Tgs Sinopsis - Bab i Pendahuluan Fix
-
Upload
febrina-kusumasari -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of Tgs Sinopsis - Bab i Pendahuluan Fix
-
7/27/2019 Tgs Sinopsis - Bab i Pendahuluan Fix
1/5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal yang tidak ternilai harganya, begitu
vitalnyanya sehingga hal tersebut menjadi hak asasi atau hak dasar setiap
manusia, yaitu menjadi sehat. Sehingga cara apapun akan berusaha
dilakukan oleh setiap orang untuk mendapatkan kesehatan melalui sebuah
proses pelayanan kesehatan yang terbaik.
Namun ironisnya, tidak semua orang mampu mendapatkan pelayanan
kesehatan yang baik sesuai hak dan kebutuhannya. Penyebabnya karena
mereka tidak mampu membeli pelayanan kesehatan tersebut karena
faktor ekonomi, khususnya mereka yang berasal dari kalangan menengahkebawah atau mereka yang kurang mampu. Padahal kesehatan atau
pelayanan kesehatan merupakan hal vital dan hak dasar setiap manusia.
Dengan kata lain, semua manusia memiliki hak yang sama besar dalam
mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik sesuai kebutuhan mereka,
baik mereka yang mampu, maupun mereka yang kurang mampu.
Disitulah pemerintah mulai turun tangan. Seperti yang jelas terdapat
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
(UUD 1945) Pasal 28H, menyebutkan bahwa kesehatan adalah hak dasar
setiap individu, dan semua warga negara berhak mendapatkan pelayanan
kesehatan termasuk masyarakat miskin,dalam implementasinya
dilaksanakan secara bertahap sesuai kemampuan keuangan pemerintah
dan pemerintah daerah. Pemerintah wajib menjembatani antara pelayanan
kesehatan yang baik, dan mereka yang tidak mampu menjangkaunya.
Karena itu berdirilah Pusat Kesehatan Masayarakat atau biasa disebut
Puskesmas. Puskesmas didirikan sebagai salah satu tonggak pelayanan
kesehatan publik di Indonesia. Puskesmas diharapkan tersebar diseluruh
pelosok negeri, dan mampu dijangkau oleh siapa saja yang membutuhkan
pelayanan kesehatan. Sehingga Puskesmas memiliki peran penting untuk
melayani kesehatan masyarakat golongan menengah ke bawah.
Ironisnya, Puskesmas sebagai ujung utama tombak pelayanan
kesehatan masyarakat, sudah selayaknya memiliki standar bangunan yang
baik, akan tetapi pada kenyataannya banyak Puskesmas tidak mampu
memenuhi harapan-harapan masyarakat, bahkan standar pelayanan
kesehatan yang semestinya. Puskesmas seperti dirancang asal-asalan
sebagai formalitas semata. Ada beberapa Puskesmas yang menempati
bangunan bekas rumah, Puskesmas yang menarik biaya lebih dari warga
tidak mampu (pungutan liar), Puskesmas yang pelayanan kesehatannya
kurang lengkap, lama, dan berbelit-belit, serta tidak memiliki ruang dan
fasilitas yang lengkap, termasuk unit rawat inap.
Dari uraian di atas, maka Kota Semarang membutuhkan adanya suatu
Puskesmas Plus. Yaitu Puskesmas yang layak, memiliki fasilitas yang
diperlukan dan memadai, sehingga warga yang tidak mampu juga bisa
-
7/27/2019 Tgs Sinopsis - Bab i Pendahuluan Fix
2/5
mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan memadai sesuai
kebutuhan mereka, sehingga hak-hak mereka dalam mendapatkan
pelayanan kesehatan yang baik dapat terpenuhi.
1.2. Tujuan dan Sasaran
1.2.1. TujuanMenyusun Landasan Program Perencanaan dan Perancangan
Arsitektur (LP3A) Puskesmas Plus di Kota Semarang.
1.2.2. Sasaran
Tersusunnya Landasan Program Perencanaan dan Perancangan
Arsitektur (LP3A) sebagai acuan dan pedoman dalam membuat konsep
dan desain Grafis Arsitektur untuk merancang Puskesmas Plus di Kota
Semarang.
1.3. Manfaat
1.3.1. Secara SubyektifSebagaimana pemenuhan syarat tugas Metode Perencanaan dan
Perancangan Arsitektur 2 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro yang nantinya digunakan sebagai pegangan
danpedoman dalam tugas mata kuliah Perancangan Arsitektur 3.
1.3.2. Secara Obyektif
Sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan mengenai
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang Arsitektur.
1.4. Ruang Lingkup Pembahasan
Ruang lingkup substansial meliputi aspek - aspek arsitekturalperencanaan dan perancangan Puskesmas Plus di Kota Semarang. Masalah
yang berada di luar lingkup arsitektural akan dibahas secara global dan garis
besarnya saja dengan batasan dan anggapan yang rasional dan logis.
Ruang lingkup spasial Puskesmas Plus di Kota Semarang merupakan
bangunan umum milik pemerintah, maka bangunan ini secara administratif
lokasi perencanaannya berada di Kota Semarang, Propinsi Jawa Tengah.
