TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA...

144
TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA DALAM MEWUJUDKAN KELUARGA SAKINAH (Analisa Buku Manajemen Keluarga Sakinahkarya Muhammad Thalib) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) NUR ISROKHAH 61111013 FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

Transcript of TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA...

Page 1: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA

DALAM MEWUJUDKAN KELUARGA SAKINAH

(Analisa Buku “Manajemen Keluarga Sakinah” karya Muhammad Thalib)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI)

NUR ISROKHAH

61111013

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2012

Page 2: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

NOTA PEMBIMBING

Lamp. : 5 (lima) eksemplar

Hal. : Persetujuan Naskah Skripsi

Kepada Yth,

Dekan Fakultas Dakwah

IAIN Walisongo Semarang

Di Semarang

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah membaca, mengadakan koreksi dan perbaikan sebagaimana

semestinya, maka kami menyatakan bahwa skripsi saudara/I :

Nama : Nur Isrokhah

NIM : 61111013

Fak./Jurs : Dakwah/BPI

Judul skripsi : Tinjauan Bimbingan dan Konseling Keluarga dalam

Mewujudkan Keluarga Sakinah (Analisa Buku

Manajemen Keluarga Sakinah karya Muhammad

Thalib)

Dengan ini telah saya setujui dan mohon agar segera diujikan. Demikian, atas

perhatiannya diucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, 19 Desember 2011

g,

Bidang Substansi Materi, Bidang Metodologi dan Tata Tulis

Dra. Hj. Jauharotul Farida, M.Ag Hj. Mahmudah, S.Ag, M.Pd

NIP. 1964034 199101 2 001 NIP. 19701129 199803 2 001

Page 3: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

SKRIPSI

TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA

DALAM MEWUJUDKAN KELUARGA SAKINAH

(Analisa Buku “Manajemen Keluarga Sakinah” karya Muhammad Thalib)

Di susun Oleh:

Nur Isrokhah

061111013

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

pada tanggal 28 Desember 2011

dan dinyatakan lulus memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

Ketua Dewan Penguji Sekertaris Dewan Penguji

Dr. Muhammad Sulthon M. Ag Hj. Mahmudah, S.Ag, M.Pd

NIP. 19620827 199203 1 001 NIP. 19701129 199803 2 001

Angota

Penguji I Penguji II

Prof. Dr. Hj. Ismawati, M. Ag H. Machasin, M. Si

NIP. 19480705 196705 2 001 NIP. 19541516 198003 1 003

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Hj. Jauharotul Farida, M.

Ag Hj. Mahmudah, S.Ag, M.Pd NIP.

1964034 199101 2 001 NIP. 19701129 199803 2 001

Page 4: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya

sendiri dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk

memperolah gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di lembaga pendidikan

lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang

belum/tidak diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar

pustaka.

Semarang, 19 Desember 2011

Penulis

Nur Isrokhah

NIM. 61111013

Page 5: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

ABSTRAKSI

Nur Isrokhah (061111013). Penelitian ini berjudul “Tinjauan Bimbingan dan

Konseling Keluarga dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah (Analisa Buku

Manajemen Keluarga Sakinah karya Muhammad Thalib)”.

Hidup berpasang-pasangan merupakan fitrah makhluk hidup di dunia. Namun

hanya manusialah satu-satunya makhluk Allah yang mampu membungkus fitrah

hidup dalam sebuah ikatan perkawinan. Salah satu tujuan perkawinan adalah

terbentuknya keluarga yang harmonis. Dalam Islam keluarga harmonis adalah

keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah. Mewujudkan sebuah keluarga sakinah

memang bukanlah hal yang mudah. Perlu adanya upaya yang mengarah pada proses

tersebut. Antara lain kesadaran anggota keluarga, sosialisasi, bimbingan dan

dorongan kepada mereka untuk menanamkan nilai-nilai pembentukan keluarga

sakinah.

Penelitian ini merupakan penelitian literer, dengan metode pengumpulan data

berupa dokumentasi dan wawancara. Metode dokumentasi digunakan untuk

mendapatkan data-data teks yang berupa buku dan data-data website pada internet,

sedangkan metode wawancara, digunakan untuk mendapatkan jawaban atas

pertanyaan dari narasumber atau (tokoh) yang berkompeten. Setelah data terkumpul

kemudian dianalisis dengan Bimbingan Konseling Keluarga Islam. Pendekatan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah rasionalistik dan pendekatan psikologis.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam membangun rumah

tangga hendaknya mempunyai tujuan yang jelas, dengan mempersiapkan segala

sesuatunya dengan baik, lalu mengelola sebuah keluarga dalam naungan agama yang

kuat, agar menjadi keluarga yang berkualitas supaya menghasilkan generasi yang

tidak hanya pandai dan berbakat, namun juga berbakti pada orang tua dan juga taat

terhadap agamanya. Membangun sebuah keluarga menurut Muhammad Thalib harus

dimulai dengan memilih pasangan yang tepat, artinya lebih mengutamakan segi

agama yang kuat sebelum pertimbangan-pertimbangan lainnya, agar pernikahan yang

akan dilaksanakan senantiasa mendapat ridha dari Allah, sehingga mendapatkan

kebahagiaan sejati yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat. Mempersiapkan segala

sesuatu yang berkaitan dengan pernikahan, mengelola sebuah keluarga dari dalam

serta hubungan-hubungan dengan dunia luar menjadi hal penting dalam terbentuknya

suatu keluarga yang sakinah. Mengendalikan emosi dan mengedepankan musyawarah

dalam penyelesaian masalah akan menjadikan keluarga menjadi tenteram serta

tertanam nilai-nilai demokrasi dalam keluarga.

Meskipun terdapat hal yang agak kontroversial tentang poligami, secara

umum konsep keluarga yang ditawarkan Muhammad Thalib tentang membentuk

keluarga sakinah cukup relevan dengan asas-asas Bimbingan dan Konseling

Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan akhirat, asas

sakinah mawaddah dan rahmah, asas komunikasi dan musyawarah, dan asas sabar

dan tawakkal. Pemikiran Muhammad Thalib ini memiliki persamaan prinsip yaitu

dalam rangka membangun keluarga sakinah berdasarkan syari’at Islam.

Keywords : Keluarga Sakinah, Muhammad Thalib, Manajemen.

Page 6: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT, sang maha pengasih,

penyayang dan pemurah, karena dengan rahmat dan pertolonganNya, penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul : TINJAUAN BIMBINGAN DAN

KONSELING KELUARGA DALAM MEWUJUDKAN KELUARGA SAKINAH

(Analisa Buku “Manajemen Keluarga Sakinah” karya Muhammad Thalib)

Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi

Muhammad saw, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu

pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu ke-Islaman, sehingga dapat menjadi bekal hidup

kita, baik di dunia maupun di akhirat.

Penulis menyadari, tersusunnys skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak. Dan melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada:

Bapak Prof. DR. H. Muhibbin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Walisongo

Semarang.

Bapak Dr. Muhammad Sulthon, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN

Walisongo Semarang.

Ibu Dra. Hj. Jauharotul Farida, M.Ag., selaku pembimbing I dan Ibu Hj.

Mahmudah, S.Ag.,M.Pd. selaku pembimbing II, yang telah berkenan meluangkan

waktu, tenaga dan pikiran serta pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan

tugas akhir ini dengan baik.

Bapak Drs. Ali Murtadho, M. Pd Selaku dosen wali yang telah memberikan

pengarahan, motivasi serta bimbingan kepada penulis.

Kajur dan Sekjur BPI Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang.

Seluruh Dosen, Staf, Karyawan di Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang.

Yang membantu menyelesaikan proses perkuliahan, urusan birokrasi dan lain

sebagainya selama menuntut ilmu.

Seluruh karyawan dan karyawati Perpustakaan Fakultas Dakwah maupun

Perpustakaan Institut IAIN Walisongo Semarang.

Keluarga penulis, terutama Ibunda tercinta, yang memberikan kesempatan kepada

penulis untuk menuntut ilmu di Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang.

Page 7: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

Juga tak lupa kepada semua pihak yang membantu terselaikannya penyusunan

skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga amal dan kebaikan yang telah diberikan, mendapat balasan yang

lebih dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh

dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dari semua guna penyempurnaan skripsi ini. Dan penulis berharap

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan bagi para

pembaca pada umumnya. Terutama dalam pengembangan Bimbingan Konseling

Islam.

Semarang,19 Desember 2011

Penulis

Page 8: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

MOTTO

( ٦ : التحريم)

“Wahai orang-orang yang beriman,

jagalah dirimu dan keluargamu

dari (siksa) api neraka....”

(Q.S. at-Tahrim ; 6)

Page 9: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

PERSEMBAHAN

Sembah sujudku hanya kepada Allah SWT dan segala puji bagiNya, skripsi

ini penulis persembahkan kepada :

Keluarga Penulis (Bapak, Ibu, serta saudara-saudara penulis)

Pembimbing saya Dra, Hj. Jauharotul Farida, M.Ag dan Hj. Mahmudah, S.Ag.

M.Pd. yang telah membimbing dengan penuh kesabaran dan ketelitian sampai

akhirnya skripsi ini selesai dikerjakan

Dosen-dosen Fakultas Dakwah yang telah memberikan ilmu-ilmunya, semoga

ilmu yang saya peroleh dari bapak/ibu dosen selama ini bisa bermanfaay bagi

saya, keluarga, dan masyarakat luas

Perpustakaan Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang

Teman-teman seperjuangan (bpi’ 06 community)

Page 10: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ............................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... iv

ABSTRAKSI ................................................................................................ v

HALAMAN KATA PENGANTAR............................................................... vi

HALAMAN MOTTO .................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 6

D. Tinjauan Pustaka ................................................................... 7

E. Metode Penelitian ................................................................... 11

F. Sistematika Penulisan ............................................................. 17

BAB II TEORI UMUM TENTANG PERNIKAHAN, KELUARGA

SAKINAH, BIMBINGAN KONSELING DAN KELUARGA ISLAM

A. Pernikahan Dalam Islam ......................................................... 19

1. Pengertian Pernikahan ....................................................... 19

Page 11: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

2. Dasar Hukum Pernikahan .................................................. 21

3. Rukun Dan Syarat Pernikahan ........................................... 24

4. Tujuan Pernikahan Dalam Islam........................................ 29

B. Tinjauan Tentang Keluarga Sakinah ....................................... 34

1. Pengertian Keluarga Secara Umum ................................... 34

2. Pengertian Keluarga Sakinah............................................. 35

3. Unsur-unsur dan Ciri Keluarga Sakinah ............................ 38

4. Fungsi Dan Peran Keluarga Sakinah ................................. 39

a. Membentuk Manusia Bertaqwa ................................... 40

b. Membentuk Masyarakat Sejahtera ............................... 41

C. Problematika Kehidupan Berumah Tangga ............................. 42

1. Problem Seksual ............................................................... 43

2. Problem Ekonomi ............................................................. 43

3. Problem Emosi ................................................................. 44

4. Problem Keturunan ........................................................... 44

5. Problem Pendidikan .......................................................... 45

6. Problem Pekerjaan ............................................................ 45

Page 12: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

D. Bimbingan dan Konseling Pernikahan dan Keluarga Islam..... 46

1. Pengertian Bimbingan dan Konseling Pernikahan dan Keluarga

Islam ............................................................................... 46

2. Tujauan Bimbingan dan Konseling Pernikahan dan Keluarga

Islam ................................................................................. 48

3. Asas-asas Bimbingan dan Konseling Pernikahan dan

Keluarga Islam .................................................................. 50

BAB III MUATAN PESAN MUHAMMAD THALIB TENTANG

MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

A. Mengenal Lebih Dekat Muhammad Thalib ............................. 66

1. Biografi Muhammad Thalib............................................... 56

2. Karya-karya Muhammad Thalib........................................ 59

B. Pokok Isi Buku Manajemen Keluarga Sakinah Karya Muhammad

Thalib ..................................................................................... 61

C. Pemikiran Muhammad Thalib tentang Membangun Keluarga Sakinah

dalam Buku Manajemen Keluarga Sakinah ............................ 66

1. Memahami Fitrah Kehidupan Manusia .............................. 67

2. Memahami Nilai dan Arti Keluarga dalam Kehidupan ...... 69

3. Mencari Pasangan Hidup .................................................. 72

Page 13: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

4. Manajemen Kehidupan Berumah Tangga .......................... 79

5. Memahami Konflik dalam Rumah Tangga dan Solusinya . 88

BAB IV ANALISIS KONSEP MUHAMMAD THALIB TENTANG

MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

A. Analisis Buku Muhammad Thalib tentang Membentuk Keluarga

Sakinah .................................................................................. 91

B. Analisis Bimbingan Konseling Keluarga Islam Terhadap Pemikiran

Muhammad Thalib tentang Membentuk Keluarga Sakinah .... 101

C. Konsep Kesetaraan Gender dalam Keluarga Islam .................. 113

1. Konsep Gender.................................................................... 113

2. Kesetaraan Gender dalam Keluarga Sakinah....................... 114

3. Tinjauan Persamaan Gender terhadap Perilaku Poligami..... 118

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 122

B. Saran-saran ............................................................................ 123

C. Penutup ................................................................................. 124

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

PEDOMAN WAWANCARA

Page 14: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Allah SWT menciptakan semua makhlukNya yang ada di seluruh jagat

raya ini berpasang-pasangan, tak terkecuali manusia, yang diciptakan dengan

segala kesempurnaan dibandingkan dengan semua makhluk ciptaanNya.

Manusia jugalah satu-satunya makhluk Allah SWT yang mampu

membungkus fitrah hidupnya dalam suatu ikatan pernikahan, di mana ikatan

tersebut mempunyai tujuan utama yaitu untuk meneruskan keturunannya di

dunia.

Pernikahan adalah babak baru untuk mengarungi kehidupan yang baru

pula. Ibarat membangun sebuah bangunan, diperlukan persiapan dan

perencanaan yang matang (Mahalli, 2006: 31). Pernikahan merupakan satu-

satunya sarana yang sah untuk membangun sebuah rumah tangga dan

melahirkan keturunan, sejalan dengan fitrah manusia. Kehidupan dan

peradaban manusia tidak akan berlanjut tanpa adanya kesinambungan

pernikahan dari setiap generasi umat manusia (Indra dkk, 2004: 61). Terkait

dengan hal tersebut di atas sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Q.S.

adz-Dzariyat ayat 49 :

نعهكى تركسو كم شٸ خهقا شوجي (٤٩:انرازياث )وي

Artinya : “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya

kamu mengingat kebesaran Allah”. (Q.S. adz-Zariyat: 49).

(Departemen Agama RI, 1986: 862).

Page 15: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

2

Islam menilai bahwa pernikahan adalah bagian dari cara

menyempurnakan pelaksanaan ajaran agama. Pernikahan adalah fitrah yang

dianugerahkan Allah kepada umat manusia (Mahalli, 2006: 6). Islam di dalam

memberikan anjuran menikah serta rangsangan-rangsangan didalamnya,

terdapat beberapa motivasi dan tujuan yang jelas, yaitu memberikan dampak

positif yang lebih besar dalam kehidupan individu maupun masyarakat. Sebab

menikah merupakan bagian dari nikmat serta tanda keagungan Allah yang

diberikan kepada umat manusia. Dengan menikah berarti mereka telah

mempertahankan kelangsungan hidup secara turun-temurun serta

melestarikan agama Allah di persada bumi ini (Mahalli, 2006: 34). Karena

tujuan menikah dalam islam adalah mencapai ketenangan dan ketenteraman

serta kehidupan yang sejuk (Ghozali, 2008: 31).

Di dalam al-Qur‟an surat Ar-Ruum ayat 21 Allah SWT telah

menegaskan :

فسكى ٲشواجا نتسكىا إنيها وجعم بيكى يىدة ٲ خهق نكى ي أيآته ٲ وي

في ذ نك ألياث نقىو يتفكسو ت إ (٢۱:انسوو ) وزح

Artinya : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan

untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung

dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu

rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu

benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. ( Q.S.

ar-Ruum: 21 ). (Departemen Agama RI, 1986: 644).

Ayat tersebut mengandung makna bahwa keluarga Islam terbentuk

dalam keterpaduan antara ketenteraman (sakinah), penuh rasa cinta

(mawaddah) dan kasih sayang (rahmah). Ia terdiri dari istri yang patuh dan

setia, suami yang jujur dan tulus, ayah yang penuh kasih sayang dan ramah,

Page 16: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

3

ibu yang lemah lembut dan berperasaan halus, putra-putri yang patuh dan taat

serta kerabat yang saling membina silaturrahmi dan tolong-menolong. Hal ini

dapat tercapai bila masing-masing anggota keluarga tersebut mengetahui hak

dan kewajibannya.

Dalam Islam, segala sesuatunya diatur dengan hukum dan syari‟at,

termasuk juga pernikahan dengan segala tata caranya. Hal ini menunjukkan

bahwa tema pokok pernikahan mempunyai makna yang sangat penting

menurut islam. Bahkan, pernikahan ditetapkan sebagai salah satu hukum

pokok di antara sunah-sunah Rasul yang lain (Indra dkk, 2004: 63). Yang

telah dijelaskan dalam hadits Nabi Saw :

انبي صهى اهلل عهيه وسهى ه أ يانك زضي اهلل تعا نى ع أس ب وع

ثي عهيه وقال د اهلل وأ أا أصهي وأاو وأصىو وأفطس وأتصوج : ح نك

ستى فهيس يى زغب ع يتفق عهيه ﴾ ﴿انساء ف

Artinya : “Dari Anas bin Malik R.A. Bahwasanya Nabi SAW memuji Allah

dan menyanjung-Nya kemudian beliau bersabda : “Akan tetapi aku

sembahyang dan tidur dan berbuka dan mengawini perempuan,

maka barang siapa yang tidak suka akan sunnahku, maka ia

bukanlah termasuk dalam golonganku”. (Muttafaqun „alaih) (al

Asqalani, 1984: 356).

Terkait dengan hadits di atas, maka Indra dkk (2004: 63) menjelaskan

bahwa apabila nikah merupakan sunah Rasul, maka jelas bahwa pernikahan

adalah ibadah, yang tentunya akan mendatangkan semua kebaikan yang

bersifat duniawi maupun ukhrawi. Dan juga membina sebuah rumah tangga

Page 17: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

4

atau hidup berkeluarga merupakan perintah agama bagi setiap muslim dan

muslimah. Sehingga melalui rumah tangga yang islami, diharapkan akan

terbentuk komunitas kecil masyarakat islam yang harus dibina dan dididik

dengan baik sesuai dengan ajaran islam, yang pada akhirnya akan terbentuk

keluarga yang ideal dan masyarakat yang islami pula.

Merealisasikan sebuah konsep ideal dalam membangun keluarga

sakinah memang bukanlah hal yang mudah, perlu ada upaya yang mengarah

pada proses tersebut, antara lain yaitu kesadaran anggota keluarga, sosialisasi,

bimbingan dan dorongan kepada mereka untuk menanamkan nilai-nilai

pembentukan keluarga sakinah. Permasalahan dan goncangan yang kadang

timbul dalam kehidupan berkeluarga, sering kali harus dibutuhkan suatu

bimbingan dan dorongan agar mereka dapat menemukan kembali ruh

kebahagiaan dalam berumah tangga. Di antara masalah-masalah tersebut yang

sering timbul dalam keluarga adalah; masalah seks, masalah kesehatan,

masalah masalah ekonomi, masalah pendidikan, dan masalah pekerjaan

(Pujosuwarno, 1994: 72-78).

Menurut Sanwar (1984: 3), Dalam koridor ilmu dakwah pernikahan

merupakan bagian penting dari materi dakwah. Isi atau materi dakwah bertitik

pangkal kepada “al-khâir wal hudâ” serta “amar ma’rûf nâhi munkar”.

Sedangkan pemikiran Muhammad Thalib disini dapat dijadikan salah satu

referensi materi dakwah dalam bidang keluarga untuk mewujudkan suatu

keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah, karena salah satu fungsi

dakwah adalah menyampaikan ajaran Islam yang telah diturunkan oleh Allah

Page 18: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

5

SWT kepada Rasulullah SAW bagi umat manusia seluruh alam, memelihara

ajaran tersebut dan mempertahankannya guna memperoleh kebahagiaan di

dunia dan di akhirat. (Fahrudin, 2007: 93)

Ada banyak tokoh di Indonesia yang secara serius membahas tentang

mewujudkan keluarga yang ideal, dalam agama Islam yaitu keluarga yang

sakinah, mawaddah dan rahmah, salah satu tokoh tersebut adalah

Muhammad Thalib, ia adalah seorang pengajar, muballigh serta penulis,

yang sudah banyak menghasilkan karya dan pemikiran dalam membentuk

keluarga sakinah. Di antara karya-karyanya adalah “Manajemen Keluarga

Sakinah. Yang membahas tantang cara mewujudkan keluarga yang sakinah

dari awal memilih dan menentukan pasangan, membangun sebuah dalam

rumah tangga, mengatasi masalah dalam keluarga, baik yang menyangkut

hubungan suami istri, hubungan anak dengan orang tua maupun manajemen

hubungan dengan saudara dan kerabat. Dan juga bagaimana cara mendidik

anak agar menjadi anak-anak yang shalih dan shalihah, serta berbakti pada

orangtua.

Pemikiran Muhammad Thalib tersebut menarik untuk dikaji secara

lebih mendalam. Maka konsep pemikiran tersebut dihubungkan dengan

Bimbingan Konseling Keluarga Islam, sehingga konsep tersebut lebih

aplikatif sebagai sebuah pendekatan panduan dalam rangka mewujudkan

keluarga sakinah mawaddah dan rahmah yang menjadi idaman bagi semua

orang.

Page 19: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

6

Untuk itulah, penulis berkeinginan untuk menjadi salah satu bagian

penting dalam mencari format ideal bimbingan dalam membentuk keluarga

sakinah. Sebagai sumbangsih terhadap khasanah keilmuan dalam bimbingan

Konseling Keluarga, yang khususnya diperuntukkan bagi para calon pasangan

yang akan melangsungkan pernikahan, yang akan penulis paparkan dalam

bentuk penelitian dengan judul “Tinjauan Bimbingan dan Konseling

Keluarga dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah (Analisa Buku Manajemen

Keluarga Sakinah karya Muhammad Thalib)”.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian tersebut, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian

ini adalah:

1. Bagaimana konsep manajemen keluarga sakinah menurut Muhammad

Thalib?

2. Bagaimana konsep pesan Muhammad Thalib tentang keluarga sakinah

ditinjau dari Bimbingan dan Konseling Keluarga Islam?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh

penulis, yaitu :

1. Untuk menguji model Manajemen Keluarga Sakinah karya Muhammad

Thalib.

Page 20: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

7

2. Untuk menganalisis ketepatan pesan-pesan tersebut sebagai materi

konseling keluarga islam.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam upaya

pengembangan keilmuan khususnya bidang dakwah dan Bimbingan

Konseling Perkawinan Keluarga Islam.

2. Secara praktis, penulis berharap hasil penelitian ini nantinya bisa menjadi

panduan sekaligus rujukan bagi para pembaca secara umum atau konselor

dalam membentuk keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah.

D. Tinjauan Pustaka

Berikut ini adalah beberapa karya ilmiah dan hasil-hasil penelitian yang

pernah ditulis oleh beberapa peneliti sebelumnya, antara lain :

Penelitian M. Fahrudin pada tahun 2007 yang berjudul

“Keseimbangan Hak Dan Kewajiban Suami Istri Menurut Pemikiran Imam

Nawawi Dalam Membentuk Keluarga Sakinah (Perspektif Bimbingan

Konseling Keluarga Islam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)

Menurut Imam al-Nawawi keseimbangan hak dan kewajiban suami istri

dalam rumah tangga bukanlah kesamaan wujud sesuatu dan karakternya,

tetapi yang dimaksud adalah bahwa hak-hak antara mereka itu saling

mengganti dan melengkapi. Sesuai dengan kedudukan masing-masing

sebagai anggota keluarga. Maka tidak ada suatu pekerjaan yang dilakukan

oleh isteri untuk suaminya melainkan si suami juga harus melakukan sesuatu

perbuatan yang seimbang untuk istrinya. (2) Imam al-Nawawi di sisi lain juga

Page 21: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

8

memberikan keterangan dan indikasi untuk mengakui perlu adanya

keseimbangan antara suami istri. Hanya mereka dibedakan pada status

fungsional saja. Suami mencari nafkah dan memberi keperluan secara

materiil sedangkan istri menjadi pemimpin dalam kerangka psikis, kasih

sayang dan emosionalitasnya dalam keluarga. (3) Keseimbangan hak dan

kewajiban suami istri menurut Imam al-Nawawi dapat diterapkan dalam

bimbingan konseling keluarga Islam dalam rangka menciptakan keluarga

yang sakinah mawaddah wa rahmah yang dicita-citakan keluarga Islam.

Penelitian Eka Itaussa‟adah (2007), yang berjudul “Membentuk

Keluarga Sakinah Menurut M. Quraish Shihab (Analisis Pendekatan

Konseling Keluarga Islam)”. Hasil penelitian menunjukkan, menurut M.

Quraish Shihab (2006: 141) keluarga sakinah tidak datang begitu saja, tetapi

ada syarat bagi kehadirannya. Ia harus diperjuangkan, dan yang pertama lagi

utama, adalah menyiapkan kalbu. Sakinah/ketenangan bersumber dari dalam

kalbu, lalu terpancar ke luar dalam bentuk aktivitas. Meski dalam al-Qur'an

menegaskan bahwa tujuan disyariatkannya pernikahan adalah untuk

menggapai sakinah. Namun, itu bukan berarti bahwa setiap pernikahan

otomatis melahirkan sakinah, mawaddah, dan rahmat. Pendapat M. Quraish

Shihab di atas, menunjukkan bahwa keluarga sakinah memiliki indikator

sebagai berikut: pertama, setia dengan pasangan hidup; kedua, menepati janji;

ketiga, dapat memelihara nama baik; saling pengertian; keempat berpegang

teguh pada agama. Menurut Shihab, beberapa faktor untuk membentuk

keluarga sakinah: (a) Kesetaraan. Mencakup banyak aspek, seperti kesetaraan

Page 22: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

9

dalam kemanusiaan. (b) Musyawarah. Pernikahan yang sukses bukan saja

ditandai oleh tidak adanya cekcok antara suami/istri karena bisa saja cekcok

terjadi bila salah satu pasangan tidak bisa menerima semua yang dikehendaki

oleh pasangannya. Dari berbagai problem rumah tangga, bimbingan dan

konseling terhadap berbagai problem rumah tangga relevan dengan fungsi

konseling keluarga Islam yaitu membantu agar klien dapat menjalani

kehidupan berumah tangga secara benar, bahagia dan mampu mengatasi

problem-problem yang timbul dalam kehidupan perkawinan. Oleh karena itu

maka konseling keluarga khususnya yang Islami pada prinsipnya berisi

dorongan untuk menghayati kembali prinsip-prinsip dasar, hikmah, tujuan

dan tuntunan hidup berumah tangga menurut ajaran Islam.

