Tips Menghadapi Wawancara Kerja dengan Sukses.docx

18
Tips Menghadapi Wawancara Kerja dengan Sukses Filed in: Artikel HR ManagementAdd comments Anda baru pertama kali akan melakukan wawancara kerja? Tak perlu risau dan khawatir, yang paling penting Anda persiapkan adalah mental dan gaya berbicara yang baik dan berkualitas. Wawancara kerja merupakan salah satu bagian dari tahapan penting proses penerimaan seorang karyawan di perusahaan tertentu. Tahapan ini biasanya diikuti oleh seorang calon karyawan yang sebelumnya telah dinyatakan lulus tes tertulis. Melalui sebuah test wawancara kerja, seseorang akan terlihat secara keseluruhan baik dari segi semangat Anda, intelektualitas serta bisa jadi kemampuan kerja jika Anda diminta untuk melakukan beberapa kegiatan praktek. Bagaimana gambaran dedikasi Anda terhadap perusahaan juga bisa diketahui oleh pihak perusahaan melalui wawancara kerja. Jika Anda ingin mendapatkan materi presentasi yang bagus tentang management skill, strategi bisnis dan personal development, silakan KLIK DISINI. Oleh karena itu, wawancara kerja merupakan hal penting yang harus Anda lewati sebelum resmi dinyatakan sebagai karyawan sebuah perusahaan. Banyak orang berhasil mengikuti test tertulis namun pada akhirnya gagal mengikuti test wawancara karena tidak mengetahui bagaimana strategi mengikuti wawancara kerja yang baik dan benar. Untuk lebih membantu Anda dalam mempersiapkan test wawancara kerja, berikut ini diberikan beberapa tips ringan yang bisa membantu Anda saat akan mengikuti sebuah test wawancara kerja: 1. Persiapan fisik untuk wawancara kerja Persiapan fisik untuk wawancara kerja merupakan faktor yang akan menentukan bagaimana mental Anda nantinya saat mengikuti kegiatan wawancara. Pakailah stelan pakaian yang menjadi andalan Anda, usahakan pakaian resmi yang sesuai dengan jenis perusahaan tempat Anda melakukan kegiatan wawancara. Pilih pakaian yang paling nyaman Anda kenakan, berilah sedikit pengharum sekedarnya dan pastikan pakaian Anda rapi. Datang lah sedikit lebih awal untuk menghindari keterlambatan. Pastikan wajah Anda hari itu tampil penuh semangat, segar dan energik. Bila kebetulan Anda mendapat giliran wawancara kerja pada jam-jam terakhir, Anda perlu memiliki cara-cara khusus agar tetap bisa tampil segar dan tidak loyo karena sudah terlalu sore atau siang. Persiapan fisik yang tidak baik akan membuat Anda tidak nyaman, bicara pun menjadi terganggu sehingga pada akhirnya Anda tidak bisa menjawab pertanyaan wawancara dengan baik. 2. Persiapan mental Siapkan mental terbaik Anda saat akan mengikuti test wawancara kerja. Mental akan tercermin dari gaya berbicara Anda, penampilan, cara duduk dan sebagainya. Jangan berpikir bahawa pekerjaan di depan Anda adalah pekerjaan terakhir yang akan menentukan nasib kehidupan Anda, pikirkan bahwa di luar sana masih banyak perusahaan yang antri membutuhkan Anda. Dengan cara ini, Anda bisa tampil lebih tenang, tidak terburu-buru dan santai tidak gugup. Jika Anda ingin mendapatkan materi presentasi yang bagus tentang management skill, strategi bisnis dan personal development, silakan KLIK DISINI. Apabila persiapan mental Anda sudah gagal, maka akan tampak secara jelas pada pengaruh fisik Anda berupa keringat dingin, gemetar, grogi, suara ragu-ragu dan tidak jelas, atau bahkan lebih parah Anda tidak bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan pihak pewawancara. 3. Persiapan pengetahuan intelektualitas Persiapan pengetahuan di dalam sebuah test wawancara kerja akan menjadi tolak ukur kualitas intelektualitas Anda. Pengetahuan yang luas bisa diperoleh dari pengalaman kerja yang lebih lama. Oleh karena itu sebagai besar perusahaan menetapkan pengalaman sebagai salah satu kriteria penerimaan seorang karyawan. Kemampuan intelektual bukan hanya diukur dari nilai akademis seseorang, pengalaman menjadi hal penting yang akan menjadi pertimbangan sebuah perusahaan dalam menerima seorang karyawan baru.

Transcript of Tips Menghadapi Wawancara Kerja dengan Sukses.docx

Tips Menghadapi Wawancara Kerja dengan SuksesFiled in:Artikel HR ManagementAdd commentsAnda baru pertama kali akan melakukan wawancara kerja? Tak perlu risau dan khawatir, yang paling penting Anda persiapkan adalahmentaldan gaya berbicara yang baik dan berkualitas. Wawancara kerja merupakan salah satu bagian dari tahapan penting proses penerimaan seorang karyawan di perusahaan tertentu.Tahapaninibiasanya diikuti oleh seorang calon karyawan yang sebelumnya telah dinyatakan lulus tes tertulis. Melalui sebuahtestwawancara kerja, seseorang akan terlihat secara keseluruhan baik dari segi semangat Anda, intelektualitas serta bisa jadi kemampuan kerja jika Anda diminta untuk melakukan beberapa kegiatan praktek. Bagaimana gambaran dedikasi Anda terhadap perusahaan juga bisa diketahui oleh pihak perusahaan melalui wawancara kerja.Jika Anda ingin mendapatkan materi presentasi yang bagus tentangmanagement skill, strategi bisnis dan personal development,silakan KLIK DISINI.Oleh karena itu, wawancara kerja merupakan hal penting yang harus Anda lewati sebelum resmi dinyatakan sebagai karyawan sebuah perusahaan. Banyak orang berhasil mengikuti test tertulis namun pada akhirnya gagal mengikuti test wawancara karena tidak mengetahui bagaimanastrategimengikuti wawancara kerja yang baik dan benar.Untuk lebih membantu Anda dalam mempersiapkan test wawancara kerja, berikut ini diberikan beberapa tips ringan yang bisa membantu Anda saat akan mengikuti sebuah test wawancara kerja:1. Persiapan fisik untuk wawancara kerjaPersiapan fisik untuk wawancara kerja merupakanfaktoryang akan menentukan bagaimana mental Anda nantinya saat mengikuti kegiatan wawancara. Pakailah stelan pakaian yang menjadi andalan Anda, usahakan pakaian resmi yang sesuai dengan jenis perusahaan tempat Anda melakukan kegiatan wawancara. Pilih pakaian yang paling nyaman Anda kenakan, berilah sedikit pengharum sekedarnya dan pastikan pakaian Anda rapi.Datang lah sedikit lebih awal untuk menghindari keterlambatan. Pastikan wajah Anda hari itu tampil penuh semangat, segar dan energik.Bila kebetulan Anda mendapat giliran wawancara kerja pada jam-jam terakhir, Anda perlu memiliki cara-cara khusus agar tetap bisa tampil segar dan tidak loyo karena sudah terlalu sore atau siang. Persiapan fisik yang tidak baik akan membuat Anda tidak nyaman, bicara pun menjadi terganggu sehingga pada akhirnya Anda tidak bisa menjawab pertanyaan wawancara dengan baik.2. Persiapan mentalSiapkan mental terbaik Anda saat akan mengikuti test wawancara kerja. Mental akan tercermin dari gaya berbicara Anda, penampilan, cara duduk dan sebagainya.Jangan berpikir bahawa pekerjaan di depan Anda adalah pekerjaan terakhir yang akan menentukan nasib kehidupan Anda, pikirkan bahwa diluarsana masih banyak perusahaan yang antri membutuhkan Anda. Dengan cara ini, Anda bisa tampil lebih tenang, tidak terburu-buru dan santai tidak gugup.Jika Anda ingin mendapatkan materi presentasi yang bagus tentangmanagement skill, strategi bisnis dan personal development,silakan KLIK DISINI.Apabila persiapan mental Anda sudah gagal, maka akan tampak secara jelas pada pengaruh fisik Anda berupa keringat dingin, gemetar, grogi, suara ragu-ragu dan tidak jelas, atau bahkan lebih parah Anda tidak bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan pihak pewawancara.3. Persiapan pengetahuan intelektualitasPersiapan pengetahuan di dalam sebuah test wawancara kerja akan menjadi tolak ukur kualitas intelektualitas Anda. Pengetahuan yang luas bisa diperoleh dari pengalaman kerja yang lebih lama. Oleh karena itu sebagai besar perusahaan menetapkan pengalaman sebagai salah satu kriteria penerimaan seorang karyawan.Kemampuan intelektual bukan hanya diukur dari nilai akademis seseorang, pengalaman menjadi hal penting yang akan menjadi pertimbangan sebuah perusahaan dalam menerima seorang karyawan baru. Persiapan pengetahuan dalam sebuah wawancara juga bisa dilakukan dengan mencari informasi mendalam mengenai perusahaan tempat Anda melamar kerja tersebut sebagaipanduan memberikan jawaban.- See more at: http://rajapresentasi.com/2012/04/tips-menghadapi-wawancara-kerja-dengan-sukses/#sthash.PMgCPu1Q.dpufTips Menghadapi Interview yang Baik Supaya Tidak GugupJumat, 16 Agustus 2013Hampir semua orang jadi gelisah sebelum wawancara kerja, tak jarang kedua tangan tiba-tiba terasa berkeringat dan maunya pergi ketoiletterus. Bila anda mengalami hal itu(gugup), maka tips berikut ini berguna ketika Anda berada di dalam ruang Interview.

