TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon...

56
i TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR TERHADAP BATAS KONSUMSI BAHAN TAMBAHAN PANGAN PADA JAJANAN SEKOLAH KARYA TULIS ILMIAH Oleh: Jhon Kasianus Christian PO 530333215658 Karya Tulis Ilmiah ini diajukan uuntuk memenuhi salah satu persyarataan dalam menyelesaikan program pendidikan Ahli Madya Farmasi KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG PROGRAM STUDI FARMASI KUPANG 2018

Transcript of TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon...

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

i

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1

SABU TIMUR TERHADAP BATAS KONSUMSI

BAHAN TAMBAHAN PANGAN

PADA JAJANAN SEKOLAH

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:

Jhon Kasianus Christian

PO 530333215658

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan uuntuk memenuhi salah satu persyarataan

dalam menyelesaikan program pendidikan Ahli Madya Farmasi

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

PROGRAM STUDI FARMASI

KUPANG

2018

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

ii

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

iii

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah dan di sebutkan dalam daftar pustaka.

Kupang, Agustus 2018

Jhon Kasianus Christian

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

cinta dan rahmatNya yang telah menyertai penulis dalam menyelesaikan

penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan judul tingkat pengetahuan siswa SMA

Negeri 1 Sabu Timur terhadap batas konsumsi bahan tambahan pangan pada

jajanan sekolah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa

sekaligus sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Ahli

Madya Farmasi di program studi farmasi.

Karya Tulis Ilmiah ini dapat di selesaikan tidak terlepas dari dukungan

berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada

1. Maria Hilaria, S.Si.,S.Farm.,Apt.,M.Si selaku Ketua Jurusan

Farmasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang sekaligus

pembimbing akademik dan para dosen yang sabar mendidik

penulis selama berada di jurusan farmasi yang telah mendukung

dan mendidik penulis selama berada di jurusan farmasi.

2. Yohanes M.Abanit, S.Farm.,Apt selaku penguji 1 yang dengan

ketulusan telah membimbing dan mengarahkan penulis serta

memberikan masukan dalam melakukan penelitian serta menyusun

Karya Tulis Ilmiah ini

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

vi

3. Emanuel G.A.Rahmat, S.Farm., Apt selaku pembimbing sekaligus

penguji 2 yang dengan ketulusan telah membimbing dan

mengarahkan penulis dalam melakukan penelitian serta menyusun

Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Yang tercinta Mama Martina Remi, Bapa Christian Djara Raba,

Kakak Ade Irma Christian, Adik Giovanny Adrian Christian Dan

Wilhelmus Christian, Jhovanka Christian serta semua keluarga

besar yang terus memberikan dukungan dan doa bagi penulis

dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Yang terkasih Marthina Kelyombar yang selalu mendukung dan

memotivasi penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Sahabat Danial Siki, Dionysius Simon, Didi Manu Lede,

Christoforus Ole, Theodorus Ola Beda, Markus Kewa Ama,

Marselinus Dede, Yosep Nuho, Keviq Laha, Erik Kapitan, Petrus

Neot, Ronaldo Kaku, Filmon Fankari, Vinsen Riberu, Kontrius

Kurniawan yang selalu setia memberi dukungan dan doa dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh

dari kesempurnaan. Kritik dan saran yang membangun sangat di harapkan untuk

penyempurnaan Karya Tulis ini selanjutnya.

Kupang, Agustus 2018

Penulis

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

vii

INTISARI

Bahan Tambahan Pangan adalah bahan yang ditambahkan kedalam pangan untuk

mempengaruhi sifat atau bentuk pangan. Penggunaan bahan tambahan pangan

sangat sulit dihindari, mengingat bahan ini sangat bermanfaat dalam pengelolaan

makanan, lagi pula tidak semua bahan tambahan memiliki efek samping terhadap

kesehatan. Namun masyarakat harus memiliki pengetahuan mengenai bahan

tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan penelitian

deskriptif yang dilakukan di SMA Negeri 1 Sabu Timur untuk mengukur tingkat

pengetahuan siswa di SMA Negeri 1 Sabu Timur terhadap batas konsumsi bahan

tambahan pangan pada jajanan sekolah. Teknik sampel yang digunakan adalah

random sampel yaitu semua siswa-siswi di SMA Negeri 1 Sabu Timur yang

terdiri dari kelas X dan kelas XI. Tingkat pengetahuan siswa SMA Negeri 1 Sabu

Timur dikategorikan cukup. Dengan rincian berpengetahuan baik sebanyak

36,8%, berpengetahuan cukup sebanyak 44,8% dan berpengetahuan kurang

sebanyak 18,4%.

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Batas Konsumsi Bahan Tambahan

Pangan.

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN. ..................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................. v

INTISARI ................................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... x

DAFTAR TABEL .................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xii

BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 3

1. Tujuan umum ...................................................................... 3

2. Tujuan khusus ..................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 4

1. Bagi Siswa ........................................................................ 4

2. Bagi institusi ..................................................................... 4

3. Bagi Peneliti ..................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 5

A. Pengetahuan ............................................................................. 5

1. Pengertian ......................................................................... 5

2. Tingkat Pengetahuan ........................................................ 5

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan .............. 5

B. Bahan tambahan pangan ......................................................... 8

1. Pengertian ......................................................................... 8

2. Syarat-syarat bahan tambahan pangan ............................ 8

3. Tujuan penggunaan .......................................................... 9

4. Golongan bahan tambahan pangan ................................... 9

5. Bahan tambahan pangan yang di larang ........................... 14

6. Batas konsumsi ................................................................ 15

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 18

A. Jenis Penelitian ........................................................................ 18

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 18

1. Tempat penelitian ............................................................. 18

2. Waktu penelitian ............................................................... 18

C. Populasi dan Sampel ................................................................ 18

1. Populasi ............................................................................ 18

2. Sampel .............................................................................. 18

D. Variabel Penelitian .................................................................. 19

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

ix

E. Prosedur penelitian .................................................................. 19

1. Tahap persiapan ................................................................ 19

2. Tahap pelaksanaan ............................................................ 19

3. Tahap penyusunan laporan ............................................... 19

F. Definisi Operasional ................................................................ 19

G. Instrumen Penelitian ................................................................ 20

H. Pengolahan dan Analisis Data ................................................. 21

1. Pengolahan data ................................................................ 21

2. Analisis data ..................................................................... 21

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................ 23

A. Data responden ........................................................................ 23

B. Tingkat pengetahuan responden .............................................. 23

BAB.V SIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 28

A. Simpulan .................................................................................. 28

B. Saran ........................................................................................ 28

1. Pemerintah ........................................................................ 28

2. Keluarga ........................................................................... 28

3. Sekolah ............................................................................. 29

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 30

LAMPIRAN

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar. 1 Pembagian kuesioner …………………………………….......... 39

