Tinea kruris

24
ASKEP PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISITEM INTEGUMEN AKIBAT JAMUR Tinea Kruris & Tinea Pedis” DISUSUN OLEH : KELOMPOK VI RASAP JASENG LA ODE IFAN RUFFI ARIANTO ROSTINI NURUL FITRIANI PUJI HASTUTI AKDEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN MUNA

Transcript of Tinea kruris

Page 1: Tinea kruris

ASKEP PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISITEM

INTEGUMEN AKIBAT JAMUR

“Tinea Kruris & Tinea Pedis”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK VI

RASAP JASENG

LA ODE IFAN RUFFI

ARIANTO

ROSTINI

NURUL FITRIANI

PUJI HASTUTI

AKDEMI KEPERAWATAN

PEMERINTAH KABUPATEN MUNA

Page 2: Tinea kruris

2011

Page 3: Tinea kruris

KATA PENGATAR

“Syukur Alhamdulillah” ungkapan yang patutu dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, kasih sayang dan pertolongan – Nya sehingga makalah yang berjudul “ASKEP PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN AKIBAT JAMUR Tinea Kruris & Tinea Pedis” ini dapat terselesaikan sebagaimana yang diharapkan. Shalawat dan Taslim kepada Rasulullah SAW, keluarga, dan pengikutnya hingga hari kiamat.

Adalah penting bagi manasiswa memahami serta menginterprestaikan suatu asuhan keperawatan sehingga nanti dilapangan dalam hal mempraktekan segala tindakan yang berhubungan dengna penyakit ini dapat melakukannya dengan baik. Oleh karena itu, penyusun merasa perlu penyajian makalah yang dapat mendukung salah satu indikator pembelajaran Etika Keperawatan itu sendiri.

Dengan segala kerendahan hati, penyusun menyampaikan bahwa makalah ini masih banyak kekurang sehingga diperlukan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna penyempurnaan makalah ini. Namun terlepas dari kekurangan yang ada, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para penggunanya “Mahasiswa AKPER PEMKAB MUNA”.

Raha, 17 September 2011

Penyusun

Page 4: Tinea kruris

DAFTAR ISI

Kata pengantar.....................................................................................................................iDaftar isi..............................................................................................................................iiBab I Pendahuluan...............................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1B. Tujuan......................................................................................................................1

Bab II Pembahasan...............................................................................................................2A. Pengertian.................................................................................................................2B. Etiologi.....................................................................................................................2C. Patofisiologi.............................................................................................................D. Tanda dan Gejala.....................................................................................................E. Komplikasi................................................................................................................F. Pemeriksaan Penunjang...........................................................................................G. Penatalaksanaan Medik..............................................................................................H. Konsep Keperawatan..................................................................................................

Bab III Penutup..................................................................................................................A. Kesimpulan...............................................................................................................B. Saran..........................................................................................................................

Daftar Pustaka

Page 5: Tinea kruris

BAB I

PENDAHULUANA. LATAR BELAKANG

Tinea merupakan jenis penykit yang jarang ditemukan pada siapapun tapi pada dasaranya jenis penyakit ini sering ditemukan pada pria. Tinea adalah penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk, misalnya lapisan teratas pada kulit pada epidermis, rambut, dan kuku, yang disebabkan golongan jamur dermatofita (jamur yang menyerang kulit). Tinea sendiri merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur pada daerah genitokrural (selangkangan), sekitar anus, bokong dan kadang-kadang sampai perut bagian bawah.

Di dalam makalah ini kami akan bahas lebih jelas lagi dan terperinci mengenai jenie-jenis penyakit “tinea” terutama tinea kruris dan tinea pedis.

B. TUJUANTujuan dari dibuatnya makalah ini adalah :

1. Agar mahasiswa dapat memahami dan mengetahui penyakit tinea kruris dan tinea pedis

2. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan menginterprestasikan suatu tindakan untuk menangani penyakit tinea kruris dan tinea pedis ini sendiri

C. TINJAUAN PUSTAKA

Teknik penulisan makalah ini adalah tinjauan pustaka dengan mengambil literatur – literatur atau teori – teori melalui buku – buku yang berkaitan dan informasi melalui layanan internet.

