TIPUS Hormon Tiroid

3
A. Hormon Tiroid 1. Definisi Hormon tiroid merupakan hormon yang dihasilkan olehkelenjar tiroid yang berperan dalam mengatur ekspresi gen, diferensiasi jaringan, dan perkembangan umum seperti perkembangan otak, perkembangan organ seks serta berperan sebagai antiproteolitik dari hormon insulin. Terdapat dua jenis hormon utama yaitu, 3, 5, 3’ – triiodotironin (T3) dan 3, 5, 3’, 5’ tetraiodotironin (Tiroksin, T4) (Murray et al., 2000; The Medicine Journal, 2000). Kedua hormon tersebut tersusun oleh dua residu tirosil (tyrosyl) yang terikat melalui ikatan eter dan digantikan oleh empat atau tiga residu yodium (iodine). Secara kuantitatif terbanyak adalah T4 sebagai hormon utama dan sedikit T3. Tetapi T3 merupakan hormon yang aktif secara biologis dengan potensi metabolik tiga kali daripada T4, dan T4 dianggap sebagai prekusor atau prohormon, yang pada saat diperlukan akan dipecah di jaringan untuk membentuk T3 (Sherwood, 2010; Murray et al., 2000). 2. Sintesis Hormon Tiroid Sintesis dari T3 dan T4 oleh kelenjar tiroid melibatkan enam langkah utama : (1) transport aktif melintasi membrana basalis ke dalam sel tiroid (trapping of iodine); (2) oksidasi dari iodida dan iodinasi dari residu tirosil dalam tiroglobulin; (3) penggabungan molekul iodotirosin dalam tiroglobulin membentuk T3, T4; (4) proteolisis dari

description

fisiologi ereksi

Transcript of TIPUS Hormon Tiroid

Page 1: TIPUS Hormon Tiroid

A. Hormon Tiroid

1. Definisi

Hormon tiroid merupakan hormon yang dihasilkan olehkelenjar tiroid yang

berperan dalam mengatur ekspresi gen, diferensiasi jaringan, dan perkembangan umum

seperti perkembangan otak, perkembangan organ seks serta berperan sebagai

antiproteolitik dari hormon insulin. Terdapat dua jenis hormon utama yaitu, 3, 5, 3’ –

triiodotironin (T3) dan 3, 5, 3’, 5’ tetraiodotironin (Tiroksin, T4) (Murray et al., 2000;

The Medicine Journal, 2000). Kedua hormon tersebut tersusun oleh dua residu tirosil

(tyrosyl) yang terikat melalui ikatan eter dan digantikan oleh empat atau tiga residu

yodium (iodine). Secara kuantitatif terbanyak adalah T4 sebagai hormon utama dan

sedikit T3. Tetapi T3 merupakan hormon yang aktif secara biologis dengan potensi

metabolik tiga kali daripada T4, dan T4 dianggap sebagai prekusor atau prohormon,

yang pada saat diperlukan akan dipecah di jaringan untuk membentuk T3 (Sherwood,

2010; Murray et al., 2000).

2. Sintesis Hormon Tiroid

Sintesis dari T3 dan T4 oleh kelenjar tiroid melibatkan enam langkah utama : (1)

transport aktif melintasi membrana basalis ke dalam sel tiroid (trapping of iodine); (2)

oksidasi dari iodida dan iodinasi dari residu tirosil dalam tiroglobulin; (3) penggabungan

molekul iodotirosin dalam tiroglobulin membentuk T3, T4; (4) proteolisis dari

tiroglobulin, dengan pelepasan iodotirosin dan iodotironin bebas; (5) deiodinasi dari

iodotirosin di dalam sel tiroid, dengan konservasi dan penggunaan dari iodida yang

dibebaskan, dan (6) di bawah lingkugan tertentu, deiodinasi- 5’ dari T4 menjadi T3

intratiroidal. Sintesis hormon tiroid melibatkan suatu glikoprotein unik, tiroglobulin, dan

suatu enzim esensial, peroksidase tiroid (TPO) (Murray et al., 2000).

3. Sekresi Hormon Tiroid

Mekanisme sekresi hormon tiroid diatur oleh suatu axis hipotalamus – hipofisis –

tiroid. Hipotalamus akan mensekresikan Thyroid Releasing Hromone (TRH) yang akan

merangsang hipofisis untuk mengeluarkan Thyroid Stimulating Hormone (TSH).

Kemudian TSH merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid. Pada

Page 2: TIPUS Hormon Tiroid

kelenjar tiroid T3 dan T4 terikat pada thyroglobulin. Pembebasan T3 dan T4 dari

thyroglobulin diatur oleh suatu mekanisme umpan balik dari pituitary. Proses tersebut

memerlukan enzim proteolitik yang distimulasi oleh TSH yang mengaktivasi adenilat

siklase. Sekitar 99,5% T3 dan 99,9% T4 yang berada di sirkulasi diangkut dalam ikatan

serum dengan protein carrier. Terdapat tiga protein transport utama, yaitu : globulin

pengikat tiroksin (TBG), prealbumin pengikat tiroksin (TBPA), atau transtiretin dan

albumin. Pengikatan dengan protein ini mengantarkan hormon pada target selnya

(Sherwood, 2010; DeRuiter, 2001, Medicine Journal, 2009).

4. Efek Fisiologis Hormon Tiroid

Hormon tiroid terutama T3 masuk ke dalam jaringan dengan cara difusi atau

transport melalui pengikatan dua reseptor yang berbeda. Reseptor yang dimaksud adalah

HTR-α1 dan HTR-β1. Kompleks T3 dan reseptor kemudian mengikat DNA melalui

zinc-fingers dan menghasilkan perubahan dalam ekspresi berbagai gen yang mengkode

enzim yang mengkontrol metabolisme dan fungsi sel. Hormon tiroid mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan jaringan normal (terutama di tulang dan SSP), ,

diferensiasi jaringan, membantu mengatur lipid (jaringan adiposa, meningkatkan

penyerapan karbohidrat dari usus, meningkatkan pemecahan protein dalam otot,

meningkatkan disosiasi O2 dari hemoglobin dengan meningkatkan RBC 2,3-

difosfogliserat (DPG). Selain itu juga merangsang peningkatan konsumsi O2 dan tingkat

metabolisme dalam sejumlah besar jaringan metabolik aktif. Perubahan fungsi T3 dapat

mempengaruhi semua sistim organ tubuh terutama kardiovaskular, saraf, imun, dan

reproduksi (DeRuiter, 2001; Sherwood, 2010).