TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini...

90
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS PADA SISTEM TABUNGAN EMAS PEGADAIAN SYARIAH CABANG CAKRANEGARA MATARAM Oleh: YUYUN ANGGRAINI 15.2.13.1.037 JURUSAN MU’AMALAH FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM 2017

Transcript of TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini...

Page 1: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

i

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS PADA SISTEM TABUNGAN EMAS PEGADAIAN SYARIAH

CABANG CAKRANEGARA MATARAM

Oleh:

YUYUN ANGGRAINI 15.2.13.1.037

JURUSAN MU’AMALAH

FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM

2017

Page 2: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

ii

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS PADA SISTEM TABUNGAN EMAS PEGADAIAN SYARIAH

CABANG CAKRANEGARA MATARAM

Skripsi

diajukan kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Hukum

Oleh

YUYUN ANGGRAINI 15.2.13.1.037

JURUSAN MU’AMALAH

FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM

2017

ii

Page 3: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

iii

iii

Page 4: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

iv

iv

Page 5: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

v

v

Page 6: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

vi

vi

Page 7: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

vii

MOTTO

“hai orang-orang yang beriman janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan

yang batil kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu.

Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya allah maha penyayang kepadamu”

(QS. An-Nisa:29)

vii

Page 8: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

viii

Persembahan

Skripsi ini aku persembahkan untuk orang-orang yang kusayangi dan orang-orang yang telah

memberiku semangat dan dukungan selama ini:

Allah SWT, yang Maha Pengasih, Penyayang dan Maha Segalanya

Nabi Muhammad SAW, teladan kita semua

Kedua orang tuaku (Ibunda Hj. Atikah Aini, terimakasih atas doa yang selalu kau panjatkan

dalam setiap detikmu, terimakasih atas dukunganmu yang tak ada hentinya kau berikan. You are

my wonder women. Ayahanda H. Izhari, terimaksih atas doa dan dukunganmu yang selalu kau

berikan untukku). Kalianlah alasan dan semangatku untuk menggapai semuanya. Terimakasih

atas cinta dan kasih sayang kalian yang tak bisa tergantikan oleh apapun.

Buat kakak sekaligus sahabatku Fia Lara Santi, terimakasih selama ini selalu memberi semangat

dan dukungan untukku adikmu, selalu mengajarkanku dari apa yang tidak aku ketahui, selalu

menemaniku, selalu dan selalu. Semoga persaudaraan ini tetap akan terasa seperti persahabatan.

Buat kakak-kakakku yang kusayangi dan menjadi semangat bagiku, Ria Mustika Rini dan Ita

Asri Mayani, terimakasih atas doa dan dukungan kalian.

Buat sahabat-sahabatku Azizah Difa Purnama dan Nurul Hidayah, kalian sahabat terbaikku,

menemaniku dalam perjuangan ini, suka duka dunia perkuliahan kita lewati bersama.

Untuk Haerul Azri, terimakasih atas doa serta dukunganmu, terimakasih selalu memberi motivasi,

setia dan sabar menemani dari awal hingga akhir.

Temen seperjuangan Muamalah B, dan almamaterku tercinta.

viii

Page 9: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat,

taufiq dan hidayah-Nya. Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada baginda

Nabi Muhammad SAW, beserta para sahabat, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “TINJAUAN HUKUM ISLAM

TERHADAP JUAL BELI EMAS PADA SISTEM TABUNGAN EMAS

PEGADAIAN SYARIAH CABANG CAKRANEGARA MATARAM” dapat

terselesaikan.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi sebagian dari persyaratan

untuk memperoleh gelar sarjana syariah, selanjutnya penulis menyadari

terselesainya skripsi ini merupakan kumpulan kerjasama dari semua pihak,

bimbingan dan dorongan serta perhatianya baik secara langsung maupun tidak

langsung ikut membantu dalam menyelesaikan tugas berharga ini. Pada

kesempatan ini penulis secara khusus menyampaikan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada yang terhormat:

1. Dr. H. Mutawalli, M.Ag selaku Rektor UIN Mataram

2. Dr. H. Musawar, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syariah Dan Ekonomi Islam

3. Bapak Dr. H. Musawar, M.Ag selaku pembimbing I dan Bapak Ghazali, M.H

selaku pembimbing II Yang dengan tulus hati memberikan petunjuk serta

arahan dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu beserta segenap keluarga yang telah berusaha payah

membesarkan dan membimbing penulis dengan kasih sayang, kesabaran dan

ketabahan memberikan dorongan, do‟a dalam mengejar cita-cita.

ix

Page 10: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

x

5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, yang telah

ikut memberikan bantuan baik moril maupun materil sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan meskipun dalam bentuk yang sederhana.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga

penulis akan sangat berterimakasih atas kritikan dan saran yang bersifat

membangun guna menyempurnakan skripsi ini.

Demikian kata pengantar ini yang bisa saya ungkapkan, semoga dapat

bermanfaat dan kita selalu dalam lindungan Allah SWT.

Mataram, .......September 2017

Penulis

YUYUN ANGGRAINI 15.2.13.1.037

x

Page 11: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................................. i

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................................... iii

HALAMAN NOTA DINAS ......................................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................. v

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... vi

HALAMAN MOTTO .................................................................................................. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. viii

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................................. x

ABSTRAK ................................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian ................................................................................. 1

B. Fokus Kajian .......................................................................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................. 5

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian .................................................. 6

E. Telaah Pustaka ....................................................................................... 7

F. Kerangka Teoretik ................................................................................ 10

G. Metode Penelitian ................................................................................. 27

H. Sistematika ........................................................................................... 33

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambaran Umum Pegadaian Syariah Cabang Cakranegara

Mataram ................................................................................................ 35

xi

Page 12: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

xii

B. Praktik Jual Beli Emas Pada Sistem Tabungan Emas Pegadaian

Syariah Cabang Cakranegara Mataram ................................................ 38

BABIII PEMBAHASAN

A. Analisis Terhadap Praktik Jual Beli Emas Pada Sistem Tabungan

Emas Pegadaian Syariah Cabang Cakranegara Mataram ..................... 54

B. Tinjauan Hukum Islam TerhadapJual Beli Emas Pada Sistem

Tabungan Emas Pegadaian Syariah Cabang Cakranegara Mataram .... 56

BABIV PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................... 70

B. Saran-Saran........................................................................................... 71

DaftarPustaka

Lampiran-Lampiran

xii

Page 13: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

xiii

ABSTRAK

YUYUN ANGGRAINI. NIM 152131037. TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS PADA SISTEM TABUNGAN EMAS PEGADAIAN SYARIAH CABANG CAKRANEGARA MATARAM

Program Studi Hukum Bisnis Islam, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Universitas Islam Negeri Mataram 2017 Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Emas Pada Sistem Tabungan Emas Pegadaian Syariah Cabang Cakranegara Mataram. Skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Sumber data primer berasal dari hasil wawancara penulis dengan pegawai Pegadaian Syariah dan nasabah Pegadaian Syariah. Sumber data sekunder berasal dari buku-buku rujukan, website yang ada kaitannya dengan masalah-masalah yang ada pada skripsi ini. Dan teknik penulisannya berdasarkan pedoman penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam UIN Mataram. Kesimpulan bahwa dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pegadaian Syariah dalam melakukan kegiatan jual beli emas lebih mengedepankan prinsip sosial dibandingan prinsip fiqih. Terdapat 2 pendapat mengenai jual beli emas pada sistem tabungan emas, yaitu dilarang karena menyebabkan riba dan dibolehkan selama emas diperlakukan sebagai barang (sil’ah).

(Kata Kunci : Jual beli emas, Pegadaian Syariah, Hukum Bisnis Islam)

xiii

Page 14: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Sebagai seorang muslim kehidupan sehari-hari harus mencerminkan

dan mengaplikasikan syariat Islam. Baik dalam kehidupan berbangsa,

bernegara, bermasyarakat dan beragama. Islam mengajarkan umatnya agar

menjalani kehidupan dengan baik, begitu pula dalam hal pemenuhan

kebutuhan.Demikian Allah menciptakan manusia dengan sifat saling

membutuhkan antara satu dengan yang lainnya. Untuk itu Allah memberikan

inspirasi kepada manusia untuk melakukan sesuatu yang dapat dilakukan agar

apa yang menjadi kebutuhannya dapat terpenuhi. Seperti halnya mengadakan

pertukaran, perdagangan dan semua yang kiranya bermanfaat baik dengan

cara jual beli, sewa menyewa, pinjam meminjam, upah mengupah atau semua

perbuatan bermuamalah.1 Muamalah sendiri mencakup berbagai aspek yang

di lakukan manusia, dilihat dari segi subjeknya yaitu berkisar pada keridhaan

kedua belah pihak, ijab kabul, dusta, menipu, dan yang lainnya, kemudian

muamalah dilihat dari segi objeknya meliputi masalah jual beli, gadai,

jaminan, pemindahan utang, sewa-menyewa, barang temuan dan yang

lainnya.2

Jual beli merupakan salah satu bentuk muamalah yang kegiatannya

rutin dilakukan masyarakat yang memiliki syarat serta rukun dalam

1Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2013), h. 278. 2Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah (Jakarta: Raja Grafinda Persada, 2011), h. 4.

1

Page 15: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

2

pelaksanaannya. Jual beli yang di perbolehkan oleh Islam adalah jual beli

yang tidak mengandung unsur maysir, gharar, dan riba. Setiap transaksi jual

beli dianggap sah apabila memenuhi syarat dan rukun jual beli yang

ditetapkan oleh Syara‟.3Sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah

SWT QS An-Nisa ayat 29:

...

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dengan perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu...”4

Persoalan jual beli yang terjadi dalam masyarakat makin meluas, salah

satunya adalah adanya praktik jual beli emas. Sebagaimana disebutkan dalam

hadits dari „Ubadah bin Shamit, Nabi SAW bersabda:

هب هب الر ة ببلر ة والفض ببلملح والملح والت مر ببلت مر والش عير ببلش عير ولب رببلب ر ببلفض

لا بيد يداا كبن إذا شئت م كيف فبيع وا اآلصنبف هره اختلفت فإذا يداابيد سواءابسواء بمثل مث

Artinya: “Jual beli emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya’ir dengan sya’ir, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam dengan dengan syarat harus sama dan sejenis serta secara tunai. Jika jenisnya berbeda, juallah dengan sekehendakmu jika dilakukan secara tunai”.(HR. Muslim)5

Jual beli emas adalah aktifitas tukar menukar barang dengan emas

sebagai objek jual belinya. Berdasarkan adat (kebiasaan dan perlakuan

masyarakat), masyarakat tidak lagi memperlakukan emas dan perak sebagai

uang (tsaman) tetapi memperlakukannya sebagai barang (sil’ah). Mengenai

3Ibid., h. 69. 4 Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, h. 83. 5Ibnu Hajar al-Asqalanai, Bukughul Maram, terj. Achmad Sunarto (Jakarta: Pustaka Amani,

2000), h. 397

Page 16: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

3

persoalan jual beli emas (jual beli antar barang ribawi) di perbolehkan dengan

syarat harus dilakukan secara tunai dan barang harus di serah terimakan saat

transaksi.6

Dengan berbagai bentuk jual beli dalam muamalah, produk-produk

berbasis syariahpun kian berkembang, tidak terkecuali Pegadaian. Perum

(Perusahaan Umum) Pegadaian mengeluarkan produk berbasis Syariah yang

di sebut dengan Pegadaian Syariah.7 Pegadaian Syariah atau yang di kenal

dengan istilah rahn. Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai

jaminan utang. Dalam pengoperasiannya menggunakan metode Fee Based

Income (FBI) atau Mudharabah (bagi hasil).8

Kehadiran Pegadaian Syariah sangat dibutuhkan oleh masyarakat

Indonesia saat ini, karena prinsip dan operasionalnya menggunakan syariah

Islam, yang tentunya didukung oleh fatwa MUI tentang Bunga Bank karena

termasuk riba serta di dukung oleh penduduk Indonesia yang mayoritas

beragama Islam.9

Seperti produk investasi baru yang ditawarkan Kantor Pegadaian

Syariah Cabang Cakranegara adalah jual beli dan titip emas yang di kenal

dengan sebutan Tabungan Emas. Tabungan Emas adalah layanan

pembeliandan penjualan emas dengan fasilitas titipan dengan harga yang

6Gemala Dewi, Hukum Perikatan Islam Di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2005), h. 109. 7M. Nur Rianto Al Arif, Lembaga Keuangan Syariah (Bandung: Pustaka Setia, 2012), h.

277. 8Subekti Handayani, “Pegadaian Syariah” dalam

http://subektihandayani.blogspot.co.id/2014/11/pegadaian-syariah. diakses tanggal 5 Januari 2017 9Nur Rianto, Lembaga, h. 278

Page 17: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

4

terjangkau. Layanan ini memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk

berinvestasi.10

Dimana prosedur tabungan emas yaitu dengan membuka rekening

Tabungan Emas di Kantor Pegadaian, dengan mengisi formulir pembukaan

rekening serta membayar biaya administrasi dan biaya fasilitas titipan selama

12 bulan. Proses pembelian emas dapat dilakukan dengan nasabah menabung

dengan setoran pertama minimal sesuai dengan harga 0.01 gram emas. Saldo

tabungan disesuaikan dengan harga jual beli emas hari itu. Misalnya pada hari

pembelian harga 1 gram emas adalah Rp. 500.000, maka nasabah harus

menabung sebesar Rp. 500.000 untuk dapat membeli 1 gram emas. Proses

pencairan tabungan emas, saldo nasabah harus telah mencapai 5 gram atau

lebih, bentuk pencairan yaitu dengan Buyback (jual kembali) ke Pegadaian,

minimal penjualan adalah 1 gram dan mencetak emas dalam bentuk emas

batangan disertai dengan membayar biaya cetak sesuai dengan kepingan yang

dipilih.11

Dari proses jual beli emas ini dapat ditarik kesimpulan bahwa,

pembelian dengan cara menabung, pembayaran digunakan menggunakan

uang, dan emas tidak langsung diterima saat transaksi. Sebagaimana

diketahui salah satu syarat jual beli emas dengan uang dalam Islam adalah

adanya serah terima langsung ketika akad serta dilakukan secara tunai.12Jadi

10www.pegadaiansyariah.co.id/pegadaian-tabungan-emas.php. diakses tanggal 5 Januari

2017 11Cakranegara Mataram, 20 Desember 2016, observasi. 12Yulian Purnama, “Hukum Jual Beli Emas Secara Online” dalam

https://muslim.or.id/24811-hukum-jual-beli-emas-secara-online.html. diakses tanggal 5 April 2017

Page 18: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

5

disini ada 2 hal yang berbeda yaitu teori yang menyatakan jual beli emas dan

praktik jual beli emas yang terjadi di Pegadaian Syariah Cabang Cakranegara

Mataram.

Dari penjelasan yang telah dipaparkan, maka diperlukan suatu kajian

mendalam terhadap jual beli emas yang terjadi pada sektor Pegadaian

Syariah, karena apakah semua prosedur serta mekanisme yang terjadi di

dalam Lembaga Keuangan Syariah telah benar-benar sesuai dengan yang

telah ditetapkan Syariat Islam? Maka penulis tertarik untuk mengadakan

sebuah penelitian dalam skripsi yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam

Terhadap Jual Beli Emas pada Sistem Tabungan Emas (Studi Pada

Pegadaian Syariah Cabang Cakranegara Kota Mataram).”

