TINDAKAN PENCEGAHAN KEKAMBUHAN BATU SALURAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/35/1/ANGGUN SETIOWATI...

49
i TINDAKAN PENCEGAHAN KEKAMBUHAN BATU SALURAN KEMIH DI DESA REDISARI KECAMATAN ROWOKELE KABUPATEN KEBUMEN Skripsi Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Sarjana S1 Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan Disusun Oleh: ANGGUN SETIOWATI A11200742 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2016

Transcript of TINDAKAN PENCEGAHAN KEKAMBUHAN BATU SALURAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/35/1/ANGGUN SETIOWATI...

i

TINDAKAN PENCEGAHAN KEKAMBUHAN BATU SALURAN KEMIH

DI DESA REDISARI KECAMATAN ROWOKELE KABUPATEN

KEBUMEN

Skripsi

Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Sarjana S1

Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Disusun Oleh:

ANGGUN SETIOWATI

A11200742

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

2016

ii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya ajukan tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Kebumen, Maret 2016

Anggun Setiowati

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Yang Bertanda Tangan Dibawah Ini Menyatakan Bahwa

Skripsi Yang Berjudul:

TINDAKAN PENCEGAHAN KEKAMBUHAN BATU SALURAN KEMIH

DI DESA REDISARI KECAMATAN ROWOKELE KABUPATEN

KEBUMEN

Disusun Oleh:

ANGGUN SETIOWATI

A11200742

Telah disetujui dan dinyatakan

telah memenuhi persyaratan untuk diujikan.

Pembimbing I Pembimbing II

(Isma Yuniar, M.Kep) (Sarwono, S.KM)

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 Keperawatan

(Isma Yuniar, M.Kep)

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi Dengan Judul

TINDAKAN PENCEGAHAN KEKAMBUHAN BATU SALURAN KEMIH

DI DESA REDISARI KECAMATAN ROWOKELE KABUPATEN

KEBUMEN

Disusun Oleh:

ANGGUN SETIOWATI

A11200742

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada tanggal 2 April 2016

Susunan Dewan Penguji:

1. H. M. Basirun Al Ummah, S. Pd, M. Kes (Penguji I) ....................................

2. Isma Yuniar, M.Kep (Penguji II) ....................................

3. Sarwono, S.KM (Penguji III) ....................................

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 Keperawatan

(Isma Yuniar, M.Kep)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul

“Tindakan pencegahan kekambuhan batu saluran kemih di Desa Redisari

Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen”. Sholawat serta salam tetap

tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sehingga peneliti

mendapat kemudahan dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. M. Madkhan Anis, S.Kep, Ns, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah

Gombong.

2. Isma Yuniar, M.Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES

Muhammadiyah Gombong dan selaku pembimbing I yang telah berkenan

memberikan bimbingan dan pengarahan.

3. Sarwono, S.KM, selaku pembimbing II yang telah berkenan memberikan

bimbingan dan pengarahan.

4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan

terimakasih atas bantuan dan dukungannya.

Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan

mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Alloh SWT. Tiada

gading yang tak retak, maka penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan selanjutnya. Akhir kata

semoga Skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Kebumen, Maret 2016

Penulis

vi

PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

Skripsi, Maret 2016

TINDAKAN PENCEGAHAN KEKAMBUHAN BATU SALURAN KEMIH

DI DESA REDISARI KECAMATAN ROWOKELE KABUPATEN

KEBUMEN

xii + 42 halaman + 2 gambar + 7 tabel + 6 lampiran

Anggun Setiowati1)

Isma Yuniar 2)

Sarwono 3)

ABSTRAK

Latar Belakang : Batu saluran kemih merupakan suatu penyakit saluran kemih

dengan manifestasi rasa sakit yang ringan sampai berat dan komplikasi seperti

urosepsis gagal ginjal. Apabila batu saluran kemih kambuh maka dapat terjadi

peningkatan mortalitas dan peningkatan biaya pengobatan. Untuk mengatasi

terjadinya kekambuhan dan komplikasi akibat batu saluran kemih maka perlu

dilakukan tindakan pencegahan. Pada kurun waktu tahun 2012 hingga 2015,

diperoleh data yang menunjukkan angka kejadian batu saluran kemih di desa

Redisari sejumlah 31 orang.

Tujuan : Mengetahui tindakan pencegahan kekambuhan batu saluran kemih di

desa Redisari Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen. Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

survei. Sampel berjumlah 31 yang diambil secara total sampling. Data dianalisa

menggunakan analisa deskriptif.

Hasil : Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa tindakan pencegahan

kekambuhan batu saluran mayoritas berkategori baik (61.3%). Tindakan diet

dalam pencegahan kekambuhan batu saluran kemih mayoritas berkategori cukup

(74.2%). Konsumsi air minum dalam pencegahan kekambuhan batu saluran kemih

mayoritas berkategori baik (87.1%). Aktivitas fisik dalam pencegahan

kekambuhan batu saluran kemih mayoritas berkategori cukup (45.2%). Kebiasaan

menghindari menahan buang air kemih dalam pencegahan kekambuhan batu

saluran kemih mayoritas berkategori baik (93.5%).

Kata Kunci : diet, konsumsi air minum, aktivitas fisik, kebiasaan menghindari

menahan buang air kemih, kekambuhan, batu saluran kemih

vii

BACHELOR OF NURSING PROGRAM

MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG

Minithesis, March 2016

PREVENTIVE MEASURE OF UROLITHIASIS RECURRENCE

IN REDISARI, ROWOKELE, KEBUMEN

xii + 42 pages + 2 figures + 7 tables + 6 appendices

Anggun Setiowati1)

Isma Yuniar 2)

Sarwono 3)

ABSTRACT

Background: Urolithiasis means stone in urinary tract. It is a disease having mild

to severe pain manifestations and complication such as uroseptic kidney failure.