Gambar. 2 Penjelasan cara pengisian kuesioner .……………….................. 39

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel. 1 Pemanis ........................................................................................... 16

Tabel. 2 Pengatur Keasaman ......................................................................... 16

Tabel. 3 Pengawet ......................................................................................... 16

Tabel. 4 Pewarna ........................................................................................... 17

Tabel. 5 Indikator soal pada kuesioner yang digunakan pada penelitian ...... 20

Tabel. 6 Pengetahuan siswa terhadap hal umum tentang Bahan

Tambahan Pangan ........................................................................... 24

Tabel. 7 Pengetahuan siswa terhadap penggolongan Bahan

Tambahan Pangan ........................................................................... 25

Tabel. 8 Tingkat pengetahuan siswa terhadap batas konsumsi

Bahan tambahan pangan serta bahayanya ...................................... 26

Tabel. 9 Persentase tingkat pengetahuan siswa SMA Negeri 1 Sabu Timur

Terhadap Batas Konsumsi Bahan Tambahan Pangan Pada

Jajanan Sekolah............................................................................... 27

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ................................................................... 32

Lampiran 2. Skema Kerja ............................................................................... 36

Lampiran 3. Lembar Permintaan Menjadi Responden ................................... 37

Lampiran 4. Lembar Persetujuan Menjadi Responden ................................... 38

Lampiran 5. Dokumentasi ............................................................................... 39

Lampiran 6. Surat Izin Penelitian .................................................................... 40

Lampiran 7. Surat selesai penelitian ............................................................... 43

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahan Tambahan Pangan yang selanjutnya disingkat BTP adalah bahan

yang ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan.(Anonim, 2012)

Sejalan dengan perkembangan zaman, maka teknologi produksi bahan

pangan juga berkembang pesat. Sejak pertengahan abad 20 peran Bahan

Tambahan Pangan (BTP) menjadi semakin penting, ini dapat dilihat dari

banyaknya bahan tambahan pangan yang tersedia secara komersil dengan

harga yang relatif murah. Hal ini mendorong meningkatnya pemakaian Bahan

Tambahan Pangan (BTP) di masyarakat (cahyadi, P2008).

Penggunaan bahan tambahan pangan sangat sulit dihindari, mengingat

bahan ini sangat bermanfaat dalam pengelolaan makanan, lagi pula tidak

semua bahan tambahan memiliki efek samping terhadap kesehatan. Namun

masyarakat harus memiliki pengetahuan mengenai bahan tambahan pangan

sebelum menggunakannya (Cahyadi, 2008)

Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan itu terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan siswa

pada umumnya dapat dipengaruhi oleh faktor usia dan penyuluhan yang sudah

didapatkan oleh tiap siswa (Notoatmodjo, 2010)

Dari hasil evaluasi Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)

tahun 2014 masih terdapat penggunaan bahan tambahan pangan berlebih

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

2

dalam makanan khususnya pada jajanan anak sekolah. Berdasarkan

pemeriksaan sampel jajanan yang paling tidak memenuhi syarat adalah

minuman berwarna/sirup, minuman es, jelly/agar-agar, dan bakso. Penyebab

sampel tidak memenuhi syarat antara lain karena menggunakan bahan

berbahaya yang dilarang untuk pangan, menggunakan bahan tambahan pangan

melebihi batas maksimal, mengandung cemaran logam berat melebihi batas

maksimal. Hal ini dapat dicegah jika siswa atau anak sekolah memiliki

pengetahuan yang baik tentang bahaya dan batas konsumsi bahan tambahan

makanan pada jajanan sekolah (Anonim, 2015).

Bahan tambahan pangan dalam bentuk sintesis atau bahan aditif buatan

adalah bahan tambahan pangan yang berpotensi lebih besar menyebabkan

penyakit jika tidak digunakan sesuai dosis. Penyakit yang biasa timbul dalam

jangka waktu lama setelah menggunakan bahan aditif adalah kanker dan

kerusakan ginjal. Oleh sebab itu pemerintah mengatur penggunaan bahan aditif

makanan secara ketat dan juga melarang penggunaan bahan aditif makanan

tertentu jika dapat menimbulkan masalah kesehatan yang berbahaya. (Praja,

2015)

Kementerian Kesehatan (2012) telah memuat bahwa bahan tambahan

pangan hanya boleh digunakan tidak melebihi batas maksimum penggunaan.

Batas maksimum penggunaan telah dinyatakan dengan nilai ADI (Acceptabel

Daily Intake). Asupan harian yang dapat diterima atau yang selanjutnya

disingkat ADI, adalah jumlah maksimum bahan tambahan pangan dalam

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

3

miligram per kilogram berat badan yang dapat dikonsumsi setiap hari selama

hidup tanpa menimbulkan efek merugikan terhadap kesehatan.

Hasil penelitian sebelumnya Riska, (2012) menyatakan bahwa

pemberian bahan tambahan pangan Monosodium Glutamat (MSG) yang

berlebihan pada mencit menunjukan aktifitas mutagenik dengan adanya

peningkatan jumlah mikronukleus sel darah merah mencit.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis berkeinginan melakukan

penelitian dengan judul “TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA

NEGERI 1 SABU TIMUR TERHADAP BATAS KONSUMSI BAHAN

TAMBAHAN PANGAN PADA JAJANAN SEKOLAH”

B. Rumusan Masalah.

Bagaimana tingkat pengetahuan siswa SMA Negeri 1 Sabu Timur

Terhadap Batas Konsumsi Bahan Tambahan Pangan Pada Jajanan Sekolah?

C. Tujuan Penelitian.

1. Tujuan umum.

Mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan siswa SMA Negeri 1 Sabu

Timur Terhadap Batas Konsumsi Bahan Tambahan Pangan Pada Jajanan

Sekolah

2. Tujuan khusus.

Mengukur bagaimana tingkat pengetahuan siswa SMA Negeri 1 Sabu Timur

Terhadap Batas Konsumsi Bahan Tambahan Pangan Pada Jajanan Sekolah

meliputi Tahu, Memahami dan Penerapannya.

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

4

D. Manfaat Penelitian.

1. Bagi siswa

Sebagai bahan informasi untuk meningkatkan pengetahuan siswa mengenai

batas konsumsi bahan tambahan pangan.

2. Bagi institusi

Sebagai pustaka dan acuan untuk penelitian selanjutnya.