B. Fokus Kajian

Berdasarkan latar belakang yang telah di jelaskan diatas, adapun

masalah pokok yang menjadi rumusan masalahnya adalah:

1. Bagaimana praktik jual beli emas pada sistem tabungan emas Pegadaian

Syariah Cabang Cakranegara Kota Mataram

2. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktik jual beli emas pada

sistem tabungan emas Pegadaian Syariah Cabang Cakranegara Kota

Mataram

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui praktik jual beli emas pada sistem tabungan emas

Pegadaian Syariah Cabang Cakranegara Kota Mataram.

Page 19: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

6

b. Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap praktik jual beli

emas pada sistem tabungan emas Pegadaian Syariah Cabang

Cakranegara Kota Mataram

2. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis

Adapun manfaat teoritisnya dari aspek keilmuan adalah memberikan

pemahaman serta memperluas dan memperkaya pengetahuan tentang

memahami produk Pegadaian Syariah dan menambah pengetahuan

mengenai jual beli emas di Pegadaian Syariah.

b. Manfaat praktis

Adapun manfaat dari segi praktisnya adalah sebagai bentuk

tambahan pengetahuan kepada masyarakat terhadap produk

Pegadaian Syariah.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Dalam ruang lingkup penelitian terdapat batasan-batasan terhadap

suatu penelitian yang akan diteliti, agar penelitian yang akan dilakukan tidak

keluar dari fokus masalah yang akan diteliti.

1. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini berkaitan dengan batasan sampai mana

penelitian tersebut dilakukan, supaya penelitian tersebut berfokus pada

tema yang akan dibahas saja. Pada penelitian ini, peneliti memfokuskan

penelitiannya pada beberapa hal yaitu dari segi praktik jual beli emas

dalam sistem tabungan emas Pegadaian Syariah Cabang Cakranegara Kota

Page 20: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

7

Mataram dan mengenai tinjauan hukum Islam terhadap praktik jual beli

emas dalam sistem tabungan emas Pegadaian Syariah Cabang Cakranegara

Kota Mataram.

2. Setting Penelitian

Lokasi penelitian yang menjadi tempat memperoleh data adalah Kantor

Pegadaian Syariah Cabang Cakranegara yang beralamat Jalan Pejanggik

No. 107 Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Adapun alasan peneliti memilih lokasi di Pegadaian Syariah Cabang

Cakranegara Mataram karena lokasi ini merupakan salah satu pusat

perbelanjaan, jumlah peminatnya banyak¸ pelayanan yang baik, prasarana

yang mendukung, serta adanya data yang tersedia.

E. Telaah Pustaka

Telaah pustaka ini merupakan sebuah uraian yang relevan dengan

topik tertentu yang memberikan tinjauan mengenai apa yang telah dibahas

atau dibicarakan oleh peneliti terdahulu. Supaya penelitian ini memiliki bobot

ilmiah dan supaya bisa dipertanggung jawabkan serta dapat membedakan

dengan penelitian terdahulu. Berdasarkan telaah pustaka terdahulu, peneliti

menemukan beberapa penelitian yang bisa dijadikan referensi dan

pertimbangan, yaitu:

1. Skripsi yang di susun oleh Samsul Karmaen yang berjudul “Tinjauan

Hukum Islam Tentang Jual Beli Batu Emas di Desa Sekotong Barat”.13

13Samsul Karmaen, “Tinjauan Hukum Islam Tentang Jual Beli Batu Emas di Desa

Sekotong Barat”(Skripsi Fakultas Syariah IAIN Mataram, 2011), h. 61.

Page 21: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

8

Skripsi ini berfokus pada,bagaimana sistem praktik jual beli batu emas di

Desa Sekotong Barat? Bagaimana tinjauan hukum Islam mengenai jual

beli batu emasdi Desa Sekotong Barat? Kesimpulan skripsi ini adalah

jual beli batu emas di Desa Sekotong Barat diperbolehkanmenurut

hukum Islam dan tidak mengandung unsur gharar, yang dimana

dilakukan dengan cara mencampur batu yang ada kandungan emasnya

dengan batu yang tidak ada kandungan emasnya, yang di transaksikan

adalah batu emas bukan emas dalam batu.

Adapun yang membedakan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya adalah dilihat dari objek jual beli yaitu batu emas dan lokasi

penelitian yaitu di Desa Sekotong Barat. Kemudian persamaan penelitian

ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama terkait tentang jual

beli.

2. Skripsi yang disusun oleh Mainarni yang berjudul “Tinjauan Hukum

Islam Terhadap Praktik Jual Beli Dengan Menggunakan Katalog Di

Paloma Shopway Mataram”.14

Skripsi ini berfokus pada,bagaimana praktik jual beli dengan

menggunakan katalog di Paloma Shopway Mataram? Bagaimana

pandangan hukum Islam terhadap praktik jual beli dengan menggunakan

katalog di Paloma Shopway Mataram? Kesimpulan skripsi ini adalah

dilihat dari keseluruhan proses penawaran barang melalui katalog,

pembelian barang yang pembayarannya di lakukan ketika terjadi

14Mainarni,“Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Dengan Menggunakan

Katalog di Paloma Shopway Mataram”(Skripsi Fakultas Syariah IAIN Mataram, 2015), h. 71.

Page 22: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

9

pemesanan, keberadaan objek akad, dan kesepakatan antara kedua belah

pihak, telah sesuai dengan rukun jual beli menurut hukum Islam. Jual beli

ini dapat disamakan dengan jual beli as-salam.

Adapun yang membedakan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya adalah dilihat dari segi jual belinya yaitu melalui katalog,

dilihat dari objek jual beli yaitu barang-barang yang di tawarkan pada

katalog, dan dilihat dari lokasi penelitian yaitu di Paloma Shopway

Mataram. Kemudian persamaan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya adalah sama-sama terkait tentang jual beli, dan proses

penyerahan barang yang dilakukan dikemudian hari (sesuai kesepakatan).

3. Skripsi yang di susun oleh Roni Rosandi yang berjudul “Tinjauan

Hukum Islam Terhadap Praktek Jual Beli Sepeda Motor Bodong (Studi

Kasus di Desa Mareje Timur Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok

Barat)”15

Skripsi ini berfokus pada, bagaimana praktek jual beli sepeda motor

bodong studi kasus di Desa Mareje Timur Kecamatan Lembar Kabupaten

Lombok Barat? Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktek jual

beli sepeda motor bodong studi kasus di Desa Mareje Timur Kecamatan

Lembar Kabupaten Lombok Barat? Kesimpulan skripsi ini menjelaskan

bahwa jual beli sepeda motor bodong merupakan salah satu usaha yang

di larang oleh hukum Islam, karena mengandung unsur gharar, di lihat

dari sisi lighorihi barang yang diperjual belikan barang hasil curian dan

15Roni Rosandi, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Jual Beli Sepeda Motor Bodong Studi Kasus di Desa Mareje Timur Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat”(Skripsi Fakultas Syariah IAIN Mataram, 2015), h. 75.

Page 23: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

10

tidak jelas asal usul diperoleh. Jual beli dilakukan dengan pelaku usaha

(penjual) terhadap konsumen (pembeli) dengan ditawarkan melalui calo,

HP, dan berokeran untuk memperluas informasi.

Adapun yang membedakan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya adalah dilihat dari objek jual beli yaitu sepeda motor dan

dilihat dari lokasi penelitian yaitu di Desa Mareje Timur Kecamatan

Lembar kabupaten Lombok Barat. Kemudian persamaan penelitian ini

dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sam terkait tentang jual beli.

Berdasarkan beberapa penelitian diatas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa skripsi yang penulis angkat berbeda dengan penelitian-penelitian

terdahulu, dilihat dari segi jual beli, objek jual beli dan lokasi penelitian,

penelitian ini lebih berfokus pada status hukum jual beli emas dalam bentuk

tabungan emas di Pegadaian Syariah.

F. Kerangka Teoretik

1. Jual Beli

a. Pengertian jual beli

Jual beli menurut Hendi Suhendi dalam fiqh Muamalah berarti al-

Bai’, al-Tijarah dan al-Mubadalah. Menurut istilah (terminologi)

yang dimaksud dengan jual beli adalah suatu perjanjian tukar-

menukar benda atau barang yang mempunyai nilai antara kedua

belah pihak, sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang

dibenarkan syara‟ dan kesepakatan.

Page 24: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

11

Sesuai dengan ketetapan hukum, maksudnya adalah memenuhi

persyaratan-persyaratan, rukun-rukun dan hal-hal lain yang ada

kaitannya dengan jual beli sehingga bila syarat-syarat dan rukun-

rukunnya tidak terpenuhi berarti tidak sesuai dengan kehendak

syara‟.16

b. Dasar hukum

Al-bai’ atau jual beli merupakan akad yang diperbolehkan. Hal ini

berlandaskan pada dalil-dalil yang terdapat dalam al-Quran, hadist

dan atau ijma ulama. Diantara dalil (landasan) yang

memperbolehkan praktik akad jual beli adalah sebagai berikut:

Artinya : “Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (QS. Al-Baqarah : 275)17

...

Artinya : “...janganlah kamu saling memakan harta sesamamu

dengan jalan batil kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu...” (QS. An-Nisa : 29)18

c. Rukun dan syarat jual beli

Jual beli mempunyai rukun dan syarat yang harus dipenuhi sehingga

jual beli itu dapat di katakan sah oleh syara‟. Adapun rukun dan

syarat jual beli adalah sebagai berikut:19

16Hendi Suhendi, Fiqh, h. 68. 17 Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, h. 47. 18Ibid, h. 83. 19Abdul Rahman Ghazaly, Fiqh Muamalat (Jakarta: Kencana, 2015), h. 70.

Page 25: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

12

1) Penjual dan pembeli

Penjual dan pembeli haruslah berakal, bukan paksaan atau

dengan kehendaknya sendiri, tidak mubazir (pemboros) sebab

harta orang yang mubazir itu ditangan walinya, serta telah balig.

2) Ma’qud alaih (objek jual beli)

Syaratnya adalah:

a) Barang yang diperjual belikan haruslah suci, tidak sah

penjualan benda-benda seperti anjing, babi, dan yang lainnya.

b) Bermanfaat, tidak boleh menjual sesuatu yang tidak ada

manfaatnya.

c) Jangan ditaklikan yaitu di kaitan atau di gantungkan kepada

hal-hal lain.

d) Barang telah ada ketika akad di langsungkan.

Suatu akad yang objeknya tidak ada adalah batal, namun

terdapat pengecualian terhadap bentuk-bentuk akad tertentu

seperti salam, istishna, dan musyaqah yang objeknya

diperkirakan ada di masa yang akan datang.20

e) Barang dapat diserahkan saat akad terjadi, atau pada waktu

yang telah disepakati. Tidak sah menjual suatu barang yang

tidak dapat diserahkan kepada pembeli.

20Gemala, Hukum, h. 66.

Page 26: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

13

f) Barang tersebut di ketahui oleh si penjual dan pembeli,

seperti zat, bentuk, kadar (ukuran), dan sifat-sifatnya yang

jelas

g) Barang merupakan milik si penjual

3) Akad (Ijab qabul)

Akad adalah kata antara penjual dan pembeli. Jual beli belum

dikatakan sah sebelum ijab dan kabul dilakukan sebab ijab kabul

menunjukkan kerelaan (keridhaan).

Syarat Sah Akad:

a) Syarat umum

Syarat umum adalah syarat-syarat yang berhubungan

dengan semua bentuk jual beli yang ditetapkan Syara‟.

Diantaranya adalah harus terhindar kecacatan jual beli,

yaitu ketidakjelasan, keterpaksaan, pembatasan dengan

waktu (taukit), penipuan (gharar), kemadaratan dan

persyaratan yang merusak lainnya.21

b) Syarat Khusus

Syarat khusus adalah syarat-syarat yang hanya ada pada

barang-barang tertentu. Jual beli ini harus memenuhi

persyaratam berikut:

(1) Barang yang diperjualbelikan harus dapat dipegang

(2) Harga awal harus diketahui

21Rachman Syafei, Fiqh Muamalah (Bandung: Pustaka Setia, 2001), h. 79.

Page 27: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

14

(3) Serah terima benda dilakukan sebelum berpisah

(4) Terpenuhi syarat penerimaan

(5) Harus seimbang dalam ukuran timbang

(6) Barang yang diperjualbelikan sudah menjadi tanggung

jawabnya

d. Macam-macam jual beli

Jual beli dapat ditinjau dari beberapa segi. Ditinjau dari segi

hukumnya, jual beli ada dua macam, yaitu jual beli yang sah

menurut hukumnya dan batal menurut hukum, dari segi objeknya

dan segi pelaku jual beli.22

Ditinjau dari segi benda yang dijadikan objek jual beli dibagi

menjadi tiga bentuk, yaitu:

1) Jual beli benda yang kelihatan

Waktu melaksakan akad jual beli benda atau barang yang

diperjualbelikan ada di depan penjual dan pembeli.

2) Jual beli yang di sebutkan sifat-sifatnya dalam perjanjian

Jual beli dalam bentuksalam (pesanan). Menurut kebiasaan para

pedagang, salam adalah untuk jual beli yang tidak tunai (kontan).

Salam pada awalnya berarti meminjamkan barang atau sesuatu

yang seimbang dengan harga tertentu, maksudnya ialah

penjanjian yang menyerahkan barang-barangnya ditangguhkan

22Hendi Suhendi, Fiqh, h. 75.

Page 28: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

15

hingga masa tertentu, sebagai imbalan harga yang telah

ditetapkan ketika akad.

3) Jual beli benda yang tidak ada serta tidak dapat dilihat

Jual beli ini adalah jual beli yang dilarang oleh agama Islam

karena barangnya tidak tentu atau masih gelap sehingga

dikhawatirkan barang tersebut diperoleh dari curian atau barang

titipan yang akibatnya dapat menimbulkan kerugian.

Di tinjau dari segi pelaku akad (subjek), jual beli dibagi menjadi tiga

bagian yaitu:

1) Lisan. Para pihak mengungkapkan kehendaknya dalam bentuk

perkataan secara jelas.

2) Tulisan. Hal ini dapat di lakukan oleh para pihak yang tidak dapat

bertemu angsung, atau untuk akad yang sifatnya sulit, seperti

yang di lakukan oleh suatu badan hukum.

3) Isyarat. Suatu akad tidaklah hanya dilakukan oleh orang normal,

orang cacatpun dapat melakukan suatu akad.

4) Perbuatan. Hal ini di sebut dengan ta’athi atau mu’athah (saling

memberi dan menerima). Hal ini sering terjadi pada proses jual

beli di supermarket yang tidak ada proses tawar-menawar.23

23Gemala, Hukum, h.70.

Page 29: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

16

e. Jual beli yang di larang

Menurut Hendi Suhendi jual beli ada yang di bolehkan dan ada yang

dilarang. Jual beli yang dilarang juga ada yang batal ada pula yang

dilarang tetapi sah.24

Jual beli yang di larang dan batal hukumnya adalah sebagai berikut:

1) Barang yang hukumnya najis.