Lakukan Persiapan sebaik mungkin

Persiapan adalah salah satufaktorpenting untuk menghadapi inteview . Beberapa hal yang harus dilakukan diantaranya: Anda perlu membuat daftar untuk menganalisa setiap keahlian atau pengalaman yang mungkin relevan dengan pekerjaan yang dilamar. Pastikan semua yang Anda butuhkan disiapkan malam sebelumnya. termasuk kerapihan pakaian dan beberapa dokumen yang diminta sebagai persyaratan Cari tahu banyak hal tentang latar belakang dan seluk beluk perusahaan incaran anda, halinijuga cukup berguna manakala pewawancara menanyai anda tentang perusahaan yang bersangkutan dan kegiatan apa yang mereka lakukan.

Sebelum Anda pergi ke dalam Ruang Interview

Berusahalah untuk tetap tenang. Ini jelas sulit daripada kedengarannya, Pastikan Anda terhidrasi dengan minumairterlebih dahulu supaya tidak gugup.

Saat di Ruang Interview1. Buat kesan yang baik. Usahakan agara anda berpenampilan rapi saat diinterview, Jangan memakai terlalu banyak make up, perhiasan, aksesoris dan terlalu banyakparfum.2. Tersenyumlah ketika Anda pertama kali Datang, dan ketika Anda berjalan ke ruangan, Pastikan postur Anda tegak, tubuh membungkuk meninggalkan kesan pertama yang sangat buruk3. Pastikan Anda membuat kontak mata, terutama di awal-awal, karena akan membuat Anda terlihat fokus dan komunikatif4. Jangan duduk sampai Anda diminta untuk melakukannya, tidak Mungkin tampak seperti hal yang besar, tetapi bisa dilihat sebagai perilaku kurang ajar.5. Jangan bersandar pada siku selama wawancara, sebab sikap tubuh ini menggambarkan seolah-olah anda sedang gugup.6. Dengarkan dengan seksama apa yang ditanya atau diminta. Jangan menyela, tapi jangan meminta mereka untuk Klarifikasi apa yang mereka minta jika Anda tidak mengerti pertanyaan langsung.7. Tunjukkan minat dalam wawancara dengan Mempertahankan kontak mata, tersenyum dan mengangguk.8. Menjawab pertanyaan dengan jujur, dan terus terang, Jika tidak dapat menjawab pertanyaan, jangan takut untuk mengatakan "saya kurang tahu", Itu berarti Anda bersedia mengakui apa yang tidak anda ketahui pasti.9. Berkonsentrasilah pada apa yang Anda bicarakan: bicara perlahan dan jelas, berhenti sejenak untuk berpikir tentang jawabannya10. Hindari kata-kata "um" dan "eh". Cobalah untuk tidak berbicara panjang dan tidak jelas. Akhirilah setiap jawaban dengan kesimpulan yang baik dan jelas.11. Cobalah untuk tidak mengungkapkan informasi rahasia tentang orang lai, karena hal ini membuat Anda terlihat dipercaya.12. Setelah Anda selesai diwawancarai oleh mereka, pastikan Anda mengucapkan terima kasih kepada mereka untuk memberikan kesan yang baik , dan ingat postur tubuh Anda, usahakan tetap senyum, jabat tangan dan sopan santun ketika Anda meninggalkan ruangan.DemikianlahTips Menghadapi Interview yang baik untuk anda yang sedang melakukanpencarian lowongan kerja, Semoga dengan Do'a dan menjalankan tips diatas anda tidak merasakan gugup saat di-interview.

Trik & Tips Licik Melewati Tes Waw WawancaraTrik & Tips Licik Melewati Tes Waw Wawancara-Halo?lamablogpelajaran lengkap tak mengeshare artikel. Kenapa ? Karena saya sibuk .

Ok kali ini. Pelajaran Lengkap akan ngasih materi yang benar-benar lengkap yakni Tips dan Trik Licik Lolos Tes Wawancara.

Ohh ya postingan kali ini ditujukan buat kalian yang mahasiswa yang ingjn masuk perguruan tinggi (kan ada beberapa perguruan tinggi yang ada tes Wawancara nya seperti STAN, STSN, STIS, dan lain-lain. Selain itu postingan ini juga cocok kok buat kalian yang ingin melamar pekerjaan.

---------------------------------------------

Ternyata banyak sekali lulusan SMA yang baru lulus terpaksa menunggu beberapa lama untuk mendapatkan pekerjaan. Penyebab utama gugurnya lulusan tersebut antara lain karenakurangnya pengetahuan dan kemampuan dalam teknik wawancara.

Hal tersebut ditandai dengan sikap nervous dan tegang ketika diwawancarai oleh interviewer sehingga akan menyebabkan kandidat tidak fokus dan tidak efektif menjawab pertanyaan.

Untuk menghadapi tes wawancara sangat disarankan kalian :

Memiliki pengetahuan wawancara yang baik Memiliki pengalaman praktek wawancara yang tinggi Memiliki kepercayaan diri yang tinggi

Lalu apa trik agar lolos Tes Wawancara ? Berikut trik yang [Blog Pelajaran Lengkap http://www.pelajaran-lengkap.blogspot.com] share :

1) Ketika akan masuk ruang wawancara ketuklah pintu terlebih dahulu2) Kemudian masuk ruang wawancara, awali dengan ucapan salam3) Masuk dengan percaya diri4) Jangan duduk sebelum dipersilahkan5) Punggung jangan menyentuh sandaran kursi6) Posisi badan tegak7) Pandangan lurus ke arah pewawancara

1. Sebelum anda melakukan wawancara, kenali dulu perusahaan yang ingin anda lamar, mulai dari bidang perusahaannya, budaya perusahaannya, dan spesifikasi pekerjaan yang anda lamar diperusahaan tersebut.

Berpakainlah yang rapi dan sopan, kalau bisa pakailah dasi. Jangan memakai pakaian yang terlalu mencolok atau memakaiparfumyang terlalu ekstrem, biasa saja tapi pas.

Belajarlah untuk bicara dengan teratur dan tertata. Jangan sekali-kali berbohong, tapi jangan juga terlalupolosketika berbicara.

Anda harus selalu bisa menjelaskan setiap jawaban yang anda berikan dengan rasional. Misalkan ketika anda di tanya tentang gaji anda, maka anda harus bisa menjelaskan gaji sebear itu untuk apa saja. Gunakan rasional anda untuk menjawab pertanyaan itu. Jawaban-jawaban yangcerdassangat diperlukan dalam hal ini.

Tenang, dan berdoalah sebelum dan sesudah wawancara.

Tes Wawancara (Interviewtest) adalah tes yang selalu dilakukan oleh tim rekrutmen perusahaan sebelum calon karyawan akhirnya diterima menjadi karyawan perusahaan atau instansi terkait.

Melalui tes wawancara ini, sebuah perusahaan dapat mengetahui apakah peserta tersebut layak untuk diterima menjadi karyawan atau tidak melalui jawaban- jawaban yang diberikan kepada tim pewawancara.

Pentingkah Tes Wawancara ?

Sangat penting untuk mengetahui dan mendalami sifat, karakter, dan pandangan calon karyawan terhadap profesionalisme dunia kerja.

Contoh Yang Ditanyakan

1. Ceritakan tentang diri anda !Jawab : Ceritakan tentang riwayat pekerjaan anda dari pertama kali sampai dengan sekarang. Jawablah dengan singkat dan jelas.

2. Pengalaman apa yang anda miliki dalam bidang ini ?Jawab : Ceritakan pengalaman kerja yang berhubungan dengan bidang yang anda lamar. Jika belum punya pengalaman di bidang itu, ceritakan terus terang anda punya keinginan untuk belajar dengan cepat di bidang baru tersebut.

