Tindakan Masyarakat Melakukan Pinjaman Dana Pada Rentenir...

18
Tindakan Masyarakat Melakukan Pinjaman Dana Pada Rentenir di Kampung Sembuang Desa Penuba Timur Kecamatan Selayar Kabupaten Lingga Febrinasari 1 , Suryaningsih 2 , Rahma Syafitri 3 [email protected] Program studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK Kampung Sembuang merupakan salah satu kampung yang terdapat didesa Penuba Timur Kecamatan Selayar Kabupaten Lingga. Dalam hal peminjaman dana masyarakat kampung Sembuang lebih memilih melakukan peminjaman dana dengan rentenir dibandingakan dengan lembaga peminjaman dana seperti LKM, ataupun pengadayan yang terdapat di wilayah tersebut. Dalam penelitian ini lebih menggunakan teori tindakan rasional, dimana ingin melihat melihat masyarakat melakukan peminjaman dana dengan rentenir berdasarkan pilihan secara rasional. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab masyarakat kampung Sembuang desa Penuba Timur melakukan peminjaman dana kepada rentenir. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah masyarakat yang melakukan peminjaman dana dengan rentinr. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara (interview guide). Analisis data digunakan dengan model metodologi penelitian kualitatif Miles and Huberman yaiatu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian adapun penyebab masyarakat melakukan peminjaman dana dengan rentenir yaitu dilihat dari konsep diri hal tersebut dikarenakan masayarakat mempunyai sifat yang tidak menyukai hal yang bertele tele, Adanya kepentingan masyarakat melakukan peminjaman dana dengan rentenir yaitu untuk mengatasi permasalahan perekonomian keluarga, untuk mengatasi kekuragan dana ketika masyarakat memiliki keperluan mendesak. Adanya nilai tertentu yang dilihat dari, karena sudah mempunyai pengalaman terlebih dahulu meminjam dana dengan rentenir, sehingga mengganggap bahwa peminjaman rentenir tidak memberatkan, mengganggap bahwa orang lain bisa terbantu dengan meminjam dana dengan rentenir, melihat peminjaman dana dengan rentenir mudah didapatkan. Adanya dorongan yang dipengaruhi oleh dorongan dari masyarakat, dorongan keluarga serta keinginan diri sendiri.,

Transcript of Tindakan Masyarakat Melakukan Pinjaman Dana Pada Rentenir...

Tindakan Masyarakat Melakukan Pinjaman Dana Pada Rentenir di

Kampung Sembuang Desa Penuba Timur Kecamatan Selayar Kabupaten

Lingga

Febrinasari1, Suryaningsih

2, Rahma Syafitri

3

[email protected]

Program studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Maritim Raja Ali Haji

ABSTRAK

Kampung Sembuang merupakan salah satu kampung yang terdapat didesa

Penuba Timur Kecamatan Selayar Kabupaten Lingga. Dalam hal peminjaman

dana masyarakat kampung Sembuang lebih memilih melakukan peminjaman dana

dengan rentenir dibandingakan dengan lembaga peminjaman dana seperti LKM,

ataupun pengadayan yang terdapat di wilayah tersebut.

Dalam penelitian ini lebih menggunakan teori tindakan rasional, dimana ingin

melihat melihat masyarakat melakukan peminjaman dana dengan rentenir

berdasarkan pilihan secara rasional. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui penyebab masyarakat kampung Sembuang desa Penuba Timur

melakukan peminjaman dana kepada rentenir. Jenis penelitian yang digunakan

adalah penelitian kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah masyarakat

yang melakukan peminjaman dana dengan rentinr. Pemilihan informan

menggunakan teknik purposive sampling. Jenis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data

dilakukan dengan observasi, wawancara dengan menggunakan pedoman

wawancara (interview guide). Analisis data digunakan dengan model

metodologi penelitian kualitatif Miles and Huberman yaiatu pengumpulan data,

reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi.

Berdasarkan hasil penelitian adapun penyebab masyarakat melakukan

peminjaman dana dengan rentenir yaitu dilihat dari konsep diri hal tersebut

dikarenakan masayarakat mempunyai sifat yang tidak menyukai hal yang bertele

tele, Adanya kepentingan masyarakat melakukan peminjaman dana dengan

rentenir yaitu untuk mengatasi permasalahan perekonomian keluarga, untuk

mengatasi kekuragan dana ketika masyarakat memiliki keperluan mendesak.

