TINJAUAN KASUS

13
TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN Tn. “AG” DENGAN WAHAM CURIGA I. IDENTITAS DIRI Inisial : Tn. “AG” Alamat : Nggrati, Pasuruaan Pekerjaan : Pijat urat Agama : Islam Status : Belum Kawin Informan : Klien, perawat, dan status Tgl Pengkajian: 18 Januari 2012 Tgl Masuk Panti : 11 Januari 2012 No. RM : 047897 Dx. Medis : f.20.10 ( Skizofrenia lanjutan) II. ALASAN MASUK Menurut klien : Klien mengatakan saat mengambil ijazah klien tidak membawa uang lalu klien menunggu adiknya. Karena lama menunggu adiknya tidak datang–datang akhirnya klien berteriak–teriak, lalu klien dipukuli oleh petugas sekolah dan kemudian klien dibawa ke Dinsos Pasuruan. Menurut status : Klien dikirim Dinsos Pasuruan karena klien mengamuk dengan memukuli petugas dan klien gelisah. III. FAKTOR PREDISPOSISI 1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu atau tidak? Klien mengatakan tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya. 2. Pengobatan sebelumnya Klien mengatakan tidak pernah mengikuti pengobatan seperti saat ini.

description

jiwa

Transcript of TINJAUAN KASUS

Page 1: TINJAUAN KASUS

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA KLIEN Tn. “AG” DENGAN WAHAM CURIGA

I. IDENTITAS DIRI

Inisial : Tn. “AG”

Alamat : Nggrati, Pasuruaan

Pekerjaan : Pijat urat

Agama : Islam

Status : Belum Kawin

Informan : Klien, perawat, dan status

Tgl Pengkajian : 18 Januari 2012

Tgl Masuk Panti : 11 Januari 2012

No. RM : 047897

Dx. Medis : f.20.10 ( Skizofrenia lanjutan)

II. ALASAN MASUK

Menurut klien :

Klien mengatakan saat mengambil ijazah klien tidak membawa uang lalu klien

menunggu adiknya. Karena lama menunggu adiknya tidak datang–datang

akhirnya klien berteriak–teriak, lalu klien dipukuli oleh petugas sekolah dan

kemudian klien dibawa ke Dinsos Pasuruan.

Menurut status :

Klien dikirim Dinsos Pasuruan karena klien mengamuk dengan memukuli

petugas dan klien gelisah.

III. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu atau tidak?

Klien mengatakan tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya.

2. Pengobatan sebelumnya

Klien mengatakan tidak pernah mengikuti pengobatan seperti saat ini.

3. Riwayat trauma:

a. Aniaya fisik: Klien mengatakan pernah mengalami aniaya fiisik yaitu

sebagai korban, klien mengatakan dipukuli petugas pada saat mengambil

ijazah.

b. Aniaya seksual: Klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya seksual.

c. Penolakan:Klien mengatakan tidak ada penolakan dari pihak keluarganya.

d. Kekerasan dalam keluarga: Klien mengatakan tidak ada kekerasan dalam

keluarganya.

e. Tindakan kriminal: Klien mengatakan tidak pernah mengalami tindakan

kriminal.

Page 2: TINJAUAN KASUS

MK : Respon pasca trauma

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?

Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami gangguan

jiwa.

MK : -

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan:

Klien mengatakan tidak ada pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan.

MK : -

IV. PEMERIKSAAN FISIK

1. TTV :TD: 130/80 mmHg, N: 80 x/menit, Suhu: 36’ C

2. Ukuran :TB:164 cm BB: 63 Kg

3. Keluhan fisik: Klien mengatakan kepalanya pusing, lemas

MK: Gangguan rasa nyaman nyeri

V. PSIKOSOSIAL

1. Genogram

Keterangan:

: Laki – laki meninggal

: Perempuan

: Pasien

: Tinggal serumah

Page 3: TINJAUAN KASUS

Penjelasan:

Pasien merupakan anak ke 4 dari 7 bersaudara. Dirumah klien tinggal bersama

orang tuanya dan ke 3 adiknya. Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah

bapaknya. Klien sejak kecil diasuh oleh ayahnya dengan pola asuh demokrasi.