The recurrence of urolithiasis, may increase both mortality rate and medical

expenses. The recurrence and complication of urolithiasis need to be prevented.

There were 31 persons who suffered from the incidence of urolithiasis during the

period of 2012 to 2015 in Redisari, Rowokele, Kebumen.

Objective: To determine the preventive measure of urolithiasis recurrence in

Redisari, Rowokele, Kebumen.

Methods: This study used a descriptive method with survey approach. Samples

consisted of 31 respondents taken by total sampling technique. Data were

analyzed using descriptive analysis.

Results: This study showed that preventive measure of urolithiasis recurrence was

good category (61.3%). The behaviors included dietary behavior showing as

mediocre category (74.2%), consumption of water as good category (87.1%),

physical activities as mediocre category (45.2%), and the habit to avoid urine

retention as good category (93.5%).

Keywords: dietary, consumption of water, physical activities, the habit to avoid

urine retention, recurrence, urolithiasis

viii

Motto

”BAHAGIA bukan milik dia

yang hebat dalam segalanya,

namun dia yang mampu temukan

hal sederhana dalam hidupnya

dan tetap bersyukur”

“MENGELUH hanya akan

membuat hidup kita semakin

tertekan, sedangkan

BERSYUKUR akan senantiasa

membawa kita pada jalan

KEMUDAHAN”

”JANGAN menyerah atas

impianmu, impian memberimu

tujuan hidup. Ingatlah, sukses

bukan kunci kebahagiaan,

kebahagiaanlah kunci sukses.

SE-MA-NGAT!”

ix

Halaman

Persembahan

Puji syukur kepada Allah SWT

atas segala rahmat dan

hidayahnya yang telah

memberikan kekuatan, kesehatan

dan kesabaran untuk saya dalam

mengerjakan skripsi ini.

Saya persembahkan skripsi ini

kepada kedua orang tua, keluarga,

serta semua orang-orang yang

mencintai saya. Terimakasih yang

tak terhingga untuk kalian semua

atas semua dukungan dan doanya

hingga tahap ini.

“Tanpa keluarga, manusia sendiri

di dunia, gemetar dalam dingin”

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

ABSTRAK ....................................................................................................... vi

ABSTRACT .................................................................................................... vii

MOTTO............................................................................................................ viii

PERSEMBAHAN ............................................................................................ ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5

E. Keaslian Penelitian ...................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 9

A. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 9

1. Pencegahan ............................................................................ 9

2. Batu Saluran Kemih ............................................................... 13

3. Tindakan pencegahan kekambuhan batu saluran kemih ........ 21

B. Kerangka Teori ........................................................................... 22

C. Kerangka Konsep......................................................................... 23

D. Pertanyaan Penelitian ................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 24

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................. 24

xi

B. Populasi dan Sampel ................................................................... 24

C. Variabel Penelitian ....................................................................... 25

D. Definisi Operasional .................................................................... 25

E. Instrumen Penelitian .................................................................. 27

F. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ................................................. 28

G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 29

H. Pengolahan dan Analisa Data .................................................... 30

I. Etika Penelitian ......................................................................... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 33

A. Hasil Penelitian .......................................................................... 33

B. Pembahasan ................................................................................ 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 41

A. Kesimpulan ............................................................................... 41

B. Saran ........................................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori .......................................................................... 22

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ....................................................................... . 23

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional .................................................................. 25

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tindakan Pencegahan Kekambuhan Batu Saluran

Kemih ......................................................................................... 27

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Pencegahan

Kekambuhan Batu Saluran Kemih Di Desa Redisari

Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen .............................. 33

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Diet Dalam

Pencegahan Kekambuhan Batu Saluran Kemih Di Desa

Redisari Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen ............... 33

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Konsumsi Air Minum

Dalam Pencegahan Kekambuhan Batu Saluran Kemih Di

Desa Redisari Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen ....... 34

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Aktivitas Dalam Pencegahan

Kekambuhan Batu Saluran Kemih Di Desa Redisari Kecamatan

Rowokele Kabupaten Kebumen ................................................ 34

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Kebiasaan Menahan

Buang Air Kemih Dalam Pencegahan Kekambuhan Batu

Saluran Kemih Di Desa Redisari Kecamatan Rowokele

Kabupaten Kebumen ................................................................. 35

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 3. Lembar Kuesioner

Lampiran 4. Hasil Uji Statistik

Lampiran 5. Tabulasi Penelitian

Lampiran 6. Lembar Konsultasi Pembimbing

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit batu saluran kemih (urolithiasis) bukan merupakan satu hal

baru lagi di masyarakat dunia maupun Indonesia. Penyakit yang biasa

disingkat dengan sebutan batu saluran kemih ini awalnya terjadi karena

pembentukan batu yang dipengaruhi oleh kepekatan urin yang bergantung

pada pH urin, kandungan ion dalam urin, dan konsentrasi zat terlarut.

Menurut Baradero et al, (2007), batu saluran kemih dapat terjadi di bagian

mana saja pada sistem perkemihan. Baik itu dalam saluran kemih ataupun

pada ginjal (nefrolithiasis).penyebab batu ginjal adalah idiopatik. Akan tetapi

ada faktor yang merupakan predisposisi dan yang utama adalah ISK . Infeksi

ini akan meningkatkan terbentuknya zat organik. Zat organik ini dikelilingi

mineral yang mengendap. Pengendapan mineral ini (karena infeksi) akan

meningkatkan alkanitas urine dan mengakibatkan pengendapan kalsium fosfat

dan magnesium ammonium fosfat.

