The Connection - Temple...
Transcript of The Connection - Temple...
Acara Mendatang
STHM Senior Seminar
Mempersembahkan
5 Desember
STHM Semi-Formal
18:30 - 22:30
The Doubletree Hotel
Philadelphia, PA
$75 per orang
Hubungi:
Sarah Budin
2 Desember
Pengumpulan Dana Wendy’s
17:00 - 20:00
Hubungi:
Dave Kangas
Kathleen Rafferty
Oleh Devan Roberts Tanggung jawab social perusa-
haan adalah isu yang baru-baru ini
menjadi pusat perdebatan. Fokus
pada masalah-masalah saat ini,
seperti pencemaran lingkungan yang
menyebabkan perubahan iklim, telah
membawa tanggung jawab sosial
menjadi salah satu isu panas di
masyarakat kita. Sekarang banyak
perusahaan bekerja untuk mempro-
mosikan citra tanggung jawab peru-
sahaan. Pertanyaan yang banyak
diajukan orang adalah apakah peru-
sahaan-perusahaan tersebut benar-
benar mengejar sebuah doktrin yang
membahas ma-
s a l a h - m a s a l a h
mendasar, atau
mereka berpura-
pura melakukan
usaha ini dalam
upaya untuk men-
ingkatkan citra
p e r u s a h a a n
mereka sendiri
dan hanya beru-
saha untuk men-
yesuaikan diri
dengan cara men-
jadi benar secara
politik? Kelompok anjing pengawas telah
dibentuk untuk memantau kegiatan
perusahaan untuk menentukan
tingkat tanggung jawab perusa-
haan. Sebuah organisasi nirlaba
Inggris yang disebut AccountAbility
memonitor inisiatif tanggung jawab
perusahaan-perusahaan dari seluruh
dunia dan telah mengembangkan
indeks tanggung jawab perusahaan
yang menunjukkan peringkat bangsa
-bangsa berdasarkan bagaimana
kinerja negara-negara dalam upaya
mereka untuk mempromosikan
praktek bisnis yang bertanggung
jawab. Penelitian yang dilakukan
menyimpulkan bahwa perekono-
mian yang maju di negara-negara
industri melakukan pekerjaan ter-
baik dalam mengambil inisiatif yang
bertanggung jawab secara badan
usaha. Hasil penelitian menempat-
kan Swedia di peringkat pertama
dan Amerika Serikat di peringkat
kedelapan belas. Kritikan yang di-
layangkan atas penelitian ini umum-
nya adalah bahwa perekonomian
yang maju seringkali telah memin-
dahkan industri kotor mereka ke
bagian dunia lain yang standar ling-
kungan dan sosialnya kurang ketat.
Akibatnya, negara-negara lain boleh
jadi mencemari atas nama orang
lain, tetapi indeks tidak mencer-
minkan faktor-faktor tersebut. Telah banyak kritikan ditujukan
terhadap tanggung jawab sosial
perusahaan dari
p e n d u k u n g
p e r d a g a n g a n
bebas dan kapi-
talisme. Mereka
b e r a r g u m e n
bahwa apa pun
yang mengham-
bat j a l annya
keuntungan bu-
kanlah ide yang
baik, dan bahwa
k e p e n t i n g a n
p r i b ad i d an
mengejar keun-
tungan pada akhirnya juga akan
mengarah ke pasar membuat per-
baikan-perbaikan tersebut. Langkah apa pun yang diambil
perusahaan-perusahaan ke arah
tanggung jawab perusahaan, sangat-
lah penting untuk mereka mengerti
dan mempertimbangkan bahwa kita
semua berbagi planet yang sama,
dan tidak peduli apakah mereka
mencemari polusi di Cina, India,
atau Amerika Serikat, ini nantinya
akan mempengaruhi semua orang.
Perusahaan juga harus mengerti
bahwa tanggung jawab perusahaan
tidak terlalu terkait dengan menjadi
benar secara politik, namun lebih
berkaitan dengan memastikan
bahwa bisnis dapat berfungsi dalam
jangka panjang dengan cara me-
lestarikan lingkungan kita untuk
generasi mendatang.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: Fakta atau Fiksi
November 2009 V O L U M E 1 4 , E D I S I 3
The Connection Mempertemukan Mahasiswa dan Fakultas Sejak 1998
E D I S I I N I :
Sorotan Layanan
Mahasiswa:
Janet Distel
Dunia Jerami
Sorotan Alumni:
Laura Stein
Jajak Pendapat
Mahasiswa
Hidup Hijau
Di balik Layar Peru-
sahaan Google
Hotel dan Restoran
Kimpton: Pelopor
dalam Desain dan
Keberlanjutan
LEEDing the Way
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan:
Menginvestasi Masa
Depan
Menengok Tang-
gung Jawab Social -
Marriot Interna-
tional
2
3
Mengubah Dunia,
Satu Tindakan
Setiap Kalinya
Menata Panggung
4
Merah Jadi Hijau
Stadion Terhijau di
5
6
7
8
www.sthmseniorseminar.com
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan &
Bepergian yang
Bertanggungjawab
9
Teka Teki Silang
CSR
10
Sponsor 11,12
H A L A M A N 2
Janet Distel
Direktur Urusan Sarjana
215-204-1754
Email: [email protected]
Sorotan Layanan Mahasiswa - Janet Distel
Oleh Gida Musaj
Secara singkat, ceritakan ten-
tang latar belakang pendidikan
dan karir Anda.
Saya kuliah di University of Scranton
untuk mendapatkan gelar sarjana,
yang mana saya lulus wisuda dengan
cum laude di jurusan Sejarah sebagai
jurusan utama serta Sastra dan Filsa-
fat sebagai jurusan sampingan. Saya
melanjutkan ke Temple untuk kuliah
pascasarjana, mendapatkan gelar S2 di
jurusan Karya Sosial dan lulus dengan
summa cum laude. Saya pratek kerja
sosial sekitar lima tahun dan beralih
ke administrasi pendidikan tinggi,
bekerja dengan generasi pertama
mahasiswa berpendapatan rendah di
perguruan tinggi setempat. Ini meru-
pakan transisi yang mulus karena saya
dapat memanfaatkan pengetahuan
dan pengalaman saya bekerja sosial di
pekerjaan tersebut. Akhirnya saya
pun bekerja dengan seluruh maha-
siswa, namun saya masih memakai
keterampilan kerja sosial saya, beru-
saha untuk memahami mereka dan
mengerti kebutuhan mereka, bukan
hanya apa yang “harus mereka laku-
kan” supaya lulus wisuda.
