TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA...

77
TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA (Skripsi) Oleh Eka Listianingsih FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Transcript of TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA...

Page 1: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIHDAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA DI SMA

(Skripsi)

Oleh

Eka Listianingsih

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 2: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

ABSTRAK

TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIHDAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA DI SMA

Oleh

Eka Listianingsih

Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tindak tutur menolak dalam Gelar

Wicara Hitam Putih dan bagaimana implikasinya terhadap pembelajaran Bahasa

Indonesia di SMA. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tindak tutur

menolak langsung dan tindak tutur menolak tidak langsung dalam Gelar Wicara

Hitam Putih dan mengimplikasikannya tindak tutur menolak terhadap

pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Teknik

pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan menggunakan teknik observasi

non partisipasi dan teknik catat.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tindak tutur menolak dalam Gelar

Wicara Hitam Putih terdiri atas dua jenis yaitu, tindak tutur menolak langsung

Page 3: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

dan tindak tutur menolak tidak langsung. Tindak tutur menolak tidak langsung

ditemukan sebanyak tujuh jenis yaitu tindak tutur menolak tidak langsung dengan

harapan; tindak tutur menolak tidak langsung dengan penyesalan, alasan dan

penjelasan; tindak tutur menolak tidak langsung dengan pernyataan alternatif;

tindak tutur menolak tidak langsung dengan pernyataan prinsip; tindak tutur

menolak tidak langsung dengan usaha untuk menghalangi; tindak tutur menolak

tidak langsung dengan penerimaan yang berfungsi sebagai penolakan; tindak

tutur menolak tidak langsung dengan penghindaran.

Hasil penelitian ini dapat diimplikasikan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

di Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas X pada KD 4.3 Mengembangkan isi

(permasalahan, argumen, pengetahuan, dan rekomendasi) teks eksposisi secara

lisan dan / tulis. Tindak tutur menolak dapat diajarkan kepada siswa untuk

membangun konsep siswa dalam mengembangkan isi argumentasi atau pendapat

penulis yang bersifat satu sisi mendukung atau menolak terhadap fakta dan

sumber yang telah diperoleh oleh siswa.

Kata Kunci : Gelar Wicara Hitam Putih, Tindak Tutur Menolak

Eka Listianingsih

Page 4: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

Oleh

Eka Listianingsih

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaJurusan Bahasa dan Seni

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIHDAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA DI SMA

Page 5: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam
Page 6: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam
Page 7: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam
Page 8: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di desa Sidodadi, Kecamatan

Bangunrejo Kabupaten Lampung Tengah pada tanggal

27 Maret 1996. Penulis merupakan anak pertama dari

enam bersaudara, buah hati dari pasangan Bapak Sa’un

Asrori dan Ibu Lilis Sumarni.

Pendidikan yang ditempuh penulis

1. Taman Kanak-kanak (TK) Aisyah Bustanul Atfal Poncowarno, selesai

pada tahun 2003.

2. Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Poncowarno Kecamatan Kalirejo Kabupaten

Lampung Tengah, selesai pada tahun 2009.

3. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 2 Kalirejo Kecamatan

Kalirejo kabupaten Lampung Tengah, selesai pada tahun 2012.

4. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 1 Kalirejo

Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah selesai, pada tahun

2015.

Page 9: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

Pada tahun 2015 penulis diterima sebagai mahasiswa program studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Lampung melalui jalur

SBMPTN. Pada tahun 2018 penulis melaksanakan Program Praktik Pengalaman

Lapangan (PPL) di SMA Muhammadiyah 1 Kota Agung sekaligus melaksanakan

Kuliah Kerja Nyata (KKN) bertempat di Pekon Negeri Ratu Kecamatan Kota

Agung, Kabupaten Tanggamus selama 45 hari.

Page 10: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

MOTTO

ال وأنتم یعلم وهللا ◌ لكم شر وھو شیئا تحبوا أن وعسى ◌لكم خیر وھو شیئا تكرھوا أن l وعسى

◌ونتعلم

“Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh

jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui,

sedang kamu tidak mengetahui."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 216)

فان مع العسر یسر ا ان مع العسر یسرا◌

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah

kesulitan itu ada kemudahan”

(Qs. Al-Insyirah 94 : Ayat 5-6)

“Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga

berdoa dalam kegembiraan besar dan saat rezeki melimpah”

(Kahlil Gibran)

Page 11: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah kuucapkan rasa syukur yang tiada terbatas atas nikmat serta kuasa-

Nya yang telah melimpahkan kesehatan serta kekuatan padaku dalam

menyelesaikan karya kecil ini yang akan kupersembahkan kepada orang-orang

yang telah berjasa dalam hidupku.

Karya kecil ini kupersembahkan kepada :

Orang tuaku tercinta

Yang telah merawat, membesarkanku, mendukungku, dan mendoakan segala

langkahku

Terima kasih karena berkat doa-doa kalian segala kesulitan diberi kemudahan

dalam menuju cita-cita dan kesuksesan kelak.

Adik dan saudaraku

Dwi Deni Safitri, Trio Saputra, Happy Marsha Risky Amalia, Bima Putra

Kusuma, Azkayra Tanisha Hulya, nenek, bibi, dan paman, om, pakde terima kasih

segenap doa dukungan dan nasehat, dan selalu memberi semangat kepadaku.

Page 12: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

Bapak/ibu Dosen

Yang telah sabar mendidik dan membimbingku selama proses pembelajaran dan

telah ikhlas berbagi ilmu serta pengalaman berharga untuk bekal hidup.

Keluarga dan sahabat-sahabatku yang telah memberi semangat dan doa.

Almamater kebanggaanku

Universitas Lampung.

Page 13: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

SANWACANA

Assalamualaikum Warrahmatullahhi Wabarakatuh.

Alhamdulilah, dengan penuh rasa syukur penulis haturkan ke hadirat Allah swt.

Karena berkat karunia serta hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini berjudul “Tindak Tutur Menolak dalam Gelar Wicara Hitam Putih dan

Implikasnya terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA”.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita, tauladan

kita yakni Rosul Muhammad saw., serta pada para keluarga, sahabat, dan pengikut

yang setia mengamalkan sunah-sunahnya, semoga memberi syafaat kita di akhir

kelak, aamiin. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan, saran, motivasi

doa serta bimbingandari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih setulus-tulusanya kepada:

1. Dr. Farida Ariyani, M.Pd., selaku pembimbing 1 yang telah memberi

petunjuk, saran, nasihat, dan membimbing penulis demi kesempurnaan

skripsi ini.

Page 14: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

2. Eka Sofia Agustina, S.Pd., M.Pd. selaku pembimbing 2 sekaligus dosen

pembimbing akademik yang ikut serta memberikan petunjuk, saran,

nasehat dan bimbingan kepada penulis.

3. Dr. Nurlaksana Eko Rusminto, M.Pd. selaku penguji yang telah

memberikan nasihat, arahan, saran, dan motivasi kepada penulis.

4. Dr. Nurlaksana Eko Rusminto, M.Pd. selaku ketua jurusan Pendidikan

Bahasa dan Seni.

5. Dr. Munaris, M.Pd. selaku ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia yang senantiasa memberikan dukungan, nasihat, saran

selama menempuh studi di Universitas Lampung.

6. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd. Dekan FKIP Universitas Lampung.

7. Bapak dan ibu dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat.

8. Bapak dan ibu tercinta (Sa’un Asrori dan Lilis Sumarni) yang tidak pernah

berhenti memberikan kasih sayang, nasihat, motivasi, dalam bentuk moral

maupun material dan untaian doa yang tiada terputus untuk keberhasilan

penulis.

9. Adik-adikku, nenekku, om, pakde, bulek, terima kasih untuk segenap doa

dukungan, nasihat, bimbingan, dan semangat yang diberikan untukku.

10. Keluarga besarku yang telah senantiasa menantikan kelulusanku dengan

memberikan motivasi, dorongan, semangat, dan doa.

11. Sahabat kecilku Desi Larasati dan Ella Isnawati yang selalu memberikan

doa dan semangat semoga persahbatan kita sampai surga.

Page 15: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

12. Terima kasih untuk sahabat terbaiku Heti Kusendang, yang telah menjadi

teman seperjuanganku dalam suka maupun duka dan menjadi pendengar

setia keluh kesahku selama ini. Semoga persahabatan kita sampai tua dan

sampai surga.

13. Teman-teman terdekat dikampus, Mat Desman, Nurul Ismail, Yuliana

Susanti, Yuni Marlina, Siti Nurhamidah, Agung Saputra, Ratih lintang

Maretha, Septiana Triwahyuni, Anjar Wulan Sari, Aresnaya Gautsha, Dwi

Risky, Nia, Zola, Momo, Dwi S, Ruri, Mariatul, Yani, Tria dan Putri

Shima yang berjuang bersama menempuh pendidikan di kampus tercinta.

Terima kasih telah menjadi tempat berbagi suka-cita , saling mendukung,

membantu dan memotivasi dan menjadi teman seperjuanganku selama ini.

14. Kakak-kakak, adik tingkat dan teman seangkatan Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah berbagai informasi

selama mengerjakan skripsi ini.

15. Teman-teman asrama safitri, Fita, Risda, Reza, Riza, dan Septi, terima

kasih atas semua kebaikan kalian yang telah menjadi keluarga selama

menempuh pendidikan di kampus hijau tercinta.

16. Terima kasih keluarga KKN Pekon Negeri Ratu, Piranha Squadku Anggi,

mister Deddy, om Kelana, Arif, Ses, Ayu, Intan, Diah, Cindy,dan Diska

Terima kasih atas kerja sama selama mengabdi kurang lebih 45 hari,

Semua kita lewati dengan penuh canda tawa, tangis duka,dan mengenal

kalian semua kudapatkan pengalaman dan kenangan yang terukir indah.

Kebersamaan yang telah kita lewati bersama akan menjadi cerita indah di

masa tua.

Page 16: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

17. Andry Gunawan, S.Pd. ungkapan terima kasih kuberikan atas kebaikan

dan ketulusanmu yang telah mengiringiku selama ini. Terima kasih atas

perhatian, semangat, motivasi, dan untaian doa-doa terindah selama

menyusun skripsi ini.

18. Semua pihak yang terlibat dalam penulisan dan penyelesaian skripsi ini.

Hanya ucapan terimaksih dan doa yang bisa penulis berikan. Semoga

skripsi ini bermanfaat untuk kemajuan pendidikan, khususnya untuk

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Amin.

