Theory of Tranlation -...

64
Theory of Tranlation - 0 -

Transcript of Theory of Tranlation -...

Page 1: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 0 -

Page 2: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 1 -

An Introduction to the Theory of Translation

(Teori Terjemahan untuk Pemula)

Bejo Sutrisno, M.Pd

Page 3: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 2 -

Note to the readers

An Introduction to the Theory of translation is compiled from some

sources such as books of translation, blogs, Wikipedia, etc. It is intended

to provide students with a basic coverage of most of the topics dealt with

in courses described as the way to practice translating either from

English-Indonesian or Indonesian-English. Some of the materials of this

book in each chapter is designed to encourage further practice or

exercise.

An Introduction to the Theory of translation provides basic

information about the analysis and structure and meaning of languages

and about the ways in which human beings use their languages to

transfer from one language to another. That is what An Introduction to

the Theory of translation about, and how it should be defined.

An Introduction to the Theory of translation is intended to serve more

advanced and more specialized material for those students who wish to

continue the study of translation. It also provides a basic foundation in

concepts and terminology for those students—particularly in education

and the various service professions—who do not plan to be translators

but who feel that the ability to translate languages related to their own

field of expertise would be a useful skill. Finally, An Introduction to the

Theory of translation is written for those who have no specific

professional goals, but who are simply interested in the subject.

September 2011

Bejo Sutrisno

Page 4: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 3 -

Contents

Unit 1 Teori Terjemahan 4

Unit 2 Teori Terjemahan Dan Pergeseran Makna 12

Unit 3 Makna dan Terjemahan 16

Unit 4 The proses of translation 23

Unit 5 Poetry and Translation 27

Unit 6 Relative Clauses 30

Unit 7 Auxiliary Verb 33

Unit 8 Types of Translation 36

Unit9 Sentence Analysis 42

Unit 10 Sentence Analysis 2 47

Unit 11 More Sentence Analysis 51

Unit 12 Evaluation 56

Reference 60

Page 5: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 4 -

Unit 1

Teori terjemahan

Pada suatu masa dahulu, jika seseorang mengetahui dua bahasa, dia

dianggap boleh menjadi penterjemah tanpa memerlukan pengetahuan

lanjut. Pendapat ini kini dianggap sangat jauh daripada kenyataan. Pakar

pakar dalam bidang penterjemahan telah menghasilkan teori dan prinsip

yang menjadikan pedoman bagi para penterjemah.

Seseorang yang ingin menjadi penterjemah yang baik kini

diperlukan memenuhi empat syarat utama seperti yang berikut:

Menguasai bahasa sumber secara mendalam: Keperluan ini

dikehendaki untuk membolehkan seseorang penterjemah mengetahui

seluk-beluk keistimewaan dan keganjilan bahasa sumber supaya

dapat membedakan makna yang terkandung dalam teks asal dan

dengan itu, mentakrifkan maksudnya dengan tepat.

Mengetahui bahasa penerima: Mengikut pakar terjemahan hari ini,

seseorang penterjemah harus juga menguasai bahasa penerima

dengan sama baik, jika bukan dengan lebih baik.

Pengetahuan dalam bidang yang diterjemahkan: Untuk menjamin

supaya makna atau maklumat yang terkandung dalam teks asal dapat

dipindahkan dengan tepat dan sempurna daripada bahasa sumber ke

dalam bahasa penerima, seseorang penterjemah harus mengetahui

dengan secukupnya bidang yang hendak diterjemahkan. Ini adalah

penting, bukan saja untuk penterjemahan teks-teks khusus dan

teknik, tetapi juga untuk penterjemahan karya-karya kesusasteraan.

Page 6: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 5 -

Mengetahui teori dan amalan terjemahan: Pada suatu masa dahulu,

penterjemahan dianggap sebagai suatu tugas untuk mencari

perkataan-perkataan padanan yang boleh menggantikan perkataan-

perkataan asal dalam bahasa sumbernya. Ini tidak lagi dianggap

benar karena penterjemah juga bertanggungjawab untuk

memindahkan idea, maklumat dan gaya teks yang diterjemahkan. Ini

bermaksud bahawa penterjemahan perlu dibantu oleh ilmu

pengetahuan yang mencukupi dalam bidang teori dan kaedah

terjemahan semasa menjalankan tugasnya.

Etienne Dolet (1509 – 1546) ialah bapa teori terjemahan yang

merupakan orang pertama untuk mengemukakan lima prinsip pada tahun

1540 seperti berikut:

1. Penterjemah harus benar-benar memahami isi dan hasrat penulis

teks asal.

2. Penterjemah harus menguasai bahasa sumber dan bahasa

penerima terjemahan dengan baik.

3. Penterjemah tidak boleh menterjemahkan perkataan demi

perkataan.

4. Penterjemah hendaklah menggunakan bentuk-bentuk bahasa

yang biasa digunakan dalam bahasa penerima.

5. Penterjemah harus mencipta semula kesan keseluruhan teks

sumber yang betul melalui pemilihan dan susunan perkataan yang

dibuatnya.

Dalam bukunya Approaches to Translation, Newmark Peter

(1981) menulis bahwa Translation is a craft consisting in the attempt to

replace a written massage and or statement in one language by the same

message and or statament in another language.

Page 7: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 6 -

Secara bebas definisi tersebut bisa diterjemahkan sebagai berikut:

"Penerjemahan adalah suatu kiat yang merupakan usaha untuk

mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa

dengan pesan atau pernyataan yang sama dengan bahasa lain".

Ada dua hal yang bisa diperbincangkan dalam definisi ini.

Pertama, Newmark memandang penerjemahan (translation) menyangkut

teks tertulis. Ada kemungkinan ini dimaksudkan untuk membedakan

dengan interpretation untuk penerjemahan lisan. Yang kedua, pakar

penerjemahan ini tidak menggunakan istilah ekuivalen atau padanan,

tetap ia memakai istilah yang sama dalam bahasa lain. Tetapi secara luas,

terjemah dapat diartikan sebagai semua kegiatan manusia dalam

mengalihkan seperangkat informasi atau pesan (message) – baik verbal

maupun non verbal – dari informasi asal atau informasi sumber (source

information) ke dalam informasi sasaran (target information) (Suhendra

Yusuf, 1994: 8).

2. Proses Penerjemahan

Pengalihan amanat dan pengungkapan dalam bahasa sasaran

dengan mempertimbangkan gaya bahasa merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari setiap proses penerjemahan. Proses penerjemahan perlu

dipahami oleh para calon penerjemah agar mereka dapat menentukan

langkah-langkah penting dalam melakukan tugasnya.

Proses ialah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan

sengaja. Proses penerjemahan dapat diartikan sebagai serangkaian

kegiatan yang dilakukan oleh seorang penerjemah pada saat dia

mengalihkan amanat dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran.

Proses penerjemahan dapat pula diartikan sebagai suatu sistem kegiatan

dalam aktivitas menerjemahkan. Oleh karena itu, dalam melakukan suatu

Page 8: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 7 -

kegiatan menjermahkan diperlukan kehati-hatian karena kesalahan dalam

satu tahap akan menimbulkan kesalahan dalam tahap lainnya. Apabila

hal yang seperti itu terjadi, terjemahan yang dihasilkan akan

mengandung kesalahan-kesalahan (M. Rudolf Nababan, 2003: 25).

Dr. Ronald H. Bathgate, dalam karangannya yang berjudul "A

Survey of Translation Theory", mengungkapkan tujuh unsur, langkah

atau bagian integral dari proses penerjemahan sebagai berikut ini:

1. Tuning (Penjajagan),

2. Analysis (Penguraian),

3. Understanding (Pemahaman),

4. Terminology (Peristilahan),

5. Restructuring (Perakitan),

6. Checking (Pengecekan) dan

7. Discussion (Pembicaraan) (A. Widyamartaya, 1989: 15).

Sedangkan menurut Ibnu Burdah (2004: 29), menyebutkan

bahwa secara garis besar, ada sedikitnya tiga tahapan kerja dalam proses

menerjemah, yaitu:

a. Penyelaman pesan naskah sumber yang hendak diterjemah,

b. Penuangan pesan naskah sumber ke dalam bahasa sasaran dan

c. Proses editing.

