Thai Lee

3
Thai Lee, Sosok Wanita Sederhana di Balik Perusahaan Besar AS Rabu, 19 Agustus 2015 Oleh Tim AndrieWongso Salah satu ciri seorang pebisnis handal adalah, kejelian dalam melihat sebuah kesempatan yang tidak bisa dilihat oleh orang lain. Anda mungkin belum pernah mendengar tentang sosok seorang wanita bernama Thai Lee maupun nama perusahaan yang dimilikinya. Akan tetapi di bawah kepemimpinannya, Software House International yang sekarang lebih dikenal sebagai SHI International berhasil tumbuh dan berkembang. Dari yang awalnya perusahaan penjual software dengan hanya lima orang karyawan dan sedikit daftar klien, kini menjadi sebuah perusahaan besar dengan hasil penjualan mencapai 6 miliar USD dengan 3.000 orang karyawan yang tersebar di seluruh dunia. Thai Lee lahir di Bangkok, Thailand pada tahun 1958. Ayahnya adalah seorang ekonom terkemuka di Korea yang sering bepergian ke berbagai negara untuk mempromosikan rencana pembangunan negaranya setelah peperangan. Karena pekerjaan ayahnya, Thai Lee yang merupakan anak kedua dari 4 bersaudara seringkali berpindah tempat tinggal. Namun demikian, sebagian besar masa pertumbuhan Thai Lee dijalani di Korea Selatan. Sejak masih kecil, Thai Lee sudah mengembangkan reputasi sebagai sosok yang bijak, rajin belajar dan selalu siap dengan segala kemungkinan yang terjadi. Beranjak remaja, Thai dan seorang kakak perempuannya yang bernama Margareth pindah ke AS tepatnya ke Amherst, Massachusetts untuk bersekolah hingga kuliah. Thai Lee berhasil lulus dan memiliki dua gelar di bidang biologi dan ekonomi. Pada saat inilah Thai Lee memiliki pemikiran dan keyakinan bahwa agar bisa sukses, dia harus memulai sebuah bisnis miliknya sendiri. Pemikiran tersebut terbentuk setelah Thai Lee mencoba berbagai macam profesi yang tidak bisa dijalaninya dengan sukses.

description

lhl

Transcript of Thai Lee

Page 1: Thai Lee

Thai Lee, Sosok Wanita Sederhana di Balik PerusahaanBesar AS

Rabu, 19 Agustus 2015

Oleh Tim AndrieWongso

Salah satu ciri seorang pebisnis handal adalah, kejelian dalam melihat sebuah kesempatanyang tidak bisa dilihat oleh orang lain. Anda mungkin belum pernah mendengar tentangsosok seorang wanita bernama Thai Lee maupun nama perusahaan yang dimilikinya. Akantetapi di bawah kepemimpinannya, Software House International yang sekarang lebihdikenal sebagai SHI International berhasil tumbuh dan berkembang. Dari yang awalnyaperusahaan penjual software dengan hanya lima orang karyawan dan sedikit daftar klien,kini menjadi sebuah perusahaan besar dengan hasil penjualan mencapai 6 miliar USDdengan 3.000 orang karyawan yang tersebar di seluruh dunia.

Thai Lee lahir di Bangkok, Thailand pada tahun 1958. Ayahnya adalah seorang ekonomterkemuka di Korea yang sering bepergian ke berbagai negara untuk mempromosikanrencana pembangunan negaranya setelah peperangan. Karena pekerjaan ayahnya, Thai Leeyang merupakan anak kedua dari 4 bersaudara seringkali berpindah tempat tinggal. Namundemikian, sebagian besar masa pertumbuhan Thai Lee dijalani di Korea Selatan. Sejak masihkecil, Thai Lee sudah mengembangkan reputasi sebagai sosok yang bijak, rajin belajar danselalu siap dengan segala kemungkinan yang terjadi.

Beranjak remaja, Thai dan seorang kakak perempuannya yang bernama Margareth pindahke AS tepatnya ke Amherst, Massachusetts untuk bersekolah hingga kuliah. Thai Leeberhasil lulus dan memiliki dua gelar di bidang biologi dan ekonomi. Pada saat inilah ThaiLee memiliki pemikiran dan keyakinan bahwa agar bisa sukses, dia harus memulai sebuahbisnis miliknya sendiri. Pemikiran tersebut terbentuk setelah Thai Lee mencoba berbagaimacam profesi yang tidak bisa dijalaninya dengan sukses.