Bandar Lampung, Februari 2019Penulis

Eka ListianingsihNPM. 1513041053

Page 17: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...................................................................................................... iiHALAMAN JUDUL ...................................................................................... iiiHALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ivRIWAYAT HIDUP ........................................................................................ vMOTO ............................................................................................................. viiPERSEMBAHAN........................................................................................... viiiSANWACANA ............................................................................................... xDAFTAR ISI................................................................................................... xivDAFTAR TABEL .......................................................................................... xviiDAFTAR GAMBAR...................................................................................... xviiiDAFTAR SINGKATAN................................................................................ xviv

BAB II KAJIAN TEORI2.1 Pragmatik............................................................................................ 102.2 Konteks ............................................................................................ 11

2.2.1 Unsur- Unsur konteks .............................................................. 142.2.2 Peranan konteks ........................................................................ 17

2.3 Tindak Tutur ...................................................................................... 152.3.1 Pengertian Tindak Tutur .......................................................... 182.3.2 Klasifikasi Tindak Tutur ........................................................... 19

2.4 Asertif ............................................................................................ 232.5 Tindak Tutur Menolak........................................................................ 25

2.5.1 Tindak Tutur Menolak Langsung.............................................. 252.5.2 Tindak Tutur Menolak Tidak Langsung ................................... 27

2.6 Gelar Wicara Hitam Putih .................................................................. 312.7 Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA............................................ 332.8 Teks Eksposisi .................................................................................... 38

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 11.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 61.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 61.4 Manfaat Penelitian.............................................................................. 71.5 Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 8

Page 18: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

BAB III METODE PENELITIAN3.1 Desain Penelitian ................................................................................ 413.2 Data dan Sumber Data........................................................................ 423.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 433.4 Analisis Data Penelitian ..................................................................... 433.5 Pedoman Analisis Data Penelitian...................................................... 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil Penelitian................................................................................... 514.2 Pembahasan ....................................................................................... 54

4.2.1 Tindak Tutur Menolak .................................................................. 554.2.1.1 Tindak Tutur Menolak Langsung.......................................... 56

1. Tindak tutur Menolak Langsung Tidak Performatif ....... 564.2.1.2 Tindak Tutur Menolak tidak langsung.................................. 60

1. Tindak tutur menolak tidak langsung dengan penyesalan,alasan dan penjelasan ...................................................... 61

2. Tindak tutur menolak tidak langsung dengan harapan ... 653. Tindak tutur menolak tidak langsung dengan pernyataan

alternatif .......................................................................... 664. Tindak tutur menolak tidak langsung dengan pernyataan

prinsip.............................................................................. 685. Tindak tutur menolak tidak langsung dengan penerimaan

yang berfungsi sebagai penolakan .................................. 706. Tindak tutur menolak tidak langsung dengan usaha untuk

menghalangi .................................................................... 717. Tindak tutur menolak tidak langsung dengan

Penghindaran................................................................... 744.3 Implikasi Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA .................. 78

BAB V PENUTUP5.1 Simpulan ............................................................................................ 985.2 Saran .................................................................................................. 100

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 101

LAMPIRAN... ................................................................................................... 1021. Lampiran 1 catatan lapangan tindak tutur menolak dalam Gelar Wicara

Hitam Putih2. Lampiran 2 korpus data tindak tutur menolak narsumber dalam Gelar

Wiacara Hitam Putih3. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Page 19: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Indikator Pedoman Analisis Tindak Tutur Menolak ................................... 454.1 Hasil Penelitian Tindak Tutur Menolak Langsung dan Tindak Tutur Menolak

Tidak Langsung .......................................................................................... 52

Page 20: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.2 Bagan Analisis Heuristik............................................................................... 473.3 Bagan Kelangsungan Tindak Tutur Menolak Narasumber dalam Gelar Wicara

Hitam Putih ................................................................................................... 49

Page 21: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN... ................................................................................................... 1021. Lampiran 1 Catatan Lapangan Tindak Tutur Menolak dalam Gelar Wicara

Hitam Putih2. Lampiran 2 Korpus Data Tindak Tutur Menolak Narasumber dalam Gelar

Wiacara Hitam Putih3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Page 22: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

DAFTAR SINGKATAN

S = SettingP = ParticipantE = EndsA = Act SequencesK = KeysI = InstrumentalitiesN = NormsG = GenreDt = DataTml. = Tindak Tutur Menolak LangsungTml.-Per. =Tindak Tuntur Menolak Langsung PerformatifTml.-T.Per. =Tindak Tutur Menolak Langsung Tidak PerformatifTm.Tl. =Tindak Tutur Menolak Tidak LangsungTm.Tl.-P.p =Tindak Tutur Menolak Tidak Langsung Pernyataan

PenyesalanTm.Tl.-H = Tindak Tutur Menolak Tidak Langsung dengan HarapanTm.Tl.-Pap. = Tindak Tutur Menolak Tidak Langsung dengan

Penyesalan, Alasan Dan PenjelasanTm.Tl.-Pa. = Tindak Tutur Menolak Tidak Langsung dengan

Pernyataan AlternatifTm.Tl.-Pmdml. =Tindak Tutur Menolak Tidak Langsung dengan

penerimaan di Masa Depan atau Masa LampauTm.Tl.-Bpmd. = Tindak Tutur Menolak Tidak Langsung dengan Berjanji

Untuk Penerimaan di Masa DepanTm.Tl.-Prsp. = Tindak Tutur Menolak Tidak Langsung dengan

Pernyataan PrinsipTm.Tl.-Pf. = Tindak Tutur Menolak Tidak Langsung dengan

Pernyataan FilosofiTm.Tl.-Um. = Tindak Tutur Menolak Tidak Langsung dengan Usaha

untuk MenghalangiTm.Tl.-Pbp. = Tindak Tutur Menolak Tidak Langsung dengan

Penerimaan yang Berfungsi Sebagai PenolakanTm.Tl.-Phdrn. = Tindak Tutur Menolak Tidak Langsung dengan

PenghindaranInd. = IndikatorSub. = Subindikator

Page 23: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

1

I. PENDAHULUAN

Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, tanpa kehadiran

bahasa manusia tidak dapat berhubungan antara satu dengan yang lainnya.

Melalui bahasa manusia dapat menyampaikan berbagai ide, pikiran, dan

perasaannya. Setiap proses kegiatan komunikasi, akan terjadi peristiwa tutur dan

tindak tutur dalam satu situasi tutur. Peristiwa tutur (speech event) adalah

terjadinyaatau berlangsungnya interaksi linguistik yang terjadi dalam satu bentuk

ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak, yaitu penutur dan lawan tutur,

dengan satu pokok tuturan, di dalam waktu, tempat, dan situasi tertentu (Chaer

dan Agustin, 2010: 47).

Aktivitas bertutur tidak hanya terbatas pada penuturan sesuatu, tetapi juga

melakukan sesuatu atas dasar tuturan itu (Austin dalam Rusminto, 2015: 66),

sedangkan tindak tutur merupakan kemampuan seorang individu melakukan

tindak ujaran yang mempunyai maksud tertentu sesuai dengan situasi tertentu.

tindak tutur yang lebih ditekankan ialah arti tindakan dalam tuturannya. Secara

sederhana tindak tutur adalah segala tindak yang dilakukan seseorang pada saat

berbicara, sedangkan peristiwa tutur adalah suatu kegiatan yang terkontrol oleh

sejumlah kaidah maupun norma yang digunakan dalam berbicara. Sebuah tuturan

1.1 Latar Belakang Masalah

Page 24: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

2

akan memiliki makna apabila direalisasikan dalam sebuah komunikasi nyata

seperti ujaran membuat pernyataan.

Aktifitas bertutur tidak selalu lawan tutur akan menyetujui apa yang diungkapkan

oleh penutur terkadang mitra tutur bisa menolak atau membantah. Tuturan

menolak bisaa terjadi terhadap suatu permintaan, undangan, tawaran dan saran.

Dalam melakukan penolakan bukanlah sesuatu hal yang mudah untuk dilakukan

karena menolak pada hakikatnya dapat membuat kecewa lawan tutur, oleh karena

itu dalam tindak tutur menolak penutur berusaha menyelamatkan lawan tutur tidak

merasa kecewa dan terancam muka mitra tutur .

Tindak tutur diklasifikasikan menjadi tiga yaitu tindak lokusi, tindak ilokusi, dan

perlokusi Austin (dalam Rusminto 2015:67). Tindak lokusi adalah tindak lokusi

adalah tuturan-tuturan yang berisi pernyataan atau informasi tentang sesuatu.

Tindak ilokusi adalah tindak tutur yang menyatakan sesuatu dan melakukan

sesuatu berdasarkan konteks. Tindak perlokusi efek atau dampak yang

ditimbulkan oleh tuturan terhadap mitra tutur, sehingga mitra tutur melakukan

tindakan berdasarkan isi tuturan. di dalam tindak tutur ilokusi terdapat tindak

ilokusi asertif merupakan kategori dari tindak ilokusi yang melibatkan pembicara

pada kebenaran proposisi yang diekspresikan, misalnya: menyatakan,

memberitahukan, menyarankan, mengemukakan pendapat, membanggakan,

mengeluh, menuntut, dan melaporkan, mengusulkan, membual, mengeluh,

mengemukakan pendapat, dan melaporkan adalah kriteria dari tindak ilokusi

asertif.

Page 25: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

3

Dalam melakukan sebuah penolakan terdapat dua strategi tindak tutur menolak

yaitu tindak tutur menolak langsung dan tidak langsung. Strategi Tindak tutur

menolak langsung terdiri atas tindak tutur menolak langsung dengan kalimat

performatif “menolak” dan kalimat tidak performatif dengan menggunakan kata

tidak dan dengan mengungkapkan ketidaksanggupan untuk memenuhi keinginan

mitra tutur. Tindak tutur menolak tidak langsung adalah tindak tutur menolak

yang menggunakan kalimat pernyataan penyesalan; harapan; penyesalan, alasan

dan penjelasan; pernyataan alternatif lain; penerimaan di masa depan atau masa

lampau; berjanji untuk penerimaan dimasa depan, penerimaan yang berfungsi

sebagai penolakan; pernyataan prinsip; pernyataan filosofi dan penghindaran.

Tindak tutur menolak sering terjadi di kalangan manusia dalam situasi formal,

ataupun non formal serperti pada Program Gelar Wicara Hitam Putih yang

merupakan acara gelar wicara yang berisi informasi, pengetahuan, pengalaman

serta sisi lain kehidupan seseorang yang bisa dijadikan contoh dalam kehidupan.

Para narasumber dalam acara ini diberikan waktu untuk memaparkan pengalaman

dan hal yang sebenarnya terjadi. Hal ini sangat positif dan dapat menjadikan

penonton atau pendengar menjadi termotivasi untuk melakukan hal yang lebih

baik. Gelar Acara Hitam Putih tidak hanya mendatangkan narasumber dari

kalangan atas atau selebriti melainkan juga kalangan menengah ke bawah yang

memiliki potensi, prestasi, dan hal yang bisa diteladani. Dalam gelar wicara ini

Deddy Corbuzer menyajikan gelar wicara dengan bahasa yang lugas, baik, dan

mudah dimengerti oleh pendengar.

Deddy Corbuzer sebagai pembawa acara mampu membawakan tugasnya dan

Page 26: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

4

mengarahkan acara dengan baik. Deddy Corbuzer selain bertanya, ia juga

mampu menghadirkan sebuah informasi yang berupa fakta- fakta yang terkadang

bertolak belakang dengan kenyataan aslinya, sehingga dalam gelar wicara ini,

terdapat argumen yang mendukung atau menolak yang dituturkan oleh

narasumber pada acara tersebut.

Penelitian tindak tutur sudah pernah diteliti oleh Sri Budi Astuti dan Ira Eko

Retnosari (2016) yang mengkaji Tindak Ilokusi dalam Talkshow Hitam Putih Di

Televisi Trans 7. Pada penelitian tersebut meneliti tentang tindak tutur ilokusi

yang mencangkup diantaranya; tindak tutur asertif, direktif, komusif ekspesif dan

deklaratif pada percakapan antara narasumber dengan pembawa acara dalam

Talkshow Hitam Putih. Penelitian mengenai tindak tutur menolak juga sudah

pernah diteliti oleh Ulva Nurul Madihah (2017) mengkaji Tindak tutur menolak

dalam Gelar Wicara Mata Najwa dan Implikasinya terhadap pembelajaran Bahasa

Indonesia Di SMA.

Pada Gelar Wicara Mata Najwa menayangkan sebuah gelar wicara yang di

dalamnya suatu kegiatan perdebatan, atau diskusi dengan beberapa narasumber

terhadap topik yang dibicarakan dari beberapa pihak narasumber seperti pihak

pro dan kontra, sedangkan pada Gelar Wicara Hitam Putih menayangkan sebuah

perbincangan antara Deddy Corbuzer dengan narasumber yang dihadirkan untuk

memaparkan pengalaman, perjalanan hidup, perjalanan karir, kesuksesan,

prestasi, dan cerita inspiratif yang dapat memotivasi penonton yang mendengar

dan melihatnya.

Page 27: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

5

Pada penelitian sebelumnya yang diteliti oleh Ulva Nurul Madihah (2017)

mengkaji Tindak tutur menolak dalam Gelar Wicara Mata Najwa dan

Implikasinya terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA diimplikasikan ke

dalam kurikulum 2013 pada proses pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah

Menengah Atas (SMA) kelas X dengan KD (Kompetensi Dasar) 3.13

Menganalisis isi debat (permasalahan/ isu, sudut pandang dan argumen beberapa

pihak, dan simpulan), sedangakan pada penelitian tindak tutur menolak dalam

Gelar Wicara Hitam Putih dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa

Indonesia di SMA diimplikasikan ke dalam kurikulum 2013 pada proses

pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas X

dengan KD (Kompetensi Dasar) 4.3 Mengembangkan isi (permasalahan,

argumen, pengetahuan, dan rekomendasi) teks eksposisi secara lisan dan / tulis.