Jadi sebagaimana menurut Langgeng Budianto (2005: 4)

penerjemah dapat menghasilkan suatu terjemahan bagus dan efektif

apabila dalam penyampaian intensi penulis merupakan tujuan setiap

proses penerjemahan. Keefektifan terjemahan ditentuakan oleh tiga

faktor:

1. Derajat pengetahuan penerjemah,

Page 9: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 8 -

2. Derajat pencapaian tujuan penerjemahan, dan

3. Derajat kepuasan penerjemah.

3. Klasifikasi Terjemah

Terjemahan dapat diklasifikasikan dalam berbagai jenis. Apabila

dilihat dari tujuan penerjemahan, Brislin (dalam Emzir, 1999: 4)

menggolongkan terjemahan ke dalam empat jenis, yaitu:

a. Terjemahan Pragmatis, yaitu terjemahan yang mementingkan

ketepatan atau akurasi informasi.

b. Terjemahan Astetis-Puitis, yaitu terjemahan yang mementingkan

dampak efektif, emosi dan nilai rasa dari satu versi bahasa yang

orisinal.

c. Terjemahan Etnografis, yaitu terjemahan yang bertujuan menjelaskan

konteks budaya antara bahasa sumber dan bahasa sasaran.

d. Terjemahan Linguistik, yaitu terjemahan yang mementingkan

kesetaraan arti dari unsur-unsur morfem dan bentuk gramatikal

dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran.

Dilihat dari jauh dekatnya terjemahan dari bahasa sumber dan

bahasa sasaran, terjemah dapat diklasifikasikan ke dalam jenis.

Kedelapan jenis terjemahan tersebut dapat dikategorisasikan dalam dua

bagian besar. Pertama, terjemahan yang lebih berorientasi pada bahasa

sumber, dalam hal ini penerjemah berupaya mewujudkan kembali

dengan setepat-tepatnya makna kontekstual penulis, meskipun dijumpai

hambatan sintaksis dan semantik yakni hambatan bentuk dan makna.

Kedua, terjemahan yang lebih berorientasi pada bahasa sasaran. Dalam

hal ini penerjemah berupaya menghasilkan dampak yang relatif sama

dengan yang diharapkan oleh penulis asli terhadap pembaca versi bahasa

sasaran (Choliludin, 2005: 205).

Page 10: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 9 -

a. Klasifikasi terjemahan yang berorientasi pada bahasa sumber:

1) Terjemahan kata demi kata (word for word translation).

Penerjemahan jenis ini dianggap yang paling dekat dengan bahasa

sumber. Urutan kata dalam teks bahasa sumber tetap dipertahankan,

kata-kata diterjemahkan menurut makna dasarnya diluar konteks.

Kata-kata yang bermuatan budaya diterjemahkan secara harfiah.

Terjemahan kata demi kata berguna untuk memahami mekanisme

bahasa sumber atau untuk menafsirkan teks yang sulit sebagai proses

awal penerjemahan.

2) Terjemahan Harfiah (literal translation) atau sering juga disebut

terjemahan struktural. Dalam terjemahan ini konstruksi gramatikal

bahasa sumber dikonversikan ke dalam padanannya dalam bahasa

sasaran, sedangkan kata-kata diterjemahkan di luar konteks.

Sebagaimana proses penerjemahan awal terjemah harfiah ini dapat

membantu melihat masalah yang perlu diatasi.

3) Terjemahan setia (faithful translation). Terjemahan ini mencoba

menghasilkan kembali makna kontekstual walaupun masih terikat

oleh struktur gramatikal bahasa sumber. Ia berpengang teguh pada

tujuan dan maksud bahasa sumber sehingga terkesan kaku.

Terjemahan ini bermanfaat sebagai proses awal tahap pengalihan.

4) Terjamahan semantis (semantic teranslation). Berbeda dengan

terjemahan setia. Terjemahan semantis lebih memperhitungkan unsur

estetika teks bahasa sumber, sdan kreatif dalam batas kewajaran.

Selain itu terjemahan setia sifatnya masih terkait dengan bahasa

sumber, sedangkan penerjemahan semantis lebih fleksibel.

b. Klasifikasi terjemahan yang berorientasi pada bahasa sasaran:

1) Terjemahan adaptasi (adaptation). Terjemahan inilah yang

dianggap paling bebas dan palingdekat kebahasaan sasaran.

Page 11: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 10 -

Terutama untuk jenis terjemahan drama dan puisi, tema,

karakter dan alur biasanya dipertahankan. Dalam karangan

ilmiah logikanya diutamakan, sedangkan contok dikurangi

atau ditiadakan.

2) Terjemahan bebas (free trantation). Penerjemahan bebas

adalah penulisan kembali tanpa melihat tanpa aslinya.

Biasanya merupakan parafrase yang dapat lebih pendek atau

lebih panjang dari aslinya.

3) Terjemahan idiomatik (idiomatic translation). Dalam

terjemahan jenis ini pesan bvahasa sumber disampaikan

kembali tetapi ada penyimpangan nuansa makan karena

mengutamakan kosa kata sehari-hari dan idiom dan tidak ada

di dalam bahasa sumber tetapi bisa dipakai dalam bahasa

sasaran.

4) Terjemahan komunikatif (communicative translation).

Terjermahan ini berusaha menyampaikan makna kontekstual

dari bahasa sumber sedemikian rupa, sehingga isiu dan

bahasanya berterima dan dapat dipahami oleh dunia pembaca

bahasa sasaran. Terjemahan ini biasanya dianggap terjemahan

yang ideal.

Page 12: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 11 -

Exercise 1

Translate into Bahasa Indonesia!

1. Besides being allowed to pay by installment, he also gets big

discount.

2. You may use all public facilities available here without having to

ask permission from me.

3. You had better just keep quiet instead of getting angry like that.

4. After three times having been warned by letters, yet still no response

from him, we, then, decide to strickly take action.

5. Be well dressed prior to being interviewed latter on!

6. I thought he was ill, in fact … he’s just fine.

7. This house was just built about three months ago.

8. Actually, Bogor has huge number of tourist objects, unfortunately it

is lack of promotion.

9. The house is big enough and the air is fresh, as it is located in

mountainous area and surrounded by different kinds of trees.

10. The pine forest was trapped by fire last night, everything changes

into charcoal.

Page 13: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 12 -

Unit 2

Teori Terjemahan Dan

Pergeseran Makna

Menurut Catford (1965:20), penerjemahan berarti mentransfer

bahasa sumber ke bahasa sasaran. Penerjemahan merupakan penggantian

materi tekstual pada bahasa sumber ke bahasa sasaran. Dalam proses

penerjemahan, penerjemah selalu berusaha mendapatkan unsur bahasa

sasaran yang sepadan dengan bahasa sumbernya agar dapat

mengungkapkan pesan yang sama dalam teks sasaran. Karena setiap

bahasa mempunyai aturan tersendiri, maka perbedaan aturan ini akan

menyebabkan terjadinya pergeseran.

Simatupang (2000:74-82) menyebutkan jenis-jenis pergeseran

dalam terjemahan sebagai berikut:

1. Pergeseran pada tataran morfem

Inggris Indonesia

Impossible : tidak mungkin

recycle : daur ulang

2. Pergeseran pada tataran sintaksis

a. Kata ke frasa

Inggris Indonesia

girl : anak perempuan

stallion : kuda jantan

b. Frasa ke klausa

Inggris

Not knowing what to say, (he just kept quiet)

Indonesia

Page 14: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 13 -

(Karena) dia tidak tahu apa yang hendak dikatakannya, (dia

hanya terdiam)

c. Frasa ke kalimat

Inggris

His misinterpretation of the situation (caused his downfall).

Indonesia

Dia salah menafsirkan situasi (dan itulah yang menyebabkan

kejatuhannya).

d. Klausa ke kalimat

Inggris

Her unusual voice and singing style thrilled her fans, who reacted

by screaming, crying, and clapping.