3. Apakah anda merasa diri anda sukses ?Jawab: Jawablah YA. Dan ceritakan singkat kenapa anda merasa andasukses. Yaitu anda telah menetapkan target hidup, dan sebagian telah anda capai. Dan saat ini anda berada di jalur yang tepat untuk meraih semua target hidup anda tersebut.

4. Apa pendapat rekan kerja anda terhadap diri anda ?Jawab: Jawablah komentar-komentar rekan kerja anda terhadap diri anda yang dapat menunjang karir anda

5. Apa yang anda ketahui tentang perusahaan ini ?Jawab: Sebelum wawancara ada baiknya anda caritahu informasi mendalam tentangprofilperusahaan yang anda lamar sehingga anda mampu menjawab pertanyaan ini dengan baik. Pengetahuan anda tentang perusahaan bisa menjadi nilai tambah anda.

Penjelasan Lebih Lanjut

1. Beritahukan kami tentang diri Anda?Biasanya ini merupakan pertanyaan pembuka, karena itu jangan menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menjawabnya. Berikan jawaban yang menjawab empat subjek: tahun- tahun terakhir, pendidikan, sejarah kerja, dan pengalaman karir terakhir.

2. Apa yang Anda ketahui tentang kami?Ketika pertanyaan ini dikeluarkan, anda diharapkan mampu mendiskusikan produk atau pelayanan, pendapatan, reputasi, pandangan masyarakat, target, permasalahan, gaya manajemen, orang-orang di dalamnya, sejarah, dan filosofi perusahaan. Berikan jawaban yang memberitahu pewawancara bahwa Anda meluangkan waktu mencari tahu tentang perusahaan tersebut, namun jangan beraksi seperti Anda tahu segalanya tentang perusahaan tersebut, tunjukan keinginan mempelajari lebih banyak tentang perusahaan tersebut, dan jangan memberikan jawaban negatif seperti Saya tahu perusahaan anda mengalami problema-problema, itu alasan saya disini. Tekankan keunggulan perusahaan dan minat Anda terhadap hal tersebut.

3. Apa yang dapat Anda berikan pada kami (yang orang lain tidak bisa beri)?Sebutkan prestasi-prestasi dan jenjang karir yang Anda telah capai. Sebutkan kemampuan dan hal-hal yang menarik perhatian Anda, gabungkan dengan sejarah Anda mencapai hal- hal itu. Sebutkan kemampuan Anda menentukan prioritas, mengidentifikasi masalah, dan

4. Apa yang paling menarik menurut Anda dari pekerjaan ini? Dan apa yang paling tidak menarik?Sebutkan tiga sampai empat faktor menarik dari pekerjaan yang anda hendak ambil dansatusaja hal kecil sebagai faktor yang kurang menarik.

5. Mengapa kami harus merekrut Anda?Pertanyaan ini sama seperti pertanyaan nomor empat, sebutkan saja kemampuan-kemampuan Anda yang mampu mendukung perusahaan tersebut.

6. Apa yang Anda cari di dalam sebuah pekerjaan?Berikan jawaban yang berkisar pad oportunitas di dalam organisasi. Beritahukan pewawancara kalau Anda ingin memberikan kontribusi dan dikenali. Hindari jawaban yang mempersoalkan kestabilan keuangan pribadi.

7. Menurut Anda, apa definisi dari posisi yang Anda inginkan?Berikan jawaban yang singkat dan berkisar tentang tugas dan kewajiban. Pastikan Anda mengerti posisi tersebut sebelum Anda hendak menjawab.

8. Berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk memberikan kontribusi berarti bagi kami?Beri jawaban yang realistik. Beritahukan pewawancara bahwa walaupun Anda akan berusaha mengatasi segala harapan dan tantangan dari hari pertama, Anda membutuhkan sekitar enam bulan untuk benar-benar mengerti organisasi perusahaan dan kebutuhannya.

9. Berapa lama Anda akan bersama kami?Beritahukan pewawancara bahwa Anda tertarik berkarir bersama perusahaan tersebut namun Anda ingin tetap tertantang untuk mencapai target bersama.

10. DariresumeAnda, kami rasa Anda terlalu berpengalaman untuk posisi ini. Bagaimana pendapat Anda?Ini pertanyaan jebakan. Anda diharapkan untuk tetap rendah hati namun percaya diri dengan kemampuan Anda. Cara terbaik menanganinya adalah menjawab bahwa Anda butuh mengenal perusahaan lebih jauh sebelum dapat dengan efisien bekerja di tingkat yang lebih tinggi.

11. Kenapa Anda meninggalkan pekerjaan Anda yang sebelumnya?Anda sebaiknya menjawab pertanyaan ini dengan jujur namun singkat dan jelas termasuk jika hal tersebut karena Anda dipecat. Namun yang perlu diperhatikan, Anda sebaiknya jangan menyebutkan konflik pribadi. Perlu Anda perhitungkan bahwa pewawancara mungkin akan bertanya banyak soal masalah ini, jangan sampai Anda terbawa emosi.

12. Apa yang Anda rasakan ketika harus meninggalkan pekerjaan Anda?Beritahu pewawancara bahwa Anda merasa khawatir namun jangan terkesan panik. Katakan bahwa Anda siap menerima segala resiko demi mendapatkan pekerjaan yang cocok untuk Anda. Jangan menunjukkan bahwa Anda lebih mementingkan kestabilan keuangan.

13. Pada pekerjaan Anda sebelumnya, apa yang berkenan dengan Anda? Dan apa yang tidak berkenan?Berhati-hatilahdalam menjawab pertanyaan ini dan kemukakan hal-hal positif. Deskripsikan lebih banyak hal yang Anda sukai daripada yang Anda tidak sukai. Jangan menyebutkan masalah pribadi. Jika Anda membuat pekerjaan sebelumnya terkesan buruk, pewawancara akan bertanya- tanya mengapa Anda berada disana. Hal ini jelas mengurangi profesionalisme Anda.

14. Apa pendapat Anda tentang bos Anda sebelumnya?Ini juga pertanyaan yang harus Anda jawab dengan hati-hati. Sebisa mungkin jawablah pertanyaan ini dengan positif karena calon bos Anda akan merasa Anda akan membicarakan hal-hal buruk tentang dia seperti apa yang telah Anda lakukan terhadap bos yang terdahulu.

15. Mengapa Anda tidak mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di usia Anda?Lagi-lagi ini bisa menjadi pertanyaan jebakan. Beritahukan pewawancara bahwa inilah alasan Anda mencari lowongan pekerjaan di perusahaan tersebut. Jangan bersikap defensif.

16. Berapa gaji yang Anda minta?Ini pertanyaan yang mengiurkan, namun pastikan Anda menyebutkan angka kisaran yang Anda yakin merupakan gaji yang pantas atau bertanya pada pewawancara berapa kisaran pada pekerjaan sejenis. Jika Anda diberi pertanyaan ini dari awal wawancara, sebaiknya Anda mengelaknya dengan mengatakan Anda ingin tahu seberapa banyak tanggung jawab yang akan Anda pegang di perusahaan tersebut. Tekankan bahwa Anda lebih mementingkan pekerjaannya namun jangan menjual standar Anda.

17. Apa target jangka panjang Anda?Untuk menjawab pertanyaan ini, Anda lagi-lagi diharuskan meneliti perusahaan tersebut dan mengetahui rencana dan/atau target mereka lalu memberikan jawaban yang singkron dengan milik perusahaan.

18. Seberapa sukses yang Anda rasa telah capai?Berikan jawaban yang positif dan percaya diri, namun jangan memberikan jawaban yang berlebih. Jangan membuat pewawancara merasa Anda seorang yang suka membesar-besarkan sesuatu.

Berbohong saat tes wawancara bukan hanya tak berguna, tapi juga bisa membuat Anda tidak diterima.

Lebih bijaksana bila pertanyaan dijawab apa adanya, spontan, langsung ke pokok persoalan, tidak mengada-ada, tidak menggurui, dan sopan.

Tips-Tips Yang Dapat Anda Jadikan Panduan Agar Lebih Pede.

1. Anda harus tahu dengan pasti keahlian dan karakter Anda yang manakah yang sesuai dengan yang dicari oleh perusahaan untuk posisi yang Anda lamar. Pikirkan dengan cermat manakah yang merupakan value added (Nilai Tambah) dari Anda yang dapat dijadikan Unique Selling Point.

2. Apabila Anda memiliki sejumlah pengalaman kerja, pastikan Anda tidak lupa ketika disuruh menjelaskan secara detail track record kesuksesan Anda pada saat interviewer ingin menggali lebih banyak dan lebih dalam tentang achievement Anda di tempat kerja terdahulu, mereka memegang CV Anda di tangan. Jangan merusak kesempatan ini dengan penjelasan yang tidak ada relevansinya dengan apa yang Anda tulis di CV, jelaskan dengan detail dan jelas.

