THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi...

95
THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS CASE IN MA’HAD AL-BIRR STUDENTS PENGARUH INTENSITAS BERWUDHU TERHADAP KEJADIAN AKNE VULGARIS PADA MAHASISWA MA’HAD AL-BIRR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Oleh : SITTI HALIMAH RESKY AMALIAH NIM 105421103716 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Makassar untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Transcript of THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi...

Page 1: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE

VULGARIS CASE IN MA’HAD AL-BIRR STUDENTS

PENGARUH INTENSITAS BERWUDHU TERHADAP

KEJADIAN AKNE VULGARIS PADA MAHASISWA MA’HAD

AL-BIRR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Oleh :

SITTI HALIMAH RESKY AMALIAH

NIM 105421103716

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Makassar untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.
Page 3: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.
Page 4: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.
Page 5: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.
Page 6: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Sitti Halimah Resky Amaliah

Ayah : Ipda Anwar A.J. Askar, SH, MH

Ibu : Nursani

Tempat, Tanggal Lahir : Gowa, 20 April 1998

Agama : Islam

Alamat : Jl. Sultan Hasanuddin No. 50B Gowa

Nomor Telepon/HP : 081355158207

Email : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

• SDN Mangasa (2004-2010)

• MTsN Model Makassar (2010-2013)

• SMA Negeri 2 Makassar (2013-2016)

• Universitas Muhammadiyah Makassar (2016-2020)

Page 7: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

i

FACULTY OF MEDICAL

UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Undergraduate Thesis, January 2020

Sitti Halimah Resky Amaliah, dr. Sumarni, Sp.JP-FIHA 1Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar angkatan

2016/ email [email protected] 2Pembimbing

” THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY ON ACNE VULGARIS

CASE IN MA’HAD AL-BIRR STUDENTS”

(xi + 66 Pages + 10 Tables + 9 Pictures + 5 Appendices)

ABSTRACT

BACKGROUND : The number of cases of acne vulgaris is due to the lack of

cleanliness of the face.

OBJECTIVE : To know the influence of wudhu intensity against the incidence of

acne vulgaris on students ma'had Al-Birr Unismuh Makassar.

METHODS : The type of research design used is an observational with cross

sectional design. This study was conducted by a sample chosen to represent the

person who often wudu with a sample number of 121 people. Sampling is carried

out with the purposive sampling technique. Data processing using SPSS program

with Chi-Square statistical test.

RESULTS : From 121 samples, there is a positive sample amount of acne vulgaris

with the influence of wudhu intensity often as many as 31 respondents (52.5%) And

which rarely did wudhu as many as 54 respondents (87.0%). A negative Sample of

acne vulgaris with the intensity of ablution rarely of Wudoo ' as many as 28

respondents (47.5%) And which rarely did wudhu as many as 8 respondents

(13.0%). The statistical test results show P value = 0.000.

CONCLUSION : There is a relationship between the influence of wudhu intensity

on acne vulgaris case in Ma'had Al-Birr Unismuh Makassar Students.

Keywords : The influence of wudhu intensity, Acne Vulgaris.

Page 8: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

ii

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Skripsi, Januari 2020

Sitti Halimah Resky Amaliah, dr. Sumarni, Sp.JP-FIHA 1Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar angkatan

2016/ email [email protected] 2Pembimbing

”PENGARUH INTENSITAS WUDHU TERHADAP KEJADIAN AKNE

VULGARIS PADA MAHASISWA MA’HAD AL-BIRR UNISMUH

MAKASSAR”

(xi + 66 Halaman + 10 Tabel + 9 Gambar + 5 Lampiran)

ABSTRAK

LATAR BELAKANG : Banyaknya kejadian akne vulgaris karena tidak terjaganya

kebersihan wajah.

TUJUAN : Untuk mengetahui pengaruh intensitas wudhu terhadap kejadian akne

vulgaris pada mahasiswa Ma’had Al-Birr Unismuh Makassar.

METODE : Jenis desain penelitian yang digunakan berupa observasional dengan

rancangan cross sectional (potong lintang). Penelitian ini dilakukan dengan cara

sampel dipilih untuk mewakili orang yang sering berwudhu dengan jumlah sampel

121 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling.

Pengolahan data menggunakan program SPSS dengan uji statistik Chi-Square.

HASIL : Dari 121 sampel, terdapat jumlah sample yang positif akne vulgaris

dengan intensitas wudhu sering berwudhu sebanyak 31 responden (52.5%) dan

yang jarang berwudhu sebanyak 54 responden (87.0%). Sample yang negatif akne

vulgaris dengan intensitas wudhu jarang berwudhu sebanyak 28 responden (47.5%)

dan yang jarang berwudhu sebanyak 8 responden (13.0%) . Hasil uji statistik

menunjukkan p value = 0.000.

KESIMPULAN : Terdapat hubungan antara intensitas wudhu terhadap kejadian

akne vulgaris pada mahasiswa Ma’had Al-Birr Unismuh Makassar.

Kata Kunci : Intensitas Wudhu, Akne Vulgaris.

Page 9: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi

dengan judul “Pengaruh Intensitas Wudhu Terhadap Kejadian Akne Vulgaris Pada Mahasiswa

Ma’had Al-Birr Unismuh Makassar” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

proses penelitian pada semester tujuh program studi Pendidikan Dokter pada Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada sehingga dalam

menyelesaikan proposal ini memperoleh bantuan dari berbagai pihak, dalam kesempatan ini

penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Rasulullah SAW yang telah menunjukkan jalan kebenaran bagi umat Islam dan tak

pernah berhenti memikirkan ummatnya hingga diakhir hidupnya.

2. Kepada kedua orang tua saya, ayah saya Ipda Anwar A.J. Askar SH,MH, dan ibu

saya Nursani, yang telah memberikan doa, dukungan, dan semangatnya hingga saya

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.

3. dr. Sumarni, Sp.JP-FIHA selaku Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan

banyak waktu dan wawasannya dalam membantu serta memberikan bimbingan dan

arahan demi tersusunnya skripsi ini.

4. dr. Dwi Andina Farzani, Sp.OG, M.Kes selaku dosen Pembimbing Akademik yang

telah memberikan dorongan dalam penulisan skripsi ini.

5. Ibu Juliani Ibrahim, Ph.D selaku Koordinator Skripsi di FKIK Unismuh yang telah

memberikan ijin dalam penyusunan skripsi ini.

Page 10: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

iv

6. dr. Rahasiah Taufik, Sp.M(K) selaku Penguji dalam ujian proposal yang juga

memberikan masukan dan saran terhadap kelanjutan penelitian ini.

7. Dr. H. Darwis Muhdina, M.Ag selaku Pembimbing sekaligus Penguji dalam tahap

akhir ujian skripsi ini yang juga memberikan masukan dan saran terhadap

kelanjutan skripsi ini.

8. Terima kasih kepada teman-teman Rauvolfia yang senantiasa selalu mewarnai hari-

hari sepanjang proses perkuliahan di FK Unismuh.

9. Terkhusus kepada Muhammad Sulfiqram Syam, terima kasih juga sudah menemani

dan selalu sabar menghadapi ketakutan saya untuk melalui tiap tahap yang akan

saya hadapi sampai ujian tutup skripsi ini.

10. Terima kasih kepada kakak-kakak senior yang sudah bersedia untuk membagi

ilmunya dalam proses penyelesaian skripsi ini.

11. Seluruh dosen dan staf di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Makassar.

12. Kepada semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung

yang telah memberikan semangat dan dukungan.

Penulis menyadari bahwa proposal ini masih banyak kekurangan baik isi maupun

susunannya. Semoga skripsi ini dapat menjadi bahan acuan demi kelanjutan proses penelitian

selanjutnya.

Makassar, Januari 2020

Penulis

Page 11: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................

PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................

PERNYATAAN PERSETUJUAN PENGUJI ............................................

PERNYATAAN PENGESAHAN ................................................................

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT ...........................................................

RIWAYAT HIDUP .......................................................................................

ABSTRACT ................................................................................................... i

ABSTRAK ..................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6

1. Tujuan Umum ............................................................................... 6

2. Tujuan Khusus .............................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6

1. Secara Teoritis .............................................................................. 6

2. Secara praktis ................................................................................ 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 8

A. Akne Vulgaris ...................................................................................... 8

1. Definisi ........................................................................................... 8

Page 12: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

vi

2. Etiologi ........................................................................................... 8

3. Patogenesis ..................................................................................... 13

4. Gejala Klinis................................................................................... 16

5. Diagnosis ........................................................................................ 18

6. Tatalaksana .................................................................................... 20

B. Wudhu ................................................................................................. 22

1. Pengertian ....................................................................................... 22

2. Keutamaan Berwudhu ................................................................... 24

3. Rukun Wudhu ................................................................................ 24

4. Syarat-syarat Wudhu ...................................................................... 27

5. Sunnah-sunnah Wudhu .................................................................. 28

C. Hubungan antara Wudhu dan Akne ..................................................... 29

D. Tinjauan Keislaman ............................................................................ 31

1. Kesehatan Menurut Pandangan Islam ........................................... 31

2. Sakit Dalam Pandangan Islam ...................................................... 32

3. Kebersihan Dalam Pandangan Islam ............................................ 33

Kerangka Teori................................................................................................. 38

BAB III KERANGKA KONSEP .................................................................. 39

A. Kerangka Konsep Pemikiran................................................................ 39

B. Definisi Operasional............................................................................. 40

C. Hipotesis ............................................................................................... 41

BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................... 42

A. Desain Penelitian .................................................................................. 42

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 42

C. Sampel Penelitian ................................................................................. 42

D. Metode Pengambilan Data ................................................................... 44

E. Teknik Pengambilan Sampel................................................................ 45

Page 13: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

vii

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 45

G. Metode Pengolahan dan Penyajian Data .............................................. 46

H. Analisis Data ........................................................................................ 47

I. Alur Penelitian ..................................................................................... 49

J. Pengolahan dan Penyajian Data ........................................................... 50

K. Etika Penelitian .................................................................................... 50

BAB V HASIL ............................................................................................... 51

A. Gambaran Umum Populasi/Sampel .................................................... 51

B. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................... 51

C. Deskripsi Karakteristik Responden ..................................................... 52

D. Analisis ................................................................................................ 53

1. Analisis Univariat .................................................................... 53

2. Analisis Bivariat ...................................................................... 55

BAB VI PEMBAHASAN .............................................................................. 58

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 62

A. Kesimpulan ......................................................................................... 62

B. Saran .................................................................................................... 62

C. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 64

LAMPIRAN

Page 14: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

viii

DAFTAR SINGKATAN

AV : Akne Vulgaris

P.acnes : Propionibacterium acnes

Page 15: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

ix

DAFTAR TABEL

Tabel II.1. Klasifikasi Bekas Luka Akne ......................................................... 17

Tabel II.2 Gradasi Akne .................................................................................. 19

Tabel II.3 Algoritme Tatalaksana Akne .......................................................... 21

Tabel III.4 Definisi Operasional ..................................................................... 40

Tabel V.5 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Responden ................... 52

Tabel V.6 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Responden ...... 53

Tabel V.7 Distribusi Intensitas Wudhu ........................................................... 54

Tabel V.8 Distribusi Kejadian Akne Vulgaris ................................................ 55

Tabel V.9 Hubungan Intensitas Wudhu Terhadap Kejadian Akne Vulgaris ... 55

Tabel V.10 Hubungan Jenis Kelamin Terhadap Kejadian Akne Vulgaris…… 56

Page 16: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Ice Pick ....................................................................................... 17

Gambar II.2 Rolling ........................................................................................ 17

Gambar II.3 Boxcar ........................................................................................ 18

Gambar II.4 Hipertropik ................................................................................. 18

Gambar II.5 Akne derajat ringan .................................................................... 19

Gambar II.6 Akne derajat sedang ................................................................... 19

Gambar II.7 Akne derajat berat ...................................................................... 19

Gambar II.8 Kerangka Teori ........................................................................... 38

Gambar III.9 Kerangka Konsep Pemikiran .................................................... 39

Page 17: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Analissis Univariat

Lampiran 2 Analisis Bivariat

Lampiran 3 data Responden Berdasarkan Intensitas Berwudhu dan Akne Vulgaris

Lampiran 4 Kuesioner

Lampiran 5 Validasi kuesioner

Page 18: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh manusia, yang dimana fungsinya tidak

hanya melindungi organ internal dari tubuh tetapi juga merupakan hal yang dapat

menunjang penampilan seseorang, sehingga kulit sering kali mendapatkan perhatian

khusus bagi seseorang. Terutama kulit wajah yang menjadi pusat perhatian utama orang-

orang saat berkomunikasi. Penyakit kulit yang paling sering mengganggu dan mengenai

wajah adalah jerawat atau akne vulgaris.1

Akne vulgaris (AV) adalah penyakit peradangan menahun unit pilosebasea, dengan

gambaran klinis biasanya polimorfik yang terdiri atas berbagai kelainan kulit berupa:

komedo, papul, pustul, nodul, dan jaringan parut. Penderita biasanya mengeluh akibat

erupsi kulit pada pada tempat-tempat predileksi, yakni muka, bahu, leher, dada, punggung

bagian atas dan lengan bagian atas oleh karena kelenjar sebasea pada daerah yang aktif.2

