Tinea Capitis-Fixed 28-4-13

24
Tinea Capitis: Nilai prediktif dari Gejala dan Waktu Kesembuhan dengan Pengobatan Griseofulvin Abstrak Tujuan. Untuk menunjukkan (a) nilai prediktif dari gejala dalam diagnosis tinea capitis dan (b) tingkat dan waktu kesembuhan dengan pengobatan griseofulvin berdosis tinggi. Metode. Penelitian ini akan dilakukan dengan melibatkan anak usia 1 sampai 12 tahun penderita tinea capitis. Anak-anak yang positif menderita dermatophyte akan mendapatkan obat griseofulvin oral(20-25 mg/kg /hari) dan sampo topikal selenium sulfida selama 6 minggu. Objek yang diteliti. Tingkat gejala tinea capitis dan tingkat kesembuhan secara mikologis dan klinis. Hasil. Nilai Prediktif Positif dari setiap 1, 2, 3, atau 4 gejala dalam kultur dermatophyte positif secara berturut-turut 88%, 82%, 78%, dan 77%. Tingkat kesembuhan secara mikologis, klinis, dan sembuh total adalah 89%, 66%, dan 49%. Kesimpulan. Pada populasi berisiko tinggi, dimungkinkan untuk mendiagnosis tinea capitis menggunakan satu atau lebih gejala kardinal. Obat Griseofulvin oraldalam dosis 20 hingga 25 mg/kg/hari dengan tambahan keramas selama 6 minggu cukup sukses untuk pengobatan. Kata kunci: tinea capitis, griseofulvin, kesembuhan mikologis

description

tinea

Transcript of Tinea Capitis-Fixed 28-4-13

Page 1: Tinea Capitis-Fixed 28-4-13

Tinea Capitis: Nilai prediktif dari Gejala dan Waktu Kesembuhan dengan

Pengobatan Griseofulvin

Abstrak

Tujuan. Untuk menunjukkan (a) nilai prediktif dari gejala dalam diagnosis tinea

capitis dan (b) tingkat dan waktu kesembuhan dengan pengobatan griseofulvin

berdosis tinggi. Metode. Penelitian ini akan dilakukan dengan melibatkan anak

usia 1 sampai 12 tahun penderita tinea capitis. Anak-anak yang positif menderita

dermatophyte akan mendapatkan obat griseofulvin oral(20-25 mg/kg /hari) dan

sampo topikal selenium sulfida selama 6 minggu. Objek yang diteliti. Tingkat

gejala tinea capitis dan tingkat kesembuhan secara mikologis dan klinis. Hasil.

Nilai Prediktif Positif dari setiap 1, 2, 3, atau 4 gejala dalam kultur dermatophyte

positif secara berturut-turut 88%, 82%, 78%, dan 77%. Tingkat kesembuhan

secara mikologis, klinis, dan sembuh total adalah 89%, 66%, dan 49%.

Kesimpulan. Pada populasi berisiko tinggi, dimungkinkan untuk mendiagnosis

tinea capitis menggunakan satu atau lebih gejala kardinal. Obat Griseofulvin

oraldalam dosis 20 hingga 25 mg/kg/hari dengan tambahan keramas selama 6

minggu cukup sukses untuk pengobatan.

Kata kunci: tinea capitis, griseofulvin, kesembuhan mikologis

Tinea capitis adalah infeksi dermatophyte yang banyak terjadi pada anak-

anak ditandai dengan rontoknya rambut dibeberapa bagian kulit kepala. Penyakit

tinea capitis yang diawali dengan gejala terlebih dahulu rata-rata terjadi antara 3%

sampai 8% pada anak-anak yang bersekolah di dalam kota dan yang menyerang

tanpa gejala terlebih dahulu terjadi antara 5% sampai 44%. Menurut sejarahnya,

penyakit ini kebanyakan disebabkan oleh Mikrospora, yang dapat terlihat dengan

menggunakan lampu UV. Selama 40 sampai 50 tahun terakhir, Trichophyton

tonsurans muncul sebagai penyebab utama terhitung >95% dari kultur penyakit

ini di Amerika Serikat. Karena spesies Tricohphyton tidak berpendar pada lampu

UV, dokter harus bergantung pada kultur jamur, presentasi

Page 2: Tinea Capitis-Fixed 28-4-13

klinis, atau pengujian menggunakan mikroskop pada rambut-rambut yang rontok

untuk mendiagnosis tinea capitis. Literatur-literatur terbaru telah mendukung

pemanfaatan tanda-tanda dan gejala klinis dalam mengevaluasi tinea capitis, dan

kami berusaha untuk mengkonfirmasi kriteria tersebut dan memperluas

penerapannya.