Selain itu beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan batu

saluran kemih pada manusia selain itu adalah seperti faktor usia, jenis

kelamin, ras, letak geografis, diet dan konsumsi cairan, penggunaan obat

obatan dan ada tidaknya penyakit penyerta. Riwayat keluarga juga menjadi

salah satu faktor dimana 25% penderita memiliki keluarga dengan riwayat

penyakit batu saluran kemih (Stoller et al, 2009).

Letak geografis mempengaruhi terjadinya penyakit batu saluran

kemih, misalnya pada daerah-daerah seperti pegunungan kapur sering sekali

menjadi faktor penyebab terjadinya batu saluran kemih. Sumber mata air pada

daerah kapur yang mempunyai kandungan zat kapur yang tinggi jika

dikonsumsi dalam jangka waktu panjang dapat mengakibatkan pengendapan

zat kapur yang akhirnya akan mempengaruhi pembentukan batu di saluran

perkemihan (Lina 2008)

1

2

Perilaku masyarakat dengan kebiasaanya yaitu mengkonsumsi air

dengan kandungan kapur yang tinggi akan menjadi predisposisi pembentukan

batu saluran kemih, maka air yang digunakan manusia untuk minum tidak

boleh lebih dari 500 mg/l CaCO2 yang ditetapkan Permenkes RI No

492/Menkes/SK/IV/2010 (Wahap et al, 2012).

Menurut penelitian yang dilakukan Akmal (2013) perilaku yang dapat

berisiko menyebabkan penyakit batu saluran kemih diantaranya adalah

lamanya waktu duduk seseorang. Diharapkan masyarakat agar duduk jangan

lebih dari 4 jam dalam sehari dan mengubah posisi duduk setiap jam untuk

mengurangi risiko terjadinya batu saluran kemih. Selain itu faktor lain yang

lebih berisiko menyebabkan batu saluran kemih adalah faktor makanan dan

minuman seperti bayam, daging, coklat, teh, kopi, kacang ijo, kol, tomat dan

lain-lain.

Di Indonesia penyakit batu saluran kemih masih menempati porsi

terbesar dari jumlah pasien di klinik urologi. Insidensi dan prevalensi yang

pasti dari penyakit ini di Indonesia belum dapat ditetapkan secara pasti. Dari

data dalam negeri yang pernah dipublikasi didapatkan peningkatan jumlah

penderita batu ginjal yang mendapat tindakan di RSUPN-Cipto

Mangunkusumo dari tahun ke tahun mulai 182 pasien pada tahun 1997

menjadi 847 pasien pada tahun 2002, peningkatan ini sebagian besar

disebabkan mulai tersedianya alat pemecah batu ginjal non-invasif ESWL

(Extracorporeal shock wave lithotripsy) yang secara total mencakup 86% dari

seluruh tindakan (ESWL, PCNL, dan operasi terbuka). Angka kejadian batu

ginjal berdasarkan data yang dikumpulkan dari rumah sakit di seluruh

Indonesia tahun 2002 sebesar 37.636 kasus baru, dengan jumlah kunjungan

sebesar 58.959 orang. Selain itu jumlah pasien yang dirawat mencapai 19.018

orang, dengan mortalitas sebesar 378 orang (Lina 2008).

Berdasarkan data rekam medik RSUD Kebumen jumlah kasus yang

dirawat pada tahun 2013 sebanyak 91 orang yang terdiri dari laki-laki 65

orang (71,43%) dan perempuan 26 orang (28,57%). Berdasarkan data

petugas kesehatan Puskesmas Rowokele pada tanggal 12 Maret 2012 di

3

dukuh Trasan dan dukuh Kalikarang desa Redisari Kecamatan Rowokele

Kabupaten Kebumen terdapat 20 orang penderita Batu Saluran Kemih.

Wilayah desa Redisari merupakan perbukitan kapur dengan kandungan air

kapur cukup tinggi, terbukti dari kerak kapur pada panci air minum yang

mengendap pada dinding panci tersebut cukup tebal.

Menurut penelitian yang dilakukan Lina (2008), angka kekambuhan

batu saluran kemih dalam satu tahun 15-17%, 4-5 tahun 50%, 10 tahun

75% dan 95-100% dalam 20-25 tahun. Apabila batu saluran kemih

kambuh maka dapat terjadi peningkatan mortalitas dan peningkatan biaya

pengobatan. Manifestasi batu saluran kemih dapat berbentuk rasa sakit

yang ringan sampai berat dan komplikasi seperti urosepsis dan gagal

ginjal.

Batu saluran kemih dapat menimbulkan keadaan darurat bila batu

turun dalam sistem kolektivus dan dapat menyebabkan kelainan sebagai

kolektivus ginjal atau infeksi dalam sumbatan saluran kemih.

Kelainan tersebut menyebabkan nyeri karena dilatasi sistem sumbatan

dengan peregangan reseptor sakit dan iritasi lokal dinding ureter atau

dinding pelvis ginjal yang disertai edema dan penglepasan mediator sakit.

Sekitar 60-70% batu yang turun spontan sering disertai dengan serangan

kolik ulangan (Kutuya,2008, Lozanovsky, 2011 )

Salah satu komplikasi batu saluran kemih yaitu terjadinya

gangguan fungsi ginjal yang ditandai kenaikan kadar ureum dan kreatinin

darah, gangguan tersebut bervariasi dari stadium ringan sampai timbulnya

sindroma uremia dan gagal ginjal, bila keadaan sudah stadium lanjut bahkan

bisa mengakibatkan kematian. Oleh karena itu besar sekali kemungkinan

bahwa masalah batu saluran kemih akan menjadi masalah yang semakin

besar di Indonesia.

