Tipe Atau Macam Kepemimpinan.html

16
Menjadikan pembaca semakin cerdas dan bermutu. Blogger Kejora Blogger Kejora Kamis, 03 Mei 2012 Tipe atau Macam Kepemimpinan Oleh Daqoiqul Misbah* *Mahasiswa UIN Syahid Jakarta Tipe atau macam kepemimpinan sangatlah unik untuk dibicarakan, karena dari sini kita bisa menelisik lebih jauh tipe kepemimpinan yang dijalankan oleh seorang pemimpin. Ada banyak sekali tipe kepemimpinan yang saya sebutkan. Untuk lebih jelasnya simaklah keterangan di bawah ini. Secara Umum Secara umum tipe kepemimpinan dapat digolongkan menjadi tipe,yaitu : a. Tipe Otoriter Tipe kepemimpinan yang berpusat pada pekerjaan tanpa menghiraukan kepentingan anggota kelompok sama sekali. Keputusan senantiasa berada ditangan pemimpin, anggota kelompok cederung dijadikan sebagai alat untuk mengekploitir tujuan kelompok semata, sehingga tipe ini mempunyai kekuasaan absolute. b. Tipe Laizess Faire Tipe Laizess faire ini memberikan kebebasan yang terlalu luas bagi anggota kelompok, sehingga kelompok seolah-olah tidak mempunyai seorang pemimpin, sehingga anggota kelompok cenderung memperlihatkan perilaku agresif yang tinggi. c. Tipe Demokratis Tipe demokratis merupakan pola kepemimpinan yang sama mementingkan tercapainya tujuan kelompok seoptimal ,mungkin dengan mengikuti sertakan seluruh partisipasi anggota, daya dan segenap kemampuan tanggung jawab bersama. Itulah sebabnya ciri utama gaya kepemimpinan ini Beranda Beranda Beranda Beranda

description

pemimpin

Transcript of Tipe Atau Macam Kepemimpinan.html

Page 1: Tipe Atau Macam Kepemimpinan.html

Menjadikan pembaca semakin cerdas dan bermutu.

Blogger KejoraBlogger Kejora

K a m i s , 0 3 M e i 2 0 1 2

Tipe atau Macam Kepemimpinan

Oleh Daqoiqul Misbah**Mahasiswa UIN Syahid Jakarta

Tipe atau macam kepemimpinan sangatlah unik untuk dibicarakan,karena dari sini kita bisa menelisik lebih jauh tipe kepemimpinan yangdijalankan oleh seorang pemimpin. Ada banyak sekali tipe kepemimpinanyang saya sebutkan. Untuk lebih jelasnya simaklah keterangan di bawahini.

Secara UmumSecara umum tipe kepemimpinan dapat digolongkan menjaditipe,yaitu :a. Tipe Otoriter

Tipe kepemimpinan yang berpusat pada pekerjaan tanpamenghiraukan kepentingan anggota kelompok sama sekali.Keputusan senantiasa berada ditangan pemimpin, anggotakelompok cederung dijadikan sebagai alat untuk mengekploitirtujuan kelompok semata, sehingga tipe ini mempunyaikekuasaan absolute.

b. Tipe Laizess FaireTipe Laizess faire ini memberikan kebebasan yang terlalu luasbagi anggota kelompok, sehingga kelompok seolah-olah tidakmempunyai seorang pemimpin, sehingga anggota kelompokcenderung memperlihatkan perilaku agresif yang tinggi.

c. Tipe DemokratisTipe demokratis merupakan pola kepemimpinan yang samamementingkan tercapainya tujuan kelompok seoptimal,mungkin dengan mengikuti sertakan seluruh partisipasianggota, daya dan segenap kemampuan tanggung jawabbersama. Itulah sebabnya ciri utama gaya kepemimpinan ini

Beranda

Beranda

Beranda

Beranda

Page 2: Tipe Atau Macam Kepemimpinan.html

adalah pendistribusian wewenang dan tanggung jawabpemimpin pada sejumlah anggota, tanpa mengurangipartisipasi dan tanggung jawab terhadap kelompok secarakeseluruhan.

Tipe Kepemimpinan Menurut Blake dan MoutonBlake dan Mouton mengemukakan lima tipe pemimpin, yaitu.

1. Tipe ImproverishedMerupakan perilaku kepemimpinan dengan segala tindakannya yangkurang berkualitas baik ditinjau dari segi kerjsamanya dengan anggotakelompok maupun dari segi pencapaian tujuan kelompok itu sendiri.Kepemimpinan seperti ini dapat disebut sebagai kepemimpinan plinplan.2. Tipe Ujung tombak KelompokKepemimpinan yang menganggap faktor manusia sebagai robot pekerjatujuan kelompok. Ciri-cirinya adalah kejam, mengeksplottir anggotakelompok, tidak manusiawi, menstruktur batas waktu kerja tak terbatas,memberikan sangsi beret terhadap kegagalan dan kelalaian, bertipehubungan impersonal.3. Tipe ManusiawiMerupakan pemimpin yang sangat mementingkan keharmonisanhubungan antar pribadi sesama anggota dan mengesampingkan tujuanutama kelompok. Cirinya adalah sangat menghargai eksis-tensi individusebagai pribadi bersikap lunak, rumah dan penuh kesopanan,penampilan sebagai manusia (penyayang manusia), rela berkorban demikepentingan anggota, punya tenggang rasa yang tinggi.4. Tipe Team BuilderTipe ini sangat mementingkan tujuan dan keharmonisan hubungansosial anggota kelompok. Target tujuannya harus tercapai dan hubungansosial tetap terbina, harmonis dan penuh keakraban. Tipe ini adalahyang paling baik dan tidak perlu disangsikan lagi efektivitasnya, apalagibila digabungkan dengan pola pendekatan situasional.