Indonesia

Suaranya yang luar biasa dan gayanya bernyanyi memikat para

penggemarnya. Mereka memberikan rekasi dengan berteriak-

teriak dan bertepuk tangan.

e. Kalimat ke wacana

Inggris

Standing in a muddy jungle clearing strewn with recently felled

trees, the Balinese village headman looked at his tiny house at the

end of a line of identical buildings and said he felt strange.

Indonesia

Kepala kampung orang Bali itu berdiri di sebuah lahan yang baru

dibuka di tengah hutan. Batang-batang pohon yang baru ditebang

masih berserakan di sana-sini. Dia memandang rumahnya yang

kecil yang berdiri di ujung deretan rumah yang sama bentuknya

dan berkata bahwa dia merasa aneh.

3. Pergeseran kategori kata

a. Nomina ke adjektiva: Inggris - Indonesia

Page 15: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 14 -

He is in good health. : Dia dalam keadaan sehat.

b. Nomina ke verba Inggris Indonesia

We had a very long talk. : Kami berbicara lama sekali.

4. Pergeseran pada tataran semantik

Pergeseran makna pada tataran semantik dapat berupa pergeseran

makna generik ke makna spesifik maupun sebaliknya. Misalnya pada

penerjemahan kata bahasa Inggris leg atau foot ke dalam bahasa

Indonesia, maka padanan yang paling dekat untuk kedua kata

tersebut adalah kaki. Di sini penerjemahan bergerak dari makna

spesifik ke makna generik.

5. Pergeseran makna karena perbedaan sudut pandang budaya

Pergeseran makna juga terjadi karena perbedaan sudut pandang dan

budaya penutur bahasa yang berbeda. Misalnya orang Inggris

menghubungkan ruang angkasa dengan kedalaman, sedangkan orang

Indonesia dengan ketinggian atau kejauhan. Jadi orang Inggris akan

mengatakan The space-ship travelled deep into space, sedangkan

orang Indonesia akan berkata Kapal ruang angkasa itu terbang

tinggi sekali di ruang angkasa.

Page 16: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 15 -

Exercise 2

Translate into Bahasa Indonesia!

1. Whom did you talk to just now? Do you really know him?

2. Who is the person being taken into ambulance?

3. Whose car is being parked over there?

4. Why is this chair made of bamboo, not rattan?

5. Why are you all here? Shouldn’t you still be there now?

6. If the government had a will to teach people about politics, there

would no longer be any violation in the General Election this year

like before.

7. If I have studied English seriously before, I would probably have

been able to write and speak English.

8. Suppose I still had time now, I would certainly not miss this valuable

chance.

9. If you had time yesterday to be joining the group, now we could be

going together.

10. Please, don’t tell him the truth, otherwise his heart problem would

get worse.

Page 17: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 16 -

Unit 3

Makna dan Terjemahan

Istilah makna mengacu pada pengertian yang sangat luas.

Ullmann menyatakan bahwa makna adalah salah satu dari istilah yang

paling kabur dan kontroversial dalam teori bahasa. Ogden dan Richard

dalam bukunya The Meaning of Meaning (1923) mendaftar enam belas

rumusan pengertian makna yang berbeda-beda antara satu dengan

lainnya (Frans Sayogie, 2005: 108). Dalam hal ini Ullmann

mengemukakan bahwa ada dua aliran dalam linguistik pada masa kini,

yaitu pendekatan analitik dan referensial yang mencari esensi makna

dengan cara memisah-misahnyaknya menjadi kompenen-komponen

utama. Yang kedua, pendekatan rasional yang mempelajari kata dalam

operasinya, yang kurang memperhatikan persoalan apakah makna itu,

tetapi lebih tertarik pada persoalan bagaimana kata itu bekerja.

Makna dan terjemah mempunyai hubungan yang sangat erat.

Menurut Newmark (1991: 27) menerjemahkan berarti memindahkan

makna dari serangkaian atau satu unit linguistik dari satu bahasa ke

bahasa yang lain. Yang perlu dicermati adalah di dalam sebuah wacana

terdapat lebih dari satu macam makna. Oleh sebab itu Menurut

Suryawinata (1989: 21-22) ada lima macam makna, yaitu makna

leksikal, gramatikal, tekstual, kontekstual atau situasional, dan makna

sosiokultural.

Disisi lain, istilah makna, maksud dan informasi ini sering

dipertukarkan begitu saja, padahal satu sama lainnya sangatlah berbeda.

Makna adalah isi semantis sebuah unsur bahasa, fenomena yang berada

di dalam bahasa itu sendiri (internal phenomenon), sementara maksud

Page 18: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 17 -

adalah fenomena yang berada pada pemakai bahasa itu sendiri.

Sedangkan informasi adalah sesuatu yang berada di luar bahasa (external

phenomenon), yakni sesuatu (obyek) yang dibicarakannya. Apabila

makna bersifat linguistik, maka maksud itu bersifat subjektif dan

informasi bersifat objektif. Kita mengetahui bahwa makna frase kurang

pandai itu antara bodoh tetapi tidak akan tahu apa maksud seseorang

apabila dalam satu situasi orang itu berkata, Ah, kau ini kurang pandai

rupanya! Dan juga tidak akan dapat menangkap informasi apa yang ia

sampaikan jika saja tidak dapat menghubungkan kalimat itu dengan

konteks keadannya (Suhendra Yusuf, 1994:104).

Larson (1984: 26) yang membicarakan makna dalam

penerjemahan, mengemukakan bahwa untuk melihat bentu dan makna

ialah dengan memikirkannya sebagai struktur lahir, yang mencakup

struktur leksikal, gramatikal, dan fonologis. Struktur batin yang

merupakan makna semantis yang tidak tersusun sama seperti struktur

lahir. Struktur lahir berkaitan dengan informasi eksplisit yang

memberikan informasi yang diungkapkan secara jelas dengan unsur

leksikal dan bentuk gramatikal. Sedangkan unsur batin berkaitan dengan

informasi implisit yang tidak memiliki bentuk, tetapi merupakan bagian

dari keseluruhan informasi yang dimaksudkan oleh penulis dalam teks

bahasa sumber.

Dalam hal ini, seorang penerjemah dihadapkan pada pelbagai

masalah. Menurut Savory (dalam Soemarno, 1983) kesulitan dalam

penerjamahan dapat bersumber pada jenis dan bahasa yang

diterjemahkan. Savory mengkategorikan naskah terjemahan sebagai

berikut:

1. Teks yang bersifat informatif,

2. Teks yang berisi cerita,

Page 19: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 18 -

3. Teks yang bernuansa karya-karya sastra dan

4. Teks yang berisi ilmu pengetahuan dan teknik.

Lingkup dan Pentingnya Terjemahan Bagi Siswa Sekolah

Terjemahan adalah kesatuan dari sebuah aktivitas manusia yang

memungkinkan manusia untuk merubah ide-ide dan pemikiran yang erat

kaitanya dengan pengunaan bahasa yang berbeda. Al Wassety(2001)

melihat penomena terjemahan sebagai pembentukan aliran dari sebuah

penomena bahasa. Enani (1997) menambahkan bahwa terjemahan adalah

ilmu moderen yang tidak lepas dari cakupan Ilmu filosopi, Linguistik,

Psikologi, dan Sosiologi.

Terjemahan adalah sebuah pekerjaaan yang rumit dimana

pekerjaan ini belum tentu mudah disekalisaikan dalam aturan secara

scientifik saja, terjemahan lebih mengarah ke seni subjektif, khusunya

yang menyangkut hal-hal yang sifatnya konseptual dan hanya mampu

dijelaskan dengan istilah-istlah tertentu yang tentu saja telah diterima

secara umum oleh kebanyakan orang. Intinya terjemahan adalah sebuah

ilmu, ketrampilan, dan sebuah seni.

Ini dikatakan sebagai sebuah Ilmu dimana terjemahan itu mampu

menggabungkan kepentingan struktur pengetahuan yang lengkap serta

menyatukan dua bahasa berbeda menjadi satu. Dikatakan sebagai

ketrampilan karena ditopang oleh kemampuan seorang penerjemah

dalam menyelesaikan segala kesulitan dan kemapuannya untuk

menyediakan sesuatu terjemahan yang tidak memiliki keseimbangan

dengan bahasa target.