1.5. Metode Pembahasan
Metode pembahasan yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu
dengan mengumpulkan, menganalisis, dan menyimpulkan data sehinggadiperoleh suatu pendekatan program perencanaan dan perancangan untuk
selanjutnya digunakan dalam penyusunan program dan konsep dasar
perencanaan dan perancangan. Adapun pengumpulan data dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
1.5.1. Survei atau Observasi Lapangan
Survei atau observasi lapangan ke Puskesmas yang ada di Kota
Semarang dan instansi-instansi lain yang relevan dan berpotensi
mendukung judul.
1.5.2. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada pihak-pihak yang dianggap penting danperlu guna mendukung proses penyusunan Landasan Program
-
7/27/2019 Tgs Sinopsis - Bab i Pendahuluan Fix
3/5
Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) Puskesmas Plus di
Kota Semarang.
1.5.3. Studi Literatur
Dilakukan untuk mendapatkan data sekunder berupa landasan teori,
standar perancangan dan kebijaksanaan perencanaan dan
perancangan melalui buku, katalog, dan bahan-bahan tulisan lain yang
bisa dipertanggungjawabkan.
1.6. Sistematika Pembahasan
Sistematika yang digunakan dalam Laporan Program Perencanaan dan
Perancangan Arsitektur ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi Latar Belakang, Tujuan dan Sasaran, Manfaat, Ruang Lingkup
Pembahasan, Metode Pembahasan, Sistematika Pembahasan, dan
Alur Pikir.
BAB II KAJIAN TEORI DAN STUDI BANDING
Penjabaran mengenai Tinjauan Puskesmas, Studi Banding, Tinjauan
Konsep Arsitektur Modern, Lahan dan Tapak, Landasan Konsep
Tinjauan Pustaka, dan Analisa Bangunan Puskesmas di Kota
Semarang.
BAB III PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN ARSITEKTUR
Penjabaran Pendekatan Aspek Fungsional, Pendekatan Aspek
Kontekstual, Pendekatan Aspek Teknis, Pendekatan Aspek Kinerja,Pendekatan Aspek Arsitektural.
BAB IV LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN ARSITEKTUR
Berisi hasil pendekatan landasan perencanaan dan perancangan
yang berupa Konsep Dasar Perancangan dan Program Perancangan.
-
7/27/2019 Tgs Sinopsis - Bab i Pendahuluan Fix
4/5
1.7. Alur Pikir
LATAR BELAKANG
Aktualita
Kesehatan masyarakat merupakan hal penting yang perlu mendapat perhatian lebih.
Pelayanan kesehatan masyarakat sebagai salah satu hal vital yang harus dipenuhi.
Pentingnya kesamaan hak mendapatkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat menengah
kebawah atau kurang mampu khususnya di Kota Semarang.
Kurangnya wadah pelayanan kesehatan di Kota Semarang yang melayani masyarakat
golongan menengah ke bawah.
Kurangnya kelengkapan fasilitas yang terdapat pada Puskesmas di Kota Semarang.
Urgensi
Diperlukannya suatu wadah pelayanan kesehatan yang tersebar dan dengan mudah
dijumpai.
Diperlukannya wadah pelayanan kesehatan bagi warga menengah ke bawah atau kurang
mampu dengan fasilitas lengkap namun tetap dengan biaya yang terjangkau.Originalitas
Tujuan
Menyusun Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) Puskesmas Plus di
Kota Semarang.
Sasaran
Tersusunnya Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) sebagai acuan dan
pedoman dalam membuat konsep dan desain Grafis Arsitektur untuk merancang Puskesmas Plus di
Kota Semarang.
DATA
Observasi Lapangan
Puskesmas diKota
Semarang
Studi Banding
Puskesmas
Kecamatan
Kembangan
Jakarta
TINJAUAN PUSTAKA
(Survei Lapangan, Surfing Internet, Studi Literatur)
Tinjauan Kesehatan Masyarakat Tinjauan Pelayanan Kesehatan Publik
Tinjauan Puskesmas
Tinjauan Konsep Arsitektur Modern
Studi Banding
Lahan dan Tapak
Landasan Konsep Tinjauan Pustaka
Analisa Bangunan Puskesmas di Kota
Semarang.
Kompilasi data dengan tinjauan pustaka dan studi banding sehingga didapatkan permasalahan
usulan dan arahan perencanaan dan perancangan Puskesmas Plus di Kota Semarang.
PENDEKATAN DAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Pelaku dan kegiatan, fungsi, aktivitas, fasilitas pengguna, kapasitas kebutuhan ruang, dan
standar besaran ruang, site, sirkulasi, hubungan kelompok kegiatan.
Hubungan dan respon terhadap lingkungan.
Alur kegiatan dan pelayanan.
Sistem struktur dan utilitas.
F
E
E
D
BA
C
K
-
7/27/2019 Tgs Sinopsis - Bab i Pendahuluan Fix
5/5
KONSEP DASAR DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Persyaratan perencanaan dan perancangan, konsep dasar perencanaan dan perancangan, program
ruang, site plan, dan penekanan desain.