Apakah Anda asli dari Philadel-
phia? Kalau ya atau bukan, bagi-
kan tentang apa yang Anda sukai
dari kota ini dan dari mana Anda
berasal.
Saya berasal dari pinggiran Philadel-
phia. Saya selalu cinta kota ini dan
segala sesuatu yang ditawarkan oleh
kota ini. Orangtua saya sangat senang
mengenalkan saya dan saudara-
saudara saya kepada budaya dan se-
jarah, jadi pergi ke kota untuk men-
gunjungi musium dan tempat-tempat
bersejarah adalah bagian dari masa
kecil saya, dan ini menanamkan rasa
penghargaan terhadap semua yang
kota ini tawarkan. Saya telah
menghabiskan sebagian besar hidup
saya di daerah ini – sejak kuliah pas-
casarjana saya kebanyakan tinggal di
kota – tapi saya pernah mengambil
kesempatan selama setahun untuk
tinggal dan bekerja di Inggris di Ox-
ford University dari 2007 hingga
2008. Hal itu sangat fantastis!
Apa yang paling Anda sukai dari
program kita?
Mahasiswa-mahasiswinya! Mereka
benar-benar luar biasa – paling antu-
sias, menarik dan mahasiswa yang
paling giat yang pernah saya temui
selama saya bekerja. Dalam peran
saya, saya bekerja erat dengan or-
ganisasi profesional mahasiswa dan
pemimpin asosiasi mahasiswa, dan
saya benar-benar menikmati bagian
tersebut dari pekerjaan saya.
Saran apa yang Anda berikan
pada para mahasiswa? Dua saran saya:
1. Jika kalian punya pertanyaan, ber-
tanyalah! Jangan takut untuk berbicara
kalau kalian bingung, khawatir atau
berpikir ada sesuatu yang salah. Para
mahasiswa harus mandiri, tapi bukan
berarti mereka tidak boleh bertanya
ketika mereka punya pertanyaan.
Kami semua di STHM ingin supaya
mahasiswa kami sukses, dan bertanya
adalah salah satu cara untuk memasti-
kan bahwa kalian berada di jalan yang
benar.
2. Jelajahi semua pilihan dan tantang
dirimu sendiri! Jangan terlalu cepat
mengambil keputusan dan kemudian
merasa bahwa semuanya sudah ter-
tanam dalam batu. Tantanglah diri
kalian dalam kerja praktek lapangan
untuk mengeksplorasi sesuatu yang
mungkin kalian temukan bermanfaat.
Bahkan dalam perekonomian yang
kurang ideal, ada peluang yang bisa
didapat jika saja kalian mencari, jadi
pastikan untuk memperluas jaringan
kalian terus-menerus!
T H E C O N N E C T I O N
Dunia Jerami Jadi, apa itu Hotel Jerami?
Hotel Jerami adalah tepat seperti
apa kedengarannya! Ini adalah
proper t i peng in apan yang
menawarkan
tempat tidur
terbuat dari
jerami untuk
memungkinkan
k e i n t i m a n
dengan alam.
Sementara ada
beberapa yang
lebih rumit
daripada yang
lain, konsep
hotel jerami
memungkinkan kesempatan untuk
memotong biaya pada konstruksi
dan dekorasi. Tempat tidur jerami
menunjukkan kurangnya kebutuhan
fasilitas futuristik dengan cara me-
menuhi kebutuhan para pelancong
Oleh Candice Moore
Di Eropa, seni pariwisata
berkelanjutan dan kreativitas
adalah satu
hal yang
sama. Di
gambar ini
adalah konsep
aneh Hotel
Jerami yang
s e d a n g
berkembang,
terutama dari
A u s t r i a ,
Swiss, dan
Jerman. Fenomena baru ini
menarik berbagai tamu, mulai dari
yang berbulan madu, backpacker,
hingga kelompok-kelompok besar
yang hanya mencari tempat untuk
tinggal.
yang mencoba untuk menghidup-
kan kembali hubungan dengan
anaknya melalui suasana akrab dari
hotel jerami.
Tidak hanya gaya hotel ini
membalas jasa alam sehubungan
dengan pariwisata berkelanjutan,
hal ini memungkinkan dampak yang
rendah pada lingkungan serta men-
yambut tamu ramah lingkungan
atau tamu eko-sadar yang mencari
pengalaman alternatif, yang masih
unik. Jika Anda sampai mendapat
kesempatan untuk tinggal di salah
satu hotel jerami, pastikan bahwa
kebiasaan merokok Anda tidak
akan menjadi penyebab kematian
Anda. "Tidak merokok di tempat
tidur" adalah peraturan yang dit-
erapkan secara ketat!
Oleh David Orr & Kalvin Louw Laura Stein adalah wisudawan
dari Sekolah Pariwisata dan Mana-
jemen Perhotelan Universitas
Temple (STHM).
Apa yang sedang Anda kerja-
kan sekarang? Saya adalah manajer pelestarian
untuk Aramark di rekening peru-
sahaan mereka
d e n g a n
Bloomberg, LP di
pusat New Jer-
sey. Yang saya
lakukan secara
khusus adalah
mencari cara-cara
yang mereka bisa lakukan untuk
menjadi hijau (ramah lingkungan)
dan mengidentifikasi berbagai
area di mana mereka kurang dan
melaksanakan proyek-proyek
untuk mewujudkannya.
Apa yang secara spesifik
Aramark lakukan terhadap
keberlanjutan ? Di lokasi ini, kita kompos semua
sisa dapur dan sampah pasca-
konsumen. Bagian dari pekerjaan
saya termasuk memeriksa jumlah
energi dan air yang digunakan di
dapur.
Seperti apa masa depan
gerakan keberlanjutan di
industry Olahraga dan Rek-
reasi / Pariwisata dan Perho-
telan? Sangat besar. Saya pikir itu pasti
akan menjadi gerakan besar karena
setiap pihak ingin menunjukkan
bahwa mereka adalah perusahaan
ramah lingkungan.
Bagaimana posisi Anda seba-
gai pemimpin redaksi buletin
dulu membantu Anda di
pekerjaan Anda sekarang? Senior Seminar, secara keseluru-
han, telah membantu
saya dalam berhubun-
gan dengan orang, men-
girim email-email profe-
sional, dan belajar ten-
tang komunikasi. Berke-
naan dengan jabatan
sebagai pemimpin re-
daksi buletin, saya rasa dengan
menetapkan batasan waktu dan
membuat semua komponen yang
berbeda dapat bekerja bersama-
sama, serta berkomunikasi dengan
bermacam-macam orang untuk
menghasilkan produk akhir adalah
yang paling menguntungkan.
