TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM...
Transcript of TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM...
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM FOLAT
BAGI KEHAMILAN DI BPM AL-FIRDAUS KISMOYOSO
NGEMPLAK BOYOLALI
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
Rahmawati Muslimah
NIM B.12096
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulilah, penulis panjatkan kepada Allah SWT, dan Nabi
besar Muhammad SAW, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat
Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asam Folat bagi Kehamilan di BPM Al-Firdaus
Kismoyoso Ngemplak Boyolali”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud
sebagai salah satu syarat kelulusan di STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan atas bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.
2. Ibu Retno Wulandari, SST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Rahajeng Putriningrum, SST, M.Kes, selaku dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
4. Ibu Dyah Widya S, Amd.Keb selaku pimpinan BPM Al-Firdaus Kismoyoso
Ngemplak Boyolali yang telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan
responden dalam penelitian.
5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh referensi
dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
v
vi
Prodi D III Kebidanan
STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015
Rahmawati Muslimah
B12096
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM FOLAT
BAGI KEHAMILAN DI BPM AL-FIRDAUS KISMOYOSO
NGEMPLAK BOYOLALI
xiii+ 45 halaman+ 20 lampiran+ 7 tabel+ 3 gambar
ABSTRAK
Latar Belakang : Wanita yang merencanakan kehamilan harus memperhatikan
kesehatan dan asupan makanan sesuai standar gizi yang akan berpengaruh pada
tumbuh kembang janin dan berdampak kesehatan ibu. Asam folat merupakan
vitamin yang sangat penting selama kehamilan, kekurangan asam folat dapat
mengakibatkan anemia dan kecacatan pada bayi yang dilahirkan. Menurut Marmi
(2013), manfaat dari asam folat seperti dibutuhkan untuk pembentukan sel darah
merah, perbaikan DNA pada tubuh, dan pembentukan jaringan yang telah rusak.
Hasil studi pendahuluan pada 13 ibu hamil yang telah diwawancarai terdapat 11 ibu
hamil tidak mengetahui asam folat dan 2 ibu hamil mengetahui asam folat.
Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat bagi
kehamilan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali dalam katagori baik,
cukup, dan kurang.
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak
Boyolali pada bulan April-Mei 2015. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak
35 ibu hamil dengan teknik pengambilan sampel dengan cara Accidental Sampling.
Penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu hamil tentang
asam folat bagi kehamilan dan instrumen kuesioner tertutup serta analisis data
meggunakan analisis univariat.
Hasil Penelitian : Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asam Folat bagi
Kehamilan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali dalam katagori baik
5 orang (14,3%), cukup 25 orang (71,4%), dan kurang 5 orang (14,3%).
Kesimpulan : Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asam Folat bagi Kehamilan
di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali mayoritas katagori cukup
sebanyak 25 orang (71,4%).
Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Hamil, dan Asam Folat
Kepustakaan : 22 literatur (Tahun 2008-2013)
vii
MOTTO
1. Selalu positive thinking bahwa semua yang dilakukan ada hikmah dari NYA
(penulis).
2. Jangan berputus asa percaya bahwa ALLAH tidak akan memberi cobaan di luar
batas kemampuan hamba NYA (penulis).
3. Kesenangan bisa dibeli, tapi teman yang menyenangkan sulit dicari dan tidak
akan bisa dibeli (penulis).
4. Pertolongan dan kemenangan itu datangnya hanya dari ALLAH (Q.S An Nashr:
1-3)
PERSEMBAHAN
Dengan segala rasa rendah hati, karya tulis ilmiah ini penulis persembahkan:
1. ALLAH SWT yang mana telah memberikan rahmat dan hidayah kepada saya,
sehingga saya dapat menyelesaikan KTI ini. (Alhamdulillah) J J J
2. Baginda Rosul Nabi Muhammad SAW yang mana lantunan sholawat telah
menemaniku dikala sedih maupun senang. (Allahumma sholli’ala Muhammad)
J J J
3. Bapak dan ibu tercinta yang telah memberiku kasih sayang, doa, dan dukungan
yang tak terhenti dengan setulus hati. Semoga ALLAH SWT yang membalas
ketulusan kalian. (amin) J J J
4. For my sister and my brother (ipar) terimakasih yang selalu memberi support di
setiap langkahku. J J J
5. Tak tertinggal my little brothers dan keponakanku Nabil yang gag kalah ganteng
terimakasih yang telah membuatku tertawa. (hahahaha)
6. Pembimbing Akademik bu Cristiani Bumi P terimakasih atas bimbingan dan
ACC ASKEB 100% pada tanggal 09 April 2015 lalu. J J
7. Pembimbing KTI bu Rahajeng serta semua Dosen STIKes Kusuma Husada atas
segala bimbingan dan kesabarannya.