5. Tipe The Middle of the RoaderTipe ini membuat perilaku perimbangan antara tujuan dan hubungansosial anggota kelompok. Keduanya sama dianggap penting dan perludicapai secara bersamaan. Tipe ini tidak jauh berbeda dengan gayakepemimpinan demokratis kalau tidak boleh dikatakan identik.

Tipe kepemimpinan menurut Sahertian1. Tipe Nomothetic’s

Tipe ini, pemimpin sangat menekankan pada persyaratan institusiyang ada dan konformitas kelakuannay sesuai dengan yangdiharapkan. Kalau perlu mengorbankan kepentingan lainnya demitujuan institusi yang bersangkutan. Pemimpin seperti ini memegangteguh wewenangnya sebagai pemimpin dan kalau perlu memaksakan

Page 3: Tipe Atau Macam Kepemimpinan.html

sangsi yang ekstrinsik sifat-sifatnya.2.Tipe Ideoghraphis

Tipe ini perhatian pemimpin terhadap individu lebih besardibandingkan dengan tuntutan organisasi. Wewenangn yang dimilikioleh pemimpin dilihat sebagai yang didelegasikan dan hubungannyaanggota dijalin dengan orientasi terhadap kebutuhan anggota lain.

3.Tipe TransaksionalMerupakan kombinasi antara gaya kepemimpina di atas. Pemimpinmenekankan pentingnya tujuan institusi dan pada saat yangbersamaan berharap pula kepribadian tidak akan diperkosa dalamusaha mencapai tujuan tersebut.

Tipe kepepimpinan menurut Max Weber1.Tipe Kharismatik

Pemimpin diangkat berdasarkan atas suatu kepercayaan bahwa diadapat memberikan berkat ilmu gaib yang dimilikinya, untukkeselamatan masyarakat. Keberhasilan dan prestasi yang dimilikinyamenimbulkan orang lain kagum dan terpesona, sehingga diadianggap orang yang berilmu gaib. Charisma yang dimiliki olehpemimpin itu sebenarnya merupakan factor raditas yang dibawasejak lahir.

2. Tipe TradisionalTipe ini, merupakan kepemimpinan yang diterima secara warisan

dan dipercayai sepenuhnya oleh masyarakat. Misalnya kepemimpinandalam masyarakat "keraton Jawa, ninik mamak dalarn masyarakatMinangkabau, ketua marga di Batak, dll. Pemilihan pemimpin padaumumaya tidak mempertimbangkan syarat yang harus dipenuhisebagaimana layaknya, akan tetapi yang paling penting adalahmenjaga kelestarian budaya masyarakat. Mengangkat pemimpin barumenurut alur budaya setempat merupakan suatu bentuk pelanggaranadat istiadat yang pada umumnya orang tidak berani melanggarnya.

3. Tipe Rasional-LegalTipe ini, pemimpin yang dipilih berdasarkan pada dua prinsip,

yaitu secara rasional dan legal. Rasional, karena pemimpin dipilihberdasarkan kriteria tertentu, misalnya tingkat pendidikan, kecakapandan pengalaman, serta syarat lainnya.

Tipe Kepemimpinan Menurut Martin Conwav1. Tipe Crowd-Compeller

Kepemimpinan yang muncul atas panggilan kewajiban. sehinggadengan tanggung jawab moral seseorang menimbulkan sebagaipemegang amanah dan golongan yang tertindas. Misalnya, pejuangkemerdekaan, para kiyai dengan dorongan penyebaran agama dansejenis lainnya. Oleh karena sifatnya yang menyentuh aspirasi segenaplapisan masa, maka dia sangat ampuh menggerakkan. massa tanpa

Page 4: Tipe Atau Macam Kepemimpinan.html

memperhitungkan akibatnya terlebih dahulu.2. Tipe Crowd Representative

Pemimpin dipilih oleh golongan atau kelompok tertentu yangdijadikan sebagai ketua mereka. Kedudukannya sebagai pemimpintertinggi dalam kelompoknya, hanya sepanjang dan selama didukungoleh golongan atau kelompoknya.3. Tipe Crowd Exponent

Pemimpin seperti ini pada saat yang tepat dan muncul padawaktu yang sangat diperlukan mampu menggerakkan masa yang sangathebatnya dan diarahkannya untuk mencapai sasaran dan maksudtertentu. Biasanya pemimpin seperti ini banyak ditemui dalam keadaanposisi terjepit, merasa ditindas dan dirugikan, sehingga semua merekanekad bertindak sesuai yang diinstruksikan oleh pemimpin mereka.Pemimpin merupakan kunci pembuka hati yang tertekan, tertutup dantertindas, sehingga bila kunci itu sudah terbuka akan menimbulkansuatu tenaga yang sangat besar dan tangguh.

