The document was created from a file 'C ...€¦ · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1...

20
61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di SDN 01 Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora. Pada kegiatan awal, peneliti melekukan observasi untuk memperoleh data yang bertujuan untuk mengetahui keadaan nyata kelas yang dijadikan tempat penelitian. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti diperoleh bahwa hasil belajar IPS siswa kelas 5 SDN 01 Tanggel masih rendah atau dibawah KKM yaitu 66. Berikut merupakan hasil belajar IPS pra siklus: Tabel 18 Distribusi Hasil Belajar IPS Pra Siklus Nilai (KKM 66) jumlah siswa Presentase Keterangan 40-45 2 8,33% Tidak Tuntas 46-50 3 12,50% Tidak Tuntas 51-55 2 8,33% Tidak Tuntas 56-60 2 8,33% Tidak Tuntas 61-65 4 26,66% Tidak Tuntas 66-70 2 8,33% Tuntas 71-75 3 12,50% Tuntas 76-80 2 8,33% Tuntas 81-85 3 12,50% Tuntas 86-90 1 4,16% Tuntas Jumlah 24 100% Ketuntasan 11 45,83% Belum Tuntas 13 54,17% Rata-rata 63,66

Transcript of The document was created from a file 'C ...€¦ · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1...

Page 1: The document was created from a file 'C ...€¦ · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di SDN 01 Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten

61

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Awal

Penelitian dilakukan di SDN 01 Tanggel Kecamatan Randublatung

Kabupaten Blora. Pada kegiatan awal, peneliti melekukan observasi untuk

memperoleh data yang bertujuan untuk mengetahui keadaan nyata kelas yang

dijadikan tempat penelitian. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti

diperoleh bahwa hasil belajar IPS siswa kelas 5 SDN 01 Tanggel masih rendah

atau dibawah KKM yaitu 66. Berikut merupakan hasil belajar IPS pra siklus:

Tabel 18

Distribusi Hasil Belajar IPS Pra Siklus

Nilai (KKM 66) jumlah siswa Presentase Keterangan40-45 2 8,33% Tidak Tuntas46-50 3 12,50% Tidak Tuntas51-55 2 8,33% Tidak Tuntas56-60 2 8,33% Tidak Tuntas61-65 4 26,66% Tidak Tuntas66-70 2 8,33% Tuntas71-75 3 12,50% Tuntas76-80 2 8,33% Tuntas81-85 3 12,50% Tuntas86-90 1 4,16% Tuntas

Jumlah 24 100%Ketuntasan 11 45,83%

Belum Tuntas 13 54,17%Rata-rata 63,66

Page 2: The document was created from a file 'C ...€¦ · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di SDN 01 Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten

62

Tabel 19

Nilai Ketuntasan Hasil belajar IPS Pra Siklus

NoKetentusanKKM 66

Pra SiklusF % Rata-rata

1 Tuntas ≥66 11 45,83%

63,662

Tidak Tuntas<66 13 54,17%Jumlah 24 100%

Dari tabel 18 dan tabel 19 diatas menunjukan bahwa variasi skor nilaiada 10 jenis.

Nilai tertinggi 88 yang dicapai oleh 1 (4,16%) siswa, sementara nilai terendah 44

dicapai oleh 2 (8,33%) siswa. Siswa kelas 5 SDN 01 Tanggel yang mendapatkan

nilai ≥66 hanya 11 (45,83%) siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas atau

siswa yang mendapatkan nilai ≤66 ada 13 (54,17%) siswa. Pernyataan tersebut

dapat digambarkan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut:

Gambar 3. Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar IPS Pra Siklus

0

5

10

15

20

25

23

Frek

uwen

si Si

swa

Ketuntasan Hasil Belajar IPS Pra Siklus

62

Tabel 19

Nilai Ketuntasan Hasil belajar IPS Pra Siklus

NoKetentusanKKM 66

Pra SiklusF % Rata-rata

1 Tuntas ≥66 11 45,83%

63,662

Tidak Tuntas<66 13 54,17%Jumlah 24 100%

Dari tabel 18 dan tabel 19 diatas menunjukan bahwa variasi skor nilaiada 10 jenis.

Nilai tertinggi 88 yang dicapai oleh 1 (4,16%) siswa, sementara nilai terendah 44

dicapai oleh 2 (8,33%) siswa. Siswa kelas 5 SDN 01 Tanggel yang mendapatkan

nilai ≥66 hanya 11 (45,83%) siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas atau

siswa yang mendapatkan nilai ≤66 ada 13 (54,17%) siswa. Pernyataan tersebut

dapat digambarkan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut:

Gambar 3. Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar IPS Pra Siklus

2 24

23

23

1

24

11

Nilai Ketuntasan ≥66

Ketuntasan Hasil Belajar IPS Pra Siklus

62

Tabel 19

Nilai Ketuntasan Hasil belajar IPS Pra Siklus

NoKetentusanKKM 66

Pra SiklusF % Rata-rata

1 Tuntas ≥66 11 45,83%

63,662

Tidak Tuntas<66 13 54,17%Jumlah 24 100%

Dari tabel 18 dan tabel 19 diatas menunjukan bahwa variasi skor nilaiada 10 jenis.