Akne vulgaris mempengaruhi hampir 80% dari remaja dan dewasa muda, sering

berlangsung hingga dewasa. Sebenarnya akne memang dapat timbul kapan saja, di mana

saja, dan pada siapa saja. Dengan kata lain akne merupakan penyakit yang multifaktorial,

dan merupakan salah satu penyakit kulit tersering yang terjadi lebih dari 80% populasi dan

pada umumnya timbul pada masa pubertas dan dewasa muda.1 Akne sering menjadi tanda

pertama pubertas dan dapat terjadi satu tahun sebelum menarche atau haid pertama. Onset

akne vulgaris pada perempuan lebih awal daripada laki-laki karena masa pubertas

perempuan umumnya lebih dulu dari pada laki-laki.3

Page 19: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

2

Prevalensi penderita akne vulgaris 80 – 85% pada remaja dengan puncak insiden

usia 15 – 18 tahun, 12% pada wanita usia > 25 tahun dan 3% pada usia 35 – 44 tahun. Akne

vulgaris yang berat terlihat pada laki-laki dan perokok.1 Perempuan ras Afrika Amerika

dan Hispanik memiliki prevalensi akne tinggi, yaitu 37% dan 32%, sedangkan perempuan

ras Asia 30%, Kaukasia 24%, dan India 23%. Pada ras Asia, lesi inflamasi lebih sering

dibandingkan lesi komedonal, yaitu 20% lesi inflamasi dan 10% lesi komedonal. Tetapi

pada ras Kaukasia, akne komedonal lebih sering dibandingkan akne inflamasi, yaitu 14%

akne komedonal, 10% akne inflamasi.3 Akne vulgaris sebenarnya tidak mempengaruhi

status kesehatan umum, yang tidak memiliki bahaya vital dan yang tampaknya menjadi

penyakit sederhana tetapi dapat merupakan masalah besar dan penting hanya dengan

kemunculannya dalam kehidupan sosial saat ini di mana manusia ketika berkomunikasi

telah mencapai tingkat atas kepercayaan dirinya, karena kulit kita dan terutama wajah kita

adalah organ nomor satu untuk berkomunikasi dan sangat penting dalam hal persepsi

tubuh.4

Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan

tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas. Jerawat mungkin timbul pada

usia yang lebih muda karena pubertas lebih awal. Akne vulgaris akan berlanjut sampai usia

20-an dan 30-an di sekitar 64% dan 43% pada beberapa individu. Akne vulgaris terjadi

lebih awal dan lebih parah pada mereka yang memiliki riwayat keluarga positif menderita

akne vulgaris.1

Menurut catatan studi dermatologi kosmetika Indonesia menunjukkan yaitu 60%

penderita akne vulgaris pada tahun 2006, 80% terjadi pada tahun 2007 dan 90% pada tahun

2009. Prevalensi tertinggi yaitu pada umur 14-17 tahun, dimana pada wanita berkisar 83-

Page 20: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

3

85% dan pada pria yaitu pada umur 16-19 tahun berkisar 95-100%. Pada umumnya banyak

remaja yang bermasalah dengan jerawat, bagi mereka jerawat merupakan siksaan psikis.5

Etiologi pasti terjadinya akne vulgaris sampai saat ini belum diketahui, namun ada

banyak faktor risiko penyebab akne vulgaris yaitu genetik, hormon, gaya hidup, makanan,

psikis, dan kebersihan wajah.2 Salah satu faktor risiko dari akne vulgaris yaitu kebersihan

wajah yang dapat dengan mudah ditangani yaitu dengan melakukan cuci muka.

Sebagaimana seorang muslim telah kita ketahui dalam hadist dikatakan :

يإمان النظافة من الإTerjemahnya :

“Kebersihan adalah Sebagian dari Iman”

Muslim adalah orang atau seseorang yang menyerahkan dirinya secara sungguh-

sungguh kepada Allah. Jadi, dapat dijelaskan bahwa “wujud pribadi muslim” itu adalah

manusia yang mengabdikan dirinya kepada Allah, tunduk dan patuh serta ikhlas dalam

amal perbuatannya, karena iman kepada-Nya. Orang yang dapat dengan benar

melaksanakan aktivitas hidupnya seperti mendirikan shalat, menunaikan zakat, orang-

orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji.6

Salah satu hal yang wajib dilakukan sebelum melakukan ibadah shalat dan lain-

lainnya adalah sebaiknya berwudhu terlebih dahulu. Wudhu adalah salah satu cara

menyucikan anggota tubuh dengan air. Sebagaimana Allah pun telah memerintahkan umat

islam dalam firmannya (Q.S. Al-Maidah : 6).

Page 21: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

4

مإ ك لوا وجوه س لة فاغإ لى الص مإ إ ت ذا قمإ نوا إ ين آم ا الذ يه ا أ ي

لى مإ إ لك ج رإ أ مإ و حوا برءوسك س امإ افق و ر م لى الإ مإ إ يك د يإ أ و

لى وإ ع ضى أ مإ مرإ ت إنإ ك نإ روا و ه با فاط ن مإ ج ت نإ إنإ ك ن و يإ ب عإ ك الإ

جدوا لمإ ت اء ف س م الن ت وإ لمسإ ط أ ائ غ ن الإ مإ م ك نإ حد م اء أ وإ ج ر أ ف س

ا نإ ه م مإ م يك د يإ أ مإ و ك حوا بوجوه س با فامإ ي يدا ط موا صع يم ت اء ف م

يتم ل مإ و رك ه يط يد ل كنإ يرل مإ منإ حرج و ك يإ ل عل ع يجإ ل يريد الل

رون ك شإ مإ ت لك ع مإ ل ك يإ ل ه ع ت م عإ ن

Terjemahnya:

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka

basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh)

kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika

kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau

menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan

tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak

hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan

nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” (Q.S. Al-Maidah : 6)

Selain merupakan kewajiban yang harus dilakukan umat islam sebelum beribadah,

air wudhu juga memiliki manfaat bagi kesehatan. Salah satunya adalah kebersihan wajah

Page 22: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

5

yang dapat dicegah dari penyakit kulit seperti akne vulgaris. Adapun syarat-syarat yang

harus dipenuhi oleh seseorang sebelum berwudhu yaitu: islam, tamyis, tidak berhadas

besar, dengan air suci dan mensucikan, tidak ada yang menghalangi sampainya air ke

bagian tubuh yang menjadi anggota wudhu.7 Dimana selain mendapatkan kebersihan

wajah, adapun manfaat-manfaat wudhu yang lainnya yaitu: menghilangkan bau mulut,

mencegah penyakit pilek, menjaga kesehatan gigi, dan membersihkan tangan.8

Adapun mahasiswa-mahasiswa yang senantiasa menjaga wudhunya sebagai bentuk

beribadah kepada Allah SWT adalah mahasiswa di Ma’had Al-Birr Universitas

Muhammadiyah Makassar. Dimana tempat ini merupakan suatu lembaga pendidikan Islam

yang bergerak di bidang pengajaran bahasa Arab dan ilmu-ilmu keislaman. Ma’had Al-

Birr didirikan sebagai model pendidikan tinggi yang secara khusus mengkaji khasanah

keislaman klasik yang diperkaya dengan materi keilmuan Islam kontemporer.9

Tujuan didirikan Ma’had Al-Birr adalah untuk menghasilkan alumni muslim yang

berkompeten dalam ilmu Islam, terampil menerjemahkan dan berkomunikasi dalam bahasa

Arab, ahli dalam menyebarkan nilai-nilai keislaman dan bahasa Arab, serta mampu

menjawab masalah keagamaan kontemporer yang berkembang di tengah masyarakat.9

Selain merupakan lembaga islam yang digunakan sebagai tempat menimba ilmu,

Ma’had Al-Birr juga memiliki asrama, yang dimana dipergunakan untuk senantiasa

mendekatkan diri kepada Allah dengan cara beribadah. Beribadah kepada Allah tentulah

kita sebagai umat muslim harus senantiasa dalam keadaan suci. Mahasiswa-mahasiswa di

Ma’had Al-Birr adalah mahasiswa yang senantiasa menjaga wudhu. Oleh karena itu,

peneliti memilih Mahasiswa Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar

Page 23: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

6

sebagai sampel penelitian mengenai Pengaruh Intensitas Berwudhu Terhadap Kejadian

Akne Vulgaris.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah :

1. Apakah berwudhu memiliki pengaruh terhadap kejadian akne vulgaris pada mahasiswa

Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar?

2. Seberapa besar pengaruh intensitas berwudhu terhadap kejadian akne vulgaris pada

mahasiswa Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh intensitas berwudhu terhadap kejadian akne vulgaris pada

mahasiswa Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui apakah berwudhu memiliki pengaruh terhadap kejadian akne

vulgaris pada mahasiswa Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar.

b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh intensitas berwudhu terhadap kejadian

akne vulgaris pada mahasiswa Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah

Makassar.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis

a. Bagi peneliti

Page 24: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

7

Sebagai bahan referensi baru tentang adanya pengaruh intensitas berwudhu

terhadap kejadian akne vulgaris pada mahasiswa dengan rentang usia reproduktif.

b. Bagi responden

Sebagai bahan informasi tentang manfaat intensitas berwudhu terhadap kejadian

akne vulgaris pada mahasiswa sehingga dapat mengurangi terjadinya akne vulgaris

di masyarakat dan senantiasa menjaga wudhu sebagai bentuk ibadah kepada Allah

SWT.

2. Secara praktis

a. Bagi institusi pendidikan

Untuk institusi pendidikan bisa diperlihatkan sebagai bahan yang empiris dan

evidence based untuk pembuktian bahwa penelitian ini benar asli adanya.

b. Bagi profesi kesehatan

Bisa dijadikan sebagai acuan sosialisasi ke masyarakat sehingga akan mengurangi

angka kejadian akne vulgaris pada masyarakat luas.

c. Bagi masyarakat

Untuk masyarakat dapat dijadikan sebagai acuan untuk menghindari akne vulgaris

dengan cara berwudhu yang benar dan senantiasa untuk menjaga wudhu sebagai

bentuk ibadah kepada Allah SWT.

Page 25: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Akne Vulgaris

1. Definisi

Akne vulgaris (AV) merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri. Berupa

peradangan kronis folikel pilosebasea dengan penyebab multifaktor dan manifestasi

klinis berupa komedo, papul, pustul, nodus serta kista. Pada umumnya AV dimulai

pada usia (12-15 tahun), dengan puncak tingkat keparahan pada 17-21 tahun. Akne

vulgaris adalah penyakit terbanyak remaja usia 15-18 tahun.10

Selain akne vulgaris, akne dapat dibagi menjadi beberapa tipe klinis lain, yaitu :

- Akne juvenilis dan infantil

- Occupational acne

- Drug-induced acne

- Akne kosmetika

- Akne ekskorial

- Gram negative folliculitis.10

2. Etiologi

Tingkat jerawat mempengaruhi hampir semua orang di antara usia 15 dan 17 tahun

dan 15-20% orang muda, berjerawat sedang hingga parah. Angka prevalensi jerawat

pada usia 16 dan data sensus 1996 memperkirakan bahwa 40-50 juta orang AS

memiliki jerawat, dengan tingkat prevalensi 85% pada mereka yang berusia lanjut 12-

24 tahun.1

Page 26: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

9

Penyebab Akne vulgaris sangat banyak (multifaktorial), antara lain :

• Faktor genetik

Pada 60% pasien, riwayat acne vulgaris juga didapatkan pada satu atau

kedua orang tuanya. Penderita acne vulgaris yang berat mempunyai riwayat

keluarga yang positif. Diduga faktor genetik berperan dalam gambaran

klinik, penyebaran lesi, dan lamanya kemungkinan mendapat acne vulgaris

terutama genotip XYY.

• Faktor bangsa ras

Warga Amerika yang berkulit putih lebih banyak menderita acne

dibandingkan dengan ras yang berkulit hitam dan acne yang diderita lebih

berat dibandingkan dengan orang Jepang.

• Faktor makanan

Makanan sebagai salah satu faktor penyebab timbulnya acne vulgaris masih

diperdebatkan. Secara umum dikatakan bahwa makanan yang mengandung

banyak lemak, pedas, coklat, susu, kacang-kacangan, keju, alkohol dan

sejenisnya dapat merangsang kambuhnya acne vulgaris. Lemak yang tinggi

pada makanan akan mempertinggi kadar komposisi sebum, sedangkan

makanan dengan kadar karbohidrat tinggi dapat mempertinggi susunan

lemak permukaan kulit. Dalam sebuah studi disimpulkan bahwa diet rendah

GL (glycemic load) dapat memperbaiki lesi acne vulgaris dan perbaikan

sensitivitas insulin.

Page 27: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

10

• Faktor iklim

Cuaca yang panas dan lembab dapat memperparah acne vulgaris. Hidrasi

pada stratum koreneum epidermis dapat merangsang terjadinya acne

vulgaris dan pajanan sinar matahari yang berlebihan dapat memperburuk

acne vulgaris.

• Faktor jenis kulit

Jenis kulit berhubungan dengan acne vulgaris adalah kulit berminyak. Kulit

berminyak dan kotor oleh debu, polusi udara, maupun sel-sel kulit yang

mati yang tidak dilepaskan dapat menyebabkan penyumbatan pada saluran

kelenjar sebasea dan dapat menimbulkan acne vulgaris.

• Faktor kebersihan

Perilaku kebersihan diri dapat mengurangi kejadian akne vulgaris pada

remaja. Jenis kulit yang berminyak, kotor oleh debu atau polusi udara,

maupun sel-sel kulit mati yang tidak dilepaskan dapat menyebabkan

penyumbatan pada saluran kelenjar sebasea dan dapat menimbulkan akne

vulgaris.

• Faktor penggunaan kosmetik

Kosmetika dapat menyebabkan acne vulgaris jika mengandung bahan-

bahan komedogenik. Bahan-bahan komedogenik seperti lanolin,

petrolatum, minyak atsiri dan bahan kimia murni (asam oleik, butil stearat,

lauril alkohol, bahan pewarna (D&C) ) biasanya terdapat pada krim-krim

wajah. Untuk jenis kosmetik yang sering menyebabkan acne vulgaris

adalah bedak padat (compact powder).

Page 28: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

11

• Faktor psikis

Emosi, terutama stress sering ditemukan sebagai faktor penyebab

kambuhnya acne vulgaris. Adanya acne vulgaris kadang menimbulkan

kecemasan yang berlebihan dimana hal tersebut mendorong penderita

memanipulasi acne vulgarisnya secara mekanis, sehingga kerusakan

dinding folikel semakin parah dan bisa menimbulkan lesi-lesi acne vulgaris

baru.

• Faktor infeksi (Propionibacterium acnes)

Peradangan dan infeksi di folikel pilosebasea terjadi karena adanya

peningkatan jumlah dan aktivitas flora folikel yang terdiri dari

Propionilbacterium- Aknes, Corynebacterium Aknes, Pityrosporum ovale

dan Staphylococcus epidermidis. Bakteri-bakteri ini berperan dalam proses

kemotaksis inflamasi dan pembentukan enzim lipolitik yang mengubah

fraksi lipid sebum. Propionilbacterium Aknes berperan dalam iritasi epitel

folikel dan mempermudah terjadinya acne vulgaris. Selain itu, adanya

trauma fisik berupa gesekan maupun tekanan dapat juga merangsang

timbulnya acne vulgaris.

