkem-bang pesat. Perkembangan ini harusdidukung sumber daya manusiayang berpendidikan. Perempuan

yang telah berpengalaman delapantahun berkiprah di dunia pen-didikan fashion design ini me-nyatakan sangat antusias untukmembagi ilmunya dengan mendiri-kan fashion design course.

Di ruangan sekolah sekaligusbutik yang sarat warna biru dengandesain modern minimalis ini diharap-kan para siswa bisa nyaman belajar.Di sini tersedia fasilitas ruangan ber-AC, lounge & studio room, TV, kom-puter, internet, dan perpustakaan.

Dengan moto “learning bydoing”, Angeliqa Wu menginginkansemua siswanya nanti dapat mem-pelajari desain, pola, jahit, seluk-beluk tekstil, sejarah mode, dan

kecenderungan-kecenderungan barudi dunia fashion dan butik, secaramenyenangkan. Mereka juga dapatberpraktik langsung dan melihathasil karyanya secara visual.

Angelica Wu berharap duniapendidikan fashion di Bali lebihmaju lagi. Dengan adanya sekolahmode ini diharapkan Bali akanmakin banyak memiliki SDM yanglebih berkualitas dalam bidang fash-ion karena memiliki latar belakangpendidikan yang sesuai. Diharap-kan mereka bisa berkreasi bahkanmenghasilkan karya spektakuler,yang bisa membawa nama harumBali di kancah nasional dan inter-nasional. —ard

Poppy Dharsono, Anggota DPD

Karyanya terus Hadir

Malam itu dalam suatupameran lukisan, Poppy yangmengenakan stelan batik me-nyatakan baru kembali dariJawa Tengah menemui konsti-tuennya, dan keesokan harinyaharus kembali lagi ke Jawa Te-ngah karena kegiatannya belumrampung. Pulang ke Jakarta,katanya, hanya karena dimintauntuk membuka pameran lukis-an di Galeri Nasional Jakarta.

Berkiprah dalam dunia poli-tik sebagai anggota DPD tam-pak demikian dinikmati, apalagimewakili Jawa Tengah. Wilayahyang diwakili itu dinilainya sa-ngat potensial, terutama kekaya-an panorama alamnya, serta se-ni budaya dan peninggalanperadaban masa lalunya. Apayang terhampar di Jawa Tengahkemudian membersitkan gagasanyang gemilang, apalagi jika kelakterwujud. “Saya ingin menjadi-kan Jawa Tengah seperti Bali,”

ujar Poppy kepada Koran Tokohketika ditanya soal perubahanyang dicita-citakan itu.

Bagi desainer kondang danmantan model ini, Jawa Tengahpunya modal besar untuk men-jadi seperti Bali. Keindahanalamnya terhampar luas sepertiyang bisa disaksikan di wilayahpegunungan. “Taman Syailen-dra di Wonosobo cukup luas,“kata Poppy yang pernah ber-main film tahun 1980-an itu.Wonosobo hanya salah satu-nya. Di Jawa Tengah juga ba-nyak terdapat candi-candi yangsangat terkenal. Situs, artefak,peninggalan kerajaan juga cu-kup berserak di wilayah ini.“Peninggalan peradaban masalalu banyak dijumpai di JawaTengah, “ ujar Poppy yang me-nyukai sejarah ini.

Sosok Poppy tak hanya di-kenal sebagai perancang papanatas, tetapi juga sebagai wanita

PENAMPILAN Poppy Dharsono seperti takpernah berubah. Cantik dan masih energik,meski kesibukannya kini bertambah.

Mondar-mandir Jakarta-Jawa Tengah merupakanaktivitas rutin sejak dia terpilih menjadi anggotaDewan Perwakilan Daerah (DPD) perwakilanJawa Tengah periode 2009-2014. “Saya barupetang tadi dari Semarang dan langsung ke sini,”ujar perempuan kelahiran Garut, 8 Juli 1951 yangbernama lengkap Poppy Susanti Dharsono ini.

pebisnis yang sukses. Sudahlebih dari 20 tahun ia mempro-duksi busana siap pakai yangberomzet cukup besar, jugapengusaha kosmetik.

Ibu seorang putra yanggemar menekuni olahraga Ba-ngau Putih ini acap menekan-kan betapa urgennya kreativitasdan inovasi harus dimiliki sese-orang. Ia telah membuktikan-nya. Dalam dunia rancang bu-sana, karya-karyanya terus ha-dir dan disukai walau terus ber-munculan desainer baru.

“Inovasi itu harus terus kitalakukan, apalagi dalam era glo-balisasi seperti sekarang,” ujarPoppy. —isw

Poppy Dharsono

Pimnas Sebuah.....................................................................................................dari halaman 1menjadi tuan rumah PimnasXXIII,” jelas istri I Gusti BagusYudhara, MBA ini. “Kami takserta-merta langsung menerimakarena perlu pemikiran matang dandiskusi serius. Setelah memper-timbangkan dengan matang dengandukungan banyak pihak, akhirnyakami sanggup menjadi penyeleng-gara,” katanya lagi.

Menjadi tuan rumah Pimnasmerupakan beban berat yang ha-rus dipikul bersama-sama. Karena,sukses tidaknya Pimnas menentu-kan citra tak hanya bagi Unmas,namun juga Pulau Dewata. “Kamimembawa nama Bali,” lanjutnya.

Ada beberapa langkah yang dilaku-kan Bu Tjok dalam menyiapkanhajatan besar tersebut. Awalnya iasosialisasikan hajat tersebut keranah Pemerintah Provinsi Bali,Wali Kota Denpasar dan jugaBupati Badung. “Mereka pun turutmemberikan dukungan,” katanya. Iapun menyiapkan dan menambahSDM maupun sarana-prasarana.“Syukur, Yayasan PR Saraswatimendukung penuh kegiatan ini. Se-hingga kami tak hanya bekerjasendiri, ada SDM dari unit-unit dilingkungan PR Saraswati yangturut membantu,” katanya. Du-kungan lain terlihat antara lain

dengan memperpanjang waktu libursiswa karena seluruh ruangan diguna-kan untuk Pimnas. Bu Tjok jugamelibatkan 650 panitia yang terdiriatas mahasiswa serta seluruh dosendan staf di lingkungan Unmas.

Seluruh panitia Pimnas men-dapatkan pelatihan sebelum terjunke lapangan. Bu Tjok tak ingin, saatbertugas, mereka tak tahu dan takmaksimal bekerja. “Yang paling uta-ma, sebagai masyarakat Bali me-reka harus menjaga keramah-tamahan,” katanya.

Ada tugas berat yang harus di-lakukan tim penyelenggara Pimnas.Rancangan Anggaran Biaya Rp 6

miliar harus dipenuhi. “Dikti barumemberikan bantuan Rp 3,5 miliar.Sisanya, kami andalkan bantuandari para sponsor,” katanya. Me-nurut Bu Tjok, ada hikmah di balikhajatan besar tersebut. Rasa ke-bersamaan yang selalu ditanamkankepada seluruh civitas akademikadi lingkungan PR Saraswati terlihatjelas. Semua bahu-membahu beker-ja sama menyukseskan Pimnas.

Sebelum menjadi penyeleng-

gara Pimnas, hampir tiap tahun,Unmas mengirimkan mahasiswanyaikut serta ajang bergengsi ini. BagiBu Tjok, Pimnas menjadi sebuahwadah bagi mahasiswa berkom-petisi dan menjajal kemampuanmereka di ranah nasional. Ikut ajangPimnas tak mudah. Mahasiswaperlu mengajukan proposal pene-litian ilmiah mereka. Jika disetujui,mereka berhak ikut berkompetisi.Dan, mahasiswa Unmas senantiasa

lolos. Bahkan beberapa kali masukbabak final. “Itu menjadi sebuahkebanggaan bagi kami. Sebagai per-guruan tinggi (PTS) yang ada didaerah, Unmas mampu berkom-petisi dengan perguruan tinggi ne-geri (PTN) dan PTS di seluruh In-donesia,” katanya. Di kampus,pihaknya pun menyiapkan UnitKegiatan Mahasiswa yang ber-minat dengan penelitian ilmiah.“Kami sediakan UKM KIM (Ke-

Angelica Wu

Tujuh Jurus.......................................................................................................................................................................dari halaman 1

lompok Ilmiah Mahasiswa). Me-lalui UKM tersebut mahasiswabisa berkreasi,” tambahnya lagi.

Ada lagi prestasi membangga-kan bagi Unmas. Tahun 2010, salahseorang dosen Unmas berhasilmenyabet predikat Dosen Teladandi Kopertis wilayah VIII. Tak ha-nya itu, salah seorang mahasiswa-nya pun menorehkan prestasisebagai mahasiswa berprestasi diKopertis Wilayah VIII. —lik

mengunjungi kota-kota di Indone-sia ini, 25 s.d. 27 Juni mendatangberada di Bali untuk berbagi jurus-jurus sakti menjadi pengusaha ke-pada mereka yang berminat men-jadi pengusaha.

Jurus apa itu? Sambil ber-kelakar ia bilang bahwa itu jurusdewa mabok. Selama ini orang me-rasa kesulitan untuk memulai usa-ha. Apalagi bagi yang berstatus pe-gawai atau karyawan dan orang-orang yang tak punya modal. “Ke-sulitan itu adalah produk pikirankita. Senyatanya tidak begitu,”katanya.

Ia menuturkan ada jurus-jurussakti saat seseorang ingin suksesmemulai atau mengembangkanusaha dengan cepat. Sambil sesekalibercanda, ia melanjutkan, hal initelah dipratikkan ribuan murid diseluruh Indonesia. Jurus-jurus itudilakukan tidak fokus pada modaltetapi fokus pada tujuan. Jadi ke-tiadaan modal alias uang itu bukankendala. “Nggak ada modal itu jus-tru asyik. Kalau penasaran datangaja ke seminar. Saya akan kupastuntas sampai puas,” tambahnya.

Mantan PNS dan karyawanswasta yang sukses membangun

potensi dirinya menjadi pengusahaini mengatakan, ini bukan seminarbiasa. Banyak orang termotivasisetelah mengikuti seminarnya. Usaiikut seminar orang-orang dapatmembangkitkan kuasa diri untukberubah menjadi sukses. Jay takhanya membantu mereka men-dapatkan impian hidup tapi ia punakan membekali para “pendekarbisnis” jurus-jurus sakti bagaimanamenghimpun kekuatan diri untukmendongkrak nyali, mengubahmindset, dan mendobrak mentalblock sehingga “pendekar bisnis”ini dapat melakukan tindakan cer-das untuk membangun usaha sen-diri dengan cara yang sangat mu-dah.

“Ini tidak sulit,” kata Jay. Iamerasakan getaran semangat beradadalam diri semua orang. Dan ituperlu keberanian untuk memba-ngunkan. “Siapa yang bisa melaku-kannya, ya mereka sendiri, sayahanya membantu,” lanjutnya.

Tujuh jurus sakti itu masihrahasia. Jay pun akan memberikanjurus-jurus lain seperti jurus bagai-mana memulai bisnis dengan mudahbahkan tanpa uang banyak, jurusmenjalankan bisnis dengan sedikit

waktu jurus membuat bisnis men-jadi maju pesat, jurus mendapatproperti (rumah/ruko). Jurus me-nyempurnakan hidup dengan me-menuhi mimpi-mimpi semua orang,jurus bangkit dan curi start untukmenguasai bisnis (pasca-bencanaAceh dan Yogyakarta saat ini ber-kembang dahsyat menjadi kotabisnis masa depan).

Menurutnya, banyak orangmenggangap, memulai usaha itusulit padahal mereka belum men-coba. Mereka berpendapat haruspunya modal agar bisa memulaiusaha. Untuk menjadi pengusahaitu harus berbakat dan memiliki ke-turunan pedagang. “Jika ada per-tanyaan seperti itu tak harus di-jawab dengan kata-kata melainkantindakan untuk mencoba,” tutur-nya.

Ia mengatakan banyak orangtakut mencoba usaha karena takutgagal, takut menghadapi risiko yangada, takut rugi dan takut ditipuorang. Untuk mengatasinya, me-reka harus menantang ketakutan itu.Karena cara menghilangkan ke-takutan itu dengan mendekatinya.Menurutnya, banyak orang suskesmembuktikan bukan menanyakan.

Tiap orang akan siap membuktikansetelah mengikuti seminar ini.

Untuk memulai usaha, orang se-ring kali mengadakan pertimbangan-pertimbangan yang begitu beratsehingga mereka tersesat padakeragu-raguan. Seharusnya, kata Jay,semua orang berpikir bagaimanamendapat kebebasan waktu dan uangtentunya.

Seminar roadshow Entrepre-neur Univesity ini akan berlang-sung di 3 kota yaitu Jumat, 25 Junipukul 18.00 WITA di Rumah Ma-kan Ranggon Sunset Singaraja.Sabtu 26 Juni pukul 18.00 WITAdi 27 Enterprise Hardy’s Plazalantai 2 Amlapura dan Minggu 27Juni pukul 18.00 WITA di HotelTaman Rai, alamat Jalan Darma-wangsa no. 15 Tabanan.

