TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR...

39
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA FAKTOR NAFKAH (STUDI PUTUSAN DI PENGADILAN AGAMA PAMEKASAN NO:0248/Pdt.G/2012/PA.Pmk) SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM OLEH: IFTITAHUL IZZAH NIM : 11350026 PEMBIMBING : Drs. H. ABU BAKAR ABAK, M.M. AL-AHWAL ASY-SYAKHSIYYAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2015

Transcript of TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR...

Page 1: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

TINJAUAN HUKUM ISLAM

TERHADAP PERCERAIAN KARENA FAKTOR NAFKAH

(STUDI PUTUSAN DI PENGADILAN AGAMA PAMEKASAN

NO:0248/Pdt.G/2012/PA.Pmk)

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH

GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM

OLEH:

IFTITAHUL IZZAH

NIM : 11350026

PEMBIMBING :

Drs. H. ABU BAKAR ABAK, M.M.

AL-AHWAL ASY-SYAKHSIYYAH

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2015

Page 2: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

ii

ABSTRAK

Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak ada lagi

keharmonisan dalam perkawinan. faktor-faktor penyebab terjadinya perceraian

tentunya berbeda-beda, salah satu di antaranya adalah faktor nafkah, suami tidak

bertanggung jawab terhadap nafkah istri. Nafkah merupakan hal yang sangat

mendasar dalam kehidupan rumah tangga. Suami berkewajiban dalam

memberikan nafkah lahir dan batin kepada istri. Dengan adanya pemberian nafkah

dari pihak suami terhadap istri dan anaknya diharapkan kehidupan rumah tangga

dapat merasakan kebahagiaan. Namun kelalaian suami untuk memberi nafkah

kepada istrinya timbul permasalahan yang kadang terjadi di kalangan masyarakat

sekarang.

Pokok masalah dalam skripsi ini antara lain: pertama, apa dasar hukum

dan pertimbangan Hakim dalam memutus perkara cerai gugat

No.0248/Pdt.G/2012/PA.Pmk, kedua, tinjauan hukum Islam dan hukum positif

terhadap pertimbangan hakim dalam memutus perkara cerai gugat

No.0248/Pdt.G/2012/PA.Pmk

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka (library

research) dan di dukung dengan penelitian lapangan (field research). Penelitian

ini bersifat deskriptif-analitik yang dilakukan di Pengadilan Agama Pamekasan

dengan mengambil data perkara Nomor: 0248/Pdt.G/2012/PA.Pmk. Teknik

pengumpulan data dengan menggunakan penelitian wawancara kepada hakim

Pengadilan Agama Pamekasan guna untuk mendapatkan keterangan terkait

putusan perkara cerai gugat di Pengadilan Agama Pamekasan. Penelitian ini

menggunakan pendekatan normatif-yuridis yaitu menggunakan hukum Islam dan

hukum positif berupa Undang-undang yang berlaku di Indonesia.

Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah bahwa pertimbangan Hakim

dalam menyelesaikan perkara No.0248/Pdt.G/2012/PA.Pmk yaitu pertama, dasar

hukum Islam yang digunakan hakim mengacu pada tiga unsur di dalamnya, yaitu:

kepastian hukum, kemanfaatan dan juga keadilan hakim yang harus mengadili

menurut hukum serta putusannya mengandung keadilan hukum dan kepastian

hukum. Kedua, tinjauan hukum yang digunakan hakim dalam menangani

perceraian karena suami tidak menafkahi istri mengacu pada konsep

mendamaikan para pihak, jika perdamaian tersebut tidak dapat rukun kembali,

maka hakim menceraikan para pihak demi kemaslahatan. Dasar hukum yang

digunakan hakim dalam memutus perkara No.0248/Pdt.G/2012/PA.Pmk yaitu

Undang-undang No.1 Tahun 1974 Pasal 39 ayat 1. Peraturan Pemerintah No.9

Tahun 1975 Pasal 19 huruf (f). Kompilasi Hukum Islam Pasal 116 huruf (g).

Dalam tinjauan hukum Islam dan hukum positif telah sesuai terhadap

pertimbangan tersebut karena keputusan hakim telah memberikan kepastian

hukum dan kemaslahatan bagi kedua belah pihak.

Page 3: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak
Page 4: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak
Page 5: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak
Page 6: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

vi

MOTTO

Akal dan fikiran adalah tambang emas yang

tidak usah dicari dan dibeli bila ingin

menambang kekayaan cukup menggalinya

sepuas mungkin

Page 7: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan untuk :

Alm.ibu hamnatul imamah......Semoga kau senantiasa diberikan tempat

yang husnol hotimah amin......

bapak ku ,nenek, embah kakung, paman, tante,adik dan mz yudi yang

selalu memberiku nasehat, mendidik, dan selalu mendoakan ku, semoga Allah

SWT memberkahkan umur panjang buat mereka amin......

teman-teman ku tercinta keluarga besar Al-Ahwal Asy-Syakhsiyah 2011

terimakasih karena kalian saling mendukung dalam mengerjakan skripsi ini,

baik senang maupun susah kalian tetap saling menyemangatkan dan saling

berbagi pengalaman, kebersamaan yang tak mungkin terlupakan......

terakhir saya persembahkan untuk Almamater UINSUKA Tercinta

Page 8: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

viii

KATA PENGANTAR

ثسى هللا انس ح انسحيى

عهى انحد هلل زة انعهي اشهد ا الانه اال هللا واشهد ا يحدازسىل هللا. انصالح وانسالو

أشسف أالجيبء وانسسهي سيدب يحد و عهى انه وصحجه أجعي, أيب ثعد.

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah dan kenikmatan-Nya, sehingga penyusun dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap

Perceraian Karena Faktor Nafkah (Studi Putusan di Pengadilan Agama

Pamekasan Nomor: 0248/Pdt.G/2012/PA.Pmk)”. Shalawat dan salam selalu

tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. beserta seluruh keluarganya, sahabat

dan para pengikutnya.

Penyusun juga menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin bisa

terselesaikan apabila tanpa bantuan dan support dari berbagai pihak. berkat

pengorbanan, perhatian, serta motivasi mereka-lah, baik secara langsung maupun

tidak langsung, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Untuk itu penyusun ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak,

antara lain kepada:

1. Bapak Prof. Drs. Akh. Minhaji, MA., Ph.D selaku Rektor UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

2. Bapak Dr. Syafiq Mahmadah Hanafi, S.Ag., M.Ag., selaku Dekan

Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yyogyakarta.

Page 9: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

ix

3. Bapak H. Wawan Gunawan, M.Ag dan Bapak Yasin Baidi, S,Ag, M.Ag

selaku Ketua dan Sekertaris Jurusan Al- Ahwal Asy-Syakhsiyyah.