• Faktor hormonal

Pada 60–70% wanita lesi acne vulgaris menjadi lebih aktif kurang lebih

satu minggu sebelum haid oleh karena hormon progesteron. Estrogen dalam

kadar tertentu dapat menekan pertumbuhan acne vulgaris, pada wanita

diperlukan dosis yang melebihi kebutuhan fisiologis, sedangkan pada laki-

laki dosis tersebut dapat menimbulkan feminisasi. TSH dengan jalan

Page 29: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

12

tertentu juga dapat merangsang pertumbuhan acne vulgaris. Pil anti hamil

yang mengandung ethinilestradiol 0,05 mg atau lebih mempunyai efek yang

menguntungkan pada acne vulgaris. Androgen memegang peranan penting,

acne vulgaris tidak berkembang pada orang yang dikebiri. Androgen asal

jaringan, alfadihidrotestosteron lebih mudah dibentuk pada orang dengan

kulit acne vulgaris. Ovarektomi sebelum dewasa dan agenesis ovarii

mencegah timbulnya acne vulgaris. ACTH dan hormon gonadotropin

mempengaruhi ovarium dan kelenjar adrenal secara tidak Iangsung serta

merangsang kelenjar sebaceus, dengan demikian dapat memperberat acne

vulgaris.

• Faktor pekerjaan.11

Penderita acne vulgaris juga banyak ditemukan pada karyawan-karyawan

pabrik dimana mereka selalu terpajan bahan-bahan kimia seperti oli dan

debu-debu logam.

Adapun bakteri yang paling sering menginfeksi kulit sehingga terbentuk nanah

adalah bakteri Propionibacterium acnes, kemudian menyusul bakteri Staphylococcus

aureus dan Staphylococcus epidermidis. Propionibacterium acnes merupakan bakteri

flora normal pada kulit manusia, bakteri ini menghasilkan lipase yang dipecah

menjadi trigliserida, salah satu komponennya adalah sebum dan dipecah menjadi

asam lemak bebas. Lemak bebas ini akan menjadi pertumbuhan yang baik bagi

bakteri Propionibacterium acnes, selanjutnya bakteri berakumulasi menimbulkan

peradangan dan membentuk komedo yang menjadi salah satu faktor yang berperan

dalam terbentuknya jerawat.12

Page 30: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

13

3. Patogenesis

Terdapat empat patogenesis paling berpengaruh pada timbulnya AV, yaitu :

a. Produksi sebum yang meningkat

b. Hiperproliferasi folikel pilosebasea

c. Kolonisasi Propionibacterium acnes (P.acnes)

d. Proses inflamasi.10

a. Produksi sebum yang meningkat

Pada individu akne, secara umum ukuran folikel sebasea serta jumlah lobul

tiap kelenjar bertambah. Ekskresi sebum ada dibawah kontrol hormon

androgen.10

Telah diketahui bahwa akibat stimulasi hormon androgen kelenjar sebasea

berkembang pada usia individu 7-8 tahun. Hormon androgen berperan pada

perubahan sel-sel sebosit demikian pula sel-sel keratinosit folikular sehingga

menyebabkan terjadinya mikrokomedo dan komedo yang akan berkembang

menjadi lesi inflamasi.10

Sel-sel sebosit dan keratinosit folikel pilosebasea memiliki mekanisme

selular yang digunakan untuk mencerna hormon androgen, yaitu enzim-enzim

5-α-reduktase (tipe 1) serta 3β dan 7β hidroksisteroid dehidrogenase yang

terdapat pada sel sebosit basal yang belum diferensiasi. Setelah sel-sel sebosit

berdiferensiasi kemudian terjadi ruptur dengan melepaskan sebum ke dalam

duktus pilosebase. Proses diferensiasi sel-sel sebosit tersebut dipicu oleh

hormon androgen yang akan berikatan dengan reseptornya pada inti sel sebosit,

selanjutnya terjadi stimulasi transkripsi gen dan diferensiasi sebosit.10

Page 31: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

14

Pada individu akne, secara umum produksi sebum dikaitkan dengan respons

yang berbeda dari unit folikel pilosebasea masing-masing organ target, atau

adanya peningkatan androgen sirkulasi, atau keduanya. Misalnya, didapatkan

produksi sebum berlebih pada lokasi wajah, dada dan punggung, meskipun

didapatkan kadar androgen sirkulasi tetap. Sebagai kesimpulan, androgen

merupakan faktor penyebab pada akne, meskipun pada umumnya individu

dengan AV tidak mengalami gangguan fungsi endokrin secara bermakna.10

Pasien AV baik laki-laki maupun perempuan akan memproduksi sebum

lebih banyak dari individu normal, namun komposisi sebum tidak berbeda

dengan orang normal kecuali terdapat penurunan jumlah asam linoleat yang

bermakna. Jumlah sebum yang diproduksi sangat berhubungan dengan

keparahan AV.10

b. Hiperproliferasi folikel pilosebasea

Lesi akne dimulai dengan mikrokomedo. Lesi mikroskopis yang tidak

terlihat dengan mata telanjang, komedo pertama kali terbentuk dimulai dengan

kesalahan deskuamasise panjang folikel. Beberapa laporan menjelaskan

terjadinya deskuamasi abnormal pada pasien akne. Epitel tidak dilepaskan satu

per satu kedalam lumen sebagaimana biasanya. Penelitian imunohistokimiawi

menunjukkan adanya peningkatan proliferasi keratinosit basal dan diferensiasi

abnormal dari sel-sel keratinosit folikular. Hal ini kemungkinan disebabkan

berkurangnya kadar asam linoleat sebasea. Lapisan granulosum menjadi

menebal, tonofilamen dan butir-butir keratohialin meningkat, kandungan lipid

bertambah sehingga lama-kelamaan menebal dan membentuk sumbatan pada

Page 32: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

15

orifisumfolikel. Proses ini pertama kali ditemukan pada pertemuan antara

duktus sebasea dengan epitel folikel. Bahan-bahan keratin mengisi folikel

sehingga menyebabkan folikel melebar.10

Pada akhirnya secara klinis terdapat lesi non-inflamasi (open/closed

comedo) atau lesi inflamasi, yaitu bila P.acnes berproliferasi dan menghasilkan

mediator-mediator inflamasi.10

c. Kolonisasi P.acnes

P.acnes merupakan mikroorganisme utama yang ditemukan di daerah infra

infundibulum dan P.acnes dapat mencapai permukaan kulit dengan mengikuti

aliran sebum. P.acnes akan meningkat jumlahnya seiring dengan meningkatnya

jumlah trigliserida dalam sebum yang merupakan nutrisi bagi P.acnes.10

d. Proses inflamasi

P.acnes diduga berperan penting menimbulkan inflamasi pada AV dengan

menghasilkan faktor kemotaktik dan enzim lipase yang akan mengubah

trigliserida menjadi asam lemak bebas, serta dapat menstimulasi aktivasi jalur

klasik dan alternatif komplemen.10

Perubahan pengertian dalam patofisiologi akne membawa perubahan pula pada

tatalaksana akne. Patofisiologi akne yang terjadi menawarkan terapi kombinasi sebagai

terapi inisial, guna menekan secara simultan 2 atau 3 faktor-faktor patogenesis tersebut.

Pada akne vulgaris ringan, terutama akne komedonal dengan beberapa lesi inflamasi,

retinoid topikal merupakan terapi pilihan. Semua retinoid topikal bekerja pada

mikrokomedo dan mengurangi komedo serta lesi inflamasi.10

Page 33: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

16

Studi selanjutnya menunjukkan pengurangan secara signifikan lesi inflamasi akne

dan komedo pada terapi dnegan retinoid topikal yang dikombinasi dengan antimikroba.

Pada akne dengan lesi inflamasi yang dominan, terapi benzoil peroksida dan/atau

antibiotika topikal, bersama-sama dengan retinoid topikal mempercepat penyembuhan

lesi inflamasi. Untuk akne sedang dan berat digunakan antibiotik oral dikombinasi

dengan retinoid topikal. Pada kasus akne berat dan refrakter, misalnya akne nodular

atau akne konglobata, isotretinoin oral adalah terapi pilihan. Untuk kasus yang tidak

responsif dengan terapi konvensional, terapi hormonal dan isotretinoin oral menjadi

pilihan.10

4. Gejala klinis

Akne vulgaris mempunyai tempat predileksi di wajah dan leher (99%), punggung

(60%), dada (15%) serta bahu dan lengan atas. Kadang-kadang pasien mengeluh gatal

dan nyeri. Sebagian pasien merasa terganggu secara estetis. Kulit akne vulgaris

cenderung lebih berminyak atau sebore, tetapi tidak semua orang dengan sebore

disertai akne vulgaris.10

Efloresensi akne berupa: komedo hitam (terbuka) dan komedo putih (tertutup),

papul, pustul, nodus, kista, jaringan parut, dan perubahan pigmentasi. Komedo terbuka

(black head) dan komedo tertutup (white head) merupakan lesi non-inflamasi, papul,

pustul, nodus, dan kista merupakan lesi inflamasi.10

Lesi utama akne vulgaris adalah mikrokomedo atau makrokomedo, yaitu pelebaran

folikel rambut yang mengandung sebum dan P. acnes. Komedo yang tetap beradadi

bawah permukaan kulit tampak sebagai komedo white head, sedangkan komedo yang

bagian ujungnya terbuka pada permukaan kulit disebut komedo black head karena

Page 34: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

17

secara klinis tampak berwarna hitam pada epidermis. Scar dapat merupakan

komplikasi dari akne, baik akne non-inflamasi maupun inflamasi. Ada empat tipe scar

karena akne, yaitu : scar icepick, rolling, boxcar, dan hipertropik/deep.11

Tabel II.1 Klasifikasi bekas luka akne.13

Sub-tipe bekas luka akne Tanda-tanda klinis

Icepick

Gambar II.1 Icepick

Diameternya sempit (<2mm), dalam, tepi

jelas yang meluas secara vertikal ke

bagian dermis dalam atau lapisan

subkutan.

Rolling

Gambar II.2 Rolling

Diameter biasanya lebih dari 4-5 mm

berupa jaringan ikat abnormal dermis

yang berada di subkutan menyebabkan

baying di superficial dan

undulasi/penonjolan pada kulit.

Boxcar

Penurunan kulit berbentuk bulat hingga

oval dengan batas tepi vertikal yang

sangat jelas. Secara klinis lebih lebar dari

icepick dan tidak meruncing kedasar.

Page 35: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

18

Gambar II.3 Boxcar

Hipertropik/Deep

Gambar II.4 Hipertropik

Lesi bisa dangkal (0,1-0,5mm) atau dalam

(>0,5mm) dan seringnya berdiameter 1,5-

4,0mm.

5. Diagnosis

Akne vulgaris ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisis. Saat ini

klasifikasi yang digunakan di Indonesia (oleh FKUI/RSCM) untuk menentukan derajat

AV, yaitu ringan, sedang, dan berat, adalah klasifikasi menurut Lehmann dkk.(2002).

Klasifikasi tersebut diadopsi dari 2nd Acne Round Table Meeting (South East Asia),

Regional Consensus on Acne Management, 13 Januari 2003, Ho Chi Minh City-

Vietnam.10

Tabel II.2 Gradasi Akne.10

Derajat Lesi

Akne ringan Komedo <20, atau

Lesi inflamasi <15, atau

Page 36: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

19

Total lesi <30

Akne sedang Komedo 20-100 atau

Lesi inflamasi 15-50, atau

Total lesi 30-125

Akne berat Kista >5 atau komedo <100, atau

Lesi inflamasi >50, atau

Total lesi >125

Gambar II.5 Akne derajat ringan Gambar II.6 Akne derajat sedang

Gambar II.7 Akne derajat berat

6. Tatalaksana

Tujuannya yaitu mempercepat penyembuhan,

mencegah pembentukan akne baru dan mencegah

jaringan parut yang permanen

Page 37: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

20

a. Tatalaksana umum

(1) Mencuci wajah minimal 2 kali sehari

b. Tatalaksana medikamentosa

(1) Berdasarkan gradasi (berat-ringan) akne

(2) Diikuti dengan terapi pemeliharaan/pencegahan

Page 38: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

21

Pilihan Pertama

Ringan Sedang Berat

Komedonal Papular/pustular Papular/pustular Nodular Nodular/konglobata

Retinoid topikal Retinoid topikal +

antimikroba topikal

Antibiotik oral + retinoid

topikal +/- BPO

Antibotik oral + retinoid

topikal +/- BPO

Isotretinoin oral

Alternatif

Alt. Retinoid topikal

atau azelaic acid atau

asam salisilat

Alt agen antimikroba

topikal + Alt. Retinoid

topikal atau azelaic acid

Alt. Antibiotik oral + Alt.

Retinoid topikal +/- BPO

Isotretinoin oral atau

AR.Antibiotik oral + Alt

retinoid topikal +/- BPO /

azelaic acid

Antibiotik oral dosis

tinggi + retinoid topikal

+ BPO

Alternatif untuk

perempuan

Lihat pilihan pertama Lihat pilihan pertama Anti androgen oral +

topikal retinoid/azelaic

acid topikal +/-

antimikroba topikal

Anti androgen oral +

retinoid topikal +/-

antibiotik oral +/- alt.

