Tino Journal Template

4
Nur Pradana Apreliantino., et al., Pengaruh Sidestream Smoke pada Kadar SGPT Tikus wistar Jantan (Rattus norvegicus) Pendahuluan Indonesia merupakan negara konsumsi rokok terbesar nomor 3 setelah China dan India. Jumlah perokok Indonesia sekitar 27.6 %, hal ini menunjukkan bahwa setiap 4 orang Indonesia, terdapat seorang perokok dan 3 orang sebagai perokok pasif [1]. Setyo Budiantoro dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia mengatakan, sebanyak 25 % zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 % beredar di udara bebas yang berisiko masuk ke tubuh orang di sekelilingnya [2]. Asap UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2012, I (1): 1-4 Abstrak Indonesia merupakan salah satu negara konsumsi rokok terbesar di dunia. S ebanyak 25 % zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok (perokok aktif), sedangkan 75 % beredar di udara bebas yang berisiko masuk ke tubuh orang di sekelilingnya (perokok pasif). Perokok aktif mengeluarkan berbagai jenis asap rokok salah satunya yang paling berbahaya yaitu sidestream smoke. Sidestream smoke ini mengandung radikal bebas yang dapat merusak sel dalam tubuh. Hati merupakan organ tunggal yang rentan terhadap kerusakan akibat radikal bebas. Kerusakan hati dapat diukur dengan parameter hati yang sering digunakan yaitu SGOT/AST dan SGPT/ALT. ALT lebih spesifik terhadap kerusakan sel hati. Peneliti ingin melakukan penelitian tentang pengaruh sidestream smoke pada kadar ALT tikus wistar jantan ( Rattus norvegicus). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh sidestream smoke terhadap kadar ALT pada tikus wistar jantan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan menggunakan rancangan penelitian the post test only control group design .Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 6 ekor tikus wistar jantan yang dibagi dalam 2 kelompok, kelompok kontrol (K) dan kelompok perlakuan (P) masing-masing 3 ekor pada tiap kelompok. Kelompok kontrol tidak diberi paparan sidestream smoke dan kelompok perlakuan diberikan paparan sidestream smoke dengan durasi 180 menit perhari selama 5 hari. Sampling darah dilakukan pada hari ke 6. Pengambilan darah secara intrakardial. Kadar ALT diukur dengan menggunakan UV-Test dengan satuan Karmen yang didasarkan atas volume mililiter. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar ALT kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yaitu 0.072 (P<0.05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat peningkatan kadar ALT pada kelompok perlakuan tikus wistar (Rattus norvegicus) jantan yang diberi paparan sidestream smoke dengan kelompok kontrol yang tidak diberi paparan sidestream smoke. Kata Kunci: hati, radikal bebas, rokok, SGPT, sidestream smoke Abstract Indonesia was one of the biggest cigarette consumer. 25% hazard substance which contains in cigarette entered into active smoker's body, While, 75% harmful substances circulated on the air could be damaged for passive smoker. Active smoker was produced kinds of smokes, one of these that has high risk was sidestream smoke. Sidestream smoke contained free radical that could damaged body cells. Liver was an important organ which susceptible from free radical damage. Liver damage could be measured with liver parametric such as AST and ALT. ALT more specific in liver damage. This study was examined effect of sidestream smoke in male rat's ALT levels. The aim of this study was known the effect of sidestream smoke in male Rat's ALT levels. This study was laboratory experiment with post test only control group design. We used 6 male rats (Rattus norvegicus) which devided into 2 group, Control (K) and treatment (P) that contained 3 male rat in every group. Control group was not given sidestream smoke exposure and treatment group was exposed sidestream smoke 180 minutes in 5 days. We took blood samples on sixth day. We used intracardial blood sampling. The ALT level was measured with UV-test in Carmen unit which based on mililitres volume. The result shown that there were not significance differences ALT levels both groups , control group and treatment group (0.072, P<0.05 was significance). The conclusion was showed there was not increasing ALT levels both groups. Keywords: liver, free radical, cigarette, ALT, sidestream smoke Nur Pradana Apreliantino, drg. Erna Sulistyani, M.Kes, drg. Agustin Wulan Suci D., MD.Sc. Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Jember Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 E-mail: DPU @unej.ac.id PENGARUH SIDESTREAM SMOKE PADA KADAR SGPT TIKUS WISTAR JANTAN (Rattus norvegicus) (EFFECT OF SIDESTREAM SMOKE ON MALE WISTAR RAT'S ALT LEVELS (Rattus norvegicus)) 1