Page 6: Tinea kruris

BAB IIPEMBAHASAN1.Tinea Kruris

A. PengertianTinea kruris adalah dermatofit pada lipatan paha daerah perineum dan sekitar anus.

B. EtiologiTinea kruris disebabkan oleh T. Rubrrum, T. Mentagophytes atau E. Floccosum

C. PatofisiologiTinea kruris disebabkan oleh infeksi jamur pada lipatan paha. Infeksi ini sering dialami pria dan disertai rasa gatal yang hebat yang meluas pada bagian dalam dan daerah pantat.

D. Tanda Dan GejalaPruritus dengan bercak - bercak berwarna merah dan bersisik yang meluas menjadi plak sirkuler dengan tepi vesikuler atau bersisik yang menonjol.Keleinan ini dapat bersifat akut atau menahun, bahkan seumur hidup. Lesi kulit dapat terbatas pada daerah genitol-klural, atau meluas kesekitar anus, daerah gluteus, dan perut bagian bawah, atau bagian tubuh lainnya.

E. KomplikasiLimfangitisSelulitis

F. Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan mikroskopis dari kerokan kulit dalam larutan kaliium hidroksida

G. Penatalaksanaan MedikPrinsip pengobatan pada tinea kruris kurang lebih sama dengan prinsip pengobatan pada tinea korporis.1. Obat topikal

Merupakan pilihan utama. Seperti pada pengobatan tinea korporis, obat-obat klasik, derivat imiidazol, dan derivat alilamin dapat digunakan dengan cara pengobatan dan lama pengobatan yang kurang lebih sama.

2. Obat sistemikPengobatan sistemik hanya diberikan atas indikasi tertentu misalnya lesi yang luas karena penggunaan obat topikal saja sudah cukup efektif. Obat yang dipakai antara lain griseofulfin, ketokonazol, itrakonazol, serta terbinafin.

Page 7: Tinea kruris

H. Konsep Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

a. Pengumpulan Data Aktifitas / istirahat

Tanda : klien tampak gelisah Integritas ego

Gejala : klien mengatakan stres terhadap penyakitTanda : tampak murung

HygieneGejala :

Klien mengatakan kurang dalam merawat kebersihan dirinya Kliien mengatakan lukanya memerah dan bau

Tanda : kliien nampak kotor dan bau, lesi nampak berisik Integritas Kulit

Gejala : klien mengatakan gatal pada luanyaTanda : Tampak adanya pustule eritema, lesi nampak kasar

Kenyamanan Gejala : klien mengatakan malu dengan kondisi badannya Tanda : nampak sering menutup daerah luukaanya

Pengetahuan / pemahaman Gejala : klien mengatakan kurang mengetahui tentang penyakitnya.

b. Pengelompokkan Data Data Subyektif

Klien mengatakan gatal pada lukannya Klien mengatakan malu dengan kondisi badannya Klien mengatakna lukannya memerah dan bau Klien mengatakan kurang dalam mmerawat kebersihan dirinya Klien mengatakan kurang mengetahui tentang penyakitnya

Data Obyektif Klien tampak gelisah Tampak murung Klien nampak kotor dan bau Lesi nampak kasar Lesi nampak bersisisk Tampak adanya pustule, erytema, lesi Tampak sering menutup daerah lukannya

c. Analisa Data

No Problem Etiologi Symptom1 Gangguan

Integritas kulit

M. canis & trychophiton

Mentagrohytes

Infeksi

DS :Klien mengatakan gatal pada lukanya

Page 8: Tinea kruris

Lesi

Postula

Eritema

Gangguan integritas kulit

DO :Tampak adanyaPostila,eritema,lesi

2 DeficitPerawatan

diri

M.canis & trychophiton

Mentagrohytes

Infeksi

Lesi

Postula

Kemelasan untuk membersihkan

Deficit perawatan diri

DS :- Klien

mengatakan lukanya memerah dan bau

- Klien mengatakan kurang dalam merawat kebersihan dirinya

DO :Nampak kotor

3 Gangguan citra diri

M.canis & trychophiton

Mentagrohytes

Macula eritemaus

Merusak jaringan kulit sekitarnya

Bersisik ditepinya

Gangguan citra tubuh

DS :Klien mengatakan malu dengan kondisi badannyaDO :- Lesi tampak kasar- Lesi nampak bersisik- Tampak sering menutup daerah lukanya