Adanya nilai tertentu yang dilihat dari, karena sudah mempunyai pengalaman

terlebih dahulu meminjam dana dengan rentenir, sehingga mengganggap bahwa

peminjaman rentenir tidak memberatkan, mengganggap bahwa orang lain bisa

terbantu dengan meminjam dana dengan rentenir, melihat peminjaman dana

dengan rentenir mudah didapatkan. Adanya dorongan yang dipengaruhi oleh

dorongan dari masyarakat, dorongan keluarga serta keinginan diri sendiri.,

Tindakan kedepanya yaitu masyarakat akan terus melakukan peminjaman dengan

rentenir apabila membutuhkan dana. Apabila kedepannya rentenir tidak mau

meminjakan dananya lagi, karena suatu hal misalnya pembayaran angsuran tidak

lancer. maka untuk meminjam kembali masyarakat akan meminta keluarga untuk

menjamin peminjaman, agar tetap bisa meminjam dana kepada rentenir.

Kata Kunci : Tindakan, Peminjaman Dana

PENDAHULUAN

Kemiskinan sangat erat kaitannya dengan keterbatasan uang.Uang

memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena dengan uang

seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, sehingga tidak heran jika ada yang

menyebutkan uang adalah penggerak perekonomian suatu negara. Alternatif

peminjaman perorangan salah satunya yaitu dengan melakukan peminjaman

kepada rentenir.

Tindakan untuk melakukan peminjaman uang kepada rentenir tidak hanya

terjadi pada kota besar saja, namun rentenir juga telah menjamur diwilayah

pedesaan salah satunya seperti yang terjadi didesa Penuba Timur yang memiliki 4

wilayah perkampungan yaitu kampung Sembuang, kampung Penuba Lama,

kampung Suak Kunting dan Kampung Seberang Keramat. Dari keempat

perkampungan tersebut kampung yang paling banyak masyarakatnya melakukan

pinjaman kepada rentenir yaitu kampung Sembuang.

Kampung Sembuang merupakan satu satunya kampung yang berada didesa

Penuba Timur yang paling banyak melakukan pinjaman pada rentenir. Meskipun

secara keseluruhan ada juga masyarakat yang meminjam uang kepada LKM.

Bersumber dari ketua LKM, jumlah masyarakat Kampung Sembuang yang

meminjam uang kepada LKM yaitu hanya berjumlah 10 KK. Dalam masalah

peminjaman uang para rentenir melakukan peraturan yang sama yaitu

menetapkan bunga pinjaman sebesar Rp. 20 % dari peminjaman. misalnya

apabila masyarakat meminjam dana sebesar Rp. 1.000.000.- maka masyarakat

harus membayar angsuran sebesar Rp. 40.000,- dalam sehari biasanya memberi

toleransi waktu pembayaran sampai satu bulan.Untuk pencairan dana

peminjaman Rp. 1.000.000,- medapat potongan peminjaman sebesar Rp.

200.000- yang mana Rp. 100.000,- untuk biaya administrasi dan Rp. 100.000,-

sebagai tabungan masyarakat, apabila angsuran peminjaman telah lunas maka

uang Rp. 100.000,-tersebut dikemblikan kepada masyarakat.

Ketika masyarakat telah meminjam dana dengan rentenir dan pembayarannya

nunggak dalam lima hari berturut turut maka rentenir akan menyita barang

beharga milik peminjam, barang yang disita tersebut harus beharga lebih besar

dari jumlah uang yang dipinjam, apabila rentenir telah menyita barang beharga

melebihi uang yang dipinjam maka peminjaman yang dilakukan dikatakan lunas.

Untuk barang yang disita tersebut biasanya rentenir akan menjualkannya lagi.