Transcript of Tino Journal Template

Page 1: Tino Journal Template

Nur Pradana Apreliantino., et al., Pengaruh Sidestream Smoke pada Kadar SGPT Tikus wistar Jantan (Rattus norvegicus)

Pendahuluan

Indonesia merupakan negara konsumsi rokok terbesar nomor 3 setelah China dan India. Jumlah perokok Indonesia sekitar 27.6 %, hal ini menunjukkan bahwa setiap 4 orang Indonesia, terdapat seorang perokok dan 3 orang sebagai

perokok pasif [1]. Setyo Budiantoro dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia mengatakan, sebanyak 25 % zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 % beredar di udara bebas yang berisiko masuk ke tubuh orang di sekelilingnya [2]. Asap

UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2012, I (1): 1-4

AbstrakIndonesia merupakan salah satu negara konsumsi rokok terbesar di dunia. Sebanyak 25 % zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok (perokok aktif), sedangkan 75 % beredar di udara bebas yang berisiko masuk ke tubuh orang di sekelilingnya (perokok pasif). Perokok aktif mengeluarkan berbagai jenis asap rokok salah satunya yang paling berbahaya yaitu sidestream smoke. Sidestream smoke ini mengandung radikal bebas yang dapat merusak sel dalam tubuh. Hati merupakan organ tunggal yang rentan terhadap kerusakan akibat radikal bebas. Kerusakan hati dapat diukur dengan parameter hati yang sering digunakan yaitu SGOT/AST dan SGPT/ALT. ALT lebih spesifik terhadap kerusakan sel hati. Peneliti ingin melakukan penelitian tentang pengaruh sidestream smoke pada kadar ALT tikus wistar jantan (Rattus norvegicus). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh sidestream smoke terhadap kadar ALT pada tikus wistar jantan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan menggunakan rancangan penelitian the post test only control group design .Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 6 ekor tikus wistar jantan yang dibagi dalam 2 kelompok, kelompok kontrol (K) dan kelompok perlakuan (P) masing-masing 3 ekor pada tiap kelompok. Kelompok kontrol tidak diberi paparan sidestream smoke dan kelompok perlakuan diberikan paparan sidestream smoke dengan durasi 180 menit perhari selama 5 hari. Sampling darah dilakukan pada hari ke 6. Pengambilan darah secara intrakardial. Kadar ALT diukur dengan menggunakan UV-Test dengan satuan Karmen yang didasarkan atas volume mililiter. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar ALT kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yaitu 0.072 (P<0.05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat peningkatan kadar ALT pada kelompok perlakuan tikus wistar (Rattus norvegicus) jantan yang diberi paparan sidestream smoke dengan kelompok kontrol yang tidak diberi paparan sidestream smoke.

Kata Kunci: hati, radikal bebas, rokok, SGPT, sidestream smoke

AbstractIndonesia was one of the biggest cigarette consumer. 25% hazard substance which contains in cigarette entered into active smoker's body, While, 75% harmful substances circulated on the air could be damaged for passive smoker. Active smoker was produced kinds of smokes, one of these that has high risk was sidestream smoke. Sidestream smoke contained free radical that could damaged body cells. Liver was an important organ which susceptible from free radical damage. Liver damage could be measured with liver parametric such as AST and ALT. ALT more specific in liver damage. This study was examined effect of sidestream smoke in male rat's ALT levels. The aim of this study was known the effect of sidestream smoke in male Rat's ALT levels. This study was laboratory experiment with post test only control group design. We used 6 male rats (Rattus norvegicus) which devided into 2 group, Control (K) and treatment (P) that contained 3 male rat in every group. Control group was not given sidestream smoke exposure and treatment group was exposed sidestream smoke 180 minutes in 5 days. We took blood samples on sixth day. We used intracardial blood sampling. The ALT level was measured with UV-test in Carmen unit which based on mililitres volume. The result shown that there were not significance differences ALT levels both groups , control group and treatment group (0.072, P<0.05 was significance). The conclusion was showed there was not increasing ALT levels both groups.

