TINDAK TUTUR DIREKTIF ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM …

17
TINDAK TUTUR DIREKTIF ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM INTERAKSI ANTARNGGOTA KELUARGA (STUDI KASUS MOZA) SKRIPSI Oleh: ANGGITA PUTRI SISKA PRAMESWARI 21601071029 UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JULI 2020

Transcript of TINDAK TUTUR DIREKTIF ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM …

Page 1: TINDAK TUTUR DIREKTIF ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM …

TINDAK TUTUR DIREKTIF ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM

INTERAKSI ANTARNGGOTA KELUARGA (STUDI KASUS MOZA)

SKRIPSI

Oleh:

ANGGITA PUTRI SISKA PRAMESWARI

21601071029

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JULI 2020

Page 2: TINDAK TUTUR DIREKTIF ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM …

TINDAK TUTUR DIREKTIF ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM

INTERAKSI ANTARANGGOTA KELUARGA (STUDI KASUS MOZA)

SKRIPSI

Diajukan kepada

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Islam Malang

Untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

OLEH

ANGGITA PUTRI SISKA PRAMESWARI

NPM 216.01.07.1.029

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JULI 2020

Page 3: TINDAK TUTUR DIREKTIF ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM …

ABSTRAK

Prameswari, Anggita Putri Siska. 2020. Tindak Tutur Direktif Anak Usia

Prasekolah dalam Interaksi Antaranggota Keluarga (Studi Kasus

Moza). Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam

Malang. Pembimbing I: Dr. H. Mochtar Data, M.Pd, Pembimbing II:

Prayitno Tri Laksono, S.Pd., M.Pd.

Kata-kata kunci: tindak tutur direktif, usia prasekolah, interaksi antaranggota

keluarga.

Dalam penelitian ini membahas tentang bagaimana tindak tutur anak

prasekolah dengan interaksi keluarganya. Melalui tindak tutur direktif ini dapat

mengetahui pemerolehan bahasa anak dengan interaksi keluarga. Interaksi keluarga

dan lingkungan sekitar juga sangat memperngaruhi pemerolehan dan perkembangan

bahasa pada anak, dalam berkomunikasi anak juga akan meniru atau mencotoh

bahahsa orang terdekatnya, oleh karna itu keluarga adalah tempat pertama dalam

memperoleh bahasa pertamanya.

Adanya tujuan pada penelitian ini yaitu: (1) mendeskripsikan secara objektif

tindak memerintah anak usia prasekolah dalam interaksi antaranggota keluarga, (2)

mendeskripsikan secara objektif tindak meminta anak usia prasekolah dalam interaksi

antarangota keluarga, (3) mendeskripsikan secara objektif tindak bertanya anak usia

prasekolah dalam interaksi antaranggota keluarga, dan (4) mendeskripsikan secara

objektif tindak melarang anak usia prasekolah dalam interaksi antaranggota keluarga.

Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena hasil yang

dicapai dalam penelitian ini adalah gambaran tentang bagaimana anak melakukan

komunikasi dengan keluarganya, dengan menggunakan metode deskriptif karena

hanya meneliti satu objek saja. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu jenis studi kasus.

Subjek penelitian disini usia anak prasekolah yang bernama Mozaik Athaya

Nufah yang berumur 4 tahun. Putri kedua dari Ayah Edi Harianto dan Bunda Suryani

Nugraha. Moza adalah keponakan dari saudara kandung.

Untuk pengambilan data, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai

berikut: (a) peneliti merekam (video) tuturan anak yang dijadikan subjek penelitian

dengan menggunakan handphone, (b) menstranskip data yang sudah diperoleh dalam

bentuk tertulis dan data tersebut dianalisis nantinya akan dilampirkan, (c) memilih

data mengenai tindak tutur direktif anak usia prasekolah yang sudah diperoleh.

Langkah-langkah menganalisis data sebagai berikut: (a) mentranskip data

yang sudah diperoleh, (b) hasil transkip rekaman data akan diseleksi, (c) kemudian

mengelompokkan tindak direktif yang muncul dalam rekaman, (d) memberi kode

dalam masing-masing tindak tutur direktif, yaitu: untuk tindak meminta (MT), tindak

Page 4: TINDAK TUTUR DIREKTIF ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM …

bertanya (BR), tindak memerintah (MH), dan tindak melarang (ML), (e) terakhir

menganalisis data keempat tindak direktif tersebut.

Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu ditemukan 13 tindak

tutur direktif, 4 tindak memerintah dengan menggunakan kalimat halus, 1 tindak

memerintah dengan menggunakan kalimat kasar, 1 tindak bertanya dengan

menggunakan kata permohonan, 1 tindak bertanya denga menggunakan kata minta, 1

tindak bertanya dengan mengunakan kata tolong, 1 tindak bertanya dengan

menggunakan kata siapa, 1 tindak bertanya dengan menggunakan kata bagaimana, 1

tindak bertanya dengan menggunakan kata apa, 1 tindak melarang dengan

menggunakan kata tidak, dan 1 tindak melarang dengan menggunakan kata jangan.

Tindak memerintah yang dilakukan oleh anak usia prasekolah ini dapat dilihat

pada kalimat imperatif desakan dan menggunakan intonasi yang keras dalam

menyampaikannya. Tindak meminta yang dilakukan oleh anak usia prasekolah ini

dapat dilihat dalam cara mengeskpresikan keinginannya, dan mitra tutur harus

melakukan sesuatu hal yang diinginkan oleh penutur. Tindak bertanya yang

dilakukan oleh anak usia prasekolah ini menggunakan ungkapan kalimat yang

mengandung pertanyaan sesuatu kepada mitra tutur. Tindak melarang yang

digunakan pada anak usia prasekolah menggunakan ungkapan melarang tindak tutur

langsung literal yang digunakan oleh modus tuturan.

ABSTRACT

Prameswari, Anggita Putri Siska. 2020. Directive Actions for Preschool Children

in the Interaction of Family Members (Moza Case Study). Skripsi, Study Program of

Indonesian Language and Literature Education, Teaching and Education Faculty,

Islamic University of Malang. Advisor I: Dr. H. Mochtar Data, M.Pd, Advisor II:

Prayitno Tri Laksono, S.Pd., M.Pd.

Key words: directive speech acts, preschool age, interaction between family

members.

In this research, it discusses how preschool children speak with their family

interactions. Through this directive speech act, we can find out the acquisition of

children's language with family interactions. The interaction of family and the

environment also greatly influences the acquisition and development of language in

children, in communicating children will also imitate or imitate the language of their

closest people, therefore family is the first place in obtaining their first language.

There are objectives in this study, namely: (1) to describe objectively the act

of ordering preschool-aged children in interactions between family members, (2) to

objectively describe the act of asking preschool-aged children in interactions between

family members, (3) to describe objectively the act of asking preschool children in

Page 5: TINDAK TUTUR DIREKTIF ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM …

the interaction between family members, and (4) objectively describing the act of

prohibiting preschoolers from interacting with family members.

In this study using a qualitative approach because the results achieved in this

study are a description of how children communicate with their families, using

descriptive methods because they only examine one object. The type of research used

in this research is the type of case study.

The research subject here is a preschooler named Mozaik Athaya Nufah, who

is 4 years old. The second daughter of Father Edi Harianto and Mother Suryani

Nugraha. Moza is the nephew of the siblings.

For data collection, the researcher took the following steps: (a) the researcher

recorded (video) the speech of the child who was the subject of the study using a

mobile phone, (b) collected the data that had been obtained in written form and the

data was analyzed and then attached, ( c) selecting data regarding the preschool age

children's directive speech acts that have been obtained.

The steps to analyze the data are as follows: (a) transcribing the data that has

been obtained, (b) the transcript of the recorded data will be selected, (c) then

grouping the directive acts that appear in the recording, (d) coding each speech act

directive, namely: for the act of asking (MT), the act of asking (BR), the act of

ordering (MH), and the act of prohibiting (ML), (e) finally analyzing the data of the

four directive acts.

The research results obtained in this study were found 13 directive speech

acts, 4 command acts using soft sentences, 1 act ordering using harsh sentences, 1 act

asking using the word request, 1 act asking using the word ask, 1 acting asking with

using the word help, 1 act asking who uses the word, 1 act asking using the word

how, 1 act asking using what word, 1 act prohibiting using the word no, and 1 act

prohibiting using the word don't.