2) Jual beli sperma (mani) hewan .

3) Jual beli anak binatang yang masih berada dalam perut

induknya.

4) Jual beli dengan muhaqallah. Maksudnya ialah menjual tanam-

tanaman yang masih di ladang atau disawah.

5) Jual beli dengan mukhadharah yaitu menjual buah-buahan yang

belum pantas untuk dipanen.

6) Jual beli dengan muammassah, yaitu jual beli secara sentuh

menyentuh.

7) Jual beli dengan munabadzah, yaitu jual beli secara lempar

melempar.

8) Jual beli dengan muzabanah, yaitu menjual buah yang basah

dengan yang kering.

9) Menentukan dua harga untuk satu barang yang diperjual belikan.

24Hendi Suhendi, Fiqh, h. 78.

Page 30: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

17

10) Jual beli dengan syarat (iwadh mahjul) jual beli seperti ini

hampir sama dengan jual beli dengan menentukan dua harga,

hanya saja disini di anggap sebagai syarat.

11) Jual beli gharar, yaitu jual beli yang samar sehingga ada

kemungkinan terjadi penipuan

12) Jual beli dengan mengecualikan sebagian benda yang dijual.

13) Larangan menjual makanan hingga dua kali ditakar.

Adapun jual beli yang dilarang tetapi sah hukumnya, yaitu:25

1) Mencegat orang yang datang dari desa di luar kota, lalu membeli

barangnya sebelum mereka sampai ke pasar dan mengetahuai

harga pasar.

2) Menawar barang yang ditawar oleh orang lain.

3) Jual beli dengan Najasyi, ialah seorang menambah atau melebihi

harga temannya dengan maksud memancing-mancing orang

agar orang itu membeli barang kawannya.

4) Membeli barang untuk ditahan agar dapat dijual dengan harga

yang lebih mahal.

5) Menjual di atas penipuan orang lain.

6) Menjual suatu barang yang berguna, tetapi kemudian dijadikan

alat maksiat oleh pembelinya.

f. Bentuk akad barang sejenis dan yang tidak sejenis26

1) Pertukaran barang sejenis terbagi menjadi dua, yaitu:

25Ibid.,h. 82. 26Gemala, Hukum, h.106.

Page 31: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

18

a) Pertukaran uang dengan uang (sharf)

Sharf adalah jual beli uang dengan uang yang sejenis maupun

tidak sejenis. Pada masa kini, bentuk jual beli ini banyak di

jumpai dilakukan oleh bank-bank devisa atau para money

changer, misalnya jual beli rupiah dengan dollar Amerika,

atau mata uang lainnya.

Dasar hukum di bolehkan as-sharf adalah hadist yang di

riwayatkan oleh Nabi, antara lain:

Dalam riwayat Ibnu Umar dikatakan: “jangan kamu memperjual belikan emas dengan emas, perak dengan perak, kecuali sejenis, dan jangan kamu memperjualbelikan perak dengan emas yang salah satunya gaib (tidak ada di tempat) dan yang lainnya ada.” HR. Jamaah. Dalam hadist tersebut menekankan bahwa, pertukaran mata

uang harus tunai (objek yang diperjualbelikan ada ditempat

jual beli itu di lakukan).

b) Pertukaran barang dengan barang (barter)

Islam pada prinsipnya membolehkan terjadinya pertukaran

barang dengan barang (barter). Namun, dalam pelaksanaanya

bila tidak memperhatikan ketentuan syariat dapat menjadi

barter yang mengandung unsur riba. Para ahli fiqh Islam telah

membahas masalah riba dan jenis barang ribawi. Barang

ribawi meliputi:

(1) Emas dan perak, baik itu dalam bentuk uang maupun

dalam bentuk lainnya.

Page 32: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

19

(2) Bahan makan pokok seperti, beras, gandum, dan jagung

serta bahan makanan tambahan, seperti sayur-sayuran dan

buah-buahan.

Ketentuan tukar-menukar antar barang ribawi dapat diuraikan

sebagai berikut:

a) Jual beli barang ribawi sejenis hendaklah dalam jumlah dan

kadar yang sama. Barang tersebut harus di serahkan saat

transaksi.

b) Jual beli antar barang ribawi yang berlainan jenis

diperbolehkan dengan jumah dan kadar yang berbeda dengan

syarat barang diserahkan pada saat transaksi.

c) Jual beli barang ribawi dengan yang bukan ribawi tidak

disyaratkan untuk sama dalam jumlah maupun untuk

diserahkan pada saat transaksi.

d) Jual beli antar barang yang bukan ribawi diperbolehkan tanpa

persamaan dan diserahkan pada waktu akad.

2) Pertukaran barang yang tidak sejenis terbagi menjadi dua yaitu:

a) Pertukaran uang dengan barang

(1) Jual beli pada umumnya

(2) Jual beli dalam bentuk khusus

Murabahah

Jual beli murabahah adalah pembelian oleh satu pihak

untuk kemudian dijual kepada pihak lain yang telah

Page 33: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

20

mengajukan permohonan pembelian terhadap satu barang

dengan keuntungan harga yang transparan.

Rukun dan syarat jual beli murabahah adalah hak

kepemilikan barang telah berada di tangan penjual, adanya

kejelasam informasi mengenai besarnya modal dan biaya-

biaya lain, adanya informasi yang jelas mengenai

keuntungan, penjual boleh menetapkan syarat pada

pembeli untuk menjamin kerusakan yang tidak tampak

pada barang

AsSalam

As salammerupakan pembelian barang yang diserahkan

kemudian hari sementara pembayaran dimuka.

Rukun dan syarat jual beli as salamadalahuangnya dibayar

ditempat akad, barangnya menjadi utang bagi si penjual,

barangnya di serahkan sesuai waktu yang disepakati,

barang tersebut hendaklah jelas

(3) Jual beli dengan pesanan (al-istisna’)

Al-istisna’ merupakan salah satu bentuk jual beli salam,

hanya saja objek yang diperjanjikan berupa kontrak

produksi. Dalam kontrak inipembuat barang menerima

pesanan dari pembeli untuk membuat barang dengan

spesifikasi yang ditelah disepakati atas harga dan sistem

Page 34: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

21

pembayaran, yaitu dilakukan di muka, melalui cicilan,

atau ditangguhkan sampai waktu yang akan datang.

b) Pertukaran barang dengan uang, misalnya sewa-menyewa

(ijarah)

2. Tabungan

Tabungan dalam Islam merupakan sebuah respon dari prinsip

ekonomi Islam dan nilai moral Islam, yang menyebutkan bahwa manusia

haruslah hidup hemat dan tidak bermewah-mewah karena Allah sangat

mengutuk perbuatan israf (pemborosan) dan tabzir (menghamburkan

harta tanpa guna) serta mereka di anjurkan ada dalam kondisi yang tidak

fakir. Serta zakat terhadap tabungan akan mendorong umat muslim untuk

lebih sering melakukan investasi sehingga akan mengurangi kesenjangan

sosial yang ada.27

Tabungan adalah simpanan uang yang berasal dari pendapatan

yang tidak dibelanjakan dan bisa dilakukan oleh perorangan maupun

instansi tertentu. Simpanan ini bisa diambil kapan saja tanpa terikat oleh

waktu. Penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat

tertentu yang telah disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek,

bilyet giro dan atau alat lain yang dipersamakan dengan itu.28

Tabungan merupakan salah satu produk yang terdapat dalam

industri perbankan syariah, yang terdapat dalam produk penghimpunan

27Agil Company “Teori dan fungsi tabungan dalam Islam” dalam

https://agilbox.wordpress.com/2015/01/23/teori-dan-fungsi-tabungan-dalam-islam. diakses tanggal 5 April 2017.

28Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h.179.

Page 35: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

22

dana (funding)yaitu kegiatan penarikan dana atau penghimpunan dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan investasi berdasarkan prinsip

syariah. Prinsip operasional syariah yang telah diterapkan secara luas

dalam penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip al-wadiah dan al-

mudharabah.29 Dengan demikian penghimpunan dana pada bank syariah

disesuaikan dengan prinsip yang melandasinya.

Bentuk-bentuk simpanan berdasarkan prinsip syariah dapat disebutkan

sebagai berikut:30

a. Giro berdasarkan prinsip al-wadiah

b. Tabungan berdasarkan prinsip al-wadiah dan al-mudharabah

c. Deposito berjangka berdasarkan prinsip al-mudharabah

Prinsip Al-Wadiah

Tabungan al-wadiah adalah simpanan atau titipan yang dapat

ditarik sewaktu-waktu. Prinsip titipan simpanan atau titipan dalam fiqh

dikenal dengan prinsip al-wadiah. Al-wadiah berarti titipan murni dari

nasabah kepada bank atau pihak lain yang harus dijaga dan dikembalikan

kepada penitip (penabung) kapan saja ia inginkan.31

Jenis-jenis al-wadiah:

29Moh Zohri, Terjemahan Fiqh Empat Mazhab, (Semarang: Asy-syifa, 1993), h. 169. 30Mardani, Hukum Bisnis syariah, (Jakarta: Prenadamedia, 2014), h. 158. 31Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: Rajagrafindo,

2004), h. 298.

Page 36: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

23

a. Wadiah yad al-amanah

Pihak yang menerima titipan tidak boleh menggunakan dan

memanfaatkan uang atau barang yang dititipkan, tetapi harus benar-

benar dijaga sesuai kelaziman.

Pihak penerima titipan dapat membebankan biaya kepada penitip

sebagi biaya penitipan.

b. Wadiah yad adh dhamanah

Pihak yang menerima titipan boleh menggunakan dan memanfaatkan

uang atau barang yang dititipkan. Pihak bank dalam hal ini

mendapatkan bagi hasul dari penggunaan dana. Bank dapat

memberikan insentif kepada penitip dalam bentuk bonus.

Rukun dan syarat wadiah menurut mayoritas ulama yaitu:32

a. Barang yang ditipkan, syarat barang yang dititipkan adalah barang

atau benda itu merupakan sesuatu yang dapat dimiliki menurut

Syara‟.

b. Orang yang menitipkan dan yang menerima titipan, disyaratkan bagi

penitip dan penerima titipan sudah baligh, berakal, serta syrat-syarat

lain yang sesuai dengan syarat-syarat berwakil.

c. Shigat ijab dan qabul, disyaratkan pada ijab kabul ini dimengerti

oleh kedua belah pihak, baik dengan jelas maupun samar.

32Hendi Suhendi, Fiqh, h. 179.

Page 37: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

24

Prinsip Al-Mudharabah33

Al-mudharabah adalah penjanjian antara penanam dana dan

pengelola dana untuk melakukan usaha tertentu, dengan pembagian

keuntungan antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah

disepakati sebelumnya. Produk pendanaan yang dapat menggunakan

prinsip al-mudharabah adalah tabungan dan deposito berjangka.

Selanjutnya berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak pemilik

dana (penabung), prinsip al-mudharabah dapat dibedakan dalam dua

jenis sebagai berikut:

a. Mudharabah mutlaqah

Adalah kerjasama antara pemilik dana (shahibbul maal) dan

mudharib (bank) yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh

spesifikasi jenis usaha, waktu dan wilayah bisnis. Artinya pemilik

dan memberikan bank kekuasaan yang sangat besar dalam

penggunaan dana simpanannya kepada mudharib.

b. Mudharabah muqayyadah

Merupakan simpanan dana khusus dimana pemilik dana menetapkan

syarat-syarat tertentu yang harus diikuti oleh bank. Mudharabah al-

muqayyadah merupakan kebalikan dari mudharabah mutlaqah

dimanna mudharib dibatasi jenis usaha, waktu, dan tempat usaha.

Mudharabah terpenuhi sempurna apabila memenuhi rukun-rukunnya,

yaitu:

33Nur Rianto, Lembaga,h. 140.

Page 38: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

25

a. Shahibu maal (milik dana) yaitu harus ada pihak yang bertindak

sebagai pemilik dana yang hendak ditaruk di bank, dalam hal ini

asabah sebagai shahibul maal.

b. Mudarib (pengelola), yaitu harus ada pihak yang bertindak sebaai

pengelola ata dana yang ditaruh di bank untuk dimanfaatkan dalam

hal ini bank bertindak sebagai mudharib.

c. Usaha/pekerjaan yang akan dibagihasilkan harus ada.

d. Nisbah bagi hasil harus jelas dan sudah ditetapkan di awal sebagai

patokan dasar nasabah dalam menabung.

e. Ijab kabul antara shahibul maal dan mudharib.

Dalam fatwa Dewan Syariah Nasional No. 02/DSN-MUI/IV/2000,

tabungan terdiri atas dua jenis, yaitu:

a. Tabungan yang tidak dibenarkan secara prinsip syariah yang berupa

tabungan berdasarkan perhitungan bunga.

b. Tabungan yang dibenarkan secara prinsip syariah, yaitu tabungan

yang berdasarkan prinsip mudharabah dan wadi’ah.34

Ada beberapa faktor yang menjadi perbedaan tingakat tabungan, yaitu

sebagai berikut:

a. Pendapatan Masyarakat.

Tinggi rendahnya pendapatan masyarakat menyebabkan tingkat

tabungan yang berbeda setiap orangnya.

34Ibid., h. 133.

Page 39: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

26

b. Suku bunga bank

Banyak masyarakat yang memperhatikan suku bunga bank ini untuk

memutuskan menabung atau tidak. Karena ada masyarakat yang tidak

suka dengan adanya suku bunga bank.

c. Tingakat kepercayaan

Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank juga mempengaruhi

tingkat tabungan.

3. Sistem Emas

Penggunaaan uang sebagai media pertukaran telah diperkenalkan untuk

mengatasi kegagalan sistem barter. Emas dan perak telah digunakan sejak

masa pra Islam, walaupun demikian Nabi Muhammad SAW

mengeluarkan beberapa perubahan seperti contoh koin dan logam yang

sama tidak bisa dipertukarkan kecuali apabila beratnya sama dan

pemiliknya diserahkan secara serntak. Penggunaan emas dan oerak terkait

dengan kriteria-kriteria seperti mudah dibawa, homogen, tahan lama, dan

langka. Sejak saat itu, sistem telah menjadi sistem yang dilindungi secara

penuh oleh emas. Maka masyarakat mulai menjaga emas mereka di bank,

penggunaan emas dalam transaksi ekonomi. Masyarakat mendatangi

tempat tersebut kemudian mengeluarkan dokumen yang menyatakan

sejumlah emas dimiliki oleh pembawa, mereka dapat melakukan

perdagangan tanpa menggunakan emas. Dengan adanya penerimaan

terhadap pertumbuhan yang kertas, bank melakukan pencetakan uang yang

banyak tanpa menghiraukan emas nyata yang ada dii Bank. Maka sistem

Page 40: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

27

giro wajib bank mulai diberlakukan dan nilai intrinsik uang turun disetiap

saat.35

Emas masih berfungsi sebagai cadangan di bank-bank central dan

sebagai alat pembayaran internasional. Terdiri dari emas batangan dan

mata uang emas yang tersimpan di bank sentral, ditambah sertifikat-

sertifikat emas yang dikeluarkan oleh pemerintah. Dengan demikian, bank

sentral menerbitkan uang kertas sesuai dengan volume emas yang tersedia.