4. Dr. H. A. Malik Madani, MA. selaku Penasehat Akademik.

5. Bapak Drs. H. Abu Bakar Abak, MM. selaku pembimbing skripsi.

6. Ketua Pengadilan Agama Pamekasan, beserta Hakim- hakim dan pegawai

Pengadilan Agama Pameksan.

7. Ibu Dra. Farhanah, MH selaku Hakim Pengadilan Agama Pamekasan.

8. Bapak (Ach.Rifa‟i) Ibu (Almh. Hamnatul Imamah) Adek (Izzul Haq) dan

Mz yudi.

9. Teman-teman jurusan Al Ahwal Asy-Syaksiyyah angkatan 2011 yang

penyusun sayangi, yang telah memberikan penyusun semangat.

Akhir kata, tidak ada gading yang tak retak, penyusun menyadari bahwa

dalam penyusunan skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna. Penyusun

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khusunya bagi penyusun sendiri,

dan umumnya bagi siapa saja yang berkepentingan.

Yogyakatya, 2 Sya‟ban 1436 H

21 Mei 2015 M

Penyusun,

Iftitahul Izzah

Page 10: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

x

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi huruf Arab ke dalam huruf latin yang dipakai dalam

penyusunan skripsi ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri

Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor:

158/1987 dan 05936/U/1987.

A. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

ا

ة

د

ث

ج

ح

خ

د

ذ

ز

ش

س

ش

ص

ض

ط

ظ

ع

غ

Alîf

Bâ‟

Tâ‟

Sâ‟

Jîm

Hâ‟

Khâ‟

Dâl

Zâl

Râ‟

zai

sin

syin

sâd

dâd

tâ‟

zâ‟

„ain

gain

fâ‟

qâf

tidak dilambangkan

b

t

ś

j

kh

d

ż

r

z

s

sy

g

f

q

tidak dilambangkan

be

te

es (dengan titik di atas)

je

ha (dengan titik di bawah)

ka dan ha

de

zet (dengan titik di atas)

er

zet

es

es dan ye

es (dengan titik di bawah)

de (dengan titik di bawah)

te (dengan titik di bawah)

zet (dengan titik di bawah)

koma terbalik di atas

ge

ef

qi

Page 11: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

xi

ف

ق

ك

ل

و

و

هـ

ء

ي

kâf

lâm

mîm

nûn

wâwû

hâ‟

hamzah

yâ‟

k

l

m

n

w

h

Y

ka

`el

`em

`en

w

ha

apostrof

ye

B. Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis rangkap

يتعددح

عدح

Ditulis

Ditulis

Muta„addidah

„iddah

C. Ta’ marbût ah di akhir kata

1. Bila dimatikan ditulis h

حكخ

عهخ

Ditulis

Ditulis

H ikmah

„illah

(ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah

terserap dalam bahasa Indonesia, seperti salat, zakat dan sebagainya,

kecuali bila dikehendaki lafal aslinya).

2. Bila diikuti dengan kata sandang „al‟ serta bacaan kedua itu terpisah,

maka ditulis h.

‟ditulis Karâmah al-auliyâ كسايخاألونيبء

3. Bila ta‟ marb tah hidup atau dengan harakat, fath ah, kasrah dan ḍammah

ditulis t atau h.

ditulis Zakâh al-fiţri شكبحانفطس

Page 12: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

xii

D. Vokal pendek

__ _

فعم

__ _

ذكس

__ _

يرهت

fath ah

kasrah

ḍammah

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

a

fa‟ala

i

żukira

u

yażhabu

E. Vokal panjang

1

2

3

4

fath ah alif

جبههيخ

fath ah ya‟ mati

تسى

kasrah ya‟ mati

كـسيى

dammah + wawu mati

فسوض

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

Â

jâhiliyyah

â

tansâ

î

karîm

û

fur d

F. Vokal rangkap

1

2

fathah ya‟ mati

ثيكى

fathah + wawu mati

قىل

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

Ai

bainakum

au

qaul

G. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan

apostrof

Page 13: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

xiii

أأتى

أعدد

نئشكستى

ditulis

ditulis

ditulis

A‟antum

U„iddat

La‟in syakartum

H. Kata sandang alif + lam

1. Bila diikuti huruf Qomariyyah ditulis dengan menggunakan huruf “l”.

انقسآ

انقيبس

ditulis

ditulis

Al-Qur‟ân

Al-Qiyâs

2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf

Syamsiyyah yang mengikutinya, dengan menghilangkan huruf l (el) nya.

انسآء

انشس

ditulis

ditulis

As-Samâ‟

Asy-Syams

I. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat

Ditulis menurut penulisannya.

ذويبنفسوض

أهالنسخ

Ditulis

Ditulis

a al-fur d

Ahl as-Sunnah

J. Pengecualian

Sistem transliterasi ini tidak berlaku pada:

a. Kosa kata Arab yang lazim dalam Bahasa Indonesia dan terdapat dalam

Kamus Umum Bahasa Indonesia, misalnya: al-Qur‟an, hadis, mazhab,

syariat, lafaz.

b. Judul buku yang menggunakan kata Arab, namun sudah dilatinkan oleh

penerbit, seperti judul buku al-Hijab

Page 14: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

xiv

c. Nama pengarang yang menggunakan nama Arab, tapi berasal dari negara

yang menggunakan huruf latin, misalnya Quraish Shihab, Ahmad Syukri

Soleh.

d. Nama penerbit di Indonesia yang menggunakan kata Arab, misalnya Tiko

Hidayah, Mizan.

Page 15: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

ABSTRAK ..................................................................................................... ii

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................ iii

SURAT PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................. iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................... v

MOTTO ......................................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................... viii

PEDOMAN TRANSLITERASI .................................................................. xii

DAFTAR ISI .................................................................................................. xvi

BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang masalah .......................................................... 1

B. Pokok Masalah ....................................................................... 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................ 6