Perbedaan antara penelitian oleh Eka Itaussa‟adah dengan penelitian

yang dilakukan oleh M. Fahrudin terletak pada pembahasan pokok

masalahnya. M. Fahrudin dalam penelitiannya menemukan bahwa untuk

membentuk keluarga sakinah diperlukan keseimbangan hak dan kewajiban

antara suami istri, yang membedakan adalah fungsi masing-masing anggota

keluarga. Sedangkan dalam penelitan Eka Itaussa‟adah lebih pada proses

dalam pembentukan keluarga sakinah. Bahwa dalam mewujudkan keluarga

sakinah diperlukan perjuangan dan usaha yang keras dan keluarga sakinah

tidak bisa dicapai dengan tiba-tiba. Dua penelitian ini mempunyai kesamaan

yaitu diperlukan adannya unsur keseimbangan dalam rumah tangga agar

dapat tercapai keluarga sakinah,mawaddah dan rahmah.

Page 23: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

10

Penelitian berikutnya adalah penelitian dengan judul Bimbingan dan

Konseling Perkawinan dan Implikasinya dalam Membentuk Keluarga

Sakinah dilakukan oleh Wiwik Muhartiwi (2008). Pada intinya bahwa dalam

perkawinan masalah hubungan seksual merupakan masalah yang cukup

rumit. Hubungan seksual ini dapat menjadi sumber masalah dalam

perkawinan, dan dapat berakibat runyamnya kehidupan keluarga sampai pada

perceraian. Contoh cukup banyak dan dapat diikuti melalui media massa.

Walaupun telah dikemukakan di bagian depan bahwa perkawinan itu bukan

semata-mata mengenai masalah hubungan seksual saja, tetapi masalah

hubungan seksual dalam perkawinan kiranya tidak dapat diabaikan. Hal ini

dapat diikuti misalnya melalui sebuah majalah yang cukup terkenal dengan

judul "Gadis Bunting" (Tempo, No. 40 Tahun XIII, 3 Desember 1983). Dari

apa yang dikemukakan oleh Tempo tersebut jelas bahwa masalah hubungan

seksual tidak dapat diabaikan dalam pasangan pria dan wanita. Dan bila

dikaji lebih jauh, penyimpangan-penyimpangan dalam hal kehidupan

keluarga, misalnya isteri menyeleweng ataupun sebaliknya, bila mau secara

jujur hal tersebut bersumber pada masalah hubungan seksual ini. Perbedaan

penelitian ini dengan dua penelitian yang sebelumnya yaitu penelitian ini

menitik beratkan pada pembahasan problem rumah tangga dan

penanganannya, terutama dari segi seksualitas dan penyimpangan-

penyimpangannya.

Sedangkan penelitian penulis yang berjudul “Tinjauan Bimbingan dan

Konseling Keluarga dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah (Analisa Buku

Page 24: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

11

“Manajemen Keluarga Sakinah” karya Muhammad Thalib)” akan

memfokuskan pembahasan pemikiran Muhammad Thalib yang tertuang

dalam buku Manajemen Keluarga Sakinah, dan hubungannya dengan

bimbingan konseling keluarga Islam dari beberapa aspek termasuk dari aspek

kesetaraan gender. Sehingga konsep dari pemikiran Muhammad Thalib

tersebut secara teknis dapat dipakai sebagai sebuah pendekatan (panduan) dan

cara yang efektif untuk menambah wawasan bagi para calon pengantin dalam

rangka mewujudkan keluarga sakinah. Hal inilah yang membedakan isi

materi ataupun kajiannya dengan hasil penelitian terdahulu.

E. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan

a. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian literer sehingga

termasuk jenis penelitian kualitatif, dengan hasil akhir berupa kata-kata

tertulis. Bogdan dan Taylor mengatakan bahwa metodologi kualitatif

merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis (Moleong, 2009: 4).

b. Pendekatan penelitian

Berkaitan dengan judul yang diangkat, maka diperlukan

pendekatan-pendekatan yang diharapkan mampu memberikan

pemahaman yang mendalam dan komprehensif. Untuk itu pendekatan

yang digunakan adalah :

Page 25: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

12

1) . Pendekatan Rasionalisik

Pendekatan rasionalistik, yaitu pendekatan yang

menekankan kepada empiri sensual, empiri logik, empiri etik

(Muhadjir, 1996: 56). Empiri sensual berfungsi mengamati

kebenaran berdasarkan inderawi manusia, sedangkan empiri logik

berfungsi mengamati kebenaran berdasarkan ketajaman fikir

manusia dalam memberi makna, dan empiri etik berfungsi

mengamati kebenaran berdasarkan akal budi manusia dalam

memberikan makna (Muhadjir, 1996: 10-11).

2) . Pendekatan Psikologis

Berkaitan dengan pemikiran Muhammad Thalib tentang

keluarga sakinah dengan pendekatan psikologis diharapkan akan

memudahkan proses bimbingan dan konseling perkawinan Islam,

yaitu membentuk keluarga sakinah mawadah wa rahmah.

2. Definisi Konseptual dan Operasional

Untuk menghindari kesalahfahaman pembaca terhadap judul

penelitian ini, yaitu “Tinjauan Bimbingan Dan Konseling Keluarga

Dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah (Analisa Buku Manajemen

Keluarga Sakinah karya Muhammad Thalib)”, maka perlu adanya definisi

konseptual dan operasional. Oleh karena itu penulis jelaskan pengertian

judul yang telah dirumuskan. Hal ini untuk memudahkan pemahaman serta

Page 26: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

13

menjaga adanya kekeliruan pengungkapan maksud yang terkandung dalam

judul tersebut.

a. Definisi Konseptual

1. Keluarga Sakinah

Keluarga sakinah adalah keluarga yang didalamnya terdapat

ketenteraman, ketenangan, kedamaian, rahmat dan tuma’ninah

yang berasal dari Allah SWT (Ensiklopedi Islam, 1997: 202).

Keluarga sakinah adalah sebuah keluarga di mana pasangan

suami istri dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupannya

penuh dengan ketenangan, bahagia dan sejahtera baik lahir

maupun bathin, suami bisa membahagiakan istri dan sebaliknya,

serta keduanya mampu mendidik anak-anaknya agar menjadi anak

yang sholeh dan sholehah. (http://kolom-

hukum.blogspot.com/2011/07pengertian-keluarga.html)

2. Bimbingan dan Konseling Keluarga Islam

Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan

kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari

atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya, agar

individu atau sekumpulan individu itu dapat mencapai

kesejahteraan hidupnya (Bimo Walgito, 1995: 4).

Bimbingan Islami adalah proses pemberian bantuan terhadap

individu agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan

Page 27: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

14

petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di

dunia dan akhirat.

Konseling keluarga Islami adalah proses pemberian bantuan

terhadap individu agar menyadari kembali eksistensinya sebagai

makhluk Allah yang seharusnya dalam menjalankan pernikahan

dan hidup berumah tangga selaras dengan ketentuan dan petunjuk-

Nya, mencegah timbulnya problem-problem yang berkaitan

dengan pernikahan sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di

dunia dan di akhirat. (Faqih, 2001: 82)

b. Definisi Operasional

1. Keluarga Sakinah

Dari definisi konseptual di atas secara operasional dapat

dipahami bahwa yang dimaksud dengan keluarga sakinah dalam

penelitian ini adalah keluarga yang tenang, tenteram, damai,

sejahtera, bahagia, serta melaksanakan hak dan kewajiban suami

dan istri sesuai dengan syari‟at islam.

2. Bimbingan dan Konseling Keluarga Islam

Sedangkan Bimbingan dan Konseling Keluarga Islam yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah pemberian bantuan terhadap

individu agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk

Allah, memahami tentang makna pernikahan dan makna keluarga

sakinah, serta membantu individu untuk mencegah terjadinya

masala-masalah yang timbul dikemudian hari setelah menikah.

Page 28: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

15

3. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah darimana data dapat di

peroleh (Arikunto, 2006: 129). Menurut sumbernya, data penelitian

digolongkan sebagai data primer dan data sekunder (Azwar, 1998: 91).

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis

menggunakan sumber data yaitu referensi data utama tentang materi

bimbingan dan konseling keluarga Islam, yang jenis datanya adalah

sebagai berikut:

a. Data Primer adalah data penelitian langsung pada subyek sebagai

sumber informasi yang diteliti (Suryabrata, 1993: 39). Adapun sumber

data primer dalam penelitian ini adalah buku karya Muhammad Thalib

yang berjudul, “Manajemen Keluarga Sakinah”, Yogyakarta: Pro-U

Media, 2007.

b. Data Sekunder yaitu sumber data yang dijadikan data pelengkap dan

pendukung data primer atau data dari tangan kedua (Surakhmad,

1990: 163). Sebagai data sekunder dalam penelitian ini berupa buku-

buku yang memiliki relevansi langsung dengan materi yang akan

diteliti misalnya :

1. M. Quraish Shihab, Pengantin Al-Qur’an, Jakarta: Lentera Hati,

2007.

2. Muhammad Thalib, Ensiklopedi Keluarga Sakinah, Jilid I dan II,

Yogyakarta: Pro-U Media, 2008.

Page 29: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

16

3. Achmad Mubarok, Psikolagi Keluarga (Dari Keluarga Sakinah

Hingga Keluarga Bangsa), Jakarta: Bina Rena Pariwara, 2005.

4. Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan Data Menurut Suryabrata, kualitas data

ditentukan oleh kualitas alat pengambil data atau alat pengukurnya

(Suryabrata, 1993: 84). Pengumpulan data sebuah penelitian adalah

merupakan kegiatan yang sangat penting dalam sebuah penelitian, adapun

metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Dokumentasi, yang dimaksud dokumentasi dalam penelitian ini adalah

data-data teks yang berupa buku-buku, data-data website internet, dan

lain sebagainya yang berkaitan dengan pemikiran Muhammad Thalib

tentang keluarga sakinah khususnya dalam buku yang berjudul

“Manajemen Keluarga Sakinah”.

b. Wawancara, adalah upaya mendapatkan informasi/data berupa

jawaban atas pertanyaan (wawancara) dari nara sumber (tokoh) yang

berkompeten (Moleong, 2009: 135). Dalam melakukan penelitian ini,

penulis melakukan wawancara dengan Muhammad Thalib sebagai

tokoh obyek penelitian ini dengan melalui email.

5. Metode Analisis Data

Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikan

dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Setelah data

terkumpul, kemudian dikelompokkan dalam satuan kategori dan dianalisis

Page 30: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

17

secara kualitatif (Moleong, 2009: 280). Sesuai dengan sumber data yang

digunakan dan jenis data yang diperoleh, maka analisis terhadap data yang

telah terkumpul akan dilakukan dengan menggunakan content analysis,

yaitu analisis tentang isi pesan atau komunikasi (Muhadjir, 1996: 76).

Disamping itu, data yang dipakai adalah data yang bersifat deskriptif (data

tekstular) yang hanya dianalisis menurut isinya (Suryabrata, 1993: 85).

Artinya pemikiran Muhammad Thalib akan dipaparkan sebagaimana

adanya.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam memahami gambaran secara menyeluruh

tentang penelitian ini, maka penulis memberikan sistematika penulisan

penelitian sebagai berikut:

Bab I berisi pendahuluan, yang menjelaskan latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka,

metodologi penelitian dan sistematika penelitian.

Bab II adalah landasan teori, diantaranya pengertian pernikahan, dasar

hukum pernikahan, fungsi dan tujuan pernikahan dalam Islam, rukun dan

syarat pernikahan, pengertian keluarga secara umum, pengertian keluarga

sakinah, ciri keluarga sakinah, fungsi dan peran keluarga sakinah, Bimbingan

dan Konseling Perkawinan dan Keluarga Islam, yang berisi pengertian

Bimbingan Islam, Konseling Islam, tujuan Bimbingan dan Konseling

Page 31: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

18

Keluarga Islam, asas-asas pernikahan dalam Islam yang harus disampaikan

dalam Konseling Keluarga Islam.

Bab III adalah muatan pesan Muhammad Thalib tentang membentuk

keluarga sakinah yang meliputi, biografi Muhammad Thalib, karya-karya

Muhammad Thalib, pokok isi buku Manajemen Keluarga Sakinah karya

Muhammad Thalib.

Bab IV berisi analisis, yang merupakan jawaban dari rumusan masalah

pada Bab I. Pada bab ini penulis mencoba untuk mengembangkan pemikiran

Muhammad Thalib tentang konsep keluarga sakinah dalam buku Manajemen

Keluarga Sakinah, serta relevansi konsep Muhammad Thalib dalam

membentuk keluarga sakinah tinjauan Bimbingan Konseling Keluarga Islam

serta ditinjau dari sudut pandang gender.

Bab V merupakan penutup berisi kesimpulan dan saran-saran yang

layak dikemukakan.

Page 32: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

BAB II

TEORI UMUM TENTANG PERNIKAHAN, KELUARGA SAKINAH,

BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA

A. Pernikahan Dalam Islam

1. Pengertian Pernikahan

Pernikahan, atau nikah dalam bahasa Arab berasal dari kata

“nikahun” yang merupakan masdar atau asal kata dari kata kerja (fi’il

madhi) “nakaha”, sinonimnya “tazawwaja”, kemudian diterjemahkan

dalam bahasa Indonesia sebagai pernikahan (Tihami, 2009: 7).

Sedangkan pernikahan menurut istilah banyak dikemukakan oleh para

pakar, ulama’, fuqaha’, dan perundang-undangan menurut perspektif

masing-masing. Adapun beberapa pengertian tentang perkawinan antara

lain :

a. Menurut Hasbi Indra dkk, nikah adalah akad antara pihak pria

dengan wali wanita, sehingga hubungan badan antara kedua

pasangan pria dan wanita menjadi halal (Indra dkk, 2004: 72)

b. Menurut Tihami, nikah menurut syara’ adalah akad serah terima

antara laki-laki dan perempuan dengan tujuan untuk saling

memuaskan satu sama lainnya dan untuk membentuk sebuah bahtera

rumah tangga yang sakinah serta masyarakat yang sejahtera (Tihami

dkk, 2009: 8). Pengertian tersebut berdasarkan firman Allah :

Page 33: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

20

نؼهكى رزكش ج كم شٸ خهمب ص (۹:انزاسبد ) ي

Artinya : “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan

supaya kamu mengingat kebesaran Allah ” (Q.S. ad-

Dzariyat : 49). (Departeman Agama RI, 1986: 862)

c. Menurut M. Ali Hasan adalah aqad (perjanjian) yaitu serah terima

antara orang tua calon mempelai pria sebagai penyerahan dan

penerimaan tanggung jawab dalam penghalalan bercampur keduanya

sebagai suami istri (Hasan, 2006: 12).

d. Menurut Muhammad Thalib pernikahan adalah jalan yang mengikat

seorang laki-laki dengan seorang perempuan sebagai suami istri

yang mengandung syarat dan rukun yang harus dipenuhi oleh para

pelakunya (Thalib, 2007: 26).

e. Sedangkan menurut Undang-undang No. 1 Tahun 1974’ perkawinan

ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita

sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah

tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha

Esa (UU No. 1 Tahun 1974 Pasal: 1).

Dari pengertian pernikahan tersebut perkawinan sebenarnya

harus menjadi miniatur surga. Namun mewujudkannya bukan hal

yang mudah, karena manusia memiliki banyak perbedaan selera,

kecenderungan, kodrat dan karakter. Tidak mungkin bagi dua orang

yang berlainan jenis bersatu dalam bingkai pernikahan yang cocok

secara sempurna. Jadi, pernikahan adalah mewujudkan rumah tangga

Page 34: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

21

yang sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan hadis agar tercapai

keluarga yang bahagia dunia dan akhirat.

2. Dasar Hukum Pernikahan

Pernikahan mempunyai landasan hukum kuat baik didalam Al-

Qur’an dan sunah (Thalib, 2007: 29-31). Adapun ayat-ayat Al-Qur’an

yang menjelaskan tentang pernikahan antara lain :

Surat an-Nur 32 :

ك إيبءكى إ ػجب دكى ي انصب نذ كى انؤبي ي كذ أ

ى اسغ ػه انه فضه ي ى انه (: انس ) افمشآءغ

Artinya :“Kawinkanlah bujangan-bujangan yang telah layak untuk

kawin dari antara para budak laki-laki dan perempuan

kamu. Jika mereka miskin, Allah kelak akan memberikan

kecukupan kepada mereka dari rizki-Nya dan Allah

Mahaluas (rizki-Nya) dan Mahatahu.” (Q.S. an-Nur:

32). (Departemen Agama RI, 1986: ).

Surat ar-Rum 21 :

جؼم ب ا إن اجب نزسك فسكى ٲص ٲ خهك نكى ي ٲ آر أ ي

ر نك ف خ إ سد دح كى ي ث و زفكش بد نم (:الروم ) أل

Artinya :“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya yaitu Dia

telah menciptakan untukmu istri- istri dari jenis kamu

sendiri supaya kamu merasa tenang kepadanya dan Dia

telah menjadikan rasa cinta dan kasih sayang diantara

kamu. Sesungguhnya hal yang demikian itu benar-benar

menjadi tanda bagi orang-orang yang mau berpikir.”

(Q.S. ar-Rum : 21) (Departeman Agama RI, 1986 : 644)

Page 35: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

22

Ayat tersebut menjelaskan bahwa begitu besar hikmah yang

terkandung dalam pernikahan. Dengan melakukan pernikah,

manusia akan mendapatkan kepuasan jasmaniyah dan rohaniyah.

Yakni kasih sayang, ketenangan, ketentraman dan kebahagiaan

hidup.

Surat an-Nisa’ 3 :

انسبءيث ايبطبة نكى ي كذ فب ز اف ان خفزى ٲنب رمسط ٳ

بكى رانك أد يبيهكذ أ ادذحأ اف خفزى أنبرؼذن سثغ فٳ ثهبس

نا (:انسبء )أنبرؼ

Artinya : “Dan jika kamu takut tidak akan berlaku adil terhadap

(hak-hak) perempuan yang ystim (bilamana kamu

mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain)

yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat. Kemudian

jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka

(kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu

miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada

berbuat aniaya.” (Q.S an-Nisa : 3)(Departeman Agama

RI, 1986: 115)

Ayat tersebut sangat jelas sebagai perintah dari Allah

untuk menikah (mengawini perempuan). Bahkan Allah

memberikan kelonggaran untuk menikahi perempuan sampai empat

orang, asalkan mampu untuk berbuat adil terhadap para istrinya.

Dalam hadis Rasulullah SAW dijelaskan :

كى انجبءح اسزطبع ي و ٬بيؼششانشجبة ي ثبنص إنبفؼه ج زض فه

جبء ن (سا انجخبس يسهى)فئ

Page 36: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

23

Artinya : “Wahai para pemuda, barang siapa di antara kamu yang

mampu menikah, hendaklah dia menikah. Jika belum

mampu, hendaklah ia berpuasa karena puasa itu ibarat

pengebiri,” (HR. Muttafaq ‘alaih) (al-Asqalani, 1984:

356).

Nikah dapat disebut salah satu syari’at yang paling longgar

untuk dilakukan oleh orang yang sudah mampu dibebani dengan

tanggung jawab hukum syar’i, atau yang sering disebut mukallaf.

Apabila dikelompokkan dari beberapa pendapat ulama, hukum nikah

dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi dari mukallaf itu sendiri.

Diantaranya yaitu :

a. Mubah sebagai asal hukumnya, hukum ini dikenakan bagi laki-laki

yang terdesak oleh alasan-alasan yang mewajibkan segera nikah

atau karena alasan-alasan yang mewajibkan segera kawin (Hasan,

2006: 9).

b. Sunnah, sekiranya seseorang telah mampu membiayai rumah

tangga dan juga keinginan berumah tangga, tetapi keinginan nikah

itu tidak dikhawatirkan menjurus kepada perbuatan zina (Hasan,

2006: 8).

c. Wajib, bagi orang yang telah mempunyai kemauan dan

kemampuan untuk nikah dan dikhawatirkan akan tergelincir pada

perbuatan zina (Ghazali, 2008: 18).

d. Haram, bagi orang yang tidak mempunyai keinginan dan tidak

mempunyai kemampuan serta tanggung jawab untuk melaksanakan

kewajiban-kewajiban dalam rumah tangga sehingga apabila

Page 37: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

24

melangsungkan pernikahan akan terlantarlah dirinya dan istrinya

(Ghazali, 2008: 20).

e. Makruh, pernikahan berubah menjadi makruh apabila pernikahan

tersebut dilakukan oleh orang yang tidak dapat memenuhi nafkah

lahir batin (Hasan, 2006: 10).

3. Rukun dan Syarat Perkawinan (Rofiq, 1998: 71-72)

Dalam pernikahan ada beberapa syarat dan rukun yang harus

dipenuhi, agar pernikahan itu menjadi sah dan sempurna. Adapun yang

menjadi rukun nikah adalah :

a. Calon mempelai laki-laki dan perempuan

Keberadaan calon pengantin laki-laki dan perempuan

mutlak adanya dalam pernikahan. Namun ada hal-hal yang perlu

diperhatikan kaitannya dengan calon pemgantin adalah :

1. Antara calon pengantin laki-laki dan perempuan bukan muhrim.

Ketentuan ini berdasarkan surat an-Nisa’ 23. Apabila ditarik

kesimpulan ada tiga golongan muhrim, yaitu :

1) Golangan pertama karena pertalian darah :

Anak kandung perempuan/anak kandung laki-laki;

Ibu kandung/bapak kandung;

Saudara perempuan kandung/saudara laki-laki

kandung;

Page 38: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

25

Keponakan perempuan/anak perempuan saudara

kandung laki-laki;

Keponakan perempuan/anak perempuan saudara

kandung perempuan;

Bibi (dari ayah);

Bibi (dari ibu);

2) Golongan kedua karena susuan, yaitu :

Perempuan yang pernah menyusui;

Perempuan sesusuan (anak perempuan dari

perempuan yang pernah menyusui);

3) Golongan karena semenda, yaitu :

Mertua perempuan/mertua laki-laki;

Anak perempuan tiri (apabila sudah mencampuri

ibunya). Namun bila belum mencampuri ibunya,

maka anak perempuan tiri boleh dinikahi;

Menantu perempuan/juga menantu laki-laki;

Menikahi dua orang perempuan bersaudara sekaligus,

kecuali menikahi ipar perempuan dari istri yang telah

dicerai;

Ibu tiri sekalipun sudah dicerai oleh ayahnya;

2. Calon pengantin harus seagama (sama-sama beragama Islam)

3. Calon pengantin sedang tidak terikat perkawinan dengan orang

lain.

Page 39: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

26

4. Bukan wanita musyrik/kafir.

b. Wali

Wali merupakan orang yang memberikan izin

berlangsungnya akad nikah antara laki-laki dan perempuan. Wali

nikah hanya ditetapkan bagi pihak pengantin perempuan.

Adapun dalil yang digunakan adanya wali sebagai rukun

nikah adalah sebagai berikut :

(: البقره )فال تعضلواىي أى ينكحي

Artinya : ….”maka janganlah kamu menghalangi mereka, kawin

lagi dengan bakal suaminya”…. (al-Baqarah: 232).

(Departemen Agama RI, 1986: 56)

Ayat ini sebenarnya tidak lebih sekedar hanya

menunjukkan larangan atau kerabat atau keluarga wanita untuk

tidak menghalangi pernikahannya. Maka larangan tersebut tidak

dapat dipahami persetujuan wali menjadi syarat syah akad nikah,

baik pengertian majasi atau hakiki. Ayat tersebut turun dalam

peristiwa ma’qul bin Yasar yang berjanji tidak akan menikahkan

saudara perempuannya dengan orang yang menceraikannya.

Sedangkan dalam hadits Rasulullah SAW :

ب لبل اهلل ػ سض أث س ػ أث ي اث ثشدح ػ : ػ

سهى ل اهلل صه اهلل ػه : لبل سس ن س ادذ)ال كبح اال ث

(االسثؼخ

Artinya : Dari Abu Burdah dari Abi Musa dari ayahnya r.a telah

berkata : telah bersabda Rasulullahi SAW : Tidak sah

nikah kecuali ada wali (Diterangkan Ahmad bin Hanbal

dalam riwayat Ibnu Abdullah) (al-Asqalani, 1984: 362)

Page 40: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

27

Berdasarkan hadis tersebut, jumhur ulama, termasuk Imam

Syafi’i dan ahmad bin Hanbal berpendapat bahwa seorang

perempauan tidak dibenarkan menikahkan dirinya sendiri maupun

perempuan selainnya. Sebab berdasarkan ketentuan dalil tersebut

perwalian merupakan persyaratan yang harus dipenuhi demi

keabsahan akad nikah. Sedangkan menurut Abu Hanifah dan Abu

Yusuf seorang perempuan yang baligh, berakal dan mampu

menguasai dirinya, diperbolehkan melangsungkan akad nikah bagi

dirinya sendiri baik itu gadis ataupun janda. (Rofiq, 1998: 84)

Untuk sahnya orang yang menjadi wali dn dua orang saksi

harus memenuhi 6 syarat berikut ini:

1) Islam

2) Baligh

3) Sehat akalnya

4) Merdeka (bukan budak)

5) Laki-laki

6) Adil

Sedangkan orang-orang yang berhak menjadi wali sesuai

dengan urutannya adalah:

1) Ayah

2) Kakek (ayah dari ayah)

3) Saudara laki-laki sekandung

Page 41: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

28

4) Saudara laki-laki seayah

5) Keponakan dari saudara laki-laki sekandung

6) Keponakan laki-laki dari saudara laki-laki seayah

7) Anak laki-laki paman (Rofiq, 1998: 87)

Dalam pernikahan dikenal juga adanya beberapa macam

wali, yaitu :

1) Wali Mujbir yiatu wali yang mempunyai hak untuk memaksa

gadisnya menikah dengan laki-laki dengan batas yang wajar.

Yang termasuk wali mujbir adalah garis keturunan ke atas

dengan perempuan tersebut yang akan menikah.

2) Wali Nasab, yaitu wali nikah yang mempunyai hubungan

keluarga calon pengantin perempuan. Wali ini terdiri dari

saudaara laki-laki sekandung, bapak paman, beserta

keturunannya menurut garis patrinial (laki-laki).