Commanding actions performed by preschoolers can be seen in the imperative

sentence of pressure and using a strong intonation to convey it. The act of asking that

is done by preschoolers can be seen in how to express their wishes, and the speech

partner must do something the speaker wants. The questioning action carried out by

preschool children uses phrases that contain questions about something to the speech

partner. The prohibited acts used in preschoolers use the expression prohibiting the

literal direct speech acts used by the speech mode.

Page 6: TINDAK TUTUR DIREKTIF ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM …

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dideskripsikan (1) konteks penelitian, (2) fokus

penelitian, (3) tujuan penelitian, (4) kegunaan penelitian, dan (5) penegasan

istilah.

1.1 Konteks Penelitian

Penelitian mengenai tindak tutur sebelumnya sudah dilakukan khususnya

pada tindak tutur direktif. Ada beberapa yang sudah meneliti antara lain Silvester

Adi Prasetyo (2018) dengan penelitian yang berjudul “Analisis Tindak Tutur

Direktif pada Interaksi Guru dan Siswa dalam Pembelajaran di Kelas V SD

Kanisus Sumber Magelang Tahun ajaran 2017/2018”, Ilham Lazimi (2017)

dengan penelitian yang berjudul “Tindak Tutur Direktif dalam Berita Solopos dan

Implikasinya dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia.

Penelitian Silvester bertujuan untuk mendeskripsikan jenis tindak tutur

direktif pada interaksi di kelas V SD Kaninsus Sumber Magelang Tahun ajaran

2017/2018 , mendeskripsikan makna pragmatik tindak tutur direktif dalam

interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran di kelas V SD Kanisus Sumber

Magelang Tahun ajaran 2017/2018. Hasil dari penelitian ini yaitu 28 jenis tindak

tutur direktif pertanyaan, 10 jenis tindak tutur direktif perintah, 4 jenis tindak tutur

nasihat, 2 jenis tindak tutur permintaan, 1 jenis tindak tutur direktif larangan, 1

jenis tindak tutur direktif pemberian izin. Selain itu juga ditemukan 11 makna

pragmatik dalam pembelajaran. 11 makna pragmatik tersebut adalah 12 makna

Page 7: TINDAK TUTUR DIREKTIF ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM …

2

2

mengingatkan, 2 makna mengajak, 7 makna mengarahkan, 1 makna meyakinkan, 5

makna menyindir, 5 makna menyuruh, 2 makna menganjurkan, 2 memohon, 3 makna

membujuk, 1 makna mengkritik, 3 makna menegur.

Penelitian Ilham Lazim bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk

tindak tutur direktif dalam wacana berita pendidikan pada surat kabar harian solopos,

mendeskripsikan strategi tindak tutur direktif dalam wacana berita pendidikan pada

surat kabar harian solopos, dan mendeskripsikan wujud implikasi tindak tutur direktif

dengan pembelajaran bahasa Indonesia di SMP. Hasil dari penelitian ini yaitu bentuk

tindak tutur direktif dalam wacana berita keseluruhan berjumlah 56 data mengandung

bentuk menyuruh, mengharap, meminta, melarang, menuntut, dan menyarankan. Dari

enam bentuk yang telah ditemukan adalah menyuruh sebanyak 17 data, mengharap

10 data, meminta 5 data, melarang 5 data, menuntut 12 data, menyarankan 7 data.

Strategi tindak tutur direktif diklarifikasikan menjadi dua yaitu strategi langsung dan

tindak langsung, data yang ditemukan strategi langsung 56, dan yang untuk startegi

tidak langsung 5 data. Implikasi ke dalam pembelajaran bahasa Indonesia tentang

teks prosedur. Pembelajaran teks prosedur ini diaplikasikan pada SMP kelas 8 pada

KD 4.1 “Menangkap makna teks cerita prosedur”. Pada penelitian ini juga membahas

tindak tutur direktif, namun yang membedakan ialah pada anak usia prasekolah dalam

interaksi antaranggota keluarga.