Antimikroba

Anti-androgen oral

dosis tinggi + retinoid

topikal +/-

AR.antimikroba topikal

Terapi

maintenans

Retinoid topikal Retinoid topikal +/- BPO

Tabel II.3 Algoritme tatalaksana akne.10

Page 39: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

22

B. Wudhu

1. Pengertian

Wudhu menurut bahasa, dibaca dengan fathah huruf waw (wadhu) artinya nama

sebuah tempat yang digunakan untuk berwudhu, yang kata asalnya al-wadha’ah,

artinya bersih.14 Sedangkan menurut istilah wudhu adalah suatu cara membersihkan

diri dengan tujuan menghilangkan hadas dan najis yang ada di badan.15

Para fukaha (ahli fiqih) pengertian wudhu sebagai pekerjaan menggunakan air yang

dibasuhkan pada anggota-anggota badan tertentu yang diawali dengan niat. Menurut

Syaikh Kamil Muhammad ‘uwaidah dalam Fiqih Wanita Edisi Lengkap, dijelaskan

bahwa wudhu adalah membasuh bagian tertentu yang boleh ditetapkan dari anggota

badan dengan air sebagai persiapan bagi orang muslim untuk menghadap Allah SWT

(mendirikan shalat).16

Adapun menurut syariat wudhu adalah beribadah kepada Allah SWT dengan

membasuh empat anggota badan dengan cara khusus. Oleh karena itu, orang yang

membasuh anggota tubuhnya utuk diajarkan kepada orang lain tidak dianggap wudhu

karena, syariah, harus ada niat untuk ibadah kepada Allah SWT.17

Wudhu adalah beribadah kepada Allah SWT dengan membasuh empat anggota

badan dengan cara khusus dibawah air yang mengalir. Sehingga dengan wudhu kita

dapat menyucikan diri. Selain itu, tujuan dari wudhu adalah untuk menyucikan diri dan

membersihkan diri dari hadast.16

Sebagaimana telah dijelaskan dalam firman Allah dalam surah Al-Ma’idah ayat 6.

Page 40: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

23

مإ ك لوا وجوه س لة فاغإ لى الص مإ إ ت ذا قمإ نوا إ ين آم ا الذ يه ا أ ي

لى مإ إ لك ج رإ أ مإ و حوا برءوسك س امإ افق و ر م لى الإ مإ إ يك د يإ أ و

لى وإ ع ضى أ مإ مرإ ت نإ إنإ ك روا و ه نبا فاط مإ ج ت نإ إنإ ك ن و يإ ب عإ ك الإ

لمإ اء ف س م الن ت وإ لمسإ ائط أ غ ن الإ مإ م ك نإ د م ح اء أ وإ ج ر أ ف س

مإ يك د يإ أ مإ و ك حوا بوجوه س امإ با ف ي يدا ط موا صع يم ت اء ف جدوا م ت

يد كنإ ير ل مإ منإ حرج و ك يإ ل عل ع يجإ ل ا يريد الل ه م نإ م

رون ك شإ مإ ت لك ع مإ ل ك يإ ل ه ع ت م عإ م ن يت ل مإ و رك ه يط ل

Terjemahnya :

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka

basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan

(basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah,

dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus)

atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah

dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu.

Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan

menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” (Q.S. Al-Maidah: 6)

Page 41: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

24

2. Keutamaan berwudhu

a. Wudhu adalah setengah iman.21

b. Wudhu dapat menghapus dosa-dosa kecil.21

c. Wudhu dapat mengangkat derajat seorang hamba.21

d. Wudhu adalah cahaya bagi hamba pada hari kiamat

Yang dimaksud perhiasan seorang Mukmin ialah cahaya pada hari kiamat

karena bekas wudhu.21

3. Rukun wudhu

Rukun wudhu adalah segala sesuatu yang harus dilakukan saat melakukan wudhu.

Adapun rukun wudhu adalah sebagaimana tertera dalam QS. Al-Maidah ayat 6 diatas,

yaitu:

a. Niat

Secara etimologi, sebenarnya pengertian “niat” adalah “sengaja”

(alqashd). Adapun menurut syara’, niat adalah menyengaja melakukan

sesuatu yang diiringi dengan tindakan.

Niat juga merupakan prasyarat diterima atau tidaknya sebuah

ibadah. Hal ini berdasarkan hadits Nabi SAW berikut ini: “Sesungguhnya

segala perbuatan harus disertai dengan niat, dan sesungguhnya amal

seseorang tergantung daripada niatnya.”

Jadi apabila seseorang ingin melakukan wudhu tanpa niat, maka

ibadahnya dianggap tidak sah. Namun apabila ia mengambil wudhu terlebih

dahulu disertai dengan niat, maka ibadahnya dianggap sah.16

b. Membasuh seluruh bagian muka (wajah) secara merata

Page 42: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

25

Membasuh wajah artinya mengalirkan air ke wajah. Adapun batas

muka yang harus dibasuh adalah antara tempat tumbuh rambut kepala yang

wajar hingga ke bawah dagu, dan secara melintang antara kedua belah daun

telinga.20

Adapun jika terdapat jenggot laki-laki yang tumbuh lebat, sekiranya

orang yang berbicara didepannya tidak dapat melihat kulit (dagunya) dari

sela-sela jenggot, maka cukup membasuh pada bagian muka (yang tampak)

saja. Namun, jika jenggot yang tumbuh itu jarang-jarang (tipis), yaitu

sekiranya orang yang berbicara dapat melihat kulit dari dagunya, maka

wajib membasuh hingga air itu sampai mengenai bagian kulitnya.20

c. Membasuh kedua tangan sampai siku-siku

Siku merupakan tempat bertemunya tulang lengan atas dan bawah.

Termasuk anggota yang wajib dibasuh adalah segala sesuatu yang tumbuh

pada permukaan anggota wajib, seperti bulu tangan dan kuku, meskipun

panjang. Imam Syafi’i berkata: “Saya belum mengetahui ada seorang ulama

yang mengingkari bahwa siku termasuk sesuatu yang wajib dibasuh”.20

Jika orang yang sedang berwudhu buntung tangannya, maka ia

cukup membasuh anggota tangannya yang masih tersisa beserta kedua siku.

Sementara jika buntungnya di atas kedua tangan, maka ia cukup membasuh

yang masih tersisa dari kedua siku tersebut. Dan jika buntungnya tidak

menyisakan sama sekali dari kedua siku, maka tidak wajib baginya

membasuh tangan.20

d. Mengusap kepala

Page 43: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

26

Yaitu membasahi kepala atau rambut kepala, meskipun hanya

sehelai rambut. Kepala adalah anggota badan yang menjadi tempat

tumbuhnya rambut. Ia bermula dari bagian atas dahi hingga lubang tengkuk

di bagian belakang. Termasuk ke dalam pengetian kepala adalah dua pelipis

yang tumbuh di atas tulang yang timbul di bagian muka.18

Selanjutnya, zhahir firman Allah SWT “dan usaplah kepalamu”

tidak menuntut keharusan mengusap seluruh bagian kepala, namun ada juga

yang memahami bahwa mengusap sebagian kepala saja sudah mencukupi.20

e. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki

Wajib pula membasuh yang terdapat pada kedua kaki tersebut

seperti rambut (bulu yang tumbuh), jari tambahan dan kotoran (benda) yang

terdapat dibagian bawah kuku yang bisa mencegah air sampai mengenai

pada kuku, sebagaimana ketika membasuh kedua tangan.16

f. Tertib (urut) dalam urutan wudhu sesuai dengan urutan rukun (fardhu) yang

telah ditetapkan.

Yakni menjalankan rukun-rukun wudhu sesuai dengan urutannya,

mulai dari niat sampai membasuh kaki. Jadi kalau orang berwudhu lantas

tidak sesuai dengan urutan rukun wudhu, maka wudhunya dianggap tidak

sah.22

4. Syarat-syarat wudhu

a. Syarat-syarat wajib

1) Berakal; orang yang gila tidak wajib dan tidak sah wudhunya, yaitu pada waktu

gila ataupun pada waktu penyakit ayamnya kambuh.

Page 44: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

27

2) Baligh; wudhu tidak diwajibkan kepada anak-anak dan tidak sah kecuali dari

seorang yang mumayyiz. Mumayyiz juga merupakan syarat bagi sahnya

wudhu.

3) Islam; syarat ini menjadi syarat dalam semua ibadah, seperti bersuci, shalat,

zakat, puasa, dan juga haji.

4) Mampu menggunakan air yang suci dan mencukupi.

5) Hadats; orang yang sedang dalam keadaan memiliki wudhu tidak diwajibkan

mengulagi wudhu, yaitu berwudhu atas wudhu yang belum batal.

6) Suci dari haid dan nifas, yaitu ketika seorang wanita berhenti dari keduanya

menurut pandangan syara’. Oleh sebab itu, wudhu tidak diwajibkan atas

perempuan yang sedang haid dan nifas.

7) Waktu yang sempit, hal ini karena perkara-perkara syara’ ditujukan kepada

seorang mukallaf dalam waktu yang sempit (yaitu pada akhir waktu) dan dalam

waktu yang panjang (yaitu pada permulaan waktu), maka wudhu tidak

diwajibkan ketika waktu yang panjang. Akan tetapi ia diwajibkan ketika waktu

sempit.18

b. Syarat-syarat sah

1) Meratakan air yang suci ke atas kulit, yaitu meratakan air ke seluruh anggota

yang wajib dibasuh, hingga tidak ada bagian yang tertinggal.

2) Menghilangkan apa saja yang menghalangi air sampai ke anggota wudhu.

3) Tidak terdapat perkara-perkara yang menafikan wudhu atau berhentinya

perkara-perkara yang membatalkan wudhu.

4) Masuknya waktu shalat.18

Page 45: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

28

5. Sunnah-sunnah wudhu

a. Membaca Basmalah.21

b. Membasuh kedua telapak tangan sampai kepergelangan, sebanyak 3 kali sebelum

memasukkannya kedalam bejana bila baru bangun tidur.21

c. Membersihkan gigi atau bersiwak (menggosok gigi).21

d. Berkumur-kumur 3 kali.

Yaitu menggerak-gerakkan air di dalam mulut dari pinggir mulut ke pinggir

mulut yang lain, lalu mengeluarkannya.21

e. Istinsyaq dan istintsar tiga kali

Istinsyaq adalah memasukkan atau menghirup air sampai ke dalam rongga

hidung. Sedangkan istintsar berarti mengeluarkan air tersebut dari dalam hidung.21

f. Mengusap kedua telinga

Kedua telinga menurut jumhur termasuk bagian dari kepala, dan Rasulullah

SAW mengusap kepala hanya sekali. Termasuk bagian kepala lainnya adalah putih-

putih yang ada di atas kedua telinga. Bagian ini wajib diusap bersamaan dengan

mengusap kepala. Adapun kesunnahannya adalah mengusap bagian dalam kedua

telinga dengan kedua jari telunjuk, dengan mengusap bagian luarnya dengan kedua

jari jempol sebagai bentuk peneladanan jejak Rasulullah SAW.21

g. Menyilangi anak-anak jari dari kedua tangan ketika membasuh tangan. Demikian

pula menyilangi anak-anak jari dari kedua kaki ketika membasuh kaki.21

h. Mendahulukan anggota badan bagian kanan sebelum yang kiri, baik ketika

membasuh tangan maupun kaki.16

i. Memulai mengusap rambut pada bagian depan ubun-ubun.16

Page 46: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

29

j. Selesai wudhu, menghadap kiblat dan berdoa.16

C. Hubungan antara Wudhu dan Akne Vulgaris

Akne vulgaris pada umumnya menyerang pada usia prevalensi rata – rata 12-15

tahun, dengan puncak tingkat keparahan pada 17-21 tahun. Akne vulgaris adalah penyakit

terbanyak remaja usia 15-18 tahun.10 Berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa ada

banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya akne vulgaris, tetapi faktor yang sangat

berperan penting yaitu kebersihan wajah. Kebersihan yang baik adalah kebersihan yang

menghilangkan kelebihan sebum tanpa merusak lipid pelindung kulit, dan menghilangkan

bakteri dari permukaan kulit. Penelitian ini sekaligus mendukung hipotesis bahwa

kebersihan wajah dapat memengaruhi terjadinya akne vulgaris.23

Sebagai seorang muslim, kebersihan wajah dapat dilakukan dengan cara senantiasa

menjaga wudhu, yang dimana merupakan salah satu bentuk beribadah kepada Allah SWT.

Dalam rukun wudhu terdapat penjelasan mengenai membasuh wajah, yang frekuensinya

disunnahkan sebanyak 3x. Jadi setiap akan melakukan ibadah dianjurkan untuk senantiasa

berwudhu sehingga dalam pelaksanaan ibadah dalam keadaan suci.20

Kebersihan wajah disini dimaksudkan adalah perilaku berwudhu yang dapat

mengurangi kejadian akne vulgaris, sebagai contoh membasuh wajah. Membasuh wajah

yang baik yaitu 3-4x sehari, tidak diperkenankan mencuci wajah, menggosok wajah dan

mengeringkan wajah yang berlebihan karena dapat menyebabkan iritasi, merangsang

memproduksi minyak yang berlebih dan memperpanjang siklus jerawat.23

Kebanyakan orang seringkali mengabaikan tentang kebersihan wajah mereka, dan

lebih mementingkan kegiatan pribadi. Saat beraktivitas di luar ruangan, ekskresi keringat

dan sebum meningkat ditambah terkena paparan debu, kotoran dan polusi menyebabkan

Page 47: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

30

kulit wajah menjadi kotor dan berminyak. Hal ini dapat menjadi tempat berkembangnya

bakteri P. acnes yang merupakan tempat tumbuh pada folikel pilosebasea.23

Kebersihan wajah adalah kebersihan yang mengurangi bakteri atau

mikroorganisme dari permukaan kulit dengan cara mengurangi sebum dan kotoran tanpa

menghilangkan lipid barrier kulit. Lipid barrier kulit berfungsi menjaga homeostasis air,

mencegah transepidermal water loss dan evaporasi air pada lapisan epidermis sehingga

dapat terjadi dehidrasi, selain itu berfungsi mencegah mikroorganisme atau bahan kimia

masuk ke dalam kulit.23

Pada akne vulgaris, kelebihan sebum menyebabkan komposisi sebum mengalami

modifikasi dan defisiensi asam linoleat sehingga terjadi pertambahan squalene lalu

menyebabkan penurunan epidermal barrier yang memicu peningkatan kolonisasi P.acnes.