Adakah hal lain yang mem-
bantu Anda selama masih
menjadi mahasiswi STHM? Belajar tentang profesionalisme
dan belajar untuk memperluas
jaringan. Saya sarankan untuk me-
manfaatkan para dosen sebagai
orang-orang untuk berlatih jarin-
gan. Cari tahu tentang keluarga
mereka dan bangun koneksi den-
gan mereka. Ketika kamu masuk
ke tempat kerja, kamu harus tahu
bagaimana membuat jaringan, dan
bukan hanya secara professional.
Kamu perlu tahu bagaimana ca-
ranya menciptakan hubungan
sosial.
Ada nasehat yang Anda bisa
berikan tentang mencari kerja
setelah lulus wisuda? Manfaatkan sumber-sumber yang
ada berikan resumemu kepada
siapapun dan pastikan perekrutnya
mengenalimu. Pastikan kamu
membedakan diri dari competitor
lainnya. Belajar sesuatu yang lain
untuk membedakanmu dari sisa
kelasmu.
Ada saran bagi para maha-
siswa yang tertarik di bidang
kelestarian lingkungan? Jika kamu ingin mendalami bidang
ini tapi tidak tahu banyak hal ten-
tangnya, saya sarankan untuk
menonton, “An Inconvenient
Truth” (dokumentari buatan Al
Gore mengenai pemanasan global).
Saya juga merekomendasikan untuk
membaca “Hot, F lat , and
Crowded,” oleh Thomas Freid-
man. Mengenai kelas, saya akan
menyarankan untuk mengambil
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
dan Energi, Ekonomi, dan Lingkun-
gan. Ini adalah kelas-kelas di Seko-
lah Bisnis yang juga merupakan
jalan yang baik untuk memulai. Jika
kamu memiliki pekerjaan atau
sedang magang, sebutkan kepada
supervisormu tentang daur ulang
dan keberlanjutan, dan bisa jadi
mereka langsung menunjuk Anda di
tempat. Ingat, orang selalu mencari
cara untuk menjadi hijau.
T H E C O N N E C T I O N
Sorotan Alumni– Laura Stein H A L A M A N 3
Jika Anda adalah CEO dari se-
buah perusahaan, apa yang akan
tercakup dalam program Tang-
gung Jawab Sosial Perusahaan
ideal Anda?
"Sebagai CEO sebuah perusahaan,
saya tidak akan memiliki satu pro-
gram yang teridentifikasi. Semua
praktek bisnis yang bertanggung
jawab akan menjadi cara hidup di
dalam perusahaan, dan partisipasi
karyawan akan diharapkan."
-Tara Miller
“Program saya tidak hanya akan men-
cakup praktek-praktek berkelanjutan
yang bermanfaat bagi lingkungan dan
planet secara keseluruhan, tetapi juga
akan mencakup cara-cara untuk mem-
perbaiki masyarakat, entah itu dengan
tugas atau sumbangan sukarela. Sangat-
lah penting untuk memastikan bahwa
perusahaan Anda mengikuti standar
hijau, tetapi seiring dengan menjadi
besarnya tren ini, banyak perusahaan
yang melupakan tentang tanggung
jawab mereka untuk memberikan
kembali dan membantu mereka yang
kurang beruntung. .”
-Diane Nobles
“Program ideal saya akan mencakup
usaha untuk mempunyai sertifikat
LEED, berjuang untuk menjadi perusa-
haan yang karbon-netral, member-
dayakan ekonomi lokal dan pen-
duduk miskin melalui kesempatan
kerja, inisiatif pendidikan, restorasi
taman, dan penarikan sumban-
gan, dan membuat program
khusus untuk perempuan,
kaum minoritas, dan populasi
gay dan lesbian, untuk menar-
getkan mereka yang sering
diabaikan dalam iklan mas-
sal. Pada dasarnya, saya ber-
harap nama perusahaan saya
akan menjadi identik dengan
segala sesuatu yang ramah
lingkungan dan sosial-inklusif.
- Alina Alter
Jajak Pendapat Mahasiswa
Laura Stein Manajemen Pariwisata dan
Perhotelan &
Studi Lingkungan
Jurusan ganda
H A L A M A N 4
Oleh Lauren Harris London memiliki
rencana besar untuk
Olimpiade 2012 men-
datang. Kota ini telah
menerima tantangan
untuk menjadi tuan
rumah Ol impiade
"berkelanjutan" per-
tama. Olimpiade kali ini
memperkenalkan tema
"Menuju Satu Planet
2012," yang berasal dari
World Wildlife Fund /
Bioregional konsep
"Satu Planet Hidup".
Dengan harapan untuk
memerangi perubahan
iklim, mengurangi limbah, meningkat-
kan keanekaragaman hayati, mem-
promosikan inklusi, dan mendorong
gaya hidup sehat, London berencana
untuk melanjutkan gagasan tentang
hidup berkelanjutan melampaui batas
akhir Olimpiade pada tahun 2012.
Dalam rangka untuk memastikan
bahwa tantangan ini akan dipenuhi,
panitia telah menyelenggarakan Ko-
misi Berkelanjutan London untuk
memantau kemajuannya. Pada diskusi
baru-baru ini, rencana aksinya meli-
puti merancang bangunan yang meng-
gunakan sedikit energi dan alternarif
karbon yang lebih rendah, memban-
gun turbin angin, dan memilih bahan
yang memerlukan sedikit energi
untuk dihasilkan Mereka juga beren-
cana untuk mengurangi limbah se-
lama penghancuran dan pemban-
gunan situs-situs baru, sementara
daur ulang sekurang-kurangnya 20%
dari sampah akan digunakan kembali
baik di lokasi atau di berbagai tem-
pat di sekitar kota. Dengan ide
menciptakan efek jangka panjang,
London mengantisipasi bahwa pen-
inggalan olimpiade kali ini akan
memberikan konsep-konsep baik
jangka pendek dan jangka panjang
untuk meningkatkan kualitas hidup,
dan menyediakan lingkungan yang
sehat dan alami.