Nilai tertinggi 88 yang dicapai oleh 1 (4,16%) siswa, sementara nilai terendah 44

dicapai oleh 2 (8,33%) siswa. Siswa kelas 5 SDN 01 Tanggel yang mendapatkan

nilai ≥66 hanya 11 (45,83%) siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas atau

siswa yang mendapatkan nilai ≤66 ada 13 (54,17%) siswa. Pernyataan tersebut

dapat digambarkan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut:

Gambar 3. Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar IPS Pra Siklus

1113

Ketuntasan Hasil Belajar IPS Pra Siklus

40-45

46-50

51-55

56-60

61-65

66-70

71-75

76-80

81-85

86-90

Jumlah

Ketuntasan

Belum Tuntas

Page 3: The document was created from a file 'C ...€¦ · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di SDN 01 Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten

63

Dari hasil observasi yang dilakukan pada kelas 5 SDN 01 Tanggel

menunjukan bahwa hasil belajar IPS masih rendah. Rendahnya hasil belajar

tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: dalam proses pembelajaran, guru

menyampaikan meteri pelajaran belum menggunakan metode dan media yang

tepat, metode yang digunakan guru hanya ceramah saja, sehingga pembelajaran

berpusat pada guru. Dengan berbagai permasalah tersebut maka perlu adanya

model pembelajaran yang bervariasi, dapat melatih kerja sama antar siswa dan

menggunakan media yang menyenangkan sehingga hasil belajar keas 5 SDN 01

Tanggel dapat meningkat. Pembelajaran yang dimaksut adalah pembelajaran

menggunakan metode problem solving berbantuan media permainan KAMU

(kartu ilmu) yang akan dilaksanakan dalam 2 siklus.

4.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan deskripsi dari kegiatan pembelajaran dari

awal sampai akhir pembelajaran serta deskripsi observasi kegiatan guru dan

aktivitas siswa selama proses belajar mengajar. Pelaksanaan tindakan setiap siklus

dilaksanakan selama 3 kali pertemuan. Adapun tahapan yang dilaksanakan adalah

sebagai berikut:

4.2.1 Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan

kelas. Pelaksanaan tindakan siklus I yaitu pada hari Sabtu, 26 Maret 2016 sampai

dengan hari Kamis, 31 Maret 2016.

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 Maret 2016 pada jam

pelajaran pertama dan kedua dengan alokasi waktu 2x35 menit. Materi ajar pada

pertemuan pertama adalah menyebutkan dan menjelaskan badan persiapan Negara

yang dibuat sebagai usaha Kemerdekaan Indonesia. Pada kegiatan awal, guru

memulai dengan mengucapkan salam, berdoa bersama, serta mengabsen

kehadiran siswa. Kemudian guru menanyakan keadaan siswa dan kesiapan siswa

dalam mengikuti pelajaran yang akan berlangsung. Guru dan siswa menyiapkan

Page 4: The document was created from a file 'C ...€¦ · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di SDN 01 Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten

64

alat-alat belajar seperti buku paket, LKS, alat tulis, dan media pembelajaran yang

akan digunakan. Setelah itu guru memberikan apersepsi dengan tanya jawab

tentang “apa yang kamu ketahui tentang usaha? Apakah kamu pernah berusaha?

Berusaha apa?”. Guru mengaitkan materi dengan pengalaman siswa sehari-hari

tentang usaha. Setelah siswa mengerti, guru menjelaskan materi pelajaran secara

garis besar dan menyampaikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai.

Kegiatan inti dimulai dengan mengaitkan materi lalu dan menumbuhkan

partisipasi siswa untuk dapat bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru. Siswa

diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk mencari sebab

dan akibat mengapa warga Negara Indonesia perlu membentuk badan usaha

persiapan Kemerdekaan.Setelah itu guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok

kecil. Guru menjelaskan aturan permainan KAMU dan memulai permainan.

Dalam permainan KAMU, siswa di dalam kelompok dituntut agar dapat

mengumpulkan informasi-informasi tentang apa saja badan usaha yang dibentuk

warga Negara Indonesia. Informasi tersebut berguna untuk mengerjakan soal

bersama Setelah mengumplkan informasi tadi, mereka akan berdiskusi untuk

mencari dan menguji informasi yang paling tepat. Hasil yang di dapat akan

dituangkan dalam lembar kerja siswa yang disediakan oleh guru. Setelah

kelompok selesai melakukan permainan KAMU, guru meminta setiap kelompok

mempresentasikan jawabannya. Kelompok yang lain bertugas untuk mengkoreksi

jawabannya, membenarkan jawaban yang benar dan memperbaiki jawaban yang

salah. Apabila semua kelompok sudah mempresentasikan jawabannya, maka

siswa mencoba untuk membuat kesimpulan pembelajaran yang disempurnakan

oleh guru. Pada kegiatan penutup, guru memberi kesempatan kepada siswa yang

belum jelas tentang materi yang disampaikan. Setelah itu guru meminta siswa

untuk mengerjakan soal evaluasi secara individu untuk mengetahui keberhasilan

yang dicapai siswa. Setelah soal terselesaikan, guru menutup pelajaran dengan

memberikan refleksi, pesan moral, menyampaikan materi ajar yang akan datang,

dan memberi salam.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 30 Maret 2016 pada jam

pelajaran pertama dan kedua dengan alokasi waktu 2x35 menit. Materi ajar pada

Page 5: The document was created from a file 'C ...€¦ · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di SDN 01 Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten

65

pertemuan kedua adalah mengidentifikasi beberapa tokoh dalam mempersiapkan

kemerdekaan. Pada kegiatan awal, guru memulai dengan mengucapkan salam,

berdoa bersama, serta mengabsen kehadiran siswa. Kemudian guru menanyakan

keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang

akanberlangsung. Guru dan siswa menyiapkan alat-alat belajar seperti buku paket,

LKS, alat tulis, dan media pembelajaran yang akan digunakan. Setelah itu guru

memberikan apersepsi dengan tanya jawab tentang siapa nama pahlawan di dalam

uang kertas seribu, lima ribu, dan sepuluh ribu. “Siapa nama pahlawan ini? Dia

berasal dari daerah mana ya?”. Kemudian guru mengaitkan apersepsi tadi dengan

materi ajar yang akan dilaksanakan. Setelah siswa mengerti, guru menjelaskan

materi pelajaran secara garis besar dan menyampaikan tujuan pelajaran yang

hendak dicapai.