3) Wali Hakim, yaitu bila semua wali di atas tidak ada, maka

penguasa dapat ditunjuk dengan kesepakatan kedua belah

pihak ( calon istri-suami) menjadi wali untuk menikahkannya

(Rofiq, 1998 : 85).

c. Dua orang saksi

Tentang saksi, sebagian fuqaha berpendapat bahwa saksi

menjadi salah satu syarat sah dari sebuah perkawinan. Saksi harus

memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1) Islam;

2) Baligh/Dewasa;

Page 42: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

29

3) Merdeka;

4) Laki-laki;

5) Adil;

6) Hadir dalam ijab qobul;

7) Mengerti maksud ijab qabul (Rofiq, 1998 : 71).

d. Ijab qabul

Para ulama menegaskan bahwa ijab qabul atau akad nikah

yang disertai dengan syarat-syarat adalah sah, sepanjang akad

tersebut berisi hal-hal yang memang yang menjadi tujuan atau

merupakan esensi dari pernikahan. Adapun syarat-syarat ijab qabul

adalah :

1) Adanya pernyataan mengawinkan dari wali;

2) Adanya pernyataan menerima dari calon mempelai laki-laki;

3) Memakai kata-kata nikah, tazwij atau atau terjemahan dari kata

nikah atau tazwij ;

4) Antara dan qabul bersambungan, artinya tidak ada penundaan

diantara keduanya;

5) Antara ijab dan qabul jelas maksudnya;

6) Orang yang berkaitan dengan ijab dan qabul tidak sedang

dalam ihram haji/umrah;

7) Majelis ijab dan qabul itu harus dihadiri minimal empat orang,

yaitu calon mempelai pria atau wakilnya, wali dari mempelai

wanita atau wakilnya dan dua orang saksi (Rofiq, 1998 : 72)

4. Tujuan Pernikahan dalam Islam

Page 43: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

30

Ketika Allah SWT mensyari’atkan pernikahan, tentunya banyak

mengandung tujuan dan hikmah yang terkandung didalamnya. Tujuan-

tujuan penikahan sesuai dengan firman Allah Swt dalam al-Qur’an

antara lain dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Menentramkan hati dan mewujudkan kasih sayang

Agar tidak menyimpang dari syari’at, perwujudan kasih

sayang antar lawan jenis haruslah dengan cara yang relevan menurut

ajaran agama, yaitu dengan menikah. Banyak terjadi kekeliruan pada

jaman sekarang ini dalam hal mengartikan kasih sayang, diantaranya

bermesraan, berpacaran, dan bahkan berzina dengan mengatas

namakan kasih sayang, karena diluar pernikahan, semua itu haram

hukumnya dalam Islam. Maka hanya dengan pernikahan seseorang

akan dapat merasakan kasih sayang yang sesungguhnya, dan juga

mendapatkan ketentraman hidup sesuai dengan janji Allah dalam al-

Qur’an.

Potensi cinta kasih, mawaddah dan rahmah yang di

anugerahkan Allah kepada pasangan suami istri adalah satu tugas

yang berat tetapi mulia. Malaikatpun berkeinginan untuk

melaksanakannya, akan tetapi kehormatan itu diserahkan kepada

manusia. Agar tugas tersebut dapat dipikulnya, maka Allah

menciptakan kecenderungan kepada lawan seks, anak, dan aneka

harta benda. Naluri terhadap lawan jenis itulah yang menjadikan

manusia mampu melanjutkan generasi dan membangun dunia ini

(Shihab, 2007 : 78).

Page 44: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

31

b. Untuk meningkatkan ibadah kepada Allah

Menurut konsep Islam, hidup sepenuhnya untuk beribadah

kepada Allah dan berbuat baik kepada sesama manusia. Dari sudut

pandang ini, rumah tangga adalah salah satu lahan subur bagi

peribadatan dan amal shalih di samping ibadat dan amal-amal shalih

yang lain, sampai-sampai menyetubuhi istri-pun termasuk ibadah

(sedekah) (http://tausyah.wordpress.com)

Rasulullah Saw bersabda :

يبنك أس اث ذاهلل : ػ سهى د صه اهلل ػه انج أ

د أرض أفطش٬ اصى٬ أبو٬ أب أصه٬ لم نك أث ػه

س ي سـز فه سغت ػ (سا انجخبسيسهى) انسبء٬ ف

Artinnya : “Dari Anas bin Malik: sesungguhnya Nabi Saw telah

memuji Allah dan mengagungkanNya dan beliau

bersabda : “ Namun aku sendiri shalat, tidur, puasa,

berbuka dan menikahi perempuan. Maka barangsiapa

membenci sunnahku(tata kehidupanku), ia bukan

termasuk golonganku” (H.R Bukhari dan Muslim)

Dari hadits di atas, telah jelas bahwa nikah merupakan

sunnah rasul, yang harus di ikuti oleh semua ummatnya, bahkan

Rasulullah Saw tidak menganggap sebagai golongan dari ummatnya

pada seorang yang tidak menikah, disinilah maka nikah menjadi

salah satu sarana ibadah untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada

Allah Swt.

Page 45: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

32

c. Menahan nafsu syahwat, membentengi diri dari syaitan, dan menjaga

kemaluan

Islam mengakui adanya insting tersebut, maka dalam Islam

tidak membiarkan semuanya tanpa ikatan batas, akan tetapi untuk

menyalurkannya, Islam membuat batasan-batasan, maka

disyari’atkanlah pernikahan dan diharamkan penyaluran insting

tersebut dengan selain pernikahan.

Pernikahan juga merupakan kekuatan dan sarana untuk

membersihkan hati dan badan. Karena itu, rasulullah SAW

memerintahkan kepada siapa saja yang tegoda karena melihat

wanita, maka segeralah ia mendatangi istrinya (Syarqawi, 2003 : 4)

Dengan demikian, perkawinan merupakan jalan untuk

menyalutkan naluri manusia dan memenuhi kebutuhan biologisnya

dengan tepat dan benar, serta terpelihara keselamatan agamanya.

Bila seseorang belum mampu untuk menikah, hendaklah ia menahan

diri dengan cara berpuasa.

Tujuannya ialah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, agar

dia mempunyai daya tahan mental dalam menghadapi godaan

syaitan (berbuat zina) (Subhan, 2004 : 34)

d. Membentuk keluarga dalam sebuah masyarakat Islami

Keluarga merupakan struktur masyarakat yang paling kecil.

Islam memberikan perhatian terhadap kealuarga. Islam melatakkan

dasar-dasar yang dapat menjamin tegak dan langgengnya keluarga

dalam bentuk yang bisa mengangkat derajatnya, menguatkan

Page 46: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

33

hubungan di antara para anggota keluarganya dan membeaarikan

jaminan keamanan dan ketentraman bagi hidupnya, jika keluarga

tersebut sesuai deangan syari’at yang telah digariskan dalam Islam.

Islam mengatur hak dan kewajiban masing-masing pasangan

suami istri, apabila keduanya dapat melaksanakannya secara

konsisten, maka keluarga akan mendapatkan ketenangan,

ketenteraman, kasih sayang serta kebahagiaan

(http://tausyah.wordpress.com).

e. Melanjutkan generasi muslim sebagai pengemban risalah Islam

(http://tausyah.wordpress.com)

Dari hasil pernikahan, diharapkan akan tumbuh generasi

muslim yang shalih dan shalihah, yang nantinya akan mengemban

tugas, melanjutkan perjuangan untuk berdakwah dan

mengembangkan risalah Islam, sehingga perjuangan para ulama

terdahulu dan perjuangan kita sekarang akan terus

berkesinambungan dan makin berkembang demi tegaknya risalah

Islam di muka bumi ini.

Pada akhirnya, tujuan dekat dari pernikahan setiap pasangan

manusia adalah untuk meraih sakinah dengan pengembangan potensi

mawaddah dan rahmat, sedangkan tujuan akhirnya adalah

melaksanakan tugas kekhalifahan di bumi dalam pengabdian kepada

Allah SWT. (Shihab, 2007: 80)

Page 47: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

34

B. Tinjauan Tentang Keluarga Sakinah

1. Pengertian Keluarga Secara Umum

Keluarga sudah menjadi istilah yang tidak asing dalam masyarakat.

Bila mendengar kata keluarga pasti asumsi yang ada dalam pikiran kita

adalah suatu kelompok yang biasanya terdiri dari bapak, ibu dan anak-

anaknya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995 : 471)

Keluarga adalah sekelompok orang yang mempunyai hubungan

kekerabatan karena hubungan perkawinan atau pertalian darah

(http://blogspot.com). Berdasarkan pengertian tersebut, maka pengertian

keluarga secara umum dapat dibedakan menjadi :

a. Keluarga inti atau keluarga batih (primary group) terdiri atas bapak,

ibu, dan anak, disana terjalin hubungan kekeluargaan;

b. Pasangan yang menikah maupun tidak, tanpa anak;

c. Kelompok yang terdiri dari seorang bapak dan ibu yang menikah atau

tidak, yang cerai ataupun yang ditinggal bersama anak-anaknya;

d. Kelompok anak yang ditinggalkan orangtuanya;

e. Seorang yang hidup berpoligami dengan atau tanpa anak;

f. Beberapa sanak saudara dengan anak-anak yang berumah tangga.

(Subhan, 2004 : 1-2)

Susunan keluarga ini bertalian dengan hakikat kedudukan

perkawinan dalam tata masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari, kata

keluarga dipakai dalam beberapa pengertian, yaitu sanak saudara, kaum

kerabat, orang seisi rumah, suami istri, anak, kelompok ornag yang

beradan dalam suatu naungan organisasi tertentu (misalnya keluarga

Page 48: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

35

Nahdhatul Ulama, keluarga Muhamadiyyah) dan masyarakat terkecil

berbentuk keluarga lainnya. (Subhan, 2004: 3)

2. Pengertian Keluarga Sakinah

Menurut M. Quraish Shihab (2006: 136) kata sakinah terambil dari

bahasa Arab yang terdiri dari huruf-huruf sin, kaf, dan nun yang

mengandung makna "ketenangan" atau antonim dari kegoncangan dan

pergerakan. Berbagai bentuk kata yang terdiri dari ketiga huruf tersebut

kesemuanya bermuara pada makna di atas.

Kata sakinah disebut enam kali di dalam al-Qur’an, dengan makna

dan konteks yang berbeda-beda(Subhan, 2004: 3), yaitu:

Surat al-Baqarah ayat 248:

هي ربكن وبقية هوا ترك ال هوسىسكينة أى يأتكن التابوت فيو

(٨: البقره ).. وال ىاروى تحولو الوالءكة

Artinya : Ialah kembalinya tabut kepadamu, didalamnya terdapat

ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan

keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa oleh

malaikat. (Q.S al-Baqarah : 248) (Departemen Agama RI,

1986 : 61)

Surat at-Taubah ayat 26 :

ضل اهلل سكينتهثى أ ؤي ػه ان (٦: انزث ) ػه سسن

Artinya : Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya

dan kepada orang-orang yang beriman (Q.S at-Taubah :

26) (Departemen Agama RI, 1986 : 281)

Surat at-Taubah ayat 40 :

ضل اهلل ب سكينته فؤ أذ ثجذ نى رش (: انزثخ )ػه

Page 49: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

36

Artinya: Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada

(Muhammad) Dan membantunya dengan tentara yang

kamu tidak melihatnya (Q.S at-Taubah : 40) (Departemen

Agama RI, 1986 : 285).

Surat al-Fath 18:

ى فؤضل له ث جب السكينة فؼهى يب ف ى فزذب لش اثبث ى (٨: انفزخ )ػه

Artinya: Maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka

lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan balasan

kepada mereka dengan ketenangan yang dekat. (Q.S. al-

Fath : 4) (Departemen Gama RI, 1986 : 840)

Surat al-Fath ayat 4:

ضل أ انز بب السكينة ا إ نضداد ؤي ة ان له (: انفزخ ) ف

Artinya : Dialah yang menurunkan ketenangan-ketenangan ke dalam

hati orang-orang yang beriman supaya keimanan mereka

bertambah. (Q.S al-Fath : 4) (Departemen Agama RI, 1986

: 837).

Surat al-Fath ayat 26 :

ضل اهلل هخ فؤ خ انجب خ د ى انذ كفشا ف لهث سكينتهإر جؼم انز

ؤي ػه ان (٦: انفزخ )ػه سسن

Artinya : Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka

kesombongan (yaitu) kesombongan jahiliyah lalun Allah

menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada

orang-orang yang beriman. (Q.S al-Fath : 26) (Departemen

Agama RI, 1986 : 842).

Munculnya istilah sakinah sesuai dengan firman Allah surat ar-

Rum ayat 21 yang menyatakan bahwa tujuan berumah tangga adalah

untuk mencari ketenangan dan ketenteraman atas dasar mawaddah dan

Page 50: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

37

rahmah, saling mencintai dan penuh rasa kasih sayang antara suami dan

istri. Firman Allah berfirman dalam surat ar-Rum ayat 21:

دح كى ي جؼم ث ب ا إن اجب نزسك فسكى ٲص ٲ خهك نكى ي ٲ آر أ ي ر نك ف خ إ سد و زفكش بد نم (:الروم ) نؤ

Artinya :“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya yaitu Dia telah

menciptakan untukmu istri- istri dari jenis kamu sendiri

supaya kamu merasa tenang kepadanya dan Dia telah

menjadikan rasa cinta dan kasih sayang diantara kamu.

Sesungguhnya hal yang demikian itu benar-benar menjadi

tanda bagi orang-orang yang mau berpikir.” (Q.S. ar-Rum :

21) (Departeman Agama RI, 1986 : 644)

Pisau dalam bahasa Arab disebut sikkin, karena ia adalah alat

yang membuat binatang yang disembelih menjadi tenang, tidak bergerak,

yang sebelumnya meronta. Akan tetapi sakinah karena perkawinan

adalah ketenangan yang dinamis dan aktif tidak seperti kematian

binatang. (Shihab, 2000: 192)

Kata sakinah yang sering diartikan dengan damai atau tenang dan

tenteram, adalah semakna dengan sa’adah yang bermakna bahagia,

keluarga yang penuh rasa kasih sayang dan memperoleh rahmat Allah

SWT (Mubarok, 2005: 148). Keluarga sakinah adalah keluarga yang

setiap anggotanya merasakan suasana tenteram, damai, bahagia, aman

dan sejahtera lahir bathin. Sejahtera lahir adalah bebas dari kemiskinan

harta dan tekanan-tekanan penyakit jasmani. Sedangkan sejahtera batin

adalah bebas dari kemiskinan iman, serta mampu mengkomunikasikan

dalam kehidupan keluarga dan masyarakat (Subhan, 2004: 7). Pendapat

di atas, menunjukkan bahwa Keluarga Sakinah memiliki Indikator

Page 51: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

38

sebagai berikut: Pertama, setia pada pasanagan hidup; Kedua, menepati

janji; Ketiga, komunikatif; Keempat, saling pengertian; Kelima,

berpegang teguh pada Agama.

3. Unsur-unsur dan Ciri Keluarga Sakinah

Unsur keluarga secara umum jika dijabarkan meliputi :

a. Seorang laki-laki yang berstatus sebagai suami.

b. Seorang perempuan yang berstatus sebagai istri.

c. Anak-anak.

d. Sanak keluarga lainnya. (Musnamar, 1992: 57)

Sebuah keluarga dapat dinilai, apakah termasuk keluarga sakinah

atau bukan, ada beberapa unsur yang dapat dijadikan barometer keluarga

sakinah, antara lain :

1) Sakinah, menurut Ibrahim al-Baqi sebagaimana dikutip Quraish

Shihab, dalam bahasa al-Qur’an adalah “litaskunu ilaiha” yang

mempunyai arti ketenangan, ketenteraman dan saling mencintai.

Sedangkan,

2) Mawaddah, adalah kelapangan dada dan kekosongan jiwa dari

kehendak buruk. Dia adalah cinta yang plus. Bukankah yang

mencintai,sesekali hati kesal sehingga cintanya pudar bahkan putus.

Tetapi yang bersemi dalam hati yang mawaddah, tidak lagi akan

memutuskan hubungan seperti yang bisa terjadi pada orang yang

bercinta. Hal ini karena hatinya begitu lapang dan kosong dari

keburukan sehungga pintu-pintunya pun telah tertutup untuk

dihinggapi keburukan lahir dan batin. Dan,

Page 52: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

39

3) Rahmah, adalah kondisi psikis yang muncul dalam hati akibat

menyaksikan ketidakberdayaan sehingga mendorong yang

bersangkutan untuk memberdayakannya. Karena itu dalam kehidupan

rumah tangga akan bersungguh-sungguh bahkan bersusah payah demi

mendatangkan kebaikan bagi pasangan serta menolak segala yang

mengganggu dan mengeruhkannya (Shihab, 2000: 208-209)

Apabila ketiga hal di atas terdapat dalam sikap suami isteri, maka

niscaya Keluarga yang mereka bangun akan menjadi keluarga sakinah

sesuai dengan syari’at Islam dan juga sesuai dengan yang mereka

harapkan. Adapun keluarga yang sakinah adalah keluarga yang memiliki

ciri-ciri sebagai berikut :

a) Kehidupan beragama dalam keluarga.

b) Mempunyai waktu untuk bersama.

c) Mempunyai pola komunikasi yang baik bagi sesama anggota

keluarga.

d) Saling menghargai antara satu dengan yang lainnya.

e) Masing-masing merasa terikat dalam ikatan keluarga sebagai

kelompok.

f) Bila terjadi suatu masalah dalam keluarga mampu menyelesaikan

secara positif dan konstruktif. (Musthofa, 2003: 12)

4. Fungsi dan Peran Keluarga Sakinah

Apabila keluarga yang dibangun betul-betul menjadi keluarga

yang sakinah, tentu akan menghasilkan generasi yang baik menjadi

Page 53: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

40

tumpuan bangsa negara dan agama. Sehingga terbentuknya keluarga

sakinah mempunyai fungsi dan peran sebagai berikut :

a. Membentuk Manusia Bertaqwa

Islam membina dan mendidik kehidupan manusia atas

landasan ajaran tauhid, kemudian akan tumbuh iman dan akidah ,

setelah memahami makna keduanya akan memmbuahkan amal ibadah

dan amal salih lainnya. Amal perbuatan yang dijiwai oleh iman dan

terus menerus dipelihara akan menciptakan suatu sikap hidup seorang

muslim yang disebut taqwa (Subhan, 2004 : 17).

Ada beberapa ayat al-Qur’an yang menjelaskan tentang makna

taqwa, antara lain :

كى سؤركى كفشػ رزما هلل جؼم نكى فشلبب ا إ آي ب انز ب أ

غفشنكى اهلل رانفضم انؼظى (۹:االفبل )

Artinya : Hai orang-orang yang beriman jika kamu bertaqwa kepada

Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu al-Furqan

(petunjuk yang dapat membedakan antara yang baik/benar

dan yang salah/batil) dan menghapus segala kesalahan-

kesalahan dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan

sesungguhnya Allah mempunyai karunia yang besar (Q.S

al-Anfal : 29) (Departeman Agama RI, 1986 : 265).

Orang tua berperan sebagai penanggung jawab keluarga.

Apabila pembinaan ketaqwaan ini telah dimulai sejak dini, sejak masa

kanak-kanak, maka perkambangan dan pembinaannya pada saat

dewasa kelak akan lebih mudah. Pembinaan ini dapat ditempuh

melalui pendidikan keluarga, sekolah, atau lingkungan masyarakat,

baik formal maupun informal.

Page 54: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

41

Maka pada perkembangan selanjutnya akan melahirkan

manusia-manusia bertaqwa yang siap untuk membentuk keluarga

sakinah yang baru. Dengan demikian, keluarga yang sakinnah

mempunyai hubungan timbal balik yang sangat erat kaitannya

terhadap ketaqwaan. Manusia yang bertaqwa dilahirkan oleh keluarga

sakinah, sebaliknya juga, ketaqwaan dapat memberikan makna bagi

kehidupan manusianya serta memperkokoh dan melahirkan kekluarga

sakinah, sehingga masyarakat menjadi sejahtera (Subhan, 2004 : 24).

b. Membentuk Masyarakat Sejahtera

Masyarakat sejahtera adalah masyarakat di mana seluruh

anggotanya merasa aman dan tenteram dalam kehidupannya, baik

secara individu maupun kelompok, baik jasmani maupun rohani.

Sehingga untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera dibutuhkan

beberapa persyaratan. Persyaratan tersebut antara lain, adanya

keseimbangan dalam keberagamaan, ekonomi dan sosial disamping

tumbuhnya perhatian untuk kesejahteraan anggota masyarakat

lainnya. Masyarakat sejahtera akan menjadi tempat bernaung bagi

manusia-manusia bertaqwa yang melahirkan keluarga sakinah. Dalam

masyarakat yang sejahtera manusia yang bertaqwa dapat mewujudkan

dan mengapresiasikan ketaqwaannya dengan baik, sebagai hamba

Allah yang selalu taat sehingga rasa sosial dapat direalisasikan untuk

membentuk masyarakat sejahtera.

Page 55: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

42

Melalui masyarakat sejahtera akan tercapai tujuan kehidupan

manusia di bumi, yaitu untuk beribadah kepada Allah SWT dan

mengusahakan kesejahteraan umat manusia pada umumnya.

Masyarakat sejahtera akan dapat terwujud apabila setiap keluarga

yang ada merupakan keluarga-keluarga sakinah. Sebagai lembaga

keluarga yang bernuansa kehidupan dunia dan akhirat, keluarga

sakinah sanggup melahirkan manusia bertaqwa yang mampu

bertanggungjawab atas kesejahteraan manusia lain, dan sanggup

mewujudkan terbentuknya masyarakat sejahtera.

Dengan demikian, keluarga sakinah memiliki peran ganda,

yaitu di samping dapat melahirkan manusia-manusia bertaqwa, juga

keluarga-keluarga sakinah dalam jumlah besar tentunya akan mampu

melahirkan masyarakat yang sejahtera. (Subhan, 2004: 25-27)

C. Problematika Kehidupan Berkeluarga

Keluarga sakinah, keluarga yang bahagia, penuh cinta dan kasih sayang

merupakan dambaan setiap keluarga muslim di manapun. Namun pada

kenyataanya tidak semua orang bisa dan mampu untuk mewujudkannya. Ada

berbagai masalah, besar maupun kecil yang sering kali merintangi laju

bahtera rumah tangga seseorang. Hal itu terjadi baik karena kurangnya

pengetahuan, kurangnya komunikasi antara suami isteri, atau antara anak

dengan orang tua, dan juga berbagai masalah rumah tangga sehari-hari

lainnya yang sering dijumpai baik karena kekurangan dari masing-masing

anggota keluarga terasebut, maupun faktor ekternal adanya campur tangan

pihak luar. (Shiddieq, 2004: 104)

Page 56: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

43

Kehidupan dalam berumah tangga sudah pasti akan menghadapi

berbagai persoalan, baik yang menyenangkan maupun tidak, yang mudah

untuk diselesaikan maupun yang sulit untuk di atasi, yang antara lain :

1. Problem Seksual

Seks bukanlah segalanya, namun dalam kehidupan rumah tangga

sangat menentukan kebahagiaan suami isteri. Karena itu kehidupan seks

suami isteri juga kerap menjadi penyebab ketidak harmonisan rumah

tangga. Problem seks inilah yang sering terjadi dalam kehidupan rumah

tangga seseorang yang mengganggu keharmonisan suami isteri dan tidak

jarang menjadi penyabab terjadinya perselingkuhan atau bahkan berujung

perceraian, hal ini disebabkan kurangnya komunikasi antara suami isteri

didalam rumah tangga.

2. Problem Ekonomi

Masalah ekonomi juga merupakan faktor yang sangat sensitif dan

rentan dalam menimbulkan problem dalam rumah tangga. Bukan hanya

masalah kekurangan materi yang bisa menimbulkan keretakan rumah

tangga, tapi ekonomi yang cukup, bahkan berlebih, kerap kali juga

menimbulkan masalah tersendiri. Yang sering terjadi adalah masalah

dalam pengaturan keuangan keluarga dan pembagian harta warisan.

Kesulitan ekonomi dapat menjadi sebab terjadinya perceraian juga,

walaupun ini bukan merupakan faktor utama dan satu-satunya. Karena

ketidakstabilan ekonomi atau belum adanya pekerjaan tetap, baik suami

maupun isteri akan sulit mewujudkan keluarga harmonis seperti yang

diinginkan dalam sebuah mahligai rumahtangga.

Page 57: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

44

3. Problem Emosi

Emosi adalah problematika yang paling umum dalam sebuah rumah

tangga. Pengendalian emosi yang kurang, menimbulkan egoisme pada

masing-masing anggota keluarga, menyebabkan amarah, perselisihan, dan

atau bahkan pertengkaran juga penyiksaan fisik. Emosi jugalah yang

menyebabkan suami isteri pisah ranjang, pisah rumah, bahkan bercerai.

Terlepas dari apapun penyebab terjadinya pertengkaran antara suami isteri,

yang membuat suasana memanas adalah emosi yang tidak terkontrol.

Maka baik suami maupun isteri harus harus mau belajar dan berusaha

untuk mengendalikan emosi, demi kebaikan pribadi dan kebahagiaan

rumah tangganya. Masing-masing harus mau saling menyadari dan

menerima kesalahannya, harus mau saling minta maaf dan memaafkan

satu dengan yang lainnya.

4. Problem Keturunan

Anak adalah amanat Allah bagi manusia sekaligus buah hati mereka,

buah cinta dan pengikat tali kasih sayang. Kehadiaran anak akan membuat

suasana rumah menjadi hangat, semakin ceria, penuh canda tawa dan

bahagia. Namun persoalan anak juga sering kali menimbulkan masalah

dalam rumah tangga, baik bagi suami isteri yang telah memiliki anak, yang

belum punya, maupaun yang sudah divonis medis tidak akan dapat

memiliki anak.

Bagi keluarga yang tidak bisa atau belum bisa mendapatkan

keturunan, masalah yang timbul biasanya akan saling menyalahkan siapa

yang tidak tidak bisa menghasilkan keturunan tersebut, sedangkan bagi

Page 58: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

45

pasangan yang sudah di anugerahi keturunan, problem muncul biasanya

ketika anak susah diatur, tidak sesuai dengan keinginan orang tua, atau

terlalu banyak anak sehingga menyulitkan dalam hal pengaturan dan

pembagian waktu dan perhatian terhadap anak-anak. Hal ini juga berkaitan

erat dengan problem ekonomi.

5. Problem Pendidikan

Problem yang terkadang timbul dari pendidikan ini adalah ketika

antara suami dan istri tidak sesuai atau seimbang, dalam hal ini akan

menimbulkan masalah yaitu tentang cara mendidik anak, dan ini terjadi

apabila tidak ada kesepakatan antara suami istri dalam mengambil

keputusan. Bukan berarti tidak diperbolehkan perkawinana antara suami

istri yang tidak setara pendidikannya, akan tetapi yang paling penting

adalah kesepakatan tentang pandangan hidup itulah yang harus

dikedepankan.

Problem pendidikan juga kadang timbul dari pihak anak, dimana

kadang-kadang anak mogok untuk melanjutkan pendidikannya atau

jurusan yang diambil tidak sesuai dengan keinginan orang tuanya.

6. Problem Pekerjaan

Seoarang suami yang menjadi kepala keluarga, sekaligus tulang

punggung pencari nafkah dalam keluarga, terkadang terlalu sibuknya

sehingga sehingga keadaan istri dan anak-anaknya kurang ia perhatikan.