Menata Panggung
T H E C O N N E C T I O N
Mengubah Dunia, Satu Tindakan Setiap Kalinya Oleh Natalie Dickerman Antropolog budaya Amerika dan
pribumi Philadelphia, Margaret Mead,
pernah berkata, "Jangan pernah mera-
gukan bahwa sekelompok kecil warga
negara yang bijaksana dan berkomit-
men dapat mengubah dunia; memang
benar, ini adalah satu-satunyah hal yang
pernah terjadi.” Banyak dari kita telah
diajari bahwa kita harus memberikan
sebanyak, jika tidak lebih, daripada apa
yang kita ambil. Meskipun gagasan
tentang tanggung jawab sosial perusa-
haan sangat luas, tidak memerlukan
usaha besar untuk membuat perbe-
daan. Tidak hanya program tanggung
jawab sosial perusahaan dapat mem-
bantu dalam perekrutan dan retensi
karyawan, itu juga dapat memberikan
peluang untuk kampanye pemasaran
yang unik-sehingga meningkatkan repu-
tasi perusahaan, jika dilakukan dengan
sukses. Program tanggung jawab sosial
perusahaan yang baik dan stabil juga
dapat meningkatkan peluang sebuah
perusahaan di globalisasi yang mak-
mur. Hal ini dapat dilakukan dengan
menunjukkan bahwa mereka bijaksana
dan tertarik pada kesejahteraan daerah
kepada masyarakat . Agenda tanggung jawab sosial tidak
harus muluk-muluk untuk mencapai
tujuannya. Ini dapat berupa usaha sese-
derhana seperti mengadakan hari suka-
relawan di sebuah perusahaan butik,
sampai usaha berskala besar seperti
membuka sekolah-sekolah dan pusat-
pusat pendidikan di negara-negara
berjuang. Telah menjadi pengetahuan
umum bahwa bukan hanya mengagum-
kan, melainkan sudah jadi tugas kita
untuk mendaur ulang, dan bisnis beru-
saha untuk "go green". Kesadaran
sosial baru yang menyertai inisiatif
tersebut memaksa perusahaan untuk
menahan diri dan rekan-rekan mereka
untuk bertanggung jawab atas tindakan
mereka. Di jaman sekarang ini, lebih
mudah - dan lebih penting daripada
sebelumnya - untuk ikut serta dan
terlibat. Dari yang usaha terkecil ke
konglomerat terbesar, mengubah dunia
adalah mungkin, satu tindakan setiap
kalinya.
Terima kasih spesial kepada sponsor berikut:
H A L A M A N 5
Merah Jadi Hijau Oleh Shane Berliner
Dalam upaya untuk mem-
bantu usaha menciptakan ling-
kungan yang bersih, Philadelphia
Phillies meluncurkan sebuah
program ramah lingkungan sebe-
lum dimulainya musim 2008.
Kampanye yang dinamai Merah
Jadi Hijau ini dirancang untuk
mendidik para penggemar ten-
tang energy yang terper-
barui dan konservasi.
Inisiatif ini adalah hasil
dari kerjasama antara
Phillies, Liga Utama Base-
ball, Badan Perlindungan
Lingkungan (EPA), De-
wan Pertahanan Sumber
Daya Alam (NRDC),
Green-e Energi (program
sertifikasi independen
dan verifikasi terkemuka untuk
energi terperbarui) dan Wind-
Street Energi. Misi dari program
ini adalah untuk mempromosikan
produk yang ramah lingkungan
dan program keberlanjutan di
Citizens Bank Park, rumah dari
Philadelphia Phillies. Upaya Phillies untuk mencip-
takan lingkungan yang bersih
merupakan hasil kerjasama den-
g a n G l o b a l S p e c t r u m
(perusahaan manajemen fasilitas
yang bertanggung jawab untuk
operasi dan pemeliharaan Citi-
zens Bank Park) dan Aramark
(penyedia makanan dan minuman
Phillies). Inisiatif hijau khusus
ditetapkan oleh tiga organisasi
yang mencakup konversi untuk
pencahayaan LED (yang meng-
gunakan daya 80% lebih sedikit
dan berlangsung beberapa tahun
lebih lama daripada lampu pijar
tradisional), kardus daur ulang
(daur ulang sekitar 250 ton pada
tahun 2008) dan produk lainnya,
seperti, menggunakan kembali air
hujan untuk irigasi tanah dan
lapangan, dan daur ulang minyak
goreng untuk digunakan sebagai
bahan bakar bio-diesel. Selain itu,
35, 80-galon wadah besar yang
dapat didaur ulang telah ditem-
patkan di seluruh arena bagi para
penggemar untuk dimanfaatkan
dan membantu dalam usaha daur
ulang. Dengan lahirnya inisiatif
Merah Jadi Hijau, Phillies menjadi
tim pertama di Liga Utama Base-
ball untuk bergabung dengan
Green Power Program Kemi-
traan EPA, sebuah program yang
mendorong organisasi untuk
membeli tenaga hijau sebagai cara
untuk mengurangi dampak ling-
kungan yang terkait dengan peng-
gunaan listrik yang dibeli. Untuk
mengimbangi karbon yang dicipta-
kan oleh penggunaan listrik di
Citizens Bank Park, Phillies mem-
beli 20 juta kilowatt-jam Sertifikat
Energi terperbarui yang juga
tersertifikasi dengan Green-e
Energi. Menurut EPA, ini adalah
pembelian tunggal terbesar dari
100% energi terperbarui di ca-
bang olahraga profesional dan
setara dengan 100.000 penana-
man pohon Tidak ada keraguan bahwa
dengan berjalannya waktu, lebih
banyak pengetahuan mengenai
konservasi energi dan penggunaan
sumberdaya terperbarui akan
menjadi lebih umum dalam
masyarakat. Seiring dengan dite-
mukannya informasi, banyak or-
ganisasi akan terus memperbarui
fasilitas mereka untuk mengako-
modasi tren keberlanjutan ini;
akan tetapi, dengan dikenalkannya
program Merah Jadi Hijau, Phillies
kelihatannya telah menanamkan
patokan untuk inisiatif sejenis di
masa mendatang.
T H E C O N N E C T I O N
Olah Raga & Rekreasi Lowongan Kerja/Kerja
Praktek Lapangan:
Tur Golf Junior Interna-
sional
Hilton Head Island, South
Carolina
Intern Operasi
Ajukan lamaran online di e-
Recruiting
Taman dan Rekreasi Mont-
gomery Township
Montgomeryville, PA
Intern Rekreasi
Ajukan lamaran online di e-
Recruiting
Iron Pigs Baseball Lehigh
Valley
Allentown, PA
Posisi yang tersedia terma-
suk pemasaran, operasi,
tiket, makanan dan minu-
man, dan hubungan
masyarakat.
Ajukan lamaran online di e-
Recruiting
Oleh Risa Kamien Tanggung Jawab Sosial Peru-
sahaan telah menjadi ungkapan
sehari-hari yang sedang dibahas di
dunia bisnis. Perusahaan, baik
besar dan kecil, mulai menginves-
tasikan waktu dan uang yang
berharga untuk bertanggung
jawab terhadap lingkungan secara
sosial. Stadion di seluruh negeri
mulai melihat bagaimana mereka
dapat memiliki dampak pada
lingkungan, dan banyak yang
membuat perubahan untuk men-
jadi energi efisien dan meningkat-
kan CSR mereka. The New York
Giants dan Jets berbagi stadion di
Rutherford Timur, New Jersey.