Griseofulvin menjadi antijamur yang paling banyak digunakan untuk

pengobatan tinea capitis, dan sampai September 2007 menjadi satu-satunya yang

disetujui untuk pengobatan oleh Badan Pengawas Makanan dan Obat-Obatan

Amerika. Sebuah ulasan dari Cochrane baru-baru ini menyimpulkan bahwa

pengobatan yang lebih baru menggunakan terbinafine "mungkin mirip dengan

griseofulvin dalam [pengobatan] anak-anak penderita tinea capitis yang

disebabkan oleh spesies T. tonsurans." Lama pengobatan yang lebih singkat

dengan menggunakan terbinafine dapat meningkatkan penggunaannya, tetapi

biaya yang lebih tinggi dan perawatan yang lebih lama masih diteliti. Akademi

Kesehatan Anak-anak Amerika merekomendasikan dosis tunggal harian "10-20

mg/kg/hari microsize griseofulvin (atau 5-10 mg/kg/ hari ultrasize griseofulvin)

selama 4-6 minggu" dengan pilihan pengobatan lebih lanjut selama 2 minggu di

luar ketetapan klinis sebelumnya. Kebutuhan akan pengobatan yang lebih lama

dan dosis yang lebih tinggi dikarenakan pengobatan sebelumnya yang gagal,

dengan lebih dari 39% pasien; banyak dokter menggunakan dosis 20 sampai 25

mg/kg/hari untuk microsize griseofulvin selama 6 sampai 8 minggu berdasarkan

rekomendasi informal dari para ahli. Meskipun dosis yang lebih tinggi ini secara

luas diyakini efektif, hanya ada sedikit data yang menyatakan tingkat kesembuhan

mikologis dan klinis dan durasi terapi yang dibutuhkan.

Tujuan pertama kami dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi nilai

prediktif dari gejala tinea capitis pada kasus kultur dermatofit positif pada

populasi anak secara umum yang beresiko terserang tinea capitis. Tujuan kedua

kami untuk menentukan tingkat dan waktu kesembuhan mikologis dan klinis

selama 6 minggu pengobatan dengan 20 sampai 25 mg/kg/hari dengan

menggunakan obat griseofulvin oraldan keramas dua kali seminggu dengan 2,5%

sampo selenium sulfida.

Page 3: Tinea Capitis-Fixed 28-4-13

Metode

Desain Penelitian

Penelitian ini dikategorikan dalam penelitian intervensi prospektif terbuka. Penelitian ini telah disetujui oleh Dewan Riset dari Pusat Kesehatan Universitas Hospitals.

Populasi

Populasi dari penelitian ini meliputi anak-anak usia 1 sampai 12 tahun di Praktek Pediatrik, Rumah Sakit Rainbow Bayi dan Anak dengan diagnosis klinis menderita tinea capitis (kurap/kadas dikulit kepala). Kriteria inklusi sebagai berikut: gejala klinis yang cocok dengan tinea capitis, adanya wali yang sah saat kontrol, dan petugas kesehatan yang mencatat riwayat perawatan pasien. Kriteria eksklusi adalah sebagai berikut: diketahui sensitive atau alergi terhadap griseofulvin, diketahui memiliki penyakit liver, ginjal, atau diskrasia darah yang dapat mempengaruhi metabolisme griseofulvin, kehamilan, diketahui memiliki imunitas lemah, atau telah menerima zat antijamur lainnya.

Seting

Praktek Pediatrik pada Rumah Sakit Rainbow Bayi dan Anak, Cleveland, Ohio,

merupakan klinik rawat jalan yang disediakan rumah sakit dan melayani terutama

masyarakat pendatang di perkotaan, dengan penghasilan rendah, penduduk Afrika

Amerika. Penyedia layanan medis meliputi residen dan para dokter dan praktisi

perawat.

Intervensi Penelitian

Intervensi penelitian berupa pengobatan selama 6 minggu dengan obat

griseofulvin oraldengan dosis mulai 20 sampai 25 mg/kg/hari, dan sampo topikal

selenium sulfida 2,5% dua kali seminggu untuk semua pasien dengan kulit kepala

yang secara positif terjangkit spesies dermatophyte. Terapi Sampo dimasukkan

karena pengobatan mikologis sebelumnya telah dilakukan dengan terapi

kombinasi, dibandingkan dengan hanya griseofulvin. Para keluarga penderita

Page 4: Tinea Capitis-Fixed 28-4-13

diberikan pengertian bahwa sisir, topi, dan handuk seharusnya tidak digunakan

bersama-sama karena karena spora jamur dapat hidup pada benda mati.