Terjemahan dikatakan sebagai Seni karena ini menuntut

kemampuan artistik untuk lebih terbiasa dengan teks sesungguhnya

Page 20: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 19 -

dalam upaya untuk membentuk atau menghasilkan sebuah produk

terjemahan bagi pembaca yang mungkin kurang paham dengan bahasa

originalnya. Dalam terjemahan, kaya akan kosakata, pemahaman budaya

yang mendalam, dan visi yang dimiliki siswa dapat memberikan

pengaruh yang signifikan bagi seorang siswa. Massoud (1988) membagi

beberapa kriteria untuk terjemahan yang bagus, diantaranya: sebuah

terjemahn harus mudah dipahami, jelas dan tidak rancu, idiomatik, dan

tentunya sebisa mungkin menampilkan makna asli dari teks yang

diterjemahkan.

Kendala Dalam Terjemahan

Permasalahan dalam terjemahan dapat dibagi menjadi: Problem

Lingiustik dan Problem Budaya. Problem Linguistik mencakup

perbedaaan tata bahasa, kosakata-kosakata yang berbeda, dan makna

masing-masing kosakata; Problem budaya: berkaitan dengan bentuk

situasi yang berbeda. Budaya merupakan masalah utama yang menjadi

kendala utama yang dihadapi oleh kebanyakan orang. Literatur yang

kurang tepat dalam penyokong tugas penerjemahan akan memberikan

konsep yang salah mengenai bahasa yang sebenarnya. Sehingga Fionty

(2001) menilai bahwa terjemahan yang buruk adalah yang merubah

keseluruhan makna dari teks originalnya serta mengkesampinghkan

referensi-refensi budaya dari bahasa original tsb.

Tugas dalam menerjemahkan

Seorang dalam menerjemahkan sebuah teks dihadapi oleh

kemampuannya mengolah teks-teks yang diterjemahkan kedalam bahasa

target. menerjemahkan tidak saja mampu menuangkan artian atau

terjemahan semata namun point utama yang tak terlupakan adalah dia

Page 21: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 20 -

harus mampu hadirkan hasil terjemahannya secara terurai yang

mengimplementasikan ide-ide real penulis tsb dan menganalisa pesan-

pesan utama dalam teks terjemahannya, serta meyimpulkannya kedalam

elemen-elemen yang lebih simpel dan tersrtuktur dengan jelas, untuk

kemudian mentransformasikannya kedalam bahasa target yang tentu saja

sesuai dengan apa yang dinginkan para pembaca atau siswa yang dalam

tujuan untuk memperoleh manfaat dari hasil terjemahannya, tentunya

sebuah Informasi yang tepat.

Ketrampilan-kertampilan yang harus dimilki Para Siswa

Untuk mempemudah para pemula dalam menerjemahkan sebuah

teks bahasa Inggris, kita harus memilki ketrampilan-ketrampilan sebagai

berikut: pemahaman bacaan/ membaca secara mendalam, kemapuan

mencari, kemapuan menganalisa, dan kemampuan dalam menyusun.

a. Membaca teks secara mendalam

Fase pertama bagi para pemula dalam mencoba menterjemahkan

adalah proses membaca teks. Kegiatan membaca mengarah kepada

kemampuan kompetensi psikologi, karena ini berterkaitan dengan sistem

perseptif. Saat kita membaca kita tidak menyimpan kata di otak kita.

Membaca suatu teks terjemahan secara mendalam dapat memberikan

kejelasan ide-ide yang terkandung dalam teks tsb.

b. Kemampuan Mencari

Enani(2002) menyarankan kepada para pemula jika tidak

mengetahui arti sebuah kata, gunakan kamus untuk mencari jawabannya.

Kamus yang digunakan bisa saja: kamus dua bahasa, kamus tentang

sejarah dasar, kamus bahasa Inggris terbaru, kamus istilah, dan kamus

Page 22: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 21 -

khusus( kamus-kamus tentang common error, pengunaan istilah-istilah,

kamus slang, kamus- kamus tehnikal) dll.

c. Kemampuan Menganalisa

Teks yang telah diterjemahkan harus dianalisa kembali hasilnya

sehingga finished productnya tidak menyimpang dari ide-ide pokok yang

dijabarkan dalam teks originalnya. Antara teks yang telah diterjemahkan

harus tetap memiliki keterkaitan padu yang tentu saja tidak terpecah-

pecah dan jauh dari ide utama dari pesan original teks tsb. Selalu

upayakan menganalisa ide-ide awal dan akhir dari ide-ide teks, analisa

ketercocokan makna dari teks, analisa struktur dari bahasa target

sehingga bisa menghasilkan terjemahan yang terbaik.

d. Kemampuan Menyusun

Langkah terakhir adalah menyusun hasil terjemahan yang telah

dianalisa kedalam kajian yang lebih sempurna atau finished formnya.

Dalam proses penyusunan terjemahan itu kita telah yakin bahwa ide-ide

yang terkandung dalam teks originalnya telah ditrasformasikan kedalam

bahasa targetnya.

Problem yang dihadapi kebanyakan orang dalam

menterjemahkan sebuah teks bahasa Inggris dikarenakan lemahnya

penguasaan kosakata, minat membaca yang kurang, terlebih-lebih

membaca teks-teks yang berbahasa Inggris. Pengalaman saya sebagai

guru Bahasa Inggris memberikan titik terang bahwa para siswa didik kita

ini menterjemahkan teks atau kalimat-kalimat bahasa inggris ini

cendrung mengarah ke trasnlate by one word yang akhirnya waktu yang

dibutuhkan lebih lama dan makna atau ide-ide yang tersimpan dalam

teks tersebut terpecah-pecah dan tidak coherence dengan ide yang

terkandung dalam original teksnya. Maka melaui media tulisan ini saya

Page 23: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 22 -

menawarkan solusi simpel yang bisa mempermudah para siswa dalam

melakukan penerjemahan sebuah teks yanitu berusaha untuk tidak

mengambil cara terjemaham one word tapi usahakan satu atau dua word

yang telah diketahui maknanya dapat dijadikan acuan membuat

kesimpulan arti atau makna yang tersimpan dari teks tsb.Harapan saya

semoga artikel ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua

dalam menghadapi problem menterjemahkan teks yang berbahasa

Inggris.

Exercise 3

Translate into Bahasa Indonesia!

1. I think he will not come today, as this morning he went somewhere

along with his brother.

2. The long-haired girl to whom I talked just now, was my class-mate

at SMA, and since our graduation, I had never seen her any longer

until we met here just now.

3. You had better come to my house between 4-5 p.m., as I will

certainly be at home.

4. Really, I saw him sitting over there when I was going for lunch, but

afterward, he had actually disappeared.

5. When I was going back from Jakarta to Bogor, I met your uncle who

used to live in Jakarta, but now, has moved to Bogor.

6. If you want to sell your house cheaply, it’s better you can sell it to

your relative or friends, isn’t it?

7. If what you said just now was true, I would sue him to the court.

8. The long-haired girl to whom I talked just now, was my class-mate

at SMA, and since our graduation, I had never seen her any longer

until we met here just now.

Page 24: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 23 -

Unit 4

The Proses of Translation

The process of translation between two different languages involves the

translator changing an original text (ST) in original verbal language (SL)

into a written text (TT) in a different verbal language (TL). In this

replacement, only form of SL is changed and the meaning is held

constant.

Now it's time to answer the question "what is a good translation?"

simply it depends on your criterion.

Equivalence can be a good criterion

Equivalence exists at different levels.

a. Equivalence at word level:

o Word is smallest unit which we expect to posses individual

meaning.

o Bollinger and Sear(1968): Word is the smallest unit of

language that can be used by itself.

o Morpheme is constituent part of word which can't be further

analyzed.

b. Equivalence above word level:

o It refers to collocations made in terms of what is typical

or untypical.