G. Metode Penelitian

1. Jenis penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian lapangan, yaitu penelitian yang

dilakukan dilapangan atau dalam masyarakat, yang berarti datanya di

ambil atau didapat dari lapangan.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif, yaitu suatu pendekatan yang ingin mengungkapkan,

mengembangkan, dan menafsirkan data, peristiwa, kejadian-kejadian dan

gejala penomena yang terjadi pada saat sekarang ini.36

Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu menggambarkan fakta atau data dan

informasi lapangan berdasarkan sebagaimana adanya, kemudian di

analisis secara mendalam.

2. Kehadiran peneliti

Kehadiran peneliti di lapangan bukan bertujuan untuk memberikan nilai,

mempengaruhi subjek penelitian atau manipulasi data dan informasi, akan

35 Mohd Ma‟sum Billah, Dinar Emas Mata Uang Islam (Jakarta: PT Ina Publikatama, 2010), h. 131.

36Iskandar, Metodelogi Penelitian Pendidikan dan Sosial(Jakarta: GP Press, 2010), h. 20.

Page 41: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

28

tetapi peneliti bertujuan agar peneliti memperoleh data yang akurat, untuk

memperoleh data yang akurat tersebut maka peneliti mengamati dan

sebagai partisipan penuh di lapangan penelitian. Hal ini dilakukan untuk

mengetahui lebih dalam permasalahan yang diteliti dan untuk

mendapatkan data yang valid.

Kehadiran peneliti di lokasi penelitian berperan sebagai peneliti data atau

pencari informasi.Berkaitan dengan hal tersebut, sebelum terjun ke

lapangan, peneliti meminta izin terlebih dahulu kepada pihak-pihak yang

berwenang dalam penelitian tersebut. Kehadiran dalam penelitian

tersebut, bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat dengan ikut

terlibat langsung dalam kegiatan yang mereka lakukan di lapangan

3. Sumber data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua jenis data yang disajikan

sebagai sumber data, yaitu:

a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber asli atau data

dalam bentuk kata yang diucapkan secara lisan, atau perilaku

aktivitas.

Data primer dalam penelitian ini adalah data yang berhubungan

dengan praktik jual beli emas pada sistem tabungan emas Pegadaian

Syariah Cabang Cakranegara Mataram. Sumber data untuk data

primer meliputi:

1) Orang yang melakukan transaksi

Page 42: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

29

2) Tempat terjadinya transaksi

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen,

buku-buku, brosur, benda-benda dan lain-lain yang dapat

memperkaya data primer.37

4. Teknik pengumpulan data

Tehnik pengumpulan data ini merupakan suatu cara dimana

peneliti memperoleh data dari penelitiannya, tehnik pengumpulan data

dilakukan secara natural atau alami. Dalam hal ini, peeliti mengumpulkan

data yang di butuhkan dengan menggunakan beberapa teknik

pengumpulan data, yaitu:

a. Wawancara

Yaitu pengumpulan data atau informasi dengan cara tanya-jawab

secara lisan kepada responden.38 Maksud dari diadakannya

wawancara yaitu untuk mengkrontruksi mengenai orang, kejadian,

kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, serta setting sosial.

Adapun model wawancara yang digunakan peneliti dalam penelitian

ini adalah wawancara tidak terstruktur, dimana wawancara tidak

terstruktur merupakan seorang peneliti bebas menentukan fokus

masalah wawancara, kegiatan wawancara mengalir seperti dalam

37Suharsimi Arikonto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka

Cipta, 2010), h. 22. 38Sugiyono. Metodde Penelitian Menajemen (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 376.

Page 43: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

30

percakapan biasa, yaitu mengikuti dan menyesuaikan dengan situasi

dan kondisi responden.39

Informan yang akan diwawancara oleh peneliti di antaranya:

1) Nasabah

2) Pegawai Pegadaian Syariah Cabang Cakranegara Mataram

b. Observasi

Yaitu pengumpulan data yang di lakukan dengan cara pengamatan

langsung terhadap objek untuk mengetahui keberadaan objek, situasi,

konteks dan maknanya dalam upaya mengumpulkan data penelitian.40

Pada tahap observasi ini, peneliti mengamati dan melihat lebih dekat

praktik jual beli emas yang dilakukan di Pegadaian Syariah Cabang

Cakranegara Mataram.

Observasi ini dilakukan untuk mengadakan pengamatan langsung di

Lapangan guna mendapatkan atau menemukan data yang ada di

lokasi, selain itu juga untuk mendapatkan data tentang keadaan

geografis, serta praktik jual beli emas pada sistem tabungan emas

Pegadaian Syariah Cabang Cakranegara Mataram.

c. Dokumentasi

Yaitu mengumpulkan data dari refrensi-refrensi yang berhubungan

dengan fokus permasalahan penelitian. Dokumen-dokumen yang

dimaksud adalah dokumen pribadi, dokumen resmi, buku-buku, foto-

foto, rekaman, dan lain-lain. Data ini dapat bermanfaat bagi peneliti

39Iskandar, Metodelogi, h. 217. 40Djam‟an Satori dan Aan Komariah. Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta,

2014), h. 105.

Page 44: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

31

untuk menguji, menafsir bahkan untuk meramalkan jawaban dari

fokus permasalahan penelitian.41

5. Analisis data

Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam

metode ilmiah, karena dengan analisis data tersebut diberi arti dan makna

yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian.42

Analisis data adalah mengelompokkan, membuat suatu urutan, serta

menyingkatkan data yang diperoleh dari wawancara, observasi,

dokumentasi, dan lain-lain sehingga mudah untuk di baca.43

Mengingat penelitian ini adalah penelitian kualitatif, maka peneliti

menggunakan analisis data yang bersifat umum kemudian mengambil

kesimpulan yang bersifat khusus. Analisis ini peneliti gunakan untuk

menyimpulkan hasil observasi dan hasil penelitian lainnya. Penggunaan

metode induktif dimaksud untuk memenuhi fakta-fakta yang ditemukan

kemudian dicocokkan dengan landasan teori yang ada. Metode induktif

adalah cara berfikir yang berangkat dari faktor-faktor yang bersifat khusus

atau peristiwa yang kongkrit untuk ditelaah secara umum.

6. Validitas Data

Langkah-langkah yang diperlukan peneliti untuk mendapatkan

kesahihan data dari penelitiannya adalah dengan melakukan langkah-

langkah berikut:

41Iskandar, Metodelogi, h. 219. 42Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Graha Indonesia, 1988), h. 63. 43Supardi, Bacaan Cerdas Menyusun Skripsi (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2010),

h. 132.

Page 45: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

32

a. Meningkatkan ketekunan

Peneliti harus meningkatkan ketekunannya dalam melakukan

penelitian, mengingat ketekunan dalam meneliti sangat diperlukan,

karena kegigihan untuk menggali lagi informasi yang belum ada akan

terus diupayakan keberadaannya.

b. Memperpanjang waktu penelitian

Menambah waktu penelitian adalah cara untuk mendapatkan informasi

yang belum ada, serta menyempurnakan hasil penelitian.

c. Triangulasi

Triangulasi adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan

berbagai cara dan berbagai waktu.44 Pengecekan melalui informan ini

akan dilakukan dengan mewawancarai kembali atau mencari data dari

sumber yang sama akan tetapi tehniknya berbeda baik itu dengan

wawancara atau observasi kembali.

d. Menambah referensi

Selain dari langkah-langkah diatas pneliti juga akan melihat kecukupan

referensi dari tema yang dibahas dalam penelitian. Menambah

referensi digunakan untuk menambah informasi. Referensi sebagai

landasan teori yang cukup kuat untuk merumuskan permasalahan, oleh

karena itu peneliti selalu berpedoman pada referensi.

44Djam‟an Satori,Metodologi, h. 94.

Page 46: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

33

H. Sistematika

Dalam rangka pencapaian tulisan yang sistematis serta untuk

mempermudah pemahaman, skripsi ini dibagi dalam empat bab yang masing-

masing bab dibagi dalam beberapa sub bab, adapun sistematika

pembahasannya adalah sebagai berikut:

Bab Pertama merupakan pendahuluan yang berisi aspek-aspek utama

penelitian, yang di antaranya latar belakang yang memuat alasan pemunculan

masalah yang akan diteliti. Pokok masalah merupakan penegasan terhadap

apa yang terkandung dalam latar belakang masalah. Tujuan yang akan dicapai

dan kegunaan (manfaat) yang diharapkan tercapainya penelitian ini. Setting

penelitian berupa batasan-batasan yang kan diteliti. Telaah pustaka sebagai

penelusuran terhadap literatur yang ada sebelumnya dan kaitannya dengan

objek penelitian. Kerangka teoritik menyangkut pola fikir yang digunakan

dalam memecahkan masalah. Metode penelitian berupa penjelasan langkah-

langkah yang ditempuh dalam mengumpulkan data dan menganalisis data.

Sistematika pembahasan sebagai upaya yang mensistematikan penyeusunan

skripsi.

Bab Dua berisi tentang Pegadaian Syariah Cabang Cakranegra

Mataram. Jual beli emas pada sistem tabungan emas Pegadaian Syariah

Cabang Cakranegara Mataram, proses transaksi atau mekanisme jual beli

emas pada sistem tabungan emas.

Page 47: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

34

Bab Tiga berisi tentang analisis jual beli emas pada sistem tabungan

emas Pegadaian Syariah Cabang Cakranegara Mataram. Dan tinjaun hukum

islam terhadap jual beli emas pada sistem tabungan emas.

Bab Empat berisi kesimpulan penelitian dan saran-saran dari

penelitian ini. Kesimpulan tertulis untuk menyimpulkan hasil analisis dalam

bab tiga sekaligus menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah pada bab

pertama.

Page 48: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

35

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambaran umum Pegadaian Syariah Cabang Cakranegara Kota

Mataram

1. Letak Geografis

Kota Mataram memiliki topografi wilayah berada pada ketinggian

kurang dari 50 meter di atas permukaan laut (dpl) dengan rentang

ketinggian sejauh 9 km, terletak pada 08° 33‟-08° 38‟ Lintang Selatan dan

116° 04‟-116° 10‟ Bujur Timur.Suhu udara di Kota Mataram berkisar

antara 20.4°C sampai dengan 32.10°C.

Secara administratif Kota Mataram memiliki luas daratan 61,30 km

dan 58,80 km perairan laut, terbagi atas 6 kecamatan, yaitu kecamatan

Ampenan, Cakranegara, Mataram, Sandubaya, Selaparang, dan Sekarbela

dengan 50 kelurahan dan 297 lingkungan.45

Cakranegara adalah salah satu kecamatan di Kota Mataram, Nusa

tenggara barat. Yang terdiri dari beberapa kelurahan yaitu:

a. Cakranegara Barat

b. Cakranegara Selatan

c. Cakranegara Selatan Baru

d. Cakranegara Timur

e. Cakranegara Utara

f. Cilinaya

45Cakranegara Mataram, 15 Juli 2017, observasi

35

Page 49: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

36

g. Karang Taliwang

h. Mayura

i. Sapta Marga

j. Sayang-Sayang

Cakranegara memiliki fasilitas yang sangat memadai. Disini

terdapat fasilitas kesehatan, pendidikan, perbelanjaan, kawasan bisnis, dan

lain-lain. Perekonomian Cakranegara ditopang dari berbagai sektor

diantaranya perindustrian, lembaga keuangan, kuliner, swalayan, pasar

tradisional dan lain sebagainya, semua itu tidak lepas dari interaksi antar

pelaku usaha.

Pegadaian Syariah Cabang Cakranegara terletak di Jalan Pejanggik

No. 107 Cakranegara tengah-tengah perkotaan Kota Mataram,

berdampingan dengan pertokoan daerah Kota Mataram. Di sebelah timur

kantor Pegadaian Syariah terdapat Apotek Komplit 24 Jam Pejanggik,

sebelah barat terdapat toko tv berlangganan, sebelah utara yaitu terdapat

jalan raya dan Kantor Kelurahan Cakra Barat, kemudian sebelah selatan

atau tepatnya di belakang kantor Pegadaian Syariah terdapat perumahan.46

46Cakranegara Mataram, 15 Mei 2017, observasi.

Page 50: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

37

2. Struktur organisasi47

Gambar 1 Struktur organisasi Pegadaian Syariah Cabang Cakranegara Kota Mataram

47Cakranegara Mataram, 10 Juli 2017, observasi.

Kanwil Pegadaian Denpasar-

Bali

Pemimpin Cabang

Sarifatun R Sukandi, S.Sos

Asisten Meneger

-

Pengelola Agunan

Timbul Harianto

Kasir

Januar A. Malik, A.Md

Penaksir

Dian Andriani, SE

Dedy A. Supriyady, SE

Keamanan Pengelola Unit

Kasir Penaksir Penyimpan

Page 51: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

38

B. Praktik jual beli emas pada sistem tabungan emas Pegadaian Syariah

Cabang Cakranegara Kota Mataram

Dalam kehidupan kita sehari-hari hampir tidak dapat dihindari

terjadinya transaksi jual beli, karena jual beli adalah bentuk transaksi yang di

benarkan oleh Agama bahkan sudah diatur ketentuannya mengenai syarat-

syarat dan rukunnya. Jual beli dalam masyarakat sudah semakin luas, dengan

berbagai bentuk jual beli.

Kaitannya dengan hal tersebut pada penelitian ini, jual beli emas

dengan fasilitas titipan yang dilakukan merupakan produk yang di tawarkan

oleh Pegadaian Syariah Cabang Cakranegara yang di sebut dengan Tabungan

Emas. Untuk pengumpulan data, peneliti melakukan observasi dan

wawancara dari beberapa nasabah dan pegawai Pegadaian Syariah

Cakranegara, wawancara yang di gunakan peneliti adalah wawancara yang

tidak terstruktur, peneliti bebas menentukan fokus masalah wawancara,

kegiatan wawancara mengalir seperti dalam percakapan biasa, yaitu

mengikuti dan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi responden.

Tabungan Emas adalah layanan pembelian dan penjualan emas

dengan fasilitas titipan dengan harga yang terjangkau. Layanan ini

memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk berinvestasi emas.

Berdasarkan pernyataan bapak Dedy A. Supriyadi, selaku bagian

penaksir di Pegadaian Syaraih Cabang Cakranegara Mataram bahwa:

“istilah Tabungan Emas merupakan istilah untuk produk saja tapi memfasilitasi untuk jual beli dan titip emas, yang tujuannya untuk mempermudah dan menarik minat dari masyarakat (nasabah) untuk mendapatkan emas mulai dari harga terkecil. Pembelian dengan sedikit demi

Page 52: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

39

sedikit yang yang di kenal dengan istilah gradual buy. Model tabungan emas ini adalah jual beli, titip, jadi kita jual emas dan nasabah membeli kemudian langsung dititipkan di pegadaian.Kemudian pegadian mengkonversikan kedalam bentuk gram emas, sehingga saldo tabungannyatu tidak dalam bentuk rupiah melainkan gram emas”48

Hal yang samapun di sampaikan oleh ibu Sarifatun yang merupakan

pimpinan cabang Pegadaian Syariah Cakranegara:

“tabungan emas itu filosofinya adalah kita membeli emas kemudian di titipkan di pegadaian, jadi memfasilitasi kemasyarakat yang ingin memiliki emas secara sedikit, jadi kalau membeli emas dengan jumlah yang besar agak kesulitan. Maka ini fasilitasnya dalam bentuk tabungan. Jadi filosofinya masyarakat membeli emas kemudian dititipkan pegadaian”49

Hal senada pun di sampaikan oleh ibu Supartini salah satu nasabah

pegadaian:

“pelayanan disini baik, cepat dan lancar, saya tidak perlu mengeluh karena menunggu lamaketika mau menabung, saya tertarik dengan tabungan emas ini ya itu karena kita bisa mebeli emas dengan harga yang murah, menurut saya ini cocok untuk masyarakat menengah kebawah, yang tidak bisa membeli dengan jumlah yang besar.”50

Sistem tabungan emas berbeda dengan sistem tabungan pada

umumnya, karena tabungan emas lebih berfokus pada nominal saldo gram

emas bukan nominal jumlah dana yang di tabungkan oleh nasabah.Istilah

tabungan emas hanyalah nama produk yang tujuannya untuk mempermudah

untuk pemasaran kepada masyarakat, serta mempermudah masyarakat untuk

memiliki emas sedikit demi sedikit. Tabungan emas pada dasarnya sistemnya

adalah jual beli dan titip emas.