4 Ansietas Perubahan status kesehatan

Kurang pengetahuan

Stres psikologis

Ansietas

DS :Klien mengatakan kurang mengetahui tentang penyakitnyaDO :

- Nampak gelisah

- Nampak murung

d. Prioritas Masalah Gangguan integritas kulit Devicit perawatan diri Gangguan citra tubuh Ansietas

2. Diagnosa Keperawatan Gangguan integritas kulit berhubungan dengan adanya lesi ditandai dengan :

DS : Klien mengatakan gatal pada lukanya

Page 9: Tinea kruris

DO : Tampak adanya pustule, erytema, dan lesi Devicit perawatan diri berhubungan dengan adanya pustule ditandai dengan :

DS : - Klien mengatakan lukanya memerah dan bau- Klien mengatakan kurang dalam merawat kebersihan dirinya

DO : Nampak kotor dan bau Gangguan citra tubuh berhuubungan dengan kerusakkan jaringan kulit

ditandai dengan :DS : Klien mengatakan malu dengan kondisi badannyaDO :

- Lesi tampak kasar- Lesi tampak bersisik- Tampak menutup daerah lukanya

Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahusn ditandai dengan :DS : Klien mengatakn kurang mengetahui tentang penyakitnyaDO :

- Nampak gelisah- Nampak murung

3. Rencana Tindakan

No Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi Rasional1 Gangguan integritas

Kulit berhubungan dengan adanya lesi ditandai dengan :DS :Klien mengatakan gatal pada lukanyaDO :Tampak adanya pustule,Eritema, dan lesi

Tupan :Setelah diberikan tindakan keperawatan gangguan integritas kulit teratasiTupen :Setelah diberikan tindakan keperawatan ± 3 hari gangguan integritas kulit berangsur-angsur berkurang dengan kriteria :-Klien mengatakan gatal sudah berkurang pada lukanya-Lesi berkurang

1. Observasi klien2. Kompres air hangat3. Hindari makanan yang mmengandung tinggi protein4. kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian antibiotik

1.Untuk menentukan rencana tindakan selanjutnya2.Untuk mengurangi adanya rasa gatal yang berlebihan3.Untuk mengurangi alergi pada kulit4.Untuk mencegah pertumbuhan jamur dan meningkatkan kesehatan

Page 10: Tinea kruris

2 Devicit perawatan diriBerhubungan denganAdanya pustule ditandai dengan :DS :-Klien mengatakan lukanya memerah dan bau-klien mengatakan kurang dalam melakukan perawatan diriDO :-Nampak kotor-Nampak bau

Tupan :Setelah diberikan tindakan keperawatan, perawatan terpenuhi.Tupen :Setelah diberikan tindakan keperawatan ± 3 hari perawatan diri klien berangsur-angsur baik dengan kriteria :-Klien tidak lagi kotor-Klien tidak lagi bau

1. observasi kondisi kulit2. Dorongan perawatan diri 3. ajarkan klien mandi terapeutik4. Berikan pakian yang bersih pada klien

1. Untuk menentukan rencana tindakan2. Dapat menngkatkan semgngat klien dalam membersihkan diri 3. Untu mencegah perlunya infeksi jamur4. Untuk mencegah infeksi silang.

3 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kerusakkan jaringan kulit ditandai dengan :DS :Klien mengatakkan malu dengan kondisi badannyaDO :-Lesi tampak kasar-Lesi nampak bersisik-Tampak menutup dengan lukanya

Tupen :Setelah diberikan tindakan keperawatan klien dapat menerima situasi dirinya :Tupen :Setelah diberikan tindakan keperawatan ± 3 hari klien mulai menerima keadaannya dengan kriteria:-Klien sudah tidak merasa malu-Lesi tidak lagi kasara-Lesi tidak lagi bersisik

1. Kaji perubahan pada klien2. Berikan keyakinan pada diri individu3. Dorongan interaksi dengan keluarga

1. Untuk mnentukan rencana tindakan selanjutnya2. Meningkatkan kepercaayaan diri pasienDapat mempertahankan komonikasi dengan mendukung secara terus-menerus pada klien