Harga tiket seminar, Rp200.000 dan bagi 150 pendaftarpertama sebelum 25 Juni, hanyaRp 100. 000. Untuk info lebih lan-jut dan pemesanan tiket silahkanmenghubungi Eka (Singaraja) 081338 023 433, Santy (Amlapura )081 239 563 050, Made (Tabanan) 081 855 4168 dan Desak (untuksemua kota ) 081 237 549 665.

—asp/tin

12 20 - 26 Juni 2010Tokoh

DARI DESA KE DESA

RRI Denpasar: SMS 081 337 337 586; Interaktif: (0361) 222 161;E-mail: [email protected]; Surat: Jalan Hayam Wuruk Nomor 70 Denpasar;

Koran Tokoh: SMS (0361) 740 2414; Telepon (0361) 425 373;E-mail: [email protected] ; Surat: Koran Tokoh, Gedung Pers Bali K. Nadha

(Bali TV), Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar.Siaran Perdesaan RRI FM 88,6 Mhz tiap hari pukul 13.30 - 14.00 Wita

Pembaca yang ingin menyampaikanpertanyaan tentang masalah pertanianumumnya, silakan hubungi alamat ini:

Lulusan SHS.....................................................................................................................................................................dari halaman 1

Budidaya Tanaman HutanPembeli yang Datang

I Nyoman KembarKetua Kelompok Tani Wana LestariBanjar Bantas, Baturinggit,Kubu, Karangasem

PEMBENIHAN sangat mendukung gerakantanam– menaman. Hasil tanaman tidak akan baikkalau benihnya tidak baik. Benih yang akan dipakaiharus dikaitan dengan mutu. Dalam hal mutu adatiga komponen yang harus diperhatikan, diketahui,dan dipenuhi. Pertama, ada yang disebut mutu gene-tik yaitu sifat tanaman itu harus diperhatikan secaraseksama. Kedua, mutu fisik yaitu fisik yang dapatdilihat, misalnya, apakah tanaman itu sudah bagus,ideal, dan layak ditanam. Ketiga, lingkungan, terka-dang orang suka memaksakan kehendak menanampohon, karena segala sesuatunya hanya diukur de-ngan uang dan keuntungan, tanpa memperhatikan po-hon yang cocok dengan lingkungannya. Sebaiknyawarga masyarakat yang ingin menanam pohon harusbetul–betul memperhatikan tanaman yang cocok untuklingkungan agar tidak merugi di tengah jalan.

Mengapa Berniat Menanam?Niat kami menanam pohon bermula dari men-

dengar informasi dari masyarakat yang telah berhasilmembudidayakan tanaman hutan. Kami sangat ter-tarik ketika mendengar para pembudidaya tanamanhutan berhasil meningkatkan hidupnya dengan ber-bisnis tanaman hutan dan sekaligus bisa ikut me-nyumbang ke bumi ini agar menjadi hijau royo-royo.

Selain itu dorongan yang kuat juga kami dapat-kan dari BPTH (Balai Pembenihan TanamanHutan). Itu terbukti tahun 2002 kami mendapatkansumbangan benih. Semua bantuan kami kembangkanbersama kelompok pembudidaya tanaman hutan,maupun masyarakat di Baturinggit. Dengan adanyasumbangan benih tahun 2002 dampaknya sangatbesar bagi masyarakat di Banjar Baturinggit, Kubu,Karangsem ini. Itu terbukti dari sikap masyarakatyang sampai saat ini masih sangat antusias mem-budidayakan tanaman hutan. Saat ini yang palingbanyak dibudidayakan masyarakat/kelompokpembudidaya di Banjar Baturinggit adalah pohongamelina.

Masyarakat kami di Banjar Baturinggit sekarang

ini dengan kesadaran sendiri membeli benih dengandana masing–masing dan menanam di lahan masing–masing. Masyarakat/kelompok pembudidaya tanam-an hutan tiap orang bisa menaman pohon denganharga Rp. 12.000.000. Bahkan masyarakat kamidalam satu musim menimal menaman 200 pohondengan swadaya. Untuk sekarang ini kami juga masihmenanti 3000 benih untuk pembibitan dari BPTH.Masyarakat kami sangat senang dengan akan adanyabantuan tersebut.

Tanaman Apa yang Ditanam?Tanaman yang kami tanam dan telah berhasil

adalah gamelina, mahoni, jati unggul, cendana, sune-keling dan lain–lain. Kalau dihitung kami menanampohon lebih dari 400 batang per tahun. Saat iniyang paling mengasilkan pohon gamelina. Pahongamelina bisa kami jual Rp. 850.000 per pohon bagigamelina yang telah berumur 8 tahun. Kalau dihitungrata–rata untuk pohon gamelina masyarakat/kelompok pembudidaya tanaman hutan mendapat-kan Rp 650.000 keuntungan per pohon. Masya-rakat/kelompok pembudidaya tanaman hutan tidakperlu mengeluarkan biaya untuk mengirim ke kon-sumen, karena konsumen (pembeli) yang akan da-tang mencari pohon yang diperlukan.

Bagaimana, Mahoni dan Cendana?Mhoni dan cendana hasilnya juga cukup bagus.

Umumnya mahoni dan cendana memerlukan lahankritis. Semua pohon yang ditanam kelompok pem-budidaya tanaman hutan/masyarakat di sini dipeli-hara dengan intensif. Pupuk yang digunakan pupukkandang. Tiap orang rata–rata memunyai 3 ekor ter-nak. Kesuksesan masyarakat di Baturinggit ini ti-dak terlepas dari bantuan pemerintah, ini dibukti-kan dengan rajinnya para penyuluh lapangan yangselalu datang memberikan pengarahan kepada ma-syarakat/kelompok pembudidaya. Tiap bulan rata–rata tiga kali penyuluh datang untuk memberikaninformasi terbaru dan mendapatkan informasi ter-baru juga dari masyarakat/kelompok tentang per-kembangan/permasalahan yang ada.

Ir. EndangBPTH (Balai Pembenihan Tanaman Hutan) Bali Nusra

Pagi - Malam..........................................................................................................dari halaman 2

Belum lagi ulah penontonyang sering membuat onarsampai masuk ke lapangan karenatidak puas. Pengurus sepakbolanya yang salah ataubagaimana?

I Made Rai Ridartha

Klub-klubdi Bali Rontok

Beberapa tahun lalu kitamemiliki tim Bali yang bisa ber-taruh di kancah nasional. Klubdulu dibiayai dana APBD. Duluada Persegi, Bali FC, Perseden,kini semua rontok. Dalam me-nyelenggarakan kompetisi adadana yang harus dikeluarkan.Biaya sedikit akhirnya memakaipemain lokal. Kalau pertanding-an selalu kalah, orang tidakmau lagi datang ke stadion me-nonton sepak bola. Secara fi-nansial hitung-hitungan tidakakan balik. Bagaimana masya-rakat mendapatkan hiburanselain acara film di TV. Sekarangini, tiap melihat ke stadionorang-orang sedih karena tidakada pertandingan. Dalam situasiekonomi sulit, berat mencarisponsor. Bagaimana mendapat-kan multiefek. Tidak semua klubmendapatkan sponsor yang cu-kup besar. Lihat di mana kele-mahannya. Penonton juga harusmemberi kontribusi baik sepertitidak anarkis dan mengamuk kelapangan. Persepakbolaan dinegara kita masih dinilai buruk.

I Made Rai Ridartha

Di Asia saja KalahSepak bola menjadi per-

hatian dunia. Salut sekali ke-pada Afrika Selatan. Benderanegara para pemainnya di-pasang di sini. Sebelum pem-bukaan piala dunia, anak-anakmuda konvoi. Kalau peme-rintah mau membina anak-anakmuda ini, Indonesia pasti jugabisa memiliki pemain internasi-onal. Olahraga di Indonesiaselalu terburuk dan terbela-

kang. Di Asia saja kalah. Ke-untungan yang saya lihat,banyak kafe yang menyediakannonton bareng dan pengunjung-nya ramai. Kemungkinan terjaditaruhan yang mengarah ke judi.Tetapi, saya salut terhadap se-mangatnya, dapat menjadi hibur-an menghilangkan stres dan ke-penatan.

Edi

Belum MenjadiBagian Industri

Ambil sisi positif perhelat-an piala dunia. Afrika bisa me-nyelenggarakan hajatan ini, me-ngapa kita tidak bisa? Mentalkita yang harus diperbaiki.Olahraga mengedepankan spor-tivitas. Siapa yang bisa meng-awasi PSSI. Dia membuat per-aturan sendiri dan dilanggarsendiri. Sepak bola di luar ne-geri menjadi bagian industri, te-tapi di Indonesia masih belum.Indonesia masih carut-marutbanyak kepentingan. Mulai dariinduk organisasinya, penon-tonnya tidak bisa menerima ke-kalahan tim favoritnya.

Candra, Sesetan

Kedepankan HobiPembinaan sepak bola sudah

salah sejak dulu. Jangan me-mikirkan materi tetapi kedepan-kan hobi. Lakukan seperti seni.Kalau itu bisa dilakukan sangatmanjur. Kalau sudah berpres-tasi akan ada yang mau mem-bayar. Ngayah dulu. Hobi men-jadi prestasi. Kita ini sudah te-lanjur manja. Kalau sudah PNSdan diberi jabatan membina se-pak bola minta digaji lagi. Se-baiknya carikan sponsor untukmembesarkan sepak bola.

Santha

Semua KecipratanSemua kecipratan. Semua

laku seperti bendera, pernak-pernik dan kafe-kafe.

Mardika

Jangan Abaikan PKBKalau semua dapat keuntung-

an bagus, tetapi jangan abaikanperhelatan Pesta Kesenian Bali.Kapan kita bisa ikut piala dunia?

Made Brudenen

Atlet BerprestasiJadi Satpam

Yang punya potensi menjadipemain sing runguange. Ironis-nya, atlet berprestasi malahmenjadi satpam. Ada perkelahi-an, dan penonton menghancur-kan stadion. Ketua PSSI dipen-jara. Di penjara bisa mengelolaorganisasi. Kalau begini terussampai kiamat juga tidak akanada perubahan. Mosok Indone-sia dikalahkan Afrika Selatan,Korea, Malaysia? Ada wargayang ingin berlatih di GOR,malah dilarang dengan alasanawas rumputnya rusak.

Made Jujur

Bina mulai dari SDYang menyelengarakan Afri-

ka Selatan, yang main negaralain tetapi kita yang panas di-ngin. Pembinaan sepak bola se-baiknya dari sekolah dasar.Tanpa pembinaan bagaimanabisa maju. Jangan mimpi menjadituan rumah. Prestasi dulu, barumenjadi tuan rumah.

BecikKita tidak

Kekurangan UangKalau berbicara masalah

kekurangan uang, kita tidakkekurangan. Pilkada banyakmenghabiskan uang. Coba uangitu bawa ke sepak bola.

Adnyana

Yang akan MasukEmpat Besar

Perkiraan empat besar yangakan masuk final piala dunia:Argentina, Spanyol, Jerman,Inggris atau Belanda.

I Made Rai Ridartha

justru lebih banyak menjejali siswadengan teori ketimbang praktik.Walhasil, jenjang pendidikan me-makan waktu, sekadar lulus ber-sertifikat, tapi tak siap kerja, sehing-ga lulusannya tidak bisa berfungsimaksimal.

Dari sinilah, Bagus yang ke-nyang pengalaman kerja di per-hotelan, mulai berpikir keras, bagai-mana melahirkan tenaga perhotelanandal, berketerampilan mumpuni,berketerampilan di industri hospi-tality sehingga mampu memenuhistandar perhotelan internasional.

Tingginya tuntutan dunia in-dustri terhadap adanya tenaga per-hotelan andal inilah yang memaksaBagus harus segera mewujudkan idemendirikan sekolah perhotelan.Tetapi, ia bingung. Bagaimana cara-nya? Jangankan ruang kelas, modalyang ia miliki pun pas-pasan. Ke-resahan Bagus ternyata menggugahkedua rekan seperjuangan, LukmanHakim dan Bambang HermantoGHB.

Berangkat dari modal danapatungan dan tekad baja, merekasukses mendirikan sekolah perhotel-an berstandar internasional, SHS(Surabaya Hotel School). Sekolahyang berdiri sejak 11 November1988, saat ini berhasil melahirkanribuan tenaga perhotelan brilian yangbekerja menyebar di hotel-hotelberbintang di seluruh dunia dan dikapal- kapal pesiar seperti HollandAmerica Line, Star Cruises serta JWMarriot Hotel, Washington, AS.

Tren menjamurnya kafe, nightclub, diskotik pada akhir 1980-andisikapi cerdas oleh Bagus Supomodengan membuka kelas bartender.Kendati ada Akademi Pariwisata,kelas khusus bartender belum ada.Seiring perjalanan waktu dan me-ningkatnya popularitas sekolah ini,Bagus pun mengoptimalisasi fasi-litas SHS agar mampu mengakomo-dasi tingginya standar tenaga ahlibidang perhotelan. Dari mulai me-miliki laboratorium bahasa, pe-nambahan keterampilan berbahasaMandarin, sampai sarana-prasaranaragam kelas praktikum.