3. Anda dapat melakukan riset tentang perusahaan impian Anda melalui website, teman-teman atapun keluarga Anda yang bekerja di perusahaan tersebut. Atau Anda dapat menelepon resepsionis perusahaan dan menanyakan dengan nada sopan apakah Anda bisa meminta brosur perusahaan tersebut.

4. Apabila Anda tidak begitu tahu tentang lokasi perusahaan, Anda dapat menanyakan kepada keluarga atau teman-teman Anda tentang rute menuju lokasi. Mengetahui lokasi perusahaan akan membantu Anda untuk datang ke interview tepat waktu.

5. Ada beberapa pertanyaan sejenis yang dilontarkan oleh interviewer di berbagai perusahaan dan biasanya dilontarkan ketika Anda diinterview oleh HRD. Pertanyaan yang paling popular adalah Tell me about yourself! atau ceritakan mengenai Anda! Anda dapat berlatih untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin dilontarkan pada saat interview. Anda dapat berlatih dengan melibatkan teman atau keluarga Anda untuk menginterview Anda.

6. Biasanya pada akhir interview, interviewer akan menanyakan pada Anda apakah ada yang ingin Anda tanyakan. Gunakan kesempatan ini untuk mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang intelektual seputar posisi yang Anda lamar, industry dan company profile. Jadi siapkan satu atau dua pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada interviewer.

7. Coba tanyakan proses latihan interview Anda secara keseluruhan, dari awal sampai akhir. Anda dapat menilai diri Anda sendiri atau meminta orang lain untuk menilai apakah Anda sudah mampu menjawab dengan tepat dan jelas bagaimana hasil interview Anda, dll.

Sebelum Wawancara :1. Masuklah ke ruangan setelah terlebih dahulu mengetuk pintu baik dalam keadaan terbuka atau tertutup. Melangkahlah dengan yakin.2. Jangan lupa pada saat masuk tersenyumlah pada orang yang akan menginterview anda. Hal ini akan sangat membantu mengurangi rasa gugup serta menciptakan suasana hangat.3. Jabat tangan pewawancara sesuai dengan kekuatan genggamannya4. Jangan duduk sebelum dipersilahkan oleh pewawancara5. Duduklah dengan tenang dan gentle6. Letakkan barang bawaan anda di bawah tempat duduk bukan diatas meja, matikan hp dan sebaiknya anda tidak mengenakan jaket.7. Kenakan pakaian formal kemeja lengan panjang yang tidak mencolok, bagi laki-laki. Serta blazer atau atasan blouse sederhana dengan bawahan senada atau bawahan lebih gelap dengan warna-warna natural bagi wanita. 8. Kenakan make up dengan warna natural, tidak perlu berusaha mengesankan pewawancara dengan mengenakan lensa kontak, kutek warna-warni, atau bulu mata palsu. Karena akan membuat anda terlihat sangat tidak profesional.9. Jangan merokok atau mengunyah permen karet

Saat Wawancara :1. Bicara dengan bahasa formal, tegas, intonasi sedang sehingga dapat didengar dengan jelas serta jangan terburu- buru dalam menjawab setiap pertanyaan2. Dengarkan terlebih dahulu secara keseluruhan pertanyaan pewawancara sehingga kita dapat memberikan jawaban singkat, padat dan tepat. Usahakan tidak memotong pertanyaan pewawancara, dan dengan mendengarkan keseluruhan pertanyaan maka kita terhindar dari permintaan untuk mengulang pertanyaan. Karena akan mengesankan anda tidak siap.3. Lakukan kontak mata dengan pewawancara, jangan menunduk.4. Tunjukkan anda sangat berminat dengan perusahaan tersebut, dengan menjawab pertanyaan dengan antusias5. Jangan hanya menjawab dengan kata-kata ya, tidak, tidak tahu atau dengan bahasa isyarat mengangguk atau menggeleng. Usahakan untuk mengembangkan jawaban sehingga anda terlihat menguasai keadaan.6. Akhiri wawancara dengan ucapan terima kasih serta menjabat tangan pewawancara.

Hal-hal penting :1. Jangan lupa selalu siapkan CV dan surat lamaran anda2. Usahakan datang minimal 10 menit sebelum wawancara dimulai, jangan pernah terlambat. Akibatnya sangat fatal, tidak semua perusahaan memberi kesempatan kedua.3. Gali info sebanyak-banyaknya mengenai perusahaan yang akan anda datangi, cari di internet tentang profil perusahaan, bidang kerja, produk, tarif, keunggulan. Kitatidak pernah tahu apa pertanyaan yang akan diajukan bukan? Paling tidak informasi tambahan ini untuk amunisi cadangan kita dan menambah rasa percaya diri kita.4. Latih jawaban anda mulai sekarang, komitmen anda berlatih akan sangat menentukan hasilnya nanti karena komunikasi bukan sesuatu hal yang secara instan kita dapatkan.

Berikut ini pertanyaan-pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh perusahaan:1. Bagaimana anda menggambarkan diri anda?2. Menurut anda apa kelemahan dan kekurangan diri anda?3. Darimana anda mendapatkan informasi tentang perusahaan ini?4. Menurut anda apakah profesionalisme itu?5. Apa yang anda lakukan jika anda diterima bekerja di perusahaan ini?6. Mengapa anda berhenti dari pekerjaan lama anda?7. Apa yang membuat anda tertarik untuk bekerja disini?

Perlu Diperhatikan hal-hal berikut :

Hindari membicarakan kekurangan atasan atau perusahaan lama, karena hal itu mencitrakan kita kurang professional.

Jangan membuka topik pembicaraan masalah gaji sampai anda ditanya mengenai hal itu. Karena mengesankan kita lebih suka menuntut apa yang bisa diberikan perusahaan kepada kita.

Jika ditanya masalah gaji, sebaiknya jawab jumlah nominal yang anda inginkan sesuai dengan kemampuan dan pengalaman kerja anda. Jangan meminta jauh melebihi kemampuan andaJangan lupa carilah info tentang standard biaya hidup dan UMR (Upah Minimum Regional) dimana anda akan bekerja nantinya

Jika dibuka sesi pertanyaan, pergunakan kesempatan ini untuk bertanya. Tanyakan hal apa saja yang ingin anda ketahui seputar posisi yang lamar atau hal-hal lain yang berkenaan dengan kepastian kapan kira-kira anda akan dihubungi untuk mengikuti tes selanjutnya.

Tips lainnya :

Banyak Berlatih

Suasana asing saat menjalani wawancara atau interview kerja bisa Anda kurangi jika Anda berlatih wawancara sesering mungkin. Latihan demi latihan yang Anda jalani membuat Anda lebih siap dan semakin tahu apa yang harus dilakukan dan dikatakan dalam sebuah interviu. Dengan cara ini, Anda juga jadi lebih tahu kekurangan diri yang lain kali bisa dihindari atau malah kelebihan yang bisa ditingkatkan.

Melakukan Banyak Persiapan

Persiapkan diri Anda sebaik mungkin sebelum menjalani interviuw kerja. Persiapan yang dilakukan meliputi pengetahuan, kemampuan, serta penampilan Anda. Semakin baik Anda mempersiapkan diri semakin besar pula kemungkinan Anda bisa menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan pewawancara dengan keyakinan penuh. Bagian awal dari wawancaramerupakan saat yang penting. Jika Anda pada bagian tersebut sudah bisa menjawab pertanyaan- pertanyaan dengan keyakinan tinggi, rasa percaya diri Anda juga akan semakin meningkat. Sebaliknya. jika di bagian awal wawancara kerja Anda sudah merasa serba salah dan cemas, semakin lama semakin sulit Anda menjawab pertanyaan pertanyaan selanjutnya dengan baik.

Saat melakukan persiapkan, yakinkan diri tentang tiga hal:1. Anda bisa melakukan pekerjaan tersebut;2. Anda bisa menyesuaikan diri dengan tugas-tugas yang akan diberikan, dan;3. Anda bisa melakukan semuanya dengan baik.