Untuk mencegah terjadinya kekambuhan dan komplikasi akibat batu

saluran kemih maka perlu dilakukan tindakan pencegahan. Salah satu

pencegahan untuk menghindari kekambuhan batu saluran kemih antara lain

dengan cara meningkatkan asupan air mineral sebanyak 3500-4000 ml per 24

4

jam. Selain dengan meningkatkan asupan air mineral, pencegahan juga dapat

dilakukan dengan cara memodifikasi diet. Penderita batu saluran kemih perlu

menghindari makanan yang tinggi kalsium yang terdiri atas kalsium oksalat,

kalsium fosfat dan magnesium amonium fosfat (Baradero et al, 2007).

Berdasarkan Studi pendahuluan yang dilaksanakan di desa Redisari

Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen menunjukkan angka kejadian

Batu Saluran Kemih pada tahun 2015 sejumlah 7 kejadian, tahun 2014

sejumlah 4 kejadian dan bahkan tahun 2012 sejumlah 20 kejadian sehingga

dalam 4 tahun terakhir sudah terdapat 31 orang mengalami batu saluran

kemih. Perilaku masyarakat penderita batu saluran kemih di desa Redisari

mengkonsumsi air minum yang bersumber dari sumur. Wilayah desa Redisari

merupakan perbukitan kapur, dengan kandungan air kapur cukup tinggi

sehingga penderita batu saluran kemih memiliki kemungkinan kekambuhan.

Potensi kekambuhan pada penderita batu saluran kemih bisa dikurangi jika

masyarakat melakukan upaya pencegahan kekambuhan batu saluran kemih

dengan mengurangi konsumsi air minum yang mengandung kapur.

Berdasarkan fenomena tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai “Tindakan Pencegahan Kekambuhan batu saluran kemih di Desa

Redisari Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan dapat

dirumuskan masalah yaitu bagaimana tindakan pencegahan kekambuhan batu

saluran kemih di desa Redisari Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk menggali tindakan pencegahan kekambuhan batu saluran

kemih di desa Redisari Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen.

5

2. Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan tindakan pencegahan penyakit batu saluran kemih

dengan diet.

b. Mendeskripsikan tindakan pencegahan penyakit batu saluran kemih

dengan konsumsi air minum.

c. Mendeskripsikan tindakan pencegahan penyakit batu saluran kemih

dengan aktivitas fisik.

d. Mendeskripsikan tindakan pencegahan penyakit batu saluran kemih

dengan cara menghindari kebiasaan menahan buang air kemih.

D. Manfaat Penelitian

Dapat bermanfaat dan digunakan sebagai bahan masukan bagi:

1. Bagi peneliti

Merupakan prasyarat dalam menyelesaikan pendidikan S1

Keperawatan sekaligus menambah wawasan mengenai perilaku

pencegahan kekambuhan batu saluran kemih di desa Redisari Kecamatan

Rowokele.

2. Bagi Masyarakat

Sebagai wahana penggalian bagaimana tindakan masyarakat tentang

pencegahan terjadinya kekambuhan penyakit batu saluran kemih.

3. Bagi Tenaga Kesehatan (Puskesmas Rowokele)

Sebagai sumber informasi mengenai tindakan pencegahan

kekambuhan batu saluran kemih pada penderita batu saluran kemih agar

dapat dilakukan kebijakan kesehatan.

E. Keaslian Penelitian

1. Sulistiyani (2012) melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Kadar

Kalsium Dalam Air Minum Terhadap Kejadian Batu Saluran Kemih Pada

Usia 40 Tahun Ke Atas Di Desa Redisari Kecamatan Rowokele Kabupaten

Kebumen”. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan kadar

kalsium dalam air minum terhadap riwayat batu saluran kemih pada usia

6

40 tahun ke atas. Jenis penelitian ini merupakan penelitian non

eksperiment berupa survey analitik dengan case control. Populasi dalam

penelitian ini sebanyak 522 orang, dan sampel dalam penelitian ini

sebanyak 20 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada

kelompok kasus diketahui 20 responden (100%) dengan kadar kalsium

dalam air minum = 75 mgr/lt. pada kelompok control, diketahui 10

responden (50%) dengan kadar kalsium dalam air minum < 75 mgr/lt. ada

hubungan kadar kalsium dalam air minum terhadap kejadian batu saluran

kemih pada usia 40 tahun ke atas di Desa Redisari kecamatan Rowokele

kabupaten Kebumen p= 0,000 (<0,05). Dari hasil analisis diperoleh nilai

OR= 3.000, artinya responden dengan kadar kalsium dalam air minum =

75 mgr/ lt mempunyai peluang 3 kali mengalami batu saluran kemih

disbanding responden dengan kadar kalsium dalam air minum < 75 mgr/lt.

Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada variabelnya yaitu penulis

meneliti tentang pengetahuan penderita batu saluran kemih tentang

perilaku pencegahan kekambuhan batu saluran kemih. Metode yang

digunakan adalah deskriptif.

2. Wahap et al (2012) melakukan penelitian dengan judul “Hubungan

Kandungan Mineral Calcium, Magnesium, Mangaan Dalam Sumber Air

Dengan Kejadian Batu Saluran Kemih Pada Penduduk Yang Tinggal Di

Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes”. Tujuan penelitian yaitu untuk

mengetahui hubungan kandungan mineral calcium, magnesium, mangaan

dalam sumber air dengan kejadian batu saluran kemih. Jenis penelitian ini

merupakan penelitian observasional dengan menggunakan rancangan

penelitian kasus control. Subyek penelitian terdiri dari 2 kelompok yaitu

kelompok kasus dan kelompok control sebanyak 34. Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara lama tinggal

