Tipe Partai

9
Tipe partai, organisasi dan fungsingnya Tulisan ini membahas tentang klasifikasi dan fungsi partai, dalam argumen ini pada intinya mengatakan bahwa konsep dari klasifikasi partai adalah jaringan organisasi, yang mana mempunyai fungsi untuk menempati ruang yang telah partai tempati. Jenis sejarah dan urutan dari organisasi partai dan pembangunan organisasi akan ditelusuri, seperti konsep sentral dalam partai massa. Akhirnya, dari beberapa perbedaan fungsi dapat berasal dari partai, yang mana sentralnya adalah gagasan partai, yang pada pokoknya tak tergantikan, mereka yang berpartisipasi, pemilihan umum dan yang mengungkapkanya. Struktur- pendekatan organisasi Banyaknya partai yang relevan untuk dianlisis sistem partainya, namun mereka tidak memberikan kita tentang jenis partai. Begitu banyak jenis dan variasi dari partai, dan pertanyaan awal sekarang adalah, bagaimana kita memulai mengklasifikasikan mereka? Seperti Avery Leiserson (1958) berargumen, bahwa partai dapat dikatakan sebagai grup organisasi, seperti kelompok yang mempunyai gagasan yang sama dan kelompok sosial yang sama juga. Satu hal yang dapat ditambahkan kedalam partai yaitu kelompok fungsional yang dapat diklasifikasikan kedalam penyelenggaraan fungsional. Lagipula, dan terutama dalam kronologi pokonya, kita juga dapat menghitung tipe yang konkrit, misal, untuk tipologi sejarah partai. Namun, disini penulis lebih berkonsentrasi ke dalam tiga kriteria klasifikasi yaitu : sejarah, organisasi dan fungsional.

description

partai

Transcript of Tipe Partai

Tipe partai, organisasi dan fungsingnya

Tulisan ini membahas tentang klasifikasi dan fungsi partai, dalam argumen ini pada intinya mengatakan bahwa konsep dari klasifikasi partai adalah jaringan organisasi, yang mana mempunyai fungsi untuk menempati ruang yang telah partai tempati. Jenis sejarah dan urutan dari organisasi partai dan pembangunan organisasi akan ditelusuri, seperti konsep sentral dalam partai massa. Akhirnya, dari beberapa perbedaan fungsi dapat berasal dari partai, yang mana sentralnya adalah gagasan partai, yang pada pokoknya tak tergantikan, mereka yang berpartisipasi, pemilihan umum dan yang mengungkapkanya.

Struktur- pendekatan organisasi

Banyaknya partai yang relevan untuk dianlisis sistem partainya, namun mereka tidak memberikan kita tentang jenis partai. Begitu banyak jenis dan variasi dari partai, dan pertanyaan awal sekarang adalah, bagaimana kita memulai mengklasifikasikan mereka? Seperti Avery Leiserson (1958) berargumen, bahwa partai dapat dikatakan sebagai grup organisasi, seperti kelompok yang mempunyai gagasan yang sama dan kelompok sosial yang sama juga. Satu hal yang dapat ditambahkan kedalam partai yaitu kelompok fungsional yang dapat diklasifikasikan kedalam penyelenggaraan fungsional. Lagipula, dan terutama dalam kronologi pokonya, kita juga dapat menghitung tipe yang konkrit, misal, untuk tipologi sejarah partai. Namun, disini penulis lebih berkonsentrasi ke dalam tiga kriteria klasifikasi yaitu : sejarah, organisasi dan fungsional.