Jangan berpikir pekerjaan itu merupakan yang terbaik. Ketika Anda berpikir bahwa pekerjaan yang sedang berusaha Anda dapatkan ini merupakan yang terbaik dan kesempatan hanya datang sekali, tingkat kecemasan yang dirasakan justru akan meningkat. Tak perlu memberikan penilaian yang berlebihan sebelum Anda benar-benar tahu dan memulai pekerjaan tersebut. Anda belum tentu akan menyukai pekerjaan yang bahkan belum Anda lakukan. Selain itu, kesempatan yang lebih baik bisa saja datang kepada Anda di lain waktu.Jadi, lebih baik bersikap tenang dan santai. Tak perlu menjawab dengan jawaban sempurna. Memikirkan suatu jawaban yang sempuma saja tentu sudah membuat seseorang pusing, belum lagi jika Anda berusaha mendapatkan jawaban tersebut secara spontan saat pertanyaannya dilontarkan. Hal ini justru akan meningkatkan kecemasan Anda. Padahal, apa yang menurut Anda sempurna belum tentu dianggap seperti itu oleh si pewawancara. Cukup siapkan jawaban yang berisi poin-poin penting yang ingin Anda sampaikan. Jangan rendah diri. Kecemasan justru bisa semakin meningkat saat pikiran- pikiran rendah diri memenuhi benak Anda. Hindari pikiran-pikiran negatif seperti saya tak cukup pintar atau saya kalah hebat dibandingkan kandidat yang lain. Akan lebih baik apabila Anda memusatkan perhatian pada kelebihan-kelebihan yang Anda miliki. Jangan memenuhi pikiran Anda dengan persainganpersaingan yang tak mungkin bisa diubah.

Banyak pertanyaan jebakan dalam wawancara kerja

Di antaranya adalah Coba sebutkan kelemahan Anda. Untuk menjawabnya harus hati-hati. Jangan sampai terjebak untuk membeberkan kekurangan- kekurangan diri sendiri. Tentu Anda tak mau gagal hanya gara-gara menjawab dengan sangat jujur, namun juga tak berbohong. Jadi bisa serba salah. Misalnya menjawab, Saya orang yang perfeksionis dan sangat memperhatikan detail,. Jangan mengira itu akan menjadi kelebihan atau nilai plus. Pewawancara justru akan mengartikan bahwa kerja Anda lambat karena Anda pasti akan bolak- balik memeriksa detail. Mengatakan tak punya kelemahan, tentu juga takkan dipercaya. Jadi, bagaimana strategi menjawabnya?

Buat Perbandingan

Menurut Andrea Kay, penulis buku Interview Strategies That Will Get the Job You Want, pertanyaan ini memang penuh jebakan. Padahal, di saat yang sama, kita diharuskan menjual diri. Andrea pun menyarankan saat menyatakan kelemahan Anda, bandingkan atau hubungkan kelemahan itu dengan kelemahan orang lain. Misalnya, Saya menjadi tidak sabar ketika tim saya tidak cepat mengambil inisiatif. Dengan begitu, tetap ada nilai plus dari kelemahan ini. Tak Perlu Berkaitan Jika merasa tak nyaman mengungkap kelemahan, sebutkan saja yang tak ada hubungannya dengan pekerjaan. Misalnya, Anda seorang penulis, katakan, Saya kurang bagus dalam berhitung atau matematika.Kelemahan ini memang tak ada hubungannya dengan karier Anda sebagai penulis. Namun, ini adalah jawaban yang jujur.

Beri Nilai PlusTak ada salahnya juga menjawab kelemahan dengan jujur. Namun, tambahkan nilai plus pada kelemahan itu. Misalnya, Anda bisa menambahkan pernyataan, ....tetapi saya sedang berusaha memperbaikinya.

Hindari Cara KliseKarena bingung, seringkali kita mengatakan kelebihan sebagai kelemahan. Misalnya, dengan mengatakan diri kita sebagai workaholic. Ada cara sederhana dan rendah hati dalam menyatakan kelemahan. Misalnya, Saya memang mengalami kesulitan dalam mengorganisir sesuatu. Namun, sekarang saya selalu membuat catatan mengenai hal-hal yang harus dilakukan dan selalu mengecek tenggat waktunya. Cara ini membantu saya menyelesaikan tugas dan lebih terorganisir.

Pilih yang AmanUsahakan memilih satu kelemahan yang tidak akan membuat Anda didiskualifikasi dari wawancara pekerjaan itu. Misalnya, dengan menambahkan pernyataan sedang berusaha memperbaiki kelemahan itu. Buat seolah sedang belajar dari kesalahan yang pernah Anda buat.

Selalu PositifJadikan kelemahan sebagai cara untuk bersinar saat wawancara. Bagaimana caranya? Tampillah sebagai orang yang berjiwa positif. Siapa yang tak suka dengan orang seperti ini? Ingat sedang dalam sesi wawancara dan harus membuat diri terlihat menarik untuk direkrut. Mungkin bisa mengatakan, Saya jarang duduk di sini (sesi wawancara) dan memikirkan diri saya dalam pertanyaan seperti ini. Akan tetapi, saya ingin menjawab pertanyaan ini. Ini lebih baik daripada mengatakan, Saya jarang duduk di sini dan berpikir tentang kelemahan saya.Hindari menggunakan atau mengulang kata-kata bernada negatif, meski si pewawancara melempar nada tersebut. Jangan Berlebihan Hindari menggunakan kata bermakna superlatif seperti terlemah, terburuk, atau terbesar, karena ini menunjukkan tingkat paling atas. Jika mengatakan, Kelemahan terburuk saya..., artinya kelemahan itu ada dalam level tertinggi dan menyiratkan Anda memiliki kelemahan lain yang levelnya lebih rendah. Ini akan membuat pewawancara menanyakan kelemahan lainnya. Begitu pula ketika mengatakan ...hal yang paling ingin saya kembangkan... Ini menyiratkan masih ada hal lain yang juga perlu diperbaiki.

Gunakan MungkinKetika mengatakan, Kelemahan saya adalah... ini menyatakan bahwa kelemahan itu mutlak, selalu ada dalam diri dan mungkin tidak bisa bisa diubah. Jadi, akan lebih baik jika mengganti pernyataan dengan, Sepertinya saya orang yang... Jawaban ini memang menunjukkan seolah Anda sendiri tidak sepenuhnya yakin memiliki kelemahan itu. Namun, jawaban ini menghindari dari menjawab kelemahan dengan kekuatan.****

#Berbagi pengalaman teman penulis, saat diwawancarai dia pernah ditanya, "Apa kebiasaan kamu di rumah", orang itu menjawab "Saya membantu orang tua". Lalu si penanya meminta orang itu menunjukan telapak tangannya, dan si penanya lalu mengecek dengan meraba2tangannya dan ternyata telapak tangannya kasar" (Telapak tangan kasar menunjukan bahwa ia memang benar2 sering membantu dan bekerja keras sekaligus jujur) dan akhirnya ia lolos. Sebenarnya masih ada trik rahasia lagi, namun maaf penulis (pelajaran-lengkap) tidak saya beritahukanTIPS MENGHADAPI WAWANCARA Pastikan anda sudah tahu tempat wawancara. Disarankan beberapa hari sebelum wawancara, anda sudah mengetahui tempatnya, bahkan sudah melihat tempatnya. Jika tidak diberitahu terlebih dulu jenis pakaian apa yang harus dipakai, maka gunakan pakaian yang bersifatformal, bersih dan rapi. Bacakembali surat lamaran, CV anda, dan surat panggilan wawancara tersebut. Jangan lupa untuk membawa surat-surat atau dokumen-dokumen tersebut serta peralatan tulis saat wawancara Mempersiapkan diri menjawab berbagai pertanyaan yang mungkin diajukan pewawancara.Sebaiknya anda berlatih bersama rekan untuk mengantisipasi semua kemungkinan pertanyaan yang akan dilontarkan pewawancara, sehingga pertanyaan apa pun yang diajukan dapat dijawab dengan memuaskan. Sebelum berangkat ke tempat wawancara, berdoalah terlebih dulu sesuai keyakinan anda. Usahakan untuk tiba sepuluh menit lebih awal, jika terpaksa terlambat karena ada gangguan di perjalanan segera beritahu perusahaan (pewawancara). Namun usahakan jangan terlambat, karenabanyak perusahaan yang langsung menganggap anda gagal bila terlambat. Sapa satpam atau resepsionis yang anda temui dengan ramah. Jika harus mengisi formulir, isilah dengan lengkap dan rapi. Ucapkan salam (selamat pagi/siang/sore) kepada para pewawancara dan jika harus berjabat-tangan, jabatlah dengan erat (tidak terlalu keras namun tidak lemas). Tetaplah berdiri sampai anda dipersilakan untuk duduk. Duduk dengan posisi yang tegak dan seimbang. Persiapkan surat lamaran, CV anda, dan surat panggilan wawancara. Ingat dengan baik nama pewawancara. Lakukan kontak mata dengan pewawancara. Tetap fokus pada pertanyaan yang diajukan pewawancara. Tunjukkan antusiasme dan ketertarikan anda pada jabatan yang dilamar dan pada perusahaan. Gunakan bahasa formal, bukan prokem atau bahasa gaul; kecuali anda diwawancarai untuk mampu menggunakan bahasa tersebut. Tampilkan hal-hal positif yang pernah anda raih. Tunjukkanenergidan rasa percaya diri yang tinggi, namunjangan berkesan sombong atau takabur. Banyak yang gagal hanya lantaran berkesan sombong, takabur, atau sok tahu. Tunjukkan apa yang bisa anda perbuat untuk perusahaan bukan apa yang bisa diberikan oleh perusahaan kepada anda. Jelaskan serinci mungkin hal-hal yang ditanyakan oleh pewawancara. Ajukan beberapa pertanyaan bermutu di seputar pekerjaan anda dan bisnis perusahaan secara umum. Berbicara dengan cukup keras sehingga suara jelas terdengar oleh pewawancara. Akhiri wawancaradengan menanyakan apa yang harus anda lakukan selanjutnya. Ucapkan banyak terima kasih kepada pewawancara atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada anda. Menulis Surat Lamaran di Email Makin banyak perusahaan yang membolehkan para calon karyawan untuk mengirimkan lamarannya lewat email. Hal ini tentunya menguntungkan baik bagi perusahaan maupun pelamar. Bagi perusahaan, ini akan mengurangi jumlah surat lamaran dalam bentuk kertas yang harus mereka terima dan arsipkan. Selain itu, lebih mudah bagi perusahaan untuk mem-forwardsurat lamaran berbentuk email ke parausernya.