D. Telaah Pustaka ........................................................................ 7

E. Kerangka Teoritik .................................................................. 9

F. Metode Penelitian ................................................................... 15

G. Sistematika Pembahasan ........................................................ 17

BAB II. GAMBARAN TENTANG PERCERAIAN DAN NAFKAH .. 19

A. Pengertian Perceraian ............................................................. 19

B. Rukun dan Syarat Perceraian ................................................. 21

C. Macam-macam Perceraian ..................................................... 23

D. Pengertian Nafkah .................................................................. 24

E. Dasar Hukum Nafkah ............................................................. 26

F. Sebab-sebab yang Mewajibkan Nafkah .................................. 29

G. Syarat-syarat Nafkah ............................................................... 31

H. Besar kecilnya Nafkah ........................................................... 34

Page 16: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

xvi

BAB III. GAMBARAN UMUM PENGADILAN AGAMA DAN

PERKARA PERCERAIAN KARENA FAKTOR

NAFKAHNO:0248/Pdt.G/2012/PA.Pmk DI PENGADILAN

AGAMA PAMEKASAN............................................................. 43

A. Gambaran Umum Pengadilan Agama Pamekasan ................. 43

1. Sejarah Berdirinya Pengadilan Agama Pamekasan .......... 43

2. Letak Geografis ................................................................. 47

3. Tugas dan Fungsi Pengadilan Agama Pamekasan ............. 48

4. Struktur Organisasi ........................................................... 49

B. Putusan Perkara Cerai Gugat No: 0248/Pdt.G/2012/PA.Pmk.. 52

BAB IV. ANALISIS TERHADAP DASAR HUKUM DAN

PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PERKARA

PERCERAIAN KARENA FAKTOR NAFKAH DALAM

PUTUSAN No: 0248/Pdt.G/2012/PA.Pmk ............................... 61

A. Analisis Hukum Islam Terhadap Dasar Hukum dan

Pertimbangan Hakim dalam Perkara Perceraian Karena

Faktor Nafkah dalam Putusan No:0248/Pdt.G/2012/PA.Pmk 61

B. Analisis Yuridis terhadap Dasar Hukum dan Pertimbangan

Hakim dalam Perkara Perceraian karena Faktor Nafkah

dalam Putusan No:0248/Pdt.G/2012/PA.Pmk ...................... 66

BAB V. PENUTUP ................................................................................... 70

A. Kesimpulan ........................................................................... 70

B. Saran- Saran .......................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 72

LAMPIRAN- LAMPIRAN

Daftar Terjemahan ........................................................................... I

Biografi Ulama .................................................................................. III

Surat Bukti wawancara ....................................................................

Salinan putusan .................................................................................

Curiculum vitae .................................................................................

Page 17: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkawinan adalah suatu ikatan yang sakral antara laki-laki dan

perempuan. menurut perkawinan berarti berkumpulnya dua insan yang semula

terpisah dan berdiri sendiri, menjadi satu kesatuan yang utuh dan bermitra.

Bahwa dengan perkawinan menjadikan seseorang mempunyai pasangan.

Sebagai tambahan, kata شج memberikan kesan bahwa laki-laki kalau sendiri

tanpa perempuan hidup terasa belum lengkap, perempuan pun demikian

merasa ada sesuatu yang tidak lengkap dalam hidupnya tanpa laki-laki.

Dengan demikian, suami adalah pasangan istri, dan sebalikna, istri adalah

pasangan suami.1 Sebagaimana yang terdapat dalam firman Allah:

2ظايلا غهانى بعض اخرن مىكم ميثالد أفضى بعضكم كيف تا خر و

Kata mīṡāqan galīdān digunakan untuk menunjukkan perjanjian Allah

dengan sejumlah Nabi. Dengan ungkapan tersebut, secara tidak langsung

dapat disimpulkan, bahwa kesucian ikatan perkawinan antara suami dan isteri

mirip dengan kesucian hubungan Allah dengan pilihanNya, yaitu Nabi-nabi

atau Rasul-rasul. Sebagai ikatan yang demikian suci dan mulia, mestinya

1Khoiruddin Nasution, Hukum Perkawinan 1, (Yogyakarta: ACAdeMIA & TAZZAFA,

2005), hlm. 18.

2An-Nisā’ (4): 21

Page 18: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

2

harus dijaga dan dipelihara dengan sungguh-sungguh oleh kedua pasangan

suami dan isteri.3

Salah satu prinsip Hukum Perkawinan Islam adalah menguatkan ikatan

perkawinan agar berlangsung selama-lamanya. Karena itu, segala usaha dan

upaya harus dilakukan agar ikatan suci itu terus berlanjut. Tetapi jika semua

harapan untuk terciptanya kasih sayang telah musnah dan perkawinan menjadi

sesuatu yang membahayakan, maka perceraian boleh dilakukan.

Perceraian itu pada prinsipnya tidak dikehendaki dalam kehidupan

rumah tangga, hal itu merupakan jalan keluar terahir. Berbagai dinamika

kehidupan berumah tangga kadang-kadang sering bertentangan dengan tujuan

perkawinan. Jika ini dipaksakan, niscaya akan mengakibatkan kemudaratan

pada rumah tangga dari pada manfaatnya. Di sinilah tujuan perceraian dalam

Islam dibolehkan hanya untuk kemaslahatan dan kebaikan semua pihak.4

Islam memahami dan menyadari akan hal ini karena itu Islam

membuka kemungkinan perceraian dengan jalan talak maupun dengan jalan

fasakh demi menjunjung tinggi hak asasi manusia. Perceraian dijadikan

sebagai jalan keluar bagi suami dan isteri yang telah gagal membangun rumah

tangganya, sehingga hubungan antara suami isteri masih berjalan baik, dan

tidak berlarut dalam perselisihan.Dalam Islam bercerai pada dasarnya

terlarang atau tidak diperbolehkan kecuali karena ada alasan yang dibenarkan

oleh syara’.

3 Khoiruddin Nasution, Hukum Perkawinan I,hlm. 25.

4 H.E. Hassan Saleh,Kajian Fiqh Nabawi dan Fiqh Kontemporer, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada. 2008), hlm. 320.

Page 19: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

3

Terjadinya suatu perceraian tidak lepas dari berbagai macam faktor-

faktor penyebab yang mempengaruhi keutuhan ikatan perkawinan. Di antara

faktor yang dapat dijadikan sebagai alasan terjadinya perceraian adalah faktor

nafkah, di mana suami tidak bertanggung jawab terhadap nafkah istri.Nafkah

merupakan hal yang sangat mendasar dalam kehidupan rumah tangga. Suami

berkewajiban memberikan nafkah lahir dan batin kepada istri. Dengan adanya

pemberian nafkah dari pihak suami terhadap istri dan anaknya diharapkan

kehidupan rumah tangga dapat merasakan kebahagiaan. Namun kelalaian

suami untuk memberi nafkah kepada istrinya timbul permasalahan yang

kadang terjadi di kalangan masyarakat sekarang.

Kasus seperti itu pernah terjadi di Pengadilan Agama Pamekasan.

Pengadilan Agama merupakan salah satu lembaga yang menyelesaikan

perkara tertentu di kalangan masyarakat yang beragama Islam. Alasan

penyusun memilih Pengadilan Agama Pamekasan sebagai obyek penelitian ini

karena penyusun ingin mengetahui bagaimana pertimbangan hakim dalam

memutuskan perkara cerai gugat yang disebabkan faktor nafkah pada perkara

Nomor: 248/Pdt.G/2012/PA.Pmk.

Pengadilan Agama Pamekasan pernah menangani gugatan cerai gugat

disebabkan nafkah dengan perkara Nomor :248/Pdt.G/2012/PA.Pmk. Adapun

kronologis kasusnya sebagai berikut:Pada tanggal 22 Februari 2012 Penggugat

mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Pamekasan dengan nomor

Register: 0248/Pdt.G/2012/PA.Pmk. Dalam gugatannya, penggugatmeminta

Page 20: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

4

kepada pihak pengadilan untuk mengabulkan gugatan Penggugat dan

menceraikan perkawinan Penggugat dan Tergugat.