3. Bagi peneliti

Dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat selama pendidikan dan

menambah pengalaman dalam pelaksanaan penelitian.

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

1. Pengertian

Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia terhadap objek melalui

indra yang dimilikinya. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan hal yang

sangat penting dalam terbentuknya tindakan seorang (Natoadmodjo,

2010).

2. Tingkat pengetahuan

Tingkat pengetahuan menurut Natoadmodjo (2010) mempunyai enam

tingkat yaitu :

a. Tahu (know)

Tahu adalah mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya

dan mampu mengingat kembali secara spesifik keseluruhan materi

yang dipelajari atau diterima.

b. Memahami (comprehension)

Memahami adalah kemampuan yang menjelaskan secara benar suatu

objek dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

Seorang yang sudah paham akan mampu menjelaskan, menyebutkan

contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya apa yang

diketahui.

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

6

c. Menerapkan ( application)

Menerapkan adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan materi

yang dipelajari dikondisi sebenarnya.

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjadikan materi atau objek

kedalam komponen-komponen tapi masih dalam struktur organisasi

yang masih saling berkaitan.

e. Sintesa (shyntesis)

Sintesis adalah kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian

didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru atau menyusun suatu

formula baru ataupun yang sudah ada.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi adalah suatu kemampuan untuk melakukan penilaian

terhadap suatu objek atau materi. Penilaian-penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau dengan menggunakan yang

sudah ada.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Notoadmodjo (2010) faktor yang mempengaruhi pengetahuan

yaitu:

a. Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tanggap dan pikir seseorang.

Semakin tua usia seseorang semakin bijak dan semakin banyak

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

7

informasi yang diperoleh serta semakin banyak hal yang dikerjakan

sehingga menambah pengetahuan.

b. Sosial budaya

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui

penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian

seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak

melakukan. Status ekonomi juga akan menentukan tersedianya suatu

fasilitas yang di perlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status

sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.

c. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik

lingkungan fisik, biologi, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh

terhadap proses masuknya pengetahuan kedalam individu yang berada

dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi

timbal balik ataupun tidak yang akan di respon sebagai pengetahuan

oleh setiap individu.

d. Pengalaman

Pengalaman bekerja dan belajar akan meningkatkan penampilan

proesional serta dapat mengembangkan kemampuan mengambil

keputusan yang merupakan manifestasi dari kepribadian penalaran

secara ilmiah.

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

8

e. Sumber informasi

Sumber informasi adalah segala sesuatu yang menjadi pengantara

dalam menyampaikan informasi. Semakin banyak informasi yang di

peroleh maka semakin banyak pengetahuan yang dimiliki.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket dengan mengemukakan sejumlah pertanyaan tentang isi materi yang

hendak diukur dari subjek penelitian atau responden

B. Bahan tambahan pangan

a. Pengertian

Bahan tambahan pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 33

tahun 2012 adalah bahan yang ditambahkan kedalam pangan untuk

mempengaruhi sifat atau bentuk pangan.

b. Syarat-syarat bahan tambahan pangan

Bahan tambahan pangan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1) Bahan tambahan pangan tidak dimaksudkan untuk dikonsumsi secara

langsung dan/atau diperlakukan sebagai bahan baku pangan.

2) Bahan tambahan pangan dapat mempunyai atau tidak mempunyai nilai

gizi, yang sengaja ditambahkan kedalam pangan untuk tujuan

teknologis pada pembuatan, pengolahan, perlakuan, pengepakan,

pengemasan, penyimpanan dan/atau pengangkutan pangan untuk

menghasilkan atau diharapkan menghasilkan suatu komponen atau

mempengaruhi sifat pangan tersebut, baik secara langsung atau tidak

langsung.

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

9

3) Bahan tambahan pangan tidak termasuk cemaran atau bahan yang

ditambahkan kedalam pangan untuk mempertahankan atau

meningkatkan nilai gizi.(Anonim, 2012)

c. Tujuan penggunaan

Tujuan penggunaan bahan tambahan pangan adalah meningkatkan atau

mempertahankan nilai gizi dan kualitas daya simpan, membuat bahan

pangan lebih mudah dihidangkan, serta mempermudah preparasi bahan

pangan.(Cahyadi, 2008)

d. Golongan bahan tambahan pangan

Bahan tambahan pangan yang di gunakan dalam pangan menurut

Peraturan Menteri Kesehatan No.33 tahun 2012 terdiri atas beberapa

golongan sebagai berikut:

1) Antibuih (Antifoaming Agent)

Antibuih adalah bahan tambahan pangan untuk mencegah atau

mengurangi pembentukan buih.

2) Antikempal (Anticaking Agent)

Antikempal adalah bahan tambahan pangan untuk mencegah

mengempalnya produk pangan.

3) Antioksidan (Antioxidant)

Antioksidan adalah bahan tambahan pangan untuk mencegah atau

menghambat kerusakan pangan akibat oksidasi.

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

10

4) Bahan pengkarbonasi (Carbonating Agent)

Bahan pengkarbonasi adalah bahan tambahan pangan untuk

membentuk karbonasi di dalam pangan.

5) Garam pengemulsi (Emulsifying Salt)

Garam pengemulsi adalah bahan tambahan pangan untuk

mendispersikan protein dalam keju sehingga mencegah pemisahan

lemak.

6) Gas untuk kemasan (Packaging Gas)

Gas untuk kemasan adalah bahan tambahan pangan berupa gas, yang

dimasukan kedalam kemasan pangan sebelum, saat maupun setelah

kemasan diisi dengan pangan untuk mempertahankan mutu pangan dan

melindungi pangan dari kerusakan.

7) Humektan (Humectant)

Humektan adalah bahan tambahan pangan untuk mempertahankan

kelembapan pangan.

8) Pelapis (Glazing Agent)

Pelapis adalah bahan tambahan pangan untuk melapisi permukaan

pangan sehingga memberikan efek perlindungan dan/atau penampakan

mengkilap.

9) Pemanis (Sweetener)

Pemanis adalah bahan tambahan pangan berupa pemanis alami dan

pemanis buatan yang memberikan rasa manis pada produk pangan.

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

11

10) Pembawa (Carrier)

Pembawa adalah bahan tambahan pangan yang digunakan untuk

memfasilitasi penanganan, aplikasi atau penggunaan bahan tambahan

pangan lain atau zat gizi di dalam pangan dengan cara melarutkan,

mengencerkan, mendispersikan atau memodifikasi secara fisik bahan

tambahan pangan lain atau zat gizi tanpa mengubah fungsinya dan

tidak mempunyai efek teknologi pada pangan.