Keywords: liver, free radical, cigarette, ALT, sidestream smoke

Nur Pradana Apreliantino, drg. Erna Sulistyani, M.Kes, drg. Agustin Wulan Suci D., MD.Sc.Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Jember

Jln. Kalimantan 37, Jember 68121E-mail: DPU @unej.ac.id

PENGARUH SIDESTREAM SMOKE PADA KADAR SGPT TIKUS WISTAR JANTAN (Rattus norvegicus)

(EFFECT OF SIDESTREAM SMOKE ON MALE WISTAR RAT'S ALT LEVELS (Rattus norvegicus))

1

Page 2: Tino Journal Template

Nur Pradana Apreliantino., et al., Pengaruh Sidestream Smoke pada Kadar SGPT Tikus wistar Jantan (Rattus norvegicus)rokok mengandung radikal bebas dalam jumlah yang sangat tinggi di udara bebas [3].

Perokok aktif mengeluarkan berbagai jenis asap rokok salah satunya yang paling berbahaya yaitu sidestream smoke. Sidestream smoke ini mengandung radikal bebas yang dapat merusak sel dalam tubuh. Zat-zat berbahaya yang terkandung pada sidestream smoke lebih tinggi dibandingan jenis asap rokok yang lain [4].

Setiap asap rokok yang terhirup mengandung 1015-1018

molekul oksidan dari radikal bebas [5]. Radikal bebas dari asap rokok ini merupakan zat toksik bagi tubuh yang berpotensi merusak membran sel, tidak terkecuali pada sel hati [6]. Hati merupakan organ tunggal dalam tubuh yang kompleks dan mempunyai peran penting dalam metabolisme tubuh demi kelangsungan fungsi tubuh, akan tetapi hati sangat rentan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh asap rokok yang memicu terjadinya stres oksidatif yaitu suatu kondisi gangguan keseimbangan antara oksidan dan antioksidan yang berpotensi menimbulkan kerusakan [7]. Salah satu fungsi hati yaitu sebagai detoksifikasi senyawa-senyawa toksik. Enzim-enzim pelaku detoksifikasi pada hati menyebabkan enzim-enzim ini dapat digunakan sebagai parameter kerusakan hati. Dua macam enzim aminotransferase yang sering digunakan dalam diagnosis klinik kerusakan sel hati adalah SGOT (Serum Glutamic-Oxaloacetic Transaminase) / AST (Aspartat amino-transferase) dan SGPT (Serum Glutamic-Pyruvic Transaminase) / ALT (Alanine amino-transferase). Enzim ALT ini lebih spesifik terhadap terjadinya kerusakan pada hati [8]. Sampai saat ini belum banyak ditemukan dampak paparan asap rokok pada hati.

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan menggunakan rancangan penelitian the post test only control group design. Penelitian dilaksanakan di laboratorium bagian Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dan laboratorium Parahita diagnostic center. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah tikus wistar (Rattus norvegicus)jantan galur murni. Sampel bersertifikat didapatkan dari Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu Universitas Gadjah Mada (LPPT-UGM) No:231/LP3HP/25/V/2012 dan No :258/LP3HP/21/IX/, dengan kriteria jenis kelamin jantan berusia sekitar 4-5 bulan dengan berat badan 250-300gr dan tikus dalam keadaan sehat.