Kegiatan inti dimulai dengan memberikan kesempatan siswa untuk

berdiskusi dengan teman sebangku tentang siapa saja tokoh yang mempersiapkan

kemerdekaan. Setelah itu guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok kecil. Guru

memulai permainan KAMU dengan membagikan amplop yang berisi gambar

puzzle salah satu tokoh persiapan kemerdekaan. Siswa diminta menyusun

potongan puzzle agar menjadi satu gambar yang utuh. Dalam permainan KAMU,

siswa di dalam kelompok dituntut agar dapat mencari sebab akibat mengapa tokoh

tersebut berpengaruh terhadap persiapan kemerdekaan. Siswa akanmengumpulkan

informasi-informasi tentang apa saja peran pahlawan tersebut. Informasi tersebut

berguna untuk mengerjakan soal bersama Setelah mengumplkan informasi tadi,

mereka akan berdiskusi untuk mencari dan menguji informasi yang paling tepat.

Hasil yang di dapat akan dituangkan dalam lembar kerja siswa yang disediakan

oleh guru. Setelah kelompok selesai melakukan permainan KAMU, guru meminta

setiap kelompok mempresentasikan jawabannya. Kelompok yang lain bertugas

untuk mengkoreksi jawabannya, membenarkan jawaban yang benar dan

memperbaiki jawaban yang salah. Apabila semua kelompok sudah

mempresentasikan jawabannya, maka siswa mencoba untuk membuat kesimpulan

pembelajaran yang disempurnakan oleh guru.

Page 6: The document was created from a file 'C ...€¦ · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di SDN 01 Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten

66

Pada kegiatan penutup, guru memberi kesempatan kepada siswa yang

belum jelas tentang materi yang disampaikan.Setelah itu guru meminta siswa

untuk mengerjakan soal evaluasi secara individu untuk mengetahui keberhasilan

yang dicapai siswa. Setelah soal terselesaikan, guru menutup pelajaran dengan

memberikan refleksi, pesan moral, menyampaikan materi ajar yang akan datang,

dan memberi salam.

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Maret 2016 pada jam

pelajaran pertama dan kedua dengan alokasi waktu 2x35 menit. Pada pertemuan

ini guru mengulas materi dua pertemuan yang lalu dan memberikan evaluasi di

akhir siklus I. Pada kegiatan awal, guru memulai dengan mengucapkan salam,

berdoa bersama, serta mengabsen kehadiran siswa. Kemudian guru menanyakan

keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang akan

berlangsung. Guru dan siswa menyiapkan alat-alat belajar seperti buku paket,

LKS, alat tulis, dan media pembelajaran yang akan digunakan. Setelah itu guru

memberikan apersepsi dengan tanya jawab tentang materi lalu. “Siapa yang masih

ingat, pelajaran IPS kemarin kita belajar tentang apa ya?”. Guru memberikan

kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya.

Pada kegiatan inti, guru meminta siswa untuk mengerjakan soal evaluasi

siklus I secara individu. Evaluasi ini dilakukan untuk melihat tingkat keberhasilan

penelitian pada siklus I. Materi soal adalah badan persiapan kemerdekaan

Indonesia, dan menyebutkan tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia. Hasil dari

sklus I akan menjadi acuan pada siklus II. Pada kegiatan penutup, guru memberi

refleksi dan pesan moral yang berguna bagi kemajuan belajar siswa. Setelah itu

guru menyampaikan materi ajar yang akan datang, dan memberi salam.

Selama penelitian berlangsung, peneliti sebagai observer mengamati

kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Observer mengisi lembar observasi guru

dan siswa sebagai berikut:

Page 7: The document was created from a file 'C ...€¦ · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di SDN 01 Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten

67

Tabel 20

Hasil Observasi Kinerja Guru dan Aktivitas Siswa Siklus 1

KegiatanPengamatan

Siklus 1

Objekyang

Diamati

Sintaks JumlahKeseluruhan

SintaksDilaksanakanBelum

Dilaksanakan

PertemuanPertama

Guru 14 6 20

Siswa 8 5 13

Pertemuan KeduaGuru 19 1 20

Siswa 13 0 13

Dari tabel di atas terlihat bahwa penilaian observasi terhadap guru dan

siswa meningkat. Terjadi perbaikan dari pertemuan satu ke pertemuan yang

kedua.Untuk pertemuan ketiga tidak banyak yang dilakukan karena peran guru

sebatas memberikan evaluasi. Selama proses pembelajaran berlangsung mesih

terdapat kekurangan yang perlu diperbaiki pada siklus berikutnya . dibawah ini

merupakan tabel ketuntasan hasil belajar IPS siklus I dapat kita lihat sebagai

berikut:

Tabel 21

Distribusi Hasil Belajar IPS Siklus 1

Nilai (KKM 66) Jumlah Siswa Persentase Keterangan46-50 1 4,16% Tidak Tuntas51-55 2 12,50% Tidak Tuntas56-60 4 16,66% Tidak Tuntas61-65 0 0% Tidak Tuntas66-70 5 20,83% Tuntas71-75 4 16,66% Tuntas76-80 4 16,66% Tuntas81-85 2 8,33% Tuntas86-90 1 4,16% Tuntas91-95 1 4,16% Tuntas

Jumlah 24 100%Ketuntasan 17 70,83%

Belum Tuntas 7 29,17%Rata-rata 71,87

Page 8: The document was created from a file 'C ...€¦ · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di SDN 01 Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten

68

Tabel 22Nilai Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus I

NoKetentusanKKM 66

Siklus IF % Rata-rata

1 Tuntas ≥66 17 70,83%

71,872

Tidak Tuntas<66 17 29,17%Jumlah 24 100%

Dari tabel 21 dan 22 diatas menunjukan bahwa variasi skor nilai ada 10

jenis. Nilai tertinggi 95 yang dicapai oleh 1 (4,16%) siswa, sementara nilai

terendah 50 yang dicapai oleh 1 (4,16%) siswa. Siswa kelas 5 SDN 01 Tanggel

yang mendapatkan nilai diatas KKM yaitu 66 sebanyak 17 (70,83%) siswa,

sementara siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM ada 7 (29,17%) siswa.