“Era teknologi makin canggih,adanya tren pasar global, di sisi lain,perkembangan Cina luar biasa de-ngan produknya yang membanjiriAsia. Karena itu, bahasa Mandarinmampu meningkatkan kualitas siswaSHS lebih maksimal, tidak hanyaharkat, martabat namun juga potensiberstandar internasional sehinggasiswa kami mampu memenangkanpersaingan pasar,” tambah laki-lakikelahiran Surabaya, 13 Agustus, 50tahun silam.

Pemilihan nama SHS pun bu-kan asal comot. SHS adalah sing-katan Sudjud Hadi Soeprapto, ayah

kandung Bagus. Hal itu menjadigabungan dari simbol pengabdian,rasa hormat dan kekaguman padasang bapak yang berprofesi tentara,yang sekarang sudah pensiun danmenetap di Padangsambian, Den-pasar. Bagus sejak kecil sudah hi-dup di Bali bersama orang tuanya.Sekolah dan kuliah juga di Bali.Bagus merasa lebih sebagai orangBali daripada orang Jawa. “I spentmost of my life in Bali, so I becomemore Balinese than Javanese,”katanya seraya terkekeh.

“Pemilihan nama SHS, setelahsaya utak-utik, saya bolak balik,tetap SHS. Saya berkeyakinan ting-gi, nama itu mampu merefleksikankekuatan, ketangguhan semangat dandaya juang tinggi, seperti cita-citasaya untuk membesarkan sekolahini,” tutur Bagus saat ditemui disekolah yang beralamat di JalanJoyoboyo No. 10 Surabaya.

Bagus merintis sekolah inibenar-benar dari bawah. Kelasperdana, jauh dari kategori layak.Hanya ruang kecil di sebelah HotelElmi. Bersama kedua temannya, iamembanting tulang, bahu-membahumengibarkan bendera SHS, mulai daripromosi, menyebar brosur, me-masang spanduk dan baliho. Semuadikerjakan sendiri kendati harus mainpetak umpet dengan petugas pajak.

“Maklum, kami tak punya danasosialisasi, jadi apa pun kami laku-kan. Ada petugas, baliho kami copot.Nanti kalau petugasnya pergi, kamipasang lagi. Begitu terus. Terikmatahari, penatnya badan, gelapnyamalam, dinginnya hujan adalah rang-kaian episode tragis dari berdirinyaSHS hingga saat ini,” tutur Bagussambil menerawang jauh ke masa-masa awal.

Kendala tak cukup di situ, ke-tika peminat SHS makin bertambah,bukannya lega, Bagus makin pusing.Betapa tidak, realita yang harusdihadapi saat itu adalah, SHS perlukelas lebih luas dan representatif,instruktur, dan fasilitas penunjangketerampilan. Sudah saatnya SHSmulai berbenah diri ke arah yanglebih profesional, sementara faktorfinansial masih jadi kendala utama.

“Solusinya, kami bertiga akhir-nya sepakat bekerja multifungsi;mengajar dan duduk di strukturalmanajemen, menyebar brosur, me-manjat pohon untuk memasangspanduk. Apa pun, yang penting,SHS tetap berkibar,” ujarnya lantastertawa.

Perlahan namun pasti, SHSterus mencari jati diri dan makineksis. Sekolah ini sempat pindah dibeberapa tempat mulai di JalanKedungsari, ke Ruko Bratang, se-belum tuntutan yang membuat SHSresmi memiliki gedung sendiri. Per-juangan belum berakhir, kendati

sudah punya tanah sendiri sejak1997, pembangunan gedungkembang-kempis diterjang badaikrisis moneter. Setelah melewati ba-dai panjang, prahara, pahit dan getir-nya perjuangan, gedung megah ber-lantai lima milik SHS pun berdirisecara resmi. Saat ini, dari 600 siswaSHS, hanya 35% yang berasal dariSurabaya, selebihnya banyak dariseantero Indonesia, mulai Ambon,Sulawesi, Kalimantan, Sumatera,Flores, Bali dll.

Buah perjuangan panjang itumenghasilkan prestasi spektakuler.Saat ini, ketika sekolah perhotelan

lain mengalami paceklik siswa, SHSmalah terus kebanjiran peminat.Dengan biaya murah, bebas uangpangkal, uang gedung, SPP, praktik,dan masa belajar relatif singkat, se-kolah ini mampu dijangkau seluruhlapisan masyarakat. Di SHS, selainbisa mengakses info kerja secarabebas, tidak hanya hemat biaya danwaktu, namun jaminan masa depancerah ada di tangan Anda. Apalagi,kualitas lulusan SHS diakui jaring-an bisnis internasional. Terbukti de-ngan para alumninya sukses ber-karier di hotel berbintang di selu-ruh dunia. —asp/nor

Misbahul Munir Alumsi SHS 94,GM ASTON TANJUNG CITY HOTEL“Sungguh, saya tak pernah menyangka

bisa seperti saat ini, menjabat GM di hotelberstandar International(Aston group)tepatnya Aston City Hotel South Kali-mantan. Bagi saya, nothing imposible in thisworld, siapapun yang memiliki cita-cita, kerjakeras, keuletan, semangat pantang menyerah,pasti bisa. Asal, dibarengi dengan cermat danbijaksana dalam memilih jalur pendidikanyang tepat. Ini adalah kunci sukses. Sebagaialumnus SHS 94, saya sangat bersyukur danmerasakan manfaat luar biasa, saya banggamenjadi salah satu lulusannya.”

SOETRISNO,Bartender Jakarta Hilton International

“Anugerah tak ternilai ketika sayamendapat beasiswa belajar gratis di SHS.Yah, kebetulan waktu itu, Pak Bagus adalahsupervisor saya di Garden Palace. Setelahlulus, segudang penawaran kerja membanjirisaya. Mulai Bartender Heritage ClubSurabaya. Saya merasa tersanjung luarbiasa ketika dipercaya sebagai wine ser-vice pada event APEC di Bogor yang diikuti20 negara. Saya kembali dipercaya sebagaiperacik minuman untuk jamuan pesertaKTT Non-Blok di Jakarta ConventionCenter. Bosan menjelajah tanah air, saya

bergabung di kapas pesiar Carnival Australia, hasilnya, selain gajitinggi, saya bisa keliling dunia gratis. Yang ingin saya katakanadalah, saya sampai di titik ini karena saya lulusan SHS”.

Soetrisno

Youvan Valentinolulusan SHS 03, MSC

Mediteranian Ship cruise, Italia“pekerjaan bagi saya adalah

impian besar, sejak SMA, sayasering resah, kawatir luar biasa,sementara saya bercita-cita menjadibartender professional. Pertamadaftar SHS, saya tidak seberapayakin, namun ketika saya melihatfasilitas mumpuni, wajar kalau SHSmampu menghasilkan lulusan berskillcapability dan memiliki potensihandal di bidang hospitality indus-try. Saya sudah sukses bekerja diBali, Jakarta sebelum akhirnyamemutuskan gabung di MSC di RioDe Jeneiro, Brazil. Setidaknya, inibisa menjadi motivasi bagi adik-adik yang memilih sekolah nantinya,SHS adalah pilihan tepat dan cerdas”.

Misbahul Munir

Youvan Valentino

Didik Siswa........................................................................................................................................................................dari halaman 1

Waturenggong Denpasar.Menurutnya, pada titik ini, tidak

ada jalan lain, kecuali sekolah harusmemiliki disiplin, guru yang profesi-onal dan pendidikan bermutu. “Kamijuga menyiapkan sarana prasaranamemadai, menerapkan etos kerja yangtinggi, menetapkan sistem dalamproses pemelajaran serta koordinasidengan orangtua. Pelaksanaan evaluasidan pemantapan hingga kompetensilulusan kami bisa diandalkan, termasukprogram ekstrakulikuler, seperti yogadan seni. Berbagai kemenangan dalamPorsenijar selama ini adalah salah satuhasilnya,” ujar Kepala SMP NasionalDenpasar Drs. I Nyoman Sudana di-dampingi wakil kepala sekolah NiPutu Supadmi, S.Pd.

Sifat hakiki pendidikan adalahdinamis. Pendidikan terus bergerak,berproses, dan tak pernah selesai. Ke-beradaan pendidikan sekarang makinditantang dan diuji. Dengan berbagaikemajuan yang ada, tiap orangtua me-naruh harapan besar pada sekolah un-tuk memberikan pendidikan bermutubagi anak-anaknya. Di tengah rupa-rupa perubahan yang terus terjadi saatini dengan segala dampak yang di-timbulkannya, menghadirkan pen-didikan berkualitas dengan membentukkarakater adalah pilihan mutlak.

SMP Nasional, yang didirikan 2Januari 1974, di bawah naungan Per-

diknas mendidik siswa menjadi manu-sia seutuhnya, tak hanya cerdas jugabermoralitas tinggi. Sebab, pendidikanberkarakter dan bermutu akan mem-bawa bangsa ini berisi insan yang ber-karakter, bermutu serta berwawasanbudaya pula. “Itulah sebabnya, me-ngedepankan pendidikan berkaraktermenjadi mendesak,” tandas NyomanSudana. “Dengan pendidikan soft skillyang mengajarkan nilai-nilai kesopan-an, kejujuran serta keteladanan, men-jadikan siswa memiliki kepribadianyang baik,” lanjut Tini Gorda.

Menurut wakasek Ni Putu Su-

padmi, saat ini SMP Nasional me-nyandang status disamakan dan ter-akreditasi A plus. Guru-guru menjalan-kan tugas mendidiknya seperti mem-bimbing, menuntun, menarik keluarpotensi tersembunyi yang dimilikipeserta didik menjadi potensi termani-festasikan dan teraktualisasikan. Untukitu, nilai-nilai luhur seperti kebenaran,keadilan, kedamaian, pengorbanan, ke-sabaran, kebebasan, kejujuran dan hatinurani, disiplin, harapan serta tanggungjawab selalu dikedepankan dalamhubungannya dengan pendidikan.

Fasilitas lingkungan sekolah di-

rancang nyaman, bersih, sehat, sopan,ramah, akrab, dan demokratis. Saranacukup untuk menunjang proses pe-melajaran, baik lab sains, bahasa mau-pun komputer. Kurikulum dirancangdengan sepenuhnya mengacu kepadaperspektif yang benar mengenai tujuanpendidikan. Hal ini diharapkan menjadipertimbangan orangtua memilih SMPNasional ini.

Atas keunggulan-keunggulan yangdimiliki, SMP Nasional, dengan moto-nya “sekolah para sahabat dan keluarga”ini siap menerima siswa baru tahunpelajaran 2010/2011. “Pendaftaran bisadilakukan langsung ke Gedung SMPNasional di Jalan Waturenggong atausecara kolektif melalui SD siswa ber-sangkutan,” ujar Nyoman Sudana sem-bari mengatakan para guru siap sebagaifasilitator untuk mendukung perkem-bangan siswa. Mereka dijamin berkomit-men terhadap pekerjaannya, kreatif, pe-nuh dedikasi, dan memiliki kasih sayangkepada anak-anak demi menyiapkanmereka menjadi manusia yang berhasildan hidup sejahtera di masa depan.“Tentunya target kami sebagai penye-lenggara pendidikan adalah memper-siapkan dan memberi bekal kepadagenerasi penerus bangsa agar siap belajarke jenjang berikutnya untuk menghadapipasar bebas dan persaingan global padamasa sekarang dan akan datang yangkompetitif,” katanya. —asp/ard

Pemberian penghargaan kepada siswa berprestasi

Lahirkan Wirausahawan....................................................................................................................................dari halaman 1

Candra Dewi setahun bermitradengan pemerintah. Kendati demikian,pusat pelatihan kecantikan ini telahberkiprah ikut serta mengentaskanpengangguran sejak tahun 1994. “Dulubiaya pelatihan, kami ambil darikeuntungan dalam mengelola usahasalon kecantikan. Syukur, sekarangsudah ada mitra pemerintah yangselalu memberikan dukungan kepadakami,” tambah Ni Made Rahayuni,pemilik dan pengelola LembagaKursus dan Pelatihan KecantikanCandra Dewi. Terbukti, Candra Dewidiberikan kesempatan dua kali menjadiLembaga Kursus dan Pelatihan (LKP)yang menyelenggarakan KursusWirausaha Kota (KWK).

Kini, tak hanya berorientasi bis-nis, semangat LKP Kecantikan CandraDewi ikut serta mengurangi pengang-guran tetap bergelora. Menurut Raha-yuni, pengangguran diakibatkan olehberagam faktor antara lain, jumlahpencari kerja lebih besar dibandingjumlah peluang kerja yang tersedia,masih adanya anak putus sekolah,serta pemutusan hubungan kerja. Takhanya itu, minimnya keterampilan paralulusan SMA/SMK menyebabkanmereka tak bisa secara mandiri mem-buka lapangan pekerjaan. Padahal jikasemua lulusan memiliki kemampuanmengolah sumber daya alam menjadi

produk bernilai ekonomis, bisamenjadi sumber mata pencaharian.Secara otomatis, angka pengangguranakan terkikis. Inilah pentingnyakehadiran LKP dalam hal mem-berikan keterampilan di berbagai bi-dang dan pemahaman maupun penge-tahuan tentang bagaimana mengeloladan membuka sebuah usaha kepadaanak didiknya.