Mereka akan membuka stadion
baru untuk musim 2010 dengan
harapan menjadi "stadion terhijau
di negeri ini". Perusahaan Stadion
Meadowlands Baru, sang pemilik
stadion, telah bekerja sama den-
gan Badan Perlindungan Lingkun-
gan (EPA) dan menandatangani
memo kesepahaman untuk mem-
bangun stadion yang akan me-
makai bahan-bahan dan praktek-
praktek yang ramah lingkungan
ke dalam konstruksi dan pengop-
erasian fasilitas. Stadion yang baru akan meng-
gunakan sekitar 40.000 ton baja
daur ulang selama konstruksi dan
akan mendaur ulang sekitar
20.000 ton baja dari stadion lama
setelah selesai dihancurkan. Sta-
dion ini juga akan menampilkan
tempat duduk yang sebagian
bahannya terbuat dari materi
daur ulang dan beton ramah
lingkungan.
Selain dari konstruksi, sepan-
jang operasi sehari-hari, stadion
baru ini akan mengurangi karbon
dengan menggunakan piring, gelas,
dan baki yang terdekomposisi.
Akan ada juga perhentian langsung
di lokasi transit di New York dan
New Jersey yang dapat dimanfaat-
kan oleh para pelanggan, daripada
mengemudi. Urinal tanpa air akan
menyelamatkan 2,7 juta galon air,
dan rumput sintetis yang sedang
diinstal akan menyelamatkan 3,5
juta galon dibandingkan dengan
rumput alam. Berharap untuk menjadi
pemimpin dalam konstruksi sta-
dion hijau, edisi terbaru Meadow-
land akan menjadi satu langkah
lagi menuju bumi yang lebih hijau.
Stadion Terhijau di Negara
Hidup Hijau H A L A M A N 6
Oleh Joseph-Vincent Starecky
Sejak dimulai pada tahun 2003,
inisiatif “Hidup Hijau!” oleh Phila-
delphia Eagles telah menjadi leda-
kan sukses. Program ini berfokus
berat pada pendaurulangan produk
-produk hari pertandingan, selain
konservasi energi di sekitar Lin-
coln Financial Field, dan bahkan
dalam masyarakat. Dimulai oleh
Christina and Jeffrey Lurie, Phila-
delphia Eagles merupakan or-
ganisasi professional pertama yang
mengambil tanggung jawab lingkun-
gan dalam usaha untuk memajukan
masyarakat Philadelphia . Dalam setahun terakhir saja,
"Hidup Hijau!" sudah sangat mem-
bantu lingkungan. Eagles men-
jalankan 97% dari operasinya den-
gan tenaga matahari dan angin
sendiri. Dibandingkan dengan ta-
hun sebelumnya, jumlah limbah
yang dihasilkan berkurang hingga
121 ton. Selain itu, Eagles juga
telah mendaur ulang 728 ton cam-
puran logam, plastik, kertas, dan
kardus yang digunakan selama
pertandingan dan latihan. Rata-rata setiap tahunnya Ea-
gles menghemat energi yang cukup
untuk menyediakan tenaga listrik
untuk 1.900 rumah. Tidak hanya
menghemat tagihan listrik, tapi
organisasi ini juga menghemat
sekitar 1.200 pohon per tahun. Jika
itu tidak cukup, proyek "Hidup
Hijau!" mampu menghilangkan
emisi gas rumah kaca setara den-
gan mengeluarkan 2.600 mobil
dari jalan. The Eagles telah didiberi
kehormatan menerima Penghar-
gaan Keberlanjutan Philadelphia,
yang dianugerahkan kepada lima
nominasi, seperti yang dipilih oleh
Dewan Lingkungan Pennsylvania.
Christina dan Jeffrey Lurie juga
diberi kehormatan oleh Norman
Lear di Lingkungan Penghargaan
Media untuk keprihatinan mereka
terhadap lingkungan kita. Inisiatif “Hidup Hijau!” adalah
salah satu upaya keberlanjutan
terkuat di negara ini. Selama ber-
tahun-tahun, Eagles memiliki dam-
pak positif terhadap lingkungan
hidup di beberapa bidang yang
berbeda. Philadelphia Eagles telah
menjadi nama rumah tangga den-
gan ahli lingkungan di mana-mana
sebagai hasil dari program ini.
Program "Hidup Hijau!" ini meru-
pakan aset besar bagi masyarakat
selain menjadi model bagi upaya
kesinambungan lain. Jangan ber-
pikir ini akan segera hilang dalam
waktu dekat.
senam, ruang cuci, kamar pijat,
potong rambut, jasa cuci mobil, dry
cleaning, bus antar jemput- apa saja
yang mungkin inginkan karyawan
pekerja keras." Google mendorong
para karyawannya untuk bekerja
ketika mereka merasa paling pro-
duktif. Jika itu berarti seorang
bekerja dari jam 2-9 pagi, maka itu
adalah keputusannya. Dengan mem-
biarkan karyawan mengambil dan
memilih jam kerja mereka, Google
diuntungkan secara keseluruhan
melalui produktivitas di tempat
kerja. Cara berpikir perusahaan
pada umumnya bukanlah cara
Google berpikir. Mereka terus-
menerus berpikir di luar kotak dan
melihat gambaran yang lebih besar. Google mulai berusaha untuk
menjadi lebih berkelanjutan dalam
Oleh Traci Cornwell Google merupakan mesin pen-
cari nomor satu di dunia dan tim
dalam perusahaan merekalah yang
membuat Google begitu kompetitif
dan kuat. Mari kita lihat ke dalam
tanggung jawab perusahaan Google
kepada para karyawan, pengguna
internet dan alam
semesta. Menjadi
karyawan di sini
membuka pintu
untuk dapat bekerja
dan bermain pada
waktu yang sama.
Google menyatakan,
"Kami menyediakan
paket standar tun-
jangan, tapi lebih
dari itu kami juga menyediakan
fasilitas makan kelas satu, ruang
menggunakan listrik dan kar-
bon. Saat ini, dua dari gedung
mereka berjalan dengan di 100% air
daur ulang, dan pada tahun 2010
diharapkan untuk memiliki 80% dari
seluruh bangunan yang berjalan
dengan air daur ulang. Rencananya,
mereka akan melibatkan para peng-
guna internet untuk menemukan
cara yang lebih cerdas, lebih efektif
untuk menghemat energy. Mereka
juga ingin menggunakan kembali
dan mendaur ulang semua peralatan
elektronik yang meninggalkan pusat
data. Sekarang semakin banyak
perusahaan yang mengikuti tren
ramah lingkungan. Google akan
terus menemukan lebih banyak cara
untuk menjadi berkelanjutan dan
akan dipandang di masa depan
sebagai pemimpin paling efisien
dalam energi.