Tipe-Tipe PemimpinSondang P. Siagian membedakan tipe pemimpin sebagai berikut: a) Tipe Aristokrat;b) Tipe Militeristis;c) Tipe Paternalistis;d) Tipe Kharismatis;e) Tipe Demokratis.

a. Tipe AristokratSeorang pemimpin yang bertipe aristokratis adalah pemimpin yang

Menganggap organisasi sebagai milik pribadi;1. Mengidentikan tujuan pribadi menjadi tujuan organisasi;2. Menganggap bawahan sebagai alat semata;3. Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat; .4. Terlalu bergantung kepada kekuasaan formalnya;5. Dalam tindakan penggerakkannya sering mempergunakan ap‐proach yang mengandung unsur paksaan dan punishtif (bersifatmenghukum).

6.

Sifat-sifat tersebut di atas jelas terlihat, bahwa tipe pemimpin itukurang tepat untuk suatu organisasi modern, di mana hak-hak manusiaitu harus dihormati.

b. Tipe MiliteristisTipe seorang pemimpin militeristis berbeda dengan seorang

pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang bertipemiliteristis adalah seorang yang memiliki sifat:

Dalam menggerakkan bawahan sistem perintah yang lebih sering1.

Page 5: Tipe Atau Macam Kepemimpinan.html

dipergunakan;Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepadapangkat dan jabatan;

2.

Senang kepada formalitas yang berlebihan;3. Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan;4. Menggemari upacara untuk berbagai keadaan.5.

Disini juga terlihat, bahwa pemimpin yang bertipe militeristis inijuga merupakan bukan tipe pemimpin ideal.

c. Tipe PaternalistisSeorang pemimpin yang bertipe patnerlistis adalah seorang yang

:1. menganggap bawahannya sebagai orang yang belum dewasa2. bersikap terlalu melindungi;3. jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk

mengambil keputusan dan inisiatif;4. jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk

mengembangkan daya kreasi dan fantasi;5. sering bersikap maha tahu.

Hendaknya diakui, bahwa dalam keadaan tertentu pemimpinyang bertipe ini sangat diperlukan, tetapi sifat negatifnyamengalahkan sifat positif.

d. Tipe Kharismatis,Sampai saat ini para ahli belum berhasil menemukan penyebab

mengapa seorang pemimpin memiliki kharisma. Namun yangdiketahui hanyalah bahwa pemimpin yang demikian mempunyai dayatarik yang amat besar dan umumnya mempunyai pengikut yangjumlahnya sangat besar. Meskipun para pengikutnya sering tidakdapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpintersebut.

Kurang pengetahuan tentang penyebab yang menjadikanpemimpin kharismatis, sehingga sering hanya dikatakan pemimpintersebut diberkahi kekuatan gaib (supernatural power). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteriauntuk kharisma. Misalnya Mahatma Gandhi, Iskandar Zulkarninbukanlah seorang yang mempunyai fisik sehat; John F. Kennedyadalah seorang pemimpin yang memiliki kharisma, meskipunumurnya masih muda pada waktu terpilih menjadi Presiden AmerikaSerikat.

e. Tipe Demokratis,1. dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari

pendapat, bahwa manusia itu adalah makhluk termulia di atasdunia ;

Page 6: Tipe Atau Macam Kepemimpinan.html

2. selalu berusaha mensikronisasikan kepentingan dan tujuan or‐ganisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari bawahan‐nya;

3. senang menerima saran, pendapat dan bahkan kritik daribawahannya;

4. selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan team work dalamusaha mencapai tujuan;

5. dengan ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnyakepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudiandibandingkan dan diperbaiki agar bawahan tidak lagi berbuatkesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahanyang lain;

6. selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih suksesdarinya;

7. berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagaipemimpin (Syahriman Dkk., 1991:105-108).

Kemudian Bogardus (1918) mengajukan empat tipe pemimpin,yaitu:

1. Tipe Otokratik, adalah orang yang berkuasa dalam organisasi yangkuat;

2. Tipe Demokratik, adalah yang melambangkan interse dan kelompok;3. Tipe Eksekutif, adalah yang memperoleh kepemimpinnya, karena

segala hal dapat terlaksana;4. Tipe cerminan intelektual, adalah yang mendapat kesukaran dalam

merebut banyak pengikut.

Berbeda derigan yang disampaikan di atas, ternyata Sandersondan Nafe (1929) dalam (Syahriman Dkk., 1991:108). mengajukanempat tipe pemimpin, yaitu:

Pemimpin Statis, merupakan orang yang profesional ataucendikiawan yang bermartabat tinggi yang kerjanyamempengaruhi pikiran orang lain;

1.

Pemimpin Eksekutif, melaksanakan kontrol melalui otoritas dankekuasaan dari posisi yang didudukinya;

2.

Pemimpin Profesional, berfungsi untuk merangsang parapengikutnya untuk mengernbangkan dan menggunakankemampuannya masing-masing.

3.

Pemimpin Kelompok, bekerja demi kepentingan anggota kelompok.4.

Setelah itu Levine (1949) dalam (Syahriman Dkk., 1991:108)menyebutkan empat tipe pemimpin, yaitu:1. Pemimpin Kharismatik, sangat membantu kelompok dalam hal

mendapat dukungan dalam pencapaian tujuan bersama;2. Pemimpin Organisational, menitik beratkan kepada tindakan yang

Page 7: Tipe Atau Macam Kepemimpinan.html

efektif dan cenderung mendorong anggota kelompok;3. Pemimpin Intelektual, biasanya kurang terampil dalam menarik

simpati anggota kelompok;4. Pemimpin Informal, cenderung ingin menyesuaikan gaya

penampilan yang sesuai dengan kebutuhan kelompok.