Berdasarkan uraian di atas tindak tutur menolak dalam Gelar Wicara Hitam Putih

merupakan kajian yang menarik untuk diteliti karena tindak tutur menolak dapat

diimplikasikan pada pembelajaran penulisan teks ekposisi. Melalui penelitian ini,

siswa dapat mengetahui strategi yang tepat dalam menolak suatu permintaan,

undangan, saran, tawaran, dan argumen sehingga hubungan harmonis tetap

terjaga. Tindak tutur menolak dapat diajarkan oleh guru kepada siswa untuk

membangun konsep siswa dalam mengembangkan isi argumentasi atau pendapat

penulis yang bersifat satu sisi mendukung atau menolak terhadap fakta dan

sumber yang telah diperoleh oleh siswa. Hal tersebut bisa diterapkan karena teks

eksposisi merupakan uraian atau pemaparan yang isinya berupa penjelasan atau

informasi mengenai mengapa dan bagaimana yang diungkapkan berdasarkan

Page 28: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

6

fakta dengan menunjukkan berbagai bukti konkret dengan tujuan menambah

pengetahuan pembaca atau pendengar. Dengan demikian, judul penelitian ini

adalah ”Tindak tutur menolak dalam Gelar Wicara Hitam Putih dan Implikasi

Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut,peneliti merumuskan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagaimanakah tindak tutur menolak langsung dan tindak tutur menolak tidak

langsung dalam Gelar Wicara Hitam Putih ?

2. Bagaimanakah implikasi penelitian tindak tutur menolak dalam pembelajaran

Bahasa Indonesia di SMA?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan tindak tutur menolak langsung dan tindak tutur menolak

tidak langsung dalam Gelar Wicara Hitam Putih.

2. Mengimplikasikan penelitian tindak tutur menolak dalam pembelajaran

Bahasa Indonesia di SMA.

Page 29: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

7

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis

maupun praktis sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis,

yakni memperkaya referensi di bidang pragmatik, khususnya di bidang

tindak tutur menolak , serta memberi masukan bagi pengembang tindak

tutur yang berhubungan dengan sebuah program acara seperti Gelar

Wicara Hitam Putih.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis

bagi pembaca, guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA, dan peneliti.

a. Bagi pembaca, hasil penelitian dapat dijadikan bahan untuk menambah

wawasan. Selain itu, hasil penelitian dapat dijadikan rujukan kajian

pragmatik dalam konteks gelar wicara.

b. Bagi guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA, hasil penelitian

dapat dijadikan gambaran mengenai strategi menolak yang tepat dalam

membuat argumentasi pada teks eksposisi.

c. Bagi peneliti, hasil temuan dapat memberikan wawasan mengenai

deskripsi tindak tutur menolak pada Gelar Wicara Hitam Putih dan

implikasinya terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA

1.4 Manfaat Penelitian

Page 30: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

8

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Subjek penelitian ini adalah Gelar Wicara Hitam Putih di Trans 7.

2. Objek penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Bentuk-bentuk tindak tutur menolak langsung;

1. menggunakan kalimat performatif

2. tidak menggunakan kalimat performatif

b. Bentuk-bentuk tindak tutur menolak tidak langsung;

1. menggunakan pernyataan penyesalan

2. menggunakan pernyataan harapan

3. menggunakan pernyataan alasan atau penjelasan

4. menggunakan pernyataan alternatif

5. menggunakan pernyataan penerimaan di masa depan atau

masa lampau

6. menggunakan pernyataan berjanji untuk penerimaan di masa

depan

7. menggunakan pernyataan prinsip

8. menggunakan pernyataan filosofi.

9. menggunakan pernyataan usaha untuk menggalangi.

10. menggunakan pernyataan penerimaan yang berfungsi sebagai

penerimaan.

11. menggunakan pernyataan penghindaran.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Page 31: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

9

3. Sumber data penelitian ini adalah tindak tutur menolak yang dituturkan

oleh narasumber dalam Gelar Wicara Hitam Putih, yaitu meliputi tindak

tutur menolak langsung dan tindak tutur menolak tidak langsung.

4. Hasil penelitian diimplikasikan pada pembelajaran Bahasa Indonesia di

Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan kurikulum 2013 pada SMA

kelas X dengan KD (Kompetensi Dasar) 4.3 Mengembangkan isi

(permasalahan, argumen, pengetahuan, dan rekomendasi) teks eksposisi

secara lisan dan / tulis.

Page 32: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

10

II. Kajian Teori

2.1 Pragmatik

Pragmatik mengkaji maksud penutur dalam menuturkan sebuah satuan lingual

tertentu pada sebuah bahasa karena yang dikaji di dalam pragmatik adalah

makna, dapat dikatakan bahwa pragmatik dalam banyak hal sejajar dengan

semantik yang juga mengkaji makna (Rahardi, 2005: 50). Pragmatik sebagai

sebuah studi tentang penggunaan bahasa dan arti ungkapan berdasarkan situasi

yang melatarbelakanginya telah menjadi sebuah cabang linguistik yang semakin

penting dalam studi bahasa. Pragmatik adalah syarat- syarat yang mengakibatkan

serasi-tidaknya pemakaian bahasa dalam komunikasi (Kridalakasana, 2008:

198).

Menurut Mey (dalam Rusmito, 2015: 58) menyatakan bahwa pragmatik adalah

ilmu yang mempelajari bahasa tampak dalam hubungannya dengan pemakai

bahasa. Pragmatik bukanlah ilmu yang mempelajari bahasa dalam kebenarannya

sendiri dan bukan pula mempelajari bahasa seperti yang dipelajari oleh para

linguis. Pragmatik adalah ilmu yang mempelajari bahasa seperti hal yang

digunakan dalam kehidupan manusia secara nyata, bahasa yang digunakan bagi

tujuan-tujuan tertentu, dengan keterbatasan-keterbatasan dan segala faktor

pendukungmya.

Page 33: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

11

Pragmatik merupakan telaah mengenai relasi antara bahasa dan konteks-konteks

yang merupakan dasar bagi catatan atau laporan pemahaman bahasa. Dengan

demikian, pragmatik merupakan telaah mengenai kemampuan pemakai bahasa

menghubungkan serta menyerasikan kalimat-kalimat dan konteks-konteks secara

tepat Levinson (dalam Tarigan, 2015: 31).

Pragmatik memiliki kaitan yang erat dengan semantik. Semantik memperlakukan

makna kata sebagai suatu hubungan yang melibatkan dua segi ‘dyadic‟ dengan

maksud “apa artinya X?”, sedangkan pragmatik memperlakukan makna kata

sebagai suatu hubungan yang melibatkan tiga segi ‘triadic’ dengan maksud “apa

maksudmu dengan X?”. Dengan demikian dalam pragmatik makna kata diberi

definisi dalam hubungannya dengan penutur atau pemakai bahasa, sedangkan

dalam semantik, makna didefinisikan semata-mata sebagai ciri-ciri ungkapan-

ungkapan dalam suatu bahasa tertentu, terpisah dari situasi, penutur, dan lawan

tutur Leech (dalam Nadar, 20013: 2).

2.2 Konteks

Bahasa dan konteks merupakan dua hal yang saling berkaitan satu sama lain.

Bahasa membutuhkan konteks tertentu dalam pemakaiannya, demikian juga

sebaliknya konteks baru bermakna jika terdapat bahasa di dalamnya (Rusminto,

2015: 47-48). Bahasa bukan hanya memiliki fungsi dalam situasi interaksi yang

diciptakan, tetapi bahasa juga membentuk dan menciptakan situasi tertentu dalam

interaksi yang sedang terjadi Duranti (dalam Rusminto, 2015: 47).

Page 34: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

12

Konteks adalah sebuah dunia yang diisi orang-orang yang memproduksi tuturan-

tuturan. Orang-orang yang memiliki komunitas sosial, kebudayaan, identitas

pribadi, pengetahuan, dan kepercayaan, tujuan, keinginan, dan adanya interaksi

satu dengan yang lain dalam berbagai macam situasi yang baik yang bersifat

sosial maupun budaya Schiiffrin (dalam Rusminto, 2015: 48).

Sebuah konteks merupakan sebuah kontruksi psikologis, sebuah perwujudan

asumsi-asumsi mitra tutur tentang dunia. Sebuah konteks tidak terbatas pada

informasi tentang lingkungan fisik semata, melainkan juga tuturan-tuturan

terdahulu yang menjelaskan harapan akan masa depan, hipotesis-hipotesis ilmiah

atau keyakinan agama, ingatan-ingatan yang bersifat anekdot, asumsi budaya

secara umum, dan keyakinan akan keberadaan mental penutur Sperber dan

Wilson (dalam Rusminto, 2012: 53).

Konteks terdiri atas empat tipe, yaitu (1) latar fisik dan interaksional, (2)

lingkungan behavioral, (3) bahasa (koteks dan refleksi penggunaan bahasa),

dan (4) ekstrasituasional yang meliputi sosial, politik, dan budaya Duranti dan

Goodwin (dalam Rusminto, 2015: 48). Dengan cara lebih konkret, konteks

dibedakan atas empat klasifikasi berikut ini.

(1) Konteks Fisik

Konteks fisik merupakan tempat terjadinya pemakaian bahasa dalam suatu

komunikasi.

(2) Konteks Epistemis

Konteks epistemis ini merupakan latar belakang pengetahuan yang sama-

Page 35: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

13

sama diketahui oleh penutur dan mitra tutur.

(3) Konteks Linguistik

Konteks linguistik ini terdiri atas kalimat-kalimat atau ujaran-ujaran

yang mendahului atau mengikuti ujaran tertentu dalam suatu peristiwa

komunikasi, konteks linguistik ini disebut juga dengan istilah koteks.

(4) Konteks Sosial

Konteks sosial merupakan relasi sosial dan latar yang melengkapi

hubungan antara penutur dan mitra tutur Syafi’ie (dalam Rusminto,

2015:49)

Konteks adalah latar belakang pengetahuan yang sama-sama dimiliki oleh

penutur dan mitra tutur yang memungkinkan mitra tutur untuk

memperhitungkan implikasi dan memaknai arti tuturan dari si penutur Grice

(dalam Rusminto, 2015:50).

Konteks situasi sebagai lingkungan teks itu berfungsi dan yang berguna untuk

mengapa hal-hal tertentu atau dituliskan pada suatu kesempatan dan hal-hal

dituturkan dan dituliskan pada kesempatan lain. Konteks situasi terdiri atas tiga

unsur yang saling berkaitan, yaitu (1) medan wacana, (2) pelibat wacana, dan

(3) sarana wacana. Medan wacana menunjuk pada hal yang sedang terjadi, pada

sifat tindakan yang sedang berlangsung, yakni segala sesuatu yang sedang

disibukkan oleh para pelibat. Pelibat wacana menunjuk kepada orang-orang

yang mengambil bagian dalam peristiwa tutur. Sarana wacana menunjuk pada

bagian yang diperankan oleh bahasa, yang meliputi organisasi simbolik teks,

kedudukan dan fungsi yang dimiliki, saluran yang digunakan dan model

Page 36: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

14

retoriknya Halliday dan Hasan (dalam Rusminto, 2015: 53).

2.2.1 Unsur-Unsur Konteks

Pertuturan yang sedang berlangsung selalu terdapat unsur yang

melatarbelakanginya, unsur-unsur tersebut sering juga disebut dengan ciri-ciri

konteks. Dalam unsur-unsur konteks meliputi segala hal yang berada di sekitar

penutur dan mitra tutur saat peristiwa tutur sedang berlangsung.

Hymes (dalam Rusminto, 2015: 52) menyebutkan unsur-unsur konteks dengan

singkatan SPEAKING. Berikut uraian dari SPEAKING.