Bakteri ini menghasilkan enzim lipase yang memecah sebum menjadi gliserol dan asam

lemak bebas yang memicu proliferasi hiperkeratosis yang menyumbat duktus. Selanjutnya

merangsang proses inflamasi dengan melepaskan kemoatraktan yang menyebabkan

rekrutmen limfosit dan netrofil ke dalam dinding folikel pilosebasea.23

Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, kebersihan wajah sangat berhubungan

dengan kejadian akne vulgaris. Sebab dengan melakukan kebersihan wajah yang dimana

kegiatan ini bisa dilakukan pada saat berwudhu, dapat mengurangi sebum dan kotoran

tanpa menghilangkan lipid barrier kulit.23

D. Tinjauan Keislaman

1. Kesehatan Menurut Pandangan Islam

“Kesehatan merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia” demikian sabda Nabi

Muhammad SAW. Karena kesehatan merupakan hak asasi manusia, yang sesuai

Page 48: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

31

dengan fitrah manusia, maka islam menegaskan perlunya istiqomah memantapkan

dirinya. Satu-satunya jalan dengan melaksanakan perintahnya-Nya dan meninggalkan

laranga-Nya. Allah berfirman : “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu

pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh-penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang

berada) dalam dada dan petunjuk dan rahmat bagi orang-orangnya yang beriman”

(QS. Yunus 57).26

Pada dasarnya, agama sangat menganjurkan kesehatan, sebab apa yang bisa

dilakukan oleh seseorang dalam keadaan sehat lebih banyak daripada apa yang bisa

dilakukannya dalam keadaan sakit. Manusia bisa beribadah, berjihad, berdakwah, dan

membangun peradaban dengan baik, jika faktor fisik berada dalam kondisi yang

kondusif. Jadi, kesehatan fisik secara tidak langsung merupakan faktor yang cukup

menentukan bagi tegaknya kebenaran dan terwujudnya kebaikan.27

Pola hidup sehat ada tiga macam: pertama, melakukan hal-hal yang berguna untuk

kesehatan; kedua, menghindari hal-hal yang membahayakan kesehatan; ketiga,

melakukan hal-hal yang dapat menghilangkan penyakit yang diderita.26

2. Sakit Dalam Pandangan Islam

Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, umat

manusia secara beramai-ramai memburu kemewahan hidup tanpa memperhatikan

kebersihan lingkungannya. Disisi lain masih banyak manusia yang terkungkung

dengan penderitaan hidup. Akibatnya, ketidakmampuan mengatasi kesulitan hidup

banyak, banyak manusia yang mengalami keguncangan jiwa karena tertekan oleh suatu

kondisi. Kondisi yang menekan ini membuat jiwanya guncang lalu menimbulkan

penderitaan batin atau muncul bermacam-macam penyakit pada fisik. Dalam

Page 49: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

32

perjalanan hidupnya di dunia, manusia menjalani tiga keadaan penting: sehat, sakit,

atau mati. Kehidupan itu sendiri selalu diwarnai oleh hal-hal yang saling bertentangan,

yang saling berganti mengisi hidup ini tanpa pernah kosong sedikit pun. Sehat dan sakit

merupakan warna dan rona abadi yang melekat dalam diri manusia. Tetapi kebanyakan

manusia memperlakukan sehat dan sakit secara tidak adil. Mereka menganggap sakit

merupakan beban dan penderitaan yang tidak ada maknanya. Orang yang beranggapan

demikian jelas melakukan kesalahan, sebab Allah SWT selalu menciptakan sesuatu

atau memberikan suatu ujian kepada hamba-Nya pasti ada hikmah/pelajaran dibalik itu

semua.28

Dalam keadaan sakit seseorang selain mengeluhkan penderitaan fisiknya, mereka

juga biasanya disertai gangguan/guncangan jiwa dengan gejala ringan seperti stress

sampai tingkat yang lebih berat. Kecemasan dan ketakutan pada penderita ini dapat

menyebabkan timbulnya stress psikis yang justru akan melemahkan respon imunologis

(daya tahan tubuh) dan mempersulit proses penyembuhan diri bagi mereka yang sakit.

Menghadapi kondisi seperti ini, bimbingan rohani sangat diperlukan agar jiwa manusia

tidak terguncang dan menjadi lebih kuat yang berguna untuk proses penyembuhan.

Gangguan psikis lainnya yang sering di alami saat seseorang sakit adalah putus asa.28

3. Kebersihan Dalam Pandangan Islam

Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk menjaga kebersihan anggota badan

dengan berwudhu setiap akan melaksanakan shalat. Sehingga dengan wudhu inilah

anggota-anggota badan seperti wajah, mulut, hidung, dua tangan dan kaki, kepala dan

dua telinga yang terkena kotoran, keringat dan tanah akan menjadi bersih.16

Page 50: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

33

Kesucian dan kebersihan merupakan bagian dari kesempurnaan nikmat yang

diberikan Allah kepada hamba-Nya karena bersih merupakan modal awal dari hidup

sehat. Kesehatan merupakan nikmat yang tidak ternilai harganya. Allah berfirman

dalam hal ini :

يتم ل مإ و رك ه يط يد ل كنإ يرل مإ منإ حرج و ك يإ ل عل ع يجإ ل ا يريد الل م

ه ت م عإ رون ن ك شإ مإ ت لك ع مإ ل ك يإ ل ع

Terjemahnya:

“Allah tidak ingin menjadikan kamu susah tetapi Dia ingin menyucikan kamu dan

menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu semoga kamu bersyukur.” (QS: Al-

Maidah:6).

Di samping itu juga terdapat hadits-hadits dari Rasulullah SAW yang berbicara

tentang kebersihan ini, bahkan Rasulullah SAW mengaitkan kebersihan itu dengan

keimanan seseorang. Rasulullah SAW bersabda :

النظافة من

يإمان الإ Terjemahnya : “Kebersihan itu sebagian dari iman.” (HR. Ahmad) Dalam hadits di atas sangat jelas dikatakan bahwa kebersihan dan kesucian

merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keimanan, oleh sebab itu orang

Page 51: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

34

yang tidak menjaga kebersihan dan kesucian sama dengan telah mengabaikan sebagian

dari nilai-nilai keimanannya, sehingga dia belum termasuk orang yang betul-betul

beriman. Kebersihan diri sendiri itu akan sangat berpengaruh terhadap aktivitas kita sehari-

hari, sama pentingnya dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita, oleh sebab

itu menjaga kebersihan lingkungan sama pentingnya dengan menjaga kebersihan diri.

Hendaklah kita selalu menjaga kebersihan sumber air, seperti sumur, kolam, sungai,

dan lain-lain, karena air itu akan kita gunakan sebagai sumber air minum, mencuci,

mandi dan sebagainya. Air yang tercemar akan menyebabkan lahirnya berbagai

penyakit seperti diare, malaria, demam berdarah, jerawat dan lain-lain. Dalam hal ini

Islam telah dengan tegas melarang umatnya supaya tidak mengotori sumber air itu.24 رين ه ط ت م يحب الإ ين و اب و يحب الت إن الل

Terjemahnya:

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang

yang menyucikan diri”. (Q.S. al-Baqarah: 222)

Yusuf Qardhawi menjelaskan bahwa kebersihan itu harus mendapatkan perhatian

yang lebih, hal ini didasarkan atas beberapa pertimbangan penting. Pertama,

kebersihan merupakan hal yang disukai Allah. Allah berfirman: “Sesungguhnya Allah

menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang menyucikan diri”. (Q.S.

al-Baqarah: 222). Kedua, kebersihan merupakan pangkal kesehatan dan kekuatan.

Islam senantiasa mendorong untuk selalu menjaga kesehatan badan dan kekuatan

jasmani. Ketiga, kebersihan merupakan syarat bagi keindahan atau untuk tampil indah

Page 52: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

35

yang disukai Allah dan Rasul-Nya. Dalam sebuah hadis shahih dikatakan:

“Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan”. Keempat, kebersihan dan

penampilan dhahir yang baik merupakan faktor penguat ikatan antar sesama manusia.

Manusia yang waras-sesuai fitrahnya pasti tidak menyukai hal-hal yang menjijikkan

dan akan menghindari orang-orang yang menjijikkan.25

Hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata bahwa Rasulullah

shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

أ دث حتى يتوض صلة أحدكمإ إذا أحإ ل يقإبل الل

Terjemahnya:

“Tidak akan diterima shalat seorang diantara kalian jika ia berhadast hingga dia

berwudhu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Shalat itu ada yang diterima dan ada yang tidak diterima. Shalat yang diterima

berarti yang sesuai dengan tuntunan, yang tidak diterima berarti yang tidak sesuai

dengan tuntunan agama. Shalat orang yang berhadats dalam keadaan lupa juga tidaklah

diterima. Begitu pula orang yang junub tidaklah diterima shalatnya sampai ia mandi.

Shalat orang yang berhadats itu haram. Ia tidak boleh melakukan shalat sampai ia

berwudhu. Dan jika ia sudah tahu haramnya lantas tetap melaksanakan shalat dalam

keadaan berhadats berarti ia menentang dan termasuk istihza’ (mengejek) syariat. Jika

seseorang itu berwudhu untuk shalat lantas masuk waktu shalat berikutnya dan

wudhunya belum batal, ia masih boleh menggunakan wudhu tersebut untuk shalat. Jadi

Page 53: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

36

ketika seseorang berhadast, kemudian hendak melaksanakan shalat, maka shalatnya

tidak akan diterima sampai dia melakukan wudhu.16

Wudhu mempunyai banyak manfaat terhadap kesehatan jasmani. Media yang

digunakan untuk berwudhu adalah air. Air bersifat membersihkan, menyejukkan, dan

syifa’ (terapis). Air dalam kaitannya dengan kesehatan banyak sekali manfaatnya, baik

sebagai media bagi obat-obatan maupun air itu sendiri dijadikan sebagai media

pengobatan. Sholeh Gisymar, ahli terapi alternatif, mengatakan bahwa: “Ketika air

wudhu membasuh anggota wudhu, secara langsung akan membuat darah bereaksi

sehingga bisa bekerja lebih cepat dan gesit mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Hal ini

bisa terjadi karena ketika air wudhu mengenai tubuh akan menyebabkan normalisasi

suhu tubuh sebagai akibat bertemunya suhu panas dalam tubuh dengan dinginnya

guyuran air wudhu. Saat itu juga darah mengalir ke daerah seputar wajah, kedua tangan

dan telapak kaki dengan sangat lancar.”29

Bagian tubuh yang terkena air wudhu adalah bagian tubuh yang terbuka, yang

sering dihinggapi bakteri dan virus yang menyebabkan penyakit, sehingga bagian itu

harus dibersihkan agar terhindar dari berbagai penyakit.30

“Aku mendengar Rasulullah shallallahu’ alaihi wa sallam bersabda :

“Sesungguhnya umatku dipanggil pada hari kiamat dalam keadaan ghurran muhajjilin

(wajah dan badannya bercahaya) karena bekas wudhu, maka barangsiapa mampu

untuk memanjangkan ghurran, hendaklah ia melakukannya.” (HR. Bukhari dan

Muslim).

ود وجوه م تبإيض وجوه وتسإ هيإ يوإ اللهم بي ضإ وجإ

Page 54: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

37

Terjemahnya :

“Ya Allah, putihkanlah wajahku di hari ketika wajah-wajah memutih dan

menghitam.”

Doa ini dipanjatkan agar di akhirat kelak Allah menggolongkan kita sebagai orang

baik, dimana saat berkumpul di padang mahsyar, orang baik dicirikan dengan berwajah

putih, dan sebaliknya orang jelek dicirikan dengan berwajah hitam kusam.

Kodrat dari manusia jika ingin terlihat menarik dan membuat wajah kita berseri-

seri dan seolah bercahaya. Namun ketauhilah bahwa doa dan amalan diatas hanyalah

salah satu ihktiar dari kita. Adapun jika kita ingin agar wajah terlihat cerah dan

bercahaya, maka lakukanlah dengan bertakwa kepada Allah SWT. Kerjakan semua

perintahnya dan jauhi semua larangannya. Maka dengan begitu wajah kita akan tampak

bercahaya. Lihatlah para ulama, para waliyullah, dan para orang orang sholeh, maka

akan kita dapati wajah mereka penuh dengan cahaya dan indah untuk dipandang. Itu

karena mereka bertakwa kepada Allah SWT dan tidak lepas dari sunnah sunnah Rasul

SAW.

Kerangka Teori

Cara berwudhu

1. Genetik

2. Ras

3. Makanan

4. Hormonal

5. Iklim

6. Psikis

7. Pengunaan

kosmetik

8. Infeksi dan trauma

9. Jenis kulit

10. Kebersihan

11. Pekerjaan

Page 55: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

38

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran variabel yang akan diteliti

Berdasarkan uraian dari latar belakang, tujuan penelitian dan tinjauan pustaka maka

dapat dibuat kerangka konsep sebagai berikut:

Intensitas Berwudhu Akne Vulgaris

1. Definisi wudhu

2. Keutamaan

berwudhu

3. Rukun wudhu

4. Syarat-syarat

wudhu

5. Sunnah-sunnah

wudhu

1. Definisi akne

vulgaris

2. Etiologi akne

vulgaris

3. Patogenesis akne

vulgaris

4. Gejala klinis akne

vulgaris

5. Diagnosis akne

vulgaris

6. Tatalaksana akne

vulgaris

Intensitas Berwudhu Akne Vulgaris

Page 56: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

39

Keterangan :

: variabel independent

: variabel dependent

B. Definisi Operasional

III.4 Definisi Operasional

No Variabel

Definisi

operasional

Alat ukur Hasil ukur Cara ukur

Skala

ukur

Page 57: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

40

1 Intensitas

berwudhu

Intensitas

berwudhu yang

dapat

didefinisikan

menyengaja

membasuh dan

mengusap,

bagian tubuh

dengan air guna

untuk

mensucikan dan

menghilangkan

hadast dan najis

yang ada

dibadan.

Kuesioner 1. Sering

berwudhu

diluar shalat

wajib: Jika >

3 pertanyaan

dijawab “Ya”

2. Jarang

berwudhu

diluar shalat

wajib: Jika

< 3

pertanyaan

dijawab “Ya”

Responden

mengisi

kuesioner

sesuai

dengan

penjelasan

yang

diberikan

Nominal

2 Akne

vulgaris

Akne Vulgaris

yang dapat

didefinisikan

sebagai penyakit

yang dapat

sembuh sendiri.

