Tinjauan HAM atas RUU Revisi UU Hak Cipta_Harwieb

7
TINJAUAN HAK ASASI MANUSIA TERHADAP REVISI UU HAK CIPTA Harry Wibowo [Human Rights Defeder – Pemred Website Majalah Prisma] 08/31/2022

Transcript of Tinjauan HAM atas RUU Revisi UU Hak Cipta_Harwieb

Page 1: Tinjauan HAM atas RUU Revisi UU Hak Cipta_Harwieb

05/03/2023

TINJAUAN HAK ASASI MANUSIA TERHADAP REVISI UU HAK CIPTAHarry Wibowo [Human Rights Defeder – Pemred Website Majalah Prisma]

Page 2: Tinjauan HAM atas RUU Revisi UU Hak Cipta_Harwieb

05/03/2023

Rezim Internasional Perdagangan (bebas) vs Hak asasi

Manusia

Organisasi Perdagangan Dunia•berurusan dengan aturan perdagangan antar negar untuk dirundingkan dan ditandatangani oleh sebagian besar negara perdagangan dunia dan disahkan di parlemen mereka. Tujuannya perdagangan bebas: membantu para produsen barang dan jasa, eksportir, dan importir memperlancar bisnis mereka.

Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia•Konvensi Paris (1883) : Perlindungan Kekayaan Industri Paten, Merek Dagang

•Konvensi Bern (1886 1979)

Dewan (PBB) Hak Asasi Manusia d/h Komisi HaM di bawah Dewan Ekonomi dan Sosial• Pernyataan Semesta Hak Asasi

Manusia (Ps.27)• Kovenan Hak-hak Ekonomi Sosial dan

Budaya (Ps.15)• Ketentuan terkait lainnya, misal Ps.

19 Kovenan Sipol, Hak atas Kesehatan (Ps. 14) Kovenan Hak-hak Ekosob.

Page 3: Tinjauan HAM atas RUU Revisi UU Hak Cipta_Harwieb

05/03/2023

Hak Cipta HaM

Keberhakan (entitlment)

Hak hukum (legal) – diberikan oleh negara

Hak Asasi Manusia (universal) – terberikan sebagai manusia.

Perjanjian Internasional

• Konvensi Paris 1883 (Paten – merek dagang)

• Konvensi Bern 1886 1979 (TRIP)

• Pernyataan Umum HaM (1948)• Kovenan Ekosob (1966)• Deklrasi Hak-hak Masyarakat Adat

Perlindungan terhadap

Kepemilikan intelektual Hak-hak budaya: (1) kepemilikan intelektual pencipta(2) partisipasi setiap orang dalam dan

memperoleh manfaat dari kemajuan Pengetahuan, seni dan teknologi.

Pemangku Hak Semua entitas hukum: perorangan, korporasi,

• Perorangan maupun kekolompok (kolektivitas).

Alasan bagi Pengekangan dan Pembatasan Hak

Kepentingan umum (publik) • Kepentingan umum• Penghormatan dan perlindungan hak-

hak lainnya: kebebasan berekspresi (informasi), hak atas kesehatan, pendidikan; hak-hak masyarakat adat

Pengecualian? Kepentingan terbatas bagi kemajuan pengetahuan/ riset dan pendidikan.

Demi kepentingan penghormatan dan perwujudan hak-hak tertentu: pendidikan, kesehatan, dsb.

Page 4: Tinjauan HAM atas RUU Revisi UU Hak Cipta_Harwieb

05/03/2023

Apa Tujuan Utama Revisi UU Hak Cipta?

Keanakaragaman budaya dan kekayaan

intelektual: pengetahuan, seni,

budaya dan teknolgi (?)

Kepatuhan terhadap berbagai

perjanjian di bidang kekayaan/

kepemilikan

Pesatnya perkembangan TIK,

perdagangan, industri dan investasi.

Perlindungan Hak Cipta

(Copyrights)

Page 5: Tinjauan HAM atas RUU Revisi UU Hak Cipta_Harwieb

05/03/2023

Tinjauan terhadap Revisi UU Hak Cipta

Latar: Sudah diubah, direvisi 4 kali:

No.6/1982 | mengganti Auteurswet 1912 Staatsblad Nomor 600 tahun 1912. No.7/1987 | perubahan karena perkembangan TIK dan kompleksitas pelanggaran. No.12/1997 | perubahan karena TRIP No…/2013 | tekanan terhadap Indonesia untuk memerangi pembajakan.

Umum: Definisi tautologis [Ps.1.] Pengambil alihan hak cipta masyarakat adat/ tradisional oleh negara, walau

untuk kepentingan komunitaspengemban hak. [Ps.14-15] Yang dilindungi bukan hak (relasi antara pencipta dan ciptaaannya) melainkan

ciptaannya menegaskan komodifikasi, mengaburkan subyek pemangku hak (yang dilindungi). [Bagian ke-7]

Kepentingan nasional (?) dapat mengambil aliih tanpa izin pemegang hak cipta. [Ps.27.1]

Dewan/ Komisi Hak Cipta dihapus diganti ornop LembagaMenejemen Kolektif Nasional untuk mengatur pengelolaaln hak cipta (ekonomi) [Bab X]

Page 6: Tinjauan HAM atas RUU Revisi UU Hak Cipta_Harwieb

05/03/2023

Tinjauan terhadap Revisi UU Hak Cipta

Khusus: Pemotretan harus memperoleh izin yang dipotret, kecuali untuk

kepentingan yang dipotret?[Ps.28] untuk memerangi Paparazi? Memperluas kewenangan pengawasan dalam proses produksi/

reproduksi penciptaaan digital/ elektronik [Ps.37] implikasi bagi hak atas privasi.

Pemerintah [c.q. menkominfo] dapat menutup atau menghentikan layanan sistem elektronik/ konten tertentu jika terdapat bukti yang cukup. tidak perlu melalui proses peradilan (due proses of law): hak atas peradilan, pembelaan, dan koreksi, remedi. [Ps.38]

Atas penutupantersebut,pmerintah tidak dapat digugat secara perdata, administrasi apalagi pidana. [Ps.38.c]

Page 7: Tinjauan HAM atas RUU Revisi UU Hak Cipta_Harwieb

05/03/2023

Tinjauan terhadap Revisi UU Hak Cipta

Kesesuaian dengan tujuan: Terkait dengan TRIP, tidak memuat perlindungan

terhadap hak cipta dan hak-hak budaya masyarakat adat.

Masih dibatasi untuk menanggapi revolusi digital. Tidak memuat perlindungan terhadap kepentingan

umum, misal mengadopsi “lisensi/ hak cipta bersama” (craetive in common right).

Inferiority complex tidak memasukkan ciptaan di bidang teknologi sebagai bagian yang harus dilindungi