C. Teori KepemimpinanKonsep teori kepemimpinan dilandasi oleh tiga pendapatyang

satu dengan yang lainnya saling berbeda. Pendapat kuno mengatakanbahwa pemimpin itu sebenarnya dilahirkan dan bukan dibentuk olehsistem sosial masyarakat (the leader were born not made). Kemudianmuncul pendapat yang menyanggah bahwa pemimpin itu bukandilahirkan tetapi sengaja terlahir dari interaksi sistem sosial ditempat dihidup (the leader are made not born). Akhirnya muncul lagi pendekatanekologis yang menyatakan bahwa munculnya seorang pemimpin karenaadanya bakat kepemimpinan yang dibawa semenjak dia lahir dankemudian bakat tersebut sempat berkembang dalam masyarakat berkatpengalaman dan pendidikan yang sudah ditempuhnya serta sesuai puladengan tuntutan masyarakat (Syahriman Dkk., 1991:133)

Pendekatan yang mangatakan the leaders were born disebutpendekatan genetis, karena sifatnya diturunkan dari gen orang tua.Pendekatan the leaders are made disebut sebagai pendekatan sosial,karena pemimpin itu lahir dari masyarakat. Pendekatan ekologis yaituberusaha mensintesiskan dua pendapatan di atas. Pendekatan ekologisini sering diberi nama dengan pendekatan situasional. Pendekatansituasional mengatakan munculnya kepemimpinan seseorang hanyapada situasi tertentu.Mar'at pakar Psikologi lebih mendistribusikan teori kepemimpinannyamenurut kategori tertentu, sehingga dapat membedakan antarapendapat dengan lainnya. Pendapat tersebut dijelaskannya secara rinci(Syahriman Dkk., 1991:133) sebagai berikut:

1. Teori Orang TerkemukaInti pokok teori ini, menyebutkan bahwa seorang pemimpin tersebutmunculnya karena faktor keturunan yaitu dari gen keturunannya.Pengaruh warisan memang diterima secara biokogis dari orangtuanya. Pengaruh ini telah dikemukakan oleh Wiggams (1931) dalampenelitiannya yang menyatakan perkawinan campuran terjadi antaraketurunan kerabat raja dengan golongan orang biasa menghasilkankelas aristokrasi yang secara biologis berbeda dengan kelas yanglebih rendah. Jadi pemimpin superior sangat bergantung padaketurunannya. Penelitian ini didukungoleh penelitian Galton (1879);Cariile (1841); Woods (1913); Bernard (1926); Bingham (1927) danKilbourne (1935) dalam (Syahriman Dkk., 1991:134).

Page 8: Tipe Atau Macam Kepemimpinan.html

2. Teori LingkunganKemunculan para pemimpin besar, merupakan hasil dari waktu,tempat dan situasi sesaat. Pernyataan ini merupakan landasanberfikir teori lingkungan. Mumford (1909) menyatakan bahwalahirnya seorang pemimpin karena kemampuan dan keterampilannyamemecahkan masalah sosial sewaktu masyarakat dalam keadaantertekan oleh perubahan dan adaptasi. Kepemimpinan merupakansesuatu yang "inner dan menjadi modal dasar bagi kekuatan sosialyang dimilikinya. Kemudian Scheider (1937) menemukan bahwajumlah para pemimpin militer di Ingris sebanding dengan banyaknyakonflik yang muncul pada bangsa tersebut. Jadi situasi kultural eratkaitannya dengan prestasi seorang pemimpin. Selain itu Murphy(1947) menyatakan bahwa kepemimpinan itu bukan terletak dalamdiri seseorang melainkan merupakan fungsi dari suatu peristiwa.Teori Lingkungan Mumford (1909) kelihatannya lebih luas dariScheider dan Murphy (1937, 1941) yang menekankan pada faktor"innate" saja. Namun hal ini bukan beitentangan, tetapi salingmelengkapai karena keduanya sama-sania memberi penekanankhusus pada peristiwa sosial itu sendiri (Syahriman Dkk., 1991:134).

3. Teori Personal SituasionalPada dasarnya teori ini ingin memperlihatkan proses interaktif dalamdiri seorang "innate" dengan situasi sosial kelompoknya. Para ahlimelihat adanya faktor yang terlupakan oleh kedua teori di atas, yaituefek interaksi antara faktor individu dengan faktor situasi. Jadi,kehendak seorang pemimpin itu, karena kejelian persepsinyaterhadap analisis situasi yang membuat dia lebih dari orang lain,sehingga pandangannya itu meberikan pengaruh luas terhadapanggota kelompoknya. Cattel (1951) mengajukan pendapat bahwaada dua fungsi primer tentang kepemimpinan, yaitu: Pertama,membantu kelompok dalam menemukan arti tujuan yang telahditetapkan bersama dan Kedua, membantu kelompok dalammenemukan tujuan tersebut. Jelas bahwa kelebihan persepsipemimpin memberikan nilai yang lebih berarti bagi anggota kelom‐pok. Oleh sebab itu, terkadang seorang pemimpin diberi semacamhak istimewa oleh anggota kelompok, sedikitnya menyimpang darinorma kelompok asal, kemudian memberikan manfaat terhadapkelompok (Wahjosumidjo, 1994: 99-107).