“LKP memang tak hanya mem-berikan keterampilan bagi peserta di-dik, cara mengelola usaha pun juga ha-rus diberikan kepada siswa didiknya,”kata Ibu tiga anak ini. Hal itu telahditerapkan di LKP Candra Dewi. LKPtersebut tak hanya memberikan ke-terampilan kecantikan kepada pesertadidiknya. Candra Dewi juga mengajar-kan bagaimana cara menciptakanlapangan pekerjaan. Terbukti, kini telahbanyak peserta didik jebolan CandraDewi telah membuka usaha baru dibidang kecantikan. Candra Dewi kinitelah berkembang pesat. Kini takhanya LKP, Candra Dewi juga telahmempunyai dua salon kecantikan, satupenyalur kecantikan serta satu klinikkecantikan. “LKP murni untuk kegiat-an sosial,” katanya.

Berkaitan dengan hal tersebut,Direktorat Pembinaan Kursus danKelembagaan, Ditjen PNFI, Kemen-terian Pendidikan Nasional, tahun 2010

mengembangkan Pendidikan Kewira-usahaan Masyarakat (PKM). Programini diharapkan dapat melahirkan wira-usahawan baru dan mampu mencipta-kan lapangan pekerjaan baru sertamendukung pengembangan usahaekonomi kreatif dan produktif. Gunakeberhasilan PKM tersebut, makadilaksanakanlah kegiatan orientasikhusus bagi LKP.

Sebagai salah satu LKP yang di-percaya pemerintah, Candra Dewipunya komitmen akan selalu membuatprogram yang kreatif dan inovatif.Kreatif artinya mencari peluang baruyang bisa menambah penghasilan bagimasyarakat dan inovatif yakni bisaditerima masyarakat karena mampumeningkatkan taraf kesejahteraanhidupnya. Kendati Candra Dewi sejak

awal berdiri berfokus pada kecantikan.Namun, pihaknya tak memungkiribakal melirik bidang usaha lain jikabidang itu digandrungi masyarakat ataumemiliki prospek bisnis menjanjikan.“Peluang usaha tak hanya kecantikan.Banyak hal yang bisa dijadikan ladangbisnis,” katanya. Rahayuni berharapagar pemerintah senantiasa mem-berikan dukungan. “Jika pemerintahmendukung, dengan adanya PKM,kami berharap akan melahirkan lebihbanyak wirausahawan-wirausahawanbaru,” pungkas istri Drs. Ketut Suar-dikanata, M.Si..

Sebagai kelanjutan dari orientasitersebut, Rahayuni juga diundang meng-ikuti sosialisasi program PendidikanKewirausahaan Masyarakat (PKM) diSolo, 7 s.d.8 Juni lalu. —asp/lik

Rahayuni saat sosialisasi program pendidikan kewirausahaanmasyarakat tahun 2010 di Solo 7 - 8 Juni 2010

20 - 26 Juni 2010 Tokoh 13PARIWISATA

Kuta = Pattaya = Amsterdam?BALI, sebuah pulau kecil dan hampir tak terlihat dipeta dunia, tetapi dikenal banyak orang. Hampirtiap rencana perjalanan berwisata dunia selalumenempatkan Bali dalam daftarnya. Balidiperhitungkan dalam penyusunan rencana berliburwisatawan, mancanegara maupun domestik.

D entuman bom diLegian, Kuta,tahun 2002 dan

terulang tahun 2005 di kawasanyang sama dan di wilayah Jim-baran sempat membuat pari-wisata Bali jatuh terpuruk, ter-jerembab di titik paling rendahdalam sejarah kepariwisataan diBali. Saat itu rasanya era ke-emasan Bali sebagai daerahtujuan wisata akan musnah.Banyak pihak yang merasakandampaknya. Banyak usaha yangterpaksa gulung tikar. Banyakpekerja yang mengandalkansektor pariwisata harus dirumah-kan dan diputuskan hubungankerjanya. Banyak dari merekayang memilih pulang kampunguntuk memulai hidup dan pe-kerjaan baru yang jauh dari ingarbingar pariwisata.

Seiring perjalanan waktu,kondisi pariwisata Bali berangsur-angsur membaik, walau dalamperjalanannya diterjang berbagaipersoalan, dari permasalahandiare, flu burung, flu babi, hinggarabies. Tetapi, kita bersyukur se-mua itu tidak mampu merun-tuhkan dominasi Bali sebagaidaerah tujuan utama wisata di

Indonesia bahkan di dunia.Namun, apakah kita sadar,

ada persoalan yang sebenarnyalebih besar mengintip pari-wisata dan kehidupan masya-rakat Bali. Persoalan itu ialahketeguhan akan mempertahan-kan jati diri dan identitas Balisebagai paradise island danPulau Dewata.

Kasus KutaMari kita menganalisisnya

dengan mengambil contohkasus Kuta. Sepertinya tidakada orang yang datang ke Balitidak mengunjungi Kuta. Kutasekarang, tidak hanya mena-warkan keindahan pantainyayang menjadi idaman parasurfer, tetapi juga menawarkankeindahan pertunjukan dan halyang lainnya. Kondisi Kutasekarang, terutama malam hari,bisa membuat orang terkejut,terutama orang yang sudahlama tidak datang ke Kuta padamalam hari. Kuta sekaranghampir mirip Pattaya (Thailand)yang juga memiliki daya tarikpantai yang indah. Kutasekarang juga hampir sepertiAmsterdam, dari aspek ke-

hidupan malamnya. Kuta benar-benar mengusung moto “lifebegin at ten”. Menjelang pukul22.00, kehidupan malam di Kutamulai menggeliat. Di Kutabanyak diskotek, kafe, restorandengan life music-nya. Bahkansekarang di Kuta sudah adatarian di pinggir jalan yang pe-narinya (perempuan) berpakai-an cukup minim. Para penjajakafe dan restoran pun yangberada di sepanjang trotoarmempekerjakan tenaga perem-puan dengan pakaian minim(tidak pakaian adat Bali).

Hanya ada satu hal yangmembuat Kuta berbeda denganPattaya atau Amsterdam yaknikondisi fasilitas umum, terutamafasilitas untuk pejalan kaki.Berjalan kaki di trotoar se-panjang jalan-jalan di Kuta me-merlukan kewaspadaan tinggijika tidak ingin celaka. Kemung-kinan mengalami keseleo, luka

karena terperosok lubang, atauterantuk batu, prosentasenyacukup besar. Fasilitas untukpejalan kaki (footpath) di Kutasangat buruk. Terlihat di salahsatu sisi trotoar seperti barusaja selesai dibangun. Tetapi,kondisinya sangat memprihatin-kan. Belum lagi adanya pe-dagang yang menempatkan ba-rang dagangannya atau tempatduduk untuk dirinya di trotoar,yang membuat trotoar makinsempit, padahal pejalan kakisangat banyak. Tidak meng-herankan jika para pejalan kakicenderung menggunakan ba-dan jalan untuk berjalan, walau-pun kondisinya tidak jauh ber-beda. Akibat pengerjaan salur-an drainase (DSDP) tempo haribelum bisa memulihkan secarabaik kondisi badan jalan diKuta. Di bagian yang digali dankemudian diuruk dan ditambal,tidak bisa mulus seperti semula.Kondisi lalu lintas pun seme-rawut. Konflik kepentingan an-tara pejalan kaki dan pengen-dara kendaraan bermotor seringmenjadi awal terjadinya kece-lakaan. Hal seperti itu tidak kitajumpai di Pattaya atau di Ams-terdam. Di dua wilayah tersebut,pejalan kaki mendapat perhatiansangat besar. Para pejalan kakidapat menikmati berjalan sambilmelakukan window shopping.Harus diakui dan diyakini, win-dow shopping merupakan awalberlangsungnya kegiatan ber-belanja. Makin banyak wisata-wan yang akan berbelanja,makin besar pula peluang untuk

meningkatkan kesejahteraanmasyarakat setempat.

Saran ProfesorMelihat kondisi seperti ini,

sepertinya perlu segera diambillangkah agar Kuta tetap me-miliki jati diri dan identitas ter-sendiri. Kuta harus mampumempertahankan cirinya se-bagai daerah tujuan wisatayang berbeda dengan Pattaya,Amsterdam atau daerah lainnyadi Tanah Air dan di dunia.Kuncinya, tetap mempertahan-kan kearifan lokal dan nilai-nilaibudaya lokal sebagaimana yangmasih dapat dipertahankan dikawasan wisata Ubud yangmemunyai ciri khas tersendiri.Ada hal yang dapat dicontohdari Pattaya, Amsterdam ataudaerah tujuan wisata lainnya,yaitu mengenai penangananterhadap fasilitas publik danjuga lalu lintas. Di Kuta sulit

untuk mencari dan menemukanpublic toilet. Padahal fasilitasini terkait kenyamanan dalammelakukan kegiatan dan ber-wisata. Kondisi lalu lintas punharus ditata dengan lebih baik.

Seorang profesor yang ber-latar belakang transportasi,ketika berkunjung ke Kuta baru-baru ini menyarankan agartinggi trotoar (footpath) de-ngan badan jalan dibuat sama(rata). Untuk memisahkan antarapejalan kaki dan kendaraanbermotor dibuatkan pembatas,sehingga lebar badan jalan di-buat hanya cukup untuk satukendaraan. Kendaraan bermotor‘dipaksadigiring’ hanya berjalandi lintasan itu. Dengan demi-kian pejalan kaki memiliki ruangyang lebih lebar untuk berjalan.Aktivitas parkir harus dibatasidan sebesar mungkin ruangdiberikan kepada para pejalankaki. Jika ini dapat dilaksanakan,

Kuta akan menjadi makin me-narik. Artinya, makin banyaklagi Rupiah atau Dollar yangmungkin bisa didapat.

Mari jadikanlah Kuta se-bagai suatu daerah (spot) yangmemiliki jati dirinya sendiri,tanpa harus meng-copy daerahlain yang jauh dari kearifanlokal dan nilai-nilai lokal Bali.Tinggal sekarang kita menentu-kan pilihan, apakah Kuta akandibiarkan berkembang sepertiapa maunya atau dibuat batas-an sebagaimana yang kita ingin-kan. Menata Kuta dengan ber-landaskan kearifan lokal, tidakakan menyebabkan Kuta di-tinggalkan wisatawan. Kutatetaplah Kuta yang tiada dua-nya di belahan dunia ini.

I Made Rai RidarthaKetua II Masyarakat

Transportasi IndonesiaDaerah Bali

“Bu, Saya.................................................................................................................dari halaman 2

Tepat setahun kemudian, wani-ta itu menghubungi Dayu. Iamenceritakan, ia telah menikah.“Bahkan saat ingin punya anakia pun meminta saya meramal-nya,” kata Dayu.

Kemampuan Dayu Puniadhimeramal sudah terlihat sejakbocah. Kedua orangrtuanyajuga merupakan peramal yangmemakai media lontar dan uangkepeng. Dayu kecil seringmembantu membacakan lontarhasil ramalan saat ibunya me-ramal salah seorang pasien. Ke-biasaan itu berbuah hasil. Dayuternyata juga diberi kemampu-an meramal nasib.

Saat menikah, Dayu tak lagipunya kesempatan berkecim-pung di dunia meramal. Iadisibukkan aktivitas mengurusrumah tangga dan menempuhpendidikan S1 di UniversitasHindu Indonesia.

Kemampun itu berlanjutsaat ia mulai mengajar menjadiguru agama Hindu dan BahasaBali di SMPN 3 Denpasar.“Banyak teman guru berkonsul-tasi perihal masalah merekakepada saya. Sebagai seorang

sarjana agama, tentu saya me-makai dasar buku-buku dan lite-ratur saat memberikan solusiterhadap tiap permasalahan.Mata batin saya pun terkadangberbicara sesuatu. Itulah yangmmebuat saya kembali mene-kuni dunia meramal,” ujarnya.Media tarot dikenalnya darisalah seorang rekannya. “Tan-pa diberi buku panduan, sa-habat saya memberikan sebuahtarot. Saya mempelajarinya se-cara autodidak,” katanya. Dayuingin menggabungkan antaramedia tradisional dan modern.Untuk itu, meski kini ia lebih di-kenal dengan peramal tarot,sejatinya, Dayu tak pernah me-ninggalkan warisan keluarga-nya, yakni meramal denganuang kepeng maupun lontar.“Saya tetap memakai media itusebagai pendukung,” tambah-nya. Keinginan Dayu memper-tajam kemampuannya kian ber-tambah, ia pun belajar caramembaca garis tangan.