dengan kejadian batu saluran kemih dengan hasil analisis statistik

menyatakan nilai p= 0,015 dan OR= 3,833 dengan CI 95% = 1,403 < OR

< 10,4770. Ada hubungan yang bermakna antara konsumsi air per hari

dengan kejadian batu saluran kemih dengan hasil analisis statistik

7

menyatakan nilai p= 0,028 dan OR = 3,429 dengan CI 95% = 1,255 < OR

< 9,370. Tidak ada hubungan bermakna kebiasaan antara memasak air

minum dengan kejadian batu saluran kemih karena semuanya memasak air

terlebih dahulu sebelum di konsumsi dan secara statistik data tidak bisa

dianalisa bivariat. Tidak ada hubungan yang bermakna antara kadar Ca

dalam air dengan kejadian batu saluran kemih dengan hasil statistik

menyatakan nilai p= 0,103 dan OR= 2,3 dengan CI 95% = 1,53<OR<3,47

Sehingga kadar Ca dalam air bukan merupakan faktor resiko kejadian batu

saluran kemih. Tidak ada hubungan yang bermakna antara kadar Mn dalam

air dengan kejadian batu saluran kemih dengan hasil statistik menyatakan

nilai p= 1 dan OR= 0,79 dengan CI 95% = 0,20<OR<3,06 Sehingga kadar Mn

dalam air bukan merupakan faktor resiko kejadian batu saluran kemih. Ada

hubungan yang bermakna antara kadar magnesium (Mg) dengan

kejadian batu saluran kemih dengan hasil analisis statistik menyatakan

nilai p = 0,0001 dan OR = 6,67 dengan CI 95% = 2,35<OR<18,92. Dari

hasil analisis multivariat variabel yang dominan sebagai penyebab kejadian

batu saluran kemih adalah lama tinggal dengan nilai OR = 3,893 dan

konsumsi air per hari dengan nilai OR = 3,487. Perbedaan dengan penelitian

ini adalah pada variabelnya yaitu penulis meneliti tentang pengetahuan

penderita batu saluran kemih tentang perilaku pencegahan kekambuhan

batu saluran kemih. Metode yang digunakan adalah deskriptif.

3. Akmal (2013) melakukan penelitian dengan judul “Faktor Yang

Berhubungan Dengan Kejadian Batu Saluran Kemih Di RSUP DR.

Wahidin Sudirohusodo Makasar”.Tujuan penelitian yaitu untuk

mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian batu saluran kemih

di RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo Makasar”. Penelitian ini merupakan

penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan desain cross-sectional.

Pengambilan sempel dilakukan dengan tekhnik consecutive sampling

dengan jumlah sampel 62 orang di ruang perawatan dan pasien rawat jalan.

Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, kemudian diolah

dengan menggunakan kuesioner kemudian diolah dengan menggunakan

8

uji Chi-square dengan tingkat kemaknaan tingkat kemaknaan α=0.05.

Analisa data menggunakan uji statistik chi-square. Berdasarkan hasil

analisa data dengan menggunakan uji statistik chi-square, maka diperoleh

nilai p = 0,000 (α <0,05), hal ini berarti bahwa ada hubungan antara diet

dengan kejadian batu saluran kemih di RSUP Wahidin Sudirohusodo

Makassar 2009. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara

lama waktu duduk dan diet dengan kejadian batu saluran kemih di RSUP

Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Diantara 2 faktor yang diteliti,

faktor diet lebih beresiko menyebabkan batu saluran kemih dibandingkan

dengan lama waktu duduk. Peneliti berharap agar masyarakat dapat

melakukan pencegahan secara dini terhadap penyakit batu saluran kemih

dengan diet rendah kalsium, oksalat, kalium dan makanan yang beresiko

menyebabkan penyakit batu saluran kemih, serta duduk jangan lebih dari 4

jam dalam sehari untuk mengurangi resiko terjadinya batu saluran kemih.

Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada variabelnya yaitu penulis

meneliti tentang pengetahuan penderita batu saluran kemih tentang

perilaku pencegahan kekambuhan batu saluran kemih.

0

DAFTAR PUSTAKA

Akmal. (2013). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Batu Saluran Kemih

Di RSUP Wahidin Sudiro Husodo Makassar. 2013;3(5):56–61.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Baradero, M dan Dayrit, M. (2007). Seri Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan

Sistem Reproduksi & Seksualitas. Jakarta: EGC

Coe, FL and Park JH. (2008). Nephrolithiasis, Phatogenesis and Treatment. Year

Book Medical Publisher Inc

Curhan, G.C; Willet W.C; Speizer, F.E. (2007). Comparison of Dietery Calsium

with Suplemental Calcium and Other Nutrients as Factors Affecting the

Risk for Kidney Stone. Am. Intern. Med. 126:497-504.

Eric, Butz, M. (2006). Rational Prevention of Calcium Urolithiasis. Urol.Int.

41387-392.

Farida, Sulistiyani (2012). Hubungan Kadar Kalsium Dalam Air Minum

Terhadap Riwayat Batu Saluran Kemih Pada Usia 40 Tahun Keatas di

Desa Redisari Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen. Gombong:

STIKES Muhammadiyah Gombong

Kim, SC; Coe, FL; Tinmouth W et al. (2005). Stone Formatioan Proortion to

Papier Surface Coverage by Randall’s Plaque. J. Urol. 2005, 173(1):

117

Kutuya N., Ozaki Y., Okazaki T. (2008). A Symptomatic Child with Ceftriaxone

-associated Biliary Pseudolithiasis. J Med Ultrasonics 35:125–128.

Lozanovsky J., Gucev Z., Auranovski J., et al. 2011. Ceftriaxone Associated

Urolithiasis In A Child With Hypercalciuria. Hippokratia 15 : 181-183.