Dalam persidangan, Majelis Hakim menjatuhkan putusan ini

secaraverstek, berdasarkan ketentuan Pasal 125 HIR karena tergugat telah

dipanggil secara patut dan resmi namun Tergugat tidak hadir dan ketidak

hadirannya tersebut tidak disebabkan oleh suatu alasan yang sah untuk

menghadiri persidangan.Mengingat bukti-bukti dan saksi-saksi yang diajukan

oleh penggugat, Majelis Hakim memutuskan perkara Nomor Register:

0248/Pdt.G/2012/PA.Pmk. Dalam amar putusannya Majelis Hakim

mengabulkan gugatan penggugat dengan menjatuhkan talak satu ba’in sughra

Tergugat (tergugat asli) terhadap Penggugat (Penggugat asli). Majelis Hakim

mengabulkan gugatan penggugat dengan pertimbangan bahwa telah terbukti

antara penggugat dan tergugat terjadi perselisihan dan pertengkaran terus

menerus dalambentuk pertengkaran mulut yang disebabkan tergugat tidak

pernah memberi nafkah kepada isteri dan anak serta tidak ada kecocokan

rumah tangga lagi dan tergugat pergi meninggalkan rumah penggugat tanpa

pamit.

Dalam persidangan penggugat juga menyatakan sudah tidak sanggup

lagi melanjutkan perkawinannya dengan Tergugat, meskipun Majelis Hakim

maupun keluarganya telah mendamaikannya, maka Majelis Hakim

berkesimpulan bahwa rumah tangga pemohon dan termohon tidak terdapat

kesejahteraan lahir dan batin dan tidak mungkin dapat tercapai rumah tangga

seperti yang disebutkan dalam Al-Quran surat ar-Rum yaitu :

Page 21: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

5

5جعم بيىكم مدة زحمة

Bahwa telah terbukti tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam

rumah tangga Penggugat dan Tergugat serta rumah tangga tersebut telah rapuh

dan tidak utuh lagi, oleh karena itu apabila dipertahankan justru akan

membawa keburukan bagi kedua belah pihak.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka Majelis Hakim berpendapat

bahwa gugatan Penggugat telah beralasan hukum sesuai dengan Pasal 39 ayat

(1) Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 jo. Pasal 116 huruf (g) Kompilasi

Hukum Islam, oleh karena itu Gugatan Penggugat dapat dikabulkan.Alasan

dan pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pamekasan dalam

perkara ini harus bisa dipertanggung jawabkan baik secara yuridis (hukum

Positif), maupun hukum syara’ (hukum Islam).

Untuk itulah penelitian ini dilakukan oleh penyusun, adanya problem

penelitian ini, penyusun menganalisa apa dasar hukum dan pertimbangan

Hakim dalam memutuskan perkara cerai gugat dengan Nomor:

0248/Pdt.G/2012/PA.Pmk serta tinjauan hukum Islam dan hukum positif

terhadap pertimbangan hakim. Berdasarkan alur problematika di atas,

penyusun membahas lebih lanjut dalam bentuk skripsi dengan judul “Tinjauan

Hukum Islam Terhadap Perceraian Karena Faktor Nafkah (Studi Putusan di

Pengadilan Agama Pamekasan No : 0248/Pdt.G/2012/PA.Pmk)”.

B. Pokok Masalah

5Ar-Rum (30): 21.

Page 22: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

6

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan

masalah dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

1. Apa dasar hukum dan pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Pamekasan

dalam memutuskan perkara cerai gugat karena suami tidak menafkahi istri

No:0248/Pdt.G/2012/PA.Pmk?

2. Bagaimanakah tinjauan hukum Islam dan hukum positif terhadap

pertimbangan hakim Pengadilan Agama Pamekasan dalam memutuskan

perkara perceraian Nomor: 0248/PdtG/PAPmk?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk menjelaskan dasar hukum pertimbangan hakim Pengadilan

Agama Pamekasan dalam memutuskan perkara cerai gugat karena

suami tidak menafkahi istri No:0248/Pdt.G/2012/PA.Pmk.

b. Untuk menjelaskan tinjauan hukum Islam dan hukum positif terhadap

perceraian karena suami tidak menafkahi istri di pengadilan agama

pamekasan.

2. Kegunaan Penelitian

a. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi

keilmuan dalam bidang atau studi lanjutan bagi pihak yang ingin

mendalami dan mengkaji lebih jauh mengenai permasalahan yang

berkaitan dengan masalah perceraian karena faktor nafkah.

Page 23: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

7

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan tambahan kepada

para peneliti dan bisa lebih mendalami keislaman terutama tentang

masalah perceraian karena faktor nafkah.

D. Telaah Pustaka

Berdasarkan penelusuran data yang peneliti lakukan, peneliti

menemukan beberapa penelitian yang sebelumnya membahas tentang

perceraian karena faktor nafkah, diantaranya :

Pertama,Skripsi yang berjudul “Cerai Gugat di Pengadilan Agama

Klaten (Analisis Terhadap Perceraian Karena Faktor Suami Meninggalkan

Tanggung Jawab tahun 1997-1999), dalam skripsi ini membahas tentang

faktor-faktor yang menyebabkan suami meninggalkan tanggung jawab

terhadap isteri serta penyelesaian terhadap perkara tersebut. Adapun

pertimbangan hukum yang digunakan oleh hakim dalam menyelesaikan

perkara tersebut adalah bahwa hakim memutuskan perkara tersebut terkait

dengan pelanggaran takik talak.6

Kedua, Asna Farida, yang berjudul “Cerai Gugat Karena Suami Tidak

Melaksanakan Kewajibannya di Pengadilan Agama Kulon Progo (Studi Kasus

Tahun 1993-1995)”. Skripsi ini membahas tentang faktor-faktor yang

6Swanferi, Cerai Gugat di Pengadilan Agama Klaten (Analisis Terhadap Perceraian

Karena Faktor Suami Meninggalkan Tanggung Jawab, Tahun 1997-1999). Skripsi tidak

diterbitkan, (Yogyakarta: UINSUKA, 2001).