Penelitian ini menggunakan sampel sejumlah 6 ekor tikus wistar jantan yang diadaptasikan terlebih dahulu selama 1 minggu dan dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu 3 ekor untuk kelompok kontrol (K) dan 3 ekor untuk kelompok perlakuan (P). Pada kelompok kontrol hewan coba tidak diberi paparan sidestream smoke, sedangkan kelompok perlakuan diberi perlakuan yaitu dengan memasukkan hewan coba ke dalam acrylik chamber kemudian di bawahnya diberi paparan sidestream smoke selama 180 menit/hari dengan setiap 5 menit paparan diberi waktu jeda (tanpa paparan) selama 3 menit, dan dilakukan selama 5 hari [9]. Selanjutnya, pada hari ke-6, hewan coba

dikorbankan dan dilakukan pengambilan sampel darah secara intrakardial. Peralatan dibersihkan terlebih dahulu dengan alkohol 70% dan dibiarkan sampai kering. Selanjutnya hewan coba diambil dari kandang dan dibius dengan masukkan ke dalam botol yang didalamnya diberi kapas yang telah dibasahi dengan clorofoam. Hewan difiksasi sedemikian rupa dan dilakukan pembedahan sampai organ jantung terlihat, kemudian darah langsung diambil secara intrakardial menggunakan dispossible syringe sebanyak ± 2ml. Darah yang telah diambil dimasukkan dalam tabung venojet yang bersih dan kering [10]. Selanjutnya penghitungan kadar ALT dilakukan di Laboratorium Klinik Parahita Diagnostic Center Jember dengan menggunakan UV-Test. Aktifitas ALT ditetapkan dengan metode standar yang dioptimalisasikan sesuai IFCC (International Federation of Clinical Chemistry and Laboratory Medicine). Prinsip kerjanya adalah penambahan pyrodoxal-5-phosphate (P-5-P) menstabilkan transaminase dan menghindari nilai nilai palsu yang rendah dalam sampel yang berisi cukup endogen P-5-P [11].

Hasil Penelitian

Penelitian dengan judul Pengaruh Sidestream smoke Pada Kadar SGPT Tikus Wistar Jantan (Rattus norvegicus) yang dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2012 di laboratorium bagian Biomedik FKG Universitas Jember dan laboratorium Parahita diagnostic center Jember.

Hasil penelitian ditunjukkan pada tabel dan gambar 4.1 sebagai berikut :

Tabel 1. Hasil pengukuran nilai ALT dalam darah tikus Wistar jantan yang dipapar Sidestream smoke.

No. Perlakuan (U/L) Kontrol (U/L)

123

81.238.647.9

46.234.739.7

X + SD 55.9 U/L + 22.39844 40.2 U/L + 5.76628

Keterangan :X : rata – rataSD : standar deviasi

Sebelum dilakukan uji statistik, hasil penelitian dilakukan uji normalitas dengan Kolmogorov smirnov test dan uji homogenitas dengan levene test. Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas diketahui bahwa data terdistribusi secara normal dan homogen (P>0.05).

Hasil penelitian dilakukan uji T untuk mengetahui perbedaan kadar ALT pada kelompok kontrol dan perlakuan. Hasil uji T menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar SGPT kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yaitu 0.072 (P<0.05).

Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat

UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2012, I (1): 1-4

2

Page 3: Tino Journal Template

Nur Pradana Apreliantino., et al., Pengaruh Sidestream Smoke pada Kadar SGPT Tikus wistar Jantan (Rattus norvegicus)perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan yang mendapatkan paparan sidestream smoke 180menit/hari selama 5 hari dan kelompok kontrol tanpa diberi paparan sidestream smoke.

Kemungkinan hal ini dapat disebabkan karena sidestream smoke yang banyak mengandung radikal bebas ini tidak sampai menyebabkan kerusakan (nekrosis) pada organela sel hepatosit sehingga kadar enzim transaminase/SGPT masih tersekresi dalam jumlah normal dan tidak terjadi peningkatan, karena ALT tetap berada dalam sel yang utuh [12]. Selain itu paparan sidestream smoke pada hewan coba ini kemungkinan sudah mengalami tahap kronis, sedangkan peningkatan kadar ALT meningkat tinggi dalam keadaan akut [13].

