The state ideological apparatuses - Althusser

5
The State Ideological Apparatuses Louis Althusser

Transcript of The state ideological apparatuses - Althusser

Page 1: The state ideological apparatuses - Althusser

The State Ideological Apparatuses

Louis Althusser

Page 2: The state ideological apparatuses - Althusser

What is.. Aparatur Represif

NegaraRepresif sendiri menunjukkan bahwa Aparatur Negara yang bersangkutan pada akhirnya "berfungsi dengan tindak kekerasan" (violence).

Althusser menyatakan bahwa Aparatur Negara lebih memusatkan pengaruhnya pada wilayah publik.

Aparatur Ideologi NegaraMerupakan sejumlah realitas yang menampilkan diri kepada pengamat langsung dalam bentuk lembaga yang berbeda dan khusus.

Aparatur Ideologis Negara lebih memusatkan pengaruhnya pada wilayah yang sifatnya privat (swasta).

Page 3: The state ideological apparatuses - Althusser

Aparatur Represif Negara

Aparatur Ideologi Negara

Pemerintah Pemerintahan Angkatan Darat Kepolisian Pengadilan Penjara, dll

ISA Agama (sistem Gereja-gereja yang berbeda),

ISA Pendidikan (sistem yang berbeda publik dan swasta "Sekolah")

ISA Keluarga ISA Hukum ISA Politik (sistem politik,

termasuk Partai yang berbeda) ISA Serikat Buruh ISA Komunikasi (pers, radio dan

televisi, dll) ISA Budaya (Sastra, Seni,

olahraga, dll).

Page 4: The state ideological apparatuses - Althusser

The differences.. Aparatur Represif Negara lebih sering berfungsi dengan

menggunakan kekerasan atau bersifat menekan. Contoh; Adanya lembaga kepolisian pada suatu negara, jika ada yang bertindak kriminal maka akan dipenjara.

Sementara Aparatur Ideologi Negara lebih berfungsi melalui ideologi tertentu. Contoh; pada lembaga sekolah atau gereja, hukuman hanya berbentuk pengusiran atau pengucilan.

Terkadang keduanya dapat menggabungkan dua pendekatan tersebut dalam menjalankan fungsinya masing-masing, antara represif (tekanan) dan ideologis.

Page 5: The state ideological apparatuses - Althusser

About the thesis Tesis pertamanya ; Ideologi merupakan representasi dari

hubungan imajiner antara individu dengan kondisi eksistensi nyatanya

Tesis keduanya ; Representasi gagasan yang membentuk ideologi itu tidak hanya mempunyai eksistensi spiritual, tapi juga eksistensi material. Ideologi selalu ada dalam suatu alat, dan praktek, atau praktik. Eksistensi ini adalah materi. Menurut Althusser eksistensi tersebut bisa dijelaskan sebagai berikut;

Kepercayaan seseorang atau ideologi seseorang terhadap hal tertentu akan diturunkan dalam bentuk-bentuk material yang secara natural akan diikuti oleh orang tersebut. Misalnya jika kita percaya kepada Tuhan dan termasuk penganut agama tertentu, maka kita akan pergi ke gereja untuk mengikuti misa, pergi ke masjid untuk sembahyang lima waktu.