Fenomena yang terjadi dikampung Sembuang, meskipun bebagai pinjaman

dana bisa didapatkan namun masyarakat tetap memilih untuk melakukan

peminjaman kepada rentenir padahal apabila masyarakat tidak membayar setoran

dalam waktu 5 hari berturut turut maka rentenir akan menyita barang yang ada

dirumah seperti televisi, atau barang elektronik lainnya. Rentenir juga setiap

harinya meminta uang tagihan, apabila tidak bisa membayar maka peminjam

akan dikenakan denda sebesar 2 kali lipat dari setoran yang seharusnya dibayar.

Dalam hal ini katika melakukan pelunasan tak jarang masyarakat melunas

dengan peminjam kembali dana kepada rentenir, namun untuk mendapatkan

peminjaman masyarakat berusaha meminta kepada saudara atau kerabatnya yang

menolong menggunakan nama mereka agar bisa mendapatkan peminjaman.

Dalam hal ini, tindakan masyarakat dalam melakukan peminjaman dana kepada

rentenir merupakan suatu tindakan nyata yang menjadi satu ketertarikan peneliti

untk meneliti permasalahan tersebut, Sejalan dengan itu maka penelitian

mengambil judul “Tindakan Masyarakat Melakukan Pinjaman Dana Pada

Rentenir Dikampung Sembuang Desa Penuba Timur Kecamatan Selayar

Kabupaten Lingga”

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab masyarakat

kampung Sembuang desa Penuba Timur melakukan peminjaman dana kepada

rentenir

BAHAN DAN METODE

1. Jenis Penelitian

penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

variable mandiri, baik itu satu variabel atau ebih tanpa membuat perbandingan

atau menghubungkan antara satu variabel dengan variable lain. kualitatif adalah

data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar. Penelitian jenis ini

memberikan gambaran tertentu yang berkaitan dengan fakta dengan jalan

mengumpulkan data, mengalisis data, serta menginterprestasikan. Dimana

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan tepatnya di Kampung Sembuang adapun alasan peneliti

memilih lokasi di Kampung Sembunag karena merupakan lokasi yang

masyarakatnya paling banyak melakukan peminjaman dana dengan rentenir antara

tiga kampung lainnya yaitu Penuba Lama, Suak Kunting, dan Seberang Keramat

yang berada di desa Penuba Timur. Selain itu didaerah Kmapung Sembuang juga

terdapat tempat peminjaman dana seperti KLM yang memberikan peminjaman

dana kepada masyarakat dengan syarat yang cukup mudah apabila telah menjadi

anggota, dan tercatat pula melalui kantor LKM Kampung Sembuang bahwa

semua KK di Kampung Sembuang terdaftar sebagai anggota LKM.

3. Jenis Data

a. Data Primer yaitu data pokok yang diperoleh dari masyarakat yang

diperoleh melalui wawacara, dan observasi dengan menggunakan

pedoman wawancara adapun sumber data primer dalam penelitian ini yaitu

masyarakat yang melakukan peminjaman dana dengan rentenir.

b. Data Sekunder yaitu data pelengkap yang diperoleh dari buku buku atau

literatur, jurnal, data masyarakat yang meminjam dana dari catatan

rentenir, data kependudukan dari kantor Desa, serta dokumentasi dan

berbagai dokumentasi lainnya yang ada hubungannya dengan tindakan

masyarakat yang melakukan peminjmaan dana dengan rentenir.

4. Populasi dan sampel

Teknik penentuan informan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

purposive sampling yaitu pemilihan informan yang ada dalam posisi terbaik

dalam memberikan informasi yang dibutuhkan. Pemilihan informan berdasarkan

penilaian atau karakteristik yang diperoleh data sesuai dengan maksud penelitian

(Silalahi, 2010:272). Adapun kriteria informan dalam penelitian in yaitu ;

1. masyarakat yang meminjam dana dengan rentenir lebih dari 5 kali

peminjaman

2. Rentenir

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Karakteristik Informan Penelitian

Dalam hal ini informan sengaja diambil dari masyarakat yang meminjam dana

dengan rentenir lebih dari 5 kali. hal tersebut sengaja dilakukan oleh peneliti, agar

lebih mengetahui penyebab masyarakat meminjam dana dengan rentenir,

meskipun terdapat beberapa lembaga peminjaman uang di kampung Sembuang,

seperti Lembaga Keuangan Mikro (LKM), koperasi simpan pinjam serta

pengadaian.