8. Teman-temanku yang berpartisipasi dan support dalam KTI ini. J J
9. Almamater tercinta.
viii
CURICULUM VITAE
Nama : Rahmawati Muslimah
Tempat/ Tamggal Lahir : Sukoharjo, 24 Mei 1994
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jetis Rt. 02/ 03 Gadingan Mojolaban Sukoharjo
Riwayat Pendidikan
1. SD Negri Gadingan III LULUS TAHUN 2006
2. Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren LULUS TAHUN 2009
Ta’mirul Islam Surakarta
3. MAPK MAN 1 Surakarta LULUS TAHUN 2012
4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN . .................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................. vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................. vii
CURICULUM VITAE ............................................................................... viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................... 4
E. Keaslian Penelitian .................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ......................................................................... 6
1. Pengetahuan ........................................................................ 6
2. Kehamilan ........................................................................... 15
3. Asam folat .......................................................................... 17
B. Kerangka Teori ........................................................................ 22
C. Kerangka Konsep Penelitian ................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian .............................................. 24
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 24
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............... 25
x
D. Variabel Penelitian .................................................................. 26
E. Definisi Operasional ................................................................ 26
F. Instrumen Penelitian .................................... ............................ 27
G. Teknik pengumpulan Data ...................................................... 30
H. Metode Pengolahan Dan Analisis Data ................................... 31
I. Etika Penelitian ....................................................................... 34
J. Jadwal Penelitian ..................................................................... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ...................................... 36
B. Hasil penelitian ........................................................................ 36
C. Pembahasan ............................................................................. 40
D. Keterbatasan ............................................................................ 42
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 43
B. Saran ........................................................................................ 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional ................................................................ 26
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner .................................................................. 28
Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan .................. 37
Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan umur ............................. 37
Tabel 4.3 karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ....................... 38
Tabel 4.4 Mean dan Standar Deviasi ....................................................... 38
Tabel 4.5 Kuantitas Responden berdasarkan 3 Katagori ........................ 39
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori ....................................................................... 22
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ................................................................... 23
Gambar 4.1 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asam Folat bagi
Kehamilan ............................................................................. 39
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Sudi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 8. Surat Permohonan menjadi Responden
Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent)
Lampiran 10. Kuesioner Uji Validitas
Lampiran 11. Pedoman Skoring Kuesioner Uji Validitas
Lampiran 12. Kuesioner Penelitian
Lampiran 13. Pedoman Skoring Kuesioner Penelitian
Lampiran 14. Data Tabulasi Uji Validitas
Lampiran 15. Data Hasil Uji Validitas
Lampiran 16. Data Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 17. Data Tabulasi Hasil Penelitian
Lampiran 18. Perhitungan Nilai Mean dan Standard Deviatian
Lampiran 19. Dokumentasi Penelitian (Foto)
Lampiran 20. Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan anugrah Tuhan yang tak terhingga nilainya. Bagi
yang sedang merencanakan kehamilan salah satu persiapan yang harus
diperhatikan yaitu kondisi kesehatan, segala asupan yang dikonsumsi pun
usahakan memenuhi standar gizi, tentunya hal tersebut bukan hanya
berpengaruh pada tumbuh kembang janin namun berdampak positif bagi
kesehatan tubuh si ibu. Bahkan alangkah bagusnya bila calon ibu mulai
mengkonsumsi beberapa zat gizi 3 (tiga) bulan sebelum masa kehamilan.
Asupan bernutrisi yang dikonsumsi dalam masa hamil diperlukan dalam
jumlah yang lebih banyak lagi dibandingkan sebelumnya, misalnya asam folat
(Proverawati dkk, 2010).
Berbagai asupan bernutrisi yang dibutuhkan oleh ibu hamil diantaranya
folat, kalsium (Ca), zat besi (Fe), vitamin B6, vitamin D dan 12. Manfaat nutrisi
bagi ibu hamil dapat mengurangi komplikasi, memperbesar keberhasilan
menyusui (ASI), mengurangi resiko berkurangnya cadangan gizi ibu,
memperkecil resiko bayi prematur dan menekan resiko sakit serta kematian ibu
hamil. Sedangkan pentingnya nutrisi untuk janin yakni memperkecil resiko
terhambatnya perkembangan janin, meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan janin yang normal, menciptakan daya tahan tubuh yang normal,
menciptakan daya tahan tubuh bayi yang baik, menyediakan cadangan nutrisi
2
yang baik, meminimalkan resiko stillbirths, cacat bayi dan kematian bayi.
Adapun nutrisi yang dibutuhkan untuk janin diantaranya DHA, gangliosida
(GA), folat (Vitamin B9), Fe, EPA, dan kolin. Semua nutrisi tersebut sangat
bermanfaat bagi calon bayi dan sang ibu, agar terhindar dari resiko seperti salah
satunya Neural Tube Defects (NTD) atau cacat pada otak dan tabung syaraf
janin ( Proverawati dkk, 2010).
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator keberhasilan
layanan kesehatan di suatu negara. Badan kesehatan dunia World Health
Organization (WHO) melaporkan bahwa dari 31 orang wanita hamil pada
trimester II didapati 23 (74 %) menderita anemia dan 13 (42%) menderita
kekurangan zat besi. Kekurangan asam folat akan mengakibatkan anemia
(Wahyuni, 2009).
Studi pendahuluan yang dilaksanakan penulis di BPM Al-Firdaus
Kismoyoso Ngemplak Boyolali pada bulan Agustus sampai bulan September
2014 terdapat 69 ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya, dilakukan
wawancara sebanyak 13 ibu hamil. Didapatkan 11 ibu hamil yang
diwawancarai tidak mengetahui tentang asam folat baik kegunaan, manfaat,
dampak kekurangan asam folat maupun sumber asam folat, sedangkan 2 ibu
hamil mengerti dampak dari kekurangan asam folat tetapi tidak mengetahui apa
kegunaan, manfaat dan sumber asam folat. Hasil tersebut menunjukkan masih
banyak ibu hamil yang belum mengetahui tentang asam folat. Berdasarkan
uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
3
“Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asam Folat bagi Kehamilan di BPM
Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan pada latar belakang di atas, maka penulis
membuat perumusan masalah yaitu “Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil tentang Asam Folat bagi Kehamilan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso
Ngemplak Boyolali?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat bagi
kehamilan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat bagi
kehamilan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali pada
tingkat pengetahuan baik.
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat bagi
kehamilan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali pada
tingkat pengetahuan cukup.
c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat bagi
kehamilan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali pada
tingkat pengetahuan kurang.
4
d. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan
ibu hamil tentang asam folat bagi kehamilan di BPM Al-Firdaus
Kismoyoso Ngemplak Boyolali.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi ilmu pengetahuan
Sebagai bahan masukan untuk menambah teori atau ilmu pengetahuan di
bidang kesehatan khususnya tentang pengetahuan ibu hamil tentang asam
folat.
2. Bagi Peneliti
Untuk mengapliasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dan pengalaman
nyata dalam melaksanakan penelitian tentang asam folat bagi kehamilan.
3. Bagi Institusi
a. Pendidikan
Dapat digunakan sebagai sumber bacaan untuk penelitian selanjutnya atau
dijadikan refrensi khususnya tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam
folat bagi kehamilan.
b. Bagi BPM
Sebagai bahan masukan atau informasi di bidang kesehatan ibu dan anak
khususnya tentang pengetahuan ibu hamil terhadap asam folat.