11) Pembentuk gel (Gelling Agent)

Pembentuk gel adalah bahan tambahan pangan untuk membentuk gel.

12) Pembuih (Foaming Agent)

Pembuih adalah bahan tambahan pangan untuk membentuk atau

memelihara homogenitas dispersi fase gas dalam pangan berbentuk

cair atau padat.

13) Pengatur keasaman (Acidity Regulator)

Pengatur keasaman adalah bahan tambahan pangan untuk

mengasamkan, menetralkan dan/atau mempertahankan derajat

keasaman pangan.

14) Pengawet (Preservative)

Pengawet adalah bahan tambahan pangan untuk mencegah atau

menghambat fermentasi, pengasaman, penguraian, dan perusakan

lainnya terhadap pangan yang disebabkan oleh mikroorganisme.

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

12

15) Pengembang (raising agent)

Pengembang adalah bahan tambahan pangan berupa senyawa tunggal

atau campuran untuk melepaskan gas sehingga meningkatkan volume

adonan.

16) Pengemulsi (emulsifier)

Pengemulsi adalah bahan tambahan pangan untuk membantu

terbentuknya campuran yang homogen dari 2 atau lebih fase, yang

tidak tercampur seperti minyak dan air.

17) Pengental (thickener)

Pengental adalah bahan tambahan pangan untuk meningkatkan

viskositas pangan.

18) Pengeras (firming agent)

Pengeras adalah bahan tambahan pangan untuk memperkeras,

mempertahankan jaringan buah dan sayuran, atau berinteraksi dengan

bahan pembentuk gel untuk memperkuat gel.

19) Penguat rasa (flavour enhancer)

Penguat rasa adalah bahan tambahan pangan untuk memperkuat atau

memodifikasi rasa dan/atau aroma yang telah ada dalam bahan pangan

tanpa memberikan rasa dan/atau aroma baru.

20) Peningkat volume (bulking agent)

Peningkat volume adalah bahan tambahan pangan untuk meningkatkan

volume pangan.

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

13

21) Penstabil (Stabilizer)

Penstabil adalah bahan tambahan pangan untuk menstabilkan sistem

dispersi yang homogen pada pangan.

22) Peretensi warna (Colour Retention Agent)

Peretensi warna adalah bahan tambahan pangan yang dapat

mempertahankan, menstabilkan, atau memperkuat intensitas warna

pangan tanpa menimbulkan warna baru.

23) Perisa (Flavouring)

Perisa adalah bahan tambahan pangan berupa preparat konsentrat

dengan atau tanpa ajudan perisa yang digunakan untuk memberi

flavour dengan pengecualian rasa asin, manis dan asam.

24) Perlakuan tepung (Flour Treatment Agent)

Perlakuan tepung adalah bahan tambahan pangan yang ditambahkan

pada tepung untuk memperbaiki warna, mutu adonan dan atau

pemanggangan termasuk bahan pengembang adonan, pemucat dan

pematang tepung.

25) Pewarna (Colour)

Pewarna adalah bahan tambahan pangan berupa pewarna alami dan

pewarna sintesis, yang ketika di tambahkan atau diaplikasikan pada

pangan mampu memberi atau memperbaiki warna.

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

14

26) Sekuestran (Sequestrant)

Sekuestran adalah bahan tambahan pangan yang dapat mengikat ion

logam polivalen untuk membentuk kompleks sehingga meningkatkan

stabilitas dan kualitas pangan.(Anonim, 2012)

e. Bahan tambahan pangan yang dilarang

Bahan tambahan pangan yang dilarang penggunaannya di indonesia

menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 33 tahun 2012

1.Asam borat dan senyawanya (Boric Acid)

2.Asam salisilat dan garamnya (Salicylic Acid And Its Salt)

3.Dietilpirokarbonat (Diethylpyrocarbonate, DEPC)

4.Dulsin (Dulcin)

5.Formalin (Formaldehyde)

6.Kalium bromat (Potassium Bromate)

7.Kalium klorat (Potassium Chlorate)

8.Kloramfenikol (Chloramphenicol)

9.Minyak nabati yang di brominasi (Brominated Vegetabel Oils)

10. Nitrofurason (Nitrofurazone)

11. Dulkamara (Dulcamara)

12. Kokain (Cocaine)

13. Nitrobenzene (Nitrobenzene)

14. Sinamil atranilat (Cinnamyl Anthranilate)

15. Dihidrosafrol (Dihydrosafrole)

16. Biji tonka (Tonka Bean)

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

15

17. Minyak kalamus (Calamus Oil)

18. Minyak tansi (Tansy Oil)

19. Minyak sasafras (Sasafras Oil)

f. Batas konsumsi

Bahan tambahan pangan hanya boleh konsumsi tidak melebihi batas

maksimum penggunaan. Asupan Harian yang Dapat Diterima atau

Acceptabel Dayli Intake (ADI) adalah jumlah maksimum bahan tambahan

pangan dalam miligram per kilogram berat badan yang dapat dikonsumsi

setiap hari selama hidup tanpa menimbulkan efek merugikan terhadap

kesehatan. (Anonim, 2012)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan batas-batas yang

disebut Acceptabel Daily Intake (ADI) atau kebutuhan per orang perhari,

yaitu jumlah yang dapat dikonsumsi tanpa menimbulkan resiko. ADI

menentukan berapa banyak konsumsi food additives setiap hari yang dapat

diterima dan dicerna tanpa mengalami resiko kesehatan. ADI dihitung

berdasarkan berat badan konsumen dan sebagai standar digunakan berat

badan 50 kg untuk negara Indonesia dan negara-negara berkembang

lainnya. Satuan ADI adalah mg food additives per kg.( Femelia, 2009)

Berikut Bahan tambahan yang memiliki nilai ADI menurut Peraturan

Kepala Badan POM No. 4 tahun 2014 tentang Batas Maksimum

Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pemanis

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

16

Tabel 1.Pemanis

NO Bahan tambahan pangan Golongan Nilai ADI

(mg/kgBB)

1 Glikosida steviol (Steviol

Glycosides)

Pemanis alami 0-4

2 Asesulfam-K (Acesulfame

Potassium)

Pemanis buatan 0-15

3 Aspartam (Aspartame) Pemanis buatan 0-40

4 Siklamat (Cyclamates) Pemanis buatan 0-11

5 Sakarin (Saccharins) Pemanis buatan 0-5

6 Sukralosa(Sucralose) Pemanis buatan 0-15

7 Neotam (Neotame) Pemanis buatan 0-2

Peraturan Kepala Badan POM No.8 tahun 2013 tentang Batas Maksimum

Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pengatur Keasaman

Tabel.2 Pengatur Keasaman

NO Bahan tambahan pangan Golongan Nilai ADI

(mg/kgBB)

1 Asam tartat (Tartaric Acid) Pengatur keasaman 0-30

2 Kalium hidrogen tartat

(Potassium Hydrogen

Tartrate)

Pengatur keasaman 0-30

3 Asam adipat dan garamnya

(Adipic Acid And Its Salts)

Pengatur keasaman 0-5

Peraturan Kepala Badan POM No. 36 tahun 2013 tentang Batas

Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pengawet.