Finalis Ibu Teladan se-Balitahun 2005 ini tergolong pe-ramal yang kaya referensi. Bukudan literatur selalu menemani-

nya saat meramal nasib sese-orang atau ketika memberikansolusi terhadap permasalahankliennya. –lik

Suasana di Jalan Pantai Kuta pada suatu siangI Made Rai Ridartha

Pementasan Tiga BahasaWisuda Sekolah Pelita Bangsa

TIGA puluh delapan siswa Sekolah PelitaBangsa mengikuti proses wisuda sebagai tan-da mereka telah menyelesaikan jenjang pen-didikan TK, SD, dan SMP. Dalam acara bertema“Mahkotai Diri Anda dengan Motivasi untukMemasuki Dunia Baru” ini berlangsung Sabtu(12/6) di Hotel Nirmala Denpasar. Beberapasiswa playgroup, TK dan SD mendapat peng-hargaan dari pihak sekolah berkat prestasinyadi bidang akademik maupun nonakademik.

Penampilan para siswa playgroup s.d. SMPturut memeriahkan malam bahagia itu denganberagam aksi pentas seperti menyanyi, menari,modern dance serta drama. Uniknya semuapenampilan anak-anak itu disajikan dalambentuk tiga bahasa, yaitubahasa Indones ia, Manda-rin dan bahasa Inggris.

Ketua Yayasan SekolahPelita Bangsa Pintoro AriefPriyono mengatakan SekolahPelita Bangsa sebagai seko-lah nasional plus, memakaikurikulum nasional dengankeunggulan mengajarkantiga bahasa, bahasa Indone-

sia, Mandarin danInggris. Keterampilanberbahasa ini sangatberguna apalagi Man-darin sebagai bahasakedua setelah bahasaInggris. Sekolah inimemiliki tiga jenjangpendidikan; TK, SD,SMP dan membukakelas playgroup. Matapelajaran bahasa di-berikan 14 jam se-minggu. Selain bahasa,murid diberikan penge-tahuan teknologi infor-masi. Murid belajarefektif di sekolah mulai

pukul 08.00 s.d. 16.00. “Kegiatan wisuda inisebagai bukti kreativitas mereka di bidangbahasa,” katanya.

Ni Nyoman Sudiati S.E.,M.M. selaku kepalaSMP dalam sambutannya mengatakan, SekolahPelita Bangsa cukup banyak meraih prestasi.Sesuai hasil ujian nasional, siswa SMP PelitaBangsa lulus 100% dengan satu orang masukdi sekolah menengah unggulan yaitu I MadeAsti Suprawanti. Sementara ada beberapa siswaberminat melanjutkan sekolah ke luar negeri.Selama proses pendidikan, para siswa aktifmengikuti berbagai perlombaan dari tingkatsekolah sampai tingkat provinsi di bidangakademik maupun nonakademik. —asp/tin

Para winisuda

ENGLISH-MANDARIN NATIONAL PLUS SCHOOLPELITA BANGSA

Jln. Mahendradatta No. 88, Denpasar;Tlp: (0361) 746 6228, 490 565, 490579;

Fax: (0361) 481 972, email :[email protected]

Ubud Perlu..........................................................................................................................................................................dari halaman 1

Pemerintah telah mencobamengupayakan langkah tero-bosan melalui rencana pem-bangunan sentral parkir. “Se-perti yang sudah ditegaskanPak Bupati Gianyar, saat inisedang dicarikan lahan untukitu,” jelasnya.

Problem lahan parkir men-jadi masalah serius di Ubud.“Akibatnya, badan jalan men-jadi lahan parkir. Repotnya,penataan parkir belum efisien,khususnya parkir deretan mobilyang tampak hampir tiap hari disejumlah ruas jalan. Posisiparkir badan mobil umumnyaditata setengah melintang dibadan jalan. Ini jelas membuatbadan jalan yang umumnyatidak lebar otomatis amat tidaknyaman untuk dilintasi satubadan mobil,” ujar pengamattransportasi Dr. Ir. Tjokorda“Sosrobahu” Gede RakaSukawati.

Itu lebih repot lagi jika ter-jadi penataan parkir di sisi kiridan kanan badan jalan. Tjok.Sosrobahu mengamati, untukkawasan jalan protokol di Ubudjelas ini tidak mungkin diterap-kan. Pasalnya, lebar badan jalanumumnya hanya sekitar 6 meter.Lebar satu badan mobil kira-kira1,8 meter. Jika ada dua mobilparkir otomatis badan jalan ‘di-makan’ 3,6 meter. Sisa badan ja-lan untuk dilalui kendaraanroda empat lainnya amat ter-batas.

Menurutnya, pilihan se-mentara memang masih berupatoleransi terhadap parkir satumobil di salah satu badan jalan.Namun, penataan parkir mobilsebaiknya tidak setengah me-lintang di badan jalan. Ini cen-derung membuat separuh ba-dan jalan habis untuk tempatparkir. “Biarkan saja mobildiparkir lurus searah jalan yangsudah ada. Ini lebih menghematlebar badan jalan,” pintanya.

Hanya saja, penemu tekno-logi konstruksi jalan layang inimenekankan, perlunya dipikir-kan serius lokasi parkir umumdi kawasan Ubud. “Ini tidak bi-sa tidak jika kita menghendaki

Ubud bebas dari kemacetan,”katanya.

Adanya rencana pemerintahmembangun sentral parkir di-nilai belum bisa menjamin bakalteratasinya masalah kemacetantersebut. “Langkah paling idealjika melihat kondisi tata ruangUbud sekarang, dibangunnyafasilitas parkir publik yangberada di sejumlah titik. Jumlahfasilitas parkir ini disesuaikandengan kebutuhan real. Ini ter-utama dihitung dari jumlah titikwilayah yang padat arus lalulintas dan selalu memicu ke-macetan,” jelasnya.

Contoh, fasilitas parkir pu-blik tersebut dapat dibangun diareal yang radiusnya tak terlalujauh dari kawasan Pasar Ubuddan Jalan Monkey Forest, duakawasan publik yang selalubermasalah dengan parkirkendaraan. “Lahan parkirnya bi-sa diperoleh dengan caramenyewa tanah kosong milikwarga atau desa adat,” ujarnya.

Lapangan Astina Ubud di-sebutkan Tjok. Sosrobahu da-pat menjadi alternatif untuklahan parkir. Namun, ini dikelolasedemikian rupa sehingga aruslalu lintas kendaraan yang ke-luar masuk tempat parkir ber-langsung lancar. Misalnya, arusmasuk keluar kendaraan di-kendalikan melalui teknologiinformasi. Di sini ada operatorsentral yang mengaturnya.

Tetapi, menurutnya, ide inibisa jadi kurang mendapatkandukungan masyarakat yang ma-sih menghendaki lapangan ter-sebut sebagai tempat kegiatanolahraga. “Padahal, kalau maulapangan olahraga kan bisa carilahan di luar kelurahan lain di

kawasan Ubud yang masih pu-nya lahan tidur yang memadaiuntuk itu,” ujarnya.

Gagasan itu dinilai kalanganpengamat lainnya, A.A. NgurahGede Kusuma Wardana, PutuSatyawira Marhendra, lebih re-alistis. Kusuma Wardana meni-lai ide membangun sejumlahfasilitas parkir publik lebih pasdi kawasan Ubud. Ini dibutuh-kan sesuai wilayah yang padatarus kendaraan yang kerap me-nimbulkan kemacetan.

Menurut Kusuma Wardana,Pemerintah Kabupaten Gianyardapat memanfaatkan lahan ti-dur yang ada di beberapa kawa-san lain di wilayah Ubud untukmembangun lahan parkir publik.Namun, itu tentu harus diawalidengan survei untuk menge-tahui kondisi realnya. “Denganbegitu, lahan parkir yang adananti dapat dipilih denganmempertimbangkan jarak yangtak terlalu jauh dari pusat ke-ramaian,” ujarnya.

Satyawira melihat perlunyalahan parkir semacam itu pundari sudut pemberdayaanpotensi lokal. Jika lahan tiduratau lahan milik warga maupundesa adat dapat dimanfaatkanuntuk fasilitas parkir publiktentu distribusi pengelolaandan keuntungan akan merata.“Masyarakat dilibatkan untukikut mengelola dan mendapat-kan rezeki dari situ,” ujarnya.

Namun, menurut PelaksanaHarian FSP Par. Bali ini, jika adawarga yang siap menyediakanlahan miliknya untuk fasilitasparkir publik tentu jangan sam-pai itu dikelola dengan sistembisnis swasta murni. “Penge-lolanya harus diikat komitmenuntuk merekrut pekerja lokal

sekaligus ikut memberikankontribusi keuntungan untukdesa adat setempat,” katanya.

Gagasan tersebut memangdinilai bisa menjadi terobosansementara untuk mengatasi ma-salah kemacetan Ubud. Namun,itu belum bisa dianggap dapatmenjadi jalan keluar untuk me-nanggulangi problem transpor-tasi Ubud secara integral. “Upa-ya melakukan pemetaan wila-yah peruntukan di Ubud harusmenjadi langkah awal menujupembenahan sistem transportasiitu. Kawasan peruntukan di da-erah ini harus ditertibkan. Jikakonsisten pada ketentuan bhi-sama niscaya problem ini lam-bat laun dapat teratasi,” ujarTjok. Sosrobahu meyakinkan.

Ketentuan bhisama yangdimaksudkannya terkait bataskawasan suci yang ada di Ubud.Ada ketentuan yang disebut-sebut menggariskan jarak ter-tentu lingkar kawasan pura de-ngan wilayah di luar kawasansuci tersebut. “Peta peruntukankawasan ini harus dibuat terangdulu. Dengan begitu baru kitabisa melihat ini kawasan suci,sehingga tidak boleh ada fasi-litas publik lain selain untukupacara keagamaan. Kita jugatahu di mana batas kawasanyang boleh dibangun fasilitaspublik,” tandas alumnus ITBBandung ini.

Relatif sulit untuk memasti-kan batas antara dua kawasanini. Jika tempo dulu, menurut-nya, peta peruntukannya tidakrumit diamati. “Ini karena di se-kitar kawasan pura selalu di-tanami pepohonan. Pepohonanini yang menjadi batas kawasansuci dan bukan kawasan pura,”ungkapnya. —sam

PRODUK aromaterapi Bali Tangi di ajang pameran PestaKesenian Bali diburu warga konsumennya. Dupa berbahan alamiyang menebar wangi menjadi salah satu produk barunya.Istimewanya, bahan bakunya berasal dari sejumlah jenis tanamanyang populer di masyarakat, seperti cendana. Selain dupaistimewa ini, ada pula serbuk untuk pengasapan yangmengembsukan aroma segar dan menghanyutkan. —sam

Wangi DupaBali Tangi

Berembus dari StanPameran Pesta Kesenian Bali

di Art Center Denpasar

Dara ayu pelayan stan pameran Bali Tangi di ajang PKBmemperlihatkan dupa istimewa dalam kemasannya

14 20 - 26 Juni 2010Tokoh PESTA KESENIAN BALI

MINGGU, 20 Juni 201010.00 – 12.00 Topeng Panca dari Seka Topeng Panca Kanda Eka

Swara Murti Banjar Angabaya Penatih, Denpasar, Kalangan Angsoka;10.00 – 12.00 Tari Leko Banjar Parekan Sibang Gede, Wantilan; 10.00– 12.00 Lomba Busana Anak-anak dan Remaja, Gedung Ksirarnawa;17.00 – 18.30 Tari Janger, Seka Janger Banjar Palak, Sukawati,Kalangan Ayodya; 20.00 – 22.00 Parade Drama Gong Seka DramaGong Kundi Manik Desa Buana Giri Bebandem, Gedung Ksirarnawa;20.00 – 22.00 Dramatari Arja Muani Seka Arja Muani Printing Mas,Denpasar, Kalangan Angsoka; 20.00 – 22.00 Teater Bali ModernSanggar Teater Bali Ambengan, Buleleng, Kalangan Ayodya

SENIN, 21 Juni 201010.00 – 12.00 Pesantian Persatuan Tuna Netra Indonesia Jalan

Seririt Singaraja, Kalangan Ayodya; 19.30 – 21.30 PemberianPenghargaan kepada Seniman Tua, Gedung Ksirarnawa; 19.30 – 21.00;Parade Wayang Kulit Tradisi. Seka Wayang Citra Rukmi Desa BudaKeling Bebandem, Wantilan; 20.00 – 22.00 Prembon Kreasi SanggarAlit Sundari Batubulan Kangin, Gianyar, Kalangan Angsoka; 20.00 –22.00 Parade Balaganjur Pragmentari Kota Denpasar, Gianyar, danBadung, Panggung Terbuka Institut Seni Indonesia Denpasar; 20.00 –22.00 Dramatari Calonarang Sanggar Tari Gita Lestari Petak, Gianyar,Kalangan Ayodya.

