Tips Menjadi - ftp.unpad.ac.id fileCara membuat : 1Ambillah dua kertas crepe sesuai dengan warna...
-
Upload
dangnguyet -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
Transcript of Tips Menjadi - ftp.unpad.ac.id fileCara membuat : 1Ambillah dua kertas crepe sesuai dengan warna...
he A Team di-
ambil dari nama
inisial aku, A
(Annie), dan A
itu adalah hu-
ruf pertama dan
berharap men-
jadi still number one,” kata Indah
Setiani, 31, yang biasa dipanggil
coach Annie.The A Team pernah mendapatkan
dua penghargaan Museum Rekor
Indonesia (Muri) sekaligus, yaitu
pertunjukan cheerleading terbanyak
(sebanyak 500 cheerleaders) dan pem-
buatan piramida manusia tertinggi
setinggi 12 meter. Kini, The A Team
telah melebarkan sayap di beberapa
kota besar, yaitu Bandung, Yogya-
karta, Solo, dan Surabaya.
Penyemangat football
Cheerleader berawal dari aktivitas
para penyemangat tim football di
Universitas Princeton, Amerika,
pada 1850. Kemudian, pemandu
sorak di Universitas Minessota,
Amerika, menjadi tombak kemun-
culan cheerleader pada 1898.
Ide pemandu sorak ini muncul
ketika tim football kampus mereka
selalu kalah sepanjang musim. Ke-
mudian, muncul sekumpulan maha-
siswa fakultas kedokteran dipimpin
Jack Campbell. Ia memprakarsai
tim pemandu sorak. Tidak hanya
bersorak sorai, melainkan dengan
gerakan penyemangat.
Cheerleading mulai menjangkiti
remaja Indonesia di era ’90-an. Na-
mun, berkembang pesat pada 2002
dengan gerakan-gerakan
ekstrem. Coach Annie,
yang bergelut dengan
dunia cheerleading sejak
SMA, melihat perbe-
daan antara gerakan
cheerleading Indonesia
dengan luar negeri.
“Seharusnya ada
tekniknya!” katanya
mantap.Dengan dibantu
teman-temannya di
luar negeri, ia belajar
secara autodidak di
Filipina, Malaysia, dan
Australia. Pada 2002 coach
Annie sempat dicemooh oleh senior
cheers saat membawa teknik-teknik
cheers luar negeri ke Indonesia.
“Sempat dicemooh dan dipan-
dang sebelah mata, dibilang jangan
sok-sok luar,” ujarnya.
Namun, teknik cheerleading yang
dibawanya kemudian diakui dan
didukung setelah tim yang diasuh-
nya selalu juara di tingkat nasional.
Ia mendedikasikan dirinya di dunia
i m a a-
as di
ka, du
ota, un-
ncul reka . Ke-
maha-mpin
karsai hanya engan
ngkiti an. Na-da 2002
h h oleh senior
eknik-teknik
donesia. dan dipan-
bilang jangan
rleading yang
n diakui dan
yang diasuh-
ngkat nasional.
irinya di dunia
cheers dengan mendirikan pusat
pelatihan profesional sekaligus ko-
munitas cheers.
Olahraga ekstrem
Cheerleading bukan sekadar pa-
sukan penyemangat, melainkan
juga olahraga ekstrem yang tak
terduga dan spontan.
“Enggak seperti yang
mereka pikirkan, nari-
nari kaya cewek gitu,”
kata Adhitya Aji Pa-
mungkas, 20, yang
awalnya ragu
masuk Dream
All Stars.Adhitya
j u s t r u melihat
cheers termasuk ak-
tivitas ekstrem kar-
ena ada tumbling dan lempar-
lemparan. Pada awalnya, di Universitas Mi-
nessota yang diprakarsai Campbell,
anggota cheers adalah cowok, lo!
Tarian ini mempunyai kemam-
puan tinggi untuk menghargai
orang lain dan memiliki tanggung
jawab saat menangkap fl yer. Tanpa
attitude yang baik, disiplin tinggi,
dan mau bekerja keras, sebuah tim
cheerleader tidak bisa menampilkan
kekompakan.Hal ini disetujui salah satu ang-
gota Dream All Stars The A Team,
Indah Permata Sari, 23.
“Pas latihan atau performance,
kita enggak boleh bercanda dan
harus punya disiplin yang tinggi.
Karena kalau enggak, bukan hanya
mengancam nyawa kita sendiri, tapi
juga mengancam nyawa orang lain,”
paparnya.Segitu seriusnya kah? Ternyata
benar, karena mempunyai risiko
tinggi. Tak jarang anggota cheers
mengalami cidera saat tumbling,
ataupun jatuh dari pundak
temannya karena panik dan tidak
bisa menyeimbangkan diri.
Adhit juga pernah mengalami
ce dera patah tulang dan jari keling-
king. “Jari kelingkingku patah ka-
rena pas tumbling, power-ku terlalu
over, jadi mendarat satu setengah
putaran. Terus, patah hidung.”
