tinja

7

Click here to load reader

description

tinjauan

Transcript of tinja

Page 1: tinja

  2.4. Pengertian Jamban, dan Kotoran ManusiaPembuangan tinja merupakan salah satu upaya kesehatan lingkungan yang harusmemenuhi sanitasi dasar bagi setiap keluarga. Pembuangan kotoran yang baik  harus dibuang kedalam tempat penampungan kotoran yang disebut jamban.Jamban  adalah  suatu  bangunan yang  digunakan  untuk  membuang  danmengumpulkan kotoran sehingga kotoran itu tersimpan dalam satu tempat tertentudan tidak menjadi sarang penyakit (Notoatmodjo,1996).Menuru t Jo sep Soemard j i ( 1999 ) a r t i pembuangan t i n j a ada l ah pengumpu lan kotoran manusia disuatu tempat sehingga tidak menyebabkan bibit penyakit yangada pada kotoran manusia mengganggu estetika.Berarti jamban keluarga sangatberguna bagi kehidupan manusia, karena jamban dapat mencegah berkembangnyabermacam penyakit yang disebabkan oleh kotoran yang tidak dikelola baik.Jamban atau sarana pembuangan kotoran yang memenuhi syarat adalah upayapenyehatan lingkungan pemukiman. Sarana jamban yang tidak saniter berperanterhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan.Kotoran Manusia ialah segalabenda a t au za t yang d iha s i l kan o l eh t ubuh dan d ipandang t i dak be rguna l ag i sehingga perlu dibuang ( Notoatmodjo,1996 ).2.4.1. Pengaruh Tinja bagi Kesehatan ManusiaKualitas  tinja  seseorang  dipengaruhi  oleh  keadaan  setempat,  selain  fakor f i s i o log i s , j uga budaya dan kepe rcayaan . Ada pe rbedaan da r i i s i t i n j a yang dihasilkan oleh berbagai kalangan masyarakat. Isi dan komposisi tinja tergantungdari beberapa faktor yaitu diet, iklim, dan status kesehatan (Sukarni, 1994).T in j a manus i a i a l ah buangan pada t yang ko to r dan bau j uga med i a penu l a r an penyakit bagi masyarakat. Kotoran manusia mengandung organisme pathogenyang  dibawa  air,  makanan,  lalat  menjadi penyakit  seperti:  salmonella,vibriokolera, amuba, virus, cacing, disentri, poliomyelitis, ascariasis, dll. Kotoranmengandung agen penyebab infeksi masuk saluran pencernaan (Warsito,1996).Penyakit yang ditimbulkan oleh kotoran manusia bisa digolongkan yaitu :1.Penyakit Enteric atau saluran pencernaan dan kontaminasi zat racun2.Penyakit infeksi oleh virus seperti Hepatitis infektiosa  3.Infeksi cacing seperti schitosomiasis, ascariasis, ankilostosomiasisHubungan an t a r a pembuangan t i n j a dengan s t a t u s ke seha t an penduduk b i s a langsung dan tak langsung. Efek langsung bisa mengurangi incidence penyakityang ditularkan karena kontaminasi dengan tinja seperti kolera, disentri, typus,dsbEfek tidak langsung dari pembuangan tinja berkaitan dengan komponen sanitasi lingkungan  seperti  menurunnya kondisi  higiene  lingkungan.  Hal  ini  akanmempengaruhi perkembangan sosial masyarakat dengan mengurangi pencemarantinja manusia pada sumber air minum penduduk ( Kusnoputranto,1995).2.5. Persyaratan Jamban SehatMe l iha t s eg i pemi l i han kons t ruks i pembuangan ada bebe rapa ha l yang pe r l u diperhatikan antara lain:a. Keadaan tanah, seperti susunan, kemiringan , dan permukaan tanah.b. Keadaan sosial ekonomi, dan pengetahuan masyarakat (Kumoro,1998).Bila ditinjau dari konstruksinya, jamban harus dilengkapi 8 komponen yaitu:a. Rumah KakusMelihat  fungsinya  sebagai  sarana  pelindung  pemakai,  maka  rumah  kakusseba iknya t e r l i ndung da r i pandangan o r ang , gangguan cuaca dan keamanan .b.Lantai kakus

