Tidak Masalah Siapa Anda€œBagus, Andi. Apa lagi yang kita ketahui?” “Anda dapat menikah di...

1
Juli 2016 67 66 Liahona ANAK-ANAK senang berada di kelas Pemberani Brother dan Sister Long. Mereka baik hati, dan pelajaran mereka selalu yang terbaik. “Hari ini kita akan berbicara tentang bait suci,” Sister Long berka- ta. “Beberapa hal apakah yang kita ketahui tentang bait suci?” Andi tahu satu jawaban: “Kita dapat melakukan pembaptisan bait suci.” Dia bersemangat mengenainya karena setiap tahun remaja putri di lingkungannya melakukan perja- lanan ke bait suci untuk melakukan pembaptisan. Segera Andi juga dapat pergi! “Bagus, Andi. Apa lagi yang kita ketahui?” “Anda dapat menikah di bait suci,” ujar teman Andi, Allison. “Baik sekali,” ujar Sister Long. “Yang lain?” “Keluarga dapat bersama selamanya ketika mereka dime- teraikan di bait suci,” Allison menambahkan. Tidak Masalah Siapa Anda “Tetapi bukan keluarga saya,” pikir Andi. “Ibu dan Ayah belum dimeterai- kan di bait suci!” Tiba-tiba wajahnya terasa panas, dan matanya mulai berair. “Kamu baik-baik saja, Andi?” tanya Sister Long. “Ya,” Andi mencoba menahan air matanya. Tetapi dia dapat merasakan debar jantungnya di sepanjang sisa pelajaran. Ketika kelas berakhir, Sister Long duduk di samping Andi dan merangkulnya. “Ada masalah apa?” dia bertanya. ILUSTRASI OLEH BRAD TEARE “Oh tidak,” pikir Andi. “Apa yang akan terjadi karena saya tidak dimeteraikan kepada keluarga saya?” APA YANG DAPAT KAMU LAKUKAN? Apa yang dapat kamu lakukan jika orangtua atau seseorang dalam keluargamu tidak ingin menjadi bagian dari Gereja? Ingatlah bahwa mereka bebas untuk memilih dan bahwa Bapa Surgawi mengasihi mereka. Biarkan mereka tahu bahwa kamu mengasihi mereka. Jadilah teladan baik bagi mereka dengan menjalankan Injil. Ingatlah semua hal baik tentang mereka. Berdoalah agar Bapa Surgawi menolong mereka merasakan kasih-Nya dan menuntun mereka ke Gereja. “Saya tidak akan berada bersa- ma ibu dan ayah selamanya,” Andi berkata. “Mereka belum dimeterai- kan di bait suci. Akan menjadi milik siapa saya setelah meninggal? Apa- kah Bapa Surgawi masih mengasihi saya meski jika orangtua saya bukan anggota?” Sister Long menatap mata Andi. “Tidak masalah siapa kamu dan tidak masalah jika keluarga kamu pernah ke bait suci atau tidak, kamu masih bagian dari keluarga Bapa Surgawi. Kamu dapat tetap dekat dengan-Nya dan menjadi teladan bagi orang lain. Dia akan senantiasa mengasihi, membimbing, dan melindungimu, apa pun yang terjadi. Dia ingin memberkati kamu dan keluargamu. Kamu adalah anak Allah, Andi.” Segera jantung Andi tampaknya berhenti berdegup, dan debaran- nya berhenti. Sekarang perasa- an hangat meliputi hatinya. Dia tahu apa yang dikatakan gurunya adalah benar. ◼ Penulis tinggal di Utah, AS “Aku anak Allah, ’ku diciptakan- Nya” (Buku Nyanyian Anak-Anak, 2). T epat sekali,” Andi berpikir sementara dia segera melihat ke cermin. Dia mengenakan baju merah favoritnya. Dia selalu ingin terlihat paling baik pada hari Minggu. Dia berlari turun untuk sarapan. Andi baru saja menyelesaikan potongan roti terakhirnya ketika terdengar klakson mobil keluarga Reeder di luar. “Saya pergi, Ibu! Saya pergi, Ayah!” Andi berka- ta sambil mencium mereka dan berlari keluar pintu. Meski Ibu dan Ayah bukan ang- gota Gereja, mereka mendorong Andi untuk pergi ke Gereja setiap minggu. Keluarga Reeder mem- berinya tumpangan hampir setiap Minggu sejak dia dibaptiskan dan dikukuhkan. Andi senang bagai- mana mereka selalu membuatnya merasa disambut dan dikasihi. Setelah pertemuan sakramen, itu adalah waktu untuk Pratama. Andi Oleh Linda Davies Berdasarkan kisah nyata

Transcript of Tidak Masalah Siapa Anda€œBagus, Andi. Apa lagi yang kita ketahui?” “Anda dapat menikah di...