5
E. Keaslian Penelitian
1. Aprilia (2009) dari STIKes Surya Global Yogyakarta dengan judul
”Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Manfaat Asam Folat dalam Kehamilan di
Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang” dengan
metode deskriptif kuantitatif, sampel sebanyak 30 ibu hamil. Hasil penelitian
tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat termasuk dalam kategori
baik sebanyak 54%, cukup sebanyak 21%, dan kurang sebanyak 25%.
Persamaan dengan peneliti terletak pada metode dan uji analisis yaitu dengan
metode diskriptif kuantitatif dan uji analisis dengan univariat. Perbedaan
dengan peneliti terletak pada judul, lokasi, waktu, sampel, dan hasil
penelitian.
2. Fitriyani (2012) dari STIKes Kusuma Husada Surakarta dengan judul
“Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asam Folat di Puskesmas
Tawangsari Sukoharjo” dengan metode deskriptif kuantitatif, sampel
sebanyak 30 ibu hamil, teknik pengambilan sampel dengan accidental
sampling dan analisa data dengan analisa univariat. Tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang asam folat termasuk dalam kategori baik sebanyak 3 ibu hamil
(10%), cukup sebanyak 25 ibu hamil (83,3%), dan kurang sebanyak 2 ibu
hamil (6,7%). Persamaan dengan peneliti terletak pada metode, teknik
pengambilan sampel, dan uji analisis yaitu dengan metode diskriptif
kuantitatif, teknik pengambilan sampel dengan accidental sampling, dan uji
analisis dengan univariat. Perbedaan dengan penelitian terletak pada judul,
lokasi, waktu, sampel, dan hasil penelitian.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan adalah hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan
terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
(Notoatmodjo, 2011).
b. Tingkat pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2011), pengetahuan yang dicakup dalam
domain kognitif mempuyai enam tingkatan yaitu :
1) Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima.
Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang
paling rendah.
7
2) Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan
dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,
meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
3) Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil
(sebenarnya).
4) Analisa (Analisys)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan
materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi
masih dalam suatu stuktur organisasi tersebut, dan masih ada
kaitannya satu sama lain.
5) Sintesis (Sintesys)
Sintesis menunjukkan suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis itu suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari fomulasi-
formulasi yang ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek.
8
Penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri,
atau menggunakan kriteria-kritria yang telah ada.
c. Pengukuran pengetahuan
Menurut Riwidikdo (2013), menentukan tingkat pengetahuan
nerdasarkan kemampuan menjawab kuesioner dan nilainya
berdasarkan rangking secara objektif dengan urutan sebagai berikut:
1) Pengetahuan baik, bila nilai (x) > mean + 1 SD
2) Pengetahuan cukup, bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1SD
3) Pengetahuan kurang, bila nilai (x) < mean – 1 SD
d. Cara memperoleh pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), cara untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yakni
cara tradisional (non ilmiah) yakni tanpa melalui penelitian dan cara
modern (cara ilmiah) yakni melalui proses penelitian. Untuk lebih
jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Cara tradisional non ilmiah terdiri dari :
a) Cara coba-salah ( Trial and Eror)
Cara ini dipakai sebelum adanya kebudayaan bahkan
mungkin sebelum adanya peradapan apabila seseorang
menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahan
dilakukan coba-coba. Cara coba-coba dilakukan dengan
menggunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan
masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil
9
maka dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah
tersebut dapat dipecahkan.
b) Secara kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak
disengaja oleh orang yang bersangkutan.
c) Cara kekuasaan atau otoritas
Pengetahuan dengan cara ini diperoleh berdasarkan pada
pemegang otoritas, yakni orang yang mempunyai wibawa
atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas
pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau
ilmuwan.
d) Berdasarkan pengalaman sendiri
Pengalaman merupakan suatu cara untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi
dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan.
Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali
pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.
e) Cara akal sehat (Common sense)
Akal sehat kadang-kadang dapat menemukan teori atau
kebenaran. Misalnya pemberian hadiah dan hukuman
merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk
mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.
10
f) Kebenaran secara intuitif
Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat
sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui
proses penalaran atau berfikir. Kebenaran yang diperoleh
melalui intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak
menggunakan cara yang rasional dan sistematis. Kebenaran
ini diperoleh seseorang hanya berdasarkan intuisi atau suara
hati atau bisikan hati saja.
g) Melalui jalan pikiran
Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah
menggunakan jalan pikirannya,baik melalui induksi dan
enduksi. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara
melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui
pernyataan-pernyataan yang dikemukakan, kemudian dicari
hubungannya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan.
h) Induksi
Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai
dari pernyataan-pernyataan khusus pernyataan yang bersifat
umum. Hal ini berarti dalam berfikir induksi pembuatan
kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman
empiris yang ditangkap oleh indra kemudian disimpulkan ke
dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk
memahami suatu gejala.
11
i) Deduksi
Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-
pernyataan umun ke khusus. Di dalam proses berfikir
deduktif berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara
umum pada kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada
semua peristiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk
dalam kelas itu.
2) Cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan
pada desawa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini
disebut metode penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut
metodologi penelitian.
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu :
Menurut Erfandi (2009), ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu :
1) Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah serta
berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses
belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang
tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi
maka seseorang akan cenderung untuk mendapat informasi, baik
dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak
12
informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang
didapat.
Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di
pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada
pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu
objek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif.
Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap
seseorang terhadap objek tertentu. Semakin banyak aspek positif
dari objek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin
positif terhadap objek tersebut.
2) Mass media/ informasi
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal
maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek
(immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau
peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia
bermacam-macam madia massa yang dapat mempengaruhi
pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru.
Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa
seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain
mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan
kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas
pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi
sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya
13
informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan
kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal
tersebut.
3) Sosial budaya dan ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa
melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk.
Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya
walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan
menentukan tersedianya suatu fasiltas yang diperlukan untuk
kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan
mempengaruhi pengetahuan seseorang.
4) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.
Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan
ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini
terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang
akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.
5) Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara
untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara
mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam
memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman
14
belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan
pengetahuan dan ketrampilan profesional serta pengalaman
belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan
mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari
keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari
masalah nyata dalam bidang kerjanya.
6) Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir
seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang
pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang
diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan
lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta
lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya
menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya
akan lebih banyak menggunakan waktu untuk membaca.
Kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada
usia ini.
2. Kehamilan
a. Pengertian
Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa
dan ovum dan dilanjutkan nidasi atau implantasi. Masa fertilisasi
15
hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam
waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan (Prawirohardjo, 2010).
b. Masa Kehamilan
Menurut Prawirohardjo (2010) masa kehamilan terbagi menjadi
3 trimester kehamilan :
1) Kehamilan trimester I : dimulai usia 0 sampai 12 minggu
2) Kehamilan trimester II : dimulai usia 13 sampai 27 minggu
3) Kehamilan trimester III : dimulai usia 28 sampai 40 minggu
c. Tanda Gejala Hamil
Menurut Sulistyawati (2011), terdapat beberapa tanda kehamilan
yaitu :
1) Tanda dugaan hamil :
a) Amenorea / terlambat datang bulan
b) Mual muntah
c) Pusing
d) Miksing / sering BAK
e) Hiperpigmentasi
f) Varises
g) Payudara menegang
h) Perubahan perasaan
i) BB bertambah
2) Tanda tidak pasti hamil
a) Rahim membesar
16
b) Tanda hegar : konsistensi uterus membesar
c) Tanda chadwik : warna vulva dan vagina lebih merah / agak
kebiru-biruan
d) Tanda piscaseck : uterus membesar ke salah satu jurusan
e) Braxton hicks : bila uterus diraba maka akan berkontraksi
f) Ballottement positif
g) Pp tes positif
3) Tanda pasti hamil
a) Terdapat gerakan janin (pada primigravidarum dapat
dirasakan usia kehamilan 18 minggu dan pada multigravida
pada usia kehamilan 16 minggu)
b) Palpasi atau perabaan teraba bagian-bagian janin
c) Terdengar denyut jantung janin (DJJ) dengan memakai alat
dopller dan stetoskop laennec pada kehamilan mulai dari
18-20 minggu
d) Dapat diketahui ukuran kantong janin, panjang janin,
tuanya kehamilan dan pertumbuhan janin dengan
ultrasonografi
d. Standar Minimal Asuhan Antenatal Care
Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan
kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal
melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.
17
Tujuan antenatal care adalah menjelaskan alasan asuhan
antenatal, jurnal kunjungan, laporan langkah asuhan antenatal,
mengenal gejala dan tanda bahaya kehamilan, serta upaya preventif
untuk mengoptimalisasi luaran maternal dan neonatal kehamilan
(Prawirohardjo, 2010).
Menurut Sulistyawati (2011), ada 7 standar minimal pelayanan
pada ibu hamil :
1) Timbangan berat badan
2) Tekanan darah
3) Tinggi fundus
4) TT (Tetanus Toxoid)
5) Tablet Fe
6) Tes penyakit menular seksual (PMS)
7) Temu wicara
3. Asam Folat
a. Definisi asam folat
Asam folat dari kata latin yaitu folium (daun). Asam folat dari
bahasa Inggris adalah folic acid, folate, folacin, vitamin B9, pteroyl-
L-glutamic acid, pteroyl-L-glutamate, pteroylmonoglutamic acid.
Asam folat merupakan vitamin yang larut air. Vitamin B9 sangat
penting untuk berbagai fungsi tubuh (Serdar, 2008).
18
Dan menurut Astuti (2012), asam folat adalah bagian dari
vitamin B komplek yang dapat diisolasi dari daun hijau (seperti
bayam), buah segar, kulit, hati ginjal, dan jamur.
b. Manfaat Asam folat
1) Pembentukan sel darah merah
Asam folat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah. Sel
darah merah yang berfungsi sebagai mengambil oksigen pada
paru-paru dan juga mengedarkannya keseluruh tubuh serta
mengambil karbondioksida pada tubuh untuk dikeluarkan
melalui paru-paru (Marmi, 2013).
2) Perbaikan DNA pada tubuh
Fungsi asam folat berperan dalam sel-sel tubuh, sehingga asam
folat berperan penting dalam perbaikan DNA pada tubuh.
Dengan demikian bila kekurangan vitamin B9 dapat
menyebabkan pertumbuhan resiko penyakit kanker. Saat
seseorang mengkonsumsi asam folat pada makanan (suplemen),
maka akan mencegahnya dari dampak kekurangan vitamin B9
yaitu masalah pada usus besar. Dimana masalah pada usus besar
pun dapat mengakibatkan kanker
(Marmi, 2013).
3) Mengurangi resiko terjadinya NTD
Neural tube defect (NTD) disebabkan karena gagalnya tabung
syaraf tulang belakang untuk tertutup sebagaimana mestinya
19
pada hari ke-28 pasca-konsepsi. Resiko NTD dapat dikurangi
hingga 80% dengan mengkonsumsi folat sebelum dan setelah
kelahiran, terutama pada trimester I. Resiko NTD dapat terjadi
apabila selama mengandung sang ibu tidak mendapatkan cukup
Folat. Secara umum folat diketahui mampu mengurangi resiko
terjadinya NTD, mencegah bayi lahir dengan kondisi bibir
sumbing, dan berat badan lahir rendah (Proverawati dkk, 2010).
4) Pertumbuhan jaringan tubuh
Ada keterkaitannya antara asam folat dengan pembentukan
jaringan yang telah rusak. Seperti dapat menumbuhkan rambut
dengan cara mengkonsumsi asam folat secara rutin
(Marmi, 2013).
c. Kebutuhan Asam Folat
Dari hasil survey mengatakan bahwa kebanyakan wanita
mengkonsumsi asam folat lebih sedikit dari kebutuhan yaitu 0,2 mg
perhari dengan peningkatan 33%. RDA folat untuk ibu hamil yaitu
400µg/hari dimana terjadi peningkatan sebanyak 10% dari
sebelumnya. Ibu hamil harus mengkonsumsi asupan asam folat
hingga 0,4-0,5 µg perhari (Kristiyanasari, 2010).