Tabel 3. Pengawet

NO Bahan tambahan pangan Golongan Nilai ADI

(mg/kgBB)

1 Asam sorbat dan garamnya

(Sorbic Acid And Its Salts) Pengawet 0-25

2 Asam benzoat dan garamnya

(Benzoic Acid And Its Salt) Pengawet 0-5

3 Garam Sulfit (Sulphites) Pengawet 0-0,7

4 Garam nitrat (Nitrates Salt) Pengawet 0-3,7

Peraturan Kepala Badan POM No. 37 tahun 2013 tentang Batas

Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pewarna

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

17

Tabel.4 Pewarna

NO Bahan tambahan pangan Golongan Nilai ADI

(mg/kgBB)

1 Kurkumin Cl.No. 75300

(Curcumin)

Pewarna alami 0-3

2 Riboflavin (Riboflavin) Pewarna alami 0-0,5

3 Karmin Cl.No.75470

(Carmines)

Pewarna alami 0-5

4 Ekstrak Anato Cl.No.75120

(Annatto Extract)

Pewarna alami 0-12

5 Antosianin (Anthocyanins) Pewarna alami 0-2,5

6 Tartrazin Cl.No.19140

(Tartrazine)

Pewarna

sintesis

0-7,5

7 Kuning kuinolin Cl.No.47005

(Quinoline Yellow)

Pewarna

sintesis

0-5

8 Kuning FCF Cl.No.15985

(Sunset Yellow FCF)

Pewarna

sintesis

0-4

9 Karmoisin Cl.No.14720

(Azorubine (Carmoizine))

Pewarna

sintesis

0-4

10 Ponceau 4R Cl.No.16255

(Ponceau 4R (Cochineal Red

A))

Pewarna

sintesis

0-4

11 Eritrosin Cl.No.45430

(Erytrosine)

Pewarna

sintesis

0-0,1

12 Merah allura Cl.No.16035

(Allura Red AC)

Pewarna

sintesis

0-7

13 Biru berlian FCF Cl.No.42090

(Brilliant Blue FCF)

Pewarna

sintesis

0-12,5

14 Hijau FCF Cl.No.42053 (Fast

Green FCF)

Pewarna

sintesis

0-25

15 Coklat HT Cl.No.20285

(Brown Ht)

Pewarna

Sintesis

0-1,5

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Penelitian ini adalah jenis penelitian Deskriptif Kualitatif.

B. Tempat dan Waktu penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sabu Timur, Kecamatan

Sabu Timur, Kabupaten Sabu Raijua.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan juni 2018

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa Kelas X dan XI SMA

Negeri 1 Sabu Timur

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah 87 orang siswa SMA Negeri 1 Sabu

Timur, dengan kriteria sampel:

a. Siswa kelas X dan XI

b. Siswa yang pernah/sering jajan disekolah

c. Mampu berkomunikasi

d. Bersedia menjadi responden

Rumus perhitungan penentuan sampel :n =

( ) (sugiyono, 2010)

Keterangan :

n : sampel

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

19

N : jumlah populasi 675

d2 : tingkat kesalahan 10%

D. Variabel penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel tunggal

yaitu Tingkat Pengetahuan Siswa Terhadap Batas Konsumsi Bahan Tambahan

Pangan Pada Jajanan Sekolah.

E. Prosedur Penelitian

1. Tahap persiapan

a. Survey lokasi penelitian

b. Mengurus surat izin penelitian

c. Penyusunan kuesioner penelitian

2. Tahap pelaksanaan

a. Pengenalan responden

b. Pembagian kuesioner kepada responden dan penjelasan

c. Pengumpulan kuesioner yang telah diisi oleh responden

3. Tahap penyusunan laporan

a. Merekap hasil pengisian kuesioner

b. Pengolahan dan analisis data

c. Penarikan kesimpulan

F. Definisi Operasional (DO)

1. Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia terhadap suatu objek.

Tingkat pengetahuan meliputi tahu, memahami dan penerapannya. Dalam

hal ini tingkat pengetahuan siswa SMA Negeri 1 Sabu Timur, Kecamatan

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

20

Sabu Timur Kabupaten Sabu Raijua, terhadap batas konsumsi bahan

tambahan pangan pada jajanan sekolah. Pengetahuan baik bila jawaban

responden ≥76%-100%, pengetahuan cukup bila jawaban responden 56%-

75%, dan pengetahuan kurang bila jawaban responden <56%.

2. Siswa merupakan murid Sekolah Menengah Atas, dalam hal ini adalah

siswa SMA Negeri 1 Sabu Timur, Kecamatan Sabu Timur Kabupaten

Sabu Raijua yang pernah/sering mengkonsumsi jajanan di sekolah.

3. Bahan tambahan pangan adalah bahan yang ditambahkan kedalam pangan

untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan. Dalam hal ini adalah bahan

tambahan pangan yang digunakan pada jajanan sekolah siswa SMA

Negeri 1 Sabu Timur, Kecamatan Sabu Timur Kabupaten Sabu Raijua.

4. Jajanan adalah pangan yang di jajakan, dalam hal ini jajanan sekolah yang

biasa atau sering dikonsumsi oleh siswa SMA Negeri 1 Sabu Timur,

Kecamatan Sabu Timur, Kabupaten Sabu Raijua.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar

kuisioner yang terdiri dari 3 indikator dan disebarkan ke dalam 15 item soal.

Tabel.5 Indikator soal pada kuesioner yang digunakan pada penelitian

No Indikator Butir Soal Jumlah Soal

1. Pengetahuan siswa terhadap hal umum

tentang bahan tambahan pangan

1, 2, 3, 9,

11

5 soal

2. Pengetahuan siswa terhadap

Penggolongan bahan tambahan pangan

4, 5, 6, 7, 8 5 soal

3. Pengetahuan siswa terhadap batas

konsumsi bahan tambahan pangan dan

bahayanya

10, 12, 13,

14, 15

5 soal

Jumlah 15 15 soal

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

21

H. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan data

Pengolahan data dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:

a. Tahap editing

Sebelum diolah data yang sudah terkumpul perlu diperiksa terlebih

dahulu, meliputi kelengkapan pengisian, kejelasan tulisan dan maksud.

b. Tahap coding

Jawaban pada kuesioner diberi kode, yaitu dengan memberikan tanda

pada jawaban yang benar dan yang salah.

c. Tahap scoring

Memberikan skor atau nilai pada setiap jawaban yang diberikan oleh

responden.

d. Tabulasi

Tabulasi dimaksudkan untuk memasukkan data ke dalam tabel dan

mengatur angka sehingga dapat dihitung dalam berbagai kategori.