“Lihat, hidungku bengkok, kan?”
katanya sambil memperlihatkan
hidung yang bengkok.
lain,”
nyata risiko cheers
mbling,
ndak k dan tidak
diri.mengalami
n jari keling-
ku patah ka-
wer-ku terlalu
satu setengah
hidung.”engkok, kan?”
mperlihatkan
k.
“Ini karena
ketabrak base (posisi
cheers sebagai fondasi) yang
ada di depanku,” tambahnya.
Menjanjikan
Muncul pertanyaan, apakah dunia
cheerleaeder profesional yang penuh
risiko ini juga punya masa depan?
Coach Annie menjawab, “Ya!”
“Aku fokus di cheers dan mende-
dikasikan diriku di klub cheers. Dari
situ aku menghasilkan sesuatu. Mu-
rid-muridku dapat penghasilan dari
perform, lomba-lomba, mereka juga
bisa ngajar. Banyak murid-muridku
yang udah lulus SMA yang tidak be-
kerja juga ikut di sini,” katanya.
Coach Annie juga menambahkan,
di luar negeri pelatih cheerleading
yang cuma punya satu tim saja itu
sudah hidup makmur.
Senada dengan coach Annie, Indah
pun juga bersuara sama.
“Selain seru dan punya banyak
teman, aku juga udah ngajar
tiga tim dari beberapa
SMA, dan itu menam-
bah pemasukan priba-
diku,” kata Indah.
The A Team Compa-
ny juga punya industri
bisnis yang terbilang
baru di Indonesia. The
A Team Company mem-
buat marchandise, manaje-
men cheerleading workshop,
dan exhibition seperti saat
tim dari luar negeri datang
ke Indonesia. Mereka juga
menjual kostum.
Kini banyak tim cheers dari
Singa pura, Skotlandia, dan Malaysia
memesan kostum dari coach Annie.
Meski cheerleading memang belum
jadi cabang olahraga, pemerintah se-
harusnya memperhatikan karena tak
jarang tim-tim di Indonesia meng-
harumkan nama bangsa di kancah
internasional. Dream All Stars The A
Team yang akan berlaga di Malaysia
pertengahan tahun ini, misalnya. Go,
go, cheerleader! (M-2)
g
MI/S
UM
ARYA
NTO
18
CREATIVE MOVE
MINGGU, 20 MARET 2011
Tips Menjadi Cheerleader Profesional
DOK. THE A TEAM
Alat dan Bahan:GuntingIsolasi8 kertas crepe warna-warni
Cara membuat :
1Ambillah dua kertas crepe sesuai dengan warna yang diinginkan. Kemudian lipat sebanyak dua kali. Jika ingin membuat pompom
dengan dua warna, lipat kertas crepe dengan warna yang berbeda dengan cara yang sama, kemudian taruh kertas crepe kedua di atas kertas crepe yang pertama.
2Setelah itu, lipat keempat kertas crepe tersebut menjadi dua bagian secara bersamaan, dari sisi kanan ke kiri atau sebaliknya.
Pompom Ceria! 3Kemudian potong kertas crepe menjadi 10-15 setrip pada bagian ujung kertas crepe. Saat memotong kertas crepe menjadi 10-15
setrip, jangan sampai ujung kertas crepe lainnya, sekitar 10 cm dari ujung kertas crepe.
4Gulung bagian ujung kertas crepe yang tidak dipotong setrip dengan arah menggulung dari bagian bawah ke bagian atas.
5Setelah digulung, rekatkan pada bagian pegangan pompom dengan isolasi. Untuk mendapatkan pompom yang mengembang, pompom
dikibas-kibaskan selama 3-6 menit agar semua potongan setrip mengembang.
6Lakukan langkah 1-5 untuk membuat pompom pasangannya dari empat kertas crepe yang tersisa.
7Kamu siap beraksi dengan pompom ceria buatanmu sendiri. Selamat mencoba! (M-2)
he Aambini(Aniturufbe
jadi still number onebi
T
Pernah dengar The A
Team? Organisasi ini
menaungi cheerleader
di Indonesia. Mereka
diakui dan tercatat
sebagai anggota
resmi International
Cheerleading Union,
di Florida, Maret 2008.
cheers depelatihanmunitas Pernah dengar The A
i i ini
Nggak cuma Bersorak
melainkan Olahraga Ekstrem
eers rmasuk ak-vitas ekstrem kar-
na ada tumbling dan lempar-
emparan. Pada awalnya, di Universitas Mi-
nessota yang diprakarsai Campbell,
anggota cheers adalah cowok, lo!
Tarian ini mempunyai kemam
puan tinggi untuk mengharga
orang lain dan memiliki tanggun
jawab saat menangkap fl yer. Tanp
attitude yang baik, disiplin tingg
dan mau bekerja keras, sebuah ti
cheerleader tidak bisa menampilk
kekompakan.Hal ini disetujui salah satu an
gota Dream All Stars The A Tea
Indah Permata Sari, 23.