4. Teori Interaksi HarapanSetiap anggota kelompok memiliki peran-peran tertentu. Strukturperan mencerminkan perbedaan harapan perilaku yangditampilkannya untuk kepentingan kelompok dan anggotanya.Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam kelompok, semakinbesar pula perilaku yang diharapkan orang lain terhadap dirinya.Pemimpin merupakan orang yang paling tinggi statusnya dalamkelompok, maka harapan para anggota juga amat besar terhadap

Page 9: Tipe Atau Macam Kepemimpinan.html

dirinya sehingga tingginya harapan inilah yang membedakannyadengan yang lainnya dalam (Syahriman Dkk., 1991:135)..

5. Teori HumanistikTeori Humanistik dikemukakan oleh Argyris (1957;1962;1964);

Mc-Gregor (1960;1966); Likert (1961; 1967); Black dan Mauton(1964). Mar'at menyatakan, bahwa semua teori tersebutberhubungan dengan perkembangan kepemimpinan yang efektif dankohesif. Secara alamiah manusia merupakan motivated organism.Organisasi memiliki struktur dan sistem kontrol tertentu. Fungsikepemimpinan adalah modifikasi organisasi supaya individu bebasmerealisasikan potensi motivasinya dalam memenuhi kebutuhannyadan pada waktu yang sama sejalan dengan arah tujuan kelompok.

Teori Humanistik ini, menjelaskan bahwa martabat tndividusetiagai persona! benar-benar dihargai. Setiap individu niemiiikimotivasi- motivasi tertentu sebagai alasannya vuituk memasukikelompok. Tujuan kelompok merupakan bagian dari tujuaannya.Untuk itu dia harus dibebaskan tnengenibangkan motivasinya danoleh sebab itu pemimpin hai-us berusaha menyediakan fasilitasberkembangnya motivasi itu disalurkan ke arah tujuan kelompok. Jadikelebihan pemimpin disini adalah dalam strateginya memilih saluranyang lebih tepat dan sesuai dengan motivasi para anggotanyasehingga motivasinya tersebut dapat berkembang secara optimalyang tetap menunjang pada tercapainya tujuan kelompok dalam(Syahriman Dkk., 1991:136).

6. Teori PertukaranInteraksi sosial mengentengahkan bentuk pertukaran dan

diantara anggota kelompok berlangsung proses saling memberi danmenerima (Mar'at, 1983). Kelanjutan interaksi terjadi karena paraanggota mendapatkan pertukaran yang berimbang. Artinya ysngdikeluarkan sebanding dengan yang diperoleh. Dalam akhirtulisannya mengatakan bahwa bila peran harus dimainkan telahdiketahui bersama, maka setiap orang dapat memuaskan harapanyang diidamkannya secara merata. Sayang hanya berhenti sampaidisana dan belum mengungkapkan cara lahirnya para pemimpinmenurut teori ini.

Sebenarnya masyarakat selalu terlibat dalam proses memberi danmenerima (Cost snd reward). Namun dengan cost dan reward sajabelum dapat menerangkan munculnya stuktur sosial secara lebihsempurna, misalnya pola pertukaran langsung dalam kelompokduaan (dyad). Kemudian Levi Strauss (1969) menjc-laskan bahwapola pertukaran langsung cenderung menekankan padakeseimbangan atau persamaan dan sering berlarut denganketerlibatan emosional yang mendalam antara kedua belah pihak(Johnson (1986:57). Teori pertukaran secara langsung belummampu memperlihatkan siapa pemimpin dari dua orang yang terlibatdalam transaksi sosial tersebut, karena dihalangi oleh faktor

Page 10: Tipe Atau Macam Kepemimpinan.html

keseimbangan bersama dan peng'aruh emosional.Memang disini baru dilihat munculnya kepemimpinan itu dari teori

pertukaran yang dikembangkan Homans pada tahun 1974. Homans(1974) menjelaskan bahwa orang-orang dalam kelompok bekerjasama menerima social approval (dukungan sosial, yakni reward yangdiberikan anggota karena sumbangannya terhadap tujuan kelompok.Orang yang sumbangannya sangat bernilai dan sifatnya jarangdiperoleh, akan dibiayai sangat tinggi atau lebih tinggi dari tingkatsocial approval pada umumnya (Johnson, 1986:69). Orang yangberjasa terhadap kelompok inilah kemudian yang tampil sebagaipimpinan kelompok dalam (Syahriman Dkk., 1991:134-137).

7. Teori Path-GoalMelengkapi teori-teori yang dikemukakan oleh yang diajukan

Mar'at, ada baiknya dicantumkan juga satu teori lagi. Mar'at memangpernah menyinggungnya tetapi hanya dalam empat baris saja dalam(Syahriman Dkk., 1991:138).Pada hal menurut Evans (1970) bahwateori Path Goal merupakan teori kepemimpinan sendiri pula, sebabbanyak ahli lain yang menggolongkannya ke dalam teori yangtergolong "grand" pula. Setelah diamati memang tepat jugadigolongkan ke dalam teori interaksi harapan, karena pada dasarnyateori tersebut juga memperlihatkan kelebihan seorang pemimpin itudari yang lainnya tentang pemilihan cara yang tepat untuk mencapaitujuan, sehingga dia menjadi orangyang diharapkan.