2. Analisis data

Data yang diperoleh diberi skor menggunakan skala guttman, yaitu untuk

jawaban yang benar diberi nilai 1 dan jawaban yang salah diberi nilai 0,

dideskripsikan dalam bentuk tabel. Data yang telah dideskripsikan dari

kuisioner tersebut dikategorikan dalam kategori pengetahuan baik, cukup

dan kurang.

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

22

1) pengetahuan baik : 76 % - 100 %

2) pengetahuan cukup : 56 % - 75 %

3) pengetahuan kurang : < 56 %

Adapun rumus untuk mengetahui skor persentase (Arikunto, 2006):

Keteranagan :

P : Persentase

X : Jumlah jawaban benar

n : Jumlah seluruh item soal

P =

x 100%

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

23

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Responden

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan cara observasi langsung

dan instrument berupa kuesioner. Responden yang diambil adalah siswa SMA

Negeri 1 Sabu Timur yang terdiri dari siswa kelas X (sepuluh) atau kelas 1

sebanyak 58 orang dan kelas XI (sebelas) atau kelas dua sebanyak 29 orang

sehingga total responden adalah 87 orang. Adapun dalam penelitian ini tidak

menggunakan responden dari kelas XII dikarenakan pada saat melakukan

penelitian siswa kelas XII telah mengikuti ujian akhir nasional yang berarti

tidak lagi mengikuti aktivitas pembelajaran di sekolah tersebut. Berdasarkan

kuesioner yang telah disebarkan, seluruh siswa menyatakan bahwa bersedia

menjadi responden dan bersedia mengisi koesioner yang dibagikan. Hal ini

dinyatakan dengan tanda tangan lembar persetujuan menjadi responden oleh

seluruh sampel siswa (100%).

B. Tingkat Pengetahuan Responden

Karakteristik tingkat pengetahuan siswa Terhadap Batas Konsumsi Bahan

Tambahan Pangan Pada Jajanan Sekolah yang diteliti meliputi Tahu,

Memahami, dan Penerapannya yang dibagi dalam 3 indikator dan disebarkan

dalam 15 item soal, kemudian dipersentasikan satu persatu dan tiap item

dibagi dengan banyaknya siswa agar didapatkan persentasi untuk tiap nomor.

Data tingkat pengetahuan siswa terhadap batas konsumsi bahan tambahan

pangan pada jajanan sekolah dapat dilihat pada tabel-tabel berikut.

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

24

Tabel.6 Pengetahuan siswa mengenai definisi tentang Bahan Tambahan

Pangan.

No Indikator Skor

benar

Presentase

(%) Kategori

1. Apakah saudara/I pernah

mendengar tentang bahan

tambahan pangan?

74 85,1 Baik

2. Apakah sudara/I tahu

mengapa bahan tambahan

pangan ditambahkan kedalam

makan atau minuman?

51 58,6 Cukup

3. Apakah saudara/I tahu ada

berapa golongan bahan

tambahan pangan yang ada

diindonesia

13 14,9 Kurang

4. Tahukah sudara/I tidak semua

bahan tambahan pangan

diijinkan untuk ditambahkan

kedalam makan atau

minuman?

56 64,4 Cukup

5.. Apakah saudara/I tahu

meskipun diijinkan untuk

ditambahkan kedalam pangan,

bahan tambahan pangan tetap

memiliki batas

konsumsi(ADI)?

55 63,2 Cukup

(Data primer 2018)

Data tabel.6 menunjukan siswa memiliki tingkat pengetahuan baik

pernah mendengar tentang bahan tambahan pangan (85,1%), siswa memiliki

pengetahuan cukup tidak semua bahan tambahan pangan diijinkan untuk

ditambahkan kedalam pangan (64,4%), dan siswa memiliki pengetahuan

kurang tentang golongan Bahan Tambahan Pangan yang ada di Indonesia

(14,9%), hal ini menggambarkan kurangnya pengetahuan tentang golongan

bahan tambahan pangan yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Rata-rata

tingkat pengetahuan siswa mengenai definisi tentang bahan tambahan pangan

berdasarkan data diatas adalah berpengetahuan cukup (57,24%).

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

25

Tingkat pengetahuan terhadap penggolongan bahan tambahan pangan

dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel.7 Pengetahuan siswa terhadap penggolongan Bahan Tambahan

Pangan

No Indikator Skor benar Presentase

(%) Kategori

1 Apakah saudara/I pernah

membaca komposisi dan nilai

gizi pada jajanan seperti

minuman instan dan makanan

ringan atau snack

74 85,1 Baik

2 Tahukah saudara/I jajanan

sepeti sirup manis dan

minuman penyegar

mengandung pemanis dan

pengawet yang merupakan

salah satu golongan bahan

tambahan pangan ?

58 66,7 Cukup

3 Apakah bahan bahan tambahan

pangan seperti pengawet,

pemanis dan pewarna memiliki

nilai gizi?

67 77 Baik

4 Menurut sudara/I apakah

pemanis (sorbitol, siklamat,

dan sakarin) termasuk bahan

tambahan pangan?

46 52,9 Kurang

5 Menurut saudara/I apakah

formalin merupakan bahan

tambahan pangan?

68 78,2 Baik

(Data primer 2018)

Dari tabel.7 menunjukan siswa memiliki pengetahuan kurang bahwa pemanis

(sorbitol, siklamat, dan sakarin) termasuk bahan tambahan pangan (52,9%). 74

orang 85,1% Siswa pernah membaca komposisi dan nilai gizi pada jajanan

seperti minuman instan dan makanan ringan atau snack, hal ini memberikan

gambaran siswa hanya membaca komposisi jajanan tanpa mengetahui jenis zat

yang terkandung didalam komposisi jajanan tersebut.

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

26

Data tingkat pengetahuan siswa terhadap batas konsumsi bahan tambahan

pangan dan bahayanya bagi tubuh dapat dilihat dibawah ini.

Tabel.8 Tingkat pengetahuan siswa terhadap batas konsumsi bahan

tambahan pangan serta bahayanya.