Berupa

peradangan

Kuesioner 1. Positif akne

vulgaris :

Jika

Pertanyaan

Nomor 1

dijawab “Ya”

2. Jarang

berwudhu :

Responden

mengisi

kuesioner

sesuai

dengan

penjelasan

Nominal

Page 58: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

41

kronis folikel

pilosebasea

dengan

penyebab

multifaktor dan

manifestasi

klinis berupa

komedo, papul,

pustul, nodus

serta kista.

Jika < 3

pertanyaan

dijawab “Ya”

yang

diberikan

C. Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis Alternative (Ha)

Ada Pengaruh Intensitas Berwudhu Terhadap Kejadian Akne Vulgaris Pada

Mahasiswa Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Hipotesis Null (H0)

Tidak ada Pengaruh Intensitas Berwudhu Terhadap Kejadian Akne Vulgaris Pada

Mahasiswa Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar.

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Page 59: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

42

Jenis desain penelitian yang digunakan berupa observasional dengan rancangan

cross sectional (potong lintang). Studi cross sectional mempelajari korelasi antara variabel

bebas terhadap efeknya dengan cara observasi atau pengumpulan data sekaligus dalam

satu waktu. Studi cross sectional peneliti hanya melakukan observasi dan pengukuran

terhadap variabel bebas (Intensitas Berwudhu) dan variabel terkait (Akne Vulgaris) pada

subjek penelitian sebanyak satu kali pengukuran dan dalam waktu yang sama.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di Asrama Putra/putri Ma’had Al-Birr Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Waktu penelitian

Juli 2019- Agustus 2019

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Ma’had Al-Birr Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Sampel

a. Kriteria inklusi

1) Mahasiswa Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar yang hadir

dan bersedia menjadi responden

2) Bersedia menandatangi informed consent

3) Berusia 17-19 tahun.

b. Kriteria eksklusi

Page 60: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

43

1) Mahasiswa Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar yang tidak

hadir saat penelitian berlangsung.

2) Semua Mahasiswa Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar yang

menderita penyakit kulit diwajah selain akne vulgaris.

3. Besar sampel

𝑛1 = 𝑛2 = (𝑍𝛼√2𝑃𝑄+𝑍𝛽√𝑃1𝑄1+𝑃2𝑄2

(𝑃1+𝑃2))

2

Zα = deviat baku alfa

Zβ = deviat baku alfa

P2 = proporsi pada kelompok yang sudah diketahui nilainya

Q2 = 1 – P2

P1 = proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan judgement peneliti

Q1 = 1 – P1

P1 – P2 = selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna

P = proporsi total = (P1 + P2)/2

Q = 1 - P

Maka,

𝑛1 = 𝑛2 = (𝑍𝛼√2𝑃𝑄 + 𝑍𝛽√𝑃1𝑄1 + 𝑃2𝑄2

(𝑃1 − 𝑃2))

2

Page 61: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

44

𝑛1 = 𝑛2 = (1,282√2𝑥0,6𝑥0,4 + 0,842√0,7𝑥0,3 + 0,5𝑥0,5

(0,7 − 0,5))

2

𝑛1 = 𝑛2 = (1,282√0,48 + 0,842√0,46

(0,2))

2

𝑛1 = 𝑛2 = (1,282 𝑥 0,692 + 0,842 𝑥 0,678

(0,2))

2

𝑛1 = 𝑛2 = (0,887 + 0,570

(0,2))

2

𝑛1 = 𝑛2 = (1,457

0,2)

2

𝑛1 = 𝑛2 = (7,285)2

𝑛1 = 𝑛2 = 53,07 → 54 Sampel

D. Metode Pengambilan Data

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik observasional yang

dilakukan dengan pendekatan cross-sectional. Untuk mengetahui pengaruh intensitas

berwudhu terhadap kejadian akne vulgaris pada Mahasiswa Ma’had Al-Birr Universitas

Muhammadiyah Makassar.

E. Teknik Pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan teknik purposive

sampling, dimana sampel diambil berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi atau

pertimbangan. Data tersebut didapatkan dari pembagian kuesioner yang di berikan kepada

Mahasiswa Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 62: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

45

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh

melalui pembagian kuesioner yang diberikan kepada Mahasiswa Ma’had Al-Birr

Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Sumber Data

Sumber data primer adalah materi atau kumpulan fakta yang dikumpulkan sendiri

oleh peneliti saat penelitian berlangsung. Dalam penelitian ini sumber daya yang

diambil berasal dari Mahasiswa Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah

Makassar sebanyak 121 orang yang bersedia menjadi responden.

3. Instrumen Pengumpulan Data

Kuesioner tentang Pengaruh Intensitas Berwudhu Terhadap Kejadian Akne

Vulgaris Pada Mahasiswa Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Prosedur Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dengan cara membagikan kuesioner penelitian kepada

responden yang telah dipilih, kemudian setelah di jawab akan dilakukan pengumpulan

langsung kuesioner yang telah diberikan kepada Mahasiswa Ma’had Al-Birr

Universitas Muhammadiyah Makassar yang mencakup kuesioner Pengaruh Intensitas

Berwudhu Terhadap Kejadian Akne Vulgaris.

G. Metode Pengolahan dan Penyajian Data

1. Pengolahan Data

Page 63: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

46

Data primer yang dikumpulkan dalam penelitian ini akan diolah dengan

menggunakan program statistik di perangkat komputer melalui prosedur seperti

berikut:

a. Editing

Editing bertujuan untuk meneliti kembali jawaban menjadi lengkap. Editing

dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau ketidaksengajaan

kesalahan pengisian dapat segera dilengkapi atau disempurnakan. Editing

dilakukan dengan cara memeriksa kelengkapan data, memperjelas serta melakukan

pengolahan terhadap data yang dikumpulkan.

b. Coding

Coding adalah pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk

dalam kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka

atau huruf yang memberikan petunjuk atau identitas pada suatu informasi atau data

yang akan dianalisis.

c. Entry (Penginputan Data)

Pada tahap ini dilakukan pemasukan data-data yang sudah dikumpulkan

kedalam program komputer untuk proses analisis.

d. Cleaning (Pembersihan Data)

Pada tahap ini dilakukan proses pembersihan data untuk mengidentifikasi dan

menghindari kesalahan sebelum data dianalisa. Proses cleaning diawali dengan

menghilangkan data yang tidak lengkap.

Page 64: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

47

2. Penyajian Data

Hasil pengolahan data tersebut disajikan dalam bentuk narasi, tabel, distribusi

frekuensi disertai interpretasi.

H. Analisis Data

1. Analisis univariat

Adalah analisis yang dilakukan terhadap setiap variabel dari hasil penelitian.

Analisis univariat berfungsi untuk mengetahui gambaran data yang dikumpulkan

misalnya dalam bentuk distribusi frekuensi.

2. Analisis bivariat

Adalah analisis yang dilakukan terhadap hubungan antara dua variabel yaitu

variabel dependen dan independen dalam bentuk tabulasi silang dengan menggunakan

program statistik.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square yaitu dengan tingkat

kepercayaan 95% dengan melihat besarnya p-value. Apabila p-value kurang dari 0,05

berarti hubungan tersebut bermakna secara statistik serta menggunakan uji alternatif lain

yaitu Fisher’s Exact Test dan Kolmogorov-Smirnov Test.

Analisis bivariat dilakukan dengan uji Chi Square untuk mengetahui hubungan

yang signifikan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat. Dimana

rumus dari Chi Square yaitu:

Page 65: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

48

Dimana:

O= Frekuensi nilai yang diamati (Observed value)

E= Frekuensi nilai yang diharapkan (Expected value)

Uji Chi-square merupakan uji non parametris yang paling banyak digunakan.

Namun perlu diketahui syarat-syarat uji ini adalah: frekuensi responden atau sampel yang

digunakan besar, sebab ada beberapa syarat di mana chi-square dapat digunakan yaitu:

1. Tidak ada cell dengan nilai frekuensi kenyataan atau disebut juga actual count (F0)

sebesar 0 (Nol).

2. Apabila bentuk tabel kontingensi 2 X 2, maka tidak boleh ada 1 cell saja yang

memiliki frekuensi harapan atau disebut juga expected count ("Fh") kurang dari 5.

3. Apabila bentuk tabel lebih dari 2 x 2, misal 2 x 3, maka jumlah cell dengan frekuensi

harapan yang kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20%.

Apabila tabel kontingensi 2 x 2 seperti di atas, tetapi tidak memenuhi syarat seperti

di atas, yaitu ada cell dengan frekuensi harapan kurang dari 5, maka rumus harus diganti

dengan rumus "Fisher Exact Test". Dasar pengambilan hipotesis penelitian berdasarkan

pada tingkat signifikan (nilai p), yaitu:

a. Jika nilai p > 0,05 maka hipotesis penelitian ditolak.

b. Jika nilai p ≤ 0,05 maka hipotesis penelitian diterima.

I. Alur Penelitan

( )2

2O E

E

−=

Pegambilan data

(Cross Sectional)

Page 66: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

49

J. Pengolahan dan Penyajian Data

Mahasiswa Ma’had

Al-Birr Universitas

Muhammadiyah

Makassar

Penjelasan penelitian

kepada responden

Pembagian

pernyataaan

persetujuan

Setuju Tidak setuju

Membagi kuesioner

Penjelasan kuesioner

Pengumpulan

kuesioner

Analisis data

Page 67: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

50

Data yang terkumpul dicatat dan diolah dengan menggunakan komputer program

SPSS. Data univariate dianalisa secara deskriptif dan data bivariat dianalisa dengan

menggunakan uji Chi-Square yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi.

K. Etika Penelitian

1. Menyerahkan surat pengantar yang ditujukan kepada pihak Ma’had Al-Birr Universitas

Muhammadiyah Makassar sebagai permohonan izin untuk melakukan penelitian.

2. Lembar persetujuan diberikan kepada subjek yang akan diteliti. Peneliti menjelaskan

maksud dan tujuan penelitian. Jika responden bersedia untuk diteliti, maka mereka

harus menandatangani lembar persetujuan tersebut. Jika responden menolak untuk

diteliti, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-haknya.

3. Responden tidak dikenakan biaya apapun.

4. Kerahasiaan informasi dijamin peneliti. Hanya kelompok data tertentu saja yang akan

disajikan dan dilaporkan sebagai hasil penelitian.

BAB V

Page 68: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

51

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Populasi/Sampel

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh intensitas wudhu terhadap kejadian akne

vulgaris pada mahasiswa Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar di

Asrama Putra-Putri Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar. Pengambilan

data untuk penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 20 Juli 2019 di Asrama Putra-Putri

Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini dilakukan melalui

observasi yaitu dengan membagikan kuesioner kepada mahasiswa Ma’had Al-Birr

Universitas Muhammadiyah Makassar. Sebanyak 76 mahasiswi dan 45 mahasiswa di

Asrama Putra-Putri Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar telah bersedia

menjadi responden, jadi total sampling yang didapatkan 121 orang.

Data yang telah terkumpul selanjutnya disusun dalam suatu table induk (master table)

dengan menggunakan program komputerisasi. Dari tabel induk tersebutlah kemudian data

dipindahkan dan diolah menggunakan program statistik di perangkat komputer kemudian

disajikan dalam bentuk tabel frekuensi maupun tabel silang (cross table).

B. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Asrama Putra-Putri Ma’had Al-Birr Universitas

Muhammadiyah Makassar. Secara demografi gambaran lokasi Asrama Putra-Putri Ma’had

Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar terletak di Jl. Sultan Alauddin No.259, Gn.

Sari, Kec. Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90221 turut dilengkapi dengan

tempat makan bersama untuk penghuni asrama, beserta dengan taman-taman yang kerap

kali digunakan oleh mahasiswa-mahasiswi untuk berdiskusi. Asrama ini menjadi pilihan

Page 69: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

52

untuk penelitian karena lokasinya yang terletak didalam Kampus Universitas

Muhammadiyah Makassar sehingga memudahkan penelitian ini untuk dilakukan.

C. Deskripsi Karakterisik Responden

Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 121 orang mahasiswa-mahasiswi yang

diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Karakteristik usia dari 121

sampel yang diambil dapat dilihat dalam tabel disertai narasi sebagai penjelasan tabel

sebagai berikut.

Tabel V.5 Distribusi Responden berdasarkan Umur

Sumber : Data Primer 2019

Berdasarkan tabel 4 diketahui responden dengan umur 17 tahun berjumlah 30

responden (24.80%), umur 18 tahun berjumlah 32 responden (26.44%), dan umur 19 tahun

berjumlah 59 responden (48.76%).

Tabel V.6 Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Variabel Umur Jumlah (n) Persentase (%) Mean

17 30 24.80

18 32 26.40 18

19 59 48.80

Total 121 100.0

Page 70: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

53

Sumber :

Data Primer 2019

Berdasarkan tabel 5 diketahui responden dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah

45 responden (37.2%), sedangkan jenis kelamin perempuan berjumlah 76 responden

(62.8%).

D. Analisis

1. Analisis Univariat

Analisis univariat berfungsi untuk mengetahui gambaran data yang dikumpulkan

dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

a. Intensitas Berwudhu

Berdasarkan hasil pengumpulan data dari 121 orang responden yang

dikumpulkan dengan kuesioner penilaian, maka peneliti memperoleh gambaran

mengenai intensitas berwudhu pada mahasiswa Ma’had Al-Birr Unismuh

Makassar.