MK : -

2. Konsep Diri

a. Citra tubuh : Klien mengatakan bagian tubuh yang disukai adalah alis,

karena menurut klien alisnya seperti model mexico dan tidak ada bagian

tubuh yang dibenci.

b. Identitas : Klien mengatakan nama saya Tn”AG” dan biasanya dipanggil

Tn “G”. Alamat saya Nggrati Pasuruhan, saya senang sebagai laki – laki.

c. Peran

Saat dirumah: Klien mengatakan saat dirumah saya bekerja sebagai tukang

pijat urat dan uangnya dibuat makan.

Saat dirumah sakit: Klien mengatakan saya disini sebagai klien, jadi saya

mengikuti aktivitas dan peraturan yang ada di sini.

d. Ideal diri :

Saat dirumah: Klien mengatakan ingin memiliki pekerjaan yang mapan dan

tidak lagi menjadi tukang pijat urat, namun keinginannya tidak tercapai

karena ijazahnya disita oleh pihak sekolah.

Saat di rumah sakit: Klien ingin keluarganya tahu kalau sekarang klien

berada di RSJ

e. Harga diri : Klien merasa malu, klien mengatakan ingin memiliki

pekerjaan yang mapan dan tidak lagi menjadi tukang pijat urat, namun

keinginannya tidak tercapai karena ijazahnya disita oleh pihak sekolah.

MK : Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

3. Hubungan sosial

a. Orang terdekat :

Saat dirumah: Klien mengatakan pada saat dirumah klien dekat dengan

ketiga adiknya

Saat di rumah sakit: Klien mengatakan tidak mau dekat dengan orang lain

karena klien menganggap bahwa disekelilingnya ada sekelompok orang

yang pernah mengeroyoknya

b. Peran serta dalam tugas kelompok / masyarakat :

Saat dirumah: Klien mengatakan selama dirumah tidak pernah mengikuti

kegiatan masyarakat.

Saat dirumah sakit: Klien mengatakan ketika di rumah sakit hanya mengikuti

senam pagi.

Page 4: TINJAUAN KASUS

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :

Klien mengatakan jarang ngobrol dengan temannya, karena menurut klien

temannya tidak nyambung jika diajak bicara selain itu klien tidak mau dekat

dengan orang lain karena klien menganggap bahwa disekelilingnya ada

sekelompok orang yang pernah mengeroyoknya

MK: Kerusakan interaksi sosial

4. Spiritual:

Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan agamanya islam dan klien

percaya dengan adanya tuhan

Kegiatan ibadah : Klien mengatakan tidak pernah menjalankan

ibadah sholat selama di RSJ.

MK : Distress spiritual

VI. STATUS MENTAL

1. Penampilan

Baju kurang rapi, rambut bersih, kulit kepala bersih, mulut bau, kulit bersih,

hidung bersih, kuku pendek dan pada lutut kaki bagian kanan terdapat luka, klien

tidak memakai alas kaki dan telapak kaki kotor.

MK: Defisit perawatan diri.

2. Pembicaraan

Cara bicara klien cepat, gugup dan keras, fokus dalam pembicaraan, dibuktikan

pada saat ditanya pekerjaan bapak waktu dirumah apa? Klien mengatakan

pekerjaan saya tukang pijat urat.

MK : -

3. Aktifitas motorik

Klien pasif, banyak diam, tidak ada interaksi sesama teman, wajah murung, dan

dalam melakukan ADL dengan bimbingan perawat.

MK : Defisit aktifitas

4. Alam perasaan

Gelisah, karena klien merasa disekitarnya ada sekelompok orang yang akan

mengeroyoknya.

Mk: Ansietas

5. Afek

Adekuat, afek emosi yang sesuai dengan stimulasi yang ada dibuktikan dengan

pada saat diajak bergurau klien tertawa

MK : -

6. Interaksi selama wawancara

Klien kooperatif, mudah tersinggung, kontak mata kurang, selalu

mempertahankan pernyataannya.

MK : Kerusakan interaksi sosial

Page 5: TINJAUAN KASUS

7. Persepsi sensori

Klien mengatakan tidak mengalami halusinasi

MK : -

8. Proses pikir

a. Arus pikir : Koheren, yaitu kalimat atau pembicaraan dapat difahami

dengan baik dibuktikan dengan saat ditanya “apa yang bapak rasakan saat ini?