Pengkajian dan Pengumpulan Data Penelitian

Petugas kesehatan mengidentifikasi pasien dengan diagnosis klinis menderita

tinea capitis yang kemudian ditangani oleh perawat yang sedang melakukan

penelitian dari Pediatric Pharmacology Research Unit (PPRU) setelah diberikan

izin. Evaluasi klinis dan tanda-tanda dermatophyte dilakukan pada saat

pendaftaran dan pada minggu ke 4, 6, dan 8 (lihat lampiran). Evaluasi meliputi

penilaian gejala, riwayat kesehatan, dan kepatuhan pada proses pengobatan

(minggu ke 4 dan 6). Gejala yang dicatat meliputi (a) kerion, masa inflamasi pada

kulit kepala yang mungkin diikuti mengeringnya kulit, (b) alopecia, didefinisikan

sebagai rambut rusak atau rontok pada kulit kepala, (c) pruritis pada kulit kepala,

didefinisikan sebagai gatal seperti dilaporkan oleh pasien atau menggaruk secara

berlebihan seperti yang dicatat oleh wali/orangtuanya, (d) lymphadenopathy,

didefinisikan penyakit yang berkaitan dengan kelenjar dikepala yang dapat

dirasakan, dan (e) scaling, didefinisikan sebagai kulit yang mengelupas dari kulit

kepala. Spesies dermatophyte dapat didapatkan dengan menggosokkan sikat gigi

secara kuat di daerah kulit kepala yang terinfeksi. Sampel ditempatkan dalam

sebuah Dermapak, dibawa ke Pusat Pengobatan Mikologi Rumah Sakit dan

diproses menggunakan protokol standar.

Pengobatan pada penelitian ini diberikan dengan instruksi tertulis dan lisan

pada saat pendaftaran. Pasien dengan dermatophyte negatif diinstruksikan untuk

menghentikan pengobatan dan kembali ke dokter utama mereka. Pasien dengan

dermatophyte positif terus melanjutkan pengobatan selama 6 minggu dan

diperintahkan untuk kembali pada minggu ke 4, 6, dan 8. Perawat yang sedang

melakukan penelitian diberikan dua nomor telepon dan alamat saat ini, dan

menemui pasien setiap kunjungan penelitian. Jika pasien tidak datang,

keluarganya akan ditelepon 3 kali dan surat dikirim ke rumah. Perjalanan

Page 5: Tinea Capitis-Fixed 28-4-13

sepenuhnya diganti dan pengobatan untuk penelitian diberikan secara gratis oleh

UPFA.

Metode Penghitungan

Perekrutan 100 subyek dimaksudkan untuk mendapatkan keakuratan >

95% dalam mendeteksi hubungan signifikan antara kerontokan rambut atau

kelenjar/cairan di kulit kepala dengan kultur jamur yang positif, menggunakan test

Fisher dua sisi (α = .05) dan dengan asumsi distribusi hasil pertumbuhan jamur

dan gejala dari penelitian sebelumnya. Diharapkan bahwa akan ada pengurangan

yang besar untuk kemudian menindak lanjuti sekitar 15% di masing-masing titik

waktu.

Karakteristik demografi populasi dalam penelitian ini dijelaskan

menggunakan frekuensi dan persen, dengan median dan rentang untuk variabel

kontinyu nonparametrik.

Nilai prediktif dari gejala klinis. Ada atau tidak adanya gejala klinis

seperti dijelaskan di atas didokumentasikan pada setiap kunjungan, dan

pertumbuhan jamur diklasifikasikan dalam positif atau negatif.

Tabel 1. Gejala tunggal pada saat Pendaftaran: Hubungan dengan Pertumbuhan

Kultur Dermatophyte Positif

Singkatan: PPV, nilai prediksi positif, NPV, nilai prediksi negatif.

Tabel 2. Beberapa Gejala pada saat Pendaftaran: Hubungan dengan Pertumbuhan

Kultur Dermatophyte Positif

Page 6: Tinea Capitis-Fixed 28-4-13

Singkatan: PPV, nilai prediksi positif, NPV, nilai prediksi negatif.

