tipus (buatan euis)

2
Biomassa merupakan sumber energi yang bersih dan dapat diperbarui namun biomassa mempunyai kekurangan yaitu tidak dapat langsung dibakar karena sifat fisiknya yang buruk (Saptoadi, 2006). Untuk meningkatkan kualitas biomassa sebagai bahan bakar dapat dilakukan konversi. Bentuk konversi tersebut dapat dilakukan dengan membuat biomassa menjadi briket atau pellet. Menurut Saptoadi (2006), proses pemampatan biomassa menjadi briket atau pelet dilakukan untuk : a. meningkatkan kerapatan energi bahan, b. meningkatkan kapasitas panas (kemampuan untuk menghasilkan panas dalam waktu lebih lama dan mencapai suhu yang lebih tinggi), c. mengurangi jumlah abu pada bahan bakar. Pelet merupakan salah satu bentuk energi biomassa, yang diproduksi pertama kali di Swedia pada tahun 1980-an. Pelet digunakan sebagai pemanas ruang untuk ruang skala kecil dan menengah. Pelet dibuat dari hasil samping terutama serbuk kayu. Pelet kayu digunakan sebagai penghasil panas bagi pemukiman atau industri skala kecil. Di Swedia, pelet memiliki ukuran diameter 6–12 mm serta panjang 10–20 mm (NUTEK 1996, dalam Jonsson 2006).\ Pelet merupakan hasil pengempaan biomassa yang memiliki tekanan yang lebih besar jika dibandingkan dengan briket (60 kg/m3, kadar abu 1% dan kadar air kurang dari 10%) (El Bassam dan Maegaard 2004). Bahan bakar pelet memiliki diameter antara 3-12 mm dan panjang bervariasi antara 6–25 mm. Pelet diproduksi oleh suatu alat dengan mekanisme pemasukan bahan secara terus-menerus serta mendorong bahan yang telah dikeringkan dan termampatkan melewati lingkaran baja dengan beberapa lubang yang memiliki ukuran tertentu. Proses pemampatan ini menghasilkan bahan yang padat dan akan patah ketika mencapai panjang yang diinginkan (Ramsay 1982). Biopelet merupakan bahan bakar yang berbasis limbah, sehingga batang ubi kayu menjadi salah satu bahan utama untuk pembuatan biopelet. Batang ubi kayu …. Selain bahan utama, salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kualitas bioplet adalah ukuran serbuk dan jenis perekat.Bahan tambahan perekat tapioka merupakan bahan yang sering digunakan dalam pembuatan biopelet karena mudah

description

Pustaka

Transcript of tipus (buatan euis)

Page 1: tipus (buatan euis)

Biomassa merupakan sumber energi yang bersih dan dapat diperbarui namun biomassa mempunyai kekurangan yaitu tidak dapat langsung dibakar karena sifat fisiknya yang buruk (Saptoadi, 2006). Untuk meningkatkan kualitas biomassa sebagai bahan bakar dapat dilakukan konversi. Bentuk konversi tersebut dapat dilakukan dengan membuat biomassa menjadi briket atau pellet.

Menurut Saptoadi (2006), proses pemampatan biomassa menjadi briket atau pelet dilakukan untuk :

a. meningkatkan kerapatan energi bahan,b. meningkatkan kapasitas panas (kemampuan untuk menghasilkan panas dalam waktu

lebih lama dan mencapai suhu yang lebih tinggi),c. mengurangi jumlah abu pada bahan bakar.

Pelet merupakan salah satu bentuk energi biomassa, yang diproduksi pertama kali di Swedia pada tahun 1980-an. Pelet digunakan sebagai pemanas ruang untuk ruang skala kecil dan menengah. Pelet dibuat dari hasil samping terutama serbuk kayu. Pelet kayu digunakan sebagai penghasil panas bagi pemukiman atau industri skala kecil. Di Swedia, pelet memiliki ukuran diameter 6–12 mm serta panjang 10–20 mm (NUTEK 1996, dalam Jonsson 2006).\

Pelet merupakan hasil pengempaan biomassa yang memiliki tekanan yang lebih besar jika dibandingkan dengan briket (60 kg/m3, kadar abu 1% dan kadar air kurang dari 10%) (El Bassam dan Maegaard 2004).

Bahan bakar pelet memiliki diameter antara 3-12 mm dan panjang bervariasi antara 6–25 mm. Pelet diproduksi oleh suatu alat dengan mekanisme pemasukan bahan secara terus-menerus serta mendorong bahan yang telah dikeringkan dan termampatkan melewati lingkaran baja dengan beberapa lubang yang memiliki ukuran tertentu. Proses pemampatan ini menghasilkan bahan yang padat dan akan patah ketika mencapai panjang yang diinginkan (Ramsay 1982).

Biopelet merupakan bahan bakar yang berbasis limbah, sehingga batang ubi kayu menjadi salah satu bahan utama untuk pembuatan biopelet.

Batang ubi kayu ….Selain bahan utama, salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kualitas bioplet

adalah ukuran serbuk dan jenis perekat.Bahan tambahan perekat tapioka merupakan bahan yang sering digunakan dalam pembuatan biopelet karena mudah didapat, harganya pun relatif murah dan dapat menghasilkan kekuatan rekat kering yang tinggi.

Menurut White dan Paskett (1981) bahan perekat ditambahkan kedalam biopelet untuk meningkatkan keteguhan tekan. Ramsay (1982) menambahkan bahwa penambahan perekat juga bertujuan untuk meningkatkan ikatan antar partikel, memberikan warna yang seragam dan juga memberikan bau yang harum. Kadar bahan perekat yang tinggi juga dapat menurunkan mutu briket akibat timbulnya asap (Zamirza, 2009). Penambahan optimal perekat sebaiknya tidak lebih dari 5% (Sudrajat dan Soleh 1994).

Selain bahan perekat dalam pembuatan biopelet juga dapat ditambahkan minyak jelantah yang bertujuan untuk meningkatkan nilai kalor pembakaran dari biopelet.