48Dedy A. Supriyadi, wawancara, Cakranegara Mataram, 11 Juli 2017 49Sarifatun, wawancara, Cakranegara Mataram, 7 Agustus 2017 50Supartini, wawancara, Cakranegara Mataram, 10 Juli 2017

Page 53: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

40

1. Prosedurtabungan emas yaitu:

Dalam wawancara dengan Ramli, salah satu nasabah pegadaian yaitu “saya kemarin buka rekening tabungan emas, menurut saya ini produk sangat menarik karena karena tabungannya dalam bentuk emas dan tidak bisa tertarik langsung tunai seperti di ATM, ini bisa mengontrol diriuntuk bisa menghemat tabungan, dan untuk prosedur pembuatan rekening kemarin cuma menyerahkan fotocopy KTP saja, dan bayar administrasi, biaya perawatan atau biaya penitipan, cuma itu saja.”51

Hal senada di sampaikan oleh ibu Hilmah yaitu: “kemarin saat saya buka rekening tabungan emas, saya hanya di minta fotocopy KTP, bayar administrasi dan biaya penitipan, kemudian menunggu beberapa hari untuk pembuatan buku tabungan emas”52

Jadi untuk prosedur tabungan emas adalah sebagai berikut:53

a. Membuka rekening Tabungan Emas di Kantor Cabang Pegadaian

hanya dengan melampirkan fotocopy identitas diri (KTP/ SIM/

Passpor) yang masih berlaku.

b. Mengisi formulir pembukaan rekening serta membayar biaya

administrasi sebesar Rp. 10.000,- dan biaya fasilitas titipan selama 12

bulan sebesar Rp. 30.000,-.

c. Proses pembelian emas dapat dilakukan dengan kelipatan 0.01 gram di

sesuaikan dengan harga emas pada hari pembelian (harga emas

berbeda-beda setiap harinya)

d. Apabila membutuhkan dana tunai, saldo titipan emas dapat dijual

kembali (buyback) ke Pegadaian dengan minimal penjualan 1 gram.

51Ramli, wawancara, Cakranegara Mataram, 10 Juli 2017. 52Hilmah, wawancara, Cakranegara Mataram, 20 Juli 2017 53www.pegadaian.co.id. Di akses tanggal 11 Juli 2017

Page 54: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

41

e. Uang pembelian dikonversi menjadi emas sampai dengan 4 digit di

belakang koma. Atas selisihnya dikelola sebagai Dana Kepedulian

Sosial atau Dana Kebajikan Umat.

f. Apabila menghendaki fisik emas batangan, dapat melakukan order

cetak dengan pilihan keping (5gr, 10gr, 25gr, 50gr, dan 100gr) dengan

membayar biaya cetak sesuai dengan kepingan yang dipilih.

g. Minimal saldo rekening adalah 0.1 gram

h. Transaksi penjualan emas kepada Pegadaian dan pencetakan emas

batangan, saat ini hanya dapat dilayani di Kantor Cabang tempat

pembukaan rekening dengan menunjukan Buku Tabungan dan

identitas diri yang asli.

Untuk pembelian tabungan emas ini juga bisa di lakukan secara

online melalui chanel perbankan, seperti melalui ATM (BNI, BRI),

internet banking, mobile banking, maupun layanan online antar outlet

Pegadaian.54 Seperti yang disampikan bapak Dedy dalam wawancara

sebagai berikut:

“pembelian emas ini bisa di lakukan melalui ATM, tetapi untuk penjualan (pencairan emas dalam bentuk uang) dan pencetakan emas batangan belum bisa melalui ATM, karena tabungan ini sifatnya jual beli yang berfokus pada nominal saldo gram bukan nominal rupiah.”55 Hal tersebut juga di sampaikan oleh Ahmadi, bagian keamanan di

Pegadaian Syariah Cabang cakranegara mataram:

“kalau untuk produk yang sering di lakukan nasabah ya gadai, tapi untuk tabungan emas biasanya sehari yang datang untuk pembelian tabungan

54www.pegadaian.co.id. Di akses tanggal 20 Juli 2017 55Dedi A. Supriyady, wawancara, Cakranegara Mataram, 14 Juli 2017.

Page 55: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

42

emas sekitar 5 orang, ya sedikit karena nasabah kan bisa membeli melalui online atau ATM, jadi tidak mesti datang ke sini,”56 Hal senada pun di sampaikan oleh Mustikarini salah satu nasabah

pegadaian, sebagai berikut:

“saya buka rekening tabungan emas sekitar bulan Oktober, saya tertarik karena ini merupakan investasi emas yang cukup baik, karena kita bisa membeli emas dengan harga murah dan kita juga bisa membeli melalui ATM, ya tapi saya tidak pernah membeli emas melalui ATM karena lebih sering datang ke Pegadaian langsung.”57

Berikut prosedur pembelian emas melalui ATM BNI:

1. Masukkan kartu ATM ke mesin ATM BNI

2. Masukkan kode pin 6 digit

3. Pilih bahasa

4. Pilih menu lainnya

5. Pilih pembayaran lainnya

6. Menu berikutnya dua kali

7. Pembayaran lainnya

8. Masukkan kode institut pegadaian di sambungkan dengan nomor

rekening buku tabungan

9. Masukkan jumlah pembelian emas (minimal Rp. 50.000 maksimal 10

juta)

10. Konfirmasi pembayaran pembelian emas muncul dengan nama

pemilik rekening, harga jual 0.01 gram yang berhasil dibeli, nominal

uang yang di transfer untuk pembelian, biaya administrasi.

56Ahmadi, wawancara, Cakranegara Mataram, 15 Juli 2017 57Mustikarini, wawancara, Cakranegara Mataram, 20 Juli 2017

Page 56: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

43

11. Struk akan keluar dan tercerak semua hasil transaksi.

Adapun tata cara melakukan pembelian emas melalui internet banking BRI

sebagai berikut:

a. Login ke internet BRI

b. Pilih multipayment

c. Klik jenis tagihan, kemudian pilih pegadaian

d. Pilih jenis layanan “pembelian tabungan emas”

e. Lakukan pengisian nomor rekening tabungan emas dan nominal

pembelian

f. Lakukan konfirmasi kirim

2. Bentuk akad jual beli emas pada sistem tabungan emas

Dalam wawancara dengan Bapak Dedy mengatakan bahwa: “tabungan emas ini akadnya adalah murabahah dan wadiah. Yang dititip ini bukan nominal uangnya, tapi nominal gram emasnya. Jadi untuk uangnya itu tidak dititip dan ketika transaksi uangnya bukan dititip melainkan dikonversikan kedalam gram emas, lain halnya dengan kita menabung dengan sistem pembagian deposito, uang dititipkan di kelola.”58

Hal senada di sampakan oleh ibu Sarifatun yaitu: “akad yang di gunakan dalam tabungan ini yaitu akad jual beli murabahah dan wadiah,karena ada jual beli kemudian di titipkan.”59

Bentuk akad yang di gunakan dalam produk tabungan emas adalah

sebagai berikut:

1. Akad Murabahah

Bahwa antara pihak pertama (pegadaian) dengan pihak kedua

(nasabah/pembeli) mengadakan akad jual-beli, dengan syarat dan

58Dedi A. Supriyady, wawancara, Cakranegara Mataram, 11 Juli 2017. 59Sarifatun, wawancara, Cakranegara Mataram, 7 Agustus 2017

Page 57: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

44

ketentuan dalam pasal-pasal yang telah di tentukan dan menjadi

kesepakatan antara pihak pertama dengan pihak kedua.

2. AkadWadiah

Bahwa sebelumnya para pihak telah sepakat untuk melakukan

akad jual beli, dimana emas yang di beli tidak diserahkan langsung

melainkan di titipkan di pihak pertama dalam bentuk saldo. Maka atas

penitipan tersebut para pihak mengadakan akad wadiah.

3. Mekanisme jual beli emas pada sistem tabungan emas

Emas mempunyai berbagai aspek yang menyentuh kebutuhan

manusia disamping memiliki nilai estetis yang tinggi juga merupakan jenis

investasi yang nilainnya stabil, likuid, dan aman secara rill.

Oleh sebab itu, Pegadaian Syariah Cabang Cakranegara

menawarkan produk berupa tabungan emas, yaitu layanan jual beli emas

dengan fasilitas titipan. Dalam aplikasi Tabungan Emas minimal

melibatkan tiga pihak. Pertama, Pegadaian selaku penjual dan penerima

titipan.Kedua, Nasabah selaku pembeli. Ketiga, supplier atau pihak yang

di beri kuasa oleh Pegadaian untuk menjual barang.

Dimana mekanisme Tabungan emas seperti yang di sampaikan

Bapak Dedy A. Supriyadi adalah

“proses pembelian yaitu dengan nasabah membawa sejumlah uang nanti langsung uang itu kita konversikan kedalam bentuk gram emas, nasabah mendapat nominal saldonya, misalnya uang Rp. 100.000 dapat berapa gram, kemudian yang berapa gramitu yang dititipkan dalam bentuk saldo.”60

60Dedi A. Supriyady, wawancara, Cakranegara Mataram, 11 Juli 2017.

Page 58: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

45

Hal senada pun disampaikan oleh ibu Sarifatun yaitu: “nasabah misalnya datang membawa uang Rp. 10.000 nanti langsung kita konversikan harga emas pada hari itu berapa per 1 gram atau per 0.01 gram, kemudian berapa gram itu yang di titipkan di pegadaian dalam bentuk saldo.”61

Dalam hal ini nasabah selaku pembeli menabung (membeli) emas

ke Pegadaian Syariah selaku penjual. Kemudian jumlah uang yang di

tabung oleh nasabah akan di konversikan ke dalam bentuk gram emas oleh

Pegadaian sesuai dengan jumlah nominal yang di tabung dan tentunya

sesuai dengan harga jual beli emas pada hari itu. Dari proses pembelian

tersebut nasabah akan mendapatkan beberapa gram emas, maka emas

tersebut tidak di serahkan langsung saat transaksi melainkan saldo gram

emas di titip di Pegadaian. Pada saat yang bersamaan Pegadaian sekaligus

sebagai penerima titipan. Dengan kata lain, ketika nasabah menyerahkan

uang, pihak Pegadaian tidak menyerahkan emas yang dibeli secara

langsung, namun hanya menerbitkan surat bukti kepemilikan bahwa

nasabah memiliki emas sejumlah yang di beli dan dititipkan di pegadaian.

Tabel 1 Pembelian tabungan emas

Ilustrasi

Harga jual0,01 gr emas pada tanggal 15 Juli 2017 adalah Rp. 5.760

Si A datang ke Pegadaian dengan membawa uang sejumlah Rp. 150.000

untuk pembelian tabungan emas.

A kemudian mengisi form pembelian emas sambil menunggu antrian

Setelah A dipanggil, maka A menyerahkan buku Tabungan Emas, form

pembelian emas serta uang pembelian.

61Sarifatun, wawancara, Cakranegara Mataram, 7 Agustus 2017

Page 59: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

46

Pembelian diproses oleh Pegadaian, sementara A menunggu untuk

dipanggil lagi.

Setalah pemanggilan selanjutnya, Pegadaian memberikan buku tabungan

emas dan form pembelian emas sebagai bukti pembelian.

Pihak Pegadaian kemudian menerangkan bahwa dari pembelian Rp.

150.000 di dapatkan 0,2650 gr emas dengan harga Rp. 149.990

Dimanasyarat dalam pembelian di konversi menjadi emas sampai dengan

4 digit di belakang koma.

Kemudian sisa dari selisihnya merupakan keuntungan dari Pegadaian

(dikelola sebagai Dana Kepedulian Sosial atau Dana Kebajikan Umat.

Kemudian untuk proses pencairan (menjual) emas. Saldo gram

emas yang di miliki oleh nasabah di jual kembali ke Pegadaian apabila

menghendaki dalam bentuk uang tunai, tentunya dengan harga jual beli

emas pada hari itu, tidak dengan berapa jumlah uang yang di tabungkan

oleh nasabah. Hal tersebut di sampaikan oleh Bapak Dedy A. Supriyadi:

“untuk penjualan atau pencairan dalam bentuk uang itu misalnya nasabah telah memiliki saldo 5 gram emas, kemudian nasabah bisa melakukan penjualan kembali ke pegadaian, misalnya nasabah akan menjual yang 3 gram emasnya, maka uang yang didapat sekitar anggap saja Rp. 1.600.000. jadi pegadaian akan menyerahkan uang tunai hasil penjualan kembalinya, dan saldo tabungan emas nasabah akan berkurang 3 gram, dan tidak di kaitkan dengan nilai rupiahnya. Kemudian untuk pencetakan emas batangan, nasabah akan di minta biaya pencetakan sesuai dengan jumlah gram yang akan dicetak. Misalnya nasabah memiliki 6 gram emas, ingin mencetak yang 5 gram. Maka pegadaian akan langsung mengorder ke kantor pusat, dan barang akan datang sekitar 2 mingguan.”62 Hal tersebutdi sampaikan juga oleh ibu Sarifatun yaitu: “ketika nasabah sudah memiliki sejumlah saldo gram emas, kemudian ingin mengambil dalam bentuk rupiah, untuk mengambil dalam bentuk uang ini istilahnya

62Dedi A. Supriyady, wawancara, Cakranegara Mataram, 14 Juli 2017.

Page 60: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

47

itu adalah penjualan kembali emasnya ke pegadaian, dan ketika nasabah ingin dalam bentuk emas batangan, maka nasabah hanya akan di minta biaya cetak saja.”63

Kemudian apabila nasabah menghendaki dalam bentuk emas

batangan, maka hanya akan di minta biaya pencetakan saja. Untuk lebih

memahami, berikut ilustrasi penjualan dan pencetakan tabungan emas.

Tabel 2 Penjualan tabungan emas

Ilustrasi

Harga beli 0,01 gr emas pada tanggal 11 Agustus 2017 adalah Rp.

5.480

Saldo tabungan A adalah 2 gram

Saldo yang akan di jual A adalah 1 gram

Si A datang ke Pegadaian untuk penjualan kembali tabungan emas.