Sidestream smoke mengandung radikal bebas yang dapat merusak membran sel dan komponen intrasel seperti asam nukleat, protein, dan lipid. Radikal bebas akan menyebabkan terjadinya stres oksidatif. Stres oksidatif ini akan memicu pembentukan peroksidasi lipid. Peroksidasi lipid akan mengubah DNA mitokondria, mengganggu kestabilan membran sel, serta propagasi siklus stres okdidatif secara besar-besaran yang diikuti dengan peradangan pada hepatosit [14]. Kondisi ini dapat menyebabkan kelainan pada hati berupa perlemakan hati. Pada penelitian ini perlemakan hati tidak sampai meningkatkan kadar ALT karena hepatosit hanya sampai mengalami keradangan, sedangkan peningkatan ALT terjadi apabila perlemakan hati sudah merusak hepatosit. Kelainan ini secara klinis hewan coba kelompok perlakuan mengalami pembesaran organ hati (hepatomegali) [15].

Karbonmonoksida (CO) merupakan komponen radikal bebas yang banyak terkandung pada sidestream smoke. CO merupakan bahan berbahaya dalam tubuh karena CO lebih mudah berikatan dengan hemoglobin daripada O2 [16].

Senyawa kimia berbahaya dalam rokok ini dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti gangguan jantung dan penyempitan pembuluh darah yang nantinya akan mengakibatkan terjadinya kekurangan darah (iskemia) [17]. Dari kondisi iskemia ini memungkinkan terjadinya kerusakan ringan pada hepatosit yaitu pembengkakan sel karena kerusakan sitoskeletal dan kerusakan membran sel, tetapi belum sampai menimbulkan kematian sel (nekrosis).

Gambar 1. Mekanisme kerusakan membran pada iskemia

Pada penelitian ini kadar ALT darah tidak terjadi peningkatan karena kerusakan hepatosit tidak sampai pada nekrosis, akan tetapi kerusakan dapat berupa kerusakan membran sel karena merupakan bentuk awal jejas dari paparan sidestream smoke.. Radikal bebas pada sidestream smoke berpotensi merusak membran hepatosit. Potensial kerusakan membran dapat bermula dari keadaan hilangnya progresif fosfolipid membran yang disebabkan oleh peningkatan degradasi fosfolipid karena aktivasi fosfolipase endogen akibat peningkatan kalsium sitosol yang diinduksi iskemia. Kehilangan fosfolipid yang progresif juga dapat terjadi akibat penurunan reasilasi/sintesis ATP maupun berkurangnya sintesis fosfolipid. Degradasi fosfolipid juga mengakibatkan produk pemecahan lipid berakumulasi dalam sel yang iskemik. Keaadaan lain menyebabkan kerusakan membran yaitu abnormalitas sitoskeletal karena aktivasi protease dengan peningkatan kalsium intrasel dapat menyebabkan kerusakan sitoskeletal. Jejas ini pada pembengkakan sel dapat menyebabkan pelepasan membran sel dari sitoskeleton sehingga membran rentan terhadap regangan dan ruptur. Keberadaan radikal bebas/ radikal oksigen toksik juga dapat menyebabkan jejas pada sel dan isinya, kondisi ini meningkat pada jaringan yang iskemik melalui rekrutmen leukosit ditambah dengan adanya radikal bebas dari sidestream smoke [18].

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat peningkatan kadar ALT pada kelompok perlakuan tikus wistar (Rattus norvegicus) jantan yang diberi paparan sidestream smoke dengan kelompok kontrol yang tidak diberi paparan sidestream smoke. Pada penelitian selanjutnya bisa dilakukan penelitian dengan menggunakan variabel kerusakan hati yang lainnya yang disebabkan oleh paparan sidestream smoke dan juga penambahan jumlah sampel.

Ucapan Terima Kasih

Terima kasih kepada drg. Erna Sulistyani M.Kes dan drg. Agustin Wulan Suci D MD.Sc selaku dosen pembimbing, serta Dr. drg IDA Ratna Dewanti M.Si dan drg Niken Probosari M.kes selaku dosen penguji yang banyak membantu dan membimbing penulis dengan penuh kesabaran selama penelitian, penyusunan hingga terselesaikannya skripsi ini.