Ini digunakan untuk menghitung sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi positif,

dan nilai prediktif negatif untuk setiap gejala secara individu, pada gejala

kombinasi spesifik, dan gejala nonspesifik pada saat kunjungan awal, dan untuk

menetapkan pengobatan klinis pada kunjungan berikutnya. Pengobatan klinis

didefinisikan sebagai penyelesaian menyeluruh dari gejala tersebut.

Tingkat kesembuhan dari populasi penelitian. Kami memeriksa tingkat

kesembuhan mikologis (pertumbuhan dermatophyte negatif), kesembuhan klinis

(tidak adanya gejala), dan kesembuhan total (sembuh baik secara mikologis dan

klinis) untuk seluruh kelompok yang diteliti. Karena tidak semua pasien datang

untuk setiap kunjungan, kami menghitung (a) tingkat yang diamati berdasarkan

data untuk semua pasien baik yang datang pada minggu ke-8 kunjungan atau yang

mencapai pertumbuhan negatif (kesembuhan mikologis) atau terbebas dari gejala

diidentifikasi dalam penelitian (kesembuhan klinis), (b) tingkat hipotesis

kesembuhan terbaik dengan menggunakan asumsi bahwa semua pasien yang

hilang untuk ditindak lanjuti mendapatkan pertumbuhan negatif atau bebas dari

gejala, dan (c) tingkat hipotetis kesembuhan terburuk dalam pengobatan dengan

menggunakan asumsi bahwa semua pasien yang hilang untuk ditindak lanjuti

tidak mencapai pertumbuhan negatif atau bebas gejala.

Waktu penyembuhan. Kelompok pasien telah melengkapi data mikologis

dan gejala. Pada setiap titik waktu selama pengobatan, jumlah dan persentase dari

kesembuhan mikologis, klinis, dan total yang diobservasi dari pasien-pasien ini

dilaporkan. Uji McNemar untuk melihat signifikansi perubahan digunakan untuk

membandingkan pertumbuhan positif antara kunjungan berikutnya untuk menguji

apakah ada peningkatan signifikan dalam tingkat kesembuhan yang terus

dilanjutkan selama periode penelitian.

Hasil Penelitian

Sebanyak 99 pasien terdaftar. Usia rata-rata pasien adalah 3,8 tahun

(antara 1,0-10,9 tahun), 48 (48%) adalah laki-laki dan 98 (99%) adalah Afrika

Page 7: Tinea Capitis-Fixed 28-4-13

Amerika. Pada saat pendaftaran, 79 pasien (79%) memiliki kultur dermatophyte

positif, 19 dari mereka hilang untuk ditindak lanjuti setelah kunjungan awal dan

19 lainnya melewatkan satu atau lebih kunjungan, sehingga hanya ada sejumlah

41 pasien dengan data lengkap. 79 pasien dengan kultur dermatophyte positif

tidak berbeda secara signifikan antara usia atau jenis kelamin dari 20 pasien

dengan pertumbuhan negatif saat pendaftaran. 41 pasien dengan data yang

lengkap tidak berbeda secara signifikan berkaitan dengan usia atau jenis kelamin

dari 38 pasien yang melewatkan satu atau lebih kunjungan.

Kami menghitung frekuensi, sensitivitas, spesifisitas, dan nilai prediksi

positif dan negatif dari gejala tunggal (Tabel 1) dan kombinasi dari 2 atau lebih

gejala (Tabel 2) untuk pekembangan dermatophyte positif sebelum perawatan.

Kami memeriksa tingkat kesembuhan mikologi, klinis, dan total untuk

seluruh kelompok dalam penelitian. Secara keseluruhan, 26 pasien tidak mencapai

pertumbuhan negatif ataupun memiliki data sampai minggu ke-8, dan dengan

demikian tingkat pengamatan penyembuhan mikologis adalah 47/53 (89%).

Tingkat hipotesis terbaik dari kesembuhan mikologis akan menjadi 73/79 (92%)

dan kemungkinan tingkat hipotesis terburuk akan menjadi 47/79 (60%). Tingkat

kesembuhan klinis yang diamati adalah 29/53 (55%). Tingkat hipotetis terbaik

untuk kesembuhan klinis adalah 61/79 (77%) dan tingkat hipotetis terburuk adalah

29/79 (37%). Yang terakhir, tingkat kesembuhan total, didefinisikan baik sembuh

secara mikologis dan klinis, adalah 26/53 (49%), dengan tingkat hipotesis terbaik

52/79 (66%), dan tingkat hipotesis terburuk 26/79 (33%).