A kemudian mengisi form penjualan emas sambil menunggu antrian

Setelah A dipanggil, maka A menyerahkan buku Tabungan Emas dan

form penjualan emas.

Penjualan diproses oleh Pegadaian, sementara A menunggu untuk

dipanggil lagi.

Setalah pemanggilan selanjutnya, Pegadaian memberikan buku tabungan

emas dan form penjualan emas sebagai bukti penjualan serta uang hasil

penjualan sejumlah Rp. 548.000.

Pihak Pegadaian kemudian menerangkan bahwa dari penjualan 1 gram

emas adalah Rp. 548.000, dan sisa salto tabungan si A adalah 1 gram.

63Sarifatun, wawancara, Cakranegara Mataram, 7 Agustus 2017

Page 61: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

48

Tabel 3 Pencetak tabungan emas

Ilustrasi

Saldo tabungan A adalah 6 gram

Yang akan di cetak 5 gram

Si A datang ke Pegadaian untuk melakukan pencetakan tabungan emas.

A kemudian mengisi form pencetakan emas sambil menunggu antrian

Setelah A dipanggil, maka A menyerahkan buku Tabungan Emas dan

form pencetakan emas.

Kemudian dalam buku rekening tabungan emas akan diproses oleh

Pegadaian, untuk pengurangan saldo, sementara A menunggu untuk

dipanggil lagi.

Setalah pemanggilan selanjutnya, Pegadaian memberikan buku tabungan

emas dan form pencetakan emas sebagai bukti pencetakan, serta pihak

Pegadaian akan meminta biaya pencetakan sebesar Rp. 127.000 (biaya

pencetakan tergantung dengan jumlah gram yang akan di cetak).

Pihak Pegadaian kemudian menerangkan bahwa emas batangan yang di

order A akan jadi atau datang sekitar 2 minggu lagi.

Apabila A terlambat mengambil emas batangan yang telah di order, maka A di kenakan biaya keterlambatan pengambilan.

Dalam Pegadaian Syariah sendiri, mekanisme tabungan emas

adalah seperti gambar berikut ini:

Page 62: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

49

Gambar 2 Skema Tabungan Emas

(1)

(4) (2) (3)

Keterangan:

(1) Nasabah melakukan akad jual belidenganPegadaian, pembelian

emasdisesuaikandengan harga jual beli emas pada hari itu.

Pegadaian kemudian menerbitkan bukti pembelian atau

kepemilikan emas dalam bentuk Tabungan Emas. Karena dalam

hal ini, emas akan di ambil di kemudian hari.Sehingga terjadilah

akad wadiah/penitipan, dimana jumlah gram emas dari hasil

pembelian di titipkan dalam bentuk saldo.

(2) Pegadaian mengorder emas yang dipesan oleh nasabah ke supplier.

Dalam hal ini, pegadaian akan mengorder emas ke supplier ketika

nasabah ingin mencairkan saldo tabungan emas dalam bentuk emas

batangan dengan nasabah akan di minta biaya percetakan.

(3) Supplier mengirim emas batangan ke Pegadaian sesuai pesanan

nasabah, dan tanggung jawab terhadap resiko barang telah

berpindah ke Pegadaian

(4) Pedagaian menyerahkan emas batangan ke nasabah

Pegadaian Nasabah

Supplier

EMAS

Page 63: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

50

Dari keterangan di atas dapat di simpulkan bahwa pembelian

tabungan emas ini terdiri dari dua akad transaksi yaitu:

1. Akad dari supplier kepada Pegadaian

2. Akad dari pegadaian kepada nasabah

Untuk alur nomor (1) terjadi dua akad yaitu akad jual beli dan wadiah,

dimana setelah nasabah membeli emas, maka berapa jumlah gram emas

yang dimiliki oleh nasabah kemudian di titipkan di pegadaian dalam

bentuk saldo.

Konsep tabungan emas pegadaian mengacu kepada emas batangan

1 kg, jadi Pegadaian terlebih dahulu menyediakan stok emas batangan

dengan jumlah tertentu. Secara fisik emas memang ada di pegadaian pusat,

emas di simpan dalam sebuah ruangan khusus dengan tingkat keamanan

yang tinggi dan di asuransikan.

Dalam wawancara dengan Bapak Dedy A. Supriyadi bahwa “untuk fisik emasnya sudah ada, sudah kita stok di kantor pusat, sudah ada 2 kg emas. Jadi nanti misalnya berapa jumlah nasabah yang membeli pada hari itu kita sudah stok disana, jadi barangnya ada tapi dalam bentuk bungkulan emas. Sekarang untuk pencetakan sudah bisa mulai dari 1 gram. Kalau untuk penjualan minimal nasabah sudah memiliki 0,01 gram”64

4. Biaya-biaya dalam Tabungan Emas65

Biaya-biaya dalam jual beli dan titip emas atau tabungan emas

selain biaya fasilitas titipan, ada pula biaya administrasi sebesar Rp

64Dedi A. Supriyady, wawancara, Cakranegara Mataram, 15 Juli 2017 65www.pegadaian.co.id. Di akses tanggal 11 Juli 2017

Page 64: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

51

10.000. Berikut adalah biaya-biaya yang ada dalam transaksi tabungan

emas

Tabel 4 Biaya transaksi

BIAYA TRANSAKSI

Transaksi Biaya Keterangan

Pembukaan rekening Rp. 10.000,- Per rekening tabungan

Transfer emas Rp. 2.000,- Per transaksi

Pencetakan rekening koran Rp. 1.000,- Per lembar

Penggantian buku tabungan Rp. 10.000,- Per buku tabungan

Penutupan rekening Rp. 30.000,- Per rekening tabungan

Denda keterlambatan

pengambilan emas cetakan Rp. 20.000,-

Per order cetak per 30 hari dan maks Rp. 250.000,- Dibebankan mulai hari ke 121 dari tanggal order cetak

Biaya fasilitas titipan Rp. 2.500,- Per bulan

Tabel 5 Biaya cetak emas

BIAYA CETAK EMAS

Denominasi Cetakan ANTAM Cetakan UBS

Kepingan 1 gram Rp. 85.000,- Rp. 40.000,-

Kepingan 2 gram Rp. 86.000,- Rp. 66.000,-

Kepingan 5 gram Rp. 127.000,- Rp. 88.000,-

Kepingan 10 gram Rp. 177.000,- Rp. 111.000,-

Kepingan 25 gram Rp. 245.000,- Rp. 178.000,-

Kepingan 50 gram Rp. 516.000,- Rp. 301.000,- Kepingan 100 gram Rp. 632.000,- Rp. 507.000,-

*tanggal update biaya cetak emas logo ANTAM: 2017-08-11 * tanggal update biaya cetak emas logo UBS: 2017-08-11

Page 65: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

52

5. Mengenai Tabungan Emas66

Gambar 3 Mekanisme Tabungan Emas

Keterangan:

1. Nasabah datang ke Pegadaian untuk membuat rekening tabungan

emas (sesuai dengan prosedur pembuatan rekening)

2. Pegadaian menyerahkan buku rekening tabungan emas kepada

nasabah

3. Nasabah datang membeli emas di pegadaian sekaligus melakukan

penitipan saldo tabungan setelah uang nasabah dikonversikan ke

dalam gram emas

4. Nasabah datang untuk menjual kembali saldo tabungan emas

(pencairan dalam bentuk uang tunai)

66 Dedi A. Supriyady, wawancara, Cakranegara Mataram, 12 Juli 2017.

PEGADAIAN NASABAH SUPPLIER

4

1

6

1

1

1

2

1

5

1

3

1

9

1

7

1

8

1

Page 66: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

53

5. Pegadaian menyerahkan uang tunai hasil penjualan kembali ke

nasabah

6. Nasabah datang untuk mencairkan saldo tabungan dalam bentuk

emas batangan, kemudian nasabah akan diminta biaya cetak saja

7. Pegadaian mengorder emas batangan sesuai pesanan nasabah ke

supplier

8. Supplier mengirim emas batangan yang telah diorder ke

pegadaian

9. Pegadaian menyerahkan emas batangan ke nasabah

Tabungan emas merupakan produk Pegadaian Syariah yang

berdasarkan prinsip syariah, yaitu menggunakan akad jual beli

murabahahdan akad wadiah. Tabungan emas merupakan nama produk

yang pengaplikasiannya bersifat jual beli dengan fasilitas titipan, tabungan

emas bukan merupakan tabungan pada umumnya yang bermain pada dana

nasabah yang di simpan dan di kelola oleh pihak penitip barang

(bank),seperti yang di sampaikan Bapak Dedy A. Supriyadi, bahwa:

“misalnya nasabah membeli emas seharga Rp. 100.000, nasabah mendapatkan sekian gram emas. Kemudian yang Rp. 100.000 tersebut sudah menjadi milik pegadaian itu sendiri, uang tersebut sebagai hasil pembelian, kecuali seperti titipan uang di bank dimana nasabah menabung sejumlah uang dan dananya di kelola. Jadi dana disini tidak dikelola, karena sifatnya jual beli sama seperti jual beli emas biasa, nasabah menyerahkan uang pembelian tapi barangnya tidak di serahkan langsung.”67

67Dedi A. Supriyady, wawancara, Cakranegara Mataram, 18 Juli 2017

Page 67: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

54

BAB III

PEMBAHASAN

A. Analisis terhadap praktik jual beli emas pada sistem tabungan emas

Pegadaian Syariah Cabang Cakranegara

Aktifitas jual beli bagi umat Islam sudah menjadi hal yang lumrah dan

biasa dilakukan sehari-hari. Jual beli merupakan suatu bagian dari muamalah

yang bisa dialami oleh semua manusia sebagai saran berkomunikasi dalam

hal perekonomian. Jual beli merupakan salah satu sarana pemenuhan

kebutuhan yang sering dilakukan oleh individu satu dengan individu lainnya.

Dari sekian banyak interaksi kemasyarakatan, jual beli merupakan kegiatan

yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Perjanjian jual beli adalah suatu perjanjian yang dibuat antara pihak

penjual dan pembeli. Jual beli merupakan perwujudan dari hubungan antara

sesama manusia sehari-hari, sebagaimana agama Islam telah mensyariatkan

jual beli dengan baik tanpa ada unsur kesamaran, penipuan, riba dan

sebagianya. Dan jual beli dilakukan atas dasar suka sama suka diantara kedua

belah pihak sehingga akad jual beli dapat terpenuhi.

Akad yang sah adalah yang memenuhi semua rukun dan syarat-syarat

akad, sedangkan akad yang tidak sah adalah akad yang tidak memenuhi

semua rukun dan syarat-syarat yang terkandung dalam akad tersebut.68

Sesuai dengan realitasnya jual beli emas banyak terdapat perbedaan

jenis dan mekanisme jual belinya. Hal tersebut di jumpai di Pegadaian

68Rahmat, Fiqh, h. 76.

54

Page 68: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

55

Syariah Cabang Cakaranegara Mataram yang menawarkan produk bernama

tabungan emas, layanan jual beli dan titip emas. Dilihat dari keabsahan jual

beli, penulis berusaha menganalisa praktik jual beli emas dengan melihat dari

sisi rukun dan syarat tentang sahnya jual beli.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa

dalam mekanisme tabungan emas melibatkan 3 pihak yaitu, Pegadaian

Syariah sebagai pihak pertama, nasabah sebagai pihak kedua, dan supplier

(kantor pusat) sebagai pihak ketiga. Pada mekanismenya, pegadaian selaku

pihak pertama membiayai membelian barang berupa emas batangan yang

dipesan olen nasabah kepada supplier, pembelian barang oleh nasabah

dilakukan dengan sistem menabung.

Dalam praktiknya pegadaian membeli barang yang diperlukan

nasabah atas nama pegadaian, pada saat yang bersamaan pegadaian menjual

barang tersebut kepada nasabah dengan sistem menabung, kemudian emas

tersebut dititipkan di pegadaian dalam bentuk saldo, jadi emas tersebut tidak

diserahkan langsung saat terjadinya transaksi, tetapi yang diserahkan adalah

bukti kepemilikan atau bukti pembelian.Pada saat pembelian emas oleh

nasabah terjadi akad jual beli secara murabahahdengan angsuranyaitu dimana

pembelian emas yang berpatok pada harga sejumlah 1 gram emas (jumlah

gram yang boleh dicairkan) dan pencairan saldo tabungan dalam bentuk emas

batangan, sehingga disini terjadi pencicilan pembayaran dan emas akan

diserahkan sesuai dengan kesepakatan (permintaan nasabah), dengan kata lain

terjadi jual beli emas secara tidak tunai. Barang akan diserahkan ketika

Page 69: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

56

nasabah menghendaki saldo tabungan emasnya dalam bentuk emas batangan.

Maka pegadaian akan memesan untuk pencetakan emas batangan sesuai yang

di order oleh nasabah ke supplier (kantor pusat). Dalam melakukan

pemesanan antara pihak pertama (pegadaian) dengan pihak ketiga (supplier),

tidak dilakukan transaksi jual beli secara langsung melainkan melalui telepon

atau faksimini. Kemudian pihak pertama (pegadaian) melakukan akad jual

beli secara murabahah dengan memberitahukan keuntungan (margin) dan

biaya-biaya lainnnya kepada pihak kedua (nasabah).

Adapun keuntungan yang ditentukan oleh pihak pegadaian

berdasarkan harga perolehan emas atau harga asli, semakin besar gram emas

yang dibeli semakin mahal harga perolehannya, maka semakin tinggi pula

keuntungan yang ditetapkan.

Dapat penulis simpulkan bahwa selama masih dalam koridor ajaran

Islam atau prosedur yang telah ditentukan sebatas kewajaran, maka hal itu

tidak dilarang (boleh). Kemudian dalam kaidah fiqiyah dijelaskan

bahwasanya “segala sesuatu pada dasarnya boleh kecuali ada dalil yang

mengharamkannya”.

B. Tinjauan hukum Islam terhadap jual beli emas pada sistem tabungan

emas Pegadaian Syariah Cabang Cakranegara Mataram

Pegadaian Syariah sebagai lembaga formal yang berbentuk unit dari

Perum Pegadaian di Indonesia yang bertugas menyalurkan pembiayaan dalam

bentuk pinjaman kepada masyarakat berlandasarkan hukum gadai Syariah.

Page 70: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

57

Kini juga melakukan aktifitas jual beli emas dengan fasilitas titipan yang di

sebut dengan Tabungan emas yang penyerahan barangnya tidak diserahkan

saat terjadinya transaksi.

Sehingga dalam transaksinya, Pegadaian Syariah Cabang Cakranegara

menggunakan dua akad perjanjian yaitu, pertama, akad murabahahyaitu akad

jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan

(margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.69Sehingga akad

murabahah ini merupakan akad tijarah, yaitu akad yang dipergunakan untuk

mencari keuntungan atau laba ketika bertransaksi.70

Dengan demikian melalui akad murabahah pegadaian akan menarik

keuntungan, dan murabahah merupakan akad yang diperbolehkan karena

dalam akad ini tidak ditemukan unsur bunga, namun hanya menggunakan

margin. Sebagaimana dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 275 yang

berbunyi:

Artinya:“...dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan

riba...”71

Akad murabahah yang digunakan dalam jual beli ini adalah

murabahah dengan tidak tunaiyaitu pembelian barang mengacu pada jumlah

minimal gram untuk dicairkan. Dalam praktiknya, pegadaian melakukan

pembelian atau pencetakan barang setelah ada pemesanan dari nasabah,

dimana dalam hal ini pembayaran telah dilakukan diawal saat nasabah

69Adiwarman, Bank Islam, h. 113. 70Ibid., h. 70. 71 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, h. 47.