Teori Path Goal menitik beratkan perhatiannya pada carapemimpin dalam mepengaruhi persepsi Jawabannya yangmenyangkut dengan tujuan pekerjaan, tujuan pribadi dan jalan (path)untuk mencapai tujuan tersebut (Soejono Trimo, 1986). Akar teori iniadalah teori ekspektasi (expectancy theory). Orang akan puasdengan hasil pekerjaannya bila membuahkan sesuatu yang berartibagi dirinya (uang, kedudukan, pangkat, jabatan dan status sosial).Teori ini mempunyai kesamaan dengan teori pertukaran, karena itukeduanya sangat mengharapkan reward setelah memberikansejumlah Costtertentu. Bahkan Evans sendiri sebagai pakar TeoriPath Goal menyebutkan bahwa kepemimpinan yang efektif melaluidua cara. Pertama, menyediakan sistem reward terhadapbawahannya. Kedua, mengakaitkan sistem reward tersebut dengantujuan pribadi bawahannya dalam (Syahriman Dkk., 1991:138).

Perbedaan nyata antara teori Path-Goal dengan terori pertukaranterletak pada penekanan cara (path) daiam mencapai tujuan.Menurut teori ekspektasi ini seorang pemimpin itu adalah orang yangahli mentabulasikan berbagai cara merain tujuan yang diinginkan.Setiap cara mengandung probabilitas efektivitas terhadap tujuan.Pemilihan yang tepat akan membantu kelompok dan paraanggotanya daiam marealisasikan kebutuhannya. Hal ini dis-ebabkankarena kelebihan anggota kelompok memilihnya sebagai seorangpemimpin. Tipe kepemimpinan semacam ini lebih cocok diterapkan

Page 11: Tipe Atau Macam Kepemimpinan.html

dalam kelompok-kelomgok tugas, tetapi belum tentu dapatdijamin"berhasil dalam kelompok sosil" dalam (Syahriman Dkk.,1991:138).

8. Teori TraitsTeori ini dikemukakan oleh Barnard, Ordway Tead, Millet, Stogdill,

Keith Davis, George Terry. Seandainya diteliti pendapat mereka satupersatu, dapat disimpulkan bahwa diantara mereka sendiri tidak adakesatuan pendapat tentang ciri yang harus dimiliki oleh seorangpemimpin. Untuk melihat kebenaran tentang ketidak sepakatanmereka, ada baiknya dijelaskan berikut ini. Menurut Millet(Wahjosumidjo, 1994: 45) yang harus dimiliki oleh seorang pemimpinadalah:1. Kemampuan untuk melihat oragnisasi atau kelompok sebagai satu

keseluruhan;2. Kemampuan dalam mengambil keputusan;3. Kemampuan untuk melimpahkan atau mendelegasikan wewenang;4. Kemampuan rnenanamkan kesetiaan terhadap bawahan atau

anggota kelompok.

Sementara Barnard berpendapat, bahwa harus ada dua sifatpribadi yang dimiliki oleh seorang pemimpin (Wahjusumidjo, 1994: 46),yaitu:1. Sifat pribadi yang meliputi kelebihan fisik, kecakapan, teknologi,

daya tanggap, pengetahuan, daya ingat dan imajinasi.2. Sifat pribadi yang mempunyai watak lebih subyektif, seperti

keunggulan pemimpin dalam hal: keyakinan, ketekunan, daya tahandan keberanian.

Lain pula yang disampaikar. Davis (1972) bahwa ada em pat faktoryang mengantarkan kesuksesan seseorang dalam memimpin kelompokatau organisasi (Wahjosumidjo, 1994: 46), yaitu:a. IntelligencyPada umumnya para peneliti menunjukkan hasil penelitiannya bahwapara pemimpin itu mempunyai kecerdasan yang lebih tinggi daripengikutnya.b. Social Maturity' and BreadthKematangan dan keluasan pandangan sosial. Pada umumnya parapemimpin memiliki kestabilan emosi, keluasan pandangan danak-tifitasnya.c. Inner Motivation and Achievement DrivesMempunyai motivasi dan keinginan berprestasi yang datang dari dalamdirinya sendiri.d. Humaa Relations AttitudeMempunyai sikap dalam membina relasi sosial. Kesuksesan parapemimpin merupakan sikapnya yang menghargai martabat para

Page 12: Tipe Atau Macam Kepemimpinan.html

pengikutnya serta kemampuan beretnpati dengan mereka.Ketiga pendapat di atas menyatakan bahwa memang rupanya

tidak terdapat kesepakatan dikalangan para ahli teori kepemimpinan.Namun yang penting adalah bahwa asumsi dasar teori ini bertitiktolak dari keberhasilan seseorang dalam memimpin kelom-poktergantung kepada sifat yang dimilikinya, baik sifat dasar maupunsifat yang dikembangkannya dalarn bentuk prosocial behavior.Pendapat ini tidak begitu banyak lagi dipakai saat ini, karena hasilpenelitian yang dilakukan oleh Byrd (1940) tehadap 20 sifatkepemimpinan. Tidak satupun diantaranj-a yang menunjukkan bahwasalah satu sifat tersebut selalu ada pada setiap pemimpinyangditelitinya. Penelitian Jenkins juga mendukungnya yangmen-gatakan bahwa "no single trait or group of characteristics hasbeen isolated which sets off the leader from the members of thegroup" dalam (Syahriman Dkk., 1991:140).