Untuk menjawab pertanyaan awal kita adalah, bahwa partai dapat diklasifikasikan menjadi perkembangan sejarah atau ke dalam struktur karakteristik mereka, atau ke dalam bentuk kerja fungsionalnya. Yang pertama kita akan memulai dengan fokus sejarahnya. Di sisi lain, pembelajaran partai pertama kali dari kepercayaan para Duvergers dalam Political Party (1954) dan meskipun para duvergers menambahkan sedikit perintisan kerja kedalam klasifikasi dari sistem partai. Tipologi dia tentang partai memberikan kelebihan dan kekurangan dalam kesan pertahanan sebagai pekerjaan. Sekarang, berdasarkan para Duverger cara yang tepat untuk mendekati masalahnya adalah dengan mempelajari anatomi dari partai. Misalnya dengan struktur organisasi. Ini akan sangat membantu, meskipun, untuk mengikuti apa yang telah ditawarkankan para Duverger dan memulainya dengan mempertimbangkan klasifikasi kriteria struktur organisasi.

Begitu banyak cara untuk lebih menfokuskan kedalam struktur organisasi. Duverger menfokuskan kedalam inti struktur partai. The committee party, the branch party, the cell party and the militia party are classified and distinguished with reference to their basic organisational unit (Duvergers, 1954: 17-64). Terdapat beberapa pertanyaan apakah taxonomi Duverger mempunyai 3 atau 4 jenis, karena ini tidak begitu jelas bahwa tanggapan Duverger mengenai partai militer sebagai sub-type. Bagaimanapun, mungkin Duverger mendeskripsikan 4 jenis dari struktur utama : the Comittee, the branch, the cell, military structur. The Committee biasanya terdapat pada partai demokrasi liberal; The Branch biasanya mengarah pada partai sosialis; the cell dan military biasanya terdapat pada partai yang dengan jelas menunjukan identitasnya dengan contoh komunis dan partai nazi-fasis.

Tipologi struktural Duverger adalah alat analisis yang berguna dan yang pasti sangat membantu untuk proses awal penelitian. Namun dengan berjalan waktu seseorang menjadi kurang puas dengan apa yang dibangun oleh Duverger. Partai demokrasi kristen italia adalah Committee- yang mana partai yang sangat keras jika dibandingkan dengan partai burjois tradisional demokrasi-liberal, karena ini juga termasuk partai massa. Sebagai contoh lainya, untuk persatuan demokrasi kristen jerman. Di sisi lain, pembangunan yang mana terjadi dilakukan oleh partai komunis barat, sejak awal 1950an yang mana mendapati kurangnya koresponden yang banyak antara struktur cell dan tipe organisasi komunis. Lebih jelasnya partai komunis barat beradaptasi dengan taktik pemilu mereka sendiri yang bagus, dan terlihat menggabungkan the cell dan the branch structure. Juga, jelas bahwa partai fasisme tidak membutuhkan tipe partai militer. Dalam beberapa fakta, ketika partai fasis Italia pada sekitar tahun 1930an hampir pasti tidak menggunakan basis militer. Keseluruhan ide struktur militer terlihat jelas merangkap organisasinya, satu sisi adalah partai dan sisi lainya adalah militer. Akhirnya, definisi Committee menjadi sangat luas, dan perbedaan kelonggaran dan keketatan organisasi yang mana disebutkan Duverger tidak pernah mendapat dukungan. Karakteristik lainya, gambaran dari kriteria lain, menjalankan kerangka organisasi sebagai acuan. Karakteristik utama adalah beragam jenis ikatan satu sama lain dari partai. Ada hubungan Duverger yang membedakan antara partis societaires. Asosiasi partai dengan tipe Gesellschaft; seperti komunitas partai dari tipe gameinschaft; dan partai penggemar tipe bund. (Duverger 1954: 124-32). Dengan mengkombinasikan organisasi dengan kriteria solidaritas, berdasarkan yang diperoleh yaitu pembeda antara partai cadre, partai massa dan partai devotee. Satu yang harus dipikirkan, gagasan Duverger tentang partai massa adalah jauh dari kata meyakinkan, sama halnya yang kita lihat. Ini juga dapat dikatakan meragukan dengan the bund, or devotee, kategori ini sangat menjurus ke kategori gesellchaft dan gemeinchaft. Dan kesulitan datang ketika partai devotee disandingkan ke cadre dan partai massa disamakan dengan tipe yang berbeda dan lebih mengarah ke sub-tipe.