Istri merasa tidak mendapat perhatian dari suaminya, padahal selain nafkah

lahir, nafkah batin juga harus dipenuhi. Selain itu, ada juga yang bukan

hanya suami yang bergulat dengan pekerjaan, tapi istri juga seorang wanita

Page 59: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

46

karir, yang lebih sering diluar rumah untuk pekerjaannya dibanding

kebersamaan untuk keluarganya. Padahal, fungsi dan peran seorang ibu

juga penting dalam perkembangan anak-anaknya dilingkungan keluarga.

(Pujosuwarno, 1994: 72-78 )

Kenyataan akan adanya problem yang berkaitan dengan pernikahan

dan kehidupan keluarga, yang sering kali tidak bisa di atasi sendiri oleh

yang terlibat dengan masalah tersebut, menunjukkan bahwa diperlukan

adanya konseling dari orang lain untuk turut serta mengatasi masalahnya

tersebut. Selain itu kenyataan bahwa kehidupan pernikahan dan keluarga

itu selalu ada saja masalahnya, menunjukkan pula perlunya bimbingan

islami mengenai pernikahan dan pembinaan kehidupan berkeluarga.

(Musnamar, 1992: 69)

D. Bimbingan dan Konseling Pernikahan dan Keluarga Islam

1. Pengertian Bimbingan dan Konseling Pernikahan dan Keluarga Islam

Sebelum membahas lebih jauh tentang pengertian Bimbingan dan

Konseling Islam, alangkah baiknya perlu dijelaskan terlebih dahulu

pengertian Bimbingan dan Konseling dalam pengertian umum. Rumusan

tentang bimbingan telah diusahakan orang satidaknya sajak awal abad

ke-20, yang diprakarsai pertama kali oleh Frank Parson pada tahun 1908.

Sejak saat itu, berbagai rumusan tentang bimbingan bermunculan sesuai

dengan perkembangan pelayanan ittu sendiri sesuai pekerjaan khas yang

ditekuni oleh para peminat dan ahlinya (Prayitno dan Amti, 1999 : 93).

Page 60: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

47

Pengertian Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang

dilakukan oleh orang atau beberapa individu, baik anak-anak, remaja ,

maupun dewasa, agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan

potensi dirinya sendiri dan mampu untuk mandiri; dengan memanfaatkan

kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan

berdasarkan norma-norma yang berlaku (Prayitno dan Amti, 1999 : 93)

Sedangkan kata Konseling secara etimologi berasal dari bahasa

latin yaitu consilium yang artinya dengan atau bersama yang dirangkai

dengan menerima atau memahami. Sedangkan dalam bahasa Anglo-

Saxon, istilah Konseling berasal dari kata sellan, yang berarti

menyerahkan atau menyampaikan. Menurutistilah, Konselaing adalah

proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara oleh

seorang ahli (disebut Konselor) kepada individu yang sedang mempunyai

masalah (disebut Klien) yang beujung pada teratasinya masalah yang

dialami klien (Prayitno dan Amti, 1999 : 93).

Tren yang sekarang berkembang dalam ilmu pengetahuan adalah

adanya fenomena Islamisasi ilmu pengetahuan atau Islamisasi Sains.

Yaitu adanya konsepsi bidang ilmu pengetahuan tertentu yang bercorak

Islami, yang sebelumnya konsepsi dasar ilmu pengetahuan tersebut

dikembangkan oleh Barat atau non muslim . Namun dalam konteks

Bimbingan dan Konseling ini adalah bahwa Islamisasi ilmu pengetahuan

bukan dalam arti akan mengislamkan teori-teori dan konsep-konsep ilmu

pengetahuan yang ada, atau menghapuskan yang ada dan

menggantikannya yang Islami, melainkan suatu upaya untuk

Page 61: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

48

mengetengahkan suatu alternatif baru teori dan konsep ilmu pengetahuan

yang berasaskan dan bernafaskan ajaran Islam (Musnamar, 1992 : ix).

Dengan demikian, Bimbingan Islami adalah adalah proses

pemberian bantuan terhadap individu agar ,mampu hidup selaras dengan

ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan

hidup di dunia dan akhirat (Faqih, 2001 : 4). Sedangkan pengertian

Konseling Islami adalah proses pemberian bantuan terhadap individu

agar menyadari kembali akan eksistensinya sebagai makhluk Allah,

sehingga dapat mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat (Musnamar,

1992 : 5)

Dengan berlandaskan pada rumusan bimbingan islami dan

konseling islami yang bersifat umum tersebut, maka Bimbingan dan

Konseling Perkawinan dan Keluarga Islami dapat dirumuskan adalah

sebagai proses pemberian bantuan terhadap individu agar dalam

meenjalani penikahan dan kehidupan berumah tangganya bisa selaras

dengan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di

dunia dan akhirat (Musnamar, 1992 : 70).

2. Tujuan Bimbingan dan Konseling Perkawinan dan Keluarga Islam

Berdasarkan pengertian Bimbingan dan Konseling Perkawinan

dan Keluarga Islam di atas, dapat diketahui bahwa tujuan Bimbingan dan

Konseling Perkawinan dan Keluarga Islam adalah sebagai berikut

(Musnamar, 1992 : 71-72):

Page 62: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

49

a. Membantu individu mencegah timbulnya problem-problem yang

berkaitan dengan pernikahannya, antara lain :

Membantu individu memahami hakekat pernikahan menurut

Islam;

Membantu individu memahami tujuan pernikahan dalam Islam;

Membantu individu memahami persyaratan-persyaratan

pernikahan menurut Islam;

Membantu individu memahami kesiapan dirinya untuk

menjalankan pernikahan menurut Islam;

Membantu individu melaksanakan pernikahan sesuai dengan

ketentuan syari’at Islam.

b. Membantu individu mencegah timbulnya problem-problem yang

berkaitan dengan kehidupan berumah tangganya, antara lain:

Membantu individu memahami hakekat kehidupan berumah

tangga (berkeluarga) menurut ajaran Islam;

Membantu individu memahami tujuan hidup berkaluarga

menurut Islam;

Membantu individu memahami cara-cara membina kehidupan

berkeluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah menurut

ajaran Islam;

Membantu individu memahami dan melaksanakan pembinaan

kehidupan berumah tangga sesuaai dengan ajaran Islam.

Page 63: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

50

c. Membantu individu memahami melaksanakan pembinaan kehidupan

berumah tangga sesuai dengan ajarn Islam, yaitu dengan cara :

Membantu individu memahami problem yang dihadapinya;

Membantu individu memahami kondisi dirinya dan keluarganya

serta lingkungannya;

Membantu individu memahami dan menghayati cara-cara

mengatasi masalah pernikahan dan rumah tangga menurut ajaran

Islam;

Membantu individu menetapkan pilihan upaya pemecahan

masalah yang dihadapinya sesuai denganajaran Islam.

d. Membantu individu memelihara situasi dan kondisi pernikahan dan

rumah tangga agar tetap baik dan mengembangkannya agar jauh

lebih baik, dengan cara :

Memelihara situasi dan kondisi pernikahan dan kehidupan

berumah tangga yang semula terkena masalah dan telah terastasi

agar tidak menjadi bermasalah kembali;

Mengembangkan situasi dan kondisi pernikahan dan kehidupan

berumah tangga menjadi lebih baik (sakinah, mawaddah dan

rahmah).

3. Asas-asas Pernikahan dalam Islam yang harus disampaikan dalam

Konseling Keluarga Islam

Pada prinsipnya Bimbingan dan Konseling Perkawinan dan

Keluarga Islam bersumber pada al-Qur’an dan Hadits. Adapun asas-asas

Page 64: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

51

dalam Bimbingan dan Konseling Perkawinan dan Keluarga Islam secara

spesifik adalah sebagai berikut :

a. Asas Kebahagiaan Dunia dan Akhirat (Musnamar, 1992 : 72).

Asas ini merupakan asas yang paling fundamental dalam

kehidupan manusia. Bila dapat diringkas bahwa tujuan hidup

manusia adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat.

Sebagaimana Firman Allah :

لب ػزاة انبس ف اخشح دسخ ب دسخ : انجمشح )سثب آرب ف انذ

)

Artinya : Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kebaikan di

dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharaklah kami dari

siksa api neraka. (Q.S al-Baqarah : 201) (Departeman

Agama RI, 1986 : 49).

Kebahagiaan yang dimaksud dalam hal ini adalah bukan

hanya kebahagiaan pribadi semata, tetapi juga seluruh anggota

keluarga; suami, isteri, anak dan anggota keluarga lainnya baik di

dunia maupun akhirat.

Allah Berfirman :

أفال رؼمه زم نهذاساخشح نهز ن ب اال نؼت يب انذبح انذ

(:االؼى )

Artinya : Dan tidak kehidupan ini selain dari main-main dan senda

gurau belaka. Dan sesungguhnya kehidupan di Kampung

akhirat itu lebuh baik bagi ornag-orang yang bertaqwa,

maka tidakkah kamu memahaminya? (Q.S al-An’am : 32)

(Departeman Agama RI, 1986 : 191).

Page 65: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

52

b. Asas Sakinah, Mawaddah dan Rahmah (Musnamar, 1992 : 73).

Pernikahan dan pembentukan serta pembinaan keluarga

islami dimaksudkan untuk mencapai keadaan keluarga atau rumah

tangga yang Sakinah, mawaddah dan rahmah, keluarga yang

tenteram, bahagia penuh dengan kasih dan sayang. Dengan demikian

bimbingan dan konseling pernikahan dan keluatga islami berusaha

membantu individu untuk menciptakan kehidupan pernikahan dan

rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah tersebut.

Firman Allah SWT :

ي آر خهك أ نكى ٲ اجب ي فسكى ٲص ا ٲ ب نزسك جؼم إن

ر نك ف خ إ سد دح كى ي ث و زفكش بد نم (:الروم ) أل

Artinya :“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya yaitu Dia telah

menciptakan untukmu istri- istri dari jenis kamu sendiri

supaya kamu merasa tenang kepadanya dan Dia telah

menjadikan rasa cinta dan kasih sayang diantara kamu.

Sesungguhnya hal yang demikian itu benar-benar menjadi

tanda bagi orang-orang yang mau berpikir.” (Q.S. ar-

Rum : 21) (Departeman Agama RI, 1986 : 644)

c. Asas Komunikasi dan Musyawarah (Musnamar, 1992 : 73).

Pernikahan merupakan penyatuan dua insan dengan jenis

kelamin yang berbeda, latar belakang, sifat dan karakter yang

berbeda. Tetapi dengan pernikahan mereka hendak menyatukan

pandangan , visi dan misi kehidupan secara bersama-sama. Untuk

mewujudkannya, maka dibutuhkan komunikasi yang baik diantara

keduanya. Pecahkan masalah dengan semangat musyawarah.

Page 66: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

53

Dengan komunikasi dan musyawarah yang dilandasi dengan

ketulusan hati,rasa saling menghormati dan rasa kasih sayang, maka

kehidupan berkeluarga akan berjalan dengan tenteram. Artinya

mereka mampu menyelesaikan persoalan-persoalan rumah tangga

yang muncul dengan baik. Allah SWT berfirman :

ى ث س ى ش (٨: انشس )... أيش

Artinya : Dan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah

antara mereka. ( Q.S asy-Syura : 38).

Badai rumah tangga, kadangkala memang relatif sulit untuk

dihindari dalam kehidupan berkeluarga. Maka antara suami dan isteri

harus berupaya menyelasaikannya dengan komunikasi dan

musyawarah yang baik. Namun apabila hal itu belum berhasil,

kehadiran pihak ketiga menjadi penting untuk membantu

penyelesaian konflik yang terjadi. Pentingnya pihak ketiga sebagai

juru damai ini sangat dianjurkan oleh Allah SWT, sesuai yang

difimankan-Nya :

ب إ ه أ ب ي دك ه أ ب ي ا دك ب فب ثؼث خفزى شمبق ث إ

شا ب خج ػه اهلل كب ب إ فك اهلل ث (۵: انسبء )شذا إصالدب

Artinya : Dan jika khawatir akan ada persengketaan diantara

keduanya, maka maka kirimlah seorang hakim (juru

damai) dari keluarga laki-laki dan keluarga perempuan.

Jika kedua orang hakim itu bermaksud perbaikan,

niscaya Allah member Taufiq kepada suami isteri itu.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha

Mengenal.(Q.S an-Nisa : 35) (Departeman Agama RI,

1986 : 123).

Page 67: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

54

d. Asas Sabar dan Tawakkal (Musnamar, 1992 : 74)

Mempertahankan eksistensi sebuah keluarga yang sakinah,

mawaddah wa rahmah, memang bukanlah hal yang mudah. Salah

satu kunci yang harus dipegang adalah sikap sabar dan tawakkal

secara totalitas kepada Allah. Karena sudah menjadi kewajiban

manusia adalah berusaha, kemudian tawakkal, persoalan hasil akhir

adalah urusan Allah. Maka dalam Bimbingan dan Konseling

Pernikahan dan Keluarga Islam, membangun individu pertama dan

utama adalah bersikap sabar dan tawakkal dalam menaghadapi

persoalan-persoalan kehidupan rumah tangga. Apabila klien mampu

memahami makna sabar dan tawakkal , maka mereka mampu

memahami yang pasti ada dari suatu kejadian yang ada dari suatu

kejadian yang menimpanya.

ئب ا ش ركش فؼس أ ز كش ؼشف فئ ثبن ا ػب شش

شا شا كث خ (۹: انسبء )جؼم اهلل ف

Artinya : Dan bergaullah dengan mereka (isteri-isterimu)secara

patut (ma’ruf). Kemudian bila kamu tidak menyuakai

mereka, (maka bersabarlah) kerena mungkin kamu

tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan

padanya kebaikan yang banyak. (Q.S an-Nisa : 19)

(Departeman Agama RI, 1986 : 119).

e. Asas Manfaat (maslahat) (Musnamar, 1992 : 74)

Islam banyak memberikan alternatif pemecahan masalah

terhadap berbagai problem pernikahan dan keluarga, misalnya

dengan poligami dan perceraian. Dengan bersabar dan tawakkal

Page 68: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

55

terlebih dulu diharapkan pintu pemecahan masalah pernikahan dan

rumah tangga mampu diselelesaikan dengan baik. Yang kesemuanya

itu tentunya harus mendatangkan maslahat yang sebesar-besarnya

baik bagi individu maupun bagi anggota keluarga secara

keseluruhan.

Page 69: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

BAB III

MUATAN PESAN MUHAMMAD THALIB TENTANG

MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

A. Mengenal Lebih Dekat Muhammad Thalib

1. Biografi Singkat Muhammad Thalib

Muhammad Thalib lahir di Surabaya pada tanggal 31 Desember 1948.

Adalah seorang penulis produktif yang banyak menghasilkan banyak karya-

karya, mulai dari buku keluarga hingga pergerakan Islam. Ayah dari enam

orang putra ini tinggal bersama istri (Ernawati) dan keluarganya di Jalan

Kaliurang, Yogyakarta.

Tahun 1960 ia tamat dari Sekolah Rakyat (setara Sekolah Dasar saat

ini), kemudian melanjutkan studinya di Pesantren Persatuan Islam (PERSIS)

Bangil (setingkat Aliyah) hingga tamat pada tahun 1964. Kemudian

melanjutkan ke Universitas Islam Indonesia, dengan mengambil fakultas

Syari‟ah dan lulus ujian skripsi pada bulan Januari tahun 1978 dengan gelar

Doctorandus.

Selain pendidikan formal, Muhammad Thalib juga memperdalam ilmu

pengetahuannya diberbagai disiplin ilmu, dengan beberapa ustadz dan guru

besar, di antaranya:

1. Ilmu Hadits dan Fiqih pada Ustadz Abdul Qadir Hasan (putra A. Hasan),

tahun 1967-1970.

Page 70: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

57

2. Ilmu Bahasa Arab pada Kyai Ahmad Yazid tahun1971; Ustadz Ali

Farghali dan Syarafudin (Dosen Al-Azhar yang bertugas di IAIN Sunan

Ampel, Surabaya) tahun 1972.

3. Ilmu Tafsir dan Bahasa Arab pada Prof. Dr. Mukhtar Yahya (Pembantu

Dekan I IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta) tahun 1978-1981.

4. Ilmu Politik dan Tata Negara Islam pada Prof. Kahar Muzakir (Dekan

Fakultas Hukum UII) tahun 1973.

5. Tafsir Ayat Ahkam pada Kyai Basyir (Anggota Majlis Tarjih Pusat) tahun

1974

6. Ilmu Bahasa Arab pada Ustadz Qasim , M.A (Dosen Al-Azhar di IAIN

Sunan Kalijaga, Yogyakarta) tahun 1975.

7. Studi Intensif Hukum Perdata dan Antar Golongan pada Prof. Kasmat

Bahuwinangun dan Prof. Dr. Noto Susanto tahun 1975-1976.

8. Sejarah dan Perbandingan Agama pada Prof. Dr. H.M. Rasyidi secara

konsultatif tahun 1989.

9. Bimbingan penulisan Jurnalis pada Prof. Dr. Hamka tahun 1969.

10. Halaqah Studi Islam pada Prof. Muhammad Quthb di Masjidil Haram

selama menjalani Ibadah Umrah pada bulan Mei 1978, didampingi Prof.

Dr. Fuad Fakhruddin (Staf KBRI di Saudi Arabia).

Semasa mudanya, Muhammad Thalib sangat aktif mengikuti diskusi-

diskusi intensif dengan para tokoh Pergerakan Islam Nasional di Indonesia,

seperti Dr. Mohammad Natsir (Mantan PM), Mr. Mohammad Roem, Dr.

Page 71: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

58

Soekiman Wiryosanjoyo, Prof. Farid Ma‟ruf, Prof. DR. M. Fuad Fakhruddin,

dan Prof. Ahmad Sadzli.

Pada tahun 1989 ia diangkat sebagai Anggota Rabithah „Alam Islami

(Moslem World League) pada Komisi Pengembangan Pemikiran Qur‟an dan

Sunnah dengan nomor register 1771/B. Surat pengangkatan ditandatangani

oleh Syeikh Abdul Majid Zandani (Ketua Dewan Syura Negeri Yaman) yang

saat itu menjabat sebagai Direktur Komisi B. Pada tanggal 7 Juli 1997, DR.

Suzanne A. Brenner, seorang anggota Assosiate Professor pada Departement

of Anthropology of University of California, Los Angeles, datang kepada

Muhammad Thalib untuk wawancara sebagai satu-satunya Narasumber Ahli

dalam Bidang Keluarga dan Wanita menurut Ajaran Islam (Ahlus Sunnah wal

Jama‟ah).

Untuk pengamalan ilmu yang telah diperoleh dari pendidikan formal

maupun non formalnya maka Muhammad Thalib kemudian menapaki karir

dibidang akademik, antara lain:

- Mengajar Mata Kuliah Tafsir dan Fiqih pada Fakultas Ilmu Agama dan

Dakwah, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, tahun 1974-1978

- Mengajar Tafsir, Fiqih, Hadits tahun 1978-1993 sebagai Asisten Prof.

Mukhtar Yahya, Fakultas Tarbiyyah UII

- Ma‟had Aly Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, untuk ilmu Fiqih, Bahasa

Arab, Ulumul Hadits, tahun 2004-2006

Page 72: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

59

- Penulis buku-buku keislaman dari tahun 1970 hingga sekarang.

(Wawancara melalui email pada tanggal 22 Maret 2011)

2. Karya-karya Muhammad Thalib

Selain berdakwah, Muhammad Thalib juga memiliki kesibukan lain

sebagai penulis buku. Hal ini menunjukkan bahwa beliau termasuk orang

yang produktif. Ratusan buku telah dihasilkannya, diterbitkan oleh puluhan

penerbit di beberapa kota-kota besar, seperti Surabaya, Bandung, Yogyakarta,

Solo, dan Semarang. Ia tidak hanya menyampaikan ide-idenya dalam bentuk

lisan dan ceramah, akan tetapi juga mampu menuangkan ide, gagasan dan

pikirannya dalam bentuk tulisan atau buku. Berikut ini adalah beberapa buku

yang pernah ditulisnya :

1. Solusi Islami Terhadap Dilema Wanita Karir, yang diterbitkan oleh

Wihdah Press, Yogyakarta (1999),

2. Membangun Kekuatan Islam Di Tengah Perselisihan Umat, yang

diterbitkan oleh Wirdah Press, Yogyakarta (2001),

3. Potret Kemesraan Rasulullah dengan Istri-Istrinya, yang diterbitkan

oleh Media Hidayah, Yogyakarta (2003)

4. Gerakan Kesetaraan Gender Menghancurkan Peradaban, yang

diterbitkan oleh Kafilah Media, Yogyakarta (2005)

5. Fungsi dan Fadhilah Membaca Al Qur'an, yang diterbitkan oleh Kafilah

Media, Yogyakarta (2005)

Page 73: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

60

6. Terjemahan Tafsiriah Juz 'Amma, diterbitkan oleh Irsyad Baitus Salam,

Bandung (2001)

7. Tuntunan Islami memberi Nama Anak, diterbitkan oleh Irsyad Baitus

Salam, Bandung (2002)

8. Langkah Melestarikan Kemesraan Suami Istri, diterbitkan oleh Irsyad

Baitus Salam, Bandung (1997)

9. Tuntunan Muslimah Berpakaian, Berhias, dan Bergaul, yang diterbitkan

oleh Irsyad Baitus Salam, Bandung (2002)

10. Upaya Musuh Menghancurkan Islam Melalui Keluarga, yang diterbitkan

oleh Irsyad Baitus Salam, Bandung (2000),

11. Konsep Pembinaan Keluarga Sakinah Penuh Berkah, yang diterbitkan

oleh Irsyad Baitus Salam, Bandung (2002),

12. Pedoman Pergaulan Suami Istri, yang diterbitkan oleh PT Bina Ilmu,

Surabaya (1980),

13. 90 Petunjuk Rosulullah Membina Keluarga, yang diterbitkan oleh CV

Ramadhani, Solo/Semarang (1992),

14. 40 Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Anak, yang diterbitkan oleh Al

Kautsar, Solo/Jakarta (1990),

15. Ensiklopedi Keluarga Sakinah, yang diterbitkan oleh Pro-U Media,

Yogyakarta (2008), terdiri dari 15 jilid, yaitu:

1) Jilid I Karakteristik Pernikahan Islami

2) Jilid II Menuju Pernikahan Islami

Page 74: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

61

3) Jilid III Memasuki Romantika Kehidupan Baru

4) Jilid IV Menghayati Kehidupan Suami Istri

5) Jilid V Bimbingan Kemesraan dan Seksualitas Islam

6) Jilid VI Menyambut Sang Buah Hati

7) Jilid VII Menjadi Orang Tua Pemandu Surga

8) Jilid VII Menjadi Anak Permata Hati

9) Jilid IX Menghayati Psikologi Suami Istri

10) Jilid X Menghayati Psikologi Orang Tua dan Anak

11) Jilid XI Membina Mental Keluarga Sakinah

12) Jilid XII Kiat dan Seni Mendidik Anak

13) Jilid XIII Praktik Rasulullah Mendidik Anak

14) Jilid XIV Pedoman Pergaulan Islami

15) Jilid XV Membangun Ekonomi Keluarga Islami

B. Pokok Isi Buku Manajemen Keluarga Sakinah Karya Muhammad Thalib

Buku Manajemen Keluarga Sakinah merupakan satu di antara sekian

banyak buku yang menawarkan konsep berumah tangga menurut Islam. Buku

kecil ini mengingatkan kembali bahwa pernikahan semestinya disandarkan pada

tuntunan Allah melalui Rasul-Nya, bukan sekadar praktek rutin sehari-hari

yang dilakukan suami-istri. Muhammad Thalib, penulis buku ini dikenal

sebagai penulis best seller buku-buku bertema rumah tangga. Buku Manajemen

Keluarga Sakinah diterbitkan oleh penerbit Pro-U Media Yogyakarta, yang pada

Februari 2008 mencapai cetakan yang ke-2. Untuk menguatkan alasannya, tiap

Page 75: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

62

bab dalam buku ini diperkuat dalil Al Quran dan Hadits yang dibahas secara

komprehensif.

Buku setebal 381 halaman ini terdiri dari 15 bab, yang memulai bab

pertamanya dengan penjelasan tentang bagaimana memahami fitrah kehidupan

manusia. Menurut Muhammad Thalib, dengan mengetahui fitrah kehidupan,

manusia dapat menentukan arah dan langkah yang harus diambil dalam

menjalani hidup untuk mewujudkan kebahagiaan yang sejati, yaitu kebahagiaan

dunia akhirat. Dalam bab ini Muhammad thalib menjelaskan tentang tujuan

hidup, pedoman hidup, langkah praktis menjalani kehidupan, tempat awal dan

akhir manusia, potensi dan rintangan hidup, tempat pertanggungjawaban

manusia, memilih kawan dan lawan hidup, kerja sama dalam hidup, mendirikan

keluarga untuk regenerasi secara benar, dan juga proses peningkatan dan

penurunan fisik maupun mental manusia. (Thalib, 2007: 17-27)

Selanjutnya pada Bab 2, dijelaskan tentang memahami nilai dan arti

keluarga dalam Islam. Bab ini menegaskan bahwa Islam telah mengukuhkan

hanya melalui perkawinan, satu-satunya cara yang sah membentuk hubungan

antara laki - laki dan perempuan dalam membangun masyarakat yang

berperadaban. Dalam bab ini juga Muhammad Thalib menjelaskan mengenai

perintah tentang perkawinan baik yang termaktub dalam al-Qur‟an maupun as-

Sunnah, yang kemudian oleh peneliti diambil sebagai dasar hukum perkawinan.

(Thalib, 2007: 29-42)

Page 76: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

63

Sedangkan pada Bab 3, penulis menjelaskan tentang mencari pasangan

hidup. Bab ini menjelaskan tentang beberapa kriteria istri sholehah dan suami

sholeh yang dijadikan rujukan menjadi pasangan seumur hidup. Selain itu, ada

juga penjelasan tentang syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam perkawinan.

Syarat-syarat tersebut adalah adanya persetujuan dari mempelai laki-laki dan

perempuan, membayar mahar kepada perempuan yang dijadikan istrinya, dua

orang saksi serta adanya akad nikah. (Thalib, 2007: 57-80)

Merancang pernikahan dibahas tuntas pada Bab 4. Yang pada intinya

Allah telah menciptakan segala sesuatu secara berpasang-pasangan, tetumbuhan,

pepohonan, hewan, semua Allah ciptakan dalam sunnah keseimbangan dan

keserasian. Begitupun dengan manusia, pada diri manusia berjenis laki-laki

terdapat sifat kejantanan dan pada manusia yang berjenis kelamin perempuan

terkandung sifat kelembutan atau kepengasihan. Sudah menjadi sunatullah

bahwa antara kedua sifat tersebut terdapat unsur tarik menarik dan kebutuhan

untuk saling melengkapi. Untuk merealisasikan terjadinya kesatuan dua sifat

tersebut menjadi sebuah hubungan yang benar-benar manusiawi maka Islam

datang dengan membawa ajaran pernikahan sebagai sarana memadu kasih sayang

antara dua jenis manusia. Dengan jalan pernikahan itu pula akan lahir keturunan

secara terhormat. Maka adalah suatu hal yang wajar jika pernikahan dikatakan

sebagai suatu peristiwa yang sangat diharapkan oleh mereka yang ingin menjaga

kesucian fitrah. Rasulullah Saw dalam sebuah hadits secara tegas memberikan

ultimatum kepada ummatnya: “Barang siapa telah mempunyai kemampuan

Page 77: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

64

menikah kemudian ia tidak menikah maka ia bukan termasuk umatku” (H.R.