Page 2: tinja

Fungsinya sebagai sarana penahan atau tempat pemakai yang sifatnya harus baik,kuat dan mudah dibersihkan serta tidak menyerap air. Pada dasarnya menyangkutkontruksi serta bahan buatannya (Kumoro,1998 ).c. Tempat duduk Melihat fungsi tempat duduk kakus merupakan tempat penampungan tinja makakondisinya harus memenuhi konstruksi yang kuat dan mudah dibersihkan jugabisa mengisolir rumah kakus jadi tempat pembuangan tinja, serta berbentuk leher angsa atau memakai tutup yang mudah diangkat ( Simanjuntak P, 1999).d. Kecukupan air bersihUntuk menjaga keindahan jamban dari pandangan estetika, jamban hendaklahd i s i r am a i r m in ima l 4 -5 gayung s ampa i ko to r an t i dak mengapung d i l ubang jamban ataucloset.Tujuannya menghindari penyebaran bau tinja dan menjagakondisi jamban tetap bersih, selain itu kotoran tidak dihinggapi serangga sehingga  mencegah penyakit menular. Air bersih ada di bak penampungan didalam rumahkakus.e. Tersedia alat pembersihAlat pembersih adalah bahan yang ada di rumah kakus didekat jamban. Jenis alatpembersih ini yaitu sikat, bros, sapu, tissu dan lainnya.Tujuan alat pembersih iniaga r j amban t e t ap be r s i h s e t e l ah j amban d i s i r am a i r . Pembe r s ihan d i l akukan minimal 2-3 hari sekali meliputi kebersihan lantai agar tidak berlumut, tempat jongkok tidak licin, dan lubang tempat penampung tinja bersih.f. Tempat Penampungan TinjaPenampungan tinja yaitu lubang isolasi serta tempat proses penguraian tinja danstabilisasi serta menurut sifatnya bisa berbentuk lubang tanah atau tangki dalamberbagai modifikasi (Kumoro, 1998 ).g. Septic Tank Septic tank ini merupakan cara yang paling memenuhi persyaratan. Septic tank terdiri dari tangki sedimentasi yang kedap air, tinja dan air buangan mengalamidekomposisi. Didalam tanki ini tinja akan berada selama beberapa hari. Selamawaktu itu tinja akan mengalami 2 proses yaitu :g.1. Proses KimiawiAkibat penghancuran tinja direduksi (60-70%) zat padat akan mengendap sebagaisludge.Za t yang t i dak hancu r be r sama l emak dan busa akan mengapung dan membentuk lapisan yang menutup permukaan air. Lapisan itu disebutscumyangberfungsi  mempertahankan  suasana  anaerob  dari  cairan  dibawahnya,  yangmembuat bakteri anaerob tumbuh subur, pada proses berikutnya.g.2. Proses BiologisProses ini terjadi dekomposisi aktifitas bakteri anaerob yang memakan zat organik dalamsludge dan scum.Hasilnya gas dan air, serta pengurangan volumsludge,sehingga septic tank tidak cepat penuh.Cairan

Page 3: tinja

enfluent yang tidak mengandungtinja memiliki BOD yang rendah. Cairan ini dialirkan melalui pipa dan masuk ketempat perembesan (Kusnoputranto,1995).h.Saluran PeresapanSaluran ini berfungsi menguraikan cairan dari septic tank   

atau dikumpulkam memakai saluran khusus dengan pembatas dari bambu atau kayu yang ditanam melingkar ditengah empang.3.Kakus kimia (chemical toilet ). Kakus model ini biasanya dibangun di tempatr ek rea s i , j uga a l a t t r anspo r t a s i s epe r t i ke r e t a ap i dan pe sawa t t e rbang .T in j a didesinfeksi zat kimia seperti caustic soda dan kertas pembersih.4.Kakus angsa trine, yaitu kakus leher lubang closet berbentuk lengkung, yangt e r i s i a i r un tuk mencegah bau dan masuknya s e r angga . Mode l i n i d i l engkap i lubang atau sumur resapan yang disebutseptic tank . Kakus i n i yang t e rba ik , dianjurkan dalam kesehatan lingkungan (Warsito, 1996).2.5.3. Manfaat dan Fungsi Jamban KeluargaJamban berfungsi sebagai pengisolasi tinja dari lingkungan.Jamban yang baik danmemenuhi syarat kesehatan akan menjamin beberapa hal, yaitu :1. Melindungi kesehatan masyarakat dari penyakit.2. Melindungi dari gangguan estetika, bau dan penggunaan sarana yang aman3. Bukan tempat berkembangnya serangga sebagai vektor penyakit.4. Melindungi pencemaran pada penyediaan air bersih dan lingkungan.Pembuangan  tinja  sebagian  dari  kesehatan  lingkungan maka  kebiasaanmasyarakat memakai jamban harus terlaksana bagi setiap keluarga (Azwar, 2000).MenurutEhler dan Steel (2000), pembuangan kotoran seharusnya memenuhisyarat yaitu:1 . J a r ak j amban dengan sumbe r a i r m inum > 10 me te r Un tuk i t u l e t ak l ubang penampungan kotoran  paling  sedikit  berjarak  10meter dari  sumber  air minum.Tetapi bila kondisi tanah berkapur, dan letak jamban pada sumbe r a i r   ditanah miring, maka jaraknya sekitar 15 meter.2. Tersedia air dan alat pembersih dan mempunyai lantai yang kedap air 3. Mempunyai slap atau tempat pijakan kaki dan closet atau lubang jamban4. Mempunyai pit atau sumur penampungan dan tak mencemari sumber air 5. Tidak berbau dan tinja tidak bisa dijamah serangga, maka tinja harus tertutuprapat dengan menggunakan leher angsa atau penutup lubang.  6. Mudah dibersihkan dan aman digunakan.Perlu dibuat dari bahan yang kuat dantahan lama serta bahan tidak mahal.7. Air seni tidak mencemari tanah disekitarnya. Lantai jamban harus cukupluas minimal berukuran 1x1 meter, dan cukup landai8. Jamban lengkapi atap pelindung,