Suplemen asam folat diberikan sekitar 28 hari pertama kehamilan
karena otak dan sumsum tulang belakang dibentuk pada minggu
pertama kehamilan. Besarnya suplementasi asam folat sebanyak
20
280µg pada kehamilan trimester I, 660µg pada kehamilan trimester
II, dan 470µg pada kehamilan trimester III (Arisman, 2010).
d. Kekurangan Asam Folat
Kekurangan asam folat dapat berakibat lelah berat, kaki kejang,
dan gangguan tidur. Jika berkelanjutan akan menyebabkan anemia
megaloblastik. Dan pada janin dapat berkaitan dengan BBLR,
ablasio placenta, serta defect neural tubes (Arisman, 2010).
e. Kelebihan asam folat
Asam folat yang dikonsumsi dalam jumlah lebih dari cukup tidak
membahayakan ibu hamil, karena zat ini larut dalam air secara
alamiah diekskresikan oleh ginjal dan dikeluarkan oleh urin.
Meskipun ada dugaan bisa menimbulkan resiko bibir sumbing dan
kelainan jantung bawaan pada janin, hanya dugaan tersebut belum
jelas (Wikipedia, 2013).
f. Sumber Asam Folat
Asam folat adalah suatu vitamin dalam kelompok vitamin B dengan
nama kimia Pteroylglutamicacid (Asam Pteroilglutamat) (Zulkoni,
2009). Menurut Marmi (2013) dalam makanan, asam folat dapat
ditemukan dalam sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan dan
biji-bijian, serta sumber hewani seperti :
1) Sayur-sayuran : asparagus, bayam, selada, brokoli, kembang
kol, seledri, wortel, dan labu.
21
2) Buah-buahan : semangka, belewah, alpukat, jeruk, pepaya, dan
pisang.
3) Kacang-kacangan dan biji-bijian : biji bunga matahari, biji
almond, biji rami, kacang koro, kacang pinto, kacang garbanzo,
kacang hitam, kacang hijau, dan kacang tanah.
4) Sumber hewani : daging hati sapi, kambing, domba, dan kuning
telur ayam.
22
B. Kerangka Teori
v
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Sumber : Modifikasi Notoatmodjo (2010), Erfandi (2009)
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
Pengetahuan :
1. Pendidikan
2. Massa media/ informasi
3. Sosial budaya dan
ekonomi
4. Lingkungan
5. Pengalaman
6. Usia
Ibu Hamil di BPM Al-
Firdaus Kismoyoso
Ngemplak Boyolali
Pengetahuan ibu hamil
tentang asam folat
meliputi :
1. Pengertian asam
folat
2. Manfaat asam folat
3. Kebutuhan asam
folat
4. Kekurangan asam
folat
5. Sumber asam folat
23
C. Kerangka Konsep
Diteliti
Tidak diteliti
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap
pengetahuan :
1. Pendidikan
2. Usia
3. Pekerjaan
Cukup
Baik
Kurang
Tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang asam folat
bagi kehamilan
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
Pengetahuan :
1. Massa media/ informasi
2. Sosial budaya dan
ekonomi
3. Lingkungan
4. Pengalaman
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Dan Rancangan
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian
deskriptif merupakan langkah awal untuk melakukan analisis dan uji
statistik lebih lanjut. Penelitian ini berfungsi untuk meringkas,
mengklasifikasikan, dan menyajikan data (Hidayat, 2011). Menurut
riwidikdo (2013), kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk
angka-angka.
Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang asam folat bagi kehamilan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso
Ngemplak Boyolali.
B. Lokasi Dan Waktu
Lokasi adalah rencana tentang tempat yang dilakukan oleh penelitian
dalam melaksanakan kegiatan penelitian. Waktu adalah rentan waktu yang
digunakan dalam melaksanakan kegiatan penelitian (Hidayat, 2011).
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 20 April-23 Mei 2015 di BPM
Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali.
25
C. Populasi, Sampel, dan Tekhnik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Pada penelitian ini yang menjadi
populasi adalah semua ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di
BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali pada tanggal 20
April-23 Mei 2015 sebanyak 35 ibu hamil.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini diambil
untuk menjadi sampel adalah ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali.
Menurut Arikunto (2006), apabila jumlah populasi atau subjeknya
besar, maka diambil 10-15% atau 20-30% tergantung pada kemampuan
peneliti. Jika populasi kecil (<100) maka semua anggota populasi
menjadi sampel. Karena pada penelitian ini jumlah populasi menjadi
sampel yaitu sejumlah 35 ibu hamil.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pegambilan sampel merupakan suatu proses seleksi sampel
yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah Accidental Sampling.
26
Menurut Hidayat (2011) Accidental Sampling yaitu cara pengambilan
sampel yang dilakukan dengan kebetulan bertemu.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan suatu ciri, sifat atau
ukuran yang dimiliki atau didapatkan suatu penelitian tentang konsep
penelitian tertentu (Notoatmodjo, 2010). Variabel penelitian ini
menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
asam folat bagi kehamilan.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti
untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu
objek atau fenomena (Hidayat, 2011).
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Nama
Variabel
Definisi
Operasional
Indikator Alat Ukur Skala
Tingkat
pengetahu
an ibu
hamil
tentang
asam folat
bagi
kehamilan
Kemampuan ibu
menjawab dengan
benar tentang asam
folat bagi
kehamilan yang
meliputi :
pengertian,
manfaat,
kebutuhan,
defisiensi, dan
sumber asam folat
1. Pengetahuan baik,
bila nilai (x) > mean
+ 1 SD
2. Pengetahuan
cukup, bila nilai
mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1SD
3. Pengetahuan
kurang, bila nilai (x)
< mean – 1 SD
(Riwidikdo, 2013)
Kuesioner Ordinal
27
F. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrument yang berupa kuesioner tertutup
yang diisi langsung oleh responden. Kuesioner adalah sejumlah pernyataan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden.
Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang sudah disediakan jawabannya
sehingga responden tinggal memilih (Arikunto, 2010).