Thabrani dan Baihaqi). (Thalib, 2007: 85-115)

Pengelolaan manajemen keluarga sakinah dijelaskan secara panjang lebar

di Bab 5 sampai dengan Bab 15. Bab 5, 6, dan 7 membahas manajemen

pengantin baru, manajemen kehidupan bersama, dan manajemen nafkah. Pada

manajemen kehidupan bersama mempelai didedahkan tentang tanggung jawab

suami istri. Rasulullah Saw, memerintahkan kepada para istri agar selalu

bersikap baik dalam bergaul dengan istrinya. Hendaklah seorang suami

menghargai dan menghormati istrinya. Seorang suami dilarang berlaku kasar

atau kejam kepada istrinya dalam segala urusan. (Thalib, 2007: 119-182)

Sedangkan manajemen penyusuan, pengasuhan dan perawatan anak serta

manajemen bakti kepada ibu dan bapak dibahas pada Bab 8 dan 9. Bab 8

mengupas kewajiban kepada kaum ibu untuk menyusui anak-anak mereka

selama dua tahun penuh. Selain itu ada juga tata cara melakukan aqiqah anak,

menempatkan anak-anak di lingkungan yang baik, mendidik anak berlaku jujur

dan berlaku adil pada semua anak. (Thalib, 2007: 183-255)

Selain penjelasan yang mendetail, disertai contoh dalam kehidupan

sehari-hari buku ini juga membahas masalah keluarga secara komprehensif. Bab

10 mengurai manajemen hubungan saudara dan kerabat. Dilanjutkan uraian

mengenai manajemen hidup bertetangga (Bab 11). Pada bab ini dianjurkan

untuk senantiasa rukun sesama tetangga disertai beberapa prinsip hidup

Page 78: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

65

bertetangga (Thalib, 2007: 259-312). Muhammad Thalib dengan jeli menjelaskan

manajemen konflik dan solusinya, serta manajemen perceraian dan

konsekuensinya (Bab 12 dan 13). Pada kedua bab itu dijelaskan beberapa

hal berkaitan dengan perselisihan suami istri. Konflik antara suami

dan istri ada beberapa sebab dan macamnya. Yang bertanggung jawab

menyelesaikannya adalah suami-istri dan kaum kerabatnya. Yang pertama,

untuk mengutus penengah adalah kerabat. Jika tidak ada, maka kaum

muslimin yang mendengar persoalan mereka hendaknya berusaha memperbaiki

hubungan mereka. (Thalib, 2007: 293-353)

Pada dua bab terakhir (Bab 14 dan Bab 15) dijelaskan secara panjang

lebar tentang manajemen harta dan manajemen menghuni rumah. Pada

manajemen harta dijelaskan tentang sumber perolehan harta diantaranya hasil

kerja sendiri, warisan, sedekah atau bantuan, hadiah, zakat dan wasiat.

Manajemen menghuni rumah yang kelihatan sepele juga dibahas penulis dengan

penyampaian sederhana namun mengena. Beberapa kebiasaan rutin di rumah,

seperti membersihkan rumah, menyediakan kamar mandi, saling menciptakan

suasana baik, dan menjaga kebersamaan dengan penuh sifat saling mengasihi

adalah beberapa nilai yang harus diterapkan dalam keluarga sakinah. (Thalib,

2007: 355-379)

Page 79: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

66

C. Pemikiran Muhammad Thalib tentang Membangun Keluarga Sakinah

Pemikiran Muhammad Thalib tentanng membangun keluarga sakinah

dituangkan dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Keluarga Sakinah”.

Buku yang terdiri dari 15 bab ini merupakan pemikiran dari Muhammad Thalib

tentang membangun keluarga sakinah, yaitu : Memahami Fitrah Kehidupan;

Memahami Nilai dan Arti Keluarga; Mencari Pasangan Hidup; Merancang

Pernikahan; Manajemen Pengantin Baru; Manajemen Kehidupan Bersama;

Manajemen Nafkah; Manajemen Penyusuan, Pengasuhan, dan Perawatan Anak;

Manajemen Bakti Anak kepada Ibu Bapak; Manajemen Hubungan Saudara dan

Kerabat; Manajemen Hubungan Bertetangga; Manajemen Konflik dan Solusinya;

Manajemen Perceraian dan Konsekuensinya; Manajemen Harta; Manajemen

Menghuni Rumah.

Alasan penulisan buku tersebut adalah memberikan kontribusi pemikiran

dalam rangka membangun keluarga berkualitas, karena keluarga merupakan unit

masyarakat terkecil dan sangat berperan dalam pembangunan masyarakat dan

bangsa. Pada dasarnya buku Manajemen Keluarga Sakinah dimaksudkan untuk

memotret realitas kehidupan keluarga muslim yang lebih luas, menyadari betapa

pentingnya kita mewujudkan keluarga yang islami, akan tetapi untuk dapat

mewujudkannya tentu terdapat banyak rintangan dan hambatan, sehingga harus

ada bimbingan atau panduan. Sasaran buku tersebut adalah kaum muslim dalam

pengartian luas, dan buku ini tidak semata-semata teoritis juga mengungkap hal-

Page 80: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

67

hal praktis dalam kehidupan sehari-hari. (Wawancara melalui email pada tanggal

22 Maret 2011)

Pemikiran-pemikiran Muhammad Thalib dalam bukunya Manajemen

Keluarga Sakinah memfokuskan pada hal-hal dasar berikut:

1. Memahami Fitrah Kehidupan Manusia

Dalam buku Manajemen Keluarga Sakinah, Muhammad Thalib

menyebutkan bahwa, semua makhluk diciptakan oleh Allah SWT di alam

semesta ini, terutama Allah Swt menciptakan manusia dengan segala

kesempunaannya. Allah berfirman dalam al-Quran:

الاوس إال ليعبدن (٥٦: الرزياث )ما خلمج الجه

Artinya: Dan Aku (Allah) tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan

supaya mereka menyembah-Ku (Q.S adz-Dzariyat : 56)

(Departemen Agama RI, 1986 : 876)

Allah SWT menciptakan manusia dan Jin adalah supaya keduanya

senantiasa mengingat tanggungjawabnya kepada Allah Swt. Adapun

tanggung jawab manusia dan jin kepada Allah antara lain:

a) Mengenal dan mengesakan Allah;

b) Tidak melakukan perbuatan dan kepercayaan yang bersifat

menyekutukan Allah dengan apapun;

c) Agar manusia hanya mentaati perintah dan larangan serta aturan hidup

di dunia ini dari Allah semata, supaya tercapai kebahagiaan dunia dan

akhirat;

Page 81: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

68

d) Agar manusia memiliki hubungan langsung dengan Allah, tanpa

perantara atau mediator dalam bentuk apapun.

Semantara dalam perjalanannya, hidup ini harus mempunyai

pedoman yang jelas, agar dapat mencapai tujuan hidup yang sesungguhnya,

dan pedoman yang lengkap dan rinci tersebut seluruhnya ada dalam al-

Quran dan Sunnah Rasulullah Saw. (Thalib, 2007: 17-19)

Sedangkan untuk regenerasi secara benar, Allah telah menetapkan

pernikahan sebagai jalannya, agar antara manusia yang berjenis kelamin

lakai-laki dan perempuan dapat bersatu dan menghasilkan keturunan,

karena Allah menciptakan kedua jenis tersebut lengkap dengan naluri

saling tertarik sebagai salah satu bentuk kesempurnaan manusia. Dengan

terbentuknya keluarga ini, maka pasangan lelaki dan perempuan yang

berstatus sebagai suami istri ini akan menikmati cinta kasih dan kemesraan

sejati. Dan dibawah naungan keluarga seperti inilah aktivitas regenerasi

berjalan secara bersih, tertib dan penuh jaminan serta bersifat manusiawi

(Thalib, 2007: 27)

Pada akhirnya, tujuan hidup manusia adalah satu, yaitu tercapainya

kehidupan yang bahagia di dunia yang bersifat sementara dan kebahagiaan

akhirat yang kekal dan abadi, karena sesungguhnya tempat kembalinya

seluruh makhluk di jagat raya ini adalah akhirat. Disana pulalah adanya

syurga dan neraka, mau kemana tujuan manusia kelak di akhirat, manusia

pulalah yang menentukannya di dunia ini.

Page 82: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

69

Allah berfirman:

لىا عراب الىاز فى الأخسة حسىت : البمسي )زبىا أحىا فى الدويا حسىت

٢٠١)

Artinya : “Wahai tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia,

dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa api

neraka. ( Q.S al-Baqarah : 201) (Departemen Agama RI, 1986 :

49)

2. Memahami Nilai dan Arti Keluarga dalam Kehidupan

Muhammad Thalib menjelaskan bahwasannya dari semua makhluk

ciptaan Allah Swt, manusia adalah yang paling sempurna, yang dilengkapi

dengan akal, pikiran, dan keinginan atau nafsu. Dengan demikian ada

ketentuan-ketentuan yang harus dipahami manusia, mengenai hal-hal yang

harus dan tidak harus dilakukan, yang halal dan yang haram, dengan

adanya kesempurnaan tersebut, manusia diberi aturan dalam berbagai hal

yang kompleks, termasuk salah satunya yaitu menyalurkan hasrat seksual

dengan lawan jenisnya. Melalui pernikahan atau perkawinanlah satu-

satunya cara yang sah untuk membentuk hubungan antara laki-laki dan

perempuan dalam membentuk masyarakat yang berperadaban (Thalib,

2007: 29 ). Dari pernikahan tersebut, maka akan terbentuk sebuah keluarga,

sehingga dari gabungan beberapa keluarga akan terbentuk pula suatu

masyarakat.

Page 83: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

70

Demikian besar makna keluarga dalam kehidupan, sehingga

Rasulullah SAW mewajibkan semua umatnya untuk berkeluarga, dan

melarang membujang. Rasulullah SAW bersabda :

ج العبد فمد اسخىمل وصف الديه فليخك اهلل فى الىصف إذا حز

(زاي البيمي)البالى

Artinya: “Apabila seorang telah kawin, maka ia telah menyempurnakan

separuh agamanya. Oleh karena itu hendaklah ia bertaqwa

kepada Allah pada separuh sisanya” (H.R Baihaqy)

Pada bab kedua ini, Muhammad Thalib menyebutkan dalam bukunya

bahwa dalam sistem keluarga Islam memiliki keistimewaan karena

memberikan ketentuan thalaq dan poligami.

a) Thalaq

Thalaq merupakan jalan penyelesaian terakhir dalam menghadapi

kesulitan dan problem yang menimpa suami-istri. Sekalipun Islam

membenarkan ketentuan thalaq sebagai aturan yang sejalan dengan

fitrah, Islam juga mengingatkan hal-hal sebagai berikut:

- Thalaq dianggap sebagai perbuatan yang dimurkai oleh Allah Swt

sekalipun itu halal.

- Bila istri berlaku tidak baik kepada suaminya, hendaklah suami

memberikan nasihat dan memberi tempo kepada istri untuk

Page 84: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

71

mengubah prilakunya. Jika tidak berhasil, suami diperbolehkan

memukul ringan istrinya tanpa menyakiti badannya.

- Mengangkat orang ketiga sebagi penasihat, atau orang lain dari

keluarganya untuk menjadi penengah dalam menyelesaikan

pertikaian dan perselisihan mereka (Thalib, 2007: 48-49). Hal ini

termaktub dalam al-Quran surat an-Nisa‟ ayat 35 :

ا إن ل حىما مه أ ل ما فابعثا حىما مه أ إن خفخم شماق بيى

ما فك اهلل بيى (٣: الىساء )يسيدآإصالحا ي

Artinya : “Jika kamu (keluarga) khawatir akan perpecahan antar

suami-istrikirimkanlah seorang penengah dari keluarga

suami dan dari keluarga istri jika mereka berdua

menghendaki perdamaian, niscaya Allah akan

memberikan petunjuk kepadanya” (Q.S an-Nisa : 35)

(Departemen Agama RI, 1986 : 123).

.

b) Poligami

Islam memperbolehkan seorang laki-laki menikah dengan empat

orang istri. Hal ini termaktub dalam Q.S an-Nisa‟ ayat 3 :

زبع فئن خفخم أآل حعدل ثلاد فاوىحا ما طاب لىم مه الىساء مثىى

احدة (٣: الىساء ).... ف

Artinya : “….hendaklah kamu mengawini diantara perempuan-

perempuan yang kamu senangi, dua atau tiga atau

empat, jika kamu kawatir tidak dapat berbuat adil,

cukuplah seorang saja….” (Q.S an-Nisa‟ : 3)

(Departemen Agama RI, 1986 : 115).

Page 85: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

72

Namun demikian, tidak lantas ayat ini dijadikan pedoman untuk

menyalahgunakan keistimewaan poligami tersebut. Poligami

diperbolehkan apabila mendatangkan kemaslahatan bagi semua yang

terkait dalam keluarga tersebut, seperti karena seorang istri yang tidak

dapat memberikan keturunan (mandul) atau mengidap penyakit

sehingga ia tidak mampu melayani suaminya. Akan tetapi suami juga

harus meminta ijin dan persetujuan istri, sebab tidak akan terwujud

suatu keluarga yang sakinah apabila masih ada anggota keluarga yang

tidak merasakan ketentraman dalam rumahnya.

Islam membolehkan poligami dengan menetapkan dua syarat,

yaitu:

1) Memiliki kemampuan material dan kesehatan fisik, dan

2) Mampu berbuat adil secara material terhadap istri-istrinya.

Keadilan yang diperintahkan dalam pologami ialah adil dalam

mempergauli istri, memberi pelayanan dan pemberian materi, bukan

adil yang mencakup sisi rohani. (Thalib, 2007: 52).

3. Mencari Pasangan Hidup

Kualitas dari sebuah keluarga sangat ditentukan oleh angota utama

dalam keluarga tersebut, yaitu bapak dan ibu, atau orang tua. Maka dalam

memilih pasangan, hendaknya seseorang harus sangat berhati-hati dan

cermat, sehingga nantinya menghasilkan keluarga yang berkualitas, agamis,

Page 86: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

73

serta mampu mewujudkan tujuan hidup berumah tangga, yaitu sakinah,

mawaddah dan rahmah.

Menurut Muhammad Thalib dalam bukunya Manajemen Keluarga

Sakinah menyebutkan bahwa ada beberapa kriteria dalam memilih calon

istri atau suami, yaitu:

a. Memilih Calon Istri

Kriteria calon istri yang ideal menurut Muhammad Thalib

diantaranya:

1) Wanita yang shalih dan taat beragama

Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah Saw :

ا فاظفس برث الديه :حىىح المسأة ألزبعت لديى ا لجمال ا لحسب ا لمال

(زاي ابه ماج)حسبج يدن

Artinya : “Perempuan itu dinikahi karena empat perkara, yaitu

karena hartanya, karena keturunannya, karena

kecantikannya, ataun karena agamanya. Akan tetapi,

pilihlah berdasarkan agamanya agar kedua tanganmu

selamat (H.R Ibnu Majah) (Al-Asyqalani, 1984: 356).

Adapun cirri-ciri istri yang shalihah adalah:

- Taat dan patuh terhadap perintah suami;

- Selalu menyenangkan dan menyejukkan hati suami bila sedang

berada disampingnya;

Page 87: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

74

- Apabila suami tidak dirumah, maka istri senantiasa menjaga

kebersihan dirinya dan memelihara dengan jujur harta suaminya

yang dipercayakan kepadanya.

Apabila seorang istri telah menjalankan tugas-tugasnya sebagai

istri dan sebagai ibu rumah tangga yang baik, maka ia digolongkan

sebagai ciptaan Allah yang terbaik dan sebagai perhiasan dunia yang

membanggakan suami. (Thalib, 2007: 59)

2) Wanita yang masih gadis

Muhammad Thalib menjelaskan dalam bukunya, bahwa

Rosulullah mengingatkan kepada umatnya secara umum bahwasanya

menikah dengan seorang gadis itu lebih baik karena seorang gadis

bisa memberikan kehidupan yang menggairahkan kepada suami dari

pada seorang janda. Namun demikian, Rosulullah tetap

membenarkan seorang laki-laki menikah dengan seorang janda

karena prisip yang terpenting adalah menjaga agama dan bukan

sekedar melampiaskan hawa nafsu. (Thalib, 2007: 63)

3) Wanita yang sepadan atau setara.

Sepadan yang dimaksud disini adalah sepadan dalam hal agama

dan akhlaknya, bukan dilihat dari segi materiil. Adapun yang

menjadi kebiasaan di tengah masyarakat adalah seseorang yang

hendak beristri atau bersuami memilih calon yang sederajat atau

sepadan menurut ukuran-ukuran selain agama dan akhlaq. Ini bukan

Page 88: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

75

merupakan hal yang tercela menurut agama. Karena bagaimanapun

juga adanya fitrah bagi manusia untuk memilih istri atau suami yang

tingkat sosial atau tingkat kepandaiannya sederajat menjadi salah satu

faktor yang mendekatkan mereka satu sama lain, dan cara ini tidak

salah menurut agama. (Thalib, 2007: 66)

Menurut Islam, kesepadanan atau sederajat dalam perkawinan,

dipandang sangat penting karena dengan adanya kesamaan antara

kedua suami istri itu, maka usaha untuk mendirikan dan membina

rumah tangga yang Islami insyaAllah akan terwujud. Tetapi

kesepadanan menurut Islam hanya diukur dengan kualitas iman dan

taqwa serta ahlaq seseorang, bukan status sosial, keturunan dan lain-

lainnya. (http://tausyah.wordpress.com)

4) Wanita yang mengasihi dan menyayangi anak kecil

Perempuan yang besar kasih sayangnya kepada anak-anak akan

memudahkan pertumbuhan emosi dan perkembangan kepribadian

anak kearah yang positif. Perannya mendidik anak menjadikan

mereka terbebas dari tekanan batin, sehingga kelak menjadi orang

dewasa yang sehat mental dan emosinya. Hal ini menjadikan suami

bangga memiliki anak-anak yang baik berkat bantuan istri. Beban

suami menjadi ringan karena istrinya mampu memikul tanggung

jawab dengan baik dalam mengasuh anak-anaknya. (Thalib, 2008:

125)

Page 89: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

76

b. Memilih Calon Suami

Sedangkan dalam memilih seorang calon suami, Muhammad

Thalib menjelaskan kriteria untuk calon suami yaitu:

1) Sosok beragama Islam

Allah berfirman:

ل لعبد مؤمه خيس مه مشسن الحىىحاالمشسويه حخى يؤمىا

لئهأعجبخىم أ المغفسة بئذو اهلل يدعا إلى الجىت يدعن إلى الىاز

(٢٢١: البمسة )

Artinya : “Dan janganlah kamu nikahkan orang-orang musyrik

(dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka

beriman. Sesungguhnya budak yang mikmin lebih baik

daripada orang musyrik walwupun dia menarik hatimu.

Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke

syurga dan ampunan dengan ijin-Nya “ (Q.S al-Baqarah

:221) (Departemen Agama RI, 1986 : 47)

Ayat tersebut melarang kaum Muslim umumnya dan wali atau

orangtua perempuan-perempuan Muslim untuk mengawinkan para

perempuan ini dengan laki-laki musyrik atau kafir.

Ketentuan-ketentuan di atas dimaksudkan memberikan

perlindungan kepada kaum perempuan Muslim agar mereka tidak

menjadi objek bagi musuh-musuh Islam dalam usahanya

melemahkan kaum Muslim dan menghancurkan Islam di permukaan

bumi ini. (Thalib, 2008: 16)

2) Setara (atau lebih baik) dalam hal pemahaman agama

Page 90: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

77

Kualitas yang dituntut dalam memilih pasangan ialah kualitas

iman dan takwa seseorang, bukan hanya kualitas materiil semata.

Dalam bukunya, Muhammad Thalib menyebutkan ada enam hal yang

yang harus diperhatikan dalam menentukan kualitas calon suami,

yaitu:

- Pengetahuan agama, adalah pengetahuan tentang al-Qur an dan

Hadits sebagai sumber ajaran islam

- Intelektual, yaitu kemampuan untuk menggunakan akal secara

jernih untuk memecahkan masalah dan kesulitan.

- Mental, yaitu pikiran dan sikap yang baik sehingga tahu

bagaimana seseorang harus bersikap dan perilaku baik kepada

orang lain sesuai dengan tuntutan islam.

- Emosi, yaitu kemampuan untuk bersikap tenang dan

mengendalikan perasaan sehingga tidak dikuasai oleh

kemarahan, kebencian, atau permusuhan.

- Ketaatan, yaitu kesungguhan secara ikhlas mengikuti aturan-

aturan agama dan ketentuan lain yang tidak menyalahi agama.

Demikianlah seorang perempuan harus benar-benar

memperhatikan kualitas calon suaminya, apakah lebih baik, setara,

atau lebih buruk darinya, sebab akan menentukan laju bahtera rumah

tangga yang akan ia bangun nantinya. (Thalib, 2008 : 42-44)

3) Memiliki jiwa kepemimpinan

Page 91: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

78

Menurut kodratnya, seorang laki-laki di dunia ini adalah

sebagai pemimpin. Adanya kodrat dan kewajiban ini berarti

menuntut adanya kemampuan pihak laki-laki untuk memimpin istri

dan anggota keluarganya dalam kehidupan sehari-hari. Seorang

suami yang tidak mampu memimpin rumah tangganya tentu akan

menjadi beban bagi istrinya. Oleh karena itu, seorang perempuan

muslimah hendaknya memilih calon suami yang benar-benar

memiliki kemampuan memimpin, tujuannya agar kelak dapat

menempuh kehidupan rumah tangga yang sakinah, bahagia,

sejahtera, dan mendapat keridhaan Allah Swt (Thalib, 2008 : 45).

4) Figur bertanggung jawab

Tanggung jawab merupakan sikap berani memikul akibat bila

sesuatu yang dibebankan kepadanya tidak sesuai dengan ketentuan

atau berani diperkarakan bila melakukan kesalahan atas perbuatan

yang dilakukannya. Seorang suami mempunyai beban dan kewajiban

terhadap istri dan keluarganya yang harus dilaksanakan dengan baik.

Menurut Muhammad Thalib, tanggung jawab ini meliputi bidang

agama, psikis, dan fisik, yang diantaranya ialah:

a) Dalam bidang agama dan psikis, member bimbingan keagamaan

dan pengarahan kepada istri dan anak-anaknya dalam menempuh

kehidupan keluarga yang diridhai Allah Swt.

Page 92: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

79

b) Dalam bidang fisik, memenuhi kebutuhan belanja mereka sehari-

hari.

Demikian Islam sebagai agama yang sejalan dengan fitrah

kehidupan manusia sejak awal telah menegaskan bahwa tanggung

jawab memenuhi nafkah keluarga telah dibebankan kepada laki-laki

sebagai suami, bukan beban perempuan. (Thalib, 2008: 48)

4. Manajemen Kehidupan Berumah Tangga

a. Merencanakan Pernikahan

Apabila seseorang ingin memperoleh hasil yang maksimal dalam

segala sesuatu yang dikerjakannya, maka ia harus merencanakannya

dengan matang dan baik. Demikian juga dengan pernikahan, tentu harus

direncanakan dengan sebaik dan sematang mungkin, sebab semuanya

akan menentukan hasil akhir dari apa yang kita inginkan dalam

pernikahan dan keluarga kelak. Maka pertama setelah pasangan

memutuskan untuk hidup bersama dalam ikatan rumah tangga, adalah

merencanakan pernikahan.

Menentukan hari pernikahan menurut Muhammad Thalib, adalah

hal mendasar yang harus dilakukan, akan tetapi tidak terpengaruh oleh

adat istiadat, di mana ada sebagian masyarakat yang meyakini bahwa ada

hari tertentu atau bulan tertentu yang tidak diperbolehkan seseorang

menikah. Menurutnya, semua bulan baik untuk pernikahan, sebab yang

berpahala adalah perkawinanya, bukan bulannya. Tidak ada bulan sial

Page 93: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

80

ataupun bulan penuh barakah khusus untuk melaksanakan pernikahan.

Pada bulan apapun kita menikah, semua adalah bulan penuh barakah

karena Allah tidak menjadikan ada bulan barakah dan bulan sial (Thalib,

2007: 86-88).

Hal selanjutnya yang tak kalah penting adalah menentukan mahar

atau maskawin. Mahar atau maskawin merupakan salah satu syarat

adanya perkawinan dalam Islam. Dalam praktiknya, terutama yang

dilakukan oleh Rasulullah Saw, adalah tanpa memberatkan laki-laki.(

Thalib, 2007: 90). Dengan demikian masalah maskawin seseorang harus

menyesuaikan kemampuan dirinya sendiri, tanpa harus melebih-lebihkan

dan memaksakan diri.

Setelah acara pernikahan atau akad nikah selesai, hal selanjutnya

yang harus dilakukan adalah mengadakan walimah. Walimah adalah

makan bersama yang dilangsungkan setelah selesai akad nikah, walimah

ini juga harus menyesuaikan keadaan keluarga, dalam hal ini keadaan

ekonomi keluarga yang melangsungkan pernikahan tersebut.

Diperbolehkan untuk saling membantu dalam biaya pelaksanaan

walimah, agar walimah dapat dilaksanakan dengan baik, akan tetapi tetap

harus diperhatikan agar jangan sampai berlebihan. Manfaat lain dari

walimahan adalah perkawinan akan lebih semarak dan syiar Islam lebih

meluas ditengah-tengah masyarakat kita. (Thalib, 2007: 106)

Page 94: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

81

b. Pengantin Baru

Muhammad Thalib menjelaskan bahwasannya di dalam dunia

Islam, segala sesuatunya diatur melalui syari‟at, tak terkecuali dalam hal

menggauli istri yang telah sah dinikahinya. Setelah semua syarat dan

rukun nikah dilaksanakan, maka suami diperbolehkan menggauli istrinya

dengan aturan dan etika yang ada. (Thalib, 2007: 129).

c. Kehidupan Bersama

1) Tanggung jawab suami kepada istri

Buku manajemen keluarga sakinah karya Muhammad Thalib

(2007: 137) menyebutkan bahwa, seorang suami mempunyai tanggung

jawab besar terhadap istrinya, yaitu :

- Memberi nafkah lahir dan batin

Nafkah lahir berupa uang belanja sehari-hari, termasuk

sandang, pangan dan papan yang layak, sedangkan nafkah batin

yaitu membahagiakannya, tidak boleh menyakiti badan maupun

hatinya, dan juga memenuhi kebutuhan biaologis istrinya.