4 Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan berhubungan dengan :DS :Klien mengatakan kurang mengetahui tentang penyakitnyaDO :-Nampak gelisah-Nampak murung

Tupan :Setelah diberikan tindakan keperawatan tingkat kecemasan hilangTupen :Setelah dibarikan tindakan keperawatan ± 3 hari kecemasan berangsur angsur kembali normal dengan kriteria :-Tidak lagi gelisah-Tidak lagi murung

1. Observasi kaji tingkat pengetahuan klien2. Jelaskan tentang penyakit klien 3. Beri kesempatan kepada kien untuk mendiskusikan tentang penyakitnya

1. Untuk menentukan rencana tindakan selanjutnya 2. untuk menambah pengetahuan klien tentang penyakitnya3. Memberi pemahaman yang lebih tentang penyakitnya.

Page 11: Tinea kruris

2.Tinea Pedis

A. PengertianTinea pedis adalah infeksi dermatofit pada kaki, terutaama disela jari dan telapak kaki terutama yang memakai kaus dan sepatu nyang tertutup.Keadaan lembab dan panas merangsang pertumbuhan jamur .

B. EtiologiTinea pedis disebabkan oleh trychophyton rubbrum.

C. PatofisiologiTinea pedis disebabkan oleh trychophyton rubbrum yan daapat menimbulkan bercak bersisik disetrai eritema pada telapk kaki dan tangan.

D. Tanda Dan GejalaPruritus yang terkena telapak kaki, cela – cela antara jari – jari kaki, fesikel yang mengalami inflamasi (akut) atau ruam yang bersisik kotor atau yang bernanah merah (kronis).Tinea pedis yang sering adalah bentuk interdigitalis. Diantara jari IV dan V terlihat virusa yang dilingkari sisik halus dan tipis, dapat meluas kebawah jari (subdigital) dan telapak kaki. Kelainan kulit berupa kelompok vesikel. Sering terjadi maserase pada sela jari terutama sisi lateral berupa kulit putih dan rapuh, berfirusa dan sering disertai bau. Bila kulit mati dibersihkan, akan terlihat kulit baru yang pada umumnya telah diserang jamur. Bentuk kliinis ini dapat berlangsung bertahun – tahun dan menimbulkan sedikit keluhan. Pada suatu ketika dapat disertai infeksi sekunder atau bakteri sehingga terjadi selulitis, limfangitis, dengan gejala-gejala konstitusi.

E. KomplikasiLimfangitisSelulitis

F. Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan mikroskopis dari kerokan kulit dalam larutan kaliium hidroksida

G. Penatalaksanaan MedikBerhubung penyakit ini sering rekuurens maka faktor predisposisi perlu dihindari. Kaus kaki yang dipakai dipilih kaus yang memungkinkan ventilasi dan diganti setiap hari. Kaki harus bersih dan kering. Hindari memakai sepatu tertutup dan sempit sepanjang hari. Kaki dan selasela jari dijaga agar selaluu kering. Sesudah mandi dapat diberiakn bedak dengan atau tanpa ant jamur.

1. Obat topikalBila lesi basah, maka sebaiknya direndam dalam larutan kalium permenganat 1/5.000 atau larutan asam asetat 0,25% selama 15-30 menit, 2-4 kali sehari. Aatap vesikel atau bula dipecahkan untuk mengurangi keluhan. Bila peraadangan hebat dikoombinasikan dengan obat antibiotik sistemik.Kalauu peradangan sudh berkurang, diberikan oba topiikal anti jamur berspektrum luas anyara lain, halopogrin, klootrimazol, mikonazol, bifonazol, atau ketokonazol.

2. Obat sistemik

Page 12: Tinea kruris

Biasaanya tidak digunakan, Namun, bla diigunakan perlu dikoombinasikan dengan obat-obat antjamun topikal. Obat – obat sistemik tersebut antara lain griseofulfin, ketokonazol, itrakonazol, dan terbinafin.