Page 71: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

58

membeli emas yang kemudian jumlah gram emasnya dititipkan dalam bentuk

saldo di pegadaian.

Mengenai kebolehan murabahah emas secara tidak tunai terdapat

perbedaan pendapat, antara lain:

1. Syaikh „Ali Jumu‟ah, Mufti al-Diyar al-Mishriyah, al Kalim al-Thayyib

Fatawa „Ashriyah, al-Qahirah: Dar al-Salam, 2006, h. 136:72

وز بيع هب ي ة اممصنعي الذ ين نلتصنيع –وامفض ن امحاض حيث خرجا –أو اممعد يط ف عص بمتقس

ثباع وج امت لع يط نلتبادل بي امناس وصارا سلعة كسائر امس ما كوس ب ى بمعاجل شت عن امتعامل ب

ط فيا امحلول وامتق ين كن يشت ره انل ينار وال أبو والجل، وميست مهما صورة ال فيما روا اب

قال: "ل ل مثال بملل، سعيد امخدري أن رسول هللا صل هللا عليه وسلب ا ب ب ثييعوا ا

يلت امتبادل .(ول ثييعوا منا غائبا بناجز" )روا امبخاري ة كن وس ب وامفض ل بأن ا وبو معل

امحال الن فينتفي امحك حيث يدور امحك وجودا وعدما مع وامتعامل بي امناس، وحيث اهتفت بذ

ته عل

ب اممصنع أو اممعد نلتصنيع بمقسط عا من بيع ا وعليه: فال ماهع ش

Jual beli emas dan perak yang dibuat atau disiapkan untuk dibuat dengan

angsuran pada saat ini dimana keduanya tidak lagi diperlakukan sebagai

media pertukaran dimasyarakat dan keduanya telah menjadi barang

(sil‟ah) sebagaimana barang lainnya yang diperjual belikan dengan

dengan pembayaran tunai atau tangguh.

Pada keduanya tidak terdapat gambar dinar dan dirham yang dalam

(pertukarannya) disyariatkan tunai dan diserahterimakan sebagaimana

dikemukakan dalam hadis riwayat Abu Sa‟id al-Khudri bahwa

Rasulullah SAW bersabda: “janganlah kalian menjual emas dengan

emas kecuali dengan ukuran yang sama dan janganlah menjual emas

yang gha’ib (tidak diserahkan saat itu) dengan emas yang tunai.” (HR

Bukhari). Hadis ini mengandung illat bahwa emas dan perak merupakan

media pertukaran dan transaksi dimasyarakat. Ketika saat ini kondisi itu

72 Sebagaimana dikutif oleh Dewan Syariah Nasional dari pendapat Syaikh „Ali Jumu‟ah,

dkk, Fatwa DSN-MUI No.77, h. 4.

Page 72: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

59

telah tiada, maka tiada pula hukum tersebut, karena hukum berputar

(berlaku) bersama dengan illatnya, baik ada maupun tiada.

Atas dasar itu, maka tidak ada larangan syara‟ untuk menjualbelikan

emas yangdibuat atau disiaplan untuk dibuat dengan angsuran.

2. Dr. Khailid Mushlih dalam Hukum Ba‟i al-Dzahab bi al-Nuqud bi al-

Taqsith:73

Secara global, terdapat dua pendapat ulama tentang jual beli emas dengan

uang kertas secara angsuran.

Pendapat pertama: haram, ini adalah pendapat mayoritas ulama dengan

argumen berbeda-beda. Argumen paling menonjol dalam pendapat ini

adalah bahwa uang kertas dan emas merupakan tsaman (harga, uang),

sedangkan tsaman tidak boleh diperjualbelikan kecuali secara tunai. Hal

ini berdasarkan hadist „Ubadah bin al-Shamit bahwa Nabi SAW

bersabda: “jika jenis (harta ribawi) ini berbeda, maka jualbelikanlah

sesuai kehendakmu apabila dilakukan secara tunai.”

Pendapat kedua: boleh (jual beli dengan angsuran). Pendapat ini

didukung oleh sejumlah fuqaha masa kini, diantara yang paling menonjol

adalah Syaikh Abdurrahman As-Sa‟di. Meskipun mereka berbeda dalam

memberikan argumen bagi pandangan tersebut, hanya saja argumen yang

menjadi landasan utama mereka adalah pendapat yang dikemukakan oleh

syeikh al-Islam Ibnu Taymiyah dan Ibnu Qayyim mengenai kebolehan

jual beli perhiasan (terbuat emas) dengan emas, dengan pembayaran

tangguh. Mengenai hal itu Ibnu Taymiyah menyatakan dalam kitab al-

73Sebagaimana dikutif oleh Dewan Syariah Nasional dari pendapat Dr. Khailid Mushlih

dalam Hukum Ba‟i al-Dzahab bi al-Nuqud bi al-Taqsith, Fatwa DSN-MUI No.77, h. 6.

Page 73: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

60

Ikhtiyarat (lihat „Ala‟ al-Din Abu al-Hasan al-Ba‟liy al-Dimasyqiy, al-

Ikhtiyarat al-Fiqhiyah min Fatawa Syaikh Ibn Taymiyah, al-Qahirah, Dar

al-Istiqamah, 2005, h. 146):

“Boleh melakukan jual beli perhiasan dari emas dan perak dengan

jenisnya tanpa syarat harus sama kadarnya (tamatsul), dan kelebihannya

dijadikan sebagai kompensasi atas jasa pembuatan perhiasan, baik jual

beli itu dengan pembayaran tunai maupun tangguh, selama perhiasan

tersebut tidak dimaksudkan sebagai harga (uang).”

Ibnu Qayyim menjelaskan lebih lanjut: “perhiasan (dari emas atau perak)

yang diperbolehkan, karena pembuatan (menjadi perhiasan) yang

diperbolehkan, berubah statusnya menjadi jenis pakaian dan barang,

bukan merupakan jenis harga (uang). Oleh karena itu, tidak wajib zakat

atas perhiasan (yang terbuat dari emas atau perak) tersebut, dan tidak

berlaku pula riba dalam pertukaran atau jual beli) antara perhiasan

dengan harga (uang), sebagaimana tidak berlaku riba (dalam pertukaran

atau jual beli) antara harga (uang) dengan barang lainnya, meskipun

bukan dari jenis yang sama. Oleh karena itu tidak ada larangan untuk

memperjualbelikan perhiasan emas dengan jenis yang sama.”

3. Syaikh „Abd al-Hamid Syauqiy al-Jibaliy dalam Ba‟i al-Dzahab bi al-

Taqsith:74

ب ن حك بيع ا:ا يط اختلف فيه امفقهاءعل امنحوامتال بمتقس

ابي امفقهاء من ام -أ .اممنع: وبوقول ج افعية، وامحنابل حنفية، وممامكية، وامش

74Sebagaimana dikutif oleh Dewan Syariah Nasional dari pendapat Syaikh „Abd al-Hamid

Syauqiy al-Jabaly, Fatwa DSN-MUI No.77, h. 8.

Page 74: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

61

امقيؤم ومن وافقهما مؤن اممعاصين. امجواز: وبو رأي ابن ثيمية وابن -ب

تدل امقا ئلو ب اس ب ب ت فيا: "لثبع ا ب، وام ة ن بممنع بعموم الحاديث امواردة ف امر ول امفض

ل باء باء يدة، ا ا بيد."بمفض

ه مف يط ول بيع الجل، له وز فيا امتقس ة أجمان ل ي ب وامفض ن اب وقاموا ا ل امر

ا .

: تدل امقائلون بمجواز بما يل واس

ة ه سلع -أ ب وامفض لع، ومم ثعد أجمان أن ا ري عل امس ري عليا ما ي ب ى ي ثباع وجشت

يط فسدت مصلح -ب ز بيعها بمتقس ائا، فاذا مم ي ل بيعها وشة ا ة امناس، لن حاجة امناس ماس

رج ووقعوا ف امح

لع، ل من جنس الج -ج نعة اممباحة أصبحا من جنس املياب وامس ة بمص ب وامفض مان، فال أن ا

لع، ري بي الجمان وسائر امس ب بينا وبي الجمان، مك ل ي ري امر ن كهت من غي جنسها يوا

ر -د روا بذل غاية امض ين، وثض م بب ال مو سد عل امناس بذا امباب، مسد علي

ي أفت به بو جواز بي اجح عندي وا أي امر ن امره سلعة، وميس وبعد بذا، فا يطأله ب بمتقس ع ا

جمنا، ثيسيا عل امعباد ورفعا نلحرج عنم

Mengenai hukum jual beli emas secara angsuran, ulama berbeda

pendapat sebagai berikut:

a. Dilarang: ini pendapat mayoritas fuqaha, dari mazhab Hanafi,

Maliki, Syafi‟i, dan Hambali.

b. Boleh: ini pendapat Ibnu Taymiyah, Ibnu Qayyim, dan ulama

kontemporer yang sependapat.

Ulama yanng melarang mengemukakan dalil dengan keumuman hadis-

hadis tentang riba, yaitu antara lain menegaskan: “janganlah engkau

menjual emas dengan emas, dan perak dengan perak, kecuali secara

tunai.”

Mereka menyatakan emas dan perak adalah tsaman (harga, alat

pembayaran, uang) yang tidak boleh dipertukarkan secara angsuran

maupun tangguh, karena hal itu menyebabkan riba.

Sementara itu, ulama yang mengatakan boleh mengemukakan dalil

sebagai berikut:

Page 75: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

62

a. Bahwa emas dan perak adalah barang (sil‟ah) yang di jual dan dibeli

seperti halnya barang biasa. Dan bukan lagi tsaman(harga, lata

pembayaran, uang).

b. Manusia sangat membutuhkan untuk melakukan jual beli emas.

Apabila tidak diperbolehkan jual beli emas secara angsuran, maka

rusaklah kemaslahatan manusia dan mereka akan mengalami

kesulitan.

c. Emas dan perak setelah dibentuk menjadi perhiasan berubah menjadi

seperti pakaian dan barang, dan bukan merupakan tsaman (harga, alat

pembayaran, uang). Oleh karenanya tidak terjadi riba (dalam

pertukaran atau jual beli) antara perhiasan dengan harga (uang),

sebagaimana tidak terjadi riba (dalam pertukaran atau jual beli) antara

harga (uang) dengan barang lainnya, meskipun bukan dari jenis yang

sama.

d. Sekiranya pintu (jual beli emas secara angsuran) ini ditutup, maka

tertutuplah pintu utang piutang, masyarakat akan mengalami

kesulitan yang tidak terkira.

Dalam peredaran di pasar, mata uang kertas telah mengambil fungsi

emas dan perak, sehingga ia memiliki sifat nilai harga. Selain itu, emas dan

perak sampai sekarang masih disimpan di bank-bank sebagai cadangan dan

pembayaran internasional.Oleh sebab itu penukaran mata uang kertas dengan

perhiasan emas dan perak tetap tunduk terhadap syarat yang telah disebutkan

oleh fuqaha.Oleh sebab itu dibolehkan pada keduanya al-tafadhul.Namun,

tidak dibolehkan al-nasa’ (penundaan dalam pembayaran).

Pada masa sekarang ini, kaum muslim membeli perhiasan dengan

uang kertas dengan cara nasi’ah (menunda pembayaran), maka si pembeli

mengambil komoditi. Sedangkan pembayaran baik tunai maupun kredit

Page 76: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

63

diserahkan di kemudian hari.Sebagian ulama ada yang membenarkan

muamalah seperti ini, dengan alasan bahwa perhiasan berbeda dengan al-

maskukat (moneter selain emas dan perak yang disahkan oleh

pemerintah).Ibnu Abd. Al-Bar mengatakan: “Ulama telah sepakat, bahwa

emas batangan atau yang sudah masak menjadi perhiasan dan yang lainnya,

semuanya sama. Tidak dibolehkan menjual dengan jenis yang sama

mutafadhilan”.75

Kedua, akad wadiah yaitu akad penitipan barang/uang antara pihak

yang mempunyai barang dengan pihak yang diberi kepercayaan.76Akad

wadiah ini merupakan akad tabarru’, yaitu akad yang dipergunakan untuk

tujuan saling tolong menolong tanpa mengharapkan imbalan kecuali dari

Allah SWT. Namun pihak yang berbuat kebaikan tersebut boleh meminta

kepada yang ditolong untuk sekedar menutupi biaya yang dikeluarkan untuk

melakukan akad tabarru’.77Dalam akad wadiahini pegadaian sebagai

penerima titipan atas emas yang dibeli oleh nasabah pada akad sebelumnya,

namun penitipannya dalam bentuk saldo tabungan.

Menurut Ash-Shadiq Abdurrahman Al-Gharyani dalam Fatwa-Fatwa

Muamalah Kontemporer menyatakan bahwa ketika seseorang membeli emas

dan telah membayar harga emas tersebut, kemudian emas tersebut di titipkan

kepada penjual sebagai amanah. Maka tidak boleh menitipkannya pada

penjual dengan amanah untuk diambil pada suatu saat nanti. Akan tetapi

75Ahmad Hasan, Mata Uang Islam (Jakarta: PT Grapindo Persada, 2005), h. 245. 76Hendi suhendi, Fiqh, h. 183 77Adiwarman, Bank Islam, h. 66.

Page 77: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

64

harus mengambil barang itu sehingga tidak terjadi penundaan dalam serah

terima.78

Dalam transaksi yang dilakukan oleh pegadaian dengan nasabah

barang yang menjadi objek transaksi (emas) tidak diserahkan langsung

kepada nasabah melainkan dititipkan di Pegadaian (penjual), yang dimana

menurut Ash-Shadiq Abdurrahman Al-Gharyani dalam Fatwa-Fatwa

Muamalah Kontemporer adalah tidak boleh.

Mengenai dua akad dalam satu transaksi diperbolehkan berdasarkan

pada kejelasan antara kedua akad. Dan yang dilarang adalah jual beli dengan

dua harga (dalam satu transaksi) yang menyebabkan ketidakpastian.79 Dalam

transaksi ini akad murabahah dahulu dilakukan kemudian disusul dengan

akad wadiah.

Mengenai rukun dan syarat sahnya jual beli, agar dapat dikatakan sah

menurut hukum Islam apabila telah terpenuhi rukun dan syarat tersebut.

Dalam menentukan rukun jual beli terdapat perbedaan pendapat ulama

Hanafiyah dengan jumhur ulama. Rukun jual beli menurut ulama Hanafiyah

hanya satu, yaitu ijab (ungkapan membeli dari pembeli) dan qabul (ungkapan

menjual dari penjual). Menurut mereka, yang menjadi rukun dalam jual beli

itu hanyalah kerelaan (ridha/taradhi) para pihak yang terlibat untuk

melakukan transaksi jual beli. Akan tetapi, karena unsur kerelaan itu

78Ash-Shadiq Abdurrahman Al-Gharyani, Fatwa-Fatwa Muamalah Kontemporer,

(Surabaya: Pustaka Progresif, 2004), h. 17. 79Asita, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Dua Akad (Murabahah dan Rahn) dalam

Pembiayaan Mulia (Murabahah Emas Logam Mulia Untuk Unvestasi Abadi) di Pegadaian Syariah Blauran Surabaya, Skripsi S1 Muamalah. Perpustakaan IAIN-Sunan Ampel Surabaya 2009. h. 85.