Menurut Hidayat (2011), skala guttman merupakan skala yang bersifat
tegas dan konsisten dengan memberi jawaban yang tegas seperti jawaban ya
dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju, benar dan salah.
Pernyataan disusun berdasarkan kisi-kisi yang diambil dari sumber teori
tentang gizi ibu hamil. Pernyataan terdiri pernyataan positif (favorable) dan
pernyataan negatif (unfavorable) dengan pilihan jawaban benar dan salah.
Penilaian pernyataan positif (favorable) jika benar dengan skor 1 dan jika
salah dengan skor 0. Pernyataan negatif (unfavorable) jika dijawab dengan
benar dengan skor 0 dan jika dijawab dengan salah skor 1. Pengisian
kuesioner tersebut memberi tanda check (√) pada jawaban yang dianggap
benar.
28
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner
Variabel Indikator No Pernyataan Jumlah
Favourable Unfavourable
Tingkat
pengetahu
an ibu
hamil
tentang
asam folat
bagi
kehamilan
Pengertian asam folat
Manfaat asam folat
Kebutuhan asam folat
Defisiensi asam folat
Sumber asam folat
1,4,5,6
7,9,10*,13
15*,16,17*,
18,19
20*,21,22,
24,25,26,
35*
27,29,30,31
,32,33
2,3
8,11,12*
14
23
28,34
6
7
6
8
8
Total 28 9 35
Keterangan : * butir soal yang tidak valid
Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validasi dan
reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian. Uji
validitas telah dilakukan pada tanggal 10 Maret-11 April 2015 di BPM Ririn
Yunianti, Amd.Keb Sawahan Ngemplak Boyolali dengan jumlah sampel 30
ibu hamil.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010). Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
seharusnya hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas
dengan rumus pearson product moment, yaitu :
29
Keterangan:
rxy : koefisien korelasi pearson product moment
x : skor pertanyaan
y : skor total
xy : skor pertanyaan dikalikan skor total
N : Jumlah responden
Pada penelitian ini menggunakan taraf signifikan 0,05. Dikatakan
valid jika p < (0,05). Uji Validitas telah dilakukan di BPM Ririn
Yunianti, Amd.Keb Sawahan Ngemplak Boyolali dengan jumlah
responden 30 responden dan 35 soal kuesioner. Data yang diperoleh
diolah dengan bantuan komputer program SPSS versi 17,0 dengan hasil
29 soal valid dan 6 soal tidak valid yaitu 10, 12, 15, 17, 20, dan 35, karena
nilai signifikan > 0,05. Soal yang tidak valid tidak digunakan dalam
penelitian ini karena sudah ada item soal yang mewakili setiap indikator.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan
bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban
tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,
maka berapa kali pun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2010).
Dalam penelitian uji rebialitas menggunakan rumus Alpha Cronbach,
yaitu :
30
Keterangan :
rII = Reliabilitas Instrumant
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
= Jumlah varian butir
= Varian total
Dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha minimal 0,7 (Riwidikdo,
2013).
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 17,0
diperoleh nilai alpha sebesar 0,859. Oleh karena nilai alpha > 0,7 maka
disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.
G. Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpuan data dilakukan dengan cara memberikan lembar
pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner pada ibu hamil di BPM
Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali, kemudian menjelaskan tentang
cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai
dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh
terdiri dari:
1. Data Primer
Data primer diperoleh secara langsung diambil dari objek penelitian
perorangan maupun organisasi (Riwidikdo, 2013). Dalam penelitian ini
31
data primer didapatkan dari hasil pengisian kuesioner tentang asam folat
bagi kehamilan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapati tidak secara langsung dari
objek penelitian (Riwidikdo, 2013). Data sekunder didapatkan dari data
jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di BPM Al-
Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali dari buku kunjungan ibu hamil.
H. Metode Pengolahan Data Dan Analisis Data
1. Metode Pengolahan Data
Menurut Notoatmodjo (2010), setelah data terkumpul, maka langkah
yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Sebelum
melaksanakan analisa data beberapa tahapan harus dilakukan terlebih
dahulu untuk mendapatkan data yang valid sehingga saat menganalisa
data tidak mendapat kendala. Menurut Notoatmodjo (2010), langkah-
langkah pengolahan yaitu :
a. Editing (penyuntingan data)
Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan
melalui kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Secara umum
editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian
formulir atau kuesioner.
32
b. Coding
Setelah semua kuesioner diedit atau disunting selanjutnya dilakukan
pengkodean atau coding yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau
huruf menjadi data angka atau bilangan.
c. Entry Data (memasukkan data)
Memasukkan data yaitu jawaban dari masing-masing responden
dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program
atau software komputer.
d. Cleaning (pembersihan data)
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya
kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya,
kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut
pembersihan data (cleaning).
2. Analisis Data
Menurut Notoatmodjo (2010), analisa univariat yaitu menganalisa
terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan
distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel.
Menurut Riwidikdo (2013), menentukan tingkat pengetahuan
berdasarkan kemampuan menjawab kuesioner dan nilainya berdasarkan
rangking secara objektif dengan urutan sebagai berikut:
a. Pengetahuan baik, bila nilai (x) > mean + 1 SD
b. Pengetahuan cukup, bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1SD
33
1
)(2
2
-
-åå
n
n
xx
n
xiå
c. Pengetahuan kurang, bila nilai (x) < mean – 1 SD
Rata-rata (mean) adalah rata-rata hitung atau nilai kecenderungan
memusat (tendency central).
Rumus : X =
Keterangan :
X : rata-rata (mean)
xi : Jumlah seluruh jawaban responden
n : jumlah responden
Simpangan baku (standart deviation) adalah ukuran yang dapat dipakai
untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-
ratanya.