(1) S (Setting)

Dalam setting ini meliputi waktu, tempat, atau kondisi fisik lain yang

berbeda di sekitar tempat terjadinya peristiwa tutur. Setting dalam hal ini

berkenaan dengan waktu dan tempat tuturan berlangsung, sedangkan scene

mengacu pada situasi tempat dan waktu, atau situasi psikologi pembicara.

Waktu, tempat dan situasi tuturan yang berbeda dapat menyebabkan

penggunaan variasi bahasa yang berbeda. Berbicara di lapangan sepak bola

pada waktu pertandingan sepak bola dalam situasi yang ramai tentu

berbeda dengan pembicaraan di ruang perpustakaan pada waktu banyak

orang membaca dan dalam keadaan sunyi. Di lapangan sepak bola

seseorang bisa berbicara keras- keras, tetapi di ruang perpustakaan harus

sepelan mungkin.

(2) P (Participants)

Page 37: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

15

Participants ini meliputi penutur dan mitra tutur yang terlibat dalam

peristiwa tutur. Participants dalam hal ini berkenaan dengan pihak-pihak

yang yang terlibat dalam tuturan meliputi penutur dan mitra tutur,

pembicara dan pendengar, penyapa dan pesapa, atau pengirim dan

penerima (pesan). Dua orang yang bercakap-cakap dapat berganti peran

sebagai pembicara atau pendengar, tetapi dalam khotbah di masjid, khotib

sebagai pembicara dan jemaah sebagai pendengar tidak dapat bertukar

peran. Status sosial partisipan sangat menentukan ragam bahasa yang

digunakan. Misalnya, seorang anak akan menggunakan ragam atau gaya

bahasa yang berbeda bila berbicara dengan orang tuanya atau gurunya bila

dibandingkan berbicara dengan teman-teman sebayanya.

(3) E (Ends)

Ends yaitu tujuan atau hasil yang diharapkan dapat dicapai dalam peristiwa

tutur yang sedang terjadi. Ends dalam hal ini berkenaan dengan maksud

dan tujuan tuturan dapat dicapai dengan baik sesuai dengan apa yang

diharapkan dalam peristiwa tutur yang sedang terjadi. Misalnya dalam

sebuah peristiwa tutur yang terjadi di ruang pengadilan membahas suatu

permasalahan dan bermaksud untuk menyelesaikan suatu permasalahan

tersebut.

(4) A (Act sequences)

Act sequences merupakan bentuk dan isi pesan yang ingin disampaikan.

Act Sequences dalam hal ini mengacu pada bentuk ujaran dan isi ujaran

yang ingin disampaikan. Bentuk ujaran ini berkenaan dengan kata-kata

yang digunakan, bagaimana penggunaannya, dan hubungan antara apa

Page 38: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

16

yang dikatakan dengan topik pembicaraan. Bentuk ujaran dalam kuliah

umum, dalam percakapan biasa, dalam pesta berbeda, dan begitu juga

dengan isi yang dibicarakan.

(5) K (Keys)

Key berkenaan dengan bagaimana cara yang harus disampaikan penutur

kepada mitra tutur. Beberapa cara menyampaikan tuturan yang biasa

dilakukan penutur, yaitu dengan baik, dengan cara kasar, dengan lembut,

dengan singkat, dengan cepat, dengan nada tinggi, dengan serius, dengan

main-main, dan lain sebagainya. Hal itu dapat ditunjukkan dengan gerak

tubuh dan isyarat.

(6) I (Instrumentalities)

Instrumentalities merupakan saluran yang digunakan dan dibentuk tuturan

yang dipakai oleh penutur dan mitra tutur. Instrumentalities berkenaan

dengan jalur bahasa yang digunakan, seperti lisan (biasanya berupa

monolog atau bisa juga berupa tuturan yang langsung ditujukan oleh mitra

tutur), tertulis (misalnya berupa cerpen atau novel yang berisi tentang

sindiran untuk petinggi negara), telepon (berupa tuturan langsung yang

disampaikan melalui alat komunikasi berupa telepon. Instrumentalities ini

juga.

(7) N (Norms)

Norms yaitu norma-norma yang digunakan dalam interaksi yang sedang

berlangsung. Noms berkenaan dengan norma atau aturan yang dipakai

dalam sebuah peristiwa tutur di suatu tempat, juga mengacu pada norma

penafsiran terhadap ujaran dari lawan bicara. Aturan ini biasanya dipakai

Page 39: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

17

untuk membatasi tuturan sehingga penutur tidak merugikan atau menyakiti

perasaan lawan tuturnya.

(8) G (Genres)

Genres yaitu register khusus yang dipakai dalam peristiwa tutur. Genre

berkenaan dengan jenis bentuk penyampaian, seperti narasi, puisi, pepatah,

doa yang memiliki maksud tersendiri dari masing-masing bentuk tersebut.

2.2.2 Peranan Konteks

Peristiwa tutur tertentu selalu terjadi pada waktu tertentu, tempat tertentu, untuk

tujuan tertentu, dan sebagainya (Rusminto, 2015: 52). Sehingga peristiwa tutur

selalu terjadi dalam konteks tertentu. Kajian terhadap penggunaan bahasa harus

memperhatikan konteks yang seutuh-utuhnya Wilson (dalam Rusminto, 2015: 53).

Besarnya peranan konteks bagi penggunaan bahasa dapat dilihat dari contoh

tuturan dibawah ini.

“Kak, lihat bajuku!”

Tuturan di atas dapat mengandung maksud “memamerkan baju barunya” jika

disampaikan dalam konteks baju penutur yang baru. Sebaliknya, tuturan tersebut

dapat mengandung makna “meminta dibelikan baju yang baru”, jika disampaikan

dalam konteks menunjukan bajunya yang sudah buruk dan tak layak pakai.

Dalam tuturan, terdapat dua peranan penting Schiffrin (dalam Rusminto, 2015:

53). Dua peran penting itu adalah

(1) sebagai pengetahuan abstrak yang mendasari bentuk tindak tutur dan

Page 40: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

18

(2) suatu bentuk lingkungan sosial di mana tuturan-tuturan dapat dihasilkan dan

diinterpretasikan sebagai realitas aturan-aturan yang mengikat.

Dalam menginterpretasi makna sebuah ujaran, penginterpretasi harus

memperhatikan konteks, sebab konteks itulah yang akan menentukan makna

ujaran Brown dan Yule (dalam Rusminto, 2015: 54).

Peranan konteks dalam penafsiran tampak pada kontribusinya dalam membatasi

jarak perbedaan tafsiran terhadap tuturan dan menunjang keberhasilan

pemberian tafsiran terhadap tuturan tersebut (Hymes dalam Rusminto, 2015:

55).

Dengan demikian, konteks dapat membatasi jarak perbedaan makna-makna.

Konteks dapat menyingkirkan makna-makna yang tidak relevan dari makna-

makna yang seharusnya sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan yang

layak dikemukakan berdasarkan konteks situasi tersebut. berdasarkan unsur-

unsur konteks yang dijabarkan oleh Hymes (dalam Rusminto, 2015: 55) yang

disebut dengan akronim SPEAKING.

2.3 Tindak Tutur

Tindak tutur atau tindak ujar (speech act) merupakan entitas yang bersifat sentral

dalam pragmatik sehingga bersifat pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur

memiliki bentuk yang bervariasi untuk menyatakan suatu tujuan. Sebuah tuturan

selain berfungsi untuk mengatakan atau menginformasikan sesuatu dapat juga

dipergunakan untuk melakukan sesuatu.

Page 41: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

19

2.3.1 Pengertian Tindak Tutur

(Chaer 2010: 50) mengemukakan bahwa tindak tutur merupakan gejala individual,

bersifat psikologis dan keberlangsungannya ditentukan oleh kemampuan bahasa si

penutur dalam menghadapi situasi tertentu. Tindak tutur atau tindak bahasa adalah

bagian dari peristiwa yang merupakan fenomena aktual dalam situasi tutur.

Aktivitas bertutur tidak hanya terbatas pada penuturan sesuatu, tetapi juga

melakukan sesuatu atas dasar tuturan itu (Austin dalam Rusminto, 2015: 66).

Pendapat Austin didukung oleh Searle dengan mengatakan bahwa unit terkecil

komunikasi bukanlah kalimat, melainkan tindakan tertentu, seperti membuat

pernyataan, pertanyaan, perintah, dan permintaan.

Tindak tutur adalah teori yang mencoba mengkaji makna bahasa yang didasarkan

pada hubungan tuturan dengan tindakan yang dilakukan oleh penuturnya. Kajian

tersebut didasarkan pada pandangan bahwa

1) Tuturan merupakan sarana utama komunikasi,

2) Tuturan baru memiliki makna jika direalisasikan dalam tindak komunikasi

nyata, misalnya membuat pernyataan, pertanyaan, perintah, atau

permintaan Searle (dalam Rusminto, 2015: 66).

Dengan demikian, tindakan merupakan karakteristik tuturan dalam komunikasi.

Diasumsi bahwa merealisasikan tuturan atau wacana, seseorang berbuat

sesuatu, yaitu performasi atau tindakan. Tuturan yang berupa performasi

tindakan ini disebut dengan tuturan performatif, yakni tuturan yang

dimaksudkan untuk melakukan suatu tindakan (Rusminto, 2015: 66).

Page 42: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

20

2.3.2 Klasifikasi Tindak Tutur

Tindak tutur diklasifikasikan atas tiga klasifikasi yaitu (1) tindak lokusi, (2)

tindak ilokusi, (3) tindak perlokusi. Austin (dalam Chaer 2010: 53)

1) Tindak Lokusi

Tindak lokusi adalah tindak proposisi yang berada pada kategori mengatakan

sesuatu (an act of saying something) (Austin dalam Rusminto, 2015: 67). Tindak

tutur lokusi adalah tindak tutur yang menyatakan sesuatu dalam arti “berkata” atau

tindak tutur dalam bentuk kalimat yang bermakna dan dapat dipahami (Chaer dan

Agustina, 2010: 53) .Oleh karena itu, yang diutamakan dalam tindak lokusi adalah

tuturan-tuturan yang berisi pernyataan atau informasi tentang sesuatu. Tindak

bahasa ini lebih kurang dapat disamakan dengan sebuah tuturan kalimat yang

mengandung makna dan acuan Leach (dalam Rusminto, 2015: 67).

Beberapa penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tindak tutur lokusi

adalah tindak tutur untuk menyatakan sesuatu yang pemakainnya tidak

tergantung pada konteks.Berdasarkan kategori gramatikal, bentuk lokusi

dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu 1) bentuk pernyataan (deklaratif), 2)

bentuk pertanyaan (interogatif) 3) bentuk perintah (imperatif).

2) Tindak Ilokusi

Tindak ilokusi adalah kalimat performatif yang eksplisit, tindak tutur ini biasanya

berkenaan dengan pemberian izin, mengucapkan terima kasih, menyuruh,

menawarkan, dan menjanjikan (Chaer dan Agustin, 2010: 53).Tindak ilokusi

adalah tindak tutur yang mengandung daya untuk melakukan tindakan tertentu

dalam hubungannya dengan mengatakan seuatu (an act of doing something in

Page 43: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

21

saying something). Tindakan tersebut seperti janji, tawaran, atau pertanyaan yang

terungkap dalam tuturan Austin (dalam Rusminto, 2015: 67). Tindak ilokusi

merupakan tindak tutur yang sesungguhnya atau yang nyata yang

diperformansikan oleh tuturan, seperti janji, sambutan, dan peringatan.

Mengidentifikasi tindak ilokusi lebih sulit jika dibandingkan dengan tindak lokusi,

sebab pengidentifikasian tindak ilokusi harus mempertimbangkan penutur dan

mitra tuturnya, kapan dan di mana tuturan terjadi, serta saluran apa yang

digunakan Moore (dalam Rusminto, 2015: 67).