Meskipun kita mengikuti keempat klasifikasi tersebut didalam inti unit organisasi partai, atau ketiga klasifikasi struktur partai yang berdasarkan solidaritas, tidak ada yang dapat ditanyakan terhadap pendekatan Duverger yang mengarah kedalam wawasan, dan anatomi struktur organisasinya tentang poin penting partai yang salah satunya menjadi kriteria besar untuk menstabilkan tipologi partai. Permasalahan Duverger adalah teorinya tidak terlalu rapi, kurangnya konsistensi, dan kecenderunganya dalam menangani masalah hanya dengan menggunakan sekali tindakan, dengan kekhasan mereka yang tanpa persepsi. Terkait dengan sistem partai yang mereka libatkan, awal permasalahanya adalah bagaimana mereka menghubungkan dengan teknik pemilihan, tanpa lebih dulu sistemnya (dan ini akan membantu mengutarakan ketidakcakupan dalam tipologi dan sistem partainya). Dalam tipe partai yang dia gabungkan, antara lain, tipologi sejarah dan tipologi analisis, urutan dan tidak lebih dari penjajaran.

Sebagai contohnya, tidak ada keraguan dalam pemikirannya tentang Gesellchaft dan Gemeinchaft, dan dalam tipe pertama digantikan oleh yang kedua, meskipun faktanya oleh Tonnies (1940) jelas, jika apapun itu, mengikuti trend, untuk mengubah sebuah bentuk komunitas menjadi bentuk asosiasi adalah organisasi. Dengan acuan pada tipe partai bund or devotee, heranya Duverger mengatakan ini adalah kategori yang berbeda, atau ini hanya salah satu poin perbedaan ciri khas. Dia mengingat kembali bahwa penemu kategori bund, Schmalenbach, menganggap kategori devotee tidak kekal dan pokok bahasanya menolak terhadap internal hukum (Duverger 1954;127). Tapi lalu dia meninggalkan kita disitu, bahwa partai devotee sebagai salah satu yang akan bertahan lama, dan meninggalkan berbagai pertanyaan bahwa dia dibesarkan dari dua tipe sebelumnya, yaitu, apakah mereka ke pola evolusioner juga dari partai yang seperti komunitas ke partai devotee.

Gambaranya adalah sangat membingungkan dari fakta yang di sajikan Duverger, dalam satu tulisan, baik jenis dan interprestasi sosiologi, dengan mencoba menghubungkan dari awal antara struktur dan sosial yang berbasis partai. Untuk meyakinkanya, dia tidak dapat menyalahkan dari data yang sudah ditemukanya yang tidak pernah selesai. Seharusnya dia dikritisi, akan tetapi, untuk melihat kegagalan dalam membedakan antara masalah klasifikasi dan masalah dari kovarians, tetap buruk, antara korelasi dan hubungan kasual.

Semuanya, Duverger tidak pernah menyelesaikan catatanya dalam mendefinisikan konsep yang diyakininya dan memisahkan kategorinya. Tidak terlalu sering, bahwa gerobak diletakan dibelakang kuda. Tipologinya adalah dengan langsung mengkualifikasi dengan korelasinya, dan keterburu-buruanya ini sehingga menjadi hubungan kausal. Hasilnya, Duverger tidak sampai di sosialogi dari partai meskipun pengulangan pendapatnya dan kesalahan untuk melengkapi catatan pendahuluan terlebih dahulu sehingga menjadi taxonominya dia adalah mengusulkan. Sehubungan dengan itu, saya harus tinggal diam, sampai waktu yang ditentukan, dalam permasalahan definisi dan klasifikasi. Sebelum mendapati korelasi, dan, terlebih lagi, kesimpulan kausal kita membutuhkan pengetahuan tentunya tentang apa dihubungkan dengan apa. Biasanya, dalam dua bagian selanjutnya pendahuluan naskah akan menguraikan tentang tipologi vertikal dan horizontal dan urutan sejarah dari posisi analisis yang berdampingan.