Rumus : SD =
Keterangan :
SD : standar deviasi
x : nilai responden
n : jumlah responden
Adapun rumus untuk memperoleh skor prosentase :
Skor prosentase = Jumlah responden berdasarkan tingkat pengetahuan x 100%
Jumlah seluruh responden
34
I. Etika Penelitian
Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian
dengan masalah etika menurut Hidayat (2011), meliputi :
1. Informed consent
Sebelum lembar persetujuan akan diberikan pada subjek penelitian,
peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan
serta manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan
penjelasan, lembar persetujuan diberikan kepada subjek penelitian. Jika
subjek penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani
lembar persetujuan, namun jika subjek penelitian menolak untuk diteliti
maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.
2. Anornimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan subjek penelitian, peneliti tidak
mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan
inisial dan memberi nomor pada masing-masing lembar tersebut.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subjek penelitian
dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan
disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.
J. Jadwal Penelitian
Bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun
proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian,
35
beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut
(Notoatmodjo, 2010). Jadwal penelitian (Tabel Terlampir).
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak
Boyolali merupakan salah satu BPM yang berada di daerah Kabupaten Boyolali.
Lokasi BPM Al-Firdaus terletak di Desa Tambas RT. 03 RW. VIII Kismoyoso
Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali dan luas bangunannya ±50 meter2.
BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali dipimpin oleh seorang bidan,
dengan jenis pelayanan yang diberikan antara lain: kesehatan ibu dan anak yang
meliputi pemeriksaan ANC, pelayanan KB, pemeriksaan balita sakit, pijat bayi
serta pertolongan persalinan dan pengobatan umum. BPM Al-Firdaus
Kismoyoso Ngemplak Boyolali memiliki 4 ruang, yaitu: 1 ruang persalinan, 1
ruang periksa dan 2 ruang nifas, sedangkan jumlah tenaga kesehatan terdiri dari
2 orang. BPM Al-Firdaus terletak di Desa Kismoyoso Kecamatan Ngemplak
Kabupaten Boyolali.
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 April-23 Mei 2015 di BPM Al-
Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali. Responden dalam penelitian ini adalah
semua ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di BPM Al-Firdaus
Kismoyoso Ngemplak Boyolali yang berjumlah 35 responden.
37
1. Karakteristik Responden
a. Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Kategori Frekuensi Prosentase (%)
SD 3 8,6
SMP 8 22,8
SMA 19 54,3
Perguruan Tinggi 5 14,3
Jumlah 35 100
Sumber: Data Primer, 2015
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, kelompok responden berpendidikan SD
sebanyak 3 responden (8,6%), SMP sebanyak 8 responden (22,8%),
SMA sebanyak 19 responden (54,3%) dan Perguruan Tinggi sebanyak 5
responden (14,2%). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa
pendidikan terakhir responden yang paling banyak adalah SMA yaitu
sebanyak 19 responden (54,3%).
b. Karakteristik responden berdasarkan Usia
Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan umur
Kategori Frekuensi Prosentase (%)
20-25 tahun 14 40
26-30 tahun 15 42,9
31-35 tahun 6 17,1
Jumlah 35 100
Sumber: Data primer, 2015
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, kelompok umur responden 20 – 25
tahun sebanyak 14 responden (40%), 26 – 30 tahun sebanyak 15
responden (42,9%) dan 31 – 35 tahun sebanyak 6 responden (17,1%).
38
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa umur responden terbanyak
adalah 26 – 30 tahun yaitu sebanyak 15 responden (42,9%).
c. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Kategori Frekuensi Prosentase (%)
IRT 17 48,6
Swasta 15 42,8
PNS 3 8,6
Jumlah 35 100
Sumber : Data Primer, 2015
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, kelompok pekerjaan responden IRT
sebanyak 17 responden (48,6%), swasta 15 responden (42,8%), dan PNS
sebanyak 3 responden (8,6%). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa
pekerjaan responden terbanyak adalah IRT yaitu sebanyak 17 responden
(48,6%).
2. Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai
berikut :
Tabel 4.4 Mean dan Standar Deviasi
Variabel Mean Std. Deviation
Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asam Folat
bagi Kehamilan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso
Ngemplak Boyolali
23 3,2
Sumber : Data Primer, 2015
Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat bagi
kehamilan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
39
Tabel 4.5 Tabel Kuantitas Responden berdasarkan 3 Katagori Pengetahuan
Ibu Hamil tentang Asam Folat bagi Kehamilan
Kategori Frekuensi Prosentase (%)
Baik 5 14,3
Cukup 25 71,4
Kurang 5 14,3
Jumlah 35 100
Sumber : Data Primer, 2015
Berdasarkan penelitian dapat diuraikan bahwa dari 35 responden terdapat
5 responden (14,3%) memiliki pengetahuan baik, 25 responden (71,4%)
memiliki pengetahuan cukup, dan 5 responden (14,3%) memiliki
pengetahuan kurang. Tingkat pengetahuan responden dapat digambarkan
diagram di bawah ini :
Gambar 4.1 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asam Folat bagi
Kehamilan
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
baikcukup
kurang
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
baik cukup kurang
40
C. Pembahasan
Hasil penelitian yang diperoleh dari 35 responden dengan teknik accidental
sampling mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat bagi
kehamilan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali 2015 pada
kategori pengetahuan baik sebanyak 5 responden (14,3%), pengetahuan cukup
sebanyak 25 responden (71,4%), dan pengetahuan kurang sebanyak 5 responden
(14,3%). Jadi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat bagi kehamilan
di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali mayoritas dikategorikan
dalam pengetahuan cukup, yaitu sebanyak 25 responden (71,4%).
Pengetahuan adalah hasil tahu dimana setelah orang melakukan pengindraan
(indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba) terhadap suatu
objek tertentu. Dan sebagian besar pengetahuan manusia dapat diperoleh melalui
mata dan telinga (Notoatmodjo, 2011).
Menurut Erfandi (2009), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
antara lain: pendidikan, mass media/informasi, sosial budaya dan ekonomi,
lingkungan, pengalaman, serta usia. Pendidikan adalah suatu usaha untuk
mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah serta
berlangsung seumur hidup. Berdasarkan penelitian ini, pendidikan responden
yang paling besar adalah SMA yaitu sebanyak 19 responden (54,3%). Dengan
pendidikan seseorang akan mudah mendapat informasi, baik dari orang lain
maupun dari media massa. Semakin bertambah informasi yang masuk semakin
banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan
berkaitan dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan
41
tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Akan
tetapi, seseorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak pengetahuan
rendah pula. Dalam peningkatan pengetahuan ini tidak mutlak diperoleh di
pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh dalam pendidikan non
formal.