Page 25: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 24 -

o New collocations are made naturally by analogy or because

speakers create unusual collocations purposefully.

o Recurrent collocation: collocation with history of recurrence

in language that become a part of our standard linguistic

repertoire and we don't stop to think about them while reading

a text.

o Non-recurrent collocations: collocation with little or no history

of recurrence and catch our attention and strike us as unusual.

c. Grammatical equivalence:

o Grammar is organized along two main dimensions:

morphology (covers word structure) and syntax (covers

grammatical structure).

o Grammatical choices are obligatory, they are more resistant to

change.

o Grammatical rules are more resistant to manipulation by

speakers.

d. Textual equivalence:

1) Thematic and information structure:

o Theme : it is what the clause is about.(known / old

information)

o Rheme : it is what speaker says about the

theme.(unknown / new information)

2) Cohesion:

Page 26: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 25 -

o network of lexical, grammatical and other relations that

provides links between various parts of a text.

o Cohesive devices are: reference, substitution, ellipsis,

conjunction and lexical cohesion.

e. Pragmatic equivalence:

o Coherence is network of conceptual, contextual relations.

o Coherence of a text is result of interaction between

knowledge presented in the text, reader's own knowledge

and experience of the world.

Oblique (free) translation covers four strategies:

1) Transposition – interchange of parts of speech that don't effect the

meaning, a noun phrase for a verb phrase

2) Modulation – reversal of point of view (it isn't expensive / it's

cheap)

3) Equivalence – same meaning conveyed by a different expression,

which is most useful for proverbs and idioms

4) Adaptation – cultural references may need to be altered to become

relevant

Page 27: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 26 -

Exersice 4

Translate into Bahasa Indonesia

1. How are you all and is also our campus? Does it have many

students?

2. How long and with whom will you stay here?

3. How large is this room and how many people can it accommodate?

4. What else can we do now? Haven’t we had nothing left?

5. Is it possible to complete all of them at once?

6. What are they doing over there? Don’t they have many things to do

there?

7. Has everything been well-prepared?

8. What disease does she suffer from? is it dangerous for her?

9. Which one should we do first, this or that one?

10. Why are you in a hurry? So where are you going?

Page 28: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 27 -

Unit 5

Poetry and Translation

Rarely do studies of poetry and translation try to discuss methodological

problems from a nonempirical position, and yet it is precisely that type

of study that is most valuable and most needed.

André Lefevere catalogues seven different strategies:

(1) Phonemic translation, which attempts to reproduce the SL sound

in the TL while at the same time producing an acceptable

paraphrase of the sense.

(2) Literal translation, where the emphasis on word-for-word

translation distorts the sense and the syntax of the original.

(3) Metrical translation, where the dominant criterion is the

reproduction of the SL metre. This method concentrates on one

aspect of the SL text at the expense of the text as a whole.

(4) Poetry into prose. Distortion of the sense, communicative value

and syntax of the SL text results from this method.

(5) Rhymed translation, where the translator ‘enters into a double

bondage’ of metre and rhyme.

(6) Blank verse translation. The choice of structure are emphasized.

(7) Interpretation. The substance of the SL text is retained but the

form is changed.

Hilaire Belloc laid down six general rules for the translator of prose

texts:

Page 29: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 28 -

(1) The translator should not ‘plod on’, word by word or sentence by

sentence, but should ‘always “block out” his work’, translate as a

whole.

(2) The translator should render idiom by idiom ‘and idioms of their

nature demand translation into another form from that of the

original.

(3) The translator must render ‘intention by intention’,

(4) Belloc warns against les faux amis, those words or structures that

may appear to correspond in both SL and TL but actually do not,

e.g. demander—to ask translated wrongly as to demand.

(5) The translator is advised to ‘transmute boldly’.

(6) The translator should never embellish.

Page 30: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 29 -

Exercise 5

Translate into Bahasa Indonesia!

The Ash Plant, By SEAMUS HEANEY

February 09, 1992

He'll never rise again but he is ready.

Entered like a mirror by the morning,

He stares out the big window, wondering,

Not caring if the day is bright or cloudy.

An upstairs outlook on the whole country.

First milk-lorries, first smoke, cattle, trees

In damp opulence above damp hedges--

He has it to himself, he is like a sentry

Forgotten and unable to remember

The whys and wherefores of his lofty station,

Wakening relieved yet in position,

Disencumbered as a breaking comber.

As his head goes light with light, his wasting hand

Gropes desperately and finds the phantom limb

Of an ash plant in his grasp, which steadies him.

Now he has found his touch he can stand his ground

Or wield the stick like a silver bough and come

Walking again among us: the quoted judge.

I could have cut a better man out of the hedge!

God might have said the same,

remembering Adam.

Page 31: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 30 -

Unit 6

Relative Clause

Ketika menerjemahkan, kita sering menemui kalimat yang melibatkan

konstruksi ralative clause, yaitu kalimat yang menerangkan baik subjek,

objek, maupun keterangan. Di antara kalimat-kalimat yang memuat

konstruksi tersebut, terdapat jenis kalimat yang jika diterjemahkan secara

harfiah atau diterjemahkan searah dari kiri ke kanan atau dengan kata

lain tanpa disusun ulang, hasil terjemahannya akan sangat kaku dan

bahkan menyesatkan. Untuk tingkat mudah ini, bagian setelah relative

clause adalah kata kerja.

The manwho answered the phone was his uncle.

Orang yang menjawab telpon itu pamannya.

The man who is standing under the tree is my friend.

Orang yang sedang berdiri di bawah pohon itu teman saya.

The cat that stole the fish on the plate ran outside.

Kucing yang mencuri ikan di atas piring itu lari keluar.

The car which collided a bike was Susan’s.

Mobil yang menabrak sebuah sepeda itu milik Susan.

The girls whose hair is blonde is Jenifer.

Gadis yang rambutnya pirang itu Jenifer.

Here is a book which describes animals’ life.

Inilah buku yang menggambarkan kehidupan binatang.

The chair which he broke is being repaired.

Kursi yang dia rusak sedang diperbaiki.

Sekarang mari kita bahas kalimat relative clause yang sebenarnya

memiliki arti tempat, ketika, atau saat.

Page 32: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 31 -

The small town in which I was born has grown to a large metropolis.

Kota kecil tempat aku dilahirkan sudah menjadi kota besar.

The house in which he used to live has been sold to my family.

Rumah tempat dia dulu tinggal sudah dijual pada keluargaku.

Kedua kalimat di atas melibatkan kata yang berhubungan dengan tempat,

yaitu small town dan house, oleh karena itu relative clause in which

dalam kalimat itu diartikan tempat. Dalam bahasa inggrisnya sendiri,

kalimat di atas bisa diubah menjadi:

The small town where I was born has grown toa large metropolis.

Kota kecil tempat aku dilahirkan sudah menjadi kota besar.

The house where he used to live has been sold to my family.

Rumah tempat dia dulu tinggal sudah dijual pada keluargaku.

Dan kalimat di bawah ini melibatkan kata yang berhubungan dengan

waktu, yaitu time, day, month, dan year dan relatve clause yang ada

diterjemahkan adalah ketika atau saat. Lihat contoh dibawah ini:

The time at wich he had to present his findings was postponed.

Waktu ketika dia harus mempresentasikan temuannya itu ditunda.

The time when he had to present his findings was postponed.

The day on which they were to leave finally arrived.

Hari ketika mereka harus berangkat akhirnya tiba.

The day when they were to leave finally arrived.

The month in which he was having his leave was interrupted by his

office work.

Page 33: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 32 -

Bulan saat dia sedang dia ambil cuti terganggu oleh pekerjaan

kantornya.

The month in which he was having his leave was interrupted by his

office work.

Exercise 6

Translate into Bahasa Indonesia!

1. The sequence in which the components occur in the text book cannot

be prescribed for all cases.

2. The tunnel trhough which the train passed was fired by an

unidentified man with a mortar.

3. Defendant is a person against whom a legal action is brought.

4. She was wearing the coat for which she had paid $2,000.

5. The mountain, the peak of which was barely discernible, was an

impressive sight.

6. The students, some of whom had already started to leave the

classroom were called back by the professor.

7. The boy who used to be taken along with his mother here, now has

been grown up and looked very different.

8. The red-clothed girl who sat beside you just now, has actually been

engaged.