Bagi calon karyawan, ini akan menolong mereka untuk mengirimkan lamaran secara cepat. Jika Anda mengirimkan lamaran ke banyak perusahaan, dengan mudah Anda dapat mengkopi email lamaran Anda sebelumnya dan menyesuaikannya.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis surat lamaran di e-mail: 1. Judul Email

Tuliskan judul yang jelas tetapi singkat. Sebagai contoh, Anda dapat menuliskannya sebagai berikut "Lamaran untuk Posisi Manajer Pemasaran".

Catatan:Baca dengan baik iklan lowongan kerja tersebut. Sering kali mereka meminta Anda menuliskan kode tertentu di judul atausubjectemail Anda. Terutama jika pada saat yang bersamaan mereka mempunyai beberapa lowongan pekerjaan. 2. Dimana Surat Lamaran Ditulis?

Sering kali kita bingung apakah perlu menuliskannya di badan email atau di file tersendiri. Anda dapat menuliskan surat lamaran (cover letter) Anda di badan email. Artinya, perusahaan tetap akan menerima surat lamaran Anda dengan baik. 3. Bagaimana dengan Resume?

Jangan menulis resume Anda di badan email. Tuliskan dalam file tersendiri dan jadikan sebagai lampiran email Anda. 4. Word, PDF, atau Text?

Biasanya perusahaan akan menuliskan pada iklan lowongan kerja jenis file yang bisa Anda kirim. Walaupun umumnya meminta fileMS Word, terkadang mereka mengijinkan Anda untuk mengirimkan file berformat pdf. Jika tidak disebutkan, kirimkan resume Anda dalam file MS Word (.doc).

File text(ekstension .txt) lebih baik tidak digunakan karena pada saat dikirim dengan email, file tersebut terkadang muncul di badan email. Ini terutama jika Anda menggunakan email gratis di Web, seperti Yahoo!, Gmail, atau Hotmail. 5. Ukuran Email

Usahakan ukuran email Anda tidak melebihi 300 kb. Ukuran email ini terutama dipengaruhi oleh ukuran file yang di-attach. Karena itu periksa besar file yang Anda lampirkan. Jika Anda diminta menyertakan foto, jangan masukkan file foto yang terlalu besar. Perkecil ukuranya dengan menggunakan berbagai jenis programphoto editor. 6. Email Signature

Email signatureadalah text yang dituliskan secara otomatis olehprovideremail Anda.Signatureini bisa Anda program sendiri, atau bagian dari iklan untuk penyedia jasa email tersebut. Adanya signature ini mengurangi kesan profesional pada lamaran Anda.

Catatan:Email webgratis seperti Yahoo! dan Hotmail menambahkansignatureini secara otomatis pada semua email yang mereka kirim. SedangkanGmailtidak. Anda dapat memilih Gmail untuk mengirimkan lamaran-lamaran anda. 7. Test Kirim

Untuk surat lamaran yang dikirim lewat email, selain melakukanproof read, Anda juga perlu melakukan test pengiriman. Lakukan ini dengan mengirimkan email lamaran Anda, lengkap denganattachment-nya ke email lain. Tentunya jangan kirimkan email percobaan tersebut ke email perusahaan yang Anda tuju. Kirim ke alamat email lain yang Anda punya. Jika Anda hanya mempunyai satu alamat email, Anda bisa membuat alamat email baru diYahoo!, Gmail, atauHotmail.Mengapa langkah ini penting? Sering kali format email yang Anda kirim berubah setelah sampai di alamat email lain. Contoh : Saat mengirimkan email dari Yahoo! ke Gmail, spasi email berubah dari satu menjadi dua. Tapi sebaliknya, email dari Gmail ke Yahoo! tidak berubah formatnya. Wawancara dan Tes Psikologi (Psikotes) Sumber: GloriaNet Berbohong saat tes wawancara bukan hanya tak berguna, tapi juga bisa membuat Anda tidak diterima. Lebih bijaksana bila pertanyaan dijawab apa adanya, spontan, langsung ke pokok persoalan, tidak mengada-ada, tidak menggurui, dan sopan.

"Padahal tinggal wawancara lo, kok gagal. Dulu juga begitu, selalu kandas di tahap ini". Keluhan macam itu banyak kita dengar dari mereka yang tak lolos dalam wawancara psikologi untuk melamar kerja. Sebuah kenyataan yang menyesakkan, apalagi kebanyakan tahapan wawancara berada diakhir proses seleksi. Lolos di sini berarti si calon diterima di tempat kerja yang baru.

Wawancara psikologi punya banyak makna. Ada beberapa versi, salah satunya, menurutBinghamdan Moore, wawancara adalah "...conversationdirected to define purpose other than satisfaction in the conversation itself". Sedangkan menurut Weiner, "The term interview has a history of usage going back for centuries. It was used normally to designate a face to face meeting of individual for a formalconferenceon some point."Dari kedua definisi itu didapatkan kondisi bahwa wawancara adalah pertemuan tatap muka, dengan menggunakan cara lisan, dan mempunyai tujuan tertentu.

Jangan dibayangkan wawancara itu sama dengan interogasi karena tujuan utamanya memang "berbeda", meskipun sedikit serupa dalam hal menggali dan mencocokkan data. Yang pasti, cara yang dipergunakan dalam kedua hal itu berlainan.

Interogasi lebih menekankan pada tercapainya tujuan, dengan berbagai cara dan akibat, baik secara halus maupun kasar. Posisi interogator lebih tinggi dan bebas daripada yang diinterogasi, serta lebih langsung.

Bandingkan dengan wawancara psikologi, di mana kedudukan antara pewawancara dan yang diwawancarai relatif setara. Kondisinya pun berbeda, karena tidak ada penekanan serta tidak menggunakan kekuasaan. Bahkan dalam kondisi ekstrem, seorang calon karyawan yang diwawancarai bisa saja tidak menjawab, pewawancara pun tidak akan memaksa. Namun, hal itu tentu akan sangat mempengaruhi penilaian dalam pengambilan keputusan seorang psikolog. Cocok berbobot

Wawancara dalam tes psikologi (psikotes) sebenarnya satu paket dengan tes tertulisnya. Tes ini bertujuan mencari orang yang cocok dan pas, baik dari tingkat kecerdasan, serta sifat dan kepribadian. Istilah kerennya mendapatkan "the right man in the right place".

Dasar pemikiran lain kenapa perlu diadakan seleksi, yaitu adanya perbedaan potensi yang dimiliki setiap individu. Perbedaan itu akan menentukan pula perbedaan dalam pola pikir, tingkah laku, minat, serta pandangannya terhadap sesuatu. Kondisi itu juga akan berpengaruh terhadap hasil kerja. Bisa jadi suatu pekerjaan atau jabatan akan lebih berhasil bila dikerjakan oleh individu yang mempunyai bakat serta kemampuan seperti yang dituntut oleh persyaratan dari suatu pekerjaan atau jabatan itu sendiri.

Ada beberapa tujuan spesifik dari wawancara psikologi. Pertama, observasi. Dalam hal ini calon karyawan dilihat dan dinilai. Mulai dari penampilan, sikap, cara menjawab pertanyaan, postur - terutama untuk pekerjaan yang memang membutuhkannya, seperti tentara, polisi, satpam, dan pramugari. Penilaian juga menyangkut bobot jawaban dan kelancaran dalam menjawab.

Demikian pula perilaku dan sikap-sikap yang akan muncul secara spontan bila berada dalam situasi yang baru dan mungkin menegangkan. Misalnya, mata berkedip-kedip atau memutar jari-jemari yang dilakukan tanpa sadar.