Variabel Jenis Kelamin Jumlah (n) Persentase (%)

Laki-laki 45 37.2

Perempuan 76 62.8

Total 121 100.0

Page 71: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

54

Tabel V.7 Distribusi Intensitas Berwudhu

Sumber : Data Primer 2019

Berdasarkan hasil penelitian tabel 6 diatas menunjukkan distribusi

Intensitas Berwudhu di Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar

dengan jumlah total 121 responden. Sebanyak 59 responden (48.8%) memiliki

kadar persentase sering berwudhu, sebanyak 62 responden (51.2%) memiliki kadar

persentase jarang berwudhu.

a. Kejadian Akne Vulgaris

Berdasarkan hasil pengumpulan data dari 121 orang responden yang

dikumpulkan dengan kuesioner penilaian, maka peneliti memperoleh gambaran

mengenai kejadian akne vulgaris pada mahasiswa Ma’had Al-Birr Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Intensitas Berwudhu Frekuensi Persentase (%)

Sering Berwudhu 59 48.8

Jarang Berwudhu 62 51.2

Total 121 100.0

Page 72: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

55

Tabel V.8 Distribusi Kejadian Akne Vulgaris

Kejadian Akne Vulgaris Frekuensi Persentase (%)

Positif 85 70.2

Negatif 36 29.8

Total 121 100.0

Sumber : Data Primer 2019

Berdasarkan hasil penelitian tabel 7 diatas menunjukkan distribusi Akne

Vulgaris di Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar dengan jumlah

total 121 responden. Sebanyak 85 responden (70.2%) mengalami positif akne

vulgaris, sedangkan 36 responden (29.8%) negative terhadap akne vulgaris.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel independen

(Intensitas Berwudhu) dengan variabel dependen (Akne Vulgaris).

Tabel V.9 Hubungan Intensitas Berwudhu Terhadap Kejadian Akne Vulgaris

Pada Mahasiswa Ma’had Al-Birr Universitas Muhamamdiyah Makassar

Intensitas Berwudhu

Kejadian Akne Vulgaris

Total P

Positif akne Negatif akne

N % n % n %

Sering berwudhu 31 52.5 28 47.5 59 100.0

0.000 Jarang berwudhu 54 87.0 8 13.0 62 100.0

Total 85 36 121

Page 73: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

56

Sumber : Data primer 2019

Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah sample yang positif akne vulgaris dengan

intensitas berwudhu sering sebanyak 31 responden (52.5%) dan yang jarang berwudhu

sebanyak 54 responden (87.0%). Sample yang negatif akne vulgaris dengan intensitas

berwudhu sering sebanyak 28 responden (47.5%) dan yang jarang berwudhu sebanyak

8 responden (13.0%).

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji Chi-Square Test didapatkan p-

value 0,000 kurang dari α (0,05) maka dengan ini dapat dinyatakan bahwa Ha diterima,

artinya ada terdapat hubungan yang signifikan antara variabel intensitas berwudhu

dengan kejadian akne vulgaris pada Mahasiswa Ma’had Al-Birr Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Tabel V.10 Hubungan Jenis Kelamin Terhadap Kejadian Akne Vulgaris Pada

Mahasiswa Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar

Sumber : Data primer 2019

Jenis Kelamin

Kejadian Akne Vulgaris

Total

Positif akne Negatif akne

n % n % n %

Laki-laki 39 86.7 6 13.3 45 100.0

Perempuan 46 60.5 30 39.5 76 100.0

Total 85 36 121

Page 74: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

57

Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah sample yang positif akne vulgaris pada

laki-laki sebanyak 39 responden (86.7%) dan pada perempuan sebanyak 46 responden

(60.5%). Sample yang negatif akne vulgaris pada laki-laki sebanyak 6 responden

(13.3%) dan pada perempuan sebanyak 30 responden (39.5%).

Page 75: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

58

BAB VI

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data yang telah dilakukan pada

Mahasiswa Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar, maka berikut merupakan

pembahasan tentang hasil penelitian yang didapatkan.

Wudhu adalah suatu cara membersihkan diri dengan tujuan menghilangkan hadast dan

najis yang ada di badan.15 Wudhu dihitung sebagai presentase terhadap intensitas pembasuhan

wajah dalam sehari yang kemudian akan dibandingkan dengan kejadian akne vulgaris pada

Mahasiswa Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar. Untuk mengetahui

intensitas berwudhu responden dalam berwudhu yaitu seberapa banyak ia mengambil wudhu

dengan membasuh wajah dalam melaksanakan ibadah-ibadah sunnah.

Pada Mahasiswa Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar didapatkan hasil

dengan jumlah total 121 responden. Sebanyak 59 responden (48.8%) memiliki kadar persentase

sering berwudhu, sebanyak 62 responden (51.2%) memiliki kadar persentase jarang berwudhu.

Page 76: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

59

Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata Mahasiswa Ma’had Al-Birr Universitas

Muhammadiyah Makassar jarang berwudhu.

Akne vulgaris (AV) merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri. Berupa peradangan

kronis folikel pilosebasea dengan penyebab multifaktor dan manifestasi klinis berupa komedo,

papul, pustul, nodus serta kista. Pada umumnya AV dimulai pada usia (12-15 tahun), dengan

puncak tingkat keparahan pada 17-21 tahun. Akne vulgaris adalah penyakit terbanyak remaja

usia 15-18 tahun.10

Berdasarkan penyebaran kuesioner kepada responden, didapatkan hasil validitas > r-tabel

0.1490. Pada Mahasiswa Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar didapatkan

hasil distribusi Akne Vulgaris di Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar

dengan jumlah total 121 responden. Sebanyak 85 responden (70.2%) mengalami positif akne

vulgaris, sedangkan 36 responden (29.8%) negative terhadap akne vulgaris. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa rata-rata Mahasiswa Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah

Makassar menderita akne vulgaris.

Dari hasil yang telah dilakukan dapat dilihat hubungan intensitas wudhu terhadap kejadian

akne vulgaris dinyatakan terdapatnya hubungan diantara kedua variabel tersebut. Hal ini

dibuktikan berdasarkan hasil uji statistik dalam penelitian dengan menggunakan uji Chi-

Square, dimana didapatkan nilai p-value = 0.000 (p < 0.05 ). Hal ini menyatakan bahwa

hipotesis null (Ho) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima, yaitu terdapat hubungan

antara intensitas berwudhu terhadap kejadian akne vulgaris pada Mahasiswa Ma’had Al-Birr

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa makin sering wajah

dibersihkan makin rendah angka kejadian akne vulgaris yang bewudhu >3 kali perhari. Dimana

Page 77: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

60

berwudhu dapat mengangkat kelebihan minyak pada kulit dan meluruhkan sel – sel kulit mati.

Tujuan menjaga kebersihan kulit wajah adalah menghilangkan sel – sel kulit mati dan kelebihan

minyak, keringat, kotoran, dan sisa kosmetik. Dalam melakukan berwudhu tindakan

membersihkan kulit wajah dari sebum dan kotoran haruslah tetap dapat mempertahankan

kelembaban yang adekuat dan menjaga integritas stratum korneum kulit.23

Bersih adalah jalan menuju hidayah dan rahmat Allah. Oleh karena itu, islam selalu

menekankan ummatnya untuk selalu menjaga kebersihan sebagaimana yang telah tercantum

dalam Q.S. Al-Ma’idah Ayat 6. Tidak hanya kebersihan anggota tubuh, melainkan juga pada

kebersihan pikiran dan lingkungan tempat tinggal. Sebagaimana dalam kebersihan wajah, bisa

dilakukan melalui berwudhu yang hendak dilakukan sebelum melakukan ibadah.6

Dalam berwudhu, air merupakan sesuatu yang mutlak, tidaklah dikatakan berwudhu

apabila anggota badan tidak terkena air. Air bersifat membersihkan, menyejukkan, dan syifa’

(terapi). Air dalam kaitannya dengan kesehatan sangat banyak manfaatnya, baik sebagai media

bagi obat-obatan maupun air itu sendiri yang dijadikan media bagi pengobatan. Diantaranya

untuk pengobatan berbagai macam penyakit kulit, seperti jerawat, kudis, kulit terbakar dan

bisul.7

Pada akne vulgaris, kelebihan sebum menyebabkan komposisi sebum mengalami

modifikasi dan defisiensi asam linoleat sehingga terjadi pertambahan squalene lalu

menyebabkan penurunan epidermal barrier yang memicu peningkatan kolonisasi P.acnes.

Bakteri ini menghasilkan enzim lipase yang memecah sebum menjadi gliserol dan asam lemak

bebas yang memicu proliferasi hiperkeratosis yang menyumbat duktus. Selanjutnya

Page 78: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

61

merangsang proses inflamasi dengan melepaskan kemoatraktan yang menyebabkan rekrutmen

limfosit dan netrofil ke dalam dinding folikel pilosebasea.23

Kelompok usia akne vulgaris rata-rata pada penelitian ini adalah kelompok usia 19 tahun

(81.4%). Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa puncak tingkat

keparahan akne vulgaris berkisar pada usia 17-21 tahun. Meskipun sebagian besar prevalensi

penderita akne vulgaris 80 – 85% pada remaja dengan puncak insiden usia 15 – 18 tahun.10

Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara intensitas

berwudhu terhadap kejadian akne vulgaris pada Mahasiswa Ma’had Al-Birr Universitas

Muhammadiyah Makassar, namun tidak memiliki risiko yang besar. Walaupun tidak begitu

signifikan, namun hasilnya cukup bermakna untuk dapat memotivasi setiap kaum muslim untuk

senantiasa menjaga wudhu sehingga terhindar dari penyakit kulit, khususnya akne vulgaris.

Page 79: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

62

BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan dan dijabarkan

pada bab-bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat ditarik dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh antara intensitas berwudhu terhadap kejadian akne vulgaris pada

Mahasiswa Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intensitas berwudhu ada hubungannya

dengan akne vulgaris pada Mahasiswa Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah

Makassar, namun tidak memiliki risiko yang signifikan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan bahwa:

1. Masyarakat senantiasa menjaga kebersihan, baik kebersihan diri maupun kebersihan

lingkungan, sehingga akan mengurangi dampak terjadinya akne vulgaris.

Page 80: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

63

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai intensitas berwudhu terhadap

derajat keparahan akne vulgaris yang diduga mempengaruhi keadaan psikologis.

3. Diharapkan adanya penelitian lain yang membahas mengenai faktor-faktor lain yang

dapat mempengaruhi terjadinya akne vulgaris.

4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengetahuan berwudhu terhadap

kejadian akne vulgaris.

5. Diharapkan adanya penelitian lain yang juga mengambil sampel pada orang yang

beragama non-islam.

C. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari adanya keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian ini.

Keterbatasan penelitian tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

1. Faktor yang mempengaruhi terjadinya akne vulgaris dalam penelitian ini adalah

tentang kebersihan wajah, yang dimana kulit wajah bisa dijaga dengan tetap senantiasa

berwudhu sebagai bentuk beribadah kepada Allah SWT. Sedangkan masih banyak

faktor lain yang dapat mempengaruhi terjadinya akne vulgaris, seperti penggunaan

sabun cuci muka, penggunaan obat-obatan, makanan, hormon, genetik, psikis dan jenis

kulit.

2. Penelitian ini tidak memerhatikan cara responden berwudhu.

3. Penelitian ini hanya membahas mengenai intensitas berwudhu, bukan membahas

bagaimana kualitas wudhu.

4. Adanya keterbatasan penelitian dengan menggunakan kuesioner yaitu terkadang

jawaban yang diberikan oleh responden tidak menunjukkan keadaan sesungguhnya.

Page 81: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

64

DAFTAR PUSTAKA

1. K. Bhate, H.C. Williams. Epidemiology Of acne vulgaris. 2012 Okt 31.

2. Kabau S. Hubungan Antara Pemakaian Jenis Kosmetik Dengan Kejadian Akne Vulgaris.

Semarang. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. 2012.

3. Yenni, Amin Safrudin, Djawad Khairuddin. Perbandingan Efektivitas Adapelene 0.1% Gel

Dan Isotretinoin 0.05% Gel Yang Dinilai Dengan Gambaran Klinis Serta ProfilInterleukin

1 (IL-1) Pada Acne Vulgaris.JST Kesehatan. 2011: 1(1).

4. Yenny S W, Lestari W.Terapi Akne Vulgaris Berat dengan Azitromisin Dosis Denyut. J

Indon Med Assoc. 2011: 61(4).

5. Tjekyan RM. Kejadian dan Faktor Resiko Akne Vulgaris. Jurnal Media Medika

Indonesiana. 2008: 43(1): 6-12.

6. Khulaisie Rusdiana Navlia. Hakikat Kepribadian Muslim. Seri Pemahaman Jiwa Terhadap

Konsep Insan Kamil.Jurnal Reflektika. 2016:Vol. 11, No 11.

7. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia 2013. No. 912 Tentang Kurikulum

Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab. 2013.

8. Afif Muhammad, Khasanah Uswatun. Urgensi Wudhu dan Relevansinya Bagi Kesehatan

(KajianMa’anil Hadits) dalam Perspektif Imam Musbikin. Jurnal Studi Hadist. 2018:Vol.3,

No 2.

Page 82: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

65

9. Muzizatullah, Yaumi Muhammad, Getteng Abdurrahman. Sejarah Dan Program

Pendidikan Ma’had Al-Birr Pada Universitas Muhammadiyah Makassar. 2018 Des: Vol.7,

No 2.

10. Bernadette I, Wasitatmadja MS. Akne Vulgaris. Dalam: Menaldi, Sri Linuwih. Ilmu

Penyakit Kulit dan Kelamin edisi ke-7. Jakarta: FKUI. 2018:288-291.

11. AfriyantiRizqun Nisa. Akne Vulgaris Pada Remaja. Medical Faculty Of Lampung

University. 2015: Vol.4, No 6.

12. Marlina, Sartini, Abdul Karim. Efektivitas Beberapa Produk Pembersih Wajah Antiacne

Terhadap Bakteri Penyebab Jerawat Propionibacterium Acnes. 2018: Vol. 5(1).

13. Gabriella Fabbrocini, M.C. Annunziata, V. D’Arco, dkk. Acne Scars: Pathogenesis,

Classification and Treatment Dermatology Research and Practice. 2010.

14. Ibrahim Su’ad. Shalih Fiqih Ibadah Wanita. Jakarta. 2011:90.

15. Fikri El Syahruddin.Sejarah Ibadah. Jakarta: Republika. 2014:2.

16. ‘Uwaidah Muhammad Kamil Syaikh. Fiqih Wanita Edisi Lengkap. Jakarta: Penerbit

Pustaka Al-kautsar cetakan ke-18. 2005.

17. Sa’di Adil. Fiqhun-Nisa Thaharah-Shalat. Bandung: PT Mizan Publika. 2006:26.

18. Zuhaili Wahbah. Fiqih Imam Syafi’i. Jakarta: Almahira. 2010:Jilid 1(141).

19. Rifa’i Moh.Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. Semarang: PT. Karya Toha Putra. 2015:16-

17.