Lina, Nur (2008) Faktor-Faktor Risiko Kejadian Batu Saluran Kemih pada Laki-

Laki (Studi Kasus di RS. Dr. Kariadi, RS Roemani dan RSI Sultan

Agung Semarang). Jurnal Epidemiologi . (Unpublished)

Menon M, Resnick, Martin I. (2012). Urinary Lithiasis: Etiologi and

Endourologi, in: Chambell’s Urology, 8th ed, Vol 14, W.B. Saunder

Company, Philadelphia

Mira Azhar Fauziah Wardani (2013). Hubungan Batu Saluran Kemih Dengan

Penyakit Ginjal Kronik Di Rumah Sakit An-Nur Yogyakarta Periode

1

Tahun 2012-2013. Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Surakarta. Tidak diterbitkan

Nazir, (2013), Metode Penelitian, Cetakan Kelima, Jakarta: Ghalia.

Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka

Cipta

Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

keperawatan. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika

Notoatmodjo, S. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Ng Tze Pin, Ng Yuen Ling and Lee Hock Siang. (2007). Dehidration from

outdoor work and Urinary Stone in a Tropical Environement.

Occupational Medicine Volume 42. Number 1 Pp 30-32. ISSN 1471-

8405. 2007.

Parivar, F; Roger, K; Stoller, M. (2013). The Influence of Diet on Urinary Stone

Disease. J. Urol, Vol 169, Issue 2, page 470-474.

Rita, M. (2006). Hubungan Kesadahan Air Sumur dengan Kejadian Penyakit

Batu Saluran Kemih di Brebes. FKM Undip.

Riwidikdo, Handoko (2008) . Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mita Cendikia

Press

Stoller, M., Maxwell, V.M., Harrison, A.M., Kane, J.P. (2009). The Primary

Stone Event: A New Hypotesis Involving a Vasculer Etiology. J.Urol.

171(5):1920-1924

Sugiono. (2009). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Wahap, Onny Setiani, Tri Joko (2012). Kejadian Batu Saluran Kemih Pada

Penduduk Yang Tinggal di Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes.

Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. Vol. 11 No. 2 / Oktober 2012

1

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada

Yth………………

Di

desa Redisari Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Program Studi

S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong :

Nama : Anggun Setiowati

NIM : A11200742

Saat ini sedang mengadakan penelitian dengan judul “Perilaku pencegahan

kekambuhan batu saluran kemih di desa Redisari Kecamatan Rowokele

Kabupaten Kebumen”.

Prosedur penelitian ini tidak akan menimbulkan risiko atau kerugian

kepada responden. Kerahasiaan semua tindakan yang telah dilakukan akan dijaga

dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Atas kerjasamanya, saya

mengucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Peneliti

Anggun Setiowati

2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan dibawah ini saya :

Nama :

Umur :

Alamat :

Dengan ini saya bersedia menjadi responden pada penelitian dengan judul

“Perilaku pencegahan kekambuhan batu saluran kemih di desa Redisari

Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen”, yang diteliti oleh :

Nama : Anggun Setiowati

NIM : A11200742

Demikian persetujuan ini saya buat dengan sesungguhnya dan tidak ada

paksaan dari pihak manapun.

Kebumen, …….…………2016

Peneliti, Yang Membuat Pernyataan

(Anggun Setiowati) ( )

3

KUESIONER PENELITIAN

PERILAKU PENCEGAHAN KEKAMBUHAN BATU SALURAN KEMIH

DI DESA REDISARI KECAMATAN ROWOKELE KABUPATEN

KEBUMEN

A. Identitas Responden

1. Nomor reponden : ........... (diisi oleh peneliti)

2. Nama responden : ............................. ...

B. Perilaku Pencegahan Kekambuhan Batu Saluran Kemih

Saudara dimohon untuk memberi tanggapan pernyataan di bawah ini sesuai

keadaan dengan cara memberikan tanda (√)

Selalu (SL) : Dilakukan 5 - 7 x dalam seminggu

Sering (SR) : Dilakukan 1- 4 x dalam seminggu

Kadang-Kadang (KK) : Dilakukan 2- 2 x dalam seminggu

Tidak pernah (TP) : Tidak pernah dilakukan

No Pernyataan SL SR KK TP

Diet

1 Saya membatasi konsumsi bayam guna

menghindari kekambuhan batu saluran

kemih

2 Saya mengkonsumsi teh, kopi walaupun

saya pernah mengidap batu saluran kemih

3 Batu saluran kemih yang pernah saya idap

tidak menghalangi saya untuk tetap

mengkonsumsi daging karena merupakan

sumber protein hewani.

4 Saya tetap mengkonsumsi bubur kacang

hijau sebagai sumber protein nabati.

5 Saya membatasi konsumsi coklat guna

menghindari kekambuhan batu saluran

4

kemih

Konsumsi Air Minum

6 Saya membiasakan untuk minum air putih

lebih sering dibandingkan jenis minuman

yang lain

7 Saya meminum air putih sebelum dan

sesudah tidur

8 Saya mengkonsumsi alkohol karena baik

bagi kesehatan

9 Saya membatasi konsumsi minuman

bersoda guna menghindari kekambuhan

batu saluran kemih

10 Saya mengkonsumsi air putih minimal 2

liter tiap hari

Aktivitas Fisik

11 Saya melakukan gerak aktif guna

memperbesar kemungkinan mengeluarkan

batu secara spontan

12 Saya meningkatkan intensitas istirahat

berbaring guna mempercepat pemulihan

13 Saya meningkatkan aktifitas fisik guna

menghindari kekambuhan batu saluran

kemih

14 Saya rutin berolah raga

15 Saya duduk santai tanpa melakukan

aktivitas lain seharian

5

Menghindari kebiasaan menahan buang

air kemih

16 Saya segera berkemih ketika merasa ingin

berkemih

17 Saya menahan buang air kemih jika sedang

bepergian

18 Saya menahan buang air kemih ketika tidur

karena malas bangun dan ke kamar mandi

19 Saya menahan buang air kemih di tempat

umum karena kamar mandi tidak layak

20 Saya menahan buang air kemih karena

bergantian menggunakan kamar mandi

0

Hasil Uji Validitas Perilaku Pencegahan

Kekambuhan Batu Saluran Kemih

Correlations

Total

Item1 Pearson Correlation .864(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item2 Pearson Correlation .627(*)