Page 78: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

65

merupakan unsur hati yang sulit untuk diindra sehingga tidak kelihatan, maka

diperlukan indikasi yang menunjukkan kerelaan itu dari para pihak yang

terlibat. Indikasi yang menunjukkan kerelaan para pihak yang melakukan

transaksi jual beli menurut boleh tergambar dalam ijab dan qabul, atau

melalui cara saling memberikan barang dan harga barang (ta’athi), sedangkan

menurut jumhur ulama rukun jual beli ada empat yaitu orang yang berakad,

sighat (lafaz ijab dan kabul), ada barang yang diperjualbelikan, dan ada nilai

tukar penganti nilai barang.80

1. Ditinjau dari segi akad (ijab qabul)

Jual beli belum dikatakan sah sebelum adanya ijab dan qabul, sebab ijab

qabul menunjukkan kerelaan (keridhaan).Adanya kerelaan tidak dapat

dilihat, sebab kerelaan berhubungan dengan hati. Kerelaan diketahui

melalui tanda-tanda lahirnya, adapun tanda yang jelas menunjukkan

kerelaan adalah ijab dan kabul. Pada dasarnya ijab qabul dilakukan

dengan lisan, akan tetapi apabila tidak mungkin, misalnya bisu atau yang

lainnya, ijab qabul boleh dilakukan dengan surat menyurat yang

mengandung arti ijab qabul.81

Dalam praktiknya, jual beli emas yang terjadi di Pegadaian Syariah

Cabang Cakranegara, ijab qabul di lakukan dengan menggunakan

perkataan yang menunjukkan persejutuan antara kedua belah pihak, dan

dituangkan dalam suatu akad tertulis, maksudnya dengan surat-surat

terdapat ketentuan-ketentuan tentang emas tersebut.

80Sohari Sahrani dan Ru‟fah Abdullah, Fikih Muamalah, h. 67. 81Ibid., h. 70

Page 79: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

66

2. Di tinjau dari segi orang yang berakad (penjual dan pembeli)82

Pelaku akad adalah orang yang dibolehkan melakukan akad, yaitu yang

telah balig, berakal, dan mengerti. Maka akad yang di lakukan oleh anak

di bawah umur, orang gila, atau orang idiot tidak sah kecuali dengan

seizin walinya.

Syarat penjual dan pembeli dalam melakukan suatu perjanjian adalah

sebagai berikut:

a. Berakal

Yang dimaksud berakal disini adalah seorang yang bisa membedakan

mana yang baik dan buruk untuk dirinya. Apabila salah satu dari

keduannya baik penjual maupun pembeli tidak berakal maka

transaksi tersebut tidak sah.

Dalam parktinya jual beli emas pada sistem tabungan emas Pegadaian

Syariah Cabang Cakranegara, kedua belah pihak baik penjual

maupun pembeli yang melakukan akad ialah orang yang berakal.

b. Dengan hendaknya sendiri (bukan paksaan)

Yang dimaksud disini adalah antara penjual dan pembeli haruslah

kemauan sendiri.

Pihak antara penjual (pegadaian) dan pembeli di Pegadaian Syariah

Cakranegara dilakukan atas dasar kerelaan.

c. Keadaannya tidak mubazir (pemboros)

82Abdul Rahman, Fiqh , h. 71.

Page 80: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

67

Maksudnya ialah dari pihak yang melakukan perjanjian dalam jual

beli bukan manusia yang boros.

Disini kedua belah pihak melakukan transaksi jual beli emas

merupakan seseorang yang tidak boros. Sebab mereka dapat

melakukan perbuatan hukum.

d. Baligh

Persyaratan terakhir adalah seorang yang melakukan perbuatan

hukum dalam jual beli tersebut haruslah seorang yang sudah baligh

atau dewasa.

Dalam hal ini, transaksi jual beli emas yang terjadi di Pegadaian Syariah

merupakan orang-orang yang telah memiliki identitas asli, dalam artian

telah baligh dan berakal, serta mengerti bagaimana jual beli menurut

pandangan Islam seperti apa.

3. Di tinjau dari segi objek akad (ma’qud alaih)83

Ma’qud alaih adalah harta yang akan dipindahkan dari tangan seorang

yang berakad kepada pihak lain. Apabila objek akad tidak ada maka

hukum jual beli tersebut tidak sah menurut syari‟at Islam dan yang

menjadi objek akad dalam jual beli ini adalah emas. Adapun syarat-syarat

harta atau barang tersebut dijelaskan di bawah ini:

a. Kesucain barang atau barang yang diperbolehkan agama.Maka tidak

boleh menjual barang haram.

83Ibid., h. 75.

Page 81: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

68

b. Kemanfaatan barang. Maka dilarang jual beli benda-benda yang

tidak boleh diambil manfaatnya menurut syara‟, seperti menjual

babi, katak, cicak, dan yang lainnya.

c. Kepemilikan orang yang berakad atas barang tersebut. Maka tidak

sah jual beli barang yang dimiliki tanpa izin pemiliknya.

d. Kemampuan untuk menyerahkan barang. Barang yang mejadi obek

akad dapat diserahkan pada saat transaksi atau pada waktu yang

telah di sepakati. Suatu akad yang objeknya tidak ada adalah batal,

namun terdapat pengecualian terhadap akad tertentu seperti salam,

istishna’ dan musyaqah, karena objeknya diperkirakan akan ada

dimasa yang akan datang.84

e. Barang yang diakadkan sudah dikuasi85

f. Objek jual beli diketahui oleh kedua belah pihakbanyaknya,

beratnya, takarannya, atau ukuran-ukuran yang lain, maka tidaklah

sah jual beli yang menimbulkan keraguan salah satu pihak.

g. Harga harus jelas pada saat transaksi.

Suatu akad yang objeknya tidak ada adalah batal, namun terdapat

pengecualian terhadap akad tertentu seperti salam, istishna’ dan

musyaqah, karena objeknya diperkirakan akan ada dimasa yang akan

datang.86Ulama Maliki berpendapat bahwa boleh menjual barang yang

tidak dapat diserahkan saat transaksi berlangsung, apabila sifat-sifatnya

disebutkan dengan syarat sifat-sifatnya tidak akan berubah sampai barang

84Gemala, Hukum, h. 66-68. 85Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah (Jakarta: Cakrawala), 2009, h. 165. 86Gemala, Hukum, h. 66-68.

Page 82: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

69

diserahkan.87Sedangkan ulama Syafi‟iyah dan Hanafiyah melarang akad

yang barangnya tidak tampak.88 Dalam transaksi jual beli emas pada

sistem tabungan emas ini barang tidak diserahterimakan langsung tetapi

yang diserahkan adalah surat bukti kepemilikan dengan kententuan-

ketentuan emas telah dijelaskan. Dalam artian barang ada di tempat lain

dan di serahkan pada waktu tertentu.

Oleh karena itu menurut hemat penulis, bila ditinjau dari hukum Islam,

praktik jual beli emas pada sistem tabungan emas yang terjadi di Pegadaian

Syariah adalah bentuk saling tolong menolong atau memberi kemudahan kepada

masyarakat, yang dimana dalam praktiknya pegadaian syariah melakukan

kegiatan jual beli lebih mengedepankan prinsip sosial dibandingan prinsip fiqih.

Berdasarkan uraian diatas atas berbagai segi dan aspeknya maka dapat

disimpulkan bahwa Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Emas Pada Sistem

Tabungan Emas Pegadaian Syariah Cabang Cakranegara Kota Mataramterdapat

dua pendapat yaitu dilarang karena menyebabkan riba dan dibolehkan selama

emas diperlakukan sebagai barang (sil’ah).

87Ibid, h. 117. 88Rachman, Fiqh, h. 59.

Page 83: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

70

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari beberapa analisis yang telah dipaparkan pada bab-bab

sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Praktik jual beli emas pada sisitem tabungan emas Pegadaian Syariah

Cabang Cakranegara Mataram adalah pegadaian membeli barang berupa

emas yang diperlu oleh nasabah atas nama pegadaian, pada saat

bersamaan pegadaian menjual barang tersebut kepada nasabah dengan

sistem menabung, jumlah tabungan dikonversikan ke dalam gram emas

disesuaikan dengan harga jual beli emas pada hari itu, kemudian emas

tersebut dititipkan di pegadaian dalam bentuk saldo.

Untuk proses pencairan (menjual) emas dilakukan dengan dua cara

yaitu dengan jual kembali jika menghendaki uang tunai dan pencetakan

jika menghendaki dalam bentuk emas batangan.

2. Tinjauan hukum Islam terhadap jual beli emas pada sistem tabungan

emas Pegadaian Syariah Cabang Cakranegara Mataram

Jika di lihat dari praktiknya pegadaian syariah melakukan

kegiatan jual beli lebih mengedepankan prinsip sosial dibandingan

prinsip fiqih. Terdapat 2 pendapat mengenai jual beli emas pada sistem

tabungan emas, yaitu:

a. Tidak boleh, pendapat ini didukung oleh pendapat mayoritas fuqaha,

dari mazhab Hanafi, Maliki, Syafi‟i, dan Hambali.

70

Page 84: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

71

Ulama yang tidak membolehkan berpendapat bahwa emas dan perak

adalah tsaman (harga, alat pembayaran, uang), yang tidak boleh

dipertukarkan secara angsuran, karena itu menyebabkan riba.

b. Boleh, pendapat ini didukung oleh pendapat Ibnu Taimiyah, Ibnu

Qayyim dan ulama kontemporer yang sependapat.

Ulama yang membolehkan berpendapat bahwa jual beli emas boleh

dilakukan baik secara tunai maupun kredit asalkan keduanya tidak

dimaksudkan sebagai tsaman (harga) melainkan sil’ah (barang)

Mengenai kebolehan jual beli emas pada sistem tabungan emas penulis

sependapat dengan Ibnu Taymiyah, Ibnu Qayyim dan ulama kontemporer

yang sependapat bahwa emas dan perak adalah barang (sil’ah) yang

dijual dan dibeli seperti halnya barang biasa, dan bukan lagi tsaman

(harga), karena melihat kondisi sekarang bahwa emas tidak lagi sebagai

alat tukar yang resmi melainkan barang.

B. Saran-saran

Dari analisis yang dilakukan penulis, maka penulis memberikan saran

kepada Pegadaian Syariah untuk lebih menjelaskan produk Tabungan Emas,

kepada nasabah agar nasabah mengetahui mengenai tabungan emas lebih

dalam, dan dapat menarik minat masyarakat terhadap produk tabungan emas

di Pegadaian Syaraiah, kepada masyarakat pada umumnya dan akademisi

khususnya untuk turut serta memperbaiki dan menyempurnakan berbagai

transaksi muamalah di Lembaga Keuangan Syariah.

Page 85: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

72

Daftar Pustaka

Abdul Rahman Ghazaly, dkk. Fiqh Muamalat. Jakarta: Kencana, 2015.

Ash-Shadiq Abdurrahman Al-Gharyani, Fatwa-Fatwa Muamalah Kontemporer.

Surabaya: Pustaka Progresif, 2004.

Djam‟an Satori dan Aan Komariah. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

Alfabeta, 2014.

Dimyauddin Djuwaini. Pengantar Fiqh Muamalah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2010.

Mardani. Hukum Bisnis syariah. Jakarta: Prenadamedia, 2014.

Gemala Dewi, dkk. Hukum Perikatan Islam Di Indonesia. Jakarta: Kencana,

2005.

Hendi Suhendi. Fiqh Muamalah. Jakarta: Raja Grafinda Persada, 2011.

Iskandar. Metodelogi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: GP Press, 2010.

Adiwarman A. Karim. Bank Islam Anlisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta:

Rajagrafindo, 2004.

Moh Zohri. Terjemahan Fiqh Empat Mazhab. Semarang: Asy-syifa, 1993.

Mohd Ma‟sum Billah, Dinar Emas Mata Uang Islam. Jakarta: PT Ina

Publikatama, 2010.

M Nur Rianto Al Arif. Lembaga Keuangan Syariah. Bandung: Pustaka Setia,

2012.

Nazir. Metode Penelitian. Jakarta: Graha Indonesia, 1988.

Rachman Syafei. Fiqh Muamalah. Bandung: Pustaka Setia, 2001.

Sayyid Sabiq. Fikih Sunnah. Jakarta: Cakrawala, 2009.

Page 86: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

73

Sugiyono. Metodde Penelitian Menajeme. Bandung: Alfabeta, 2014.

Suharsimi Arokonto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta, 2010.

Sulaiman Rasjid. Fiqh Islam. Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2013.

Supardi. Bacaan Cerdas Menyusun Skripsi. Yogyakarta: 2010.

Fatwa DSN-MUI No.77/DSN-MUI/VI/2010

Asita, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Dua Akad (Murabahah dan Rahn) dalam

Pembiayaan Mulia (Murabahah Emas Logam Mulia Untuk Unvestasi

Abadi) di Pegadaian Syariah Blauran Surabaya, Skripsi S1 Muamalah.

Perpustakaan IAIN-Sunan Ampel Surabaya 2009.

Subekti Handayani, “Pegadaian syariah” dalam http://subektihandayani.

blogspot.co.id/2014/11 pegadaian-syariah. diakses tanggal 5 Januari 2017

Yulian Purnama, “Hukum jual beli emas secara online” dalam

https://muslim.or.id/24811-hukum-jual-beli-emas-secara-online.html.

diakses 5 April 2017

www.pegadaiansyariah.co.id/pegadaian-tabungan-emas.php. diakses tanggal 5

Januari 2017

Agil Company, “Teori dan fungsi tabungan dalam islam” dalam

https://agilbox.wordpress.com/2015/01/23/teori-dan-fungsi-tabungan-

dalam-islam. diakses Tanggal 5 April 2017.

Page 87: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

74

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 88: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

75

Page 89: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

76

KEMENTERIAN AGAMA RI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

FAKULTAS SYARI’AH Jln. Pendidikan No. 35 Telp. (0370) 621298-623809 Fax 625337Mataram

KARTU KONSULTASI

NamaMahasiswa : Yuyun Anggraini NIM : 152131037 Pembimbing I : Dr. H. Musawar, M.Ag Judul Skripsi : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Emas Pada

Sistem Tabungan Emas Pegadaian Syariah Cabang Cakranegara Mataram

Page 90: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI EMAS …etheses.uinmataram.ac.id/900/1/Yuyun Anggraini 152131037.pdf · Ar-Rahn adalah menjadikan barang berharga sebagai jaminan utang. Dalam

77

KEMENTERIAN AGAMA RI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

FAKULTAS SYARI’AH Jln. Pendidikan No. 35 Telp. (0370) 621298-623809 Fax 625337Mataram

KARTU KONSULTASI

NamaMahasiswa : Yuyun Anggraini NIM : 152131037 Pembimbing II : Gazali, MH Judul Skripsi : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Emas Pada

Sistem Tabungan Emas Pegadaian Syariah Cabang Cakranegara Mataram