Page 34: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 33 -

Unit 7

Auxiliary Verbs : Dare, Need, Had Better And

Would Rather

Besides principle auxiliary and modal auxiliary, there are still two other

types of auxiliaries, namely ‘semi auxiliary’ ( ‘dare’ and ‘need’), and

‘modified auxiliary’ (‘have to’, ‘had better’, ‘used to’, ‘would rather’

etc.)

1. Semi auxiliary Dare and Need

Named ‘semi auxiliary verb’ because they have double functions; both as

‘ordinary verbs’ and ‘auxiliary verbs’.

Examples:

a. He doesn’t dare to say anything/ He dares not say anything.

(Dia tidak berani untuk mengatakan sesuatu)

b. Do you dare to face him? / Dare you say anything?

(Apakah kamu berani menghadapinya)

c. It needs to be done carefully/It needs be done carefully.

(Perlu dikerjakan dengan hati-hati)

d. The book needs to be revised/ The book needs be revised.

(Bukunya perlu direvisi)

Sometimes ‘dare’ also has adjective meaning ‘brave’ to show

indignation when one sees an annoying act.

Page 35: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 34 -

For examples:

e. “How dare you tease your father by calling him the bald man”.

(berani sekali kamu mengejek ayahmu dengan memanggil si

botak )

f. “How dare he is treating us so cruelly”

(berani sekali dia memperlakukan kita begitu kejam)

2. Had better and Would rather + bare infinitive

Both ‘had better’ and ‘would rather’ notify suggestion (=it is better to) or

hope (wish) either for present or future time.

For example:

a. You had better hurry up if you don’t want to miss the train.

(Kamu lebih baik buru-buru jika tidak ingin ketinggalan kereta)

b. I would rather drive a car myself if you come a long with me.

(Saya lebih baik mengendarai mobil jika kamu datang

bersamaku)

‘Had better’ and Would rather’ are also used in comparison. For

examples;

c. You had better take an English course than Japanese course.

(kamu lebih baik kursus bahasa Inggris dari pada bahasa

Jepang).

d. You would rather study English than accounting.

(kamu lebih baik belajar bahasa Inggris dari pada akuntansi).

Page 36: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 35 -

Exercise 7

Translate into Bahasa Indonesia!

1. You had better use this device instead of that one.

2. You had better just ask somebody instead of being lost.

3. We had better just reveal our aspiration openly instead of just

keeping it deeply in the heart, otherwise, it could be paintful.

4. How dare he says like that to his Boss. Isn’t he afraid of being fired?

5. I would rather be a manager in a small company, instead of simply

being a subordinate in a big one)

6. I don’t dare to wake him up, as he took overtime until the mid last-

night.

7. This book needs to be revised for many of the materials have been

left behind.

8. He simply wants to be a boss instead of working.

9. I would rather that I could attend the re-union, but I can’t, as I have

to be a witness of marriage of my niece.

10. If he does strictly force his own will, I had better cancel the deal.

Page 37: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 36 -

Unit 8

Types of Translation

According to Larson(1984:15) translation is classified into two main

types, namely form-based and meaning-based translation. Form-based

translation attempts to follow the form of the Source Language and is

known as literal translation, while meaning-based translation makes

every effort to communicate the meaning of the SL text in the natural

forms of the receptor language. Such translation is called idiomatic

translation.

The literal translation can be understood if the general grammatical

form of the two languages are similar. Most translators who tend to

translate literally actually make a partially modified literal translation.

They modify the order and grammar to use an acceptable sentence

structure in the receptor language. However, the lexical items are

translated literally and still the results do not sound natural.

Larson (1984:16) says that idiomatic translations use the natural

forms of the receptor language both in the grammatical constructions and

in the choices of lexical items. A truly idiomatic translation does not

sound like a translation. It sounds like it was written originally in the

receptor language. Therefore, a good translator will try to translate

idiomatically. This is his or her goal.

In practice, however, it is hard to consistently translate idiomatically

or literally. These translations are often a mixture of literal and idiomatic

forms of language. Translation then falls on a continuum from very

literal to literal, to modified literal, to near idiomatic, to idiomatic, and

may fall, even more on the unduly free as displayed below.

Page 38: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 37 -

Very modified inconsistent near unduly

Literal literal literal mixture idiomatic idiomatic free

Translator’s goal

The continuum of translation

Example :

1 Source Language :

Road Accidents Claim 14 Lives

Literal Translation :

Kecelakaan Jalanan menewaskan 14 nyawa

Inconsistent Mixture :

Kecelakaan Jalanan Menewaskan 14 nyawa

Idiomatic translation :

Kecelakaan Lalu Lintas Menewaskan 14 Orang

2 Source Language :

At least 14 people died in road accidents on Friday as most

Indonesian Muslims were preparing to observe Idul Fitri holiday next

week.

Page 39: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 38 -

Literal Translation :

Pada paling sedikit 14 orang mati dalam jalan kecelakaan di atas

Jumat seperti kebanyakan Indonesia Muslim adalah

mempersiapkan untuk mengamati idul Fitri Liburan selanjutnya

minggu.

Inconsistent Mixture :

Setidaknya 14 orang terbunuh dalam kecelakaan jalanan pada

hari Jumat saat hamper semua kaum Muslimin Indonesia sedang

bersiap untuk mengamati liburan hari raya idul Fitri minggu

depan.

Idiomatic translation :

Setidaknya 14 orang tewas dalam beberapa kecelakaan lalu lintas

pada hari Jumat saat hamper semua kaum Muslimin Indonesia

bersiap untuk merayakan hari raya Idul Fitri minggu depan.

3 Source Language :

The accident killed 55 people, mostly school girls from Yapemda

senior high school in Sleman regency Yogyakarta.

Literal Translation :

Kecelakaan membunuh 55 orang, kebanyakan sekolah gadis dari

Yapemda senior tinggi sekolah dalam Sleman kabupaten

Yogyakarta.

Inconsistent Mixture :

Kecelakaan itu membunuh 55 orang yang kebanyakan siswi

sekolah dari SMU Yapemda di kabupaten Sleman Yogyakarta.

Page 40: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 39 -

Idiomatic translation :

Kecelakaan itu menewaskan 55 orang korban yang kebanyakan

dari mereka adalah para siswi SMU Yapemda kabupaten Sleman

Yogyakarta.

4 Source Language :

Separately, four people died instantly and another 19 people were

injured after a loaded bus crashed into a container truct in

Candimas subdistrict in South Lampung.

Literal Translation :

Inconsistent Mixture :

Idiomatic translation :

Di tempat lain, 4 orang tewas seketika dan 19 orang korgan lainnya

luka-luka setelah sebuah bus bermuatan menabrak sebuah truk

container di kecamatan Candimas Lampung Selatan.

5 Source Language :

All the victims were bus passengers who were employees at a private

company based in Lippo Ckarang, Bejasi returning to East Lampung

for the annual Idul Fitri holidays.

Literal Translation :

Page 41: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 40 -

Inconsistent Mixture :

Idiomatic translation :

Semua korban berasal dari penumpang bus yang bekerja sebagai

karyawan di sebuah perusahaan swasta di daerah Lippo Cikarang

bekasi yang hendak judik ke Lampung Timur untuk merayakan hari

raya idul Fitri.

6 Source Language :

The bus was trying to overtake a truck, but another truck was coming

in the opposite direction, and the result was head-on collision.

Literal Translation :

Inconsistent Mixture :

Idiomatic translation :

Bus tersebut mencoba mendahului sebuah truk, tapi dari arah

berlawanan ada sebuah kendaraan lain datang dan akibatnya

tabrakan tidak bisa dihindari lagi.

Page 42: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 41 -

Exercise 8

Translate inti Bahasa Indonesia using the Idiomatic Translation!

Mrs. Murphy took her three year old son, Peter, for a walk in

Green Park, one morning. There she saw some people playing with

radio controlled boats. Her son, in the meantime saw some ducks and

geese near the water and chased them. He went further and further

away from his mother.

After sometime, Mrs. Murphy decided to return home. She

looked for Peter all around the lake. There was no sign of Peter. She

rang Mr. Murphy in his office and he rushed to the park. He decided

to call the police and they searched all around the lake. They were

looking for footprints near the water. The policemen thought that he

might have fallen into the water.