- Berlaku baik kepada istrinya

Seorang suami dalam menghadapi istrinya harus dengan cara

yang lemah lembut, sebab Allah menciptakan wanita itu dengan

segala kelemah lembutan, dan betapapun kita marah kepada istri,

tetap harus dengan cara-cara yang manusiawi. Jika memang terbukti

Page 95: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

82

istri bersalah, maka harus dengan hati-hati kita menegurnya, hingga

istri menyadari kesalahannya dan memperbaikinya.

- Dilarang memukul istri

Memukul istri di dalam islam tidak diperkenankan sampai

menyebabkan luka dan menyakitinya. Memukul istri dibenarkan

hanya sekedar memberikan pengajaran. Karena itu, Rasulullah Saw

menegaskan tidak boleh memukul istri karena hal itu merupakan

pelanggaran agama. (Thalib, 2007: 147).

2) Tanggung jawab istri terhadap suami

Seorang suami mempunyai tanggung jawab terhadap istrinya,

demikian juga sebaliknya, istri juga mempunyai tanggung jawab

terhadap suaminya. Di dalam tanggung jawab tersebut terdapat

kewajiban istri terhadap suaminya, di mana kewajiban yang paling

pokok seorang istri terhadap suaminya adalah melayani kebutuhan

biologisnya disaat diminta oleh suaminya dan istri tidak boleh menolak

dengan alasan-alasan yang tidak dibenarkan menurut ketentuan

agama. Alasan istri menolak permintaan suaminya yang dibenarkan

Islam ialah apabila ia sedang haid atau nifas, sedang puasa wajib, atau

sedang menderita sakit. Oleh karena itu, agar mendapat keridhaan dari

Allah Swt seorang istri harus kewajiban paling utama tersebut, yaitu

taat dan patuh kepada suaminya, selama tidak bertentangan dengan

syariat Islam.

Page 96: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

83

Selain kewajiban utama tersebut, seorang istri juga mempunyai

tanggung jawab sebagai berikut:

- Mengasuh, merawat dan mendidik anak-anak dengan baik,

- Mendermakan harta suami tanpa izinnya,

- Menjaga diri dan harta suaminya dengan sebaik-baiknya ketika

suami tidak ada di rumah,

- Istri memberi makanan pada orang lain tanpa merugikan suaminya,

- Tidak boleh membelanjakan harta suami tanpa sepengetahuan dan

seijin suami. (Thalib, 2007: 148-158)

d. Harta dan Nafkah dalam Keluarga

Muhammad Thalib menjelaskan juga dalam bukunya mengenai

harta dan nafkah dalam keluarga, harta dibutuhkan untuk memenuhi

kebutuhan ekonomi keluarga, seperti makan, minum, pakaian, tempat

tinggal, pendidikan anak, dan kebutuhan lain yang menyangkut keluarga.

Sumber harta yang digunakan juga harus jelas dan halal. Islam melarang

keras mencukupi dan memberi makan keluarga dengan harta yang haram

atau tidak jelas asal perolehan harta tersebut.

Menurut Muhammad Thalib, sumber perolehan harta yang halal ada

beberapa macam, yaitu:

1) Kerja Sendiri

Harta yang diperolah dari pekerjaan sendiri halal, asal pekerjaan

yang dilakukannya juga halal. Muhammad Thalib menjelaskan

Page 97: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

84

mengenai pendapat Imam Nawawi, yang berpendapat bahwa usaha

sendiri adalah yang paling baik bagi diri seseorang untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya (Thalib, 2007 : 355).

2) Warisan

Warisan adalah harta yang ditinggalkan seseorang yang

meninggal. Pembagian harta warisan telah ditetapkan oleh Allah Swt

dalan al-Quran dengan rinci dan jelas. Para ahli waris berhak

memperolehnya sesuai dengan Hukum Waris (Thalib, 2007 : 356).

3) Sedekah atau bantuan

Harta sedekah hanya diperuntukkan bagi kaum miskin, anak

yatim, kerabat yang kekurangan, orang yang kehabisan bekal

diperjalanan dan budak. Maka harta yang diterima oleh orang-orang

tersebut adalah sah menjadi milik mereka.

4) Hadiah

Hadiah adalah pemberian dari seseorang untuk orang lain

sebagai penghormatan tanpa mengharapkan imbalan dari penerima.

Harta semacam ini halal untuk dimiliki dan dipergunakan untuk

memenuhi kebutuhan diri penerima. (Thalib, 2007 : 357)

5) Zakat

Harta zakat, sesuai dengan yang dijelaskan dalam al-Quran,

diperuntukkan bagi para kaum fakir, miskin, para pengelola zakat atau

„amil zakat, orang yang baru memeluk islam atau „muallaf, untuk

Page 98: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

85

memerdekakan budak, orang orang yang terbelit hutang tanpa mampu

membayarnya, untuk kepentingan agama Allah, seperti membangun

masjid, sekolah-sekolah agama Islam, dan kepentingan-kepentingan

jihad di jalan Allah yang lainnya, dan untuk orang yang terlantar dalam

perjalanan yang bukan perjalanan untuk maksiat kepada Allah. Semua

orang yang disebutkan berhak menerima harta zakat dan halal untuk

menggunakannya.

6) Wasiat

Wasiat adalah pesan pemberian seseorang kepada kerabat dekat

atau orang lain yang disayanginya untuk mendapatkan sesuatu, tetapi

diberikan kepada yang bersangkutan setelah pemberi pesan meninggal

dunia. Wasiat ini adakalanya berupa harta atau bukan harta. Wasiat

berupa harta ini daqpat menjadi milik penerima wasiat sebagia harta

kekayaan yang sah (Thalib, 2007: 358).

7) Harta Bawaan

Ada kalanya orang tua, ketika anak perempuan telah menikah

dan berumah tangga sendiri, anak perempuannya diberi sejumlah harta

untuk modal bagi keluarga barunya. Harta pemberian orang tua

tersebut disebut harta bawaan. Status harta bawaan ini adalah milik

istri dan suami tidak berhak atas harta tersebut sedikitpun. Maka,

suami tidak berhak mempergunakan harta tersebut tanpa persetujuan

secara ikhlas dari istrinya (Thalib, 2007: 359)

Page 99: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

86

8) Harta Bersama

Harta bersama adalah harta yang dikumpulkan bersama dari hasil

pekerjaan masing-masing antara suami dan istri apabila istri juga

bekerja. Setelah dikurangi untuk kebutuhan sehari-hari dan masih ada

sisa yang kemudian disimpan, maka harta semacam ini disebut harta

bersama. Kepemilikan harta bersama tetap harus diperhitungkan sesuai

dengan hasil konkret masing-masing.

Sedangkan pengeluaran harta yang paling utama adalah untuk

nafkah keluarga. Yang wajib memberikan nafkah terhadap seluruh

anggota keluarga adalah kepala keluarga, dalam hal ini adalah suami.

Seorang suami wajib memberikan nafkah untuk istrinya meskipun

istrinya berkecukupan. Dan menurut ijma‟ (kesepakatan) sahabat, hak

nafkah istri tersebut tidak dapat gugur (Thalib, 2007: 165).

Menurut pendapat Jumhur Ulama yang dijelaskan oleh

Muhammad Thalib, tidak ada batasan tertentu untuk jumlah uang

belanja yang harus diberikan olah suami. Semua sesuai dengan

kebutuhan dan disesuaikan juga dengan kemampuan. Dalam

menafkahi keluarga haruslah dilakukan dengan cara yang benar. Yang

kaya menafkahi keluarganya sesuai dengan besarnya penghasilan, dan

yang miskin juga tidak memaksakan diri sehingga tidak memberatkan

hidupnya. Pengeluaran untuk nafkah keluarga haruslah dilakukan

dengan wajar dan layak (Thalib, 2007: 360).

Page 100: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

87

e. Pengasuhan dan Perawatan Anak serta Bakti Anak Terhadap Oraangtua

1) Pengasuhan dan Perawatan Anak

Pengasuhan dan perawatan anak, dijelaskan oleh Muhammad

Thalib dalam bukunya bahwa anak merupakan anugerah terbesar

dalam kehidupan berkeluarga, merupakan titipan Allah yang harus

dijaga sebaik-baiknya dan menyia-nyiakan anak adalah perbuatan dosa

besar. Anak dan keturunan kitalah yang akan bisa menbantu

meringankan beban kita atau bahkan memberatkan kita di akhirat

kelak. Tergantung dari cara kita mendidik dan mengasuh anak hingga

ia menjadi dewasa. (Thalib, 2007: 195)

Wajib bagi para orang tua terhadap anak-anak mereka mengajari

kalimat tauhid, membimbing anak untuk sholat, mengajari mereka

akhlaq yang mulia, mengajari mereka untuk bersyukur, mendidik anak

berlaku jujur, menghargai orang lain, memaafkan dan masih banyak

lagi. Mengasuh anak dari mulai menyusui, merawat sehari-hari,

memenuhi semua kebutuhan anak, sampai dengan memberikan

pendidikan yang layak bagi anak untuk bekal kehidupannya kelak

adalah merupakan kewajiban orangtua. (Thalib, 2008: 215-217)

2) Bakti Anak terhadap Orangtua

Seorang anak di dalam bergaul dengan siapapun, tetap

berkewajiban untuk menjaga kehormatan dan nama baik orang tuanya.

Anak tidak boleh menceritakan kejelekan ibu-bapaknya kepada teman-

Page 101: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

88

temannya atau menjadikannya bahan lelucon dihadapan teman-

temannya. Apalagi orang tuanya dimaki atau dicela, baik secara

langsung atau tidak langsung.

Anak boleh amar ma‟ruf nahi munkar kepada orangtua, tetapi

tidak boleh durhaka kepada mereka. Amar ma‟ruf kepada ibu-bapak

adalah kewajiban. Misalnya melihat perbuatan orangtua menyalahi

agama, maka si anak wajib menegurnya atau menasehatinya. Dan

apabila orangtua sudah meninggal maka cara anak berbakti adalah

dengan mendoakannya. (Thalib, 2007: 235)

5. Memahami Konflik dalam Rumah Tangga dan Solusinya

Buku Manajemen Keluarga Sakinah (2007: 293) karya Muhammad

Thalib juga menjelaskan tentang bagaimana memahami konflik dalam

rumah tangga dan solusinya. Keluarga yang sakinah, mawadah dan rahmah

adalah keluarga yang idealnya tanpa konflik dan masalah di dalamnya, akan

tetapi itu semua tidaklah mungkin. masalah yang ada merupakan suatu

proses pendewasaan dari sebuah keluarga tersebut. Melalui bukunya,

Muhammad Thalib menegaskan agar dalam berumah tangga hendaklah

selalu berpegang kepada syari‟at Islam ketika menghadapi masalah juga

menyelesaikannya. Namun apabila tidak menemui titik terang dalam

permasalahan yang dihadapi, maka hendaklah menghadirkan orang ketiga

dari dalam keluarga sendiri atau dari luar keluarganya yang dipandang

mampu untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut.

Page 102: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

89

Muhammad Thalib menyebutkan bahwa, konflik antara suami-istri itu

ada beberapa sebab dan macamnya. Sebelum konflik membuat suami-istri

mengambil keputusan berpisah yang berupa thalaq, maka konflik-konflik

tersebut adalah antara lain :

a. Syiqaq (perselisihan suami istri)

Firman Allah dalam al-Qur‟an :

ا ان يسيدآ اصلحا ل حىما مه آ ل ا حىما مه آ ما فا بعث ان خفخم شما ق بيى

ما فك اهلل بيى (35: الىساء )ي

Artinya: “Dan jika kalian khawatir terjadinya perpecahan suami-istri,

maka kirimlah penengah dari keluarga suami dan penengah

dari keluarga istri. Jika mereka berdua menghendaki damai,

niscaya Allah akan menjadikan mereka bersepakat.”(Q.S. an-

Nisa‟ : 35) (Departemen Agama RI, 1986: 123)

Cara penyelesaiannya sebagaimana tersebut pada ayat di atas, yang

bertanggung jawab adalah suami-istri dan kaum kerabatnya. Yang paling

utama untuk mengutus penengah adalah kerabat. Jika tidak ada, maka

kaum muslimin yang mendengar persoalan mereka hendaklah berusaha

memperbaiki hubungan mereka (Thalib, 2007: 293). Hal inilah yang

melandasi, bahwa perselisihan dalan keluarga memerlukan orang lain

dalam penyelesaiannya, apabila mereka sendiri tidak mampu untuk

mengatasinya. Orang lain atau orang ketiga tersebutlah yang dikenal saat

ini dengan konselor atau penyuluh dalam keluarga.

b. Ila‟ (bersumpah menjauhi istri)

Page 103: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

90

Apabila seorang suami marah kepada istrinya, maka sebelum ia

menjatuhkan thalaq ada cara lain yang dapat ditempuh, yakni ila‟ atau

bersumpah untuk tidak mendatangi istrinya selama saat tertentu dengan

harapan menjadi pelajaran kepada istrinya agar dia tidak durhaka lagi

kepada suaminya (Thalib, 2007: 300).

c. Li‟an (saling melaknat)

Seorang suami yang menuduh istrinya berbuat zina dengan laki-laki

lain wajib menghadirkan empat orang saksi yang benar-benar

menyaksikan perbuatan istrinya itu. Kalau ternyata suami tidak dapat

membuktikan, maka menurut yang digariskan oleh Allah dan Rasul-Nya

penyelesaiannya adalah sebagai berikut:

1. Suami-istri dihadirkan majelis persidangan,

2. Suami diminta untuk bersumpah empat kali bahwa ia benar-benar

yakin kalau istrinya telah berzina dan kemudian sumpah yang kelima

kalinya berbunyi bahwa jika ia dalam tuduhannya itu berdusta, maka

dia bersedia untuk mendapat laknat dari Allah, dan

3. Istri diminta untuk bersumpah empat kali kalau dia memang

menyangkal dan pada kali kelima istri harus mengucapkan kata-kata

bahwa jika ternyata tuduhan suaminya itu betul, maka dia bersedia

mendapat laknat dari Allah (Thalib, 2007: 312).

Page 104: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

BAB IV

ANALISIS KONSEP MUHAMMAD THALIB

TENTANG MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

A. Analisis Buku Muhammad Thalib tentang Membentuk Keluarga

Sakinah

Keluarga sakinah menurut Muhammad Thalib adalah sebuah institusi

kecil yang terdiri ayah sebagai pemimpin, ibu dan anak-anak sebagai anggota,

yang mempunyai tugas, hak dan kewajiban masing-masing, membentuk

kehidupan rukun dan penuh kasih sayang, salin mendukung, melindungi dan

menghormati berlandaskan al-Qur’an dan Hadits, sehingga seluruh komponen

keluarga tersebut merasa aman dan tenteram, untuk meraih ridho Allah SWT.

(Thalib, 2007: 26). Sedangkan manajemen keluarga sakinah menurut

Muhammad Thalib adalah bagaimana suami istri mengelola keluarganya agar

dapat menjadi keluarga yang sakinah. Namun apabila mengacu pada

pengertian manajemen itu sendiri, bahwa unsur manajemen terdiri dari

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan, maka buku

Manajemen Keluarga Saikinah karya Muhammad Thalib tidak mengandung

unsur-unsur manajemen pada tiap babnya sehingga lebih tepat apabila buku

tersebut disebut sebagai bimbingan menuju keluarga sakinah.

Hal paling penting yang harus digarisbawahi dalam membentuk

keluarga sakinah adalah bahwa suami harus berlaku baik kepada istri.

Seorang istri mempunyai hak, yaitu harus diperlakukan baik, seimbang

Page 105: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

92

dengan besarnya kewajiban yang dipikulnya. Begitu juga dengan istri harus

menghormati suaminya. Karena suami sebagai pemimpin dalam rumah

tangga dan juga mempunyai tanggung jawab yang besar. (Thalib, 2007: 143)

Menurut Muhammad Thalib, untuk bisa mencapai keluarga yang

sakinah, perlu diperhatikan pertama kali ialah dalam hal memilih pasangan

hidup. Agama seharusnya menjadi penilaian yang paling utama untuk

menentukan pilihan pasangan hidup Mengapa memilih pasangan hidup yang

beragama? Karena orang yang mengamalkan ajaran agama pasti bisa

menciptakan keharmonisan rumah tangga. Agama mengajarkan etika dan

sopan santun hubungan antar sesama. Khusus dalam hal rumah tangga, agama

Islam mengatur hak dan kewajiban suami istri, memberikan tanggung jawab

terhadap anak, memelihara hubungan dengan orang tua dan saudara-

saudaranya. Intinya, bahwa agama menjadikan seorang suami disebut shaleh

dan seorang istri disebut shalehah. Istri shalehah adalah kekayaan suami yang

tidak ternilai harganya. Suami yang shaleh adalah kehormatan yang paling

tinggi tingkatnya.

Atas dasar penilaian kepada 4 kriteria tersebut, maka seseorang

menentukan pilihan calon pasangan hidupnya. Bersyukurlah dan

berbahagialah kalau mendapat calon pasangan yang mempunyai keempat

kriteria tersebut. Sungguhpun demikian, pemilihan berdasarkan agama lebih

diutamakan daripada yang lainnya. Menikah semata-mata kecantikan atau

kekayaan, tidak menjamin terwujudnya kebahagiaan dalam rumah tangga.

Page 106: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

93

Mencari pacar atau pasangan yang cantik atau ganteng adalah dambaan

kawula muda. Mendapat pasangan yang kaya adalah sebuah keberuntungan,

Karena cantik dan kaya bisa menjadi bagian dan kebahagiaan. Tetapi

Rasulullah Saw mengingatkan agar waspada. Tidak jarang yang cantik

banyak ulahnya. Tidak jarang yang tampan banyak tingkahnya. Cantik adalah

anugrah Allah yang harusi disyukuri, tetapi mentang-mentang cantik adalah

musibah bagi suami. Ganteng adalah karunia Allah yang harus disyukuri,

tetapi mentang mentang ganteng adalah bencana bagi istri.

Selanjutnya adalah karena keturunan. Semua anak manusia pada

dasarnya mempunyai status yang sama. Kita memang tidak boleh merasa

paling mulia dibandingkan dengan yang lain. Yang tahu tentang kemuliaan

manusia hanyalah Allah. Namun demi menentukan pilihan, orang harus

berikhtiar dan berusaha. Manusia diberikan kewenangan untuk memilih

hidupnya sendiri. Atas dasar pilihan itulah Allah menetapkan kadar-Nya.

Daya tarik fisik, cantik atau tampan, harus ditindaklanjuti dengan pencarian

informasi tentang nasab, atau asal usulnya. Diikuti dengan pengetahuan

tentang keluarga dan kerabatnya. Pencarian ini dimaksudkan untuk

mengetahui karakter dan kebiasaannya. Sebab manusia hidup dengan

karakternya sendiri-sendiri. Sedangkan karakter terbentuk oleh budaya dan

kebiasaan lingkungan, dan itu sangat sulit untuk dirubah. Jangan sampai

hanya mementingkan kecantikan, tetapi melupakan akhlak dan budi pekerti.

Penilaian berdasarkan nasab, tidak semata untuk kesenangan dan kepentingan

Page 107: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

94

sesaat, tetapi juga untuk kepentingan anak dan keturunan yang akan menjadi

generasi penerus dan kebanggaan orang tua.

Kemudian Muhammad Thalib menegaskan pentingnya mendidik anak

dengan memberikan contoh-contoh yang baik. Tidak bisa dipungkiri bahwa

keluarga merupakan wahana pendidikan dan pembentukan moral anak-anak.

Tanggung jawab ini dibebankan pada istri, tentunya karena potensi yang

melekat pada diri sang istri. Istri yang sepenuhnya sebagai ibu rumah tangga

adalah pewaris nilai-nilai moral yang dimilikinya kepada anak-anaknya.

Selain sebagai ibu pendidik bagi anaknya, istri juga menjadi istri yang dapat

membantu suaminya ketika dalam kesulitan. Adapun pekerjaan rumah tangga

juga merupakan kelebihan yang luar biasa, di samping dapat memenaj uang

atau harta yang dimiliki suami, istri juga dapat menjaga hubungan atau

pergaulan sosial dan mengembangkan hubungan silaturrahmi antar keluarga

dan sanak famili.

Akan tetapi, untuk urusan mendidik anak adalah merupakan

kewajiban kedua orang tuanya, tidak hanya dibebankan terhadap ibu saja .

Menurut Darajat (1984: 54), Allah swt mencantumkan dialog pendidikan

antara Luqman al-Hakim dengan anaknya, Allah berkehendak menegaskan

besarnya tanggung jawab ayah dalam mendidik anak.

Dalam kehidupan berkeluarga, porsi tugas dan tanggung jawab

masing-masing suami istri hendaknya dibagi secara adil, yang dimaksudkan

dengan adil di sini tidaklah mesti berarti tugas dan tanggung jawab keduanya

sama persis, melainkan dibagi secara proporsional, tergantung dari

Page 108: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

95

kesepakatan bersama. Pembagian kerja, baik di dalam maupun di luar rumah

tangga, hendaknya memperhatikan keselamatan istri. Tugas dan tanggung

jawab itu hendaknya dipikul berdua secara adil sesuai dengan kesepakatan

bersama.

Untuk kemudian, Muhammad Thalib menyebutkan kewajiban seorang

suami yang meliputi kewajiban untuk memimpin keluarga. Dalam sebuah

keluarga harus ada kepemimpinan, karena keluarga adalah cerminan negara

terkecil, sehingga keluarga membutuhkan pemimpin yang mengatur

kehidupan keluarga, bila dalam keluarga tidak ada yang menjadi pemimpin,

maka akan terjadi kekacauan dalam keluarga, semua berjalan sendiri-sendiri.

Suami tidak mau diatur dan tidak ada yang mengatur. Lebih detailnya,

seorang suami berkewajiban memberikan nafkah, pakaian, perumahan,

memelihara, mengasuh, mendidik, serta berbuat baik terhadap anggota

keluarga. Meskipun suami menjadi pemimpin, akan tapi suami tidak

diperbolehkan semena-mena terhadap istri dan bertindak kasar kepada anak-

anaknya. Justru sebagai seorang pemimpin suami harus bisa menjadi panutan

yang baik bagi keluarganya. Suami harus bisa memberikan rasa aman, rasa

tentram dan sayang terhadap istri maupun anak-anaknya.

Istri, di sisi lain, merupakan pemimpin di rumah suami. Artinya istri

harus mampu mengatur kehidupan rumah tangga dengan baik, harus bersikap

baik terhadap suami, mentaati suami dalam hal kebaikan, harus dapat menarik

simpati dan kepercayaan suami, menjaga harta suami dan memelihara anak-

anaknya.

Page 109: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

96

Keseimbangan suami istri dalam konteks rumah tangga mempunyai

pandangan bahwa suami merupakan pemimpin bagi rumah tangga.

Sedangkan istri diposisikan secara subordinatif di bawah suami. Hal ini,

disebabkan karena pemahaman ayat secara normative, dan kurang melalui

verifikasi ayat-ayat secara jeli dan rinci. Dan tidak dipungkiri juga bahwa

istri tidak diberi tempat dalam hal kepemimpinan dalam rumah tangga.

Namun demikian, ternyata secara eksplisit Muhammad Thalib juga

memberikan penekanan terhadap perlunya keseimbangan walaupun tidak

dijelaskan secara rinci bentuk perimbangan itu sendiri.

Selain itu, Muhammad Thalib menekankan bahwa kewajiban suami

terhadap istri mencakup perlakuan baik, memberikan nafkah, maskawin dan

pemberian lainnya, serta memberikan pengajaran kepada istri dalam hal

keagamaan, diantaranya hukum-hukum bersuci, ibadah wajib dan sunnah dan

budi pekerti yang baik. Pengajaran keagamaan ini merupakan pengetahuan

dasar dan pengetahuan minimal yang harus diketahui oleh suami maupun

istri. Namun yang menjadi permasalahan jika suami benar-benar mempunyai

kekurangan pengetahuan mengenai hal keagamaan dibanding istri, maka

fungsi laki-laki sebagai pemimpin wajib mengajarkan hal keagamaan

terhadap istri tidaklah tepat. Jadi, yang ditekankan di sini adalah

fungsionalisasi antara pemimpin dan yang dipimpin mempunyai fleksibilitas

yang terikat dengan kondisi kemampuan keagamaan suami istri, sehingga

tidak terjebak pada adanya larangan bagi istri untuk keluar rumah dalam

rangka belajar.

Page 110: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

97

Begitu pula dalam akses harta dan ekonomi, perempuan bebas

mengakses keduanya berdasarkan kekuatan yang ia miliki. al-Qur’an

memandang laki-laki memiliki kelebihan di bandingkan perempuan dalam hal

karena mereka mampu mencari nafkah. Al-Qur’an memandang setting sosial

saat itu, ketika kaum laki-laki sangat dominan dalam berbagai bidang

kehidupan sosial, sehingga hal ini tidak sah untuk dilegitimasi sebagai payung

hukum penguasaan laki-laki atas perempuan. Dengan demikian sangat tidak

tepat jika kesimpulan tersebut masih dipakai dalam konteks kekinian. Karena

perempuan saat ini setara dengan laki-laki, bahkan mampu bersaing dalam

berbagai bidang. juga seorang perempuan atau istri dapat saja berperan di

bidang-bidang tertentu di luar rumah suaminya asalkan tidak mengabaikan

kewajibannya terhadap suami dan keluarganya serta dengan ijin dari

suaminya, karena kewajibannya untuk selalu mentaati perintahnya.

Sedangkan mengenai hak suami dalam hal biologis yang menyatakan,

istri tidak boleh menolak permintaan suami untuk melakukan hubungan

biologis, Muhammad Thalib menjelaskan bahwa permintaan tersebut wajib

dilakukan istri bila istri dalam keadaan sehat, baik jasmani maupun rohani

serta tidak dalam masa haid atau nifas, dan tidak melanggar syara’. Namun

bila istri dalam keadaan sakit, dalam keadaan terlarang, karena istri sedang

haid atau nifas, maka istri tidak wajib melayani suami.

Kemudian Muhammad Thalib menyebutkan dalam bukunya untuk

membangun rumah tangga yang tenang atau sakinah. Ketenangan seorang

suami di rumahnya mempunyai berbagai sebab. Yang paling penting

Page 111: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

98

daripadanya adalah keteduhan nuansa rumah tangga dan sedikitnya

kegaduhan, sehingga ia mudah mendapat tidur nyenyak yang dapat

menghilangkan kelelahan dirinya, dapat menjernihkan otaknya dan

memperbarui keaktifannya, sehingga ia dapat meneruskan usahanya untuk

mencari sumber rezeki dan untuk memenuhi semua kebutuhan rumah

tangganya.