Page 24: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

8

menyebabkan suami tidak melaksanakan kewajibannya serta penyelesaiannya

terhadap perkara tersebut. Penyebab suami tidak melaksanakan kewajibannya

dikarenakan suami meninggalkan isteri yang pada awalnya suami izin bekerja

tetapi pada kenyataanya suami tidak mengirimkan uang untuk anak dan

istrinya, selain itu suami tidak mempunyai pekerjaan tetap. Hakim

memutuskan telah terjadi pelanggaran taklik talak sebagaimana yang telah

diatur dalam Pasal 19 huruf b PP.No.9 tahun 1975 dan Pasal 116 huruf g

KHI.7

Ketiga,Joko Santoso, yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap

Kurang Terpenuhinya Nafkah Sebagai Alasan Perceraian Di Masa Krisis

Ekonomi (Studi di Pengadilan Agama Bantul 2008-2009)”. Kesimpulan dari

skripsi ini akibat dari kurang terpenuhinya nafkah yaitu berakibat tidak adanya

ketentraman, keharmonisan dan kebahagiaan dalam membangun rumah

tangga, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus,

sehingga tujuan perkawinan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal

berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa.8

Keempat, Nurul Furqon yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam

Tentang Perselingkuhan Sebagai Dasar Tidak Diberikan Nafkah Oleh Suami

Terhadap Istri (Studi Kasus di Dusun Doga Kelurahan Nglanggeran Patuk

7Asna Farida, Cerai Gugat Karena Suami Tidak Melaksanakan Kewajibannya di

Pengadilan Agama Kulon Progo (Studi Kasus Tahun 1993-1995). Skripsi tidak diterbitkan,

(Yogyakarta: UINSUKA, 2007).

8 Joko Santosa, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Kurang Terpenuhinya Nafkah Sebagai

Alasan Perceraian di Masa Krisis Ekonomi (Studi di Pengadilan Agama Bantul 2008-2009),

Skripsi tidak diterbitkan, (Yogyakarta: UINSUKA, 2010).

Page 25: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

9

Gunung Kidul)”, dalam skripsi saudari meneliti kepada persoalan yang

melatarbelakangi para istri di dusun Doga Nglanggeran Patuk Gunung Kidul

melakukan perselingkuhan dan pandangan hukum Islam terhadap

penangguhan nafkah oleh suami terhadap istri yang melakukan

perselingkuhan di Dusun Doga Nglanggeran Patuk Gunung Kidul.9

Kelima, Karya Firdaweri dalam bukunya yang berjudul “Hukum Islam

Tentang Fasakh Perkawinan Karena Ketidakmampuan Suami Menunaikan

Kewajibannya”, mengungkapkan bahwa perkara hak dan kewajiban ini

banyak menimbulkan masalah di tengah rumah tangga, diantaranya

disebabkan suami tidak sanggup memberi nafkah lahir batin kepada istrinya,

seperti belanja sehari-hari, pakaian dan sebagainya. Terkadang tidak terdapat

saling pengertian, ketabahan dan keengganan memikirkan kekurangan

ekonomi yang dialami, sehingga pada akhirnya menimbulkan pertengkaran

antara suami-isteri.10

Beberapa telaah pustaka di atas, membuktikan perbedaan dengan

skripsi penyusun, yakni terletak pada dasar hukum dan pertimbangan hakim,

dan tinjauan hukum Islam dan hukum positif terhadap perceraian karena

faktor nafkah perkara nomor 0248/Pdt.G/2012/PA.Pmk. di Pengadilan Agama

Pamekasan.

9 Nurul Furqon, Tinjauan Hukum Islam Tentang Perselingkuhan Sebagai Dasar Tidak

Diberikan Nafkah Oleh Suami Terhadap Istri (Studi Kasus di Dusun Doga Kelurahan Nglanggeran

Patuk Gunung Kidul), Skripsi tidak diterbitkan , (Yogyakarta: UIN SUKA, 2008).

10Firdaweri, Hukum Islam Tentang Perkawinan Karena Ketidakmampuan Suami

Menunaikan Kewajibannya (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1989), hlm. 63.

Page 26: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

10

E. Kerangka Teoritik

Perceraian dapat terjadi apabila terjadi perselisihan dan adanya

percekcokan antara suami dan isteri, dimana tujuan perkawinan sudah tidak

mungkin lagi tercapai sebagaimana yang diharapkan. Maka jika suami tidak

memberi nafkah lahir dan batin kepada istri dapat menyebabkan terjadinya

ketidak harmonisan dalam rumah tangga. Sehingga tidak menutup

kemungkinan akan selalu terjadi percekcokan antara suami dan istri. Jika

demikian kebahagiaan yang diharapkan tidak mungkin dapat diharapkan.

Perceraian dalam Hukum Islam disebut talak yang berarti melepaskan

ikatan perkawinan yang diucapkan oleh suami terhadap istrinya, jenis pemutus

perkawinan adalah fasakh yang berarti merusak atau membatalkan artinya

perkawinan itu diputuskan oleh istri. Dalam rumusan Kompilasi Hukum

Islam, talak adalah ikrar suami di hadapan sidang Pengadilan Agama karena

suatu sebab terputusnya perkawinan.11

Para ulama berbeda pendapat tentang

hukum asal talak, kebanyakan dari mereka menyatakan bahwa talak itu tidak

dibenarkan, kecuali terdapat alasan-alasan yang benar. Apabila hubungan

pernikahan itu tidak dapat lagi dipertahankan dan kalau dilanjutkan juga akan

menghadapi kehancuran dan kemudharatan, maka Islam membuka pintu untuk

terjadinya perceraian.

Dalam perkawinan, suami istri mempunyai kewajiban dan hak yang

harus dijalankan. Hak dan kewajiban ini memiliki peranan yang sangat

penting dalam kehidupan berumah tangga dalam mencapai tujuan perkawinan.

11 Kompilasi Hukum Islam, Pasal. 117.

Page 27: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

11

Apabila masing-masing pihak tidak dapat menjaga dan memeliharanya, maka

dapat dipastikan ikatan perkawinan tersebut tidak dapat berlangsung lama.

Adapun kewajiban suami terhadap istri terbagi menjadi dua macam

yaitu kewajiban yang bersifat materil (kebendaan) dan yang bersifat immateril

(non kebendaan). Kewajiban yang bersifat materil berupa mahar, nafkah dan

tempat tinggal.

Nafkah disini adalah pemenuhan kebutuhan istri berupa makanan,

tempat tinggal, pelayanan dan pengobatan meskipun istri berkecukupan.

Nafkah merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh suami sesuai dengan

ketentuan Al-Quran, sunnah, dan Ijma’.12

Seperti firman Allah SWT:

اندةز ععا التضاف وفس اال تكه البانمعسف كسته دن زشله انمنعهى

13 ب نديندا ال مندن ب

Dalam Hukum Islam juga dijelaskan mengenai hak dan kewajiban

yang dimiliki bersama-sama oleh suami dan istri, bukan dimiliki secara

sepihak saja. Suami istri saling terikat untuk melaksanakan dan bertanggung

jawab secara kolektif.

14اتا اف هللا وفسا إال م هللا ال يكه ااتفك مم عهي زشل فهيىلدزه ععت مه نيىفك ذععة م

Ayat ini sesuai dengan hikmah dan rahmat Allah SWT,beliau

menjadikan kewajiban setiap orang sesuai dengan keadannya. Dan dia

meringankan dari orang yang kesusahan sehingga dalam masalah nafkah.