Dari tabel dan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pada kegiatan siklus I

berlangsung dengan baik dan hasil belajar siswa meningkat dibandingkan hasil

belajar pada kegiatan pra siklus tetapi masih ada 7 (29,17%) siswa yang belum

tuntas, ketidak tuntasan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang dapat

dilihat pada lembar observasi kinerja guru dan aktivitas siswa, seperti: Masih ada

beberapa siswa yang tidak memperhatikan guru selama kegiatan pembelajaran,

guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran, belum memberikan stimulus

berupa pertanyaan sehingga masih ada beberapa siswa yang pasif, guru kurang

dapat membimbing siswa dalam kerja kelompok sehingga diskusi kelompok

masih gaduh. Dari permasalahan tersebut menyebabakan 7 siswa mendapatkan

hasil belajar dibawah KKM 66. Untuk lebih jelasnya tentang hasil belajar IPS

siswa kelas 5 SDN 01 Tanggel dapat dilihat pada diagram batang dibawah ini:

Page 9: The document was created from a file 'C ...€¦ · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di SDN 01 Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten

69

Gambar 4. Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus 1

Tahap refleksi siklus I dilaksanakan setelah penelitian pada Siklus I berakhir.

Refleksi yang dilakukan peneliti terhadap penerapan model pembelajaran problem

solving berbantuan media permainan KAMU pada mata pelajaran IPS kelas 5

SDN 01 Tanggel menunjukkan hasil yang cukup baik meskipun masih ada banyak

kekurangan. Hasil refleksi pada Siklus I adalah sebagai berikut:

a) Siswa menjadi lebih bersemangat dan tertarik dalam mengikuti pembelajaran.

b) Siswa berani menjawab pertanyaan spontan dari guru meski jawabannya tidak

selalu benar.

c) Siswa mampu bekerjasama untuk mengerjakan tugas secara kelompok.

d) Siswa belum mampu mengerjakan tugas sesuai dengan langkah-langkah

problem solving.

e) Guru belum menguasai metode problem solving secara menyeluruh.

f) Guru belum dapat memaksimalkan penggunaan alat peraga permainan KAMU.

0

5

10

15

20

25

13

Frek

uwen

si Si

swa

Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus I

69

Gambar 4. Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus 1

Tahap refleksi siklus I dilaksanakan setelah penelitian pada Siklus I berakhir.

Refleksi yang dilakukan peneliti terhadap penerapan model pembelajaran problem

solving berbantuan media permainan KAMU pada mata pelajaran IPS kelas 5

SDN 01 Tanggel menunjukkan hasil yang cukup baik meskipun masih ada banyak

kekurangan. Hasil refleksi pada Siklus I adalah sebagai berikut:

a) Siswa menjadi lebih bersemangat dan tertarik dalam mengikuti pembelajaran.

b) Siswa berani menjawab pertanyaan spontan dari guru meski jawabannya tidak

selalu benar.

c) Siswa mampu bekerjasama untuk mengerjakan tugas secara kelompok.

d) Siswa belum mampu mengerjakan tugas sesuai dengan langkah-langkah

problem solving.

e) Guru belum menguasai metode problem solving secara menyeluruh.

f) Guru belum dapat memaksimalkan penggunaan alat peraga permainan KAMU.

3 3

0

4 4 5

2 1 1

24

17

Nilai Ketuntasan ≥66

Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus I

69

Gambar 4. Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus 1

Tahap refleksi siklus I dilaksanakan setelah penelitian pada Siklus I berakhir.

Refleksi yang dilakukan peneliti terhadap penerapan model pembelajaran problem

solving berbantuan media permainan KAMU pada mata pelajaran IPS kelas 5

SDN 01 Tanggel menunjukkan hasil yang cukup baik meskipun masih ada banyak

kekurangan. Hasil refleksi pada Siklus I adalah sebagai berikut:

a) Siswa menjadi lebih bersemangat dan tertarik dalam mengikuti pembelajaran.

b) Siswa berani menjawab pertanyaan spontan dari guru meski jawabannya tidak

selalu benar.

c) Siswa mampu bekerjasama untuk mengerjakan tugas secara kelompok.

d) Siswa belum mampu mengerjakan tugas sesuai dengan langkah-langkah

problem solving.

e) Guru belum menguasai metode problem solving secara menyeluruh.

f) Guru belum dapat memaksimalkan penggunaan alat peraga permainan KAMU.

17

7

Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus I

46-50

51-55

56-60

61-65

66-70

71-75

76-80

81-85

86-90

91-95

Jumlah

Ketuntasan

Belum Tuntas

Page 10: The document was created from a file 'C ...€¦ · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di SDN 01 Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten

70

g) Hasil belajar siswa rata-rata kelas melebihi KKM, namun masih ada 7 anak

yang belum mencapai KKM.

Dari hasil refleksi Siklus I diatas masih ada beberapa kekurangan yang akan

diperbaiki peneliti pada Siklus II.

4.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan

kelas. Pelaksanaan tindakan siklus II yaitu pada hari Sabtu, 2 April 2016 sampai

dengan hari Kamis, 7 April 2016. Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 2

April 2016 pada jam pelajaran pertama dan kedua dengan alokasi waktu 2x35

menit. Materi ajar pada pertemuan keempat adalah menyebutkan dan menjelaskan

tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia.Pada kegiatan awal, guru memulai

dengan mengucapkan salam, berdoa bersama, serta mengabsen kehadiran siswa.

Kemudian guru menanyakan keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti

pelajaran yang akan berlangsung. Guru dan siswa menyiapkan alat-alat belajar

seperti buku paket, LKS, alat tulis, dan media pembelajaran yang akan digunakan.