J u l i 2 0 1 6 6766 L i a h o n a

AN

AK-A

NA

K

senang berada di kelas Pemberani Brother dan Sister Long. Mereka baik hati, dan pelajaran mereka selalu yang terbaik.

“Hari ini kita akan berbicara tentang bait suci,” Sister Long berka-ta. “Beberapa hal apakah yang kita ketahui tentang bait suci?”

Andi tahu satu jawaban: “Kita dapat melakukan pembaptisan bait suci.” Dia bersemangat mengenainya karena setiap tahun remaja putri di lingkungannya melakukan perja-lanan ke bait suci untuk melakukan pembaptisan. Segera Andi juga dapat pergi!

“Bagus, Andi. Apa lagi yang kita ketahui?”

“Anda dapat menikah di bait suci,” ujar teman Andi, Allison.

“Baik sekali,” ujar Sister Long. “Yang lain?”

“Keluarga dapat bersama selamanya ketika mereka dime-teraikan di bait suci,” Allison menambahkan.

Tidak Masalah Siapa Anda

“Tetapi bukan keluarga saya,” pikir Andi. “Ibu dan Ayah belum dimeterai-kan di bait suci!” Tiba- tiba wajahnya terasa panas, dan matanya mulai berair.

“Kamu baik- baik saja, Andi?” tanya Sister Long.

“Ya,” Andi mencoba menahan air matanya. Tetapi dia dapat merasakan debar jantungnya di sepanjang sisa pelajaran.

Ketika kelas berakhir, Sister Long duduk di samping Andi dan merangkulnya. “Ada masalah apa?” dia bertanya. ILU

STRA

SI O

LEH

BRAD

TEA

RE

“Oh tidak,” pikir Andi. “Apa yang akan terjadi karena saya tidak dimeteraikan kepada keluarga saya?”

APA YANG DAPAT KAMU LAKUKAN?

Apa yang dapat kamu lakukan jika orangtua atau seseorang dalam keluargamu tidak ingin menjadi bagian dari Gereja?

• Ingatlah bahwa mereka bebas untuk memilih dan bahwa Bapa Surgawi mengasihi mereka.

• Biarkan mereka tahu bahwa kamu mengasihi mereka.

• Jadilah teladan baik bagi mereka dengan menjalankan Injil.

• Ingatlah semua hal baik tentang mereka.

• Berdoalah agar Bapa Surgawi menolong mereka merasakan kasih- Nya dan menuntun mereka ke Gereja.

“Saya tidak akan berada bersa-ma ibu dan ayah selamanya,” Andi berkata. “Mereka belum dimeterai-kan di bait suci. Akan menjadi milik siapa saya setelah meninggal? Apa-kah Bapa Surgawi masih mengasihi saya meski jika orangtua saya bukan anggota?”

Sister Long menatap mata Andi. “Tidak masalah siapa kamu dan tidak masalah jika keluarga kamu pernah ke bait suci atau tidak, kamu masih bagian dari keluarga Bapa Surgawi. Kamu dapat tetap

dekat dengan- Nya dan menjadi teladan bagi orang lain. Dia akan senantiasa mengasihi, membimbing, dan melindungimu, apa pun yang terjadi. Dia ingin memberkati kamu dan keluargamu. Kamu adalah anak Allah, Andi.”

Segera jantung Andi tampaknya berhenti berdegup, dan debaran-nya berhenti. Sekarang perasa-an hangat meliputi hatinya. Dia tahu apa yang dikatakan gurunya adalah benar. ◼Penulis tinggal di Utah, AS

“Aku anak Allah, ’ku diciptakan- Nya” (Buku Nyanyian Anak- Anak, 2).“Tepat sekali,” Andi berpikir

sementara dia segera melihat ke cermin. Dia mengenakan baju merah favoritnya. Dia selalu ingin terlihat paling baik pada hari Minggu. Dia berlari turun untuk sarapan.

Andi baru saja menyelesaikan potongan roti terakhirnya ketika terdengar klakson mobil keluarga Reeder di luar. “Saya pergi, Ibu! Saya pergi, Ayah!” Andi berka-ta sambil mencium mereka dan berlari keluar pintu.

Meski Ibu dan Ayah bukan ang-gota Gereja, mereka mendorong Andi untuk pergi ke Gereja setiap minggu. Keluarga Reeder mem-berinya tumpangan hampir setiap Minggu sejak dia dibaptiskan dan dikukuhkan. Andi senang bagai-mana mereka selalu membuatnya merasa disambut dan dikasihi.

Setelah pertemuan sakramen, itu adalah waktu untuk Pratama. Andi

Oleh Linda DaviesBerdasarkan kisah nyata