Kelemahan yang dimiliki teori ini adalah:a. Teori sifat tidak memiliki standar }'ang baku. sehingga suiit bagi

peneliti dalam memformulasikan indikator penelitiannya yang diakuitingkat validitasnya.

b. Lebih cenderung bersifat deskriptif dan kurang analisis, sehinggabentuk penelitiannya pun lebih cenderung pada bentuk penelitiankualitatif deskriptif.

c. Ternyata tidak semua sifat itu terdapat pada setiap pemimpin yangdianggap paling efektif.

d. Sulit mencari alat ukur yang valid untuk mengetahui batasan kriteriadari masing-masing sifat. Misalnya ukuran keyakinan, ketekunan dankeberanian seseorang.

Hal yang tidak dapat dipungkiri adalah kharisma seseorang, tingkatkecerdasan dan dorongan dari dalam diri seseorang merupakansumbangannya yang sangat berharga bagi perkembangan teorikepemimpinan sampai sekarang.

9. Teori Kepemimpinan SituasionlTeori situasioaal ini berasumsi bahwa sukses

tidaknya.kepemimpinan seseorang tergantung pada situasi yangmendukungnya. Oleh sebab itu banyak faktor yang memainkan peranan,agar seseorang bisa sukses dalam karir kepemirnpinannya. Filley danHouse (Wahjosumidjo, 1994:99-107) rnenyimpulkan bahwa ada 12faktor yang mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam memimpin,yaitu:a. Sejarah organisasi;b. Lamanya masa jabatan pemimpin;c. Umur jabatan pemimpin yang sekarang dan pengalaman pada masalalu;d. Masyarakat tempat organisasi itu berada;e. Persyaratan khusus dari kerja kelompok yang dipimpin;.f. Suasana psikologis kelompok yang dipimpinnya;

Page 13: Tipe Atau Macam Kepemimpinan.html

g. Jenis pekerjaan yang dipegang oleh pemimpin;h. Tingkat kerja sama anggota yang diperlukan;i. Ukuran kelompok yang dipimpin;j. Kultur harapan bawahan;k. Kepribadian anggota kelompok;1. Waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan.

Ada hubungan antara teori kepemimpinan situasional denganteori kepemimpinan behavior. Menurut SoejonoTrimo (1986: 41-46)para behaviorist telah memperoleh sejumlah variabel yang dapatmempengaruhi perilaku dan perfoman pemimpin dalam melaksanakanperanannya. Masalah yang muncul adalah variabel-variabel manakahdiantara variabel tersebut yang paling menentukan keberhasilanseorang pemimpin, serta gaya kepemimpinan yang manakah yang cocokdipakai dalam situasi itu. Kedua masalah itu berkaitan dengari statemenEdgar H. Schein yaitu: setiap pemimpin atau manajer itu haruslahseorang ahli diagnostik dan sekaligus berjiwa peneliti. Oleh sebab itudituntut pula tingkat kedewasaan dalam memimpin. Tingkat kedewasaanini maksudnya ada dua yaitu pertama, tingkat kedewasaan tekhnis yaitukematangan dalam bekerja; kedua, tingkat kedewasaan psikologismencakup rasa percaya diri sendiri dan harga diri pemimpinbersangkutan dalam (Syahriman Dkk., 1991:141)..

Bila dihubungkan kedua belas faktor yang mempengaruhi polakepemimpinan seseorang di atas (filley dan house) dengan konsepkematangan tadi (maturity levels) maka paling tidak ada tiga hal pokokyang harus dimiliki oleh setiap pemimpin, yaitu:a. Kemampuan menganalisis situasi, baik situasi kelompok maupun

situasi sosialnya;b. Kemampuan menyesuaiakan diri dengan sikap yang dimiliki oleh

setiap individu anggota kelompok serta harapannya;c. Kemampuan menyelaraskan perkembangan kelompok sesuai de‐

ngan irama perkembangan situasi sosial yang lebih luas dankornpleks.

10 Terori Perilaku KepemimpinanInti teori ini dalam batas-batas tertentu inner personality

seseorang pada dasarnya mempunyai kemampuan dalammengembangkan kebiasaan perilakunya yang dapat mengoptimalkanpengaruhnya terhadap orang lain dalam (Syahriman Dkk., 1991:141).Setiap inner personality individu tersebut merupakan potensi dasar yangdapat dikembangkan seoptimal mungkin dengan cara menerapkannyamelalui latihan “mempengaruhi orang lain” secara kontinue. Setiapperilaku pemimpin mempunya kualitas pegnaruh yang berbeda terhdapbawahan atau anggota kelompoknya.

Tujuh perilaku kepemimpinan1. Perilaku pemimpin otoritas adalah merupakan segala keputusan

berada di tangan pemimin dan para anggota kelompok hanya

Page 14: Tipe Atau Macam Kepemimpinan.html

sebagai penerima saja.2. Perilaku pemimpin sedikit memberikan tenggan rasa dalam

mengambil keputusan, tetapi final keputusan tetap beradaditangannya. Perkataan lain, suara anggota kelompok sedikit sudahmendapat perhatian.

3. Dalam tipe ketiga ini, perilaklu pemimpin sudah agak membuka diridenga membentangkan gagasan dan para anggota diberikesempatan untuk menanggapinya.

4. Tipe keempat merupakan perilaku yang berada ekstrin kiri dankanan. Keputusan pemimin sudah bersifat tentative dan bisamengalami perubahan atas saran dari anggota kelompok.

5. Tipe kelima pemimpin mengajukan berbagai masalah yang sedangdihadapi sehingga dia memberikan dorongan terhadap bawahanuntuk sama-sama memikirkannya.