2. TINDAKAN MASYARAKAT MELAKUKAN PINJAMAN DANA

PADA RENTENIR DIKAMPUNG SEMBUANG

Dalam hal ini Rentenir adalah orang yang memberi pinjaman uang dengan

bunga tinggi. Rentneir meminjamkan uang kepada masyarakat kampung

Sembuang dengan cara peminjaman tidak resmi maksudnya adalah mereka-

mereka yang menjalankan bisnis uang kepada masyarakat dengan tidak melaui

badan hukum.

Dalam hal ini dapat dikatehui bahwa masyarakat kampung Sembuang tidak

hanya sekali telah melakukan peminjaman dengan rentenir, terkadang

peminjaman dana yang dilakukan dengan jumlah 1 juta hingga 3 juta rupiah

sekali peminjaman.

Dalam hal ini berdasarkan pernyataan yang diungkapan oleh Ibu Salmah dan

ibu Ema diatas, dapat dikatakan bahwa jumlah dana yang dipinjam oleh

informan berkisar Rp. 1.000.000,- sampai dengan Rp. 3.000.000,- . dengan

bunga 20 % dari dana pinjaman. informan juga mengakui bahwa rentenir yang

meminjamkan dana pada masyarakat kampung Sembuang membuat sebuah

peraturan apabila tidak membayar angsuran 2 kali berturut turut maka rentenir

akan memberikan teguran, sudah ditegur masyarakat tetap tidak membayar

rentenir memberikan peringatan, selanjutnya 5 kali berturut turut tidak

mebayar angsuran maka rentenir akan menyita barang masyarakat yang

meminjam dana tersebut.

Dalam kaitannya dengan permasalahan ini peminjaman dana dengan rentenir

dapat dikatakan pembiasaan adalah sebuah tindakan yang dilakukan berulang

kali dalam melakukan peminjaman dana dengan dengan rentenir.

Peminjaman dana kepada rentenir yang dilakukan oleh masyarakat kampung

Sembuag merupakan sebuah tindakan. Sehingga ketika masyarakat melakukan

tindakan tentunya tidak terlepas dari segala alasan atau penyebab, adapun

penyebab masyarakat kampung Sembunag melakukan peminjaman kepada

rentenir dilihat dari :

A. Konsep Diri Masyarakat

Dalam hal ini konsep diri dilihat dari pengalaman masyarakat kampung

Sembunang terhadap peminjaman dana dengan rentenir yang diperoleh

melalui interaksi sosial dengan masyarakat lainnya, sehingga dari

pengalaman tersebut membuat masyarakat mempunyai pemikiran

tersendiri tentang peminjaman dana kepada rentenir. Dalam hal ini konsep

diri melihat bagaimana masyarakat berfikir dalam mengambil pilihan

untuk meminjam dana kepada rentenir.

Dalam hal ini adapun motivasi yang menyebabkan masyarakat

melakukan tindakan dalam meminjam dana dengan rentenir dapat dilihat

dari konsep diri seseorang, adapun konsep diri masyarakat kampung

Sembuang dalam meminjam dana dengan rentenir yaitu karena didalam

diri masyarakat telah tertanam sikap yang tidak mau menyukai hal yang

bertele tele, masyarakat menggangap bahwa peminjaman dana di LKM

atau pemgadayan khususnya yanga ada di kampung Sembuang sangat

bertele tele dari syarat, serta proses peminjaman, dan pencairan dananya.

Masayarakat juga selalu mengginkan sesuatu dengan cara yang mudah

didapatkan, serta mengginginkan solusi yang cepat serta pasti jumlah dana

yang didapatkan. Hal tersebut dilakukan sebagai solusi dalam mencapai

kepuasan terhadap masalah pendanaan yang dihadapi oleh masyarakat.

Adapun sarana yang dilakukan untuk mendapatkan kepuasaan agar

permasalahan pendanaan bisa teratasi yaitu memanfaatkan rentenir sebagai

tumpuan untuk meminjamkan dana.

1. Adanya Kepentingan

Dalam hal in adapun yang dikehendaki masyarakat dalam memijam dana

dengan rentenir yaitu karena sebuah kepentingan, didapatkan hasil

penelitian bahwa kepentingan masyarakat kampung Sembuang dalam

meinjam dana dengan rentenir yaitu karena masyarakat ingin mengatasi

permasalahan ekonomi, untuk mengatasi permasalahan kekuragan dana

seperti saat kekurangan dana untuk berobat, untuk tambahan modal usaha,

serta untuk mengirim dana buat anak.