Jaringan organisasi

Fokus organisasi tidaklah berkonsentrasi terhadap bagan organisasi dalam partai tersebut seperti yang diutarakan Duverger. Organisasi tidaklah hanya berurusan dengan bentuk yang struktural tapi juga densitas organisasi tersebut, tekanan organisasi dan pencakupanya. Dari sudut makalah ini, fokusnya adalah kekuatan penetrasi yang diberikan oleh partai, baik dari segi intensitas dan jangkauanya. Yang lainya, titik tengah konsepnya adalah tidak dengan struktur yang panjang, tapi menjadi jaringan organisasi.

Jaringan organisasi dari partai yang melampaui partai itu sendiri, untuk itu termasuk semua ruang yang diduduki partai secara de facto, dan tidak peduli apa yang membentuknya, apapun pengaturanya. Seberapa jauh Parteraum ini, ruang partai ini, membentang? Sangat jauh memang, jika kita ingat Austrian sistem rampasan bipartisan proporz, dalam kasus israel dan present-day di Italia. Saya tidak akan peduli, bagaimanapun, dengan aspek konstitusi dan implikasi dari kepimilikan partai, dibicarakan, di Italia, sama halnya dengan partitocrazia (partai tirani), yang terdiri dari tumpuan de facto dan pemindahan tangan kekuasaan oleh partai direktorat. Di dalam istilah jaringan organisasi titik beratnya adalah bukan pada pelaksanaan kekuasaan tapi pada tehnik untuk membesarkan dan membentangkan cakupan kekuasaan dari level grassroot, yang berarti secara nasional, penyebaran sistematis.

Terdapat berbagai tipe dari jaringan organisasi, salah satunya pantas didefinisikan dengan sebutan party colonisation, dan susunan kedudukan melalui anggota partai yang menjabat dengan posisi kunci managerial yang ada dalam masyarakat ekonomi (bank, industri, dsb), di dalam media massa, didalam birokrasi, pastinya dalam lembaga militer. Dengan mengkontrol gerakan tenaga kerja menjadi spesial dan sangat signifikan dalam aspek menjalankan tehnik kolonisasi. Tentu saja, serikat buruh tidak jatuh dibawah kontrol partai hanya saja karena pengurus serikat buruh menjadi anggota dari partai tersebut. Teknik kolonialisasi biasanya mendelegasikan dan memberikan pengurus partai dalam arena sindikalisme profesional. Yang diperhatikan, yaitu agar sukses memimpin kedua organisasi, wajah yang terjadi dalam jaringan organisasi ini adalah yang satu memperlihatkan wajah partai dan di sisi lain memperlihatkan wajah buruh.

Jenis ini adalah penetrasi organisasi yang tidak mengandaikan tipe partai devotee, atau ideologi yang kuat untuk mencapai orientasi. Ini hanyalah pengandaian, bagaimanapun, sebuah centralisasi dan kekuatan organisasi partai massa.

Tipe yang berbeda dari jaringan organisasi dapat disebut segai proliferation partai, dan selalu menciptakan cabang yang banyak, asosiasi tambahan, banyak yang memperlihatkan hanya bagian wajah politiknya. Teknik penetrasi ini adalah besarnya basis, faktanya, dalam kesenggangan kesempatan, dan pemusatan rekreasi untuk pemusatan budaya. Pengembangan ini untuk memperlihatkan ke percayaan. Pengecualian partai adalah karakteristik dari ideologi proselitysme, ini adalah muatan untuk penyebaran organisasi akan tetap terbatas. Untuk penghargaan pribadi biasanya kecil, sementara itu penyebaran membutuhkan investasi energi yang besar dan antusiasme yang tak terbatas.

Pendekatan organisasi mempunyai banyak keuntungan, lalu dengan menfokuskan pada aspek irigasi dari kepemilikan partai, meskipun hanya menjadi sambungan partai saja. Paling tidak, kolonisasi partai dan penyebaranya adalah area yang lebih layak dieksplorasi agar mendapatkan lebih dari apa yang didapatkan sejauh ini.