Tindak ilokusi diklasifikasikan menjadi lima macam, yaitu

a. Asertif, yakni ilokusi di mana penutur terikat pada kebenaran preposisi yang

diungkapkan, misalnya menyatakan, mengusulkan, membual, mengeluh,

mengemukakan pendapat, dan melaporkan

b. Direktif, yakni ilokusi yang bertujuan menghasilkan suatu efek berupa

tindakan yang dilakukan oleh mitra tutur, seperti memesan, memerintah,

meminta, merekomendasikan, memberi nasihat.

c. Komisif, yakni ilokusi di mana penutur terikat pada suatu tindakan di masa

depan, misalnya menjanjikan, menawarkan, dan berkaul.

d. Ekspresif, yakni ilokusi yang berfungsi untuk mengungkapkan sikap

psikoligis penutur terhadap keadaan yang tersirat dalam ilokusi, misalnya

mengucapkan terima kasih, mengucapkan selamat, memberi maaf, mengecam,

berbela sungkawa.

Page 44: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

22

e. Deklaratif, yakni ilokusi yang digunakan untuk memastikan kesesuaian

antara isi proposisi dengan kenyataan, misalnya membaptis, memecat, memberi

nama, menjatuhkan hukuman, mengangkat Searle (dalam Rusminto, 2015: 69).

Beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa tindak ilokusi

adalah tindak tutur yang selain untuk menyatakan sesuatu juga untuk

melakukan sesuatu dan tindak tutur ilokusi sangat bergantung pada

konteks.

1) Tindak Perlokusi

Tindak perlokusi penutur mempunyai harapan bagaimana mitra tutur memahami

makna sebagaimana yang dimaksudkan, jenis tindak tutur ini disebut tindak

perlokusi. Tindak perlokusi adalah efek atau dampak yang ditimbulkan oleh

tuturan terhadap mitra tutur, sehingga mitra tutur melakukan tindakan berdasarkan

isi tuturan Austin (dalam Rusminto, 2015: 67).

Levinson dalam Rusminto (2015: 68) menyatakan bahwa tindak perlokusi lebih

mementingkan hasil, sebab tindak tutur dikatakan berhasil jika mitra tutur

melakukan sesuatu yang berkaitan dengan tuturan penutur. Misalnya, karena

adanya ucapan dokter kepada pasiennya “mungkin ibu menderita penyakit

jantung koroner”, maka pasien akan panik atau sedih. Dengan demikian,

perlokusi mencerminkan reaksi atau ujaran terhadap mitra tutur.

Sementara itu, berkaitan dengan makna tuturan, linguis penganut

ancangan formal mengklasifikasikan makna tuturan ke dalam enam

klasifikasi yang disebutnya sebagai kalimat. Ke enam klasifikasi tersebut

Page 45: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

23

adalah (1) kalimat deklaratif, yaitu kalimat yang bersifat memberikan

informasi; (2) kalimat interogatif, yaitu kalimat yang membutuhkan

jawaban tentang sesuatu; (3) kalimat imperatif, yaitu kalimat yang berisi

perintah atau suruhan, permohonan, dan ajakan atau larangan; (4) kalimat

aditif, yaitu unsur terkait yang tersambung pada kalimat pernyataan; (5)

kalimat responsif, yaitu kalimat terkait yang bersambung pada kalimat

pertanyaan; dan (6) kalimat interjeksi, yaitu kalimat yang menyatakan

rasa terkejut dan heran Djajasudarma (dalam Rusminto, 2015: 68).

2.4 Asertif

Tindak tutur asertif adalah tindak tutur yang digunakan untuk mengemukakan

atau menyatakan fakta atau pengetahuan. Tujuan dikemukakannya tindak tutur ini

adalah untuk menginformasikan sesuatu (Wijana, 2015: 94). Asertif merupakan

kategori dari tindak ilokusi yang melibatkan pembicara pada kebenaran proposisi

yang diekspresikan, misalnya: menyatakan, memberitahukan, menyarankan,

mengemukakan pendapat, membanggakan, mengeluh, menuntut, dan melaporkan

(Searle dalam Tarigan, 2015: 42). Tindak tutur asertif juga berfungsi untuk

menetapkan atau menjelaskan sesuatu sebagai seperti apa adanya. Dari segi

pembicara apa yang dikatakan mengandung kebenaran preposisi sesuai ujaran.

Representatif atau asertif adalah jenis tindak tutur yang menyatakan apa yang

diyakini penutur kasus atau bukan. Pernyataan suatu fakta, penegasan,

kesimpulan, dan pendeskripsian, seperti ujaran Bumi itu datar, merupakan contoh

dunia sebagai sesuatu yang diyakini oleh penutur yang menggambarkannya.

Page 46: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

22

Pada waktu menggunakan sebuah representatif, penutur mencocokkan kata-kata

dengan dunia (kepercayaannya) (Yule, 2006: 92).

Kalimat asertif adalah kalimat yang berfungsi untuk mengekspresikan kebenaran

informasi. Kebenaran kalimat memiliki tiga macam perwujudan, yakni kalimat

analitis, yang kebenaran isinya berada di dalam untaian kata-katanya; kalimat

kontradiktif, yang kebenaran isi kalimatnya bertolak belakang dengan isi untaian

kata-katanya; dan kalimat sintesis, yang kebenaran isi kalimatnya bergantung

kepada fakta yang ada di luar bahasa Leech (dalam Sudaryat, 2009: 140).

24

Page 47: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

25

2.5 Tindak Tutur Menolak

Tindak tutur menolak merupakn sebuah tuturan yang akan mengancam muka

lawan tutur dan memiliki resiko membuat kecewa lawan tutur karena menolak

atau membantah adalah respon negatif terhadap permintaan dan undangan,

sedangkan menolak atau menampik adalah respon negatif terhadap tawaran dan

saran Beebe et.al (dalam Carla, 2016). Refusal (bantahan) adalah bentuk ilokusi

pengingkaran terhadap penerimaan atas suatu permintaan, sedangkan rejection

(tampik) adalah ilokusi pengingkaran terhadap penerimaan atas suatu tawaran

Beebe et.al (dalam Carla, 2016).

Tuturan penolakan misalnya Allan (dalam Nadar, 2013:11) menyebutkan bahwa

menolak suatu ajakan, ”maukah nonton film besok?” bisa bermacam-macam.

Namun, ungkapan penolakan “maaf saya tidak bisa” dianggap lebih baik dari pada

“maaf tidak saja”sedangkan lebih baik apabila dibandingkan dengan “tidak mau”.

Jenis strategi yang digunakan dalam tindak tutur menolak terdiri atas tindak

tutur menolak langsung, dan tindak tutur menolak tidak langsung Beebe at.al

(dalam Yamagashira, 2001 : 274-275). Adapun jenis strategi yang digunakan

dalam tindak tutur menolak menurut Beebe at.al (dalam Yamagashira, 2001:

274-275) akan dipaparkan sebagai berikut.

2.5.1 Tindak Tutur Menolak Langsung

Tindak tutur menolak langsung merupakan strategi menolak langsung dengan

menyatakan dengan jelas penolakannya. Jenis tindak tutur menolak langsung

terdiri atas dua strategi, yaitu tindak tutur menolak langsung dengan kalimat

Page 48: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

26

performatif, dan tindak tutur menolak langsung dengan kalimat tidak performatif

Beebe at.al (dalam Yamagashira, 2001: 274). Menurut Beebe at.al (dalam

Yamagashira, 2001 : 274) strategi menolak langsung akan dipaparkan sebagai

berikut.

1. Menggunakan Kata atau Kalimat Performatif

Kalimat performatif adalah kalimat yang memperlihatkan bahwa suatu perbuatan

telah diselesaikan pembicara dan bahwa dengan mengungkapkannya berarti

perbuatan itu diselesaikan pada saat itu juga, misalnya dalam kalimat saya

mengucapkan terima kasih, pembicara mengujarkannya dan sekaligus

menyelesaikan perbuatan “mengucapkan” itu (Kridalaksana, 2008: 245).

Verba dalam kalimat performatif ini menggunakan ‘saya’ sebagai subjek kalimat

dan ‘Anda’ sebagai objek tidak langsung (Kridalaksana, 2008: 256). Tindak tutur

menolak langsung dengan kalimat performatif merupakan strategi tindak tutur

menolak dengan menggunakan verba yang menunjukkan tindakan penolakan,

yaitu dengan verba menolak Beebe at.al (dalam Yamagashira, 2001, p. 274).

Contoh: “Saya menolak …”

“Saya menolak cintamu

2. Kalimat Tidak Perfomatif

Kalimat tidak performatif atau kalimat konstantif adalah kalimat yang

dipergunakan untuk menggambarkan atau memerikan peristiwa, proses, keadaan,

dsb. dan sifatnya betul atau tidak betul (Kridalaksana, 2008:245). Tindak tutur

Page 49: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

27

menolak langsung dengan kalimat tidak performatif merupakan strategi tindak

tutur menolak dengan menggunakan kata tidak dan dengan mengungkapkan

ketidaksanggupan untuk memenuhi keinginan mitra tutur Beebe at.al (dalam

Yamagashira, 2001, p. 274). Contoh: “Tidak”

“Saya tidak bisa”. “Saya tidak akan”. “Saya tidak bisa menjemputmu”

2.5.2 Tindak Tutur Menolak Tidak Langsung

Tindak tutur menolak tidak langsung merupakan strategi menolak dengan

memberikan kalimat atau pernyataan yang memiliki makna tertentu yang berisi

sebuah penolakan secara tidak langsung. Jenis tindak tutur menolak tidak

langsung terdiri atas sebelas strategi, yaitu tindak tutur menolak tidak langsung

dengan pernyataan penyesalan, tindak tutur menolak tidak langsung dengan

harapan, tindak tutur menolak tidak langsung dengan penyesalan, alasan,

penjelasan, tindak tutur menolak tidak langsung dengan pernyataan alternatif,

tindak tutur menolak tidak langsung dengan Penerimaan di masa depan atau masa

lampau, tindak tutur menolak tidak langsung dengan berjanji penerimaan di masa

depan, tindak tutur menolak tidak langsung dengan pernyataan prinsip, tindak

tutur menolak tidak langsung dengan pernyataan filosofi, tindak tutur menolak

tidak langsung dengan usaha untuk menghalangi, tindak tutur menolak tidak

langsung dengan penerimaan yang berfungsi sebagai penolakan, dan tindak tutur

menolak tidak langsung dengan penghindaran Beebe at.al (dalam Yamagashira,

2001 : 274-275).

Page 50: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

28

Menurut Beebe at.al (dalam Yamagashira, 2001 : 274- 275) strategi menolak tidak

langsung akan dipaparkan sebagai berikut.

1. Pernyataan Penyesalan

Pernyataan penyesalan merupakan strategi yang digunakan dengan maksud untuk

mengungkapkan penyesalan karena tidak dapat menyanggupi keinginan mitra

tutur Beebe at.al (dalam Yamagashira, 2001 : 274). Dalam strategi ini digunakan

kata ‘maaf’ atau kata ‘menyesal’ untuk menunjukkan rasa penyesalan.

Contoh: “Maafkan saya ...” atau ”Saya merasa sangat menyesal...”

2. Pernyataan Harapan

Pernyataan harapan merupakan strategi yang digunakan dengan maksud untuk

mengungkapkan harapan bahwa penutur ingin memenuhi keinginan dari mitra

tutur tetap sebenarnya penutur tidak dapat memenuhi keinginan mitra tutur Beebe

at.al (dalam Yamagashira 2001 : 274)

Contoh : “saya harap, saya bisa menolongmu”.

“Saya berharap saya bisa datang malam nant

3. Pernyataan Penyesalan, Alasan, Penjelasan

Pernyataan Penyesalan, Alasan, Penjelasan merupakan strategi yang digunakan

penutur untuk menjelaskan alasan atau penyebab spesifik mengapa tidak bisa

memenuhi keinginan mitra tutur Beebe at.al (dalam Yamagashira, 2001 : 274).

Contoh: “Anak saya akan pulang pada malam itu”, atau ”Kepala saya sakit”.