Setelah itu guru memberikan apersepsi dengan tanya jawab tentang gambar tokoh

persiapan kemerdekaan. “Apakah kamu masih ingat, siapa dia?”. Guru

menjelaskan materi pelajaran secara garis besar dan menyampaikan tujuan

pelajaran yang hendak dicapai.

Kegiatan inti dimulai dengan mengaitkan materi lalu dan menumbuhkan

partisipasi siswa untuk dapat bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru.Siswa

diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk mencari sebab

dan akibat mengapa tokoh tersebut memiliki peran dalam usaha persiapan

kemerdekaan. Setelah itu guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok kecil.Siswa

di dalam kelompok dituntut agar dapat mengumpulkan informasi-informasi

tentang apa saja peran dari para pahlawan persiapan kemerdekaan.Informasi

tersebut berguna untuk mengerjakan soal bersama. Setelah mengumplkan

informasi tadi, mereka akan berdiskusi untuk mencari dan menguji informasi yang

Page 11: The document was created from a file 'C ...€¦ · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di SDN 01 Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten

71

paling tepat. Hasil yang di dapat akan dituangkan dalam lembar kerja siswa yang

disediakan oleh guru. Setelah kelompok selesai melakukan permainan KAMU,

guru meminta setiap kelompok mempresentasikan jawabannya. Kelompok yang

lain bertugas untuk mengkoreksi jawabannya, membenarkan jawaban yang benar

dan memperbaiki jawaban yang salah. Apabila semua kelompok sudah

mempresentasikan jawabannya, maka siswa mencoba untuk membuat kesimpulan

pembelajaran yang disempurnakan oleh guru. Pada kegiatan penutup, guru

memberi kesempatan kepada siswa yang belum jelas tentang materi yang

disampaikan. Setelah itu guru meminta siswa untuk mengerjakan soal evaluasi

secara individu untuk mengetahui keberhasilan yang dicapai siswa. Setelah soal

terselesaikan, guru menutup pelajaran dengan memberikan refleksi, pesan moral,

menyampaikan materi ajar yang akan datang, dan memberi salam.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 6 April 2016 pada jam

pelajaran pertama dan kedua dengan alokasi waktu 2x35 menit. Materi ajar pada

pertemuan kelima adalah menyebutkan sikap menghargai jasa para tokoh dalam

mempersiapkan kemerdekaan. Pada kegiatan awal, guru memulai dengan

mengucapkan salam, berdoa bersama, serta mengabsen kehadiran siswa.

Kemudian guru menanyakan keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti

pelajaran yang akan berlangsung. Guru dan siswa menyiapkan alat-alat belajar

seperti buku paket, LKS, alat tulis, dan media pembelajaran yang akan digunakan.

Setelah itu guru memberikan apersepsi dengan melafalkan teks proklamasi

bersama-sama.Kemudian guru mengaitkan apersepsi dengan perilaku sehari-hari

siswa. “Para pahlawan sangat berjasa bagi kita, apa yang dapat kita berikan untuk

mereka?”.Setelah siswa mengerti, guru menjelaskan materi pelajaran secara garis

besar dan menyampaikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai.

Kegiatan inti dimulai dengan memberikan kesempatan siswa untuk

berdiskusi dengan teman sebangku tentang siapa saja tokoh yang mempersiapkan

kemerdekaan.Setelah itu guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok kecil. Guru

memulai permainan KAMU dengan membagikan amplop yang berisi

pertanyaan.Siswa diminta mencari sebab akibat mengapa kita harus menghargai

Page 12: The document was created from a file 'C ...€¦ · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di SDN 01 Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten

72

jasa para pahlawan. Siswa akan mengumpulkan informasi-informasi tentang apa

saja yang dapat kita lakukan untuk menghargai jasa para pahlawan. Informasi

tersebut berguna untuk mengerjakan soal bersama Setelah mengumpulkan

informasi tadi, mereka akan berdiskusi untuk mencari dan menguji informasi yang

paling tepat. Hasil yang di dapat akan dituangkan dalam lembar kerja siswa yang

disediakan oleh guru. Setelah kelompok selesai melakukan permainan KAMU,

guru meminta setiap kelompok mempresentasikan jawabannya. Kelompok yang

lain bertugas untuk mengkoreksi jawabannya, membenarkan jawaban yang benar

dan memperbaiki jawaban yang salah. Apabila semua kelompok sudah

mempresentasikan jawabannya, maka siswa mencoba untuk membuat kesimpulan

pembelajaran yang disempurnakan oleh guru. Pada kegiatan penutup, guru

memberi kesempatan kepada siswa yang belum jelas tentang materi yang

disampaikan. Setelah itu guru meminta siswa untuk mengerjakan soal evaluasi

secara individu untuk mengetahui keberhasilan yang dicapai siswa. Setelah soal

terselesaikan, guru menutup pelajaran dengan memberikan refleksi, pesan moral,

menyampaikan materi ajar yang akan datang, dan memberi salam.

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Kamis, 7 April 2016 pada jam

pelajaran pertama dan kedua dengan alokasi waktu 2x35 menit. Pada pertemuan

ini guru mengulas materi dua pertemuan yang lalu dan memberikan evaluasi di

akhir siklus II. Pada kegiatan awal, guru memulai dengan mengucapkan salam,

berdoa bersama, serta mengabsen kehadiran siswa. Kemudian guru menanyakan

keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang akan

berlangsung. Guru dan siswa menyiapkan alat-alat belajar seperti buku paket,

LKS, alat tulis, dan media pembelajaran yang akan digunakan. Setelah itu guru

memberikan apersepsi dengan tanya jawab tentang materi lalu. “Siapa yang masih

ingat, pelajaran IPS kemarin kita belajar tentang apa ya?”. Guru memberikan

kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya. Pada kegiatan inti, guru meminta

siswa untuk mengerjakan soal evaluasi siklus II secara individu. Evaluasi ini

dilakukan untuk melihat tingkat keberhasilan penelitian pada siklus II. Materi soal

adalah menyebutkan tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia beserta perannya

Page 13: The document was created from a file 'C ...€¦ · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di SDN 01 Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten

73

dan menyebutkan sikap menghargai jasa para pahlawan.Pada kegiatan penutup,

guru memberi refleksi dan pesan moral yang berguna bagi kemajuan belajar

siswa. Setelah itu guru menyampaikan materi ajar yang akan datang, dan memberi

salam.