6. Pemimpin sudah memberikan batasan keputusan yang patutdiambilnya dan disamping itu kelompok secara nyata turutmempunyai andil dalam keputusan kelompok teresebut.

7. pemimpin mendelegasikan terhadap para bawahannya yangsuperior dalam mengambil keputusan kelompok. Jadi dalam tipeekstrim kanan ini pemimpin seolah-olah hanya sebagai simbol saja,segala keputusan berada ditangan orang yang dipercayai dalam(Syahriman Dkk., 1991:143).

Tingkatan kepemimpinan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :1. Kategori Top Kelompok, ketua dan wakil ketua, sekretaris dan

bendahara. Dikatakan top Kelompok adalah karena keempat jenisperanan inilah yang dianggap paling berpengaruh dalammelaksanakan kegiatan kelompok. Golongan ini biasa jugadisebut sebagai pengurus inti dalam perkumpulan socialmasyarkat.

2. Kategori orang kebanyakan tetapi mampu mengambil inisiatif.Dalam istilah managemen kategori orang yang seperti ini disebutlower management atau operasional management yang biasanyaditunjuk ketua pelaksana pekerja dilapangan.

3. Follower yaitu pengikut biasa. Kategori ini merupakan paraanggota kelompok biasa dan mereka inilah yang sebenarnyaorang yang dipimpin dan digerakan untuk didaya gunakan.

D. Studi-studi KepemirnpinanPembahasan selanjutnva lebih dititik beratkan pada studi

kepemimpinan yang pernah dilakukan. Ada 8 (delapan) studikepemimpinan yang akan dijelaskan dalam tulisan ini.

1. Studi Kepemimpinan /OU'AStudi ini dilakukan pada tahun 1930 oleh Ronald Lippit dan Ralph

K. White di bawah bimbingan Kuit Lewin salah seorang ahli teori Cognitifdi Universitas IOWA. Para ahli kemudian lebih mengenal Kurt Lewin

Page 15: Tipe Atau Macam Kepemimpinan.html

.sebagai bapak "Dinamika Kelompok" disamping ahli teori "psikologikognitif.

Mereka ingin melihat produktivitas kelompok melalui tiga tipekepemimpinan, yaitu otoriter, demokratis_dan laissez faire. Ketiga gayakepemimpinan ini diterapkan dalam kelompok anak yang berumursekitar 10 tahun. Hasil penelitiannva menunjukkan (Syahriman Dkk.,1991:147), bahwa:a. Pemimpin Otoriter, ternyata tidak memperoleh paitipasi dari anggota

kelompok. karena dia menuntut perhatian anggota yang teiialu besar,sementara dia sendiri tidak memberikan perhatian terhadapkelompok. Perilaku anggota kelompok terpola menjadi dua bagian,yaitu agi-esif, apatis, sehingga cenderung menim-bulkan reaksifrustasi yang melanda anggota kelompok.

b. Pemimpin Demokratis, lebih cenderung berdiskusi dengan anggotakelompok dalam mengambil keputusannya. pemimpin berusaha lebihbersikap objektif mau merierima pujian serta tidak menolak biladikritik-dan suasana ini merupakan salah satu bentuk spirit darikelompok. Sedangkan perbedaan antara democracies leader denganautocratics leader ditunjukkan sebagai 'The democaraticallyledgroup fell between the one extremely aggresive group and the fouraphatic groups under the autocratic leaders".

c. Kepemimpinan Laisezz faire, memberi kebebasan luas terhadapkelompok yang secara esensial kelihatan sebagai kelompok yangtidak mempunyai kepemimpinan. Dalam kelompok yang diteliti, tipekepemimpinan sepeiti ini menghasilkan tindakan agresif paling besardari kelompok (the laisezz faire leadership climate actually producedthe greatest number of aggresive acts from the group).

2. Studi Kepemimpinan IOWA StateStudi ini diiakukan oleh Biro Penelitian Universitas IOWA State,

yang staf ahlinya terdiri dari ahli: psikologi, sosiologi dan ekonpmi.Mereka menganalisis kepemimpinan dari berbagai kelompok dengansituasi yang berbeda, melalui kuisioner. Premis penelitiannya berbunyi:tak satupun definisi kepemimpinan yang memuaskan (no satisfactorydefinition of leadership existed). Mereka menolak pendapatyangmengatakan bahwa jenis kepemimpinan tertentu adalah tepat digunakanuntuk kelompok teilentu. Mereka mengakui apapun gaya kepemimpinan,adalah ingin meiihat efektif atau tidaknya suatu gaya kepemimpinan(Syahriman Dkk., 1991:148).

Dari kuisioner LBDQ (leader behavior description quistioner.) yangdisebarkan, diperoleh keterangan bahwa terdapat dua dimensi perilakukepemimpinan, yaitu consideration dan initiating structure. Kedua faktorini diperoleh dari berbagai penelitian dan posisi kepemimpinan. Selainitu menemui adanya dua dimensi perilaku kepemimpinan jugamenyebutkan bahwa kedua bentuk dimensi itu adalah saiing terpisah

Page 16: Tipe Atau Macam Kepemimpinan.html

‹ ›Beranda

Lihat versi web

Daqoiqul Misbah di 03.26

dan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya (Syahriman Dkk.,1991:148). Hasil empiris mem-buktikan bahwa premis dan hipotesisyang mereka rumuskan ternyata ditolak.

Berbagi 0

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Daqoiqul Misbah

Lihat profil lengkapku