Seorang suami yang pulang dari tempat kerjanya dalam keadaan lelah

dan ia membutuhkan suasana rileks dan ketenangan. Karena itu, ia wajib

mendapatkan semuanya dari sang istri seperti yang ia inginkan. Kehidupan

rumah tangga merupakan salah satu tempat yang paling cocok untuk

mendapatkan rileks dan ketenangan sebelum ia meneruskan pekerjaannya

lagi. Rumah tangga itu merupakan tempat ia berteduh, bernaung, tempat

beristirahat dan tidur. Karena itu, seorang istri harus memberi suaminya

ketenangan, kedamaian dan tempat yang rileks setelah ia pulang dari kerja

dalam keadaan lelah. Janganlah ia menimbulkan kegaduhan dan keramaian

ketika sang suami sedang istirahat dan tidur. Masalah ini merupakan masalah

yang dimengerti oleh setiap orang, sehingga tidak butuh keterangan panjang

lebar.

Di antara ketenangan dan kedamaian yang dibutuhkan oleh seorang

suami adalah menu makanan yang lezat di dalam rumahnya setelah ia pulang

dari tempat kerjanya dalam keadaan lelah dan lapar, sehingga ia dapat makan

dengan enak dan berselera. Masalah ini merupakan masalah yang paling

penting bagi seorang suami.

Page 112: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

99

Sebagai istri yang bijaksana dan shalihah hendaknya ia dapat

menyelesaikan tugas-tugas rumah tangganya dengan baik. Di antara tugas

rumah tangga yang harus ia selesaikan adalah menyiapkan menu makanan

yang lezat yang beraneka ragam macamnya dan cara penyajiannya dan tidak

terlambat dalam penyajiannya, agar tidak menimbulkan emosi dalam hati

suaminya, karena ia sangat lelah dan lapar.

Adapun kalau ada suatu pekerjaan lain yang menyibukkan-dirinya,

misalnya mengurus anak-anak, maka sebaiknya ia minta bantuan suaminya

atau paling tidak minta maaf, karena ia terlambat menyajikan hidangan

makanan bagi sang suami.

Untuk selanjutnya adalah membangun rumah tangga yang baik.

Kebahagiaan keluarga merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh

mereka yang mendirikan rumah tangga. Untuk mendapatkannya maka tidak

sedikit usaha dan pengorbanan yang ikhlas oleh setiap suami dan istri serta

mereka selalu meningkatkan usaha agar menambah dan melestarikan sesuatu

yang telah dimilikinya.

Bermacam-macam nilai dan ukuran manusia tentang perasaan bahagia

itu sendiri. Ada sementara orang menilai dan memandangnya dari segi

material yang dimiliki, ada pula dari segi-segi rohaniah, serta banyak pula

yang memandangnya dari segi-segi keduanya secara utuh dan bulat. Namun

tidak sedikit pula orang menganggap dan memandang kebahagiaan

keluarganya itu sebagai suatu rahasia yang jauh terpendam di dalam diri

Page 113: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

100

masing-masing penegak sebuah rumah tangga, yaitu di dalam diri suami dan

isteri yang menjadi pendukung dan penegak sebuah rumah tangga.

Taraf kebahagiaan seseorang sangat ditentukan oleh beberapa keadaan

dan faktor, seperti: pemilikan harta benda secukup kebutuhan, kemampuan

ekonomi guna memenuhi kebutuhan hidup dalam keluarga, kedewasaan diri

dalam setiap aspeknya, kesehatan badan dan batin, serta keadaan seksualitas

suami-isteri dalam keluarga tersebut. Peranan keutuhan dan keteguhan

kepribadian pun tidak kurang pentingnya dalam kehidupan berumah tangga.

Libido adalah naluri seksual yang ada pada setiap manusia. Mula-mula timbul

karena kemasakannya di waktu remaja atau masa pubertas yang diawali

dengan perasaan ketertarikan kepada jenis lawannya. Perasaan seksual pada

seseorang sebenarnya adalah ungkapan perasaan cinta terhadap daya tarik kita

untuk orang lain. Hasrat itu akan tersalurkan dengan penuh kepuasan dan

kebahagiaan jika proses selanjutnya terdapat kerja sama yang sebaik-baiknya

antara suami dan isteri yang saling mencintai. Ternyata dalam pengalaman

hidup sangat banyak keluhan yang terdengar, bahwa tidak setiap orang

(suami-isteri) mampu mengekpresikan dan menyalurkan dorongan naluriah

tersebut dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika

taraf kebahagiaan dalam kehidupan keluarga terasa ada yang mengganjal atau

ada sesuatu yang kurang dan jika tidak mendapatkan pengatasan yang sebaik-

baiknya bukan tidak mungkin akan membuahkan akibat yang kurang baik dan

yang tidak dikehendaki.

Page 114: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

101

Agar kebahagiaan hidup dalam keluarga dapat dimiliki dan

berkembang dengan subur dan teguh, maka ilmu pengetahuan yang

berhubungan dengan hal-hal yang rahasia dalam keluarga, yaitu permasalahan

seksualitas ini kiranya perlu mendapatkan perhatian yang secukupnya dari

masing-masing penegak dan pendukung sebuah rumah tangga, yaitu suami

dan istri. Sebenarnya pengetahuan tersebut telah dipelajari jauh sebelum

melangsungkan pernikahan, namun karena berbagai keadaan maka

mempelajarinya kembali dengan penuh perhatian selama perkawinan pun

tidak ada jeleknya, bahkan akan menambah taraf kebahagiaan hidup dalam

keluarga.

B. Analisis Bimbingan Konseling Keluarga Islam Terhadap Pemikiran

Muhammad Thalib

Keluarga sakinah dalam bimbingan dan konseling keluarga Islam

yang dalam istilah Al-Qur’an disebut sebagai keluarga yang diliput rasa

cinta mencintai (mawaddah) dan kasih sayang (sakinah), maka keluarga

harus dapat memenuhi lima pondasi yang harus dibina atau diciptakan

dilingkungan keluarga, kelima pondasi itu adalah: Pertama, pembinaan

penghayatan agama Islam. Kedua, pembinaan saling menghormati. Ketiga,

pembinaan kemauan berusaha. Keempat, pembinaan sikap hidup efisien.

Kelima, pembinaan sikap suka mawas diri. Hubungan dalam keluarga

harmonis, serasi, merupakan unsur mutlak terciptanya kebahagiaan hidup.

Hubungan harmonis akan tercapai manakala dalam keluarga dikembangkan,

dibina, sikap saling menghormati, dalam arti satu sama lain memberikan

Page 115: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

102

penghargaan (respek) sesuai dengan status dan kedudukannya masing-

masing (Musnamar, 1992: 62-68).

Pemikiran Muhammad Thalib dapat ditarik ke dalam konsep sebagai

langkah untuk mewujudkan pembentukan keluarga sakinah, antara lain:

memilih dan menentukan pasangan hidup, mempersiapkan pernikahan,

mengelola keluarga, dan menyikapi masalah dalam keluarga.

Faktor-faktor tersebut dalam kerangka bimbingan dan konseling

Islami dapat dijadikan materi atau bahan bagi konselor keluarga agar dapat

membantu individu atau keluarga dalam mewujudkan keluarga yang

sakinah, mawaddah wa rahmah.

Bimbingan konseling keluarga Islam adalah proses pemberian bantuan

terhadap individu agar dalam menjalankan rumah tangganya dapat selaras

dengan ketentuan dan petunjuk Allah, dan menyadari eksistensinya sebagai

makhluk Allah, sehingga mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di

akhirat (Musnamar, 1992 : 70).

Adapun fungsi pertama dalam bimbingan konseling keluarga Islam

adalah mencegah agar tidak muncul problem-problem dalam keluarga.

Melalui konselor, individu yang akan atau sedang membangun sebuah

rumah tangga diberi pengetahuan tentang faktor-faktor yang harus dipenuhi

dalam kehidupan berkeluarga, sebab tanpa memperhatikan faktor-faktor

yang harus mereka penuhi dalam berkeluarga akan muncul problem dalam

keluarga yang tidak mereka pahami, disinilah pentingnya fungsi bimbingan

dan konseling keluarga Islam yaitu :

Page 116: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

103

Fungsi Preventif yakni membantu individu mencegah timbulnya

problem yang berkaitan dengan kehidupan berkeluarga, dengan jalan

membantu individu memahami hakikat berkeluarga, tujuan berkeluarga,

membantu individu memahami cara-cara membina kehidupan berkeluarga,

serta membantu individu memahami dan melaksanakan pembinaan

kehidupan berkeluarga sesuai dengan ajaran Islam (Musnamar, 1992 : 71).

Seseorang yang akan menikah dimulai dengan memilih pasangan

hidup yang tepat. Karena dengan memilih pasangan yang tepat akan

mencegah individu dari persoalan-persoalan yang tidak diinginkan (Thalib,

2008 : 57). Dengan kata lain, diperlukan adanya bimbingan pra nikah bagi

mereka yang akan membangun sebuah keluarga.

Islam mengajarkan agar faktor agama menjadi pra syarat dalam

menentukan pasangan hidup. Selain itu, Islam juga memperingatkan agar

dalam menentukan pilihan tidak jatuh atas dasar kecantikan, ketampanan

atau keturunan (Thalib, 2007: 60). Islam memberikan keistimewaan bahwa

kecantikan akhlak lebih utama dibandingkan kecantikan fisik.

Fungsi Kuratif pada pemecahan atau penyelesaian masalah. Ini

berarti individu tengah menghadapi masalah, dalam hal ini konselor

membantu individu dapat menyadari kembali eksistensinya sebagai

makhluk Allah yang harus mengikuti ketentuan dan petunjukNya agar bisa

hidup bahagia (Musnamar, 1992: 71). Dengan demikian mengembalikan

problem yang berkaitan dengan keluarga pada ketentuan dan petunjuk

Allah, baik problem itu muncul karena adanya perbuatan atau tindakan

Page 117: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

104

yang tidak sejalan dengan petunjuk Allah, maupun problem dengan sebab

lain yang bersifat manusiawi dalam hubungan dengan lingkungan sekitar.

Dalam kehidupan keluarga, suatu saat akan kita temui adanya

konflik, dengan alasan tersebut, Muhammad Thalib mempunyai solusi

untuk penyelesaiannya yaitu dengan cara bermusyawarah dengan keluarga

besarnya, karena mereka yang paling utama punya kepentingan bagi

seluruh keluarga besar.

Fungsi Preservatif, yakni membantu individu menjaga agar situasi

yang semula tidak baik (mengandung masalah) menjadi baik (terpecahkan)

dan juga kebaikan itu bertahan lama (in state of God) (Musnamar, 1992:

71). Artinya seorang konselor terhadap klien harus menjelaskan bahwa

manusia itu membawa fitrah ketauhidan, yakni mengetahui Allah Swt dan

manusia harus tunduk dan patuh kepadaNya. Manusia ciptaan Allah yang

dibekali berbagai hal dan kemampuan, termasuk naluri beragama tauhid.

Mengenal fitrah sekaligus memahami dirinya yang memiliki berbagai

potensi dan kelemahan, memahami dirinya sebagai makhluk religius,

makhluk individu, makhluk sosial dan makhluk pengelola alam semesta.

Dengan mengenal dirinya atau mengenal fitrahnya, maka individu akan

lebih mudah mencegah timbulnya masalah, memecahkan masalah dan

menjaga berbagai kemungkinan timbulnya masalah.

Untuk mengantarkan manusia mendapatkan kebahagiaan hidup di

dunia dan akhirat, yang mutlak menjadi keinginan manusia, diperlukan

suatu pemahaman atas fitrah kehidupan itu sendiri. Dengan mengetahui

Page 118: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

105

fitrah kehidupan, manusia dapat menentukan arah dan langkah yang harus

diambil dalam menjalani hidup untuk mewujudkan kebahagiaan sejati

(dunia-akhirat).

Funsi Developmental atau pengembangan, yaitu membantu

individu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang telah

baik atau lebih baik, tidak memungkinkannya menjadi sebab munculnya

masalah, artinya membantu individu menerima keadaan dirinya

sebagaimana adanya, dari segi baik buruknya, kekuatan serta

kelemahannya, sebagai sesuatu yang memang telah ditetapkan Allah Swt.

Selain itu untuk membantu individu menyadari bahwa ia

diwajibkan untuk berikhtiar, kelemahan yang ada pada dirinya bukan

untuk disesali, juga kelebihan dan kekuatannya bukan membuatnya untuk

lupa diri (Musnamar, 1992: 72).

Dalam membangun keluarga yang penuh dengan ketentraman,

dibutuhkan saling melengkapi kekurangan masing-masing pasangan.

Dibalik kekurangan pastilah ada kelebihan, dan dari kelebihan tersebut

diharapkan akan mampu melengkapi kekurangan pada pasangan masing-

masing. Disinilah letak kebersamaan keluarga, yang harus tetap

dikedepankan guna mencapai hakikat kebahagiaan yang sejati.

Keluarga atau rumah tangga, oleh siapapun dibentuk, pada

dasarnya merupakan upaya untuk memperolah kebahagiaan dan

kesejahteraan hidup. Keluarga dibentuk untuk menyalurkan kebutuhan

biologis secara sah dan benar. Keluarga dibentuk untuk memadukan kasih

Page 119: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

106

dan sayang diantara dua makhluk berlainan jenis, yang beerlanjut untuk

menyebarkan rasa kasih sayang keibuan dan kebapakan untuk seluruh

anggota keluarga (anak keturunan). Seluruhnya jelas-jelas bermuara pada

keinginan manusia untuk hidup lebih bahagia dan lebih sejahtera

(Musnamar, 1992: 69).

Sebagaimana telah dijelaskan, bahwa keluarga sakinah adalah

keluarga yang setiap anggotanya merasakan suasana tenteram, damai,

bahagia dan sejahtera lahir batin. Sejahtera lahir adalah bebas dari

kemiskinan harta dan tekanan-tekanan penyakit jasmani. Sedangkan

sejahtera batin adalah bebas dari kemiskinan iman, serta mampu

mengkomunikasikan dalam kehidupan keluarga dan masyarakat (Subhan,

2004: 7).

Mewujudkan keluarga sakinah bukan perkara yang mudah,

diperlukan dukungan dari semua anggota keluarga, berupa kesadaran

penuh untuk mewujudkannya. Setiap anggota keluarga harus mampu

memahami peran masing-masing, siap mentaati segala peraturan yang ada

berdasarkan ajaran agama Islam. Dalam rangka mewujudkan keluarga

sakinah kadang perlu dukungan atau masukan dari luar unsur keluarga.

Misalnya perlunya para anggota keluarga terutama istri dan suami untuk

banyak belajar tentang hal-hal yang belum pernah mereka ketahui.

Misalnya dengan banyak belajar ilmu agama, agar lebih mumpuni untuk

bisa mengelola keluarga menurut ajaran Islam.

Page 120: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

107

Konsep sebuah keluarga ideal yang ditawarkan Muhammad Thalib

ikut berperan dalam pencapaian kebahagiaan keluarga yang sejati, yaitu

tercapainya keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Keberadaan

konsep keluarga ini bukan hanya sekedar menumbuhkan pemahaman

antara suami istri, melainkan lebih dari persiapan diri baik suami atau istri

menjadi sosok yang terbaik untuk pasangannya, serta menumbuhkan

komunikasi yang baik pula antar anggota keluarga sehingga apabila ada

persoalan yang muncul dapat dibicarakan bersama dan mencari solusi

yang terbaik.

Pemikiran yang diuraikan oleh Muhammad Thalib tentang

mengelola sebuah keluarga menjadi keluarga sakinah cukup solutif untuk

memulai membentuk keluarga bahagia. Hal ini dapat dilihat dari

lengkapnya penjelasan mengenai sebuah keluarga, persiapan menuju

sebuah keluarga hingga membangun komunikasi antar lingkup

bertetangga. Adanya komunikasi yang baik antar anggota keluarga

maupun dengan lingkungannya akan sangat mendukung bagi terciptanya

keluarga yang sakinah. Karena setiap permasalahan dalam rumah tangga

atau permasalahan lain yang menyangkut keluarga dapat dipecahkan

dengan baik apabila terjalin komunikasi yang baik pula didalamnya.

Pemikiran Muhammad Thalib tentang manajemen keluarga

sakinah sangat relevan dengan asas-asas dalam Bimbingan dan Konseling

Keluarga Islam, (Faqih, 2002: 89-91), yaitu : asas kebahagiaan dunia dan

Page 121: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

108

akhirat, asas sakinah, mawaddah dan rahmah, asas komunikasi dan

musyawarah, serta asas sabar dan tawakkal.

1. Asas Kebahagiaan Dunia dan Akhirat

Asas ini merupakan asas yang paling fundamental dalam kehidupan

manusia. bila dapat diringkas tujuan hidup manusia adalah mencari

kebahagiaan dunia dan akhirat. Sebagaimana firman Allah Q.S. al-Baqarah

ayat 201 :

يب حسخ وفي اآلخزح حسخ وقب عذاة البر (٢٠۱: الجقزح )رثب آتب في الد

Artinya : Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kebaikan di dunia

dan kebaikan di akhirat dan peliharaklah kami dari siksa api

neraka. (Q.S al-Baqarah : 201) (Departeman Agama RI, 1986 :

49).

Kebahagiaan yang dimaksud dalam hal ini bukan semata

kebahagiaan pribadi saja, tetapi juga seluruh anggota keluarga suami istri

anak dan seluruh anggota keluarga yang lain baik di dunia maupun di

akhirat. Hal ini sesuai dengan pendapat Muhammad Thalib tentang

bagaimana membangun sebuah keluarga yang dalam pernikahan yang

diridhai Allah Swt, dengan memilih pasangan yang tepat. Muhammad

Thalib berpendapat bahwa dalam memilih seseorang yang akan dijadikan

pendamping hidup, haruslah mengutamakan segi agama yang kuat. Karena

dengan agama, sebuah keluarga menjadi kokoh dan dapat mencapai

kebahagiaan dunia dan akhirat.

Allah berfirman dalam Q.S al-An’am ayat 32 :

Page 122: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

109

يب اال لعت ولهى وللداراآلخزح للذيي يتقىى أفال تعقلىى وهب الحيبح الد

(٣٢:االعن )

Artinya : “Dan tidak kehidupan ini selain dari main-main dan senda

gurau belaka. Dan sesungguhnya kehidupan di Kampung

akhirat itu lebuh baik bagi ornag-orang yang bertaqwa, maka

tidakkah kamu memahaminya”? (Q.S al-An’am : 32)

(Departeman Agama RI, 1986 : 191).

2. Asas Sakinah, Mawaddah dan Rahmah

Sakinah, mawaddah dan rahmah merupakan model ideal rumah

tangga yang selalu diidam-idamkan banyak orang. Maka tidak

mengherankan apabila berbagai upaya terus dilakukan untuk dapat

mewujudkannya. Masksud keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah

adalah keluarga tenteram, bahagia penuh dengan kasih dan sayang.

Adapun landasan naqlinya adalah firman Allah SWT dalam Q.S. ar-Rum

ayat 21 :

فسكن ٲسواجب هي لكن ٲى خلق أيآته وهي وجعل ثيكن إليهب لتسكىا ٲ

(٢۱:الزوم ) هىدح ورحوخ إى في ذ لك أليبد لقىم يتفكزوى

Artinya : “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya yaitu Dia telah

menciptakan untukmu istri- istri dari jenis kamu sendiri

supaya kamu merasa tenang kepadanya dan Dia telah

menjadikan rasa cinta dan kasih sayang diantara kamu.

Sesungguhnya hal yang demikian itu benar-benar menjadi

tanda bagi orang-orang yang mau berpikir.” (Q.S. ar-Rum :

21) (Departeman Agama RI, 1986 : 644).

Asas ini juga sesuai dengan pendapat Muhammad Thalib, bagaimana

seorang suami bisa mengayomi istrinya, bertanggung jawab, taat

Page 123: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

110

beragama, dan lemah lembut. Sikap ini sangat penting dalam membangun

sebuah keluarga sakinah.

3. Asas Komunikasi dan Musyawarah

Pernikahan merupakan penyatuan dua insan dengan jenis kelamin

yang berbeda, latar belakang, sifat dan karakter yang berbeda. Tetapi

dengan pernikahan mereka hendak menyatukan pandangan , visi dan misi

kehidupan secara bersama-sama. Untuk mewujudkannya, maka

dibutuhkan komunikasi yang baik diantara keduanya. Pecahkan masalah

dengan semangat musyawarah. Dengan komunikasi dan musyawarah yang

dilandasi dengan ketulusan hati,rasa saling menghormati dan rasa kasih

sayang, maka kehidupan berkeluarga akan berjalan dengan tentram.

Artinya mereka mampu menyelesaikan persoalan-persoalan rumah tangga

yang muncul dengan baik. Allah SWT berfirman Q.S. ar-Rum ayat 38 :

(٣٨: الشىري )... وأهزهن شىري ثيهن

Artinya : “Dan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara

mereka”. ( Q.S asy-Syura : 38) (Departemen Agama RI, 1986 :

488).

Prinsip asas ini memiliki kesesuaian dengan konsep yang ditawarkan

Muhammad Thalib dalam penyelesaian konflik yang terjadi dalam

keluarga, yaitu dengan jalan musyawarah, komunikasi yang baik antar

anggota keluarga, dan penyelesaian urusan ddengan cara-cara Islami.

4. Asas Sabar dan Tawakkal

Page 124: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

111

Mempertahankan eksistensi sebuah keluarga yang sakinah,

mawaddah wa rahmah, memang bukanlah hal yang mudah. Salah satu

kunci yang harus dipegang adalah sikap sabar dan tawakkal secara totalitas

kepada Allah. Karena sudah menjadi kewajiban manusia adalah berusaha,

kemudian tawakkal, persoalan hasil akhir adalah urusan Allah. Maka

dalam Bimbingan dan Konseling Pernikahan dan Keluarga Islam,

membangun individu pertama dan utama adalah bersikap sabar dan

tawakkal dalam menaghadapi persoalan-persoalan kehidupan rumah

tangga. Apabila klien mampu memahami makna sabar dan tawakkal ,

maka mereka mampu memahami yang pasti ada dari suatu kejadian yang

ada dari suatu kejadian yang menimpanya. Firman Allah dalam Q.S an-

Nisa : 19

وعب شزوا هي ثبلوعزوف فإى كزهتوى هي فعس أى تكزهىا شيئب

(۱۹: السبء )ويجعل اهلل فيه خيزا كثيزا

Artinya : “Dan bergaullah dengan mereka (isteri-isterimu)secara

patut(ma’ruf). Kemudian bila kamu tidak menyuakai mereka,

(maka bersabarlah) kerena mungkin kamu tidak menyukai

sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang

banya”k. (Q.S an-Nisa : 19) (Departeman Agama RI, 1986 :

119).

Sabar dan tawakkal sama dengan sikap kerendahan hati, hal ini

sangat penting dalam membangun sebuah keluarga sakinah. Berkaitan

dengan asas ini, Muhammad Thalib berpendapat bahwa sikap sabar dalam

menghadapi masalah, kemudian berupaya untuk menyelesaikannya dengan

Page 125: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

112

baik adalah unsur yang tidak dapat dilepaskan dalam membangun keluarga

sakinah.

Sikap rendah hati membuat seseorang senantiasa membuka diri

untuk menerima hal-hal yang bermanfaat dari orang lain, baik berupa

pendapat, nasihat, dan lain-lain. Maka ia tidak hanya mendengarkan, tidak

hanya menganggap pendapatnya yang paling benar, tetapi juga terbuka

menerima pendapat orang lain. Tidak hanya mau dimaafkan jika ia salah,

tetapi juga mau memaafkan kesalahan orang lain, tidak hanya mau

diperhatikan, akan tetapi juga mau memperhatikan orang lain. Hal ini

terwujud dalam sikap saling menerima kelebihan dan kekurangan antar

suami istri serta seluruh anggota keluarganya.

Asas-asas bimbingan dan konseling pernikahan dan keluarga Islam

tersebut merupakan landasan yang dijadikan pegangan atau pedoman

dalam melaksanakan Bimbingan dan Konseling Pernikahan Islam. Dimana

prinsip dasar yang digunakan adalah bersumber dari dalam al-Qur’an dan

Hadits, dengan demikian, pemikiran Muhammad Thalib tentang

manajemen keluarga sakinah memiliki kesamaan prinsip yaitu dalam

rangka mewujudkan keluarga sakinah berdasarkan ajaran Islam untuk

mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat dengan menggapai ridha Allah

Swt.

Dari semua yang telah diuraikan di atas, baik dari analisis pemikiran

Muhammad Thalib maupun analisis bimbingan Konseling Keluarga Islam

terhadap pemikiran Muhammad Thalib tentang manajemen keluarga

Page 126: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

113

sakinah dapat menjadi salah satu langkah operasional dalam memberikan

Bimbingan dan Konseling Keluarga Islam terhadap individu atau keluarga

untuk mencegah maupun mengatasi masalah yang timbul dalam keluarga.

Menurut Sanwar (1984: 6), konsep keluarga sakinah ditinjau dari ilmu

dakwah termasuk dalam materi dakwah atau Maadatud Da’wah.

Maadatud Da’wah adalah semua sumber yang dipergunakan atau

disampaikan oleh da’i terhadap mad’u dalam kegiatan dakwah untuk

menuju tercapainya tujuan dakwah Islam. (Fahrudin, 2007: 93)

C. Konsep Kesetaraan Gender dalam Keluarga Islam

1. Konsep Gender

Kata gender berasal dari bahasa Inggris, berarti jenis kelamin.

Dalam Webster’s New World, gender diartikan sebagai perbedaan yang

tampak antara laki-laki dan perempuan dilihat dari segi nilai dan tingkah

laku. Sedangkan dalam Women’s studies Encyclopedia dijelaskan bahwa

gender adalah suatu konsep kultural yang berupaya membuat perbedaan

(distinction) dalam hal peran, perilaku, mentalitas dan karakteristik

emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam

masyarakat. Gender merujuk pada peranan dan tanggung jawab laki-laki

dan perempuan yang diciptakan dalam keluarga, masyarakat dan budaya

(UNESCO, 2007). Begitu pula pemahaman konsep gender menurut

HT.Wilson (1998) yang memandang gender sebagai suatu dasar untuk

menentukan perbedaan sumbangan laki-laki dan perempuan pada

kebudayaan dan kehidupan kolektif yang sebagai akibatnya mereka

Page 127: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

114

menjadi laki-laki dan perempuan. Seiring dengan pengertian gender

menurut Yanti Muhtar (2002), bahwa gender dapat diartikan sebagai jenis

kelamin sosial atau konotasi masyarakat untuk menentukan peran sosial

berdasarkan jenis kelamin. Sementara Mansour Fakih (2008),

mendefinisikan gender sebagai suatu sifat yang melekat pada kaum laki-

laki dan perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural.