Dalam hal bobot jawaban, misalnya, si calon bisa dinilai apakah ia memberikan jawaban yang dangkal atau tidak, atau malah berbelit-belit. Jawaban berupa "Ingin naik pesawat" atau "Ingin ke luar negeri" merupakan contoh jawaban yang dinilai dangkal atas pertanyaan alasan menjadi pramugari.

Sedangkan kelancaran dalam menjawab biasanya dinilai dari berapalamawaktu yang dibutuhkan oleh seorang calon karyawan untuk menjawab pertanyaan.

Dalam wawancara psikologi yang diperlukan sebenarnya jawaban spontan dan tidak mengada-ada. Misalnya, apabila ditanya alamat, sebut saja alamat kita. Tidak usah ditambah-tambahi atau malah berlagak sok pintar.

Tujuan berikutnya dalam tes wawancara adalah menggali data yang tidak didapatkan dari tes tertulis. Misalnya, apakah istri bekerja, anak bersekolah di mana, masih tinggal bersama orangtua atau tidak, serta apa judul skripsi dan berapa nilai yang didapat.

Yang tidak kalah penting dalam mempengaruhi penilaian adalah kecocokan data. Benarkah data yang ditulis oleh sang calon?Atas dasar itu seorang psikolog sering melontarkan pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman dan intelegensi si calon. Misalnya, calon mengaku berpendidikan S2, maka diajukan pertanyaan yang sesuai dengan tingkat pendidikan itu. Bila jawabannya kurang bermutu, dapat saja diambil kesimpulan bahwa calon memiliki intelegensi yang kurang atau dianggap tidakseriusselama menjalani proses pendidikan.

Sering juga terjadi hasil tes tulis bagus, tapi hasil wawancaranya kurang meyakinkan. Hal ini bisa terjadi karena mungkin ia telah beberapa kali mengikuti psikotes atau pernah mengikuti bimbingan psikotes. Tes ulang dapat menjadi alat untuk mengatasi keraguan itu.

Dalam konteks di atas, tidaklah mungkin seorang calon membohongi psikolog. Riskan pula bila dia tidak menjawab dengan sebenarnya. Terbuka sudah kepribadiannya yang tidak jujur, padahal kejujuran merupakan prasyarat penting untuk perusahaan.

Pada wawancara untuk evaluasi karyawan atau promosi jabatan biasanya datacuriculum vitae(CV) dari instansi atau perusahaan sudah diberikan semua dari Bagian Personalia.

Manfaat lain wawancara adalah melengkapi data yang terlupakan atau tidak tertulis secara lengkap. Misalnya, sudah pernah mengalami psikotes atau belum. Kalau sudah, berapa kali? Untuk apa? Lulus atau tidak? Mungkin juga minat ataupun gaji yang diinginkan. Yang terakhir, manfaat wawancara yaitu untuk membuat keputusan.Dari hasil pemeriksaan psikologi tertulis dan wawancara, dibuatlah kesimpulan, apakah calon ini memenuhi syarat sepertijob descriptionyang diberikan oleh perusahaan atau tidak.

Terkadang ada psikotes yang tidak menggunakan wawancara. Semua itu tergantung tujuan pemeriksaan, ketersediaan data yang mungkin sudah lengkap, serta tidak begitu mensyaratkan penampilan atau postur. Misalnya, bila yang diperlukanoperatorkomputer, yang penting dia bisa komputer dan inteligensinya cukup.Tips Menghadapi PsikotesBagi Anda yang dipanggil untuk menjalani psikotes, sebaiknya Anda memperhatikan beberapa saran dan tips di bawahini.Sebelum Tes Anda harus yakin terlebih dulu, bahwa posisi/pekerjaan yang akan dimasuki lewat psikotes itu benar-benar sesuai dengan kemampuan anda, dan sebaiknya juga sesuai dengan keinginan anda Persiapkan diri denganistirahat yang cukup. Seringkali, seseorang sebenarnya mampu mengerjakan tes. Namun, ketegangan atau kondisi tubuh yang tidak prima, dapat membuat hasil tes menjadi jelek. Oleh karena itu, anda harus beristirahat satu atau dua hari sebelumnya agar kondisi fisik menjadi prima. Pastikan anda sudah tahu tempat tes. Disarankan beberapa hari sebelum tes, anda sudah mengetahui tempatnya, bahkan sudah melihat tempatnya. Bacakembali surat lamaran dan CV anda, karena ada beberapa tes yang menanyakan hal-hal yang terkait dengan surat lamaran dan CV anda. Jangan sampai jawabannya berbeda dengan CV anda. Sebaiknya anda berlatih berbagai soal psikotes, sehingga anda menjadi benar-benar siap menghadapi psikotes dengan hasil maksimal. Sebelum berangkat ke tempat tes, berdoalah terlebih dulu sesuai keyakinan anda. Usahakan untuk tiba sepuluh menit lebih awal, dan jangan terlambat. Juga sebelum berangkat, janganlupauntuk makan dan minum secukupnya agar kondisi fisik tetap prima. Walaupun tidak diminta,jangan lupa untuk membawa peralatan tulis-menulis(pensil, penghapus,pena, dsb-nya) danmembawa jam (penunjuk waktu).Pada Saat Tes Umumnya, pada setiap lembar jawaban/soal psikotes, anda diminta mengisi isian nama, tanggal, dsb-nya. Begitu anda diperbolehkan untuk mulai mengisi, jangan lupa dan jangan menunda untuk mengisinya, serta isilah dengan lengkap dan rapi. Dengarkan baik-baik setiap "ucapan/pengarahan" dari pengawas tes, dan ikuti semua arahan/petunjuknya. Demikian juga petunjuk yang ada di setiap soal tes, jangan lupa untuk membaca petunjuk tersebut terlebih dulu, barulah anda mengerjakan soal tes-nya. Jadi jangan langsung mengisi/menjawab soal yang ada, tanpa membaca/mengetahui cara/petunjuk pengisiannya. Jangan enggan untuk bertanya ke pengawas tes. Bila ada sedikit saja yang anda tidak mengerti mengenai soal tersebut, maka langsung tanyakan ke pengawas tes yang ada.Dan jangan pernah bertanya ke peserta di kanan-kiri anda, tetapi bertanyalah ke pengawas tes yang ada. Jangan melihat jawaban orang lain, karena akan membuat hasil anda bertentangan dengan kondisi pribadi yang sesungguhnya. Isilah apa adanya. Untuk jenis-jenis soal tertentu, jawablah yang mudah terlebih dulu. Wawancara kerja..!! Aduh, kok menjadi suatu yang menakutkan bagi setiap pelamar kerja. Membuat badan lemas, keringat dingin, dan mengakibatkan kehilangan fokus terhadap apa yang akan di tanyakan oleh si pewawancara. Tetapi, over comfident juga tidak bagus loh, karena wawancara kerja bisa menjadi hal yang membuat kita lulus atau tidak pada kesempatan tersebut. Dalam wawancara kerja, Kepintaran seseorang belum menjamin dia bakal diterima dan juga penampilan memang bukan nomor satu tetapi menjadi pendukung yang ikut menentukan. Berikut ini tips wawancara kerja : * Bahasa Tubuh Saat Wawancara Kerja Membaca dan memahami bahasa tubuh sangat penting untuk membuat Anda lolos wawancara kerja. Kemampuan komunikasi non-verbal memberikan nilai tambah untuk Anda sekaligus membantu untuk memperkirakan apa yang dipikirkan si pewawancara. 1. Jabat TanganJabatan tangan memperlihatkan siapa diri kita. Hati-hati dengan cara Anda berjabat tangan. Kenal istilah dead fish, bone crusher, atau wet fish? Itu adalah istilah-istilah jabat tangan yang tak bagus. Dead fish adalah tipe jabat tangan yang malas, yaitu memberikan tangan saja, tanpa digenggam, seperti ikan mati. Sementara bone crusher, biasanya datang dari arah atas, lalu menggenggam sangat kencang seperti mau meremukkan tulang. Meskipun niatnya menunjukkan tipe orang yang tegas, namun jabat tangan ini menyakitkan dan justru menunjukkan tipe agresif. Tipe wet fish menunjukkan tipe orang yang memiliki masalah dengan kepercayaan diri. Tiga langkah jabat tangan yang baik:* Pastikan tangan dalam keadaan bersih, kering, dan tidak sedang memegang benda lain.* Ketika menggenggam tangan lawan, berikan kehangatan namun pastikan ada ruang udara.* Jabat tangan dengan profesional, sopan, genggaman kuat, dan senyum hangat. 2. TatapanKetika Anda bertemu dengan si pewawancara, tatap matanya dan berpikirlah, Wah, senang rasanya bisa bertemu dengan Anda! Hal ini akan membantu Anda tersenyum dari dalam hati, dan ia akan mendapati sinyal tersebut dengan mood positif. Ketika kita bertemu dengan orang yang kita senangi secara otomatis pupil mata akan membesar, ini merupakan fenomena yang secara insting ditangkap manusia lain. Selama wawancara kerja, pastikan kontak mata Anda berada dalam seputaran segitiga terbalik wajah si pewawancara. Yakni di antara titik luar alis kiri, ke hidung bagian bawah, dan titik luar alis kanan. Menatap bibir seseorang dianggap pelanggaran seksual, sementara menatap dahi seseorang dianggap merendahkan. 3. Postur TubuhUpayakan untuk duduk lurus, agar kepercayaan diri muncul dari sana. Jika Anda merasa rendah diri dan jenuh, coba perhatikan cara Anda duduk dan berdiri. Duduk tidak rapi atau berdiri sambil bersender bisa menekan dada dan mengurangi asupan udara ke paru-paru, yang menyebabkan kegugupan dan ketidaknyamanan. 4. Posisi KepalaUntuk meningkatkan rasa percaya diri selama wawancara, posisikan kepala Anda tegak secara horizontal dan vertikal. Ini memberikan sinyal bahwa Anda serius dalam menggapai tujuan. Namun ketika dalam percakapan, untuk terlihat lebih bersahabat, miringkan sedikit kepala Anda untuk menunjukkan simpati. 5. Tangan dan LenganTangan dan lengan memberi penilaian akan seberapa menerimanya kita. Jadi, upayakan tangan Anda berada di samping tubuh. Ini menunjukkan bahwa Anda bersikap terbuka dan siap menerima apapun yang datang kepada Anda. Orang pendiam cenderung melipat dan menjauhkan lengan mereka dari badan, sementara orang yang supel cenderung menggambarkan maksud dengan gerakan tangan sambil berbicara. Upayakan gerakan tangan tak jauh dari badan Anda, supaya tak terlihat berlebihan. Jangan melipat tangan di depan dada selama wawancara, karena Anda akan terlihat defensif. Dua arti gerakan tangan:* Telapak tangan menghadap ke luar dan ke atas berarti orangnya terbuka dan bersahabat.* Telapak tangan menghadap ke bawah berarti tipe orang yang dominan dan kemungkinan agresif. 6. Tanpa disadari, kaki cenderung bergerak di luar batas normal ketika kita gugup, stres, atau sedang kebingungan. Mengatasinya? Upayakan kaki kita setenang mungkin selama wawancara. Jangan biarkan kaki Anda terlipat, karena seakan-akan hal itu menciptakan batasan antara Anda dan si pewawancara.Sumber : msn-forumkompas.com * Gaya Dandanan untukJob Interview Pendapat pada umumnya, Anda harus berdandan formal, atau memilihbusiness attire, untuk menghadapi undangan wawancara. Namun Anda tak perlu terpaku pada gaya konservatif seperti pencil skirt yang dipadukan dengan buttoned-up suit. Penampilan seperti ini sekarang dianggap sudah membosankan. Pada dasarnya Anda dapat membedakan gaya dandanan Anda tergantung pada karakter perusahaan yang Anda incar. Jika Anda mengincar posisi di bagian bisnis atau korporasi, Anda memang dituntut untuk tampil lebih konservatif. Sedangkan untuk posisi di bagian kreatif, Anda dapat memilih gaya yang lebih fashionable untuk menunjukkan sisi artistik Anda. Gaya Konservatif 1. Anda bisa mengenakansilk twillblouse dengan warna selain hitam, putih, atau krem. Misalnya biru atau ungu. Anda boleh memakai atasan lengan pendek dengan model double breast untuk memberi kesan business. Padukan dengan celana panjang hitam klasik, atau blazer putih. 2. Gunakanpatent bagwarna burgundy yang cukup besar untuk menyimpan berkas lamaran Anda (bila Anda dimintar menyerahkan portfolio, ijazah, atau berkas lain). Jika mungkin, sesuaikan warna tas dengan sepatu. 3. Pakaihigh heelswarna gelap yang nyaman dipakai untuk menambah kepercayaan diri Anda, dengan model tertutup yang menarik. Stoking atau panty-hose juga merupakan keharusan untuk kesan profesional, namun hindari pola yang ramai. Bawa stoking cadangan, kalau-kalau Anda kelewat bersemangat hingga stoking Anda robek. 4. Jika rambut Anda panjang melewati bahu, sebaiknya ikat menjadi ponytail yang rendah di tengkuk. Jangan membiarkan poni Anda yang kepanjangan turun menutupi wajah. 5. Gunakan perhiasan konservatif, seperti emas, perak, atau mutiara. Jangan mengenakan gelang renceng yang berbunyi nyaring begitu Anda menggerakkan tangan. 6. Sapukan riasan yang natural. Memakainail polishpun tidak dilarang, asal tidak menggunakan warna-warna mencolok. Gaya Kreatif 1. Anda bisa memakaishirt dress(terusan dengan kerah dan kancing), yang memberi kesan semi formal. Anda juga bisa memakai terusan lengan pendek dengan motif yang sederhana. 2. Anda bisa mengenakan sepatu high heels dengan desain yang lebih modis, dan warna yang lebih berani. 3. Kenakan aksesori yang fashionable, sepertigold banglesatau beaded necklace. 4. Pakai tas dengan ukuran cukup besar, namun dengan desain yang lebih trendi. 5. Aksesori lain yang bisa Anda kenakan adalah scarf bermotif dengan ukuran tak terlalu besar dan tebal.Pentingnya Jawaban Taktis Saat Proses Wawancara9:51 PMdewiayu anggitaLabels:artikel