Klien menjawab “saya ingin tau siapa yang mengkroyok saya”.

b. Isi pikir : Waham curiga yaitu klien mempunyai keyakinan bahwa ada

sekelompok yang berusaha mencederai dirinya secara berulang dan tidak

sesuai dengan kenyataan dibuktikan dengan klien mengatakan yakin bahwa

disekelilingnya ada sekelompok orang yang ingin mengeroyoknya.

c. Bentuk pikir : Non realistik, yaitu yang klien katakan tidak sesuai dengan

kenyataan yang ada, dibuktikan dengan klien mengatakan yakin bahwa

disekelilingnya ada sekelompok orang yang ingin mengeroyoknya.

MK: Gangguan proses pikir

9. Tingkat kesadaran

a. Kuantitatif: Compos mentis

b. Kualitatif: Berubah yaitu klien tidak mampu melakukan hubungan dengan

lingkungan dibuktikan dengan klien menganggap bahwa disekelilingnya ada

sekelompok orang yang pernah mengeroyoknya

c. Orientasi:

Orang: Tidak ada masalah dibuktikan dengan saat ditanya “ saya siapa pak ?

klien menjawab “ mas mahasiswa Akper “.

Tempat: Ada masalah, dibuktikan dengan saat ditanya “ ini tempat apa dan

dimana ? klien menjawab “ tidak tahu”.

Waktu: Tidak ada masalah dibuktikan dengan klien ditanya sekarang jam

berapa? Klien menjawab sekarang jam 12.00.

MK : Gangguan proses pikir

10. Memori

a. Daya ingat jangka panjang : Tidak ada masalah dibuktikan ketika ditanya

klien disini dibawa oleh siapa? Klien mengatakan kesini dibawa oleh petugas

dari Dinsos Pasuruan.

b. Daya ingat jangka pendek : Tidak ada masalah dibuktikan dengan ketika

ditanya tadi pagi makan apa? Klien menjawab iya saya ingat, mas Wahid kan?

c. Daya ingat saat ini : Tidak ada masalah dibuktikan dengan klien

ketika ditanya tadi padi makan lauk apa? Klien menjawab ikan ayam.\

MK : -

Page 6: TINJAUAN KASUS

11. Tingkat konsentrasi dan berhitung:

a. Tingkat konsentrasi

Konsentrasi klien terganggu, karena pada saat interaksi klien terkadang

melamun dan diam

b. Berhitung

Klien mampu berhitung sederhana tentang penjumlahan dibuktikan dengan

klien ditanya uang 10.000 jika dibuat beli jajan 4000 sisanya masih berapa?

Klien menjawab 6000.

MK : Gangguan proses pikir

12. Kemampuan penilaian

Klien tidak mengalami gangguan penilaian terbukti bahwa klien diberi

pertimbangan antara senam dan tidak klien lebih memilih senam, karena senam

bisa menjadikan sehat.

MK : -

13. Daya tilik diri

Klien mengingkari penyakitnya.

MK : Gangguan proses pikir

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan: Klien mengatakan makan 3 kali sehari tanpa bantuan orang lain, klien

juga selalu menghabiskan makanannya.

2. BAB/BAK: Klien dapat BAB dan BAK sendiri tanpa bantuan.

3. Mandi: Klien mengatakan mandi 2 kali sehari tanpa bantuan orang lain,

terkadang juga 1 kali, tidak memakai sabun, sikat gigi 1 kali sehari memakai

pasta gigi, keramas tidak menggunakan shampo.

4. Berpakaian / berhias: Klien memakai baju sesuai dengan yang sudah disediakan

dan ganti baju sesuai dengan jadwal yang ada.

5. Istirahat dan tidur: Klien mengatakan tidak mengalami gangguan tidur. Tidur

siang jam 12.00 – 14.00 dan tidur malam jam 20.00 – 05.00.

6. Penggunaan obat: Klien mengatakan mau minum obat karena klien ingin cepat

sembuh.

7. Pemeliharaan kesehatan: Klien mengatakan selalu melakukan aktivitas yang

dilakukan diruangan (senam agar sehat)

8. Aktivitas di dalam rumah: Klien mengatakan selama dirumah menjadi tukang

pijat urat.