Page 8: Tinea Capitis-Fixed 28-4-13

Gambar 1. Waktu penyembuhan.

* P <.05 dibandingkan dengan kunjungan sebelumnya.

Tiga pasien mencapai pertumbuhan negatif (kesembuhan mikologis) tetapi

kemudian memiliki pertumbuhan positif pada minggu ke-8, dan 5 pasien

mencapai kesembuhan klinis tetapi muncul gejala lagi pada minggu ke-8.

Kami kemudian memeriksa waktu kesembuhan mikologis, klinis, dan total

diantara 41 pasien yang memiliki data kunjungan lengkap, seperti disajikan pada

Gambar 1. Ada peningkatan yang signifikan dalam tingkat kultur negatif (P =

0,007) dan kesembuhan klinis (P = .02) dari minggu 4 sampai 6, tapi setelah

pengobatan dihentikan, kenaikan lebih lanjut secara statistik tidak signifikan (P

= .26 dan P = .11, secara berturut-turut). Yang terahir, tingkat kesembuhan total

meningkat secara signifikan baik dari minggu 4 sampai 6 (P = .03) dan dari

minggu 6 sampai 8 (P = .03).

Diskusi

Tinea capitis adalah kondisi yang sering terjadi pada anak, dan orang tua

serta para perawat anak sangat ingin untuk mendapatkan pengobatan bagi anak-

anak yang mungkin terinfeksi karena kekhawatiran dan risiko penularannya. Di

antara 99 anak usia 1 sampai 12 tahun dengan gejala sugestif dari tinea capitis,

kami menemukan kultur dermatofit positif pada 79 anak (79%). Nilai prediktif

positif dari setiap gejala dalam kultur positif sama baiknya dengan kombinasi atau

Page 9: Tinea Capitis-Fixed 28-4-13

beberapa gejala. Kami menemukan bahwa "dunia nyata" pengobatan griseofulvin

dengan dosis 20 sampai 25 mg/kg/hari selama 6 minggu dikombinasikan dengan

sampo topikal selenium sulfida 2,5% dua kali seminggu itu cukup sukses,

menghasilkan angka kesembuhan mikologis sebesar 89%, tingkat kesembuhan

klinis sebanyak 55%, dan angka kesembuhan total 49%. Kesembuhan mikologis

muncul sebelum kesembuhan klinis, dan tingkat kesembuhan total terus

meningkat 2 minggu setelah pengobatan berakhir.

Nilai prediksi positif dari gejala tunggal untuk kultur dermatophte positif

yang kami laporkan berdasarkan perbandingan dengan yang dikerjakan orang lain

(rambut rontok [84% vs 80% kami], kulit mengelupas [71% vs 79% kami], gatal

pada kulit kepala [75% vs 77% kami], dan luka [94% vs 84% kami]). Hubbard

menemukan bahwa kultur positif secara signifikan berkaitan dengan jumlah tanda

atau gejala: semua anak dengan 4 gejala (kulit mengelupas, rambut rontok, gatal,

dan luka) memiliki kultur dermatophyte positif, dan tidak ada dari 6 anak dengan

hanya satu gejala memiliki kultur positif. Sebagai perbandingan, kami

menemukan bahwa satu gejala adalah sebagai prediksi akan sejumlah gejala

lainnya, dengan interval kepercayaan hampir identik sebesar 95% untuk nilai

prediktif positif (nilai prediksi positif untuk 1 gejala sebesar 88% [1,0-0,65]; 2

gejala 82% [0,96- 0,68]; 3 gejala 78% [0,92-0,65]; 4 gejala 77% [0,97-0,56]).

Perbedaan dalam penelitian-penelitian ini dapat dijelaskan dalam 2 faktor.

Pertama, penelitian Hubbard mendefinisikan adenopathy lebih luas dan

melaporkan rata-rata yang lebih tinggi (90% vs 25%). Kedua, kami memasukkan

pasien dengan kerion (inflamasi pada kulit kepala), dermatitis atopik, dan kondisi

kulit lainnya yang tidak diikutsertakan dari penelitian Hubbard. Relatif rendahnya

nilai prediksi positif (70%) dari kerion dimungkinan karena kesulitan

pertumbuhan dalam kondisi reaksi inflamasi yang luas. Dermatitis atopik (eksim)

umum terjadi dan menginfeksi 10% sampai 20% anak usia sekolah; ada

kemungkinan bahwa beberapa pasien dengan dermatitis atopik dengan 1 gejala,

tetapi kultur dermatofit positif, tanpa gejala untuk penyakit tinea capitis dan

dengan gejala untuk atopik dermatitis dan dengan demikian terjadi kesalahan

klasifikasi. Ini adalah dilema "dunia nyata", yang tidak mudah diselesaikan.