Dalam sejarah peradaban manusia menunjukkan bahwa bahasa merupakan

salah satu unsur yang paling penting. Bahasa hadir di mana-mana, baik dalam

Page 8: TINDAK TUTUR DIREKTIF ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM …

3

3

pikiran, perasaan, kemauan, sampai dengan tidur sekali pun, mustahil tanpa kehadiran

bahasa. Penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari merupakan kegiatan bahasa

bagi setiap manusia. Demikian terbiasanya, sehingga sebagian besar kita kurang

memperhatikan bahkan kurang memahami hakikat bahasa yang sebenarnya (Busri &

Badrih, 2015:2)

Dasarnya manusia juga dapat menggunakan alat lain untuk berkomunikasi,

tetapi bahasa merupakan alat komunikasi yang paling baik di antara komunikasi

lainnya. Dalam komunikasi, manusia saling menyampaikan informasi secara

langsung. Dalam proses komunikasi ini disebut tindak tutur. Chaer dan Agustina

(2010:47) menjelaskan bahwa peristiwa tutur (speech event) ialah terjadinya atau

berlangsungnya interaksi lingusitik dalam satu bentuk ujaran atau lebih melibatkan

dua pihak, yaitu penutur dan lawan tutur, dengan satu pokok tuturan, didalam waktu,

tempat dan situasi tertentu. Menurut Austin (2010:53) mengungkapkan bahwa dalam

tindak tutur terbagi menjadi tiga macam praktik pemakaian bahasa, yaitu tindak tutur

lokusi, tindak tutur, perlokusi, dan tindak tutur ilokusi.

Pemerolehan bahasa merupakan proses yang berlangsung di dalam otak ketika

anak menerima atau memperoleh bahasa pertamanya. Proses itu dibagi menjadi dua

yaitu, pertama proses kompetensi dan kedua proses performasi. Proses kompetensi

merupakan proses penguasaan bahasa yang berlangsung secara tidak disadari.

Sedangkan performasi merupakan proses yang lahir dari anak tersebut setelah

kompetensi dikuasi. Anak-anak dalam berkomunikasi akan mencontoh bahasa orang

Page 9: TINDAK TUTUR DIREKTIF ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM …

4

4

terdekat atau sekelilingnya, oleh karena itu, keluargalah tempat pertama dalam

pemerolehan bahasa ibu. Dalam lingkungan keluarga anak pertama kali memperoleh

interaksi komunikasinya.

Tindak tutur orang tua dalam sehari-hari sangat penting sebagai pemeroleh

bahasa untuk melakukan interaksi dengan baik. Proses tutur akan senantiasa

melibatkan anak untuk aktif melakukan percakapan sehari-hari dengan baik dan

benar, secara tidak langsung anak dalam melakukan berkomuniksi dengan anggota

keluarga akan sering menggunakan tindak tutur direktif. Tidak ada unsur kesengajaan

dalam berkomunikasi, semua akan berlangsung apa adanya dan bahasa muncul secara

alamiah.

Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka penulis akan memberi judul

Tindak Tutur Direktif Anak Usia Prasekolah dalam Interaksi antaranggota

Keluarga (Studi Kasus Moza). Tindak tutur ini akan dijelaskan melalui fokus

penelitian yang sebagai berikut:

1.2 Fokus Penelitian

Sesuai judul penelitian “Tindak Tutur Direktif Anak Usia Prasekolah dalam

Interaksi antaranggota Keluarga (Studi Kasus Moza) fokus yang akan dibahas dalam

penelitian dapat dirumuskan:

1. Mendeskripsikan tindak memerintah anak usia prasekolah dalam interaksi

antaranggota keluarga.

Page 10: TINDAK TUTUR DIREKTIF ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM …

5

5

2. Mendeskripsikan tindak meminta anak usia prasekolah dalam interaksi

antaranggota keluarga.

3. Mendeskripsikan tindak bertanya anak usia prasekolah dalam interaksi

antaranggota keluarga.

4. Mendeskripsikan tindak melarang anak usia prasekolah dalam interaksi

antaranggota keluarga.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tindak tutur direktif anak usia prasekolah dalam interaksi

antaranggota keluarga (studi kasus moza) sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan secara objektif tindak memerintah anak usia prasekolah

dalam interaksi antaranggota keluarga.

2. Mendeskripsikan secara objektif tindak meminta anak usia prasekolah dalam

interaksi antaranggota keluarga.

3. Mendekripsikan secara objektif tindak bertanya anak usia prasekolah dalam

interaksi antaranggota keluarga.

4. Mendeskripsikan secara objektif tindak melarang anak usia prasekolah dalam

interaksi antaranggota keluarga.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat baik secara teoritis maupun

secara praktis.