“Saya sebenrnya khawatir jika istri saya bekerja sampai larut malam”

Page 51: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

29

4. Pernyataan Alternatif

Pernyataan alternatif yaitu strategi penutur dengan menawarkan alternatif lain

sebagai pengganti keinginan atau tawaran yang telah ditolak Beebe at.al (dalam

Yamagashira, 2001 : 274). Strategi ini dapat digunakan dengan dua cara, yaitu

a) Saya dapat melakukan X daripada Y.

Contoh: “Saya lebih baik ...” atau “Aku lebih suka...”

“Saya lebih suka memilih warna cerah dari pada warna gelap.

b) Mengapa kau tidak melakukan X daripada Y.

Contoh: “Mengapa kau tidak meminta orang lain saja?

5. Pernyataan Penerimaan di Masa Depan atau Masa Lampau

Pernyataan penerimaan dimasa depan atau masa lampau merupakan Strategi yang

digunakan dengan maksud akan menerima keinginan mitra tutur di masa depan

atau masa lampau Beebe at.al (dalam Yamagashira,2001 : 274)

Contoh: “Jika kau memintaku sebelumnya, aku pasti bisa …” “Jika kau

memintaku sebelumnya, aku pasti bisa

6. Pernyataan Berjanji untuk Penerimaan di Masa Depan

Pernyataan berjanji untuk penerimaan di masa depan merupakan strategi yang

digunakan dengan maksud untuk memberikan pernyataan atau janji bahwa akan

menyanggupi keinginan penutur di lain waktu yang akan datang Beebe at.al

(dalam Yamagashira, 2001 : 274)

Contoh: “Saya akan kerjakan lain waktu” atau “Saya janji saya akan …” atau

“Lain waktu saya akan …” “Saya akan kerjakan lain waktu”

Page 52: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

30

7. Pernyataan Prinsip

Pernyataan Prinsip yaitu penutur menyatakan pedoman yang diyakini penutur

dengan maksud untuk menolak keinginan mitra tutur Beebe at.al (dalam

Yamagashira,2001 : 274).

Contoh: “Saya tak pernah ingkar janji”.

8. Pernyataan Filosofi

Pernyataan filosofi yaitu penutur menyatakan filosofi dengan maksud untuk

menolak keinginan mitra tutur Beebe at.al (dalam Yamagashira, 2001 : 274).

Contoh: “Seseorang tak bisa sangat hati-hati”. “Mereka seperti tikus-tikus

berdasi”

9. Pernyataa Usaha untuk Menghalangi

Pernyataan usaha untuk menghalangi yaitu penutur berusaha menghalangi atau

menentang pendapat mitra tutur dengan pernyataan konsekuensi negatif terhadap

si pemohon atau peminta “Saya tidak akan bersenang-senang malam ini”. (untuk

menolak sebuah undangan), melimpahkan kesalahan “Saya tidak bisa hidup dari

orang yang hanya memesan secangkir kopi” (pernyataan pelayan kepada

pelanggan yang ingin duduk sebentar), mengkritik permintaan penutur, pernyataan

perasaan atau opini negatif; menghina/ menyerang.“Kau pikir siapa dirimu?” atau

“Sungguh ide yang buruk”, meminta bantuan, pertolongan, dan empati dengan

cara menunda permintaan, membuat mitra tutur tenang atau tidak merasa susah

“Jangan kuatir tentang itu”, atau “Kau tidak harus melakukan itu”, dan

pembelaan diri “Aku sudah berusaha yang terbaik”, atau “Aku sudah melakukan

Page 53: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

31

sebisanya” Beebe at.al (dalam Yamagashira, 2001 : 274).

10. Pernyataan Penerimaan yang Berfungsi sebagai Penolakan

Pernyataan penerimaan yang berfungsi sebagai penolakan yaitu penutur

merespon keinginan mitra tutur dengan tidak spesifik dan kurang antusias dengan

maksud untuk menolak keinginan mitra tutur Beebe at.al (dalam Yamagashira,

2001 : 274).

Contoh “Mungkin salah satu faktornya itu, tapi ada yang lain yang lebih

penting”

11. Pernyataan Penghindaran

Pernyataan penghindaran yaitu penutur merespon keinginan mitra tutur dengan

menghindar secara nonverbal (misalnya diam, ragu-ragu, tidak melakukan apa-

apa, atau meninggalkan secara fisik), atau secara verbal (misalnya mengganti

topik, bercanda, mengulangi bagian dari permintaan “Senin?”, menunda “Saya

pikir-pikir dulu”, atau hedge “Saya tidak tahu”) Beebe at.al (dalam

Yamagashira, 2001 : 275).

2.6 Gelar Wicara Hitam Putih

Morissan (dalam Santoso, 2016: 6) mengemukakan Talkshow adalah program

perbincangan yang dipandu oleh host dan mengundang narasumber untuk

membahas suatu topik tertentu. Mereka yang menjadi bintang tamu merupakan

orang-orang yang memiliki nilai berita atau mempunyai pengalaman langsung

dengan peristiwa yang tengah dibahas. Tema yang diangkat sangat beragam

Page 54: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

32

seperti masalah sosial, budaya, politik, ekonomi, pendidikan, olahraga, gaya

hidup, isu dalam masyarakat dan sebagainya. Menurut Wibowo (dalam

Rahmatillah, 2013: 4) Talkshow adalah program pembicaraan tiga orang atau

lebih mengenai suatu permasalahan. Masing- masing tokoh yang diundang dapat

saling berbicara mengemukakan pendapat dan presenter bertindak sebagai

moderator yang kadang-kadang juga memberikan pendapat atau membagi

pembicaraan.

Menurut Farlex (dalam Rahmatillah, 2013: 3) Gelar wicara atau biasa disebut

talkshow merupakan sebuah acara televisi atau radio, yang menjadi narasumber

mana orang terkemuka, seperti seorang ahli dalam bidang tertentu, berpartisipasi

dalam diskusi atau diwawancarai dan kadangkala menjawab pertanyaan dari

pemirsa atau pendengar.

Hitam Putih adalah sebuah program gelar wicara di Trans7 . Acara talk show

Hitam Putih adalah program yang awalnya hadir setiap hari Senin-Jumat pada

pukul 18.00 WIB secara live selama kurang lebih satu jam. Kemudian berubah

jam tayang menjadi pukul 21.00 WIB dan perubahan jam tayang

kembali menjadi pukul 18.00 WIB. Talk show atau gelar wiacra ini dipandu

oleh magician ternama di Indonesia yaitu Deddy Corbuzier. Program talk

show Hitam Putih merupakan program dengan format mind reading. Hitam

Putih ada beberapa komponen yang dapat mempengaruhi persepsi orang-orang

dalam menyaksikan acara tersebut. Program hitam putih sempat di

berhentikan pada tanggal 16 Januari 2014 karena kalahnya share dan rating

Page 55: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

33

dari program lainnya, kemudian program hitam putih kembali tayang pada

3 Februari 2014 karena melihat respon dan antusiasme masyarakat yang

menginginkan acara itu kembali ditayangkan. Gelar Wicara Hitam Putih tidak

hanya mendatangkan narasumber dari kalangan atas atau selebriti melainkan juga

kalangan menengah ke bawah yang memiliki potensi, prestasi, dan hal yang bisa

diteladani.

2.7 Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA

Pembelajaran merupakan kegiatan yang berupaya untuk membelajarkan

suatu pengetahuan peserta didik. Dalam aktivitas pembelajaran pada

peserta didik harus melalui perencanaan agar tujuan pembelajaran dapat

tercapai. Hal tersebut sesuai pendapat (Majid 2013: 15) yang

mengemukakan bahwa perencanaan adalah menyusun langkah-langkah

yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang akan ditentukan

sesuai dengan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai keinginan si

perencana.

Menurut (Rusman, 2012: 1) pembelajaran merupakan suatu sistem, yang

terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu sama lain.

Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode, dan evaluasi.

Keempat komponen pembelajaran tersebut perlu diperhatikan oleh guru

dalam memilih dan menentukan model pembelajaran apa yang digunakan

dalam kegiatan pembelajaran.

Page 56: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

34

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsure-unsur

manusiawi ,material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling

mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. (Hamalik, 2008:57)

Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan oleh pendidik dan peserta

didik untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Dalam suatu proses pembelajaran,

pendidik bertindak sebagai fasilitator bagi peserta didik. Pembelajaran merupakan

suatu proses yang mengarahkan peserta didik untuk membangun pengetahuan dan

mampu mengembangkan kreativitasnya. Pembelajaran Bahasa Indonesia

merupakan suatu proses belajar agar peserta didik dapat mengembangkan

keterampilan berbahasa yang dimilikinya. Keterampilan berbahasa tersebut terdiri

atas empat aspek, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Pembelajaran bahasa Indonesia terdiri atas dua aspek, yaitu aspek kebahasaan dan

aspek kesastraan.

Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 mengisyaratkan suatu

pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik adalah suatu

pendekatan yang pembelajaran yang menekankan pada keterlibatkan peserta didik

dalam pembelajaran secara lebih intens, kreatif, dan mandiri. Peserta didik

dilibatkan secara langsung dalam proses pembelajaran. Dalam pendekatan ini,

keberhasilan akan tampak apabila peserta didik mampu melakukan langkah-

langkah saintifik. Langkah-langkah tersebut meliputi mengamati, menanya,

menalar, mencoba, dan mengomunikasikan. Langkah tersebut merupakan satu

kesatuan dan saling berkaitan. Proses kegiatan belajar mengajar terjadi karena

Page 57: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

35

adanya pengajar dan yang diajar, yaitu adanya guru dan peserta didik. Guru dan

peserta didik merupakan komponen yang tidak bisa dipisahkan dan keduanya

memiliki hubungan timbal balik.

Guru menyampaikan materi pembelajaran, sedangkan peserta didik menerima

materi yang disampaikan oleh guru. Artinya kedua komponen tersebut saling

membutuhkan antara satu dengan yang lain. Kegiatan belajar mengajar erat

kaitannya dengan bahan pembelajaran atau materi. Bahan pembelajaran dapat

berupa pengetahuan, nilai-nilai kesusilaan, seni, agama, sikap, dan keterampilan.

Selain itu dalam memberikan materi, guru juga mendidik agar peserta didik dapat

mengembangkan ilmu yang sudah dipelajarinya.

Pembelajaran kurikulum 2013, penelitian ini diimplikasikan kepada siswa SMA

kelas X dengan KI dan KD sebagai berikut

Kompetensi Inti :

KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI-2 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya

untuk memecahkan masalah.

KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

Page 58: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

36

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,

dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar :

4.3 Mengembangkan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan

rekomendasi) teks eksposisi secara lisan dan / tulis.

Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mengamati tuturan yang mengandung tindak tutur menolak dan

mengamati permasalahan,argumen, pengetahuan pada cuplikan video yang

di tayangkan.

2. Mengidentifika isi permasalahan atau argumen yang terdapat pada

cuplikan video yang ditayangkan.

3. Membuat catatan ringkas mengenai fakta-fakta yang dipaparkan oleh

pembawa acara atau narasumber dalam gelar acara yang ditayangkan.

4. Menyusun dan mengembangkan isi permasalahan teks ekposisi dengan

memperhatikan struktur, isi (permaslahan, argumentasi, pengethuan,

rekomendasi, dan kebahasaan).

5. Mempresentasikan teks , menanggapi, dan merevisi teks ekposisi yang

telah disusun.

Page 59: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

37

Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi yang telah paparkan di

atas dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, terlihat bahwa terdapat materi yang

dapat dikaitkan pada argumen dan pemaparan informasi yang disampaikan oleh

narasumber dalam Gelar Wicara Hitam Putih yang dapat membantu siswa dan

guru dalam mengaplikasikan pengetahuan mereka dan dapat digunakan oleh guru

dalam kegiatan pembelajaran pada materi mengembangkan kemampuan menulis

teks ekposisi melalui Video Gelar Wicara Hitam Putih yang ditayangkan kepada

siswa selanjutnya siswa menyimak dan memperhatikan argument dan informasi

yang di paparkan oleh narasumber yang dihadirkan yang ada pada gelar wicara

hitam putih tersebut setelah itu siswa diminta untuk mengembangakan isi

permasalah atau argument pada percakapan yang dipaparkan oleh narasumber

yang di hadirkan pada gelar wiacara di video tersebut. Siswa dapat membuat

argumen menolak atau mendukung pada penyunan teks eksposisi. Guru dapat

mengarahkan siswa dalam membuat bagian argmentasi yang bersifat satu sisi

menolak atau mendukung. Argumen menolak dapat di ajarkan kepada siswa

dengan memberikan contoh-contoh tindak tutur menolak dengan strategi yang

tepat.