12 As-Sayyid Sābiq, Fikih Sunnah, (Bandung: Alma’arif, 1990), hlm. 427.

13 Al-Baqarah (2):233.

14At-Ţalāq(65): 7

Page 28: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

12

Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan dengan

kemampuannya.

Berdasarkan diputusnya suatu perceraian karena suami tidak

menafkahi istri di Pengadilan Agama Pamekasan merupakan suatu putusan

yang didasarkan pada asas kemaslahatan, karena perkawinan jika tetap

dilanjutkan, keadaan kehidupan rumah tanngga akan bertambah buruk,

sengsara dan tidak harmonis. Meskipun Undang-undang No. 1 Tahun 1974

Pasal 39 ayat (2), dan Kompilasi Hukum Islam Pasal 116 tidak menyebutkan

tidak ada tanggung jawab suami sebagai alasan perceraian tetapi cakupan yang

dimaksud peraturan tersebut sangat luas. Maka, apabila salah satu pasangan

tidak bertanggung jawab yang mengakibatkan meninggalkan kewajiban rumah

tangganya, maka dibolehkan untuk memutuskan perkawian tersebut. Dalam

Islam, Perceraian merupakan sesuatu yang halal yang sangat dibenci Allah

sebagaimana diterangkan dalam hadits :

آ بغض انحال ل انى هللا انطال ق15

Di dalam rumah tangga perceraian merupakan hal yang tidak pernah

diharapkan oleh pasangan suami isteri. Tetapi jika suami istri sudah berusaha

dengan berbagai cara untuk rukun kembali ternyata tetap tidak bisa berdamai,

dan jika tidak bercerai akan menimbulkan kemadharatan dalam keluarga maka

pihak suami istri yang menderita boleh mengambil jalan keluar untuk bercerai.

Sesuai dengan kaidah fiqhiyah yang berbunyi:

15 Abu Dawud Sulaiman Ibn al-Asy’as al-Sajastani al-Azdi, Sunan Abi Dawud. (Beirut:

Dar al-fikr, t.), hlm. 254, hadis nomor2177, Kitab at-Ţalaq, “ Bab Karahiyah aṭ-Ţalaq. Haditṡ dari

Ibnu Umar.

Page 29: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

13

16انضسزيصال

Kaidah ini menunjukan bahwa kemudharatan itu telah terjadi dan akan

terjadi. Apabila demikian halnya wajib untuk dihilangkan.17

Alasan yang

membolehkannya perceraian apabila suami meragukan tingkah laku istrinya

atau telah hilangnya perasaan cinta di antara keduanya. Tanpa alasan-alasan

tersebut, perceraian adalah menolak terhadap kemurahan Allah.18

Dalam pasal 39 ayat 1 disebutkan bahwa perceraian hanya dapat

dilakukan di depan sidang pengadilan, setelah pengadilan yang bersangkutan

berusaha mendamaikan kedua belah pihak. Walaupun perceraian itu adalah

urusan pribadi baik atas kehendak bersama maupun kehendak salah satun

pihak yang seharusnya tidak perlu adanya campur tangan dari pemerintah,

namun demi menghindari tindakan sewenang-wenang terutama dari pihak

suami dan akan banyak terjadinya perceraian, juga demi kepastian hukum,

maka perceraian harus melalui saluran lembaga pengadilan.19

Sehubungan dengan adanya ketentuan bahwa perceraian harus

dilakukan di depan sidang pengadilan, maka ketentuan ini berlaku juga bagi

masyarakat yang beragama Islam. Walaupun pada dasarnya hukum Islam

tidak menentukan bahwa perceraian harus dilakukan di depan sidang

16 Kurdi Fadal,Kaidah-Kaidah Fikih, (Jakarta Barat: CV Artha Rivera, 2008),hlm. 52.

17Abdul Mujib, Kaedah-Kaedah Fiqih (Al-Qawa’idul Fiqhiyah), cet. Ke-3, (Jakarta:

Kalam Mulia, 1999), hlm. 34.

18Rahmat Hakim, Hukum Perkawinan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2000), hlm. 158.

19 Wasman, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, (Yogyakarta: CV.Mitra Utama,

2011), hlm 156-157.

Page 30: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

14

pengadilan, namun karena ketentuan ini lebih banyak mendatangkan kebaikan

bagi kedua belah pihak maka sudah sepantasnya apabila orang Islam wajib

mengikuti ketentuan tersebut, sebagaimana dijelaskan didalam kaidah fiqih

yaitu:

إذا تعازض مفسدتان زعى آعظمما ضسزا بازتكاب آخفما20

Perceraian tentunya ada suatu yang menjadi latar belakang mengapa

orang bercerai. Di Indonesia, bahwa perceraian hanya dapat dilakukan apabila

sudah cukup alasan. Adapun alasan-alasan yang dijadikan dasar perceraian

diatur dalam Pasal 39 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 yaitu :

1. Salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk, pemadat, penjudi,

dan lain sebagainya yang sukar disembuhkan.

2. Salah satu pihak meninggalkan pihak yang lain selama 2 (dua) tahun

berturut-turut tanpa izin pihak yang lain dan tanpa alasan yang sah atau

karena hal lain diluar kemampuannya.

3. Salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 tahun atau hukuman yang

lebih berat setelah perkawinan berlangsung.

4. Salah stau pihak melakukan kekejaman atau penganiyaan berat yang

membahayakan pihak lain.

5. Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat tidak

dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami istri.

6. Antara suami istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan

tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga.21

Dalam Kompilasi Hukum Islam diatur dalam Pasal 116 yaitu :

1. Salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk, pemadat, penjudi,

dan lain sebagainya yang sukar disembuhkan.

2. Salah satu pihak meninggalkan pihak yang lain selama 2 (dua) tahun

berturut-turut tanpa izin pihak yang lain dan tanpa alasan yang sah atau

karena hal lain diluar kemampuannya.

3. Salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 tahun atau hukuman yang

lebih berat setelah perkawinan berlangsung.

20

A. Djazuli, Kaidah-kaidah Fikih (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 74.

21 Kompilasi Hukum Islam. Pasal. 116

Page 31: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

15

4. Salah stau pihak melakukan kekejaman atau penganiyaan berat yang

membahayakan pihak lain.

5. Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat tidak

dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami istri.

6. Antara suami istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan

tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga

7. Suami melanggar taklik talak.

8. Peralihan agama atau murtad yang menyebabkan terjadinya ketidak

rukunan dalam rumah tangga.