Di balik Layar Perusahaan Google
T H E C O N N E C T I O N
Terima kasih spesial kepada sponsor berikut:
H A L A M A N 7
Hotel dan Restoran Kimpton:
Pelopor dalam Desain dan Keberlanjutan
Oleh Alina Alter
Hotel dan Restoran Kimpton bukan hanya hotel butik yang muda
dan bersemangat, tetapi juga perintis yang serius dan aktivis pendukung perihal tanggung jawab lingkungan dan sosial. Selama keberadaannya yang
baru dua dekade ini, Kimpton telah menempatkan dirinya sebagai pendu-kung utama kelestarian dan masalah kualitas-kehidupan baik dalam arena
lokal maupun global. Bahkan, seluruh program dalam korporasi ini didedi-kasikan untuk memastikan konservasi,
penggunaan produk ramah lingkungan,
dan inisiatif lingkunganyang inovatif. Programnya yang berjudul E a r t h C a r e , b e r j a n j i u n t u k
"mendukung dunia berkelanjutan den-gan menggunakan non-intrusif, kualitas
tinggi, produk dan jasa yang ramah lingkungan di semua Kimpton hotel dan restoran." Walaupun kesadaran lingkungan telah menjadi tren dalam
beberapa tahun terakhir, bagi Kimpton konsep ini lebih dari sekedar gembar gembor belaka, buktinya konsep terse-
but telah dimasukkan ke dalam misi
perusahaan sejak awal. Komitmen ini terlihat jelas di property Kimpton terbaru, Hotel Palomar Philadelphia, yang merupakan
hotel pertama di kota yang terdaftar dengan LEED. LEED adalah singkatan dari Leadership in Energy and Environ-mental Design (Kepemimpinan dalam
Energi dan Desain Lingkungan), dan ini
merupakan sertifikasi yang cukup bergengsi karena sertifikat ini menan-
dakan bahwa gedung yang bersangkutan telah me-menuhi syarat sebagai ban-gunan yang menggunakan
metode konstruksi serta standar operasi yang sesuai lingkungan dan efisien. Hotel
terkenal sebagai penghasil polusi dan konsumen energy yang besar, maka dari itu menetap patokan LEED dalam industri
ini adalah prestasi penting dan menge-sankan yang diharapkan akan ditiru oleh legiun properti dan organisasi
yang akan datang.
T H E C O N N E C T I O N
LEEDing the Way Oleh Kate Lukowska Dalam lima tahun terakhir, tang-
gung jawab sosial perusahaan, eko-
wisata, bepergian secara hijau dan
berkelanjutan telah menjadi dengun-
gan di dunia pariwisata. Pelancong
yang menginap di hotel dapat
berkontribusi pada gerakan "hijau"
dengan menggantung kembali han-
duk mereka, tidur lebih dari satu
malam di seprai yang sama, atau
dengan menggunakan lampu tidur
dilengkapi dengan lampu neon hemat
energi. Baru-baru ini, orang-orang
perhotelan telah meluncurkan pro-
gram-program yang lebih inventif
dan ramah lingkungan. Salah satunya
adalah program sertifikasi LEED
(Leadership in Energy and Environ-
mental Design-Kepemimpinan dalam
Energi dan Desain Lingkungan), yang
langsung menjadi standar dalam
waktu yang singkat. LEED adalah sertifikasi ban-
gunan hijau yang dikembangkan oleh
Dewan Bangunan Hijau Amerika
Serikat dalam kategori berikut: kon-
struksi baru, inti & kerangka, seko-
lah, interior komersial, dan bangunan
yang ada. Dewan ini mengawasi se-
buah proses di mana pihak ketiga
memberikan verifikasi bahwa sebuah
bangunan atau sebuah komunitas
telah dibuat atau dimodifikasi dengan
efisiensi energi, tabungan air, peng-
gunaan bahan ramah lingkungan, dan
lain-lain yang berhubungan dengan
kriteria kelestarian. Versi terbaru dari LEED 2009
yang diluncurkan pada bulan April
menilai semua proyek dalam kategori
berikut: tempat yang berkelanjutan,
efisiensi air, energi dan atmosfer,
materi dan sumber daya, dan kualitas
lingkungan dalam ruangan pada skala
100 poin. Masing-masing calon LEED
juga dapat memperoleh 10 ekstra
poin untuk inovasi dalam rancangan
dan prioritas daerah. Proyek yang
memperoleh 40 poin akan memenuhi
syarat untuk sertifikasi LEED, 50 poin
untuk sertifikasi Perak, 60 poin untuk
sertifikasi Emas, dan 80 untuk Platina,
y an g me rupak an se r t i f i k a s i
tertinggi.
Mendapatkan sertifikasi LEED
membutuhkan proses yang rumit
dan panjang, namun juga memuaskan
dan bermanfaat. Calon kandidat
harus mendaftarkan proyek mereka
dengan Dewan Bangunan Hijau
Amerika Serikat, melacak kema-
juannya, mendokumentasikan pres-
tasi berdasarkan lima kategori
penilaian, dan mengajukan untuk
sertifikasi. Pada tahun 2008, di Philadel-
phia saja, lebih dari 118 proyek,
termasuk SugarHouse Casino, One
Liberty Place, Gedung Robert Mor-
ris Hotel, dan The Palomar Hotel di
Philadelphia terdaftar menjadi LEED
bersertifikat. Pada akhir tahun yang
sama, proyek sertifikasi LEED men-
cakup The Hub Cira Pusat-Sertifikasi
Perak yang diterima pada tahun
2007, Knoll Philadelphia-Sertifikasi,
Perak dan Bank PNC City Line Ave-
nue-Sertifikasi Perak.
Lain kali ketika anda bepergian,
pastikan mencari di lobi, sertifikasi
LEED yang dipajang dengan bangga,
menunjukkan komitmen hotel untuk
kelestarian lingkungan.