SELASA, 22 Juni 201010.00 – 12.00 Partisipasi Kesenian Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata. Nusa Tenggara Timur, Kalangan Ayodya; 19.00 – 21.00Parade Topeng Prembon Seka Topeng Smara Buana. Banjar LosanDesa Takmung, Wantilan; 20.0 – 22.00 Parade Drama Gong SekaDrama Langlang Budaya.Tegalalang, Gedung Ksirarnawa; 20.00 –23.00 Parade Lagu Daerah Bali Kabupaten Klungkung dan Karangasem,Panggung Terbuka Ardha Candra

RABU, 23 Juni 201010.00 – 12.00 Topeng Betawi, Tari None Tugu dan Silat Beksi

Suku Dinas Kebudayaan Kota Adminitratif Jakarta Utara, Wantilan;17.00 – 19.00 Tari Kontemporer HSB Bangli, Gedung Ksirarnawa;19.00 – 21.00 Parade Topeng Prembon Sanggar Yama Sari, Peliatan,Ubud, Wantilan; 20.00 – 23.00 Calonarang Sanggar Seni WerdhiSanggita, Banjar Samsam Kerambitan, Kalangan Ayodya; 20..00 –23.00 Parade Lagu Daerah Bali Kabupaten Jembrana, Buleleng, danGianyar, Panggung Terbuka Ardha Candra

KAMIS, 24 Juni 201010.00 – 12.00 Tari dan Tabuh Sanggar Yenira Denpasar, Kalangan

Angsoka; 17.00 – 19.00 Dramatari Arja Cecupu Manik WindusaraSeka Arja Gitanyali Mengwitani, Badung, Gedung Ksirarnawa; 19.00– 21.00 Parade Topeng Prembon Sanggar Seni Santi Budaya Singaraja,Wantilan; 20.00 – 23.00 Parade Lagu Daerah Bali Kabupaten Tabanan,Badung, dan Denpasar, Panggung Terbuka Ardha Candra.

JUMAT, 25 Juni 201010.00 – 12.00 Tari dan Tabuh Klasik Sanggar Mekar Buana. Banjar

Penyaringan Sanur, Kalangan Ayodya; 19.00 – 21.00 Arja KlasikSanggar Puri Saraswati Singapadu, Kalangan Ayodya; 19.00 – 21.00Parade Topeng Prembon Seka Prembon Pesona Budaya Bangli,Wantilan; 20.00 – 22.00 Pementasan Wayang Modern Sanggar WayangKulit Gita Mahardika Banjar Babakan Sukawati, Gedung Ksirarnawa

SABTU, 26 Juni 201010.00 – 12.00 Tari Hudog Suku Dayak Dewan Kesenian

Balikpapan, Kalangan Ratna Kanda; 10.00 – 12.00 Tari Klasik GambuhSeka Gambuh Desa Pacung Tejakula; Kalangan Ayodya; 17.00 – 18.30Tari Joged Bumbung Banjar Begawan Pedungan, Denpasar, KalanganAyodya; 19.00 – 20.00 Musik Etnik Fusion Abi Group Denpasar,Gedung Ksirarnawa; 19.30 – 21.00 Wayang Kulit Banjar PadangSambu, Denpasar, Wantilan; 20.00 – 22.00 Pemutaran FilmDokumenter, Institut Seni Indonesia Denpasar; 20.00 – 22.00 FinalPemilihan Jegeg Bagus Provinsi Bali, Panggung Terbuka ArdhaCandra.

MINGGU, 27 Juni 201010.00 – 12.00 Parade Ngelawang Kabupaten Klungkung, Gianyar,

Bangli, dan Tabanan, Areal Taman Budaya; 10.00 – 12.00 Tari KlasikKota Denpasar, Wantilan; 10.00 – 12.00 Joged Bumbung SanggarTari Dharma Santhi Desa Bila Tua Kubutambahan, Buleleng, KalanganAyodya; 19.30 – 21.00 Pergelaran Wayang Listrik GrupSidhakarnoyako Tokyo Japan, Wantilan; 20.00 – 22.00 Wayan BetelDalang I Ketut Kodi, S.S.P., M.SI ,Wantilan; 20.00 – 22.00 ParadeDrama Gong Himpunan Seniman Kabupaten Badung, GedungKsirarnawa; 20.00 – 22.00 Musik Kolaborasi Grup Musik ProgresifJes Gamelan Fusion “Penggak Men Mersi” Puri Kesiman Denpasar,Panggung Terbukan Ardha Candra.

Jadwal PKB ke-32Tahun 2010

Seni Klasik MengusikMasyarakat Masa Kini

Minggu I Diisi 4 Pergelaran

Mengapa Ada Acara ‘Mirip Mecaru’Dalam Pawai PKB?

Jadikan Pawai EtalaseAcara Pertunjukan

ACARA pawai Pesta Kesenian Bali (PKB) Sabtu(12 Juni), tampak sedikit rancu. Jenis ritual suci

panca yadnya, seperti mecaru, ditampilkan dalampawai. Beberapa peserta menampilkan adegan

mirip mecaru dengan sesajen dan pemangku.Pemangkunya riil, entahlah sarana sesajen apakah

‘asli’ atau ‘asal-asalan’. Ada peserta pawai yangmembawa ayam, mengingatkan bahwa mecaru

senantiasa diiringi tabuh rah (adu ayam). Sebagian orang mengatakan itu bukan mecaru,

tetapi mirip mecaru.

I ni memang bukanpawai pertama yangmenampilkan peragaan

mirip ritual (ritual-ritualan?). DiDenpasar beberapa bulan laluada acara kesenian yangmenampilkan atraksi sepertipernikahan dan pengabenan.Meski bukan pertama, pawaibernada ritual dalam PKB tetapmembuat kita tercenung danbertanya: bolehkah ritualdipertontonkan?

Kalau selama ini banyakprosesi agama disaksikanwisatawan, itu wajar karena halitu dilaksanakan demi ritual,bukan ritual yang sengajadigelar untuk tontonan. Duniapariwisata yang sering dijadikankambing hitam sebagai sektoryang membuat komersialisasibudaya berulang-kali diwanti-wanti agar tidak mengomersial-kan ritual. Ketika terbetik beritaMick Jegger dan Jerry Hallmenikah gaya Bali di Ubud,publik naik pitam dan protes.

Begitu juga ketika adapasangan homo dari Belandadikabarkan ‘menikah’ gayaHindu di Tabanan, reaksimasyarakat mencuat. Berita inidibantah karena yang terjadibukan pernikahan tetapi prosesorang asing masuk Hindu.Tetapi, karena pelaku dari keduakegiatan tersebut orang asing,dan tiap orang asing dianggapturis, kedua peristiwa itudianggap dampak negatifpariwisata. Kian kuat tuduhanpublik bahwa pariwisatamenimbulkan polusi budaya.

Reaksi masyarakat untukmengingatkan agar ritual agamatidak boleh dikomersialkan,dijadikan permainan, atautontonan, pantas dipuji. Tetapi,

bagaimana kita mesti bersikapkalau ternyata orang Bali sen-diri yang menjadikan prosesiritual agama mereka sebagaitontonan?

Mengapa Pawai Ritual?Dalam konteks pawai PKB,

munculnya peragaan ritualmirip mecaru untuk penyucianpertiwi terjadi mungkin karenahal-hal berikut.

Pertama, peserta pawai darikabupaten/kota mencobamenampilkan pawai sesuaidengan tema yang disodorkanpanitia PKB. Tema pawai PKB2010 ‘Bhuana Kerthi’ (penyu-cian alam semesta). Dalam adatBali, penyucian antara lain bisadilakukan dengan mecaru.Karena tema pawai diambil darikosa kata ritual, tidak meng-herankan kalau peserta pawaimenampilkan prosesi ritual.

Kedua, pawai mecaru yangditampilkan kontingen kabu-paten/kota merupakan buktilemahnya kreativitas senimereka. Artinya, jika kreatif,mereka bisa mengemas senipertunjukan yang merefleksikansemangat penyucian pertiwi. Masyarakat Bali paling piawaimengadopsi kehidupan riil kedalam karya seni, seperti terlihatdalam kreasi Tari Nelayan, TariTenun, Tari Cendrawasih.Bukan burung yang ditampilkandi panggung tetapi gerakburung diimitasi dalam kre-asi. Dalam konteks menyajikanpesan penyucian bumi, bukanmecaru yang mesti diangkat kepawai, tetapi kemasan tari atauteater yang mengedepankanspirit penyucian bumi.

Ketiga, peserta pawai tidakmemiliki cukup waktu mem-

bangun kreativitas untukmembuat pertunjukan sesuaitema. PKB merupakan acarayang digelar rutin, tetapi selalumuncul banyak keluhan dariseniman bahwa mereka tidakdapat waktu cukup untukbelatih, alias didadak untuktampil. Walau tema sudahdisiapkan, mungkin setahunsebelumnya, mepetnya waktuuntuk seniman berkreasi seringterjadi karena urusan birokrasipenunjukan dan penyediaandana.

Dalam PKB 2010, misalnya,soal dana sempat mencuathendak dipotong, sehinggabeberapa daerah harusmengurangi paket seni yangditampilkan, tetapi belakanganPemprov Bali tidak jadimemotong anggaran PKB.Tetapi, karena ini terjadi padabeberapa waktu terakhir, masukakal keluhan seniman bahwamereka tidak memunyai cukupwaktu untuk berkreasi. Ketikamendengar ‘Bhuana Kerthi’maka langsung sajamenampilkan ritual mirip mecarutanpa kreasi seni.

Tema LugasPKB sudah berjalan 32 kali,

tiap tahun, dan tentu saja tidakmudah membuat tema menariktiap tahun. Tetapi, komitmenmenggelar PKB tiap tahunharus memaksa panitia mampumelahirkan tema kreatif yangdapat mencegah lahirnya pawaikesenian yang mirip-mirip ritualagama.

Beberapa waktu lalu, panitia

berhasil membuat tema yangdalam penjabarannya begitulugas dan menarik, misalnyatema Tantri. Tantri merupakankisah sejenis seribu satu malam,dan ini ada dalam sastra danbisa diangkat ke dalam per-tunjukan dan pawai.

Pernah ada tema topeng(tapel), yang dalam pawai danpertunjukan serta pameran dansarasehan menampilkan ke-kayaan khazanah topeng Bali.Unsur-unsur sakral masuk didalamnya tetapi tidak sampaimenampilkan parade mirip-miripaktivitas ritual agama.

Untuk selanjutnya, temaPKB perlu dibuat luas tanpamembatasi seniman untukmenafsirkan, sekaligus lugasagar tercegah penafsiran mentahkhususnya untuk pawai danpertunjukan. Dalam pawai danpertunjukan diharapkan temamenjadi perekat dominanwalaupun tidak mesti tampakdalam semua pementasan.

Alternatif tema yang bisadiangkat misalnya suling,dengan harapan dominan pawaidan pertunjukan menampilkankesenian yang mengandungunsur seruling. Beberapa temayang sudah diangkat pada masalalu bisa didaur-ulang denganenergi kreatif baru, misalnyamusik bambu (angklung, jegog),bunga dan buah antara senidan persembahan.

Tidak ada salahnya men-daur-ulang tema karena sudahterjadi pergeseran generasiseniman dan penonton dalamjagat PKB.

Kawinkan Pawai kesenian PKB seper-

tinya terpisah dengan programpertunjukan. Ke depan, acarakeduanya bisa dikawinkan.Caranya beberapa kesenianyang akan tampil dalampertunjukan selama sebulanditampilkan dalam pawai.Idenya, menjadikan pawaisebagai etalase kegiatan per-tunjukan.

Kalau dalam pertunjukanPKB ada parade jogedbumbung, alangkah eloknyakalau penari joged yang akantampil itu diundang pawai.Saat tampil pawai, kehadiranmereka dipromosikan pem-bawa acara ‘inilah penari-penari joged yang akan tampildi Art Centre..saksi-kan…jangan lewatkan….’.Begitu juga para dalang, atautim kesenian lainnya.

Selama ini kaitan antarapawai dan pertunjukan reng-gang sekali. Tetapi, tentu tidaksemua yang tampil di per-tunjukan harus ditampilkandalam pawai. Kalau antarapawai PKB dan pertunjukanbisa dikawinkan, kita tidakperlu khawatir peserta danpanitia kehabisan acara pawai,kita tak perlu tercenungmelihat peragaan miripmecaru atau mirip ritual pancayadnya Hindu lainnya.

Bagaimanapun, PKB me-rupakan pesta kesenian,bukan pesta adat apalagiagama.

Darma Putra

Tari klasik Kumara Eka Banjar Lepang, Banjarangkan, di kalanganAyodia dalam PKB ke-32 tahun 2010

SENI pertunjukan klasikBali kini makin terpinggir. Teatertua Gambuh, misalnya, ke-mungkinan hanya bisa diper-goki dalam upacara keagamaanyang tergolong besar. Demikianpula Wayang Wong makin sulitdijumpai pementasannya. Bah-kan salah satu seni karawitanBali yang disebut Gambangsudah menuju kepunahannya.Beberapa bentuk seni klasiktradisional Bali yang lainnyahidup segan mati pun pasrah.Sebagian masyarakat pen-dukungnya makin tak hiraupada nilai-nilai luhur yangterkandung dalam ekspresi seniklasik itu.

Sebagai bentuk kepedulianterhadap keberadaan seni klasikBali yang sedang merana itu,Pesta Kesenian Bali ke-32 tahun2010 ini memberikan porsi cukupluas bagi tampilnya seni klasik.Dalam minggu pertama PKB, telahdiisi empat bentuk pergelaran seniklasik, semuanya berlangungpagi-siang hari. Senin (14/6) tampiltari klasik Barong Banjarangkan,Klungkung, Selasa (15/6) diper-dengarkan karawitan klasik CarukKabupaten Bangli, Rabu (16/6)ditampilkan karawitan klasikSlonding Kabupaten Gianyar, danSabtu (19/6) dihadirkan karawitanklasik Gambang KabupatenBadung.