Putusnya hubungan Perkawinan, telah diatur dalam Undang-undang

No 1 Tahun 1974, yang menetapkan bahwa perkawinan dapat diputus karena:

1. Kematian

2. Perceraian

3. Atas Putusan Pengadilan.22

F. Metode Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini penyusun menggunakan metodesebagai

berikut :

1. Jenis Penelitian

Untuk memperoleh data yang lengkap dalam penelitian ini, penulis

menggunakan penelitian pustaka (library research),yaitu penelitian yang

menggunakan buku-buku serta dokumen-dokumen yang terkait dengan

judul penelitian, dan penelitian ini di dukung dengan penelitian lapangan

(field reseacrh) guna mendapatkan data yang diperlukan.23

2. Sifat Penelitian

22 Undang-undangNomor1 Tahun 1974tentang Perkawinan. Pasal. 38.

23 SaifuddinAzwar, Metode Penelitian, Cet. Ke.2 (Yogyakarta: PustakaPelajar 1999, hlm.

21.

Page 32: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

16

Penelitian ini bersifat deskriptif analitik, yaitu suatu penelitian

yang bertujuan untuk mengungkapkan masalah, keadaan dan peristiwa

sebagaimana adanya sehingga bersifat faktual, dengan memaparkan dan

mendeskripsikan dasar hukum dan pertimbangan hakim dalam

memutuskan perkara cerai gugat karena suami tidak menafkahi istri,

kemudian menganalisis tinjauan hukum Islam dan hukum positif terhadap

pertimbangan hakim dalam memutus perkara karena faktor nafkah.

3. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah :

a. Pendekatan normatif, yaitu pendekatan yang menuju dan mengarah

pada persoalan ditetapkannya sesuatu berdasarkan pada Hukum Islam.

b. Pendekatan yuridis, yaitu cara mendekati masalah yang diteliti dengan

mendasarkan pada semua tata peraturan perundang-undangan yang

berlaku di Indonesia yang mengatur masalah perkawinan pada

umumnya dan mengenai masalah perceraian pada khususnya di

lembaga khususnya di Pengadilan Agama Pamekasan.24

4. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa teknik penyusun melakukan penelitian, dengan

menggunakan penelitian sebagai berikut :

a. Dokumentasi, Dalam hal ini mencari data yang berkaitan dengan

penelitian dari Pengadilan Agama Pameksan.

24 Sutrisno Hadi, Metode Reseacrh II, (Yogyakarta: Andi Offset, 1989), hlm. 142.

Page 33: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

17

b. Wawancara, merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi. Dalam

proses ini hasil wawancara ditentukan oleh beberapa faktor yang

berinteraksi dan mempengaruhi arus informasi. Faktor-faktor tersebut

adalah pewawancara, responden, topik penelitian yang tertuang dalam

daftar pertanyaan dan situasi wawancara.

5. Analisis Data

Analisis data yang penyusun gunakan dalam penelitian ini adalah

analisis kualitatif dengan menggunakan dua metode berfikir, yaitu :

a. Induktif, yaitu suatu analisis data yang bertitik tolak dari pembahasan

bersifat umum guna melihat kasus-kasus yang spesifik untuk diambil

kesimpulan yang bersifat khusus. Maksud dari fakta-fakta yang khusus

di sini yaitu data-data dari wawancara dan putusan.

b. Deduktif, yaitu suatu analisis yang bertitik tolak dari pembahasan yang

bersifat umum atau dalil-dalil nash guna melihat kasus yang spesifik

untuk diambil kesimpulan yang bersifat khusus25

berangkat dari

ketentuan-ketentuan syari’ah (normatif) dan Undang-undang (yuridis)

serta pendapat ulama yang kemudian diambil serta digunakan dalam

analisis ini, kemudian ditarik suatu kesimpulan.

G. Sistematika Pembahasan

Skripsi ini disusun berdasarkan sistematika pembahasan yang terdiri

dari lima bab, sebagai berikut :

25Hasbullah Bakry,Sistematika Filsafat, cet. 7 (Jakarta: Wijaya, 1981), hlm. 40.

Page 34: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

18

1. Bab pertama, berisi pendahuluan. Latar Belakang Masalah, pokok

masalah, tujuan dan kegunaan penelitian menjelaskan pentingnya

penelitian ini. Telaah pustaka menelusuri penelitian yang sejenis yang

pernah ada, kerangka teoritik, metode penelitian, dan sistematika

pembahasan.

2. Bab kedua diarahkan pada tinjauan tentang perceraia dan Nafkah yang

meliputi: pengertian perceraian, rukun dan syarat talak, Pengertian Nafkah,

Dasar Hukum Nafkah, Sebab-sebab yang Mewajibkan Memberi Nafkah,

Syarat-syarat Nafkah, Besar kecilnya Nafkah.

3. Bab ketiga membahas tentang gambaran umum pengadilan Agama

Pamekasan dan perkara perceraian karena faktor nafkah, Sejarah

Berdirinya Pengadilan Agama Pamekasan, Letak Geografis, Tugas dan

Fungsi Pengadilan Agama Pamekasan, Struktur Organisasi Pengadilan

Agama Pamekasan, putusan perkara no:0248/Pdt.G/2012/PA.Pmk.

4. Bab keempat penyusun melakukan analisa terhadap data-data yang

diperoleh dengan melihat penyebab-penyebab perceraian.

5. Bab kelima, berisikan penutup dan kesimpulan dari seluruh data-data yang

telah diperoleh dan berisikan lampiran-lampiran.

Page 35: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

72

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Dasar Hukum dalam memutuskan perkara putusan nomor :

0248/Pdt.G/2012/PA.Pmk yakni mengacu pada Undang-undang No.1

Tahun 1974 Pasal 39 ayat 1. Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun1975 Pasal

19 huruf (f). Kompilasi Hukum Islam Pasal 116 huruf (g). Pertimbangan

Hakim dalam memutuskan perkara Nomor: 0248/Pdt.G/2012/PA.Pmk

Hakim lebih menekankan pada penerapan konsep dua mafsadah yang

bertentangan dan memperhatikan mana yang lebih besar mudaratnya yang

akan timbul baik untuk Penggugat dan Tergugat. Dengan demikian, hal

tersebut menjadi kepastian hukum kemanfaatan dan juga keadilan hakim

yang harus mengadili menurut hukum serta putusannya mengandung

hukum dan kepastian hukum.

2. Dalam Tinjauan Hukum Islam dan Hukum Positif, dasar hukum dan

Pertimbangan hukum Hakim di Pengadilan Agama Pamekasan dalam

menangani perkara Nomor:0248/Pdt.G/2012/PA.Pmk, telah sesuai dengan

hukum Islam terhadap pertimbangan tersebut, karena keputusan Hakim

telah memberikan kepastian hukum dan menghilangkan kemudaratan bagi

kedua belah pihak. karena di dalam putusannya yang sudah dibuktikan

oleh para saksi. Dan didasarkan pada Pasal 39 ayat (1) Undang-undang

Page 36: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

73

Nomor 1 tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9

tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (g) Kompilasi Hukum Islam.

B. Saran-saran

1. Dalam menyusun putusan, Hakim perlu memperbaiki bahasa kalimat, dan

titik komanya. Dimaksudkan agar putusan mudah di baca dan dimengerti

oleh yang membacanya.