Selama penelitian berlangsung, peneliti sebagai observer mengamati

kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Observer mengisi lembar observasi guru

dan siswa sebagai berikut:

Tabel 23

Hasil Observasi Kinerja Guru dan Aktivitas Siswa Siklus II

KegiatanPengamatan

Siklus 1

Objekyang

Diamati

Sintaks JumlahKeseluruhan

SintaksDilaksanakanBelum

Dilaksanakan

PertemuanPertama

Guru 20 0 20

Siswa 13 0 13

Pertemuan KeduaGuru 20 0 20

Siswa 13 0 13

Dari tabel di atas terlihat bahwa penilaian observasi terhadap guru dan

siswa meningkat. Dari kegiatan Siklus II inin guru sudah melakukan perbaikan

dari kekurangan-kekurangan pada siklus sebelumnya. Perbaikan yang dilakukan

oleh guru membuat hasil belajar siswa meningkat..Untuk pertemuan ketiga tidak

banyak yang dilakukan karena peran guru sebatas memberikan evaluasi. Dibawah

ini merupakan tabel ketuntasan hasil belajar IPS Siklus II dapat kita lihat sebagai

berikut:

Page 14: The document was created from a file 'C ...€¦ · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di SDN 01 Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten

74

Tabel 24Distribusi Hasil Belajar IPS Siklus II

Nilai (KKM 66) JumlahSiswa

Persentase Keterangan

51-55 1 4,16% Tidak Tuntas56-60 0 0% Tidak Tuntas61-65 1 4,16% Tidak Tuntas66-70 1 4,16% Tuntas71-75 3 12,50% Tuntas76-80 4 16,66% Tuntas81-85 3 12,50% Tuntas86-90 4 16,66% Tuntas91-95 4 16,66% Tuntas96-100 3 12,50% TuntasJumlah 24 100%

Ketuntasan 22 91,67%Belum Tuntas 2 8,33%

Rata-rata 84,58

Tabel 25Nilai Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus II

NoKetentusanKKM 66

Siklus IIF % Rata-rata

1 Tuntas ≥66 22 91,67%

84,582

Tidak Tuntas<66 2 8,33%Jumlah 24 100%

Dari tabel 25 dan 26 diatas menunjukan bahwa variasi skor nilai ada 10

jenis. Nilai tertinggi 100 yang dicapai oleh 3 (12,50%) siswa, sementara nilai

terendah 50 55 yang dicapai oleh 1 (4,16%) siswa. Siswa kelas 5 SDN 01 Tanggel

yang mendapatkan nilai diatas KKM yaitu 66 sebanyak 22 (91,67%) siswa,

sementara siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM ada 7 (8,33%) siswa.

Dari tabel dan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pada kegiatan siklus 2

berlangsung dengan baik dan hasil belajar siswa meningkat dibandingkan hasil

Page 15: The document was created from a file 'C ...€¦ · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di SDN 01 Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten

75

belajar pada kegiatan siklus 1 tetapi masih ada 2 (8,33%) siswa yang belum

tuntas, ketidak tuntasan tersebut disebabkan oleh kedua siswa tersebut hiperaktif

sehingga selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung siswa tersebut tidak

bisa berkonsentrasi dan selalu membuat kegaduhan di dalam kelas. Untuk lebih

jelasnya tentang hasil ketuntasan belajar IPS siswa kelas 5 SDN 01 Tanggel dapat

dilihat pada diagram batang dibawah ini:

Gambar 5. Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus II

Tahap refleksi siklus II dilaksanakan setelah penelitian pada siklus II

berakhir.Refleksi yang dilakukan peneliti terhadap penerapan model pembelajaran

problem solving berbantuan media permainan KAMU pada mata pelajaran IPS

kelas 5 SDN 01 Tanggel menunjukkan hasil yang cukup baik meskipun masih ada

banyak kekurangan. Hasil refleksi pada siklus I adalah sebagai berikut:

a) Siswa menjadi lebih bersemangat dan tertarik dalam mengikuti pembelajaran.

b) Siswa berani menjawab pertanyaan spontan dari guru.

c) Siswa mampu bekerjasama untuk mengerjakan tugas secara kelompok.

0

5

10

15

20

25

Frek

uwen

si Si

swa

Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus II

75

belajar pada kegiatan siklus 1 tetapi masih ada 2 (8,33%) siswa yang belum

tuntas, ketidak tuntasan tersebut disebabkan oleh kedua siswa tersebut hiperaktif

sehingga selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung siswa tersebut tidak

bisa berkonsentrasi dan selalu membuat kegaduhan di dalam kelas. Untuk lebih

jelasnya tentang hasil ketuntasan belajar IPS siswa kelas 5 SDN 01 Tanggel dapat

dilihat pada diagram batang dibawah ini:

Gambar 5. Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus II

Tahap refleksi siklus II dilaksanakan setelah penelitian pada siklus II

berakhir.Refleksi yang dilakukan peneliti terhadap penerapan model pembelajaran

problem solving berbantuan media permainan KAMU pada mata pelajaran IPS

kelas 5 SDN 01 Tanggel menunjukkan hasil yang cukup baik meskipun masih ada

banyak kekurangan. Hasil refleksi pada siklus I adalah sebagai berikut:

a) Siswa menjadi lebih bersemangat dan tertarik dalam mengikuti pembelajaran.

b) Siswa berani menjawab pertanyaan spontan dari guru.

c) Siswa mampu bekerjasama untuk mengerjakan tugas secara kelompok.