H. Konsep Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

a. Pengumpulan Data Aktifitas / istirahat

Tanda : klien tampak gelisah Integritas ego

Gejala : klien mengatakan stres terhadap penyakitTanda : tampak murung

HygieneGejala :

Klien mengatakan kurang dalam merawat kebersihan dirinya Kliien mengatakan lukanya memerah dan bau

Tanda : kliien nampak kotor dan bau, lesi nampak berisik Integritas Kulit

Gejala : klien mengatakan gatal pada luanyaTanda : Tampak adanya pustule eritema, lesi nampak kasar

Kenyamanan Gejala : klien mengatakan malu dengan kondisi badannya Tanda : nampak sering menutup daerah luukaanya

Pengetahuan / pemahaman Gejala : klien mengatakan kurang mengetahui tentang penyakitnya.

b. Pengelompokkan Data Data Subyektif

Klien mengatakan gatal pada lukannya Klien mengatakan malu dengan kondisi badannya Klien mengatakna lukannya memerah dan bau Klien mengatakan kurang dalam mmerawat kebersihan dirinya Klien mengatakan kurang mengetahui tentang penyakitnya

Data Obyektif Klien tampak gelisah Tampak murung Klien nampak kotor dan bau Lesi nampak kasar Lesi nampak bersisisk Tampak adanya pustule, erytema, lesi Tampak sering menutup daerah lukannya

c. Analisa Data

Page 13: Tinea kruris

No Problem Etiologi Symptom1 Gangguan

Integritas kulit

M. canis & trychophiton

Mentagrohytes

Infeksi

Lesi

Postula

Eritema

Gangguan integritas kulit

DS :Klien mengatakan gatal pada lukanyaDO :Tampak adanyaPostila,eritema,lesi

2 DeficitPerawatan

diri

M.canis & trychophiton

Mentagrohytes

Infeksi

Lesi

Postula

Kemelasan untuk membersihkan

Deficit perawatan diri

DS :- Klien

mengatakan lukanya memerah dan bau

- Klien mengatakan kurang dalam merawat kebersihan dirinya

DO :Nampak kotor

3 Gangguan citra diri

M.canis & trychophiton

Mentagrohytes

Macula eritemaus

Merusak jaringan kulit sekitarnya

Bersisik ditepinya

Gangguan citra tubuh

DS :Klien mengatakan malu dengan kondisi badannyaDO :- Lesi tampak kasar- Lesi nampak bersisik- Tampak sering menutup daerah lukanya

4 Ansietas Perubahan status kesehatan

Kurang pengetahuan

Stres psikologis

Ansietas

DS :Klien mengatakan kurang mengetahui tentang penyakitnyaDO :

- Nampak gelisah

- Nampak murung

d. Prioritas Masalah Gangguan integritas kulit

Page 14: Tinea kruris

Devicit perawatan diri Gangguan citra tubuh Ansietas

2. Diagnosa Keperawatan Gangguan integritas kulit berhubungan dengan adanya lesi ditandai dengan :

DS : Klien mengatakan gatal pada lukanyaDO : Tampak adanya pustule, erytema, dan lesi

Devicit perawatan diri berhubungan dengan adanya pustule ditandai dengan :DS :

- Klien mengatakan lukanya memerah dan bau- Klien mengatakan kurang dalam merawat kebersihan dirinya

DO : Nampak kotor dan bau Gangguan citra tubuh berhuubungan dengan kerusakkan jaringan kulit

ditandai dengan :DS : Klien mengatakan malu dengan kondisi badannyaDO :

- Lesi tampak kasar- Lesi tampak bersisik- Tampak menutup daerah lukanya

Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahusn ditandai dengan :DS : Klien mengatakn kurang mengetahui tentang penyakitnyaDO :

- Nampak gelisah- Nampak murung

3. Rencana Tindakan

No Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi Rasional1 Gangguan integritas

Kulit berhubungan dengan adanya lesi ditandai dengan :DS :Klien mengatakan gatal pada lukanyaDO :Tampak adanya pustule,Eritema, dan lesi

Tupan :Setelah diberikan tindakan keperawatan gangguan integritas kulit teratasiTupen :Setelah diberikan tindakan keperawatan ± 3 hari gangguan integritas kulit berangsur-angsur berkurang dengan kriteria :-Klien mengatakan gatal sudah berkurang pada lukanya-Lesi berkurang

1. Observasi klien2. Kompres air hangat3. Hindari makanan yang mmengandung tinggi protein4. kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian antibiotik