9. Aktivitas di luar rumah: Klien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan

diluar rumah.

MK : Defisit perawatan diri

Page 7: TINJAUAN KASUS

VIII. MEKANISME KOPING

Mekanisme koping maladaptif terbukti apabila klien mempunyai masalah klien tidak

mau menceritakan masalahnya kepada siapapun dan hanya dipendam sendiri.

MK: Koping individu inefektif

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

1. Masalah dengan dukungan kelompok

Dirumah : Tidak ada masalah, dibuktikan dengan klien mengatakan dirumah

selalu mendapatkan dukungan dari kedua orang tuanya dan ketiga adiknya.

Di RS : ada masalah, dibuktikan Klien mengatakan selalu mengikuti aktivitas

seperti makan, mandi, senam tetapi klien tidak mau berbincang – bincang dengan

temannya.

2. Masalah yang berhubungan dengan lingkungan

Dirumah : Tidak ada masalah, Dibuktikan dengan klien mengatakan bisa

berbaur dengan lingkungan, tidak ada penolakan dalam lingkungan.

DiRS : Ada masalah, dibuktikan dengan klien mengatakan tidak bisa berbaur

dengan lingkungan karena pasien merasa masih ada sekelompok orang yang

ingin mengeroyok dirinya.

3. Masalah berhubungan dengan pendidikan

Ada masalah, dibuktikan dengan klien mengatakan belum mendapatkan izasah

SMA karena ada masalah dengan keuangan.

4. Masalah berhubungan dengan pekerjaan

Ada masalah, dibuktikan dengan klien mengatakan bekerja sebagai pemijat untuk

mengambil ijazahnya agar mendapatkan pekerjaan yang lebih layak.

5. Masalah berhuungan dengan perumahan

Tidak ada masalah, dibuktikan dengan klien mengatakan tinggal di desa grati

pasuruan dan tidak memiliki perselesian dan penolakan dengan tetangganya.

6. Masalah berhubungan dengan ekonomi

Ada masalah dibuktikan dengan klien mengatakan sebagai pemijat dan

bayarannya tidak seberapa.

7. Masalah berhubungan dengan pelayanan kesehatan

Tidak ada masalah dibuktkan dengan klien mengatakan bila sakit langsung

dibawa kedokter

MK : -

X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG

Pentingnya berhubungan sosial dengan orang lain, terbukti dengan klien

mengatakan apabila ada masalah klien hanya dipendam sendiri

MK : Kurang pengetahuan klien tentang hubungan sosial

Page 8: TINJAUAN KASUS

XI. ASPEK MEDIK

DX. Medis: f.20.10 (Skizofrenia berkelanjutan)

Therapi: CPZ 100 mg 0-1-0

Halloperidol 5 mg 0-1-1

XII. DAFTAR MASALAH

1. Respon pasca trauma

2. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

3. Kerusakan interaksi soaial

4. Distress spiritual

5. Defisit perawatan diri

6. Defisit aktifitas

7. Ansietas

8. Gangguan proses piker

9. Koping individu in efektif

10. Kurang pengetahuan klien tentang hubungan sosial

XIII. POHON MASALAH

Akibat

Masalah utama

Penyebab

XIV. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko tinggi perilaku kekerasan berhubungan dengan gangguan proses pikir :

Waham Curiga

2. Gangguan proses pikir : Waham curiga berhubungan dengan harga diri rendah

Resti Perilaku kekerasan

Gangguan proses pikir : Waham (Curiga)

Harga diri rendah

Page 9: TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Pada Tn “S” dengan Kasus Perubahan proses pikir

Diruang Parkit RSJ Dr. Radjiman Widiodiningrat

L A W A N G

Disusun Oleh :

1. Abdur Rohman Wahid NIM 2009.02

2. Fajri Maudhukhah NIM 2009.25

3. Khoirul Ikhwan NIM 2009.32

4. Muhammad Mubin NIM 2009.47

5. Puput Novel I. L NIM 2009.52

6. Srianah NIM 2009.69

AKADEMI KEPERAWATAN

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN

2012

Page 10: TINJAUAN KASUS