Page 4: tinja

dinding kedap air dan terang.9. Luas ruangan cukup dan ventilasi terbuka serta cukup penerangan.2.5.4. Pemeliharaan JambanJamban hendaknya dipelihara baik dengan cara :1. Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan kering2. Tidak ada sampah berserakan dan tersedia alat pembersih3. Tidak ada genangan air disekitar jamban4. Rumah jamban dalam keadaan baik dan tidak ada lalat atau kecoa5. Tempat duduk selalu bersih dan tak ada kotoran yang terlihat6. Tersedia air bersih dan alat pembersih di dekat jamban7. Bila ada bagian yang rusak harus segera diperbaiki (Depkes RI, 2004)2.6. Teori PerilakuMenuru t Benyamin B loom pe r i l aku t e rd i r i da r i 3 a spek ya i t u : Penge t ahuan (kognitif), sikap (afektif) dan tindakan (psikomotor). Pengetahuan merupakanhasil dari tahu, setelah dilakukan penginderaan pada objek yakni dengan inderapenglihatan,  pendengaran,  penciuman,  peraba  dan perasa. Sikap merupakanrespon seseorang yang tertutup pada suatu objek.Tindakan diwujudkan dengansikap menjadi perbuatan nyata.Realitanya perilaku bisa diartikan sebagai respon seseorang pada rangsangan diluar subjek. Respon ini ada 2 bentuk yaitu:1.Bentuk Pasif adalah respon internal yang terjadi dalam diri manusia dan secaratidak langsung dapat dilihat orang lain seperti berfikir, memberi tanggapan, dll2. Bentuk Aktif adalah bila perilaku itu dapat diobservasi secara langsung sepertikebiasaan penduduk membuang sampah sembarangan,tidak mencuci tangan sebelummakan, dan sebagainya (Notoadmodjo, 2003).  2.6.1. Komponen Perilaku1. Pengetahuan (Knowledge)Hasil pengertian setelah dilakukan penginderaan pada suatu objek yakni inderapenglihatan,  pendengaran,  penciuman,  perasa  dan  peraba.  Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga. Ada 6 tingkat pengetahuan:a. Tahu (Know) berarti ingat materi dipelajari sebelumnya secara benar.b. Memahami (Comprehension) artinya mampu menjelaskan objek yangdiketahui dan bisa menginterpretasikan materi dengan benar.c. Aplikasi (Aplication) berarti mampu memakai materi yang dipelajari darisituasi sebenarnya.d. Analisis (Analysis) berarti mampu menjabarkan materi pada komponen, tetapidalam struktur organisasi yang masih berkaitan.e. Sintesis (Sinthesis) berarti mampu menghubungkan bagian dalam bentuk keseluruhan yang baru.f. Evaluasi (Evaluation) berarti mampu menilai materi.(Notoadmodjo, 2003)2. Sikap (Attitude)Tanggapan a t au pe r seps i r e sponden pada sua tu ob j ek . Reaks i yang be r s i f a t emosional pada stimulus sosial. Menurut Notoadmodjo(2003) persepsi individupada objek tergambar melalui persepsi, respon, mekanisme dan adaptasi.3. Tindakan ( Practice )Notoadmodjo (2003) menyatakan bahwa suatu sikap belum optimis terwujuddalam suatu  tindakan.  Untuk  terwujudnya  sikap  menjadi  perbuatan  nyatadiperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan.Ada 4 tingkatan dari tindakan atau praktek yaitu :1. Persepsi (Perception)yaitu memilih objek sesuai tindakan yang diambil.2. Respon terpimpin(Respons) : mengurutkan yang benar sesuai contoh.3. Mekanisme (

Page 5: tinja

Mekanism) yaitu melakukan yang benar agar menjadi kebiasaan4. Adaptasi (Adaptation) yaitu tindakan berkembang baik atau dimodifikasitanpa mengurangi kebenaran tindakan itu