Late in the afternoon, a passer-by, noticed a boy lying under a

tree fast asleep. He told the policeman what he had seen. The

policeman found the boy and carried him to his parents. Peter was

hungry and thirsty and he was frightened. But Mr. and Mrs. Murphy

were so delighted to find their son. They thanked the policemen and

the passer-by who found Peter. It was a happy family that returned

home.

Page 43: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 42 -

Unit 9

Sentence Analysis

Dalam menganalisis kalimat suatu terjemahan, pastikan Anda sudah

mengetahui mana subjek, predikat, objek, dan keterangan.

Dalam langkah ini, terdapat bagian-bagian yang rinci dalam

kalimat yang bertindak sebagai fungsi, yaitu:

1. Subjek dalam kalimat

2. Kata kerja dalam kalimat.

3. Objek dalam kalimat atau komponen

4. Kata keterangan dalam kalimat.

Kebanyakan kesalahan dalam menerjemah disebabkan karena tiak

dianalisisnya terlebih dahulu bagian subjek, predikat, objek, dan

keterangan dalam sebuah kalimat.

Contoh :

The determination of the degree to which Sanskrit loan-words

show Javanese influence in their meaning forms a rewarding subject of

investigations for linguists.

Jika kalimat di atas dianalisis terlebih dahulu, kita akan mudah

menemukan makna inti atau pesan yang ingin disampaikan oleh kalimat.

Pembahasannya sebagai berikut.

Subject: The determination of the degree

Page 44: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 43 -

Adverb: to which Sanskrit loan-words show Javanese influence in

their meaning

Verb : forms

Object : a rewarding subject of investigations for linguists

PASTIKAN PESAN KALIMAT BAHASA SUMBER DITANGKAP

Pertama, kita tentukan subjek, predikat, dan objek dari kalimat tersebut.

Hasil dari penentuan akan terlihat seperti ini:

The determination of the degree to which Sanskrit loan-words

show Javanese influence in their meaning forms a rewarding subject of

investigations for linguists.

The determination of the degree forms a rewarding subject of

investigations for linguists.

Setelah ditentukan bagian inti kalimat, kemudian diterjemahkan:

The determination of = kuatnya

Degree = tingkat

Forms = membentuk

Rewarding = berharga

Subject = subjek

Investigations = penyelidikan

For = bagi

Page 45: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 44 -

linguists. = ahli bahasa

Kuatnya tingkat membentuk suatu subjek penyelidikan yang berharga

bagi para ahli bahasa.

SUSUN KEMBALI KALIMAT JIKA TIDAK SEARAH

Kalimat di atas adalah one-way complex sentence sehingga ridak perlu

dilakukan penyusunan ulang.

USAHAKAN MENERJEMAH SAMPAI TINGKAT IDIOMATIK

Mengacu pada teori Larson, kalimat di atas masih bersifat

inconsistent mixture. Maka untuk menjadikannya idiomatic, perlu ada

penyesuaian pada beberapa kata dan hasilnya di bawah ini:

Kuatnya tingkat membentuk suatu subjek penyelidikan yang berharga

bagi para ahli bahasa.

Kini tinggal satu bagian lagi yang harus dipecahkan, yaitu:

…. to which Sanskrit loan-words show Javanese influence in their

meaning….

Dan diterjemahkan seperti di bawah ini:

…. Pengaruh bahasa Jawa pada makna terhadap kata-kata pinjaman

bahasa Sansekerta ….

Terjemahan lengkapnya menjadi:

Page 46: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 45 -

The determination of the

degree Subject

Kuatnya tingkat

to which Sanskrit loan-

words show Javanese

influence in their meaning Adverb

Pengaruh bahasa Jawa

pada makna terhadap kata-

kata pinjaman bahasa

Sansekerta

Forms Verb Membentuk

a rewarding subject of

investigations for linguists. Object

suatu subjek penyelidikan

yang berharga bagi para

ahli Bahasa

Maka hasil terjemahan dari:

The determination of the degree to which Sanskrit loan-words show

Javanese influence in their meaning forms a rewarding subject of

investigations for linguists.

Adalah :

Kuatnya tingkat Pengaruh bahasa Jawa pada makna terhadap kata-kata

pinjaman bahasa Sansekerta membentuk suatu subjek penyelidikan yang

berharga bagi para ahli bahasa.

Page 47: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 46 -

Exercise 9

Analyze the paragraph below using the chart!

It is difficult to explain the Indian influence an Old

Javanese – which was, as we have seen, almost

exclusively Sanskrit – as being the result of ordinary social

contacts or, in particular, of intermarriage between

Indonesians and foreigners of Indian origin who had

established themselves either temporarily or

permanently in java.

Page 48: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 47 -

Unit 10

Sentence analysis 2

Model 1

The selection of the romantic story novels today will be compared with

that of the ancient romantic story manuscripts written in the 17th

century to highlight the similarities and differences between them.

Analysis

Translation

The selection of the

romantic story novels Subject

Kumpulan novel kisah

romantic

written today Adverb Yang ditulis saat ini

will be compared Verb Akan dibandingkan

with that of the ancient

romantic story Adverb

Dengan kumpulan naskah

kisah romantic tua

Subject : The selection of the romantic story novels

Adverb : written today

Verb : will be compared

Adverb : with that of the ancient romantic story manuscripts written in

the 17th century

Adverb : to highlight the similarities and differences between them.

Page 49: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 48 -

manuscripts

written in the 17th

century Adverb

Yang ditulis pada abad 17

to highlight the similarities

and differences between

them.

Adverb

Untuk menyoroti kesamaan

dan perbedaan di antara

keduanya.

Maka hasil terjemahan dari:

The selection of the romantic story novels today will be compared

with that of the ancient romantic story manuscripts written in the 17th

century to highlight the similarities and differences between them.

Hasil terjemahannya adalah :

Kumplan novel kisah romantic yang ditulis saat ini akan

dibandingkan dengan kumpulan naskah kisah romantic klasik yang

ditulis pada abad 17 untuk menyoroti kesamaan dan perbedaan di

antara keduanya.

Page 50: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 49 -

Model 2

It is discovered that the selection of the ancient romantic story

manuscripts written in the 17th century are more interesting than that of

the romantic story novels written today.

Translation

It Subject -

is discovered Verb ditemukan

that the selection of the

ancient romantic story

manuscripts written in the

17th century are more

interesting than that of the

romantic story novels

written today

Object

bahwa kumpulan naskah

kisah romantic kuno yang

ditulis pada abad 17 lebih

menarik daripada

kumpulan novel kisah

romantic yang ditulis saat

ini.

Maka hasil terjemahan dari:

Subject : it Verb : is discovered Object : that the selection of the ancient romantic story

manuscripts written in the 17th century are more interesting than that of the romantic story novels written today

Page 51: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 50 -

It is discovered that the selection of the ancient romantic story

manuscripts written in the 17th century are more interesting than that of

the romantic story novels written today.

Hasil terjemehannya adalah :

Ditemukan bahwa kumpulan naskah kisah romantic kuno yang

ditulis pada abad 17 lebih menarik daripada kumpulan novel kisah

romantic yang ditulis saat ini.

Exercise 10

Analyze this sentence. Then translate it into bahasa Indonesia.

The types of language that are typical of scientific discourse, religious

discussion, government pronouncements, and committee reports are

strikingly different, not only in vocabulary and certain frozen

formulas, but in the order and arrangement of information, the extent

of verbal padding and the amount of apparent intentional ambiguity.

Page 52: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 51 -

Unit 11

More Sentence Analysis

Model 1

Sanskrit was so much part of that new culture which they wanted to

make their own and to which they wanted to adopt themselves, that the

inclination to adopt its modes of expression must have come naturally

to them, even where their own language was already adequate and

there was no real need for change.

Kalimat di atas memuat konstruksi so … that … yang memiliki makna

begitu … sehingga …

1. identifikasi

Hasil identifikasi mengatakan bahwa kalimat tersebut berada di bawah

payung ilmu bahasa dan budaya dan kalimat tersebut adalah complext

sentence.