Dari semua definisi tentang gender yang telah diungkapkan di

atas dapat dikatakan bahwa gender merupakan jenis kelamin sosial, yang

berbeda dengan jenis kelamin biologis. Dikatakan sebagai jenis kelamin

sosial karena merupakan tuntutan masyarakat yang sudah menjadi budaya

dan norma sosial masyarakat yang melekat pada kaum laki-laki dan

perempuan dan membedakan antara peran jenis kelamin laki-laki dan

perempuan. (http://repository.upi.edu/operator/pdf) (Agustus, 2007)

2. Kesetaraan Gender dalam Keluarga Sakinah

Keluarga merupakan unit terkecil di mana berbagai keputusan

diambil, dan nilai-nilai luhur tentang kesetaraan dan keadilan gender

ditanamkan kepada anak-anak dan seluruh anggota keluarga itu berada.

Tanpa adanya pemahaman akan konsep dan nilai-nilai yang berkesetaraan

dan berkeadilan di dalam keluarga sejak dini, bahkan sejak anak berada

dalam kandungan, maka besar kemungkinan nilai-nilai tersebut tidak

diaplikasikan dalam kehidupan suatu keluarga.

Selain itu, keluarga sebagai unit terkecil dalam tatanan

bermasyarakat terkait antara orang tua dan anak, seringkali melakukan

Page 128: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

115

berbagai diskriminasi terhadap anak perempuan, ibu dan anggota keluarga

perempuan lainnya.

Menciptakan keluarga sakinah bisa dikonsep sejak dini, termasuk

memberikan pemahaman kepada anak laki-laki dan perempuan tentang

setara gender dan apa yang harus mereka lakukan saat membina rumah

tangga kelak. Pengelola keluarga adalah merupakan tanggung jawab

bersama antara pihak bapak dan ibu. Si ibu sering kali mendapatkan peran

beban ganda, yaitu mulai dari mengurus suami, anak, rumah, dipihak lain,

dalam kondisi tertentu misalnya pada saat kondisi ekonomi keluarga

mendesak, seringkali si istri juga turut memberikan kontribusi dalam

meningkatkan pendapatan rumah tangga dengan bekerja di luar rumah.

Kurangnya akses dan kontrol dalam proses pengambil keputusan,

karena si bapak lebih menonjol kepada posisinya sebagai kepala keluarga

yang keputusannya selalu dianggap terbaik dan harus diikuti si istri dan

anak-anaknya. Hal ini membuat aspirasi dan kepentingan perempuan

tidak terwakili dan semakin membuat mereka terpinggirkan dan tidak

menjadi prioritas. Agar tercipta kesetaraan dan keadilan gender dalam

keluarga, maka prinsip-prinsip manajemen dalam pengertian yang

sederhana harus diterapkan dalam keluarga, yang pada hakekatnya adalah

juga merupakan lembaga atau organisasi. Manajemen keluarga diartikan

sebagai suatu proses atau kegiatan orang-orang dalam keluarga untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama dengan memanfaatkan

sumber daya, dana, dan prasarana yang tersedia.

Page 129: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

116

Komunikasi memegang peranan yang sangat penting dalam

keluarga. Komunikasi sebagai suatu kegiatan interaksi di mana masing-

masing anggota keluarga menyampaikan dan menerima pesan, maksud,

perasaan serta pikirannya untuk saling diterima dan diinterpretasikan

sesuai dengan tingkatan persepsi masing-masing, sangat penting dalam

menentukan kualitas hubungan antar manusia, termasuk kualitas

hubungan antar anggota keluarga.

Juga pendidikan sosial dalam keluarga, pendidikan pada anak

harus diutamakan, terutama pendidikan sosial oleh para orang tuanya

secara mandiri. Anak membutuhkan pengasuhan dan pemeliharaan yang

layak dari orang tua, karena sebagai generasi penerus anaklah yang akan

meneruskan harapan, cita-cita dan apa yang dirisaukan oleh orang tua.

Dalam konteks ini, orang tua tidak hanya berkewajiban memberi anak

makan dan pakaian yang memadai, tetapi juga harus memperhatikan

semua pertumbuhan dan perkembangan anak yang menyangkut; fisik,

pikir dan daya cipta, bahasa dan motorik, moral, agama, disiplin, emosi

dan kemampuan masyarakat. Sebagai calon anggota masyarakat, anak

harus mempunyai kemampuan bermasyarakat yang disebut juga

kemampuan sosial.

Kemudian gaya pengasuhan orang tua dalam keluarga, bagi orang

tua yang kurang mampu menerapkan gaya pengasuhan yang cukup tepat,

yang seyogyanya disesuaikan dengan kondisi orang tua, anak dan

lingkungan, maka akan terbentuk hubungan yang kurang harmonis antara

Page 130: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

117

anak dan orang tua, bahkan menjadikan pecahnya keluarga. Hal ini

barangkali dapat dihindari bila orang tua memiliki pengetahuan, sikap dan

tindakan tentang gaya pengasuhan orang tua dalam keluarga, untuk

membentuk anak yang matang perkembangan sosialnya yang memberi

kontribusi cukup besar untuk ketentraman keluarga.

Adanya saling pengertian antara suami dan istri demi menjaga

keharmonisan keluarga, juga pengelolaan manajemen keuangan keluarga.

Satu hal yang perlu ditekankan dalam keluarga adalah, peran perempuan

dalam keluarga dan masyarakat sangat beragam dan berganda telah

disadari, terlebih-lebih fungsi dan peran perempuan dalam keluarga yang

tidak dapat digantikan atau dilakukan oleh laki-laki (mengandung,

melahirkan dan menyusui) dan yang lebih dominan dari laki-laki

(memelihara anak, mengelola urusan rumah tangga, memberi perhatian

dan kasih sayang, menanamkan nilai-nilai moral atau agama dan

sebagainya). Peran perempuan ini sangat menentukan kualitas intelektual,

emosional dan spiritual anak sebagai generasi penerus, maupun kualitas

keluarga sebagai unit terkecil masyarakat. Dengan demikian tidak dapat

dipungkiri bahwa perempuan merupakan penentu arah dan masa depan

bangsa, sehingga seharusnyalah upaya peningkatan kualitas dan

pemberdayaan perempuan mendapat perhatian yang proporsional.

Jadi dalam rangka mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender

dalam keluarga, untuk tercapainya keluarga yang sakinah mawaddah wa

rahmah, maka dalam kehidupan suatu keluarga perlu menerapkan prinsip-

Page 131: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

118

prinsip antara lain; manajemen dan perencanaan program keluarga,

komunikasi dalam keluarga, pendidikan sosial dalam keluarga, gaya

pengasuhan orang tua dalam keluarga, kesehatan reproduksi dalam

keluarga dan manajemen keuangan keluarga.

(http://waspada.co.id.index.php?setara.gender) (Agustus, 2007)

3. Tinjauan Persamaan Gender Terhadap Perilaku Poligami

Ketika istilah poligami muncul ke permukaan sebagai suatu

praktek yang lazim dilakukan, pro dan kontra pun diutarakan dengan

berbagai argumentasi. Sebagai sebuah pernikahan yang lahir dari proses

sejarah, poligami disebut sebagai syariat agama, dimana Rasulullah

Muhammad SAW pada masanya menikahi lebih dari satu orang wanita

dengan tujuan untuk menolong para janda. Kemudian hal tersebut diatur

dalam al-Qur’an yang menerangkan bahwa laki-laki boleh menikahi satu,

dua, tiga, atau empat istri dengan syarat adil. Melalui ayat tersebut, lalu

beberapa kalangan memberi label halal dan mubah terhadap praktek

poligami. Namun, semuanya kembali lagi pada pengertian adil yang

ditekankan sebagai sebuah persyaratan yang wajib dipenuhi jika seorang

suami akan berpoligami, seperti seorang istri yang mandul atau istri

mengidap penyakit sehingga tidak bisa melayani suami.

Namun alasan tersebut tidak bisa dibenarkan mengingat rasa

keadilan itu bersifat relatif bagi seorang perempuan yang suaminya

beristri lebih dari satu. Dan juga, poligami banyak memberikan dampak

negatif terhadap istri, diantaranya: (a) Timbul perasaan inferior,

Page 132: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

119

menyalahkan diri sendiri, istri merasa tindakan suaminya berpoligami

adalah akibat dari ketidakmampuan dirinya memenuhi kebutuhan

biologis suaminya. (b) Ketergantungan secara ekonomi kepada suami.

Ada beberapa suami memang dapat berlaku adil terhadap istri-istrinya,

tetapi seringkali pula dalam prakteknya, suami lebih mementingkan istri

muda dan menelantarkan istri dan anak-anaknya terdahulu. Akibatnya

istri yang tidak memiliki pekerjaan akan sangat kesulitan menutupi

kebutuhan sehari-hari. (c) Hal lain yang terjadi akibat adanya poligami

adalah sering terjadinya kekerasan terhadap perempuan, baik kekerasan

fisik, ekonomi, seksual maupun psikologis. (d) Selain itu, dengan adanya

poligami, dalam masyarakat sering terjadi nikah di bawah tangan, yaitu

perkawinan yang tidak dicatatkan pada kantor pencatatan nikah (Kantor

Catatan Sipil atau Kantor Urusan Agama). Perkawinan yang tidak

dicatatkan dianggap tidak sah oleh negara, walaupun perkawinan tersebut

sah menurut agama. Bila ini terjadi, maka yang dirugikan adalah pihak

perempuannya karena perkawinan tersebut dianggap tidak pernah terjadi

oleh negara. Ini berarti bahwa segala konsekuensinya juga dianggap tidak

ada, seperti hak waris dan sebagainya. (e) Yang paling mengerikan,

kebiasaan berganti-ganti pasangan menyebabkan suami atau isteri

menjadi rentan terhadap penyakit menular seksual (PMS) dan bahkan

rentan terjangkit virus HIV/AIDS. (Apik, 2006: 1)

Islam memandang poligami lebih banyak membawa resiko atau

madharat, daripada manfaatnya, karena manusia itu menurut fitrahnya

Page 133: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

120

mempunyai watak cemburu, iri hati dan suka mengeluh. Watak-watak

tersebut akan mudah timbul dengan kadar tinggi, jika hidup dalam

keluarga poligamis. Dengan demikian, poligami itu bisa menjadi sumber

konflik dalam kehidupan keluarga baik konflik antara suami dan istri-istri

dan anak-anak dari istri-istrinya maupun konflik antara istri beserta anak-

anaknya masing-masing. Karena itu, hukum asal dalam perkawinan

menurut Islam adalah monogami, sebab dengan monogami akan mudah

menetralisir sifat atau watak cemburu, iri hati dan suka mengeluh dalam

kehidupan keluarga yang monogamis. (Ghozali, 2008 : 130-131).

Kemudian efek jangka panjang yang akan timbul dari poligami

tersebut juga perlu diperhatikan. Bisa jadi, anak-anak yang lahir dari

keluarga poligamis, akan merasa tersingkirkan karena terlahir dari istri

kedua, atau merasa minder dan malu karena bapaknya beristri lebih dari

satu yang tentunya akan membawa efek dalam tumbuh kembang mental

anak tersebut. Sebab itulah, jika ditelaah lebih mendalam, sesungguhnya

poligami mengusung tanggung jawab moral yang luar biasa besar.

Di Indonesia sendiri, poligami menjadi momok yang menakutkan

bagi para istri, karena bagaimanapun juga pengalaman dan pelajaran telah

banyak terjadi mengenai kegagalan keluarga yang berpoligami. Mulai dari

kalangan artis, publik figur, hingga tokoh agama terkenal sekalipun,

ternyata masih gagal dalam melaksanakan praktek poligami tersebut.

Berkaca dari itu semua, yang kemudian muncul gagasan untuk diatur

dalam undang-undang mengenai larangan berpoligami di Indonesia,

Page 134: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

121

sehingga gagasan tersebut juga mengandung kontroversi, terutama bagi

sebagian kalangan yang pro terhadap poligami tersebut.

Kemudian jika ditinjau dari sudut pandang gender, poligami tentu

menjadi suatu hal yang bertentangan. Dimana rasa adil yang dirasakan

oleh para istri, tidak akan pernah sama dengan rasa adil yang sudah

diberikan oleh suami. Artinya, suami yang sudah merasa memperlakukan

istrinya dengan seadil-adilnya, belum tentu dirasakan adil oleh istri-

istrinya. Oleh sebab itu kemudian muncul rasa kecemburuan, iri hati,

merasa diabaikan, merasa kurang diperhatikan, yang dalam jangka

panjang akan memunculkan problem sehingga tidak jarang justru akan

merusak tatanan keluarga itu sendiri.

Seorang suami yang baik akan selalu memperhatikan istri, selalu

tahu apa yang terbaik untuk keluarganya, dan tentunya akan mengerti

tentang keinginan istri dan cara membahagiakan keluarganya. Jika

kemudian poligami akan mengurangi kebahagiaan istrinya, atau bahkan

menyakiti, maka suami jelas tidak diperbolehkan berpoligami dengan

alasan dan landasan yang dibuat-buat seolah-olah poligami menjadi

sesuatu yang diperintahkan dalam Islam.

Page 135: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang sudah dipaparkan di depan, setelah

mengadakan penelitian dan penelaahan secara seksama tentang “Tinjauan

Bimbingan dan Konseling Keluarga Dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah

(Analisa Buku “Manajemen Keluarga Sakinah” karya Muhammad Thalib)”,

maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Muhammad Thalib dalam menuliskan buku ini bertujuan memberikan

pedoman-pedoman kepada para pembaca yang akan atau sedang

membangun rumah tangga. Yaitu memberikan wawasan dan masukan

kepada pembaca yang akan membangun rumah tangga agar mempunyai

visi yang jauh kedepan, kemudian mempersiapkan segala sesuatunya

dengan baik, lalu mengelola sebuah keluarga dalam naungan agama yang

kuat, agar menjadi keluarga yang berkualitas supaya menghasilkan generasi

yang tidak hanya pandai dan berbakat, namun juga berbakti pada orang tua

dan juga taat terhadap agamanya.

2. Membangun sebuah keluarga menurut Muhammad Thalib harus dimulai

dengan memilih pasangan yang tepat, artinya lebih mengutamakan segi

agama yang kuat sebelum pertimbangan-pertimbangan lainnya, agar

pernikahan yang akan dilaksanakan senantiasa mendapat ridha dari Allah,

sehingga mendapatkan kebahagiaan sejati yaitu kebahagiaan dunia dan

akhirat.

Page 136: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

123

3. Pemikiran Muhammad Thalib tentang membentuk keluarga sakinah

relevan dengan asas-asas Bimbingan dan Konseling Pernikahan dan

Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan akhirat, asas

sakinah mawaddah dan rahmah, asas komunikasi dan musyawarah, dan

asas sabar dan tawakkal. Pemikiran Muhammad Thalib ini memiliki

persamaan prinsip yaitu dalam rangka membangun keluarga sakinah

berdasarkan syari‟at Islam.

B. Saran-saran

Di bawah ini penulis sampaikan saran-saran kepada para laki-laki dan

perempuan yang akan atau sedang membangun sebuah ikatan keluarga dengan

jalan pernikahan, yaitu :

1. Perkawinan adalah ikatan suci antara laki-laki dan perempuan untuk

membentuk keluarga, maka sepatutnyalah secara terus menerus dibina dan

dipupuk sehingga akan selalu tumbuh kebahagiaan dan keharmonisan

rumah tangga.

2. Selalu berpegang teguhlah kepada ajaran dan ketentuan Allah dan Rasul-

Nya agar senantiasa diberikan petunjuk dalam membina keutuhan

kehidupan berkeluarga, karena hanya itulah satu-satunya sumber dan

pedoman yang tepat sebagai rujukan dalam membina dan mengelola

keutuhan rumah tangga.

3. Bagi para konselor hendaknya memahami konsep kesetaraan gender,

mengingat banyaknya problem dalam keluarga yang dipicu oleh faktor

gender. Sementara mengenai maraknya aliran-aliran pemikiran gender,

Page 137: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

124

untuk itu perlu pemilahan konsep gender yang sesuai dengan ajaran Islam.

Sehingga dapat mewujudkan hubungan suami istri yang harmonis dan

bukan malah justru menimbulkan perpecahan dalam keluarga. Pemahaman

ini untuk bekal konselor dalam menyampaikan materi kepada klien, agar

dapat membantu klien dalam menyelesaikan masalahnya. Juga dalam

rangka membantu klien dalam mewujudkan keluarga sakinah mawaddah

wa rahmah.

4. Buku Muhammad Thalib yang berjudul Manajemen Keluarga Sakinah

mungkin lebih tepat disebut sebagai bimbingan dalam rangka menuju

keluarga sakinah, sebab jika mengacu pada kata manajemen harus ada

unsur POAC dalam tiap bab yang dibahas dalam buku, yaitu Planning

(perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Actuating (pelaksanaan),

dan Controlling (pengawasan). Sedangkan dalam buku tersebut lebih

banyak mengedepankan contoh langsung dari Rasulullah Saw melalui

Hadits.

C. Penutup

Dengan mengucap Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat

Allah Swt, atas segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Penulis sangat berharap bahwa tulisan ini dapat

bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan bagi pembaca pada umumnya,

mudah-mudahan kita selalu diberikan petunjuk oleh Allah swt dalam segala

urusan.

Page 138: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

125

Penulis menyadari masih banyaknya kekurangan dan ketidak sempurnaan

dalam proses penulisan skripsi ini baik yang disadari maupun tidak, meskipun

penulis sudah berusaha semaksimal mungkin dengan mengerahkan segala

kemampuan yang penulis miliki. Untuk itulah, kritik dan saran dari para

pembaca sangat penulis harapkan demi memperbaiki karya yang sedang

penulis buat. Akhirnya, hanya kepada Allah Swt penulis memohon petunjuk

dan rahmat-Nya semoga senantiasa berada dalam bimbingan dan dibawah

naungan ridho-Nya. Amin ya Robbal „Alamin.

Page 139: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

DAFTAR PUSTAKA

Al-Asqalani, Ibnu Hajar, 1984. Bulugh al-Maram, (terj) Muh. Sjarief Sukandi.

Bandung: al-Ma’arif.

Apik, (2003). Peran Keluarga Dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba, Lebih

Baik Mencegah dari Pada Mengobati ! Peran Keluarga Sangat

Penting!,iAvailible:http://www.infeksi.com/hiv/articles.php?lng=in&pg= 47.

(Nopember: 2011)

Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,

Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin, 1998. Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Darajat, Zakiyah, 1984. Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental, Jakarta:

Bulan Bintang.

Departeman Agama RI, 1986. Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Intermassa.

__________________, 2000. UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Jakarta:

Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka

Ensiklopedi Islam, 1997. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve.

Fahrudin, 2007. ”Keseimbangan Hak dan Kewajiban Suami Istri Menurut Imam

Al-Nawawi dalam Membentuk Keluarga Sakinah Perspektif Bimbingan

dan Konseling Keluarga Islam”, Semarang: Skripsi Fakultas Dakwah,

Tidak Dipublikasikan.

Faqih, Ainur Rahim, 2001. Bimbingan Dan Konseling Dalam Islam. Yogyakarta:

UII PRESS.

Ghozali, Abdurrahmam, 2008. Fiqih Munakahat. Jakarta: Kencana.

Hasan, Muhammad Ali, 2006. Pedoman Hidup Berumah Tangga Dalam Islam.

Jakarta: Siraja.

Indra, Hasbi dkk, 2004. Potret Wanita Shalehah. Jakarta: Penamadani.

Mahalli, A. Mudjab, 2006. Menikahlah, Engkau Menjadi Kaya (Kado Pernikahan

Untuk Pasangan Muda). Yogyakarta: PT. Mitra Pustaka.

Page 140: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

2

Moleong, J. Lexy, 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Rosda

Karya.

Mubarok, Ahmad, 2005. Psikologi Keluarga : Dari Keluarga Sakinah Hingga

Keluarga Bangsa. Jakarta: Bina Rena Pariwara.

Muhadjir, Noeng, 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake

Sarasin.

Musnamar, Thohari, 1992. Dasar-dasar Konseptual Bimbingan dan Konseling

Islami. Yogyakarta: UII PRESS.

Musthofa, Aziz, 2003. Untaian Mutiara Buat Keluarga: Bekal Bagi Keluarga

Dalam Menapaki Kehidupan, Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Prayitno dan Amti, 1999. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka

Cipta.

Pujosuwarno, Sayekti, 1994. Bimbingan Dan Konseling Keluarga, Yogyakarta:

Menara Mas Offset.

Rofiq, Ahmad, 1998. Hukum Islam Indonesia, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Shiddieq, Umay M. Dja’far, 2004. Indahnya Keluarga Sakinah dalam Naungan

al-Qur’an dan Sunnah, Jakarta: Zakia.

Shihab, Quraish, 2000. Wawasan al-Qur’an Tafsir Ma’dhu’I atas Pelbagai

Persoalan Umat, Bandung: Mizan.

_____________, 2006. Perempuan dari Cinta sampai Seks. Jakarta: Lentera Hati.

____________, 2007. Pengantin al-Qur’an. Jakarta: Lentera Hati.

Subhan, Zaitunah, 2004. Membina Keluarga Sakinah, Yogyakarta, Pustaka

Pesantren.

Summa, Muhammad Amin, 2005. Hukum Keluarga Islam di Dunia Islam.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Surakhmad, Winarno, 1990. Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung: CV. Tarsito.

Suryabrata, Sumadi, 1993. Metodologi Penelitian, Cet. 11, PT. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Syarqawi, Zainab Hasan, Fiqih Seksual Suami-Istri, (terj.) Hawin Murtadha, Solo:

Media Insani.

Page 141: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

3

Tihami dkk, 2009. Fikih Munakahat: kajian Fikih Nikah Lengkap, Jakarta:

Rajawali Pers.

Thalib, Muhammad, 2007. Manajemen Keluarga Sakinah, Yogyakarta: Pro-U

Media.

_______________, 2008. Ensiklopedi Keluarga Sakinah Jilid II (Menuju

Pernikahan Islami), Yogyakarta: Pro-U Media.

Walgito, Bimo, 2000. Bimbingan dan Konseling Perkawinan, Yogyakarta: ANDI

OFFSET.

___________, 1995. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Yogyakarta : Andi

Offset.

http://media.isnet.org/Quraish/Wawasan/Perempuan3.html. (Desember, 2006).

http://alhijrah.cidensw.net/indek.

http://tausyah.wordpress.com

http://repository.upi.edu/operator/pdf (Agustus, 2007)

http://waspada.co.id//index.php?:konsep-setara-gender-menuju-keluarga-sakinah

(Agustus, 2007)

http://kolom-hukum.blogspot.com/2011/07pengertian-keluarga.html

Wawancara dengan Muhammad Thalib (melalui email pada tanggal 22 Maret

2011)

Page 142: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

PEDOMAN WAWANCARA

A. Biografi Muhammad Thalib

1. Nama Lengkap? Muhammad Thalib

2. Tempat dan Tanggal Lahir? Surabaya, 31 Desember 1948

3. Nama Istri? Ernawati

4. Anak-anak? Ahmad Thoriq, Kholid Thalib, Hafidz, Faris, dan Faridah

5. Bagaimana jenjang pendidikan bapak? Sekolah Rakyat (SR), Pesantren

Persatuan Islam Bangil (Setingkat 'Aliyah), Fakultas Syari’ah (Universitas

Islam Indonesia)

6. Apa aktifitas bapak saat ini? Dakwah diberbagai tempat, Narasumber dalam

berbagai seminar terutama mengenai keluarga dan masih aktif menulis

buku.

B. Tentang buku Muhammad Thalib, Manajemen Keluarga Sakinah:

1. Bisa dijelaskan apa yang melatar belakangi dalam menulis buku Manajemen

Keluarga Sakinah? Memberikan kontribusi dalam rangka membangun

keluarga berkualitas karena keluarga merupakan unit masyarakat terkecil

yang sangat berperan dalam masyrakat dan bangsa.

2. Siapa sasaran utama yang bapak tuju dalam penulisan buku Manajemen

Keluarga Sakinah? Sasaran utama saya tentunya seluruh kaum muslimin,

dalam pengertian luas, baik yang baru akan membangun keluarga maupun

yang sudah berkeluarga.

3. Selain melalui buku, apakah bapak juga sering memberikan konsultasi

perkawinan dan rumah tangga secara langsung kepada masyarakat?

Ya, saya sering juga memberikan konsultasi terhadap masyarakat

4. Dalam buku Manajemen Keluarga Sakinah, Kenapa bapak memasukkan

pologami, apakah mungkin tercipta keluarga yang sakinah dalam keluarga

Page 143: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

yang berpologami? Mungkin saja, tapi memeng itu bukan jaminan, saya

menjelaskan hanya mengenai hukum dasarnya, dan penjelasan saya juga

mengacu pada contoh Rasulullah SAW, oleh karena itu saya tulis di buku

bahwa poligami termasuk keistimewaan dalam sistem keluarga Islam.

Mengenai pemahaman dan pelaksaannya, tentu kembali kepada pembaca.

5. Menurut pandangan anda, apakah masih relevan apabila praktek poligami

dilakukan saat ini ditengah maraknya tuntutan kesetaraan gender yang sedang

marak dibicarakan? Itu semua kembali pada individu masing-masing, apakah

istrinya mau dan ikhlas atau tidak, karena semua punya kewajiban dan hak

yang sudah diatur masing-masing. Mengenai kesetaraan gender menurut saya

itu sah-sah saja asalkan tidak mennentang dan tidak menyalahi kodrat

seorang wanita sebagai istri dari seorang suami dan seorang ibu dari anak-

anaknya.

6. Saat ini saya sedang menulis skripsi dengan judul “Tinjauan Bimbingan dan

Konseling Keluarga dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah (Analisa Buku

Manajemen Keluarga Sakinah karya Muhammad Thalib)” Bagaimana

menurut anda? Setuju sekali, untuk membangun generasi Islam yang kokoh,

dibutuhkan kontribusi dari berbagai pihak. Saya harap nantinya skripsi

tersebut juga dapat memberikan kontribusi dan pemikiran bagaimana

membangun keluarga yang baik.

Wawancara melalui e-mail ([email protected]) pada tanggal 22 Maret 2011.

Page 144: TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Pernikahan dan Keluarga Islam antara lain asas kebahagiaan dunia dan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nur Isrokhah

NIM : 061111013

Jurusan : Bimbingan Penyuluhan Islam

Tempat dan Tanggal Lahir : Kendal, 30 April 1984

Alamat : Sarirejo Rt.01/VII Kaliwungu Kendal

Jenjang Pendidikan :

1. SDN 03 Sarirejo Kaliwungu Lulus tahun 1996

2. MTs NU 05 Sunan Katong Kaliwungu Lulus tahun 1999

3. MA NU 03 Sunan Katong Kaliwungu Lulus tahun 2002

4. Institut Agama Islam Negeri Semarang

Demikian riwayat ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Semarang, 19 Desember 2011

Nur Isrokhah

NIM. 061111013