Penampilan tari klasik KumaraEka Banjar Lepang, Banjarangkan,Klungkung di kalangan Ayodia,Taman Budaya, disaksikanratusan penonton. Suguhan seni

pentas para penabuh dan penariyang rata-rata berusia remaja itucukup meyakinkan. Bertitik tolakdari lakon Barong Swari, paraseniman muda yang energik inimencoba memberikan interpretasitema PKB ke-32 dalam implemen-tasi sajian seninya. Tema PKB ke-32, Sudamala: MendalamiKemurnian Nurani diejawantah-kan dengan lakon ruwatan yangdipetik dari mitologi Siwa Tatwa.

Alkisah karena sebuah aib,Dewa Siwa menghukum istrinya,Dewi Uma, dengan mengusirnyake bumi. Dalam wujud raksasa,Uma menjadi penguasa duniakematian dengan sebutan Durga.Bersama para pengikutnya, DewiDurga membuat ulah dan menebarbencana sehingga kehidupanmenjadi kacau balau. Untukmenghindiri prahara yang lebih

mengerikan, Dewa Siwamengutus Tri Semaya menen-teramankan kembali kehidupandi dunia. Tri Semaya yangterdiri atas Dewa Wisnu, DewaBrahma, dan Dewa Iswaraturun ke mayapada menjadiTelek, Topeng Bang, danBanaspati Raja memerangi terorDewi Durga. Durga kalah dandisadarkan. Kehidupan alamsemesta kembali harmonis.

Tari klasik seperti yangdisajikan para seniman mudaKlungkung tersebut lazimnyahadir di tengah masyarakat Balidalam konteks ritual ke-agamaan. Pertunjukan Barongdan Telek dapat menjadi se-buah pementasan tersendiriatau dapat pula disimak penon-ton sebagai bagian drama tariCalonarang. Dalam teater magis

Calonarang, Barong dan Telekdisuguhkan sebagai tari lepasmengawali pertunjukan inti.Hingga kini, di beberapa komu-nitas, Barong dan Telek masihdisakralkan. ISI Denpasar saatbernama ASTI sempat mere-konstruksi tari Telek yanghingga kini sering dipentaskansebagai seni tontonan di tengahmasyarakat Bali.

Sebagai seni tontonan,penampilan Barong Swari grupKumara Eka Klungkung cukupapik. Klimaks dari sajian tariklasik ini adalah pertarunganDurga dalam wujud Rangda danBanaspati Raja dalam per-sonifikasi Barong. Konseprwabhineda, dua yang berbedaini, disajikan penuh semangatoleh para penari dengan iringanyang tak kalah gegap dari parapenabuh. Mereka telah dengansuka cita mewarisi, menyelamat-kan, dan mengaktualisasikankeseniannya di hadapan kha-layak umum. Penampilan me-reka telah mampu mengusikketerpesonaan masyarakatterhadap beragam hiburan mo-dern masa kini.

Penyelamatan dan aktuali-sasi terhadap bentuk-bentukseni klasik sudah sepatutnyadiapresiasikan. Sebab, seniklasik tidak hanya merupakankristalisasi estetik suatu renta-ngan zaman namun juga saratmakna kultural. Kini, di tengahlaju trasformasi budaya, ke-beradaan seni klasik sebagaiformulasi artistik kian redupdan sebagai pencatat maknabudaya kurang dipedulikan.Perubahan budaya sebagaiimbas dinamika kehidupan,berkontribusi besar pada carapandang, pola berpikir, sikaphidup masyarakat, termasukpada sikap masyarakat Balimasa kini dalam berinteraksidengan keseniannya.

Belakangan, bentuk-bentukkesenian yang telah mengisi

dinamika kehidupan masyarakatterdahulu kian terpinggirkandan pencapaian estetik yangpernah diraihnya tergerus takterurus, fungsi-fungsi sosialdan religius yang sempatdiisinya terkikis. Begitu pulamakna-makna kultural danfilosofis yang dulu mengawal-nya terpental entah ke mana.Kesenjangan bentuk-bentukkesenian itu dengan generasimuda, makin lebar. Orientasimasyarakat kita di tengahgelombang globalisasi yangcenderung materialis-kapita-listik, membuat butir-butirbudaya itu tergelincir.

Sejatinya, khazanah seniklasik merupakan mata air yangmengalirkan dahaga berkreasi.Kontinuitas pelestarian danpengembangan kesenian di Balilazimnya berorientasi pada nilai-nilai estetika dan konsep-konsepartistik dari kesenian klasik yangtelah teruji zaman tersebut.Gambuh, misalnya, bertransfor-masi menjadi Arja dan Legong.Konsep klasik Legong kinidielaborasi menjadi beragam taripalegongan. Begitu pula dalamseni karawitan. Konsep dan pola-pola musikal dalam gamelanGambuh mengejawantah dalamgamelan Semarapagulingan.Repertoar yang dimiliki GongGede disajikan lebih segar dankreatif dalam gamelan GongKebyar. Kini di tengah dinamis-nya perkembangan GongKebyar, tak sedikit yang meng-eksplorasi elemen-elemen yangterdapat dalam gamelan tuaseperti Gambang, Slonding, atauGender Wayang. Kesenianklasik yang menyimpan nilaiestetik nan luhur, lebih-lebihyang telah terpuruk langka,patut digali, direkonstruksikan,direvitalisasikan, dan dibangga-kan di tengah lingkungankomunitasnya serta dalampublik lebih luas seperti PKB.

Kadek Suartaya

Parade busana adat Deeng Buleleng saat pembukaan PKB Sabtu (12 Juni)

dok/

bp

20 - 26 Juni 2010 Tokoh 15

Rubrik konsultasi kecantikan ini ditujukan khusus membahas seputarmasalah kecantikan yang diasuh AA Ayu Ketut Agung. Bara para

pembaca Koran Tokoh yang memunyai masalah seputar kecantikan,silakan kirim pertanyaan ke Kursus Kecantikan dan Salon Agung

di Jalan Anggrek 12 Kereneng, Denpasar dan sertakan kupon cantik.

Konsultasi Kecantikan

TRENDI

Ikan Patin Raksasa Panjang 2,5 M Berat 113,5 KgREKOR ikan air tawar kem-

bali pecah, setelah Roberto Godi(45), berhasil menangkap seekorpatin dengan berat 113,5 kg pan-jang 2,5 meter di sungai Po,Mantova, Italia utara.

Bukan hal mudah bagi Ro-berto untuk menangkap ‘mon-ster’ sungai Po itu. Ia harus ‘ber-perang’ melawan ikan raksasayang memiliki kekuatan begitubesar itu. Roberto berkali-kaliterbanting ke air, namun ia tetapmempertahankan alat pancing-nya sekuat tenaga. Untungnyabantuan segera datang dari temandan para nelayan sekitar, itupun membutuhkan waktu se-kitar 45 menit untuk menakhluk-kan ‘monster’ itu.

Ikan patin jenis Wels ini bukansaja mencatat rekor ikan patin ter-besar tapi juga ikan air tawar yangberhasil ditangkap. Rekor sebelum-nya adalah ikan patin yang ditang-kap Christophe Dubreuil, pe-mancing asal Prancis, di sungaiEbro, Spanyol dengan berat 246lbs14oz.

Alberto Bartoli, teman Robertoyang sama-sama memancing disungai itu mengatakan, awalnyamereka mengira itu hanyalah ikanberukuran sedang. Namun Robertoterdengar berteriak keras, karenatarikan yang dirasakannya dari da-lam air begitu besar. “Kami kaget,dan berusaha membantunya. Te-naga ikan itu sangat kuat. Beberapanelayan yang ada di sekitar sini

juga kaget dan ikut membantu.Kami perlu waktu 45 menit untukbisa mengendalikannya,” tuturAlberto.

“Roberto mengatakan dia sa-ngat bahagia berhasil menangkapikan raksasa dan memiliki tenagakuat. Ia lebih senang lagi karenaikan itu tidak terluka dan dapatdikembalikan ke habitatnya,” tam-bah Alberto. Simon Clarke, sekre-taris Konservasi Patin, memper-kirakan usia ikan patin Wels ituantara 20-30 tahun. “Ini adalah pa-tin terbesar yang pernah sayalihat dalam 25 tahun. Saya pernahmelihat beberapa tangkapan (ikan) namun dibanding ini, ikan ikan itu

menjadi tidak signifikan,” tuturSimon. Ia memperkirakan, ikantersebut masih akan bertambahbesar hingga mencapai 300 lbs.

Setelah dilakukan penim-bangan dan pengukuran, Robertomenyerahkan ikan patin raksasaitu pada ke International GameFishing Association (IGFA).untuk dikembalikan ke habitat-nya. Ia berharap prestasinya initercatat sebagai rekor baru. ”Rekor ini masih akan diverifi-kasi. Kami masih akan melaku-kan beberapa pemeriksaan,hasilnya akan segera diumum-kan,” ungkap Jack Vitek dariIGFA. —dia/dailymail

Roberto Godi bersama ikan patin tangkapannya

Nonton Bareng Piala Dunia

Nama Menu Disesuaikan Istilah Sepak Bola

Ajang Piala Dunia 2010 menjadi perhatianmasyarakat. Penggemar bola maupun tidak, memanfaatkan tiap peluang yang

berkaitan dengan turnamen antarnegara yangdigelar empat tahun sekali ini. Mulai dari penjualankaos peserta, bendera, bahkan atribut pesertaPiala Dunia. Satu hal yang juga selalu dinanti adalahnonton bareng.

Dika, adalah salah satu con-toh. Walaupun bukan pemainbola, ia sangat menantikan PialaDunia. Tiap Piala Dunia, ia bisakumpul bersama teman-teman,apalagi bertepatan denganliburan semester. Mahasiswasalah satu PTS di Yogyakartayang sedang liburan di Bali inimengaku dirinya pendukungtim Jerman. “Saya suka tim Jer-man. Pola permainan merekasangat menarik dan bertenagabesar. Layak mereka disebut timpanser,” kata Dika.

Selama liburan ini, Dika lebihsering nonton bareng saudara-

saudaranya. Kebetulan, adasaudaranya yang memasangscreen di warung. Jadi merekabisa nonton bareng. Suasananonton bareng lebih seru ka-rena bisa saling member ko-mentar atau saling mendukung.Tak hanya itu, rasa kantuk bisaterkalahkan kalau mendengarteriakamn atau sorakan timpendukung.

Selain membuat acara no-nton bareng bersama keluarga,ada juga parpol yang meng-adakan acara nonton bareng.Ini dilakukan pengurus sebuahparpol di Denpasar dengan

mengundang penggemar bolayang ada di wilayah mereka.Spanduk acara nonton barengini pun dipasang di pinggirjalan.

Perhelatan Piala DuniaSepak Bola 2010 pun memberiberkah bagi beberapa kafe danrestoran yang menyelenggara-kan nonton bareng. Selainmemberikan harga spesial, saji-an nonton bareng sebagai sa-lah satu trik pengusaha untukmelakukan promosi dan menge-nalkan usaha mereka lebih de-kat dengan konsumen.

Aston Denpasar adalahsalah satu penyelenggara non-ton bareng. Mulai 11 Juni hing-ga 12 Juli 2010, Jempiring Res-taurant yang ada di hotel inidipenuhi dengan berbagaipernak-pernik sepak bola. Meja

yang dihiasi bendera masing-masing negara, baju, bola yangdigantung, layar lebar ukuran3x 4 meter dan 3 layar flat disamping ruangan.

Public Manager Aston Den-pasar Adinda Ashrinintya,S.Sos. mengatakan, tiket yangdikenakan begitu terjangkau,hanya Rp 35.000 konsumensudah dapat tiket nonton ba-reng dan mendapatkan berbagaimacam pilihan menu ditambahsoft drink. “Nama menu punsangat spesial dengan berbagaipilihan, kick off, corner kick,long trow, free kick, dan pen-alty. Menu spesial ini memangdisesuaikan dengan beberapaistilah dalam sepak bola.Makanan tidak terlalu berat, co-cok sebagai camilan saat me-nonton seperti sandwich ataucanafe, kentang goreng, danlumpia. Pengunjung bisa me-milih menu sesuai selera,” ujar-nya.

Perempuan kelahiran Sura-baya 24 tahun silam ini menga-takan, acara dibuka mulai pukul19.00 s.d. 03.00. Biasanya, layarmenampilkan pertandingan se-suai dengan jadwal. “Jadwal bi-sa dilihat di lobi hotel. Bagi paratamu yang menginap jika ter-tarik bisa ikut nonton bareng,”tuturnya.