“Pas latihan atau performa
kita enggak boleh bercanda
harus punya disiplin yang tin
Karena kalau enggak, bukan ha
awa kita sendiri
-,
m-ai ng pa gi, im
kan
ng-am,
nce, dan
nggi. anya i, tapi
“Ini karena
ketabrak base (posisi
cheers sebagai fondasi) yang
ada di depanku,” tambahnya.
Menjanjikan
Muncul pertanyaan, apakah dunia
cheerleaeder profesional yang penuh
risiko ini juga punya masa depan?
Coach Annie menjawab, “Ya!”
“Aku fokus di cheers dan mende-
dikasikan diriku di klub cheers. Dari
situ aku menghasilkan sesuatu. Mu-
rid-muridku dapat penghasilan dari
perform, lomba-lomba, mereka juga
bisa ngajar. Banyak murid-muridku
yang udah lulus SMA yang tidak be-
kerja juga ikut di sini,” katanya.
j menambahkan,
MAR
YAN
TO
MI/S
UM
ARY
ga ekstrem
leading bukan sekadar pa-
penyemangat, melainkan
ahraga ekstrem yang tak
a dan spontan.
ggak seperti yang
ka pikirkan, nari-
aya cewek gitu,”
Adhitya Aji Pa-
gkas, 20, yang
lnya ragu
uk Dream tars.dhitya
t r u ihat
engan mendirikan pusat
n profesional sekaligus ko-
cheers. MENJADI cheerleader tidak harus cantik, ganteng, putih, tinggi, langsing, ataupun
tegap. Siapa saja bisa jadi cheerleader. Ini dia tips-tipsnya dari sang pakar,
Coach Annie!
Kuatkan MotivasiMenjadi cheerleader adalah pilihanmu dan
jika kamu tertarik dengan olahraga ekstrem ini, jangan takut mengambil langkahmu di dunia ini. Man-tapkan motivasimu dan lakukan!
Latihan dan FokusKesuksesan berawal dari latihan. Banyak gerakan dan
teknik-teknik cheerleading yang harus dilatih sesering mung-kin, seperti teknik napas dan kuncian. Jangan lupa untuk selalu fokus di setiap latihan.
Kerja KerasMenjadi seorang cheerleader bukan sesuatu yang mudah.
Meski sering latihan, diperlukan keinginan kuat menjadi cheer-leader yang profesional. Karena itu, selain mengikuti latihan di klub/komunitas/sekolah, latih sendiri teknik-teknik yang belum kamu kuasai.
Jaga StaminaDalam cheerleading banyak gerakan-gerakan ekstrem seperti
tumbling (salto), toss (lemparan), menaiki pemain lain, dan menyelamatkan fl yer (pemain yang diterbangkan).
Gerakan-gerakan ini membutuhkan sekaligus menguras tenaga yang banyak. Belum lagi setelah latihan sampai malam, besoknya kita harus sekolah, kuliah atau kerja. Jadi menjaga stamina adalah suatu keharusan. Joginglah paling tidak 30 menit sehari, push up, sit up, dan back up masing-masing 50 kali sehari.
DisiplinTanpa kedisiplinan yang tinggi suatu tim cheerleading tidak
akan mendapatkan formasi yang baik. Serius, tidak bercanda, tepat waktu saat latihan merupakan bentuk kedisiplinan, karena dalam cheerleading ini jika kita bercanda akan mem-bahayakan orang lain dan kita sendiri. Selain itu, mampu mengatur waktu, menyeimbangkan jadwal latihan cheers dan tugas-tugas sekolah, kuliah, atau kerja.
Attitude BaikSeorang cheerleader yang profesional, namun bersikap aro-
gan dan menganggap dirinya yang paling bisa dan hebat, hanya akan merugikan dirinya sendiri dan timnya. Karena cheerleading menuntut kerja sama, kekompakan, dan tang-gung jawab dari semua anggota tim. Jadi, bersikaplah ramah dan bersahabat.
Tidak Ada Kata TerlambatYa! Tidak ada kata terlambat untuk kalian semua menjadi
cheerleaders profesional. Jadi, latihan, latihan, latihan, dan tampilkan cheerleading terbaikmu!(M-2)
n
achh d k
tigaSMbad
nbbAbumdtik
mKi
Inilah Tim Move Maker Project Pertama! Sadryna Evanalia, mahasiswi Jurusan Jurnalistik IISIP Jakarta, memang hobi menulis. Sejak kecil ia hobi berkaca dan kerap mengikuti lomba unjuk bakat bahkan masuk TV. Ia juga pernah menjadi host salah satu acara kartun untuk anak-anak.
Septi Sundari, yang biasa dipanggil Puput, juga tercatat sebagai mahasiswi Jurnalistik IISIP Jakarta semester akhir. Hobinya menonton film dan makan. Untuk mengasah kemampuan menulisnya, ia tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Jurnalistik (Himajur) di kampusnya.
TIM MOVE MAKER PROJECT
FOTO-FOTO: DOK. PRIBADI