Sig. (2-tailed) .012

N 15

Item3 Pearson Correlation .740(**)

Sig. (2-tailed) .002

N 15

Item4 Pearson Correlation .944(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item5 Pearson Correlation .710(**)

Sig. (2-tailed) .003

N 15

Item6 Pearson Correlation .864(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item7 Pearson Correlation .768(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 15

Item8 Pearson Correlation .861(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item9 Pearson Correlation .606(*)

Sig. (2-tailed) .017

N 15

Item10 Pearson Correlation .939(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item11 Pearson Correlation .703(**)

Sig. (2-tailed) .003

N 15

Item12 Pearson Correlation .864(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item13 Pearson Correlation .793(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item14 Pearson Correlation .861(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item15 Pearson Correlation .746(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 15

Item16 Pearson Correlation .864(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item17 Pearson Correlation .627(*)

Sig. (2-tailed) .012

N 15

Item18 Pearson Correlation .786(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 15

Item19 Pearson Correlation .606(*)

Sig. (2-tailed) .017

N 15

Item20 Pearson Correlation .939(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Total Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 15

** Correlation is significant at the 0.01 level

(2-tailed).

* Correlation is significant at the 0.05 level

(2-tailed).

0

Hasil Uji Reliabilitas Perilaku Pencegahan Kekambuhan Batu Saluran Kemih

Reliability

Warnings

The space saver method is used. That is , the covariance matrix is not calculated or

used in the analysis.

Case Process ing Summ ary

15 100.0

0 .0

15 100.0

Valid

Excludeda

Total

Cases

N %

Listw ise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Reliability Statis tics

.965 20

Cronbach's

Alpha N of Items

Item -Total Statis tics

56.7333 75.924 .846 .962

57.0000 78.857 .588 .965

56.6000 76.257 .704 .964

56.8667 77.267 .939 .962

56.8000 78.314 .680 .964

56.8000 75.029 .844 .962

56.8667 75.552 .734 .964

56.7333 74.352 .839 .962

56.7333 82.210 .588 .966

56.9333 76.352 .932 .962

57.0000 76.714 .663 .965

56.6667 75.238 .845 .962

56.8000 75.886 .764 .963

56.7333 74.352 .839 .962

56.8667 75.838 .709 .964

56.6667 75.238 .845 .962

57.0000 78.857 .588 .965

56.7333 76.781 .759 .963

56.7333 82.210 .588 .966

56.9333 76.352 .932 .962

Item1

Item2

Item3

Item4

Item5

Item6

Item7

Item8

Item9

Item10

Item11

Item12

Item13

Item14

Item15

Item16

Item17

Item18

Item19

Item20

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

1

Frequencies

Statistics

31 31 31 31 31

0 0 0 0 0

Valid

Missing

N

Diet

Konsumsi

Air Minum Aktiv itas

Kebiasaan

Menahan

Buang Air

Kemih

Perilaku

Pencegahan

Kekambuhan

Batu Saluran

Kemih

Frequency Table

Diet

23 74.2 74.2 74.2

8 25.8 25.8 100.0

31 100.0 100.0

Cukup

Baik

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Konsum si Air Minum

4 12.9 12.9 12.9

27 87.1 87.1 100.0

31 100.0 100.0

Cukup

Baik

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Aktivitas

8 25.8 25.8 25.8

14 45.2 45.2 71.0

9 29.0 29.0 100.0

31 100.0 100.0

Kurang

Cukup

Baik

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Kebiasaan Menahan Buang Air Kem ih

2 6.5 6.5 6.5

29 93.5 93.5 100.0

31 100.0 100.0

Cukup

Baik

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Perilaku Pencegahan Kekambuhan Batu Salur an Kemih

12 38.7 38.7 38.7

19 61.3 61.3 100.0

31 100.0 100.0

Cukup

Baik

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Total Kategori Skala Item6 Item7 Item8 Item9 Item10 Total Kategori Skala

1 1 1 3 3 4 12 Cukup 2 4 2 4 4 3 17 Baik 3

2 2 2 3 3 4 14 Cukup 2 3 2 4 4 3 16 Baik 3

3 1 1 2 3 4 11 Cukup 2 4 2 4 4 3 17 Baik 3

4 1 1 3 4 4 13 Cukup 2 4 2 4 4 3 17 Baik 3

5 3 1 2 3 4 13 Cukup 2 4 2 4 1 3 14 Cukup 2

6 3 2 3 4 4 16 Baik 3 4 2 4 4 3 17 Baik 3

7 1 3 3 3 4 14 Cukup 2 2 2 4 4 1 13 Cukup 2

8 3 2 2 3 4 14 Cukup 2 4 2 4 4 4 18 Baik 3

9 1 2 2 3 4 12 Cukup 2 4 2 4 4 3 17 Baik 3

10 3 3 2 4 4 16 Baik 3 4 2 4 4 4 18 Baik 3

11 2 3 3 3 4 15 Cukup 2 4 2 4 4 3 17 Baik 3

12 1 4 3 3 4 15 Cukup 2 4 2 4 4 3 17 Baik 3

13 3 3 2 4 4 16 Baik 3 4 2 4 4 3 17 Baik 3

14 4 3 3 4 4 18 Baik 3 4 2 4 4 4 18 Baik 3

15 1 4 3 4 4 16 Baik 3 4 4 4 4 4 20 Baik 3

16 1 2 3 4 4 14 Cukup 2 3 4 4 4 3 18 Baik 3

Konsumsi Air Minum

No

Diet

Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Total Kategori Skala Item6 Item7 Item8 Item9 Item10 Total Kategori Skala