2. Adanya Nilai Tertentu

Nilai yang tertanam pada diri masyarakat mengenai peminjaman dnegan

rentenir seperti nilai karena kepercayaan masyarakat terhadap kinerja

rentenir yang cepat, karena masyarakat menggagap rentenir merupakan

suatu solusi untuk masyarakat mudah mendapatkan peminjaman, rentenir

juga dinilai sebagai pemberi bantuan paling cepat kepada masyarakat yang

memebutuhkan uang. Nilai nilai tersebut dianggap oleh masyarakat

kampung Sembunag sebagai ukuran dalam melakukan peminjaman

dengan rentenir yang menjadi landasan tindakan rasional masyarakat

untuk melakukan pinjaman dana.

3. Adanya Dorongan Dari pihak tertentu

Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa masyarakat melakukan

peminjaman dana dengan rentenir dilihat dari pertama, adanya dorongan

yaitu dorongan dari masyarakat sekitar atau tetangga yang selalu mengajak

untuk mencoba melakukan peminjaman dengan rentenir. Kedua, dorongan

juga berasal dari pihak keluarga, dalam hal ini dengan adanya dorongan

keluarga sehingga masyarakat yang ingin memnjam dana kepada renteir

lebih mempunyai kekuatan untuk melakukan pememinjaman dana. Ketiga,

dorongan yang berasal dari dalam diri sendiri yang menggangap bahwa

meminjam dana kepada rentenir tidak menjadi sebuah beban, karena bisa

menyisihkan hasil pendapatan untuk membayar angsuran.

4. Tindakan Masyarakat Setelah meminjam dana dengan rentenir

Tindakan yang dimafaatkan oleh actor harus bisa memberikan suatu

kontribusi yang maksimal untuk tujuan untuk motif ekonominya yaitu

mendapatkan suatu keuntungan untuk peribadinya. Dalam hal ini adapun

tindakan yang dilakukan oleh masyarakat kampung Sembung untuk

melakukan peminjaman dana dengan rentenir yaitu masyarakat akan tetap

meminjam dana kepada rentenir dalam keadaan yang benar benar

membutuhkan dana, masyarakat juga akan meminta kemudahan kepada

rentenir untuk meminjam dana, serta mengginginkan potongan bunga,

karena masyarakat beranggapan mereka sudah menjadi langganan dalam

meminjam dana dengan rentenir, sehingga hal tersebut boleh dilakukan,

apabila rentenir sudah tidak memiliki kepercayaan lagi kepada masyarakat

untuk meminjam dananya, maka masyarakat akan melakukan tindkaan

yaitu berusaha meminta bantuan kepada nggota keluarga lainnya yang

menjamin peminjaman tersebut. Hal tersebut merupakan tindakan yang

dilakkan oleh masyarakat dalam melakukan peminjaman dana dengan

retenir karena memiliki kontribusi untuk mencapai tujuan mereka dalam

memperoleh dana bantuan secara cepat dan tidak ribet.

Tabel 4.1

Tindakan Masyarakat Melakukan Pinjaman Dana Pada

Rentenir Dikampung Sembuang Desa Penuba Timur Kecamatan

Selayar Kabupaten Bintan

Penyebab

Melakukan

Tindakan

Meminjamkan

Dana Dengan

Rentenir

Dilihat Dari :

Nama

Informan

Alasan informan

Konsep Diri

Ibu Salamah Tidak menyukai hal yang bertele tele.

Dalam hal ini Ibu Salmah lebih meilih

melakukan peminjaman dana dengan

rentenir karena menggangap renenir

memberikan pinjaman dengan tidak

bertele tele, seperti cepat, tampa syarat

yang ribet.