No Indikator Skor

benar Presentase (%) Kategori

1 Bila suatu makan mengandung

asam borat, apakah masih

layak untuk dijajakan?

73 83,9 Baik

2 Dapatkah seseorang anak

dengan berat badan 20 kg,

mengkonsumsi minuman

instan yang memiliki ADI 15

mg/kgBB lebih dari 300 mg

66 75,9 Baik

3 Tahukah saudara/I jika

mengkonsumsi makanan yang

mengandung bahan tambahan

pangan melebihi batas dapat

menimbulkan masalah

kesehatan

78 89,7 Baik

4 Apakah sudara/I salah satu

pemicu terjadinya kanker dan

gagal ginjal adalah karena

mengkonsumsi makanan yang

mengandung bahan tambahan

makanan secara berlebihan

55 63,2 Cukup

5 Apakah saudara/I masih mau

mengkonsumsi makanan yang

mengandung bahan tambahan

secara berlebihan?

65 74,7 Cukup

(Data primer 2018)

Tabel.8 menunjukan siswa memiliki tingkat pengetahuan baik terhadap batas

konsumsi bahan tambahan pangan serta bahayanya. 73 orang siswa (83,9%)

mengetahui makanan yang mengandung asam borat, tidak layak untuk

dijajakan dan 78 orang Siswa (89,7%) mengetahui bahaya mengkonsumsi

makanan yang mengandung bahan tambahan pangan melebihi batas dapat

menimbulkan masalah kesehatan. Siswa berpengetahuan cukup (63,2%)

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

27

bahwa mengkonsumsi bahan tambahan pangan yang berlebihan dapat

menyebabkan kanker dan gagal ginjal.

Dari 3 indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan siswa

menunjukan siswa memiliki tingkat pengetahuan cukup mengenai definisi

bahan tambahan pangan (57,24%), tingkat pengetahuan cukup terhadap

penggolongan bahan tambahan pangan (71,98%), dan berpengetahuan baik

terhadap batas konsumsi bahan tambahan pangan serta bahayanya (77,48%).

Secara keseluruhan tingkat pengetahuan siswa Terhadap Batas Konsumsi

Bahan Tambahan Pangan Pada Jajanan Sekolah dilihat pada tabel berikut.

Tabel.9 Persentase tingkat pengetahuan siswa Terhadap Batas Konsumsi

Bahan Tambahan Pangan Pada Jajanan Sekolah

Tingkat Pengetahuan Skor Jumlah Presentase

Baik 12-15 32 36,8%

Cukup 9-11 39 44,8%

Kurang 1-8 16 18,4%

Jumlah 87 100%

(Data primer 2018)

Dari tabel.10 menunjukan siswa yang mendapat nilai 12-15 dengan tingkat

pengetahuan baik 32 orang (36,8%), siswa yang mendapatkan nilai 9-11

dengan pengetahuan cukup adalah 39 orang (44,8%), dan 16 orang (18,4%)

mendapatkan nilai 1-8 dengan pengetahuan kurang. Kurangnya pengetahuan

siswa dapat di sebabkan oleh berbagai faktor.

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

28

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Tingkat pengetahuan siswa terhadap Batas Konsumsi Bahan Tambahan

Pangan Pada Jajanan Sekolah adalah berpengetahuan cukup dengan rincian

tingkat pengetahuan baik sebanyak 36,8%, tingkat pengetahuan cukup

sebanyak 44,8%, dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 18,4%. Meskipun

hanya 18,4% yang memiliki tingkat pengetahuan kurang namun perlu perlu

adanya sosialisasi tentang Batas Konsumsi Bahan Tambahan Pangan sehingga

siswa memiliki pengetahuan yang baik terhadap penggunaan bahan tambahan

pangan.

B. Saran

1. Pemerintah

a. meningkatkan sosialisasi keberbagai media

b. memaksimalkan fungsi lembaga terkait dalam upaya peningkatan

pengetahuan siswa terutama terhadap penggolongan dan batas

konsumsi serta bahaya bahan tambahan pangan.

c. memberiksn akses yang mudah kepada pelajar untuk lebih

mendapatkan pengetahuan yang luas tentang Bahan Tambahan

Pangan.

2. Keluarga

Keluarga dalam hal orang tua memberikan pengetahuan dasar mengenai

bahaya mengkonsumsi jajanan yang mengandung bahan tambahan pangan

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

29

secara berlebihan sejak dini kepada anak dan memberikan teladan atau

contoh yang baik dalam memilih makanan.

3. Sekolah.

a. Sekolah yang memberlakukan program jajanan sehat.

b. Menyediakan referensi-referensi yang sesuai diperpustakaan sekolah.

c. Mengoptimalkan peran dan fungsi BK (bimbingan dan konseling)

disekolah

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

30

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian SuatuPendekatan Praktek.

Rineka Cipta : Jakarta

Badan Pengawas Obat Dan Makanan, 2013a. Peraturan Kepala Badan Pengawas

Obat dan Makanan Republik Indonesia, Nomor 8 tahun 2013, tentang

Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pengatur

Keasaman, Jakarta, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik

Indonesia

Badan Pengawas Obat Dan Makanan, 2013b. Peraturan Kepala Badan Pengawas

Obat dan Makanan Republik Indonesia, Nomor 36 tahun 2013, tentang

Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pengawet,

Jakarta, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia

Badan Pengawas Obat Dan Makanan, 2013c. Peraturan Kepala Badan Pengawas

Obat dan Makanan Republik Indonesia, Nomor 37 tahun 2013, tentang

Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pewarna,

Jakarta, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia

Badan Pengawas Obat Dan Makanan, 2014. Peraturan Kepala Badan Pengawas

Obat dan Makanan Republik Indonesia, Nomor 4 tahun 2014, tentang

Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pemanis,

Jakarta, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia

Cahyadi W, 2008. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan, PT

Bumi Aksara, Jakarta

Femelia, Welly. Analisa Penggunaan Zat Warna Pada Kripik Balado Yang

Diproduksi Di Kecamatan Paya Kumbu Barat. Medan: Universitas

Sumatra Utara. Hlm 42. 2009

Kementerian Kesehatan.2012, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia,

Nomor 33 tahun 2012, tentang Bahan Tambahan Pangan, Jakarta,

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan.2015, Pusat Data Dan Informasi, Situasi Pangan Jajanan

Anak Sekolah, Jakarta, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2018, Data Referensi Pendidikan,

Profil Satuan Pendidikan SMAN 1 SABU TIMUR, Jakarta, Pusat Data

Dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

31

Natoadmodjo S. 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat,Prinsip-Prinsip Dasar.Rineka