1.Untuk menentukan rencana tindakan selanjutnya2.Untuk mengurangi adanya rasa gatal yang berlebihan3.Untuk mengurangi alergi pada kulit4.Untuk mencegah pertumbuhan jamur dan meningkatkan kesehatan

2 Devicit perawatan diriBerhubungan denganAdanya pustule ditandai dengan :DS :

Tupan :Setelah diberikan tindakan keperawatan, perawatan terpenuhi.Tupen :

1. observasi kondisi kulit2. Dorongan perawatan diri 3. ajarkan klien

1. Untuk menentukan rencana tindakan2. Dapat menngkatkan semgngat klien dalam membersihkan diri

Page 15: Tinea kruris

-Klien mengatakan lukanya memerah dan bau-klien mengatakan kurang dalam melakukan perawatan diriDO :-Nampak kotor-Nampak bau

-

Setelah diberikan tindakan keperawatan ± 3 hari perawatan diri klien berangsur-angsur baik dengan kriteria :-Klien tidak lagi kotor-Klien tidak lagi bau

mandi terapeutik4. Berikan pakian yang bersih pada klien

3. Untu mencegah perlunya infeksi jamur4. Untuk mencegah infeksi silang.

3 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kerusakkan jaringan kulit ditandai dengan :DS :Klien mengatakkan malu dengan kondisi badannyaDO :-Lesi tampak kasar-Lesi nampak bersisik-Tampak menutup dengan lukanya

Tupen :Setelah diberikan tindakan keperawatan klien dapat menerima situasi dirinya :Tupen :Setelah diberikan tindakan keperawatan ± 3 hari klien mulai menerima keadaannya dengan kriteria:-Klien sudah tidak merasa malu-Lesi tidak lagi kasara-Lesi tidak lagi bersisik

1. Kaji perubahan pada klien2. Berikan keyakinan pada diri individu3. Dorongan interaksi dengan keluarga

1. Untuk mnentukan rencana tindakan selanjutnya2. Meningkatkan kepercaayaan diri pasienDapat mempertahankan komonikasi dengan mendukung secara terus-menerus pada klien

4 Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan berhubungan dengan :DS :Klien mengatakan kurang mengetahui tentang penyakitnyaDO :-Nampak gelisah-Nampak murung

Tupan :Setelah diberikan tindakan keperawatan tingkat kecemasan hilangTupen :Setelah dibarikan tindakan keperawatan ± 3 hari kecemasan berangsur angsur kembali normal dengan kriteria :-Tidak lagi gelisah-Tidak lagi murung

1. Observasi kaji tingkat pengetahuan klien2. Jelaskan tentang penyakit klien 3. Beri kesempatan kepada kien untuk mendiskusikan tentang penyakitnya

1. Untuk menentukan rencana tindakan selanjutnya 2. untuk menambah pengetahuan klien tentang penyakitnya3. Memberi pemahaman yang lebih tentang penyakitnya.

Page 16: Tinea kruris

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanTinea kruris adalah dermatofitosis pada lipatan paha daerah perineum dan

sekitar anus. Sedangkan tinea pedis adalah infeksi dermatofit pada kaki, terutaama disela

jari dan telapak kaki terutama yang memakai kaus dan sepatu nyang tertutup.Yang menjadi masalah perawatan dari penyakit tinea pedis & tinea pedis ini adalah :

Gangguan integritas kulit Devicit perawtan diri Gangguan citra tubuh Ansietas

B. SaranTinea kruris & tinea pedis merupakan penyakit yang jarang ditemukan

namun penting untuk diketahui oleh seorang perawat. Oleh karena itu, kita sebagai mahasisiwa Akademi Keperawatan harus mengetahui cara menangani dan memberikan asuhan keperawatan pada klien yang menderita penyakit tersebut. Sehungga jika kita menemukan kasus dilapangan, setidaknya kita sudah mengenal penyakit ini.

Page 17: Tinea kruris

DAFTAR PUSTAKA

www.google.co.idwww.tineasis-tinea-kruris-blogspot.co.id www.tineasis-tinea-pedis-blogspot.co.idwww.jamur-kulit.blogspot.co.id

Page 18: Tinea kruris