Page 11: TINDAK TUTUR DIREKTIF ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM …

6

6

1.4.1 Manfaat Teoritis

a) Bagi akademis atau lembaga pendidikan, menjadi bahan informasi dan

meningkatkan ilmu pengetahuan mengenai tindak tutur direktif.

b) Bagi peneliti menjadi masukan dalam meneliti tentang hasil penerapan tindak

tutur direktif.

c) Hasil penelitian ini untuk melengkapi temuan penelitian Prasetyoningsih

(2020) tentang tindak tutur direktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak

autis dengan gangguan perilaku mampu menggunakan tiga jenis tindakan

ilokusi, yaitu tindakan direktif, ekspresif, dan asertif. Dalam pembelajaran

bahasa, mereka tidak menggunakan tindakan komisif dan deklaratif, tetapi

mereka sering mengucapkan tindakan yang tidak relevan, karena anak autis

mudah terpengaruh oleh kondisi sekitarnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menyumbang pemikiran terhadap

analisis tindak tutur direktif anak usia prasekolah dalam interaksi

antaranggota keluarga.

b) Bagi calon peneliti sebagai pengalaman dan pengetahuan dalam bidang

penelitian, serta pengetahuan dalam meneliti kedepannya.

c) Bagi keluarga yang menggunakan bahasa campuran, jawa dan bahasa

Indonesia diharapkan bisa memperhatikan perkembangan bahasa pada anak.

Page 12: TINDAK TUTUR DIREKTIF ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM …

7

7

1.5 Penegasan Istilah

a) Tindak tutur adalah suatu ujaran yang dilakukan oleh dua belah pihak.

b) Tindak tutur direktif merupakan tindak tutur yang berupa percakapan antara

anak dengan keluarga.

c) Anak usia prasekolah adalah anak yang belum memasuki sekolah yaitu pada

usia 1 sampai 4 tahun

d) Inetraksi adalah hubungan timbal balik antara penutur dan mitra tuturnya

dalam melakukan percakapan.

e) Tindak memerintah adalah tindak tutur yang dituturkan untuk menyuruh

penutur untuk melakukan apa yang diucapkan mitra tutur.

f) Tindak meminta adalah tindak mengekspresikan keinginan anak sehingga

dapat melakukan sesuatu hal yang diinginkan anak tersebut.

g) Tindak bertanya adalah tindak mengintrogasi atau menanyakan sesuatu.

h) Tindak melarang adalah tindak melarang atau membatasi

Page 13: TINDAK TUTUR DIREKTIF ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM …

57

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini akan diuraikan simpulan dan saran yang terkait dengan penelitian

yang sudah dilakukan. Simpulan yang diuraikan yaitu tindak tutur direktif anak

usia prasekolah dalam inetraksi antar anggota keluarga. Saran akan diisi

mengenai rekomendasi, implikasi, dan tindak lanjut penelitian terhadap pihak

yang terkait.

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis mengenai tindak tutur

direktif anak usia prasekolah dalam interaksi antar anggota keluarga adalah

sebagai berikut:

1) Tindak memerintah yang dilakukan oleh anak usia prasekolah ini dapat

dilihat pada kalimat imperatif desakan dan menggunakan intonasi yang

keras dalam menyampaikannya. Mitra tutur menggunakan kalimat

memerintah dan menyampaikannya secara tidak langsung. Namun,

petutur menggunakan kalimat imperatif yang lebih halus.

2) Tindak meminta yang dilakukan oleh anak usia prasekolah ini dapat dilihat

dalam cara mengeskpresikan keinginannya, dan mitra tutur harus

melakukan sesuatu hal yang diinginkan oleh penutur. Pada tuturan

tersebut termasuk tindak perlokusi karena bisa memengaruhi mitra

57

Page 14: TINDAK TUTUR DIREKTIF ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM …

58

tuturnya untuk melakukan tindakan. Akan tetapi penutur juga

menggunakan kalimat imperatif desakan.

3) Tindak bertanya yang dilakukan oleh anak usia prasekolah ini

menggunakan ungkapan kalimat yang mengandung pertanyaan sesuatu

kepada mitra tutur. Pada tindak bertanya ini sering menggunakan kalimat

introgatif dengan menggunakan kata siapa, bagaimana, Penutur juga

meggunakan kalimat imperatif desakan.