Nilai Ketuntasan ≥66

Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus II

75

belajar pada kegiatan siklus 1 tetapi masih ada 2 (8,33%) siswa yang belum

tuntas, ketidak tuntasan tersebut disebabkan oleh kedua siswa tersebut hiperaktif

sehingga selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung siswa tersebut tidak

bisa berkonsentrasi dan selalu membuat kegaduhan di dalam kelas. Untuk lebih

jelasnya tentang hasil ketuntasan belajar IPS siswa kelas 5 SDN 01 Tanggel dapat

dilihat pada diagram batang dibawah ini:

Gambar 5. Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus II

Tahap refleksi siklus II dilaksanakan setelah penelitian pada siklus II

berakhir.Refleksi yang dilakukan peneliti terhadap penerapan model pembelajaran

problem solving berbantuan media permainan KAMU pada mata pelajaran IPS

kelas 5 SDN 01 Tanggel menunjukkan hasil yang cukup baik meskipun masih ada

banyak kekurangan. Hasil refleksi pada siklus I adalah sebagai berikut:

a) Siswa menjadi lebih bersemangat dan tertarik dalam mengikuti pembelajaran.

b) Siswa berani menjawab pertanyaan spontan dari guru.

c) Siswa mampu bekerjasama untuk mengerjakan tugas secara kelompok.

Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus II

51-55

56-60

61-65

66-70

71-75

76-80

81-85

86-90

91-95

96-100

Jumlah

Ketuntasan

Belum Tuntas

Page 16: The document was created from a file 'C ...€¦ · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di SDN 01 Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten

76

d) Siswa mampu mengerjakan tugas sesuai dengan langkah-langkah problem

solving.

e) Guru menguasai metode problem solving.

f) Guru dapat memaksimalkan penggunaan alat peraga permainan KAMU.

g) Rata-rata hasil belajar siswa melebihi KKM.

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil observasi sebelum penelitian siklus I di kelas 5 SDN 01

Tanggel, ditemukan bahwa hasil belajar IPS siswa masih rendah. Hal ini

disebabkan guru belum mampu menginovasi model pembelajaran dan belum

mampu memahami karakteristik siswa yang memiliki kemampuan belajar

berbeda. Siswa cenderung mendengarkan ceramah dari guru dan mengerjakan

LKS secara individu saja. Kegiatan mengerjakan tugas secara individu akan

mematikan rasa kerjasama dan berbagi pengetahuan dengan temannya. Sedangkan

metode ceramah menyebabkan kemampuan berfikir kritis siswa menjadi lemah.

Siswa selalu diberi materi dan penjelasan secara langsung oleh guru, oleh sebab

itu ingatan akan materi yang disampaikan tidak sekuat apabila siswa menemukan

sendiri dan memecahkan masalah yang dihadapinya. Akibat dari pembelajaran

yang monoton ini, kriteria ketuntasan minimal (KKM lebih dari atau sama dengan

66) hanya 11 siswa, sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 13

siswa.

Peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran IPS dengan menggunakan

metode problem solving dapat meningkatkan hasil belajar siswa SDN 01 Tanggel

Kabupaten Blora.

4.3.1 Siklus I

Pada siklus I dengan menerapkan metode problem solving berbantuan

media permainan KAMU, siswa mencapai KKM ≥66 sebanyak 17 siswa atau

70,83% dan sebanyak 7 siswa atau 29,17% mendapat nilai di bawah KKM. Dari

hasil penelitian pada Siklus I masih ada beberapa kekurangan kemudian akan

diperbaiki pada Siklus II.

Page 17: The document was created from a file 'C ...€¦ · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di SDN 01 Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten

77

4.3.2 Siklus II

Pada siklus II dengan menerapkan metode problem solving berbantuan

media permainan KAMU, siswa mencapai KKM ≥66 sebanyak 22 siswa atau

91,67% dan sebanyak 2 siswa atau 8,33% mendapat nilai di bawah KKM. Setelah

melakukan evaluasi pada siklus II, ternyata masih ditemui siswa yang belum

mencapai KKM walaupun rata-rata kelas sudah mencapai KKM. Peneliti

berupaya untuk mengevaluasi ulang kedua anak tersebut, namun hasilnya

memang jauh dari KKM. Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan siswa

dan guru kelas guna mencari tahu sebab ketidaktuntasan siswa tersebut. Kedua

siswa merupakan siswa yang memerlukan perhatian khusus. Mereka memiliki

latar belakang yang berbeda, siswa yang pertama “SAP” memiliki keluarga yang

kurang harmonis, kedua orang tuanya berpisah dan dia tinggal dengan bapaknya,

sedangkan bapaknya sibuk dengan pekerjaannya sehingga kurang memperhatikan

anaknya, hal tersebut yang membuat hasil belajar anak di sekolah masih rendah.

Untuk siswa yang kedua “FR” memiliki sikap yang hiperaktif didalam kelas yang

mengakibatkan dia tidak fokus pada pembelajaran. Peneliti memutuskan untuk

menyerahkan hasil belajar siswa tersebut kepada wali kelas untuk diadakan home

visit dan bimbingan khusus.