2. Hakim perlu untuk memperhatikan wawasan dalam mengambil

pertimbangan dari Al-Qur’an, Hadis. Selain menambah kewibawaan

putusan, juga bisa dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

3. Hendaknya sebelum melakukan pernikahan antara calon suami-istri lebih

dimantapkan dalam hal persiapan lahir da batin agar dalam pernikahan

tercipta kehidupan yang harmonis antara suami istri serta dapat bertahan

seumur hidup.

4. Ketika menghadapi persoalan dalam perkawinan, baik istri maupun suami

hendaklah tidak mudah mengambil keputusan dengan jalan perceraian,

karena masih bisa dilakukan dengan cara baik-baik tanpa emosi.

Page 37: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

74

DAFTAR PUSTAKA

A. Al-Qur’an dan Ulumul Qur’an

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, Semarang : PT. Tanjung

Mas Inti, 1982.

B. Hadis dan Ulumul Hadis

Al-Azdi, Abu Dawud Sulaiman Ibn al-Asy‟as al-Sajastani al-Azdi, Sunan Abi

Dawud. Beirut : Dār al-fikr, t.t.

Al-Bukhari, Al-Imam, Sāhih al-Bukhārī. Beirut : Dar al-Fikr, 1981.

Al-Naisabury, Al-Imam al-Hafiz Abi Abd Allah Muhammad bin Abd Allah

al-Naisabury, al-Mustadrak ‘ala as-Sahihain, Beirut : Dār al Kutub al-

„Ilmiah, 1990.

C. Fiqh dan Ushul fiqh

Achmad Kuzairi, Nikah Sebagai Perikatan, cet. Ke-1. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 1995.

Amiruddin, Slamet Abidin, Fiqh Munakahat I, cet. Ke-I. Bandung: Pustaka

Setia, 1999.

Bagir, Muhammad, Fiqh Praktis II Menurut Al-Quran, As-Sunnah, dan

Pendapat Para Ulama. Bandung: Karisma, 2008.

Fadal, Kurdi,Kaidah-Kaidah Fikih. Jakarta Barat: CV Artha Rivera, 2008.

Farida, Asna,“Cerai Gugat Karena Suami Tidak Melaksanakan Kewajibannya

di Pengadilan Agama Kulon Progo (Studi Kasus Tahun 1993-1995)”,

skripsi tidak diterbitkan, UIN Sunan Kalijaga, 2007.

Firdaweri, Hukum Islam Tentang Perkawinan Karena Ketidak mampuan

Suami Menunaikan Kewajibannya. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1989.

Furqon, Nurul,“Tinjauan Hukum Islam Tentang Perselingkuhan Sebagai

Dasar Tidak Diberikan Nafkah Oleh Suami Terhadap Istri (Studi

Kasus di Dusun Doga Kelurahan Nglanggeran Patuk Gunung Kidul)”,

Page 38: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

75

skripsi tidak diterbitkan, UIN Sunan Kalijaga, 2008.Hakim, Rahmat,

Hukum Perkawinan Islam. Bandung: Pustaka Setia, 2000.

Matdawan, Noor, Perkawinan, Kawin Antar Agama, Keluarga Beragama,

ditinjau dari Hukul Islam dan Peraturan Pemerintah RI. Yogyakarta:

Bina Karier, 1990.

Mujib, Abdul,Kaedah-Kaedah Fiqih (Al-Qawa’idul Fiqhiyah), cet. Ke-3.

Jakarta : Kalam Mulia, 1999.

Mukhtar, Kamal,Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, cet. Ke-3.

Jakarta: Bulan Bintang. 1993.

Nasution, Khoiruddin, Hukum Perkawinan . Yogyakarta: ACAdeMIA &

TAZZA, 2005.

Sabik, AS-Sayyid, Fikih as-Sunnah. Dār al-Fath li I‟lami al-Arabi, 1990.

Saebani, Beni Ahmad, Perkawinan Dalam Hukum Islam dan Undan-Undang.

Bandung : Pustaka Setia, 2008.

Saleh, Hassan, Kajian Fiqh Nabawi dan Fiqh Kontemporer, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2008.

Santosa, Joko,“Tinjauan Hukum Islam Terhadap Kurang Terpenuhinya

Nafkah Sebagai Alasan Perceraian di Masa Krisis Ekonomi (Studi di

Pengadilan Agama Bantul 2008-2009)", skripsi tidak diterbitkan, UIN

Sunan Kalijaga, 2007.

Soemiyati, Hukum Perkawinan Islam dan Undang-undang Perkawinan, cet.

Ke-IV. Yogyakarta: n Liberty, 1990.

Supriatna, Fatma Amalia, Yasin Baidi, Fiqh Munakahat II dilengkapi dengan

UU No.1/1974 dan Kompilasi Hukum Islam. Yogyakarta: Bidang

Akademik UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008.

Swanferi, “Cerai Gugat di Pengadilan Agama Klaten (Analisis Terhadap

Perceraian Karena Faktor Suami Meninggalkan Tanggung Jawab,

Tahun 1997-1999)”, skripsi tidak diterbitkan, UIN Sunan Kalijaga,

2001.

Syarifuddin, Amir, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia: Antara Fiqh

Munakahat dan Undang-undang Perkawinan. Jakarta: Kencana, 2007.

Thalib „Ubaidi, Muhammad Ya‟qub, Nafkah Isteri, Hukum Menafkahi Isteri

Dalam Hukum Islam, cet. Ke-1. Jakarta: Darus Sunnah, 2007.

Page 39: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA …digilib.uin-suka.ac.id/17239/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Perceraian adalah suatu proses dimana hubungan suami istri tidak

76

Thalib, Muhammad, Ketentuan Nafkah Istri dan Anak, cet. Ke-1. Bandung:

Irsyad Baitus Salam, 2000.

Wasman, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia. Yogyakarta: CV. Mitra

Utama, 2011.

Zuhaili, Wahbah, Fiqih Imam Syafi’i 3. Jakarta: Almahira, 2010.

D. Perundang-undangan

Peraturan Pemerintah Nomor. 9 Tahun 1975

Undang-undang R.I. Nomor. 1 Tahun 1974, tentang Perkawinan dan

Kompilasi Hukum Islam.

E. Lain-lain

Achmad Kuzairi, Nikah Sebagai Perikatan, cet. Ke-1. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 1995.

Azis Dahlan, Abdul, Ensiklopedi Hukum Islam, cet. Ke-4. Jakarta: Ichtiar

Baru Van Hoeve, 2000.

Azwar, Saifuddin Metode Penelitian, Cet. Ke.2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

1999.

Bakry, Hasbullah, Sistematika Filsafat, cet. 7. Jakarta: Wijaya, 1981.

Gazilba, Sidik, Menghadapi Soal-soal Perkawinan. Jakarta: Pustaka Antara,

1975.

Hadi, Sutrisno, Metode Reseacrh II. Yogyakarta: Andi Offset, 1989.