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa mayoritas responden mempunyai
usia 26-30 tahun sebanyak 15 responden (42,9%). Menurut Erfandi (2009),
bahwa semakin bertambahnya usia akan semakin berkembang pula daya
tangkap dan pola pikirnya. Usia seseorang berhubungan dengan tingkat
pengetahuan seseorang, dimana sesuatu hal yang pernah dialami seseorang akan
menambah pengetahuan tentang sesuatu tersebut.
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa mayoritas responden mempunyai
pekerjaan IRT sebanyak 17 responden (48,6%). Menurut Wawan dan Dewi
(2010), pekerjaan adalah usaha yang harus dilakukan terutama untuk menunjang
kehidupannya dan kehidupan keluarga. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan,
tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang membosankan,
berulang yang banyak tantangan. Sedangkan pekerjaan umumnya merupakan
kegiatan yang menyita waktu. Kerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh
terhadap kehidupan keluarga.
Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang asam folat bagi kehamilan di BPM Al-Firdaus
Kismoyoso Ngemplak Boyolali dalam kategori cukup, kemungkinan dapat
dipengaruhi oleh faktor pendidikan, usia, dan pekerjaan.
42
D. Keterbatasan
1. Kendala Peneliti
Saat responden mengisi jawaban kuesioner kadang terlewati, sehingga
peneliti harus mengulangi untuk nomer pernyataan yang terlewati karena
akan berpengaruh dalam penelitian.
2. Keterbatasan/ Kelemahan
a. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil
penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat
saja.
b. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
tertutup, sehingga responden hanya bisa menjawab “benar” atau “salah”
serta jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan secara
mendalam.
43
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Asam Folat bagi Kehamilan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak
Boyolali” dengan jumlah 35 responden. Tingkat pengetahuan responden
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat bagi kehamilan
dengan kategori pengetahuan baik sebanyak 5 responden (14,3%).
2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat bagi kehamilan
dengan kategori pengetahuan cukup sebanyak 25 responden (71,4%).
3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat bagi kehamilan
dengan kategori pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (14,3%).
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu hamil
tentang asam folat di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali
yaitu:
a. Pendidikan, mayoritas responden berpendidikan SMA sebanyak 19
responden (54,3%).
b. Usia, mayoritas responden usia antara 26-30 tahun sebanyak 15
responden (42,9%).
c. Pekerjaan, mayoritas responden bekerja sebagai IRT sebanyak 17
responden (48,6%).
44
B. Saran
1. Bagi Responden
Diharapkan meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya asam folat
bagi kehamilan dapat diperoleh dengan mengikuti penyuluhan dan
membaca buku tentang kebutuhan gizi ibu hamil, mencari sumber
informasi di media masa misalnya majalah, serta berkonsultasi dengan
bidan, dokter maupun orang-orang yang lebih berpengalaman.
2. Bagi Bidan Praktek Mandiri
Diharapkan pada petugas kesehatan untuk lebih meningkatkan dalam
memberikan penyuluhan maupun konseling pada semua ibu hamil
tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan secara lebih mendalam
dengan tujuan agar semua ibu hamil mendapat informasi serta
pengetahuan yang lebih lengkap seputar kebutuhan gizi ibu hamil.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah sumber bacaan atau
untuk meningkatkan kualitas pendidikan kebidanan khususnya pada ibu
hamil tentang asam folat bagi kehamilan.
4. Bagi Penelitian selanjutnya
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menyumbangkan hasil pemikiran
bagi peneliti lain yang tertarik dan berminat untuk melakukan penelitian
tentang asam folat bagi kehamilan serta dapat melakukan penelitian
dengan mengembangkan variabel penelitian, metode dan teknik yang
berbeda sehingga didapatkan hasil yang lebih baik.
45
5. Bagi Penulis
Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pendidikan dan
menambah wawasan serta pengalaman nyata dalam melaksanakan
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia, D. 2009. “Pengetahuan Ibu Hamil tentang Manfaat Asam Folat dalam
Kehamilan di Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang”. Skripsi. Yogyakarta : STIKes Surya Global
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka
Cipta
Arisman. 2010. Gizi dalam Daur Kehidupan. Edisi2 : Jakarta. EGC
Astuti, HP. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan). Yogyakarta :
Rohima Press
Erfandi. 2009. Pengetahuan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi.
http://www.forbetterhealth.wordpress.com. diakses tanggal 23 Oktober 2014
Fitriyani. 2012. “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asam Folat di Puskesmas
Tawangsari Sukoharjo”. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta : STIKes Kusuma Husada
Hidayat, A. 2011. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta : Salemba Medika
Kristiyanasari, W. 2010. Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta : Nuha Medika
Marmi. 2013. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta
Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Proverawati, dkk. 2010. Nutrisi Janin dan Ibu Hamil. Yogyakarta : Nuha Medika
Riwidikdo, H. 2013. Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program
R dan SPSS. Yogyakarta : Pustaka Rihana
. Statistis Kesehatan dengan Aplikasi SPSS dalam Prosedur
Penelitian. Yogyakarta : Rohima Press
Serdar. 2008. Asam Folat dalam Makanan. Available online
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_folat.online.com.Html. Diakses tanggal
22 Desember 2014
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta
: Salemba Medika
Sulistyawati, A. 2011. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta :
Salemba Medika
Wahyuni. 2009. Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil. Available online :
http://ningrumwahyuni.wordpress.com. Diakses tanggal 2 Oktober 2014
Wawan, A dan Dewi, M. 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Prilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika
Wikipedia. 2013. Folid Acid. http://asuh.wikia.com/wiki/asam_folat. Diakses
tanggal 22 Desember 2014
Zulkoni, dkk. 2009. Farmakologi Obat-Obatan dalam Praktek Kebidanan.
Yogyakarta : Nuha Medika