Page 10: Tinea Capitis-Fixed 28-4-13

Tingkat kesembuhan mikologis, klinis, dan total yang dilaporkan di sini

dalam rentang yang dilaporkan untuk pengobatan tinea capitis baik dengan

griseofulvin dan terbinafine. Tingkat kesembuhan mikologis setelah pengobatan

dengan griseofulvin berkisar dari 62% menjadi 96% dan dengan terbinafine

berkisar dari 61% menjadi 86%: perbedaan ini dapat terjadi karena tren sekuler di

daya tahan dermatophyte, dosis, dan lama pengobatan, penggunaan terapi topikal

tambahan dan waktu pengetesan. Ada kemungkinan bahwa angka kesembuhan

total yang dilaporkan di sini akan terus meningkat dengan tindak lanjut yang lebih

panjang lagi. Beberapa penelitian telah meneliti hasil dari pengobatan griseofulvin

pada dosis 20 sampai 25 mg/kg/hari. Dalam beberapa penelitian yang diterbitkan

baru-baru ini, Elewski et al melaporkan bahwa kesembuhan total dan kesembuhan

mikologis secara signifikan lebih baik dalam 6 minggu pengobatan terbinafine

dibandingkan dengan griseofulvin, meskipun kesembuhan klinis sendiri tidak

secara signifikan berbeda antara 2 cara pengobatan tersebut. Sebuah analisis

sekunder tidak menunjukkan efek dari dosis pada hasil pengobatan, tetapi hanya

13,3% (49/434) dari pasien dalam penelitian tersebut telah menerima >20

mg/kg/hari griseofulvin, dan dosis griseofulvin yang lebih tinggi sebagaimana

diatur dalam penelitian ini mungkin setara atau unggul dibandingkan terbinafine.

Tingkat kultur dermatophyte positif antara anak-anak dengan gejala tinea

capitis dalam penelitian ini sama dengan di penelitian lain. Meskipun kultur

biasanya dianggap sebagai "standar emas" untuk mendiagnosis tinea capitis, pada

kenyataannya sensitivitas yang dilaporkan pada kultur jamur dermatofita mungkin

sangat dekat dengan tingkat yang didokumentasikan dalam studi ini. Elewski et al

mempelajari 1.549 anak-anak dengan gejala tinea capitis yang positif berdasarkan

sampel rambut: 17% memiliki kultur dermatophyte negatif secara serempak,

menghasilkan sensitivitas terhitung sebanyak 83% (dibandingkan 79% dalam

penelitian ini).

Kami berspekulasi bahwa 20 anak-anak dalam penelitian kami dengan

gejala tinea capitis tetapi memiliki kultur negative yang mana dimungkinkan

kultur negatif tersebut salah. Untuk mendukung hipotesis ini, kami tidak

menemukan perbedaan yang signifikan dalam rata-rata setiap gejala tunggal di

Page 11: Tinea Capitis-Fixed 28-4-13

antara anak-anak dengan kultur negatif dibandingkan dengan mereka dengan

kultur positif (rontok rambut 75% vs 75%, secara berturut-turut, P = 1,0; gatal

85% vs 71 %, P = .26, kulit mengelupas 95% vs 91%, P = 1,0; inflamasi kulit

kepala 30% vs 18%, P = 0,23; luka 20% vs 27%, P = 0,77). Juga sebagai

pendukung, 6 (30%) dari 20 anak-anak dengan kultur negatif memiliki kerion,

masa inflamasi kulit kepala yang umumnya dianggap patognomonik (karakteristik

dari suatu penyakit) untuk penyakit tinea capitis. Jika hipotesis ini benar, maka

dihitung nilai prediktif positif untuk gejala klinis yang dilaporkan di sini,

meskipun sesuai dengan yang dilaporkan dari penelitian lain, benar-benar

mewakili perkiraan tingkat kultur positif. Jika demikian, maka nilai prediksi

positif yang benar dari gejala penyakit tinea capitis akan menjadi jauh lebih tinggi.