4.3.3 Perbandingan Antar Siklus

Dari data yang diperoleh pada kegiatan pra siklus yang dilakukan pada

kelas 5 SDN 01 Tanggel ditemukan permasalahan pada hasil belajar IPS, maka

peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus yaitu siklus

1 dan siklus 2 dengan menggunakan metode problem solving berbantuan media

permainan KAMU. Berikut merupakan hasil perbandingan Pra Siklus, Siklus I,

dan Siklus II yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Page 18: The document was created from a file 'C ...€¦ · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di SDN 01 Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten

78

Tabel 26

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar pada Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

NoKetentusan

KKM 66Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

F % F % F %1 Tuntas ≥66 11 45,83% 17 70,83% 22 91,67%

2Tidak Tuntas<66 13 54,17% 7 29,17% 2 8,33%Jumlah 24 100% 24 100% 24 100%

Dari tabel diatas menyatakan bahwa hasil belajar pada pra siklus siswa

kelas 5 SDN 01 Tanggel memperoleh ketuntasan mencapai 11 (45,83%) siswa

dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 13 (54,17%) siswa . Setelah guru

menggunakan metode problem solving sudah meningkat meskipun belum

optimal, siswa yang tuntas sebanyak 17 (70,83%) siswa, dan yang tidak tuntas

sebanyak 7 (29,17%) siswa. Kemudian guru melanjutkan ke sisklus 2 dan hasil

belajar IPS siswa kelas 5 SDN 01 Tanggel mencapai 22 (91,67%) siswa,

sementara yang tidak tuntas sebanyak 2 (8,33%) siswa. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada diagram batang dibawah ini:

Gambar 6. Diagram Batang Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar

Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

0

5

10

15

20

25

Pra Siklus

Frek

uens

i Sisw

a

78

Tabel 26

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar pada Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

NoKetentusan

KKM 66Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

F % F % F %1 Tuntas ≥66 11 45,83% 17 70,83% 22 91,67%

2Tidak Tuntas<66 13 54,17% 7 29,17% 2 8,33%Jumlah 24 100% 24 100% 24 100%

Dari tabel diatas menyatakan bahwa hasil belajar pada pra siklus siswa

kelas 5 SDN 01 Tanggel memperoleh ketuntasan mencapai 11 (45,83%) siswa

dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 13 (54,17%) siswa . Setelah guru

menggunakan metode problem solving sudah meningkat meskipun belum

optimal, siswa yang tuntas sebanyak 17 (70,83%) siswa, dan yang tidak tuntas

sebanyak 7 (29,17%) siswa. Kemudian guru melanjutkan ke sisklus 2 dan hasil

belajar IPS siswa kelas 5 SDN 01 Tanggel mencapai 22 (91,67%) siswa,

sementara yang tidak tuntas sebanyak 2 (8,33%) siswa. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada diagram batang dibawah ini:

Gambar 6. Diagram Batang Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar

Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

13

7

2

11

17

22

78

Tabel 26

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar pada Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

NoKetentusan

KKM 66Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

F % F % F %1 Tuntas ≥66 11 45,83% 17 70,83% 22 91,67%

2Tidak Tuntas<66 13 54,17% 7 29,17% 2 8,33%Jumlah 24 100% 24 100% 24 100%

Dari tabel diatas menyatakan bahwa hasil belajar pada pra siklus siswa

kelas 5 SDN 01 Tanggel memperoleh ketuntasan mencapai 11 (45,83%) siswa

dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 13 (54,17%) siswa . Setelah guru

menggunakan metode problem solving sudah meningkat meskipun belum

optimal, siswa yang tuntas sebanyak 17 (70,83%) siswa, dan yang tidak tuntas

sebanyak 7 (29,17%) siswa. Kemudian guru melanjutkan ke sisklus 2 dan hasil

belajar IPS siswa kelas 5 SDN 01 Tanggel mencapai 22 (91,67%) siswa,

sementara yang tidak tuntas sebanyak 2 (8,33%) siswa. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada diagram batang dibawah ini:

Gambar 6. Diagram Batang Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar

Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

Tidak Tuntas

Tuntas

Page 19: The document was created from a file 'C ...€¦ · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di SDN 01 Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten

79

Berdasarkan perolehan nilai rata-rata siswa pada siklus I dan siklus II

bahwa penerapan metode problem solving sebagai salah satu alternatif model

pembelajaran yang memiliki keunggulan untuk meningkatkan hasil belajar IPS

siswa. Peningkatan hasil belajar IPS dengan metode problem solving

menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam memahami materi meningkat.

Peningkatan ini juga disertai dengan alat peraga sebagai media pembelajaran yang

menarik. KAMU yang berisi informasi dan perintah untuk mengerjakan soal juga

ambil bagian dalam peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas 5. Antusian belajar

anak menjadi meningkat, semangat bekerja di dalam kelompok, dan kerjasama

yang tinggi membuktikan bahwa metode problem solving berbantuan media

permainan KAMU berhasil meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas 5 SDN 01

Tanggel Kabupaten Blora.

Berdasarkan pembahasan di atas maka implikasi teroritis dan implikasi

praktis sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Dari hasil Penemuan yang menyatakan bahwa melalui metode problem

solving berbantuan permainan KAMU dapat meningkatkan hasil belajar IPS

siswa.

2. Implikasi Praktis

a) Bagi siswa

Manfaat praktis bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam

menguasai pelajaran IPS dengan metode Problem Solving melalui permainan

KAMU. Selain itu siswa tidak merasa bosan dan lebih bersemangat dalam

mengikuti pelajaran IPS karena pembelajarannya menyenangkan dengan

berbagai variasi, sehingga siswa bisa lebih antusias dalam belajar. Siswa juga

dapat belajar untuk bekerjasama di dalam kelompok, mengerti bahwa setiap

permainan ada yang menang dan kalah.

b) Bagi Guru

Sebagai masukan agar dalam pelaksanan proses pembelajaran perlu

memperhatian cara pemberian tugas secara tepat dalam upaya meningkatkan

minat belajar siswa, menambah wawasan guru dalam menjadikan pelajaran

Page 20: The document was created from a file 'C ...€¦ · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di SDN 01 Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten

80

IPS di kelas agar lebih menarik dengan menggunakan metode pembelajaran

yang baru, seperti problem solving.

c) Bagi Sekolah

Memberikan masukan bagi sekolah dalam rangka mengefektifkan

pembinaan dan pengelolaan metode mengajar dalam pelaksanaan pendidikan.