Tinjauan Pustaka

3
Tinjauan Pustaka a. Buffer Tris HCl 0,1 M pH 8 Merupakan larutan dengan pH netral, mudah larut dalam air dingin dan air panas,larut sebagian dalam metanol dan aseton. Bersifat tidak menyala, iritan, dan tidak korosif. (Nur Isnaini,2013) Fungsi buffer tris adalah untuk menjaga struktur DNA selama proses penghancuran dan purifikasi sehingga memudahkan dalam menghilangkan protein dan RNA serta mencegah aktivitas enzim pendegradasi DNA dan mencegah perubahan pada molekul DNA. b. Ammonium Sulfat 4 M Memiliki rumus kimia (NH4)2SO4. Merupakan padatan berwarna abu-abu kecoklatanhingga putih, tidak berbau, memiliki titik leleh 280°C, densitas 1,77, mudah larut dalam air dingin dan tidak larut dalam aseton. Bersifat iritan dan mudah terbakar pada suhu tinggi. (Nur Isnaini,2013) Fungsi amonium sulfat adalah untuk menghilangkan polisakarida. c. Metilen klorida Memiliki rumus kimia C-H2-Cl2. Merupakan larutan yang memiliki titik didih 39.75°C, titik leleh -96.7°C, densitas 1.3266, mudah larut dalam metanol, dieil eter, n-oktanol,aseton, dan larut larut sebagian dalam ar dingin. Bersifat sangat iritan dan dapat terbakar pada suhu tinggi. (Nur Isnaini,2013). Bergabung dengan 2-butanol yang akan berfungsi agar protein kehilangan kelarutannya dan mengalami presipitasi yang selanjutnya dapat dipisahkan dari DNA melalui sentrifugasi. d. 2-butanol Memiliki rumus kimia CH3CH2CHOHCH3. Merupakan larutan yang memiliki titik didih 99.5°C, titik leleh -114.7°C, densitas 0.81, mudah larut dalammetanol, dietil eter, dan sangat sedikit larut dalam air. Bersifat sangat iritan dan menyala. (Nur Isnaini,2013)

description

tinjauan pustaka isolasi asam nukleat

Transcript of Tinjauan Pustaka

Page 1: Tinjauan Pustaka

Tinjauan Pustaka

a. Buffer Tris HCl 0,1 M pH 8Merupakan larutan dengan pH netral, mudah larut dalam air dingin dan air panas,larut sebagian dalam metanol dan aseton. Bersifat tidak menyala, iritan, dan tidak korosif. (Nur Isnaini,2013)Fungsi buffer tris adalah untuk menjaga struktur DNA selama proses penghancuran dan purifikasi sehingga memudahkan dalam menghilangkan protein dan RNA serta mencegah aktivitas enzim pendegradasi DNA dan mencegah perubahan pada molekul DNA.

b. Ammonium Sulfat 4 MMemiliki rumus kimia (NH4)2SO4. Merupakan padatan berwarna abu-abu kecoklatanhingga putih, tidak berbau, memiliki titik leleh 280°C, densitas 1,77, mudah larut dalam air  dingin dan tidak larut dalam aseton. Bersifat iritan dan mudah terbakar pada suhu tinggi. (Nur Isnaini,2013)Fungsi amonium sulfat adalah untuk menghilangkan polisakarida.

c. Metilen klorida

Memiliki rumus kimia C-H2-Cl2. Merupakan larutan yang memiliki titik didih 39.75°C, titik leleh -96.7°C, densitas 1.3266, mudah larut dalam metanol, dieil eter, n-oktanol,aseton, dan larut larut sebagian dalam ar dingin. Bersifat sangat iritan dan dapat terbakar pada suhu tinggi. (Nur Isnaini,2013). Bergabung dengan 2-butanol yang akan berfungsi agar protein kehilangan kelarutannya dan mengalami presipitasi yang selanjutnya dapat dipisahkan dari DNA melalui sentrifugasi.

d. 2-butanolMemiliki rumus kimia CH3CH2CHOHCH3. Merupakan larutan yang memiliki titik didih 99.5°C, titik leleh -114.7°C, densitas 0.81, mudah larut dalammetanol, dietil eter, dan sangat sedikit larut dalam air. Bersifat sangat iritan dan menyala. (Nur Isnaini,2013)Bergabung dengan metilen klorida yang akan berfungsi agar protein kehilangan kelarutannya dan mengalami presipitasi yang selanjutnya dapat dipisahkan dari DNA melalui sentrifugasi.

e. Larutan SDSSDS (Sodium Dodesil Sulfat) merupakan larutan yang tidak berwarna. Memiliki pH 5 – 8 pada 25°C, densitas 1.01, dan mudah larut dalam air. Bersifat sedikit iritan, sensitif, dan tidak menyala. (Nur Isnaini,2013)Larutan SDS (Sodium Dodecyl Sulfate) yang berfungsi untuk merusak lipid pada membran sel sehingga leukosit hancur. SDS tersebut selain

Page 2: Tinjauan Pustaka

berperan dalam melisiskan membran sel juga dapat berperan dalam mengurangi aktivitas enzim nuklease yang merupakan enzim pendegradasi DNA.

f. Etanol 90 %Memiliki nama lain etanol absolut, etil alkohol dengan rumus kimia CH3CH2OH yangmerupakan larutan yang memilki bau seperti wine atau whiskey, tidak berwarna. Memilki berat molekul 46.07 g/mol, titik didih 78.5°C, titik leleh -114.1°C, densitas 0.789, mudahlarut dalam air, larut dalam metanol, dietil eter, aseton. (Nur Isnaini,2013)Etanol 90 % digunakan untuk mempresipitasi asam nukleat karena etanol mengandung alkohol. DNA dalam alkohol akan terpresipitasi (menggumpal) sedangkan DNA dalam air akan larut, tetapi protein tidak dapat larut dalam air. (Kusumawati, 2012) Etanol 90 % berfungsi untuk menghilangkan kelarutannya sehingga akan didapatkan endapan seperti benang-benang halus yang diduga merupakan DNA.

Page 3: Tinjauan Pustaka

3. Prinsip Pembacaan Asam Nukleat pada SpektrofotometerPrinsip pembacaan asam nukleat pada spektrofotometer didasarkan pada jumlah cahaya yang diserap oleh sampel yang berbanding lurus dengan konsentrasi protein atau asam nukleat dalam sampel. Konversi absorbansi dalam pembacaan konsentrasi didasarkan pada hukum Lambert-Beer (Khasanah,2013)