Kelebihan penelitian ini meliputi penggunaan kohort kelompok yang besar

dengan beberapa kriteria eksklusi, kultur dari kulit kepala untuk memverifikasi

diagnosis, tindak lanjut, dan cara pengobatan "dunia nyata". Juga, kita melibatkan

anak-anak dengan kondisi kulit yang sebelumnya telah didiagnosis menderita

dermatitis atopik, dan anak-anak dengan kerion, sehingga hasilnya bisa

digeneralisasi untuk populasi yang lebih luas.

Kelemahan penelitian ini meliputi tingginya angka pasien yang gagal

untuk ditindak lanjuti dan kemungkinan akan ketidak patuhan dalam

mengkonsumsi obat, yang akan cenderung mengurangi hasil dan meremehkan

efektivitas pengobatan. Secara keseluruhan, 24 dari 79 pasien dengan kultur

positif (30%) tidak kembali pada minggu ke 4, dan 33 (42%) tidak kembali

(masing-masing) pada minggu ke 6 dan 8. Kami berspekulasi tetapi tidak dapat

membuktikan bahwa pasien yang bergejala adalah yang paling mungkin untuk

kembali. Kepatuhan pengobatan tidak diukur secara obyektif, dan keluarga sering

"lupa" untuk membawa botol obat mereka kembali pada setiap kunjungan.

Kepatuhan untuk meminum obat oralharian selama 6 minggu mungkin rendah,

dan ini akan menurunkan tingkat kesembuhan. Ini sangat menantang untuk

melakukan penelitian longitudinal pada penduduk perkotaan dengan penghasilan

rendah; insentif dan kunjungan rumah mungkin dapat meningkatkan kepatuhan

dalam penelitian masa depan. Kelemahan tambahan lainnya dari penelitian ini

Page 12: Tinea Capitis-Fixed 28-4-13

adalah bahwa kita tidak mengikuti atau memperlakukan 20 anak dengan gejala

tinea capitis dan kultur dermatofit awal negatif. Meskipun kami berhipotesis

bahwa anak-anak itu memiliki penyakit yang benar dan kultur negatif yang salah,

itu akan memperkuat kesimpulan penelitian kami untuk mendokumentasikan

peningkatan klinis anak-anak dalam pengobatan.

Dua dari 3 pasien yang dikembalikan dari kultur negatif ke positif setelah

pengobatan berakhir tidak memiliki gejala terkait dan mungkin telah berubah

menjadi tanpa gejala awal. Beberapa penelitian telah mengkonfirmasi adanya

penyakit ini dengan tanpa gejala awal, dengan kisaran mulai dari 5% pada

populasi yang berisiko rendah sampai 44% di antara anak-anak perkotaan yang

ada di tempat penitipan. Hubungan antara tanpa gejala awal (kultur positif tanpa

gejala) dengan penyakit (kultur positif dengan gejala) sangatlah kompleks, dengan

bukti yang menunjukkan bahwa anak-anak yang mempunyai tipe jamur yang

sama selama periode waktu tertentu cenderung akan muncul gejala daripada

mereka yang memperoleh beberapa tipe jamur. Abdel-Rahman et al melaporkan

dari pusat tempat penitipan bahwa sensitivitas dan spesifisitas kultur dermatofit

positif bagi gejala tinea capitis (kulit mengelupas dan / atau rambut rontok

ditambah satu atau lebih "indikator klinis") adalah 66,1% dan 66,5%, secara

berturut-turut.

Meskipun terbinafine telah disetujui untuk pengobatan tinea capitis pada

anak-anak, banyak dokter terus menggunakan griseofulvin karena lebih murah,

memiliki catatan keamanan yang baik, dan pilihan bagi banyak perencanaan

asuransi. Data kami mendukung pengobatan dengan 20 sampai 25 mg/kg/hari

griseofulvin oralditambah dengan keramas dengan sampo selenium sulfida 2,5%

selama minimal 6 minggu sebagai pengobatan yang cukup sukses untuk anak-

anak dengan gejala tinea capitis dan kultur dermatofit positif.

Kami juga memberikan bukti bahwa pada populasi berisiko tinggi

sangatlah wajar bagi dokter untuk membuat diagnosis tinea capitis menggunakan

satu atau lebih gejala kardinal tanpa mendapatkan kultur kulturnya. Penelitian

tambahan diperlukan, tetapi mengingat sensitivitas tak sempurna dari kultur

jamur, tampak bahwa gejala tinea capitis mungkin sebenarnya lebih dapat

Page 13: Tinea Capitis-Fixed 28-4-13

diandalkan sebagai prediktor penyakit dibandingkan kultur jamur. Kultur jamur

pada kulit kepala dengan diagnosis tinea capitis mungkin memerlukan biaya $ 60

sampai $ 100 dan memakan waktu hingga 2 minggu, yang meningkatkan biaya

perawatan, penanganan yang tertunda, dan meningkatkan kemungkinan penyakit

menyebar. Jika ada kebingungan dari diagnosis atau kekambuhan, kultur dapat

menjadi alat diagnosis yang tepat. Namun, penggunaan kriteria klinis untuk

diagnosis awal pada populasi perkotaan dengan penghasilan rendah, yang

didominasi penduduk Afrika Amerika seperti didukung dalam penelitian ini.