Page 60: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

38

2.7 Teks Eksposisi

Teks eksposisi adalah uraian atau pemaparan yang isinya berupa penjelasan atau

informasi mengenai mengapa dan bagaimana yang diungkapkan berdasarkan

fakta dengan menunjukkan berbagai bukti konkret dengan tujuan menambah

pengetahuan pembaca. Teks eksposisi ini sangat mudah untuk ditemukan

misalnya pada buku, koran, artikel, skripsi atau karya ilmiah lain yang

memberikan informasi baru bagi pembacanya.

1. Ciri-ciri Teks Eksposisi

Ada beberapa ciri karangan eksposisi berdasaarkan pendapat Mariskan

(dalam Dalman, 2016: 120).

1. Paparan itu karangan yang berisi pendapat, gagasan,

keyakinan.

2. Paparan memerlukan fakta yang diperlukan dengan angka,

statistik,peta grafik.

3. Paparan memerlukan analisis dan sintesis.

4. Paparan menggali sumber ide dari pengalaman, pengamatan, dan

penelitian, serta sikap dan keyakinan.

2. Tujuan Teks Eksposisi

Ada beberapa tujuan karangan eksposisi berdasarkan Eti (dalam Dalman,

2016:120).

1. Memberi informasi atau keterangan yang sejelas-jelasnya tentang

objek, meskipun pembaca belum pernah mengalami atau mengamati

sendiri, tanpa memaksa orang lain untuk menerima gagasan atau

informasi.

Page 61: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

39

2. Memberitahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu.

3. Menyajikan fakta dengan gagasan yang disusun sebaik- baiknya,

sehingga mudah dipahami oleh pembaca.

4. Digunakan untuk menjelaskan hakikat sesuatu, memberikan

petunjuk mencapai atau mengerjakan sesuatu, menguraikan proses dan

menerngkan pertalian antara satu hal dengan hal yang lain.

5. Paparan menjauhi sumber daya khayal.

6. Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang informatif dengan kata-

kata yang denotatif, serta penutup paparan yang berisi penegasan

3. Macam-Macam Teks Eksposisi

Ada beberapa macam eksposisi berdasarkan Mariskan (dalam Dalman,

2016:121).

1. Lukisan dalam eksposisi

Lukisan dalam eksposisi adalah paparan yang mempergunakan lukisan

agar paparan itu tidak kering, misalnya otobiografi, kisah perampokan,

peristiwa pembunuhan.

2. Eksposisi proses

Ekposisi yang memaparkan atau menjelaskan proses terjadinya

sesuatu, misalnya proses pembuatan tempe.

3. Eksposisi perbandingan

Dalam memperjelas paparan sering digunakan perbandingan di antara dua

hal atu lebih. Kedua hal atau lebih itu dicari perbedaannya dan

persamaannya.

Page 62: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

40

Susunan paparan perbandingan itu dapat berpola A+B atau A/B+ A/B.

Pola A+B maksudnya perbedaan A dijelaskan terlebih dahulu, baru

perbedaan B. Berbeda dengan teori kedua yang menggunakan perbedaan

satu sekaligus atau kedua masalah.

Contoh: ada dua orang bernama Dadap dan Cecep

a. Pola A+B

Dadap, anak pak Hasan orangnya lemah lembut, sopan. Bentuk tubuhnya

ramping, berambut keriting, jika berbicara sangat menyenangkan serta

pandai bercerita. Setiap orang yang mengenalnya akan mengatakan bahwa

Dadap orang yang baik.

Berlainan dengan Cecep. Cecep orangnya sangat angkuh, berlagak

kebarat- baratan, bentuk tubuhnya tegap, dada membusung, berambut

lurus, jika bicara seperti orang besar. Kesan yang diajak bicara adalah

bahwa Cecep sombong.

b. Pola A/B+ A/B

Dadap dan Cecep dibesarkan dari keluarga yang berbeda. Dadap dari

lingungan keluarga yang sederhana, sedangkan Cecep dilahirkan dari

keluarga bangsawan dan keluarga berada.

Page 63: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

41

III. METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Menurut (Djajasudarma, 2010: 10-11) metodologi kualitatif merupakan prosedur

yang menghasilkan data deskriptif berupa data tertulis atau lisan dimasyarakat

bahasa. Pendekatan kualitatif memiliki beberapa metode, salah satunya metode

deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang menggambarkan ciri-ciri

data secara akurat sesuai dengan sifat alamiah itu sendiri.

Metode penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang mengungkapkan situasi

social tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar dibentuk oleh

kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan dan analisis data yang relevan dan

diperoleh dari situasi yang alamiah (Sutori dan Komariah, 2011: 25). Pendekatan

kualitatif adalah pendekatan yang penting untuk memahami suatu fenomena

social dan prespektif individu yang diteliti. Tujuan pokoknya adalah

menggambarkan, mempelajari dan menjelaskan fenomena itu. (Syamsudin dan

Damayanti, 2015: 74). Data-data yang dikumpulkan bukanlah angka-angka,

dapat berupa kata-kata atau gambaran sesuatu. (Djajasudarma, 2010: 16).

Dengan demikian, peneliltian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang

bertujuan menggambarkan atau menguraikan kenyataan secara benar dalam

bentuk kata-kata yang berupa tindak tutur menolak langsung dan tindak tutur

Page 64: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

42

menolak tidak langsung yang terdapat pada percakapan Gelar Wicara Hitam

Putih. Data yang sudah diperoleh selanjutnya diklasifikasikan dan dianalisis

secara relevan sesuai dengan indikator.

3.2 Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini meliputi tindak tutur menolak suatu permintaan,

undangan, tawaran, saran, dan argumen. Sumber data dalam penelitian ini adalah

catatan percakapan lisan yang terdapat tindak tutur menolak yang dituturkan oleh

narasumber dalam Gelar Wicara Hitam Putih di Trans 7. Data yang peneliti

ambil pada periode April- Agustus 2018 yang diambil secara acak, meliputi

aspek sebagai berikut.

1) Video Gelar Wicara Hitam Putih Trans 7 pada bulan April-Agustus

2018.

2) Topik yang ditelititi diambil secara acak pada bulan April-Agustus

2018.

3) Data dalam penelitian ini ialah tindak tutuk menolak langsung dan

tindak tutur menolak tidak langsung yang digunakan dalam

percakapan pada Gelar Wicara Hitam Putih di Trans 7.

4) Seluruh data percakapan Gelar Wicara Hitam Putih ditranskripsikan

dan dipilah-pilah berdasarkan keperluan dan kelengkapannya.

Page 65: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

43

3.2 Teknik Pengumpulan Data

1. Penelitian ini dalam mengumpulkan data menggunakan teknik observasi

nonpartisipasi (no involvement). Pada teknik pengumpulan data ini peneliti

hanya mengumpulkan data dan pengamatan saja (Syamsudin dan Damaianti,

2011: 100). Teknik ini tidak melibatkan peneliti ke dalam proses

percakapan. Peneliti hanya mengamati dan mencatat percakapan yang terjadi

dalam data penelitian.

2. Teknik Catat

Pada teknik catat ini peneliti melakukan pencatatan pada kartu data yang

sudah disiapkan , selanjutnya peneliti mulai mengklasifikasikan data ke dalam

tindak tutur menolak langsung atau tindak tutur menolak tidak langsung yang

terdapat pada percakapan yang disampaikan oleh pembawa acara dan

narasumber di acara Gelar Wicara Hitam Putih. Pencatatan data ini

merupakan salah satu cara memudahkan peneliti untuk menganalisa dan

mengolah data. Alasannya, peneliti dapat menghasilkan data yang baik salah

satunya dengan membaca berulang-ulang data yang telah diperolehnya.

3.4 Analisis Data Penelitian

Analisis data yang dilakukan dalam penelitisn ini adalah analisis heuristik.

Pemakaian analisis heuristik untuk menginterpretasi sebuah tuturan dalam

analisis heuristik, analisis berawal dari problema, dilengkapi proposisi, informasi

latar belakang konteks, dan asumsi dasar bahwa penutur menaati prinsip-prinsip

pragmatis, kemudian mitra tutur merumuskan hipotesis tujuan tuturan.

Page 66: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

44

Berdasarkan data yang tersedia hipotesis diuji kebenarannya, apabila hipotesis

sesuai dengan bukti-bukti kontekstual yang tersedia berarti pengujian berhasil,

namun, jika pengujian gagal karena hipotesis tidak sesuai dengan bukti yang

tersedia, mitra tutur perlu membuat hipotesis baru untuk kemudian diuji lagi

kebenarannya sampai diperoleh hipotesis yang diterima Leech (dalam

Rusminto,2015: 85).

3.5 Pedoman Analisis Data Penelitian

Pedoman dalam menganalisis meliputi tindak tutur menolak langsung dan

tindak tutur menolak tidak Berikut disajikan indikator yang menjadi

acuan/parameter analisis data penelitian. Selanjutnya data penelitian tindak

tutur menolak dianalisis dengan pedoman sebagai berikut.

Page 67: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

45

Tabel 3.1 Indikator Pedoman Analisis Tindak Tutur Menolak Beebe at.al

(dalam Yamagashira, 2001 : 274)

No. Indikator Subindikator Deskriptor Contoh Tuturan

1. MenolakLangsung

1. Menggunakan kataatau kalimatperformatif

Penutur menolak denganmenggunakan verba yangmenunjukkan tindakan penolakan.

“Saya menolakcintamu”

2. Tidakmenggunakanperformatif

Penutur menolak dengan langsungmenggunakan kata “tidak”dandengan mengungkapkanketidaksanggupan untuk memenuhikeinginan mitra tutur.

“Saya tidak bisamenjemputmu”

2. MenolakTidakLangsung

1. Pernyataanpenyesalan

Mengungkapkan penyesalankarena tidak dapat menyanggupikeinginan mitra tutur

“Maafkan saya…”“Saya merasa sangatmenyesal”

2. Harapan Penutur mengungkapkan harapanbahwa sebenarnya ingin memenuhikeinginan dari mitra tutur.

“Saya harap sayabisa menolongmu”

“Saya berharap sayabisa datang malamnanti”

3. Penyesalan,alasan, penjelasan

Penutur menjelaskan alasan ataupenyebab spesifik mengapa tidakbisa memenuhi keinginan mitratutur.

“Saya sebenrnyakhawatir jika istrisaya bekerja sampailarut malam”

4. Pernyataanalternative

Penutur menawarkan alternativelain sebagai pengganti keinginanatau tawaran yang telah ditolak.

“Saya lebih sukamemilih warna cerahdari pada warnagelap.

5. Penerimaan dimasa depan ataumasa lampau

Penutur menerima keinginan mitratutur di masa depan atau masalampau.

“Jika kau memintakusebelumnya, aku pastibisa”

6. Berjanji untukpenerimaan di masadepan

Penutur memberikanpernyataanatau janji bahwa akanmenyanggupi keinginan penutur dilain waktu yang akan datang.

“Saya akan kerjakanlain waktu”

Page 68: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

46

7. Pernyataanprinsip

Penutur menolak keinginan mitratutur dengan menyatakan pedomanyang diyakini penutur.

“Saya tak pernahingkar janji”

8. Pernyataanfilosofi

Penutur menolak keinginan mitratutur secara filosofis. Penuturmenyampaikan penolakannyasecara tidak langsung denganmenggunakan makna tertentu

“Mereka sepertitikus-tikus berdasi”

9. Usaha untukmengahalangi

Penutur menolak denganmenyatakan konsekuensi negatif,melimpahkan kesalahan,mengkritik keinginan mitra tutur,menunda permintaan denganmeminta bantuan dan empati,membuat mitra tutur merasatenang, atau membela diri.