Adinda mengatakan, mema-suki pertandingan semifinalacara akan dikemas lebih spe-sial. Ada door prize dan ber-bagai macam games yang akandipandu MC. Sampai saat ini,pengunjung nonton bareng diAston Denpasar masih stabilberkisar 25 orang tiap hari. Bagiyang berminat, dapat melakukanreservasi atau datang langsungmembeli tiketnya pukul 19.00malam sebelum acara pertan-dingan dimulai. —ast, wah

Jempiring Restaurant yang disulap menjadi tempat nonton bareng

Adinda tkh/ast

tkh/

ast

Cara Tepat Memasak IkanWALAUPUN kadar dan komposisi gizi

pada ikan sangat sempurna, tidak berartiunsur tersebut dapat dimanfaatkan denganbaik oleh tubuh manusia. Cara memasak danmengolah ikan yang salah akan menurunkanatau menghilangkan potensi yang dimiliki ikantersebut. Ahli Gizi dari Poltekes Denpasar IdaAyu Eka Padmiari, S.K.M. M.Kes. mengatakan,beberapa hal yang harus diperhatikan:

1. Pemasakan ikan dengan cara digorengdapat menyebabkan rusaknya asam

lemak omega 3 akibat proses oksidasi.2. Penggorengan juga menyebabkan

terserapnya minyak goreng ke dalamdaging ikan sehingga lemak ikannyakeluar dan terbuang percuma.

3. Pemasakan ikan dengan cara dipepes,dikukus, dipanggang, atau ditim, akanlebih menguntungkan dibandingkandigoreng.

4. Porsi yang tepat bagi dewasa 3- 5 kaliseminggu, tiap porsi 50 gram. –ast

Dunia BolaSebagai operator yang

ikut mendukung PialaDunia 2010, Telkom-

sel berharap dapat memuaskanmasyarakat Indonesia untukmenyaksikan siaran sepak bolaberkualitas dunia. Hal ini di-sampaikan Direktur Utama Tel-komsel Sarwoto Atmosutarno.“Telkomsel juga mensponsoriseluruh rangkaian kegiatan PialaDunia FIFA 2010 yang disiarkansecara langsung RCTI dan Glo-bal TV, antara lain siaran lang-sung 64 pertandingan, upacarapembukaan, dan upacara pe-nutupan,” ujarnya.Untuk akti-vitas offair, Telkomsel meng-gelar berbagai aktivitas spesialPiala Dunia 2010 di Jakarta,Bandung, Semarang, Yogya-karta, dan Surabaya, yakni:Kampung World Cup (kompetisimenghias dan mendekorasi

wilayah tempat tinggal agarbernuansa Piala Dunia), road-show School to School (pro-gram Telkomsel School Commu-nity bertema “Aku Cinta Sepak-bola” dengan mengadakan kli-nik pelatihan sepakbola, gamesberhadiah bertema sepakbola,dan lain-lain di 1.000 SD, SMP,dan SMU), Nonton BarengPiala Dunia (program nontonpertandingan Piala Dunia ber-sama pelanggan di GraPARI dankafe), dan Indoor Soccer (kom-petisi futsal antarpelajar danmahasiswa) Partisipasi Telkom-sel dalam even Piala Dunia 2010merupakan bentuk kepedulianterhadap perkembangan duniasepakbola, di samping menye-diakan layanan Dunia Bola Tel-komsel. “Dalam skala yang le-bih luas, kegiatan ini menjadiwujud komitmen kami turut

berperan serta dalam memaju-kan prestasi olahraga Indone-sia. Untuk memuaskan fanatis-me pencinta sepakbola di Indo-nesia, Telkomsel menyediakanberagam konten sepakbola nasi-onal dan internasional melaluiakses layanan Dunia Bola Tel-komsel. Caranya mudah, cukuptekan *465# langsung di pon-sel,” tandas Sarwoto. —wah

Sarwoto

Kawasan Gunung.......................................................................................................................................................dari halaman 1

pohon-pohon sebagai jalur pen-dakian agar kami tidak tersesat.

Jalur hutan pakis dan berbagaitumbuhan seperti ini kami tempuhlebih dari setengah pendakian haripertama. Batang-batang pohonraksasa tua yang rebah dan mem-busuk di sekitar jalur yang kamilewati memaksa kami berjalanmerangkak atau melompatinya.Kami saling bantu sama lain untukmelewatinya karena pohon-pohonyang membusuk itu juga licin.Sesekali kami memanfaatkan akar-akar pohon untuk berpegangan.Dalam hutan tropis yang lebat ini,sinar matahari tampak sedikit sajamenerobos di sela-sela kecil rerim-bunan daun. Kami tidak bisa me-lihat langit dengan leluasa. Aromayang menyengat, asam dan campuraduk menggantung di udara mere-bak di seluruh areal pendakian.Sungguh, kenikmatan tersendiri bagisaya melewati medan yang demi-kian menantang ini.

Gunung yang secara adminis-tratif terletak di Kabupaten Bimadan Dompu ini, merupakan gunungtertinggi di Pulau Sumbawa. Kawa-

san Gunung Tambora terbagi men-jadi dua lokasi konservasi yaituTambora Utara, Wildlife Reserve,dengan luas 80.000 hektare danTambora Selatan, Hunting Park,dengan luas 30.000 hektare.

Wildlife Reserve, dengan ke-tinggian 1.000 sampai 2.281 meterdari permukaan laut merupakankawasan penting karena berfungsisebagai daerah tangkapan air Kabu-paten Bima dan Kabupaten Dom-pu, dan sangat potensial untukmenjadi tempat wisata karena ciri-ciri geologinya sangat berbedadengan kawasan lainnya. Juga.sebagai tempat perlindungan satwa(wildlife sanctuary). Hunting Park,dengan ketinggian 500 sampai2.820 meter sebagai kawasan yangdikelola secara khusus untuk dae-rah berburu. Kawasan GunungTambora sangat kaya flora danfauna. Jenis-jenis flora yang palingbanyak dijumpai antara lain ilalang(imperata cylindricca), dendroc-nide stimulans, duabanga mollu-ccana, eugenia sp, ixora sp, edel-weiss (anaphalis viscida), perdu,anggrek, jelatan/daun duri. Jenis-

jenis fauna yang banyak dijumpaiantara lain menjangan/rusa timor(cervus timorensis), babi hutan(sus scrofa), kera berekor panjang(macaca fascicularis), lintah (hiru-do medicinalis), agas.

Berbeda dengan pendakiangunung-gunung lainnya, saat me-lakukan pendakian di Gunung Tam-bora, bukan hanya kesiapan fisikyang diperlukan. Kesiapan mentaljuga sangat penting. Ini karenaselama pendakian berlangsungterutama di hari pertama, pendakihanya disodori medan pendakianyang terbilang banyak tantangan-nya. Sepanjang perjalanan pada haripertama ini, kami tidak bisa melihatpanorama yang indah atau menak-jubkan karena dikelilingi hutanyang lebat dan tumbuhan serta hu-tan pakis yang menghimpit tubuhdi jalur pendakian. Jarak pandang,hanya terbatas pada hutan pakisdan tumbuhan.

Berbeda saat kami mendakiGunung Rinjani di Lombok. Bisadikatakan, mendaki Rinjani hanyadibutuhkan kesiapan fisik meng-ingat sepanjang jalur pendakian

yang menantang itu kami disodoripanorama alam yang indah tiadatara. Keindahan panorama Rinjanimampu memberikan bantuan morildan psikis kepada pendaki dalammenempuh medan yang berat. Saatmendaki Rinjani setahun lalu,sesekali saya bisa berhenti untukmenikmati pemandangan dan pe-sona Rinjani yang luar biasamengagumkan. Ini bisa memberikansaya suntikan semangat dan rasapenasaran yang terus-menerus.

Tidak demikian halnya ketikamendaki Gunung Tambora. Tidakbanyak yang bisa dilakukan se-panjang hari pertama pendakian dihutan pakis ini kecuali ingin segerakeluar dari rimbunnya hutan pakisyang menghimpit. Tekad dan rasapenasaran menyaksikan kawahGunung Tambora dan berdiri dipuncaknyalah yang memberikansaya semangat lebih, menempuhpendakian ini. Sejarah gunung yangmenjadi salah satu agenda pentingbagi para penghobi mendaki inilah,yang membuat saya terbantu untukmenikmati medan ini sesulit apapun. -nik

Masa Kedaluwarsa KosmetikYth. Ibu AgungSaya seorang pegawai swasta, usia 28 tahun. Dalam menjalankan aktivitas saya senantiasa menggunakan make

up. Namun selama ini saya kurang memperhatikan masalah berapa lama kosmetik tersebut aman untuk digunakan.Dalam arti tidak akan menimbulkan efek-efek negatif karena pemakaiannya. Mohon bantuan Ibu, bagaimana caranyauntuk mengetahui masa kedaluwarsa suatu kosmetik, sekaligus cara penyimpanan yang tepat. Dan mohon ditampilkancontoh pemakaian busana tengkuluk lelunakan yang baik dan benar. Karena selama ini saya sering melihat pemakaiantengkuluk lelunakan yang membuat pemakainya tampak lebih tua daripada usia yang sebenarnya. Dalam waktu dekatsaya ditugaskan untuk menjadi pembawa acara dengan menggunakan busana tersebut. Terima kasih.

Yuningsih, Jimbaran

Yth. Adik YuningsihMake up merupakan salah satu faktor yang menunjang penampilan. Oleh karena itu, kita harus mengetahui cara

yang tepat, baik dalam mengaplikasikannya maupun untuk perawatannya.Berikut ini beberapa tips yang dapat Adik lakukan untuk merawat kosmetik:1. Alas Bedak, Concealer, dan Bedak TaburAlas bedak dan concealer adalah jenis kosmetik yang meresap pada kulit. Untuk itu, ganti secara teratur (reguler)

setiap enam bulan, sejak pertama kali pemakaian atau pun bila bentuknya mulai menggumpal dan baunya aneh (berubah).Bedak tabur sudah pasti berbentuk bubuk. Tapi bila bedak ini menjadi gumpalan, berarti sudah waktunya untuk diganti. Bisajuga lakukan regenerasi setiap tahun.

2. Make-up MataIni juga merupakan koleksi make up yang harus mendapatkan perhatian nomor satu. Buang pensil alis, eyeliner dan

eyeshadow, jika umurnya mencapai satu tahun. Kalau bentuknya cair, siklus regenerasi harusdilakukan lebih singkat, yaitu tiap enam bulan sekali. Untuk maskara walaupun mungkin Andajarang memakainya, tapi ganti penebal bulu mata ini setiap tiga bulan sekali, apalagi bila sudahmenggumpal, karena malah akan merusak penampilan dengan gumpalan yang menempel dibulu mata tersebut.

3. LipstikCek batang lipstik. Bila terlihat semacam titik-titik air, singkirkan produk lipstik tersebut

secepatnya. Apalagi, jika lipstik tersebut sudah berusia lebih dari dua tahun. Lakukan hal yangsama juga, jika umurnya masih kurang dari dua tahun tapi warna dan bentuknya sudah berubah.

4. Blush-onPerona pipi harus diganti setiap satu tahun sekali, tapi bisa juga dilakukan labih cepat

bila bentuknya sudah menggumpal, warnanya berubah ataupun berbau.Sedangkan untuk penyimpanan kosmetika yang baik adalah dengan menyimpannya

di tempat yang kering dan sejuk serta hindarkan dari kontak sinar matahari secaralangsung.

Berikut ini contoh pemakaianbusana tengkuluk lelunakan yang bisaAdik gunakan sebagai pembawa acaradi kegiatan Adik nanti.

Selamat mencoba.

Pusing akibat PenyumbatanNama saya Hartanto (28), saya

memiliki keluhan sering pusingselama 6 bulan ini. Saya merasaterganggu dengan pusing yang sayaalami ini. Pekerjaan saya untukselalu mobile menuntut saya untukselalu fit dan prima. Tetapi, jikapusing sudah datang, aktivitas sayasering tertunda. Sekali dan keduakali mungkin perusahaan akanmemaklumi tetapi apa jadinya jikapusing saya ini sudah sepertikebiasaan hampir tiap hari. Sayamemeriksakan diri ke dokter danternyata hasil medis mengatakan,pusing yang saya rasakan disebab-kan penyumbatan pembuluh darahdi pundak dan bahu. Suplai oksigenke kepala dan otak pun terganggusehingga mengakibatkan pusing

berkepanjangan. Saya dianjurkanuntuk mengonsumsi obat. Sayabukan tipe orang yang menyukaiobat dalam melakukan penyembuhan.Saya lebih tertarik pengobatanalternatif, seperti yang direkomen-dasikan saudara saya yakni peng-obatan alternatif Klinik Suhu Yo.Yang membuat saya tertarik, pe-nyembuhannya tidak mengonsumsiobat melainkan menggunakan terapi.Pertama kali datang ke Klinik SuhuYo, saya diperiksa terlebih dahuludan hasilnya sesuai seperti saat sayaperiksa ke dokter. Saya diharuskanterapi bekam dan juga terapi listrikselama 2X seminggu. Hanya be-berapa kali berobat, saya sudahmerasakan perkembangan yangsangat luar biasa. Pusing yang sering

saya rasakan perlahan menghilang.Saya tidak merasakan lagi pusing,Karena penasaran saya pun me-meriksakan kembali perkembangankeluhan saya ini ke dokter danhasilnya sungguh mengejutkan,penyumbatan yang mengakibatkankepala saya pusing sudah tidak ada.Terima kasih Suhu Yo.

16 20 - 26 Juni 2010Tokoh PROMO