Lampiran

Protokol Kunjungan Penelitian

Kunjungan 1-Kunjungan awal (Hari 1)

1. Izin pemberitahuan tertulis.

2. Kesesuaian dengan kriteria entri.

3. Riwayat medis yang signifikan meliputi tanggal lahir, riwayat medis masa

lalu/saat ini, obat-obatan masa lalu/saat ini, lama dan jenis infeksi masa

lalu/sekarang, dan informasi rumah tangga.

4. Contoh dari kultur dermatophte untuk mengkonfirmasi diagnosis klinis.

5. Pemeriksaan fisik untuk stigmata dari tinea corporis, eksim, dan psoriasis.

6. Penilaian untuk kriteria klinis seperti yang tercantum di atas. Pruritis kulit

kepala akan secara lisan dilaporkan oleh penderita dan orang tua/wali.

7. Berat penderita diperoleh untuk menghitung dosis griseofulvin.

8. Obat yang diberikan akan dicatat.

9. Obat untuk penelitian dan sampo akan dibagikan kepada penderita.

10. Penyidik akan menginstruksikan subjek dan anggota rumah tangga tentang

kebersihan yang tepat untuk mencegah penyebaran infeksi.

11. Pasien dan wali akan diinformasikan melalui surat bahwa jika kultur awal

negative, mereka akan dirujuk kembali ke petugas perawatan primer mereka

dan tidak akan melanjutkan studi.

Kunjungan 2 - Minggu ke-4

Page 14: Tinea Capitis-Fixed 28-4-13

1. Berat.

2. Contoh untuk kultur dermatofit.

3. Obat penelitian dan sampo ditiadakan.

4. Ujian untuk kriteria klinis seperti yang tercantum di atas. Pruritis kulit kepala

akan dilaporkan secara lisan oleh penderita dan orang tua / wali.

5. Efek samping dicatat.

6. Pelaporan lisan oleh orang tua / wali dalam mematuhi cara pengobatan.

Kunjungan 3-Minggu ke-6

1. Sampel untuk kultur dermatofit.

2. Obat penelitian dan sampo pengobatan selesai.

3. Ujian untuk kriteria klinis seperti yang tercantum di atas. Pruritis kulit kepala

akan secara lisan dilaporkan oleh penderita dan orang tua / wali.

4. Efek samping dicatat.

5. Pelaporan lisan oleh orang tua / wali dalam mematuhi aturan pengobatan.

Kunjungan 4-Minggu 8

1. Sampel untuk kultur dermatofit.

2. Ujian untuk kriteria klinis seperti yang tercantum di atas. Pruritis kulit kepala

akan secara lisan dilaporkan oleh penderita dan orang tua / wali.

3. Penyelesaian Ringkasan Subyek Penelitian

4. Efek samping dicatat.

Pernyataan

Kami berterima kasih kepada Nancy Isham dan Dr M Ghannoum, Direktur, baik

bagi Pusat Mikologi Medis, University Hospitals, Cleveland. Terimakasih kepada

perawat penelitian Roberta Ksenisch, RN, dan koordinator penelitian Bonnie

Rosolowski, RRT, CCRC, dari the Pediatric Pharmacology Research Unit

(PPRU). Kami menyampaikan terimakasih atas dukungan dari PPRU melalui

Pediatric Pharmacology Research Unit Grant from the National Institute of Child

Page 15: Tinea Capitis-Fixed 28-4-13

Health and Human Development (HD 31.323-12). Proyek ini tidak akan mungkin

terjadi tanpa dukungan PPRU.

Hak Cipta dari Clinical Pediatrics adalah milik Sage Publications, Inc dan

isinya tidak dapat digandakan atau di-email ke beberapa situs atau diposting ke

laman tanpa izin tertulis pemegang hak cipta. Namun, pengguna dapat mencetak,

men-download, atau meng-email untuk penggunaan individu.