“Saya tidak akanbersenang-senangmala mini” (menolakundangan)

“Sungguh ide yangburuk” (opini negatif)

10. Penerimaan yangberfungsi sebagaipenolakan

Penutur menolak denganpernyataan yang tidak spesifik dankurang antusias.

“Mungkin salah satu

faktornya itu, tapi ada

yang lain yang lebih

penting”

11. Penghindaran Penutur menolak dengan nonverbal(misalnya diam, ragu-ragu, tidakmelakukan apa-apa, danmeninggalkan mitra tutur) atauverbal (misalnya mengganti topik,bercanda, mengulangi bagian daripermintaan, penundaan, dan hedge.

“Hmm saya pikir-pikir dulu ya”

Page 69: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

47

Gambar 3.2 Bagan Analisis Heuristik (Leech dalam Rusminto, 2015: 86)

1.Problem

2.Hipotesis

3.Pemeriksaan

4.a Pengujian Berhasil 4.b Pengujian Gagal

5. Interpretasi Default

Dalam analistik heuristik, analisis berawal dari problema, dilengkapi preposisi,

informasi latar belakang konteks, dan asumsi dasar bahwa penutur mentaati

prisip-prinsip pragmatik, kemudian penutur merumuskan hipotesis tujuan tuturan.

Berdasarkan data yang tersedia, hipotesis diuji kebenarannya. Bila hipotesis sesuai

dengan bukti-bukti kontekstual yang tersedia, berarti pengujian berhasil, hipotesis

diterima kebenarannya dan menghasilkan interpretasi baku yang menunjukkan

bahwa tuturan mengandung satuan pragmatik.

Page 70: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

48

Jika pengujian gagal karena hipotesisi tidak sesuai dengan bukti yang tersedia,

mitra tutur perlu membuat hipotesi baru untuk diuji kembali dengan data yang

tersedia. Proses pengujian ini dapat berlangsung secara berlulang-ulang sampai

diperoleh hipotesis yang berterima.

Page 71: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

49

Gambar 3.3 Bagan Tindak Tutur Menolak Leech (dalam Rusminto 2015: 86)

PROBLEM

“Kalo minta-minta kan orang males”

HIPOTESIS

1. Penutur hanya ingin memberi tahu bahwa orang yang

meminta-minta adalah orang yang malas.

2. Penutur tidak ingin dianggap sebagai orang yang malas karena

penutur adalah orang yang giat bekerja.

PEMERIKSAAN

1. Penutur adalah seorang yang mempunyai keterbatasan fisik

(difabel)

2. Penutur bekerja dengan keadaan keterbatasan fisik

3. Penutur bekerja sebagai tukang parkir mobil

4. Penutur mempunyai tanggung jawab istri dan dua orang anak

5. Penutur bekerja dengan keterbatasan fisik

Pengujian Hipotesis 2

Berhasil

Pengujian Hipotesis 1

Gagal

Interpretasi Default

Page 72: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

50

Berdasarkan hasil analisis heuristik di atas, dapat disimpulan bahwa secara

hipotesis 2 berhasil, Penutur menjawab pertanyaan mitra tutur dengan kritikan

atas pertanyaan yang diberikan oleh mitra tutur. Mitra tutur menananyakan

mengapa tidak dijalan dan meminta-minta namun penutur tidak menjawab

alasannya secara jelas dan konkrit. Penutur justru mengkritik pertanyaan mitra

tutur. Tuturan yang dituturkan oleh mitra tutur merupakan jenis tindak tutur

menolak tidak langsung dengan usaha menghalangi karena penutur berusaha

menghalangi dengan mengkritik pertanyaan mitra tutur. Data-data yang telah

diperoleh akan dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Mengunduh video Gelar Wicara Hitam Putih di www.youtube.com;

2. Menyimak video Gelar Wicara Hitam Putih yang telah diunduh;

3. Mencatat percakapan yang terjadi dalam Gelar Wicara Hitam

Putih;

4. Mengidentifikasi tuturan narasumber yang mengandung tindak

tutur menolak;

5. Mengelompokkan data berdasarkan tindak tutur menolak langsung

dan tindak tutur menolak tidak langsung;

6. Mendeskripsikan data yang telah dikelompokkan bedasarkan tindak

tutur menolak langsung dan tindak tutur menolak tidak langsung;

7. Memaparkan hasil analisis data tindak tutur menolak langsung dan

tindak tutur menolak tidak langsung.

8. Mengimplikasikan tindak tutur menolak dalam Gelar Wicara

Hitam Putih terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA.

Page 73: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

98

V. PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian pada peristiwa tutur dengan

kajian tindak tutur menolak dalam Gelar Wicara Hitam Putih, diketahui bahwa

tindak tutur menolak terdiri atas dua strategi, yaitu tindak tutur menolak langsung

dan tindak tutur menolak tidak langsung. Berikut merupakan simpulan rincian

dari hasil penelitian.

1. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat dua strategi yaitu tindak tutur

menolak langsung dan tindak tutur menlak tidak langsung dalam Gelar

Wicara Hitam Putih. Pada tindak tutur menolak langsung hanya

ditemukan satu strategi yaitu tindak tutur menolak langsung tidak

performatif yang merupakan strategi tindak tutur menolak dengan

kemunculan terbanyak yaitu sebanyak 32 data atau mencapai 59,2% dari

keseluruhan data yang diperoleh. Adapun tindak tutur menolak tidak

langsung terdiri atas tujuh jenis, yaitu tindak tutur menolak langsung

dengan penyesalan, alasan; dan penjelasan; tindak tutur menolak tidak

langsung dengan harapan; tindak tutur menolak tidak langsung dengan

pernyataan alternatif; tindak tutur menolak tidak langsung dengan

pernyataan prinsip; tindak tutur menolak tidak langsung dengan usaha

untuk menghalangi; tindak tutur menolak tidak langsung dengan

Page 74: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

99

penerimaan yang berfungsi sebagai penolakan; tindak tutur menolak tidak

langsung dengan penghindaran Pada strategi tindak tutur menolak tidak

langsung data yang ditemukan sebanyak 22 data atau sebanyak 40,8%,

dengan kemunculan data dominan berjumlah 11 dat pada tindak tutur

menolak langsung dengan penyesalan, alasan,dan penjelasan.

2. Temuan tindak tutur menolak dalam Gelar Wicara Hitam Putih dapat

diimplikasikan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kurikulum 2013

pada silabus kelas X KD 4.3 mengembangkan isi (permasalahan, argumen,

pengetahuan, dan rekomendasi) teks ekposisi secara lisan dan / tulis.

Tindak tutur menolak dapat diajarkan kepada siswa untuk membangun

konsep siswa dalam mengembangkan isi argumentasi atau pendapat siswa

dalam menulis teks eksposisi. Hasil penelitian tindak tutur menolak dapat

digunakan sebagai materi ajar. Pada penulisan teks eksposisi sebelumnya

siswa harus memahami terlebih dahulu karakteristik dari teks eksposisi,

salah satunya adanya bagian argumentasi atau pendapat penulis yang

bersifat satu sisi mendukung atau menolak terhadap fakta dan sumber yang

telah diperoleh oleh siswa. Hasil penelitian selain dapat digunakan sebagai

materi ajar teks eksposisi, Gelar Wicara Hitam Putih juga dapat digunakan

sebagai media untuk membangun konsep siswa dalam menyusun teks

eksposisi. Melalui temuan dalam penelitian ini, tindak tutur menolak

dalam Gelar Wicara Hitam Putih siswa dapat mengetahui strategi yang

tepat dalam menolak suatu permintaan, undangan, saran, tawaran, dan

argumen sehingga hubungan harmonis tetap terjaga. Selain itu dapat

memudahkan siswa dalam memperoleh informasi yang faktual dan

Page 75: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

100

konkret dari narasumber yang dihadirkan pada acara Gelar Wicara Hitam

Putih untuk membantu siswa dalam memberikan argument menolak

dengan strategi yang tepat.

5.2 Saran

Berdsarkan hasil temuan dalam penelitian dan pembahasan yang telah disajikan

pada bab sebelumnya, penulis memberikan saran sebagai berikut.

1. Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia agar membelajarkan cara

melakukan penolakan yang tepat dalam menolak suatu permintaan,

undangan, saran, tawaran, dan argumen sehingga hubungan harmonis

tetap terjaga. Hasil penelitian juga dapat dijadian materi ajar dalam

menyusun teks eksposisi terutama pada bagian argumentasi yang

bersifat satu sisi menolak ataupun menudukung. Guru dapat

memberikan pengetahuan cara mengeluarkan argumentasi menolak

yang baik dengan strategi yang tepat.

2. Sangat baik dan betapa menariknya jika penelitian ini dilanjutan

dengan melihat sudut pandang yang lain yang berkaitan dengan tindak

tutur menolak.

Page 76: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

DAFTAR PUSTAKA

AR, Syamsudin dan Vismaia S. Damaianti. 2015. Metode Penelitian PendidikanBahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Astuti, Sri Budi dan Ira Eko. 2016. Tindak Ilokusi Dalam Talkshow Hitam PutihDi Televisi Trans 7. Surabaya: Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.

Carla. 2016. Structure of Refusals. University of Minnesota: CARLA [online].

Chaer, Abdul dan Leonie Agustin. 2010. Sosiolinguistik: PerkenalanAwal. Jakarta: Rineka Cipta.

Dalman, H. 2016. Keterampilan Menulis. Jakara: PT RajaGrafindo Persada.

Djajasudarma, Fatimah. 2010. Metode Linguistik Ancangan Metode Penelitiandan Kajian. Bandung: PT Eresco.

Hamalik, Oemar.2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Silabus Bahasa Indonesia SMA.

Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: PT. GramediaPustakaUtama.

Madihah, Ulfa Nurul. 2017. Tindak Tutur Menolak Dalam Gelar Wicara MataNajwa serta Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia DiSMA. Bandar Lampung. Universitas Lampung.

Mahsun, M.S. 2007. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Majid, Abdul. 2013. Perencanaan Pembelajaran Pengembangan StandarKompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nadar, F.X. 2008. Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: GrahaIlmu.

Rahardi, Kunjana. 2010. Pragmatik. Jakarta: Erlangga

Page 77: TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM GELAR WICARA HITAM PUTIH …digilib.unila.ac.id/56227/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019-03-19 · tindak tutur menolak dalam gelar wicara hitam

Rahmatillah, Rizki. 2013. Dampak Program Acara Mario Teguh di MetroTv terhadap Warga Perumahan KS Cilegon. Jakarta: UEU Library.

Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran (mengembangkan profesionalismeguru). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Rusminto, Nurlaksana Eko. 2015. Analisis Wacana: Sebuah kajian Teoritis danPraktis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Santoso, Aris. 2016. Persepsi Mahasiswa Terhadap Program Talkshow MataNajwa Di Metro Tv (Study Deskriptif Kuantitatif Pada Mahasiswa LpmPabelan Ums Terhadap Mata Najwa Periode 18 November 2015 -15Maret 2016). Surakarta: UMS.

Satori Djam’an., Komariah Aan. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta.

Sudaryat, yayat. 2009. Makna dalam Wacana. Bandung: CV Yrama Widya.

Tarigan, Henry Guntur. 2015. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa.

Universitas Lampung. 2018. Format Penulisan Karya Ilmiah. Bandarlampung:Universitas Lampung

Wijana, I Dewa Putu dan Muhammad Rohmadi. 2011. Analisis WacanaPragmatik: Kajian Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka.

Wijana, I Dewa Putu. 2015. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia.Yogyakarta: Program Studi S2 Linguistik Fakultas Ilmu BudayaUniversitas Gadjah Mada Yogyakarta bekerja sama Pustaka Belajar.

Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yamagashira, Hisako. 2001. Pragmatic Transfer in Japanese ESL Refusal.Kagoshima Immaculate Heart College, 4: 259-275.

Https://moondoggiesmusic.com/contoh-teks-eksposisi/