Ibu Ema Menyukai segala hal yang bersifat

cepat dan tampa syarat yang

membertakan seperti peminjaman dana

dengan rentenir yang dianggap paling

tidak bertele tele

Ibu Rosmah Mengginginkan sesuatu dengan cara

yang mudah, seeprti meminjam dana

dengan rentenir mudah didapat

Ibu Mila Selalu mengingikan sesuatu dengan

cara yang mudah, seperti peminjaman

dana dengan rentenir mudah

didapatkan

Ibu Nur Menyukai Solusi yang cepat dan pasti,

seperti peminjaman dana dengan

rentenir cepat dan pasti dapat.

Adanya

Kepentingan

Ibu Salamah Ingin mengatasi permasalahan

khususnya dalam kekurangan dana

sesegera mungkin

Ibu Ema Untuk mengatasi kekurangan dana

Ibu Rosmah Untuk mengatasi kekurangan dana

Ibu Mila Mengatasi kekurangan dana dalam

keperluan mendesak, dan Ingin

mendapatkan pinjaman dengan cepat

Ibu Nur Mengatasi keukrangan dana, dalam

keperluan mendesak

Adanya Nilai

tertentu

Ibu Salamah Pengalaman sering meminjam dengan

retenirlainnya sebelum, sehingga

menggagap rentenir memberikan

peminjaman cepat

Ibu Ema Melihat orang lain terbantu ketika

meminjma dana dengan rentenir

Ibu Rosmah Membantu orang lain yang

membutuhkan dana

Ibu Mila Melihat orang mudah mendapatkan

peminjaman

Ibu Nur Peminjaman mudah didapatkan

Dorongan Dari

Pihak tertentu

Ibu Salamah Darongan dari lingkungan masyarakat

yang sering mangajak meminjam

dengan rentenir

Ibu Ema Ajakan masyarakat

Ibu Rosmah Suami meberikan izin melakukan

peminjaman

Ibu Mila Dukungan dari suami untuk melakukan

peminjaman

Ibu Nur Kemauan diri sendiri dan disukung

oleh keluarga

Tindakan

Kedepannya

Ibu Salamah Akan tetap meminjma dana dengan

rentenir dalam keadaan mendesak

Ibu Ema Akan melakukan peminjaman dengan

rentenir apabila mebutuhkan dana dan

apabila ada lembaga / pihak lain

meberikan kemudahan dalam

melakukan peminjaman maka tidak

meminjam dengan rentenir lagi

Ibu Rosmah Membujuk rentenir, apabila melakukan

peminjaman lagi agar diberi keringanan

bunga sewa.

Ibu Mila Membujuk rentenir untuk meringankan

bunga sewa, karena sudah menjadi

pelanggan dalam meminjam dana

Ibu Nur Apabila nantinya rentenir tidak mau

memberikan peminajamn dana lagi,

maka akan berusaha mendapatkan

pinjaman dengan bantuan jaminan

kepada keluarga.

Sumber : Data Primer 2017

KESIMPULAN

Adapun penyebab masyarakat kampung Sembuang melakukan

peminjaman dana kepada rentenir didapatkan hasil penelitian yaitu :

Pertama, dilihat dari konsep diri hal tersebut dikarenakan masayarakat

mempunyai sifat yang tidak menyukai hal yang bertele tele, seperti

masayarakat menggangap bahwa dibandingkan temapat peminjaman lain

rentenir lebih cepat memberikan peminjaman, lebih mudah mendapatkan

dana, tampa syarat yang rumit, serta tidak bertele tele.

Kedua, Adanya kepentingan. Adapun kepentingan dari masyarakat

melakukan peminjaman dana dengan rentenir yaitu untuk mengatasi

permasalahan perekonomian keluarga, untuk mengatasi kekuragan dana ketika

masyarakat memiliki keperluan mendesak.

Ketiga, adanya nilai tertentu, karena sudah mempunyai pengalaman

terlebih dahulu meminjam dana dengan rentenir, sehingga mengganggap

bahwa peminjaman rentenir tidak memberatkan, mengganggap bahwa orang

lain bisa terbantu dengan meminjam dana dengan rentenir, melihat

peminjaman dana dengan rentenir mudah didapatkan.

Keempat, adanya dorongan, dalam hal ini tindakan masyarakat meminjam

dana dengan rentenir juga dipengaruhi oleh dorongan dari masyarakat atau

lingkungan tetangga yang melkukan peminjaman dengan rentenir, dorongan

dari keluarga khususnya suami yang member dukungan dalam melakukan

peminjaman dana dengan rentenir, keinginan diri sendiri yang merasa tidak

terbebani sehingga hal tersebut menjadi sebauh kekuatan bagi masyarakat

melakukan peminjaman dengan rentenir.