Daftar Pustaka

[1] World Health Organization. WHO Report on The Global Tobacco Epidemic 2008. Implementing Smoke-Free Environments. [serial online]. (www.who.Int/tobacco/mpower).

[2] IAKMI. 2008. Paket Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok: Pedoman untuk Advokator Seri 1:

UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2012, I (1): 1-4

3

Page 4: Tino Journal Template

Nur Pradana Apreliantino., et al., Pengaruh Sidestream Smoke pada Kadar SGPT Tikus wistar Jantan (Rattus norvegicus)

Perlindungan terhadap Paparan Asap Rokok Orang Lain: Mengapa Perlu. [serial online].www.indofbh.org. [22 Maret 2012].

[3] Yueniwati, Y., & Mulyohadi, A. 2004. Pengaruh paparan asap rokok kretek terhadap peroksidasi lemak dan system proteksi superoksid dismutase hepar tikus wistar. Jurnal Kedokteran YARSI. Vol.12: 89.

[4] Quit. 2005. Passive Smoking. Information sheet Greenhill Road Eastword SA 5063.

[5] Mohammed, Suryono, dan Sunarintyas. 2012. Effect of Cigarette Smoking on Proliferation of Keratinocyte and Thickness of Gingival Epithelium. Dentica Journal.

[6] Suryohudoyo. 2000. Kapita Selekta Ilmu Kedokteran Molekuler. Edisi Pertama. Jakarta: Sagung Seto.

[7] Sies, H. 1991. Stres Oksidatif II. In : oxidant and antioxidants. Edisi Pertama. London: Academic Press. P 15-17.

[8] Murray, R. K., Granner, D.K., dan Rodwell, V. W. 2009. Biokimia Harper. Edisi 27. Jakarta : EGC.

[9] Valenti, V.E., Abreu, L.C., dan Ferreira C. 2011. Sidestream Cigarette Smoke Exposure Effects On Baroreflex in Adult Rats. J. Arq Bras Cardiol. Vol.96: 148-153.

[10] Rafika. 2005. Pengaruh Ekstrak Etanol dan Ekstrak Air Kulit Batang Artocarpus champeden Spreng Terhadap Kadar Enzim SGPT dan SGOT Mencit. J. Farmasi UNAIR.vol 5(3).

[11] Thomas, L. 1998. Clinical Laboratory Diagnostic. Edisi Pertama. Frankfrut: the Basic Verlagesell Schaft.

[12] Hasan, Irsan. 2008. Interpretasi dan Pendekatan Klinis terhadap Peningkatan Enzim Transaminase. Divisi Hepatologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam. FKUI.

[13] Widmann, F.K. 1995. Tinjauan Klinis atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Jakarta: EGC.

[14] Panjaitan, R.G.P.,Handhayani, E., Chairul, Masriani, Zakiah, Z., dan Manalu, W. 2007. Pengaruh Pemberian Tetraklorida Terhadap Fungsi Hati dan Ginjal Tikus. J. Makara Kesehatan. Vol 11(1).

[15] Ekelund, Aman, J., Yngve, A., Renman, C., Westerterp, K., dan Sjostrom, M. 2002. Physical Activity But Not Energy Expenditure Is Reduced In Obese Adolescent. Vol. 76(9): halaman. 35-41.

[16] Aditama, TY. 1997. Rokok dan Kesehatan. Jakarta : UI Press, hal: 17-25.

[17] Woodley, Michele, M.D., Whelan, dan Alison, M.D. 1995. Pedoman Pengobatan. Yogyakarta : Yayasan Essen tia Medika dan Andi Offset.

[18] Kumar, V., Cotran, R.S., Robbins, S. L. 2007. Buku Ajar Patologi. Alih bahasa: Awal Prasetyo, Brahm U. Pendit & toni Priliono. Volume 1. Jakarta: EGC.

UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2012, I (1): 1-4

4