Cipta : Jakarta

Natoadmodjo S. 2010. Metodologi penelitian kesehatan,Rineka Cipta : Jakarta

Rangkuti, H.R, dkk. 2012, Pengaruh Pemberian Monosodium Glutamat (MSG)

Pada Pembentukan Mikronukleus Sel Darah Merah Mencit, Journal of

Pharmaceutics and Pharmacology, 1 (1): 29-36. Diakses pada 20 februari

2018, http://jurnal.usu.ac.id/index.php/jpp/article/view/1964

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif DAN R&D, Alfabeta:

Bandung

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

32

Lampiran 1.Kuesioner penelitian

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR

TERHADAP BATAS KONSUMSI BAHAN TAMBAHAN PANGAN PADA

JAJANAN SEKOLAH

Daftar pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar Tingkat

Pengetahuan Siswa SMA Negeri 1 Sabu Timur Terhadap Batas Konsumsi Bahan

Tambahan Pangan pada Jajanan Sekolah. Setiap jawaban atau respon yang anda

berikan akan sangat ternilai bagi penelitian ini. Untuk bantuan tersebut sebelum

dan sesudahnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Data kuesioner ini di pergunakan semata-mata hanya untuk penyusunan

Karya Tulis Ilmiah. Mohon diisi sesuai dengan pengetahuan saudara/i.

A. Identitas responden

No responden :

Nama :

Umur :

Kelas :

B. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan pengetahuan

saudara/i

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

33

1. Apakah saudara/I pernah mendengar tentang bahan tambahan pangan?

a. Ya

b. Tidak

2. Apakah saudara/I tahu mengapa bahan tambahan pangan di tambahkan

kedalam makanan atau minuman?

a. Ya

b. Tidak

3. Apakah saudara/I tahu ada berapa golongan bahan tambahan pangan

yang ada di Indonesia?

a. Ya

b. Tidak

4. Apakah saudara/I pernah membaca komposisi dan nilai gizi pada

jajanan seperti minuman instan dan makanan ringan atau snack?

a. Ya

b. Tidak

5. Menurut saudara/I apakah pemanis (sorbitol, siklamat dan sakarin)

termasuk bahan tambahan pangan?

a. Ya

b. Tidak

6. Menurut saudara/I apakah formalin merupakan bahan tambahan

pangan?

a. Ya

b. Tidak

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

34

7. Tahukah saudara/I jajanan seperti sirup manis dan minuman penyegar

mengandung pemanis dan pengawet yang merupakan salah satu

golongan bahan tambahan pangan?

a. Ya

b. Tidak

8. Apakah bahan bahan tambahan pangan seperti pengawet, pemanis, dan

pewarna memiliki nilai gizi?

a. Ya

b. Tidak

9. Tahukah saudara/I tidak semua bahan tambahan pangan diijinkan

untuk ditambahkan kedalam makanan atau minuman?

a. Ya

b. Tidak

10. Bila suatu makanan mengandung Asam borat, apakah masih layak

untuk di jajakan?

a. Ya

b. Tidak

11. Apakah saudara/I tahu meskipun diijinkan untuk ditambahkan ke

dalam pangan, Bahan tambahan pangan tetap memiliki batas konsumsi

(ADI)?

a. Ya

b. Tidak

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

35

12. Dapatkah seorang anak dengan berat badan 20 kg, mengkonsumsi

minuman instan yang memiliki ADI 15 mg/kgBB lebih dari 300 mg?

a. Ya

b. Tidak

13. Tahukah saudara/i jika mengkonsumsi makanan yang mengandung

bahan tambahan pangan melebihi batas dapat menimbulkan masalah

kesehatan?

a. Ya

b. Tidak

14. Apakah saudara/I salah satu pemicu terjadinya kanker dan gagal ginjal

adalah karena mengonsumsi makanan yang mengandung bahan

tambahan makanan secara berlebihan?

a. Ya

b. Tidak

15. Apakah saudara/I masih mau mengkonsumsi makanan yang

mengandung bahan tambahan makanan secara berlebihan?

a. Ya

b. Tidak.

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

36

Lampiran 2. Skema Kerja

SurveiLokasi

Melakukan Observasi

Mengurus Surat Perizinan

Penyusunan kuesioner

Pembagian Kuesioner

Pengumpulan kuesioner

Rekapitulasi data

Mencari Responden

Tabulasi Data

Kesimpulan

Analisis Data

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

37

Lampiran 3. Lembar permintaan menjadi responden

Kepada

Yth. Calon Responden

Di Tempat

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Jhon Kasianus Christian

NIM : PO.530333215658

Adalah mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang Program Studi

Farmasi yang akan melakukan penelitian dengan judul Tingkat Pengetahuan

Siswa SMA Negeri 1 Sabu Timur terhadap Batas Konsumsi Bahan Tambahan

Pangan pada Jajanan Sekolah. Penelitian ini tidak menimbulkan kerugian bagi

responden dengan segala informasi yang diberikan akan dijamin kerahasiaannya

serta hanya digunakan untuk penelitian. Pada surat ini, calon responden boleh

menolak berpartisipasi dalam penelitian ini.

Atas bantuan dan kerja sama yang baik, saya ucapkan terima kasih.

Kupang, Juni 2018

Peneliti

Jhon Kasianus Christian

NIM. PO.530333215658

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

38

Lampiran 4. Lembar persetujuan menjadi responden

Setelah saya membaca penjelasan pada lembar pertama, saya bersedia turut

berpartisipasi sebagai responden penelitian yang dilaksanakan oleh mahasiswa

Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang Program Studi Farmasi atas nama Jhon

Kasianus Christian dengan judul Tingkat Pengetahuan Siswa SMANegeri 1 Sabu

Timur terhadap Batas Konsumsi Bahan Tambahan Pangan pada Jajanan Sekolah.

Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak berakibat negative pada saya, sehingga

informasi yang saya berikan adalah yang sebenar-benarnya dan tanpa paksaan.

Dengan demikian saya bersedia menjadi responden peneliti.

Kupang, 4 Juni 2018

Responden

( )

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

39

Lampiran 5. Dokumentasi

1. Pembagian Kuesioner

2. Penjelasan cara Pengisian Kuesioner

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

40

Lampiran 6. Surat izin penelitian

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

41

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

42

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

43

Lampiran 7. Surat selesai penelitian

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SABU TIMUR …repository.poltekeskupang.ac.id/239/1/Jhon Kasianus Christian.pdf · tambahan pangan sebelum menggunakannya. Penelitian ini merupakan

44