20. Azzam Muhammad AA, Hawwas Sayyed WA. Fiqh Ibadah. Jakarta: Amzah. 2009:36.

21. Bin Abdul Qadir Jawas Yazid. Sifat Wudhu dan Shalat Nabi SAW. Penerbit: Pustaka Imam

Asy-Syafi’i. Cetakan ke-3. 2016.

Page 83: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

66

22. Ahmad Maryuki I.Turats Tuntunan Praktek Ibadah Terspesial. Lirboyo Pers: Turats

Tamatan. 2011: 27-31.

23. Pratama Adietya Annisa. Hubungan Frekuensi Harian Mencuci Wajah Dan Pemakaian

Sabun Wajah Anti Akne Terhadap Derajat Keparahan Akne Vulgaris Pada Remaja Putri

Di Sman 10 Bandar Lampung. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Bandarlampung. 2019.

24. Al-Fanjari Ahmad Syauqi. Nilai Kesehatan Dalam Syariat Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

1996.

25. Al-Qaradhawi Yusuf. Fiqih Peradaban: Sunnah Sebagai Paradigma Ilmu Pengetahuan.

Penerjemah Faizah Firdaus. Surabaya: Dunia Ilmu. 1997.

26. Sumantri Arif. Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2010.

27. Bagir Muhammad. Fiqih Praktis I: Menurut Al-Qur‟an, As-Sunnah dan Pendapat Para

Ulama. Bandung: Penerbit Karisma. 2008.

28. Hasan Muhammad Tholhah. Islam dalam Perspektif Sosio Kultural. Jakarta: Lantabora

Press. 2005.

29. Sehat. Murah dan Berkah melalui Hidroterapi dan Pijat Sholeh Gisymar, Terapi Wudhu:

Kiat Refeleksi. Surakarta: NUUN. 2008.

30. Muhyidin Muhammad. Misteri Energi Wudhu: Keajaiban Fadhilah Energi Wudhu

terhadap Kekuatan Fisik, Emosi dan Hati Manusia. Jogjakarta: DIVA Press. 2007.

Page 84: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

LAMPIRAN

A. Analisis Univariat

Frequencies

Statistics

Intensitas Wudhu

N Valid 121

Missing 0

Intensitas Wudhu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sering 59 48.8 48.8 48.8

Jarang 62 51.2 51.2 100.0

Total 121 100.0 100.0

Page 85: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

Frequencies

Statistics

Kejadian Acne

N Valid 121

Missing 0

Mean 1.30

Minimum 1

Maximum 2

Kejadian Acne

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Positif 85 70.2 70.2 70.2

Negatif 36 29.8 29.8 100.0

Total 121 100.0 100.0

Page 86: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

B. Analisis Bivariat

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Intensitas Wudhu * Kejadian

Acne 121 100.0% 0 0.0% 121 100.0%

Intensitas Wudhu * Kejadian Acne Crosstabulation

Kejadian Acne

Total Positif Negatif

Intensitas Wudhu Sering Count 31 28 59

% within Intensitas Wudhu 52.5% 47.5% 100.0%

Jarang Count 54 8 62

% within Intensitas Wudhu 87.1% 12.9% 100.0%

Total Count 85 36 121

% within Intensitas Wudhu 70.2% 29.8% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 17.271a 1 .000

Continuity Correctionb 15.657 1 .000

Likelihood Ratio 17.995 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 17.128 1 .000

N of Valid Cases 121

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 17,55.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 87: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Intensitas

Wudhu (Sering / Jarang) .164 .067 .404

For cohort Kejadian Acne =

Positif .603 .465 .783

For cohort Kejadian Acne =

Negatif 3.678 1.826 7.408

N of Valid Cases 121

Page 88: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

Data Responden

No Nama Jenis Kelamin Intensitas Wudhu Kategori Wudhu Akne Kode Akne

1 erlina perempuan sering 1 negatif 2

2 marlin perempuan sering 1 positif 1

3 yusriani perempuan sering 1 negatif 2

4 nurfadilla perempuan sering 1 negatif 2

5 warisma perempuan jarang 2 positif 1

6 riska perempuan jarang 2 positif 1

7 juti perempuan jarang 2 positif 1

8 dewi perempuan jarang 2 positif 1

9 ramlah perempuan sering 1 negatif 2

10 haslinda perempuan sering 1 negatif 2

11 mawar perempuan sering 1 negatif 2

12 safria perempuan sering 1 negatif 2

13 rika perempuan sering 1 negatif 2

14 hiswa perempuan jarang 2 positif 1

15 syahra perempuan sering 1 positif 1

16 fitriani perempuan jarang 2 positif 1

17 jesika perempuan sering 1 negatif 2

18 mllawati perempuan sering 1 negatif 2

19 nurhidaya perempuan sering 1 positif 1

20 nurfaizah perempuan jarang 2 positif 1

21 ummul perempuan sering 1 negatif 2

22 nurlaela perempuan sering 1 negatif 2

23 nihla perempuan sering 1 positif 1

24 auliya perempuan jarang 2 negatif 2

25 nurulhuda perempuan sering 1 negatif 2

26 hilyahtul perempuan jarang 2 negatif 2

27 riskaamal perempuan sering 1 negatif 2

28 dewininda perempuan sering 1 negatif 2

29 nurfa perempuan sering 1 negatif 2

30 sukma perempuan sering 1 negatif 2

31 rina perempuan sering 1 positif 1

32 mantasia perempuan sering 1 negatif 2

33 muhsinah perempuan jarang 2 positif 1

34 neni perempuan sering 1 negatif 2

35 nursatika perempuan jarang 2 positif 1

36 aqidah perempuan sering 1 positif 1

Page 89: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

37 nurdarma perempuan sering 1 positif 1

38 sulas perempuan jarang 2 positif 1

39 khaerunnis perempuan jarang 2 positif 1

40 reskiamal perempuan sering 1 positif 1

41 hartiah perempuan sering 1 positif 1

42 iqrawani perempuan jarang 2 positif 1

43 riska perempuan sering 1 positif 1

44 renia perempuan jarang 2 positif 1

45 ariani perempuan sering 1 positif 1

46 nurmala perempuan jarang 2 positif 1

47 penamelin perempuan jarang 2 negatif 2

48 maghfirah perempuan sering 1 positif 1

49 sulastri perempuan sering 1 positif 1

50 nurhikmah perempuan jarang 2 positif 1

51 nona perempuan sering 1 negatif 2

52 hartina perempuan jarang 2 positif 1

53 israwati perempuan jarang 2 positif 1

54 nuramelia perempuan sering 1 positif 1

55 sumiati perempuan jarang 2 negatif 2

56 sriwahyuni perempuan jarang 2 negatif 2

57 miftahul perempuan jarang 2 negatif 2

58 putrihand perempuan jarang 2 positif 1

59 nurfitri perempuan jarang 2 negatif 2

60 firdayani perempuan jarang 2 positif 1

61 ratih perempuan sering 1 positif 1

62 azigha perempuan sering 1 positif 1

63 intantri perempuan sering 1 negatif 2

64 auliaputri perempuan sering 1 positif 1

65 sridamayan perempuan jarang 2 positif 1

66 strabiah perempuan jarang 2 positif 1

67 mitaamir perempuan jarang 2 positif 1

68 asmaulhusn perempuan jarang 2 positif 1

69 miranda perempuan jarang 2 positif 1

70 suciindah perempuan sering 1 positif 1

71 isrmayani perempuan jarang 2 positif 1

72 karyamil perempuan jarang 2 positif 1

73 nurainun perempuan jarang 2 positif 1

74 nurafiqa perempuan sering 1 negatif 2

75 dinasanti perempuan sering 1 positif 1

Page 90: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

76 sabrina perempuan sering 1 negatif 2

77 sahril laki-laki sering 1 positif 1

78 aswar laki-laki jarang 2 positif 1

79 akmal laki-laki jarang 2 positif 1

80 imran laki-laki sering 1 positif 1

81 muhasrul laki-laki jarang 2 positif 1

82 jhones laki-laki sering 1 negatif 2

83 fikun laki-laki jarang 2 negatif 2

84 ahmaddzul laki-laki jarang 2 positif 1

85 acing laki-laki jarang 2 positif 1

86 abdwahab laki-laki sering 1 positif 1

87 idris laki-laki jarang 2 positif 1

88 jaelani laki-laki jarang 2 positif 1

89 alwin laki-laki sering 1 positif 1

90 sarif laki-laki sering 1 positif 1

91 muhrustam laki-laki sering 1 negatif 2

92 ivan laki-laki jarang 2 positif 1

93 zainal laki-laki jarang 2 positif 1

94 nurmahmudi laki-laki jarang 2 positif 1

95 adam laki-laki jarang 2 positif 1

96 nurtaqwa laki-laki jarang 2 positif 1

97 erwin laki-laki sering 1 positif 1

98 vizal laki-laki jarang 2 positif 1

99 muharwan laki-laki jarang 2 positif 1

100 ilham laki-laki jarang 2 positif 1

101 bangsawan laki-laki sering 1 positif 1

102 trisno laki-laki jarang 2 positif 1

103 hosdir laki-laki sering 1 negatif 2

104 fatur laki-laki jarang 2 positif 1

105 alimuddin laki-laki jarang 2 positif 1

106 muhilham laki-laki sering 1 positif 1

107 sahrul laki-laki jarang 2 positif 1

108 irfan laki-laki jarang 2 positif 1

109 idam laki-laki sering 1 negatif 2

110 jafran laki-laki jarang 2 positif 1

111 fauzan laki-laki jarang 2 positif 1

112 iqbal laki-laki sering 1 negatif 2

113 ilmal laki-laki jarang 2 positif 1

114 andika laki-laki jarang 2 positif 1

Page 91: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

115 aliakbar laki-laki sering 1 positif 1

116 resky laki-laki jarang 2 positif 1

117 muhazwan laki-laki jarang 2 positif 1

118 nuralam laki-laki sering 1 positif 1

119 izul laki-laki jarang 2 positif 1

120 muharhab laki-laki sering 1 positif 1

121 basruddin laki-laki sering 1 positif 1

Page 92: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

KUESIONER

=====================================================================

Intensitas Wudhu

1. Apakah Anda berwudhu terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitas apapun?

a. Ya

b. Tidak

2. Apakah Anda berwudhu sebelum membaca Al-Qur’an?

a. Ya

b. Tidak

3. Apakah Anda berwudhu setelah mandi?

a. Ya

b. Tidak

4. Apakah Anda segera mengambil air wudhu setelah berhadats?

a. Ya

b. Tidak

5. Apakah Anda berwudhu sebelum tidur?

a. Ya

b. Tidak

6. Apakah Anda berwudhu saat merasa mengantuk?

a. Ya

b. Tidak

Akne vulgaris

1. Apakah saat ini diwajah Anda terdapat komedo/jerawat?

a. Ya

b. Tidak

(Jika Ya, lanjutkan pertanyaan dibawah)

2. Apa Anda merasa terganggu dengan komedo/jerawat tersebut?

a. Ya

b. Tidak

Page 93: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

KUESIONER

=====================================================================

3. Apakah komedo/jerawat di wajah Anda terasa gatal?

a. Ya

b. Tidak

4. Apakah komedo/jerawat di wajah Anda berjumlah >15?

a. Ya

b. Tidak

5. Apakah komedo/jerawat di wajah Anda berjumlah >50?

a. Ya

b. Tidak

Komedo hitam Komedo putih

Jerawat

Page 94: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

HASIL VALIDASI INTENSITAS WUDHU

Correlations

pw1 pw2 pw3 pw4 pw5 pw6 pw_tot

pw1 Pearson Correlation 1 .241** .041 .360** .179* .207* .566**

Sig. (2-tailed) .008 .657 .000 .049 .023 .000

N 121 121 121 121 121 121 121

pw2 Pearson Correlation .241** 1 -.031 .255** -.246** .256** .440**

Sig. (2-tailed) .008 .738 .005 .007 .005 .000

N 121 121 121 121 121 121 121

pw3 Pearson Correlation .041 -.031 1 .366** .189* .159 .556**

Sig. (2-tailed) .657 .738 .000 .038 .082 .000

N 121 121 121 121 121 121 121

pw4 Pearson Correlation .360** .255** .366** 1 .156 .223* .718**

Sig. (2-tailed) .000 .005 .000 .088 .014 .000

N 121 121 121 121 121 121 121

pw5 Pearson Correlation .179* -.246** .189* .156 1 .156 .430**

Sig. (2-tailed) .049 .007 .038 .088 .089 .000

N 121 121 121 121 121 121 121

pw6 Pearson Correlation .207* .256** .159 .223* .156 1 .604**

Sig. (2-tailed) .023 .005 .082 .014 .089 .000

N 121 121 121 121 121 121 121

pw_tot Pearson Correlation .566** .440** .556** .718** .430** .604** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 121 121 121 121 121 121 121

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 95: THE INFLUENCE OF WUDHU INTENSITY TO ACNE VULGARIS …Akne vulgaris sedang hingga parah mempengaruhi sekitar 20% anak muda dan tingkat keparahan berkorelasi dengan kematangan pubertas.

HASIL VALIDASI AKNE VULGARIS

Correlations

pa1 pa2 pa3 pa4 pa5 pa_tot

pa1 Pearson Correlation 1 .981** .678** .492** .149 .952**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .104 .000

N 121 121 121 121 121 120

pa2 Pearson Correlation .981** 1 .656** .464** .152 .936**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .097 .000

N 121 121 121 121 121 120

pa3 Pearson Correlation .678** .656** 1 -.031 .143 .705**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .734 .118 .000

N 121 121 121 121 121 120

pa4 Pearson Correlation .492** .464** -.031 1 .302** .607**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .734 .001 .000

N 121 121 121 121 121 120

pa5 Pearson Correlation .149 .152 .143 .302** 1 .360**

Sig. (2-tailed) .104 .097 .118 .001 .000

N 121 121 121 121 121 120

pa_tot Pearson Correlation .952** .936** .705** .607** .360** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 120 120 120 120 120 120

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).