Terima kasih spesial kepada sponsor berikut:
H A L A M A N 8
Menengok Tanggung Jawab Sosial – Marriott International
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan:
Menginvestasi Masa Depan
Oleh Diane Nobles Dengan maraknya tren hijau baru-baru ini, banyak perusahaan telah
mengamandemen kebijakan mereka untuk beradaptasi dengan secara keberlanjutan. Banyak edisi baru dari
tanggung jawab sosial perusahaan profil yang merinci rencana untuk menghemat energi dan memperday-
agunakan produk-produk ramah lingkungan. Meskipun menyenangkan untuk melihat begitu banyak perusa-
haan yang mendirikan praktek hijau, namun tampaknya hal ini telah men-jadi satu-satunya fokus. Kita harus ingat bahwa adalah penting untuk
tidak melupakan tanggung jawab sosial lain yang kita miliki terhadap
masyarakat. Tanggung jawab sosial perusahaan
mengacu pada operasi bisnis baik dengan lingkungan maupun masyara-kat. Banyak perusahaan melakukan
bagian mereka untuk memberikan kembali kepada masyarakat melalui
sponsor, kesukarelaan, dan sumban-
gan. Marriott International memiliki program "Semangat untuk Melayani
Masyarakat kita" yang dipraktekkan sepanjang tahun. Program ini diran-cang untuk SERVE (melayani) lima
bidang utama: Shelter and food (perlindungan dan makanan), Environ-ment (lingkungan), Readiness for
hotel careers (kesiapan untuk karir di
industri hotel), Vitality of children (vitalitas anak-anak), dan Embracing global diversity and inclusion
(merangkul keragaman global dan inklusi). Hal ini jelas ditunjukkan pada tanggal 4 November 2009 ketika
Pusat Teknologi Marriott Denver menyeponsori dan menjadi tuan rumah dari salah satu tempat perhen-
tian Children's Miracle Network "Miles untuk Obor Mujizat Estafet." Lebih lanjut lagi, para karyawan hotel
yang ikut serta berhasil mengumpul-kan dana kurang lebih sebesar $15.000. Pusat Teknologi Marriott
Denver telah bekerja sama dengan
polisi Denver untuk mendistribusikan boneka hewan ke rumah sakit pasien dan juga menciptakan sebuah buku
masak yang hasilnya ($1,640) disum-
bangkan ke The Children's Hospital. Bukan hanya hotel yang bekerja
untuk memperbaiki masyarakat, organisasi olahraga, seperti Liga Utama Baseball (MLB), telah bekerja
sama dengan World Vision untuk menyediakan pakaian bagi penduduk di negara-negara terbelakang. Setiap
sebelum berakhir musim permainan, MLB menciptakan pakaian untuk merayakan hasil pertandingan; tentu
saja setiap kalinya, ada tim yang tidak
merayakan kemenangan mereka. Barang-barang (dipersiapkan semata-mata untuk pemain dan penggemar
di tempat) yang ternyata tidak diper-lukan, dikirimkan ke Pusat Distribusi Gifts-in-Kind milik World Vision
yang terletak di Pittsburgh. Tahun ini, pakaian yang tidak terjual akan dikirim ke Indonesia, yang baru-baru
ini diguncang gempa bumi berskala
7,3 di bulan September. Tanggung jawab sosial perusa-haan adalah sesuatu yang seharusnya
dimiliki semua bisnis. Mereka yang memilih untuk ambil bagian, tidak
hanya melibatkan perusahaan mereka dalam aksi amal atau filan-
tropi, tetapi juga akan menghasilkan
investasi cerdas di masa depan kita.
dalam jumlah produk kertas yang diguna-
kan. Marriott juga memiliki wadah daur
ulang yang ditempatkan di seluruh kantor
dan hotel. Hal ini telah menjadi inisiatif
besar untuk mengurangi limbah. Kamar
tamu juga telah dimodifikasi untuk mem-
promosikan lingkungan yang sehat. Ketika
tamu tidak berada di dalam ruangan, ada
sensor untuk memastikan bahwa pemanas
udara dan pendingin ruangan dimatikan
untuk menghemat listrik. Ini hanya se-
bagian dari perubahan-perubahan kecil,
tapi sangat penting, yang telah saya saksi-
kan di tempat kerja saya sendiri.
Terakhir, saya ingin menyentuh sedikit
topic keragaman di Marriott.
Tempat kerja yang didukung
oleh perusahaan ini sangatlah
beragam. Marriott berupaya
untuk membebaskan diri dari
anggapan umum tradisional yang
menempatkan kaum minoritas di
posisi yang secara sosial dipan-
dang benar. Setiap departemen
adalah campuran budaya dari
seluruh dunia. Hal Ini telah men-
jadi alat yang hebat karena dapat
menjangkau kebutuhan spesifik
pelanggan. Ini juga merupakan
cara yang hebat untuk memben-
Oleh Joshua Seyler
Tanggung jawab sosial perusahaan me-
rupakan sebuah aspek di mana setiap peru-
sahaan terkemuka harus ambi l
bagian. Marriott International adalah con-
toh yang sangat baik dari suatu perusahaan
dengan "semangat melayani" tidak hanya
untuk tamu dan pekerja mereka saja, tetapi
juga masyarakat di mana mereka menjadi
bagian. Program tanggung jawab sosial
Marriott berfokus pada aspek-aspek beri-
kut: tempat penampungan dan makanan,
lingkungan, kesiapan untuk hotel karier,
vitalitas anak-anak, dan merangkul keraga-
man global dan inklusi.
Selama bekerja untuk Marriott selama
dua tahun terakhir ini, saya telah dapat
kesempatan yang luar biasa untuk menjadi
bagian dari program tanggung jawab social
mereka. Banyak hal kecil, perubahan yang
kadang-kadang tidak disadari, yang terjadi di
tempat kerja saya, memainkan peran
penting dalam meningkatkan kesejahteraan
lingkungan. Sebagai sebuah peru-
sahaan, Marriott sekarang menetapkan
check-in tanpa kertas. Di masa lalu, setiap
tamu yang datang akan memiliki kartu regis-
trasi. Sekarang, check-in tanpa kertas me-
mungkinkan penurunan yang signifikan
tuk kesatuan dalamkelompok di perusa-
haan dan dapat menghindari timbulnya
rasa terpisah satu sama lain. Setiap orang
mempunyai aspek-aspek tertentu yang
mereka bawa ke meja. Dengan membuat
suasana terbuka di mana suara-suara dan
ide-ide didorong untuk diperdengarkan,
Marriott mampu menjangkau khalayak
global sementara membuat para karyawan
merasa seperti bagian dari keluarga.
Menurut pengalaman saya, metode ini
menghasilkan staf yang paling ramah dan
berpengetahuan yang mampu meningkat-
kan loyalitas konsumen Marriott.