17 2 2 2 4 4 14 Cukup 2 4 4 4 4 3 19 Baik 3

18 1 1 3 4 9 Kurang 1 2 2 4 4 1 13 Cukup 2

19 2 2 3 3 4 14 Cukup 2 4 3 4 4 2 17 Baik 3

20 1 3 3 4 4 15 Cukup 2 4 4 4 4 2 18 Baik 3

21 1 2 2 4 4 13 Cukup 2 4 4 4 2 3 17 Baik 3

22 1 2 3 4 4 14 Cukup 2 4 4 4 4 3 19 Baik 3

23 4 3 3 4 4 18 Baik 3 4 4 4 4 4 20 Baik 3

24 2 3 3 4 4 16 Baik 3 4 4 4 4 4 20 Baik 3

25 1 1 2 4 4 12 Cukup 2 4 4 4 2 4 18 Baik 3

26 3 2 2 2 4 13 Cukup 2 4 4 4 1 4 17 Baik 3

27 3 1 1 4 4 13 Cukup 2 2 1 4 3 1 11 Cukup 2

28 1 1 2 4 4 12 Cukup 2 4 4 4 2 3 17 Baik 3

29 4 4 2 4 4 18 Baik 3 4 4 4 4 4 20 Baik 3

30 1 2 3 3 4 13 Cukup 2 4 3 4 4 3 18 Baik 3

31 2 1 3 3 4 13 Cukup 2 4 4 4 4 4 20 Baik 3

No

Diet Konsumsi Air Minum

Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Total Kategori Skala Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Total Kategori Skala Total Kategori Skala

2 1 1 1 2 7 Kurang 1 4 3 3 4 2 16 Baik 3 52 Cukup 2

2 2 2 1 3 10 Kurang 1 4 3 4 4 3 18 Baik 3 58 Cukup 2

4 2 4 2 4 16 Baik 3 4 3 4 4 3 18 Baik 3 62 Baik 3

2 2 2 1 3 10 Kurang 1 4 4 4 4 4 20 Baik 3 60 Cukup 2

4 2 4 4 3 17 Baik 3 4 4 4 4 4 20 Baik 3 64 Baik 3

4 2 4 3 3 16 Baik 3 4 3 4 4 4 19 Baik 3 68 Baik 3

4 2 4 2 3 15 Cukup 2 4 3 4 4 4 19 Baik 3 61 Baik 3

4 2 4 3 3 16 Baik 3 4 3 4 4 3 18 Baik 3 66 Baik 3

3 2 3 2 3 13 Cukup 2 4 3 3 3 3 16 Baik 3 58 Cukup 2

3 2 4 4 3 16 Baik 3 4 3 4 3 3 17 Baik 3 67 Baik 3

2 1 2 1 2 8 Kurang 1 3 3 3 3 3 15 Cukup 2 55 Cukup 2

2 1 2 1 3 9 Kurang 1 4 3 4 3 3 17 Baik 3 58 Cukup 2

3 3 3 3 3 15 Cukup 2 4 3 4 3 3 17 Baik 3 65 Baik 3

4 2 4 2 3 15 Cukup 2 4 3 4 4 4 19 Baik 3 70 Baik 3

3 2 3 2 3 13 Cukup 2 4 3 4 4 4 19 Baik 3 68 Baik 3

4 2 4 2 3 15 Cukup 2 4 3 4 4 4 19 Baik 3 66 Baik 3

Kebiasaan Menahan Buang Air Kemih Perilaku Pencegahan Kekambuhan BSKAktivitas

Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Total Kategori Skala Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Total Kategori Skala Total Kategori Skala

2 2 2 2 2 10 Kurang 1 1 3 4 2 2 12 Cukup 2 55 Cukup 2

3 2 3 2 2 12 Cukup 2 4 3 4 3 3 17 Baik 3 51 Cukup 2

4 2 4 2 2 14 Cukup 2 4 3 3 3 3 16 Baik 3 61 Baik 3

4 2 4 2 3 15 Cukup 2 4 3 4 4 4 19 Baik 3 67 Baik 3

3 2 3 2 3 13 Cukup 2 4 3 4 3 3 17 Baik 3 60 Cukup 2

4 2 4 2 3 15 Cukup 2 4 3 4 3 3 17 Baik 3 65 Baik 3

4 2 4 4 3 17 Baik 3 4 4 4 4 4 20 Baik 3 75 Baik 3

4 2 4 3 3 16 Baik 3 4 3 4 4 4 19 Baik 3 71 Baik 3

4 2 4 2 3 15 Cukup 2 4 3 4 4 4 19 Baik 3 64 Baik 3

3 1 3 2 2 11 Cukup 2 4 2 4 4 4 18 Baik 3 59 Cukup 2

2 2 2 2 2 10 Kurang 1 4 3 4 3 3 17 Baik 3 51 Cukup 2

4 2 4 4 3 17 Baik 3 4 3 4 4 4 19 Baik 3 65 Baik 3

4 2 4 3 2 15 Cukup 2 4 4 4 4 4 20 Baik 3 73 Baik 3

2 1 2 1 3 9 Kurang 1 4 3 3 3 3 16 Baik 3 56 Cukup 2

4 3 4 3 3 17 Baik 3 4 3 4 4 4 19 Baik 3 69 Baik 3

Aktivitas Kebiasaan Menahan Buang Air Kemih Perilaku Pencegahan Kekambuhan BSK

Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Item7 Item8 Item9 Item10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Total

1 3 3 4 3 4 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 53

2 4 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 66

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 4 3 3 60

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60

5 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 42

6 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 64

7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60

8 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 4 3 3 64

9 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 65

10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 61

11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60

12 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 42

13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60

14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60

15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80

TABULASI VALIDITAS PERILAKU PENCEGAHAN KEKAMBUHAN BATU SALURAN KEMIH

No