Page 2: Thai Lee

Thai Lee mengejar impiannya dengan serius. Setelah lulus kuliah, dia memutuskan untukkembali ke Korea dan bekerja di perusahaan Daesung Industrial Co untuk mengumpulkanbiaya kuliah yang cukup untuk gelar M.B.A. Beberapa tahun kemudian, Thai Lee kembali keMassachusetts dan pada tahun 1985 berhasil lulus dari Harvard Business School.

Thai Lee tetap fokus dan berusaha mewujudkan visi jangka panjang untuk hidupnya. Hal iniyang membuatnya sengaja memilih pekerjaan yang bisa membantunya mempersiapkan diriuntuk menjadi seorang pengusaha. Dia menghabiskan waktu 2 tahun bekerja di Procter &Gamble mengurus brand perusahaan seperti Always and Crest, kemudian 2 tahun diAmerican Express. Thai Lee tahu sekali jika dia ingin menjadi seorang pengusaha, maka diaharus benar-benar membekali diri dan meluangkan waktu untuk benar-benar siap.

Thai sudah merencanakan segala sesuatunya dengan baik. Seluruh waktunya saat usia 20-anakan dihabiskan untuk mempelajari segala hal tentang bisnis, di usia 30 dia akanmenjalankan perusahaannya sendiri, dan di usia 40 dia akan berumah tangga.

Thai Lee lebih dulu bertemu dan menikah dengan Leo Koguan di tahun 1989, yang jugamemilliki impian untuk membangun perusahaan sendiri. Hingga akhirnya di tahun yangsama kesempatan untuk mewujudkan impian tersebut akhirnya datang. Sebuah perusahaansoftware di New Jersey bernama Lautek memiliki sebuah divisi kecil bernama SoftwareHouse yang menjual izin-izin bisnis untuk menjalankan program seperti Lotus 1-2-3. Divisitersebut sedang mengalami kemunduran dan hanya menyisakan beberapa klien yangbertahan. Tapi di antara klien yang tersisa ada beberapa yang termasuk perusahaan besarseperi AT&T. Selain itu Thai dan Leo juga melihat adanya potensi dalam hubunganperusahaan tersebut dengan vendor yang lain seperti IBM.

Pasangan tersebut membayar kurang dari 1 juta USD untuk bisnis tersebut, dengan modalhasil dari tabungan dan beberapa dana pinjaman. Tidak lama setelah itu mereka ubah namaperusahaan tersebut agar lebih sesuai untuk mewujudkan ambisi mereka secara globalmenjadi Software House International. Meskipun usia pernikahan mereka harus berakhir ditahun 2002, namun hubungan kerja mereka tidak berakhir. Sampai saat ini Thai Leememegang 60% saham perusahaan sementara Leo Koguan memegang 40% sahamperusahaan.

Page 3: Thai Lee

Meskipun teknologi bukanlah bidang yang sangat dikuasai olehThai Lee, namun dia tahu benar apa yang dibutuhkan untuk membuat perusahaan tersebutkembali menjadi relevan. Thai Lee menunjukan cara kepemimpinan yang baik, diamemusatkan fokus perusahaan dengan mengutamakan peningkatan dalam hal pelayananterhadap pelanggannya. Dengan memperlakukan pelanggan sebagai partner perusahaan,berhasil memenangkan kepercayaan dan kesetiaan mereka terhadap perusahaan yangdipimpinnya, dan secara otomatis juga meningkatkan pendapatan perusahaannya tersebut.SHI Internasional pun kini berkembang pesat, menjual segala hardwaremaupun softwaredari pihak ketiga, hingga ke aplikasi yang diciptakan oleh perusahaan tersebut dan jasakonsultasi. Saat ini SHI memiliki kurang lebih 17.500 pelanggan termasuk Boeing,Johnson&Johnson dan AT&T.

Kini total hasil pendapatan dari penjualan produk perusahaannya mencapai angka 6 miliarUSD dan angka tersebut masih bisa terus meningkat. Thai Lee memperkirakan SHIInternational akan menembus angka 10 miliar USD.

Kesuksesannya saat ini sama sekali tidak mengubah Thai Lee menjadi sosok yang berbeda. Iatetap menjadi sosok yang rendah hati, sederhana, bijak dan mandiri. Sosok yang sangatdihormati, dikagumi dan dihargai oleh semua orang yang mengenal dan bekerja samadengannya.

Luar Biasa!