T H E C O N N E C T I O N
H A L A M A N 9 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
& Bepergian yang Bertanggung Jawab
Oleh Patricia Kaisinger
Di mana-mana terlihat tanda-
tanda meningkatnya tekanan pada
perusahaan untuk mempraktekkan
tanggung jawab sosial. Jumlah badan
usaha yang terus mempromosikan
inisiatif "hijau" dan "ramah lingkun-
gan" terus bertumbuh, dan kemung-
kinan besar, anda telah terkena
dampak tren baru ini dalam praktek
bisnis di perusahaan. Dalam persain-
gan pasar yang kompetitif, di mana
memenuhi harapan konsumen su-
dah jadi lebih mudah sedangkan
membedakan satu produk dari
produk pesaing menjadi semakin
sulit, mengembangkan program-
program tanggung jawab sosial yang
efektif dapat membedakan sebuah
perusahaan dari yang lain. Dengan
berkembangnya kekhawatiran ten-
tang lingkungan kita, bukan hanya
penting bagi bisnis untuk memprak-
tekan tanggung jawab sosial, tetapi
juga bagi konsumen untuk mengada-
kan riset tentang bagaimana perusa-
haan-perusahaan ini membuat kepu-
tusan mereka dalam rangka untuk
mempromosikan program ini. Pariwisata pun tidak luput dari
fenomena ini. Inisiatif untuk beper-
gian yang bertanggung jawab telah
tumbuh mengikuti perkembangan
tanggung jawab sosial perusahaan,
dan istilah "ecotourism" telah dicip-
takan untuk mendefinisikan pertum-
buhan usaha pariwisata yang bertu-
juan untuk mendukung kelestarian
lingkungan dan tanggung jawab
sosial. Namun, pertanggungjawaban
itu tidak dapat dibebankan semata-
mata pada tempat tujuan dan bisnis
di dalamnya. Sebagai pelancong,
rencana untuk mengadakan liburan
yang bertanggung jawab demi men-
dukung praktek ini bergantung di
tangan kita. Ketika memilih tempat tujuan,
kita harus melihat tidak hanya pada
hiburan dan rekreasi yang ditawar-
kan, tetapi juga pada ya dan tidaknya
pilihan kita itu mendukung lingkun-
gan dan masyarakat lokal. Pencarian
di internet adalah cara yang mudah
dan efektif untuk menemukan tem-
pat tujuan yang memiliki kualitas
ini. Apabila mungkin, pilih transpor-
tasi yang lebih ramah lingkungan
seperti kereta api, bus, dan perahu.
Berlawanan dengan kepercayaan
populer, jenis perjalanan ini terjang-
kau dan tidak mengorbankan kuali-
tas dari akomodasi. Untuk informasi
lebih lanjut, International Ecotour-
ism Society (www.ecotourism.org)
adalah sumber informasi yang san-
gat bagus dalam membuat pilihan-
pilihan perjalanan yang bertanggung
jawab. Merencanakan liburan anda
berikutnya secara bertanggung
jawab hanya sederhana, tetapi juga
bisa membawa anda ke pengalaman
budaya yang member kepuasan
tersendiri, yang tentunya tidak akan
pernah anda lupakan!
Terima kasih spesial kepada sponsor berikut:
T H E C O N N E C T I O N
Periwisata & Perhotelan Lowongan Kerja/Kerja
Praktek Lapangan:
The Rittenhouse Hotel
Intern Penjualan
Philadelphia, PA
Ajukan lamaran online di e-
Recruiting
Hyatt Hotels and Resorts
Pelatihan Manajemen Peru-
sahaan (CMT)
Ajukan lamaran online di e-
Recruiting
Harrah's Chester Casino &
Racetrack
Intern Makanan dan Minu-
man
Chester, PA
Ajukan lamaran online di e-
Recruiting
H A L . 1 0
Teka Teki Silang CSR
T H E C O N N E C T I O N
Terima kasih spesial kepada sponsor berikut:
(Jawaban di halaman berikutnya)
H A L A M A N 1 1
S enior Seminar - Semi-Formal
Presiden: Charlene Gay
Wakil Presiden: Hillary Harvey
Sukarelawan/CPR & Pertolongan Pertama/Alumni:
Ketua-Gregory Schafer
Natalie Dickerman, Kate McFarland, Kenyatta McKinney
Pemasaran/Iklan: Ketua-Katie Lamkey
Ryan Foster, Devan Roberts, Lauren Harris
Personalia/Paspor: Ketua-Paige Sims
Tim Murray, Shawn Landis, Risa Kamien
Pengumpulan Dana: Ketua-David Kangas Austin Case, Dyonne Crudup, Diana Huynh,
Robert Prince, Larisa Zimmerman
Anggaran dan Keuangan: Ketua-Hillary Harvey
Shane Berliner
Buletin: Ketua-Jenny Phuong
Vivien Hsueh, Melisa Baez, David Orr, Patrick Jennings
Pengembangan Website: Ketua-Tyrone Holt Tara Miller, Dan O’Connor
Panitia Proyek: Ketua-Jonathan Ruiz Sarah Budin, Lakeisha Eaddy, Joshua Kropf, Joshua Seyler,
Carly Sokoloff
Sponsor: Ketua-Jonathan Leshner
Courtney Clarahan, Nick Wagner, Kathy Meins
S enior Seminar - Hari Karir
Presiden: Thomas Vena
Wakil Presiden: Kate Lukowska
Sukarelawan/CPR & Pertolongan Pertama/Alumni:
Diane Nobles, Erin Higgins Ketua-Pavlos Stephanides
Pemasaran/Paspor: Ketua-Lascelles Chambers
Valerie Heller, Elise Coyne, Caitlyn Scudder
Pengumpulan Dana: Ketua-Kathleen Rafferty
Joseph-Vincent Starecky, Megan Anthony,
Candice Moore, Erin Knoblauch
Anggaran dan Keuangan: Ketua-Laura Iuliano
Amanda Ward
Buletin: Ketua-Viji Simon
Jason McKee, Kalvin Louw, Caroline Olson, Gida Musaj
Pengembangan Website: Ketua-Angela Oh
Katie Nagele, Nicola Gleason
Panitia Proyek: Ketua-Alina Alter
Nicole Bizuga, Kamal Tucker, Kate Lukowska
Sponsor: Ketua-Marley Abram
Traci Cornwell, Patricia Kaisinger, Robert Kang
Terima kasih spesial kepada sponsor berikut:
T H E C O N N E C T I O N
Jawaban Teka Teki:
Mendatar
5. Corporate
7. Philanthropy
8. Eagles
9. Emissions
10. Palomar
11. LEED
12. Connection
Menurun
1. Marriott
2. Social
3. Responsibility
4. Sustainable
6. Green
H A L A M A N 1 2
Terima kasih kepada sponsor berikut ini atas dukungannya
terhadap Senior Seminar:
T H E C O N N E C T I O N