Terkadangresumelamaran kerja yang terlalu optimis nampak tidak selalu menunjukkan kalau orang tersebut seoptimis apa yang dicantumkan dalam berkas-berkas itu. Saat pewawancara bertanya tentang hal yang sangat sederhana saja, misalnya "Tolong, ceritakan diri Anda dalam beberapa kalimat," disini banyak sekali pelamar yang nervous bahkan bicaranya tergagap-gagap. Dan yang sering terjadi yaitu, bukannya memberikan jawaban sesuai yang diminta, justru malah merendahkan diri dengan mengatakan, "Ah, saya orangnya biasa-biasa saja."

Selamainimemang banyak tips-tips konvensional yang menyarankan agar orang sebaiknya merendahkan diri ketika menghadapi wawancara kerja, sebagai upaya untuk mencuri simpati pewawancara. Tapi, zaman sudah berubah. Jawaban yang terlalu merendah dan banyak basi-basi hanya menunjukkan bahwa Anda sebenarnya tidak yakin dengan diri Anda. Perusahaan masa kini tidak membutuhkan karyawan seperti itu.

Yang diperlukan sekarang adalah jawaban yang taktis, yang menunjukkan siapa diri Anda dan layakkah Anda bergabung dengan perusahaan yang sedang Anda lamar. Ini contoh jawaban yang taktis, ketika Anda diminta menceritakan diri Anda.

"Saya Rina, anak pertama dari lima bersaudara. Sejak SMA, saya aktif di koran sekolah. Di situ saya menulis, mewawancarai orang-orang di sekitar saya dan berhubungan dengan mereka. Dari situ saya sadar alangkah menariknya bisa bertemu dengan orang banyak, berdiskusi dan mengetahui banyak hal dari mereka. Saya juga senangmusik, membaca dantraveling. Ketika kuliah, saya sering menulis pengalaman jalan-jalan saya, atau sekedar memberi referensi kaset yang sedang laris untuk koran kampus saya."

Meskipun bukan jawaban yang berbunga-bunga, tapi si pewawancara telah menunjukkan bahwa dirinya terbuka, ramah dan punya rasa ingin tahu yang besar. Dengan kata lain, itu jawaban yang cukupcerdasdan efektif untuk menggambarkan bagaimana yang bersangkutan menyatakan secara implisit bahwa dirinya merasa layak ditempatkan pada posisi yang diincarnya. Pewawancara butuh jawaban seperti itu cukup singkat, tapi menunjukkan optimisme yang tak dibuat-buat.

Kesimpulannya, apabila Anda dipanggil untuk proses wawancara, sebisanya persiapkan diri anda dengan baik. Rasa percaya diri dan menunjukkan bahwa Anda menjadi diri sendiri adalah yang terpenting. Pewawancara tidak butuh jawaban yang berbunga-bunga, berapi-api apalagi munafik. Pada kesempatan pertama, mereka biasanya ingin melihat bagaimana si pelamar menghargai diri sendiri. Buatlah beberapa poin tentang kemahiran Anda serta hal-hal yang Anda sukai dan inginkan untuk masa depan Anda. Setelah menemukan poin -poin itu, berlatihlah mengemukakannya dalam sebuah jawaban singkat yang cerdas dan optimis.