2. Analisis.

Hasil dari analisis kalimat tersebut adalah:

Sanskrit was so much part of that new culture that

the inclination to adopt its modes of expression must have come

naturally to them

Page 53: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 52 -

Konstruksi

So … that

Begitu …. sehingga

Sanskrit Subject Bahasa Sansekerta

Was Verb Merupakan

So Adverb

much part of that new

culture

Compl Bagian yang begitu besar dari

budaya baru

which they wanted to

make their own and to

Yang ingin mereka buat sendiri

dan tempat mereka ingin

Subject : Sanskrit Verb : was Adverb : so Compl : much part of that new culture which they

wanted to make their own and to which they wanted to adopt themselves

Adverb : that Adverb : the inclination to adopt its modes of

expression must have come naturally to them, even where their own language was already adequate and there was no real need for change.

Page 54: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 53 -

which they wanted to

adopt themselves

mengadaptasi diri.

That Adverb Sehingga

the inclination to adopt

its modes of expression

must have come

naturally to them, even

where their own

language was already

adequate and there was

no real need for change

Adverb Kecenderungan untuk

menggunakan bentuk ungkapan

bahasa tersebut pasti datang

dengan sendirinya bahkan

pada saat bahasanya sendiri

sudah memadai dan perubahan

nyata tidak dibutuhkan.

Model 2

Identify the sentence below.

They point that it would be surprising, in view of the cultural division in

America between Whites and Blacks, if their speech had not developed

differently.

Subject : they

Verb : point Object : That it would be surprising Adverb : in view of the cultural division in America

between Whites and Blacks Adverb : if their speech had not developed differently

Page 55: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 54 -

Susun lagi kalimat jika tidak searah.

Sebelum:

They point that it would be surprising, in view of the cultural division in

America between Whites and Blacks, if their speech had not developed

differently.

Sesudah:

They point that it would be surprising, if their speech had not developed

differently, in view of the cultural division in America between Whites

and Blacks,.

They Subject Mereka

Point Verb Menekankan

That it would be

surprising

Object Bahwa akan sangat

mengejutkan

If their speech had not

developed differently

adverb Jika gaya bicara mereka tidak

berkembang secara berbeda

in view of the cultural

division in America

between Whites and

Blacks,.

adverb Karena pada kenyataanya

terdapat pembagian budaya di

Amerika antara orang kulit

putih dan orang kulit hitam.

Page 56: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 55 -

Exercise 11

Analyze the sentence below and translate it!

What was stigmatized by the purists of one generation as a corruption

of the language may be accepted as an enrichment by a few

generations later, and what was then a common currency may have

become a pompous archaism or may have acquired a new

significance.

Page 57: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 56 -

Unit 12

Evaluation

Evaluation 1

Translate the following text into English!

Dari belakang, Bapak Roby tidak kelihatan seperti orang seusianya.

Meskipun bungkuk ia berjalan dengan kecepatan yang mengherankan,

dan bahkan satu kali ia berhenti bersandar pada tongkatnya dan

mengayunkannya dengan ceria. Ada sejumlah orang di sekitar, dan

karena saya khawatir kehilangan jejaknya, saya agak mendekat dan

melihatnya berdiri di atas sisi jalan sambil menatap dengan tajam ke

belakang ke arah saya. Saya menghindar masuk ruang di depan pintu

sebelum saya menyadari bahwa sebetulnya ia tidak tahu sedang

dibuntuti. Ia melihat ke belakang hanya untuk mengetahui apakah

bisnya, yang sedang melaju ke arahnya, akan sampai lebih dahulu

daripadanya di halte bis.

Bis yang dinaikinya adalah nomor 107, dan bis dibelakangnya

semata-mata secara kebetulan merupakan bis yang dijadwalkan lewat

rute yang sama sampai stasiun kereta-api Charing Cross, di mana saya

melihat bapak Roby turun, berhenti sejenak membeli harian sore, dan

kemudian buru-buru masuk ke jalan samping. Pada waktu saya sampai

situ, ia telah menghilang, tetapi jalan itu buntu dan tidak menuju ke mana

pun kecuali ke kedai kecil kaum pekerja dan kedai anggur saya lama.

Saya memilih kedai kecil kaum pekerja dan kedai anggur gaya lama.

Saya memilih kedai anggur itu dan turun ke ruangan yang penuh dengan

asap tembakau dan suara obrolan laki-laki yang ramai.

Page 58: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 57 -

Evaluation 2

Translate into Bahasa Indonesia.

1. If the government had a will to teach people about politics, there

would no longer be any violation in the General Election this year

like before.

2. If I have studied English seriously before, I would probably have

been able to write and speak English.

3. Suppose I still had time now, I would certainly not miss this valuable

chance.

4. If you had to me yesterday to be joining the group, now we could be

going together.

o Please, don’t tell him the truth, otherwise his heart problem would

get worse.

o If you want to sell your house cheaply, it’s better you can sell it to

your relative or friends, isn’t it?

o If what you said just now was true, I would sue him to the court.

o The long-haired girl to whom I talked just now, was my class-mate at

SMA, and since our graduation, I had never seen her any longer until

we met here just now.

o The house is big enough and the air is fresh, as it is located in

mountainous area and surrounded by different kinds of trees.

o Besides being allowed to pay by installment, he also gets big

discount.

Page 59: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 58 -

Evaluation 3

Translate into Bahasa Indonesia.

Buying Modern foods

Never has there been such a wide choice of attractive foods for the

housewife to buy. Producers and manufacturers use all their expertise to

give up first-class food in first-class condition at competitive prices, and

with most of the hard work already done. Convenience foods are here to

stay, since more and more women are running jobs and homes, and so

have neither time nor energy for unnecessary chores.

No sacrifice of quality is involved; indeed, pre-packed foods are

often fresher and of more even standard than similar goods unprocessed.

Every district has its quota of shops, large and small, stores,

supermarkets and shopping centers within easy reach. Even country

villages are catered for in ways that would have been impossible a

generation ago. Try all the facilities in your area. You will find clean,

bright, airy premises, well arranged goods and friendly assistants ready

to advise and help you in your choice. It is your custom they want! If you

have the time, ‘shop around’ for special offers and bargain buys.

Everyone makes a bad buy occasionally, but never make the same

mistake twice. When you have reason to be dissatisfied, register a

complaint and return unsatisfactory goods.

Page 60: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 59 -

Evaluation 4

Translate the following paragraph into English!

Selama berabad-abad orang percaya bahwa Bumi adalah

pusat Alam Semesta. Gambaran yang sebenarnya jauh ebih

menakjubkan.

Kita hidup disuatu planet kecil yang mengitari sebuah

bintang yang berukuran rata-rata saja, yang juga berputar

bersama milyaran bintang lainnya, dalam satu galaksi di antara

jutaan galaksi di Alam Semesta yang mungkin sekali tak

terbatas.

Pengamatan ilmiah sampai sekarang belum

mengungkapkan batas-batas Alam Semesta dan sejauh ini

hanya menjajaki sebagian kecil saja. Namun untuk menjelajah

ke perbatasan bagian kecil yang sudah diamati itu, bahkan pada

kecepatan 186.300 mil per detik (kecepatan cahaya), akan

diperlukan waktu 6 milyar tahun, kira-kira 20.000 kali

keseluruhan kurun waktu yang diperkirakan bagi eksistensi

kehidupan manusia di Bumi.

Berbagai benda dan struktur di Alam Semesta yang

semuanya tampak menjauh dari kita, berkisar antara galaksi-

galaksi tunggal sampai gugus-gugus mahabesar yang berisi

sebanya 500 galaksi.

Page 61: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 60 -

References

Chamberlin, Dennis.1986. English for Translation. Cambridge

University Press.

Choliludin. 2005. The Technique of Making Idiomatic Translation.

Kesaint Blanc.

Rachmat Effendi P. 2004. Cara Mudah Menulis dan Menerjemahkan.

Hapsa et Studia.

Susan Bassnett. 2002. Translation Studies, New York.

Page 62: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 61 -

Page 63: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 62 -

Page 64: Theory of Tranlation - stibaiec-jakarta.ac.idstibaiec-jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2.-Thoery-of...mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan

Theory of Tranlation

- 63 -