Kelima, Tindakan kedepanya yaitu masyarakat akan terus melakukan peminjaman

dengan rentenir apabila membutuhkan dana, apabila ada lembaga lain yang

memberikan pinjaman dengancepat, tampa syarat yang susah maka masyarakat

tidak akan meminjam lagi dengan rentenir. Apabila kedepannya rentenir tidak

mau meminjakan dananya lagi, karena suatu hal misalnya pembayaran angsuran

tidak lancer. maka untuk meminjam kembali masyarakat akan meminta keluarga

untuk menjamin peminjaman, agar tetap bisa meminjam dana kepada rentenir.

DAFTAR PUSTAKA

Agustiani, Hendriati, 2009. Psikologi Perkembangan (Pendekatan Ekologi

Kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja). PT

Refika Aditama, Bandung.

Upe, Ambo.2008. Sosiologi Politik Kontemporer, Jakarta: Prestasi Pustaka.

Ardiyos. 2004. Kamus Besar Akuntansi. Jakarta: Citra Harta Prima.

Arief Armai, 2007, Reformulasi Pendidikan Islam, Ciputat: CRSD PRESS.

Coleman, James S, 2011, Dasar-Dasar Teori Sosial (Foundation of Social

Theory), Bandung: Nusa Media

Coleman S. James. 2008. Dasar-Dasar Teori Sosial. Bandung : Nusa Media

Hadi Ariesto Sutopo dan Adrianus Arief, 2010. Terampil Mengolah Data

Kualitatif Dengan NVIVO. Jakarta : Penerbit Prenada Media Group

Haryanto, Sindung, 2012, Spektrum Teori Sosial; Dari Klasik Hingga

Postmodern, Yogyakarta: Ar-Ruz Media

Jones PIP, 2010. Pengantar Teori-Teori Sosial. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor.

Johnson, Doyle Paul, 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern Edisi 1, Jakarta :

PT. Gramedia

Kasmir, 2012, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: Rajawali Pers

M Bahsan, 2008, Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit Perbankan Indonesia, PT.

Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Narwoko, Dwi J, dan Bagong Suyanto (Ed), 2007 Sosiologi : Teks Pengantar dan

Terapan. Jakarta: Kencana

Nugroho, Heru. 1995. Kemiskinan, Ketimpangan, dan Kesenjangan. Yogyakarta:

Aditya Media.

Ritzer, George dan Douglas J Goodman, 2008, Teori Sosiologi Modern,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Ritzer , George and Douglas J. Goodman, 2010. Teori Sosiologi, Bantul: Kreasi

Wacana

Ritzer George, 2012. Teori Sosiologi,Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Suryawati. 2004. Teori Ekonomi Mikro. UPP. AMP YKPN. Yogyakarta.

Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung:

Alfabeta

T. Guritno, 2005, Kamus Perbankan dan Bisnis(+ Persamaan ) Inggris-

Indonesia, Jakatra : Indo Press

Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan pengembangan Bahasa Indonesia, 1999.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Ulber, Silalahi, 2010. Metode Penelitian Sosial. Bandung : PT Refika Aditam

Upe, Ambo. 2008, Sosiologi Politik Kontemporer, Jakarta: Prestasi Pustaka

Wijaya, Faried dkk, 1999, Lembaga-lembaga Keuangan Dan Bank, Yogyakarta :

BPFE- Yogyakarta

Wijaya Faried M, 1996, Perilaku Konsumen, Jakarta: Erlangga.

Undang Undang:

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro.

Jurnal:

M. Muh. Nasir, Saichudin dan Maulizar. 2008. “Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Kemiskinan Rumah Tangga di Kabupaten Purworejo”.

Lipi: Jakarta.

Zebua, A.S. dan Nurdjayadi, R.D. 2001. Hubungan Antara Konformitas dan

Konsep Diri dengan Perilaku Konsumtif pada Remaja Putri. Journal

Phronesis. Vo. 3. No. 6. Hal. 72-82.