4) Tindak melarang yang digunakan pada anak usia prasekolah menggunakan

ungkapan melarang tindak tutur langsung literal yang digunakan oleh

modus tuturan. Namun penutur juga menggunakan imperatif larangan

yaitu tujuannya untuk melarang atau mencegah berbuat atau melakukan

sesuatu.

5.2 Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan yang sudah dipaparkan diatas, maka saran kepada

beberapa pihak sebagai berikut:

1) Pembaca

Penulis berharap bisa menjadi pengetahuan dan menambah wawasan

kepada pembaca tentang penggunaan tindak tutur direktif anak usia prasekolah.

Apabila pembaca menemukan kesalahan dalam penulisan penelitian ini, maka

pembaca bisa mencari referensi lain sebagai pendukung tambahan. Penulis

berharap nantinya pembaca dapat mempelajari dan mempertimbangkan dlam

mendidik anak usia prasekolah.

Page 15: TINDAK TUTUR DIREKTIF ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM …

59

2) Peneliti Selanjutnya

Penulis berharap dapat menjadi acuan penelitian yang serupa yang akan

dilakukan, dan dapat mengembangkan fungsi dan tindak tutur direkif yang

terdapat pada anak usia prasekolah. Penulis juga berharap bisa bermanfaat untuk

kebutuhan yang akan datang.

3) Orang Tua

Hasil penelitian ini sangat penting dipelajari untuk orang tua agar anak

usia prasekolah bisa tumbuh maksimal baik secara fisik maupun mental. Ibu

memiliki peranan penting utuk mendidik anak, Ibu juga berperan aktif pada

perkembangan bahasa anak dan memiliki kedekatan emosional yang tinggi

untuk berinteraksi dengan anak.

Page 16: TINDAK TUTUR DIREKTIF ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM …

60

DAFTAR RUJUKAN

Arief, Nur Fajar. 2018. Retorika. Malang: Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Islam Malang.

Busri, Hasan dan Badrih Moh. 2015. Linguistik Indonesia. Malang: Universitas

Negeri Malang.

Chaer, Abdul. 2003a. Psikolinguistik. Jakarta: Asdi Mahasatya.

Chaer, Abdul. 2010b. Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul dan Agustina, Leonie. 2010. Perkenalanan Awal. Jakarta: Rineka

Cipta

Djadjasudarma, Fatimah. 2017. Wacana & Pragmatik. Bandung: Refika Aditama.

Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif, Teori dan Praktik. Jakarta:

Bumi Aksara

Ibrahim, Abd. Syukur. 2001. Kajian Tindak Tutur. Surabaya: Usaha Nasional.

Moeslichatoen R. 2004. Metode Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Prasetyoningsih, Luluk Sri Agus. 2014a. Tindak Bahasa Terapis dalam Bahasa

Intervensi Klinis pada Anak Autis. Litera. Vol 13 (2): 268.

Prasetyoningsih, Luluk Sri Agus. 2020b. Exploring illocutionary Acts Employed

by Autistic Children: The case of Indonesia Children. XLinguae Europan

60

Page 17: TINDAK TUTUR DIREKTIF ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM …

61

Scientific Language Journal (Online), Vol 13, ISSUE 2, April 2020.

(http://www.xlinguage.eu/2020_13_02_21.html diakses 8 Agustus 2020)

Rahardi, Kunjana. 2005. Pragmatik Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia.

Jakarta: Erlangga.

Sholihatin, Endang. 2019. Linguistik Forensik dan Kejahatan Berbahasa.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suhartono, 2005. Pengembangan Keterampilan Bicara Anak Usia Dini. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional.

Tarigan, Henry Guntur. 2008a. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 2009b. Psikolinguistik. Bandung: Angkasa.

Siti Juliana, 2015. Pemerolehan Bahasa Pada Anak. Kompasiana, (Online).

(https://www.kompasiana.com/2015/24/pemerolehan-bahasa-anak.

Diakses tanggal 22 Juni 2020).

Hadi Susanto, 2015. Tindak Tutur Pragmatis. Kapetakan’s Blog, (Online).

(https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2015/27/tindak-tutur-pragmatis.

Diakses pada tanggal 20 Juni 2020).